SKETSA KEHIDUPAN SOEKIRMAN, MELEBUR KASIH, MENGGIZIKAN MASYARAKAT by dr. Rudi Pekerti, MPH
MENCETAK PEMIMPIN - Syamina.orgsyamina.org/uploads/Lapsus Agustus_final.pdf · baru Majelis Syura...
-
Upload
phamnguyet -
Category
Documents
-
view
233 -
download
0
Transcript of MENCETAK PEMIMPIN - Syamina.orgsyamina.org/uploads/Lapsus Agustus_final.pdf · baru Majelis Syura...
Baghdadi dalam kalimat pembukaannya. Se-
lanjutnya Al-Baghdadi menceritakan kembali
secara singkat awal-awal perjuangan mujahi-
din dan rentetan kronologi jamaah-jamaah
jihad di Irak.
Dalam ceramah tersebut, Al-Baghdadi
menceritakan bahwa pada masa awal per-
juangan di Irak, mujahidin berkelompok-
kelompok. Akhirnya muncul sosok Abu
Mush’ab Az-Zarqawi yang mencoba menyatu-
kan mereka di bawah panji Jama’ah At-Tauhid
wa Al-Jihad.
“Kemudian Syekh Abu Mush’ab Az-
Zarqawi mengulurkan tangannya kepada ja-
maah-jamaah yang berada di medan jihad,
yang berada di atas akidah Ahlussunnah wal
Jama’ah. Beliau memberikan syarat kepada
mereka untuk bersatu, tidak meninggalkan
senjata, bagaimanapun tekanan pemerintah
thaghut, sampai Allah menentukan di antara
kami, menang atau syahid.”
Jadi, Az-Zarqawi menyeru kepada pem-
impin-pemimpin gerakan perlawanan untuk
bersatu. Mereka pun bersatu dengan nama
baru Majelis Syura Mujahidin dan Al-Qa’idah
setempat pun melebur ke dalam nama terse-
but. Kemudian nama itu berubah menjadi
Tanzhim Al-Qa’idah fi Bilad Ar-Rafidain
Pada hari Selasa, 28 Jumadil Ula 1434 H
(9/4/2013) datang kabar yang mengejutkan
dunia. Bemula dari posting user yang berna-
ma Abu Abdillah Al-Janubi dalam forum jihad
Ansharul Mujahidin (www.as-ansar.com)
yang mengunggah pernyataan Pemimpin
Daulah Islam Irak (ISI) Amirul Mukminin Abu
Bakar Al-Baghdadi Al-Husaini Al-Qurasyi.
Posting tersebut juga dirilis oleh Yayasan Me-
dia Al-Furqan—sayap media Daulah Islam
Irak—yang bekerja sama dengan Al-Fajr Me-
dia Center. Pesan audio berdurasi 21 menit
26 detik itu diberi prolog “Dan berilah kabar
gembira kaum muslimin” dan berjudul besar
“Deklarasi Daulah Islamiyah Irak dan Syam”.
“Kami sampaikan kabar gembira kepada
umat Islam setelah rentetan peristiwa, di ma-
na kami hidup di dalamnya. Saya katakan,
seraya memohon pertolongan kepada Allah
Ta’ala, sesungguhnya peningkatan dari level
bawah menuju ke level atas adalah termasuk
bentuk pemuliaan Allah kepada jamaah-
jamaah jihad. Hal tersebut menunjukkan
keberkahan amal-amal mereka, sebagaimana
kemunduran dan stagnasi adalah bukti
keburukan. Kami berlindung kapada Allah
darinya.”
Demikian penuturan Amir Abu Bakar Al-
MENCETAK PEMIMPIN YANG TANGGUH
Abdullah bin Muhammad Al-Haj http://strateagy.wordpress.com
Judul Asli: البرنامج السياسي العسكري التثقيفي
دليل الدارس في إعداد القادة الفوارس
Penerbit:
Mu’assasah Al-Ma’sadah Al-I’lamiyyah Bagian Penerbitan, Riset, dan Studi
ABOUT US
Laporan ini merupakan sebuah publikasi dari Lem-baga Kajian Syamina (LKS). LKS merupakan sebuah lembaga kajian independen yang bekerja dalam rangka membantu masyarakat untuk mencegah segala bentuk kezaliman. Publikasi ini didesain untuk dibaca oleh pengambil kebijakan dan dapat diakses oleh semua elemen masyarakat.
Laporan yang terbit sejak tahun 2013 ini merupakan salah satu dari sekian ban-yak media yang mengajak segenap elemen umat un-tuk bekerja mencegah kezaliman. Media ini be-rusaha untuk menjadi corong kebenaran yang ditujukan kepada segenap lapisan dan tokoh masyara-kat agar sadar realitas dan peduli terhadap hajat akan keadilan. Isinya mengemukakan gagasan ilmiah dan menitikberatkan pada metode analisis dengan uraian yang lugas dan tujuan yang legal.
Pandangan yang tertuang
dalam laporan ini merupa-
kan pendapat yang diek-
spresikan oleh masing-
masing penulis.Untuk
komentar atau pertanyaan
tentang publikasi kami,
kirimkan e-mail ke:
AGUSTUS 2013
Kunjungi kami di
www.syamina.org
LAPORAN KHUSUS
2
Daftar Isi
Kata Pengantar
Mukadimah
Kelompok Pertama : Kelompok Sejarah
Kelompok Kedua : Kelompok Agama
Kelompok Ketiga : Kelompok Militer
Kelompok Keempat : Biografi Personal
Kelompok Kelima : Follow-up Umum
Penutup
Kutipan Penting
Kata Pengantar
Suatu peperangan memerlukan seorang pemimpin unggul yang memiliki pengetahuan dan wawasan yang luas. Tidak hanya
tentang strategi dan taktik pertempuran, bahkan lebih luas lagi; meliputi pengetahuan dalam aspek politik, ekonomi, sosial
dan budaya. Untuk mencetak pemimpin yang demikian, tentunya tidak mudah dan membutuhkan materi pendidikan yang
banyak dan waktu yang lama. Untuk menjawab tantangan ini, Abdullah Al-Haj—seorang pengamat isu-isu jihad yang
disegani dan analisisnya banyak dimuat di forum-forum jihad di internet—telah menulis sebuah proposal Program
Pendidikan Militer Politik yang berjudul Mencetak Pemimpin yang Tangguh. Tulisan tersebut dipublikasikan oleh Al-
Ma’sadah Media sebagai bingkisan bagi Tentara Aden-Abyan yang dinantikan.
Pada bagian pengantar, Abdullah Al-Haj menjelaskan pentingnya seorang pemimpin mempunyai wawasan
pengetahuan yang luas dengan memberikan beberapa contoh pemimpin yang terkenal dari zaman dahulu hingga sekarang.
Juga, diberikan contoh kegagalan suatu kelompok atau jamaah karena pemimpinnya kurang memahami wawasan politik
dan sejarah, walaupun pada awalnya mengalami kemenangan secara militer.
Materi yang diusulkan dalam program pendidikan politik ini terdiri atas buku-buku, sejumlah seri rekaman audio,
dan beberapa film dokumenter yang terbagi dalam empat kelompok materi: sejarah, agama, militer, dan biografi tokoh-
tokoh terkenal. Untuk setiap materi yang dicantumkan diberikan ulasan tentang isi dan arti penting materi tersebut.
Penyusunnya menyatakan bahwa materi-materi tersebut dapat dikuasai jika seseorang menyediakan waktu 4–5 jam sehari
dalam kurun waktu 1 tahun, dengan izin Allah. Namun, Penulis juga menyampaikan tidak cukup hanya dengan mempelajari
materi tersebut bisa secara maksimal mencapai tujuan yang diinginkan, tetapi harus dibarengi dengan interaksi langsung
dengan pemimpin senior yang dianggap sudah matang. Semoga Laporan Khusus yang berisi terjemahan lengkap dari tulisan
tersebut ini bermanfaat bagi masyarakat.
Agustus 2013 M/Syawwal 1434 H
Lembaga Kajian Syamin
3
Mukadimah
Dengan Nama Allah, Zat Yang Menaklukkan.
Shalawat dan salam semoga terlimpahkan atas
seseorang yang tersenyum ketika ia gugur.
Ini adalah kata-kata sederhana yang dengannya
saya memulai program pendidikan yang saya usulkan
karena semua mengetahui bahwa perang tidak dipimpin
dari punggung kuda lagi. Efek PERANG tidak lagi terbatas
di medan perang, melainkan telah meluas ke area yang
lebih jauh dari hal itu, yang mencapai setiap aspek
kehidupan politik, ekonomi, dan sosial di kedua sisi
pejuang. Siapa pun yang merenungkan sejarah militer
yang dicatat sejak pertempuran Gideon yang disebutkan
dalam Kitab Raja-Raja sampai hari ini akan melihat bahwa
ilmu militer telah sangat maju dalam hal pemikiran
militer, struktur tentara, dan mesin perang, serta
sejumlah spesialisasi, sifat kepemimpinan, dan lain-lain.
Namun, perubahan ini tidak meliputi prinsip-prinsip
umum yang telah disepakati pada masa lalu: seperti unsur
kejutan, ekonomi dalam kekuatan, penyusunan angka-
angka, dalam hal prinsip-prinsip dan pilar tak
terbantahkan yang telah tak tertandingi sampai hari ini,
dalam hal kepemimpinan yang sukses dan apa yang
dituntut dalam hal karakteristik pribadi, serta sikap
mental dan cadangan budaya yang memenuhi syarat
suatu kepemimpinan agar dapat menjalankan tugasnya
secara maksimal.
Jika kita menengok para pemimpin militer yang
paling terkenal sepanjang zaman seperti Alexander
Agung, Hannibal, Khalid bin Al-Walid, dan Napoleon, kita
menemukan bahwa mereka semua memiliki karakteristik
kepemimpinan yang tinggi dan kualitas pribadi yang unik,
yang membuat mereka lebih unggul dari rekan-rekan
mereka. Hal tersebut tidak hanya karena sifat-sifat itu
saja, namun juga apa yang mereka miliki dalam hal
kesadaran politik tentang sifat konflik dan jenis perang
yang diperlukan untuk itu. Perang di zaman modern
menjadi lebih terkait dengan unsur-unsur eksternal yang
mempengaruhinya, seperti organisasi internasional,
aliansi politik dan militer, opini publik internasional—
yang tidak memiliki efek di masa lalu—matriks kekuatan
global, sanksi, embargo senjata, dan hal-hal lain yang
mereka terapkan pada suatu negara.
Oleh karena itu, wajib bagi pemimpin militer
modern untuk mencurahkan waktu pada hal yang dapat
mengembangkan kesadaran militer dan politik, yang
dengannya mereka dapat merealisasikan sifat dan
volume interaksi serta efeknya pada rencana militer
mereka.
Beberapa orang mungkin menganggap remeh
pentingnya pengetahuan militer politik bagi komandan
militer, karena apa yang terlintas dalam pikiran bahwa
perang adalah api dan besi dan tidak memiliki kaitan
dengan buku dan studi.
Mereka merujuk kepada 'Pedang Allah', Khalid bin
Al-Walid Radhiyallahu ‘anhu dengan kehebatannya
dalam pertempuran, yang hanya memiliki sedikit
pengetahuan tentang Al-Qur’an dan tidak banyak
menghafal Al-Qur’an, kecuali hanya surat-surat pendek,
tetapi rencana-rencana militernya masih diajarkan di
lembaga militer sampai hari ini!
Untuk menanggapi hal ini, kita katakan bahwa
Khalid bin Al-Walid pastilah tidak kurang pengetahuan di
bidang spesialisasinya. Disebutkan dalam biografinya
bahwa beliau sangat luas pengetahuannya dalam hal
sejarah Arab dan garis keluarga mereka, dalam studi
ksatria dan mesin perang, juga dalam keseimbangan
kekuasaan di Jazirah Arab dan wilayah yang mengitarinya
di Persia dan Romawi. Adapun untuk studi-studi yang lain,
bukan suatu keharusan untuk memiliki pengetahuan di
dalamnya.
4
Hal ini juga berlaku untuk banyak pemimpin
penaklukan Islam, yang tidak unggul dalam pengetahuan
syariah, yang namanya jarang kita lihat di antara para
perawi hadits. Hanya saja, mereka adalah yang paling luas
pengetahuannya dalam hal yang diperlukan untuk perang
dan wawasan yang terkait dengannya.
Amr bin Al-Ash adalah salah satu pemimpin
penaklukan Mesir, yang ketika ia diberitahu tentang
hadist bahwa "hari kiamat akan datang dengan Romawi
sebagai yang paling banyak penduduknya", ia
mengatakan bahwa ada lima karakteristik pada orang-
orang Romawi:
“Mereka adalah yang paling sabar terhadap bencana,
mereka yang pertama pulih dari bencana, mereka yang
tercepat untuk menyerang setelah melarikan diri, mereka
yang paling penyayang kepada janda, orang lemah, dan
miskin, serta mereka adalah yang terjauh dari tirani raja.”
(Lihat: Shahih Muslim)
Dalam komentar Amr tersebut, kita melihat bahwa
ia memiliki pengetahuan yang luas tentang kebiasaan
Romawi, sejarah mereka, dan sifat hubungan di antara
mereka. Ini adalah jenis pengetahuan politik yang sangat
dibutuhkan oleh para pemimpin, tentang keadaan sekitar
perang dan bagaimana berurusan dengan mereka.
Ada beberapa pemahaman keliru tentang sifat
musuh yang mungkin terjadi, hal ini dihasilkan karena
mengikuti ide keliru, atau mengikuti hanya satu ide
tertentu dengan mengesampingkan yang lain. Hal ini
menyebabkan kesalahan dalam memahami musuh, dan
bahkan merupakan jenis kesalahan yang fatal, karena ia
tidak mengetahui siapa musuhnya dengan konsekuensi
tidak mengetahui bagaimana untuk mengalahkan musuh.
Jadi, ketika kita mengatakan bahwa aliansi zionis-
salibis sedang memerangi kita karena motif agama –
karena kita adalah Muslim–maka kita katakan bahwa ini
hanyalah sebagian dari alasan, dan bukan satu-satunya
alasan. Ada juga motif ekonomi yang menjadi penyebab
dasar Perang Salib Lama dan juga Perang Salib Baru
sebagai tambahan terhadap tujuan-tujuan keamanan,
politik, strategi, dan ekspansi mereka.
Hal yang sama juga terjadi pada ide-ide yang
berputar di sekitar negara-negara yang terbentuk karena
pendudukan di wilayah tersebut. Meskipun beberapa
orang mungkin melihat negara-negara ini sebagai “negara
agen” yang tidak berdaya, seorang pengamat yang tidak
memihak akan melihat bahwa ada dari mereka yang
benar-benar dianggap sebagai “negara bagian AS” yang
lain; misalnya, Kuwait. Ada pula negara-negara lain yang
memiliki batas kebebasan tertentu (yang berubah sesuai
dengan iklim internasional), seperti Turki yang menolak
penempatan pasukan AS di wilayahnya untuk menyerang
Irak, sementara Kuwait tidak bisa menolak hal itu!
Pemahaman ini seharusnya tidak membuat kita
menganggap baik negara-negara seperti Suriah yang
mensponsori beberapa gerakan perlawanan, atau
negara-negara yang menikmati tingkat kebebasan yang
besar (seperti Iran), dan mengatakan bahwa mereka tidak
berputar dalam konstelasi Barat. Dalam dunia politik
selalu ada indeks pemahaman pada front-front tertentu,
di mana yang kuat bisa mendikte karena dia kuat. Layanan
yang diberikan oleh Suriah dan Iran dalam 'perang
melawan teror' adalah bukti terbaik akan hal ini. Adalah
sama untuk negara-negara lain yang mana kita mungkin
berpikir bahwa kita berhadapan dengan politisi, namun
keputusan strategis sebenarnya di tangan militer, seperti
yang terjadi di Aljazair yang diperintah oleh para jenderal
yang didukung oleh Prancis. Hal yang sama juga berlaku
untuk faksi-faksi di Lebanon dan pasukan Syiah di Irak.
Setiap negara mempunyai pusat kekuasaan yang
dengannya ia diperintah. Identifikasi terhadap pusat ini
akan menghemat waktu dan usaha yang banyak, dan
akan membawa kita terhindar dari kesembronoan dan
pemborosan energi. Mari kita ambil satu contoh dari hal
5
ini: perang kita melawan Amerika didasarkan pada
diagnosis yang tepat dan pengenalan terhadap pusat
kekuasaan yang sebenarnya di Amerika. Penelitian pada
sejarah kebangkitan dan pembentukan Amerika Serikat,
komponen-komponen politik, dan sistem penemuannya,
serta siapa yang dipengaruhi dan siapa yang
mempengaruhinya sepanjang zaman, dapat digunakan
untuk melihat—tanpa keraguan—bahwa opini publik
adalah kekuatan Amerika yang paling efektif.
Seluruh politisi, para pemimpin sipil, pemikir,
organisasi keagamaan dan etnis, kelompok penekan, dan
serikat pekerja di Amerika hanya memiliki kekuatan
sejauh mana mereka dapat mempengaruhi opini publik di
Amerika. Dengan demikian kita dapat memahami
mengapa orang Yahudi begitu tertarik pada media; itu
adalah cara ampuh untuk mempengaruhi opini. Kita juga
dapat memahami alasan di balik sejumlah lembaga di
Amerika yang khusus bertugas melakukan jajak pendapat
opini publik.
Inilah alasan mengapa Al-Qaidah berupaya
mengimplementasikan kebijakan yang mantap untuk
mempengaruhi opini publik Amerika, dengan
menargetkan orang Amerika di mana-mana, membuka
berbagai front untuk melawan mereka, dan menyeru
umat Islam untuk melawan mereka. Oleh karena itu,
kebanyakan orang Amerika akan bertanya kepada diri
sendiri: Mengapa mereka meledakkan diri melawan kita?
Apa yang telah kita lakukan sehingga menerima semua
ini?
Seiring dengan waktu—dan penggunaan yang
tepat dari peristiwa-peristiwa untuk menyampaikan
pesan—jawaban yang benar mulai berdatangan kepada
mereka, dan ini sejalan dengan ketidakmampuan media
di sana untuk menyembunyikan kebenaran. Tidak ada
bukti yang lebih baik dari ini selain fakta bahwa publik
Amerika—yang keluar untuk berdemonstrasi setelah
Peristiwa 11 September, mengutuk teror, dan
menyerukan perang untuk melawannya—adalah
masyarakat yang sama yang sekarang keluar
berdemonstrasi untuk menghentikan perang tersebut,
setelah semua peristiwa yang terjadi dalam beberapa
tahun terakhir.
Pergeseran persepsi publik dan suasana hati
orang-orang—dengan karunia Allah—adalah suatu
produk dari manajemen bijaksana terhadap konflik
dengan pihak lain yang dipimpin oleh Syekh Usamah bin
Ladin. Bagi siapa saja yang menyaksikan pidato Syekh
Usamah selama bertahun-tahun dapat melihat bahwa ia
tidak berhenti mengirim pesan setelah pesan kepada
rakyat Amerika, setelah setiap peristiwa besar, dan dalam
setiap kesempatan. Kita dapat mengatakan bahwa
setelah bertahun-tahun, semua operasi militer yang
dilakukan oleh jamaah ini melintasi empat benua telah
diinvestasikan secara ideal, dan dalam arah yang benar.
Ini adalah salah satu buah dari buah-buah kesadaran
politik yang benar, yang tentunya dimiliki oleh pemimpin
politik jamaah tersebut (Al-Qaidah—edt).
Kasus kurangnya kesadaran politik, atau
keberadaannya dalam keadaan cacat, adalah bencana
yang dapat menyia-nyiakan semua usaha suatu
kelompok, seperti yang terjadi dengan gerakan Al-Ikhwan
(bukan IM—edt) di Semenanjung Arab pada pertengahan
abad Hijriah yang terakhir. Pasukan gerakan ini telah
mencapai kemenangan militer yang indah di sebagian
besar Semenanjung Arab, serta upaya mereka di bidang
dakwah kepada Islam dan reformasi agama. Namun, visi
politik yang lemah dari pemimpin mereka membuatnya
menjadi sasaran empuk bagi Sultan Najd dan Hijaz--
demikian orang-orang Inggris menyebutnya saat itu—
Abdul Aziz bin Suud. Ia diberi jabatan “imam” sehingga ia
keluar dan menggunakan kekuatan militer Al-Ikhwan
untuk memperluas kerajaannya, dan tanpa kesulitan
menyingkirkan mereka setelah itu dalam Pertempuran
6
Sabillah pada tahun 1929—setelah mereka memenuhi
ambisinya.
Siapa saja yang merenungkan peristiwa-peristiwa
itu akan melihat bahwa kesalahan itu bukan dalam
persiapan militer tentara Al-Ikhwan, atau cara mereka
menyebar—karena mereka adalah kekuatan yang harus
diperhitungkan—tetapi masalahnya terletak pada
kenyataan bahwa mereka tidak memahami rekonsiliasi
yang terjadi antara negara-negara besar yang dibangun
dari Perang Dunia I, yang membawa Jazirah Arab di
bawah pengaruh Inggris. Pada gilirannya Abdul Aziz bin
Suud pun berada di bawah pengaruh langsung dan terikat
dengan sejumlah konsultan Inggris seperti Shakespeare
dan Sir Percy Cox.
Realisasi sederhana dari realitas politik seperti itu
seharusnya membantu Al-Ikhwan menghindari banyak
peristiwa yang mereka alami setelah itu karena
penolakan mereka untuk menghentikan roda jihad.
Realitas politik saat itu yang mengarahkan tentara Al-
Ikhwan melawan Kuwait dan Irak dapat membuat marah
Kerajaan Inggris—karena negara-negara tersebut
merupakan negara protektoratnya—sehingga Inggris
memberikan tekanan kepada Abdul Aziz untuk
menghentikan kemajuan ini dengan segala cara.
Seandainya hal itu menjadi jelas bagi Al-Ikhwan, mereka
tidak akan ragu-ragu untuk menyelesaikan masalah
dengan Abdul Aziz sebelum ia menggerakkan rakyat,
suku, dan ulama melawan mereka. Juga, sebelum
pasukannya kembali diperkuat dan dilengkapi dengan
persenjataan Inggris yang pada saat itu cukup unik
(canggih) di wilayah ini.
Faktanya, unsur kesadaran politik merupakan
salah satu faktor yang jelas, yang hampir tidak
membutuhkan contoh untuk menunjukkan urgensinya
dalam perang. Dengan demikian, kita menemukan bahwa
Menteri Pertahanan di beberapa negara maju sejatinya
adalah posisi politik urutan pertama, bukan posisi militer
seperti yang dikira sebagian orang. Misalnya, kita
mengambil contoh Israel; negara yang mengikuti rezim
keamanan stratejik yang terbaik dalam menangani
angkatan bersenjatanya. Kita menemukan bahwa tugas
intelijen militer dalam angkatan bersenjata adalah untuk
mengumpulkan informasi stratejik yang mempengaruhi
keamanan Israel, kemudian meneruskan informasi ini
dalam bentuk bahan mentah tanpa komentar kepada
personal politik. Ini berarti bahwa informasi intelijen
diteruskan 'apa adanya' kepada Menteri Pertahanan dan
Perdana Menteri; dua posisi yang ditempati oleh satu
orang sampai tahun 1967.
Selanjutnya, para pemimpin politik akan
menganalisis informasi dan menganggapnya dalam
cahaya pandangan politik mereka terhadap sifat
perubahan regional. Dengan demikian, Pemerintah Israel
selalu bergantung kepada Moshe Dayan untuk
memahami cara berpikir Arab serta bagaimana
mengantisipasi gerakan-gerakan politik dan militer
mereka. Bukan karena pengalamannya dalam Perang
Arab-Israel saja, tetapi juga karena pemahamannya
tentang prospek Arab di waktu itu, dan poin yang paling
penting adalah kekuatan serta kelemahannya. Jadi, kita
melihat arti penting visi politik yang jelas dalam
memimpin gerakan militer, kemudian menggunakannya
dengan cara yang benar.
Karena studi akademis ilmu politik tidak tersedia
untuk semua orang, dan tidak mendorong pada saat yang
sama, kita perlu mencari alternatif lain. Selain itu,
lembaga-lembaga dan perguruan tinggi politik menyita
banyak waktu Anda, dengan kelemahan yang ada pada
kurikulum mereka dan kesenjangannya dengan realitas.
Saya telah mempelajari beberapa kurikulum universitas
dalam politik dan sejarah. Saya menemukan bahwa
profesor di bagian politik banyak dipengaruhi oleh
pemikiran Barat, bahkan salah seorang dari mereka
benar-benar menjadi “Duta Besar Amerika” yang
7
mengajari kita, untuk menekankan pentingnya kebijakan
Barat.
Jadi, proses pengaburan fakta yang menimpa kita
tidak berhenti hanya dengan saluran satelit atau koran,
bahkan ia menyusupi jajaran akademik tingkat atas. Para
penguasa, meskipun mereka satu ras dengan kita,
terkadang lebih Amerika daripada orang Amerika sendiri.
Kebenaran hampir tidak ada yang terhindar dari proses
pengaburan fakta (dan kita berbicara tentang fakta-fakta
yang para politisi tergantung pada manuver arah
kebijakan domestik). Jadi, kita masih mendengar bahwa
beberapa keputusan politik yang penting seluruhnya
didasarkan pada informasi palsu.
Hal yang menggelikan adalah bahkan Amerika
tunduk pada pengubahan bentuk tersebut dalam cara
yang sistematis: bagi anggota Kongres diberikan laporan
bulanan yang disebut "fakta dan kebohongan" yang
dirumuskan oleh American-Israel Public Affairs
Committee (AIPAC), dan mereka bergantung padanya
dalam menilai situasi di Timur Tengah. Laporan ini
merupakan salah satu alat yang digunakan oleh lobi
Yahudi dalam menentukan kebijakan Kongres terhadap
Timur Tengah.
Pertanyaannya sekarang adalah, bagaimana kita
memahami situasi dan apa yang bisa kita andalkan
untuk membentuk pemahaman militer politis kita di
tengah-tengah kekacauan dan kebohongan tersebut?
Dari pengalaman, saya mengatakan bahwa
masalahnya terletak pada waktu yang tersedia dan
kesulitan dalam mencari bahan ilmiah yang bermanfaat,
karena pengisi kehidupan adalah banyak, dan kita tidak
menemukan cukup waktu untuk membaca, mempelajari
dan meneliti, terutama pada hari-hari di mana waktu
berjalan begitu cepat! Sementara bahan ilmiah yang
tersedia ada yang “gemuk” dan ada pula yang “ramping”,
dan untuk menemukan perbedaan antara dua jenis
tersebut kita memerlukan waktu yang lama dengan buku-
buku dan studi.
Inilah yang mendorong beberapa ilmuwan untuk
membuat program yang dipersingkat dalam thalabul
‘ilmisy syar’i untuk menghemat waktu dan usaha bagi
penuntut ilmu, seperti program-program yang diajukan
oleh Syekh Yusuf Al-Uyairi Rahimahullah, Dr. Sayyid Imam
(Abdul Qadir bin Abdul Aziz—edt), Syekh Hamid Al-Ali,
dan lain-lain.
Dari sinilah ide program yang diusulkan ini muncul
untuk mengatur materi dan waktu; bahwa 4–5 jam/hari
akan memungkinkan Anda untuk mencakup materi
program yang berupa materi bacaan dan materi audio
visual dalam tidak lebih dari 1 tahun, dengan izin Allah.
Adapun terkait materi ilmiah, saya mengandalkan—
terutama—sejarah untuk memahami akar politik
internasional, kegigihan, dan dinamika perubahannya,
karena sejarah merupakan sekolah pertama bagi politisi
mana pun.
Sebenarnya tidak ada politisi yang bisa
dibayangkan tanpa sebuah database semua peristiwa
sejarah, yang dapat membantunya dalam
membandingkan situasi, dan kemudian untuk
memprediksi masa depan berdasarkan pada aspek
kesamaan keadaan. Hal ini bergantung terutama pada
sejarah perang modern dan daerah sengketa sebagai
langkah untuk memahami arah kekuatan global, dan
kebijakan mereka di setiap daerah, serta instrumen yang
diperlukan dalam menerapkannya.
Saatnya untuk mengatakan bahwa makalah ini
adalah upaya seseorang yang belum cukup beramal, dan
kata-kata saya tentang pentingnya pendidikan militer
politis tidak berarti bahwa hal itu sedemikian pentingnya
sehingga menyebabkan mengesampingkan hal lain.
Karena kita adalah umat yang bermusyawarah dan ada
peluang pendapat seorang prajurit dapat diadopsi oleh
8
militer, sebagaimana gagasan tentang parit pada hari
Perang Uhud.
Tulisan saya ini bukan berarti adalah yang terbaik
yang tersedia, tetapi ini adalah hasil pengalaman pribadi
saya dalam dunia buku, khususnya dalam memahami
garis politik dan militer. Daftar ini saja tidak berarti sudah
mencukupi untuk menciptakan kondisi pendidikan yang
diperlukan. Kenyataannya bahwa kontak langsung
dengan elite budaya di bidang politik dan militer mungkin
memiliki efek maksimal. Hal ini hanya hadir dengan
ketersediaan database dan pengalaman budaya yang baik
untuk pergi bersama dengan memahami dimensi
pembicaraan dengan kalangan elite.
Baru-baru ini memungkinkan bagi saya untuk
bertemu dengan salah satu elit tersebut. Ia adalah
seorang akademisi militer dan ia benar-benar cerdas serta
sangat luas pengetahuannya. Saya pun mulai belajar
darinya dan menemukan bahwa ia ibarat laut tanpa
pantai! Satu hal yang saya tidak pernah lupa adalah
bahwa ia memberi saya versi singkat dari kejadian
penting tertentu dengan cara menjelaskan sesuatu
dalam satu atau dua baris!
Bacaannya yang luas secara jelas telah membantu
dia mengembangkan kesadaran politik dan visinya
tentang berbagai situasi, karena ia membaca 5
buku/pekan, dan begitulah seharusnya bagi orang yang
ingin tetap berkomunikasi dengan peristiwa-peristiwa
serta berurusan dengan situasi yang terjadi dengan
pengetahuan.
Saya bermaksud untuk mendahulukan dan
menunda beberapa buku, untuk secara bertahap
membangun database. Buku yang telah terdaftar yang
saya temukan berguna meskipun mereka tidak memiliki
hubungan langsung dengan topik. Secara sengaja saya
mengulang beberapa materi atas dasar aturan "jika
diulang akan diterima". Ini adalah metode mendidik umat
yang berhasil dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam
dengan cara mengulang sekali, dua kali, atau tiga kali,
sehingga kata-kata beliau dicerna oleh para sahabat.
Maksud saya, untuk pengulangan ini ada alternatif antara
buku, film, dan kaset audio, sehingga tidak membosankan
karena pengulangan media.
Kepada Allah kita mencari pertolongan dan kepada-Nya
pula kita bergantung. Tidak ada kekuatan kecuali dari
Allah.
***
Selanjutnya, saya membagi materi tersebut dan
mengklasifikasikannya ke dalam empat kelompok utama
sebagai berikut:
Kelompok pertama : Kelompok Sejarah
Kelompok kedua : Kelompok Agama
Kelompok ketiga : Kelompok Militer
Kelompok keempat : Biografi Personal
Kelompok sejarah: Terdiri atas 7 buku, 9 koleksi audio,
dan 5 film dokumenter, dan kelompok ini dianggap
sebagai tulang punggung program, maka bertawakallah
pada Allah dan jangan lemah.
Kelompok agama: Terdiri atas 21 buku dan 2 koleksi
audio.
Kelompok militer: Terdiri atas 19 buku, 2 kelompok
audio, dan 3 film dokumenter.
Kelompok biografi personal: Terdiri atas 13 buku.
(Plus satu kelompok follow-up umum—edt).
9
Pertama: Kelompok Sejarah
Muqaddimah Ibn Khaldun (Mukadimah Ibnu Khaldun)
Disusun oleh sejarawan Islam Ibnu Khaldun. Al-
Muqaddimah adalah analisis tindak lanjut dari sejarah
perkembangan negara, bangsa, dan sistem. Pengantar ini
berisi pendapat Ibnu Khaldun dalam sosiologi dan
psikologi. Pengantar ini baik untuk memahami faktor
kekuatan bangsa dan tanda-tanda kelemahan mereka.
Ada salinan yang baik dari pengantar ini yang dihasilkan
oleh Dar Al-Arqam bin Abi Al-Arqam yang ditahkik oleh
Ahmad Az-Zughbi.
Al-Kamil fi At-Tarikh (Sejarah Lengkap)
Buku ini ditulis oleh sejarawan Islam Izzuddin Abu Al-
Hasan Ali bin Muhammad Asy-Syaibani atau Ibnul Atsir
(555-630 H), yang membahas peristiwa-peristiwa sejarah
dari fase penciptaan hingga tahun 628 H. Terbit dalam 11
jilid dan dibedakan dengan gaya lisan dalam menarasikan
peristiwa perang-perang islami. Penulisnya memiliki
komentar yang baik pada sebagian besar peristiwa
sejarah. Buku ini sangat terkenal karena menjadi salah
satu referensi yang paling penting dalam sejarah Islam.
Ada banyak edisi, salah satunya terbitan Dar Al-Kutub Al-
Arabi, yang ditahkik oleh Dr. Umar Abdussalam Tadmuri.
Mausu’ah At-Tarikh Al-Islami (Ensiklopedi Sejarah
Islam)
Disusun oleh sejarawan Islam Mahmud Syakir.
Ensiklopedi ini adalah kumpulan buku besar dalam 22 jilid
dan memaparkan garis politik sejarah Islam dari
permulaan hingga saat ini. Ini harus dipelajari dengan
konsentrasi pada bagian yang diperuntukkan bagi sejarah
saat ini, yang menjadi bagian paling penting di dalamnya.
Buku ini mudah didapatkan (di Timur Tengah—edt)
kecuali untuk jilid ke-10 dan 12 yang didedikasikan untuk
sejarah Jazirah Arab dan Syam, mengingat sensitivitas
wilayah tersebut dan perang di dalamnya. Syekh telah
mendedikasikan volume terakhir untuk etnis-etnis Islam
di dunia, dan bahkan buku ini merupakan informasi yang
baik dan upaya spektakuler yang menjadi sumberdaya
bagi mereka semua yang meneliti sejarah Islam. Semoga
Allah memberi balasan yang baik kepada penulis. Buku ini
dicetak oleh Al-Maktab Al-Islami.
Tarikh Najd (Sejarah Najd)
Disusun oleh Husain bin Ghannam dan ditahkik oleh
Nashiruddin Al-Asad. Buku ini dicetak oleh Dar Asy-
Syuruq dalam 1 jilid. Urgensi buku ini adalah dokumentasi
dakwah Imam Mujaddid Muhammad bin Abdul Wahhab;
sebuah seruan yang memiliki pengaruh baik sampai hari
ini. Buku ini adalah contoh yang baik dari buku-buku yang
didedikasikan untuk mempelajari tahapan penting
tertentu dalam sejarah suatu bangsa. Jadi, ketika kita
ingin mempelajari aspek tertentu dari sejarah, kita perlu
memilih sebuah buku seperti ini, yang menempatkan
pembaca dalam kerangka peristiwa-peristiwa tersebut di
semua rincian dan dinamika serta deskripsi kehidupan
pada saat peristiwa tersebut.
Khath At-Tahawwul At-Tarikhi (Garis Perubahan
Sejarah)
Disusun oleh Syekh Abdullah Azzam. Ini adalah sebuah
buku kecil yang menjelaskan semua kondisi sejarah yang
terjadi bersamaan dengan kejatuhan Khilafah. Buku ini
juga menjelaskan apa yang terjadi pada tangan kekuatan
kolonial; dan instrumen-instrumennya dalam wilayah
tersebut. Ini adalah buku penting dalam memahami
tahapan sejarah Islam tersebut.
10
Silsilah Ad-Durus At-Tarikhiyyah (Seri Pelajaran Sejarah)
oleh Dr. Ahmad Ad-Duaij
Ini adalah seri pelajaran audio dengan perhatian pada
fase sejarah berikut:
A) Sejarah Politik Daulah Umawiyah
B) Sejarah Politik Daulah Abbasiyah
C) Sejarah Politik Andalusia dan Maghrib Islam
D) Sejarah Politik Daulah Utsmaniyah
Silsilah Ad-Durus At-Tarikhiyyah (Seri Pelajaran Sejarah)
oleh Dr. Raghib As-Sirjani
Ada banyak rekaman audio dari Dr. Raghib, namun kita
akan fokus pada kumpulan telaah tentang Perang Salib,
Tartar, Andalusia, dan Palestina. Dr. Raghib cukup
spektakuler dalam cara beliau menghubungkan sejarah
dengan berbagai peristiwa dunia modern. Beliau
memberikan komentar yang bagus mengenai beberapa
peristiwa historis.
Mausu’ah Al-Yahud Al-Mushawwarah (Ensiklopedi
Yahudi Bergambar)
Salah satu terbitan Syirkah Al-Ibda’ Al-Fikri. Saya
menyertakannya di sini karena kemudahan
penggunaannya, dan caranya mengompilasi informasi
dari berbagai ensiklopedi dengan peta dan grafik. Saya
ingin menambahkan Ensiklopedi Yahudi, Yudaisme, dan
Zionisme yang disusun oleh Dr Abdul Wahhab Al-Masiri
Rahimahullah karena merupakan referensi utama di
lapangan.
Sayangnya, saya belum membacanya, dan karena
itu saya belum dapat merekomendasikannya. Sementara
saya telah bertekad hanya akan memasukkan materi yang
telah saya baca terlebih dahulu. Ensiklopedi ini dan buku-
buku lain yang terbit sesudahnya, yang membahas
sejarah orang-orang Yahudi, termasuk kategori knowing
your enemy (‘Kenalilah musuhmu!’).
Film Seri tentang Perang Dunia I dan Perang Dunia II
Pentingnya mempelajari latar belakang dan peristiwa
utama dari kedua Perang Dunia terletak pada kenyataan
bahwa itu adalah peristiwa utama yang kemudian secara
langsung mempengaruhi fitur politik dari banyak negara
di dunia. Saya memilih di sini untuk memulai dengan film
dokumenter yang mempelajari kedua perang, dan kita
akan datang kembali—dengan kehendak Allah—untuk
mempelajari topik ini di atas makalah juga.
Adapun film dokumenter, tersedia berlimpah dan
kita akan memilih seri Perang Dunia I yang diproduksi oleh
BBC atau yang disiarkan oleh Aljazeera. Seri Perang Dunia
II yang diproduksi oleh BBC atau Abu Dhabi Documentary
Channel ini disiarkan secara berwarna.
Al-Mausu’ah Al-Muyassarah fi Al-Adyan wa Al-
Madzahib wa Al-Ahzab Al-Mu’ashirah (Ensiklopedi
Ringkas Agama, Mazhab, dan Aliran Kontemporer)
Diproduksi oleh WAMY (World Assembly of Muslim
Youth). Merupakan ensiklopedi yang sangat berharga
dalam dua jilid. Arti pentingnya terletak pada upaya untuk
memberikan gambaran umum tentang berbagai agama,
mazhab, dan aliran kontemporer; sejarah pembentukan,
ide-ide, simbol yang paling penting, dan domisili
tersebarnya. Buku ini juga memberi gambaran umum
tentang aliran intelektual (pemikiran, politik, dan tradisi)
yang paling penting di dunia.
Hikayah Tsaurah (Hikayat Revolusi)
Sebuah seri dokumenter yang berhubungan dengan
pembentukan dan perkembangan berbagai faksi
Palestina serta tahapan paling penting yang telah mereka
11
lalui. Dikompilasi oleh Aljazeera dan merupakan seri yang
sangat penting karena wawancara itu dilakukan dengan
saksi mata yang benar-benar menyaksikan dan/atau
berpartisipasi dalam peristiwa penting.
Seri “Perang Libanon”
Inilah salah satu film seri dokumenter paling penting yang
pernah diproduksi oleh Aljazeera. Ini adalah referensi
yang sangat penting dalam memahami peristiwa-
peristiwa perang yang rumit tersebut. Bahkan, seri ini
menyerap banyak buku bagi Anda tentang perang. Arti
pentingnya terletak pada kenyataan bahwa ia menyajikan
kesaksian dari beragam faksi, kubu, dan tokoh yang
terlibat dalam perang tersebut, seperti komunis, Druze,
Maronit, Syiah, Sunni, nasionalis, separatis, diplomat, dan
lain-lain, yang menjadi pemain utama dalam model
perang dengan krisis yang tidak kunjung usai.
Seri Dokumenter “Arsip Mereka dan Sejarah Kami”
Seri ini juga diproduksi oleh Aljazeera, yang telah
melakukan pekerjaan dengan baik dalam
mendokumentasikan beberapa peristiwa terpenting di
Dunia Arab. Koleksi yang komprehensif dari rekaman ini
diambil selama peristiwa bersejarah tersebut. Episode-
episode yang cukup penting meliputi ‘Perang Oktober’,
'Bagaimana Tanah tersebut Hilang', dan 'Konflik Teluk'.
Seri ini masih tayang hingga hari ini.
Kedua: Kelompok Agama
Setelah meliput beberapa peristiwa bersejarah utama
dalam kelompok pertama, kita berpindah pada studi dan
topik yang berbicara tentang sejarah militer dan politik
dari berbagai perspektif agama.
Fi Zhilal Al-Qur’an (Di Bawah Naungan Al-Qur’an)
Ini adalah kitab tafsir terkenal yang ditulis oleh Asy-
Syahid—semoga demikian—Sayyid Quthub. Pembaca
mungkin bertanya-tanya; apa hubungan tafsir Al-Quran
dengan politik. Menjadi jelas bagi semua bahwa urgensi
kitab ini adalah sebagai satu-satunya tafsir yang
mengambil realitas sebagai pertimbangan dan
memperlakukan masalah-masalahnya dengan gaya sastra
yang memukau. Meskipun Sayyid Quthub menghabiskan
sebagian besar buku ini untuk menjelaskan dan
mengklarifikasi konsep hubungannya dengan politik Islam
dan kekuasaan Allah, pembaca akan menemukan bahwa
ia juga secara jelas menunjukkan posisi Al-Qur’an
terhadap cita-cita Barat, seperti sistem moneter mereka,
isu feminisme, dan lain-lain.
Selanjutnya, berkaitan dengan sifat hubungan
yang Al-Qur’an telah mengatur dengannya dalam
menyerukannya untuk Islam dan memperjuangkan-nya.
Ia juga memfokuskan pada tabiat alam semesta
(sunnatullah) dalam memahami peristiwa sejarah dan
topik lain yang mengembangkan rasa dan kepedulian
pembaca dalam cara seperti dia melihat dan
mempertimbangkan urusan tersebut.
Kita berhadapan dengan kasus manusia, masing-
masing dengan dimensi spiritual yang berbeda, tetapi
masih sesuai dengan apa yang Allah telah menjelaskan
dalam Al-Qur’an dalam memberitahu kita tentang orang-
orang Yahudi:
“Sesungguhnya kamu dapati orang-orang yang paling
keras permusuhannya terhadap orang-orang yang
beriman ialah orang-orang Yahudi dan orang-orang
musyrik.” (Al-Ma’idah: 82),
atau orang-orang munafik yang digambarkan sebagai:
“tidak masuk kepada golongan ini (orang-orang beriman)
dan tidak (pula) kepada golongan itu (orang-orang
kafir).” (An-Nisa’: 143).
12
Dr. Abdul Wahhab Al-Masiri Rahimahullah telah
menyusun Ensiklopedi Yahudi dan Yudaisme sebagai
buku terbaik yang ditulis tentang orang Yahudi. Beliau
menghabiskan 25 tahun untuk mengompilasi
ensiklopedinya. Setelah mengunjungi puluhan
perpustakaan, mencari ratusan buku dan dokumen, serta
bepergian ke beberapa negara yang berbeda untuk
penelitiannya, ia sampai pada kesimpulan bahwa Al-
Quran adalah sumber terbaik untuk memahami psikologi
orang-orang Yahudi!
Al-Qur’an adalah harta yang penuh dengan
kekayaan bagi siapa saja yang mempelajarinya. Selain
topik utama yang terkandung dalam Al-Qur’an, seperti
keyakinan, ibadah, dan hal gaib, kita harus mengatakan
bahwa tidak ada ilmu yang berguna bagi manusia dalam
hidup dan agamanya yang Al-Qur’an tidak memuat di
dalamnya dengan satu atau lain cara.
Komunitas linguistik tidak bisa hidup tanpa Al-
Quran. Komunitas astronomi membutuhkannya untuk
menafsirkan beberapa fenomena alam. Para sarjana
geologi dan ilmu lingkungan tidak dapat melakukannya
tanpa itu dalam menentukan sifat bumi, sebagaimana
dikatakan dalam Al-Qur'an untuk menjadi (tempat tinggal
tetap) dan bahwa gunung juga disebutkan sebagai
(penguat bukit), dan banyak contoh lain.
Sejarawan tidak bisa melakukan tanpa itu dalam
menyusun kronologi suatu bangsa seperti yang diberikan
dalam ayat-ayat tentang penaklukan bangsa. Hal yang
sama dapat dikatakan tentang ilmu-ilmu lain, seperti
kedokteran, psikologi, dan sosiologi. Segala puji bagi Dia
yang berfirman:
"Kami tidak menyia-yiakan sesuatu pun dalam Kitab (dari
keputusan kami)."
Adapun tentang perang dan pertempuran, hal itu
disebutkan di banyak tempat dalam Al-Qur’an. Allah telah
mengaruniakan taufik kepada saya dalam menyusun
sebuah bab ringkas tentang ideologi tempur (al-‘aqidah
al-qitaliyyah) dari ayat-ayat yang terkait. Saya
mencantumkannya dalam buku Hishn Al-Mujahid. Ini
adalah buku fikih ringkas yang menghimpun hal-hal
penting yang dibutuhkan oleh mujahid tentang hukum
dan etika. Hal ini cukup untuk melihat setiap ayat sendiri
untuk memahami keyakinan dan psikologi yang Allah
telah menunjuki hamba-hamba-Nya untuk memilikinya
selama perang.
Al-Qur’an adalah hidangan Allah—seperti yang
telah dikatakan oleh Ibnu Mas’ud. Pemilik hidangan dapat
memberi salah seorang tamunya sedikit lebih pemurah
hati, dan itu adalah apa yang Allah telah anugerahkan
kepada saya dalam risalah Harb Al-‘Uqul (Perang
Pemikiran)—yang belum terbit—saya menghabiskan
periode waktu pengumpulan dan mencari kaitan antara
operasi intelijen, faktor keberhasilan dalam pekerjaan
intelijen, fitur yang paling penting, serta karakteristik
mata-mata yang sukses. Saya menulis hampir 80 halaman
dan berhenti di sebuah ayat yang saya tulis dalam indeks,
yaitu: (dan aku datang kepadamu dari Saba’ dengan
kabar yang meyakinkan).
Saya melihat bagaimana sangat terkaitnya misi
Hud-hud dengan suatu misi mata-mata, tapi kali ini saya
merenungkan lebih ke dalamnya dan dalam ayat-ayat
setelahnya yang menceritakan kisah Sulaiman dan Hud-
hud dan saya sangat terkejut! Saya menemukan bahwa
semua yang saya tulis, dan semua hasil dan ide-ide yang
membawa saya beberapa hari dan malam untuk menulis,
dan saya butuh 80 halaman untuk menuangkannya,
ternyata hanya memerlukan 1 halaman dalam Kitabullah.
Saya tidak menyadari keberadaan buku dan studi
yang menggunakan kisah Hud-hud dalam hal mata-mata
seperti buku At-Tajassus wa Ahkamuhu fi Asy-Syari’ah Al-
Islamiyyah (Spionase dan Hukumnya dalam Syariat Islam)
karya Muhammad Rakan Ad-Dughmi. Saya menemukan
bahwa saya bukan orang pertama yang menerapkan ayat-
13
ayat tersebut pada prinsip-prinsip umum intelijen, dan
syarat-syarat yang harus dipenuhi bagi mata-mata yang
sukses dan operator di lapangan. Buku ini diberi komentar
(ta’liq) oleh salah seorang pakar militer yang mengatakan
bahwa ini adalah buku yang unik dalam tema ini. Hal ini
telah mendorong salah satu surat kabar Israel untuk
memublikasikan beberapa paragraf darinya, yang entah
bagaimana caranya memperoleh kopi awalnya!
Berbicara tentang Al-Quran dan pentingnya dalam
pemahaman politik dan militer tidak berhenti dengan
satu atau dua buku atau lebih. Namun, sepanjang hidup
dengan Al-Qur’an, kita tidak akan mampu
mengungkapkan semua rahasianya. Yang penting, kita
harus meyakini bahwa Al-Qur’an adalah kitab yang penuh
petunjuk dan bimbingan, dan mungkin Anda akan melihat
di dalamnya apa yang tidak dilihat oleh orang lain.
Jadi, saya tidak hendak membawakan tafsir-tafsir
baru untuk Al-Qur’an karena ini adalah disiplin ilmu yang
memiliki pakar tersendiri. Saya hanya bermaksud
merenungkan Al-Qur’an dan makna dari setiap ayat
dalam konteks yang tidak keluar dari pokok
pemahamannya, yang karenanya ayat diturunkan.
Misalnya, perkataan ulama yang kuat dan mendekati
kebenaran tentang tafsir ayat ini adalah pendapat jumhur
(mayoritas) ulama. Kemudian makna ayat tersebut kita
uraikan dan kita sebutkan bahwa darinya dapat diambil
kesimpulan demikian ... atau dapat dipahami sebagai
berikut ... atau ada indikator yang mengisyaratkan
demikian ... dan yang semisal, yang menegaskan makna
yang berada di bawah naungan sebuah ayat yang tampak
isyaratnya bagi Anda.
Saya telah menghabiskan berbulan-bulan untuk
mempelajari rencana militer yang dapat digunakan untuk
membebaskan Palestina dalam situasi saat ini serta
faktor-faktor politik dan militer di sekitar wilayah
tersebut. Saya masuk ke dalam keadaan pasang surut
dengan setiap rencana yang datang ke pikiran saya. Tidak
berlebih-lebihan jika saya katakan bahwa materi ini
mengganggu benak saya ketika sedang shalat dan di luar
shalat, bahkan menemani saya ketika pergi ke toilet!
Geografi politik dan militer Syam yang meliputi
Sinai dan Palestina—karena Sinai secara geografis
merupakan bagian dari Syam—tidak memberi Anda
terlalu banyak pilihan dalam situasi yang mungkin
berlangsung di masa depan. Karenanya, ketika saya
menjawab pertanyaan dari salah seorang mas’ul
(penanggung jawab) dari jamaah-jamaah jihad di Gaza
tentang strategi apa yang tepat bagi mereka, saya
mengatakan, “Jangan membebani diri sendiri kecuali
Anda adalah bagian dari organisasi yang lebih besar!”
Wilayah Palestina dan sekitarnya telah mengalami
semua jenis perang yang dikenal: dari perang total seperti
pada tahun 1948 antara Israel dengan bangsa-bangsa
Arab, sampai perang terbatas seperti pada tahun 1967
antara Israel dan Mesir, Suriah, dan Yordania. Kemudian
ada Perang Gesekan setelah tahun 1967 (s.d. 1970—edt),
atau perang pada dua front seperti pada tahun 1973
antara Israel dengan Mesir dan Suriah. Kemudian Perang
Fida’iyyin (Komando) di sepanjang front Yordania, disusul
kemudian di Libanon.
Ada juga operasi militer luar negeri seperti halnya
kelompok Black September (Munich, 5/9/1972—edt),
atau konflik internal seperti intifadhah ‘perang batu’ (I)
dan kemudian ‘intifadhah bersenjata’ (II). Tiada sesuatu
pun yang telah berhasil membuat lintasan yang tepat,
yang dapat digunakan untuk membebaskan Al-Aqsha.
Bukan semata karena penyimpangan agama yang
menjadi karakter para pemimpin pada saat itu, tetapi juga
karena kelemahan dalam cara memimpin perang.
Namun, kemenangan adalah dari Allah, dan ini
adalah suatu fakta yang tidak diragukan, tetapi Allah telah
memerintahkan kita untuk memenuhi syarat syar’i
maupun kauni untuk meraih kemenangan tersebut. Jadi,
kita diperintahkan untuk mempersiapkan diri semampu
14
kita, dan celaan ditujukukan kepada siapa yang tidak
mengerjakannya:
“Dan jika mereka mau berangkat, tentulah mereka
menyiapkan persiapan untuk keberangkatan itu...”
Salah satu persiapan pertama dan yang paling
penting berkaitan dengan penyusunan rencana yang
tepat dan yang cocok untuk perang, dan menggunakan
semua kekuatan yang tersedia untuk melayani rencana
ini. Perang tidak dimenangkan oleh jumlah yang besar
sekarang, seperti Mesir yang dikalahkan Israel pada tahun
1973, ketika orang Mesir memiliki 1,2 juta tentara
melawan prajurit Yahudi yang kurang dari 300 ribu; dan
tidak hanya dengan teknologi militer canggih, seperti
Israel yang dikalahkan Hizbullah pada tahun 2006. Juga,
bukan hanya soal keberanian, seperti yang kita dapatkan
dalam ungkapan terkenal "singa yang dipimpin oleh
keledai". Juga, bukan karena kebijakan saja tanpa
kesabaran. Setiap perang membutuhkan kombinasi
keadaannya sendiri dan pemenang adalah orang yang
menemukan kombinasi ini!
Saya pun berpikir bahwa saya menemukan
kombinasi yang telah saya cari sambil meneliti peta
Palestina sepanjang tahun.... Saya pun menemukannya
dalam sebuah ayat dalam Kitabullah, yang selalu saya
lafalkan dengan gambar Palestina ada dalam imajinasi
saya seperti biasa. Jika shalat tidak batal oleh kata-kata
yang bukan termasuk bacaannya, saya mungkin akan
melompat sambil mengucapkan "Eureka!" sebagaimana
Newton mengatakannya ketika ia menemukan gravitasi!
Ini bukan berarti menjadikan shalat sebagai pusat bagi
perencanaan dan kepemimpinan—meskipun Umar bin
Al-Khaththab mengatakan sesuatu yang seperti itu—
karena hal ini dapat mengundang setan untuk menjadi
konsultan urusan militer kita! Jadi, ini adalah kedua
kalinya Al-Qur’an menempatkan saya di jalan yang benar.
Saya berniat untuk menulis setiap tahap
intelektual yang telah saya lalui sampai saya datang ke
teori Al-Qur’an, yang saya pikir adalah kunci yang tepat
untuk siapa saja yang ingin shalat di Al-Aqsha. Saya
berniat untuk membahas apa pun yang muncul terhadap
rencana ini dengan cara objektif dan kesulitan politik, tapi
saya lebih suka tidak menulis satu huruf pun sampai Allah
menghendaki demikian ....
Dengan yang saya niatkan itu saya menulis semua
yang ketika berbicara tentang penafsiran Sayyid Quthb
adalah untuk mengubah cara kita berpikir dan
berinteraksi dengan Al-Qur’an, karena manusia tidak bisa
melakukannya tanpa cahaya Allah dan petunjuknya,
bahkan sekalipun ia memiliki semua gelar pengetahuan
dan sains. Siapa saja yang Allah tidak menunjuki cahaya
maka tiada cahaya pula baginya.
At-Tarbiyyah Al-Jihadiyyah (Pendidikan Jihad)
Disusun oleh Munir Al-Ghadhban dan melayani untuk
pendidikan Jihadi dengan mengambil urutan Al-Quran
dalam pendidikan generasi pertama Muslim. Buku ini
sangat berguna bagi mereka yang baru diinisiasi ke dalam
jajaran Mujahidin dan datang dalam tiga jilid.
Ar-Rasul Al-Qa’id (Rasul Sang Panglima)
Buku ini ditulis oleh Jenderal Mahmud Syit Khaththab,
dan menjadi salah satu bukunya yang paling terkenal.
Urgensinya terletak pada caranya mempelajari karakter
Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam dan aplikasi prinsip-
prinsip militer pada rencana dan perang beliau.
Buku ini sangat berguna. Semoga Allah membalas
penulisnya dengan balasan yang terbaik.
Qadah An-Nabi (Para Panglima Nabi)
Buku lain oleh Jenderal Mahmud Syit Khaththab, yang
berkaitan dengan biografi para sahabat yang diasumsikan
sebagai pemimpin pada zaman Nabi. Perlu dicatat bahwa
pendekatan Barat digunakan dalam penulisan biografi
15
karakter tersebut meskipun Sang Jenderal mahir dalam
bahasa Arab, dan merupakan seorang ksatria dalam
pertahanan.
1. Pemimpin Penaklukan Irak dan Jazirah
Buku lain Jenderal Mahmud Syit Khaththab dan di
dalamnya ia melanjutkan perkembangan penaklukan
Islam. Buku ini memiliki komentar yang bagus tentang
berbagai ekspedisi militer Khalid bin Al-Walid, Saad, dan
Abu Ubaidah dan seluruh para pemimpin penaklukan
Islam.
2. Pemimpin Penaklukan Syam
Dari seri yang sama seperti di atas, dan di dalamnya Sang
Jenderal menyampaikan tentang peristiwa dan rencana
penaklukan Syam.
3. Pemimpin Penaklukan Persia
Diambil dari seri buku yang sama, yang menjadi terkenal,
dan kemudian disiarkan di stasiun radio Arab sebagai
serial radio. Ada juga sebuah buku tentang para
pemimpin penaklukan Maghrib Islam, dan penaklukan
Sind, dan penaklukan Afghanistan, tetapi saya belum
membaca ketiga buku itu sebelumnya.
Fi Zhilal As-Suyuf (Di Bawah Naungan Pedang)
Buku ini adalah tentang lima ratus tahun pertama dalam
sejarah pertempuran kaum muslimin, dan merupakan
upaya moderat untuk belajar dari sejarah militer Muslim.
Dalam buku ini seorang ikhwah telah berpartisipasi
dengan saya, dan juga dalam menulis buku Hishn Al-
Mujahid, ikhwah ini mengingatkan saya pada sabda Nabi
Shallallahu ‘alaihi wa sallam:
"Orang yang paling aman, yang aku bisa berada di
hadapan keluarga dan harta duniawinya adalah Abu
Bakar."
Semoga Allah membalas khidmatnya kepada saya sebaik
mungkin.
An-Nabi Al-Qa’id (Nabi Sang Panglima)
Disusun oleh Syekh Abdul Mun’im bin Izzuddin Al-Badawi,
yang juga dikenal sebagai Abu Hamzah Al-Muhajir,
semoga Allah Yang Mahaluas ampunan-Nya mengampuni
jiwanya. Buku ini berisi penelitian ilmiah berharga dan
belum diberi evaluasi yang tepat, dan berhubungan
dengan kehidupan Nabi saw dari perspektif militer. Ini
mencakup beberapa eksperimen dan hasil dari perang di
Irak, di mana penulis adalah Menteri Perang Mujahidin.
Ma’alim fi Ath-Thariq (Petunjuk Jalan)
Karya Ustad Sayyid Quthb. Buku ini hanyalah sebuah buku
kecil, namun memiliki pengaruh besar dalam maknanya.
Memang seperti judulnya, yang hanya 'Petunjuk Jalan'
(Milestone).
Fi Zhilal Surah At-Taubah (Di Bawah Naungan Surah At-
Taubah)
Sebuah buku karya Syekh Abdullah Azzam Rahimahullah,
dan itu adalah bagian dari warisan yang telah
dikumpulkan dalam empat jilid dengan nama “Harta
besar dari apa yang telah dicatat oleh Asy-Syahid Al-Imam
Abdullah Azzam". Buku ini awalnya adalah transkrip dari
sejumlah pelajaran sekitar penafsiran Surat Al-Taubah,
sehingga siapa pun yang ingin, akan lebih baik untuk
mendengarkan kasetnya, karena Syekh memiliki metode
yang membuat lebih baik untuk mendengarkannya
daripada hanya membaca transkrip pidatonya. Pelajaran
audio ini berisi banyak pengalaman dan peristiwa-
peristiwa penting dalam kehidupan Syekh.
16
Hishn Al-Mujahid fi Sabilillah
Ini adalah buku singkat dalam pemahaman kitab Jihad,
dan berisi sebagian besar hukum-hukum Jihad. Ini khusus
karena kualitas klasifikasi, seperti 'moral seorang
Mujahid' dan 'moral seorang Amir' serta tentang tentara
dan lain-lain. Idenya adalah untuk menjadi sebuah buku
kecil yang berisi semua hukum dan moral yang
dibutuhkan oleh seorang mujahid, seperti dalam buku
tentang bacaan (Hishn Al-Muslim). Saya memohon
kepada Allah agar mengaruniakan manfaat kepada orang
banyak dengannya.
Al-‘Umdah fi I’dad Al-‘Uddah (Pilar dalam
Mempersiapkan Jihad)
Karya Dr. Sayyid Imam yang juga dikenal sebagai Abdul
Qadir Abdul Aziz. Buku ini bagus untuk persiapan mental,
memiliki bab tentang organisasi hubungan antara prajurit
dan Amir, serta topik penting lainnya.
Al-Hurriyyah au Ath-Thufan (Kebebasan atau Badai)
Karya Dr. Hakim Al-Muthairi. Ini merupakan buku yang
bagus yang berbicara tentang sejarah organisasi politik
dalam Islam, bagaimana sifatnya di awal, dan bagaimana
ia telah berubah dengan waktu. Buku ini berharga sesuai
dengan konteksnya.
At-Tabri’ah (Mendeklarasikan Kemurnian)
Disusun oleh Dr. Aiman Azh-Zhawahiri Hafizhahullah.
Awalnya buku ini adalah kompilasi jawaban atas
beberapa ulasan yang muncul di 1429 H, yang
dikemukakan oleh beberapa personel dari gerakan Jihad.
Alasan mengapa saya menempatkannya di sini karena
isinya membahas tentang putusan pada jihad di luar
negeri, dan apakah visa adalah kontrak yang sah atau
tidak, dan hal penting lain dalam politik operasi jihad.
As-Siyasah Asy-Syar’iyyah (Politik Syar’i) karya Syaikhul
Islam Ibnu Taimiyah
Buku ini membahas tentang kasus hibah serta organisasi
dari beberapa pemerintahan sipil. Buku ini merupakan
bagian dari kitab Al-Fatawa, namun juga dicetak secara
terpisah.
Al-‘Aqidah wa Al-Qiyadah (Akidah dan Kepemimpinan)
Merupakan salah satu dari banyak buku bagus oleh
Jenderal Mahmud Syit Khaththab dan mengambil topik
kepemimpinan, dan bagaimana hal itu dipengaruhi oleh
adhesi agama. Buku ini datang sebagai respons terhadap
beberapa klaim palsu tentang kepemimpinan yang sukses
yang diambil untuk diberikan di periode itu, dan buku juga
melakukan analisis yang baik dari penaklukan Quds dan
Konstantinopel dan cara kepemimpinan memasukinya
masing-masing.
As-Siyasah Asy-Syar’iyyah (Politik Syar’i) karya Abu
Umar As-Saif
Penulisnya adalah qadhi di Mahkamah Syariah di
Chechnya. Ia menyusun buku ini menjadi konstitusi bagi
negara didasarkan pada dasar hukum. Buku ini meliputi
aturan dan moral serta administrasi umum dari hubungan
antara penguasa dan rakyat. Di dalamnya ia menunjukkan
tugas kementerian negara dan sistem hisbah, aspek
tarbiyah, dan aspek organisasi lain yang memberikan visi
yang benar untuk mengelola sebuah negara Islam.
Semoga Allah merahmati jiwa penulisnya.
Al-Jihad wa Al-Qital fi As-Siyasah Asy-Syar’iyyah (Jihad
dan Perang dalam Politik Syar’i)
Awalnya ini adalah disertasi doktoral karya Dr
Muhammad Khair Haikal. Buku ini adalah sebuah
ensiklopedi singkat pemahaman tentang berbagai topik
17
jihad dalam tiga jilid yang diterbitkan oleh Dar Al-Bayariq.
Urgensi buku ini adalah studi komparasi yang luas yang
ditinjau dari sebagian besar mazhab dan aliran pemikiran
Islam dalam kasus jihad lama maupun baru, termasuk
sikap masing-masing aliran.
Berikut ini adalah sebagian kutipan pernyataan
dari Dewan Penguji: "Dewan memutuskan untuk
memberikan gelar Ph.D. (Doktor) kepada mahasiswa ini
di bidang Dirasat Islamiyah dari Al-Imam Al-Auza'i College
for Islamic Studies, dengan predikat imtiyaz. Jika ada
peringkat yang lebih baik dari itu, kami akan memberikan
kepadanya. Segala puji bagi Allah."
Risalah Al-Masjid Al-‘Askariyyah (Risalah Militer Masjid)
Dihimpun oleh Jenderal Mahmud Syit Khaththab.
Awalnya terdiri dari beberapa makalah, tetapi Sang
Jenderal mengembangkan menjadi ukuran sebuah buku.
Ini adalah keyakinan saya bahwa Sang Jenderal
menggunakan buku ini untuk melakukan perlawanan
terhadap orang-orang yang ingin menjelekkan sejarah
Islam, yang didukung oleh otoritas formal.
Buku ini menyandang nama "Risalah Militer
Masjid", tapi ia menantang banyak bentuk upaya
penodaan, dan mereka yang meragukan sejarah Islam,
simbol-simbol, dan referensinya. Ini telah digawangi oleh
beberapa orang yang dipengaruhi oleh ide-ide Barat,
dengan dukungan dari orang-orang di posisi pengambil
keputusan. Beliau maksudkan buku ini menjadi kuda
Trojan, yang membawa di dalamnya sebagian dari apa
yang tidak akan menunjukkan sebagai ukuran untuk
menghindari disensor oleh pihak berwenang.
Seri Al-Jihad Huwa Al-Hall (Jihad adalah Solusi)
Ini adalah seri audio dari Syekh Mushthafa walad Asy-Syit
Maryam, yang juga dikenal sebagai Abu Mushab As-Suri—
semoga Allah membebaskannya dari tahanan. Seri ini
terdiri dari 40 ceramah di mana Syekh menyampaikan
beberapa dimensi sejarah dan tingkat intelektual dan
politik masalah yang dihadapi umat Islam, dan pentingnya
Jihad sebagai solusi legal dan praktis.
Seri ini berisi pelajaran dari pengalaman Syekh dan
pendapatnya seputar politik dan perang. Untuk berbicara
kebenaran, Syekh merupakan aset besar bagi generasi
jihad, dan saya belajar banyak dari pendapat dan ide-
idenya. Benarlah jika dikatakan bahwa beliau adalah salah
seorang ideolog terbesar dari aliran jihadi kontemporer.
Saya memohon kepada Allah agar membantu kita
mengembalikan kepadanya kebaikan yang beliau berikan
kepada kita, karena beliau telah memasukkan ke dalam
begitu banyak pola dakwah dan taklim bagi putra-putra
aliran yang diberkati ini. Dari kami, semoga Allah
membalasnya sebaik mungkin.
Haqiqah Al-Harb Ash-Shalibiyyah Al-Jadidah (Hakikat
Perang Salib Baru)
Karya Syekh Yusuf Al-Uyairi Rahimahullah. Meskipun
buku ini khusus membahas aspek hukum pertempuran
New York dan Washington, itu lebih dianggap sebagai
dokumen pertama yang mempelajari Perang Salib Baru
yang dipimpin oleh Amerika. Arti pentingnya terletak
pada cara penyajian bagi pembaca Arab dengan fakta-
fakta sejarah kejahatan Amerika terhadap umat Islam,
sehingga dapat mengungkapkan gambaran yang palsu
tentang hak asasi manusia dalam kebijakan Amerika,
serta realitas motif para neo-konservatif terhadap dunia
muslim khususnya.
Hadzihi Akhlaquna ‘indama Nakun Mu’minin Haqqan
(Beginilah Akhlak Kami jika Kami Benar-benar Beriman)
Ketika kita berbicara tentang kepemimpinan dalam
perang, kita berbicara tentang perilaku para ksatria, yang
18
tidak berubah dengan kemenangan atau kekalahan.
Sejarah telah menunjukkan kepada kita beberapa contoh
perilaku ini, yang saya tidak mengerti pada awalnya,
seperti bagaimana Shalahuddin bermurah hati terhadap
Richard the Lion Heart, dan bagaimana ia mengirim
makanan, minuman dan es ke perkemahan Richard
selama pengepungan.
Hal ini dan situasi yang serupa lainnya hanya
datang dari orang-orang besar. Bukan orang yang
mengurusi hal-hal sepele dan ingin membalas tanpa
alasan, seperti normalnya dalam perang: "Wahai Raja,
ketika mereka memasuki sebuah kota kecil, bukankah
mereka merusak dan menodai kehormatan warganya?!"
Jadi, prajurit dan orang-orang biasanya tertarik
pada seseorang yang mempunyai sopan santun dan
murah hati. Lawan juga menundukkan kepala mereka
kepada orang-orang seperti itu, dan mereka bisa
menerima kekalahan di tangan ksatria tersebut. Oleh
karena itu, kita harus peduli pada sisi moral sebelum
mempraktikkan kepemimpinan dalam perang.
Tidak ada yang lebih baik dalam aspek itu daripada
memiliki perilaku yang baik, pendapat yang benar, dan
keberanian. Itulah mengapa beberapa orang akan—dan
masih—mengirim anak-anak mereka kepada orang-orang
yang mereka percaya dari orang bijaksana dan
pemberani, untuk anak yang akan dididik sebagai ksatria
dari masa mudanya.
Saya belum dapat menemukan sebuah buku yang
mengambil topik ini. Jadi, saya memilih buku tertentu ini
yang membahas akhlak secara umum. Mahmud
Muhammad Al-Khazindar telah menyusun buku ini
setelah pengalaman jihadnya di Bosnia. Saya juga
diberitahu bahwa Komandan Abdul Aziz Al-Muqrin
menggunakan dan merekomendasikan buku ini kepada
para pemuda. Semoga Allah membalas penulisnya sebaik
mungkin.
Ketiga: Kelompok Militer
Da’wah Saraya Al-Muqawamah Al-Islamiyyah Al-
‘Alamiyyah (Seruan Perlawanan Islam Global)
Ini adalah ensiklopedi jihad yang meliputi catatan sejarah
lintasan konflik antara peradaban Islam di satu sisi dan
peradaban Romawi dan pewarisnya Amerika Serikat di
sisi lain. Buku ini menyoroti strategi konflik yang telah
diadopsi oleh Mujahidin dalam perang yang disebut
“Perang Melawan Teror” yang dilancarkan Amerika.
Bahkan, ini adalah ensiklopedi yang berharga dengan cara
memperdebatkan jawaban, masalah, dan visi politik serta
militer. Ini juga mencakup diskusi lain tentang
pengalaman beberapa kelompok jihad di era modern.
Penulisnya
Syekh Abu Mushab As-Suri—adalah salah seorang
yang mengalami pengalaman-pengalaman tersebut di
Suriah dan Afghanistan serta melalui di sisa hidupnya.
Beliau juga memiliki sebuah buku yang didedikasikan
untuk eksperimen Suriah, tetapi saya belum
membacanya.
Website Muqatil min Ash-Shahra’
Website ini berafiliasi dengan Jenderal Khalid bin Sulthan,
dan bahkan administratornya mempunyai kemampuan
besar untuk memberikan analisis militer dan politik–dan
sangat bias pada politik Abdunnashir. Arti pentingnya
terletak pada bagian sejarah militer perang di zaman
modern dimulai dari PD I (1914) dan berlanjut sampai
Perang Gaza (2008).
Sangat penting untuk menyalin seluruh bagian ini
dan meletakkan seluruhnya dalam satu file untuk menjadi
referensi kita pada jumlah, tanggal, dan peristiwa perang-
perang penting tersebut. Informasi dalam website ini
mengingatkan saya pada perkataan Mao Zedong, “Kita
19
harus mempelajari pelajaran perang secara hati-hati
karena itu dibayar dengan darah, dan itu telah kita terima
sebagai sebuah warisan.”
Syarh Kitab Harb Al-Mustadh’afin (Perang Asimetris)
Ini adalah seri audio Syekh Abu Mushab As-Suri—semoga
Allah membebaskan belaiu dari penahanan. Berisi
penjelasan yang membicarakan tentang perang gerilya.
Inilah yang penulis istilahkan sebagai “Perang Asimetris”.
Di dalamnya Syekh telah menyampaikan tentang
beberapa kasus yang penting bagi mujahidin. Urgensinya
terletak pada pengalaman semua perang gerilya yang
terjadi, baik yang sukses maupun yang kalah, dengan
analisisnya masing-masing.
Al-Harb Al-‘Iraqiyyah Al-Iraniyyah (Perang Irak-Iran)
Karya Jenderal Abu Ghazalah. Buku ini berasal dari jurnal
harian Perang Irak-Iran. Pengembangan setiap tahapan
dan pelajaran paling penting yang diperoleh dari perang
ini didetailkan. Sang Jenderal menyampaikan cara yang
menunjukkan dimensi perang ini baik secara militer
maupun politik.
Dirasat li Suquth Tsalatsin Ad-Duwal Al-Islamiyyah
(Kajian tentang Keruntuhan Tiga Puluh Daulah Islam)
Disusun oleh Dr. Abdul Halim Uwais. Ini adalah sebuah
studi yang singkat dan baik dalam konteksnya. Dr Abdul
Halim memiliki komentar yang baik pada sifat peristiwa
sejarah. Dari sini diperoleh arti penting sejarah sebagai
madrasah bagi setiap politisi dan personel militer.
Kajian Stratejik tentang Konflik Internasional dan Posisi
Jihad terhadapnya
Sebenarnya saya tidak menganggapnya sebagai suatu
‘studi’ yang layak (standar), karena saya tidak mengikuti
metode akademik dalam analisis atau sifat netral
otoriter–tidak dapat diharapkan–Allah melarang- aku
untuk bersifat netral dalam konflik ini, sehingga ini lebih
sebagai esai daripada studi. Topik-topik di sini mengambil
jejak konflik internasional dan titik persimpangannya
dengan jihad.
Saya tidak menandai kapan paper-paper ini
pertama kali dipublikasikan di internet karena alasan
keamanan. Saya ingin mengingatkan pembaca bahwa
terdapat kesalahan dalam hal tata bahasa dan sejarah
pada penamaan negara-negara dalam Perang Balkan.
Mas’uliyyatu Ahlil Yaman (Tanggung Jawab Rakyat
Yaman)
Bersumber dari tulisan-tulisan Syekh Abu Mushab As-
Suri. Ini adalah sebuah contoh tentang bagaimana
membaca paramater geografi, antropologi, sosial, dan
ekonomi dalam penentuan visi militer dan politik yang
diharapkan di masa depan.
Idarah At-Tawahhusy (Manajemen Keganasan)
Ini adalah salah satu buku perdebatan yang paling penting
bagi pergerakan jihad saat ini. Penulisnya, Syekh Abu
Bakar Naji menggunakan buku ini untuk menjelaskan
fase-fase perang, front-front yang diharapkan di masa
depan, dan karakteristik perang. Buku ini perlu dibaca dua
kali untuk mencerna isinya, bukan karena sulit, tetapi
karena kualitasnya yang tinggi.
Rogue State (Negara Bandit)
Ditulis oleh penulis Amerika William Blum. Buku ini
menjadi sangat terkenal setelah Syeikh Usamah bin Ladin
membicarakannya dalam salah satu pesannya di televisi.
Di dalamnya beliau menyarankan kepada bangsa Amerika
untuk membacanya. Hanya karena syekh inilah yang
menjadikan buku ini terkenal, dan di dalamnya orang
20
Amerika ini menyatakan ketidaksepakatannya dengan
kebijakan berdarah Amerika Serikat terhadap bangsa-
bangsa lain di dunia.
Harb Al-Mubaghatah (Perang Kejutan)
Ini adalah terbitan Al-Muassasah Al-Arabiyyah li Ad-
Dirasat wa An-Nasyr. Lembaga ini telah menerbitkan
banyak buku-buku militer yang bermutu. Buku ini adalah
kajian yang sangat penting dari jenis operasi militer yang
sangat vital, yang tergantung pada unsur kejutan sebagai
unsur terpenting dalam perang.
Arti penting studi terhadap jenis operasi militer ini
adalah bahwa hal ini merupakan pemikiran militer favorit
bagi Dunia Barat. Ketika mempelajari eksperimen-
eksperimen ini, kita dapat membuka wawasan baru bagi
perencanaan militer yang melebihi gagasan dan
persamaan militer yang solid.
Seri Esai tentang Perang Nyata dan Perang Simbolis
Ditulis oleh Abdurrahman Al-Faqir Hafizhahullah. Ini
adalah sebuah seri kecil tetapi berguna dalam memahami
perbedaan antara perang nyata dan perang simbolik.
Muhrikat As-Siyasah Al-Farisiyyah (Motor Politik Persia)
Ditulis oleh peneliti Adil Abdullah. Ini adalah kajian yang
sangat berharga dalam memahami kebijakan Iran dalam
wilayah dan dimensi yang diharapkannya.
Al-Khuthuth Al-Harbiyyah (Langkah-Langkah Militer)
Ini adalah sebuah seri video pendidikan yang disiarkan
oleh Aljazeera. Tayangan ini bagus dalam memberikan ide
awal kepada Anda tentang cara perencanaan militer
dalam perang dan persyaratannya.
Harb Al-‘Ishabat (Perang Gerilya)
Ditulis oleh Komandan Abdul Aziz Al-Muqrin
Rahimahullah. Ini adalah tulisan kecil yang berhubungan
dengan perang gerilya. Beliau juga menyebutkan jenis-
jenis perang yang lain karena penulisnya adalah seorang
veteran militer.
Usthurah Al-Wahm (Mitos Ilusi)
Ditulis oleh Syekh Muhammad Al-Hukaimah
Rahimahullah. Buku ini menjelaskan secara rinci tentang
segala sesuatu yang bekerja dengan CIA, dalam hal
bagian-bagiannya, peralatan dan lainnya. Arti penting
topik ini terletak dalam memahami metode agensi ini dan
kemampuannya dan kebenaran tentang kekeramatan
yang melingkarinya. Ini terdiri dari tiga buku yang
membicarakan tentang CIA, KGB, dan Mossad, dan
memberi tahu pembaca informasi yang lebih baik tentang
sifat sebenarnya dari tiga agensi yang paling penting di
dunia.
Military Features of the Arab-Israeli Conflict (Aspek-
Aspek Militer dari Konflik Arab-Israel)
Buku ini adalah sebuah transkrip sebuah seminar yang
diadakan di Yerusalem setelah Perang Oktober. Acara ini
dihadiri oleh banyak pakar dalam bidang politik dan
militer. Forum ini mendiskusikan banyak poin dan ide
seputar Perang Oktober dan sifat konflik Arab-Israel.
Command, Control and Communication (Komando,
Kontrol, dan Komunikasi)
Buku ini berkaitan tentang sejarah pengembangan
kepemimpinan dan komunikasi dalam tentara. Bahasa
yang digunakan cukup sulit, tetapi ia memberikan pada
pembaca ide rinci pada jenis-jenis kepemimpinan (lama
21
dan baru) dan pengembangan-pengembangan baru.
Buku ini dipublikasikan oleh Ad-Dar Al-Arabi li Ad-Dirasat.
Inside Israel (Israel dari Dalam)
Ini adalah sebuah seri film dokumenter yang ditayangkan
Aljazeera yang menjelaskan secara rinci beberapa aspek
utama kehidupan Yahudi dalam wilayah pendudukan dan
problem-problem internalnya. Ini penting untuk
meningkatkan pemahamanmu tentang realitas Israel saat
ini.
Weapon Race (Perlombaan Senjata)
Ini adalah sebuah seri film dokumenter yang ditayangkan
Aljazeera yang berhubungan dengan sejarah dan
pengembangan ‘perlombaan senjata’ dan poin-poin sisi
kekuatan dan kelemahannya. Arti pentingnya adalah ia
memberimu ide umum tentang peralatan perang yang
paling penting, dan peran masing-masingnya dalam
medan pertempuran.
Dirasah: Daulah Al-‘Iraq Al-Islamiyyah wa Istiratijiyyah
Al-Marhalah Al-Qadimah (Kajian: Negara Islam Irak dan
Strategi untuk Masa Depan)
Ini adalah suatu studi modern yang berkaitan dengan
perkembangan terkini dalam Perang Irak. Kajian ini juga
berisi beberapa saran penting, khususnya dalam bab-bab
yang menangani isu ‘simbol’, ia terbukti benar dalam
menyatakan bahwa setelah kematian Amir dan Menteri
Perang, bahwa tahapannya menjadi kosong dari unsur-
unsur yang dikenal. Apa yang menjadi perhatian kita di
sini adalah kita membutuhkan untuk mengetahui jenis-
jenis studi yang berkaitan dengan problem-problem
medan perang, dan bagaimana cara terbaik untuk
mempelajari dan berhubungan dengannya.
Program Shina’ah Al-Irhab (Terror Making)
Ini adalah sebuah seri audio oleh ikhwan mujahid
Abdullah Al-Adam Hafizhahullah. Ini berkaitan dengan
sistem keamanan yang digunakan dalam medan kerja
jihad. Ini sangat bernilai dalam hal informasi keamanan
dan pengalaman-pengalaman yang disebutkan. Arti
pentingnya bagi kita adalah dalam pemberian kepekaan
keamanan terhadap pendengar agar menjadi lebih
mengetahui tentang cara berbagai sistem keamanan
dalam dunia kerja jihad, kerja sama di antara mereka dan
isu-isu penting lainnya.
Spies in the Sand (Mata-mata dalam Pasir)
Ini adalah sebuah arsip kumpulan buku tentang beberapa
operasi yang dilakukan oleh Mossad, dan personal-
personal paling penting yang bekerja dalam agensi
inteligen ini. Buku ini meliputi penggambaran rinci
tentang beberapa operasi yang belum pernah dibuka
sebelumnya, dan karena itu Mossad tidak mengumumkan
pertanggungjawabannya.
Dalam buku ini ada beberapa materi yang saya
pikir dipublikasikan atas instruksi Mossad sendiri, seperti
paragraf yang membicarakan tentang dokumen yang
membuktikan keberadaan bom nuklir yang dipasang
Israel di Dataran Tinggi Golan. Informasi yang sangat
penting ini mustahil diumumkan sesederhana ini, kecuali
memiliki motif untuk meningkatkan ketakutan bangsa
Suriah jika mereka berpikir untuk kembali ke Golan.
Secara umum buku ini bagus dalam memberikan
wawasan tentang dunia kelam kerja intelijen.
War and Psychology (Perang dan Psikologi)
Salah satu bagian yang penting dari tentara modern
adalah bagian yang bertanggung jawab pada perang urat
saraf, yang meliputi perang propaganda dan bagaimana
merusak moral musuh. Beberapa pemimpin dalam
22
markas militer menggunakan psikolog untuk mempelajari
reaksi manusia dan apa yang diharapkan pada level publik
dan pemerintahan.
Studi ini menunjukkan dalam perang-perang saat
ini ada sejumlah besar korban yang terjadi bukan dari
musuh atau tembakan teman sendiri, tetapi karena
tingkat bunuh diri di antara prajurit, seperti apa yang
terjadi pada Jepang di PD II dan Amerika di Vietnam, Irak,
dan Afghanistan. Walaupun spesialisasi saya di masa lalu
adalah psikologi, saya tidak dapat memikirkan sebuah
buku khusus pada saat ini untuk direkomendasikan di
bidang psy-war. Oleh karena itu, saya menyarankan
pembaca untuk mencari sumber yang bagus dalam
bidang yang penting ini.
Body Language (Bahasa Tubuh)
Pencapaian kemenangan dalam perang datang sebagai
hasil dari sekumpulan kesuksesan dalam aspek-aspek
administrasi, militer, dan politik. Salah satu dari
kesuksesan tersebut terjadi selama negosiasi yang datang
setelah atau selama perang. Di sini perlu muncul seorang
negosiator yang efisien, yang dapat membaca dan
mengevaluasi situasi serta mengukur reaksi pada wajah
lawan. Untuk mempelajari hakikat yang mereka
sembunyikan di balik penampakannya, sebagaimana Nabi
Shallallahu ‘alaihi wasallam melakukan negosiasi dengan
kaum Quraisy pada hari Hudaibiyah, maupun seperti Amr
bin Al-Ash dalam negosiasinya dengan Romawi.
Pada kenyataannya, hal ini lebih dari melakukan
dengan fisiognomi (gelagat yang menggambarkan tabiat
orang) dalam tempat pertama, tetapi kita dapat
meningkatkan fisiognomi kita dengan mempelajari
pergerakan badan, wajah dan mata. Setiap gerakan akan
mengungkapkan kepada kita perasaan yang sebenarnya
dari pembicara; apakah dia jujur atau pembohong,
apakah ia khawatir atau pengecut secara alami. Ketika
ditanya bagaimana ia mengalahkan musuh-musuhnya,
Antara menjawab, "Caranya, aku lihat mata mereka.
Ketika tampak seorang pengecut, aku mulai dengannya
sehingga sisanya ketakutan!"
Jadi, kita dapat mempelajari urgensi buku-buku
yang terkait dengan topik ini. Salah satunya adalah Body
Language yang diterjemahkan (ke dalam bahasa Arab)
oleh Muhammad Abdurrahman Subhanah. Buku ini berisi
gambar-gambar untuk mengilustrasikan masing-masing
gesture (gerakan tubuh).
Keempat: Kelompok Biografi
Biografi dianggap salah satu sumber paling penting yang
dengannya kita dapat mengungkap kebijakan-kebijakan
nyata yang digunakan di masa lampau, khususnya sesuatu
yang terjadi secara rahasia dan yang dilakukan dengan
peristiwa-peristiwa besar dan peperangan. Kebanyakan
biografi presiden dilihat dengan pandangan miring karena
kebanyakan presiden menggunakan biografinya untuk
menutupi kesalahannya di masa lampau (‘buku putih’).
Misalnya, biografi mantan Presiden Amerika Nixon
yang di dalamnya ia mencoba untuk membenarkan
Perang Vietnam, atau biografi Pervez Musharraf yang di
dalamnya ia mencoba untuk membenarkan pengiriman
pada kebijakan Amerika dan partisipasi Pakistan sebagai
ujung tombak dalam perang melawan mujahidin. Jadi,
sementara biografi ini kebanyakan dapat dilihat sebagai
upaya untuk membenarkan diri mereka sendiri, mereka
juga dapat dianggap sebagai tambang informasi pada
situasi-situasi yang diterbitkan untuk pertama kalinya.
Beberapa orang lebih memilih—saya salah
satunya—biografi pribadi perwira dan agen intelijen
karena beberapa alasan: untuk kemauan melontarkan
23
serangan terhadap kebijakan-kebijakan mantan
instansinya adalah sesuatu yang wajar. Dari sini, muncul
skandal intelijen dalam kata-kata seorang penasihat, yang
tidak terlihat sebagai pengkhianatan, tetapi hanya sebuah
upaya untuk mendapatkan keuntungan finansial lebih
dari apa pun.
Dunia intelijen menarik dan belum cukup
diketahui. Pada saat yang sama, dari biografi-biografi
tersebut kita dapat belajar tentang metode agen-agen
intelijen negara-negara Timur dan Barat; bagaimana
mereka mengoperasikan militer dan agenda politik
mereka dalam perang tersembunyi tersebut.
The Seven Pillars of Wisdom (Tujuh Pilar Kebijaksanaan)
Ditulis oleh perwira intelijen Inggris terkenal yang dikenal
sebagai Lawrence of Arabia (Thomas E. Lawrence). Buku
ini disusun dari catatan harian agen-agen yang sedang
bekerja pada misinya yang dia kirim ke Syam dan Hijaz.
Buku ini penuh dengan filosofi kebencian, tetapi pembaca
akan melihat bahwa Lawrence telah secara rinci
menjelaskan sifat tanah Arab, dan sifat cara suku-suku
berhubungan dengan orang-orangnya.
Saya yakin bahwa ini adalah salah satu alasan dia
memilih untuk misi ini, karena informasi geografi yang ia
sebutkan cukup untuk memberikan ide yang bagus pada
setiap tentara yang menginginkan untuk menduduki
tanah tersebut. Dan di sini kita dapat mengetahui sifat
kerja agen dalam periode tersebut, dan problem-problem
paling penting yang dihadapinya.
Memoar Sultan Abdul Hamid II
Ini ditulis oleh Sultan selama masa kekuasaannya. Dari
sini kita dapat mempelajari tentang atmosfir politik
Khilafah Ustmaniyah pada era ‘Lelaki Sakit’ ini, dan
problem-problem paling penting yang dideritanya.
Churchill’s Memoirs (Memoar Churchill)
Sebuah buku yang sangat penting untuk memahami
situasi politik di Eropa selama PD II, ketika Churchill
menjadi Perdana Menteri Inggris. Banyak kritikus dan
analis memuji Churchill dan kebijakan politiknya bagi
Inggris menghadapi invasi Nazi; dari hal inilah kita melihat
arti penting riwayat ini.
Admissions of Golda Meir (Pengakuan Golda Meir)
Dia adalah mantan perdana menteri wanita Israel yang
hidup melalui fase-fase awal mula negara tersebut. Dia
menduduki beberapa jabatan sampai mencapai Perdana
Menteri pada saat Perang Oktober. Wanita ini adalah
contoh seorang pekerja keras bagi prinsip-prinsipnya, dan
karena itu ia dianggap sebagai simbol dan pahlawan
Yahudi di era modern.
Confessions of a Soviet Agent (Pengakuan Seorang Agen
Soviet)
Diterbitkan oleh Al-Muassasah Al-Arabiyyah li Ad-Dirasat
wa An-Nasyr. Ini adalah buku yang baik dalam
menjelaskan beberapa operasi besar KGB. Buku ini juga
bagus dalam menunjukkan sifat hubungan antara negara
adikuasa dalam kondisi perang, yang tak dideklarasikan
seperti ‘Perang Dingin’, termasuk cara kerja badan-badan
intelijen dalam keadaan samar ini.
The Diaries of Dayan (Buku Harian Dayan)
Ditulis oleh orang Yahudi terkenal Moshe Dayan, yang
menduduki beberapa pos berbeda sampai ia mencapai
Menteri Pertahanan. Ia adalah murid dari Ben Gurion
yang merupakan pendiri negara tersebut. Arti penting
dari catatan ini datang dari kenyataan bahwa penulisnya
telah pada masa dan berpartisipasi pada semua perang
Arab-Israel, dan merencanakan beberapa di antaranya.
Biografi ini tidak kosong dari sarkasme dan pujian diri
24
sendiri, karena itu seseorang harus berhati-hati dalam
membacanya.
The Memoirs of Begin (Memoar Begin)
Ia adalah mantan Perdana Menteri Israel, dan arti penting
riwayatnya terletak pada kenyataan bahwa ia menangani
perjanjian damai dengan Mesir dan Perang Lebanon.
Alasan mengapa saya sebutkan ini dalam program ini
adalah untuk menunjukkan peranan oposisi politik negara
Yahudi tersebut, karena Begin selama 20 tahun menjadi
ketua partai oposisi.
“Perang Oktober”
Itu adalah nama yang diberikan pada catatan-catatan
Mayjen Sa’duddin Asy-Syadzili, komandan markas
pasukan tentara Mesir dalam Perang Oktober, dan pada
siapa pun yang berjasa pergi melewati kanal dan merusak
garis Barlev serta mencapai kemenangan awal pada hari
pertama perang tersebut. Asy-Syadzili mengungkap
beberapa fakta dan merusak garis Barlev dan mencapai
kemenangan awal pada hari pertama perang tersebut.
Asy-Syadzili mengungkap beberapa fakta tersembunyi
dari perang ini, kebenaran tentang kecurangan Mesir
terhadap Suriah, dan peranan Sadat dalam kekalahan
yang mengikuti kemenangan awal dan banyak hal-hal lain
yang ada.
Asy-Syadzli juga mempunyai banyak buku dalam
kepercayaan militer dan strategi perang tetapi saya
belum membacanya. Kisah orang ini menunjukkan
kemampuan pikiran orang Arab untuk secara sukses
menjalankan perang sebagai jenius jika dibiarkan bekerja
secara bebas tanpa intervensi dari orang-orang kalah,
yang keputusannya selama datang untuk membunuh
setiap kesuksesan. Secara umum, catatan ini sangat
bernilai dalam memahami realitas perang dan
persyaratannya. Ini mengingatkan saya akan perkataan
Napoleon, “Anda tidak dapat mempelajari perang
kecuali dengan perang!”
“Perang Yom Kippur”
Ini adalah catatan harian ketua intelijen perang dalam
tentara Israel Eli Zera. Catatan tersebut adalah usaha
membela diri terhadap tuduhan yang dihadapinya pada
pengadilan militer Granite yang menyalahkan ia atas
kekalahan tentara Israel pada Perang Oktober (yang
orang Yahudi menyebutnya Perang Yom Kippur setelah
salah satu kekalahan mereka) karena kesalahan intelijen
Israel untuk mengetahui waktu perang tersebut.
Arti pentingnya terletak pada bahwa catatan ini
berisi diskusi serius dan panjang sistem keamanan Israel
dan peranan intelijen militer di dalamnya. Perang
Oktober adalah sebuah medan yang penuh dengan
manfaat militer dan politik; karena itu pembaca
seharusnya tidak heran dengan seringnya saya
bereferensi dengan perang ini.
“15 Butir Peluru di Jalan Allah”
Ditulis oleh Ustad Mushthafa Hamid atau Abul Walid Al-
Mishri. Beliau adalah orang Arab pertama yang
berpartisipasi dalam Jihad Afghan melawan Rusia. Arti
penting riwayatnya datang dari pengungkapannya
tentang beberapa kondisi dan posisi yang ia sudah melalui
tahap Jihad Afghan, dari pengalaman Abul Walid bersama
pemimpin partai-partai Afghan dan posisi pergerakan
Islam di dalamnya.
The Desert Storm (Operasi Badai Gurun)
Ini adalah riwayat Jenderal Norman Schwarzkopf-
pemimpin pasukan koalisi dalam apa yang dikenal sebagai
Badai Gurun. Ini adalah catatan harian pribadi yang di
dalamnya Sang Jenderal memasukkan kisah hidupnya.
Namun, materi yang penting bagi kita adalah rahasia
25
perang tersebut, dan cara tentara Amerika bekerja dalam
kondisi darurat.
Before History Leaves Us (Sebelum Sejarah
Meninggalkan Kita)
Ini adalah riwayat Jenderal Raad Al-Hamdani kepala
Bataliyon 2 Garda Republik Irak. Jenderal Raad telah
hidup semasa sebagian besar perang yang dijalani tentara
Irak sejak kelahirannya. Riwayat ini dianggap sebagai
sebuah sumber langka dalam mengetahui rencana-
rencana yang diambil pemimpin Irak untuk bertahan
melawan invasi Amerika pada tahun 1991 dan 2003, dan
rencana untuk menginvasi Kuwait pada tahun 1990.
By Way of Deceptions (Dengan Cara Mengecoh)
Ditulis oleh perwira Mossad Israel Victor Strovski. Ini
adalah buku yang paling terkenal yang membicarakan
mekanisme kerja dalam Mossad, dan sifat hubungan
antara anggota kerjanya. Ia juga berisi rincian operasi-
operasi paling penting yang dilakukan Mossad. Aku tidak
suka untuk mengalah pada teori konspirasi dan
konsekuensi psikologinya, tetapi telah masuk dalam
penelitian panjang saya bahwa segala sesuatu yang dapat
saya jangkau dengan tangan saya dari kebangkitan
tersebut.
Kelima: Follow-up Umum
Sebagai tambahan untuk empat kelompok utama,
kelompok ini tidak termuat dalam buku-buku dan bahan-
bahan tertentu, melainkan terdapat pada orang-orang
yang saya sarankan untuk menindaklanjuti analisis politik
mereka terhadap berbagai kasus. Pelajarilah interpretasi
mereka terhadap fenomena politik (dan alasan di
belakang mereka), serta apa yang mereka sarankan
dalam hal pendapat dan solusi.
Syekh Usamah bin Ladin Hafizhahullah
Ucapan dan tulisan Syekh menunjukkan pemahaman
akuratnya terhadap kebijakan internasional dan
bagaimana keseimbangan kekuasaan. Siapa saja yang
mencermati poin-poin yang Syekh peduli tentangnya
ketika berbicara tentang kebijakan internasional akan
melihat secara jelas bahwa beliau selalu menyentuh poin
yang benar dengan cerdas, tentang hal ini butuh ruangan
tersendiri untuk membicarakannya.
Dr. Abdulah An-Nafisi Hafizhahullah
Beliau adalah doktor yang dikenal baik dalam ilmu politik,
dan kenyataannya doktor ini tidak perlu rekomendasi
saya untuk menunjukkan pentingnya analisis beliau,
tetapi secara umum beliau lebih baik daripada rekan
sejawatnya dalam bidang strategi kasus-kasus politik dan
ini menunjukkan jiwa ksatrianya.
Dr. Akram Al-Hijazi Hafizhahullah
Dr. Akram adalah seorang doktor di bidang sosiologi dan
terkenal karena kemampuan ulungnya dalam
menjelaskan status politik karenanya beliau mempunyai
kontribusi dalam media dan artikel-artikelnya dapat
digunakan untuk memahami status politik suatu kasus.
Beliau juga dianggap sebagai salah satu peneliti yang
penting dalam lintasan generasi jihadi modern.
26
Penutup
Selanjutnya perlu untuk disampaikan bahwa persoalan
terbesar yang dihadapi para peneliti dalam urusan politik
dan militer adalah dalam kemampuan untuk
mendapatkan informasi dan statistik yang benar pada isu-
isu saat ini tanpa tidak pengambilan pengharapan yang
dapat dibuat, dan dengan cara eksperimen saya
menganjurkan pembaca untuk selalu mengikuti tiga
langkah (selalu mencari – selalu menjaga jarak – selalu
peduli) sebagai berikut:
a. Selalu mencari output dari militer – khususnya
yang berpangkat rendah- untuk mengetahui
kebenaran dan kondisi tanah sebenarnya pada
suatu medan perang, dan menjaga jarak dari
para politisi! Karena mereka adalah pembohong
yang paling buruk, dan perhitungannya terlalu
panjang sebelum mereka membuat suatu
deklarasi (kecuali karena tergelincir lidah).
Militer adalah lebih profesional, dan dapat
diarahkan dengan tekanan psikologi dan tekanan
fisik yang datang sebagai hasil perang untuk
mengatakan kebenaran, dan mengungkap
rahasia yang tersembunyi. Hal ini terjadi karena
banyak alasan seperti halnya tanggung jawab
prajurit, dan karena secara umum militer
menganggap jelek tentang manuver politisi yang
dibayarkan bagi prajurit tersebut dan darah
mereka sendiri. Hasilnya adalah kebocoran, dan
saya yakin bahwa kebocoran-kebocoran dalam
“Perang Melawan Teror” yang dipublikasikan
akhir-akhir ini dalam website Wikileaks adalah
bagian dari hal ini, dan Allah Maha mengetahui.
b. Selalu menjaga jarak dari oposisi politik, karena
mereka selalu tidak dapat dipercaya; sebab
mereka selalu melebih-lebihkan dan mengubah
fakta karena kebenciannya terhadap penguasa.
Di sini saya harus katakan bahwa apapun sifat
keadilan yang dimiliki seseorang akan
menentukan kredibilitasnya! Dan itu dicatat
dengan beberapa orang Saudi yang tidak sepakat
membuat klaim yang tidak dapat dipercaya
karena kesalahan perlakuan.
c. Selalu memberikan perhatian pada laporan pusat
studi strategis di negara-negara Barat, karena
mereka sangat bereputasi dan mengikuti
langkah-langkah penelitian ilmiah dalam
mendapatkan hasil, dan mereka digunakan oleh
pembuat kebijakan ketika memutuskan gerakan-
gerakan stratejik mereka terhadap suatu kasus.
Think tank, demikian mereka disebut di Amerika,
yang diberi anggaran yang besar dan ratusan
peneliti spesialis untuk menginvestigasi isu-isu.
Harus berhati-hati ketika penelitian mereka
tentang Yahudi, karena mereka ingin
mengaburkan fakta, karena peneliti-peneliti
Yahudi dalam penguasa-penguasa ini mungkin
mengintervensi dan hal itu terlihat jelas.
Akhirnya saya ingin memberikan beberapa
perkataan dan petikan dari sekelompok orang yang paling
penting dalam seni perang di era modern ini. Kita akan
melihat bahwa kata-kata mereka adalah campuran antara
kemampuan pengetahuan dalam ilmu-ilmu sejarah,
politik, dan seni perang.
Tujuan saya adalah untuk memberikan kepada
pembaca untuk menajamkan kepeduliannya pada tingkat
yang diperlukan jika pengalaman, kesiapan politik dan
militer tersedia. Hal ini bukan berarti menghentikanku
dari menyebutkan kutipan pemimpin muslim masa
lampau, tetapi saya ingin berkonsentrasi pada realitas
perang yang kita hidup di masanya, dan kebijaksanaan
yang orang beriman peroleh di mana pun ia temukan, ia
lebih berhak mendapatkannya.
27
Kutipan
Perang terlalu berbahaya untuk ditangani hanya oleh
militer! Charles Telleyrand
Khalayak ramai hanya mengikuti yang kuat! Hitler
Satu-satunya teori yang didasarkan pada logika di antara
teori-teori lain dalam seni perang adalah yang dibangun
untuk mengadopsi studi sejarah militer, dan meliputi
persentase terbatas dari prinsip-prinsip tetap, dan yang
membuka medan bagi jenius alami dalam bidang pemandu
perang tanpa membatasinya dengan aturan sempit!
Antoine Henri-Jomini
Perang hanya dapat dipelajari dengan perang! Napoleon
Cara yangmana prinsip-prinsip besar diterapkan dalam
perang adalah yang akan mencetak seorang komandan
besar. George Henderson
Dalam konsultasi adalah baik untuk memperhitungkan
bahaya, tetapi dalam eksekusi jangan memperhatikannya,
kecuali jika bahaya tersebut sangat besar. Francis Bacon
Kekosongan psikologi dihasilkan dari perasaan pemimpin
yang telah jatuh ke dalam suatu jebakan. Basil Liddell Hart
Sejarah perang mempunyai banyak contoh yang telah
direncanakan dan proyek-proyek yang menantang semua
sistem perang dan menolak basis-basisnya, namun berhasil
mencetak kemenangan karena terbukti memiliki unsur-
unsur yang memberikan kejutan! Komandan Angkatan Laut
Jerman dalam Perang Dunia II
Pemimpin tangguh adalah pemimpin yang mempunyai
wawasan luas dan pasti dari pengawasannya, dan dari
informasi tentang lawan, di samping kepercayaannya pada
satuan darat dan armada udaranya. Dengan itu, ia dapat
mencapai kemenangan besar dengan jumlah kecil pasukan
dan ini adalah seni perang!
Buku “Perang Kejutan”
Wallahu A’lam.
Shalawat dan salam semoga tercurahkan pada Nabi
Muhammad, keluarganya, dan segenap sahabatnya.
(Penerjemah: Rudi Azzam & Ferry Irawan)
________________________________________________
Bagaimana Proses Politik Berjalan
di Daulah Islamiyah
Sejauh penelitian yang saya lakukan tentang tema politik—
dan saya tidak bosan-bosan untuk terus meneliti—saya
berkesimpulan bahwa politik islam adalah ibarat pintu yang
sudah tidak diketuk selama beberapa dasawarsa. Karena
itulah, sikap kita terkesan kaku ketika berbicara masalah
politik kontemporer. Menurut asumsi saya, problem
tersebut merupakan bagian dari skenario yang telah
ditetapkan Allah (tadarruj rabbani) untuk mengembalikan
umat Islam seperti sediakala (jaya).
Informasi tentang berdirinya Khilafah Islamiyah pasca
tumbangnya rezim diktator yang disampaikan oleh Nabi
Muhammad memang bisa diprediksi akan didahului oleh
renovasi ajaran-ajaran agama yang telah rusak dan usang
termakan waktu. Terlalu lamanya umat Islam berada di
bawah hegemoni undang-undang/aturan yang jauh dari
nilai-nilai agama, ditambah proyek westernisasi dan
easternisasi, telah menjadikan beberapa ajaran Islam dan
maqashidusy syari’ah bergeser jauh dari mainstream yang
benar.
Oleh karena itu, Allah selalu mengutus para pembaru
agama (mujaddid) apabila ada ajaran agama yang telah
usang akibat termakan waktu. Akhirnya kita menyaksikan
munculnya Syekh Muhammad bin Abdul Wahhab untuk
memperbaiki pemahaman tentang tauhid, kemudian Sayyid
28
Quthub yang merekonstruksi pemahaman tentang tauhid
hakimiyah, dan setelah itu tampil pula Abdullah Azzam yang
memperbaiki pemahaman tentang jihad.
Rentetan peristiwa di atas; mulai dari kembalinya
individu umat Islam kepada pemahaman yang benar tentang
hakikat ibadah, disusul dengan bangkitnya kesadaran
masyarakat muslim tentang legislasi syariat, kemudian
berlanjut dengan kembalinya perangkat politik berupa
jihad—yang berfungsi untuk membabat siapa saja yang
berusaha menghalangi kembalinya kaum muslimin kepada
penerapan syariat Islam dalam skala pribadi dan
masyarakat—merupakan skenario kembalinya umat Islam
menuju kejayaan masa lalunya.
Oleh karena itu, menurut pengamatan saya, perang
terakhir yang akan dihadapi umat Islam melawan musuh-
musuhnya adalah perang dalam rangka penegakan syariat
Islam. jalannya peristiwa di atas bisa dipastikan akan terus
melaju seiring dengan munculnya gerakan reformasi politik
Islam, yang pada akhirnya melahirkan sebuah negara yang
akan mengawal lahirnya sistem politik bagi umat manusia.
Syura sebagai sebuah sistem politik Islam memiliki
kaitan yang erat dengan dua hal. Pertama, sistem
kenegaraan. Syura semacam ini termaktub dalam undang-
undang dan sifatnya permanen. Kedua, pemilihan
pemimpin. Yang kedua ini selalu tunduk pada kondisi, sebab
hubungannya sangat erat dengan masalah timing dan masa
transisi.
Sejarah telah membuktikan bahwa masa transisi
adalah masa yang paling sulit dalam perjalanan sebuah
negara. Mayoritas gejolak muncul pada saat saat seperti ini,
meskipun di sisi lain juga merupakan masa-masa peralihan
yang memiliki hubungan erat dengan berpindahnya negara
dari sebuah sistem ke sistem yang lain. Ini semua terjadi
akibat meletusnya berbagai revolusi, penjajahan, dan
unifikasi antarnegara. Tentunya pelaku sejarah pada tiap
masanya memiliki cara (penyikapan) yang berbeda-beda.
Pada saat ini bisa dihadapi dengan sistem pemerintahan
revolusi sambil perlahan-lahan menunggu berlangsungnya
pemilu, atau diberlakukan hukum tradisional ketika berhasil
merebut kekuasaan melalui jalur militer, dan seterusnya.
Sistem politik Islam kita sangat realistis dalam
memandang urut-urutan peristiwa di atas. Dahulu, ketika
terjadi kevakuman politik akibat meninggalnya Rasulullah,
muncul pro dan kontra serta diskusi alot di balairung
(tsaqifah) Bani Saidah, yang intinya menuntut agar pihak-
pihak yang berwenang (Quraisy) terlebih dahulu
menyelesaikan persengketaan sembari menunggu
meluasnya skala musyawarah. Tepatnya saat terjadinya
baiat yang dilakukan oleh penduduk Madinah yang belum
berbaiat di Masjid Nabawi. Kemudian semakin meluas lagi
pada saat terjadinya baiat yang dilakukan oleh penduduk
negara-negara Islam belum berbaiat.
Yang menjadi pelajaran di sini adalah bahwa pada
waktu itu berlangsung ijtihad politik yang menuntut agar
pihak-pihak yang berwenang meletakkan ‘batu pertama’
agar kelak menjadi fondasi bagi bangunan selanjutnya,
bukan langsung memaksakan syariat islam secara total. Pada
kisah di atas, Abu Bakar tidak serta-merta menjadi khalifah
setelah dibaiat oleh para peserta yang hadir di balairung.
Beliau justru menjadi khalifah setelah dibaiat oleh massa
muslimin.
Kondisi-kondisi pengecualian seperti tadi menuntut
adanya ijtihad. Adapun setelah berdirinya khilafah, disusul
munculnya lapisan masyarakat yang berkuasa dari kalangan
Muhajirin dan Anshar, dan diikuti dengan semakin
mapannya kekuasaan, maka begitu mudah sekali
menghadapi masa transisi dan memilih “presiden” baru
melalui prosedur yang telah disepakati sebelumnya.
Hal tersebut tercermin pada pencalonan Abu Bakar
yang dilakukan oleh Umar. Pencalonan semacam ini
merupakan langkah awal untuk membangun langkah-
langkah berikutnya, seperti pelantikan Umar sebagai kepala
negara yang sukses melalui pembaiatan massal yang
dilakukan oleh penduduk setempat dan disusul penduduk
muslim di negara-negara lainnya. Kemudian bisa dibilang
Umar juga melakukan hal yang sama. Beliau mencalonkan
29
enam orang sahabat, dan kemudian pilihan jatuh pada
Utsman berdasarkan suara mayoritas.
Maksud kami di sini, bahwa sistem syura dan hak
umat Islam untuk memilih pemimpin merupakan hak yang
telah termaktub di dalam perundang-undangan negara
sehingga tidak ada lagi yang perlu dipermasalahkan. Namun,
masalahnya adalah siapakah yang mengoordinasi aksi
tersebut? Tentunya mustahil dan sangat ceroboh kalau ada
orang yang sama sekali tidak punya kapabilitas—baik dari
sisi politik maupun militer—hendak mengkoordinasi proses
pembentukan sebuah negara atau pengangkatan para
presidennya.
Semua orang tentunya bisa mengatasnamakan ‘hak
pilih’ untuk melegitimasi kebebasan hak pilih rakyat, tetapi
pertanyaannya adalah: Siapa yang memiliki kewenangan
untuk mengakomodasi suara mereka? Syariat dan data
empiris menunjukkan bahwa orang-orang yang punya
kelebihanlah yang paling pantas untuk melakukan ‘langkah
awal’, terlebih jika ternyata banyak orang-orang tidak
kredibel yang ikut-ikutan mengakomodasi ‘langkah awal’ ini.
Sukses tidaknya pembentukan sebuah negara sangat
tergantung pada langkah pertamanya.
Langkah seperti di atas merupakan bentuk kehati-
hatian ekstra yang ditempuh demi menjaga kepentingan
kaum muslimin. Jadi, sama sekali bukan merupakan saran
yang harus dilakukan karena yang punya hak pilih adalah
publik. Oleh karenanya, Barat sangat antusias dalam
melakukan pengamatan secara seksama dan ikut campur
ketika suatu negara mengalami masa transisi, agar nantinya
tidak menjadi bumerang bagi mereka untuk mengegolkan
kepentingannya. Mereka menggunakan cara-cara yang
variatif dalam mengarahkan arus politik negara yang
mengalami masa transisi. Kadang menggunakan voting
(pemilu), kadang juga memanfaatkan wilayah-wilayah yang
subur untuk menanam kepentingan mereka, seperti Libanon
dan Irak.
Demokrasi adalah sebuah sistem yang menjadi
lokomotif bagi Barat untuk menjelajah berbagai negeri. Oleh
karenanya, mereka sangat berambisi untuk
menyebarluaskannya. Bahkan, jika dipandang perlu, mereka
akan mewajibkannya, meskipun harus dengan
mengacungkan senjata, sebagaimana yang kita saksikan di
Irak dan Afghanistan. Selain itu, melalui sistem demokrasi,
Barat juga mampu melanglang buana ke berbagai negeri
untuk memberikan dukungan kepada aliran-aliran
(separatis) atau untuk memberikan asupan energi bagi pihak
oposisi agar bisa merebut kekuasaan, sebagaimana yang
terjadi di Mesir.
Namun, yang paling penting, meskipun kita setuju
dan menerima sistem pemilu—bahkan pemilu yang syar’i
sekalipun—bukan berarti kita membiarkan Barat dan antek-
anteknya untuk ikut nimbrung dalam “pesta demokrasi” ini,
sebab secara praksis mereka memiliki peran yang signifikan
dalam memarginalkan pihak-pihak yang kontraproduktif di
mata mereka.
Tatkala revolusi berhasil diledakkan di Iran, disusul
dengan turunnya boneka Amerika (Syah Iran) dan naiknya
Al-Milali ke kursi kekuasaan, kelompok revolusioner tahu
bahwa Barat tidak akan mungkin membiarkan mereka
menangani sendiri urusan negara mereka, meskipun sudah
ada sistem pemilu yang diakui oleh negara. Kelompok
revolusioner juga tahu bahwa sistem mereka bisa jadi akan
diobok-obok untuk kepentingan pihak-pihak tertentu
sebagaimana yang Barat lakukan terhadap negara-negara
lain.
Oleh karena itu, akhirnya mereka mendirikan Majelis
Penentu Kebijakan Negara yang disambungkan secara
langsung dengan kepemimpinan spiritual tertinggi (wilayatul
menyeleksi nama-nama para kandidat presiden yang akan
mengikuti pemilu legislatif-yudikatif dan kemudian
menyingkirkan kandidat-kandidat yang dirasa
kontraproduktif. Strategi semacam ini menurut para
reformis cukup ampuh dalam memproteksi eksistensi Al-
Milali berikut kekuasaannya. Padahal, hal tersebut sama saja
dengan mengatakan silakan tentukan pilihan Anda dalam
Pemilu, tetapi tentunya setelah komposisi pemilu terlebih
dahulu dimodifikasi sesuai selera.
30
Dengan demikian, saya katakan bahwa mengamati
hierarki peristiwa-peristiwa yang akan mengantarkan pada
terwujudnya ‘langkah pertama’ merupakan elemen yang
sangat vital dalam suksesi proyek Islam di Suriah. Sama saja,
apakah ‘langkah awal’ ini akan dimulai melalui institusi-
institusi syariah atau melalui struktur lain yang lebih besar di
masa yang akan datang. Menurut saya, data-data tentang
teknis dan mekanisme yang dipaparkan oleh liwa’ul ummah
(bendera umat) telah menjelaskan bahwa mujahidin adalah
pihak yang berwenang untuk mengolah masa transisi. Hanya
saja data-data tersebut tersebut tidak tegas dalam
menetapkan kontinuitas kewenangan mujahidin. Tentunya
hal tersebut merupakan sebuah kekurangan dalam sebuah
gagasan.
Dalam setiap negara yang mengalami revolusi, kaum
revolusioner secara khusus akan selalu bersikap siaga demi
menjaga jalannya revolusi dan terealisasikannya tujuan-
tujuan yang telah digariskan. Dengan memandang bahwa
Revolusi Suriah merupakan revolusi Islam yang jihadi, sudah
seharusnya para mujahidin menjaga sekuat tenaga konsep
Daulah Islamiyah, dan berusaha mati-matian agar kekuatan
jihad selalu ada sebagai pengawal dan pelindung negara.
________________________________________________
Memoar Pervez Musharraf
#sinis (mode on)
Mungkin ada sebagian orang yang menuding saya
membuang-buang waktu ketika membaca buku-buku yang
tidak bermanfaat ini. Mungkin ia benar. Namun,
kenyataannya tetap ada kebutuhan untuk istirahat guna
memecah rutinitas dan memberikan rasa santai pada otot
untuk membaca agar kembali dengan energi lebih kuat
daripada sebelumnya. Dari sinilah pentingnya buku-buku
garam dan tulisan-tulisan berbentuk prosa, seperti Akhbarul
Hamqa wal Mughaffalin (cerita orang-orang yang bodoh dan
tertipu karya Ibnul Jauzi—edt), Buku Hijau (karya Qadzafi—
edt), dan lain-lain. Buku yang ada di hadapan kita, meski
tidak ditulis untuk tujuan ini, tetap merupakan bahan yang
kaya untuk hiburan!
Sekarang kita mulai dan saya akan mencukupkan untuk
memberi komentar pada beberapa paragraf. Komentar saya
akan diawali dengan tanda bintang (¤)
Page 34
Aku adalah seorang anak yang pandai, tapi sering
bermasalah... Taman Kedubes Libanon di depan rumah kami
berisi banyak pohon buah-buahan. Aku mengamati gerakan
penjaga kedutaan tersebut dan aku perhatikan ia sedang
melakukan tur singkat di sekitar kedutaan pada satu arah
dan kemudian tur panjang kembali ke sana. Aku menyelinap
ke kedutaan dan memetik beberapa buah-buahan saat tur
panjangnya.
¤ Cukup saya katakan bahwa ia menulis paragraf ini dalam
bab "tahun-tahun pembentukan kepribadian" dan Anda
dapat memprediksi kepribadian yang terbentuk setelah itu!
Page 44
Keberanianku membuatku berani memanfaatkan nenekku
dari ibuku tanpa sepengetahuannya dalam korespondensiku
dengan gadis ini. Nenekku adalah seorang wanita menarik
yang mengenakan burqa seperti wanita-wanita muslimah
lainnya yang menjaga dirinya. Aku meminta nenekku untuk
mengunjungi tetangga dan aku mengarahkannya ke rumah
pacarku. Sebelum dia pergi, aku sembunyikan sepucuk surat
dalam saku burqa’nya dan ia menyampaikan surat itu
kepada pacarku. Begitulah, nenekku menjadi koresponden
antara aku dan pacarku tanpa sepengetahuannya.
¤ Bisa jadi eksploitasinya terhadap neneknya dalam asmara
masa mudanya menjadi latihan awal untuk mengeksploitasi
kelompok-kelompok Islam di masa depan karena mereka
sama dengan neneknya dari sisi menarik dan mudah ditipu
dan memakai burqa!
31
Page 45
Kedua orang tuaku mendaftarkanku di Christian College
Foreman yang terkenal di Lahore, yang dimenej oleh para
misionaris AS... Direkturnya adalah seorang warga Amerika
yang mengagumkan.
¤ Ada pepatah yang mengatakan, “Siapa yang mengajariku
satu huruf, niscaya aku akan menjadi budaknya.” Meskipun
kami tidak setuju pada makna kalimat ini, tetapi kalimat ini
terbukti pada dirinya!
Page 265
Pertanyaan terakhir yang pernah saya hadapi adalah:
“Apakah menghancurkan diri kita sendiri demi Taliban
termasuk kepentingan nasional kita? Apakah mereka layak
untuk bunuh diri demi mereka?” Jawabannya: "Tidak,"
dengan suara paling keras.
¤ Baik, Anda telah menghancurkan diri Anda demi orang-
orang Amerika, dan apa yang telah Anda dapatkan? Dengan
suara keras, "Kami tidak mendapat apa-apa!"
Page 275
Tiada kekuasaan kita selain hanya mengawasi Taliban.
Padahal, mereka melakukan kejahatan kemanusiaan
terburuk di Afghanistan, di bawah selubung interpretasi
mereka sendiri yang aneh terhadap Islam... Suatu ketika
Pemerintah Taliban menangkap pemain sepakbola Pakistan
yang sedang berkunjung ke Afghanistan karena mereka
memakai celana pendek selama bermain sepakbola. Kepala
mereka pun melayang sebagai hukuman bagi mereka.
¤ Saya berharap Anda sedang bersama mereka sehingga kita
tidak melihat lagi gaya rambut Anda yang indah!
Nawaz Sharif—pada masa jabatannya—pernah mencoba
menjatuhkan kepala stafnya, Pervez Musharraf. Ia pun
memerintahkan untuk melarang pesawatnya mendarat di
Pakistan. Lalu ia jatuh di tangan Pervez, khususnya karena
bahan bakar jet mulai habis dan tidak memungkinkan untuk
mendarat kecuali di India, sedangkan India adalah musuh
Pakistan. Karena ia menjabat Kepala Staf, ia akan menjadi
buron berharga bagi mereka! Di saat-saat kritis itu, tentara
masuk dan berhasil menguasai bandara. Tapi, Pervez tidak
lagi percaya kepada siapa pun. Situasinya semakin tidak
menentu dan ia khawatir akan ada upaya untuk
membunuhnya saat ini, lalu ia meminta berbicara dengan
Iftikhar, komandan militer bandara.
Page 133
Pervez: Apa masalahnya?
Iftikhar: Pak, saya yakin Anda tidak tahu, tapi tidak
diumumkan Anda telah pensiun dua jam lalu .. Mereka
mencoba untuk mengubah arah pesawat Anda sehingga
tidak mendarat di sini. Tapi sekarang tentara telah
mengambil alih kendali kekuasaan di sini dan sekarang kami
mengontrol pesawat Anda kembali?
¤ Sekarang waktunya tinggal beberapa menit dan bahan
bakar jet akan habis! Tapi bagaimana memastikan bahwa ia
adalah temannya, Iftikhar, dan itu bukan tipuan ..
Bagaimana?
Pervez: Bisakah Anda ceritakan kepadaku apa dua nama
anjing saya?
Iftikhar: Dutt dan Budi, Pak.
Pervez: Terima kasih Iftikhar ..
¤ Setelah situasi ini tidak ada seorang pun yang berani
menyangkal jasa anjing terhadap Pervez dalam
menyelamatkannya dari kebinasaan dan mengembalikannya
sebagai presiden! Ia adalah sesuatu yang tidak pernah
dilupakan Pervez. Dari anjing pemburu ia membuat program
bagi pemerintahannya sebagai pengakuan rasa terima
kasihnya kepadanya!
¤ Kita terbiasa mendengar berita kunjungan resmi antara
para pemimpin negara, protokol-protokol, pembicaraan
32
bilateral, dan ucapan selamat pada hari raya dan lainnya,
tapi lihat apa yang terjadi di belakang layar!
Page 263
Pada pagi hari besoknya, saya memimpin pertemuan
penting di pusat pemerintahan. Pada kesempatan itu,
sekretaris militer mengabarkan kepada saya bahwa Menteri
Luar Negeri Amerika Serikat, Jenderal Colin Powell, sedang
menelepon. Saya berkata, “Saya akan memberikan kabar
kepadanya setelah itu.” Namun, ia bersikeras meminta agar
saya keluar dari pertemuan dan menjawab teleponnya!
Powell sangat berterus terang, "Anda bersama kami atau
lawan kami." Saya menganggap ini sebuah ultimatum
terang-terangan! Dia menambahkan, "Armitage" ketika
Colin Powell mengatakannya kepada saya ketika berbicara
kepada Direktur Jenderal, “Masalahnya bukan pada
keputusan apakah kita bersama Amerika atau bersama
teroris saja, tetapi jika kita memilih bersama para teroris,
kita bisa memprediksi bahwa bom-bom akan
menghancurkan kita sehingga kita kembali ke Zaman Batu!
Ini adalah ancaman yang jelas dan kasar!
Page 278
Di antara perbuatan terburuk yang dilakukan Taliban adalah
mereka meledakkan dua patung besar peninggalan Budha
yang usianya sudah berabad-abad di sebuah tempat
bernama Bamiyan.
¤ Bahkan, di antara “kesalahan” terburuk yang mereka
lakukan adalah mereka tidak mengikat Anda dengan dua
patung tersebut sebelum mereka meledakkannya!
Page 281
Para penganut romantisme meyakini bahwa Mulla Umar
telah memberikan harapan kepada rakyatnya karena ia
tidak menundukkan kepalanya kepada Amerika. Sangat
mudah bagu seseorang mempercayai hal ini jika ia orang
yang hidup mewah dan tinggal nyaman di rumahnya
bersama keluarganya. Tetapi, jika seseorang bertanya
kepada salah seorang warga Afghanistan untuk memilih
antara keluarga, rumah, dan perapiannya yang hangat di
satu sisi dan kebanggaan dirinya di satu sisi lain, niscaya ia
akan memilih opsi pertama.
¤ Wanita pezina berharap jika semua wanita pernah berzina!
Page 286
Kehadiran sejumlah besar warga Saudi di wilayah Quetta
mungkin menunjukkan bahwa ini adalah daerah
persembunyian Usamah bin Ladin.
¤ Anjing pemburu dikhianati oleh indra penciumannya. Bin
Ladin tinggal di sebelah ibukota, di Hyderabad, sedangkan
mata-mata Pervez ada di perbatasan Afghanistan!
Page 305
Kami pernah memainkan permainan kucing dan tikus
melawan para teroris... Kami menangkap banyak dari
mereka. Sebagian dari mereka terkenal di dunia dan
sebagian lagi tidak dikenal. Kami juga menangkap 689 orang
dan kami menyerahkan 369 di antaranya kepada Amerika
Serikat. Kami mendapat penghargaan hingga jutaan dolar.
Orang-orang yang menuduh kami bahwa kami tidak
melakukan “apa yang dirasa cukup” dalam perang melawan
terorisme silakan bertanya kepada CIA tentang jumlah
hadiah uang yang dibayarkan kepada Pemerintah Pakistan.
¤ Hal ini memperkuat hasrat Taliban dan Al-Qaidah untuk
menghabisi Anda. Terdapat keterangan dalam Hasyiyyah
Ad-Dasuqi tentang apa yang harus dilakukan kepada mayat
kafir harbi. Ia berpendapat bahwa kafir harbi dibiarkan untuk
makanan anjing! Ini persis sama dengan apa yang mereka
lakukan terhadap Anda. Ini bukan balas dendam, bukan,
tetapi untuk menyempurnakan kisah cinta yang
mengumpulkan Anda dengan anjing! (24/3/2013)
Penulis: Abdullah bin Muhammad Al-Haj