I 1IIlII.~~ UIII -...
Transcript of I 1IIlII.~~ UIII -...
EFEKTIFITAS PROGRAM DANA BERGULIR
SYARIAH BAGI PENINGKATAN AKSES KEUANGAN KJKSIBMT DALAM
RANGKA MEMPERKUAT UKM
(Studi di : BMT Cengkareng Syariah Mandiri - Cengkareng dan BMT Mekar
Dakwah - Serpong)
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar
SaIjana Ekonomi Syariah (SE.Sy)
IIl\I 1IIlII.~~
UIIIDi Susun oleh :
IDAH FARIDAH
107046102212
KONSENTRASIPERBANKANSYARIAH
PROGRAMSTUDIMUAMALAT
FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA 2011MJ1432H
EFEKTIFITAS PROGRAM DANA BERGULIR
SYARIAH BAGI PENINGKATAN AKSES KEUANGAN KJKSIBMT DALAM
RANGKA MEMPERKUAT UKM
(Studi di : BMT Cengkareng Syariah Mandiri - Cengkareng dan BMT Mekar
Dakwah - Serpong)
SKRIPSI
Diajukan Kepada Fakultas Syariah dan Hukum
Untuk Memenuhi Persyaratan memperoleh
Gelar Sarjana Ekonomi Syariah (SE.Sy)
OIeh:
Idah Faridah
107046102212Db:erlma
Dibawah Bimbinganda": , .: ,. .- .,: g .
Dill" Ie -.~.? ..~ j,:"i.J~::::::&!..(~L .._ _..
)
NIP. 197107011998032002
KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH
PROGRAM STUDI MUAMALAT (EKONOMI ISLAM)
FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM
UIN SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1411 HI?OllM
DAFTARISI
KATA PENGANTAR .., i
DAFTAR lSI v
DAFTAR TABEL viii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang 1
B. Batasan dan Perumusan Masalah . 9
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian 9
D. Kajian Pustaka 11
E. Metodelogi Penelitian 16
F. Pendekatan Penelitian : 17
G. Teknik Analisis Data 19
H. Sistematika Penulisan , 24
BAB II TINJAUAN TEORITIS TENTANG EFEKTIFITAS DANA
BERGULIR SYARIAH
A. Usaha Mikro, Keeil dan Menengah (UMKM) 26
1. Pengertian Usaha Mikro, Keeil dan Menengah 26
2. Perkembangan UMKM 32
3. Regulasi terkait UMKM 33
B. Dana Bergulir Syariah (DBS) 35
BABI
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Perekonomian Indonesia tidak bisa dipisahkan dari UMKM mengingat jenis usaha
ini banyak menjadi tumpuan kehidupan masyarakat yaitu berkisar 99% menguasai usaha
di Indonesia. Pada saat krisis ekonomi pun temyata sektor ini mampu tetap bertahan,
artinya sektor UMKM mempunyai keunggulan yang sangat potensial untuk lebih
dikembangkan guna mengurangi tingkat pengangguran dan kemiskinan. Krisis ekonomi
tahun 1997 telah membuktikan bahwa kelompok UMKM tahan terhadap krisis.
Bersamaan dengan hal itu lembaga keuangan mikro (LKM) juga justru tumbuh pesat
saat perbaukan sedang terpuruk. Daya tahan LKM terhadap krisis membuktikan, bahwa
lembaga ini tidak tergantung sistem ekonomi global. LKM berjalan dengan cara sendiri.
Salah satu penyebab LKM tahan krisis, dan yang menjadi ciri khasnya adalah
pemanfaatan modal sosial sebagai penggerak bisinisnya. Artinya semakin inklusif
lembaga keuangan semakin banyak LKM yang belmunculan. Semakin banyak LKM
muncul akan semakin memperkuat sistem keuangan. Sehingga sangat cocok apabila
dikatakan sebagai salah satu dimensi dalam membangun ketahanan ekonomi nasional
adalah membangun LKM yang kuat.
Kehadiran LKM di pedesaan membuat lembaga ini mempunyai arti penting dan
strategis dalam membangun ketahanan ekonomi nasional. Lembaga ini dapat menjadi
motor penggerak perekonomian dalam skala mikro kecil. Melalui peran sebagai lembaga
1
3
menengah ke atas, tetapi ia juga mampu menjalankan fungsinya sebagai lembaga
intermediasi keuangan di tataran sampai merata ke masyarakat keci!. Karena UKM
sebagai sektor usaha yang dimiliki oleh masyarakat kebanyakan yang seharusnya justru
banyak diberikan kesempatan untuk mendapatkan pembiayaan produktif
Tetapi pada faktanya perbankan belum mampu menjangkau kesulitan UMKM di
Indonesia. Sehingga Lembaga keuangan mikro dapat menjadi faktor kritikal dalam
membantu permasalahan ini serta dalam penanggulangan kemiskinan yang efektif.
Peningkatan akses dan pengadaan sarana penyimpanan, pembiayaan dan asuransi yang
efisien dapat membangun keberdayaan kelompok miskin dan peluang mereka untuk
keluar dari kemiskinan. Seperti telah dikemukakan diatas pengembangan LKM telah
diyakini merupakan faktor penting dalam membantu penanggulangan kemiskinan.
Padahal pengembangan keuangan mikro dapat pula diartikan sebagai usaha
mengembangkan sistem keuangan (nasional dan lokal) yang lebih sesuai dengan kondisi
rakyat yang riil (people based financial system), miskin ataupun tidak. Kedua aspek
tersebut terkait erat satu dengan lainnya.
Namun di sisi lain LKM yaitu KJKSfBMT yang diharapkan mampu
menyelesaikan kesulitan permodalan UKM temyata masih memiliki keterbatasan modal
untuk memberikan kredit modal usaha. Maka yang hams dikembangkan dalam
menunjang penguatan lembaga keuagan mikro tersebut adalah mengajukan kerjasama
dengan bank syariah dengan menggunakan pola linkage. Dimana bank syariah
melakukan kerjasama dengan KJKSfBMT dalam rangka memberikan permodalan
kepada UMKM. Dalam pola linkage program ini diharapkan pembiayaan bank umum
8
Maka disinilah diperlukan kerjasama antara perbankan dengan KJKS/BMT
karena agar lebih optimal dalam melaksanakan program-program penyaluran dana bagi
UKM. Di samping itu pemerintah juga harus melakukan infrastruktur kebijakan
terhadap perbankan dan lembaga-lembaga yang terkait dalam pengembangan UKM,
terutama terhadap perbankan syariah, pemerintah bisa memberikan kewenangan penuh
dan kemudahan kepada bank syariah baik dari segi regulasi atau otoritas pemerintah
untuk internal bank maupun dalam segi keIjasama penyaluran dana dalam
mengembangkan UKM, agar semua kebijakan pemerintah yang berkenaan dengan
pengembangan UKM bisa optimal dan tersalurkan dengan merata sampai ke pelosok
desa sekalipun. Dengan demikian sektor perbankan syariah sebagai lembaga keuangan
yang mengemban misi bisnis (tijarah), sekaligus misi sosial (tabarru) sudah
seyogyanya mampu memberikan kontribusi bagi pengembangan sektor UKM
dimaksud dengan melakukan keIjasama dengan KJKS/BMT.
Melihat kondisi perekonomian saat ini, terutama permasalahan pernlodalan yang
dialarni UKM maka penulis tertarik untuk menelaah dan mengkaji lebih dalam tentang
seberapa besar tingkat efektifitas dana bergulir syariah tersebut bagi penguatan
keuangan KJKS/BMT. Dalam hal ini penulis akan mencoba melakukan penelitian di
BMT Cengkareng Syariah Mandiri dan BMT Mekar Dakwah .
Berdasarkan uraian latar belakang diatas, maka penulis tertarik untuk melakukan
penelitian dengan judul "EFEKTIFITAS PROGRAM DANA BERGULIR
SYARIAH BAGI PENINGKATAN AKSES KEUANGAN KJKSillMT DALAM
10
a. Mengetahui seberapa besar tingkat efektifitas dan pengaruh/darnpak dari
penya1uran dana bergulir syariah terhadap penguatan keuangan KJKSIBMT
dalarn rangka mengatasi krisis permodalan bagi usaha kecil dan menengah.
b. Mengetahui aplikasi dan imp1ementasi dana bergulir syariah ini yang
disa1urkan kepada UMKM melalui program linkagelkeIjasarna dengan
KJKSIBMT.
2. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat berguna dan bermanfaat bagi penulis dan pihak
pihak lain yang berkepentingan, yaitu bagi :
I. Bagi Pemerintahan dan lembaga terkait.
Hasil penelitian ini dapat dimanfaatkan oleh praktisi dan pembuat
kebijakan dalarn hal penguatan KJKS/BMT, terutarna peraturan pada bank-bank
pelaksana dalarn penyaluran dana bergulir syariah ini, yang diberikan sebagai
modal usaha dalarn pengembangan usaha keci1 dan menengah (UKM).
2. Penulis
a) Mengimplementasikan i1mu dan pengetahuan yang dipero1eh selarna kuliah
b) Dapat mengetahui secara substantif faktor apa saja yang mempengaruhi
pengembangan usalla kecil dan menengah.
c) Berjalan tidakuya fungsi intermediasi 1embaga keuangan mikro serta
khususnya pada implementasi dana bergulir syarial1 yang disa1urkankepada
UKM.
14
pengaruh yang kuat antara
pembiayaan mikro . syariah pada
BMT dengan pengembangan usaha
kecil dan menengah
6. Jurnal "Evaluasi Program Program pola perkuatan dana melalui
Pengkajian Bantuan Dana pola perguliran pada dasamya adalah
Koperasi Dan Bergulirkelembagaansuatu upaya
UkmNomor 1Melalui KSP/USP (institutional building) yang
Tahun 1- 2006Koperasi dilakukan oleh pemerintah dalam
(Pola PKPS-BBM,rangka meningkatkan kinerja usaha
Agribisnis danUKM/anggota KSPIUSP Koperasi.
Syariah Hal lUI sekaligus lmtuk
meningkatkan kinerja KSPIUSP
Koperasi sebagai lembaga
intermediasi dalam programI·
perguliran dana
Melihat penelitian sebelumnya yang sudah penulis paparkan diatas, bahwa
ternyata penelitian mengenai tema Pengembangan UMKM terkait berbagai strategi yang
dilakukarmya, baik itu yang diprograrnkan oleh pemerintah maupun lembaga perbankan
18
akan disalurkan kembali kepada UMKM. Dalam hal data sekunder penulis juga
menggunakan data-data atau bahan-bahan dari berbagai daftar referensi yang ada,
seperti buku-buku, skripsi terdahulu, internet dan media lainnya yang berhubungan
dengan pembahasan penelitian ini.
1. Telrnik pengumpulan data
Untuk memperoleh data dan informasi yang dibutuhkan dalam rangka
mendukung penelitian ini maka teknik data yang digunakan dalam penyusunan
skripsi adalah studi lapangan, dimana penulis menggunakan data yang diperoleh dari
hasil survei dilapangan dengan cara :
1. Observasi, yaitu penulis mengamati secara langsung kelapangan dengan
memperoleh data-data dari BMT terkait tentang mekanisme penyaluran dana
bergulir syariah bagi penguatan keuangan KJKSIBMT dan optimalisasi penyaluran
dana tersebut kepada UKM.
2. Wawancara, yaitu dilakukan secara langsung kepada kepala bagian yang
mengelola dana bergulir syariah dan salah satu staff di BMT, untuk mengetahui
kesesuaian dan mekanisme dari penyaluran dana bergulir syariah tersebut.
G. Teknik analisis data
a. Analisis Deskriptif
Deskriptif data merupakan langkah pendeskripsian data responden dari setiap
variabel dengan menggunakan bantuan komputer progranl SPSS. Dan hasil SPSS
19
tersebut dapat diketabui gambaran tingkat pengaruh efektifitas dana bergulir syariah
dalam penguatan akses keuangan KJKSIBMT selama program berjalan.
Model analisis deskriptif data yang didapat akan disajikan atau digambarkan
dalam bentuk tabel, diagram atau gambar, sehingga data yang diasajikan lebih mudab
dipabami atau dibaca. Data kemudian dianalisis untuk mengungkapkan pokok
masalab yang telab dirumuskan.
b. Mengukur tingkat efektifitas
Mencari seberapa besar pengaruh dana bergulir syariab terhadap penguatan akses
keuangan KJKSIBMT yaitu dengan mengukur tingkat laba, pertumbuhan
asset/aktiva, dan modal KJKSIBMT pada masa berjalannya penyaluran dana bergulir
syariah tersebut.
Dalam penelitian ini terdiri dari dua variabel,9 variabel independen atau veriabel
bebas adalah merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab
perubahannya atau timbulnya variabel dependen. Sedangkan variabel yang dimaksud
dengan variabel dependen atau variabel terikat adalab variabel yang dipengaruhi atau
yang menjadi akibat karena adanya variabel bebas.
9 variabel adalah sesuatu yang akan menjadi objek pengamatan dalam penelitian yangmerupakan satu konsep yang mempunyai variasi. Terdapat dua variabel bila dilihat berdasarkanhubunganJpengaruh antara satu variabel dengan variabellainnya, yaitu variabel dependen (terikat) danvariabel independen (bebas).
20
Adapun variabel yang akan dipakai dalam penelitian ini antara lain:
a. Variebel bebas ( independent variable)
Varibel bebas dalam penelitian ini adalah Dana Bergulir Syariah (X) yaitu
program pemerintah dalam memenuhi akses permodalan bagi UMKM.
Yang tujuannya adalah "memberdayakan pengusaha mikro melalui kegiatan usaha
ekonomi berbasis pola syariah".
b. Variabel terikat (dependent variable)
Variabel terikat (Y) yaitu variabel yang dipengaruhi oleh independen. Dalam
penelitian ini variabel independen adalah tingkat laba/pendapatan, pertumbuhan
assetlaktiva, dan modal pada KJKS/BMT.
Hipotesa
HOI : f3 = 0 : Tidak terdapat pengaruh antara dana bergulir syariah terhadap
peningkatan aktiva/asset dalam rangka penguatan akses keuangan
KJKS/BMT.
Hal: f3 oj:. 0 : Terdapat pengaruh antara dana bergulir syariah terhadap peningkatan
aktiva/asset dalam rangka penguatan akses keuangan KJKS/BMT.
Hoz : f3 = 0 : Tidak terdapat pengaruh antara dana bergulir syariah terhadap
Peningkatan Pendapatan dalam rangka penguatan akses keuangan
KJKS/BMT.
Haz : f3 oj:. 0 : Terdapat pengaruh antara dana bergulir syariah terhadap Peningkatan
Pendapatan dalam rangka penguatan akses keuangan KJKS/BMT.
22
c. Metode Analisis Data
Dalam menguji dan menganalisis pengolahan data dalam penelitian ini adalah
dengan menggunakan analisis Regresi Sederhana (Simple Regression Analiysis)
metode ini digunakan illltuk memprediksi nilai suatu variabel dependeI! berdasarkan
nilai variabel-variabel independen lain. Analisis regresi juga dapat digunakan untuk
melihat pengaruh variabel independen x terhadap variabel dependen y. variabel
independen x sering disebut sebagai variabel prediktor, sedangkan variabel dependen
y sering disebut sebagai variabel respons.'o
Untuk dua variabel, hubungan lineamya dapat dinyatakan dalam bentuk
I·· . IIpersamaan Imer ymtu :
Y=a+bX
d. Pengujiml Secara Statistik
Uji hipotesa, hipotesis adalah pemyataan yang didefinisikan dengan baik
mengenai karakteristik populasi.12
I. Uji Simultan (Uji F)
Untuk menjeneralisasi polulasi, maka koefisien korelasi gabungan R dan uji F
dengan tujuan untuk menguji pengaruh dm'i semua variabel variabel bebas terhadap
variabel tak bebas secara bersama-sama dalam hal ini adalah variabel program dana
10 Stanislaus S.Uyanto, Ph.D. Pedoman analisis Data dengan SPSS; Edisi Kedua,(Yogyakarta: Graha Ilmu. 2006), h.205.
II M. Iqbal Hasan. Pokok-pokok materi statistik 2 (Statistik Injerens!f.}.(Jakarta : PT BumiAksara.2006) h.219.
J2Rochaety, lvIetodologi Penelitian Bisnis, h. ]04.
23
bergulir syariah terhadap peningkatan laba, pertumbuhan asset/aktiva dalam rangka
penguatan keuangan KJKSIBMT dalam membantu modal usaha bagi pengusaha
mikro.
Dari hasil pengolahan data melaui SPSS, amak uji F dapat di ukur dari tabel
anova pada kolom sig. Apabila nilai sig < nilai @ sebesar 0.05 maha Ho ditolak, Ha
diterima, yang berarti semua variabel bebas secara bersama-sama berpengaruh
terhadap variabel terikatnya.
2. Koefisien determinasi majemuk ( R2)
Merupalcan ukuran untuk menyatakan bahwa proporsi dalam variabel yang di
jelaskan oleh variabel independen dan karenanya memberikan ukuran sejauh mana
varian dalam suatu variable menentukan dalam variabel lain. Atau juga Koefisien
determinasi dilakukan untuk melihat seberapa besar variabel independent
menjelaskan variabel dependen. Bila nilai koefisien determinasi sarna dengan 0 (R2 =
0), artinya variasi dari Y tidak dapat diterangkan oleh X sama sekali. Sementara
apabila R2= 1, artinya variasi dari Y secara keseluruhan dapat diterangkan oleh X.
Dengan kata lain bila R2= 1, maka semua titik pengamatan berada tepat pada garis
regres!.
24
H. SISTEMATIKA PENULISAN
Untuk lebih terarah dalam pembahasan skripsi kedepannya, penulis membuat
sistematika penulisan sesuai dengan masing-masing bab. Penulis membaginya
menjadi 5 (lima) bab, yang masing-masing bab terdiri dari beberapa sub bab yang
merupakan penjelasan dari bab tersebut. Adapun sistematika penulisan tersebut
adalah sebagai berikut:
BAB I PENDAHULUAN
Pendahuluan berisi tentang uraian tentang Latar Belakang Masalah,
Pembatasan dan Perumusan Masalah, Tujuan dan Manfaat Penditian, Kajian
PustakaIReview Terdahulu, Objek Penelitian, Metode Penelitian dan
Sistematika Penulisan.
BAB II LANDASAN TEORI
Landasan teori berisi tentang tingkat efektivitas, definisi Dana Bergulir
syariah pengeltian Usaha Kecil dan Menengah, mekanisme dalarn penyaluran
serta teori-teori yang terkait dengan penelitian ini.
BAB III GAMBARAN UMUM TENTANG BMT CENGKARENG SYARIAH
MANDIRI DAN MEKAR DAKWAH
Yang meliputi sejarah singkat BMT Cengkareng Syariah Mandiri dan BMT
Mekar Dakwah, Visi dan Misi BSM, Struktur Organisasi, dan Produk-produk
BABII
TINJAUAN TEORITIS
A. Pengertian Usaha Mikro, Keeil dan Menengah
1. Pengertian UMKM
Dalam membahas pengembangan usaha mikro, keeil dan menengah maka terlebih
dahulu penulis akan memaparkan berbagai pendapat tentang pengertian dari masing-
masing usaha agar dapat memahami dan mengerti akan kriteria dan karakteristik dari
UMK.M tersebut.
Banyak pengertian yang mengkategorikan tentang usaha mikro, keell dan
menengah maka dibawah ini akan dijelaskan beberapa pendapat para ahli dan
ketentuan akan UMKM yaitu sebagai berikut :
Definisi Usaha Mikro dan Usaha Keell menurut Kementerian Koperasi dan Usaha
Keeil dan Menengah Republik Indonesia antara lain! :
a. Usaha Mikro adalah usaha produktif milik keluarga atau perorangan dan
memiliki hasil penjualan paling banyak Rp. 100.000.000,- (seratus juta rupiah)
pertahun;
b. Usaha Keell adalah usaha produktif yang berbentuk badan usaha milik
perorangan, badan usaha yang tidak berbadan hukum termasuk koperasi;
1 Kernenterian koperasi dan Usaha kecH dan Menengah Republik Indonesia, lnformasi SkimKredit Perbankan bagi UMKMTahun 2010. h.35.
?h
27
1) Bukan merupakan anak perusahaan atau cabang perusahaan yang dimiliki,
dikuasai atau berafiliasi baik langsung maupun tidak langsung dengan usaha
menengah atau besar.
2) Memiliki kekayaan bersih maksimum Rp. 200.000.000,- (dua ratus juta
rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha atau memiliki
hasil penjualan maksimum Rp. 1.000.000.000,- (satu miliar rupiah)
pertahun.
Menurut Awalil Rizky (2008) menyatakan bahwa usaha mikro adalah usaha
informal yang memiliki asset, modal, omzet yang sangat kecil. Ciri lainnya adalah
jenis komoditi usahanya sering berganti, tempat usaha kurang tetap, tidak dapat
dilayani oleh perbankan, dan umumnya tidak memiliki legalitas usaha. Sedangkan
usaha kecil menurutnya yang usaha yang lebih baik dari pada itu, tetapi masih
memiliki sebagian ciri tersebut2•
Sedangkan usaha mikro menurut SK Menteri Keuangan No. 40/KMK.06/2003
adalah usaha produktif milik keluarga atau perorangan WNI dan memiliki hasH
penjualan paling banyak Rp. 100.000.000,- pertahun serta dapat mengajukan kredit
kepada bank paling banyak Rp.50.000.000.00,-.3
Selain itu juga, Badan Pusat Statistik (BPS) memberikan batasan yang
sederhana. Usaha kecil dan menengah difokuskan pada industri manufaktur dengan
2 Euis Amalia, Keadilan Distributif dalam Islam; Penguatan Peran LKM dan UKM diIndonesia, hAl.
3 Euis Amalia, Keadilan Distributif dalam Islam; Penguatan Peran LKM dan UKM diIndonesia ,h. 42.
, -"-----''---'---.-.--2~--...
i i\iCtv\N UTAMi\ IJ (,::.\/' ,": l..nr· J:,\" ~ II ' , ", ",j "/',I'\ARTA"-,.".-,--,.".-------.----_:1
menggunakan kriteria serapan tenaga kerja. Berdasarkan kriteria BPS itu, industri
skala keeil itu dieatat sebagai suatu perusabaan manufaktur yang memperkerjakan
tenaga kerja antara 5-19 orang.4
Adapun yang dimaksud Usaba Menengab yang dijelaskan dalam INPRES No.
10 tabun 1999 adalab unit kegiatan yang memiliki kekayaan bersih lebih besar dari
Rp, 200 juta sampai maksimal Rp 10 miliar (tidak termasuk tanab dan bangunan
tempat usaha). Adapun kriteria Usaba Menengab sebagai berikut5 :
a. Memiliki kekayaan bersih lebih besar dari Rp. 200.000.000,00,- ( daua ratus
juta rupiab) sampai dengan paling banyak Rp. 10.000.000,000.00,- (sepuluh
miliar rupiab), tidak termasuk tanab dan bangunan tempat usaba.
b. Di samping itu, sesuai ketentuan butir 4 (empat) Inpres NoJO/1999 tentang
usaba menengab, para menteri sesuai dengan ruang lingkup tugas,
kewenangan dan tanggung jawab masing-masing dapat menetapkan kriteria
usaba menengah sesuai dengan karakteristik -sektomya dengan ketentuan
kekayaan bersih paling banyak Rp. 10.000.0000,00- (sepuluh miliar rupiab)
e. Milik Warga Negara Indonesia
d. Berdiri sendiri, bukan merupakan anak perusabaan atau eabang perusabaan
yang dimiliki, dikuasai atau berafiliasi, baik langsung maupun tidak langsung
dengan usaha besar.
4 Euis Amalia, Keadilan Distributij dalam Islam; Penguatan Peran LKM dan UKM diIndonesia, hAS,
5 Euis Amalia, Keadilan Distributij dalam Islam; Penguatan Peran LKM dan UKM diIndonesia, hA6.
29
e. Bentuk usaha orang perorangan, badan usaha yang tidak berbadan hukum dan
atau badan usaha yang berbadan hukum.
Kemudian, Menurut Titik S. Partomo dan Abd. Raehman S. (2004), jika
dilihat dari eiri-cirinya kriteria umum, usaha keeil dan usaha menengah pada
dasarnya bisa dianggap sarna, yaitu sebagai berikut :
a. Struktur Organisasi yang sangat sederhana.
b. Tanpa staf yang berlebihan.
e. Bagian keIja yang 'kendur'.
d. Memiliki hirarki manajerial yang pendek.
e. Aktivitas sedikit yang formal, dan sedikit menggunakan proses
pereneanaan
f. Kurang membedakan antara pribadi dengan perusahaan.
Pengertian selanjutnya menurut Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2008
Tentang Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) didefinisikan UMKM
sebagai berikut6 :
I) Usaha Mikro adalah usaha produktif milik orang perorangan dan atau
badan usaha perorangan yang memenuhi kriteria usaha mikro,
sebagaimana di atur dalarn undang-undang ini. Kriteria usaha mikro
adalah memiliki kekayaan bersih paling banyak Rp. 50.000.000,- tidak
6 Kementerian Negara Koperasi dan UKM Republik Indonesia, UMKM dalam globalisaslekonomi. Jakarta.2008.h.n.
30
tennasuk tanah dan bangunan tempat usaha; atau memiliki hasil penjualan
tahunan paling banyak Rp. 300.000.000,-
2) Usaha Kecil adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang
dilakukan oleh orang perorangan atau badan usaha yang bukan merupakan
anak perusahaan atau badan cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai,
atau menjadi bagian balk langsung maupun tidak langsung dari usaha
menengah atau usaha besar yang memenuhi kriteria usaha kecil
sebagaimana dimaksud dalarn undang-undang ini,
Kriteria usaha kecil adalah memiliki kekayaan bersih lebih dari Rp.
50.000.000,- sarnpai dengan paling banyak Rp. 500.000.000,- tidak
termasuk tanah dan bangunan tempat usaha, atau memiliki hasil penjualan
tahunan lebih dari Rp. 300.000.000,- sarnpai dengan paling banyak Rp.
2.500.000.000,-
3) Usaha Menengah adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri,
yang dilakukan oleh orang perorangan atau badan usaha yang bukan
merupakan anak perusahaan atau bukan cabang perusahaan yang dimiliki,
dikuasai, atau menjadi bagian baik langsung maupun tidak langsung dari
usaha kecil atau usaha besar dengan jumlah kekayaan bersih atau hasil
penjualan tahunan sebagaimana dimaksud dalarn undang-undang ini. 7
7 Kementerian Negara Koperasi dan UKM Republik Indonesia, UMKM dalam globalisasiekonomi. Jakarta.200S, h.92.
32
Sehingga UMKM pun mampu tumbuh dan berkembang dengan bentuk dan pendirian
yangjelas.
Persoalan ini periu mendapat perhatian tentang bentuk perusahaan karena
sampai saat ini masih banyak perusahaan UMKM yang tidak mempunyai formalitas
dan memenuhi aspek legalitas perusahaan. Mereka sering disebut dengan perusahaan
sektor informal. Mereka ini seperti pedagang kaki lima, penjual asongan, tukang
bakso, pengusaha warung tegal, industri rumah tangga dan lain sebagainya. Bagi
mereka formalitas hukum tidak pemah terpikirkan. Tetapi jumlah mereka cukup
banyak dan berserakan disetiap pojokjalanan.
Tentunya hal itu periu menjadi perhatian bagi pemerintah, sebab bisa saja pada
kondisi tertentu mereka berbenturan dengan masalah hukum. Misalnya menimbulkan
kerugian bagi konsumen, masalah pajak dan masalah hukum lainnya.
2. Perkembangan UMKM
Upaya pemberdayaan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) dari tahun
ketahun selalu dimonitori dan di evaluasi perkembangannya. Maka dibawah ini
adalah grafik kenaikan perkembanganjumlah UMKM dari tahun 2003-2010.
33
Grafik.2.1Persentase Perkembangan Jumlah UMKM (Juta Unit)
Sumber : Kementerian Koperasi dan UKM
Dad grafik diatas dapat dijelaskan bahwa selama kurun waktu tujuh tahun
perkembangan jumlah UMKM eukup meningkat dibandingkan tahun-tahun
sebelurnnya ini terbukti dengan meningkatnya jumlah UMKM dengan begitu juga
bersamaan dengan berkurangnya angka pengangguran. Sebanyak satu juta usaha
mikro diharapkan naik kelas menjadi usaha keeil dalam lima tahlill ke depan. Saat ini,
jumlah usaha mikro keeil menengah (UMKM) sebanyak 52,7 juta. Sekitar 4 persen
diantaranya sudah naik kelas menjadi pengusaha keel!. Sementara yang naik kelas
dari pengusaha keeil ke menengah sebanyak 51 ribu unit, dan dad usaha menengah
kebesar sekitar 12 persen. 8
3. Regulasi UMKM
Dalam berbagai kebijakan yang berbentuk peraturan perundang-undangan maupun
program-program kerja, pemerintah saat ini telah eukup banyak memfasilitasi untuk
memajukan dan mengembangkan UMKM di Indonesia.
8 "UMKM naik kelas", Republika,jum'at 15 okteber 2010, h.l3.
35
5. Peraturan Menteri Negara Koperasi dan UKM Republik Indonesia Nomor :
13.l/PERIM.KUKMNII/2006 Tentang Petunjuk Teknis Skim Pendanaan
Komoditas Koperasi dan UKM
6. Peraturan Menteri Negara Koperasi dan UKM Republik Indonesia Nomor : 14/
PERIM.KUKMNII/2006 Tentang Petunjuk Teknis Dana Penjaminan Kredit
dan Pembiayaan untuk Koperasi dan UKM
7. Peraturan Menteri Negara Koperasi dan UKM Republik Indonesia Nomor :
/PERIM.KUKMNIII/2006 Tentang Pedoman Teknis Bantuan untuk teknologi
tepat guna Kepada Usaha Kecil dan Menengah
8. Peraturan Menteri Negara Koperasi dan UKM Republik Indonesia Nomor :
06/PERIM.KUKM/1/2007 Tentang Petunjuk Teknis Program Pembiayaan
ProduktifKoperasi dan Usaha Mikro (P3KUM) Pola Syariah
9. Peraturan Menteri Negara Koperasi dan UKM Republik Indonesia Nomor :
08/PERIM.KUKM/II/2007 Tentang Petunjuk Teknis Program Pembiayaan
ProduktifKoperasi dan Usaha Mikro (P3KUM) Pola Konvensional.
Banyak sekali peraturan pemerintah khusus mengenai usaha mikro, keeil dan
menengah yang semuanya adalah upaya-upaya pemerintah dalam mendukung
kemajuan UMKM di Indonesia. Da!am hal penelitian ini maka penulis hal'lya akan
membahas tentang Peraturan Menteri Negara Koperasi dan UKM Republik Indonesia
Nomor : 06/PER/M.KUKM/1/2007 Tentang Petunjuk Teknis Program Pembiayaan
Produktif Koperasi dan Usaha Mikro (P3KUM) Pola Syariah yaitu dalam bentuk
36
Dana Bergulir Syariah. Dibawah ini akan lebih lanjut membahas tentang pengertian,
mekanisme dan landasan hukum dana bergulir syariah.
B. Dana Bergulir Syariah
1. Pengertian Dana Bergulir Syariah
Dana Bergulir Syariah, selanjutnya disingkat DBS, adalah dana yang berasal
dari pemerintah melalui Kementerian Koperasi dan Usaha Keeil dan, Menengah, yang
digulirkan menurut prinsip bagi hasil di antara KJKSfUJKS dan atau anggota
KJKSfUJKS terpilih untuk jangka waktu tertentu. lO Dana Bergulir Syariah
merupakan sebuah program spektakuler bagi pemerkuatan LKMS, Dana Bergulir
Syariah (DBS) yang dikoordinatori oleh Kementerian Negara Koperasi dan UKM
bekerja sama dengan Bank Syariah sebagai bank pelaksana. Keabsahan program ini
didasarkan atas Peraturan Menteri Negara Koperasi dan UKM RI Nomor
lOlPerlM.KUKMNI/2006 tentang Petunjuk Teknis Pembiayaan Produktif Koperasi
dan Usaha Mikro (P3KUM) Pola Syariah. 11 P3KUM Pola Syariah yang selanjutnya
disebut program adalah rangkaian kegiatan pemerintah untuk mengurangi kemiskinan
dan memperluas kesempatan kerja; yang dilakukan dalam bentuk perkuatan
permodalan Koperasi Jasa Keuangan Syariah/Unit Jasa Keuangan Syariah
(KJKSfUJKS) untuk pengembangan usaha mikro degan menggunakan pola dana
JO Koperasi dan Usaha KeeH dan Menengah Republik Indonesia, Petunjuk reknis ProgramPerkuatan KSPiUSP Koperasi Pola Syariah untuk Pemberdayaan Usaha Mikro dan Keeil. tahun2004.h.7.
II Euis Amalia., Keadilan Distribut!! dalam Islam; Pengzwtan Peran LKM dan UKM diIndonesia, h.300.
38
kemitraan dengan BMT. Tentang pelaksanaan diatur dalam pasal 16 dan pasal 17
lOfPerlM.KUKMlVI/2006 berkaitan dengan tugas bank pelaksana. Bank pelaksana
Dana Bergulir syariah (DBS) ditetapkan oleh Menteri Negara Koperasi dan UKM
yang operasionalisasinya dapat dilakukan oleh kantor cabang. Termasuk Bank
Syariah Mandiri dan Bank Muamalat Indonesia (BMI) yang merupakan bank
pelaksana DBS. Bank pelaksana diprioritaskan kepada Bank Umum dengan pola
syariah dan memiliki cabang didaerah. Pada dasamya bank pelaksana tersebut
bertugas untuk memfasilitasi terkait administrasi dan keuangan program DBS. Bank
DBS bertanggung jawab terhadap proses penyaluran dana dan pengawasannya sesuai
dengan spesifikasi tugas yang telah ditetapkan. Selain itu juga bertanggung jawab
terhadap pengelolaan dana yang ditempatkan pada banknya selama kegiatan program
berlangsung baik yang berasal dari dana awal yang ditempatkan pemerintah maupun
dana-dana simpanan milik KJKSIBMT penerima. Untuk itu bank pelaksana juga
bertanggung jawab terhadap akurasi data hasil pengawasan dan monitorig.14
Satu hal yang cukup stategis dalam program DBS ini adalah adanya
pendampingan. Kementerian Negara Koperasi dan UKM bekerjasama dengan
asosiasi KJKS atau lembaga-lembaga yang bergerak dalam pengembangfu, lembaga
keuangan mikro. Untuk itu ditunjuk sejumlah tenaga pendamping oleh bank
pelaksana yang bertanggung jawab kepada bank pelaksana. Dengan adanya
pendampingan ini diharapkan pelaksanaan DBS akan efektif dan berjalan sesuai
dengan target dan sasaran yang ditetapkan khususnya daIam penguatan lembaga
14 A.Riawan Amin., Menata Perbankan Syariah di Indonesia, h.130.
43
pola executing menempatkan bank penyedia dana lebih tinggi posisi tawar-
menawarnya dibandingkan bank penyalur.18
Program linkage dengan pola executing masing-masing pola dilaknkan sesuai
dengan kebutuhan dilapangan dan disesuaikan dengan situasi dan kondisi
kelembagaan mitra, dan ada kelebihan maupun kekurangan pada masing-masing
model.19
18 Bank Indonesia, Linkage Anlara Lembaga Keuangan Syariah, h. 35.19 Euis Amalia., Keadilan Dislribulij dalam Islam; Pengualan Peran LKM dan UKM diIndonesia, h.3lO.
47
4) Pencatatan di BUSfUUS sebagai pembiayaan ke UMK sesuai dengan
porsmya, dan pencatatan di BPRS sebagai pembiayaan ke UMK sesuai
porsmya, sedangkan porsi pembiayaan dari BUSfUUS di catat direkening
administratifBPRS secara ojJB/S,
5) Akad antara BUSfUUS dengan BPRS adalah musyarakah, sedangkan akad
antara BPRS dengan UMK sesuai kebutuhan UMK
6) Risiko pembiayaan ditanggung bersama antara BUSfUUS dengan BPRS
sesuai dengan porsinya
7) Penentuan besamya nisbah bagi hasil/margin kepada UMK yang dibiayai
dilalcukan berdasarkan kesepakatan bersama denagn mempertimbangkan
harga pasar untuk sektor/ bidang usaha UMK yang dibiayai
8) Distribusi pendapatan antara BUSfUUS dengan BPRS di tentukan seSUal
dengan porsi nisbah yang disepakati
9) Jaminan di administrasikan oleh BPRS yang bertindak untuk diri sendiri dan
atas nama BUSfUUS.
D. Kebijakan Terkait Pengembangan Linkage Program
Adapun kebijakan Bank Indonesia untuk mendorong pelaksanaan Linkage
Program adalah sebagai berikut :
I. Penyediaan infOlmasi kinerja BPR/S yang akan menjadi calon peserta linkage
program
48
2. Perlakuan khusus dalam penilian kolektibilitas bagi BUK/BUSfUUS yang
menggunakan pola channeling
3. Pertimbangan kemudahan pembukaanjaringan kantor cabang bagi BPRIS
4. Penyediaan fasilitas infrastruktur pendukung antara lain pelaporan BPRIS ke
BI secara online
5. Keikutsertaan dalam workshop setiap 6 (enam) bulan sekali yang terkait
kebijakan linkage program
6. Promosi BUK/BUSfUUS dan BPRIS (antara lain: pencantuman nama bank
dalam website BI, pencantuman logo sebagai peserta linkage program
dikantor BPRJS
7. Linkage program award untuk BUK/BUSfUUS pemberi kredit linkage
program terbesar
8. BI dan BUKJBUSfUUS menyebarkan informasi generik model linkage
program di masing-masing website.
E. Efektifitas
1. Pengertian efektifitas
Secara etimologi, efektifitas berasal dari kata efektif yang diattikan dengan adanya
efek seperti akibatnya, pengarulmya, dampaknya, kesannya, juga biasa diattikan
dengan manjur atau mujarab, dan juga dapat diattikan dengan membawa hasil serta
berhasil guna misalnya usaha, tindakan, aksi, dan lain-Iain.23
23 Departemen 'Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: BalaiPustaka,1996), h.2l9.
50
pelaksanaan tugas dinilai baik atau tidak sangat tergantug pada bilamana tugas itu
dise1esaikan, dan tidak terutama menjawab pectanyaan bagaimana cara pelaksanaanya
dan berapa biaya yang dikeluarkan itu. Babkan ada beberapa kegiatan yang sangat
menuntut efektifitas tanpa terlalu memperhitungkan efesiensi. Ambil saja misalnya,
suatu negara yang sedang terlibat dalam peperangan dengan suatu negara lain yang
sedang bermusuhan dengannya. Tidak jarang dalam keadaan demikian, pendekatan
efektifitaslah yang dominan. Artinya, agar suatu peperangan dengan musuh itu dapat
diakhiri secepat mungkin disectai oleh kemenangan, kalau mungkin dengan
kemenangan yang gemilang. 25
2. Tolok Ukur Efektifitas
Pengukuran suatu efektifitas atau kineJja adalah penentuan secara periodik baik
untuk efektifitas operasional suatu organisasi, bagian operasional dan karyawan
berdasarkan sasaran, standar dan kriteria yang ditentukan sebelumnya.
Menurut Yowono dalam Puianingsih, pengukuran efektifitas/kineJja adalah
"tindakan pengukuran yang dilakukan sebagai aktivitas dalam rantai yang ada pada
perusahaan atau organisasi, yang hasil pengukurannya akan digunakan sebagai
umpan balik yang akan memberikan informasi tentang presentasi pelaksanaan suatu
rencana dan tingkat saat organisasi memerlukan penyesuaian atas aktivitas
perencanaan atau pengendalian".
25 Sondang P. Siagian, Organisasi, Kepemimpinan dan Perilaku Administrasi (Jakarta: PTGunung agung, 1985) h.15!.
51
Konsep efektifitas sesungguhnya merupakan suatu konsep yang luas, mencakup
berbagai faktor di dalam maupun di luar suatu organisasi. Konsep efektifitas ini oleh
para ahli belum ada keseragaman pandangan, dan hal tersebut dikarenakan sudut
pandang yang dilakukan dengan pendekatan disiplin ilmu yang berbeda, sehingga
melahirkan konsep yang berbeda pula di dalam pengukurannya. Namun demikian,
banyak juga ahli dan peneliti yang telah mengungkapkan apa dan bagaimana
mengukur efektifitas itu.
"Sondang P Siagian" mengungkapkan beberapa hal yang menjadi kriteria dalam
pengukuran efektifitas. Efektifitas dapat diukur dari berbagai hal, diantaranya
. 26ymtu :
I. Kejelasan tujuan yang hendak dicapai.
2. Kejelasan strategi pencapaian tujuan.
3. Proses analisa dan perumusan kebijakan yang mantap.
4. Perencanaan yang matang.
5. Penyusunan program yang tepat.
6. Tersedianya sarana dan prasarana keJja.
7. Pelaksanaan yang efektif dan efisien.
8. Sistem pengawasan dan pengendalian yang mendidik.
Sedangkan konsep efektifitas dalam sebuah organisasi menurut John M.
Ivancevich dalam bukunya "Perilaku dan Manajemen Organisasi" adalah
26 Sondang P. Siagian, Ol'ganisasi, Kepemimpinan dan Pel'ilaku Administl'asi, h.160.
52
bergantung pada teoTi sistem namun di yakini bahwa konsep yang lain, yakni
dimensi waktu, juga penting. Dua kesimpulan utama dari teoTi sistem adalah : (l)
kriteria efektifitas harus mereflesikan keseluruhan input-proses-output, bukan hanya
output, dan (2) kriteria efektifitas harus mereflesikan hubungan antara organisasi dan
lingkungan luamya. 27
Selain mengukur tingkat efektifitas yang sudah dijelaskan sebelumnya, maka
dalam mencapai efektifitas kerja atau efesiensi haruslah dipenuhi syarat-syarat
sebagai berikut28:
a) Berhasil guna, yakni untuk menyatakan bahwa kegiatan telah dilaksanakan
dengan tepat dalam arti target tercapai sesuai dengan waktu yang ditetapkan.
b) Ekonomis, ialah untuk menyebutkan bahwa di dalam usaha pencapaian
efektif itu maka biaya, tenaga kerja material, peralatan waktu, ruangan dan
lain-lain telah dipergunakan dengan setepat-tepatnya sebagaimana yang
telah ditetapkan dalam perencanaan dan tidak adanya pemborosan serta
penyelewengan.
c) Pelaksanaan kerja yang bertanggung jawab, yakni untuk membuktikan
bahwa dalam pelaksanaan kerja sumber-sumber telah dimanfaatkan dengan
setepat-tepatnya haruslah dilaksanakan dengan bertanggung jawab sesuai
dengan perencanaan yang telah ditetapkan.
27 John M. Ivancevich, Robert Konopaske, Michael T. Matteson., Perilaku dan ManajemenOrganisasi, (Jakarta: Erlangga), Jilid 1 Edisi ketujuh, h.23.
28 Sujadi F.X., Organisasi dan Manajemen, Penunjang Berhasilnya Proses Manajemen,(Jakarta: CV.Masaguug,1990), Cet. Ketiga,h.36-39.
54
Dengan penelitian semacam ini dan cara pengembngan organlsasl yang
bersangkutan menyebabkan keadaan dibeberapa bidang lebih baik dan efektif.30
Selain itu juga terdapat beberapa ukuran yang dapat dipergunakan untuk
memperkirakan efesiensi, efektifitas dan produktivitas organisasi yang
menghasilkannya. Diantara beberapa ukuran itu adalah 31:
1. Ukuran waktu, yaitu beberapa lama seseorang yang membutuhkan jasa
tertentu untuk memperolehnya,
2. Ukuran harga dalam arti berapa besar biaya yang hams dikeluarkan untuk
memperolehjasa yang dibutuhkannya itu,
3. Ukuran nilai-nilai sosial budaya dalam arti cara penghasil Jasa
menyampaikan produknya kepada kliennya,
4'. Ukuran ketelitian yang menunjukan apakah jasa yang diberikan akurat atau
tidak.
Dalam pembahasan mengenai tingkat pengukuran efektifitas diatas bahwa
dalam menilai suatu program/tujuan dalam suatu organisasi hamslah meningkatkan
daya tahan dan sekaligus meningkatkan kemampuannya untuk tumbuh dan
berkembang, tidak cukup hanya memikirkan masalah-masalah efesiensi dan
efektifitas tetapi juga hams pula dengan sungguh-sungguh mempertimbangkan
faktor produktivitas. Yang dimaksud dengan produktivitas disini adalah kemampuan
memperoleh manfaat yang sebesar-besarnya dari sarana dan prasarana yang tersedia
30 J. Winardi., Manajemen Perilaku Organisasi (Jakarta: Kencana, 2007) h. 86.31 Sondang P. Siagian, Organisasi, kepemimpinan dan Peri/aku Administrasi, h.153.
58
a. Kualitas Aktiva Produktif, konsentrasi ekspor resiko la'edit, perkembangan
aktiva produktif bermasalab, dan kecukupan penyisihan penghapusan aktiva
produktif (PPAP).
b. Kecukupan kebijakan prosedur, sistem kaji ulang (review) internal, sistem
dokurnentasi, dan kinerja penanganan aktiva produktif bermasalab.
3. Modal
Secara tradisional modal didefinisikan sebagai sesuatu yang mewakili
kepentingan pemilik dalanl suatu perusabaan.35 Sedangkan menurut Lutge
mengartikan modal hanyalab dalam artian uang (geldkapital). Begitu pula
Schwiedland memberikan pengertian modal dalam artian yang lebih luas, dimana
modal itu meliputi baik modal dalam bentuk uang, maupun dalam bentuk barang
(sachkapitaV, misalnya mesin, barang-barang dagangan, dan lain sebagainya.36
Dalam perbankan Bank Indonesia telah menetapkan ketentuan tentang aspek-
aspek permodalan. Modal bagi bank syariah terdiri dari :
1. Modal inti, dimana terdiri dari modal disetor dan cadangan tambaban modal
(disclosed reserve). Modal inti tersebut diperhitungkan dengan faktor pengurang
berupa pos goodwill. Dalam perhitungan laba atau rugi tabun berjalan sebagai
komponen dari cadangan tambaban modal harus dikeluarkan pengaruh
perhitungan pajak tangguhan.
35 Zainul Arifin, Dasar-dasar Manajemen Bank Syariah.( Jakarta: Pustaka Alvabet, 2006),h.135.
36 Bambang Riyanto, Dasar-dasar Pembelanjaan Perusahaan, (BPFE- Yogyakarta, 2001),Edisi ke-4, h. 18.
59
2. Modal pelengkap
Modal pelengkap terdiri dari 37 :
a. Selisih penilaian kembali aktiva tetap;
b. Cadangan umum dari penyisihan penghapusan aktiva produktif setinggi
tingginya 1,25% dari aktiva tertimbang menurut resiko.
c. Modal pinjarnan yang memenuhi kriteria Bank Indonesia, yaitu pinjarnan
yang didukung oleh instrument atau warkat yang mempunyai ciri-ciri
sebagai berikut:
I. Berdasarkan prinsip Qardh;
2. Tidak dijarnin oleh bank penerbit (issuer), dan sifatnya dipersamakan
dengan modal serta telah dibayar penuh;
3. Tidak dapat dilunasi atau ditarik atas inisiatif pemilik, tanpa persetujuan
Bank Indonesia;
4. Mempunyai kedudukan yang sarna dengan modal dalarn hal jurnlah
kerugian bank melebihi saldo laba dan cadangan-cadangan yang
termasuk modal inti, meskipun bank belum dilikuidasi.
37 Zainul Arifin, Dasar-dasar Manajemen Bank Syariah, h.136.
60
4. Teori Penyaluran Dana Bergulir Syariah
Dalam teori ekonomi, kredit dipandang hanya sebagai alat untuk melumasi
roda-roda perdagangan, bisnis dan industri. Kenyataannya, kredit menciptakan
kekuatan ekonomi yang dengan cepat bembab menjadi kekuatan sosial. Ketika
lembaga-Iembaga perkreditan serta perbankan membuat ketentuan yang
menguntungkan sektor (kelompok) tertentu, maka sektor (kelompok) itu akan
meningkat status sosial ekonominya.38
Menurut Robinson (2000) seperti dikutip Wijono (2005, halA), pinjaman
dalam bentuk micro credit mempakan salah satu upaya ampuh dalam mengatasi
kemiskinan. Hal tersebut didasarkan babwa pada masyarakat miskin sebenarnya
terdapat perbedaan klasifikasi yang mencakup : Pertama, masyarakat yang sangat
miskin (the extreme poor) yakni mereka yang tidak berpenghasilan dan tidak
memiliki kegiatan produktif, kedua, masyarakat yang dikategorikan miskin
namun memiliki kegiatan ekonomi (economically active working poor), dan
ketiga, masyarakat yang berpenghasilan rendab (lower income) yakni mereka
yang memiliki penghasilan meskipun tidak banyak.
Kaitarrnya dengan pengembangan kredit dalam bentuk penyaluran dana
bergulir syariab, maka semakin tinggi penyaluran dana yang diberikan kepada
lembaga keuangan yaitu KJKS/BMT maka semakin meningkatkan knalitas
keuangan bagi lembaga tersebut. Begitu juga bila dana tersebut disalurkan dengan
38 Yunus 2007, hal 151
BABIII
GAMBARAN UMUM TENTANG BMT CENGKARENG SYARIAH
MANDIRI DAN BMT MEKAR DAKWAH SERTA PERKEMBANGANNYA.
A. BMT CENGKARENG SYARIAH MANDIRI
I. Latar Belakang Pendirian
Pada Perrnulaaan tahun 2006 merupakan ujung tonggak bersejarah bagi
gerakan ekonomi umat dengan lahimya sebuah lembaga keungan mikro syariah
BMT Cengkareng Syariah Mandiri. Berawal dari kesamaan visi dan misi tiga
alumni muda dari tiga universitas negeri di Jakarta yang terangkum dalam cita-cita
bersama untuk berkarya menggerakkan potensi umat melalui pemberdayaan
ekonomi. Dimana visi dan misi tersebut didasari dengan kondisi masyarakat yang
pada saat itu banyak sekali yang mengalami kesulitan dana untuk usahanya.
Sehingga ketiga alumni muda inilah mendirikan BMT Cengkareng Syariah
Mandiri. 1
Dimulai dengan modal 50 juta dan berkantor yang sangat sederhana di
pinggiran pasar, terselip didalam sebuah gang sempit ditengah pemukiman padat
penduduk pada sebuah desa yang masuk dalam prigram Inpres desa tertinggal
(IDT), tepatnya didaerah kapuk- Cengkreng, Jakarta Barat, melangkah dengan
pasti menggerakkan ekonomi umat. Namun kesederhaan dan serba keterbatasan
yang dimiliki oleh BMT CSM tidak menghalangi BMT CSM untuk selalu berbuat.
I Company Profile BMT Cengkareng Syarlah Mandlrl, (Jakarta Bara! : BMT CSM, 2006)
fi?
63
Justru kondisi tersebutlah yang mengajarkan (Learning by doing) dan menootut
BMT CSM untuk selalu kreatif, inovatif dan arif dalam menjawab tantangan
usaha, sehingga dari pembelajaran tersebut dihasilkan seuah system manajemen
yang dapat mendukung gerak lembaga.
"..... Supaya harta itu jangan beredar diantara orang-orang kaya saja
diantara kamu..... " (Q.S. AI-Hasyr :7). Demikian firman Allah SWT tentang funsi
dan fungsi harta, yang mendorong BMT CSM ootuk menjadi mediator investasi
yang menjungjoog tinggi nilai-nilai amanah dan profesionalisme usaha antara
aghniya yang kelebihan likuiditas ( investor) dan fuqara yang gigih dalam
berusaha (Inovator) namoo kekurangan likuiditas (modal). Terbukti, bahwa dalam
kurun waktu yang relatif singkat (15 bulan), lebih dari 300 pengusaha mikro yang
telah merasakan sentuhan BMT CSM melalui pembiayaan Muamarah (Mudah,
Murah, Murni Syariah) dengan perguliran dana lebih dari 800 juta rupiah. 2
BMT CSM sendiri menyadari dengan sepenuh hati bahwa fakta tersebut masih
jauh dari keberhasilan, secara kualitas mauplm kuantitas, karena ini adalah sebuah
proses yang tak pernah tootas. Tapi dengan dukoogan dan kepercayaan dari
berbagai pihak, BMT CSM yakin lembaga "kecil" ini mampu melakukan hal yang
besar dengan kesoogguhan yang besar pula tentunya.
2. Visi dan Misi BMT Cengkareng Syariah Mandiri
Visi BMT Cengkareng Syariah Mandiri adalah menjadikan BMT ini sebagai
lembaga keooagan mikro syariah yang professional, amanah dan menjadi
2 Company Profile BMT Cengkareng Syariah Mandiri.
65
4. Produk - produk BMT Cengkareng Syariah Mandiri
a. Produk Penyimpanan (funding)
1) Pengarnan (Pengusaha Mandiri)
2) Taqarub (Tabungan aqiqah dan qurban)
3) Tunas (tabungan anak sholeh)
4) Sahara (simpanan hari raya idhul fitri dan idhul qurban)
Sahara adalah simpanan khusus untuk mempersiapkan kebutuhan keuangan
yang meningkat ketika menghadap hari raya idhul fitril idhul qurban.
5) Insani (investasi syariah terkini)
Merupakan produk unggulan BMT CSM berbentuk simpanan berjangka 3,
6,9, 12, dst. Dengan pola bagi hasil, INSANI di investasikan pada UKM
(usaha keeil muslim) yang halal dan produktif.
b. Produk Penyaluran Dana (Lending)
1. Murabahah
Yaitu akad jual beli barang antara mitra dengan BMT CSM dengan
menyatakan harga perolehan/ harga beli/ harga pokok ditarnbah
keuntungan atau margin yang disepakati kedua belah pihak.
2. Mudharabah
Yaitu akad kerjasarna BMT CSM selaku pemilik modal (Shahibul
maal) dengan mitra selaku pengelola usaha (mudharib) untuk mengelola usaha
yang prodiktif dan halal. Dan hasil keuntungan dibagi sesuai dengan nisbah
yang telah ditentukan kedua belah pihak.
67
B. BMT MEKAR DAKWAH
1. Latar Belakang Pendirian
Ide awal pengembangan ekonomi umat dengan basis syariah dan
berbentuk lembaga keuangan mikro atau Baitul Maal wat-Tamwil atau BMT. BMT
Taruna Quran mulai operasi sejak November 2003. Resmi berdiri di tanggal 12
Februari 2004, dengan nama BMT Mekar Da'wah yang manajemen masih dibawah
BMT Taruna Qur'an Yogyakarta. Manajemen Taruna Yogyakarta mengalami
kendala yang menyebabkan di bulan Juni 2004 penanganan BMT Mekar Da'wah
terpisah dari BMT Taruna Quran Yogyakarta diambil alih Komunitas Syariah
Jakarta. Pembenahan manajemen dilakukan tim Counterpart Jakarta hingga
mengalami perkembangan yang positif dan cukup layak dianggap sebuah lembaga
keuangan mikro yang berbasis syariah Islam.3
Meskipun kondisi ekstenal dan internal di BMT Mekar Da'wah alami
pasang surut dalam kinerja operasional, baik dari pergantian pengurus, pengelola
dan lokasi usaha, tetapi pergantian tersebut mulai membentuk: tim kinerja BMT
yang semakin solid begitu menginjak tahun 2008. Pemulihan keadaan semakin
solid teljadi tahun 2009. Kinerja BMT dari sisi Baitul Tamwil teliata rapi dan di sisi
Baitul Maal menunjukkan peranmlliya. BMT Mekar Da'wah di Serpong makin
diakui dan dipercaya bar.kan menjadi lembaga yang mendapat tempat tersendiri.
3 Company Profile BMT Mekar Dakwah- Serpong, (Tangerang SelaIan : BMT MekarDakwah, 2005)
68
Fungsi BMT dengan pemberdayaan ekonomi maupun sosial semakin
berkembang dengan program-program kemaslahatan umat, didukung oleh lembaga
lembaga yang bersinergi dengan BMT, baik lembaga keuangan pendidikan, sosial,
pemerintahan dan lainnya. Keikutsertaan lembaga-Iembaga laindalam kegiatan
yang diadakan BMT Mekar Da'wah, sesuai dengan motto kaIni "Jujur Bermitra,
Prafesianal Bekerja".
2. Visi dan Misi BMT Mekar Dakwah
Visi:
"Menjadi Lembaga Keuangan MUcro Syari 'ah yang handal karena kualitas
pelayanan dan ldnerja aperasianal terbaik bagi pengembangan UMKM
secara berkelanjutan. "
Misi:
"Mengupayakan meningkatkan taraf kehidupan dan kemampuan sasial dan
ekanami masyarakat secara berkesinambungan melalui muamalah yang
sesuai dengan prinsip syari 'ah. 4
3. Produk-Produk BMT Mekar DaliWah
I. Produk Penghimpunan Dana
Produk penghimpunan dana berupa :
}o Investasi Pihak Kedua yang bersifat pemberdayaan sosial dan ekonomi
}o Simpanan Pihak Ketiga yang bersifat titipan maupun berbagi hasil.
4 Company Profile BMT Mekar Dakwah- Serpong.
69
>- Dana bersifat Zakat Infaq Shodaqah dan lainnya
2. Produk Penyaluran Dana
Produk Penyaluran Dana berupa :
>- Dana Sharity atau Dana Kebajikan
>- Dana talangan atau Pinjaman
>- Dana Bisnis yaitu Jual Beli, yakni : Murabahah
>- Dana Pemberdayaan Umat, yakni : Musyarakah dan Mudharabah
3. Produk Layanan Anggota
Bentuk Produk layanan kemudahan dalam membantu pembayaran untuk
tagihan seperti ; Listrik, telpon, dan bahkan dapat melayani pembelian pulsa
dan transfer antar bank, semua itu dapat dilakukan secara otomatis atau
online.
4. Budayll Kerja BMT Mekar Dakwah
1. Prinsip-Prinsip Kerja BMT
>- Selalu berusaha memegang nilai-nilai akidah yang sesuai syariah Islam
>- Selalu menjadikan Rasulullah SAW sebagai suri tauladan dalam bekerja dan
berperilaku
>- Selalu berusaha berlaku jujur dan seimbang atau adil dalam menentukan
suatu keputusan
>- Berlaku transparan didalam menjaga amanah sesuai syariah Islam
>- Utamakan kekompakan tim dalam bekerja
>- Azas keserderhanaan memberikan solusi masalah yang sesuai syariah Islam
70
2. Etika Kerja BMT
>- Lebih banyak memberikan azas manfaat bagi kemaslahatan umat
>- Berusaha memberikan solusi yang mudah dan menyenangkan bagi semua
pihak
>- Selalu berusaha menepati janji dan menjaga amanah yang diberikan
>- Segala kegiatan atau aktivitas yang dijalankan hams menambah
pengetahuan yang berguna
>- Selaiu menjaga jalinan tali silaturahim dengan semua pihak
>- Menjaga niIai-nilai ibadah didalam bekerja yang sesuai syariah Islam
>- Selalu memiliki rasa kepedulian yang tinggi, baik simpati maupun empati
3. Teknologi Kerja Operasional
BMT Mekar Da'wah telah menggunakan sistem komputerisasi, baik administrasi
keuangan, transaksi maupun pelaporan telah berbasis teknologi informasi (TI).
Dengan sistem komputerisasi tersebut akan meminimalkan resiko kesalahan manusia
yang berarti menjamin adanya transparasi dan accountable. Sistem II ini, diharapkan
dapat menjadi jaminan meningkatnya kualitas pelayan terhadap masyarakat makin
baik hingga kepercayaan masyarakat semakin baik.5
4. Jaringan Kerja Operasional
5 Company Profile BMT Mekar Dakwah- Serpong, Ibid.
71
BMT Mekar Da'wah merupakan bagian tak terpisah dari komunitas Serpong dan
komunitas yang lebih besar yakni Kota Tangerang Selatan khususnya, bahkan
jangkauannya se-Jabodetabek hingga lingkup nasional umumnya. Komunitas tersebut
merupakan salah satu bentuk dari fungsi BMT sebagai salah satu lembaga
pemberdayaan sosial maupun ekonomi. BMT 'Mekar Da'wah diharapkan dapat
menjalankan fungsi-fungsinya secara baik, demi kemaslahatan umat yang sesuai
dengan Syariah Islam.6
5. Posisi Kinerja Keuangan BMT Mekar Dakwah
Dalam kurun waktu 4 tahun, yaitu dari tahun 2007 sampai tahun 2010, maka
dapat terlihat BMT Mekar dakwah mengalami perkembangan dan kenaikan
dibandingkan dengan tahun sebelumnya ini terlihat dari posisi kinerja keuangan pada
4 (empat) tahun terakhir ini. Yaitu dengan gambaran keuangan sebagai berikut:
6 Company Profile BMTMekar Dakwah- Serpong,
BABIV
ANALISA EFEKTIVITAS PROGRAM DANA BERGULIR
SYARIAH BAGI PENGUATAN AKSES KEUANGAN KJKSIBMT
A. Analisa Proses Pengajuan dan Pencairau Dana Bergulir Syariah Melalui
Program Liukage Antara Bank Syariah.
Dalam proses mendapatkan bantuan permodalan untuk penguatan akses
keuangan KJKSIBMT, Dalam hal ini diajukan untuk membantu kesulitan modal
bagi UMKM dari program-program bantuan yang telah dicanangkan Kementertian
Negara Koperasi dan UKM dalam bentuk Dana Bergulir Syariah, maka baik
KJKS/BMT maupun UMKM wajib memenuhi persyaratan yang telah ditetapkan
dalam proses pengajuan program linkage bersama dengan bank pelaksana.
1. Proses Pengajuan dan Pencairan Dana Bergulir Syariah
a. Proses Pengajuan Program Dana Bergulir Syariah
KJKSIUJKS calon peserta DBS wajib memenuhi syarta-syarat sebagai
berikut' :
1. KJKSIUJKS Primer tingkat KabupateniKota yang telah berbadan hukum
dengan melampirkan surat keputusan badan hukum koperasi dan akte
pendirian koperasi;
1 Mented Negara Koperasi dan Usaha KecH dan Menengah. Petunjuk Teknis ProgramPembiayaan ProduktifKoperasi dan Usaha Mlkro (P3KUM). ( Jakarta, Juni 2006) h.8.
74
2. Koperasi Primer tingkat KabupatenJKota yang mempunyai UJKS dan telah
dikelola secara terpisah dari kegiatan usaha lainnya, sesuai dengan
ketentuan yang berlaku;
3. Memiliki anggota paling sedikit 25 (dua puluh lima) orang yang berstatus
sebagai pengusaha mikro;
4. Belum pernah menerima perkuatan permodalan yang berasal dari program
Kementerian Negara Koperasi dan Usaha kecil dan Menengah;
5. Telah melaksanakan Rapat Anggota Tahunan paling sedikit pada tahun
buleu terakhir bagi koperasi yang telah berbadan hukum lebih dari 1 (satu)
tahun;
6. Mengajukan proposal leepada Tim Pelaksana DBS KabupatenJKota yang
berisi informasi tentang :
a. Data Kelembagaan Koperasi;
b. Keragaan usaha KJKSIUJKS;
c. Laporan Keuangan Koperasi I (satu) tahun terakhir;
d. Laporan Keuangan Koperasi 3 (tiga) bulan terakhir.
b. Persyaratan Pengusaha mikro perserta Program Dana bergulir Syariah
Pengusaha mikro calon peserta DBS dari KJKSIUJKS wajib memenuhi
persyaratan sebagai berikut :
1. Telah terdaftar sebagai anggota koperasi yang bersangkutan minimal 3
(tiga) bulan;
2. Mempunyai usaha produktif
75
3. Sedang tidak mempunyai tunggakan pinjaman kepada KJKS/ UJKS
yang bersangkutan;
4. Mengajukan permohonan pembiayaan kepada KJKSIUJKS;
5. Mendapat persetujuan pembiayaan dari pengurus KJKSIUJKS.
c. Tata Cara Pencairan Dana Bergulir Syariah
Tata cam pencairan DBS bagi KJKSIUJKS yang telah ditetapkan sebagai
penerima DBS, diatur sebagai berikut2 :
a) KJKSIUJKS yang ditetapkan sebagai penerima DBS wajib
menandatangani naskah perjalljian dengan Tim Pelaksana DBS
KabupatenIKota;
b) KJKSIUJKS wajib membuka 2 (dua) rekening tabungan penampungan
DBS dikantor cabang bank pelaksana yang ditunjuk atas nama KJKSIUJKS
antara lain:
1. Rekening tabungan penenmaan DBS, khusus untuk menampung
transfer DBS dan angsuran pokok atas nama masillg-masing
KJKSIUJKS terpilih.
2. Rekening Tabungan Penampungan bagi Hasil terdiri dari hak bank 30
% dan 10% untuk CPP. Pembukaan rekening dapat dilakukan pada saat
pembayaran angsuran bagi hasil.
2 Peraturan Menteri Negara Koperasi dan UKM Republik Indonesia. Pelunjuk reknis(P3KUM) PolaSyariah. (No. IOlPer/M.KUKMNI/2006).h. II.
77
10. Naskah perjanjian kerja sama antara koperasi dan bank pelaksana;
II. Surat Kuasa dai KJKS/RUJKS kepada Bank Pelaksana untuk
pencairan DBS.
f) Pejabat Pembuat Perikatan I Kontrak Deputi Menteri Negara Koperasi dan
UKM bidang pembiayaan melakukan verifikasi kelengkapan administrasi
dan menerbitkan Surat Permintaaan pembiayaan ( SPP) kepada Kuasa
Pengguna Anggaran (KPA);
g) Bendahara Kementerian Negara Koperasi dan UKM meneliti kelengkapan
dokumen dari masing-masing KJKSIUJKS, seianjutnya Kuasa Pengguna
Anggaran. Pejabat Penguji dan penandatangan menerbitkan Surat Perintah
Membayar Langsung (SPM-LS) kepada Kantor Pelayanan Perbendaharaan
Negara (KPPN) setempat sesuai prosedur yang diatur dalam surat edaran
Direktorat Jenderal Perbendaharaan Depatemen keuangan Republik
Indonesia;
h) Atas dasar SPM-LS sebagaimana dimaksud huruf g, KPPN menerbitkan
Surat Perintah Pencairan Dana (SP2D) Ul1tuk pemindahbukuan (transfer)
dana dari rekenil1g Kas Negara ke rekening masing-masing KJKSI UJKS
kepada kantor cabal1g Bank Pelaksana yang telah ditul1juk, dalam jumlah
yang utuh Ipenuh (100%) tanpa potongan pajak dan dibukukan langsung ke
rekel1il1g DBS KJKSIUJKS.
i) Pel1gajuan pencairan DBS pertama kali oleh KJKSIUJKS kepada bank
pelaksana, baik secm'a sekaligus maupun bertahap dilampiri ;
78
l) Surat pennohonan pencairan yang direkomendasi oleh kepala Dinas
Kabupaten /Kota yang membidangi koperasi atau pejabat yang
mewakili
2) Daftar anggota KJKSIUJKS yang ditandatangani oleh masing-masing
anggota yang mengajukan DBS;
3) Fotocopy identitas anggota KJKSIUJKS pemohon pinjaman antara
lain KTP atau SIM, dan Kartu Anggota KJKSIUJKS.
j) DBS yang diterima oleh KJKSIUJKS dibukukan sebagai keajiban jangka
panjang dan dialokasikan untuk membiayai usaha anggota
k) KJKSIUJKS menadatangani surat pemyataan bertanggung jawab atas
penyalum dn penggunaan DBS baik yang dimanfaatkan oleh KJKSIUJKS
maupun oleh anggotanya.
Dengan melihat peraturan dalam petunjuk teknis program perkuatan
pennodalan yang sudah dipaparkan diatas, yaitu tentang proses pengajuan dana
bergulir syariah baik bagi koperasi KJKSIUJKS maupun pengusaha mikro serta
tata-cara pencairan dana, kemudian disesuaikan dengan prakteknya, maka dari
sebagian besar point yang tertera sudall terpenuhi oleh BMTIKJKS, baik oleh
BMT Cengkareng syariah mandiri maupun BMT Mekar Dakwah, hanya saja
proses dalanl pengajuan dan penentuan sebagai KJKS penerima program, perlu
menunggu proses yang cukup lama. Begitu pula Pada proses pencairan dana,
penyaluran DBS ini melibatkan pihak bank pelaksana, karena bank pelaksana
yang bertugas dalam administrasi pencairan dana tersebutC-~""'"-'--'-"---'"-"----I UTAMAi I i;~; .C:;VAi'·"l:i"\ f·~'L·~f;.D~rA
80
kesepakatan kedua belah pihak. Pada BMT CSM bank pelaksana dalam penyaluran
program ini adalah BMI Fatmawati sedangkan untuk BMT Mekar dakwah adaIah
BSM Tangerang. Aqad yang digunakan adaIah mudharabah Muthlaqah. Pola
executing tersebut digunakan karena disesuaikan dengan kondisi dan sebagian besar
penyaluran ini jelas dikhususkan untuk dijadikan pembiayaan kepada UMKM
sehingga akad yang digunakan mudharabah3•
Maka dibawah ini adalah ketentuan perjanjian dalam pengembalian dana bergulir
syariah dan jangka waktu angsuran serta akad yang berlaku selama beljaIan program
sebagaimana yang telah diatur dalam petunjuk teknis program perkuatan permodalan
bagi koperasi fungsional yaitu sebagai berikut4 :
1) Koperasi peserta program wajib mengembalikan pinjaman dana bergulir
dalam jangka waktu 10 (sepuluh) tahun dengan kewajiban menyisihkan
sebesar 10% (sepululuh perseratus) pertahun dari pokok pinjaman untuk
pembayaran angsuran pokok kepada rekening pengembalian dana bergulir;
2) Selain menyisihkan untuk pembayaran angsuran pokok sebagaimana
dimaksud pada no. (1) koperasi peserta program wajib menyisihkan dana
untuk pembayaran jasa, dengan perincian sebagai berikut :
a. Sebesar 1 % (satu per seratus) pertahun dari total jumlah dana bergulir
yang diterimanya dibayarkan untuk jasa Bank pelaksana, selama jangka
waktu sepuluh tahun;
3 Wawancara dengan bapak Jupriyanto, Manager BMT Mekar Dakwah-serpong.4 Peraturan Menteri Negara Koperasi dan UKM Republik Indonesia. Petunjuk Teknis
Program Perkuatan Permodalan Bagi Koperasi Funsional .( No: 25/Per/M.KUKMN/2007).h.19.
81
b. Sebesar 2% (dua per seratus) pertabun dari total jumlab dana bergulir
yang diteriroanya dibayarkan untuk cadangan pembinaan internal
koperasi termasukjasa audit;
c. Sebesar 3 % (tiga per seratus) pertabun dari total jumlab dana bergulir
yang diterimanya dibayarkan kepada lembaga pendamping selamajangka
waktu 3 (tiga) tabun sejak tanggal diterima dana bergulir.
Dari paparan diatas, menjelaskan tentang akad dan proses angsuran selama
berlangsung program yaitu denganjangka waktu selama 10 tabun, sebagaimana yang
telab ditetapkan oleh Kementerian Negara Koperasi dan UKM. Dari kedua BMT
yang diteliti dana yang diperoleh adalab sebesar Rp. 100.000.000,- dengan jangka
waktu angsuran selama 10 tabun. Untuk di BMT Cengkareng Syariab Mandiri
program dana bergulir syariab sudab berjalan selama 4 tabun, yaitu dimulai sejak
Maret 2007 dan akan berabir pada tabun 2016 mendatang, administrasi dan angsuran
bulanan yang telab berjalan selama ini belum mengalami masalab dan hambatan,
dikarenakan dana yang disalurkan dan angsuran pengusaba mikro pun beJjalan
dengan baik dan lancar. Sedangkan untuk BMT Mekar Dakwah sudab beJjalan sejak
awal 2008 dan akan berabir pada tahun 2017 mendatang, berarti sudah beJjalan
selama 3 tabun, sama halnya dengan BMT CSM, Mekar Dakwah juga dinilai cukup
lancar dalam proses angsuran dan dapat menjalankan ketentuan yang telab ditetapkan
diatas. Yang unik dari kedua BMT tersebut dalam proses angsuran, pengusaba mikro
dapat memberikan angsuran paling cepat perhari, perminggu, dan paling lama
perbulan, dan dalam proses pembayaran angsuran para pengelola BMT mendatangi
82
langsung kpat usaha yang dijalani UKM untuk menjemput angsuran para pengusaha
mikro, mengapa demikian, dikarenakan itu merupakan strategi BMT agar para
pengusaha mikro dapat membayar angsuran dengan lanear dan sekaligus
pengontrolan serta pendanlpingan BMT kepada UKM. Jika tidak seperti itu, BMT
akan kalah bersaing dengan para rentenir dan bank keliling.
c. Pola Linkage Program Melalui Bank Syariah dengan Pola Syariah
Dibawah ini merupakan alur pengajuan yang hams dilalui peserta penerima
program dana bergulir syariah yaitu dengan skema sebagai berikut :
Gambar. 4.1 Pengajuan Program Dana Bergulir Syariah
l
I
I
83
Sumber : Data Kementerian Negara Koperasi dan UKM
Dari skema diatas, menjelaskan tentang proses alur pengajuan DBS dengan
melakukan linkage progranmle antara UJKSIKJKS dengan bank pelaksana dalam hal
ini bank syariall, dimana pada awalnya KJKSIUJKS mendapatkan informasi dari
kementerian Negara Koperasi dan UKM tentang program DBS, setelall itu calon
peserta program mengajukan usulan langsung kepada Dinas Koperasi pusat dengan
meiampirkan persyaratan-persyaratan berupa data kelembagaan, keuangan serta
persyaratan lain yang sudall ditetapkan oleh Kementerian Negara Koperasi dan UKM.
Setelah itu, Dinas koperasi melakukan seleksi dan penilaian kelembagaan atas
pengajuan pencairan DBS yang telall diajukan. Setelall dinas koperasi menyeleksi
dan telall menetapkan kelayakan akan penerimaan dana melalui deputi dan ditetapkan
sebagai KJKSIUJKS penerima program DBS, maka Dinas Koperasi menunjuk bank
pelaksana untuk membantu dalanl proses administrasi dalam pencairan dana. Bank
pelaksana ditunjuk berdasarkan jarak wilayall dengan KJKSIBMT dengan bank
pelaksana tersebut.
D. Pengawasan dan Pendampingan
Pengawasan dalam pandangan islam dilakukan untuk meluruskan yang tidak
lurns, mengoreksi yang salall, dan membenarkan yang hak. Pengawasan (control)
dalam ajaran islam (hukum syariall), paling tidak terbagi menjadi dua hal. Pertama,
control yang berasal dari diri sendiri yang bersumber dari tauhid dan keimanan
kepada Allall SWT. Seseorang yang yakin ballwa Allall pasti mengawasi hamba-Nya,
maka ia akan bertindak hati-hati. Ketika sendiri, ia yakin ballwa Allall yang kedua
85
2) Pemerintah Kabupaten lKota melalui Dinas/ Badan KabupatenIKota yang
membidangi koperasi dan UKM melaksanakan monitoring dan evaluasi atas
penyaluran, pemanfaatan, pengelolaan dan pengembalian dana bergulir
kepada pemerintah Provinsi/ DI melalui Dinas/ Badan ProvinsiIDI yang
membidangi Koperasi dan UKM setiap 3 (tiga) bulan sekali dengan tembusan
kepada Menteri melalui Deputi;
3) Pemerintah provinsi/DI melalui DinaslBadan ProvinsiIDI yang membidangi
Koperasi dan UKM melaksanakan monitoring dan evaluasi atas penyaluran,
pemanfaatan, pengelolaan dan pengembalian dana bergulir kepada Menteri
melalui Deputi setiap 3 (tiga) bulan sekali;
4) Kementerian Negara KUKM melaksanakan monitoring dan evaluasi atas
penyaluran, pemanfaatan, pengelolaan dan pengembalian dana bergulir di
tingkat nasional;
5) Lembaga Pengelola Dana Bergulir Koperasi dan UMKM melaksanakan
monitoring dan evaluasi atas penyaluran, pemanfaatan, pengelolaan dan
pengembalian dana bergulir ditingkat nasional setiap 3 (tiga) bulan sekali
dengan tembusan kepada Menteri melalui deputi.
Selain pengawasan dan evaluasi maka terdapat juga pendampingan dari pihak
Pelaksana Program. Tugas Tenaga pendamping program Dana Bergulir Syariah
antara lain sebagai berikue :
7 Peraturan Menteri Negara Koperasi dan UKM Republik Indonesia. Petunjuk Teknis(P3KUM) Pola Syariah. (No. lO/PerlM.KUKM/VI/2006).h.22.
87
dan fasilitator beserta dukungan dana operational guna mendampingi KJKS/BMT
dalam melakukan operasional usahanya.
Maka melihat kondisi pengawasan dan pendampingan yang seperti ini perlu
adanya evaluasi dan peraturan yang lebih ketat dan disiplin mengenai pengawasan dan
pendampingan, baik dari segi kelembagaaanya maupun pihak-pihak yang terkait yang
mendukung dalam pelaksanaan program ini, agar pelaksanaan program dapat beIjalan
optimal dan efektif sesuai dengan peraturan yang telah ditetapkan.
E. Efektifitas Perubahan Asset, Pendapatan dan Modal Pada BMT Cengkareng
Syariah Mandiri dan BMT Mekar Dakwah Setelah Menerima Dana Bergulir
Syariah
Secara Umum perkembangan asset, pendapatan dan modal mengalami
peningkatan setiap tahunnya baik pada BMT CSM maupun BMT Mekar Dakwah
mengalami perubahan yang cukup signifikan. Untuk melihat perkembangannya dari
sebelum menerima dana bergulir sampai setelah menerima dana bergulir dapat dilihat
pada grafik di bawah ini.
a. Perkembangan asset, pendapatan dan modal pada BMT Cengkareng Syariah Mandiri
88
Gambar4.2Grafik perubahan asset, pendapatan dan modal pada BMT CSM
1,500,000,000 ,-----------
1,000,000,000 +-------
500,000,000 +-------
o
___ II pembiayaaan
l!I asset
II pendapatan
III modalsebelum sesudah
Sebelum SesudahKeterangan
Tahun 2006 Tahun 2007
pembiayaan Rp. 130.269.364 Rp.220.187.695
asset Rp.295.377.207 Rp. 392.262.383
pendapatan Rp.48.337.780 Rp. 122.906.947
modal Rp.35.038.050 Rp. 68.060.300
Sumber: Olah Data Tahun 2011
Dari gambar diatas, terlihat jelas bahwa setelah menerima bantuan dana
bergulir syariah yaitu pada tahun 2007, terjadi perubahan yang cukup signifikan.
Dari sisi pembiayaan mengalami kenaikan menjadi sebesar Rp. 220.187.695 yang
sebelunmya hanya Rp. 130.269.364-. Asset berubah menjadi sebesar Rp. 392.262.383
yang sebelumnya hanya Rp. 295.377.207- hal ini mengalami perubahan yang cukup
tinggi. Dan pada sisi pendapatan terjadi perubahan menjadi sebesar Rp. 122.906.947-
yang sebelumnya hanya Rp.48.337.780- sedangkan pada modal mengalami kenaikan
sebesar Rp. 68.060.300 yang sebelumnya hanya Rp. 35.038.050. Dengan demikian
89
jelas bahwa pembahan yang terjadi dikarenakan adanya bantuan tambahan modal
sehingga berdampak pada pembahan modal itu sendiri, asset, pendapatan dan
pembiayaan, peningkatan itu teIjadi seiring dengan pengelolaan dan manajemen yang
baik. Sehingga dari bantuan tersebut berpengaruh dan berdampak positif bagi
kenaikan neraca keuangan.
b. Perkembangan asset, pendapatan dan modala pada BMT Mekar Dakwah
Gambar4.3Perkembangan asset,pendapatan dan modal pada BMT Mekar
Dakwah
80000000 ,----------
60000000 -j-------
40000000 -l-------
20000000
o
III pembiayaan
mll asset
!II pendapatan
ill modal
sebelum sesudah
Sebelum SesudahKeterangan
Tahun 2007 Tahun 2008
Pembiayaan Rp.217.468.000 Rp. 253.529.800
Asset Rp.368.414.726 Rp.614.144.119
Pendapatan Rp. 83.346.602 Rp. 81.048.781
modal Rp. 54.000.000 Rp. 58.000.000
Sumber: Olah Data Tahun 2011
90
Dari grafik diatas menunjukan bahwa keadaan neraca keuangan BMT Mekar
Dakwah setelah menerima bantuan dana bergulir syariah yaitu pada tahun 2008
mengalami kenaikan dari sisi pembiayaan menjadi Rp. 253,529,800.00 yang
sebelunmya hanya Rp. 217,468,000.00. Asset berubah menjadi Rp. 614,144,119.00
yang sebelumnya hanya Rp. 368,414,726.00-, pada modal mengalami kenaikan
menjadi Rp. 58,000,000.00- yang sebelunmya hanya Rp. 54,000,000.00. Namun
berbeda pada sisi pendapatan teJjadi penurunan yang sebelunmya sebesar Rp.
83,346,602.00.- turun menjadi Rp. 81,048,781.00-. sehingga kenaikan modal, asset
dan penyaluran pembiayaan belum memastikan akan berpengaruh baik pada kenaikan
pendapatan. Dengan demikian, perlu adanya koreksian pada sisi manajemen
kelembagaan, baik dari segi SDM maupun manajemen pengelolaan yang baik.
F. Pengujian Hipotesis
Dalam pengujian hipotesis, penelitian dilakukan dengan menggunakan
bantuan SPPS, penulis melihat pengaruh dana bergulir syariah dengan menggunakan
data sejak menerima dana bergulir syariah sampai tahun 2010. Pada BMT
Cengkareng Syariah mandiri data pengujian dilakukan sejak Maret 2007- Desember
2010. Yaitu kurang lebih jangka waktu 4 tahun. Sedangkan pada BMT Mekar
dakwah data yang digunakan untuk pengujian adalah sejak Februari 2008 sampai
Desember 2010. Yaitu kurang lebih jangka waktu 3 tahun selama beJjalan program.
Sehingga penulis dapat melihat perkembangan dam pengaruh Dana bergulir Syariah
sejak menerima dana bergulir syariah sampai tahun 2010.
92
Residual 2.562E13 44 5.823E11
Total 2.224E15 45
a. Predictors: (Constant), pembrayaanDBS
b. Dependent Variable: pendapatan
Sumber : Data diolah
Tabel menunjukan bahwa tingkat probablilitas (signifikan) 0.000 < 0.05 yang
berarti signifikan. Oleh karena signifikansi level < 0.05. Hal ini berarti HO ditolak dan
Ha diterima atau secara statistik menyatakan bahwa variabel bebas berpengaruh
terhadap variabel terikat. Dengan demikian bahwa analisis yang didapatkan
menunjang hipotesa adalah bahwa dana bergulir syariah memberikan pengaruh
terhadap pendapatan.
Tabel4.6Hasil Uji F Pengaruh Dana Bergulir Syariah terhadap Modal
PadaBMTCSMANOVA"
Model Sum of Squares Of Mean Square F Sig.
1 Regression 5.227E16 1 5.227E16 313.720 .000'
Residual 7.331E15 44 1.666E14
Total 5.960E16 45
a. Predictors: (Constant), pemblayaanDBS
b. Dependent Variable: modal
Sumber : Data diolah
Tabel menunjukan tingkat probablilitas (signifikan) 0.000 < 0.05 yang berarti
signifikan. Oleh karena signifikansi level < 0.05. Hal ini berarti HO ditolak dan Ha
diterima atau secara statistik menyatakan bahwa variabel bebas berpengaruh terhadap
variabel terikat. Dengan demikian bahwa analisis yang didapatkan menunjang
hipotesa adalah bahwa dana bergulir syariah memberikan pengaruh terhadap modal.
93
b. Vji F terhadap Asset, Pendapatan dan Modal pada BMT Mekar Dakwah
Tabel4.7HasH Vji F Pengaruh Dana Bergulir Syariah terhadap asset Pada
BMT Mekar DakwahANOVA"
Model Sum of Squares D! Mean Square F Sig.
1 Regression 5.715E16 1 5.715E16 4.279 .046'
Residual 4.407E17 33 1.336E16
Total 4.979E17 34
a. Predictors: (Constant), PemblayaanDBS
b. Dependent Variable: Asset
Sumber : Data diolah
Tabel menunjukan bahwa tingkat probablilitas (signifikan) 0.046 < 0.05 yang
berarti signifikan. Oleh signifikansi level < 0.05. Hal ini berarti HO ditolak dan Ha
diterima atau secara statistik menyatakan bahwa variabel bebas berpengaruh
terhadap variabel terikat. Dengan demikian bahwa analisis yang didapatkan
menunjang hipotesa adalah bahwa dana bergulir syariah memberikan pengaruh
terhadap asset.
Tabel4.8HasH Vji F Pengaruh Dana Berglllir Syariah terhadap Pendapatan Pada
BMT Mekar DakwahANOVA"
Model Sum of Squares D! Mean Square F Sig.
1 Regression 8.627E13 1 8.627E13 5.546 .025'
Residual 5.134E14 33 1.556E13
Total 5.997E14 34
a. Predictors. (Constant), PemblayaanDBS
b. Dependent Variable: Pendapatan
Sllmber : Data diolah
94
Tabel menunjukan babwa tingkat probablilitas (signifikan) 0.025 < 0.05 yang
berarti signifikan. Oleh karena signifikansi level < 0.05. Hal ini berarti HO ditolak dan
Ha diterima atau secara statistik menyatakan babwa variabel bebas berpengaruh
terhadap variabel terikat. Dengan demikian babwa analisis yang didapatkan
menunjang hipotesa adalah babwa dana bergulir syariab memberikan pengaruh
terhadap pendapatan.
Tabel4.9HasH Uji F Pengaruh Dana Bergulir Syariah terhadap Modal Pada BMT
Mekar DakwahANOVA"
Model Sum of Squares Of Mean Square F Sig.
1 Regression 3.990E15 1 3.990E15 17.419 .000'
Residual 7.560E15 33 2.291E14
Total 1.155E16 34
a. Predictors. (Constant), PemblayaanDBS
b. Dependent Variable: Modal
Sumber : Data diolah
Tabel menunjukan babwa tingkat probablilitas (signifikan) 0.000 < 0.05 yang
berarti signifikan. Oleh karena signifikansi level < 0.05. Hal ini berarti HO ditolak dan
Ha diterima atau secara statistik menyatakan babwa variabel bebas berpengaruh
terhadap variabel terikat. Dengan demikian babwa analisis yang didapatkan
menunjang hipotesa adalab babwa dana bergnlir syariab memberikan pengaruh
terhadap modal.
95
2. Vji Koefisien Determinasi (R')
Vji koefisien determinasi bertujuan untuk mengetahui seberapa besar kemampuan
variabel independen (Dana Bergulir Syariah) menjelaskan variabel dependen (Asset,
Pendapatan dan Modal).
a. Vji Koefisien Determinasi (R') terhadap Asset, Pendapatan dan Modal pada
BMT Cengkareng Syarialt Mandiri
o e ummarvModel R R Square Adjusted R Square Std. Error ofthe Estimate
- 1.952a .906 .904 1.47527E8
Tabe14.10Pengaruh Dana bergulir Syariah terhadap Asset pada BMT CSM
M diS
a. Predictors. (Constant), pemblayaanDBS
Sumber : Data diolah
Nilai koefisien korelasi (R) pada tabel di atas menunjukkan korelasi (hubungan)
antara variable dana bergulir syariah terhadap variable asset. Besarnya hubungan
tersebut adalah 0.952 atau 95,2 % dengan kesalahan 5%. Fakta ini menunjukkan
bahwa dana bergulir syariah (X) mempunyai pengaruh sebesar 95,2 % terhadap
peningkatan asset. Berdasarkan aeuan interpretasi korelasi pada tabel dibawah ini,
hubungall antara dana bergulir syariah terhadap asset dikatakan eukup kuat karena
berada pada interval kelima.
TabeI4.11 Interval Korelasi
Interval Korelasi Tingkat Hubungan
0.00 - 0.199 Sangat Rendah
97
korelasi bahwa hubungan antara dana bergulir syariah terhadap pendapatan
. dikatakan sangat kuat karena berada pada interval ke1ima.
Sedangkan nilai R Square pada table diatas menunjukan sebesar 0,988
artinya dapat dijelaskan bahwa variabel dana bergulir syariah berpengaruh sebesar
98,8 % terhadap variabel dependen pendapatan, dan sisanya 1,2 % dijelaskan oleh
variabellain diluar variabel DBS seperti dana dari pihak ke-3 dan bantuan dana
lainnya.
Tabe14.13Pengaruh Dana bergulir Syariah terhadap Modal pada BMT CSM
Model Summary
Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate
- 1 .936a .877 .874 1.29077E7
a. Predictors: (Constant), pemb,ayaanDBS
Sumber : Data diolah
Nilai koefisien korelasi (R) pada tabel di atas menunjukkan korelasi
(hubungan) antara variable dana bergulir syariah terhadap variable modal.
Besarnya hubungan tersebut adalah 0.936 atau 93,6 % dengan kesalahan 5%.
Fakta ini menunjukkan bahwa dana bergulir syariah (X) mempunyai pengaruh
sebesar 93.6 % terhadap peningkatan modal. Berdasarkan acuan interpretasi
korelasi bahwa hubungan antara dana bergulir syariah terhadap modal dikatakan
sangat kuat karena berada pada interval kelima.
Sedangkan nilai R Square pada table diatas menunjukan sebesar 0,877
artinya dapat dijelaskan bahwa valiabel dana bergulir syariah berpengaruh sebesar
98
87.7 % terhadap variabel dependen modal, dan sisanya 12.3 % dijelaskan oleh
variabellain diluar variabel DBS.
b. Uji Koefisien Determinasi (R') terhadap Asset, Pendapatan dan Modal pada
BMTMekar Dakwah
Tabel 4.14Pengaruh Dana bergulir Syariah terhadap Asset pada BMT Mekar
DakwahModel Summary
Model Adjusted Std. Error
R R ofthe
R Square Square Estimate
1 .339' .115 .088 1.15568E8
a. Predictors: (Constant). PemblayaanDBS
Sumber : Data diolah
Nilai koefisien korelasi (R) pada tabel di atas menunjukkan korelasi
(hubungan) antara variable dana bergulir syariah terhadap variable asset. Besamya
hubungan tersebut adalah 0.339 atau 33.9 % dengan kesalahan 5%. Fakta ini
menunjukkan bahwa dana bergulir syariah (X) mempunyai pengaruh sebesar 33.9
% terhadap peningkatan asset. Berdasarkan acuan interpretasi korelasi bahwa
hubungan antara dana bergulir syariah terhadap asset dikatakan rendah karena
berada pada interval kedua.
Sedangkan nilai R Square pada table diatas menunjukan sebesar 0,115
artinya dapat dijelaskan bahwa variabel dana bergulir syariah berpengaruh sebesar
11.5 % terhadap variabel dependen asset, dan sisanya 88.5% dijelaskan oleh
variabellain diluar variabel DBS.
100
Tabe14.16Pengaruh Dana bergnlir Syariah terhadap Modal pada BMT Mekar
DakwahModel Summary
Model Adjusted
R R Std. Error olthe
R Square Square Estimate
- 1 .588a .345 .326 1.51354E7
a. Predictors: (Constant), PemblayaanDBS
Surnber : Data diolah
Nilai koefisien korelasi (R) pada tabel di atas menunjukkan korelasi
(hubungan) antara variable dana bergulir syariah terhadap variable modal. Besarnya
hubungan tersebut adalah 0.588 atau 58.8% dengan kesalahan 5%. Fakta ini
menunjukkan bahwa dana bergulir syariah (X) mempunyai pengaruh sebesar 58.8 %
terhadap peningkatan modal. Berdasarkan acuan interpretasi korelasi bahwa
hublmgan antara dana bergulir syariah terhadap modal dikatakan sedang karena
berada pada interval ketiga.
Sedangkan nilai R Square pada table diatas menunjukan sebesar 0,345 artinya
dapat dijelaskan bahwa variabel dana bergulir syariah berpengaruh sebesar 34.5 %
terhadap variabel dependen modal, dan sisanya 65.5% dijelaskan oleh variabel lain
diluar variabel DBS.
3. Vji Koefisien Regresi
Persamaan ini bertujuan untuk memprediksi pengaruh yang terjadi antara variabel
indepeden (Dana bergulir syariah) terhadap variabel dependen ( Asset, Pendapatan
dan Modal)
101
a. Uji Koefisien Regresi terhadap Asset, Pelldapatall dan Modal pada BMT
Cellgkarellg Syariah Malldiri
Tabe14.17Pengaruh DBS terhadap Asset pada BMT CSM
Coefficients"
Model Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients
B Std. Error Beta T Sig.
1 (Constant) 1.174E8 4.629E7 2.536 .015
pembiayaanDBS 1.009 .049 .952 20.569 .000
a. Dependent Vanable: Asset
Sumber : Data diolah
Pada table dapat dilihat persamaan regresi yaitu : Y = a + b X
Persamaan tersebut memplillyai arti :
I. Konstanta sebesar 117.400.000; artinya bila X (dana bergulir syariah) = 0,
maka Y1 (Asset) nilainya positif I bertambah yaitu sebesar 117.400.000.
2. Dari tabe1 diatas nilai b = 1.009 yang berarti bahwa jika nilai X naik atau
bertambah satu satuan maka Y akan bertambah sebesar 1.009. Jadi persamaan
regresi sederhananya adalah Y= 117.400.000 + 1.009 X
Tabe14.18Pengaruh DBS terhadap Pendapatan pada BMT CSM
Coefficients"
Model Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients
B Std. Error Beta T Sig.
1 (Constant) 1265883.006 239401.402 5.288 .000
pembiayaanDBS .016 .000 .994 61.443 .000
a. Dependent Vanable: pendapatan
Sumber : Data diolah
102
Pada table dapat dilihat persamaan regresi yaitu : Y = a + b X
Persamaan tersebut mempunyai arti :
1. Konstanta sebesar 1265883.006; artinya bila X (dana bergulir syariah) = 0, maka
Yl (pendapatan) nilainya positif/ bertambah yaitu sebesar 1265883.006.
2. Dari tabel diatas nilai b = 0,016 yang berarti bahwa jika nilai X naik I unit maka
Y akan bertambah sebesar 0.016. Jadi persamaan regresi sederhananya adalah
Y= 1265883.006 + = 0.016 X,
Tabe14.19Pengaruh DBS terhadap Modal pada BMT CSM
Coefficientsa
Model Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients
B Std. Error Beta T Si9·
1 (Constant) 3.448E7 4049690.325 8.515 .000
pembiayaanDBS .076 .004 .936 17.712 .000
a. Dependent Variable: modal
Sumber : Data diolah
Pada table dapat dilihat persamaan regresi yaitu : Y = a + b X
Persamaan tersebut mempunyai arti :
1. Konstanta sebesar 34.480.000; artinya bila X (dana bergulir syariah) = 0,
maka Yl (modal) nilainya positif atau bertambah yaitu sebesar 34.480.000.
2. Dari tabel diatas nilai b = 0,076 yang berarti bahwa jika nilai X naik I unit
maim Y akan bertambah sebesar 137.492. Jadi persamaan regresi
sederhananya adalah Y= 34.480.000 + 0.076 X persamaan ini dapat
digunakan sebagai prediksi bila nilai X telah diketahui.
103
b. Uji Koefisien Regresi terhadap Asset, Pendapatan dan Modal pada BMTMekar Dakwah
Tabe14.20Pengarnh DBS terhadap asset pada BMT Mekar Dakwah
Coefficients'
Model Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients
B Std. Error Beta T Si9·
1 (Constant) 5.826E8 4.586E7 12.705 .000
PembiayaanDBS .805 .389 .339 2.069 .046
a. Dependent Vallable. Asset
Sumber : Data diolah
Pada table dapat dilihat persamaan regresi yaitu : Y = a + b X
Persamaan tersebut mempunyai arti :
I. Konstanta sebesar 582.600.000; artinya bila X (dana bergulir syariah) = 0,
maka Y1 (Asset) nilainya bertambah atau positif yaitu sebesar 582.600.000.
2. Dari tabel diatas nilai b = 0,805 yang berarti bahwa jika nilai X naik I unit
maka Y akan bertambah sebesar 0,805. Jadi persamaan regresi sederhananya
adalah Y= 582.600.000 + 0,805 X, persamaan ini dapat digunakan sebagai
prediksi bila nilai X telah diketahui.
Tabe14.21Pengaruh DBS terhadap pendapatan pada Mekar Dakwah
Coefficients'
Model Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients
B Std. Error Beta T Sig.
1 (Constant) 6314907.876 1565152.974 4.035 .000
PembiayaanDBS .031 .013 .379 2.355 .025
a. Dependent Variable. Pendapatan
Sumber : Data diolah
105
2. Dari tabel diatas nilai b = 0.213 yang berarti bahwa jika nilai X naik I unit
maka Y akan bertambah sebesar 0.213 . Jadi persamaan regresi sederhananya
adalah Y= 52.820.000 + 0.213 X, persamaan ini dapat digunakan sebagai
prediksi bila nilai X telah diketahui.
G. AnaIisa Pengaruh efektifitas Dana BerguIir Syariah Terhadap asset,
pendapatan dan asset pada BMT Cenkareng Syariah Mandiri dan BMT
Mekar Dakwah
1. BMT Cengkareng Syariah Mandiri·
Dari hasil uji hipotesis menunjukan bahwa dana bergulir syariah berpengaruh
secara signifikan terhadap peningkatan asset sebesar 90,6 %, pendapatan sebesar
98,8 % dan modal sebesar 87.7 %. Maka dapat dinyatakan bahwa setiap terjadi
kenaikan dalam penyaluran dana bergulir syariah maka akan berpengaruh terhadap
kenaikan tingkat asset, pendapatan dan modal. Hal ini membuktikan bahwa dana
bergulir syariah mempunyai peranan yang penting bagi kelangsungan penguatan
KJKSIBMT. Dana bergulir syariah akan memberikan kontribusi cukup besar bagi
penguatan permodalan dalam membantu usaha-usaha mikro apabila dapat dikelola
secara maksimal.
2. BMT Mekar Dakwah
Dari hasil uji hipotesis menunjukan bahwa dana bergulir syariah hanya
berpengaruh secara signifikan terhadap peningkatan asset sebesar 11.5 %,
pendapatan sebesar 14.4 % % dan modal sebesar 34.5 %. Sehingga dapat dikatakan
106
penyaluran dana bergulir syariah pada BMT Mekar Dakwah tidak memiliki
pengaruh besar pada peningkan asset, pendapatan dan modal. Selain itu pada
koefisien korelasi juga menujukan rata-rata pengaruh variabel dana bergulir syariah
terhadap asset, pendapatan dan modal berada pada tingkat interval rendah.
BABV
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan yang telah dikemukakan pada bab
sebelunmya, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :
I. Peran pemerintah dalam menangani pengembangan UMKM sudah cukup
gencar, melihat dari banyak peraturan dan Undang-Undang yang
dikeluarkan berkenaan tentang penyaluran dana bergulir dalam rangka
membantu permodalan KJKS/BMT dengan tujuan mengatasi masalah
krisis modal bagi UMKM.
2. Prosedur dalam proses pengajuan dan pencairan dana bagi BMT
Cengkareng Syariah Mandiri dan BMT Mekar Dakwah sudah sesuai
dengan peraturan JUKNIS yang berlaku. Hanya saja KJKS/BMT masih
ada kesulitan dalam menyiapkan persyaratan tersebut dikarenakan kurang
manajemen dan kesediaan pada sisi organisasi kelembagaan. Sedangkan
Kontrak perjanjian yang digunakan dalam pola linkage progranune
dengan bank pelaksana dalam hal ini bank syariah, adalah menggunakan
pola executing. executing adalah keIjasama pembiayaan antara bank
syariah kepada KJKS/UJKS/BMT, dimana Bank Syariah menyerahkan
dana untuk dikelola oleh KJKS, dengan tidak mensyaratkan sector tertentu
atas calon nasaball penerima dana. Aqad yang digunakan adalah
mudharabah Muthlaqah. Pola executing tersebut digunakan karena
110
sendiri. Sehingga mampu memecahkan masalah UKM dalam kesulitan
permodalan
Demikian kesimpulan dan saran yang dapat penulis berikan, semoga
kesimpulan dan saran tersebut dapat berguna untuk semua kalangan baik
praktisi maupun akademisi.
DAFTAR PUSTAKA
Amalia, Euis. Keadilan DistributiJ dalam Islam; Penguatan Peran LKM dan UKM di
Indonesia. Jakarta: PT.Raja Grafindo, 2009. \
Amin, Riawan. Menata Perbankan Syariah di Indonesia. Jakarta: UIN Press, 2009.
Arifin, Zainul. Dasar-dasar Manajemen Bank Syariah. Jakarta : Pustaka Alvabet,
2006.
Arthesa , Ade dan Handiaman, Edia. Bank dan Lembaga Keuangan Bukan Bank
Jakarta: PT Indeks Kelompok Gramedia, 2006.
Bank Indonesia. Linkage antara Lembaga Keuangan Syariah. Jakarta Bank
Indonesia, 2004.
Bungin, Burhan. Metodologi Penelitian Kuantitatif. Jakarta: Kencana, 2008.
Company Profile BMT Cengkareng Syariah Mandiri, (Jakarta Barat : BMT CSM,
2006)
Company Profile BMT Mekar Dakwah- Serpong, (Tangerang Selatan : BMT Mekar
Dakwah, 2005)
Depatemen Pendidikan dan kebudayaan. Kamus fJesar Bahasa Indonesia. Jakarta:
Balai Pustaka,1996.
Ekonomi dan Bisnis, "UMKM naik kelas". Republika. artikel ini di akses pada
Jum' at, 15 okteber 20 IO.
Ensiklopedi Indonesia,
Hafidhuddin, Didin dan Tanjung, Hendri. Manqjemen Syariah dalam praktik. Jakarta
: Gema Insani Press, 2003.
Hasan, M. Iqbal. Pokok-pokok materi statistik 2 (Statistik Inferensij). Jakarta : PT
Bumi Aksara, 2006.
Hersey, Paul dan H. Blanchard, Kenneth . Manajemen Perilaku Organisasi :
Pendayagunaan Sumber Daya Manusia, Edisi keempat. Jakarta : Erlangga,
1992.
http://id.wikipedia.org/wiki/Penelitian kuantitatif. diakses pada tanggal 6 September
2010.
Ivancevich, M. John. Robert Konopaske dan Michael T. Matteson. Perilaku dan
Manajemen Organisasi. Jakarta: Erlangga, Jilid I Edisi ketujuh.
Jurnal- jurnal skripsi
Kementerian Koperasi dan Usaha keell dan Menengah Republik Indonesia. Informasi
Skim Kredit Perbankan bagi UMKMTahun 2010.
Kementerian Negara Koperasi dan UKM Republik Indonesia,UMKM dalam
globalisasi ekonomi. Jakarta: 2008.
Koperasi dan Usaha Keell dan Menengah RepubIik Indonesia. Petunjuk Teknis
Program Perkuatan KSP/USP Koperasi Pola Syariah untuk Pemberdayaan
Usaha Mikro dan Kecil, Kementerian. tahun 2004. Jakarta: PT Raja Grafindo
Persada, 2009.
Peraturan Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Republik
Indonesia. Tentang P3KUM Pola Syariah. Jakarta: Juni 2006.
Riyanto, Bambang. Dasar-dasar Pembelanjaan Perusahaan, Edisi ke 4.Yogyakarta :
BPFE,2001.
Rochaety. Metodologi Penelitian Bisnis.
Sagena, Sufyan. "Mewujudkan Dana Bergulir". artikel diakses pada 12 Mei 2010
dari www.bloogerorangbiasa.blospot.com.
Siagian, P. Sondang. Organisasi, kepemimpinan dan Perilaku Administrasi. Jakarta:
PT Gunung agung, 1985.
Sitio, Arifm dan Tamba, Halomoan. Koperasi Teori dan Praktik. Jakarta: Erlangga,
2001.
Stanislaus, S.Uyanto. Pedoman analisis Data dengan SPSS, Edisi Kedua. Yogyakarta
: Graha lImu, 2006.
Sujadi FX. Organisasi dan Manajemen, Penunjang Berhasilnya Proses
Manajemen, Cet. Ketiga. Jakarta: CV.Masagung,1990.
Sulaiman, Wahid. Analisis Regresi Menggunakan SPSS Contoh Kasus dan
Pemecahannya. Yogyakarta: Andi, 2004.
T.Hani Handoko. Manajemen, Jilid II. Yogyakarta: BPFE, 1998.
Tim Penulis Fakultas Syariah dan Hukum. Pedoman Penulisan Skripsi. Jakarta:
Fakultas Syariah dan Hukum UIN SyarifHidayatullah Jakarta, 2007.
Winardi, J. Manajemen Perilaku Organisasi. Jakarta: Kencana, 2007.
www.BSM.co.id artikel di akses pada 06 september 2010.
/
diterima akan disalurkan kembali oleh BMT yang dialokasikan sepenuhnya
dengan wewenang BMTIKJKS.
3. Berapa besar dana yang diterima dalam penyaluran DBS ?
Jawab:
Besar dana yang diterima adalah sebesar Rp 100.000.000,- dengan jangka waktu
angsuran 10 tahun.
4. Bagaimana mekanisme proses pengajuan penerimaan Dana Bergulir Syariah bagi
KJKSJBMT?
Jawab:
Dalam proses pengaJuan DBS, BMT mendapatkan inforrnasi program dari
Kementerian Negara Koperasi dan UKM, kemudian BMTIKJKS mengajukan
sebagai calon penerima program dengan memberikan persyaratan yang telah
ditetapkan oleh Kementerian Negara Koperasi dan UKM. Ketika BMT ditetapkan
sebagai calon penerirna program, maka Kementerian Koperasi dan UKM
menunjuk Bank Pelaksana sebagai pengurus administrasi dan penyalur dana.
5. Apakah ada kesulitan dan kendala dalam proses pengajuan sabagai penerima
Dana bergulir Syariah?
Jawab:
Kesulitan dalam hal pengajuan program tidak terlalu besar hanya saja BMT butuho
waktu dalam menyiapkan prosedur penguatan pendirian kelembagaan, karena
pada waktu itu BMT barn 1 tahun berdiri.
6. Bagaimana optimalisasi BMT dalam Penyaluran DBS tersebut kepada UKM?
: Jupriyanto
: Manager BMT
: BMT Mekar Dakwah
DATA WAWANCARA
Nama
Jabatan
Tempat
Pertanyaan :
l. Sudah berapa lama BMI' Mekar Dakwah menenma bantuan penyaluran Dana
Bergulir Syariah yang ditujukan untuk pengembangan UKM ?
Jawab:
BMI' mendapatkan pembiayaan mudharabah yang berasal dari Program P3KUM atau
Dana bergulir syariah dari Dinas Koperasi tahun Anggaran 2007 pada bulan
November 2007 tujuan program ini adalah untuk perkuatan Permodalan program
pembiayaan Produktif Koperasi dan Usaha Mikro (p3KUM). KeIjasama ini
dilaksanakan sejak dari akhir tahun 2007,jadi sudah 3 tahun sampai tahun 2010.
2. Model keIjasama seperti apa yang dilakukan dalam. rangka penguatan modal
KJKS/BMT ini?
Jawab:
Bentuk kerjasamanya adalah pembiayaan mudharabah dari dana Bergulir Syariah
(DBS) Dinas Koperasi dan UKM, penyalurarmya dengan melakukan keIjasama
melalui Bank Syariah mandiri cabang - Tangerang dengan model linkage program,
yang menggunakan pola executing, atau mudharabah mutlaqab.
3. Berapa besar dana yang diterima dalam penyaluran DBS ?
Jawab:
Dalam penyaluran dana dari program ini kita prioritaskan untuk penguatan modal
usaha, jadi selain untuk modal usaha tidak kami masukkan dalam program inL
Mengingat dana ini bergulir,maka kami usahakan pembiayaan yang relative cepat dan
mendapatkan keuntungan yang cukup. Karena harus memberikan bagi hasil dalam
setiap bulannya.
7. Apakah terdapat pengaruh antara sebelum menerima dana bergulir dengan dampak
setelah penerimaan dana tersebut bagi penguatan keuangan KJKSIBMT?
Jawab:
Pengaruhnya jelas ada, dari segi ASSet tentunya menambah, selain itu juga likuiditas
BMT, penambahan pembiayaan terhadapa anggota, dan tentunya keuntungan.
8. Kemudian, bagaimana cara penyaluran dana bantuan tersebut kepada UKM ?
penentuan sepenuhnya ditentukan oleh BMT atau ada campur tangan Bank Syariah
mandiri?
Jawab:
penyaluran dana ini melalui prosedur yang kami terapkan di BMT Mekar Da'wah,
hanya saja karena disyaratkan untuk perkuatan modal dan maksimal 4 juta, maka kami
seleksi terlebih dahulu sebelum kita masukkan dalam program. ini. Penentuan
pembiayaan sepenuhnya ditentukan BMT tanpa adanya campur tangan dan BSM
ataupun dinas, akan tetapi data dilaporlkan dalam setiap triwulan.
9. Berapa banyak nasabah yang sudah menerima pembiayaan dari program ini?
Jawab:
Koperasi Jasa Keuangan Syariah
BMT Cengkareng Syariah MandiriRekap Laporan Program P3KUM
Maret 2007 - Desember 2010
BMT Cenkareng Syariah Mandiri
gl. Badan Hukum 510/BH/MENEG.I/VII/2006
;a/Kelurahan Jln. Pasar darurat Rt 04/12 No. 99 Kapuk
atan Cengkareng
Ita Jakarta Barat;i
IX
Manager
DKI Jakarta
021-93135213
Nur Juli Zar, S.EI
Mar-07 129,285,000 327,234,512 1,250,800 20,298,876Apr-07 129,285,000 352,234,328 1,900,800 23,160,063May-07 174,435,000 367,720,483 2,600,800 25,298,075Jun-07 226,535,000 369,857,002 3,350,800 28,691,173Jul-07 249,035,000 371,959,659 3,950,800 32,157,361
. Aug-07 261,135,000 402,338,076 4,530,800 68,059,600Sep-07 264,135,000 389,620,042 5,928,800 68,517,061Oct-07 273,335,000 373,627,154 6,600,800 70,933,701Nov-07 309,685,000 389,758,790 7,298,800 74,132,116Dec-07 380,835,000 392,262,383 7,980,800 75,799,887Jan-08 406,535,000 446,428,169 8,566,800 78,932,427Feb-08 420,235,000 483,963,016 9,065,800 79,690,914Mar-08 482,935,000 526,508,764 9,566,800 80,346,008Apr-08 511,935,000 554,289,365 10,144,304 85,560,103May-08 543,320,000 567,203,402 10,687,304 88,888,013Jun-08 581,620,000 563,430,361 11,170,304 87,024,868Jul-08 615,220,000 570,260,050 11,612,304 89,281,662Aug-08 648,820,000 570,260,050 12,075,304 89,281,662Sep-08 648,820,000 570,260,050 12,075,304 89,281,662Oct-D8 648,820,000 570,260,050 12,075,304 89,281,662Nov-08 749,620,000 1,174,825,711 12,981.304 94,239,745Dec-08 783,220,000 1,144,725,613 13,534,304 99,164,562Jan-09 816,820,000 1,077,650,180 14,185,304 100,579,121Feb-D9 850,420,000 1,136,983,237 14,626,304 103,404,928Mar-09 884,020,000 1,166,212,860 15,023,804 108,197,162Apr-09 917,620,000 1,243,917,983 15,436,804 108,720,694May-09 951,220,000 1,261,785,446 15,848,804 103,866,792Jun-09 984,820,000 1,283,960,005 16,307,804 102,603,443Jul-09 1,018,420,000 1,256,976,160 16,752,804 96,233,899
Aug-09 1,052,020,000 1,333,397,240 17,306,804 98,115,779
Oct-09 1,119,220,000 1,275,847,575 18,168,804 108,886,888Nov-09 1,152,820,000 1,275,847,575 18,637,804 108,886,888Dec-09 1,186,420,000 1,361,219,796 19,227,404 108,886,888Jan-lO 1,220,020,000 1,167,268,020 19,826,404 108,886,888Feb-1O 1,253,620,000 1,252,835,978 20,425,404 108,886,888Mar-1O 1,287,220,000 1,294,130,479 21,024,404 129,460,399Apr-1O 1,320,820,000 1,350,325,514 21,659,404 131,394,342May-1O 1,354,420,000 1,400,791,921 22,168,404 143,069,012Jun-10 1,388,020,000 1,458,745,145 22,818,404 149,615,673Jul-10 1,421,620,000 1,558,036,469 23,408,404 152,567,738Aug-1O 1,455,220,000 1,243,597,137 24,014,404 157,588,080Sep-l0 1,488,820,000 1,369,305,760 24,769,404 148,559,687Oct-1O 1,522,420,000 1,837,889,777 25,164,404 160,327,620Nov-lO 1,556,020,000 1,771,632,127 25,757,404 161,305,219Dec-1O 1,589,620,000 1,946,514,357 26,296,404 157,860,323
KSUS BMT Mekar Da'wahlaporan Program Pola Syariah IDBS/P3KUMjPKPS-BBM OS)
Tahun 2009
I. Identitas LembagaNama Kope",si jtKM
No. dan Tgl. Badan Hukum
Jln/DesalKelurahanKecamatan
kabupaten l Kota
Propinsi
Telp Ifax
Jtim{ah Anggota
Jumlah Karyawan tidak termasuk manager
Nama Manager
NPWP KOPER.~Sl
II. Perkembangan lembaga
,--~: 518/7/BH/DISKUK/2004 Tgl. 26 Februarl2004: JJ Raya 5erpong (Depan Ruko Roda Mas)5erpong: 5erpong No. Kodepos: 153ll
: Tangerang Selatan
:. Banten
'lOll) 53152T19 J lOll}1566598
:4:Jupriyanto02.629.054.3-411.000
Mer ....Jtihf~.··nB.945.531 697.013.011
68.o00.ooo 68.000.000
6.000.000 4.600.000
50.020.000 54-620.000
1:222.480 605.200
4SS.992 242.080
733.488- 363.120
1O.5S4..640 1fi.196.720
4 6
li4 120
639.111.068 7Z1.050.no
S.8m""'" 68.000.000
5.000.000 13,000.000
5.000.000 l&.OOQOOO
2..062.560 1.204.480
825.02.4 481.792
L237.536 722.688
8.104512 9.186.304.-
5 4
9S 99
giHasil.BMT{60%}. .. 732.288 586.=
NIS DATA Jan",,"rl . Februari . M~ret' .. April
,;,-;",'" 686.123.395 700.581.495"
gi HasH B5M (40%) "&.192 391.152
Kap.Bagi Hasil·B5M . 9.674..496 10.065.£48
tarRealisas[.· . 2A.5mooo 44.020.000
,daJ ' . . . 68.000.000 68.000.000
riihiii lIIasabab 105 llO
atisa_stJ~,embiayaan'_UBS.-~: " 6.500.000 19.520.000
,saban.perbulan 6 5
Sulan:Nr,i DATA
ItatJlealisasi. .. .. .
igiJ-liiSii BMT (60%)
!k;lp Bagi l-IasilllSM
JlI)i }\gu~s.
678.102.625 149.205.275
68.000.000 68JJOCUlOO
lO.OOO.()()(} 4.500.000
64.620.000 69.120.000
779.600 304-.400
311.840 121.760
467.760 182..640
11.108560 ll.23D.320
5 1D.
125 135
637.866..548 675.889.220 679.119.968
68JJOO,OOO 68,000.000 68".000.000
7.900.000 6.100.000 8.500.000
69.120.000 n.02Q.OOO 83.120.000 91..620.000
358.800 674.000 323.200 605.600
143520 269.600 129.2W 242.240
215.280 404.400 193.92D 363360
11.373.&40 11.643..44Q ll.772.72D 12.014.960
5 5 7
:13S 140 140 153
KSUS BMT Mekar Da'wahLaporan Program pora Syariah (DBS!P3KUM!PKPS-BBM OS}
Tahun 2010
leotifas Lembagaama Koperasi !LKMo. dan Tgl. Badan Hukumn/Desa/Kelurahanecamatan
abupaten / Kotarapinsielp/faxJmlah AnggotaJmlah Karyawan tidak termasuk managerlama ManagerIPWP KOPERASIerkembangan Lembaga
; BMT Mekar Da'wah
: 518/7/BH/DISKUK/2004 Tgl. 26 Februari 2004: JI Raya 5erpong ( Depan Ruko Roda Mas) 5erpong:Serpong No.Kodepos:~53~~
: Tangerang Selatan: Banten: (021) 53152779 / (021) 7566598
:4: Jupriyanto02.629.064.3-411.000
. Bi.llan . ' ..
..... ·Janu~rL Fcebl'lja~i';-'
Jvlei· ........ATA .' ··.:MareL' ·.AWil ." Jqni" .',' ,.:.,," , , 720.267.838 718.076.478 735.887.4B4 n1.838.S16 791.665.293 845.836.070
.... : .'" 100.000.000 100.000.000 100.000.000 100.000.000 100.000.000 100.000.000
>i!rr(bJa'la'atiOBS' 18.500.000 8.000.000 16.000.000 12.800.000 13.500.000 -Iisa5i. . ... , 110.120.000 118.120.000 134.120.000 146.920.000 160.420.000 160.420.000Total.' .. 470.400 493.600 574.400 657.600 633.600 648.000
BsM r40%) .' 188.160 197.440 229.760 263.040 253.440 259.200
BMt(60%} . ,.' 282.240 296.160 344.640 394.560 380.160 388.800
gi Hasil ~SM . 12.203.120 12.400.560 12.630.320 12.893.360 13.146.800 13.406.000
perbulan .
.' 10 6 11 7 8 .ilSabah 163 169 180 187 195 195
.' , Bulan'.
lATA I Juli I' .AgUstUS I September Oktober November De5~rl1beri
" .'. .. 821.550.583 741.269.730 nO.150.018 752.615.669 842.021.405 919.060.948' .. 100.000.000 100.000.000 100.000.000 100.000.000 100.000.000 100.000.000
PemblayaatlDllS .'..... 3.000.000 1.500.000 5.500.000 3.500.000 2.750.000 12.500.000li$~sj
....,. 160.420.000 161.920.000 167.420.000 170.920.000 173.670.000 186.170.000ITotal .,.
'.. 624.000 668.000 560.000 676.000 660.000 684.000i llSM (40%) '.
.... 249.600 267.200 224.000 270.400 .264.000 273.600IllMt(1io%) 374.400 400.800 336.000 405.600 396.000 410.400gl Ha5i111SM 13.655.600 13.922.800 14.146.800 14.417.200 14.681.200 14.954.800
per bulan 3 2 3 2 4 8a5abah 198 200 203 205 209 217-- . --
UT
WoNW.bmtcengkareng.com
1l\ffiffil\\IiMj'll\1l!ii1i.· BMT For Belter Indonesia· PAY (Pec1nta Anak Yal1m)· UKM (Usaha Kreatil Muslim)
5URAT..cHffiANGAN
Yang-Bertanda·tangan-dibawah-ini-kepala.kantor!instalasi :
"Nama
Jabatan
Aiamat
: -Nur Julizar
: -GeneraIManager-BMTC5MJakarta
: ~ukoMutiara-Paiem-BlokC·19-NO.8a,-Cengkareng:nmur Jakarat-Barat
-Dengan inimenerangkanbahwa.yangtersebut-dj.bawah-ini:..-Nama
ITl
No.NIM
Aiamat
: -Idah ·Faridah
: Tangerang.-02.februari 1989
: -10704612212
: Jalan~aya Tanjung -Pasir M.-01 j.RW.-Q4-No.B8-Kec. Teluk-Naga,
Tangerang 1&510
Adalahbenar -benar Mahasiswa -UrN ·syarif -Hidayatullah Jakarta -Prodi -Perbankan -Syari'ah
Jurusan Muamalah, Falkutas Syari'ah Dan Hukum yang telah melakukan penelitian Skripsl
ciengan juetul ;'Efektifitas Program Dana Bergulir Syariah bagi Peningkatan Akses
Keuangan KJKS/BMT Dalam Rangka Memperkuat UKM." (Studi di : BMT Cengkareng
Syariah Mandiri dan BMT Mekar Dakwah)
Demikian surat keterangan i~i: agar dapat dipergunakan sebagaimana mestinya ..
Jakarata, -IS-Me. 2011
-NurJulizar
{General Manager1
..
Koperasi Serba Usaha Syariah .
'"' BMT Mekar Da'wahjki,t'PAkta badanHukum Nomor: 518/BHlDISKUK
n. Raya Serpong RT. 01/03,Kel. Serpong (Depan Ruko Roda Mas) Serpong Tangerang Telepon: (021)53152779
SURAT KETERANGAN SKRIPSI
Yang bertanda tangan di bawab ini kepala kantor/instansi :
Nama
Jabatan
Alamat
: JUPRIYANTO
: Manajer BMT Mekar Da'wah Serpong
: JI. Raya Serpong (Depan Ruko Roda Rias) Serpong
Tangerang Selatan Banten
Dengan ini menerangkan bahwa yang tersebut di bawab ini :
N a m a : IDAR FARIDAn
TTL
NIM
Fakultas /Jurusan
Perguruan Tinggi
•
: Tangerang, 02 Febrnari 1989
: 107046102212
: Syariab dan Hukum / Perbankan Syariab
: UIN SyarifHidayatullah
Adalah benar telah melakukan Penelitian dan Pengumpulan data di BMT Mekar
Da'wab Dntuk kepentingan Skripsi yang beIjudul "Efektifitas Program Dana
Bergulir Syariah bagi Peningkatan Akses Keuangan KJKSIBMT Dalam
Rangka Memperkuat UKM." (Studi di : BMT Cen~~ll~~nJL§l-~~~~...!"1andiri
dan BMT Mekar Dakwah)
Demikian surat keterangan ini, agar dapa 'gunakan sebagaimana mestinya.
2011
JUPRIYANTO
(Manajer BMT Mekar Da'wah)
........unl
KEMENTERIAN AGAMAUNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN)SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM
Jln. Ir. H. Juanda No. 95 Ciputat Jakarta 19412; IndonesiaTelp. (62-21) 74711537. 7401925 Fax. (62-21) 7491821Website: www.uinjkt.ac.id Ewmail: [email protected]
Jakarta, 15 Desember 2010 M9 Muharam 1432 H
. Nomor ;Un.01/F4/PP.0l.l/ li'?>fr/2010Lamp :1 (satu) Berkas ProposalHal : Mohon Kesediaan Menjadi Pembimbing Skripsi
Yang TerhormatIbuDr. Euis Amalia, M.AgDosen Fakultas Syariah dan Hukum UIN Jakarta
Assalarnualaikurn warahrnatullah wabarakatuhPimpinan Fakultas Syariah dan Hukum DIN Syarif Hidayatullah Jakartamengharapkan kesediaan Saudara untuk menja.;!i pembimbing skripsimahasiswa:Nama Idah FaridahNIM 107046102212·ProdifKonsentrasi MuamaIat/Perbankan SyariahJudul Skripsi Pengaruh Dana Bergulir dan Kredit Usaha Raktjat (KUR)
Terhadap Keuangan Usaha Kecil dan Menengah (UKM)(Studi pada PT. Bank Syariah Mandi1; (BSM) dan UKM diWilayah Tangerang)
• Beberapa hal yang dapat dipertimbangkan adalah sebagai berikut:1. Topikfbahasan dan out line dimana perlu dapat diadakan perubahan dan
penyempurnaan.2. Teknik penuIisan supaya merujuk kepada buku "Pedoman Penulisan
Skripsi Fakultas Syariah dan Hukum DIN Syarif Hidayatullah Jakarta"
Demikianlah atas kesediaan saudara kami ucapkan terima kasih.
Tembusan
Disarnpaikan dengan honnat kepada:I. Kasubag Akademik & Kemahasiswaan Fakultas Syariah dan Hukum2. 'Sekretaris Program Studi Muamalat Fakultas Syariah dan Hukum3. Arsip
Selamat Bergabung menjadi Mitra Bijak BMT CSMI _ I
"Terima kasih at.:,s kepercayaan & kebanggaan yang Mitra Bijak berikad BMT CSj\1,
Semoga Allah SWT selalu melimpahkan rizki-Nya pada kita, amin"
(BMTCSM)
(\
Nama'
BUKU-INI MILIK10"> r=A~ IDA \-j -
·No, Anggota
No. Rekening
Alamat
(~-----<-<
I
(Pemilik )