menarche
-
Upload
weniandryani -
Category
Documents
-
view
72 -
download
0
description
Transcript of menarche
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Masa remaja dinyatakan sebagai masa peralihan dari anak – anak
menjadi dewasa. Masa ini berlangsung sangat singkat dari rentang masa
kehidupan seseorang. Namun demikian, kehidupan masa ini akan sangat
mempengaruhi masa selanjutnya, artinya jika tumbuh kembang masa ini
baik, maka remaja akan tumbuh menjadi baik dan sehat, dan begitu pula
sebaliknya. Hal penting yang harus diketahui pada masa ini adalah bahwa
remaja pada umumnya akan mengalami banyak perubahan, baik secara
fisik, emosi, kognitif, maupun psikososial yang besar. Salah satu perubahan
penting yang terjadi adalah pubertas yang ditandai dengan munculnya
karakteristik seks sekunder dan mulai berfungsinya organ reproduksi.
Khusus bagi remaja putri perubahan yang terjadi ditandai dengan datangnya
haid yang pertama kali, peristiwa haid pertama ini dalam istilah medis
disebut dengan menarche.
Kesehatan reproduksi perlu di cermati lebih lanjut, karena di seluruh
dunia anak – anak remaja baik laki – laki maupun perempuan mengalami
berbagai masalah kesehatan reproduksi seperti kehamilan yang tak
diinginkan, penyakit menular seksual (PMS) termasuk infeksi HIV dan
masalah kesehatan reproduksi serius lainnya. Menurut WHO setengah dari
infeksi HIV di seluruh dunia terjadi pada orang muda yang berusia di bawah
25 tahun (Qomariyah, 2002, Ringkasan Penelitian Pengetahuan tentang
Kesehatan Reproduksi di Kalangan Murid SMP, ¶ 1,
1
http://situs.kesrepro.info, diperoleh tanggal 8 Februari, 2008). Survei
surveilan perilaku yang diadakan oleh Pusat Penelitian Kesehatan
Universitas Indonesia (PPK-UI) menunjukkan bahwa 2,8% pelajar SMA
wanita dan 7% dari pelajar SMA pria melaporkan adanya gejala – gejala
PMS (Penyakit Menular Seksual) pada periode setahun lalu, Utomo (1998
dalam Qomariyah, 2002, Ringkasan Penelitian Pengetahuan tentang
Kesehatan Reproduksi di Kalangan Murid SMP, ¶ 1,
http://situs.kesrepro.info, diperoleh tanggal 8 Februari, 2008).
Abad lalu, menstruasi di mulai pada usia rata – rata 16 tahun, sedangkan
untuk abad ini, remaja perempuan mengalami pertumbuhan tubuhnya pada
usia rata – rata 8 – 9 tahun dan mengalami menarche (haid pertama) rata –
rata pada usia 12 tahun. Sedangkan menurut Manuaba (1999) menarche
umumnya terjadi pada usia 12 sampai 13 tahun. Semakin hari usia
menarche memang semakin dini. Selain itu, informasi tentang seks yang
semakin mudah diperoleh memicu otak untuk segera mengaktifkan hormon
seksual (BKKBN, 2005). Bahkan studi di Indonesia diantaranya di UI Depok,
yang dilakukan oleh Damayanti (2001) menunjukan usia menarche remaja
putri sekitar 12,25 + 0,12 tahun dan penelitian Ginarhayu (2002) di Jakarta
Timur sekitar 12,3 + 1,1. Rata – rata umur menarche dari penelitian
sebelumnya seperti pada penelitian yang dilakukan Harpini (2003) berada
pada rentang 11,9 ± 0,25 tahun. Usia tersebut secara umum terdapat pada
siswi SD kelas 5 atau 6.
Remaja perempuan yang telah mencapai kematangan biologisnya,
biasanya akan segera diikuti dengan perkawinan usia belia yang
mengantarkan remaja perempuan pada resiko kehamilan dan persalinan
2
dini. Besarnya ancaman terhadap remaja perempuan dan akan
mempengaruhi tingginya angka kematian ibu terutama karena komplikasi
kehamilan dan persalinan, infeksi HIV/AIDS, serta upaya pengguguran
kandungan yang tidak aman, maka sangat penting untuk mengetahui umur
menarche wanita serta faktor – faktor yang berhubungan dengannya. Salah
satu faktor yang berhubungan dengan semakin cepatnya umur seseorang
gadis mengalami menarche diantaranya disebabkan oleh karena kadar gizi
yang lebih baik. Menurut Cumming et All dalam Aryati (2002), usia menarche
dipengaruhi oleh gizi yang baik. Remaja putri yang kurang gizinya atau yang
melakukan diet dalam rangka menurunkan berat badan akan mengalami
keterlambatan dalam menarche. Faktor lain yang mempengaruhi menarche
adalah aktifitas olah raga. Hasil penelitian Matondang (2003) mengatakan
bahwa ada hubungan yang bermakna antara olah raga berat dengan
lambatnya remaja putri memperoleh menarche.
Usia menarche yang cukup dini serta pengetahuan siswi yang kurang
mengenai kesehatan reproduksi khususnya menarche dimana sekolah
sebagai tatanan komunitas harus peduli akan fenomena tersebut oleh
karena itu peneliti mengambil sekolah sebagai tempat penelitian. Alasan
peneliti mengambil jenjang pendidikan menengah pertama karena untuk
memudahkan peneliti melakukan penelitian mengenai usia menarche. SMPN
I Baleendah saat ini merupakan salah satu sekolah umum negeri terbaik di
Kabupaten Bandung Selatan, oleh karena itu siswi yang sekolah di sekolah
tersebut berasal dari latar belakang yang cukup beragam. 55,83% siswa
SMPN I Baleendah adalah siswa perempuan, dengan kata lain jumlah siswa
perempuan lebih banyak dibandingkan dengan jumlah siswa laki – laki.
3
Hasil studi pendahuluan yang dilakukan oleh peneliti diperoleh data, 33%
siswi SMPN I Baleendah mengalami menarche pada usia 11 tahun.
Umumnya siswi belajar tentang haid dari ibunya, namun tidak semua ibu
memberikan informasi yang memadai kepada putrinya mengenai hal
tersebut. Akibatnya sebagian dari mereka yang telah mengalami menarche
pada usia dini merasa cemas dan malu. Mereka bertanya – tanya apakah
menarche pada usia dini itu merupakan sesuatu hal yang normal dan
apakah semua perempuan seusianya mengalami hal yang sama, sehingga
mereka tidak beranggapan bahwa menstruasi itu merupakan sesuatu yang
tidak menyenangkan dan membuat dirinya berbeda dari teman perempuan
seusianya.
Hasil wawancara dengan beberapa siswi, umumnya mereka yang diberi
uang saku berlebih oleh orang tuanya dapat dengan mudah membeli hal –
hal yang dapat memacu terjadinya menarche lebih awal seperti majalah –
majalah remaja, DVD, menggunakan jasa internet dan lain – lain namun
tidak menutup kemungkinan mereka yang uang sakunya tidak terlalu besar
mengalami menarche lebih awal walaupun mereka tidak mampu
membelinya tetapi mereka dapat meminjam dari teman – temannya atau
hanya menemani temannya bermain di internet. Secara tidak mereka sadari
sebelum mereka mengalami menarche mereka banyak makan dan
mengemil, yang mereka sadari hanyalah badan mereka yang bertambah
gemuk dan tidak pernah olah raga selain dari pelajaran Penjas di
sekolahnya. Hal inilah yang dapat memacu terjadinya menarche lebih awal
karena menarche terjadi bila lemak tubuh telah mencapai paling sedikit 17 %
dan 22 % untuk haid teratur.
4
Sepanjang pengetahuan peneliti di Bandung belum ada referensi yang
menyatakan pernah dilakukan penelitian tentang menarche, sehingga
membuat peneliti tertarik melakukan penelitian tentang faktor – faktor yang
berhubungan dengan percepatan usia menarche siswi SMPN I Baleendah
tahun ajaran 2007/2008.
B. Rumusan Masalah
Saat ini terjadi kecenderungan percepatan umur menarche dari kurun
waktu ke waktu padahal umur menarche yang semakin cepat membuat
seorang remaja putri berada pada percepatan usia seksual aktif yang lebih
cepat. Merupakan fenomena penting untuk dipahami dan dicermati bahwa
akibat status gizi dan sosial ekonomi yang semakin baik, rendahnya
kemauan remaja untuk berolahraga, faktor lingkungan seperti paparan audio
visual porno yang semakin bebas dikonsumsi membuat remaja putri akan
mengalami menarche pada usia yang dini dimana sebagian remaja putri
mengalami kecemasan dengan timbulnya menarche pada usia yang cukup
dini tersebut. Mereka bertanya – tanya apakah menarche pada usia dini itu
merupakan sesuatu hal yang normal dan apakah semua perempuan
seusianya mengalami hal yang sama, sehingga mereka tidak beranggapan
bahwa menstruasi itu merupakan sesuatu yang tidak menyenangkan dan
membuat dirinya berbeda dari teman perempuan seusianya.
Dininya usia menarche akan mengantarkan remaja pada resiko penyakit
menular seksual (PMS) termasuk HIV / AIDS dan kehamilan yang tidak
dikehendaki dimana akan berdampak pula pada perilaku aborsi yang tidak
aman yang akan menyebabkan tingginya angka kematian ibu terutama
5
karena komplikasi kehamilan dan persalinan. Keadaan ini akan lebih
diperparah dengan pergaulan remaja yang cenderung bebas, dan
pengawasan dari orang tua yang semakin longgar.
Berdasarkan uraian diatas, maka dapat dirumuskan rumusan masalah
sebagai berikut : “Faktor – faktor Apakah yang Berhubungan dengan
Percepatan Usia Menarche Siswi SMPN I Baleendah Tahun Ajaran
2007/2008 ?
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Untuk mengetahui faktor – faktor yang berhubungan dengan percepatan
usia menarche siswi SMPN I Baleendah tahun ajaran 2007/2008.
2. Tujuan Khusus
a. Diketahuinya gambaran sosial ekonomi siswi SMPN I Baleendah
tahun ajaran 2007/2008.
b. Diketahuinya gambaran status gizi siswi SMPN I Baleendah tahun
ajaran 2007/2008.
c. Diketahuinya gambaran keterpaparan sumber informasi siswi SMPN I
Baleendah tahun ajaran 2007/2008.
d. Diketahuinya gambaran aktifitas fisik siswi SMPN I Baleendah tahun
ajaran 2007/2008.
e. Diketahuinya gambaran usia menarche siswi SMPN I Baleendah
tahun ajaran 2007/2008.
f. Diketahuinya hubungan antara sosial ekonomi dengan percepatan
usia menarche siswi SMPN I Baleendah tahun ajaran 2007/2008.
6
g. Diketahuinya hubungan antara status gizi dengan percepatan usia
menarche siswi SMPN I Baleendah tahun ajaran 2007/2008.
h. Diketahuinya hubungan antara keterpaparan sumber informasi
dengan percepatan usia menarche siswi SMPN I Baleendah tahun
ajaran 2007/2008.
i. Diketahuinya hubungan aktifitas fisik dan percepatan usia menarche
siswi SMPN I Baleendah tahun ajaran 2007/2008.
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritik
a. Peneliti mengharapkan hasil dari penelitian ini dapat memberikan
sumbangan ilmiah bagi ilmu keperawatan untuk menambah
pengembangan informasi tentang kesehatan reproduksi khususnya
mengenai menarche dan faktor – faktor yang berhubungan
dengannya pada remaja putri di sekolah.
b. Bagi peneliti selanjutnya diharapkan hasil penelitian ini dapat
digunakan sebagai data dasar untuk penelitian lanjutan yang
berkaitan dengan menarche.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi sekolah tempat penelitian
Sebagai bahan masukan bagi para pendidik di SMPN I Baleendah
untuk membina para siswanya mengenai pendidikan kesehatan
reproduksi yang benar dan tepat sedini mungkin.
7
b. Bagi peneliti
Peneliti mendapatkan pengalaman penelitian dan tambahan
informasi mengenai kesehatan reproduksi khususnya mengenai
menarche dan faktor – faktor yang berhubungan dengannya.
8