Memimpin Dan Membangun Kerjasama Tim
Transcript of Memimpin Dan Membangun Kerjasama Tim
MEMIMPIN DAN MEMBANGUN KERJASAMA TIM
Pada dasarny, stiap manusia adalah pemimpin, yang memimpin dirinya sendiri dan orang-orang lain disekitarnya untuk mencapai tujuan bersama. Kalau memimpin diartikan membangun sebuah tim untuk meraih sasaran yang tepat dengan cara efektif dan efisien, maka setiap orang akan selalu terlibat atau melibatkan diri dalam pembangunan suatu tim. Manusia diciptakan untuk menjadi pemain tim dan dirancang untuk berfungsi dalam jalinan dan hubungan saling ketergantungan dengan orang lain.
Apakah Tim Itu?Dalam bukunya yang berjudul The Magic of Team Work, Pat Williams –Senior Excutive Vice President Orlando Magic, sebuah tim bola basket tangguh dari Amerika Serikat menggambar kan apakah sebuah tim itu. Menurutnya, Suatu keluarga adalah sebuah tim. Sebuah kelas dikelas dasar juga sebuah tim. Klub olah raga bola adalah sebuah tim. Seuatu bisnis itu pun sebuah tim. Rumah sakit, kantor pemerintah, organisasi social, partai politik, dan bahkan sebuah Negara adalah bentuk-bentuk berbeda dari suatu tim. Kapan dan dimana pun orang bersama-sama atau berbeda dalam suatu kebersamaan untuk menyelesaikan pekerjaan, itulah sebuah tim. Dalam bahsa Inggris TEAM berarti Together Everyone Achive More dengan bekerja sama setiap orang dapat memperoleh hasil yang lebih baik daripada dikerjakan sendiri.
Paradigma Baru dalam Kepemimpinan Dengan pemahaman seperti ini saya akan mengajak Anda untuk memahami konsep kepemimpinan dalam perspektif membangun sebuah tim. Makna terpenting dalam konsep ini terletak pada sebuah kata, yaitu sinergi berasal dari bahasa Yunani sunergos artinya bekerja bersama; dari akar kata sun (=bersama) dan (=bekerja). Jadi, sinergi adalah kombinasi kekuatan yang melebihi penjumlahan tenaga seluruh individu secara sendiri-sendiri.Fungsi seorang pemimpin adalah membangun sebuah tim yang dapat menghasilkan sinergi ini, Inilah paradigm baru dalam kepemimpinan. Seorang pemimpin harus berupaya agar setiap individu sunergi untuk mencapai tujuan bersama.Paradigma ini berbeda dengan konsep kepemimpinan konvensional yang selalu memandang dalan perspektif pemimpin dan pengikut (leader – follower).dalam konsep pardigma baru, setiap anggota tim memiliki perana dan fungsi yang berbeda sehingga tidak ada superioritas; tidak ada subordinasi yang
membentuk pola hubungan patron – client,seperti elite – rakyat, atasan – bawahan, orang tua – anak,ulama – umat, dan sebagainya.
Transformasi Individu: Kunci Keberhasilan timKunci untuk terciptanya sinergi dalam suatu tim adalah kemampuan setiap anggota tim tersebut. Oleh karena itu, untuk meningkatkan kinerja (performance) suatu tim untuk mencapai ssasaran dengan lebih cepat, efisien, dan efektif tidak terlepas dari upaya mengoptimalkan potensi dan kemampuan setiap individu dalam timSelama ini, pendekatan konvensional untuk meningkatkan kinerja individu dalam tim adalah dengan menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan , Sayangnya, kegiatan ini sering kali tidak memberikan kontribusi signifikan terhadap terciptanya sinergi tim.Mengapa pendidikan dan pelatihan sering gagal untuk meningkatkan kinerja individu? Karena yang diperlukan oleh individu anggota tim agar dapat mengoptimalkan fungsi dan peranannya dalam kesatuan tim adalah kemampuan untuk mengoptimalkan potensi diri , untuk belajar (skill of learning) se=cara terus menerus, dan kemampuan berinteraksi dengan sesama anggota tim maupun dengan individu diluar tim (skill of life: communication and networking).Sebagaiman kita ketahui, setiap perusahaan atau organisasi dapat berkembang dan mencapai sasarannya jika setiap individu didalamnya mengalami transformasi dan senantiasa belajar untuk mengoptimalkan dirinya. Organization does not transform. People do. ---- Corporate does not learn. People do. Dengan memahami kosep ini , maka sebuah kepemimpinan tidak akan berarti jika anggota tim tidak mengalami transformasi atau perubahab positif. Semakin tinggi kualitas individu dalam tim dan keseluruhannya mampu menciptakan sinergi – semakin tinggi
Kepemimpinan dalam Manajemen DiriBerangkat dari dasar pemikiran diatas, maka konsep kepemimpinan dalam manajemen diri adalah berupa pendekatan baru tentang bagaimana kita masing-masing dapat mengoptimalkan potensi diri dan meningkatkan kemampuan berinteraksi dengan orang lain(terutama dengan individu sesama amggota tim) sehingga kita mampu memberika kontribusi yang signifikan bagi terciptanya sinergi untuk mencapai sasaran tim bersama-sama.Kepamimpinan lebih diartikan sebagai kemampuan untuk memipin dan mengelola diri (menajemen diri) sehinggan dapat member kontribusi bagi penciptaan sinergi untuk mencapai tujuan atau sasaran tim. Sedangkan tim diartikan sebagai wadah dua otang atau lebih untuk bekerja bersama-sama mencapai sasaran atau tujuan bersama.V.O.I.C.E: Lima Hal Pokok dalam KepemimpinanUntuk membangun kepemimpinan berdasarkan tim (teamwork-based leadership) yang efektif diperlukan lima hal pokokyang dapat dijadikan acuan untuk menilai atau mengevaluasi kinerja (performance) sebuah tim, yaitu V.O.I.C.E (Vision – Optimizing – Integrity – Communication – Empowering).
VisionVision yaitu visi atau sasaran yang disepakati oleh seluruh anggota tim. Setiap anggota tim harus mengetahui dan memahami sasaran yang ingin dicapai timnya. Hal ini merupakan rahasia pertama konsep manajemen yang ditulis oleh Kenneth Blanchard dan Spencer Johnson dalam buku meraka yang sangat terkenal, The One Minute Manager. Kita bisa membayangkan sebuah permainan sepak bola tanpaada gawang. Permainan ini pasti akan membuat seluruh pemain frustasi dab bergerak tanpa tujuan.
OptimizingOptimizing yaitu mengoptimalkan kemampuan individu dalam tim. Caranya adalah melengkapi setiap anggota tim dengan kemampuan untuk mengenali potensi dirinya, kemampuan untuk mendayagunakannya, serta kemapuan untuk belajar guna meningkatkan potensi dirinya secara terus menerus. Pendeknya, kepemimpinan berarti menginspirasi, memotivasi, dan menumbuhkan antusiasisme Kepada diri sendiri atau sesama anggota tim untuk mengoptimalkna kemampuannya.
IntegritySetiap anggota tim, apalagi pemimpin tim, harus mampu menunjukan intregitas sehingga tercipta rasa saling percaya dan saling menghargai dalam tim. Kondisi ini dapat menciptakan sinergi positif untuk mencapai sasaran secara lebih cepat dan efisien. Intregritas adalah sifat yang dapat dipercaya, selalu menepati janji, jujur, memiliki komitmen yang tinggi terhadapa tugas atauaterhadap apa pun yang telah dosepakatinya, serta memiliki karakter yang baik dan solid. Orang berintgritas biasanya ditunjukkan dengan satunya kata dan perbuatan, serta senantiasa konsisten dengan apa yang diyakininya.
CommunicationCommunication yaitu interkasi antar individu anggota tim sehingga tercipta sinergi kelompok. Setiap anggota mengerti dan memahami anggota lainnya. Covey menyebut komunikasi ini sebagai komunikasi empatetik atau Berusaha untuk mengerti sebelum dimengerti.Kunci dasar kemenangan sebuah tim terletak pada sebuah pada kelancaran komunikasi diantara anggota tim. Betapa banyak perceraian atau krisis rumah tangga, kegagalan proyek, perselisihan atau krisis yang dihadapi suatu organisasi hanya karena tidak adanya atau buruknya komunikasi diantara individu didalamnya. Komunikasi berarti menciptakan irama dan getaran harmonisasi yang melingkupi seluruh anggota tim, mengalir dan membawa seluruh anggota tim, mengalir dan membawa seluruh anggota tim kearah tujuan dan sasaran bersama.
Empowering Empowering yaitu setiap anggota tim harus memberdayakan satu sama lain, saling mengisi, saling member inspirasi, dan saling membangun antusiasme diantara mereka. Seorang pemimpin dalam tim harus memiliki kemampuan untuk memberdayakan anggota timnya.
Ada tiga aspek penting untuk memberdayakan anggota tim. Pertama, membantu seseorang untuk menggali dan menemukan potensi diri dan hal-hal terbaik dalam diri mereka, serta membantu mereka menjadi apa yang terbaik bagi diri mereka (finding the best). Kedua, membantu melakukan penyempurnaandiri secara terus menerus (lifetime improvements). Ketiga, membantu meraka dalam berinteraksi dengan orang lain (netwoeking).Kelima unsure pokok ini sangat penting untuk dapat menciptakan kepemimpinan yang berdasarkan tim (teamwork-based leadership). Oleh karena itu, kita semua perlu melakukan manajemen diri dengan sebaik-baiknya untuk menjadi seorang pemimpin dalam bidang apa pun dan sekaligus menjadi anggota tim (entah itu keluarga kita, kantor tempat kita bekerja, lingkungan masyarajat tempat tinggal, dan sebagainya) yang efektif sehingga dapat menumbuhkan sinergi untuk mencapai sasaran bersama
Mengembangkan kemampuan komunikasi dan bekerja sama bagi mahasiswa
adalah mutlak dilakukan, karena hal ini akan melatih berkembangnya kecerdasan
emosional mahasiswa. Menurut Book (dalam Cangara, 2002) kemampuan
komunikasi adalah proses simbolik yang menghendaki individu agar dapat
mengatur lingkungan dalam hubungan sosialnya melalui pertukaran informasi
untuk mengubah sikap dan tingkah laku orang lain. Sedangkan kerja sama adalah
kegiatan yang di lakukan bersama-sama dengan tujuan untuk dapat menyelesaikan
pekerjaan dengan cepat (Tim Guru Eduka, 2010).
Mampu berkominukasi dan bekerjasama adalah tiket sebuah kesuksesan jangka
panjang anda sebagai mahasiswa. Setiap orang yang berada dalam suatu
lingkungan akan saling berkomunikasi dan bekerjasama untuk mencapai sebuah
tujuan bersama. Dalam belajar di kampus mahasiswa tidak mungkin sendiri, selalu
ada orang lain yang anda butuhkan untuk meningkatkan kemampuan anda.
Sebuah kerjasama yang baik akan terwujud jika setiap anda mampu berkomunikasi
secara efektif dalam lingkungannya.
Bentuk komunikasi dan kerjasama yang paling membantu perkembangan
mahasiswa adalah kerjasama dan komunikasi dengan teman satu kelas. Teman
satu kelas ibarat sebuah keluarga yang duduk dalam satu rumah, yang harus aling
memotivasi dan mengingatkan, sehingga terbentuk suasana kelas yang
menyenangkan. Tidak boleh ada mahasiswa egois yang merasa paling pintar di
antara yang lain, saling bermusuhan dan saling menjatuhkan. Pahamilah masing-
masing teman anda, jadikanlah mereka sebagai patner dalam kemajuan anda
kedepan.
Beberapa kali saya menyaksikan beberapa mahasiswa yang saya pikir tidak
menunjukkan sebuah kerjasama dan komunikasi yang baik di kelas. Ketika ada
temannya presentasi di depan kelas, audiens malah tidak memperhatikan, mereka
terkesan tidak peduli. Meskipun tidak anda pungkiri bahwa terkadang ada teman
anda yang memang tidak menarik ketika presentasi, namun jangan itu dijadikan
alasan untuk tidak menghargai teman anda. Asal anda tahu untuk mempersiapkan
presentasi tersebut mungkin dia sudah berusaha keras selama berhari hari untuk
belajar.
Kasus lain juga sering saya lihat dimana ada mahasiswa yang selalu mendominasi
kelas, seakan-akan ia tidak mau memberikan kesempatan yang lain untuk
berbicara. Bahkan yang paling membuat saya heran ada juga mahasiswa yang
berani menjatuhkan temannya sendiri di mata dosen hanya untuk mendapatkan
nilai yang baik.
Sebuah perilaku-perilaku yang seharusnya tidak ditunjukkan oleh mahasiswa yang
ingin membangun kesuksesan di masa yang akan datang. Berikut adalah upaya-
upaya yang bisa dilakukan bagaimana cara membangun komunikasi dan kerja yang
saling menguntungkan:
Berfikir positif terhadap diri sendiri dan orang lain
Berfikir positif akan membawa anda pada sebuah penilaian yang baik kepada diri
sendiri dan orang lain. Karena sebelum menilai orang lain, maka anda akan lebih
dulu mengintrospeksi diri apakah anda sudah lebih baik dari orang lain. Seseorang
yang mempunyai pikiran yang positif tidak akan menebak-nebak sesuatu hal yang
akan terjadi pada diri sendiri dan orang lain. Pikiran positif juga akan
memudahkan seseorang untuk lebih mempercayai orang lain. Jadi dasar sebuah
kepercayaan harus dilandasi dengan pikiran yang positif.
Membangun sikap saling percaya
Membangun sikap yang percaya tidaklah sulit namun juga tidak mudah. Bagi
seseorang yang pernah di khianati atau dibohongi mungkin akan sulit untuk
kembali percaya. Tapi percayalah sikap yang seperti itu tidak akan pernah
membawa kedamain dalam diri dan kebaikan untuk bersama. Jika mengingkan
sebuah kerjasama dan komunikasi yang efektif alangkah lebih baik, jika kta
berusaha memberikan kesempatan kepada orang lain untuk membuktika bahwa ia
sudah benar-benar menyadari kesalahannya
Tidak merendahkan orang lain
Menganggap diri sendiri paling hebat adalah perbuatan yang akan mengantarkan
seseorang pada kesombongan. Hatinya akan sulit untuk menerima keberadaan
orang lain, terlebih jika orang lain tersebut masih di bawahnya. Wujud
merendahkan orang lain di perkuliahaan contohnya tidak memperhatikan orang
lain dalam diskusi, pilih-pilih dalam bergaul, tidak pernah mau menghargai
pendapat orang lain dsb. Jika perilaku seperti ini tetap di pelihara, maka mustahil
sebuah kerjasama akan terbentuk. Yang ada semua orang akan individualis, yang
lebih mementingkan diri sendiri dan rasa kepedulian akan berkurang.
Meningkatkan Kerjasama Dan Menyelesaikan Hal Besar
Kerja tim terdiri dari dua kata – tim, yang merupakan jumlah orang yang terhubung dalam beberapa aksi bersama
atau tujuan, dan bekerja, yang merupakan upaya bertujuan untuk mencapai sesuatu. Teamwork Oleh karena itu,
upaya kerja sama dengan anggota tim yang bekerja bersama untuk kepentingan atau untuk mencapai tujuan
bersama. Kerja tim memungkinkan orang untuk naik di atas mimpi dan aspirasi masing-masing. Pada saat yang
sama, Anda dapat melihat kerja tim sebagai produk sampingan dari kerja sama tim.
Tim terbaik biasanya memiliki pemimpin yang mengakui kekuatan individu dan kelemahan dari anggotanya. Para
pemimpin lebih sering daripada tidak memiliki pengetahuan untuk menentukan siapa melakukan apa dan dalam
kapasitas apa. Para anggota tim terbaik adalah mereka yang tahu keterampilan apa yang mereka miliki. Mereka
memahami kemampuan yang mereka bawa ke meja. Untuk kerja sama tim untuk bekerja dalam lingkungan kerja
nyata, perawatan harus diambil untuk memastikan bahwa ada lingkungan yang mempromosikan dan mendukung
pembangunan tim dan rasa tim. Bagaimana hal ini dapat dilakukan?
Manajemen harus memungkinkan dan mendorong persahabatan kerja yang sehat. Dengan ini, kita merujuk bukan
kepada teman ventilasi yang paling umum dikenal, melainkan bekerja persahabatan yang positif dan konstruktif.
Beberapa manajer memilih untuk memanfaatkan “membagi dan menaklukkan” pendekatan antara karyawan
mereka, bukannya memilih untuk pit salah satu karyawan terhadap yang lain berharap untuk meningkatkan
produktivitas. Ini akan meningkatkan produktivitas dalam jangka pendek, tetapi juga akan membangun persaingan
dan stres antara pihak-pihak yang bersaing dalam jangka panjang. Ini tidak benar-benar cara yang sehat untuk
bekerja, juga tidak memungkinkan untuk kerja sama tim di antara karyawan untuk berkembang.
Perusahaan harus menunjuk area di tempat kerja di mana orang bisa makan siang bersama, berkumpul dan
bersantai. Kegiatan ini diakui sedikit biasanya berakhir membangun rasa yang kuat dari tim di antara karyawan.
Sponsor kegiatan sosial dan olahraga yang akan melibatkan semua orang. Seorang karyawan yang bahagia adalah
pekerja produktif. Orang-orang, oleh alam, makhluk sosial. Bekerja dalam tim adalah karakteristik yang datang
secara alami bagi kebanyakan orang. Sangat sedikit orang yang pengecualian. Manajemen harus menyadari bahwa
itu adalah untuk keuntungan perusahaan atau organisasi dan manfaat untuk mempromosikan tim kantor, asalkan
tim tidak memusuhi satu sama lain.
Kebanyakan orang mencari rasa memiliki terutama di tempat kerja. Menjadi bagian dari sebuah tim pasti akan
memberikan itu. Biarkan orang merasa seolah-olah mereka adalah milik dan bagian dari pertempuran telah
dimenangkan. Rekan kerja mungkin tidak seperti keluarga, tapi fakta bahwa Anda semua bekerja untuk cita-cita
yang sama pasti dapat membalikkan keadaan dalam suatu organisasi.