Memetakan Mutu 65 PAUD di 4 Kecamatan · surat ke alamat redaksi. Pelindung: Dewan Direksi PT Vale...

16
Siswa TK Budi Utomo, Desa Sorowako, belajar tentang Pola Hidup Bersih Sehat (PHBS) melalui kegiatan sederhana, seperti mencuci tangan. Pembuatan wastafel, WC siswa, hingga pembangunan ruang kelas belajar dan pengadaan alat permainan merupakan kegiatan yang didanai Program Mitra Desa Mandiri (PMDM) 2015 dan 2016. PTPM Sektor Pendidikan Memetakan Mutu 65 PAUD di 4 Kecamatan Laporan Utama > Hal 11 Meningkatkan Kualitas Pendidikan dengan Mengedukasi Pengajar PAUD Laporan Utama > Hal 7 Pemetaan Mutu PAUD, Langkah Awal Akreditasi Laporan Utama > Hal 4 PMDM Pendidikan Kecamatan Towuti Seluruh Desa Sudah Punya PAUD Informasi, Interaksi, Inspirasi EVENT > HAL 15 Menyiapkan Herbalis Ikuti Uji Kompetensi EVENT > HAL 14 PTPM Dorong OVOP WAWASAN > HAL 12 Dukung Gerakan Nasional Satu Desa Satu PAUD TabloidVerbeek @TabloidVerbeek EDISI 32 I JULI 2017 I 16 HALAMAN Dipublikasikan oleh Divisi Komunikasi PT Vale Indonesia Tbk - Tidak Diperjualbelikan - SCAN ME!

Transcript of Memetakan Mutu 65 PAUD di 4 Kecamatan · surat ke alamat redaksi. Pelindung: Dewan Direksi PT Vale...

Page 1: Memetakan Mutu 65 PAUD di 4 Kecamatan · surat ke alamat redaksi. Pelindung: Dewan Direksi PT Vale | Penasihat: Gunawardana Vinyaman (Direktur Komunikasi & Hubungan Luar), Busman

Siswa TK Budi Utomo, Desa Sorowako, belajar tentang Pola Hidup Bersih Sehat (PHBS) melalui kegiatan sederhana, seperti mencuci tangan. Pembuatan wastafel, WC siswa, hingga pembangunan ruang kelas belajar dan pengadaan alat permainan merupakan kegiatan yang didanai Program Mitra Desa Mandiri (PMDM) 2015 dan 2016.

PTPM Sektor Pendidikan

Memetakan Mutu 65 PAUD di 4 Kecamatan

Laporan Utama > Hal 11Meningkatkan Kualitas Pendidikan

dengan Mengedukasi Pengajar PAUD

Laporan Utama > Hal 7Pemetaan Mutu PAUD,

Langkah Awal Akreditasi

Laporan Utama > Hal 4 PMDM Pendidikan Kecamatan TowutiSeluruh Desa Sudah Punya PAUD

I n f o r m a s i , I n t e r a k s i , I n s p i r a s iEVENT > HAL 15

Menyiapkan Herbalis Ikuti Uji Kompetensi

EVENT > HAL 14

PTPM Dorong OVOPWAWASAN > HAL 12

Dukung Gerakan Nasional Satu Desa Satu PAUD

TabloidVerbeek @TabloidVerbeek

E D I S I 3 2 I J U L I 2 0 1 7 I 1 6 H A L A M A N

D i p u b l i k a s i k a n o l e h D i v i s i K o m u n i k a s i P T V a l e I n d o n e s i a T b k- T i d a k D i p e r j u a l b e l i k a n -

SCAN ME!

Page 2: Memetakan Mutu 65 PAUD di 4 Kecamatan · surat ke alamat redaksi. Pelindung: Dewan Direksi PT Vale | Penasihat: Gunawardana Vinyaman (Direktur Komunikasi & Hubungan Luar), Busman

VERBEEK EDISI 32 | 20172 EDITORIAL

Tabloid ini diterbitkan sebagai upaya mengampanyekan transparansi dari pelaksanaan Program Terpadu Pengembangan Masyarakat (PTPM) PT Vale. Juga sebagai media alternatif masyarakat dalam memperoleh informasi dan wawasan. Kirimkan kritik dan saran Anda untuk tabloid Verbeek melalui email atau surat ke alamat redaksi.

Pelindung: Dewan Direksi PT Vale | Penasihat: Gunawardana Vinyaman (Direktur Komunikasi & Hubungan Luar), Busman Dahlan Shirat (Senior Manajer Program Pengembangan Sosial) | Penanggung Jawab: Bayu Aji Suparam (Senior Manajer Komunikasi) | Redaktur Pelaksana: Sihanto B. Bela | Editor:La Ode M. Ichman, Aswaddin, Asriani Aminuddin, Ann Sjamsu, Iskandar Ismail, Baso Haris, Misdar | Redaksi: Rohman Hidayat Yuliawan, Nala Dipa Alamsyah, Nuki Adiati, Maman Ashari, Wahyudi, Dimas Marendra | Fotografer: Harris Gunawan | Desain & Tata Letak: Luki Ahmadi Hari Wardoyo | Alamat Redaksi: Kantor Departemen Komunikasi & Urusan Luar, Jl. Ternate No. 44 Sorowako, Kabupaten Luwu Timur, Sulawesi Selatan - 92984.

Tabloid Verbeek@TabloidVerbeekTabloidVerbeekTabloid Verbeek08114056715 570946F9

Pembaca yang budiman,Bicara tentang inovator kelas dunia, nama

Bill Gates, pendiri dan CEO Microsoft mung-kin menjadi salah satu yang pertama terlin-tas dalam benak. Pada 1995, Bill Gates me-nulis buku berjudul The Road Ahead. Bill menuliskan satu bab khusus dalam buku itu yang dia beri penekanan “Education: the Best Investment”. Seorang pebisnis se-kaligus filantropis sekelas Bill Gates mene-gaskan bahwa pendidikan adalah investa-si terbaik yang seharusnya bisa dirasakan setiap individu.

Pendidikan berawal sejak usia dini. Sela-in mendapat pembelajaran dari rumah dan lingkungan sekitar, anak-anak usia dini yang berada pada golden age sudah selayaknya mendapat akses pendidikan. Keberadaan lembaga pendidikan anak usia dini (PAUD) menjadi sangat krusial. Melalui Program Mitra Desa Mandiri, PT Vale menyerap as-pirasi masyarakat desa untuk membangun, mengembangkan, dan meningkatkan kua-litas PAUD. Hasilnya sudah tampak. Setiap desa di Kecamatan Towuti, bahkan desa pa-ling terpencil sekalipun, kini sudah memi-liki gedung PAUD sendiri. Kecamatan Wasu-ponda bahkan sudah memikirkan langkah selanjutnya yakni penguatan kompetensi guru-guru PAUD.

Namun masih ada satu yang mengganjal: 80% PAUD di empat wilayah pemberdayaan PT Vale belum terakreditasi. Artinya belum ada jaminan mutu terhadap lembaga tem-pat anak-anak usia dini itu bermain sambil mengasah karakternya. Maka sebuah lang-kah untuk meraih akreditasi diperlukan. Sebagai awalan, PT Vale bermitra dengan Dinas Pendidikan, Ikatan Guru TK Indone-sia (IGTKI) Kabupaten dan Kecamatan, dan Pengawas Pendidikan, melakukan kegiatan monitoring-evaluasi (Monev) terhadap 65 PAUD di Nuha, Towuti, Wasuponda, dan Malili. Tim Monev kemudian mengeluarkan rekomendasi terkait pengembangan serta peningkatan mutu. Semuanya disesuaikan dengan instrument akreditasi yang dike-luarkan Badan Akreditasi Nasional (BAN)

Di edisi 32, Verbeek mengulas implemen-tasi PTPM sektor pendidikan, berikut sasar-an di tahun-tahun mendatang.

Selamat membaca.

TIPS BAGUS DI FACEBOOK VERBEEK Saya cukup sering melihat FB Verbeek membe-

rikan tips yang cukup bermanfaat bagi kesehari-an. Baik itu tips kesehatan dan kebugaran. Malah yang terakhir tips tentang cara mengecek kondi-si batere ponsel. Menurut saya tips-tips tersebut sangat berguna. Terima kasih Tabloid Verbeek. Sukses selalu.

Melisa Podengge, Wasuponda, via Facebook Tabloid Verbeek

Terima kasih atas apresiasinya.

BAGAIMANA CARA MENGAKSES PMDM?Halo Tabloid Verbeek. Maaf kalau saya berta-

nya tentang PMDM yang ada di desa-desa PT Vale. Bagaimana cara mengaksesnya agar bisa men-dapat bantuan untuk usaha kecil. Terima kasih penjelasannya.

Anies, Sorowako

Realisasi PMDM ada di tangan komite desa PMDM yang setiap periode dipilih berdasarkan musyawarah warga desa yang terbuka umum. Di musyawarah tersebut juga dilakukan tahap usulan/masukan aktivitas desa yang perlu didukung oleh pendanaan PMDM. Maka itu untuk dapat mengak-sesnya pendanaan, kegiatan dan hal-hal lain berhu-

SURAT PEMBACA

bungan dengannya, kamu dapat menanyakan kepada Komite Desa PMDM atau Forum Lintas Pelaku PMDM yang terdapat di setiap kecamatan area pemberdaya-an PT Vale.

INFO TENTANG PT VALESaya pembaca setia Facebook Tabloid Verbeek.

Saya usul, bisakah diisi juga dengan info-info tentang PT Vale, terutama penerimaan karyawan atau tender kontraktor. Karena saya lihat Facebook Tabloid Ver-beek sudah punya banyak teman dan isinya sering di-bagikan jadi info yang dimuat di situ bisa menyebar lebih cepat dan lebih luas. Terima kasih..

Henderson, via Facebook Tabloid Verbeek

Seperti edisi cetak maupun digital-nya, Tabloid Ver-beek bertujuan memberitakan kegiatan PTPM PT Vale. Konten Facebook Tabloid Verbeek juga lebih banyak menyajikan berita tentang program sosial. Untuk info terkait PT Vale, Anda bisa mengakses situs vale.com/Indonesia.

Page 3: Memetakan Mutu 65 PAUD di 4 Kecamatan · surat ke alamat redaksi. Pelindung: Dewan Direksi PT Vale | Penasihat: Gunawardana Vinyaman (Direktur Komunikasi & Hubungan Luar), Busman

VERBEEK EDISI 32 | 2017

LAPORAN UTAMA 3

PMDM Pendidikan Kecamatan Nuha

Meningkatkan Kualitas PAUD Nuha

S ektor pendidikan baru masuk dalam skema pendanaan Program Mitra Desa Mandiri (PMDM) pada siklus

kedua. Berbeda dengan sektor kesehat-an dan ekonomi yang sudah dijalankan sejak pertama kali PMDM bergulir pada 2014. Meskipun kalah start, perubahan nyata sudah terlihat pada fasilitas-fasilitas Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) yang menjadi sasaran PMDM sektor pendidik-an. Misalnya di Kecamatan Nuha. PMDM menyentuh prasana PAUD yang ada di Desa Nikkel, Desa Sorowako, Kelurahan Magani, Desa Nuha, dan Desa Matano.

Desa Nikkel, misalnya, yang hanya me-miliki satu Taman Kanak-kanak yaitu TK Islam Terpadu Budi Utomo yang berloka-si di Jl. Pongkia. Maka selama dua siklus PMDM, 2015 dan 2016, bantuan sektor pendidikan di Desa Nikkel sepenuhnya dialokasikan kepada TK Budi Utomo. Di siklus pertama, mereka menerima ban-tuan berupa bangunan semi-permanen, WC, dan aneka alat permainan dalam dan luar ruang senilai Rp80 juta. Pada sik-lus kedua, TK yang memiliki 30 siswa itu mendapat bantuan berupa pemasangan keramik lantai, 2 unit wastafel anak, pem-bangunan pagar dan dinding pembatas, pengecoran talud, pengecatan area taman, pengadaan meja dan kursi, serta alat per-mainan luar ruang. Bantuan siklus kedua bernilai Rp75 juta.

“Sejak TK ini beroperasi tahun 2005, baru tahun 2015 dapat bantuan untuk re-novasi dan pengembangan sekolah. Kon-disi sebelum renovasi memprihatinkan, terutama karena kami tidak punya WC yang layak untuk anak-anak kami dan juga alat permainan yang kami punya sangat minim. Kami berterima kasih sekali kepa-da PMDM PT Vale,” kata Kepala Sekolah TK Islam Terpadu Budi Utomo Jumriani. Dia menambahkan, iuran bulanan siswa sebesar Rp60.000 hanya cukup untuk membiayai gaji tiga orang guru dan untuk keperluan operasional TK. Menaikkan iu-ran bulanan dan uang pangkal tidak me-mungkinkan karena kebanyakan siswa yang bersekolah di TK Budi utomo bera-sal dari keluarga tidak mampu. Orangtua mereka umumnya bekerja sebagai tukang ojek, asisten rumah tangga, atau buruh cuci dengan penghasilan tidak menentu.

Membangun gedung sekolahDi Desa Sorowako, TK Islam Terpadu

Robbani juga sudah mendapatkan bantu-an PMDM selama dua siklus untuk pem-bangunan gedung sekolah. Sejak berdiri tahun 2009, TK Rabbani belum memiliki

fasilitas belajar. Mereka berpindah dari rumah ke rumah, meminjam bangunan yang tidak terpakai, dan saat ini meman-faatkan area Taman Pendidikan Al-Qur’an (TPA) di lantai tiga Masjid Nurul Afiat. Di siklus pertama, dana PMDM Rp40 juta di-gunakan untuk membangun pondasi ge-dung. Di siklus kedua, dana PMDM sektor pendidikan di Desa Sorowako sepenuhnya dialokasikan untuk membangun rangka, dinding, dan atap TKIT Robbani senilai Rp75 juta. Sesuai rencana anggaran bia-ya, TKIT Robbani dibangun dengan dua ruang kelas belajar dan dua WC.

“Untuk membangun gedung TKIT Rob-bani, kami juga mendapat dana dari para donatur. PMDM yang membangun ge-dungnya, donatur membantu untuk pem-buatan timbunan, pengadaan kusen pintu dan jendela, serta pekerjaan galian,” kata Arianti Arif, Bendahara TKIT Robbani. PAUD yang menyandingkan kurikulum TK dengan pembelajaran agama Islam dan memberi penekanan pada hafalan Al-Qur’an itu direncanakan menempati gedung baru di area Lapangan Karebosi pada pertengahan 2017, ketika dimulai-nya tahun ajaran baru.

Di Kelurahan Magani, musyawarah desa kembali menyepakati lanjutan pem-bangunan PAUD Bhinneka yang berlokasi di Jl. Gunung Semeru, bersebelahan de-ngan Posyandu Sepakat. Di siklus sebe-lumnya, dana PMDM senilai Rp80 juta digunakan untuk membiayai pembangun-an keseluruhan bangunan. Sementara di

siklus 2016, dana PMDM Rp 45.741.000 digunakan untuk melakukan pekerjaan finishing bangunan dan pengadaan sara-na pendukung belajar. Ketika nanti sudah resmi beroperasi, PAUD Bhinneka akan membuka kelas Kelompok Bermain (Play-group) bagi siswa pra-TK.

Melengkapi saranaMasih di Kelurahan Magani, dua fasili-

tas pendidikan anak usia dini di wilayah tersebut, TK Al-Ikhwan dan TK Bina Ka-sih juga mendapat bantuan PMDM 2016 dengan total dana Rp29.259.000. Bantuan berupa pekerjaan pengecatan, pengadaan alat permainan luar ruang, dan mobiler. Sementara di Desa Matano, dana PMDM sektor pendidikan dengan total Rp75 juta

diberikan kepada tiga PAUD: TK Pertiwi di Dusun Matano, TK Bina Bangsa di Du-sun Landangi, dan TK Kristen Kayu Tan-duk di Dusun Kayu Tanduk. Dana PMDM digunakan untuk pengadaan sarana, pe-nataan halaman.

Di Desa Nuha, dua PAUD yaitu TK Ha-rapan dan sebuah Taman Pendidikan Al-Quran mendapat dukungan penda-naan dari PMDM masing-masing senilai Rp35 juta dan Rp40 juta. Bantuan bagi TK Harapan digunakan untuk melengkapi sarana belajar siswa, seperti mobiler dan alat permainan edukatif. Sementara TPA Nuha mendapat bantuan untuk melan-jutkan kegiatan pembangunan gedung. Selama ini siswa TPA belajar mengaji di teras masjid.[]

TKIT Robbani di Desa Sorowako kini memiliki gedung sendiri yang secara bertahap disiapkan untuk lokasi belajar siswa.

TK Budi Utomo di Desa Nikkel mendapat alokasi dana PMDM selama dua tahun anggaran. Seluruh dana digunakan untuk pengembangan dan rehab fisik bangunan PAUD.

Di Kecamatan Nuha, PMDM fokus pada perbaikan infrastruktur pendidikan.

Page 4: Memetakan Mutu 65 PAUD di 4 Kecamatan · surat ke alamat redaksi. Pelindung: Dewan Direksi PT Vale | Penasihat: Gunawardana Vinyaman (Direktur Komunikasi & Hubungan Luar), Busman

VERBEEK EDISI 32 | 2017

LAPORAN UTAMA4

PMDM Pendidikan Kecamatan Towuti

Seluruh Desa Sudah Punya PAUD

G erakan Satu Desa Satu PAUD yang digagas Pemerintah RI menjadi tar-get utama Program Mitra Desa Man-

diri (PMDM) sektor pendidikan. Dalam dua tahun anggaran, PMDM telah mewu-judkan gerakan itu sehingga kini 18 desa di Kecamatan Towuti sudah seluruhnya memiliki fasilitas Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD).

Sebelum PMDM hadir pada 2014, ka-wasan Mahalona yang merupakan wila-yah transmigrasi hampir seluruh desa belum dilengkapi Taman Kanak-kanak. Siswa usia 4-6 tahun menumpang di se-buah bangunan Unit Permukiman Trans-migrasi (UPT) yang tidak terpakai selama bertahun-tahun. Di Desa Kalosi, misal-nya, anggaran PMDM sektor pendidikan selama dua tahun, total Rp155 juta, dia-lokasikan untuk membangun TK Dhar-mawanita. Kini pembangunan TK sudah rampung dan tinggal menunggu peres-miannya. Hal serupa juga dilakukan Desa Libukan Mandiri dan Desa Mahalona. Di Libukan Mandiri, gedung TK dengan dua ruang belajar dan satu ruang guru yang dibangun sudah siap menyambut 32 sis-wa yang selama ini juga masih menum-pang di bangunan UPT.

Di Desa Buangin, PMDM 2016 merea-lisasikan pembangunan sebuah gedung Taman Kanak-kanak dengan tiga ruang belajar. Dengan alokasi anggaran Rp71 juta dan rancang bangun yang cukup be-sar, pembangunan TK belum bisa disele-saikan di siklus ini dan akan dilanjutan di tahun anggaran 2017. Diharapkan tahun depan, bangunan baru tersebut sudah bisa menampung sekitar 60 anak usia TK.

Sementara di Desa Tole, anggaran PMDM selama dua siklus dialokasikan bagi satu-satunya TK di daerah tersebut, TK Tole. Sejak dibangun melalui PNPM Mandiri Perdesaan pada 2012, fasilitas

Pembangunan dan pengembangan PAUD bisa dirasakan hingga ke desa-desa terpencil di Kecamatan Towuti.

tempat lain ditam-bah biaya kirim ke daerah kami yang mahal, lebih baik kami berdayakan masyarakat desa. Meskipun mereka bukan pengrajin batako tapi kualitas paving sama bagus-nya dengan yang kita beli di luar,” kata Kader Pem-berdayaan Masya-rakat Desa (KPMD) Tole Ramli Rauf.

Capaian Berbeda Tiap Desa

Desa Lioka di-nilai layak men-jadi percontohan pembangunan fi-sik gedung PAUD. Dengan dana Rp86 juta dalam dua ta-hun anggaran, pe-laku PMDM di Desa Lioka mam-pu membangun TK An-Nur yang ber-kualitas dari sisi material dan efisi-en. “Dengan dana itu, Lioka bisa me-nyelesaikan pem-bangunan TK ber-ikut mobilernya. Ini perlu dicon-toh desa-desa lain bahwa jika dana digunakan secara tepat, tujuan ke-giatan bisa terca-pai dan kualitas-nya baik,” kata An-drie Firdaus, staf Badan Pemberda-yaan Masyarakat dan Pemerintah-an Desa (BPMPD) Luwu Timur yang tergabung dalam Forum Lintas Pe-laku (FLP) PMDM. Bahkan masih ada saldo tersisa di re-

tersebut tidak dilengkapi dengan prasara-na air bersih dan APE. PMDM melengkap-inya melalui kegiatan pengadaan sarana, penataan halaman, perbaikan WC, serta membuka akses air bersih. Untuk kegi-atan penataan halaman, pelaku PMDM di Desa Tole memberdayakan warga se-tempat dalam pembuatan paving block. “Ada tiga pemuda yang mengerjakan. Da-ripada kami mendatangkan material dari

Baruga. Akibatnya, pembangunan gedung PAUD di kompleks Kantor Desa tersebut masih terkatung-katung. Di 2016, Desa Baruga merencanakan kegiatan lanjut-an pembangunan PAUD senilai Rp50 juta dan pengadaan mobiler serta APE sebesar Rp25 juta. Seluruh kegiatan di siklus 2016 belum terlaksana. Ketertinggalan juga ter-jadi di Desa Bantilang yang berlokasi di seberang Danau Towuti. Rencana pemba-ngunan TK Sangkalolo menggunakan ang-garan PMDM 2016 belum juga terealisasi.

PAUD Formal dan Non-FormalDi Indonesia, sesuai Undang-Undang

Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, PAUD didefinisi-kan sebagai upaya pembinaan yang di-tujukan kepada anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun melalui pembe-rian rangsangan pendidikan untuk mem-bantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan memasuki pendidikan lebih lan-jut. Layanan PAUD dibagi menjadi jalur formal dan non-formal. Yang masuk jalur formal adalah TK, Raudatul Athfal (RA), Bustanul Atfhal (BA), atau bentuk lain yang sederajat.

Selain membangun TK, PMDM juga mendanai pembangunan serta pengem-bangan RA. Di Desa Timampu, dana PMDM 2016 sektor pendidikan senilai Rp75 juta seluruhnya diserap untuk pem-bangunan gedung baru RA Darunnajah. Di tahun anggaran sebelumnya, dana se-besar Rp37.900.000 dimanfaatkan untuk pembuatan WC dan pengadaan mobiler di RA tersebut. Di Matompi, dilakukan kegiatan pembangunan awal BA Aisyi-yah dengan desain tiga RKB dengan dana Rp35.929.500.

Selain PAUD formal, beberapa desa juga mengalokasikan dana PMDM untuk me-nunjang kegiatan belajar sambil bermain di PAUD non-formal. Di Desa Pekaloa, dana PMDM senilai Rp50 juta digunakan untuk membangun Taman Pendidikan Al-Qur’an (TPA). Di siklus 2016, seluruh dana PMDM pendidikan di desa tersebut digunakan un-tuk pengembangan TK Al-Fatiha, yang me-liputi pembuatan pembatas ruang, pemba-ngunan pagar dan WC sekolah.

Sementara kegiatan rehab dan renova-si bangunan fisik TK dilakukan di berba-gai desa di Kecamatan Towuti. Di Pekaloa, gudang sekolah dialihfungsikan menjadi ruang belajar dengan dana Rp35 juta. Re-hab ruang TK dan TPA juga dilakukan di Desa Loeha, yang dibarengi dengan kegi-atan pembangunan pagar, rehab WC, serta pembuatan instalasi listrik dan air bersih. Di Desa Asuli, dana PMDM diserap oleh TK Al-Kautsar, TK Asy-Syifa, RA Waladun Sho-leh, dan TK Palumba. Jenis kegiatannya ber-variasi, mulai dari perbaikan fisik bangunan, pengadaan mobiler dan APE, hingga peng-adaan ATK dan seragam siswa.[]

Anggaran PMDM 2015 salah satunya dimanfaatkan warga Desa Matompi untuk membangun pagar TK Ulul Albab sepanjang 60 meter dengan dana Rp32 juta. Kegiatan itu dirasa perlu atas pertimbangan keamanan dan keselamatan.

Pembangunan TK An-Nur di Desa Lioka layak dijadikan percontohan bagi pengelolaan program di desa-desa lain. Dengan dana terbatas, pelaku PMDM Lioka dapat merealisasikan pembangunan infrastruktur berkualitas dan tepat waktu.

Hingga kini, pembangunan PAUD di Desa Baruga belum tuntas. Dana PMDM selama dua tahun anggaran belum bisa diserap secara maksimal.

kening Komite Desa, sebesar Rp1 juta, yang lantas digunakan untuk pembuatan prasasti bangunan. Pembangunan fasili-tas PAUD baru di desa tersebut juga di-anggap penting karena TK yang ada saat ini barulah TK Santa Clara yang dikelola oleh sebuah yayasan gereja.

Kontras dengan yang terjadi di Desa Li-oka, anggaran PMDM 2015 senilai Rp80 juta tidak bisa diserap maksimal oleh Desa

Page 5: Memetakan Mutu 65 PAUD di 4 Kecamatan · surat ke alamat redaksi. Pelindung: Dewan Direksi PT Vale | Penasihat: Gunawardana Vinyaman (Direktur Komunikasi & Hubungan Luar), Busman

VERBEEK EDISI 32 | 2017

LAPORAN UTAMA 5

PMDM Pendidikan Kecamatan Wasuponda

Berikutnya, Fokus pada Peningkatan Kapasitas Guru

S epanjang dua tahun anggaran, Pro-gram Mitra Desa Mandiri (PMDM) sektor pendidikan telah menyalur-

kan dana kepada sembilan fasilitas Pen-didikan Anak Usia Dini (PAUD) di enam desa di Kecamatan Wasuponda. Selain itu, di tahun anggaran 2016, dana PMDM sektor pendidikan seluruhnya dimanfaat-kan masyarakat Desa Wasuponda untuk membangun sebuah gedung PAUD baru yang berlokasi persis di sebelah Kantor Kepala Desa.

Pembangunan PAUD baru tersebut me-rupakan usulan dari warga karena Desa Wasuponda baru memiliki satu Taman Kanak-kanak yaitu TK Al-Mukminun yang khusus diperuntukkan bagi siswa Mus-lim. TK Al-Mukminun pun sudah pernah mendapatkan bantuan pengadaan mo-biler dari PMDM 2015. PAUD baru diba-ngun dengan sebuah ruang kelas belajar dan satu WC. Dana PMDM sebesar Rp75 juta belum cukup untuk melakukan pe-kerjaan finishing bangunan, seperti pe-masangan lantai dan pengecatan. Juga belum dapat menyediakan kelengkapan belajar, seperti mobiler dan alat perma-inan bagi siswa.

Sementara di Desa Ledu-Ledu, dua ta-hun anggaran PMDM sektor pendidikan diarahkan ke dua TK yang ada di desa

tersebut, yaitu TK Darmawanita dan TK Kalvari. Bantuan diberikan dalam ben-tuk alat permainan luar maupun dalam, mobiler, pembuatan pagar, pemasangan instalasi listrik, serta pemasangan plafon dan lantai keramik. Bantuan serupa juga diberikan bagi PAUD Darul Ulum dan TK Koropansu di Desa Parumpanai, serta PAUD Lawora Jaya dan TK Mahanaem di Desa Kawata.

Untuk desa yang hanya memiliki satu PAUD, yaitu Desa Tabarano dan Balam-bano, dana PMDM sektor pendidikan sela-ma dua tahun anggaran disalurkan penuh kepada dua fasilitas belajar tersebut. Di TK Pembina Tabarano, anggaran sektor pendidikan PMDM 2015 senilai Rp80 juta dialokasikan untuk melengkapi sarana belajar, seperti mobiler dan pengadaan alat permainan yang digunakan oleh 156 siswa di TK tersebut. Di tahun berikutnya, dana PMDM Rp75 juta digunakan untuk merenovasi atap. “Atapnya bocor jadi kalau hujan pasti air masuk dan meng-genangi di lantai. Ruang kelas tidak bisa dipakai. Sekarang sudah tidak bocor lagi,” kata Eka Erdianti, satu dari delapan guru yang mengajar di TK Pembina.

Di satu-satunya TK di Desa Balambano, TK Mandiri, dana PMDM selama dua ta-hun anggatan senilai Rp80 juta dan Rp75

juta digunakan untuk membangun pagar, mendanai pengadaan mobiler dan alat permainan.

Masih Perlukah Bantuan untuk PAUD?

Setelah mendapat bantuan dana PMDM pendidikan selama dua tahun anggaran dengan total Rp155 juta per desa, kini gedung-gedung TK sudah tampak lebih molek. Isinya pun makin lengkap. Meja, bangku, rak buku, dan rak sepatu ham-pir semuanya baru. Alat permainan bagi siswa juga sudah komplet, baik itu per-mainan luar ruang maupun aneka main-an di dalam kelas.

Hal itu menimbulkan pertanyaan, ma-sihkah diperlukan bantuan PMDM bagi prasarana PAUD di tahun-tahun men-datang? Jangan-jangan pengelola seko-lah, orangtua murid, dan masyarakat su-dah “kehabisan ide” dan dikhawatirkan muncul usulan-usulan yang tidak meng-utamakan prinsip keberlanjutan, usulan yang didasari oleh keinginan semata, atau kemungkinan terburuk adalah muncul usulan yang masuk dalam daftar nega-tive list PMDM.

Ketua Ikatan Guru TK Indonesia (IGT-KI) Luwu Timur yang juga menjabat Kepa-la Sekolah TK Pembina Tabarano, Saidah

Saleng, mengusulkan agar dana PMDM di-fokuskan pada peningkatan kompetensi guru-guru TK. Seperti Diklat Berjenjang Tingkat Dasar yang diikuti oleh 226 guru PAUD se-Kabupaten Luwu Timur pada April 2016. Dalam Diklat Dasar 48 jam itu, guru-guru menambah wawasan se-putar konsep dasar pendidikan anak usia dini, etika dan karakter anak, perkem-bangan anak, perencanaan pembelajaran, cara belajar anak usia dini, kesehatan dan gizi, dan pembelajaran mikro (micro-te-aching). Pendanaan Diklat dialokasikan dari dana PMDM sektor pendidikan di Ke-camatan Nuha, Towuti, dan Wasuponda.

Setelah mengikuti Diklat, peserta men-dapat insentif dari Pemerintah sebesar Rp1,5 juta per enam bulan. “Segala jenis bantuan Pemerintah mensyaratkan ca-lon penerimanya sudah mengikuti Diklat Berjenjang. Tahun ini, kami kirim lagi 12 orang untuk ikuti Diklat Berjenjang yang diadakan Pemerintah. Luwu Timur da-pat kuota peserta paling banyak karena kita ini sudah jadi percontohan. Belum ada daerah yang bisa mengadakan Dik-lat untuk ratusan peserta sekaligus. Da-erah-daerah lain kagum dengan program PMDM ini,” kata Saidah yang juga menjadi anggota Forum Lintas Pelaku (FLP) pada PMDM 2016. []

[Kiri] Di tahun anggaran 2016, warga Desa Wasuponda menyepakati kegiatan pembangunan PAUD untuk didanai PMDM. Seluruh dana di sektor pendidikan senilai Rp75 juta diserap untuk kegiatan tersebut. PAUD baru Desa Wasuponda masih memerlukan pekerjaan finishing dan pengadaan sarana belajar siswa. [Kanan] PAUD Lawora Jaya di Desa Kawata mendapat alokasi dana PMDM selama dua tahun anggaran untuk pengadaan mobiler dan renovasi area taman bermain.

IGTKI Kabupaten Luwu Timur secara khusus menyoroti izin operasional PAUD yang belum dimiliki oleh sebagian lembaga pendidikan.

Page 6: Memetakan Mutu 65 PAUD di 4 Kecamatan · surat ke alamat redaksi. Pelindung: Dewan Direksi PT Vale | Penasihat: Gunawardana Vinyaman (Direktur Komunikasi & Hubungan Luar), Busman

VERBEEK EDISI 32 | 2017

LAPORAN UTAMA6

PMDM Pendidikan Kecamatan Malili

Menata Fasilitas PendidikanHanya satu gedung TK baru yang dibangun di Kecamatan Malili melalui dana PMDM. Masyarakat lebih memilih untuk mengembangkan dan meningkatkan kualitas PAUD yang telah ada.

D i Kecamatan Malili, umumnya satu desa memiliki satu TK, atau mak-simal dua. Sehingga dana Program

Mitra Desa Mandiri (PMDM) sektor pen-didikan selama dua tahun anggaran fokus dialokasikan pada satu atau dua TK per desa. Hasilnya, tampilan fisik gedung Ta-man Kanak-kanak kini sudah lebih mena-rik dan tertata rapi. Sarana pembelajaran, seperti mainan edukatif, mobiler, hingga infrastruktur penunjang seperti jaringan air bersih dan saluran limbah, satu demi satu membaik setelah mendapat dukung-an dari PMDM.

Salah satu kegiatan yang dianggap penting dilakukan di fasilitas Pendidik-an Anak Usia Dini adalah penataan hala-man. Bagi anak-anak usia 4-6 tahun yang sedang aktif bergerak, halaman sekolah perlu ditata dengan memperhatikan as-pek keselamatan dan fungsi halaman se-bagai penunjang kegiatan bermain. Desa Puncak Indah memiliki dua unit fasili-tas PAUD, yaitu TK Al Muhajirin dan TK Makarti. Dana PMDM 2016 dialokasikan paling banyak untuk penataan halaman dan pengadaan alat permainan bagi dua fasilitas pendidikan tersebut. Rabat beton lantai halaman di TK Makarti menyerap anggaran Rp33 juta, sementara pekerja-an yang sama namun dengan luasan ha-laman TK Al Muhajirin yang lebih kecil menyerap dana Rp17.769.300.

Di Desa Balantang, PMDM mewujud-kan pembangunan sebuah gedung PAUD dengan 1 ruang kelas belajar (RKB). Dana pembangunan dianggarkan selama dua tahun terakhir pelaksanaan PMDM, total Rp155 juta. Kini fasilitas itu sudah digu-nakan sebagai prasarana belajar.

Kegiatan lain di Kecamatan Malili yang

juga menarik untuk dicermati adalah re-novasi TK Al-Mukminun di Desa Pasi-Pasi. Sebelum 2015, satu-satunya TK di desa tersebut kondisi fisiknya memprihatin-kan. Tampak luar bangunan seperti ge-dung tak terawat, dinding kotor, tidak ada satupun alat permainan di halaman, dan tidak dilengkapi kamar kecil bagi sis-wa maupun guru. Prasarana pendidikan yang miskin fasilitas membuat kegiatan belajar-mengajar jauh dari optimal.

Dana PMDM 2015 sektor pendidikan Rp80 juta seluruhnya dialokasikan untuk perbaikan prasarana di TK Al-Mukmi-nun. Mulai dari pengadaan alat perma-inan edukatif (APE) dalam maupun luar ruang, pembuatan WC, penataan halaman, hingga pembuatan lukisan dinding oleh seniman setempat. Kini tampilan luar TK Al-Mukminun mencerminkan dunia anak yang ceria dan penuh sukacita. Jumlah murid pun bertambah karena orangtua tak lagi ragu menyekolahkan anak-anak mereka di sana. Di anggaran 2016, dana sebesar Rp75 juta dimanfaatkan untuk menambah RKB di TK Al-Mukminun se-hingga sekolah itu bisa menerima lebih banyak siswa.

Mengoptimalkan fasilitas belajar

Selain Desa Pasi-Pasi, beberapa desa di Kecamatan Malili juga hanya memiliki satu gedung PAUD, yaitu Desa Laskap, Harapan, dan Wewangriu. Karena dirasa belum perlu untuk membangun TK baru, warga di desa-desa tersebut mengusulkan berbagai kegiatan demi meningkatkan kualitas pembelajaran. Di Desa Laskap, seluruh dana PMDM sektor pendidikan selama dua tahun anggaran dialokasikan

untuk merenovasi dan melengkapi sara-na TK At-Taqwa. Mulai dari rehab WC, pembangunan ruang tunggu, pemasangan wastafel, rabat beton, hingga pengadaan APE dan kelengkapan lain. Sementara di Desa Harapan, kegiatan penataan hala-man, rehab WC, dan pengadaan APE di-lakukan di TK Makarti. Kegiatan serupa juga dilakukan di TK Pembina, yang me-rupakan satu-satunya prasarana PAUD di Desa Wewangriu.

Di tiga desa lain di Kecamatan Malili—yaitu Desa Baruga, Pongkeru, dan Keca-matan Malili—kegiatan PMDM dilaku-kan di dua TK di desa masing-masing. Di Baruga, TK Al-Misfalah dan TK Nurul Iman menjadi penerima manfaat PMDM. Di TK Al-Misfalah, guru-guru mengusul-kan pembangunan RKB terbuka agar sis-wa bisa mendapat suasana belajar yang baru dan selalu segar. Kegiatan pemba-ngunan RKB tersebut menyerap anggar-an sebesar Rp42.853.000 dan kini su-dah bisa digunakan oleh siswa. Kegiatan lain di siklus 2016 adalah pembangunan kanopi TK Nurul Iman dan paket pena-taan taman TK-Al Misfalah. Sementara di tahun sebelumnya, PMDM mendanai pembangunan pagar, rehab RKB, peng-adaan APE, dan pengadaan kelengkap-an belajar yang seluruhnya berlokasi di TK-Al Misfalah.

Di Desa Pasi-Pasi, dana PMDM selama dua tahun anggaran dialokasikan untuk TK Al-Mukminun. Di tahun pertama, rehab prasarana dilakukan dan di tahun kedua fasilitas tersebut menambah satu RKB untuk menampung lebih banyak siswa.

[Kiri] Anak-anak usia dini di Desa Balantang semula belajar di ruang kelas yang tidak layak. Dana PMDM selama dua tahun anggaran senilai Rp155 juta digunakan untuk membangun gedung PAUD dengan satu RKB. Kini prasarana tersebut sudah aktif digunakan. [Kanan] Tampak Luar gedung PAUD Balantang.

TK As-Adiyah dan TK Cinta Damai me-rupakan penerima manfaat PMDM di Desa Pongkeru. Porsi pendanaan terbesar dari PMDM 2016, yaitu Rp62.895.000, diper-untukkan bagi pembangunan pondasi, pengadaan APE dan mobiler, serta peng-adaan seragam dan makanan bergizi bagi siswa TK As-Adiyah. Di tahun yang sama, dana PMDM senilai Rp10.605.000 diguna-kan untuk pengadaan mobile di TK Cinta Damai. Tahun sebelumnya, dana PMDM sektor pendidikan dibagi dua sama rata, masing-masing Rp40 juta, untuk penga-daan sarana di dua fasilitas PAUD terse-but. Sementara di Kelurahan Malili, dana PMDM selama dua tahun anggaran dise-rap oleh TK Aisyah dan TK Imanuel. Je-nis kegiatannya berimbang antara rehab bangunan fisik dan pengadaan barang.

Di tahun-tahun selanjutnya, perlu diran-cang kegiatan yang masuk kategori pening-katan kapasitas tenaga pendidik. Seperti yang dilakukan melalui dana PMDM Keca-matan Malili pada 2015. Kegiatan pelatihan guru TK dan Raudatul Athfal (RA) dilakukan untuk dua angkatan dengan dana sebesar Rp74 juta. Kegiatan serupa perlu dihidup-kan kembali mengingat dana PMDM sela-ma dua tahun anggaran dirasa sudah cu-kup untuk memenuhi kebutuhan pengem-bangan fisik.[]

Page 7: Memetakan Mutu 65 PAUD di 4 Kecamatan · surat ke alamat redaksi. Pelindung: Dewan Direksi PT Vale | Penasihat: Gunawardana Vinyaman (Direktur Komunikasi & Hubungan Luar), Busman

VERBEEK EDISI 32 | 2017

LAPORAN UTAMA 7

PTPM Kemitraan Strategis

Pemetaan Mutu PAUD sebagai Awal Akreditasi

P rogram Mitra Desa Mandiri (PMDM) sektor pendidikan telah bergulir se-lama 2 tahun. Dalam rentang waktu

2014-2016, PMDM telah mendanai pem-bangunan dan perbaikan 40 ruang kelas belajar (RKB) sebesar Rp1,8 miliar, seba-nyak 2.071 paket pengadaan mobiler dan kelengkapan sarana dengan dana Rp2,45 miliar, pengadaan buku dan alat perma-inan edukasi sebanyak 71 paket senilai Rp757 juta, pemberian makanan tambah-an bagi siswa dan pengadaan seragam se-kolah senilai Rp60 juta untuk 175 paket, dan kegiatan pelatihan guru sebanyak 18 paket dengan dana Rp338 juta.

Namun apakah bantuan-bantuan itu efektif dan tepat sasaran? Apakah du-kungan yang diberikan PMDM benar-be-nar memberi dampak pada peningkatan mutu pendidikan seperti tertuang dalam tujuan program?

Cara menilai efektivitas program ada-lah melalui Monitoring dan Evaluasi (Mo-nev). Karena itu, PMDM memberi dukung-an kepada Tim Monev dari Dinas Pendi-dikan, Ikatan Guru TK Indonesia (IGTKI) Kabupaten Luwu Timur, IGTKI Kecamat-an, Pengawas TK-SD di tiap kecamatan, serta tim dari Program Pengembangan Sosial PT Vale untuk melakukan kegiat-an Monev untuk 65 PAUD di empat ke-camatan terdampak operasi PT Vale. Tu-juannya adalah untuk memetakan mutu PAUD yang ada, sekaligus menilai apa yang masih perlu dibenahi di PAUD yang bersangkutan sehingga kegiatan PMDM sektor pendidikan di tahun-tahun beri-kutnya bisa tepat sasaran.

Sebelum melakukan Monev, perwa-kilan dari 53 PAUD yang pernah meneri-ma manfaat PMDM mendapat pembekal-

an pada awal April 2017. Mereka diberi penjelasan seputar pengisian instrumen pemetaan mutu PAUD. Setelah instrumen selesai diisi, Tim Monev akan mencocok-kannya dengan kondisi riil di tiap PAUD. Pemetaan mutu bertujuan mendokumen-tasikan kualitas atau mutu PAUD di empat kecamatan. Instrumen pemetaan mutu dikembangkan oleh Direktorat Jenderal PAUD dan Dikmas Kemdikbud.

Sejalan dengan Program Pemerintah

Kegiatan pembekalan itu dihadiri oleh Kepala Bidang PAUD Dinas Pendidikan Luwu Timur Guntur Hafid, Senior Ma-najer Program Pengembangan Sosial PT Vale Busman Dahlan Shirat, Koordinator Senior PTPM Pendidikan Asriani Amirud-din, Pengawas TK-SD Kecamatan Nuha Hj. Ani, SPd, dan Ketua IGTKI Luwu Ti-mur Saidah Saleng.

Guntur Hafid mengapresiasi PMDM yang sudah berjalan sepanjang dua tahun anggaran. “Pemerintah tidak bisa sendi-rian menangani seluruh urusan dengan cepat. Semua diselesaikan bertahap. De-ngan masuknya PMDM, saya selaku wakil Pemerintah Daerah menyatakan terima kasih karena bisa mendukung percepat-an peningkatan mutu untuk PAUD yang ada di 4 wilayah pemberdayaan Perusa-haan,” kata Guntur.

Terkait pemetaan mutu pendidikan, Guntur menyebutkan bahwa kegiatan itu selaras dengan program pemerintah yang hendak melakukan akreditasi terha-dap seluruh lembaga PAUD, baik negeri maupun swasta. “Tahun ini hingga 2019, Pemerintah melakukan percepatan akre-ditasi. Sehingga di 2020 nanti, semua TK,

Kelompok Bermain, dan lembaga yang setara sudah memiliki akreditasi,” kata Guntur. Sebelum mengajukan akreditasi, pemetaan mutu sangat penting dilakukan sehingga masih ada waktu untuk mela-kukan pembinaan terhadap PAUD yang mutunya masih dianggap kurang.

Meskipun berbeda dengan instrumen akreditasi, instrumen pemetaan mutu mengacu pada instrumen akreditasi dari Badan Akreditasi Nasional (BAN) PAUD dan Pendidikan Non Formal (PNF). Kedua instrumen terebut bertujuan membina sa-tuan pendidikan agar memenuhi delapan Standar Nasional Pendidikan (SNP). Keti-ka SNP sudah terpenuhi, barulah lemba-ga PAUD bisa mengajukan akreditasi ke BAN PAUD dan PNF.

Izin Operasional Mutlak AdaBusman Dahlan Shirat menambahkan,

dalam audit yang dilakukan lembaga in-dependen, ada beberapa kegiatan PMDM sektor pendidikan yang dinilai kurang se-suai dengan kebutuhan sekolah dan tidak langsung berdampak pada peningkatan mutu. “Dengan adanya pemetaan, maka problem, kebutuhan, dan potensi yang ada di masing-masing sekolah bisa keli-hatan sehingga keg iatan bisa lebih tepat sasaran,” kata Busman.

Guntur menggarisbawahi pentingnya kepemilikan izin operasional. “Semua PAUD mutlak punya izin. Begitu aturan dari Pemerintah. Proses pengurusan izin sekarang bisa dilakukan dalam hitungan hari, tidak seperti dulu yang perlu ber-tahun-tahun. Begitu dokumen lengkap, kami bisa mempercepat keluarnya izin.” Hal serupa juga disampaikan Pengawas TK-SD Kecamatan Nuha. “Pemerintah ti-

dak bisa memberikan bantuan apapun kepada TK yang belum punya izin ope-rasional. Untuk itu, saya harap, PMDM juga memberlakukan aturan yang sama sebelum memberikan bantuan karena izin ini sangat penting,” kata Pengawas TK-SD Kecamatan Nuha Hj. Ani.

Monev PMDM pendidikan dan peme-taan mutu PAUD dilakukan selama 11 hari, mulai 17 April 2017. Tim Monev mengunjungi fasilitas Pendidikan Anak Usia Dini di Kecamatan Nuha, Towuti, Wasuponda, dan Malili. Setelah itu, pada Agustus 2017 menurut rencana akan di-lakukan lokakarya hasil Monev bersama Diknas, IGTKI Kabupaten, IGTKI Keca-matan, seluruh perwakilan PAUD di em-pat kecamatan pemberdayaan, dan Balai Pengembangan PAUD Makassar, dan Ba-dan Akreditasi Nasional.[]

Lingkup Standar Nasional Pendidikan meliputi:

1. Standar Isi

2. Standar Proses

3. Standar Kompetensi Lulusan

4. Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan

5. Standar Sarana dan Prasarana

6. Standar Pengelolaan

7. Standar Pembiayaan

8. Standar Penilaian Pendidikan

Penyelenggara PAUD diperkenalkan dengan instrumen akreditasi. Dengan demikian, segala kegiatan pengembangan atau peningkatan mutu PAUD bisa diarahkan ke pencapaian akreditasi.

Pembekalan dilakukan kepada penyelenggara lembaga PAUD sebelum Tim Monev memetakan mutu tiap fasilitas pendidikan. Kegiatan Monev dilakukan pada April-Mei 2017 di 65 PAUD di empat kecamatan terdampak operasi PT Vale.

Page 8: Memetakan Mutu 65 PAUD di 4 Kecamatan · surat ke alamat redaksi. Pelindung: Dewan Direksi PT Vale | Penasihat: Gunawardana Vinyaman (Direktur Komunikasi & Hubungan Luar), Busman

VERBEEK EDISI 32 | 2017

LAPORAN UTAMA8

Melihat langsung kondisi PAUD dan merekamnya sesuai instrumen pemetaan mutu.

Tim Monev mengunjungi seluruh PAUD di Kecamatan Nuha, Towuti, Wasuponda, Malili. Tim melihat kondisi fisik, administrasi, dan pengelolaan PAUD yang diselaraskan dengan instrumen pemetaan mutu PAUD.

Kegiatan Monev di 3 TK Kecamatan Towuti (TK Pembina, TK Santa Clara, dan TK Al-Khairiyah) bertujuan memetakan potensi, kendala, dan sasaran perbaikan/pengembangan.

PTPM Kemitraan Strategis

Memetakan Mutu 65 PAUD di 4 Kecamatan

P ada 12 April 2017, PT Vale, Ikatan Guru TK Indonesia (IGTKI) Luwu Timur, dan Dinas Pendidikan Luwu

Timur telah melakukan pembekalan yang menuntun penyelenggara fasilitas Pen-didikan Anak Usia Dini (PAUD) dalam mengisi instrumen pemetaan mutu. Tin-dak lanjutnya adalah pelaksanaan mo-nitoring dan evaluasi (Monev) yang di-lakukan oleh tim dari Dinas Pendidikan, perwakilan IGTKI Kabupaten dan Keca-matan, Pengawas Pendidikan, fasilitator Program Mitra Desa Mandiri (PMDM), dan staf PTPM Pendidikan PT Vale.

Monev dimulai pada 17 April 2017. Awalnya, pelaksanaan Monev dijadwal-kan selama 11 hari namun Tim Monev memadatkan kunjungan menjadi 8 hari dan berakhir pada 26 April 2017. Tim me-lihat langsung kondisi 65 PAUD di empat kecamatan yaitu Nuha, Towuti, Wasupon-da, dan Malili. Meskipun sudah ada PAUD yang dinilai baik dari segi kompetensi te-naga pendidik, sarana dan prasarana, ma-upun pengelolaan, masih banyak PAUD yang kualitasnya perlu ditingkatkan.

“Monev bertujuan untuk menjaring dan mengetahui kendala dan kebutuhan dalam pengelolaan PAUD di Luwu Timur pada umumnya dan lembaga PAUD yang mendapat dukungan anggaran dari PMDM di area pemberdayaan PT Vale. Dari Mo-nev, kami mendapati hal-hal yang perlu dibenahi, yang perlu dibina, didorong, dan diperbaiki. Ada tiga problema utama yang kami temui, yaitu SDM, administra-si, dan sarana-prasarana,” kata Kepala Bi-dang PAUD dan Pendidikan Non-Formal (PNF) Dinas Pendidikan Kabupaten Luwu Timur Guntur Hafid.

Target akreditasiTerkait izin operasional dari Dinas

Pendidikan yang belum dimiliki banyak lembaga PAUD, Tim Monev menjumpai alasan bahwa pihak pengelola tidak tahu bahwa kepemilikan izin itu penting. "Kami juga menemui banyak PAUD yang tidak punya administrasi standar, bahkan tidak

punya visi-misi dan sistem belajar,” kata Guntur. Tanpa kelengkapan itu, pembel-ajaran di PAUD seperti kehilangan arah, sulit mengukur keberhasilan, dan penye-lenggara PAUD akan kesulitan menetap-kan target atau membuat rencana pe-ngembangan.

Luwu Timur menargetkan seluruh PAUD sudah terakreditasi pada 2019. Syarat utama pengajuan akreditasi adalah pemilikan izin operasional. Maka itu, salah satu agenda utama Monev PMDM sektor pendidikan adalah mendorong, membina, dan mensosialisasikan pengurusan tahap-an-tahapan menuju akreditasi. “Kami so-sialisasikan syarat yang perlu disiapkan dan tahapan pengurusan izin operasional. Kalau semua sudah lengkap, maka dalam waktu satu minggu Dinas Pendidikan bisa menerbitkannya,” kata Guntur.

Dalam ketentuan pemerintah un-tuk mendapatkan akreditasi, lembaga PAUD harus melewati 3 tahapan. Pertama, pengurusan izin operasional. Kedua, me-reka juga harus memiliki akte notaris lem-baga. Tanah tempat PAUD berdiri harus jelas statusnya atau minimal punya akta hibah dari pemilik tanah. Ketiga, PAUD harus mendaftar ke Pemerintah Pusat untuk mendapatkan Nomor Pokok Seko-lah Nasional (NPSN). Ketika tiga syarat itu terpenuhi dan penyelenggara PAUD telah mengisi instrumen akreditasi, barulah permohonan akreditasi bisa diajukan. Ak-reditasi memiliki banyak manfaat. Di an-taranya adalah sebagai acuan dalam me-ningkatkan mutu pendidikan dan rencana pengembangan sekolah, sebagai motiva-si untuk meningkatkan kualitas lembaga pendidikan secara berkelanjutan. Akre-ditasi juga berguna sebagai dasar untuk mendapatkan dukungan dari pemerin-tah, masyarakat, maupun sektor swasta.

Tim Monev juga menyoroti bahwa ma-sih banyak tenaga pengajar di pelosok yang latar belakang pendidikannya ku-rang. Banyak guru PAUD yang lulusan SMA. Kalaupun ada yang sarjana, tidak khusus jurusan pendidikan anak usia dini.

“Masalah lain yang kami temukan di lapangan adalah pengelolaan PAUD tidak punya sistem pendidikan dan kurikulum yang sesuai standar KTSP (Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan, red). Pada-hal PAUD intinya belajar sambil berma-in. Siswanya tidak dipaksa untuk belajar membaca atau menulis. Namun temuan kami di lapangan ada PAUD yang malah mengajarkan materi untuk anak SD,” kata IGTKI Luwu Timur Saidah Saleng.

Pengembangan untuk memenuhi akreditasi

PMDM sektor pendidikan yang sudah terlaksana selama 2 tahun anggaran, 2014-2016, telah memberi paket-paket dukungan kepada lembaga PAUD dengan total dana Rp5,4 miliar. PMDM mendanai pembangunan dan rehab ruang kelas bel-ajar (RKB), pengadaan mobiler dan ke-lengkapan sarana, pengadaan buku dan alat permainan edukasi, pemberian ma-kanan tambahan bagi siswa dan peng-adaan seragam sekolah, serta kegiatan pelatihan guru.

“Menurut saya dengan adanya PMDM di sektor pendidikan maka realisasi pro-gram-program pendidikan bisa lebih ce-pat. Misalnya untuk pengadaan sarana dan prasaran pendidikan yang sebe-lumnya perlu 2-3 tahun, dengan adanya PMDM bisa lebih cepat. Kolaborasi anta-ra Pemerintah, Perusahaan dan masyara-kat di PMDM juga membuktikan bahwa persoalan pendidikan perlu diatasi ber-sama-sama,” kata Guntur.

Untuk 2017, PMDM sektor pendidik-an sepenuhnya diarahkan untuk men-dukung program akreditasi PAUD. “Tiap sekolah sudah mendapatkan instrumen peningkatan mutu yang isinya sangat de-tail menjabarkan komponen apa saja yang perlu dimiliki lembaga PAUD untuk men-jamin mutunya. Di 2017, seluruh usulan sektor pendidikan harus mengacu ke in-strumen itu, mulai dari pengadaan sara-na-prasarana fisik, sarana edukasi, dan pelatihan guru. Tidak boleh ada usulan

yang melenceng,” kata Senior Koordina-tor Senior PTPM Pendidikan PT Vale As-riani Amiruddin.

Dalam Monev, sasaran PMDM 2017 itu disampaikan kepada penyelenggara sekolah. Sehingga diharapkan dalam mu-syawarah desa penetapan usulan, seluruh kegiatan sektor pendidikan yang diusul-kan untuk didanai PMDM dapat mendu-kung program akreditasi yang benar-be-nar meningkatkan mutu PAUD dan sejalan dengan ketentuan Pemerintah.[]

Page 9: Memetakan Mutu 65 PAUD di 4 Kecamatan · surat ke alamat redaksi. Pelindung: Dewan Direksi PT Vale | Penasihat: Gunawardana Vinyaman (Direktur Komunikasi & Hubungan Luar), Busman

VERBEEK EDISI 32 | 20179LAPORAN UTAMA

Rekapitulasi Monev PAUDM onev pemetaan mutu lembaga Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD)

dilakukan pada 17-26 April 2017 di Nuha, Towuti, Wasuponda, dan Malili. Tim yang terdiri atas Dinas Pendidikan, perwakilan Ikatan

Guru TK Indonesia (IGTKI) Kabupaten dan Kecamatan, Pengawas Pendi-dikan, fasilitator Program Mitra Desa Mandiri (PMDM), dan personel De-partemen Komunikasi dan Hubungan Luar PT Vale, menilai PAUD dari berbagai aspek: mulai dari sarana dan prasarana, kompetensi pendidik, hingga administrasi dan pengelolaan. Tujuannya adalah mendorong per-baikan lembaga PAUD menuju akreditasi.

65Jumlah PAUD yang di-Monev

41% tidak memiliki izin operasional

80% PAUD tidak terakreditasi

20% terakreditasi

22% siap akreditasi

58% tidak terakreditasi

Target PMDM Pendidikan

2015-2016Mewujudkan Satu Desa Satu PAUD

2017-2018 Menuntaskan izin operasional seluruh PAUD

2019-2020 Seluruh PAUD terakreditasi

Mangkutana

Burau

AngkonaTomoni Tomoni

Timur

Wotu

Kalaena

Wasuponda10 PAUD

Nuha12 PAUD

Towuti28 PAUD

Malili15 PAUD

Page 10: Memetakan Mutu 65 PAUD di 4 Kecamatan · surat ke alamat redaksi. Pelindung: Dewan Direksi PT Vale | Penasihat: Gunawardana Vinyaman (Direktur Komunikasi & Hubungan Luar), Busman

VERBEEK EDISI 32 | 201710 LAPORAN UTAMA

PMDM sektor Pendidikan

Pelatihan Kompetensi Pendidik dan Tenaga Kependidikan PAUD

M enjadi seorang pendidik bagi sis-wa-siswi usia dini merupakan tu-gas yang kompleks. Mereka harus

merencanakan, melaksanakan pembela-jaran, menilai hasil pembelajaran, serta melakukan bimbingan, pelatihan, penga-suhan dan perlindungan. Selain kecintaan dan semangat memajukan generasi masa depan, guru-guru di lembaga Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) harus memiliki empat macam kompetensi, yaitu kompe-tensi pedagogik, kepribadian, profesional, dan kompetensi sosial.

Sama sekali bukan perkara mudah ka-rena tiap kompetensi punya poin-poin terukur yang menjadi acuan mutu pendi-dik PAUD. Untuk kompetensi pedagogik, misalnya, guru-guru disyaratkan mema-hami karakteristik, kebutuhan, dan per-kembangan anak didik. Mereka juga harus menguasai dasar-dasar PAUD, menguasai prinsip dan pendekatan bermain sambil

belajar, dan menguasai dasar-dasar bim-bingan anak.

Ironisnya, kompetensi guru merupa-kan masalah utama di dunia pendidikan anak usia dini di Indonesia. Dari 366.600 guru di 85.500 TK di Indonesia, masih ada 4% guru yang hanya lulusan SMP, seba-gian besar SMA, dan hanya 23,6% guru PAUD yang sudah S1 seperti yang disya-ratkan negara. Kurang dari 10% guru PAUD yang sudah mengikuti Diklat Stan-dar yang dibuat oleh Badan Standarisasi Nasional Pendidikan (BSNP).

Itu baru tentang guru atau pendidik yang terdiri atas guru PAUD, guru pen-damping, dan guru pendamping muda. Untuk menjalankan sebuah lembaga PAUD, diperlukan juga tenaga kependi-dikan yang bertugas melaksanakan ad-ministrasi, pengelolaan, pengembangan, pengawasan, dan pelayanan teknis untuk menunjang proses pendidikan. Tenaga

Pelaku PMDM di Kecamatan Wasuponda berinisiatif menyelenggarakan pelatihan bagi pendidik PAUD se-Luwu Timur. Motivasinya sederhana: Ingin maju bersama.

IGTKI Kabupaten dan Kecamatan Wasuponda menyelenggarakan Pelatihan Kompetensi yang mendapat apresiasi dari Dinas Pendidikan Luwu Timur. Meningkatkan kompetensi pendidik artinya selangkah lebih dekat meraih akreditasi.

kependidikan terdiri atas pengawas, pe-nilik, Kepala PAUD, tenaga administrasi, dan tenaga penunjang lainnya.

Inisiatif untuk maju bersamaHal itu disadari oleh Ikatan Guru TK

Indonesia (IGTKI) Kabupaten Luwu Ti-mur dan IGTKI Kecamatan Wasuponda. Mereka pun menggelar pelatihan kom-petensi pendidikan dan tenaga kepen-didikan PAUD pada 17-20 Maret 2017 di Kantor Camat Wasuponda. Pelatihan yang mencakup materi seputar etika dan karakter guru, penyusunan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) dan silabus, metode penilaian, media pem-belajaran kreatif, serta materi tentang Data Pokok Pendidikan (Dapodik), diikuti oleh 110 peserta dari seluruh kecamatan di Luwu Timur.

Sekretaris Dinas Pendidikan Luwu Ti-mur Amrullah Rasyid membuka acara se-kaligus memberi materi pertama tentang etika dan karakter guru. “Seorang pendi-dik itu bukan hanya dituntut untuk pintar, melainkan juga punya etika. Mulai dari tutur kata, sikap, perilaku, sampai cara berpakaian, harus mencerminkan etika yang baik. Karena anak-anak paling mu-dah belajar melalui contoh. Ketika mere-ka melihat gurunya lemah-lembut, baik hati, sopan, mereka menyerap nilai-nilai itu dan menjadi bekal hingga mereka de-wasa kelak,” kata Amrullah.

Dana untuk pelatihan diambil dari dana Program Mitra Desa Mandiri (PMDM) Ke-camatan Wasuponda senilai Rp42 juta. Ini menarik karena dana milik Kecamatan Wasuponda bisa dimanfaatkan oleh gu-ru-guru dari 11 kecamatan lain. “Ini me-mang inisiatif kami bersama Ketua IGTKI Lutim. Kami ingin semua PAUD maju ber-sama, semua dapat ilmunya,” kata Sarlota,

Ketua IGTKI Wasuponda yang sekaligus guru di TK Kalvari, Desa Ledu-Ledu, Ke-camatan Wasuponda.

Guru-guru yang berdomisili di dae-rah yang cukup jauh dari lokasi pelatih-an, yaitu Kantor Camat Wasuponda, rela mengeluarkan biaya untuk transportasi dan konsumsi sendiri. “Dengan kondisi yang begitu terbatas, mereka semangat sekali ikut pelatihan. Mereka mau keluar uang sendiri. Itu yang bikin saya salut,” kata Sarlota.

Inisiatif IGTKI Kecamatan Wasuponda diapresiasi oleh Amrullah Rasyid. “Kita perlu lebih banyak lagi ide-ide seperti ini. Kegiatan yang punya dampak besar, tidak hanya untuk satu kecamatan, mela-inkan untuk seluruh kecamatan yang ada di Luwu Timur. Seandainya empat keca-matan pemberdayaan PT Vale punya ide yang sama, tentu kita bisa semakin cepat maju bersama,” kata Amrullah. Dia juga menggaris bawahi pentingnya kemitraan antara Pemerintah dan swasta untuk me-majukan daerah. “Kita bagi-bagi pekerja-an, tapi jangan sampai ada tumpang-tin-dih anggaran. Semua harus jelas, siapa mendanai kegiatan apa.”

Di tahun anggaran 2017, PMDM sek-tor pendidikan fokus mendukung akre-ditas PAUD. Hal itu sejalan dengan tujuan Pemkab Lutim yang menargetkan seluruh PAUD di Luwu Timur telah terakreditasi pada 2019. Salah satu poin penting untuk mendapatkan akreditasi adalah kompe-tensi tenaga pendidik. Standar pendidik dan tenaga kependidikan merupakan satu dari 8 cakupan SNP (Standar Nasional Pendidikan) PAUD. Selain itu, lembaga PAUD juga harus memenuhi standar kom-petensi lulusan, standar isi, proses, sarana dan prasarana, pengelolaan, pembiayaan, dan standar penilaian pendidikan.[]

Pendidik yang kompeten merupakan modal utama mencetak generasi penerus berkualitas.

Page 11: Memetakan Mutu 65 PAUD di 4 Kecamatan · surat ke alamat redaksi. Pelindung: Dewan Direksi PT Vale | Penasihat: Gunawardana Vinyaman (Direktur Komunikasi & Hubungan Luar), Busman

VERBEEK EDISI 32 | 201711EVENT

PTPM Kemitraan Strategis

Meningkatkan Kualitas Pendidikan dengan Mengedukasi Pengajar PAUD

P TPM Kemitraan Strategis Sektor Pendidikan menggelar Seminar Na-sional Pendidikan Anak Usia Dini

Tiap. Kegiatan merupakan rangkaian HUT Luwu Timur ke-14 sekaligus peringatan Hari Pendidikan Nasional 2017.

“Semua anak memiliki talenta. Di usia dini, mereka jangan dipaksa untuk dapat membaca, berhitung apalagi menghapal. Biarkan mereka menikmati masanya. Ber-main sambil belajar. Karena belajar yang paling efektif adalah belajar dengan cara

yang menyenangkan” Itulah sebagian pe-san pedagogi yang disampaikan Dr. Seto Mulyadi, SPsi, Msi atau yang kerap di-sapa Kak Seto, psikolog, praktisi pendi-dikan dan pemerhati anak yang menjadi pembicara Seminar Nasional Pendidik dan Kependidikan bertema “Mengajar dengan Cinta” yang diselenggarakan di Gedung Simpurusiang, Malili (9/5/2017).

Acara tersebut dihadiri 700 pengajar dan pengelola lembaga pendidikan anak usia dini (PAUD/taman kanak-kanak)

yang berada di Kabupaten Luwu Timur. Kegiatan juga merupakan rangkaian dari perayaan hari ulang tahun Kabupaten Luwu Timur ke-14 dan peringatan Hari Pendidikan Nasional 2017. Sekaligus di-rangkaikan dengan pengukuhan “Bunda PAUD Kabupaten Luwu Timur Periode 2016-2021 yang dilakukan oleh Bupati Luwu Timur Muhammad Thoriq Hussler.

Seminar Nasional ini diselenggarakan berkat dukungan PTPM Kemitraan Strate-gis Sektor Pendidikan. Menurut Manajer

Senior Program Sosial PT Vale Busman Dahlan Shirat dalam sambutannya me-nyampaikan bahwa program ini merupa-kan salah satu upaya perusahaan mendu-kung perbaikan dan peningkatan kualitas pendidikan di Kabupaten Luwu Timur khususnya area pemberdayaan PT Vale, khususnya bagi pendidikan tingkat dini.

Dalam catatan, di empat wilayah pem-berdayaan PT Vale yakni Kecamatan Nuha, Malili, Towuti dan Wasuponda te-lah ada 65 PAUD di mana sebagian besar lembaga tersebut mendapat dukungan dari PTPM. “Artinya dengan agenda pe-merintah 1 Desa 1 PAUD, pemerintah da-erah didukung perusahaan telah menuju ke arah tersebut,” ujar dia.

Hal senada juga disampaikan Bupati Luwu Timur. “Dengan adanya seminar dan pengukuhan Bunda PAUD ini, ku-alitas pendidikan di Luwu Timur diha-rapkan dapat semakin baik. Sebab, gu-ru-guru PAUD merupakan kunci kesiap-an SDM berkualitas karena siswa PAUD merupakan usia emas dan memerlukan stimulan untuk dapat tumbuh dan ber-kembang dengan sempurna. Sedangkan dengan adanya pengukuhan Bunda PAUD ini diharapkan tingkat kesadaran penge-lola, pengajar dan orang tua pentingnya PAUD bagi anak usia dini semakin baik,” ujar Bupati.

Standar pendidikanPada materinya, Kak Seto juga me-

nyampaikan beberapa penekanan ter-hadap edukasi anak usia dini. Dengan gaya penyampaian yang memadukan bercerita dongeng dan mengajak bernyanyi bersa-ma, Ketua Lembaga Perlindungan Anak Indonesia ini mengingatkan kepada au-diens pentingnya mengajak anak belajar sesuai usia dan tingkat pertumbuhannya. “Guru-guru PAUD harus bersahabat me-miliki tingkat kesabaran dan kreativitas yang tinggi,” ujar dia.

Selain pedagogi juga disampaikan fe-nomena dunia pendidikan yang perlu di-antisipasi dan disikapi oleh pengajar dan orang tua, misalnya fenomena kekerasan (bullying) yang dapat memberikan dam-pak negatif bagi anak. “Kita harus peka terhadap fenomena ini. Sebab anak yang menjadi korban kekerasan punya karak-ter menjadi gelisah, malas belajar, panik, agresif dan rendah diri. Anak-anak ini juga memicu perbuatan menyimpang,” tegas Kak Seto.

Beliau juga menyinggung soal standar isi pendidikan yang utama bagi dunia pen-didikan, yakni lima elemen yang terdiri dari etika, estetika, iptek, nasionalisme dan kesehatan. “Anak pada dasarnya se-nang belajar. Bila sebaliknya yang terjadi, berarti ada yang salah dengan lingkungan. Belajar dalam suasana gembira. Sehingga lebih efektif,” tutup dia.[]

Peserta seminar menikmati cara bertutur Kak Seto yang memadukan penjelasan dengan dongeng dan nyanyian. Acara seminar juga dirangkai dengan pengukuhan Bunda PAUD.

Seminar yang membuka wawasan pendidik PAUD untuk menerapkan konsep "mengajar dengan cinta".

Page 12: Memetakan Mutu 65 PAUD di 4 Kecamatan · surat ke alamat redaksi. Pelindung: Dewan Direksi PT Vale | Penasihat: Gunawardana Vinyaman (Direktur Komunikasi & Hubungan Luar), Busman

VERBEEK EDISI 32 | 201712 WAWASAN

Implementasi PAUD di Indonesia mendapat penghargaan UNESCO, namun masih menyisakan banyak ruang untuk berbenah.

Keberadaan PAUD juga tidak bisa “asal berdiri” tanpa memperhatikan berbagai perangkat penunjang untuk kegiatan bermain sambil belajar.

Salah satu TK di wilayah pemberdayaan PT Vale. Skema kemitraan merupakan salah satu solusi percepatan gerakan Satu Desa Satu PAUD.

Dukung Gerakan Nasional Satu Desa Satu PAUD

A langkah membanggakan jika kita sebagai warga negara bisa mem-berikan kado paling indah bagi Re-

publik Indonesia di HUT Emas ke-100 di 2045 mendatang. Apa kira-kira yang bisa kita berikan kepada Republik tercinta ini? Berkontribusi membentuk generasi yang sehat, cerdas, berakhlak mulia, dan mampu bersaing di kancah internasional tentu merupakan hadiah manis. Dan hal itu harus dipersiapkan sejak dini. Jika saat ini Anda memiliki putra atau putri berusia 2 tahun, maka pada 2045 usia-nya akan menginjak 30 tahun. Saat itu perannya sebagai generasi muda akan menentukan arah negeri ini. Maka tidak berlebihan jika “kado” generasi emas itu kita persiapkan mulai sekarang.

Pemerintah pun punya pandangan se-rupa. Sebagai bagian dari persiapan mem-bentuk generasi emas untuk menyonsong “100 Tahun Kemerdekaan Indonesia”, Pe-merintah memberi perhatian lebih terha-dap pendidikan dan gizi anak, terutama anak-anak dalam fase golden age. Di usia dini itulah anak-anak perlu mendapat bimbingan, baik dari lingkungan keluar-ga maupun lewat lembaga pendidikan anak usia dini (PAUD), seperti Kelompok Bermain (KB), Taman Kanak-kanak (TK), atau satuan PAUD sejenis (SPS). Melalui bimbingan ini, anak-anak usia dini kelak dapat menjadi generasi emas Indonesia yang mampu bersaing di kancah inter-nasional. Salah satunya melalui gerakan Satu Desa Satu PAUD.

Capaian gerakan itu cukup menggem-birakan. Sampai tahun 2016, tercatat 72,29% atau 58.174 desa di seluruh Indo-nesia telah memiliki PAUD. Jumlah PAUD di seluruh Indonesia mencapai 190.225 lembaga. Bahkan Kemendikbud RI mera-ih penghargaan UNESCO Prize for Girl’s and Women’s Education 2016. Penghar-gaan tersebut diberikan karena kepedu-lian Indonesia yang mulai mengenalkan program pengarusutamaan jender se-jak jenjang PAUD. Jumlah peserta didik perempuan di TK pada 2015 lalu telah mencapai 1.156.777 anak, atau hampir menyamai laki-laki sebanyak 1.396.523.

Keikutsertaan anak-anak Indonesia da-lam program PAUD atau Angka Partisipa-si Kasar (APK) juga cukup mengesankan UNESCO. PAUD Indonesia bahkan berha-sil melampaui rerata dunia. Pada 2012,

APK PAUD dunia sebesar 54%, sedang-kan APK PAUD Indonesia telah menca-pai 63%. Hal tersebut berdasarkan data UNESCO Institute for Statistics 2014 yang dirilis beberapa waktu lalu. Data tersebut juga menggambarkan bahwa APK PAUD Indonesia mengungguli rerata APK PAUD di Asia Tenggara.

Belum MerataMeskipun mampu membawa perba-

ikan dan sudah menuai prestasi, Gerak-an Satu Desa Satu PAUD masih jauh dari garis finish. Beberapa provinsi memang telah tuntas mendirikan satu PAUD di setiap desa. Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, misalnya. Seluruh desa di Provinsi tersebut telah memiliki PAUD sehingga bisa dikatakan target program tercapai 100%. Posisi kedua diikuti oleh Daerah Khusus Ibukota Jakarta yang men-capai 99,6%.

Di tingkat kabupaten, Kotabaru di Ka-limantan Selatan bisa menjadi acuan. Di 201 desa/kelurahan di Kabupaten Kota-baru, seluruhnya sudah dilengkapi prasa-rana PAUD. Kota Bontang di Kalimantan Timur juga telah menuntaskan gerakan Satu Desa Satu PAUD setelah memiliki 164 lembaga PAUD di 15 desa/kelurahan. Di Jombang, Jawa Timur, program terse-but sudah melebihi target. Dengan jum-lah PAUD mencapai 1.024 yang tersebar di 306 desa dan 4 kelurahan, maka ada desa-desa di Kabupaten Jombang yang punya lebih dari satu PAUD.

Namun pembangunan PAUD di Indone-sia belumlah merata. Di Kabupaten Kepu-lauan Anambas, Provinsi Kepulauan Riau, hingga saat ini belum ada TK maupun KB yang berdiri. Aparatur desa-desa di Anambas lebih fokus pada pembangunan fasilitas sekunder, seperti lapangan voli atau lapangan sepakbola. Di NTT, ada 1.029 desa yang belum memiliki PAUD. Di Sumatera Utara, dari 33 kabupaten/kota, baru enam yang memiliki satu PAUD di setiap desanya. Kabupaten/kota lainnya belum punya PAUD karena jarak wilayah yang terlalu jauh dari pusat pengembang-an, jumlah anak usia dini tidak begitu ba-nyak, dan kesadaran masyarakat terha-dap pentingnya PAUD masih kurang. Di Pulau Jawa yang merupakan konsentrasi pembangunan saja masih ada 326 desa dari total 8.580 desa yang ada di seluruh

Provinsi Jawa Tengah yang belum memi-liki lembaga PAUD.

Peran Bunda PAUDBanyak cara serta terobosan dilaku-

kan untuk mendukung gerakan Satu Desa Satu PAUD. Mungkin Anda sudah pernah membaca cerita atau melihat tayangan di televisi tentang individu-individu yang terpanggil untuk mendirikan Taman Ka-nak-kanak di pedalaman Indonesia, seka-ligus menjadi satu-satunya tenaga peng-ajar sekolah yang mereka rintis. Sebuah kepedulian besar yang patut diberi ap-resiasi setinggi-tingginya.

Selain itu, Pe-merintah juga punya cara un-tuk mengetuk nurani para ibu agar lebih pedu-li tentang pendi-dikan anak usia dini. Salah sa-tunya adalah melantik Bun-da PAUD di tiap provinsi, kabu-paten, kecamat-an, hingga ting-kat desa. Mere-ka adalah moti-vator sekaligus agen percepat-an pembangun-an dan pening-katan kualitas PAUD.

Di Provinsi Aceh, dari 6.493 desa yang ada, lebih dari 2.000 desa belum memiliki PAUD. Karena itu pada akhir 2016, Bunda PAUD Aceh, Hj. Niazah A. Hamid menandatangani pak-ta integritas sebagai bentuk dukungan terhadap program Satu Desa Satu PAUD. Sebanyak 23 Bunda PAUD di seluruh Aceh telah setuju meningkatkan kinerja Pokja Bunda PAUD, terutama sisi administrasi dan dokumentasi, serta mendorong pem-bentukan PAUD di setiap gampong (desa adat). Selain itu, para Bunda PAUD juga akan mensosialisasikan program PAUD ke pihak swasta dan BUMN/BUMD supaya mereka bisa berkontribusi membangun PAUD di desa-desa.

Sosok Hj. Raden Rukmi Kurnia Sismar-tianti Aswari berhasil wujudkan 100% program Satu Desa Satu PAUD di Kabu-paten Lahat, Sumatera Selatan. Bunda Lisa, begitu dia biasa disapa, tanpa lelah melakukan komunikasi dengan seluruh Camat di Lahat untuk segera membangun PAUD di desa-desa yang belum memiliki TK atau KB.

Di Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu, ada 166 Bunda PAUD di ting-kat kecamatan, desa, dan kelurahan. Me-reka telah berhasil mewujudkan pendiri-an 163 lembaga PAUD di 15 kecamatan.

Meski demikian, pe-kerjaan rumah para Buna PAUD di Ka-bupaten itu masih panjang karena ma-sih ada 34 desa lagi yang sama sekali be-lum memiliki PAUD.

Setelah Satu Desa Satu PAUD terwujud di seluruh daerah di Indonesia, bukan berarti semua pihak kemudian boleh ber-pangku tangan. De-ngan semakin ba-nyaknya lembaga PAUD, kebutuhan akan tenaga peng-ajar profesional tu-rut meningkat. Maka target yang juga ha-rus dikejar adalah peningkatan kapa-sitas guru. Akan le-bih baik lagi jika tiap

kabupaten memiliki lembaga pelatihan khusus guru-guru PAUD. Selain itu, juga perlu dibentuk tim penjamin mutu yang terdiri atas penilik PAUD dan pengawas TK yang sewaktu-waktu dapat melaku-kan kunjungan dan pemantauan pada lembaga. Dan yang tidak boleh dilupa-kan adalah kesejahteraan guru. Kita se-mua sadar bahwa guru KB dan TK adalah mereka yang memiliki jiwa pengabdian tinggi, peran pendidik yang sangat besar, serta berkarakter tangguh. Sudah sewa-jarnya kesejahteraan mereka diperha-tikan seiring dengan gerakan Satu Desa Satu PAUD.[]

Page 13: Memetakan Mutu 65 PAUD di 4 Kecamatan · surat ke alamat redaksi. Pelindung: Dewan Direksi PT Vale | Penasihat: Gunawardana Vinyaman (Direktur Komunikasi & Hubungan Luar), Busman

VERBEEK EDISI 32 | 201713EVENT

Panen Padi SRI TapulemoS etelah memulai musim tanam pada

bulan Februari, Kelompok Tani Ta-pulemo, Kecamatan Nuha, memanen

padi yang mereka budidayakan dengan System of Rice Intensification (SRI) Or-ganik, pada pertengahan Mei 2017. Di kelompok tersebut, ada tiga petani yang menerapkan pola SRI Organik, yaitu Sur-yamin, H. Nirwan, dan Mulyadi.

Di musim kedua ini, produktivitas la-han meningkat. Dari 6,7 ton/hektar men-jadi 6,8. Luasan SRI Organik-pun bertam-bah, dari 0,1 hektar di musim perdana menjadi 0,5 hektar di musim kedua. Se-remoni panen musim kedua dihadiri oleh Camat Nuha, Kepala Desa Nikkel, Bintara Pembina Desa (Babinsa), Penyuluh Per-tanian Lapangan, pendiri Yayasan Aliksa

Organik SRI, dan perwakilan PT Vale. Per-hitungan ubinan dilakukan dengan meli-batkan staf Badan Pusat Statistik Kabu-paten Luwu Timur.

“Musim ini tantangan terberat ada-lah curah hujan yang tinggi. Sawah jadi sering banjir. Selain itu, kami juga mau pakai mesin gasrok sehingga pekerjaan kami lebih ringan,” kata Suryamin, Ke-tua Kelompok Tapulemo. Musim keti-ga, petani berencana menggunakan alat gasrok mesin untuk menggantikan alat gasrok dorong yang selama ini mereka gunakan. Pada praktik SRI Organik, gas-rok atau penyiangan merupakan tahap-an penting yang harus dilakukan untuk menekan gulma secara alami.[]

Petani bersama pendamping melakukan kegiatan panen sekaligus menghitung produktivitas lahan. (Foto: Aliksa)

IKVI Salurkan 5.280 Buku ke Sekolah Kelas JauhB erkontribusi memajukan dunia

pendidikan merupakan salah satu agenda yang terus digalakkan oleh

pengurus dan anggota Ikatan Keluarga Vale Indonesia (IKVI). IKVI merupakan perkumpulan istri karyawan PT Vale yang kerap melakukan berbagai kegiatan sosi-al. Pertengahan tahun ini, IKVI mengga-lang donasi buku dari karyawan PT Vale maupun masyarakat untuk didistribusi-kan ke sekolah-sekolah yang membutuh-kan di area pemberdayaan Perusahaan.

Drop box buku-buku bekas layak baca dibuka sepanjang 2-19 Mei 2017. Hasil-nya menggembirakan. Tercatat ada 5.280 buku yang berhasil dikumpulkan, mulai dari buku pelajaran, pengetahuan umum, buku religi, buku cerita, novel, komik, buku mewarnai, hingga majalah. Pada 22-23 Mei 2017, pengurus dan anggota IKVI mendistribusikan buku ke enam sekolah di wilayah terpencil, yaitu Kelompok Ber-main Ekselensia (Kampung Dongi, Wasu-ponda), SD 253 Kelas Jauh Amasi (Desa Balambano), TK Tinambo (Dusun Tabar-

ano), SD 256 Kelas Jauh Dusun Tabara-no, TK Kayu Tanduk (Desa Matano), SD 245 Kelas Jauh Tole-tole (Desa Kawata).

Kegiatan tersebut dilakukan dalam rangka menyambut Hari Pendidikan Na-sional (2 Mei) dan Hari Buku Nasional (17 Mei). “IKVI peduli pada kemajuan pendidikan di daerah-daerah yang sulit diakses. Kami berharap pendidikan yang mereka dapatkan sama dengan pendidik-an yang didapat oleh anak-anak di kota. Kami membuka donasi berupa buku-buku pelajaran, buku pengetahuan, dan buku-buku cerita anak untuk menunjang kegi-atan belajar serta menanamkan kecintaan membaca di kalangan siswa sekolah,” kata Ketua IKVI Rohani Basri yang menyerah-kan bantuan buku secara simbolis kepada siswa-siswi di enam sekolah.

Selain buku, IKVI juga menerima sum-bangan dana senilai Rp3,6 juta yang di-salurkan kepada sekolah dalam bentuk buku cerita, buku mewarnai, puzzle, ATK, dan susu. Kegiatan donor buku itu renca-nanya akan menjadi agenda rutin IKVI.[]

Siswa di TK Kayu Tanduk menerima donasi buku dari karyawan PT Vale dan masyarakat. Siswa di daerah terpencil itu sehari-hari belajar di tempat yang minim infrastruktur penunjang.

Pengurus IKVI mendistribusikan buku ke KB Ekselensia, Wasuponda. Lembaga tersebut dipilih karena masih kurangnya kelengkapan penunjang kegiatan siswa.

Page 14: Memetakan Mutu 65 PAUD di 4 Kecamatan · surat ke alamat redaksi. Pelindung: Dewan Direksi PT Vale | Penasihat: Gunawardana Vinyaman (Direktur Komunikasi & Hubungan Luar), Busman

VERBEEK EDISI 32 | 201714 KILAS PMDM

PMDM Masuki Siklus Ke-4

PTPM Dorong OVOPB agi pelaku usaha, istilah OVOP yang

merupakan kepanjangan dari One Village One Product atau Satu Desa

Satu Produk sudah tidak asing lagi. Ge-rakan tersebut dipelopori Prof. Morihiko Hiramatsu, salah seorang Gubernur di Jepang, pada 1980. Konsepnya sederha-

na, tiap desa menghasilkan satu produk unggulan yang punya nilai jual sehingga mendatangkan keuntungan bagi warga. Program itu terbukti efektif dalam me-ningkatkan kesejahteraan warga desa, menyumbang pendapatan daerah, serta mempererat solidaritas sosial di antara warga desa.

Konsep itu kemudian menyebar dan diduplikasi oleh negara-negara ASEAN, negara-negara di Asia Selatan, Afrika, Eropa Timur, dan Amerika Selatan. Ge-rakan OVOP secara resmi diluncurkan di ASEAN pada Maret 2014 di Yogyakarta.

Penerapan OVOP di Indonesia dilaksana-kan melalui program Kementerian Per-industrian sejak 2008 untuk mengem-bangkan potensi industri kecil dan me-nengah pada berbagai sektor.

Luwu Timur juga bercita-cita mence-tak satu produk unggulan di tiap desa. UKM pangan dibidik sebagai sektor an-dalan dengan pertimbangan potensi alam yang besar yang dapat diolah men-jadi aneka olahan pangan. PT Vale me-lalui Program Terpadu Pengembangan Masyarakat (PTPM) mendukung perwu-judan OVOP di Kabupaten Luwu Timur,

khususnya di empat kecamatan terdam-pak operasi Perusahaan, karena selaras dengan misi PTPM yaitu mewujudkan kemandirian berkelanjutan.

Berbagai kegiatan demi mengem-bangkan potensi ekonomi kerakyatan dilakukan. Salah satunya adalah pela-tihan perencanaan bisnis yang digelar pada 18-19 Mei 2017 di Gedung Matano Player, Sorowako. Pelatihan tersebut di-ikuti oleh lebih dari 60 pelaku UKM dari Kecamatan Nuha, Towuti, Wasuponda, dan Malili.

“Pengembangan UKM merupakan komponen strategis untuk memajukan ekonomi masyarakat. Melalui pelatih-an kewirausahaan seperti ini, Pemerin-tah berharap masyarakat terpacu untuk menggali potensi diri dan potensi dae-rah, lebih produktif, serta tergerak men-ciptakan lapangan kerja,” kata Wakil Bu-pati Luwu Timur Irwan Bachri Syam saat membuka pelatihan. Sementara Senior Manajer Program Pengembangan Sosial PT Vale Busman Dahlan Shirat mengga-ris bawahi pentingnya kemitraan anta-ra Pemerintah, swasta, dan masyarakat untuk menciptakan masyarakat mandiri berkelanjutan.

Selama dua hari, peserta belajar me-yusun rencana bisnis, rencana pema-saran, rencana organisasi, rencana keu-angan, dan rencana produksi. Peserta juga dibagikan formulir isian untuk mengaju-kan izin Pangan Industri Rumah Tangga (P-IRT). Pemateri didatangkan dari Asosi-asi UKM Mutiara Timur Sulawesi Selatan. Di sela-sela pelatihan, peserta yang mayo-ritas adalah pelaku UKM sektor pangan memberikan testimoni seputar latar be-lakang usaha, peluang, pencapaian, serta tantangan yang mereka hadapi. Anggar-an pelatihan bersumber dari dana PMDM Kecamatan Nuha namun penerima man-faatnya berasal dari empat kecamatan pemberdayaan PT Vale.[]

P rogram Mitra Desa Mandiri (PMDM) memasuki tahun keem-pat pelaksanaannya di 38 desa di

4 kecamatan terdampak operasi PT Vale. Setelah menuntaskan seluruh kegiatan di siklus ke-3 yang ditandai dengan Mu-syawarah Desa Serah Terima (MDST), PMDM memasuki siklus selanjutnya. Musyawarah Desa Sosialisasi (MDSos), sebagai tahap awal pelaksanaan PMDM di tiap siklus, telah dilakukan di 30 desa hingga akhir Mei 2017.

“Sekarang ini masyarakat sudah mem-bahas hal-hal teknis. Tidak ada lagi pro dan kontra tentang PMDM. Masyara-kat sekarang sudah sampai pada tahap peningkatan kualitas program supaya lebih efektif dan transparan,” kata Fai-sal Halim, Fasilitator PMDM Kecamat-an Towuti. Hal itu tampak dalam MDST dan MDSos. Misalnya di Desa Asuli, Ke-

camatan Towuti, masyarakat meminta Komite Desa agar memaparkan penye-rapan anggaran PMDM secara terperinci.

Ketika dilakukan sosialisasi PMDM siklus 2017, masyarakat umumnya bisa menerima dengan baik karena tidak ada perubahan mekanisme dan jumlah ang-garan dari siklus sebelumnya. Mereka mengusulkan supaya tahapan program, terutama tahap pencairan dana, lebih di-percepat sehingga pelaksanaan kegiatan bisa berjalan lebih cepat pula. Hanya di beberapa desa yang masih terlihat ada-nya pro dan kontra. Sebagian kecil ma-syarakat masih mengharapkan program sosial PT Vale dikembalikan ke bantuan tunai seperti mekanisme lama.

Di beberapa desa, MDST dan MDSos juga dirangkaikan dengan Musyawarah Desa Pen-jaringan Usulan dan penetapan Komite Desa baru.[]

Pelatihan yang dihadiri 60 pelaku UKM dari empat kecamatan pemberdayaan PT Vale yang mayoritas bergerak di sektor pangan. Pelatihan didanai PMDM Kecamatan Nuha. Pemkab Lutim sedang menggali potensi UKM di tiap desa dan mendorong pelaksanaan OVOP.

Tim Program Pengembangan Sosial PT Vale dan Fasilitator PMDM-Kabupaten memaparkan mekanisme PMDM 2017. Saat ini banyak desa yang sudah melewati tahapan sosialisasi dan verifikasi kegiatan.

Page 15: Memetakan Mutu 65 PAUD di 4 Kecamatan · surat ke alamat redaksi. Pelindung: Dewan Direksi PT Vale | Penasihat: Gunawardana Vinyaman (Direktur Komunikasi & Hubungan Luar), Busman

VERBEEK EDISI 32 | 201715EVENT

PTPM Kemitraan Strategis

Menyiapkan Herbalis Ikuti Uji Kompetensi

S eperti biasa, pelatihan herbal selalu dihiasi dengan aneka olahan tanam-an obat yang dipamerkan pembuat-

nya. Berbagai sediaan, mulai dari simpli-sia, bubuk, minuman segar, hingga ola-han berupa kosmetika diletakkan di meja display. Peserta pelatihan bisa membeli aneka olahan yang sudah dikemas cantik itu. Di pelatihan herbal lanjutan, sediaan semakin lengkap. Mereka tidak lagi saling bertanya apa khasiat masing-masing ta-naman obat karena seluruh pegiat herbal sudah punya pemahaman mendalam. Be-berapa melontarkan celetukan, “Banyak sekali bawang Dayak sekarang. Dulu se-tengah mati carinya, sekarang setiap kali ada yang perlu tinggal ambil saja.”

Tidak heran jika mereka sudah makin mahir dalam budidaya dan pengolahan tanaman obat. Karena saat ini pemanfa-atan dan pengembangan tanaman obat oleh pegiat herbal di empat kecamatan pemberdayaan PT Vale telah memasuki tahun kedua. Di tahun pertama, mereka mempelajari teknik budidaya, menge-nal khasiat tanaman obat, dan menda-lami cara meramu obat-obatan tradisio-nal yang sudah terbukti keampuhannya untuk mengatasi berbagai keluhan ke-sehatan, baik untuk diri sendiri maupun keluarga dekat. Di tahun kedua ini, para pegiat herbal memasuki fase yang lebih serius. Mereka mulai melirik obat herbal sebagai bisnis dan menyiapkan diri un-tuk menempuh ujian sertifikasi penyehat tradisional pratama.

Sebagai bekal mengikuti uji kompeten-si, pegiat herbal dari Kelurahan Magani, Desa Nikkel, Sorowako, Matano, Tabar-ano, Lioka, serta staf Puskesmas Nuha, Wawondula, Timampu, Bantilang, Wa-suponda, dan Lampia, mendapatkan pe-latihan intensif. Seperti yang dilakukan dalam Pelatihan Herbal Lanjutan di Ru-mah Kemitraan Balai Penyuluhan Perta-nian, Perikanan dan Kehutanan (BP3K) Model-Kecamatan Nuha, 12 Mei 2017.

Pelatihan intensif yang diikuti oleh 35 pe-serta itu dilakukan demi mencetak peng-obat herbal yang andal dan terpercaya.

Kegiatan pemanfaatan obat merupa-kan salah satu program pengembangan Upaya Kesehatan Bersumberdaya Masya-rakat (UKBM) yang digagas PT Vale dan Dinas Kesehatan Luwu Timur dalam ke-rangka Program Terpadu Pengembang-an Masyarakat (PTPM). UKBM merupa-kan pilar kesehatan paling dasar sesu-ai Perpres No. 72/2012 tentang Sistem Kesehatan Nasional (SKN). PT Vale dan Dinas Kesehatan Luwu Timur sepakat mengembangkan tanaman herbal meng-ingat potensi lahan dan melimpahnya ta-naman obat tradisional yang tumbuh di wilayah ini.

50 herbalis ikut ujian kompetensi

“Tahun 2017, ditargetkan 50 pegiat herbal dari Kecamatan Nuha, Towuti, Wasuponda, dan Malili bisa mengikuti uji kompetensi yang dilakukan langsung oleh Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP),” kata dr. Rianti Maharani, Master Herbal Medik dari Yayasan Aliksa Orga-

nik SRI, yang menjadi pemateri pelatihan lanjutan yang membahas peracikan dan perizinan herbal. Selain teknik meracik tanaman obat, dr. Rianti juga memberi materi seputar terapi totok agar keteram-pilan yang dimiliki para herbalis menjadi kian lengkap.

Peserta membagi pengalaman mereka seputar khasiat tanaman obat, sekaligus tahapan kegiatan yang tengah mereka jalankan bersama kelompok masing-ma-sing. “Saya pernah tidak bisa berdiri. Kena sakit pinggang dan kaki. Langsung saya minta orang untuk rebus meniran, rum-put mutiara, dan sidaguri. Tidak sampai 30 menit, saya langsung bisa berdiri,” kata Syahraeni, istri Kepala Desa Nikkel. Syahraeni juga menambahkan bahwa di kebun herbal Desa Nikkel sudah tersedia 138 macam tanaman herbal yang diper-jual-belikan dalam bentuk simplisia ma-upun bibit tanaman.

H. Nasir, pegiat herbal dari Kelurahan Magani, juga membagi cerita. “Saya ini punya kanker paru-paru. Kena kanan dan kiri. Sembari saya jalani pengobatan dok-ter, saya minum campuran kunyit putih, temulawak, daun iler (miana, red), sam-

Pegiat herbal binaan PT Vale kini menyiapkan diri untuk menjadi penyehat tradisional pratama sekaligus bersiap memasarkan produk olahan secara lebih luas dan berstandar.

biloto. Baru-baru saya cek lagi paru-pa-ru, kata dokter tinggal flek saja,” kata H. Nasir. Pegiat herbal di Kelurahan Magani memasarkan obat tradisional dalam ben-tuk minuman segar, bubuk, dan dalam bentuk ramuan instan. Saat ini mereka sedang menunggu keluarnya izin usaha agar produk herbal Magani bisa dipasar-kan ke toko-toko.

Agar keterampilan para herbalis se-makin lengkap, mereka juga mempela-jari terapi totok, olah napas, dan mem-buat minyak pijat. Pemateri adalah Iis Sumiati Kini, konsultan Rumah Totok di seluruh Indonesia dan konsultan di Gri-ya Sehat Holistik Palembang. “Lengkap sekali ini. Ada lagi ilmu baru. Saya paling semangat saat diajari buat minyak pijat. Semoga nanti ibu-ibu PKK di desa saya bisa bikin minyak dalam jumlah banyak dan bisa dijual,” kata Syahraeni, herbalis dan Ketua PKK Desa Nikkel.

Izin usahaDi kesempatan yang sama, pelatihan

teknik meracik juga dibarengi dengan pe-latihan kewirausahaan. PT Vale mengha-dirkan pemateri dari Asosiasi UKM Mutia-ra Timur Sulawesi Selatan yang menekan-kan pentingnya para pelaku usaha mikro untuk mengantongi izin. “Izin mutlak ada, minimal P-IRT (Pangan Industri Rumah Tangga, red) saja dulu. Karena izin terse-but akan memberi jaminan atau keperca-yaan bagi calon konsumen terhadap pro-duk yang ditawarkan,” kata Ketua Umum Asosiasi UKM Mutiara Timur Sulsel Hasi-dah S. Lipoeng. Izin P-IRT dapat diajukan ke Dinas Kesehatan Kabupaten, proses-nya hanya perlu 2 minggu, dan tanpa di-pungut biaya.

Asosiasi menargetkan, akhir Mei 2017 semua produk herbal di Luwu Timur su-dah memiliki izin yang artinya cakupan pasar yang lebih luas sudah mulai diga-rap. Namun hal itu memunculkan kekha-watiran bagi sebagian pegiat herbal. “Pro-duk-produk herbal kami ini hanya sedi-kit yang bisa masuk ke minimarket atau supermarket. Terbatas jenisnya, paling hanya yang bubuk atau instan saja. Ka-lau produk minuman hanya bisa tahan satu minggu, itupun harus masuk kulkas. Padahal minuman itu yang paling laku. Bagaimana kita mengatasi kendala ini?” tanya Trisnawati dari Kelompok Wani-ta Tani (KWT) Mandiri, Desa Tabarano.

Menanggapi hal itu, Hasidah menjelas-kan bahwa Asosiasi UKM Mutiara Timur akan melakukan pembinaan bagi kelom-pok. “Kami akan lakukan assessment. Dari situ kelihatan kelompok mana yang perlu pembinaan seperti apa,” kata Hasidah. Dia menambahkan bahwa ritel punya standar produk yang terukur sehingga pembina-an kewirausahaan bagi kelompok-kelom-pok herbal difokuskan untuk memenuhi standar ritel tersebut.[]

Page 16: Memetakan Mutu 65 PAUD di 4 Kecamatan · surat ke alamat redaksi. Pelindung: Dewan Direksi PT Vale | Penasihat: Gunawardana Vinyaman (Direktur Komunikasi & Hubungan Luar), Busman

VERBEEK EDISI 32 | 201716 GALERI FOTO

Galeri FotoMomen yang tertangkap kamera sepanjang pelaksanaan Program Terpadu Pengembangan Masyarakat (PTPM). Jika Anda memiliki foto-foto yang terkait dengan pelaksanaan PTPM, silakan kirim ke Redaksi Tabloid Verbeek melalui email [email protected] (ukuran foto minimal 500KB). Foto yang dimuat akan mendapatkan suvenir menarik.Bantuan PMDM bagi Dusun Rende-rende di Desa Parumpanai, Kecamatan Wasuponda, berupa 10 unit

perangkat Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS). Bantuan senilai Rp2.370.000 per unit tersebut

diusulkan warga karena dusun mereka tidak terjangkau akses listrik negara. Tiap unit PLTS dapat

digunakan untuk menyalakan 4 buah lampu selama 12 jam, juga bisa sebagai sumber tenaga bagi radio

dan charger ponsel.

Desa Tabarano menampilkan tanaman herbal dalam Pameran Potensi Desa yang diadakan untuk

memeriahkan HUT Luwu Timur ke-14, April 2017, di Lapangan Andi Nyiwi Malili. Selain Tabarano,

desa-desa lain seperti Nikkel, Sumber Makmur, dan Kalaena juga memajang produk olahan Pertanian

Sehat Ramah Lingkungan Berkelanjutan yang merupakan salah satu program unggulan PTPM PT Vale.

Tim Monev mengunjungi Desa Parumpanai, Kecamatan Wasuponda. Salah satu yang menarik adalah

bantuan gerobak dan payung bagi pedagang pasar. Bantuan itu membuat pedagang tidak lagi berebut

lokasi berjualan, tidak lagi menggelar barang dagangannya di atas tanah, dan pembeli tertarik untuk

datang karena warga gerobak yang atraktif.

RS Inco bekerja sama dengan Ikatan Fisioterapi Indonesia (IFI) Palopo menyelenggarakan seminar

nasional dan workshop fisioterapi, 30 April–1 Mei 2017, di Gedung Matano Player, Sorowako. Seminar itu

mengundang Wahyudin, S.ST.Ft, M.Sc, Ph.D, yang merupakan doktor fisioterapi pertama di Indonesia.

Senam bersama menjadi agenda wajib bagi pegiat herbal setiap kali mereka mengikuti pelatihan.

Begitupun dalam Pelatihan Herbal Lanjutan di Rumah Kemitraan Balai Penyuluhan Pertanian,

Perikanan dan Kehutanan (BP3K) Model-Kecamatan Nuha, 12 Mei 2017. Pelatihan intensif yang diikuti

oleh 35 peserta itu dilakukan demi mencetak pengobat herbal yang andal dan terpercaya.