MemeliharaServis Sistem AC

134
BAB. I PENDAHULUAN A. DESKRIPSI Modul ini berjudul “Memelihara/Servis Sistem AC (Air Conditioners)” yang disusun berlandaskan pelatihan yang berbasis kompetensi sebagai konsekwensi dari pemakaian Kurikulum 2004 dengan standar Nasional. Penguasaan materi modul ini akan dapat lebih cepat dikuasai apabila siswa sebelumnya telah menyelesaikan materi penunjang yang mendasarinya yaitu modul OPKR-50- 016B. Materi yang akan diberikan dikemas dalam bentuk kegiatan belajar baik teori maupun praktIk, yang mana pemelajaran teori merupakan landasan dasar yang akan menunjang ketrampilan praktek siswa sehingga setelah siswa selesai melaksanakan kegiatan pada modul ini diharapkan siswa akan menguasai ketrampilan tentang Pemeliharaan/Servis Sistem Air Condition pada mobil seperti yang dilakukan di bengkel-bengkel. Setelah siswa menguasai ketrampilan dari modul ini, siswa dapat bekerja dibengkel-bengkel spesialis AC atau membuka usaha bengkel sendiri, yang mana peluangnya kedepan sangat luas dan menjanjikan. B. PRASYARAT Sebelum memulai modul ini, peserta diklat pada Bidang Keahlian Mekanik Otomotif harus sudah menyelesaikan modul-modul prasyarat seperti terlihat dalam diagram pencapaian kompetensi maupun peta kedudukan modul. Prasyarat mempelajari modul OPKR- 50-019B antara lain adalah OPKR-50-016B. Modul MEMELIHARA/SERVIS SISTEM AC: OPKR-50-019B 1

description

servis dan komponen ac

Transcript of MemeliharaServis Sistem AC

Page 1: MemeliharaServis Sistem AC

BAB. IPENDAHULUAN

A. DESKRIPSI

Modul ini berjudul “Memelihara/Servis Sistem AC (Air Conditioners)” yang disusun berlandaskan pelatihan yang berbasis kompetensi sebagai konsekwensi dari pemakaian Kurikulum 2004 dengan standar Nasional.

Penguasaan materi modul ini akan dapat lebih cepat dikuasai apabila siswa sebelumnya telah menyelesaikan materi penunjang yang mendasarinya yaitu modul OPKR-50-016B.

Materi yang akan diberikan dikemas dalam bentuk kegiatan belajar baik teori maupun praktIk, yang mana pemelajaran teori merupakan landasan dasar yang akan menunjang ketrampilan praktek siswa sehingga setelah siswa selesai melaksanakan kegiatan pada modul ini diharapkan siswa akan menguasai ketrampilan tentang Pemeliharaan/Servis Sistem Air Condition pada mobil seperti yang dilakukan di bengkel-bengkel. Setelah siswa menguasai ketrampilan dari modul ini, siswa dapat bekerja dibengkel-bengkel spesialis AC atau membuka usaha bengkel sendiri, yang mana peluangnya kedepan sangat luas dan menjanjikan.

B. PRASYARAT Sebelum memulai modul ini, peserta diklat pada Bidang Keahlian Mekanik Otomotif harus sudah menyelesaikan modul-modul prasyarat seperti terlihat dalam diagram pencapaian kompetensi maupun peta kedudukan modul. Prasyarat mempelajari modul OPKR-50-019B antara lain adalah OPKR-50-016B.

C. PETUNJUK PENGGUNAAN MODUL

1. Rambu-rambu Belajar bagi Peserta Diklat

Untuk memperoleh hasil belajar secara maksimal, dalam menggunakan modul ini maka langkah-langkah yang perlu dilaksanakan antara lain:

a. Bacalah dan pahami dengan seksama uraian-uraian materi yang ada pada masing-masing kegiatan belajar. Bila ada

Modul MEMELIHARA/SERVIS SISTEM AC: OPKR-50-019B 1

Page 2: MemeliharaServis Sistem AC

materi yang kurang jelas, peserta diklat dapat bertanya pada guru atau instruktur yang mengampu kegiatan belajar.

b. Kerjakan tugas test formatif (soal latihan) untuk mengetahui seberapa besar pemahaman yang telah dimiliki terhadap materi-materi yang dibahas dalam setiap kegiatan belajar.

c. Untuk kegiatan belajar yang terdiri dari teori dan praktik, perhatikanlah hal-hal berikut ini:

1) Perhatikan petunjuk-petunjuk keselamatan kerja yang berlaku

2) Pahami setiap langkah kerja (prosedur praktikum) dengan baik

3) Sebelum melaksanakan praktikum, identifikasi (tentukan) peralatan dan bahan yang diperlukan dengan cermat

4) Gunakan alat sesuai prosedur pemakaian yang benar5) Untuk melakukan kegiatan praktikum yang belum jelas,

harus meminta ijin guru atau instruktur terlebih dahulu6) Setelah selesai, kembalikan alat dan bahan ke tempatnya

d. Jika belum menguasai level materi yang diharapkan, ulangi lagi pada kegiatan belajar sebelumnya atau bertanyalah kepada guru atau instruktur yang mengampu kegiatan pembelajaran yang bersangkutan.

2. Peran bagi Guru/Instruktur Pengampu

1. Membantu peserta diklat dalam merencanakan proses belajar2. Membimbing peserta diklat melalui tugas-tugas pelatihan yang

dijelaskan dalam tahap belajar3. Membantu peserta diklat dalam memahami konsep, praktik

baru, dan menjawab pertanyaan peserta diklat mengenai proses belajar peserta diklat

4. Membantu peserta diklat untuk menentukan dan mengakses sumber tambahan lain yang diperlukan untuk belajar

5. Mengorganisasikan kegiatan belajar kelompok6. Merencanakan seorang ahli/pendamping guru dari tempat

kerja untuk membantu jika diperlukan7. Mencatat kemajuan belajar siswa8. Melakukan penilaian9. Menjelaskan kepada siswa, bagian-bagian yang perlu

diulang/diperbaiki dan merundingkan rencana pemelajaran selanjutnya.

Modul MEMELIHARA/SERVIS SISTEM AC: OPKR-50-019B 2

Page 3: MemeliharaServis Sistem AC

D. Tujuan AkhirSetelah mempelajari secara keseluruhan materi kegiatan belajar baik teori maupun praktik dari modul ini peserta diklat diharapkan memiliki kemampuan:

1. Mengetahui nama, fungsi dan cara kerja dari komponen Air Coditioners

2. Memahami rangkaian/siklus pendinginan AC mobil3. Memiliki kemampuan melakukan Servis AC Mobil.

Modul MEMELIHARA/SERVIS SISTEM AC: OPKR-50-019B 3

Page 4: MemeliharaServis Sistem AC

E. KOMPETENSI

Modul OPKR-50-019B membentuk subkompetensi melaksanakan pemeliharaan/servis sistem AC. Uraian subkompetensi ini dijabarkan seperti di bawah ini.

KOMPETENSI : Memelihara/Servis Sistem AC (Air Conditioner)KODE : OPKR-50-019 BDURASI PEMELAJARAN : 60 Jam @ 45 menit

LEVEL KOMPETENSI KUNCIA B C D E F G2 1 1 1 - 2 2

KONDISI KINERJA

1. Batasan konteks Standar kompetensi ini digunakan untuk sistem A/C yang dipasang pada kendaraan ringan

2. Sumber informasi/dokumen dapat termasuk: Spesifikasi pabrik kendaraan SOP (Standard Operation Procedures) perusahaan Kebutuhan pelanggan Kode area tempat kerja Peraturan pemerintah mengenai kelaikan kendaraan Lembaran data keamanan bahan

3. Pelaksanaan K3 harus memenuhi: Undang-undang tentang K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja) Penghargaan di bidang industri

4. Sumber-sumber dapat termasuk: Peralatan tangan, perlengkapan pendeteksi kebocoran refrigerant, suku cadang, thermometer, evakuasi, perlengkapan recovery

refrigerant dan recycling, perlengkapan pengisian refrigerant, refrigerant, oli refrigerant 5. Kegiatan

Kegiatan harus dilaksanakan di bawah kondisi kerja normal dan harus meliputi: Penyetelan Mendeteksi kebocoran refrigerant Pengujian kemampuan

6. Variabel terapan lainnya termasuk:Sistem pengontrol temperatur

Modul MEMELIHARA/SERVIS SISTEM AC: OPKR-50-019B 4

Page 5: MemeliharaServis Sistem AC

Modul MEMELIHARA/SERVIS SISTEM AC: OPKR-50-019B 5

Page 6: MemeliharaServis Sistem AC

SUB KOMPETENSI KRITERIA KINERJA LINGKUP BELAJARMATERI POKOK PEMELAJARAN

SIKAP PENGETAHUAN KETERAMPILAN

1. Memelihara/Servis Sistem AC (Air Conditioners)

Pemeliraan /servis sistem AC dilaksanakan tanpa menyebabkan kerusakan terhadap komponen atau sistem lainnya

Informasi yang benar di-akses darin spesifikasi pabrik dan dipahami

Sistem diuji kemampuannya dan menentukan prosedur pemeliharaannya/servis AC yang sesuai

Pemeliharaan /servis sistem dan komponen dilaksana-kan sesuai dengan spesifi-kasi pabrik kendaraan.

Seluruh kegiatan perbaikan dilaksanakan berdasarkan SOP (Standard Operation Procedures), undang-undang K 3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja), peraturan perundang-undangan dan prosedur/kebijakan perusahaan.

Sistem diuji dan hasilnya dicatat sesuai dengan prosedur dan kebijakan perusahaan

Konstruksi dan prinsip kerja sistem AC/Air Conditioners.

Prosedur pemeliharaan sistem AC.

Standar prosedur keselamatan kerja.

Cermat dan teliti dalam penggunaan alat ukur elektronik

Melaksanakan prosedur pemeliharaan dengan mengacu pada SOP

Memperhatikan kesela-matan kerja dan lingkungan

Konstruksi dan cara kerja sistem AC/Air Conditioners

Prosedur pemeliharaan dan pengujian AC

Persyaratan keselamatan kerja dan lingkungan

Melaksanakan pemeriksaan kondisi AC/Air Conditoners

Melakukan proses pengosongan dan pengisian cairan AC

Melakukan proses pengujian kebocoran

Melakukan tes kemampuan AC

Modul MEMELIHARA/SERVIS SISTEM AC: OPKR-50-019B 6

Page 7: MemeliharaServis Sistem AC

Modul MEMELIHARA/SERVIS SISTEM AC: OPKR-50-019B 7

Page 8: MemeliharaServis Sistem AC

F. CEK KEMAMPUAN

Sebelum mempelajari modul OPKR-50-019B, isilah dengan cek list () kemampuan yang telah dimiliki peserta diklat dengan sikap jujur dan dapat dipertanggungjawabkan:

KOMPETENSI/SUB

KOMPETENSIPERNYATAAN

JAWABAN BILA JAWABAN ‘YA’, KERJAKANYA TIDAK

Memelihara/Servis Sistem AC

1. Saya dapat menjelaskan Tentang aspek Keselamatan Kerja untuk pekerjaan servis AC, nama, fungsi dan cara kerja komponen-komponen utama AC pada mobil.

Soal Tes Formatif 1.

2. Saya dapat menjelaskan nama dan fungsi perlengkapan tambahan serta siklus kerja sistem pendinginan AC mobil.

Soal Tes Formatif 2

3. Saya dapat menjelaskan dan mengerjakan prosedur servis AC mobil, Prosedur mencari kebocoran sistem AC dan melakukan test kemampuan AC.

Soal Tes Formatif 3.

Apabila peserta diklat menjawab Tidak, pelajari modul ini.

Modul MEMELIHARA/SERVIS SISTEM AC: OPKR-50-019B 8

Page 9: MemeliharaServis Sistem AC

BAB. IIPEMELAJARAN

A. Rencana Belajar Peserta Diklat

Oleh karena kegiatan belajar pada modul ini harus dilakukan secara berurutan maka kartu kegiatan belajar dibawah ini akan dapat membantu ketercapaian tujuan yang diharapkan dari modul ini. Kartu kegiatan ini harus diisi oleh siswa setelah menyelesaikan kegiatan yang diikutinya dan disyahkan oleh Guru/Instruktur yang membimbing.

Jenis KegiatanTgl

Waktu

Tempat Belajar

Alasan Perubaha

n

Paraf Guru

1. Mempelajari Aspek Keselamatan Kerja, Nama-nama dan fungsi komponen utama AC

2. Mempelajari cara kerja komponen utama AC

3. Mempelajari nama dan fungsi perlengkapan tambahan yang terdapat pada AC mobil.

4. Mempelajari siklus pen dinginan (AC) pada mobil

5. Membongkar, membersih kan, memasang kembali komponen AC mobil

6. Mengisi refrigerant

7. mengetest kebocoran siklus pendinginan

8. Melakukan servis AC dengan mempelajari ber bagai kerusakan yang mungkin terjadi pada siklus

9. Melakukan test kebocoran sistem AC

10. Melakukan uji kemampuan AC

11. Bongkar pasang magnetic Clutch.

12. Bongkar pasang kompresor tipe Swash plate

Modul MEMELIHARA/SERVIS SISTEM AC: OPKR-50-019B 9

Page 10: MemeliharaServis Sistem AC

13. Bongkar pasang Kompresor tipe Through vane

14. Evaluasi

B. Kegiatan Belajar

Kegiatan Belajar 1. Aspek Keselamatan Kerja, nama, fungsi dan cara kerja komponen AC Mobil (Kendaraan Ringan)

a. Tujuan kegiatan belajar

Peserta Diklat dapat melaksanakan aspek keselamatan kerja yang harus diikuti pada waktu mengerjakan pekerjaan servis AC

Peserta diklat dapat menyebutkan nama-nama dan fungsi komponen utama AC

Peserta diklat dapat menjelaskan cara kerja komponen utama AC

b. Uraian Materi

1) Aspek Keselamatan Kerja Keselamatan dan kesehatan kerja merupakan aspek yang

penting dalam pekerjaan yang berhubungan dengan mesin untuk itu sebaiknya berhati-hati dari segala kemungkinan bahaya yang mungkin timbul dari pekerjaan tersebut. Servis AC merupakan salah satu pekerjaan yang berhubungan dengan mesin, disana ada unsur listrik, bahan kimia, api, benda tajam, dan masih banyak lagi hal-hal yang dapat mendatangkan bahaya sehingga peserta diklat sebaiknya mengikuti petunjuk yang akan diberikan dibawah ini.

Keselamatan kerja pada dasarnya dapat dibagi dalam tiga kelompok yang satu dengan lainnya sangat berkaitan dengan erat:a. Keselamatan lingkunganb. Keselamatan diric. Keselamatan benda kerja

Pekerjaan akan sangat dinilai berhasil kalau ketiga unsur diatas diperhatikan dan dijaga, salah satu dari ketiga unsur gagal terlaksana maka kita akan memperoleh predikat yang kurang baik yang diberikan baik oleh masyarakat, perusahaan maupun konsumen pengguna jasa kita. Sebagai

Modul MEMELIHARA/SERVIS SISTEM AC: OPKR-50-019B 10

Page 11: MemeliharaServis Sistem AC

contoh: Kendaraan yang kita servis AC nya berhasil mendapatkan pujian dari konsumen, karena konsumen puas dengan kenyamanan yang didapatkannya, diri kita juga terhindar dari kecelakan kerja namun apabila dalam membuang gas sisa refrigerant kita kurang hati-hati, sehingga kita ikut andil dalam menggerogoti lapisan ozon bumi kita, hal ini tentu akan menimbulkan cerca masyarakat kepada bengkel kita.Disarankan peserta diklat memperhatikan ketiga unsur keselamatan tersebut dengan mengikuti petunjuk keselamatan kerja sesuai dengan standar operasional prosedur yang berlaku.

Pada aspek keselamatan diri disarankan untuk selalu menggunakan peralatan keselamatan dan kesehatan kerja yang disediakan oleh perusahaan dan jangan sekali-kali mengabaikannya, seperti:

Pakaian kerjaKacamata pelindungSarung tanganSepatu kerjaMasker hidung dll.

Pada aspek keselamatan bahan atau benda kerja ikuti petunjuk dibawah:

Sebelum membongkar komponen AC selalu lepaslah battery terlebih dahuluGunakan cover pelindung cat pada bagian yang akan dikerjakanAktifkan rem tangan agar kendaraan tidak bergerak sendiriGunakan tabung penampung saat membuang zat RefrigerantSingkirkan zat-zat yang mudah terbakar dari sekitar pekerjaanGunakan alat sesuai dengan penggunaannyaBerhati-hatilah dalam menggunakan peralatan listrik/elektronik.

Prosedur Pertolongan PertamaApabila peserta diklat terkena zat Refrigerant secara langsung, maka yang harus dilakukan adalah:Siram bagian luka dengan menggunakan air dingin beberapa menit hingga terasa nyaman, hal ini dimaksudkan untuk mencegah naiknya temperatur pada bagian luka tersebut. Jika yang terkena bagian mata

Modul MEMELIHARA/SERVIS SISTEM AC: OPKR-50-019B 11

Page 12: MemeliharaServis Sistem AC

hindari menggosok baik dengan telapak tangan ataupun dengan benda yang lain untuk menghindari syaraf mata menjadi beku. Akan tetapi lakukanlah hal yang sama yaitu dengan menyiram dengan air dingin, kemudian balut dengan kassa bersih agar kotoran tidak masuk.

Setelah prosedur petolongan pertama sudah dilakukan, segeralah dibawa ke puskesmas atau rumah sakit untuk memperoleh pelayanan medis yang lebih baik.

2) Nama-nama dan Fungsi Komponen Utama AC (Air Conditioners)

AC atau Air Conditioners, adalah suatu rangkaian peralatan (komponen) yang berfungsi untuk mendinginkan udara didalam kabin agar penumpang dapat merasa segar dan nyaman. Rangkaian peralatan (komponen) tersebut adalah:

a. Compressor

Berfungsi untuk memompakan Refrigrant yang berbentuk gas agar tekanannya meningkat sehingga juga akan mengakibatkan temperaturnya meningkat.

b. Condenser

Berfungsi untuk menyerap panas pada Refrigerant yang telah dikompresikan oleh kompresor dan mengubah refrigrant yang berbentuk gas menjadi cair (dingin).

c. Dryer/ReceiferBerfungsi untuk menampung Refrigerant cair untuk

Modul MEMELIHARA/SERVIS SISTEM AC: OPKR-50-019B 12

Page 13: MemeliharaServis Sistem AC

sementara, yang untuk selanjutnya mengalirkan ke Evaporator melalui Expansion Valve, sesuai dengan beban pendinginan yang dibutuhkan. Selain itu Dryer/Receifer juga berfungsi sebagai Filter untuk menyaring uap air dan kotoran yang dapat merugikan bagi siklus Refrigerant.

d. Expansion Valve

Berfungsi Mengabutkan Refrigrant kedalam Evaporator, agar Refrigerant cair dapat segera berubah menjadi gas.

e. Evaporator

Merupakan kebalikan dari Condenser Berfungsi untuk menyerap panas dari udara yang melalui sirip-sirip pendingin Evaporator, sehingga udara tersebut menjadi dingin

3) Cara Kerja Komponen AC

a. Compressor

Compressor terbagi menjadi dua bagian, yaitu:

1) CompressorKompresor di gerakkan oleh tali kipas dari puli engine. Perputaran kompresor ini akan menggerakkan Piston/Vane dan gerakan piston/vane ini akan menimbulkan tekanan bagi Refrigerant yang berbentuk

Modul MEMELIHARA/SERVIS SISTEM AC: OPKR-50-019B 13

Page 14: MemeliharaServis Sistem AC

gas sehingga tekanannya meningkat yang dengan sendirinya juga akan meningkatkan temperaturnya.

Jenis kompresor dapat dipisahkan seperti dibawah ini:

Tipe CrankTipe Reciprocating

Tipe Swash Plate

Tipe Rotary Tipe Through Vane

Tipe Reciprocating mengubah putaran Crankshaft menjadi gerakan bolak-balik pada piston.Tipe Crank:Pada tipe ini sisi piston yang ber- fungsi hanya satu sisi saja, yaitu bagian atas. Oleh sebab itu pada kepala silinder (Valve Plate) ter- dapat dua katup yaitu katup isap (Suction) dan katup penyalur (Discharge). Lihat gambar mekanis kompresi.

Pada langkah turun, Refrigerant masuk kedalam ruang silinder dari Evaporator, dan pada langkah naik Refrigerant keluar dari ruang silinder menuju ke Condenser dengan tekanan meningkat dari 2,1 kg/cm2

menjadi 15 kg/cm2 yang mengubah temperatur dari 0oC menjadi 70oC.

Tipe Swash Plate:

Modul MEMELIHARA/SERVIS SISTEM AC: OPKR-50-019B 14

Page 15: MemeliharaServis Sistem AC

Terdiri dari sejumlah piston dengan interval 72o untuk kompresor 10 silinder dan interval 120o untuk kompresor 6 silinder. Kedua sisi ujung piston pada tipe ini berfungsi, yaitu apabila salah satu sisi melakukan langkah kompresi maka sisi lainnya melakukan langkah isap (lihat bagan gambar mekanis kompresi)

Tipe Through Vane:

Modul MEMELIHARA/SERVIS SISTEM AC: OPKR-50-019B 15

Page 16: MemeliharaServis Sistem AC

Tipe Through Vane ini terdiri atas dua vane yang integral dan saling tegak lurus. Dan bila rotor berputar vane akan bergeser pada arah radial sehingga ujung-ujung vane akan selalu bersinggungan dengan permukaan dalam silinder. (lihat bagan gambar mekanis kompresi).

Gambar 1:

Gambar 1.Adalah langkah awal isap dimana refrigerant masuk melalui lubang isap.

Gambar 2.Akhir langkah isap dimana lubang pengisapan telah tertutup.

Gambar 3.Awal langkah kompresi dimana refrigerant mulai dikompresi kan untuk menaikkan tekanan.

Gambar 4.Langkah kompresi penuh.

Modul MEMELIHARA/SERVIS SISTEM AC: OPKR-50-019B 16

Gambar 1 Gambar 2 Gambar 3

Gambar 6 Gambar 5 Gambar 4

Page 17: MemeliharaServis Sistem AC

Gambar 5. Langkah penyaluran/pengosongan refrigerant dari silinder ke saluran keluar menuju ke condenser melalui katup tekan (Discharge Valve).

Gambar 6.Penyaluran Refrigerant selesai, ruang vane akan memulai dengan awal langkah isap lagi. Pada aktualnya Through Vane yang membentuk empat ruang, bekerja secara bergantian, sehingga proses diatas akan berjalan terus menerus secara berkesinambungan.

c. Kopling Magnet (Magnetic Clutch)Kopling magnet adalah perlengkapan kompresor yaitu suatu alat yang dipergunakan untuk melepas dan menghubungkan kompresor dengan putaran mesin. Peralatan intinya adalah: Stator, Rotor dan Pressure Plate. Sistem kerja dari alat ini adalah Elektro Magnetic.

Cara kerjanya:Puli kompressor selalu berputar oleh perputaran mesin melalui tali kipas pada saat mesin hidup. Dalam posisi Switch AC Off, kompresor tidak akan berputar, dan kompresor hanya akan berputar apabila Switch AC dalam posisi hidup (on) hal ini disebabkan oleh arus listrik yang mengalir ke Stator Coil akan mengubah Stator Coil menjadi magnet listrik yang akan menarik Pressure Plate dan bidang singgungnya akan bergesekan dan saling melekat dalam satu unit (Clutch Assembly) memutar kompresor.

Konstruksi:Puli terpasang pada poros kompressor dengan bantalan diantaranya menyebabkan puli dapat bergerak dengan bebas. Sedang stator terikat dengan kompressor housing, pressure plate terpasang mati pada poros kompressor (lihat gambar).

Modul MEMELIHARA/SERVIS SISTEM AC: OPKR-50-019B 17

Page 18: MemeliharaServis Sistem AC

Tipe Kopling Magnet

Tipe F Tipe G Tipe R Tipe P

b. CondenserRefrigerant yang masuk kedalam Condenser oleh karena tekanan kompresor masih dalam bentuk gas dengan temperatur yang cukup tinggi (80oC).

Temperatur yang tinggi dari Refrigerant yang berada dalam Condenser yang bentuknya berliku-liku akan mengakibat kan terjadinya pelepasan panas oleh Refrigerant. Proses pelepasan panas ini di permudah dengan adanya aliran udara baik dari gerakan mobil maupun isapan Fan yang terpasang dibelakang Condenser. Semakin baik pelepasan panas yang di hasilkan oleh Condenser makin baik pula pendinginan yang akan dilakukan oleh Evaporator.

Pada ujung pipa keluar Condenser Refrigerant sudah tidak berbentuk gas lagi akan tetapi sudah berubah menjadi Refrigerant cair dengan temperatur 57oC (cooled liquid).

c. Receifer/DryerRefrigerant dari Condenser masuk ke tabung Receifer melalui lubang masuk (inlet port), kemudian melalui Dryer, Desiccant dan Filter Refrigerant cair naik dan keluar melalui lubang keluar (Outlet Port) menuju ke Expansion Valve.

Modul MEMELIHARA/SERVIS SISTEM AC: OPKR-50-019B 18

Page 19: MemeliharaServis Sistem AC

Dryer, Desiccant maupun Filter berfungsi untuk mencegah kotoran yang dapat menimbulkan karat maupun pembekuan Refrigerant terutama pada Expansion Valve yang mana akan mengganggu siklus dari Refrigerant. Bagian atas dari Receifer/Dryer disediakan gelas kaca (Sight Glass) yang berfungsi untuk melihat sirkulasi Refrigerant.

d. Expansion ValveOleh karena fungsi dari Expansion Valve ini untuk mengabutkan Refrigerant kedalam Evaporator, maka lubang keluar pada alat ini berbentuk lubang kecil (Orifice) konstan atau dapat diatur melalui katup (Valve) yang pengaturannya menggunakan perubahan temperatur yang dideteksi oleh sebuah sensor panas.Berdasarkan pengaturan pengabutan ini expansion valve dibedakan menjadi:

Expansion Valve tekanan konstan

Expansion Valve tipe thermal

Pada gambar disamping adalah cara kerja Expansion Valve tipe thermal.

Pembukaan Valve sangat bergantung dari besar kecilnya tekanan Pf dari Heat Sensitizing Tube. Bila temperatur lubang keluar (Out Let) Evaporator dimana alat ini ditempelkan meningkat, maka tekanan Pf > dari tekanan Ps + Pe, maka Refrigerant yang disemprotkan akan lebih banyak. Sebaliknya bila temperatur lubang keluar (Out Let)

Modul MEMELIHARA/SERVIS SISTEM AC: OPKR-50-019B 19

Page 20: MemeliharaServis Sistem AC

Evaporator menurun maka tekanan Pf < Ps + Pe, maka Refrigerant yang disemprotkan akan lebih sedikit. Ps: tekanan pegas Ps: tekanan uap didalam evaporator

e. EvaporatorPerubahan zat cair dari refrigerant menjadi gas yang terjadi pada evaporator akan berakibat terjadi penyerapan panas pada daerah sekelilingnya, udara yang melewati kisi-kisi evaporator panasnya akan terserap sehingga dengan hembusan Blower udara yang keluar keruang kabin mobil akan menjadi dingin.

Ada tiga tipe Evaporator yang terbuat dari aluminium yaitu:

Tipe Plate Fin Tipe Serpentine fin

Modul MEMELIHARA/SERVIS SISTEM AC: OPKR-50-019B 20

Page 21: MemeliharaServis Sistem AC

Tipe Drwan Cup

c. Rangkuman

Modul MEMELIHARA/SERVIS SISTEM AC: OPKR-50-019B 21

Aspek Keselamatan KerjaTiga aspek yang harus diperhatikan:

Keselamatan lingkunganKeselamatan diriKeselamatan benda kerja

Nama-nama dan Fungsi komponen Utama Air ConditionersCompressor

Berfungsi untuk memompakan Refrigrant yang berbentuk gas agar tekanannya meningkat sehingga juga akan mengakibatkan temperaturnya meningkat.

CondenserBerfungsi untuk menyerap panas pada Refrigerant yang telah dikompresikan oleh kompresor dan mengubah Refrigrant yang berbentuk gas menjadi cair (dingin).

Dryer/ReceiferBerfungsi untuk menampung Refrigerant cair untuk sementara, yang untuk selanjutnya mengalirkan ke Evaporator melalui Expansion Valve, sesuai dengan beban pendinginan yang dibutuhkan. Selain itu Dryer/Receifer juga berfungsi sebagai Filter untuk menyaring uap air dan kotoran yang dapat merugikan bagi siklus refrigerant.

Expansion ValveBerfungsi Mengabutkan Refrigrant kedalam Evaporator, agar Refrigerant cair dapat segera berubah menjadi gas.

EvaporatorMerupakan kebalikan dari Condenser Berfungsi untuk menyerap panas dari udara yang melalui sirip-sirip pendingin Evaporator, sehingga udara tersebut menjadi dingin.

Cara kerja:Compressor

Kompresor digerakkan oleh tali kipas dari puli engine. Perputaran kompresor ini akan menggerakkan Piston/Vane dan gerakan Piston/Vane ini akan menimbulkan tekanan bagi Refrigerant yang berbentuk gas sehingga tekanannya meningkat yang dengan sendirinya juga akan meningkatkan temperaturnya.

Page 22: MemeliharaServis Sistem AC

Modul MEMELIHARA/SERVIS SISTEM AC: OPKR-50-019B 22

Tipe Crank Jenisnya: Tipe Reciprocating Tipe Swash Plate

Tipe Rotary Tipe Through Vane

Condenser

Gas rerfrigerant yang masuk kedalam Condenser, oleh karena bentuknya yang berliku-liku dan dibantu adanya aliran udara fan pada engine akan mempermudah pelepasan panas Refrigerant, sehingga pada Refrigerant terjadilah perubahan bentuk dari gas ke zat cair.

Receifer/DryerRefrigerant dari Condenser masuk ke tabung Receifer melalui lubang masuk (Inlet Port), kemudian melalui Dryer, Desiccant dan Filter Refrigerant cair naik dan keluar melalui lubang keluar (Outlet Port) menuju ke Expansion Valve.

Expansion ValveZat cair Refrigerant oleh karena tekanan Compresor dan harus melalui Orifice Expansion Valve, maka Refrigerant cair keluar ke Evaporator dalam bentuk kabut. Sedang besar kecilnya Orifice ditentukan oleh Heat Sensitizing Tube yang berfungsi sebagai sensor panas.

EvaporatorRefrigerant yang keluar dari Expansion Valve masih dalam bentuk setengah cair setengah gas dan masuk ke dalam Evaporator dan oleh karena bentuknya yang sedemikian rupa menyebabkan terjadinya perubahan ke wujud gas dengan sangat cepat. Hal ini berpengaruh pada penyerapan panas udara sekelingnya dengan cepat pula. Dan oleh kerja dari Blower udara dingin disemburkan kedalam ruang kabin mobil.

Page 23: MemeliharaServis Sistem AC

d. Tugas 1. Hafalkanlah nama komponen-komponen utama AC mobil dan

lihatlah letak masing-masing komponen pada berbagai jenis mobil!

2. Pelajari fungsi dan cara kerja masing-masing komponen utama AC!

e.Tes Formatif 1. Sebutkan tiga aspek keselamatan kerja yang harus

diperhatikan!2. Sebutkan nama komponen-komponen utama AC pada mobil!3. Sebutkan fungsi komponen-komponen utama AC pada mobil!4. Jelaskan cara kerja komponen-komponen utama AC pada

mobil!

Modul MEMELIHARA/SERVIS SISTEM AC: OPKR-50-019B 23

Page 24: MemeliharaServis Sistem AC

f. Kunci Jawaban 1. Jawab: Aspek Keselamatan lingkungan

Aspek keselamatan diri Aspek Keselamatan benda kerja

2. Jawab: Kompresor, Condenser, Receifer/Dryer, Expantion Valve dan Evaporator.

3. Jawab:a. Compressor

Berfungsi untuk memompakan Refrigrant yang berbentuk gas agar tekanannya meningkat sehingga juga akan mengakibatkan temperaturnya meningkat.

b. CondenserBerfungsi untuk menyerap panas pada Refrigerant yang telah dikompresikan oleh kompresor dan mengubah Refrigrant yang berbentuk gas menjadi cair (dingin).

c.Dryer/receiferBerfungsi untuk menampung Refrigerant cair untuk sementara, yang untuk selanjutnya mengalirkan ke Evaporator melalui Expansion Valve, sesuai dengan beban pendinginan yang dibutuhkan. Selain itu Dryer/Receifer juga berfungsi sebagai filter untuk menyaring uap air dan kotoran yang dapat merugikan bagi siklus Refrigerant.

d. Expansion valveBerfungsi Mengabutkan Refrigrant kedalam Evaporator, agar Eefrigerant cair dapat segera berubah menjadi gas.

e. EvaporatorMerupakan kebalikan dari Condenser Berfungsi untuk menyerap panas dari udara yang melalui sirip-sirip pendingin Evaporator, sehingga udara tersebut menjadi dingin

4. Jawab:a. Compressor

Modul MEMELIHARA/SERVIS SISTEM AC: OPKR-50-019B 24

Page 25: MemeliharaServis Sistem AC

Compressor ada dua jenis yaitu tipe Reciprocating dan tipe Through Vane. Tipe Reciprocating ada dua jenis yaitu Crank dan Swash Plate. Pada dasarnya tipe Reciprocating (gerak bolak-balik) menggunakan piston untuk menimbulkan tekanan. Pada tipe Crank hanya satu sisi yang berfungsi untuk menyalurkan tekanan Refrigerant karena sisi yang lain ditempatkan Conectingrod dan Crank sebagai sarana penerus penggerak dari putaran puli. Pada tipe Swash Plate, pendorong pistonnya menggunakan Plate yang berputar secara Conical sehingga dua sisinya dapat digunakan untuk meneruskan tekanan Refrigerant. Sedang pada tipe Through Vane prinsip yang digunakan adalah Rotary yaitu sistem rotor dengan lingkaran planet yang pada keempat sisinya dipasang Vane, pada tipe ini tidak menggunakan katup tetapi menggunakan lubang isap dan lubang penyalur (Discharge), sedang pada tipe Reciprocating menggunakan katup (Valve).

b. CondenserGas Rerfrigerant yang masuk kedalam Condenser, oleh karena bentuknya yang berliku-liku dan dibantu adanya aliran udara fan pada engine akan mempermudah pelepasan panas Refrigerant, sehingga pada Refrigerant terjadilah perubahan bentuk dari gas ke zat cair.

c. Receifer/DryerRefrigerant dari Condenser masuk ke tabung Receifer melalui lubang masuk (Inlet port), kemudian melalui Dryer, Desiccant dan Filter Refrigerant cair naik dan keluar melalui lubang keluar (Outlet Port) menuju ke Expansion Valve.

d. Expansion valveZat cair Refrigerant oleh karena tekanan Compresor dan harus melalui Orifice Expansion Valve, maka Refrigerant cair keluar ke Evaporator dalam bentuk kabut. Sedang besar kecilnya Orifice ditentukan oleh heat sensitizing tube yang berfungsi sebagai sensor panas.

e. Evaporator

Refrigerant yang keluar dari Expansion Valve masih dalam bentuk setengah cair setengah gas dan masuk ke dalam Evaporator dan oleh karena bentuknya yang sedemikian rupa menyebabkan terjadinya perubahan ke wujud gas dengan sangat cepat. Hal ini berpengaruh pada penyerapan panas udara sekelingnya dengan cepat pula. Dan oleh kerja dari Blower udara dingin disemburkan kedalam ruang kabin mobil.

Modul MEMELIHARA/SERVIS SISTEM AC: OPKR-50-019B 25

Page 26: MemeliharaServis Sistem AC

g. Lembar kerja

Tujuan: Peserta diklat mengenal bahan ajar yang sesungguhnya yang digunakan didalam mobil.

Peralatan: Kunci Ring/pas set Obeng +/- Kain lap Meja Kerja

Bahan: Kompressor berbagai tipe Condenser Receifer/Dryer Expansion Valve Evaporator+Blower

Keselamatan Kerja:1. Letakkan alat dan bahan yang dipergunakan pada meja

kerja2. Hati-hati terhadap zat/gas Refrigerant3. Hati-hati terhadap ceceran oli4. Gunakan alat-alat keselamatan kerja yang seharusnya

dipakai5. Ikuti petunjuk yang diberikan oleh Guru/Instruktur dalam

melaksanakan pekerjaan.

Langkah Kerja:1. Persiapkan alat dan bahan praktik dan letakkan pada meja

kerja2. Buatlah gambar sketsa masing-masing komponen utama

sistem air Conditioning pada mobil3. Perhatikan Instruksi praktik yang disampaikan oleh guru4. Buatlah laporan praktik secara ringkas dan serahkan

kepada Guru/Instruktur untuk diperiksa5. Setelah selesai, kembalikan alat dan bahan yang telah

digunakan ke tempat semula6. Bersihkan tempat kerja.

Modul MEMELIHARA/SERVIS SISTEM AC: OPKR-50-019B 26

Page 27: MemeliharaServis Sistem AC

Kegiatan Belajar 2. Rangkaian/Siklus Sistem AC pada Mobil

a. Tujuan Kegiatan Belajar 1. Peserta diklat dapat menyebutkan kegunaan peralatan

tambahan pada Rangkaian Sistem AC pada Mobil2. Peserta diklat dapat menggambarkan letak komponen

utama maupun perlengkapan tambahan pada Rangkaian Sistem AC Mobil

3. Peserta diklat dapat menjelaskan Siklus Pendinginan AC Mobil

4. Peserta diklat dapat menggunakan Manifold Gauge5. Peserta diklat dapat mengisi Refrigerant pada Sistem

Rangkaian AC6. Peserta diklat dapat memahami Rangkaian Sistem

Kelistrikan AC

b. Uraian Materi 1. Peralatan Tambahan yang Terdapat Pada Rangkaian

Sistem AC Mobil

Peralatan tambahan yang menunjang terlaksananya proses sistem pendinginan, dan juga merupakan peralatan pokok yang harus ada meskipun tidak termasuk komponen utama, adalah:

a. Pressure SwitchPresure Switch ini berfungsi untuk mengontrol tekanan yang terjadi pada sisi tekanan tinggi, bila tekanan siklus Refrigerant terlalu berlebihan, baik terlalu tinggi (27 kg/cm2) maupun terlalu rendah (2,1 kg/cm2) maka secara otomatis akan menyetop Switch sehingga Magnetic Clutch menjadi Off.Kondisi tekanan yang tidak normal ini akan menyebabkan terjadinya kerusakan pada berbagai komponen yang lain.Letak Pressure Switch ada diantara Receifer dan Expansion Valve (lihat gambar dibawah)

Modul MEMELIHARA/SERVIS SISTEM AC: OPKR-50-019B 27

Page 28: MemeliharaServis Sistem AC

Gambar: Letak Pressure switch

Tipe Pressure Switch ini ada dua macam yaitu:

Tipe dual, yang meng gunakan satu Switch untuk dua keadaan yaitu terlalu tinggi atau terlalu rendah

Tipe single, dengan Switch terpisah.

Gambar tipe dualb. Alat Pencegah Pembekuan (Anti Frosting Devices)

Untuk menghidari berkurangnya efek pendinginan yang disebabkan pembekuan air yang ada di fin pada Evaporator yang terlalu dingin < 0oC, dapat dipasangkan peralatan ini yang terdiri atas dua jenis, yaitu:

Tipe ThermistorYang dipasangkan pada fin Evaporator, dan bekerja berdasarkan sinyal Thermistor yang mengontrol temperatur fin. Bila temperatur fin menurun < 0oC, maka Magnetic Clutch akan mati dan kompresor akan berhenti berputar.

Tipe EPR (Evaporator Pressure Regulator)di pasangkan diantara Eva porator dan

Modul MEMELIHARA/SERVIS SISTEM AC: OPKR-50-019B 28

Page 29: MemeliharaServis Sistem AC

kompresor, (lihat gambar) Tipe ini mengatur jumlah Refrigerant yang mengalir dari evapo rator ke kompresor, dan menjaga agar tekanannya tidak kurang dari 1,9 kg/cm2, sehingga akan menjaga temperatur fin eva porator tidak turun < 0oC.

c. Stabilizer Putaran Mesin

Peralatan ini berfungsi untuk menstabilkan putaran mesin melalui sensor pendeteksi RPM mesin yang dipasangkan pada arus primer Ignition Coil sehingga putaran Idle mesin menjadi lebih baik dan tidak mudah mati. Prinsip kerja dari mekanis peralatan ini adalah ketika RPM mesin drop hingga mencapai batas minimum, akan menghentikan magnetic clutch, sehingga kompresor berhenti bekerja dan RPM mesin akan normal kembali.

d. Peralatan Idle UpDigunakan untuk meningkatkan RPM mesin pada kondisi Idle dan AC dalam keadaan hidup. Tanpa alat ini mesin akan menjadi sangat berat karena harus mengangkat beban kompresor sehingga mesin akan sering mati dan kenyamanan berkendaraan akan menjadi terganggu. Alat ini penggunaannya tergantung dari tipe dan jenis bahan bakarnya.

Untuk jenis mobil konvensional (menggunakan karburator)

Modul MEMELIHARA/SERVIS SISTEM AC: OPKR-50-019B 29

Page 30: MemeliharaServis Sistem AC

di gunakan Vacuum Switching Valve (VSV) serta sebuah Actuator untuk membuka Throttle, sehingga putaran mesin akan meningkat pada putaran idle dan AC dalam keadaan hidup. (Lihat gambar)

Untuk mobil EFI, digunakan VSV yang dilengkapi diapraghma yang menyebabkan udara akan melalui surge tank, dan ECU akan menginjeksikan sejumlah tambahan bahan bakar sesuai dengan udara bypass, sehingga idling mesin akan meningkat.

e. Sistem Pelindung Tali Penggerak KompressorAlat ini digunakan untuk melindungi tali penggerak kompresor, yaitu pada saat kompresor mengalami kemacetan. Bila hal ini terjadi maka magnetic clutch dan VSV idle up akan off secara otomatis dan indikator lampu AC akan berkedip untuk memberitahukan kerusakan yang terjadi pada sistem pendingin.

Modul MEMELIHARA/SERVIS SISTEM AC: OPKR-50-019B 30

Page 31: MemeliharaServis Sistem AC

Alur kerja sistem pelindung tali penggerak kompresor

Letak dan prinsip kerja pelindung tali penggerak kompresor.

f. Sistem Kontrol Kompressor Dua Tingkat (Mode Ekonomi)AC tipe airmix, dengan kompresor berputar pada beban penuh yang temperaturnya mencapai batas limit hingga terjadi pembekuan pada fin evaporator (3oC), hal ini akan banyak menyerap tenaga mesin. Dengan menggunakan peralatan ini dan diset pada switch ekonomi akan menghemat banyak pemakaian karena kompresor akan off pada 10oC temperatur fin bukan 3oC seperti pada keadaan normal.

Modul MEMELIHARA/SERVIS SISTEM AC: OPKR-50-019B 31

Page 32: MemeliharaServis Sistem AC

g. Magnetic Valve

Terletak antara Receifer dan Expansion Valve dan dipakai pada sistem pendingin tipe dual. Pengontrol temperatur ini bekerja dengan cara membuka dan menutup Magnetic Valve yang secara paralel akan bekerja membuka dan menutup siklus pendingin.

2. Letak Komponen Utama Dan Perlengkapan Tambahan AC Mobil

Letak komponen pada AC mobil sangat bergantung dari jenis mobilnya, namun demikian perbedaan letak ini tidaklah mempengaruhi urutan dari komponen tersebut, contoh gambar dibawah menunjukkan letak masing-masing komponen baik utama maupun tambahan pada mobil jenis sedan maupun minibus yang memiliki ruang mesin dibagian depan.

3. Siklus Pendinginan AC Mobil

Modul MEMELIHARA/SERVIS SISTEM AC: OPKR-50-019B 32

Page 33: MemeliharaServis Sistem AC

Siklus Pendinginan Air Conditioners merupakan suatu rangkaian yang tertutup. Siklus pendinginan yang terjadi dapat digambarkan sebagai berikut:

a. Kompresor berputar menekan gas Refrigerant dari Evaporator yang bertemparatur tinggi, dengan bertambahnya tekanan maka temperaturnya juga semakin meningkat, hal ini diperlukan untuk mempermudah pelepasan panas refrigerant

b. Gas Refrigerant yang bertekanan dan bertemperatur tinggi masuk kedalam kondenser. Di dalam kondenser ini panas Refrigerant dilepaskan dan terjadilah pengembunan sehingga Refrigerant berubah dari bentuk gas menjadi cair

c. Cairan Refrigerant diatampung oleh Receifer untuk disaring sampai Evaporator membutuhkan Refrigerant

d. Expansion Valve memancarkan Refrigerant cair ini sehingga berbentuk kabut dan cairan yang bertemperatur rendah dan bertekanan rendah

e. Gas Refrigerant yang dingin dan berembun ini mengalir kedalam Evaporator untuk mendinginkan udara yang mengalir melalui sela-sela fin Evaporator, sehingga udara tersebut menjadi dingin yang akan ditekan oleh BLower keruang kendaraan

f. Gas Refrigerant kembali kekompresor untuk dicairkan kembali di kondenser.

Modul MEMELIHARA/SERVIS SISTEM AC: OPKR-50-019B 33

Page 34: MemeliharaServis Sistem AC

4. Manifold Gauge

Manipol pengukur adalah alat yang berfungsi selain untuk mengosongkan/mengisi Refrigerant juga sebagai alat untuk mengidentifikasi gangguan. Konstruksi yang istimewa dari alat ini harus dipelajari secara seksama agar penggunaannya menjadi optimal dan terhindar dari kesalahan pemakaian. Penjelasan berikut menggunakan manipol pengukur model keran seperti pada gambar dibawah dengan 4 nipel penghubung (ada yang hanya menggunakan 3 niple penghubung, yang perbedaannya pada niple no 4 tidak ada)

a. Kondisi Hubungan Saluran Manifold Gauge1) Keran Katup Tekanan Rendah Terbuka Dan

Keran Katup Tekanan Tinggi Menutup

Dalam kondisi ini:Niple 2,3,4 dan pengukur tekanan rendah saling berhubungan.Niple 1 hanya terhubung dengan pengukur tekanan tinggi.

2) Keran Katup Tekanan Rendah Tertutup Dan Keran Katup Tekanan Tinggi Membuka

Dalam kondisi ini:Niple 1,2,4 dan pengukur tekanan tinggi saling berhubungan.Niple 3 hanya terhubung dengan pengukur tekanan rendah.

Modul MEMELIHARA/SERVIS SISTEM AC: OPKR-50-019B 34

Page 35: MemeliharaServis Sistem AC

3) Kedua Keran Katup Terbuka

Dalam Kondisi ini:Semua niple penghubung dan pengukur saling berhubungan.

4) Kedua Keran Katup Tertutup

Dalam kondisi ini:Niple 1 berhubungan dengan pengukur tekanan tinggi.

Niple 3 berhubungan dengan pengukur tekanan rendah.

5. Mengisi Refrigerant Pada Sistem AC Mobila. Mengenal Refrigerant (Zat Pendingin)

Refrigerant atau zat pendingin mempunyai kemampuan menyerap panas dalam jumlah yang besar dan pada proses itu disertai dengan perubahan wujud yaitu dari cair menjadi gas. Zat pendingin yang sering digunakan pada sistem AC mobil adalah R 12 atau juga dikenal dengan CFC 12 (Fluorinated Hydrocarbon). Kele bihan zat pendingin ini antara lain:

mendidih pada–29,8oC dalam tekanan atmosfir

Stabil pada temperatur baik tinggi maupun rendahTidak menimbulkan reaksi terhadap logamdapat larut bila dicampur dengan minyak

Modul MEMELIHARA/SERVIS SISTEM AC: OPKR-50-019B 35

R 12

Page 36: MemeliharaServis Sistem AC

kurang bereaksi terhadap karettidak berwarna dan tidak berbauKekurangannya adalah dapat mempengaruhi penipisan lapisan ozon pada atmosfir bumi yang menjaga terjadinya radiasi sinar ultra Violet dari matahari dan menimbulkan efek rumah kaca.

Refrigerant (Zat Pendingin) lain yang sekarang banyak dijumpai dan lebih ramah terhadap ozon serta memiliki efektifitas pendinginan lebih baik adalah HFC 134a.

Refrigerant yang dipakai sebagai alternatif pengganti lainnya adalah: ternary blend yang merupakan campuran dari zat pendingin yang berbeda seperti: HCF22,HFC152a dan HCFC134a dan yang sudah sangat kita kenal yaitu gas alam cair (LPG) meskipun zat ini sangat mudah terbakar, sehingga pada beberapa negara tertentu penggunaan LPG ini tidak diijinkan lagi.

b. Mengenal Pelumas Kompressor

Pelumas kompresor diperlukan untuk melumasi bantalan-bantalan serta bidang permukaan yang saling bergesekan. Oleh karena pelumas pada kompresor ikut bersirkulasi dengan Refrigerant, maka dibutuhkan oli khusus untuk kompresor.

Salah satu contoh oli khusus untuk kompresor

Oli kompresor terdiri dari berbagai tingkatan dan jenis yang diolah sedemikian rupa sehingga menghindari

Modul MEMELIHARA/SERVIS SISTEM AC: OPKR-50-019B 36

Page 37: MemeliharaServis Sistem AC

timbulnya busa dan belerang. Selain itu oli kompresor sangat bergantung dengan jenis refrigerant yang digunakan dan secara spesifik dapat diuraikan:

untuk Refrigerant R12: digunakan pelumas mineraluntuk CFC 134a: digunakan PAG (Poly Alkylene Glycol ) atau pelumas Ester.

Jumlah oli kompresor baik dalam keadaan kosong maupun sebagai tambahan karena penggantian komponen.

kosong (pemasangan baru)..... 100 ccganti receifer.......................... 20 ccganti condenser ..................... 40–50 ccganti evaporator .................... 40–50 cc

c. Cara Mengisi RefrigerantSebelum mengisi Refrigerant sistem rangkaian harus dalam keadaan kosong, tidak ada udara ataupun uap air yang tersisa didalamnya. Untuk mengosongkan sistem rangkaian ini lakukanlah langkah pengosongan dengan menggunakan alat Vacuum pump.

Prosedur PengosonganTutup kedua katup Manifold Gauge.pasang Manifold Gauge ke kompresor dengan selang merah ke nipel tekanan tinggi dan selang biru ke nipel tekanan rendah serta selang hijau ke pompa Vakum.

(lihat gambar)

Modul MEMELIHARA/SERVIS SISTEM AC: OPKR-50-019B 37

Page 38: MemeliharaServis Sistem AC

Bukalah salah satu katup manifold dan hidupkan pompa vakum.Bacalah ukuran pada vakum gauge, hingga menunjukkan angka-600 mmHg (23,62 inHg; 80 kPa)Bukalah sisi katup manifold yang lain agar vakum bekerja dari dua sisi untuk lebih mengefisienkan kerja pompa vakum.Baca kembali ukuran pada vakum gauge dan pastikan sistem telah bersih dari udara maupun uap air dengan angka penunjuk berada pada angka 750 mmHg (29,53 in Hg; 99,98 kPa)Biarkan pompa vakum tetap hidup kurang lebih selama 30 menit.Tutup kedua katup manifold sebelum mematikan pompa vakum.Tunggu kurang lebih 15 menit dan amati angka penunjuk meteran. Bila terjadi penurunan maka berarti dalam sistem rangkaian masih terjadi kebocoran.Cari kebocoran dengan alat deteksi kebocoran sampai ditemukan dan perbaiki.

Pengisian RefrigerantSebelum memulai pengisian Refrigerant pastikan langkah-langkah berikut sudah dilakukan:

Rangkaian sistem masih terpasang dengan benarSelang masih terpasang dengan Manifold Gauge warna merah ke nipel tekanan tinggi, warna biru ke nipel tekanan rendah dan warna hijau ke tangki refrigerant atau alat pengisiRefrigerant yang akan digunakan tersedia dengan cukupsingkirkan alat-alat yang masih ada di sekitar mesin untuk menghindari terjadinya kecelakaan

Langkah pengisianPemasangan selang pada tabung Refrigeranto Sebelum memasang

selang, putarlah handle berlawanan arah jarum jam sampai jarum katupnya tertarik penuh

Modul MEMELIHARA/SERVIS SISTEM AC: OPKR-50-019B 38

Page 39: MemeliharaServis Sistem AC

o Putarlah disc berlawanan arah jarum jam, sampai posisi habis

o Hubungan selang warna hijau ke tabung Refrigerant

o Putarlah disch searah jarum jam dengan tangan

o Putarlah Handle searah jarum jam untuk membuat lubang, dan putarlah kembali berlawanan arah jarum jam agar gas dapat mengalir ke selang

o Tekanlah niple no 4 pada Manifold Gauge dengan jari tangan sampai udara keluar dari selang tengah

o Bila udara sudah keluar (ditandai dengan keluarnya Refrigerant) tutuplah niple no 4 dengan tutup niple.

Pemeriksaan kebocoran awalo Bukalah keran katup tekanan tinggi pada Manifold

Gauge agar gas masuk kedalam sistem. (tabung menghadap keatas)

o Bila pengukur tekanan rendah sudah menunjukkan 1 kg/cm2 (14 psi; 98 kPa) tutup keran manifold tekanan tinggi

o Periksalah kebocoran pada sistem dengan menggunakan detektor

Pengisian Refrigerant dalam bentuk cairo Balikkanlah tabung

refrigerant menghadap kebawah agar isi refrigerant yang keluar dalam bentuk cair

o Buka katup tekanan tinggi

o Periksalah kaca pengintai sampai aliran refrigerant berhenti mengalir dan tutuplah keran

o Amati kedua pengukur, tekanan tinggi maupun tekanan rendah. Keduanya harus

Modul MEMELIHARA/SERVIS SISTEM AC: OPKR-50-019B 39

Page 40: MemeliharaServis Sistem AC

menunjukkan tekanan yang sama

Pengisian Lanjutano Baliklah tabung

refrigerant menghadap keatas agar isi refrigerant keluar dalam bentuk gas

o Hidupkan mesin dan biarkan beberapa menit untuk pemanasan

o Hidupkan switch AC, dan amati pengukur tekanan manifold gauge tanda merah harus terlihat pada tekanan tinggi dan tanda biru pada tekanan rendah tetapi tidak vakum

o Buka sedikit demi sedikit katup manifold gauge warna biru. (besar kecilnya pembukaan akan mempengaruhi jumlah refrigerant yang mengalir dalam sistem

o Amati gelas pantau dan bila jumlah gelembung menjadi semakin sedikit dan lembut menunjukkan bahwa pengisian sudah cukup

o Tutup katup manifold gauge, dan baca pengukur tekanan rendah 1,5–2,0 kg/cm2 dan tekanan tinggi 14,5–15 kg/cm2

6. Penjelasan Cara Kerja Rangkaian Kelistrikan Pada Sistem AC

Modul MEMELIHARA/SERVIS SISTEM AC: OPKR-50-019B 40

Page 41: MemeliharaServis Sistem AC

C. Rangkuman

Modul MEMELIHARA/SERVIS SISTEM AC: OPKR-50-019B 41

Peralatan Tambahan Yang Terdapat Pada Rangkaian Sistem AC MobilPressure SwitchAlat Pencegah Pembekuan (Anti Frosting Devices)Stabilizer putaran mesinPeralatan idle upSistem pelindung tali penggerak kompressorSistem kontrol kompressor dua tingkat (mode ekonomi)Magnetic valve

Letak Komponen Utama Dan Perlengkapan Tambahan AC MobilContoh untuk mobil dengan mesin berada didepan

Page 42: MemeliharaServis Sistem AC

Modul MEMELIHARA/SERVIS SISTEM AC: OPKR-50-019B 42

Siklus Pendinginan AC MobilSiklus pendingin pada sistem air condition mobil pada hakekatnya merupakan suatu sistem dengan rangkaian tertutup. Diawali dengan pergerakan refrigerant oleh tekanan compressor dalam bentuk gas menuju ke condenser, dicondenser ini refrigerant berubah wujud menjadi cair yang terus bergerak menuju Receifer/Dryer. Disini refrigerant ditampung dan disaring kemudian diteruskan menuju ke expansion valve yang berfungsi menyemprotkan ke evaporator. Di evaporator refrigrerant diubah lagi wujudnya menjadi gas agar dapat menyerap panas dari udara yang ditiupkan blower (terjadi penurunan temperatur di kabin mobi), kemudian gas refrigerant kembali menuju ke compressor.

Manifold GaugeSelain sebagai alat pengisi manifold gauge ini juga berfungsi sebagai pengukur dan terutama untuk menentukan kesalahan yang terjadi pada sistem pendingin.Gambar skema hubungan niple penghubung dengan pengukur.

4 4

3 2 1 3 2 1

Keran katup tekanan Keran katup tekananRendah terbuka Tinggi terbuka

4 4

3 2 1 3 2 1

Kedua keran terbuka Kedua keran tertutup

Page 43: MemeliharaServis Sistem AC

d. Tugas 1. Pelajari peralatan tambahan pada sistem AC Mobil.2. Lakukanlah observasi letak komponen AC pada berbagai

mobil.3. Hafalkan fungsi dan cara kerja Manifold Gauge.4. Praktekkan cara mengisi refrigerant dengan urutan yang

benar.5. Lakukanlah test kebocoran dengan ketiga cara bila

peralatan memungkinkan.

e. Test Formatif 1. Sebutkan nama-nama dan kegunaan peralatan tambahan

pada AC mobil2. Buatlah gambar skema letak komponen baik Utama

maupun tambahan pada AC Mobil3. Jelaskan Proses Sirkulasi sistem Pendingin AC pada Mobil4. Jelaskan cara menggunakan manifold Gauge5. Jelaskan cara pengisian Refrigerant pada sistem AC Mobil6. Jelaskan cara pemeriksaan test kebocoran pada sistem AC

Mobil

Modul MEMELIHARA/SERVIS SISTEM AC: OPKR-50-019B 43

Mengisi Refrigerant pada sistem AC MobilSebelum pengisian dilaksanakan, perlu mengenal hal-hal sebagai berikut:Mengenal zat refrigerant yang ramah lingkungan.

R 12, R 134a, R 22, Gas LPG dlsb.Mengenal Pelumas khusus untuk AC.

Pelumas mineral untuk R12Pelumas PAG atau ester untuk R 134a.

Pengisian Refrigerant.Pemasangan manifold gaugePenggunaan pompa vacuumPengisisan awal (cair)Pengisisan lanjut (Gas)

Page 44: MemeliharaServis Sistem AC

f. Kunci Jawaban

1. Jawab: peralatan tambahan yang terdapat pada rangkaian sistem AC mobil dan fungsinyaa. Pressure Switch

Fungsinya untuk mengontrol tekanan pada sisi tekanan tinggi. Apabila pada sisi tekanan tinggi terjadi tekanan berlebih atau terlalu rendah, maka secara otomatis akan menyetop switch sehingga magnetic clutch menjadi off.

b. Alat Pencegah Pembekuan (Anti Frosting Devices)Fungsinya untuk menghidari berkurangnya efek pendinginan yang disebabkan pembekuan air yang ada di fin pada evaporator yang terlalu dingin < 0oC,

c. Stabilizer putaran mesinBerfungsi untuk menstabilkan putaran mesin melalui sensor pendeteksi RPM mesin yang dipasangkan pada arus primer ignition coil sehingga putaran idle mesin menjadi lebih baik dan tidak mudah mati.

d. Peralatan Idle UpBerfungsi untuk meningkatkan RPM mesin pada kondisi idle dan AC dalam keadaan hidup. Tanpa alat ini mesin akan menjadi sangat berat karena harus mengangkat beban kompresor sehingga mesin akan sering mati dan kenyamanan berkendaraan akan menjadi terganggu. Alat ini penggunaannya tergantung dari tipe dan jenis bahan bakarnya.

e. Sistem Pelindung Tali Penggerak KompressorBerfungsi melindungi tali penggerak kompresor, yaitu pada saat kompresor mengalami kemacetan. Bila hal ini terjadi maka magnetic clutch dan VSV idle up akan off secara otomatis dan indikator lampu AC akan berkedip untuk memberitahukan kerusakan yang terjadi pada sistem pendingin.

f. Sistem Kontrol Kompressor Dua Tingkat (Mode Ekonomi)AC tipe airmix, dengan kompresor berputar pada beban penuh yang temperaturnya mencapai batas limit hingga terjadi pembekuan pada fin evaporator (3oC), hal ini akan

Modul MEMELIHARA/SERVIS SISTEM AC: OPKR-50-019B 44

Page 45: MemeliharaServis Sistem AC

banyak menyerap tenaga mesin. Dengan menggunakan peralatan ini dan diset pada switch ekonomi akan menghemat banyak pemakaian karena kompresor akan off pada 10oC temperatur fin bukan 3oC seperti pada keadaan normal.

g. Magnetic ValveFungsinya untuk mengontrol temperatur yang letaknya antara receifer dan expansion valve dan dipakai pada sistem pendingin tipe dual. sistem bekerjanya dengan cara membuka dan menutup magnetic valve yang secara paralel akan bekerja membuka dan menutup siklus pendingin.

2. Jawab: letak komponen utama dan perlengkapan tambahan AC MobilContoh untuk mobil dengan mesin berada didepan

3. Jawab: siklus Pendinginan pada AC MobilSiklus pendingin pada sistem air condition mobil pada hakekatnya merupakan suatu sistem dengan rangkaian tertutup. Diawali dengan pergerakan refrigerant oleh tekanan

Modul MEMELIHARA/SERVIS SISTEM AC: OPKR-50-019B 45

Page 46: MemeliharaServis Sistem AC

compressor dalam bentuk gas menuju ke condenser, dicondenser ini refrigerant berubah wujud menjadi cair yang terus bergerak menuju Receifer/Dryer. Disini refrigerant ditampung dan disaring kemudian diteruskan menuju ke expansion valve yang berfungsi menyemprotkan ke evaporator. Di evaporator refrigrerant diubah lagi wujudnya menjadi gas agar dapat menyerap panas dari udara yang ditiupkan blower (terjadi penurunan temperatur di kabin mobil), kemudian gas refrigerant kembali menuju ke compressor.

4. Jawab: Fungsi Dan Cara Kerja Manifold GaugeSelain sebagai alat pengisi, manifold gauge ini juga berfungsi sebagai pengukur dan terutama untuk menentukan kesalahan yang terjadi pada sistem pendingin.

Gambar skema hubungan niple penghubung dengan pengukur.

4 4

3 2 1 3 2

1

Keran katup tekanan Keran katup tekanan

Rendah terbuka Tinggi terbuka

4 4

3 2 1 3 2 1

Kedua keran terbuka Kedua keran tertutup

5. Jawab: Cara mengisi Refrigerant pada sistem AC Mobil

Modul MEMELIHARA/SERVIS SISTEM AC: OPKR-50-019B 46

Page 47: MemeliharaServis Sistem AC

Sebelum pengisian dilaksanakan, perlu mengenal hal-hal sebagai berikut:a. Mengenal zat refrigerant yang ramah lingkungan R 12, R 134a, R 22, Gas LPG dlsb.b. Mengenal Pelumas khusus untuk AC

Pelumas mineral untuk R12Pelumas PAG atau ester untuk R 134a.

c. Pengisian Refrigerant.o Pemasangan manifold gaugeo Penggunaan pompa vacuumo Pengisisan awal (cair)o Pengisisan lanjut (Gas)

6. Jawab: Beberapa prosedur pemeriksaan kebocoran yaitu a. Untuk kebocoran yang cukup besar bisa dilakukan

menggunakan larutan air sabunb. Untuk kebocoran yang baru dirasakan kurang dingin dapat

menggunakan alat deteksi kebocoran Halide torch atau kompor nyala api

c. Untuk tingkat kebocoran yang lebih kecil lagi dapat menggunakan detektor electronik

7. Jawab: Uji kemampuan AC dilakukan dengan a. Mengukur temperatur pada kedua sisi wet dan dry bulb

pada inlet dan outlet evaporatorb. Menghitung kelembaban relatif dengan menggunakan

grafik 1c. Membaca perbedaan temperatur anatara inlet dan outlet

dengan menggunakan grafik 2

g. Lembar Kerja Tujuan: Peserta diklat mengenal bahan ajar yang sesungguhnya yang digunakan didalam mobil.

Peralatan:1. Kunci Ring/pas set2. Obeng +/-3. Alat-alat khusus (Spesial Service Tool) untuk AC4. Tang kombinasi5. Palu Plastik6. Manifold Gauge7. Refrigerant R 128. Refrigerant R 134a

Modul MEMELIHARA/SERVIS SISTEM AC: OPKR-50-019B 47

Page 48: MemeliharaServis Sistem AC

9. Pompa Vacuum10. Kain lap11. Meja Kerja

Bahan:1. Alat-alat tambahan dalam sistem AC2. Manifold Gauge3. Mobil berAC

Keselamatan Kerja:1. Letakkan alat dan bahan yang dipergunakan pada meja kerja2. Hati-hati terhadap zat/gas refrigerant3. Hati-hati terhadap ceceran oli4. Gunakan alat-alat keselamatan kerja yang seharusnya dipakai5. Ikuti petunjuk yang diberikan oleh guru/instruktur dalam

melaksanakan pekerjaan

Langkah Kerja:1. Persiapkan alat dan bahan praktik dan letakkan pada posisi

yang aman2. Gunakan alat ukur dengan semestinya sesuai dengan standar

operasional prosedur industri3. Perhatikan instruksi praktik yang disampaikan oleh guru4. Buatlah laporan praktek secara ringkas dan serahkan kepada

Guru/Instruktur untuk diperiksa5. Setelah selesai, kembalikan alat dan bahan yang telah

digunakan ke tempat semula6. Bersihkan tempat kerja

Kegiatan Belajar 3. Servis/Repair AC Mobil

a. Tujuan Kegiatan Belajar 1) Peserta diklat dapat menyebutkan ciri-ciri siklus pendingin

yang tidak normal, penyebab dan pemecahannya.2) Peserta diklat dapat membongkar, memperbaiki/mengganti

kerusakan dan memasang kembali komponen. 3) Peserta diklat dapat mengetest kemungkinan kebocoran

yang terjadi pada rangkaian sistem AC. 4) Peserta diklat dapat menguji kemampuan sistem AC.

b. Uraian Materi

Modul MEMELIHARA/SERVIS SISTEM AC: OPKR-50-019B 48

Page 49: MemeliharaServis Sistem AC

1)Ciri-ciri siklus pendingin tidak normal, penyebab dan pemecahannya

1. Refrigerant kurangPada kondisi ini, terlihat gejala sebagai berikut:

Udara yang keluar dari sistem pendingin tidak terlalu dingin

Pada kaca pengintai terlihat banyak gelembungPemeriksaan pada manifold gauge: pengukur tekanan rendah: 0,8 kg/cm2 (11 psi, 78 kPa)Pengukur tekanan tinggi: 8-0 kg/cm2 (114 psi, 882 kPa)

Kemungkinan penyebabnya: terdapat kebocoran pada siklus Pendinginan.

Pemecahannya:Periksa kebocoran dengan menggunakan detektor kebocoran dan perbaiki.

2. Pengisian Refrigerant Berlebihan

Pada kondisi ini, terlihat gejala sebagai berikut:pendinginan tidak maksimumPemeriksaan pada Manifold Gauge :Pengukur tekanan rendah: 2.5 kg/cm2(36 psi, 245 kPa)Pengukur tekanan tinggi: 20 kg/cm2 (248 psi, 1.961 kPa)

Kemungkinan penyebabnya:Dalam pengisian refrigerant terlalu berlebihanKondenser tidak bekerja dengan baikKopling fluida kipas radiator slipTali kipas kompresor kendor

Pemecahannya:Kurangi jumlah refrigerantBersihkan kondenserPeriksa kopling fluida kipas radiator, bila rusak gantiStel tali kipas

3. Terdapat Udara Didalam Siklus

Pada kondisi ini terlihat gejala sebagai berikut:AC tidak terlalu dinginPemeriksaan pada Manifold Gauge:

Modul MEMELIHARA/SERVIS SISTEM AC: OPKR-50-019B 49

Page 50: MemeliharaServis Sistem AC

Pengukur tekanan rendah: 2.5 kg/cm2(36 psi, 245 kPa)Pengukur tekanan tinggi: 23 kg/cm2 (327 psi, 2.256 kPa)

kemungkinan penyebabnya:Ada udara didalam siklus pendingin

Pemecahannya:Periksa kotoran oli dan jumlahnyaBila oli berwarna hitam (kotor), bersihkan dengan minyak tanah dan semprot dengan kompresor anginlakukan penyedotan kevakuman kembaliGanti receifer

4. Terdapat Uap Air Didalam Siklus

Pada kondisi ini terlihat gejala sebagai berikut:Kadang dingin kadang tidakPemeriksaan pada Manifold Gauge:Pengukur tekanan rendah: 50 cmHg (1,5 kg/cm2)Pengukur tekanan tinggi: 7=15 kg/cm2

Kemungkinan penyebabnya:Pada Expansion Valve terjadi penyumbatan oleh gumpalan es

Pemecahannya:Ganti Receifer/Dryerlakukan pemompaan kevakuman, untuk membuang uap

air perhatikan jumlah Refrigerant yang sesuai dalam

pengisian

5. Refrigerant Tidak Bersirkulasi

Pada kondisi ini terlihat gejala sebagai berikut:AC tidak dinginPemeriksaan pada Manifold Gauge:Pengukur tekanan rendah: 76 cmHg (angat rendah)Pengukur tekanan tinggi: 6 kg/cm2(85 psi/588 kPa)

Kemungkinan penyebabnya:Pada Expansion Valve terjadi penyumbatan

Modul MEMELIHARA/SERVIS SISTEM AC: OPKR-50-019B 50

Page 51: MemeliharaServis Sistem AC

Pemecahannya:Lepas Expansion Valve, bersihkan dan tes. Bila sudah rusak gantiGanti Receifer/Dryerperhatikan jumlah refrigerant yang sesuai dalam pengisian

6. Ekspansion Valve Tidak Bekerja Dengan Baik

Pada kondisi ini terlihat gejala sebagai berikut:AC kurang dinginPemeriksaan pada Manifold Gauge:Pengukur tekanan rendah: 2,5 kg/cm2 (36 psi/245 kPa)Pengukur tekanan tinggi: 19-20 kg/cm2(70–264 psi/1.863–1.961 kPa)

Kemungkinan penyebabnya:Expansion Valve rusak atau pemasangan Heat Sensitizing salahPenyetelan aliran tidak baikpada Evaporator terlalu banyak Refrigerant dalam bentuk cair

Pemecahannya:Periksa pemasangan Heat SensitizingPeriksa Expansion Valve, bila rusak ganti

7. Tidak ada kompresi pada kompresor. Pada kondisi ini terlihat gejala sebagai berikut:

AC tidak dingin

Pemeriksaan pada Manifold Gauge:Pengukur tekanan rendah : terlalu tinggiPengukur tekanan tinggi : terlalu rendah

Kemungkinan penyebabnya:Kompresor rusak

katup kompresor rusak

Pemecahannya:Bongkar dan perbaiki kompresor

Modul MEMELIHARA/SERVIS SISTEM AC: OPKR-50-019B 51

Page 52: MemeliharaServis Sistem AC

Ganti kompresor dengan type dan kapasitas yang sama

2)Membongkar, Memperbaiki/Mengganti Kerusakan Dan Memasang Kembali Komponen

Pekerjaan ini memerlukan urutan langkah yang benar serta ketelitian, untuk mempermudah pemahaman siswa pekerjaan ini akan disajikan dalam bentuk lembar kerja yang dilengkapi dengan gambar-gambar penjelas.Tujuan dari pekerjaan ini adalah untuk penggantian dan atau perbaikan komponen yang mengalami gangguan atau kerusakan, dan seluruh tahapan latihan pekerjaan ini benar-benar harus dialami oleh siswa, agar ketercapaian kompetence Dari modul dapat terlaksana.

Modul MEMELIHARA/SERVIS SISTEM AC: OPKR-50-019B 52

Page 53: MemeliharaServis Sistem AC

Kompetensi: Memelihara/Servis Sistem ACBongkar pasang:

MAGNETIC CLUTH(SWASH PLATE & THROUGH VANE)

Tujuan: Siswa dapat melakukan pembongkaran, penggantian komponen yang rusak dan melakukan pemasangan kembali dengan prosedur yang benar magnetic clutch jenis swash plate dan Through Vane.

Peralatan:1. Treker kaki tiga2. Tang buka dan tang tutup3. Kunci momen4. Dial indikator dan landasan bermagnet5. Feeler Gauge

Bahan: Compresor tipe swash plate dan through vane.

Keselamatan Kerja:1. Perhatikan urutan kerja sesuai standard operasional prosedur2. Kerjakan di Meja kerja3. Hati-hati terhadap ceceran oli5. Gunakan oli standard. (Sesuai petunjuk pabrik)6. Gunakan alat-alat keselamatan kerja7. Hati-hati terhadap cairan/gas Refrigerant

Langkah Kerja:Sebelum membongkar Compressor, lakukan dahulu:

Langkah Melepas Compressor dari Engine.1. Hidupkan mesin +/- 10 menit dalam keadaan Idle dan AC “ON”2. Matikan AC, matikan Mesin3. Lepaskan kabel negatif Batery4. Lepaskan Conektor untuk magnetic clutch dan temperatur Switch5. Keluarkan Refrigerant. (Hati-hati terhadap cairan/gas Refrigerant,

sebaiknya pakai alat-alat keselamatan kerja)6. Lepas selang yang menghubungkan Compressor7. Lepas Compressor

Modul MEMELIHARA/SERVIS SISTEM AC: OPKR 50-019B 49

Page 54: MemeliharaServis Sistem AC

Membongkar1. Melepas Pressure Plate:

a. Lepas baut poros (guna kan Spesial servis tool dan kunci Sock)

b. Pasang SST (lihat gambar) ke Pressure Plate

c. Lepaskan Pressure Plate:untuk Tipe Swash Plate

d. Melepas Pressure Plate untuk Tipe Through Vane

Modul MEMELIHARA/SERVIS SISTEM AC: OPKR 50-019B 50

Page 55: MemeliharaServis Sistem AC

e. Lepaskan Shim

2. Melepas Rotora. Lepaskan Snap Ring

(menggunakan tang tutup)

b. Keluarkan rotor (Gunakan palu plastik)

3. Melepas Stator: a. Lepas kabel Stator

dari rumah Compressor (Tipe Swash Plate)

Lepas kabel Stator dari rumah Compressor (Tipe Through vane)

Modul MEMELIHARA/SERVIS SISTEM AC: OPKR 50-019B 51

Page 56: MemeliharaServis Sistem AC

b. Lepaskan Snap Ring

c. Lepaskan Stator

Memasang

3. Pasang Statora. Pasang stator

b. Pasang Snap Ring

Modul MEMELIHARA/SERVIS SISTEM AC: OPKR 50-019B 52

Page 57: MemeliharaServis Sistem AC

c. Sambungkan kabel stator.(Tipe Swash Plate)

Sambungkan kabel stator.(Tipe Through Vane)

4. Pasang Rotora. Pasang rotor pada poros Compressorb. Gunakan Snap Ring baru

5. Pasang Pressure Platea. Pasang Shim

Modul MEMELIHARA/SERVIS SISTEM AC: OPKR 50-019B 53

Page 58: MemeliharaServis Sistem AC

b. Pasang baut poros(Tipe Swash Plate)

Pasang baut poros (Tipe Through Vane)

6. Ukur Celah Magnetic Clutch.Tipe Swash PlateGunakan Feeler Gauge

Tipe Through Vanea. pasang Dial Gauge

pada Pressure Plateb. hubungkan kabel

Magnetic Clutch ke batery+(lihat gam- bar).

c. Periksa antara Pressure Plate dan rotor kemudian hubungkan terminal negatif batery

Modul MEMELIHARA/SERVIS SISTEM AC: OPKR 50-019B 54

Page 59: MemeliharaServis Sistem AC

Kompetensi : Memelihara/Servis Sistem ACBongkar pasang:

COMPRESSOR(TIPE SWASH PLATE)

Tujuan: Siswa dapat melakukan pembongkaran, penggantian komponen yang rusak dan melakukan pemasangan kembali dengan prosedur yang benar compresor jenis swash plate.

Peralatan:1. Treker kaki tiga2. Tang buka dan tang tutup3. Kunci set pas dan ring4. Pelepas dan penekan seal5. Penahan seal6. Kunci Momen7. Palu Plastik.

Bahan: Compresor tipe swash plate.

Keselamatan Kerja:1. Perhatikan urutan kerja sesuai standard operasional prosedur2. Kerjakan di Meja kerja3. Hati-hati terhadap ceceran oli4. Gunakan oli standard (Sesuai petunjuk pabrik).5. Gunakan alat-alat keselamatan kerja6. Hati-hati terhadap cairan/gas refrigerant.

Langkah Kerja:Sebelum membongkar compressor, lakukan dahulu:

Langkah Melepas Compressor dari Engine.1. Hidupkan mesin +/- 10 menit dalam keadaan idle dan AC “ON”.2. Matikan AC, matikan Mesin.3. Lepaskan kabel negatif Batery.4. Lepaskan Conektor untuk Magnetic Clutch dan temperatur Switch

Modul MEMELIHARA/SERVIS SISTEM AC: OPKR 50-019B 55

Page 60: MemeliharaServis Sistem AC

5. Keluarkan Refrigerant. (Hati-hati terhadap cairan/gas Refrigerant, sebaiknya pakai alat-alat keselamatan kerja)

6. Lepas selang yang menghubungkan Compressor7. Lepas Compressor.

Membongkar

1. Melepas Servis Valve a. Lepas baut Servis Plateb. Lepas Seal Ring (ganti)

2. Mengukur oli Ukur oli yang ada didalam Compressor sebagai patokan pengsisian oli baru.

Modul MEMELIHARA/SERVIS SISTEM AC: OPKR 50-019B 56

Page 61: MemeliharaServis Sistem AC

3. Melepas Tutup depanLepas baut pengunci tutup depan dengan menggunakan obeng ketok +

a. Lepas tutup rumahnya gunakan obeng (-) hati-hati jangan sampai melukai seal maupun rumah compressor.

4. Melepas plat katup depana. Lepaskan pin dari tutup depan

b. Lepas pelat katup

5. Melepas gasket

Modul MEMELIHARA/SERVIS SISTEM AC: OPKR 50-019B 57

Page 62: MemeliharaServis Sistem AC

6. Melepas seal porosa. Lepas snap ring.

b. Dengan menggunakan busing (SST) dorong seal poros keluar.

Memasang

1. Pemasangan seala. Atur seal poros tepat ditengah

b. Dorong seal dengan busing

c. Pasang snap ring

Modul MEMELIHARA/SERVIS SISTEM AC: OPKR 50-019B 58

Page 63: MemeliharaServis Sistem AC

2. Pemasangan pelat rumah depana. Pasang pin (2 buah)b. Lumasi O ring dengan olic. Pasang katup isap depan

melalui pin pada bagian depan silinder.

d. Pasang pelat depan bersama sama dengan katup penyalur melalui pin pada silinder depan.

e. Lumasi gasket dengan oli, dan pasang pada silinder depan.

3. pemasangan dudukan centerPasang dudukan center pada poros(SST).

4. pemasangan tutup depan.

Modul MEMELIHARA/SERVIS SISTEM AC: OPKR 50-019B 59

Page 64: MemeliharaServis Sistem AC

5. pengerasan baut-baut.

6. Pengisian Oli.(Jumlah oli harus sama dengan oli yang terbuang saat pem bongkaran). Gunakan Oli yang standard.

7. Pemasangan katup servis

a. Lumasi dulu dengan oli.b. Pasang katup servis pada

compressor dan keraskan bautnya.

Momen kekencangan: 250 kg-cm.

8. Pengukuran Momen Putar Poros Momen: 50 kg-cm.

Kompetensi: Memelihara/Servis Sistem AC

Modul MEMELIHARA/SERVIS SISTEM AC: OPKR 50-019B 60

Page 65: MemeliharaServis Sistem AC

Bongkar pasang:

COMPRESSOR(TIPE THROUGH VANE)

Tujuan: Siswa dapat melakukan pembongkaran, penggantian komponen yang rusak dan melakukan pemasangan kembali dengan prosedur yang benar compresor Tipe Through Vane.

Peralatan:1. Treker kaki tiga2. Tang buka dan tang tutup3. Kunci set pas dan ring4. Pelepas dan penekan seal5. Penahan seal6. Kunci Momen7. Palu Plastik.

Bahan: Compresor tipe Through Vane.

Keselamatan Kerja:1. Perhatikan urutan kerja sesuai standard operasional prosedur.2. Kerjakan di Meja kerja.3. Hati-hati terhadap ceceran oli.4. Gunakan oli standard. (Sesuai petunjuk pabrik)5. Gunakan alat-alat keselamatan kerja6. Hati-hati terhadap cairan/gas refrigerant

Langkah Kerja:Sebelum membongkar Compressor, lakukan dahulu:

Langkah Melepas Compressor dari Engine.1. Hidupkan mesin +/- 10 menit dalam keadaan idle dan AC “ON”2. Matikan AC, matikan Mesin3. Lepaskan kabel negatif Batery4. Lepaskan conektor untuk magnetic clutch dan temperatur switch5. Keluarkan Refrigerant. (Hati-hati terhadap cairan/gas refrigerant,

sebaiknya pakai alat-alat keselamatan kerja)6. Lepas selang yang menghubungkan compressor7. Lepas compressor.

Modul MEMELIHARA/SERVIS SISTEM AC: OPKR 50-019B 61

Page 66: MemeliharaServis Sistem AC

Membongkar

1. Lepas katup servis pengisap.2. Lepas katup servis penyalur.

3. Mengukur oli :Ukur oli yang ada didalam Compressor sebagai patokan pengsisian oli baru.

Modul MEMELIHARA/SERVIS SISTEM AC: OPKR 50-019B 62

Page 67: MemeliharaServis Sistem AC

4. Melepas pelat katup depan.a. Lepas bautnya.b. Lepas tutup depan.c. Lepas tutup belakang.

5. Melepas pin dan gasket.

6. Melepas seal poros.

Memasang1. Pasang seal poros baru

a. Pasang Gasket barub. Pasang tutup rumah.

Pemasangan baut-baut pe-ngikat.

2. Pemasangan Kompresor pada Bracket.

Modul MEMELIHARA/SERVIS SISTEM AC: OPKR 50-019B 63

Page 68: MemeliharaServis Sistem AC

3. Pengerasan baut pengikatMomen pengencangan:250 kg-cm.

4. Pengisian oli(Jumlah oli sama dengan oli yang terbuang saat pem bongkaran ditambah 20 cc). Gunakan Oli yang standard.

5. Pemasangan katup isap dan penyalura. Lumasi O ring dengan oli

kemudian pasang pada tempatnya.

b. Pasang katup servis (gunakan center dan kunci momen) kemudian keraskan baut-bautnya.

Modul MEMELIHARA/SERVIS SISTEM AC: OPKR 50-019B 64

Page 69: MemeliharaServis Sistem AC

3)Test Kebocoran Pada Sistem AC Mobil

Siklus pendingin AC merupakan suatu rangkaian tertutup, oleh sebab itu kebocoran sekecil apapun akan dapat mengurangi kinerja dari sistem tersebut. Pengetesan kebocoran paska pengisian merupakan prosedur yang sangat lazim dilakukan untuk memberikan pelayanan yang optimal bagi pelanggan.

Ada beberapa prosedur pemeriksaan kebocoran yaitu: a) Untuk kebocoran yang cukup besar bisa dilakukan

menggunakan larutan air sabun, yaitu dengan memberi air sabun pada bagian-bagian sambungan atau bagian yang diperkirakan mengalami kebocoran. Apabila pada bagian trsebut terjadi kebocoran maka akan terlihat gelembung-gelembung yang keluar dari titik kebocoran.

b) Untuk kebocoran yang baru dirasakan kurang dingin dapat menggunakan alat deteksi kebocoran Halide torch atau menggunakan kompor nyala api yang cara kerjanya adalah sebagai berikut:

c) Letakkan secara vertical alat pemeriksa kebocoran, kemudian dekatkan selang kontrol (Suction Tube) ke bagian yang diperkirakan mengalami kebocoran dari arah bawah. Apabila pada daerah tersebut betul mengalami kebocoran, maka warna api kompor akan mengalami perubahan dari biru menjadi kuning kemerah-merahan dan sedikit agak membesar.

Gambar: Deteksi kebocoran kompor nyala

api

Modul MEMELIHARA/SERVIS SISTEM AC: OPKR 50-019B 65

Page 70: MemeliharaServis Sistem AC

1. Untuk tingkat kebocoran yang lebih kecil lagi dapat menggunakan detektor Elektronik. Dan jenis dari detector elektronik ini sangat banyak. Pada gambar dibawah adalah salah satu contoh detector electronik dengan cara penggunaannya.

Gambar : Detektor kebocoran elektronik

a. Stel saklar pengatur sensitifity keposisi mediumb. Carilah letak kebocoran dengan mendekatkan dan

menggerakkan antene deteksi ke daerah kebocoran perlahan-lahan.

c. Ran yang terjadi ditandai dengan bunyi alarm yang makin lama makin cepat, yang menunjukkan daerah terjadinya kebocoran.

d. Apabila kebocoran sulit untuk ditemukan rubahlah saklar pengatur sensitifity ke posisi large.

e. Saklar pengatur sensitifity small digunakan apabila area kemungkinan kebocoran sudah ditemukan, yaitu untuk mempersempit area sehingga titik kebocoran dapat ditemukan.

Modul MEMELIHARA/SERVIS SISTEM AC: OPKR 50-019B 66

Page 71: MemeliharaServis Sistem AC

4)Uji Kemampuan Sistem ACUji kemampuan AC diperlukan untuk mengetahui apakah hasil servis atau pemeliharaan atau bahkan perbaikan yang dilakukan berhasil dilaksanakan. Prosedur pelaksanaan uji kemampuan ini harus diikuti secara runtut sehingga pengujian dapat menunjukkan validitas yang tinggi.

a) Langkah persiapan: Siapkan peralatan ujiService tool set ACThermometerPsychrometerTachometer

b) Pasang manifold gauge

c) Hidupkan mesin dengan AC pad posisi ONAtur putaran mesin pada 2000 RPMAtur saklar blower pada posisi (HI) dan temperatur control di (Cool) serta air flow control di (Vent) Buka jendela kendaraan

d) Posisikan thermometerDry bulb di outlet udara dingin

e) Posisikan Psychrometer dekat inlet unit pendingin (lihat gambar)

Gambar : penempatan Thermometer dan psychrometer

Modul MEMELIHARA/SERVIS SISTEM AC: OPKR 50-019B 67

Page 72: MemeliharaServis Sistem AC

f) Stabilkan ACPeriksa tekanan pengukur takanan tinggi 14,0-15,5 kg/cm2 Bila pembacaan terlalu tinggi, siram condenser dengn air dan bila pembacaan terlalu rendah tutuplah bagian depan condenser Periksa suhu pada thermometer inlet 25o C–35o C

g) Pemeriksaan PengujianBacalah kelembaban relatif dari grafik psychrometrik dengan membandingkan sisi wet dan dry bulb psychometer pada air inlet

Gambar : Grafik 1

Contoh cara membaca grafik:Pembacaan dry bulb pada air inlet evaporator:25o C Pembacaan wet bulb pada air inlet evaporator:19,5o CPembacaan pada grafik 1: perpotongan antara keduanya menunjuk pada angka 60%

Modul MEMELIHARA/SERVIS SISTEM AC: OPKR 50-019B 68

Page 73: MemeliharaServis Sistem AC

Ukur temperatur dry bulb pada outlet udara dingin dan hitung perbedaan antara inlet dry bulb dan outlet dry bulbPastikan hasil pembacaan antara kelembaban relatif dan perbedaan kedua temperatur ada pada dua garis berarsir yang menunjukkan bahwa kemampuan pendinginan cukup baik

Modul MEMELIHARA/SERVIS SISTEM AC: OPKR 50-019B 69

Page 74: MemeliharaServis Sistem AC

c. Rangkuman

Modul MEMELIHARA/SERVIS SISTEM AC: OPKR 50-019B 70

Ciri-ciri siklus pendingin tidak normal, penyebab dan pemecahannyaRefrigerant kurangPengisian refrigerant berlebihanTerdapat udara didalam siklusTerdapat uap air didalam siklusRefrigerant tidak bersirkulasiEkspansion valve tidak bekerja dengan baikTidak ada kompresi pada kompresor.

Membongkar, memperbaiki/mengganti kerusakan dan memasang kembali komponen Bongkar/Pasang magnetic clutch tipe swash plate dan

Through vane.Membongkar, mengganti komponen yang rusak dan

memasang kembali compresor jenis swash plate.Membongkar, mengganti komponen yang rusak dan

memasang kembali compresor jenis Through vane.

Test kebocoran pada sistem AC Kendaraan ringan

a. Penggunaan larutan air sabun.Penggunaan detektor Halide Torch atau kompor nyala apiPenggunaan detektor Elektronika

4. Uji Kemampuan AC pada Kendaraan ringanDilakukan dengan mengukur perbedaan temperatur pada

inlet dan outlet bulb, untuk kemudian dikonversikan menggunakan diagram psycrometer terhadap prosentase kelembaban udara. Apabila hasil pembacaan berada diantara dua garis berarsir (diagram 2) maka hal itu menunjukkan bahwa sistem AC bekerja dengan cukup baik.

Page 75: MemeliharaServis Sistem AC

d. Tugas

a. lakukan pelatihan praktek ini beberapa kali hingga anda terampil didalam melakukan bongkar/pasang!

b. Hafalkan urutan cara bongkar dan pasang sesuai satandard Operasional Prosedur yang telah dipelajari!

e. Tes Formatif

a. Sebutkan ciri-ciri siklus pendingin yang tidak normal, penyebab dan cara pemecahannya.

b. Sebutkan urutan kerja membongkar dan memasang magnetic clutch, dan compressor baik tipe swash plate maupun tipe through vane.

c. Jelaskan cara melakukan test kebocoran dengan menggunakan baik air sabun, kompor nyala api maupun detector Elektronik.

d. askan cara melakukan uji kemampuan AC pada kendaraan ringan.

Modul MEMELIHARA/SERVIS SISTEM AC: OPKR 50-019B 71

Page 76: MemeliharaServis Sistem AC

f. Kunci jawaban

1. Ciri-ciri siklus pendingin yang tidak normal

a. Refrigerant kurangPada kondisi ini, terlihat gejala sebagai berikut:

udara yang keluar dari sistem pendingin tidak terlalu dingin.Pada kaca pengintai terlihat banyak gelembung.

Pemeriksaan pada manifold gauge: pengukur tekanan rendah: 0,8 kg/cm2 (11 psi, 78 kPa)

Pengukur tekanan tinggi: 8-0 kg/cm2 (114 psi, 882 kPa)

Kemungkinan penyebabnya: terdapat kebocoran pada siklus Pendinginan.

Pemecahannya:Periksa kebocoran dengan menggunakan detektor kebocoran dan perbaiki.

b. Pengisian refrigerant berlebihanPada kondisi ini, terlihat gejala sebagai berikut:

pendinginan tidak maksimum.Pemeriksaan pada manifold gauge:Pengukur tekanan rendah: 2.5 kg/cm2(36 psi, 245 kPa)Pengukur tekanan tinggi: 20 kg/cm2 (248 psi, 1.961 kPa)

Kemungkinan penyebabnya:Dalam pengisian refrigerant terlalu berlebihan.kondenser tidak bekerja dengan baik.kopling fluida kipas radiator slip.tali kipas kompresor kendor.

Modul MEMELIHARA/SERVIS SISTEM AC: OPKR 50-019B 72

Page 77: MemeliharaServis Sistem AC

c. Terdapat udara didalam siklus.Pada kondisi ini terlihat gejala sebagai berikut :

AC tidak terlalu dingin.Pemeriksaan pada manifold gauge:Pengukur tekanan rendah: 2.5 kg/cm2(36 psi, 245 kPa)Pengukur tekanan tinggi: 23 kg/cm2 (327 psi, 2.256 kPa)

Kemungkinan penyebabnya:Ada udara didalam siklus pendingin.

Pemecahannya:Periksa kotoran oli dan jumlahnya.Bila oli berwarna hitam (kotor), bersihkan dengan minyak tanah dan semprot dengan kompresor angin.lakukan penyedotan kevakuman kembali.Ganti receifer.

d. Terdapat uap air didalam siklusPada kondisi ini terlihat gejala sebagai berikut :

Kadang dingin kadang tidakPemeriksaan pada manifold gauge:Pengukur tekanan rendah: 50 cmHg (1,5 kg/cm2)Pengukur tekanan tinggi: 7 = 15 kg/cm2

Kemungkinan penyebabnya:Pada expansion valve terjadi penyumbatan oleh gumpalan es.

Pemecahannya :Ganti Receifer/Dryerlakukan pemompaan kevakuman, untuk membuang uap air.perhatikan jumlah refrigerant yang sesuai dalam pengisian.

e. Refrigerant tidak bersirkulasiPada kondisi ini terlihat gejala sebagai berikut:

AC tidak dinginPemeriksaan pada manifold gauge:Pengukur tekanan rendah: 76 cmHg

Modul MEMELIHARA/SERVIS SISTEM AC: OPKR 50-019B 73

Page 78: MemeliharaServis Sistem AC

(sangat rendah)Pengukur tekanan tinggi: 6 kg/cm2(85 psi/588 kPa)

Kemungkinan penyebabnya:Pada expansion valve terjadi penyumbatan.

Pemecahannya:Lepas expansion valve, bersihkan dan tes. Bila sudah rusak ganti.Ganti Receifer/Dryer.perhatikan jumlah refrigerant yang sesuai dalam pengisian.

f. Ekspansion valve tidak bekerja dengan baikPada kondisi ini terlihat gejala sebagai berikut:

AC kurang dinginPemeriksaan pada manifold gauge:Pengukur tekanan rendah: 2,5 kg/cm2

(36 psi/245 kPa)

Pengukur tekanan tinggi: 19-20 kg/cm2(270–264 psi/1.863–1.961 kPa)

Kemungkinan penyebabnya:Expansion valve rusak atau pemasangan Heat sensitizing salah.Penyetelan aliran tidak baikpada evaporator terlalu banyak refrigerant dalam bentuk cair.

Pemecahannya:Periksa pemasangan heat sensitizing.Periksa expansion valve, bila rusak ganti.

g. Tidak ada kompresi pada kompresorPada kondisi ini terlihat gejala sebagai berikut:

AC tidak dinginPemeriksaan pada manifold gauge:Pengukur tekanan rendah: terlalu tinggiPengukur tekanan tinggi: terlalu rendah

Kemungkinan penyebabnya:Kompresor rusak.katup kompresor rusak.

Modul MEMELIHARA/SERVIS SISTEM AC: OPKR 50-019B 74

Page 79: MemeliharaServis Sistem AC

Pemecahannya:Bongkar dan perbaiki kompresorGanti kompresor dengan type dan kapasitas yang sama.

3. JawabanA. Magnetic Clutch:

Membongkar1. Melepas Pressure Plate:

a. Lepas baut poros (guna kan Spesial servis tool dan kunci Sock)

b. Pasang SST (lihat gambar) ke pressure platec. Lepaskan pressure plate:d. Lepaskan shim

2. Melepas Stator:a. Lepaskan snap ring (menggunakan tang tutup)b. Keluarkan rotor (gunakan palu plastik)

3. Melepas Statora. Lepas kabel Stator dari rumah Compressor.b. Lepaskan snap ringc. Lepaskan stator

Memasang:1. Pasang Stator

a. Pasang statorb. Pasang snap ringc. Menyambungkan kabel stator

2. Pasang Rotor a. Pasang rotor pada poros compressor.b. Gunakan snap ring baru

3. Pasang Pressure plate.a. Pasang shimb. Pasang baut poros

4. Ukur celah Magnetic Clutch.a. Tipe swash plate gunakan feeler gaugeb. Tipe Through vane

pasang dial gauge pada pressure plate hubungkan kabel magnetic clutch ke

batery+ (lihat gambar)

Periksa antara pressure plate dan rotor kemudian hubungkan terminal negatif

battery

Modul MEMELIHARA/SERVIS SISTEM AC: OPKR 50-019B 75

Page 80: MemeliharaServis Sistem AC

B. Compressor Tipe Swash Plate

Membongkar1. Melepas Servis valve:

a. lepas baut servis plateb. Lepas seal ring (ganti)

2. Mengukur oli Ukur oli yang ada didalam Compressor sebagai patokan pengsisian oli baru.

3. Melepas Tutup depana. Lepas baut pengunci tutup depan dengan

menggunakan obeng ketok+(spesial servis tool)

b. Lepas tutup rumahnya gunakan obeng (-) hati-hati jangan sampai melukai seal maupun rumah compressor.

4. Melepas tutup katup depana. Lepaskan pin dari tutup depanb. Lepas pelat katupa. Melepas gasket.

5. Melepas seal porosa. Lepas snap ringb. Lepas seal poros.

Memasang1. Pemasangan seal

a. atur seal poros tepat ditengahb. Dorong seal dengan busingc. Pasang snap ring.

2. Pemasangan pelat rumah depana. Pasang pin (2 buah)b. Lumasi O ring dengan oli dan pasang pada

rumah depan compressor.c. Pasang katup isap depan melalui pin pada

bagian depan silinder.d. Pasang pelat depan bersama sama dengan

katup penyalur melalui pin pada silinder depan.e. Lumasi gasket dengan oli, dan pasang pada

silinder depan.Pemasangan dudukan center.

3. pemasangan tutup depan 4. pengerasan baut-baut5. Pengisian Oli. (Jumlah oli harus sama dengan oli yang terbuang

saat

Modul MEMELIHARA/SERVIS SISTEM AC: OPKR 50-019B 76

Page 81: MemeliharaServis Sistem AC

pem bongkaran). Gunakan Oli yang standard.6. Pemasangan katup servis.

a. Lumasi dulu dengan oli.b. Pasang katup servis pada compressor dan

keraskan bautnya. Momen kekencangan: 250 kg-cm.7. Pengukuran Momen Putar Poros.

Momen : 50 kg-cm.

C. Compressor Tipe Through vane

Membongkar1. Lepas katup servis pengisap2. Lepas katup servis penyalur3. Mengukur oli: Ukur oli yang ada didalam Compressor sebagai

patokan pengi isian oli baru.4. Melepas pelat katup depan.

a. Lepas bautnya.b. Lepas tutup depan.c. Lepas tutup belakang.

5. Melepas pin dan gasket.6. Melepas seal poros.

Memasang1. Pasang seal poros baru

a. Pasang Gasket barub. Pasang tutup rumahc. Pemasangan baut-baut pe-ngikat.

2. Pemasangan Kompresor pada Bracket3. Pengerasan baut pengikat Momen pengencangan: 250 kg-cm.4. Pengisian oli (Jumlah oli sama dengan oli yang terbuang saat

pem bongkaran ditambah 20 cc). Gunakan Oli yang standard.

5. Pemasangan katup isap dan penyalura. Lumasi O ring dengan oli kemudian pasang

pada tempatnya.b. Pasang katup servis (gunakan center dan

kunci momen) kemudian keraskan baut-bautnya.

4. Jawab:

Pemeriksan kebocoran dengan menggunakan air sabun.

Modul MEMELIHARA/SERVIS SISTEM AC: OPKR 50-019B 77

Page 82: MemeliharaServis Sistem AC

hidupkan mesin dan aktifkan AC. dengn menggunakan kain lap basahi bagian-bagian

sambungan atau yng diduga mengalami kebocoran dengan air sabun.

apabila pada daerah yang diduga terdapat gelembung-gelembung, maka daerah itulah yang mengalami kebocoran Pemeriksaan kebocoran dengan menggunakan kompor nyala api:

Letakkan secara vertical alat pemeriksa kebocoran, kemudian dekatkan selang kontrol (Suction tube) ke bagian yang diperkirakan mengalami kebocoran dari arah bawah. Apabila pada daerah tersebut betul mengalami kebocoran, maka warna api kompor akan mengalami perubahan dari biru menjadi kuning kemerah-merahan dan sedikit agak membesar.Pemeriksaan kebocoran dengan menggunakan detektor Elektronik.

Gambar : Detektor kebocoran elektronik

o Stel saklar pengatur sensitifity keposisi mediuma. Carilah letak kebocoran dengan mendekatkan

dan menggerakkan antene deteksi ke daerah kebocoran perlahan-lahan.

b. Kebocoran yang terjadi ditandai dengan bunyi alarm yang makin lama makin cepat, yang menunjukkan daerah terjadinya kebocoran.

Modul MEMELIHARA/SERVIS SISTEM AC: OPKR 50-019B 78

Page 83: MemeliharaServis Sistem AC

c. Apabila kebocoran sulit untuk ditemukan rubahlah saklar pengatur sensitifity ke posisi large.

d. Saklar pengatur sensitifity small digunakan apabila area kemungkinan kebocoran sudah ditemukan, yaitu untuk mempersempit area sehingga titik kebocoran dapat ditemukan

5. Jawab

(1) Langkah persiapan: Siapkan peralatan uji Service tool set AC Thermometer Psychrometer Tachometer

(2) Pasang manifold gauge(3) Hidupkan mesin dengan AC pad posisi ON

Atur putaran mesin pada 2000 RPMAtur saklar blower pada posisi (HI) dan temperatur control di (Cool) serta air flow control di (Vent) Buka jendela kendaraan

(4) Posisikan thermometer Dry bulb di outlet udara dingin

(5) Posisikan Psychrometer dekat inlet unit pendingin (lihat gambar)

Gambar : penempatan Thermometer dan psychrometer

(6) Stabilkan ACPeriksa tekanan pengukur takanan tinggi 14,0 -15,5 kg/cm2 Bila pembacaan terlalu tinggi, siram condenser dengn air dan bila pembacaan terlalu rendah tutuplah bagian depan condenser

Modul MEMELIHARA/SERVIS SISTEM AC: OPKR 50-019B 79

Page 84: MemeliharaServis Sistem AC

Periksa suhu pada thermometer inlet 25o C–35o

C

Modul MEMELIHARA/SERVIS SISTEM AC: OPKR 50-019B 80

Page 85: MemeliharaServis Sistem AC

(7) Pemeriksaan PengujianBacalah kelembaban relatif dari grafik psychrometrik dengan membandingkan sisi wet dan dry bulb psychometer pada air inlet

Gambar : Grafik 1

Contoh cara membaca grafik:Pembacaan dry bulb pada air inlet evaporator: 25o C Pembacaan wet bulb pada air inlet evaporator: 19,5o CPembacaan pada grafik 1: perpotongan antara keduanya menunjuk pada angka 60%

Ukur temperatur dry bulb pada outlet udara dingin dan hitung perbedaan antara inlet dry bulb dan outlet dry bulbPastikan hasil pembacaan antara kelembaban relatif dan perbedaan kedua temperatur ada pada dua garis berarsir yang menunjukkan bahwa kemampuan pendinginan cukup baik

Modul MEMELIHARA/SERVIS SISTEM AC: OPKR 50-019B 81

Page 86: MemeliharaServis Sistem AC

BAB. IIIEVALUASI

A. PERTANYAAN

Uji Kompetensi Pengetahuan

I. Jodohkanlah gambar pada kolom I dengan nama-nama pada kolom yang sesuai menurut pendapatmu!

1. A. Receifer/Dryer

2. B. Expansion valve

3. C. Blower

4. D. Stabilizer RPM

5. E. Condenser

Modul MEMELIHARA/SERVIS SISTEM AC: OPKR 50-019B 82

Page 87: MemeliharaServis Sistem AC

6. F. Pressure switch

7. G. Idle Up

8. H. Sistem control kompresor dua tingkat

9. I. Evaporator

10. J. Sistem pelindung

tali kompressor

11. K. Anti Frosting

Device

12. L. Compressor

Modul MEMELIHARA/SERVIS SISTEM AC: OPKR 50-019B 83

Tekanan terlalu tinggi atau terlalu rendah pada sisi tekanan tinggi alat ini akan secara otomatis memutus magnetic clutch

Untuk menghindari terjadi nya pembekuan air pada fin evaporator

Swich AC di “ON” RPM Mesin akan meningkat secara Otomatis

Sensor pendeteksi yang dipasang pada arus primer ignition coil untuk menstabilkan RPM

Pada saat kompresor macet, magnetic clutch dan idle up akan “off” secara otomatis

Untuk menghindari ter jadinya pembekuan air pada fin evaporator dalam suhu yang lebih rendah

Page 88: MemeliharaServis Sistem AC

Modul MEMELIHARA/SERVIS SISTEM AC: OPKR 50-019B 84

Page 89: MemeliharaServis Sistem AC

II. Pilihlah jawaban yang paling tepat dengan memberi tanda silang pada huruf A, B, C, D atau E pada lembar jawab yang disediakan.

1.Fungsi Compressor pada air conditioners adalah:a. memompakan udara kedalam condenser agar tekanannya

meningkatb. Memompakan refrigerant cair kedalam evaporator agar

berubah wujud menjadi gasc. Memompakan refrigerant kedalam condenser agar

tekanannya menurund. Memompakan refrigerant gas kedalam condenser agar

berubah wujud menjaddi caire. Memompakan refrigerant cair agar dapat bersirkulasi

kedalam sistem.

2.Udara sejuk yang keluar dari evaporator, dihembuskan oleh:a. Kipas anginb. Kompressorc. Blowerd. Angine. Kipas mesin

3.Refrigerant yang berada di condenser berbentuk:a. Gasb. Setengah cair setengah gasc. Caird. Uape. Semua benar

4.Pernyatan dibawah adalah benar, kecuali:a. Magnetic Clutch adalah bagian dari Componen AC.b. Magnetic clutch memutus dan menghubung dengan

putaran mesin secara otomatis pada sat switch AC posisi “ON”

c. Magnetic clutch terpasang pada bagian depan dari compressor.

d. Magnetic clutch adalah kopling magnet yang bekerjanya berdasarkan aliran listrik yang mengalir.

e. Magnetic clutch selalu berputar karena menjadi satu dengan pully Compressor

Modul MEMELIHARA/SERVIS SISTEM AC: OPKR 50-019B 85

Page 90: MemeliharaServis Sistem AC

5.Compressor diputar oleh:a. Mesin yang dihubungkan dengan fanbelt melalui pullyb. Pully poros engkol, pully alternator dan pully waterpumpc. Roda gigi timingd. Kipas melalui pully poros engkole. Motor starter dengan menggunakan roda gigi

6.Fungsi kaca pengintai adalah:a. Untuk melihat aliran sistem pendinginb. Untuk melihat jumlah udarac. Untuk melihat jumlah pelumasd. Untuk melihat aliran udarae. Keempat pernyataan diatas benar

7. Panas udara yang ada disekeliling diserap sehingga udara menjadi dingin, merupakan cara kerja dari alat:a. Condenserb. Compressorc. Expansion valved. Blowere. Evaporator

8.Urutan siklus pendinginan yang benar adalah :a. Compresor --> Evaporator - Dryer - Condenser -

Exp.Valveb. Compresor - Condenser - Dryer - Evaporator -

Exp.valvec. Compresor - Condenser - Dryer - Exp.Valve -

Evaporatord. Compresor - Dryer - Condenser - Exp.valve -

Evaporatore. Compresor - Exp.valve - dryer - Evaporator -

Condenserr

9.Gambar dibawah menunjukkan posisi keran:

A. Keran katup tekanan tinggi

terbuka B. Kedua katup tertutup

C. Kedua katup terbuka

Modul MEMELIHARA/SERVIS SISTEM AC: OPKR 50-019B 86

Page 91: MemeliharaServis Sistem AC

4.D. Keran katup

tekanan rendah terbuka 3 2 1

E. kedua katup setengah terbuka

10. Gambar disamping menunjukkan posisi keran:

a. Keran katup tekanan tinggi terbukab. Kedua katup tertutupc. Keran katup tekanan rendah terbuka d. Kedua katup terbukae. Kedua katup setengah terbuka

1 2 3

11. Alat penampung refrigerant cair sekaligus untuk menyaring uap air dan kotoran:a. Condenserb. Anti Frosting Devicesc. Dryerd. Peralatan Idle Upe. Pressure Switch

12. Dibawah ini adalah cirri-ciri Compressor type swash plate, kecuali:a. Memiliki 10 piston dengan interval 72o

b. Terdiri dari dua vane yang integral dan saling tegak lurusc. Memiliki 6 piston dengan interval 120o

d. Kedua sisi piston bekerja, dalam gerak bolak balike. Ke empat pernyataan diatas benar

13. Compressor type Through vane, termasuk compressor jenis:a. Resiprocatingb. Crankc. Swash plated. Rotarye. Torak

14. Kerja dari magneting Clutch:a. Saat mesin hidup, switch AC “ON”, stator coil berubah

menjadi magnet, menarik pressure plate dan kompresor berputar

Modul MEMELIHARA/SERVIS SISTEM AC: OPKR 50-019B 87

Page 92: MemeliharaServis Sistem AC

b. Saat mesin hidup, switch AC “OFF”, stator coil berubah menjadi magnet, menarik pressure plate dan kompresor berputar

c. Saat mesin mati, switch AC “OFF”, stator coil berubah menjadi magnet, menarik pressure plate dan kompresor berputar

d. Saat mesin mati, switch AC “ON”, stator coil berubah menjadi magnet, menarik pressure plate dan kompresor berputar

e. Saat mesin hidup, Kunci kontak “ON”, stator coil berubah menjadi magnet, menarik pressure plate dan kompresor berputar

15. Gambar dibawah adalah Exp. Valve Type thermal, besar kecilnya pengabutan yang terjadi sangat bergantung dari:

a. Tekanan pegas yang ada pada Expansion valveb. Perubahan tekanan uap dari evaporatorc. Perubahan tekanan keluar yang ke Compressord. Perubahan tekanan pada condensere. Perubahan tekanan pada heat sensitizing tube, oleh

karena perubahan temperature fin.

16. Bila tekanan refrigerant terlalu berlebihan (> 27 kg/cm2 atau < 2,1 kg/cm2) maka alat ini akan berfungsi menghentikan magnetic clutch:a. Anti Frosting Devicesb. Stabilizer RPMc. Idle Upd. Pressure switche. Sistem pelindung tali penggerak Compressor

Modul MEMELIHARA/SERVIS SISTEM AC: OPKR 50-019B 88

Page 93: MemeliharaServis Sistem AC

17. Fungsi sistem control compressor dua tingkat, yaitu:a. Untuk mencegah pembekuan air pada finb. Untuk menghentikan kerja kompresor pada tingkat

pembekuan air pada fin evaporator lebih rendahc. Untuk menghentikan kerja kompresor pada tingkat

pembekuan air pada fin evaporator lebih tinggid. Untuk membersihkan pembekuan air yang terjadi pada fin

evaporatore. Untuk menghambat terjadinya pembekuan air pada fin

evaporator

18. Letak peralatan idle up pada gambar dibawah adalah:

19. Dibawah adalah termasuk Zat Pendingin (Refrigerant),

kecuali:

a. R 12b. R 134ac. Zat Asamd. HFC 22e. Liquid Petrolium Gas

Modul MEMELIHARA/SERVIS SISTEM AC: OPKR 50-019B

A

B

C

D

E

89

Page 94: MemeliharaServis Sistem AC

20. Untuk penggunaan refrigerant R 134a, sebaiknya pelumas yang digunakan adalah:a. Jenis pelumas mineralb. Jenis pelumas esterc. Jnis pelumas sinteticd. SAE 20-50We. Sembarang munyak pelumas

21. Setelah selesai proses pengosongan, tutup kedua katup dan tunggu kurang lebih 15 menit, hal ini diperlukan untuk:a. Agar sistem tetap dalam keadan vacuumb. Untuk melihat apakan masih ada kebocoran dalam systemc. Untuk memastikan bahwa sistem bekerja dengan baikd. Agar mudah dalam memasukkan refrigerante. Untuk menjaga agar sistem tetap bersih

22. Pada gambar disamping, agar refrigerant dapat mengalir masuk ke dalam sistem, yang harus dilakukan adalah:

a. Putar handle searah jarum jam, disc berlawanan arah jarum jam

b. Putar handle berlawanan arah jarum jam, disc searah jarum jam

c. Putar handle dan disc searah jarum jam, kemudian berlawanan arah

Modul MEMELIHARA/SERVIS SISTEM AC: OPKR 50-019B 90

Page 95: MemeliharaServis Sistem AC

d. Putarlah handle dan disc berlawanan arah jarum, kemudian putar disc dan handle searah jarum jamkemudian putar kembali handle berlawanan arah jarum jam

e. Putar langusng handle dan disc searah jarum jam

23. Pada pengisian refrigerant dalam bentuk cair, katup yang harus dibuka adalah:a. Kedua katupb. Katup isap sajac. Katup isap ½ katup tekanan tinggi ½d. Tidak ada yang terbukae. Katup tekanan tinggi saja

Modul MEMELIHARA/SERVIS SISTEM AC: OPKR 50-019B 91

Page 96: MemeliharaServis Sistem AC

24. Pada pengisian refrigerant dalam bentuk cair, setelah kedua katup ditutup tekanan kedua pengukur tekanan harus:a. Samab. Tekanan tinggi > tekanan rendahc. Tekanan tinggi < tekanan rendahd. Tekanan tinggi lebih besar sedikit dari tekanan rendahe. Tekanan tinggi lebih rendah sedikit dari tekanan rendah

25. Pada proses pengisian lanjut, tabung refrigerant harus dibalik, agar:

a. Refrigerant yang keluar tetap berbentuk cairb. Refrigerant yang keluar dalam bentuk antara gas dan cairc. Refrigerant yang keluar dalam bentuk gasd. Refrigerant yang keluar lebih lancare. Tidak mengganggu kerja kompresor

26. Dalam proses pengosongan maupun pengisian Refrigerant, peserta diklat harus memakai kacamata pengaman, karena:a. Agar dalam pengerjaan menjadi lebih jelasb. Agar tidak terkena debu atau kotoranc. Gas refrigerant tidak boleh terkena matad. Melindungi mata dari gas refrigerant yang mungkin

menyembur keluare. Gas refrigerant sangat berbahaya jika terkena mata

27. Apabila bagian tubuh kita terkena gas refrigerant, cara yang paling tepat untuk membersihkannya adalah: a. Bersihkan dengan menggunakan bensinb. Bersihkan dengan menggunakan air hangatc. Bersihkan dengan air dan sabund. Bersihkan dengan menggunakan lap basahe. Bersihkan dengan menggunakan air dingin

28. Kontrol kebocoran dengan menggunakan nyala api spritus, akan mengubah warna api:a. Dari merah menjadi kebiru-biruanb. Dari biru menjadi kemerah-merahanc. Dari biru menjadi agak kehijau-hijauand. Dari merah menjadi agak kehijau-hijauane. Apinya membesar dan berwarna ke biru-biruan

Modul MEMELIHARA/SERVIS SISTEM AC: OPKR 50-019B 92

Page 97: MemeliharaServis Sistem AC

29. Kebocoran yang lebih halus dapat dideteksi dengan menggunakan detector elektronik, tanda yang dapat ditangkap jika ada kebocoran berbentuk:a. Cahayab. Apic. Suarad. Warnae. Gambar

30. Ciri-ciri jumlah refrigerant kurang adalah, kecuali:a. Pada kaca pengintai terlihat banyak gelembungb. Tekanan pada sisi tekanan rendah < 2,1 kg/cm2

c. Semburan dari blower AC tidak terlalu dingind. Tekanan pada sisi tekanan tinggi < 14,5 kg/cm2

e. Udara yang keluar dari evaporator terlalu dingin

31. Pendinginan yang terjadi tidak maksimum, pengukuran tekanan rendah 2,5 kg/cm2 dan tekanan tinggi 20 kg/cm2, kemungkinan penyebabnya adalah:a. Refrigerant dalam sistem kurangb. Refrigerant tidak bersirkulasi dengan baikc. Ada kebocoran pada selang-selangnyad. Pengisian refrigerant terlalu berlebihane. Tali kipas AC agak terlalu kencang

32. Bila didalam siklus terdapat udara, maka langkah yang harus dilakukan adalah:a. Periksa kualitas dan kwantitas olib. Jika oli kotor bersihkan dengan menyemprotkan minyak

tanahc. Lakukan langkah penyedotan dengan pompa vacuumd. Mengganti receifer atau dryere. Semua langkah diatas benar

33. kondisi pendingin kadang dingin kadang tidak, hal ini menunjukkan terjadi problem pada sistem, yaitu:a. Terdapat udara didalam siklusb. Terdapat uap air dalam siklusc. Refriogerant tidak bersirkulasid. Refrigerant kurange. Refrigerant terlalu banyak

Modul MEMELIHARA/SERVIS SISTEM AC: OPKR 50-019B 93

Page 98: MemeliharaServis Sistem AC

34. Jika Expansion valve tersumbat, maka akibat yang terjadi adalah:

a. Sistem tidak bersirkulasi dan AC tidak dinginb. Sistem tetap bersirkulasi tetapi AC tidak dinginc. Sistem tetap bersirkulasi dan AC tetap dingind. Sistem bersirkulasi dan AC tidak menyembure. AC tidak berjalan sama sekali

35. Heat sensitizing tidak terpasang pada tempat yang benar, akibatnya:

a. AC tidak dingin sama sekalib. Pengukur pada tekanan tinggi > dari 20 kg/cm2

c. AC kurang dingind. AC menjadi sangat dingine. Pengukur pada tekanan rendah > dari 2,5 kg/cm2

36. AC tidfak dingin, dan pengukur tekanan rendahnya terlalu tinggi sedang pengukur tekanan tingginya terlalu rendah, gejala ini menunjukkan kerusakan pada:a. Condenserb. Evaporatorc. Receifer/Dryerd. Compressore. Expansion valve

37. Keadaan AC: Tekanan dalam pipa tekanan tinggi terlalu besar. Dan drop pada saat Compressor berhenti. Langkah perbaikannya adalah:a. Buang refrigerant, lakukan pemompaan vacuum, isi

kembali refrigerantb. Kurangi refrigerant hingga terlihat gelembung pada kaca

pengintaic. Ganti dryer/receiferd. Siram condenser dengan aire. Perbaiki pemasangan heat sensitizing valve

38. Keadaan AC: Ketika condenser didinginkan tekanan pada pipa tekanan tinggi terlalu besar tetapi tekanan disaluran hisap kecil, hal ini disebabkan oleh:a. Ada udara pada siklus pendinginanb. Condenser tersumbat oleh kotoranc. Pengisian refrigerant terlalu banyakd. Blower tidak bekerja dengan sempurnae. Expansion valve membuka terlalu lebar

Modul MEMELIHARA/SERVIS SISTEM AC: OPKR 50-019B 94

Page 99: MemeliharaServis Sistem AC

39. Keadaan AC: tekanan pada katup penyalur terlalu rendah dan gelembung pada kaca pengintai terlihat deras sedang condenser tidak panas. Untuk memperbaiki keadaan ini:a. Kurangi refrigerantb. Siram condenser dengan airc. Buang refrigerant, lakukan pemompaan vacuum, dan isi

kembali refrigerantd. Ganti dryer/receifere. Tambahkan refrigerant

40. Tekanan pada katup isap dan katup penyalur terlalu rendah, dan udara tidak keluar dari evaporator, penyebab keadaan ini adalah:a. Ada air pada evaporatorb. Evaporator membekuc. Jumlah refrigerant berlebihd. Condenser tersumbat kotoran e. Jumlah refrigerant kurang

Modul MEMELIHARA/SERVIS SISTEM AC: OPKR 50-019B 95

Page 100: MemeliharaServis Sistem AC

A. Uji Kompetensi Keterampilan

Lakukanlah pekerjaan–pekerjaan dibawah dengan mengikuti standar prosedur yang telah ditentukan oleh industri dan dalam waktu yang telah ditentukan dengan baik.No.

Sub Kompetensi Waktu

1. Mengisi Refrigeran R 12 pada sistem AC Mobil 30 menit2. Mengetes kebocoran pada sistem AC Mobil 10 menit

3.Melakukan Pengukuran tekanan dengan Manifold Gauge untuk memeriksa kesalahan sistem.

20 menit

4.Melakukan Bongkar pasang magnetic Clutch tipe swash plate

30 menit

5.Melakukan Bongkar Pasang Magnetic clutch tipe Through vane

30 menit

6.Melakukan Bongkar Pasang Compressor Tipe swash plate

30 menit

7.Melakukan Bongkar pasang Compressor Tipe Through vane

30 menit

8. Merangkai Rangkaian Sistem Kelistrikan AC 30 menitTotal 210 menit

B. LEMBAR JAWABAN

Modul MEMELIHARA/SERVIS SISTEM AC: OPKR 50-019B 96

Page 101: MemeliharaServis Sistem AC

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

1 A B C D E 21 A B C D E

2 A B C D E 22 A B C D E

3 A B C D E 23 A B C D E

4 A B C D E 24 A B C D E

5 A B C D E 25 A B C D E

6 A B C D E 26 A B C D E

7 A B C D E 27 A B C D E

8 A B C D E 28 A B C D E

9 A B C D E 29 A B C D E

10 A B C D E 30 A B C D E

11 A B C D E 31 A B C D E

12 A B C D E 32 A B C D E

13 A B C D E 33 A B C D E

14 A B C D E 34 A B C D E

15 A B C D E 35 A B C D E

16 A B C D E 36 A B C D E

17 A B C D E 37 A B C D E

18 A B C D E 38 A B C D E

19 A B C D E 39 A B C D E

20 A B C D E 40 A B C D E

C. KUNCI JAWABAN

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

Modul MEMELIHARA/SERVIS SISTEM AC: OPKR 50-019B 97

Page 102: MemeliharaServis Sistem AC

L A E I B C F K G D J H

1 A B CD

E 21 A B C D E

2 A B C D E 22 A B C D E

3 A B C D E 23 A B C D E

4 A B C D E 24 A B C D E

5 A B C D E 25 A B C D E

6 A B C D E 26 A B C D E

7 A B C D E 27 A B C D E

8 A B C D E 28 A B C D E

9 A B C D E 29 A B C D E

10 A B C D E 30 A B C D E

11 A B C D E 31 A B C D E

12 A B C D E 32 A B C D E

13 A B C D E 33 A B C D E

14 A B C D E 34 A B C D E

15 A B C D E 35 A B C D E

16 A B C D E 36 A B C D E

17 A B C D E 37 A B C D E

18 A B C D E 38 A B C D E

19 A B C D E 39 A B C D E

20 A B C D E 40 A B C D E

D. KRITERIA PENILAIAN

Modul MEMELIHARA/SERVIS SISTEM AC: OPKR 50-019B 98

Page 103: MemeliharaServis Sistem AC

1. Aspek Penilaian Uji Kompetensi Teori: (Cognitif)

NO.

ASPEK PENILAIANSCORE(1-10)

BOBOT

NILAI KET

1. Soal no 1-12 1,2 Score minimal 70

2. Soal no 1-40 8.8 Score minimal 70

Jumlah 10

Nilai minimal 70

2. Aspek Penilaian Uji Kompetensi Praktek (Affective dan Psikomotoric)

NO.

ASPEK PENILAIANSCOR

E(1-10)

BOBOT

NILAI KET

1. Sikap:1. Kerapian1. Persiapan alat2. Sikap kerja3. Disiplin kerja4. Kepatuhan5. Taat Azas6. Keselamatan

kerja

2355555

AffectiveScore

minimal 70

2. Ketrampilan Praktek:1. Penggunaan alat2. Urutan langkah

kerja pembogkaran

3.kerja pemasangan

4. Ketelitian kerja

1015

15

10

Psychomotoric

Score minimal 70

3. Hasil Kerja 2.0

Psychomotoric

Score minimal 70

Jumlah 10 Nilai minimal 70

3. Rumus Penilaian:

Modul MEMELIHARA/SERVIS SISTEM AC: OPKR 50-019B 99

Page 104: MemeliharaServis Sistem AC

N akhir = 0.3Nt + 0.7 Np

Keterangan:

N akhir : Nilai akhir Nt : Nilai Teori Np : Nilai Praktek

4. PREDIKAT KELULUSAN

70 s.d. 79 : Lulus kriteria minimal dengan bimbingan80 s.d. 89 : Lulus kriteria sedang dengan bimbingan90 s.d. 100 : Lulus diatas rata-rata tanpa bimbingan

BAB. IV

Modul MEMELIHARA/SERVIS SISTEM AC: OPKR 50-019B

Catatan:

Np diambil dari nilai praktek yang terkecil

100

Page 105: MemeliharaServis Sistem AC

PENUTUP

Setelah menyelesaikan Modul ini peserta diklat berhak untuk

mengikuti uji kompetensi baik secara teori maupun praktek yang

sebaiknya dilakukan oleh dunia industri atau assosiasi profesi dan yang

berhasil mencapai syarat kelulusan minimal kepada yang bersangkutan

berhak memperoleh sertifikat teknisi unior yang memiliki kompetensi

dibidang pemeliharaan/servis Air Coditioners yang dikeluarkan oleh

dunia industri ataupun assosiasi profesi yang memberikan penilaian.

Sebaliknya, apabila peserta diklat dinyatakan tidak lulus, maka peserta

diklat tersebut harus mengulang modul ini hingga dapat mencapai

syarat kelulusan minimal yang telah ditetapkan.

Modul MEMELIHARA/SERVIS SISTEM AC: OPKR 50-019B 101

Page 106: MemeliharaServis Sistem AC

DAFTAR PUSTAKA

Anonim. (1993). Materi Pelajaran Engine Group Step 1., Jakarta: PT

Toyota Astra Motor.

Anonim. (1993). Materi Pelajaran Engine Group Step 2., Jakarta: PT

Toyota– Astra Motor.

Anonim. (1993). New Step 2 Training Manual, Heater & Air

Conditioning system Jakarta: PT Toyota–Astra Motor.

Anonim. ( ). Service Manual Toyota seri K

Crouse, William H, dan Anglin, Donald L (1986). Automotive Engines. New York: Mc Graw Hill.

Toboldt, William K, dan Johnson, Larry. (1977). Automotive Encyclopedia. South Holland: The Goodheart Willcox.

Suharsimi Arikunto. (1988). Organisasi dan Administrasi Pendidikan Teknologi dan kejuruan . Jakarta: Depdikbud: Dirjen Dikti, Proyek Pengembangan LPTK.

Anonim. ( ). Buku Pedoman Dasar AC Suzuki.

Modul MEMELIHARA/SERVIS SISTEM AC: OPKR 50-019B 102