Membawa RST Ke Komunitas Pemerhati Dan Praktisi Luka Se Asia Pasifik

3
Membawa RST ke Komunitas Pemerhati dan Praktisi Luka se Asia Pasifik 6 – 8 Juni 2013 Perawat RST Presentasi Di Konggres Luka Asia Pasifik Sifing Lestari, SKp. WOC (ET)N Praktek PERAWATAN LUKA MODERN telah dijalankan di Rumah Sehat Terpadu Dompet Duafa Parung sejak awal tahun 2011. Selama kurun waktu tersebut, sudah lebih dari 100 orang pasien yang telah berhasil dirawat dengan hasil yang baik. Dari sekian banyak pasien, pasien terbanyak adalah pasien luka DM. Pasien terbanyak ke dua adalah luka kanker. Pasien-pasien lainnya adalah luka kecelakaan kronis, luka bakar, luka allergi, luka karena obat radiasi dan luka tekan/dekubitus, dll. Dari laporan di poli perawatan luka, penanganan pasien dengan PENDEKATAN PERAWATAN LUKA MODERN telah mengantarkan pasien untuk kesembuhannya sampai dengan angka > 95%. Untuk pasien luka DM saja, ANGKA AMPUTASI adalah 0%. Namun, terdapatnya pasien yang telah diedukasi untuk melakukan perawatan luka mandiri di rumah dan tidak melaporkan akhir dari kesembuhan lukanya, menyebabkan data menjadi tidak lengkap. Dari RST ke Kongress Asia Pasifik Salah satu keberhasilan ini dipresentasikan oleh Sifing Lestai, SKp. WOC (ET)N, salah seorang praktisi perawatan luka di RST pada acara The 2 nd Asia Pasific Wound Care Conggress (Konggres Asia Pasifik Perawatn Luka) di Manado tanggal 6 – 8 Juni 203. Perawatan luka yang disampaikan adalah APLIKASI KONSEP PERAWATAN LUKA MODERN pada Pasien Ny. N dengan Gangguan Kulit yang sangat hebat ( Toxic Epidermal Necrolysis) dengan menggunakan Balutan Daun Pisang

description

informasi

Transcript of Membawa RST Ke Komunitas Pemerhati Dan Praktisi Luka Se Asia Pasifik

Membawa RST ke Komunitas Pemerhati dan Praktisi Luka se Asia Pasifik 6 8 Juni 2013 Perawat RST Presentasi Di Konggres Luka Asia PasifikSifing Lestari, SKp. WOC (ET)N

Praktek PERAWATAN LUKA MODERN telah dijalankan di Rumah Sehat Terpadu Dompet Duafa Parung sejak awal tahun 2011. Selama kurun waktu tersebut, sudah lebih dari 100 orang pasien yang telah berhasil dirawat dengan hasil yang baik. Dari sekian banyak pasien, pasien terbanyak adalah pasien luka DM. Pasien terbanyak ke dua adalah luka kanker. Pasien-pasien lainnya adalah luka kecelakaan kronis, luka bakar, luka allergi, luka karena obat radiasi dan luka tekan/dekubitus, dll.Dari laporan di poli perawatan luka, penanganan pasien dengan PENDEKATAN PERAWATAN LUKA MODERN telah mengantarkan pasien untuk kesembuhannya sampai dengan angka > 95%. Untuk pasien luka DM saja, ANGKA AMPUTASI adalah 0%. Namun, terdapatnya pasien yang telah diedukasi untuk melakukan perawatan luka mandiri di rumah dan tidak melaporkan akhir dari kesembuhan lukanya, menyebabkan data menjadi tidak lengkap.

Dari RST ke Kongress Asia Pasifik Salah satu keberhasilan ini dipresentasikan oleh Sifing Lestai, SKp. WOC (ET)N, salah seorang praktisi perawatan luka di RST pada acara The 2nd Asia Pasific Wound Care Conggress (Konggres Asia Pasifik Perawatn Luka) di Manado tanggal 6 8 Juni 203. Perawatan luka yang disampaikan adalah APLIKASI KONSEP PERAWATAN LUKA MODERN pada Pasien Ny. N dengan Gangguan Kulit yang sangat hebat ( Toxic Epidermal Necrolysis) dengan menggunakan Balutan Daun Pisang yang dimodifikasi sedemikian rupa. Abstraknya laporan Kasusnya telah terpilih dari sekian banyak abstrak yang diterima panitia (lebih dari 60 abstrak). Konggress ini dibuka oleh Dirjen BUK Kemenkes RI, dihadiri oleh kurang lebih 500 peserta dari berbagai Negara di Asia Pasifik: Cina, Malaysia, Korea, India, Philipina, Mesir, Perancis, dan Afrika Selatan serta Australia. Pesertanya adalah dokter, dokter bedah umum, bedah plastic dan perawat umum dan perawat luka dan stoma. Bahkan Profesor dari Silver Chain Primary Health Care and Community Nursing sekaligus guru besar di Curtain University, penulis buku manual perawatan luka yang digunakan oleh hampir seluruh praktisi perawatan luka: Keryln Carville RN, PhD, STN, juga hadir dan memberikan presentasinya. Banyak tanggapan yang diberikan audience pada saat presentasi. Sharing yang Luar biasa. Bahkan Saya juga telah melakukan studi serupa dengan kelompok control untuk melihat manfaat daun pisang ini untuk pasien luka bakar di Tanzania Afrika. Semoga materinya bermanfaat untuk kita semu demikian komentar Prof. Keryln Carvile pada presentasi tersebut. Setelah presentasi, tanggapan dan pertanyaan juga datang dari perawat di Papua, Jogya, Makasar dan bali. Karena banyak kasus luka bakar dan luka sejenis yang luas dan jika dirawat menggunakan balutan modern menjadi sangat mahal. Acara lain dalam rangkaian konggres tersebut adalah jamuan makan malam dari berbagai vendor alkes perawata luka dan GALA DINNER untuk semua pembicara. Acara ini, digunakan untuk mengenalkan RST kepada semua utusan. Prof. Keryln (Australia), Puan Mariam (Matron Perawat dari UMCC Hospital Malaysia), Widasari SG (Dirut Wocare Indonesia: leading perawatan luka modern di Indonesia), menyatakan akan memberi dukungan dan bantuan dalam bentuk seminar atau apa saja yang dapat dikerjakan bersama dengan RST untuk meningkatkan kualitas pelayanannya. Di hari kedua juga diadakan pemilihan pengurus Indonesian Wound Healing Society yang susunanya adalah sebagai berikut: Pembina : Widasari SG, SKp, RN, WOC(ET)N Prof. Budiana Kelliat, SKp, MAppSc. Prof. Basrul SPBI

Pengawas:Lelik Adiyanto, SKp. Edi Mulyadi, SKp. RN, WOC(ET)NNs. Marina Ruran, CWCC

Ketua : dr. Poengky, SPBPl.Wakil Ketua : Allimudin, SKp. WOC (ET)NSekretaris: dr. Pinkan Bendahara 1: Sifing Lestari, SKp, RN WOC (ET)NBendahara 2 : Vony N, SKp, CWCC

Acara ditutup oleh perwakilan Gubernur Sulawesi Utara pada tanggal 8 Juni 2013.