MEMBANGKITKAN KEJAYAAN NILAM ACEH -...

25
MEMBANGKITKAN KEJAYAAN NILAM ACEH www.humas.unsyiah.ac.id EDISI 232 . FEBRUARI 2019 ISSN 0215-2916 BENARKAH WANITA DILARANG MEMAKAI PARFUM? MENJAWAB KERAGUAN VAKSIN MR NEELAM PARFUME, PERSEMBAHAN ACEH UNTUK DUNIA

Transcript of MEMBANGKITKAN KEJAYAAN NILAM ACEH -...

Page 1: MEMBANGKITKAN KEJAYAAN NILAM ACEH - humas.unsyiah.ac.idhumas.unsyiah.ac.id/wp-content/uploads/2019/03/Warta-Februari-2019.pdf · menguap dan berasal dari bagian tanaman seperti kulit,

MEMBANGKITKANKEJAYAAN NILAM ACEH

w w w. h u m a s . u n s y i a h . a c . i d

EDISI 232 . FEBRUARI 2019IS

SN 0

215

-29

16

BENARKAH WANITA DILARANG MEMAKAI

PARFUM?

MENJAWAB KERAGUAN VAKSIN MR

NEELAM PARFUME,PERSEMBAHAN ACEH

UNTUK DUNIA

Page 2: MEMBANGKITKAN KEJAYAAN NILAM ACEH - humas.unsyiah.ac.idhumas.unsyiah.ac.id/wp-content/uploads/2019/03/Warta-Februari-2019.pdf · menguap dan berasal dari bagian tanaman seperti kulit,

EDISI 230 . DESEMBER 2018 EDISI 232 . FEBRUARI 2019

IFTITAH2 XXX 3

ACEH merupakan provinsi yang memiliki kekayaan alam melimpah. Kekayaan alam ini menjadi potensi besar jika dikelola dengan baik. Salah satunya adalah tanaman nilam yang banyak ditemui di kawasan Lamno, Aceh Jaya. Olahan tanaman ini menghasilkan minyak yang menjadi komoditas unggulan serta memiliki nilai jual tinggi. Minyak nilam sangat diminati oleh para pelaku usaha mancanegara, terutama dari Swiss, Perancis, hingga Amerika.

Jenis minyak atsiri yang dihasilkan dari penyulingan nilam telah menembus pasar internasional. Minyak ini juga banyak digunakan dalam dunia kesehatan, kecantikan, dan bidang lainnya.

Namun, keunggulan yang dimiliki dari tanaman nilam, tidak sebanding dengan kondisinya saat ini. Harum nilam di Aceh seakan mulai memudar. Minimnya perhatian serta pengelolaan yang tidak baik, membuat komoditas ini seakan dilupakan. Padahal, permintaan nilam di pasar internasional sangat tinggi.

Menyadari kondisi dan peluang ini, Universitas Syiah Kuala berusaha

membangkitkan kembali nilam Aceh. Usaha ini dilakukan agar nilam Aceh kembali mendapat tempat di pasar dunia. Langkah itu ditempuh dengan membentuk pusat studi Atsiri Research Center (ARC) yang fokus memperkuat dan mengembangkan nilam Aceh. ARC Unsyiah juga menjadi mitra pemerintah daerah, seperti pemerintah Kabupaten Aceh Jaya, untuk melakukan pembinaan kepada petani nilam.

Selain itu, melalui pusat studi ini, Unsyiah berusaha mencari dukungan dari berbagai pihak demi penguatan, peningkatan, serta inovasi nilam di Aceh. Terlebih lagi, kualitas nilam Aceh merupakan yang terbaik di dunia dan dapat menjadi komoditas andalan ekspor nonmigas.

Segala keunggulan ini tentu tidak ada maknanya jika tidak didukung oleh seluruh elemen terkait. Unsyiah berharap, hadirnya pusat studi Atsiri Research Center menjadi langkah baru mengharumkan kembali nilam Aceh. Langkah ini juga bagian dari kontribusi nyata Unsyiah dalam meningkatkan kesejahteraan hidup masyarakat di Aceh. (Redaksi)

Langkah UnsyiahMengharumkan Nilam AcehChairil Munawir MT, S.E., M.M.Kepala Humas Unsyiah

Page 3: MEMBANGKITKAN KEJAYAAN NILAM ACEH - humas.unsyiah.ac.idhumas.unsyiah.ac.id/wp-content/uploads/2019/03/Warta-Februari-2019.pdf · menguap dan berasal dari bagian tanaman seperti kulit,

EDISI 232 . FEBRUARI 2019 EDISI 232 . FEBRUARI 2019

IZIN TERBITDITERBITKAN OLEHPERINTIS

PEMBINA

PENASIHAT BIDANG REDAKSI

PENASIHAT BIDANG ADMINISTRASI & PENGEMBANGANKETUA PENGARAHPEMIMPIN REDAKSIWAKIL PEMIMPIN REDAKSIREDAKTUR PELAKSANASEKRETARIS REDAKSIEDITOR PEWARTA

FOTOGRAFERLAYOUTERADMINISTRASI & KEUANGAN LOGISTIK SIRKULASIWEB MASTER

STT No. 1138/SK/DITJEN PPG/STT/1987 Humas Universitas Syiah Kuala, Banda AcehProf. Dr. Abdullah Ali, M.Sc. (alm.); Drs. T. A. Hasan Husin (alm.); T. Syarif Alamuddin, Sm. Hk. (alm.)Prof. Dr. Ir. Samsul Rizal, M.Eng. (Rektor Universitas Syiah Kuala) Prof. Dr. Ir. Marwan (Wakil Rektor I); Dr. Ir. Alfiansyah YulianurBC. (Wakil Rektor III); Dr. Hizir (Wakil Rektor IV)

Dr. Ir. Agussabti, M.Si (Wakil Rektor II)Abdul Rochim, S.Sos. M.PdChairil Munawir MT, S.E. M.M.Fajriana, S.E. | Hayatana, S.E.Rika Marlia, S.E. M.M.Uswatun Nisa S.I.Kom. M.A.Ferhat, S.E. M.M.Ibnu Syahri Ramadhan, S.E. | Cut Dini Syahrani, S.Si. |Muksalmina, S.Sos.I.Syahri Afrizal, S.I.Kom.Sayed JamaluddinNadia Ulfa, A.Md.Munawar, S.H. Saidi Muhammad Iqbal, S.I.Kom.

WARTA UNSYIAHEdisi 232 . Februari 2019

ISSN 0215-2916Tebal Isi 48 Halaman

DITERBITKAN OLEHHumas UniversitasSyiah Kuala

TWITTER@univ_syiahkuala

YOUTUBEUnsyiah TV

WEBSITEwww.humas.unsyiah.ac.id

[email protected]

INSTAGRAM@univ_syiahkuala

[email protected]

Warta Unsyiah mengajak para pembaca untuk mengirim tulisan terbaiknya ke majalah resmi Unsyiah ini. Silakan kirim tulisan terbaik Anda disertai foto dan biodata diri ke [email protected] (600-700 kata)

REDAKSI DAFTAR ISI

IFTITAH 3Langkah Unsyiah Mengharumkan Nilam Aceh

EDUKASI 6-7Mengharumkan Kembali Nilam Aceh

MAHASISWA 8-9Neelam Parfume, Persembahan Aceh untuk Dunia

PAKAR 16Kita Butuh Tenaga Terampil dari Kalangan Muda

PENGABDIAN 18-19Kuliah Kerja Nyatadi Negeri Tetangga

KREATIF 20-21Kumpulan PuisiNailur Rahmah

PROFIL 22-23Dr. Yuliani Aisyah, S.TP, M.SiMenjadi Berarti bersama Atsiri

SEHAT 28-29Menjawab KeraguanVaksin MR

PERSPEKTIF 30-31Saatnya Menjadi Tuan Rumah di Negeri Sendiri

RISET 32-33Antibakteri dari Minyak Atsiri Bunga Kenanga

FAKULTAS 36-37Magister Ilmu Kebencanaan;Ajarkan Masyarakat Sadar Bencana

ENGLISH 38-39A Glance of Human Right

MUTU 42-43Peran Unsyiah dalamPenguatan PTS di Aceh

WartaMembangkitkan Kejayaan Nilam Aceh

Polem Nilam Aceh beujaya, tanyoe seujahtera

FOKUS 10-15Membangkitkan Kejayaan Nilam Aceh

Menjadi Klaster Inovasi Terbaik di Indonesia

RELIGIA 40-41Benarkah WanitaDilarang Memakai Parfum?

KABARUnsyiah dan PayTren Jalin Kerja Sama

Unsyiah Kukuhkan Tiga Profesor

SAGOE POLEM

Saya berbuat semampunya. Saya tidak ingin menciptakan produk yang tidak ada gunanya bagi orang lain. Dr. Yuliani Aisyah, S.TP, M.Si

Temuan ini kemudian menjadi cikal bakal lahirnya Atsiri Research Center (ARC) Unsyiah. Akhir 2016, berdirilah pusat riset ini.Dr. Syaifullah Muhammad

Page 4: MEMBANGKITKAN KEJAYAAN NILAM ACEH - humas.unsyiah.ac.idhumas.unsyiah.ac.id/wp-content/uploads/2019/03/Warta-Februari-2019.pdf · menguap dan berasal dari bagian tanaman seperti kulit,

EDISI 232 . FEBRUARI 2019 EDISI 232 . FEBRUARI 2019

EDUKASI6 EDUKASI 7

dari pasaran. Bisa jadi beberapa tahun ke depan akan hilang jika tidak segera dibudidayakan kembali.

Sadar akan permasalahan ini, Universitas Syiah Kuala mendirikan pusat riset Atsiri Reasearch Center (ARC). Kehadiran pusat riset yang diresmikan akhir tahun 2016 silam ini, diharapkan dapat memperkuat subsistem agroindustri di Aceh, terutama nilam. Agroindustri nilam dari hulu dan hilir membutuhkan dukungan seperti quality control, inovasi produk untuk peningkatan kualitas produk.

Menurut Kepala ARC Unsyiah, Dr. Syaifullah Muhammad, ST,.M.Eng, saat ini nilam Aceh bukan lagi primadona bagi petani, tetapi tidak bagi pecinta parfum. Aroma nilam Aceh yang tahan lama selalu dicari dunia. Nilam Aceh merupakan yang terbaik di dunia karena sudah memenuhi kualitas SNI dan ekspor. Nilai patchouli alkoholnya di atas 30 persen dan rendaman minyaknya di atas 3 persen. Aroma parfum biasa bertahan 2-3 jam, tetapi aroma parfum yang menggunakan nilam dapat bertahan 12-72 jam sesuai konsentrasinya.

Unsyiah melalui ARC berkomitmen membangkitkan kembali industri minyak nilam Aceh agar tetap mendapat kepercayaan pasar dunia, terutama industri parfum. Beberapa inovasi dilakukan, seperti inovasi ketel penyulingan nilam yang menghasilkan warna minyak sesuai permintaan industri parfum yaitu bening keemasan, bukan pekat kehitaman. Inovasi ini dirancang untuk meningkatkan nilai jual minyak nilam Aceh. Selama ini minyak nilam Aceh diolah oleh pengusaha di luar Aceh, sehingga nilai

tambah yang relatif besar didapatkan oleh pihak lain.

Kegigihan ARC Unsyiah membantu industri nilam Aceh, telah menjadikan pusat studi ini sebagai Pusat Unggulan Iptek Nasional oleh Direktorat Kelembagaan Kemenristek Dikti. Penunjukkan ini dilakukan pada bulan Maret 2019. Beberapa prestasi ARC dituangkan dalam competitive proposal secara nasional. Selanjutnya tim ARC mempresentasikan secara oral dan dievaluasi oleh juri yang berpengalaman. Kemudian terpilihlah ARC sebagai salah satu Pusat Unggulan Iptek Nasional untuk nilam (center of excellent nilam).

Penetapan ini menambah semangat ARC Unsyiah dalam memgembangkan atsiri nilam di Aceh. ARC terus memberi dukungan bagi petani dan pelaku nilam di Aceh. Melalui pengembangan produk berbasis minyak nilam dapat menjadi income generatif bagi Unsyiah dan masyarakat, sehingga masyarakat dapat hidup lebih baik dan sejahtera. (cds)

Minyak atsiri merupakan campuran senyawa berwujud cair yang mudah

menguap dan berasal dari bagian tanaman seperti kulit, akar, daun, batang, buah, biji serta bunga dengan metode penyulingan. Minyak atsiri sering juga disebut essential oil. Karena mudah menguap, minyak ini menimbulkan aroma yang khas. Dalam keadaan murni dan segar, minyak atsiri tidak berwarna. Atsiri sendiri adalah sebutan untuk jenis tumbuhan yang mampu menghasilkan minyak nabati yang mudah menguap seperti nilam, cengkeh, sirih, kayu putih, kayu manis, cendana, dan lain-lain.

Minyak atsiri memiliki titik uap rendah sehingga mudah menguap. Pembuatannya berasal dari campuran banyak senyawa. Tetapi mengeluarkan satu bau yang khas dari minyak atsiri tesebut. Senyawa dalam komponen minyak atsiri sangat kuat, sehingga mempengaruhi urat saraf manusia terutama hidung. Minyak ini sukar larut dalam air dan pelarut polar lainnya.

Banyak manfaat minyak atsiri dalam kehidupan sehari-hari. Di antaranya dapat digunakan saat relaksasi untuk mengurangi stres. Selain sebagai penyegar dan pengharum ruangan, minyak atsiri sering digunakan sebagai bahan produk kecantikan serta perawatan tubuh.

Tumbuhan yang dapat menghasilkan

dunia. Kekhasan minyak atsiri Aceh sudah mendapatkan penghargaan dari pemerintah Indonesia. Bahkan, negara Amerika dan Perancis turut mengincar nilam yang ada di Aceh. Nilam merupakan komoditas lokal yang bernilai ekonomis besar. Indonesia merupakan pemasok 90 persen kebutuhan minyak nilam di dunia.

Namun, sentra produksi nilam Aceh mulai lesu. Di beberapa kabupaten, petani beralih ke tanaman lain yang membutuhkan modal lebih kecil. Hal itu disebabkan harga jual nilam mulai rendah, sementara modal yang dibutuhkan untuk membudidayakan nilam lebih besar. Sudah dua tahun terakhir, nilam mulai berangsur hilang

MENGHARUMKAN KEMBALI NILAM ACEH

Aroma parfum yang menggunakan nilam dapat bertahan 12-72 jam.

minyak atsiri adalah satu komoditas tanaman yang mempunyai nilai jual sangat tinggi dan mudah dikembangkan. Proses pengolahannya tergolong mudah begitupun dengan alat-alat yang digunakan. Terdapat banyak jenis tanaman yang dapat digunakan sebagai penghasil minyak atsiri. Harga minyak atsiri di pasaran Indonesia saat ini tergolong mahal.

Pembahasan atsiri tidak terlepas dari Aceh yang merupakan penghasil komoditas tanaman tersebut dengan mutu terbaik. Aceh memiliki beragam komoditas atsiri, salah satunya adalah nilam. Pemintaan minyak atsiri Aceh seperti nilam sangat tinggi. Kualitas nilam di Aceh merupakan terbaik di

Page 5: MEMBANGKITKAN KEJAYAAN NILAM ACEH - humas.unsyiah.ac.idhumas.unsyiah.ac.id/wp-content/uploads/2019/03/Warta-Februari-2019.pdf · menguap dan berasal dari bagian tanaman seperti kulit,

MAHASISWA 9

Nilam telah lama dikenal sebagai

komoditas unggulan dari

Aceh. Bahkan, dikenal memiliki

kualitas terbaik di dunia. Kadar Patchouli

Alkohol (PA) dari nilam Aceh sangat

tinggi dibandingkan wilayah lain. Jika di

daerah lain kadar PA-nya di bawah 25

persen, nilam Aceh dapat mencapai 38

persen.

Kepala Atsiri Research Center (ARC)

Unsyiah yang juga dosen Fakultas Teknik

Unsyiah, Dr. Syaifullah Muhammad,

mengatakan banyak keistimewaan

dari atsiri yang dapat dikembangkan.

Jika ditekuni riset di bidang ini, dapat

membuka jalan kebaikan bagi banyak

orang.

Hal inilah yang memotivasi beberapa

mahasiswa dan alumni Fakultas Teknik

Unsyiah untuk mengolah atsiri di Aceh

menjadi produk yang memiliki nilai jual.

Salah satunya produk parfum, Neelam

digunakan sedikit saja, tetapi sangat

memengaruhi aroma sebuah parfum.

“Saat ini, Neelam Parfume sudah

memiliki dua varian aroma, coffee dan

cadenza atau green tea. Tapi, sampai

sekarang kami masih berupaya membuat

kadar nilam terbaik. Belum fokus untuk

menghasilkan inovasi wewangian lain

yang lebih variatif,” ujar Ismi.

Neelam Parfume telah beredar di pasaran

sejak beberapa bulan lalu. Selain penjualan

secara offline, Neelam Parfume juga dijual

Parfume. Produk ini diproduksi oleh

empat mahasiswa, yaitu Rosa Ardela,

Sabrina Khairunnisa, Mulia Irawan, dan

Khalid Mizar. Mereka juga dibantu oleh

dua alumni, yaitu Ismi Radhiallah Yaqut

dan Adinda Gusti Vonna, serta dibimbing

sejumlah dosen yang tergabung dalam

ARC Unsyiah.

Neelam Parfume digagas pada Agustus

2018 lalu dari hasil penelitian yang

dilakukan empat mahasiswa tersebut.

Sebagian mereka meneliti produk

parfum, dan sebagian lainnya melakukan

penelitian tentang minyak nilam. Dari

penelitian itu, mereka mencari korelasi

antara minyak nilam dan dunia parfum.

Mereka juga yakin, olahan minyak nilam

Aceh dapat menjadi produk unggulan.

Terlebih lagi kualitasnya telah diakui

dunia.

Ismi Radhiallah Yaqut, Manajer Bisnis

ARC Unsyiah, mengatakan jika ingin

memajukan agrobisnis di Aceh, harus

dimulai dari produk-produk unggulan

Aceh.

“Jangan memproduksi sesuatu yang

kita sendiri kekurangan bahan bakunya.

Tetapi kita harus mengolah sesuatu yang

kita sendiri kuat di sisi itu, nilam salah

satunya,” ujar Ismi saat ditemui Warta

Unsyiah di kantor ARC Unsyiah.

Bahan baku Neelam Parfume diperoleh

dari Aceh Jaya dan agen nilam di Banda

Aceh. Proses produksinya terbagi dalam

dua tahap, yaitu permurnian nilam

dan mem-blending berbagai aroma

dengan minyak nilam. Selama enam

bulan pertama, mereka mengalami trial

dan error hanya untuk mencari kadar

nilam terbaik. Untungnya alat produksi

yang mereka gunakan adalah hibah

dari Kemenristekdikti dan modal usaha

berasal dari ARC Unsyiah.

Ismi menjelaskan kadar nilam dalam

parfum sebenarnya tidak begitu besar,

hanya dibutuhkan sedikit saja. Contohnya

menyuling nilam sebanyak 640 ml selama

8,5 jam, hasilnya dapat digunakan untuk

474 botol parfum. Minyak nilam hanya

NEELAM PARFUME, PERSEMBAHAN ACEH UNTUK DUNIA

EDISI 232 . FEBRUARI 2019 EDISI 232 . FEBRUARI 2019

Saat ini, Neelam Parfume sudah memiliki dua varian aroma, coffee dan cadenza atau green tea.

8 MAHASISWA

secara online di beberapa aplikasi online

shop. Satu botol parfum ini dibanderol

dengan harga Rp120.000. Harga ini

terbilang ekonomis untuk sebuah parfum

yang aromanya bertahan lebih dari 12 jam.

Ke depannya, mahasiswa dan alumni

Unsyiah ini ingin memproduksi parfum

yang mencerminkan nilai dan ciri khas

suatu daerah. Seperti yang diketahui,

Indonesia sangat kaya dengan berbagai

tanaman dan rempah. Mereka berharap

dapat menyatukan semua kekayaan ini.

“Setelah berhasil mengembangkan

produk ciri khas Aceh, kami berharap

dapat menghasilkan produk yang

menceritakan Indonesia secara luas,”

pungkas Ismi. (un)

Informasi terkait Neelam Parfume

bisa didapatkan melalui:

Telp : 081398571923

Ig : @neelamparfume

Fb : Neelamessential

Email : [email protected]

Page 6: MEMBANGKITKAN KEJAYAAN NILAM ACEH - humas.unsyiah.ac.idhumas.unsyiah.ac.id/wp-content/uploads/2019/03/Warta-Februari-2019.pdf · menguap dan berasal dari bagian tanaman seperti kulit,

EDISI 232 . FEBRUARI 2019 EDISI 232 . FEBRUARI 2019

XXX10 XXX 11

Atsiri Research Center (ARC) Unsyiah

Membangkitkan KejayaanNilam Aceh

Page 7: MEMBANGKITKAN KEJAYAAN NILAM ACEH - humas.unsyiah.ac.idhumas.unsyiah.ac.id/wp-content/uploads/2019/03/Warta-Februari-2019.pdf · menguap dan berasal dari bagian tanaman seperti kulit,

EDISI 232 . FEBRUARI 2019 EDISI 232 . FEBRUARI 2019

FOKUS12 FOKUS 13

Ratusan tahun lalu, nilam

Aceh pernah berjaya di

pasar internasional. Para

eksportir di beberapa

negara seperti Amerika,

Perancis, Belanda termasuk pula Australia

telah mengakui, jika nilam Aceh tak sama

dengan nilam dari daerah lain. Kualitas

serta mutunya jauh berbeda.

Namun, semua fakta yang

membanggakan itu kemudian menjadi

ironi. Pesona nilam Aceh tak mampu

mengangkat kesejahteraan masyarakat

Aceh. Penyebabnya pun beragam, mulai

dari konflik Aceh yang berkepanjangan,

tata niaga yang buruk, serta fluktuasi

harga yang tak menentu.

Kegelisahan inilah yang kemudian

mendorong Badan Perencanaan

Pembangunan Daerah (Bappeda) Provinsi

Aceh, meminta para peneliti Universitas

Syiah Kuala untuk memetakan kembali

persoalan industri nilam di Aceh. Langkah

ini diharapkan mampu membangkitkan

kembali pamor komoditi unggulan negeri

Serambi Mekkah ini.

Pada tahun 2015, para peneliti Unsyiah

pun mengunjungi seluruh sentra nilam

yang ada di Aceh. Kepala Atsiri Research

Center (ARC) Unsyiah, Dr. Syaifullah

Muhammad menceritakan, dari hasil

kunjungan tersebut mereka menemukan

fakta, bahwa permasalahan industri

nilam Aceh cukup banyak.

“Namun, semua permasalahan tersebut

terdistribusikan dalam empat sub sistem

yaitu upstream off farm, on farm,

down stream dan supporting,” ungkap

Syaifullah di ruang kerjanya saat ditemui

Warta Unsyiah.

Secara rinci Syaifullah menjelaskan, yang

dimaksud upstream off farm terkait bibit,

pupuk, biopestisida, mesin pendukung

pertanian. Lalu on farm terkait

penanaman, seperti tanah, perawatan

penyakit, metode panen, pengendalian

kesuburan, serta hama.

Kemudian down stream terkait

pascapanen dan pemrosesan seperti

ketersediaan bahan baku, penyulingan,

pengendalian mutu, dan pengemasan

produk. Sementara supporting adalah

hal-hal terkait pendukung akses

pemodalan, sumber daya manusia, riset,

serta regulasi pemerintah.

Berdasarkan pemetaan permasalahan

tersebut, akhirnya peneliti Unsyiah

menyimpulkan bahwa bagian yang

kosong ada pada supporting system

yaitu lembaga riset. Hasil temuan ini lalu

disampaikan kepada Rektor Unsyiah,

Prof. Dr. Ir. Samul Rizal, M.Eng. Sebuah

gagasan baru pun muncul. Unsyiah perlu

membentuk sebuah lembaga riset untuk

mendukung industri nilam di Aceh.

“Temuan ini kemudian menjadi cikal

bakal lahirnya Atsiri Research Center

(ARC) Unsyiah. Akhir 2016, berdirilah

pusat riset ini,” ungkap Syaifullah.

Melihat begitu complicated-nya

permasalahan industri nilam di Aceh,

maka struktur organisasi ARC Unsyiah

diisi oleh orang-orang berkompeten.

Mereka berasal dari berbagai disiplin

ilmu. Ada 7 profesor, 25 doktor, serta 15

master yang mengisi struktur organisasi

lembaga riset ini. Mereka ditempatkan

sesuai dengan bidang keahliannya.

“Jadi riset-riset kita terdistribusi di bidang

itu. Ada riset dari tata niaga dari sosial

ekonomi pertanian, peningkatan kualitas

dengan destilasi dan ketel inovasi, ada

riset tentang pembibitan, penyakit, dan

tanaman,” ujarnya.

ARC Unsyiah langsung bertindak. Mereka

menyusun master plan pengembangan

nilam Aceh dan berhasil meraih banyak

grant. Dalam rentang 2017-2018, ARC

Unsyiah berhasil mendapatkan grant

sebesar Rp2,44 miliar. Kepercayaan

terhadap lembaga riset ini juga berhasil

menarik sejumlah pihak untuk menjalin

kerja sama.

Inisiatif Unsyiah mendirikan lembaga

riset nilam ini adalah bagian dari realisasi

tridarma perguruan tinggi. Kolaborasi

dari para intelektual Unsyiah yang

tergabung dalam suatu wadah yaitu

ARC, diharapkan mampu mengangkat

kembali kejayaan industri nilam Aceh.

Syaifullah pun menyadari, bahwa untuk

mewujudkan cita-cita tersebut tidaklah

mudah. Butuh waktu yang panjang dan

perencanaan yang matang. Tapi sejauh

ini peran ARC dinilai cukup signifikan.

Sejumlah kerja sama baik dari berbagai

lembaga dalam dan luar negeri terhadap

lembaga riset ini, setidaknya cukup

menjelaskan bahwa semua itu adalah

kepercayaan. Sebab selama ini, ARC

Unsyiah perlahan telah mampu mengurai

satu per satu permasalahan industri nilam

di Aceh. (ib)

Inisiatif Unsyiah mendirikan lembaga riset nilam ini adalah bagian dari realisasi tridarma perguruan tinggi

Page 8: MEMBANGKITKAN KEJAYAAN NILAM ACEH - humas.unsyiah.ac.idhumas.unsyiah.ac.id/wp-content/uploads/2019/03/Warta-Februari-2019.pdf · menguap dan berasal dari bagian tanaman seperti kulit,

EDISI 232 . FEBRUARI 2019

FOKUS14 FOKUS 15

A roma nilam

menyerbak dari

ruang mini Rektor

Unsyiah, setelah

Sekjen Himpunan

Industri Mebel dan Kerajinan

Indonesia (HIMKI) Abdul Sobur,

menyemprotkan Neelam Parfume

di lengannya. Eksportir yang telah

memiliki sebuah toko kemasan

parfum di Prancis itu, terlihat antusias

dengan aroma parfum tersebut.

“Ini adalah produk asli dari Unsyiah,

aromanya khas, kan?” ucap Rektor

Unsyiah Prof. Dr. Ir. Samsul Rizal,M.Eng

dengan bangganya.

Setiap kali ada tamu yang berkunjung

ke ruang kerjanya, Rektor Unsyiah

memang kerap mengenalkan produk

hasil binaan Atsiri Research Center

(ARC) Unsyiah itu. Beberapa varian

produk turunan nilam selalu tersedia di

ruang kerjanya.

Rektor bangga sebab produk tersebut

adalah inovasi anak-anak muda yang

merupakan mahasiswa Unsyiah. Mereka

berhasil meningkatkan nilai tambah

nilam Aceh setelah mendapatkan

pendampingan dari ARC Unsyiah.

“Saya bangga dengan anak-anak muda

Aceh sekarang ini. Sudah seharusnya

Aceh bangkit dengan produk lokal,”

lanjut Rektor Unsyiah.

Kepala ARC Unsyiah Unsyiah,

Dr. Syaifullah Muhammad

menjelaskan, inovasi dan

riset yang berkelanjutan

adalah kata kunci untuk

membangkitkan kembali

kejayaan nilam Aceh.

Sebab kedua hal ini mampu

meningkatkan produktivitas dan nilam

tambah.

“Salah satu basis inovasi adalah SDM.

Jadi kita berperan besar di situ, kita

menciptakan ekosistem market-nya

nilam. Karena selama ini, nilam Aceh

itu diekspor hanya minyak mentah

saja. Nilai tambah dinikmati oleh luar,”

ungkap Syaifullah.

Syaifullah mengakui bahwa saat ini

pasar nilam telah bergeser ke Sulawesi.

Tetapi fakta menariknya, nilam Aceh

tetap memiliki keistimewaan di

kalangan eskportir. Sebab nilam yang

berasal dari tanah Aceh memiliki

beberapa keunggulan yang

tak ada di daerah lain.

Misalnya, kandungan

patchouli alcohol dari nilam

Aceh bisa di atas 30 persen,

sementara di Sulawesi untuk

tahap awal hanya berkisar 28-

29 persen. Lalu jumlah minyak yang

dihasilkan dalam sekali penyulingan

atau rendemen dari nilam Aceh dapat

mencapai 3 persen. Begitu pula dengan

kadar PH-yang bisa diangka enam.

“Semua ini terkait dengan iklim dan

tanah. Makanya, nilam Aceh ini

mendapat sertifikat Indikasi Geografis

dari Kemenkumham sebagai tanda

keunikan,” ungkap Syaifullah.

Oleh sebab itu, di tahun ketiga ini salah

satu program ARC Unsyiah adalah

bagaimana meng-high grade minyak

nilam Aceh agar kadar patchouli

alkoholnya di atas 40 persen. Nantinya

dapat digunakan untuk fixative pada

bahan parfum. Sederhananya, ARC

terus melakukan inovasi dan riset untuk

meningkatkan nilai tambah nilam Aceh.

Selama tiga tahun ini, ARC secara

intens mengurai satu per satu

permasalahan industri nilam di

Aceh. Sepak terjang lembaga riset

ini kemudian berhasil mendapatkan

kepercayaan dari Kemenristekdikti.

ARC dinobatkan sebagai Pusat

Unggulan Iptek (PUI) untuk komoditi

nilam.

“Jadi untuk nilam hanya boleh ada di

Aceh, tidak boleh ada dua. Jadi secara

nasional rujukan nilam itu adalah ARC

Unsyiah,” ucap Syaifullah.

Saat ini, ada banyak kampus di

Indonesia yang melakukan riset

nilam. Tetapi, yang terintegrasi dari

hulu ke hilir dalam sebuah pusat

riset dengan pendekatan Quadrople

Helix−kolaborasi antara perguruan

tinggi, pemerintah, dunia usaha,

dan komunitas−hanya Unsyiah yang

melakukannya secara komprehensif.

Status baru ini semakin memotivasi

ARC Unsyiah untuk mengembalikan

kejayaan nilam Aceh. Apalagi

selama tiga tahun ke depan, ARC

mendapatkan suntikan dana dari

Kemenristekdikti. Sebab tujuan akhir

dari semua pengabdian ini adalah

untuk meningkatkan kesejahteraan

masyrakat.

“Kita berharap, inovasi ini berdampak

pada kesejahteraan. Menurunnya

angka kemisikinan, itu target kita.

Supaya masyarakat Aceh ini tidak lagi

miskin di Sumatra,” pungkas Syaifullah.

(ib)

MENJADI KLASTER INOVASI TERBAIK DI INDONESIASaya bangga dengan anak-anak muda Aceh sekarang ini.Sudah seharusnya Aceh bangkit dengan produk lokal. Prof. Dr. Ir. Samsul Rizal,M.Eng

EDISI 232 . FEBRUARI 2019

Page 9: MEMBANGKITKAN KEJAYAAN NILAM ACEH - humas.unsyiah.ac.idhumas.unsyiah.ac.id/wp-content/uploads/2019/03/Warta-Februari-2019.pdf · menguap dan berasal dari bagian tanaman seperti kulit,

EDISI 232 . FEBRUARI 2019

PAKAR16 PAKAR 17

nilam banyak digunakan sebagai bahan campuran parfum. Sebagai pengikat aroma agar aromanya tahan lebih lama. Sehingga nilam ini menjadi salah satu komponen penentu harga produk agar produksi tidak terganggu.

Jadi potensi bisnisnya sangat menjanjikan?

Dari segi potensi bisnis masih sangat menjanjikan. Hanya saja kalau industri ini dikuasai oleh kartel, mungkin agak susah untuk berkembang. Jadi hanya seperti itu saja. Tumbuh, tapi tidak berkembang dengan baik.

Jadi apa yang harus dilakukan?Industrinya harus lebih dikembangkan agar memiliki nilai tambah (value added).

Langkah ini telah ditekuni mahasiswa di ARC. Ada yang menghasilkan parfum, body lotion, sabun, dan produk lainnya. Jadi ada tahapan value added yang tinggi agar tidak lagi orang membeli nilam sebagai bahan baku, tapi sudah hasil akhir yaitu sebuah produk.

Strategi apa yang cocok dilakukan untuk mempromosikan nilam Aceh?

Kita harus berani melakukan branding mulai di tingkat bahan baku. Orang semua tahu minyak nilam Aceh itu bagus kualitasnya. Tetapi ketika kita tidak mem-branding-nya, maka tidak semua orang tahu hal itu. Ketika minyak nilam itu milik kita dan orang lain yang melakukan branding, maka minyak nilam itu milik pihak lain, bukan kita.

Salah satu contohnya kopi. Dulu kopi yang diekspor ke Eropa dan Amerika itu pakai nama Mandailing, kopi Mandailing.

Jadi sampai hari ini orang tahu dan yang diterima di negara tersebut kopi Mandailing, bukan yang lain.

Nah, ini salah satu kesalahan kita. Tidak mudah untuk mengubah branding itu dan saat ini baru mulai dikenal kopi Gayo, tapi tetap harus dilakukan branding. Sama halnya dengan nilam ini. Kita harus branding nilam Aceh. Tidak hanya peningkatan di sisi petani seperti bibit yang bagus, proses yang baik dengan menghasilkan nilam terbaik, tapi harus melakukan proses branding mulai dari pohonnya, prosesnya, dan hasilnya bahwa ini adalah nilam Aceh.

Bagaimana peran Atsiri Research Center dalam mengembangkan nilam Aceh?

Peran ARC saat ini sudah giat sekali dalam mempopulerkan nilam. Baik di tingkat petani, bagaimana menjalankan program ini, bagaimana meningkatkan hasil produk, dan semua proses dikerjakan oleh mahasiswa di ARC. Akhirnya mahasiswa-mahasiswa ini menjadi pengusaha dan ada yang sudah mandiri dengan usahanya, serta menghasilkan produk beragam.

Kalau hal seperti ini terus diminati, maka serapan nilam kita tidak mudah dimainkan dari sisi harga. Ini salah satu harapan kita tidak ada permainan antara nilai permintaan dan nilai yang kita jual.

Menurut Anda bisnis nilam ini mampu tidak meningkatkan perekonomian Aceh?

Berkembangnya wirausaha ini dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Tetapi ada kelemahan kita

Permintaan minyak atsiri Aceh, seperti nilam sangat tinggi. Kualitas nilam di Aceh

merupakan yang terbaik di dunia. Kekhasan minyak atsiri Aceh sudah mendapatkan penghargaan dari pemerintah Indonesia. Bahkan, Amerika dan Prancis turut mengincar nilam yang ada di Aceh. Untuk itu, perlu perhatian khusus dalam memperkuat subsistem agroindustri nilam. Termasuk di antaranya meningkatkan jumlah produksi dan membantu proses pemasaran yang ideal.

Berikut ini, wawancara Warta Unsyiah bersama Dr. Iskandarsyah, S.E, M.M., pengamat ekonomi Aceh yang juga dosen manajemen di Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Unsyiah.

Bagaimana menurut Anda perkembangan nilam saat ini di Aceh?

Saat ini provinsi Aceh, Unsyiah khususnya Atsiri Research Center (ARC) tengah giat melakukan sosialisasi nilam. Nilam Aceh ini paling the best kualitasnya di dunia. Perlu dikembangkan kalau tidak peluangnya akan diambil oleh orang lain.

Untuk perkembangannya saat ini masih naik turun, karena adanya permainan kartel. Karena kita masih mengandalkan

KITA BUTUH TENAGA TERAMPILDARI KALANGAN MUDA

PENGAMAT EKONOMI ACEH,Dr. ISKANDARSYAH MADJID, S.E. M.M.

di sisi produktivitas yang artinya kita lebih banyak mengharapkan dana dari pemerintah dan suka sekali beli. Kita bukan membuat produk, tapi lebih banyak sebagai pelaku pembeli. Kalau beli kita hanya sifatnya sebagai trading saja bukan produksi. Padahal ada teman-teman yang sudah mulai memproduksikannya.

Ada banyak dampak jika kita meningkatkan produksi?

Kalau kita terlibat diproduksi imbasnya banyak, dari sisi tenaga kerja, sisi value added-nya, dan itu akan berada di Aceh. Jadi perputaran ekonominya ada di Aceh bukan di luar. Tetapi jika nilam yang dihasilkan Aceh, kemudian dikirim keluar untuk pembuatan parfum dan hasil produknya dikirim lagi ke Aceh, maka nilai tambahnya ada di luar. Jadi bayangkan jika proses itu semua ada di sini, maka nilai uangnya akan berputar dan ekonomi akan bergerak tumbuh. Kita berusaha menyeimbangkan perputaran tersebut. Kalau ada keseimbangan perekonomian di luar dan di dalam, maka Provinsi Aceh jadi lebih bisa produktif lagi. Ini salah satu terobosan ARC kedepannya.

Apa harapan Anda dari bisnis nilam ini?

Harapannya bagi wirausaha, dengan human resource kita cukup, bahkan lebih. Sumber daya alam kita sangat melimpah dan saat ini kita membutuhkan tenaga terampil dari kalangan anak muda untuk mengubahnya menjadi produk yang kreatif. Dengan langkah ini dapat menumbuhkan perekonomian lokal dan Indonesia. Jadi kita tunggu karya anak-anak muda. (syr)

EDISI 232 . FEBRUARI 2019

hasil produk nilam itu sendiri. Sehingga ada oknum yang mempermainkan dari sisi harga. Kadang harga bisa sangat tinggi satu juta lebih, tetapi bisa jadi sangat rendah jadi dua ratus ribuan. Kalau harga nilam tinggi, petani semangat untuk menanam. Tiba-tiba harga bisa jatuh rendah jadi kasihan petani. Sangat

susah berkembang bagi petani jika hanya mengandalkan produksi nilam.

Apa permintaan nilam sesuai dengan nilai produksinya?

Dari segi kebutuhan dan permintaan nilam di luar negeri sangat tinggi. Minyak

Page 10: MEMBANGKITKAN KEJAYAAN NILAM ACEH - humas.unsyiah.ac.idhumas.unsyiah.ac.id/wp-content/uploads/2019/03/Warta-Februari-2019.pdf · menguap dan berasal dari bagian tanaman seperti kulit,

EDISI 232 . FEBRUARI 2019 EDISI 232 . FEBRUARI 2019

PENGABDIAN 19

Pada tanggal 22 Januari lalu,

saya bersama tujuh mahasiswa

Unsyiah berangkat mengikuti

Kuliah Kerja Nyata (KKN) ke Malaysia

tepatnya di daerah Pulau Pinang,

Kampung Kota Aur. Program KKN

Internasional ini diselenggarakan oleh

Office of International Affairs (OIA).

Tujuannya agar mahasiswa dapat

beradaptasi secara global dan juga

sebagai bentuk kontribusi Unsyiah

terhadap masyarakat internasional.

Pemilihan Pulau Pinang sebagai lokasi

KKN Internasional karena Aceh dan

Malaysia memiliki kedekatan khusus

secara historis. Terlebih di Pulau Pinang

terdapat beberapa situs sejarah yang

berhubungan langsung dengan Aceh.

KKN ini dilaksanakan dengan

menerapkan beberapa program

yang sudah disiapkan oleh delapan

mahasiswa sebelum berangkat menuju

lokasi. Persiapan program ini dibimbing

Fakhrurrazi, SE., M.M sebagai Dosen

Pembimbing Lapangan serta Dr. Dra.

Sulastri, M.Si sebagai Koordinator Divisi

Pendidikan dan Pelatihan. Bimbingan

ini dilakukan agar program menjadi

matang dan siap untuk diterapkan

bagi masyarakat luar. Masing-

masing mahasiswa menyiapkan satu

jenis program utama sesuai bidang

pendidikan yang ditempuh. Selain

itu, juga menyiapkan satu program

penunjang yang sesuai keterampilan

(softskill) dan minat dari masing-masing

mahasiswa.

Selain program utama dan program

penunjang, kami juga membuat

beberapa program yang dilaksanakan

secara berkelompok. Setiap progam

yang dilakukan harus memiliki nilai

khas/esensi yang mencerminkan

Indonesia, Aceh, dan Unsyiah. Hal ini

bertujuan untuk membuat masyarakat

internasional merasakan nilai esensial

kearifan lokal dan mengingat kontribusi

Unsyiah.

Ada dua target utama sasaran program

kami, yaitu komunitas masyarakat dan

pendidikan. Komunitas masyarakat

yang kami targetkan adalah seluruh

anggota masyarakat baik itu kaum ibu,

remaja, anak-anak, hingga aparatur

desa. Hal ini bertujuan agar masyarakat

dapat produktif dalam memanfaatkan

sumber-sumber daya yang dapat

diberdayakan. Sedangkan untuk target di

ranah pendidikan, kami terjun ke dalam

sarana pendidikan desa, yaitu Tabika

Kemas (Taman Bimbingan Kanak-Kanak

Kemajuan Masyarakat) yang didirikan

oleh Kerajaan Malaysia dan Tabika Pasti

Al Falah (Taman Bimbingan Kanak-Kanak

Pusat Asuhan Tunas Islam) yang didirikan

oleh Partai Islam Semalaysia (PAS).

Masing-masing mahasiswa mencoba

menawarkan program terbaik.

Contohnya saya dan Farizky Wahyudi

dari Jurusan Teknik Kimia, kami membuat

pelatihan pembuatan lilin aroma terapi

dari kopi. Selain itu, juga mengedukasi

masyarakat tentang nilam Aceh yang

KULIAH KERJA NYATADI NEGERI TETANGGA

Untuk program penunjang kami fokus

di bidang pendidikan, seperti belajar

mengenai perintah Allah Swt dan sunah

Rasulullah Saw melalui film edukasi

Nussa, mengasah kreativitas dengan

merangkai stick ice cream, lomba

mewarnai hewan buas yang dilindungi,

bermain permainan tradisional bola katok

Aceh, mengajar tajwid, mengajar tilawah

Alquran, learning fun huruf hijaiyah,

memperkenalkan pakaian adat Aceh

uleebalang, lomba mewarnai baju adat

Aceh, senam pagi, dan kreasi origami.

Kami juga menerapkan program

kelompok dengan tujuan mengenalkan

budaya tarian Aceh Likok Pulo dan

memperkenalkan masakan khas Aceh

yaitu ayam tangkap, ikan keumamah,

dan plik ue. Program tambahan lain,

kami melakukan cat mural di Tabika

Kemas, repainting mushala kampung,

gotong royong bersama masyarakat,

hingga mengunjungi warga Aceh yang

menetap di Kampung Kota Aur.

Perbedaan antara KKN Internasional

dengan KKN reguler ini adalah pihak

masyarakat juga memiliki program

yang melibatkan kami. Program

yang diusungkan oleh masyarakat ini

bertujuan untuk melakukan culture

exchange (pertukaran budaya)

antara Aceh dan Malaysia. Beberapa

programnya yaitu mengunjungi tempat-

tempat bersejarah yang berhubungan

dengan Aceh, seperti di Pulau Pinang

dan Keudah. Masyarakat di sana

juga memperkenalkan kuliner, tarian,

permainan tradisional khas Malaysia,

hingga mengunjungi Universitas Sains

Malaysia (USM). (iqb)

dapat digunakan sebagai oil massage.

Windi Asnita Sari dari FKIP membuat

program pembuatan tapai nasi. Program

ini juga mengedukasi masyarakat untuk

dapat membuat produk rumahan yang

sederhana. Masyarakat sangat antusias

mengikuti kegiatan ini. Sebab dapat

memanfaatkan nilai fungsional lain dari

produksi padi di sawah yang berada di

desa.

Hanifa Zico dan Kal Kausar dari Fakultas

Kedokteran Hewan membuat sosialisasi

penyakit zoonosis (penyakit menular

dari hewan ke manusia) pada kucing

serta cara penanggulangannya. Mereka

juga mengadakan pelatihan pembuatan

antibiotik herbal untuk unggas.

Program selanjutnya yang diusung

adalah chemistry fun learning dari Ulul

Albab yang merupakan mahasiswa

FMIPA. Kemudian Sarah Natasya dari

Fakultas Kedokteran mengajarkan

perilaku hidup bersih dan sehat.

Sementara Lina Ratna dari FKIP

mendemonstrasikan alat peraga edukatif

bersama murid TK.

18 PENGABDIAN

Kami juga menerapkan program kelompok dengan tujuan mengenalkan budaya tarian Aceh Likok Pulo.

PRESHINTAMA PUTRAMahasiswa Jurusan Teknik Kimia Fakultas Teknik Unsyiah

Page 11: MEMBANGKITKAN KEJAYAAN NILAM ACEH - humas.unsyiah.ac.idhumas.unsyiah.ac.id/wp-content/uploads/2019/03/Warta-Februari-2019.pdf · menguap dan berasal dari bagian tanaman seperti kulit,

EDISI 232 . FEBRUARI 2019

NAILUR RAHMAHMahasiswi Psikologi Unsyiah angkatan 2016Penerima ManfaatBeastudi Etos Indonesia

KREATIF20 KREATIF 21

EDISI 232 . FEBRUARI 2019

NusantaraBerkataKibaran bendera mengangkasa rayaLagu merdeka lantang bersuaraTanah dan gunung gemetar haru mengurai ceritaPerihal Indonesia negeri merdeka nan berdarah sajak sejarah

Hijau biru elokkan negeriPribumi berseriRiak laut goncangkan jiwa yang hendak berhentiBara gunung api menjelma asa merah menyala

Dalam degup dada penduduk negeriHarap terucap pada bibir yang kadang menyerah pada ilusiAku Indonesia yang takkan lari dari bumi pertiwiMeski tubuhku dibawa berlari

Jasadku dibunuh matiNamun, aku Indonesia yang rindu juang di aliran darah setiap nadiAku Indonesia yang cinta pada setiap derap yang terpatriAku Indonesia yang cinta Indonesia

Indonesia dengan segenap darah dan peluhIndonesia dengan selaksa cerita penuh darahNusantara sarat kisahPun juang yang tak kenal kalah

Aku muda penuh geloraAku belia tak henti berdoaAku remaja dengan sebilah cinta didadaMemuja negara yang bersimbah sejarah

Banda Aceh, 10 November 2017

Pelangi KhatulistiwaMataku menatap nusantara hijau nan berkilauDedaunan dan lautan Damai, rukun, dan penuh cintaSiapa disini yang punya cerita?Indonesia!

Tak kau dapati hijau dan biru terbentang damaiSedamai bayu mengelus lembut rupa khatulistiwaNusantaraku tak pernah mengucap serapah, beradu perihal siapa yang lebih indahBak pelangi yang anggun menghimpun segala penjuru warnaBak pelangi yang gencar memancar segala cahayaIndonesia!

Bangsa yang jujur menghatur senyum pada semestaNegara yang bertutur akur dengan bahasaIndonesia yang tertawa bahagia karena berbeda Berbeda wajahBerbeda wadahBerbeda segalanya!

Rakyat Indonesia!Cucu-cucu yang sekarang terlena dalam buaian cerita berdarah dari buyutnyaLihatlah tidak hanya dengan sekedar mata yang kau lukis itu

Hutanmu!Lautmu!

Adakah mereka berbeda?Lalu adakah mereka berdarah-darah?Berlomba saling menyayat nadi?Tidak!

Kenapa bisa nusantaramu cantikkan setiap lekuk yang ada di khatulistiwa?Kenapa bisa nusantaramu taklukkan pandangan segenap penjuru dunia?Nusantaramu lapang menerima hijauNusantaramu lapang menerima biruNusantaramu cerah menampung segenap cahaya

Adakah yang kalah karenanya?Nusantara kian menjelma pelangi di kala hujan menyerah mengguyur bumiNusantara kian ayu dikala mentari menyengatnya hingga layuNusantara kian anggun dikala diri disengat racunKarena nusantara menerima segala cahayaLalu cahaya memberinya pelangiPenuh warna dan cintaLalu, Cucu-cucuku!

Tidakkah kau belajar dari isyarat bayu?Lembut berhembus ke seluruh penjuruMelambai-lambai kepada senjaMenyungging senyum pertanda salam dan sapa

Nusantara nan elok rupa Nusantara nan jelita hamparan pasir yang berceritaNusantara yang kilau birunya menyipitkan mataNusantara nan indah yang tak selesai dengan kata pasrah

Cucu-cucuku!Dengan penuh keringat berbau cintaAku menghimpun segala ceritaBerkisah akan segala perkara

Hitam atau putihKeriting atau lurusJuragan atau gelandanganTerhimpun menjadi satu kala itu17 Agustus 1945!

Kami memilih menyarungkan pedang yang dulu saling menyayat nadi saudara kami sendiriLalu kami bakar bara semangat dari seluruh penjuruMenghunuskan pedang kepada mereka yang mengira kami adalah batu!Kami satu!Kami mampu!

Renungkanlah, cucu-cucuku!Masih adakah puing asa dan sisa bara semangat itu?

Banda Aceh, 4 April 2018.

Seteguk SusuMelayang jauh ke negeri orangHilang dari jejak bayangYang tinggal hanya kenangTerlalu letih mencari sosok tak kunjung datang

Ibu memejam mataLalu si kecil tampak berlari ke pangkuanMenangis mengeluhkan lutut yang luka karena terjatuhIbu nan tenang mengecup ubun

Si kecil senyapHangat napasnya adalah damai tiada taraLayu sayu kelopak mataBibir gemetar menahan tangis

Teringat seutas senyum nan jauhYang seduhkan seteguk maduTerseret kepada kurun waktu berlaluKetika bibir gemetar menahan tangis

Disambut sapuan lembutNan tenang bak danau tak beriakBu! Aku pilu menahan sembiluMenusuk dalam ke hati yang piluBu! Aku rindu seteguk susumu

Tanah Luas, 22 Januari 2016

Puisi-puisi Nailur Rahmah

Page 12: MEMBANGKITKAN KEJAYAAN NILAM ACEH - humas.unsyiah.ac.idhumas.unsyiah.ac.id/wp-content/uploads/2019/03/Warta-Februari-2019.pdf · menguap dan berasal dari bagian tanaman seperti kulit,

EDISI 232 . FEBRUARI 2019 EDISI 232 . FEBRUARI 2019

PROFIL 23

Nama Yuliani Aisyah disebut-

sebut dalam pertemuan

antara Universitas Syiah

Kuala dengan Bank

Indonesia di ruang mini

Rektor Unsyiah beberapa

pekan lalu. Dua institusi itu serius

membahas bagaimana mengembangkan

industri nilam di Aceh. Nama Yuliani

menarik perhatian, karena ia adalah satu-

satunya peneliti Unsyiah yang mampu

meningkatkan kadar Patchouli Alkohol

(PA) pada nilam hingga 95,5 persen.

Dalam industri nilam, kadar PA ini

merupakan salah satu parameter penting

untuk menentukan mutu minyak nilam. Jika

nilam terdapat banyak komponen

penyusun yang mempunyai titik didih

yang hampir sama, sehingga sangat sulit

untuk dilakukan pemisahan. Untuk itulah,

Yuliani membutuhkan PA murni untuk

digunakan sebagai standar risetnya.

Masalah pun muncul, Yuliani kesulitan

mendapatkan PA murni tersebut. Ia

sudah mencarinya di setiap toko-toko

kimia. Ternyata hambatan ini membuka

jalan baru. Ia kemudian menggunakan

metode destilasi fraksinasi. Pemisahan

komponen dengan cara ini terjadi

berdasarkan perbedaan titik didih

masing-masing komponen.

Dari hasil fraksinasi ini, ia berhasil

mendapatkan PA 86 persen yang

kemudian ia kristalisasi. Bentuknya mirip

gula pasir. Lalu ia kembali melakukan

analisis dan berhasil mendapatkan kadar

PA 96,5 persen.

“Ternyata tinggal dua komponen lagi,

yaitu 95,5 persen PA dan sisanya 0,05

persen komponen lain. Karena saya

bukan orang kimia murni, jadi gak tahu

metode apalagi untuk memisahkan

komponen ini,” katanya.

Meski demikian, hasil risetnya ini menarik

perhatian Pemerintah Daerah Bengkulu

yang saat itu berkunjung ke UGM.

Yuliani sempat ditawari kerja sama terkait

risetnya ini. Tetapi, ia menolak.

“Saya dulu pikirannya cuma sekolah agar

cepat selesai, ya. Enggak pikir lain. Cuma

ingat keluarga yang ditinggal. Jadi saya,

gak mau bisnis dulu,” kenangnya.

Yuliani mengaku, bahwa sebenarnya ada

banyak orang yang meneliti atsiri. Tetapi,

yang mampu meningkatkan kadar PA ini

pada tahun 1998 bisa dikatakan belum

ada. Karena berdasarkan publikasi, hasil

riset perempuan kelahiran Langsa, 15 Juli

1973 inilah yang paling tinggi.

Puluhan tahun meneliti nilam ternyata

sempat membuat Yuliani jenuh. Ia

sampai tidak tahu harus meneliti apa

lagi. Kejenuhan muncul karena ia

merasa berjuang sendiri. Selain itu,

latar belakang disiplin ilmunya adalah

Teknologi Hasil Pangan yang cenderung

pada produk pangan.

“Sementara sampai saat ini nilam, kan,

tidak digunakan atau jarang digunakan

untuk pangan,” ucapnya.

Untuk itulah, Yuliani merasa sangat

bersyukur atas hadirnya Atsiri Research

Center (ARC) Unsyiah. Ia akhirnya

Menjadi BerartiBersama Atsiri

bertemu dengan orang-orang yang satu

visi. Sebab dalam hati kecilnya, ia merasa

ada yang belum tuntas dalam risetnya.

Ada banyak keistimewaan pada atsiri

yang masih bisa dikembangkan. Jika

ditekuni, riset ini bisa membuka jalan

kebaikan bagi banyak orang. Hal-hal

seperti inilah yang membuatnya terus

bertahan untuk meneliti.

“Saya berbuat semampunya. Saya tidak

ingin menciptakan produk yang tidak ada

gunanya bagi orang lain. Sekecil apapun

itu, harus ada manfaatnya,” ujarnya.

Layaknya kadar Patchouli Alkohol yang

berhasil ditingkatkan. Kalimat tersebut

adalah pertanda bahwa Yuliani ingin

lebih berarti bersama atsiri. (ib)

Dr. Yuliani Aisyah, S.TP, M.SiPeneliti Atsiri Universitas Syiah KualaWakil Dekan I Fakultas Pertanian Unsyiah

merujuk standar internasional dari Essential

Oil Association of USA, minyak nilam

terbaik itu memiliki kadar PA minimal 38

persen. Maka, riset yang dilakukan Yuliani

ini sangat penting untuk pengembangan

industri nilam. Tapi hasil riset ini tidak

muncul begitu saja. Ada ketekunan dan

perjuangan panjang yang dilakukan oleh

doktor lulusan Universitas Gadjah Mada ini.

Yuliani bercerita, ia pertama kali

meneliti nilam pada tahun 1998 ketika

mengusulkan proposal riset untuk

program doktornya.

“Saya berpikir, apa komiditi unggulan

yang bisa diangkat? Terus saya melirik

nilam. Karena Aceh unggul pada nilam,”

ungkapnya.

Selain itu, Yuliani menilai bahwa

sebenarnya mutu minyak nilam masih

bisa ditingkatkan lagi, salah satunya

dengan meningkatkan kadar PA. Dalam

komposisi minyak nilam, PA adalah

komponen yang paling dominan.

“Malah kalau standar ekspor, harus di

atas 30 persen. Jadi saya ambil kadar

PA yang di bawah 30 persen. Dan

itu saya murnikan, tujuannya untuk

meningkatkan kadar PA,” ujarnya.

Hanya saja, dalam kandungan minyak

Saya berbuat semampunya. Saya tidak ingin menciptakan produk yang tidak ada gunanya bagi orang lain.

22 PROFIL

Page 13: MEMBANGKITKAN KEJAYAAN NILAM ACEH - humas.unsyiah.ac.idhumas.unsyiah.ac.id/wp-content/uploads/2019/03/Warta-Februari-2019.pdf · menguap dan berasal dari bagian tanaman seperti kulit,

Sebanyak 1.488 orang mahasiswa Universitas Syiah Kuala mengikuti Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Kabupaten Aceh Jaya, yang dilaksanakan mulai tanggal 9 Januari – 8 Februari 2019. Para mahasiswa ini dilepas oleh Rektor Unsyiah Prof. Dr. Ir. Samsul Rizal, M.Eng di gedung Kantor Pusat Administrasi (KPA) Unsyiah.

Sebanyak lima mahasiswa dari tiga universitas di Filipina mengunjungi Universitas Syiah Kuala dalam rangka mengikuti Sea Teacher Program. Kunjungan ini disambut langsung oleh Wakil Rektor IV Unsyiah Bidang Perencanaan, Kerja Sama, dan Humas, Dr. Hizir, di Balai Senat.

Rektor Unsyiah Prof.Dr.Ir. Samsul Rizal, M.Eng menandatangangi zona integritas menuju Wilayah Bebas Korupsi (WBK) dan Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani (WBBM) di Aula Serba Guna Gedung Keuangan Negara (GKN), Banda Aceh.

Biro Perencanaan dan Hubungan Masyarakat (BPHM) Universitas Syiah Kuala mengadakan kegiatan sosialisasi aplikasi perencanaan dan anggaran kepada sejumlah pegawai Unsyiah di gedung UPT Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) Unsyiah.

Rektor Unsyiah, Prof. Dr. Ir. Samsul Rizal, M.Eng., menerima kunjungan Direktur Utama PT. Pertamina Retail, Sofyan Yusuf di ruangannya. Kunjungan ini untuk membahas kerjasama Unsyiah dengan PT. Pertamina.

Sebanyak 437 orang peserta program Pendidikan Profesi Guru (PPG) yang berasal dari berbagai LPTK penyelenggara PPG seluruh Indonesia, mengikuti Uji Pengetahuan Uji Kompetensi Mahasiswa pendidikan profesi guru (UP UKMPPG) di Unsyiah.

Sebanyak delapan mahasiswa Universitas Syiah Kuala (Unsyiah) mengikuti Kuliah Kerja Nyata (KKN) Internasional ke Malaysia. KKN Internasional ini akan berlangsung di Kampung Kota Aur, Pulau Penang, pada tanggal 28 Januari hingga 17 Februari 2019.

Page 14: MEMBANGKITKAN KEJAYAAN NILAM ACEH - humas.unsyiah.ac.idhumas.unsyiah.ac.id/wp-content/uploads/2019/03/Warta-Februari-2019.pdf · menguap dan berasal dari bagian tanaman seperti kulit,

Sebanyak 133 profesor dari seluruh Indonesia berkumpul di Gedung AAC Dayan Dawood, Unsyiah untuk mengikuti Rapat Kerja Nasional II Forum Dewan Guru Besar Indonesia (Rakernas II FDGBI).

Universitas Syiah Kuala menjalin kerja sama dengan PT. Indonesia Comnets Plus (ICON +) terkait pengembangan sumber daya manusia. Kesepakatan ini ditandai dengan penandatanganan MoU oleh Wakil Rektor IV Unsyiah Dr. Hizir dan Direktur Keuangan dan SDM PT. ICON + Kuswowo di Balai Senat Unsyiah.

Universitas Syiah Kuala (Unsyiah) menjalin kerja sama dengan PT Veritra Sentosa Internasional (PayTren). Kerja sama ini ditandai dengan penandatanganan nota kesepahaman (MoU) oleh Rektor Unsyiah, Prof. Dr. Ir. Samsul Rizal, M.Eng, dengan Direktur Utama PayTren, Hari Prabowo

Penyerahan piala kepada Tim Catur Unsyiah yang memperoleh runner up dalam turnamen international GACC Varsity-University, Malaysia.

Sebanyak 264 sekolah tingkat SMA, SMK, MA di Banda Aceh, Aceh Besar dan Sabang mengikuti sosialisasi Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) dan Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) 2019 di Universitas Syiah Kuala.

Rektor Unsyiah Prof.Dr. Ir. Samsul Rizal, M.Eng meresmikan gedung baru Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Unsyiah. Peresmian ini ditandai dengan penandatanganan prasasti di halaman FISIP Unsyiah.

Sebanyak 19 orang mahasiswa dari Universitas Teknologi MARA (UiTM) Shah Alam melakukan kunjungan ke Universitas Syiah Kuala dalam program Dikir Zikir 2019

Page 15: MEMBANGKITKAN KEJAYAAN NILAM ACEH - humas.unsyiah.ac.idhumas.unsyiah.ac.id/wp-content/uploads/2019/03/Warta-Februari-2019.pdf · menguap dan berasal dari bagian tanaman seperti kulit,

A

EDISI 232 . FEBRUARI 2019 EDISI 232 . FEBRUARI 2019

SEHAT28 SEHAT 29

contoh di Indonesia pada rentang tahun

2005-2006, terjadi wabah polio karena

banyak bayi yang tidak diimunisasi polio.

Hal ini menyebabkan 305 anak lumpuh

permanen. Setelah digencarkan imunisasi

polio, sampai saat ini tidak ada lagi kasus

polio baru.

Kasus lainnya pada rentang tahun

2009-2011, terjadi wabah difteri dari

Jawa Timur yang menyebar hingga ke

Kalimantan kawasan timur, selatan,

tengah, barat, dan DKI Jakarta. Kasus ini

menyebabkan 816 anak harus dirawat

di rumah sakit, 54 meninggal, terutama

yang imunisasinya belum lengkap atau

belum pernah mendapatkan imunisasi

DPT.

Wabah polio di beberapa provinsi

pada tahun 2005-2006, telah berhasil

dihentikan dengan imunisasi polio rutin

dan tambahan secara serentak pada

semua bayi dan balita melalui Pekan

Imunisasi Polio Nasional. Wabah difteri di

beberapa provinsi tahun 2009-2011 telah

berhasil dihentikan dengan imunisasi DPT

rutin dan tambahan pada semua bayi dan

balita di beberapa provinsi.

Anak yang tidak divaksinasi dapat

menularkan kuman-kuman tersebut ke

adik, kakak, dan teman lain di sekitarnya.

Ini dapat menimbulkan wabah, sehingga

menyebar luas dan menyebabkan cacat

atau kematian lebih banyak. Di sinilah

peran imunisasi untuk menghentikan

mata rantai penularan tersebut, sehingga

suatu penyakit tidak menyebar luas. Oleh

karena itu, bila orang tua tidak mau

anaknya divaksinasi berarti orang tua

tersebut mengizinkan anaknya untuk

tertular penyakit dan juga menularkan

lagi ke anak lainnya. Sudah pasti hal ini

akan menyebabkan tingginya angka

kesakitan, kecacatan atau kematian

serta mempersulit pemberantasan suatu

penyakit.

Sampai saat ini, belum ada laporan

atau hasil penelitian yang menyatakan

bahwa kekebalan akibat imunisasi dapat

digantikan oleh zat lain, termasuk ASI,

obat-obatan, vitamin, suplemen herbal

atau yang lainnya. Kekebalan yang

dibentuk oleh imunisasi sangat berbeda.

Imunisasi membentuk kekebalan spesifik

(khusus) untuk penyakit tertentu.

Sedangkan ASI, obat-obatan, vitamin,

suplemen herbal, dan sejenisnya

membentuk perlindungan secara umum

(tidak khusus untuk suatu penyakit

tertentu). Saat kuman (virus atau bakteri)

menyerang dalam jumlah banyak dan

kuat, maka perlindungan umum tidak

mampu mencegah anak untuk bertahan

terhadap penyakit. Maka, teknik inilah

yang digunakan oleh imunisasi dalam

mencegah suatu penularan penyakit

tertentu. Oleh karena itu, sangat penting

di suatu daerah agar mengikutsertakan

seluruh anak-anaknya dalam program

vaksinasi. Semakin luas area cakupan

vaksinasi, maka semakin rendah pula

angka kesakitan yang akan tejadi.

Sudah banyak contoh keberhasilan

vaksinasi atau imunisasi dalam

memberantas suatu wabah. Apakah kita

masih mau memberikan kesempatan

sekali lagi kepada penyakit measles dan

rubella untuk mengambil nyawa anak-

anak kita? Mengganti keceriaan mereka

dengan kecacatan seumur hidup? (Syr)

penyakit ini sangat menular dan wajib

bagi kita untuk berusaha mencegah

terjangkitnya serta terjadinya penularan.

Usaha itu dapat kita wujudkan dengan

melakukan vaksinasi MR.

Selain itu, masalah lain yang sampai saat

ini masih menyebabkan angka vaksinasi

di Aceh rendah, yaitu kurangnya

pengetahuan tentang manfaat vaksinasi

atau imunisasi. Sebagian orang tua yang

tidak mengikutsertakan anaknya dalam

program vaksinasi meyakini bahwa

program tersebut tidak memiliki dampak

apapun terhadap kesehatan anaknya. Hal

ini biasanya didasarkan pada kesimpulan

yang diambil secara asal-asalan, seperti

anak pertama atau anak tetangga yang

tidak pernah sakit padahal tidak pernah

divaksinasi.

Memang benar imunisasi tidak bisa 100

persen mencegah terjangkitnya suatu

penyakit. Tetapi, imunisasi memberikan

perlindungan hampir 100 persen, bahkan

dapat memusnahkan suatu penyakit bila

diberikan kepada populasi luas. Sebagai

AKHIR-akhir ini, permasalahan tentang

antivaksin menjadi isu hangat di kalangan

masyarakat. Masih banyak orang tua

yang menolak anaknya untuk divaksinasi,

karena alasan halal tidaknya komponen

vaksin atau kurangnya pengetahuan

orang tua terhadap manfaat vaksin.

Beberapa alasan tersebut membuat

angka vaksinasi di Aceh cukup rendah.

Salah satunya yang masih menjadi isu

hangat yaitu vaksinasi MR (Measles-

Rubella).

Angka vaksinasi MR di Aceh tahun

2018, memiliki angka cakupan

terendah di Indonesia, hanya 7 persen.

Vaksinasi MR merupakan imunisasi

untuk mencegah penyakit campak

(Measles) dan campak jerman (Rubella).

Measles dan rubella bukanlah penyakit

Menjawab Keraguan Vaksin MR

ringan yang hanya tampak sebagai

demam, batuk pilek, dan ruam

kemerahan di seluruh tubuh. Kedua

penyakit ini dapat berisiko kematian

atau kecacatan seumur hidup bila

terjadi komplikasi.

Vaksinasi adalah proses pemberian

vaksin melalui suntikan atau diteteskan

ke dalam mulut untuk meningkatkan

produksi antibodi agar dapat mecegah

penyakit tertentu. Sedangkan imunisasi

merupakan proses terbentuknya

kekebalan tubuh terhadap suatu

DR. IMAMI RUSLI PUTRIAlumni Fakultas Kedokteran

Universitas Syiah Kuala

penyakit pada seseorang. Terdapat dua

manfaat penting vaksinasi/imunisasi,

yaitu mencegah penularan penyakit dan

mencegah risiko komplikasi.

Terkait halal tidaknya komponen vaksin

MR, Majelis Ulama Indonesia (MUI)

telah mengeluarkan fatwa bahwa

penggunaan vaksin MR tersebut

dibolehkan (mubah) karena ada kondisi

keterpaksaan (Darurat syar’iyyah).

Hukum ini dikeluarkan mengingat

banyaknya kasus kematian yang telah

terjadi akibat measles dan rubella. Kedua

“Anak yang tidak divaksinasi dapat menularkan kuman-kuman tersebut ke adik, kakak, dan teman lain di sekitarnya.

Page 16: MEMBANGKITKAN KEJAYAAN NILAM ACEH - humas.unsyiah.ac.idhumas.unsyiah.ac.id/wp-content/uploads/2019/03/Warta-Februari-2019.pdf · menguap dan berasal dari bagian tanaman seperti kulit,

EDISI 232 . FEBRUARI 2019

PERSPEKTIF30 PERSPEKTIF 31

SAATNYA MENJADI TUAN RUMAH DI NEGERI SENDIRI

Tentu yang paling dirasakan adalah

akses ketenagakerjaan. Jika produk

dalam negeri menjadi prioritas,

otomatis dunia kerja akan tercipta

dan pengangguran akan terpangkas.

Pastinya kesejahteraan masyarakat

dapat tercapai.

Selain itu, ketersediaan bahan baku

yang ramah lingkungan dan alami

masih sangat banyak kita jumpai di

berbagai daerah di tanah air. Sehingga

kekhawatiran terhadap hasil produk

yang mengandung unsur-unsur

berbahaya menjadi berkurang.

Ada beberapa strategi pemerintah

untuk mendongkrak penjualan barang

dalam negeri. Misalnya, beberapa

tahun lalu pemerintah melalui

Kementerian Keuangan menaikkan

tarif bea masuk untuk 1.151 jenis

barang konsumsi. Bahkan, kenaikan

tarif ada yang mencapai 300 persen

dibanding tarif sebelumnya.

Mantan Menteri Keuangan,

Bambang Brodjonegoro, sebagai

pejabat pembuat aturan bea masuk,

mengatakan kebijakan baru tersebut

untuk mendukung semangat menjaga

daya saing industri lokal. Sehingga

produk-produk impor tidak terlalu

merambah tanah air.

Lantas apa kita sebagai konsumen

kemudian menjadi cinta dan membeli

produk lokal? Ada beberapa alasan

kenapa masyarakat luas enggan

memakai produk lokal. Pertama,

harganya terkadang lebih mahal

dibandingkan produk luar. Alasan

kedua adalah rendahnya kualitas

barang yang diterima. Tentu dua hal

tersebut merupakan penilaian yang

sangat berpengaruh dalam kehidupan

masyarakat sehari-hari.

Pemerintah sebagai pengambil

kebijakan sudah semestinya

menerapkan aturan pasar terkait harga

jual produk dalam negeri. Tak hanya

itu, pelaku industri haruslah terus

didampingi dan dibina, sehingga hasil

produk olahan mereka punya kualitas

yang minimal sama dengan produk

luar. Dengan langkah ini masyarakat

sudah tidak punya alasan lagi untuk

tidak menggunakan produk dalam

negeri.

Jika hal ini tidak serius dilakukan,

maka tidak heran jika produk-produk

dalam negeri tidak diminati oleh

masyarakatnya sendiri. Slogan cintai

produk Indonesia harus tidak lagi

sebatas slogan. Produk kita harus

merajai pasar dalam negeri, menjadi

tuan rumah di negeri sendiri. Semoga!

(mks)

diutamakan. Menariknya di dalam iklan

tersebut, Alim Markus menggunakan

baju batik yang identik sebagai kostum

nasional.

Ada yang menarik dari iklan itu. Dari

rupa dan dialeg berbahasa Alim,

orang akan tahu jika Alim merupakan

warga keturunan Tionghoa. Ia

memilih menggunakan diksi yang

Jika Anda sering menonton

televisi, maka iklan produk

rumah tangga merek Maspion

barangkali tidak begitu asing. Iklan

yang dibintangi langsung oleh Presiden

Direktur Maspion, Alim Markus

bersama mantan Ketua DPD RI, Imran

Gusman, berhasil menggaungkan

slogan, Cintailah Produk-produk

Indonesia. Jauh sebelum itu, Alim

sudah berperan mempromosikan

produknya yang dibuat di Indonesia

bersama legenda Indonesia, Titiek

Puspa.

Alim Markus memang hendak

mempromosikan produk Maspion.

Tetapi, secara langsung ia tidak

menyampaikan kepada penonton

untuk membeli produknya. Penonton

diajak untuk mencintai produk hasil

karya anak negeri. Artinya Maspion

sebagai produk yang diolah dari

bahan baku dalam negeri, haruslah

MUHAJIRMahasiswa MagisterPendidikan Olahraga

mengajak masyarakat Indonesia

mencintai produk dalam negeri.

Tagline iklan serta kehadiran pejabat

pemerintah dalam gambar menjadi

legalitas dalam mengkonstruksi

bahwa etnis Tionghoa bagian dari

Indonesia.

Lantas, apa hubungannya tagline

tersebut dengan kehidupan saat ini?

EDISI 232 . FEBRUARI 2019

Produk kita harus merajai pasar dalam negeri, menjadi tuan rumah di negeri sendiri.

“Pengaruh globalisasi mengakibatkan

semakin hilangnya batas antarnegara

dunia. Hal itu membuat berjamurnya

produk luar yang menyerbu pasar

domestik. Khawatirnya produksi dalam

negeri semakin lemah karena kalah

saing dengan produk luar.

Padahal banyak manfaat dari

pemanfaatan produk dalam negeri.

Page 17: MEMBANGKITKAN KEJAYAAN NILAM ACEH - humas.unsyiah.ac.idhumas.unsyiah.ac.id/wp-content/uploads/2019/03/Warta-Februari-2019.pdf · menguap dan berasal dari bagian tanaman seperti kulit,

EDISI 232 . FEBRUARI 2019 EDISI 232 . FEBRUARI 2019

RISET 33

Minyak atsiri merupakan

minyak yang dihasilkan

dari ekstrak tumbuhan

yang mengandung minyak atsiri.

Memiliki sifat yang mudah menguap

pada suhu kamar dan memiliki bau

yang khas sama dengan wangi

tanaman penghasilnya. Minyak

atsiri memiliki banyak manfaat,

seperti penggunaan di bidang

industri kosmetik, kesehatan, dan

parfum. Indonesia merupakan

salah satu negara penghasil minyak

atsiri. Minyak ini biasanya diekstrak

dengan cara penyulingan, maserasi,

enfluerasi, dan ekstraksi pelarut.

Salah satu tumbuhan penghasil

minyak atsiri yang ada di Indonesia

adalah bunga kenanga. Selain

dapat menghasilkan minyak atsiri,

bunga ini juga dimanfaatkan

sebagai bahan yang digunakan

dalam pembuatan parfum dan

aromaterapi. Minyak kenanga

juga dapat digunakan sebagai

antibakteri karena mengandung

gugus hidroksil (-OH) dan karbonil

(Anggria, 2014). Minyak atsiri bunga

kenanga memiliki sifat antibakteri

karena mengandung komponen aktif

berupa kariofilen. Senyawa kariofilen

merupakan senyawa golongan

seskuiterpen yang memiliki sifat

sebagai antiinflamasi, antibakteri,

dan pencegah kuman. Selain itu

juga dikenal mempunyai aktivitas

anastesik lokal (Erindyah, 2002).

Penelitian ini menguji kemampuan

minyak atsiri bunga kenanga

sebagai antibakteri terhadap

bakteri Staphylococcus aureus

dan Escherichia coli. Minyak atsiri

bunga kenanga yang digunakan

untuk pengujian aktivitas antibakteri

diekstrak menggunakan metode

penyulingan uap dan air. Adapun

pengujian aktivitas antibakteri

menggunakan metode cakram (Kirby

bauer).

Rendemen merupakan persentase

jumlah minyak atsiri bunga kenanga

yang diperoleh dari hasil penyulingan

setelah dibagi dengan jumlah

bahan yang disuling. Rendemen

dihitung untuk mengetahui

perbandingan banyaknya minyak

atsiri yang diperoleh dari hasil

penyulingan bunga kenanga dengan

menggunakan metode destilasi uap

dan air. Dari hasil penelitian diperoleh

rendemen minyak atsiri bunga

kenanga berkisar antara 0,48 persen

sampai 0,73 persen dengan rata-rata

sebesar 0,58 persen. Minyak atsiri

yang diperoleh berwarna kuning

muda dan berbau khas menyengat.

Ini menunjukkan bahwa warna

minyak atsiri yang diperoleh sama

seperti minyak atsiri pada umumnya.

Untuk memperoleh minyak kenanga

dengan rendemen yang tinggi, perlu

diperhatikan faktor-fakor seperti

hari ini berdasarkan hasil terbaik

adalah hasil dengan uji antibakteri.

Minyak kenanga dari bunga

pohon besar yang dipetik pada

pagi hari menghasilkan daerah

hambat antibakteri yang lebih besar

dibandingkan minyak atsiri kenanga

yang dipetik pada sore hari.

Minyak kenanga yang telah

dianalisis selanjutnya dilakukan

pengujian aktivitas antibakterinya

RULITA MAULIDYA, S.PDMahasiswa Program Studi Magister

Teknologi Industri Pertanian Unsyiah

ANTIBAKTERI DARI MINYAK ATSIRI BUNGA KENANGA

waktu pemanenan, usia pemanenan,

perlakuan pendahuluan, dan metode

penyulingan yang digunakan.

Komposisi kimia minyak kenanga

dianalisis dengan menggunakan

Gas Chromatography-Mass Spectra

(GC-MS). Analisis komposisi kimia

dilakukan pada minyak atsiri

bunga kenanga besar dengan

waktu pemetikan pagi dan sore

hari. Pemilihan minyak atsiri

bunga kenanga besar dengan

waktu pemetikan pagi dan sore

terhadap bakteri Staphylococcus

aureus dan bakteri Escherichia

coli. Pengujian aktivitas antibakteri

yang dilakukan menggunakan

metode difusi cakram. Kemampuan

minyak kenanga sebagai antibakteri

ditunjukkan dengan terdapatnya

zona jernih yang terbentuk disekitar

kertas cakram yang terletak di

daerah inokulasi bakteri uji. Zona

jernih tersebut menunjukkan

besarnya diameter daya hambat

minyak atsiri bunga kenanga

sebagai antibakteri. (cds)

32 RISET

Page 18: MEMBANGKITKAN KEJAYAAN NILAM ACEH - humas.unsyiah.ac.idhumas.unsyiah.ac.id/wp-content/uploads/2019/03/Warta-Februari-2019.pdf · menguap dan berasal dari bagian tanaman seperti kulit,

EDISI 232 . FEBRUARI 2019 EDISI 230 . DESEMBER 2018

XXX34 RISET 35

Page 19: MEMBANGKITKAN KEJAYAAN NILAM ACEH - humas.unsyiah.ac.idhumas.unsyiah.ac.id/wp-content/uploads/2019/03/Warta-Februari-2019.pdf · menguap dan berasal dari bagian tanaman seperti kulit,

FAKULTAS 37

Menciptakan masyarakat sadar bencana

melalui manajemen pengurangan risiko

bencana berbasis riset.

Kalimat di atas merupakan visi

dari Program Studi Magister Ilmu

Kebencanaan (MIK), Universitas

Syiah Kuala. Sejak awal berdiri, program

studi ini fokus terhadap isu kebencanaan,

walaupun mahasiswanya hadir dari

berbagai disiplin ilmu. Dengan visi yang

jelas, diharapkan mampu melahirkan

alumni yang dapat memberikan edukasi

kepada masyarakat terkait kebencanaan.

Kehadiran program studi ini untuk

menjawab kebutuhan dari pemerintah

dan masyarakat Aceh yang mulai

menyadari pentingnya pendidikan

tanggap bencana. Ketua Prodi Magister

Ilmu Kebencanaan, Dr. Nazli, M.Si.,

mengatakan pendirian program studi

magister (S2) ilmu kebencanaan, dirasa

lebih penting daripada mendirikan

program studi sarjana (S1). Sebab

MIK merupakan salah satu ilmu

yang sangat strategis yang dapat

menghimpun mahasiswa dari latar

pendidikan dan profesi berbeda. Tetapi,

perbedaan ini bukanlah penghalang

untuk menyamakan persepsi dalam

memandang isu kebencanaan.

Diharapkan setelah lulus nanti, para

mahasiswa yang memiliki keahlian di

bidang masing-masing dapat memiliki

pemahaman baru tentang bencana.

Sehingga tidak tutup kemungkinan,

mereka dapat mengombinasikan dengan

ilmu yang telah mereka miliki.

Pendidikan kebencanaan mencakup

banyak aspek penting seputar

kebencanaan, seperti potensi bencana

di sekitar, histori bencana yang pernah

terjadi, bentuk antisipasi, meningkatkan

kesadaran masyarakat, dampak

bencana, cara penanganan, hingga cara

menyelamatkan diri saat bencana terjadi.

Diharapkan pendidikan bencana ini dapat

melahirkan generasi yang sadar bencana,

sehingga dapat meminimalisir risiko.

Menurut Nazli yang juga pakar geofisika

di Fakultas Matematika dan Ilmu

Pengetahuan Alam (FMIPA) Unsyiah,

penanganan bencana melibatkan

banyak disiplin ilmu. Masalah bencana

menurutnya, tidak dapat diselesaikan

hanya dari satu cabang ilmu saja.

Sebab bencana berhadapan dengan

banyak aspek, seperti lingkungan, alam,

Magister Ilmu Kebencanaan:

AJARKAN MASYARAKATSADAR BENCANA

masyarakat, pemerintah, ekonomi,

kesehatan, dan sebagainya.

Melahirkan masyarakat sadar bencana

bukanlah pekara mudah. Pendidikan

kebencanaan merupakan pondasi awal

untuk membangun masyarakat yang

sadar dan tanggap terhadap bencana.

Sejak tahun 2016, MIK telah menyusun

naskah akademik tentang pendidikan

kebencanaan untuk sekolah dasar dan

menengah. Lalu di tahun 2018, MIK

bersama Tsunami Disaster Mitigation

Research Center (TDMRC) berkolaborasi

dengan Badan Penanggulangan Bencana

Aceh (BPBA) menyusun draf qanun

pendidikan kebencanaan Aceh untuk

diterapkan di SD, SMP, SMA, serta

sekolah informal dan nonformal di

Aceh. Nazli berharap qanun ini dapat

segera ditandatangani dan diberlakukan,

sehingga Aceh menjadi provinsi pertama

yang menerapkan qanun kebencanaan.

“Draft qanun sudah selesai dan sudah

dilakukan sidang di DPRA. Insyallah ini

akan menjadi qanun prioritas di tahun

2019,” ungkap Nazli.

Pendidikan kebencanaan merupakan pondasi awal untuk membangun masyarakat yang sadar dan tanggap terhadap bencana.

EDISI 232 . FEBRUARI 2019

36 FAKULTAS

EDISI 232 . FEBRUARI 2019

Nazli juga menambahkan ia dan timnya

sempat memberikan draf qanun tersebut

ke Presiden Republik Indonesia, Joko

Widodo, saat berkunjung ke Aceh

beberapa waktu lalu. Tidak lama setelah

itu, wacana menghadirkan pendidikan

kebencanaan di sekolah-sekolah mulai

diwacanakan di tingkat nasional.

Selain itu, MIK juga aktif melakukan

berbagai program, seperti pertukaran

mahasiswa, kuliah bersama universitas

luar negeri, kuliah dosen tamu,

hingga penelitian kebencanaan. MIK

juga kerap menerima kunjungan dari

berbagai negara untuk membahas isu

penanggulangan bencana, recorvery, dan

rekonstruksi pascatsunami. Bahkan mulai

Maret nanti, MIK akan memulai program

double degree bersama Kobe University,

Jepang.

“Ini membuktikan kita sudah ke tahap

lanjut membawa MIK ke level yang lebih

tinggi, dikenal secara internasional,”

pungkas Nazli. (un)

Page 20: MEMBANGKITKAN KEJAYAAN NILAM ACEH - humas.unsyiah.ac.idhumas.unsyiah.ac.id/wp-content/uploads/2019/03/Warta-Februari-2019.pdf · menguap dan berasal dari bagian tanaman seperti kulit,

EDISI 232 . FEBRUARI 2019 EDISI 230 . DESEMBER 2018

ENGLISH38 ENGLISH 39

is very hated by Allah SWT. This can be seen from one verse in Surah Al-Baqarah. “And whoever of you reverts from his religion (to disbelief) and dies while he is a disbeliever - for those, their deeds have become worthless in this world and the Hereafter, and those are the companions of the Fire, they will abide therein eternally” (Al-Baqarah: 217).

According to Indonesian state basic law, human rights can be seen in the Constitution of Indonesian Republic number 39 of 1999 Article 1 section 1. This Article states that human rights are a set of rights that are inherent in the nature and existence of human beings as the creatures of Almighty God which must be respected, enforced, and protected by the state, law and the government, and everyone for the sake of honor and the protection of human dignity. Based on the contents of the Constitution above, we can conclude that the existence of every people on the earth must be appreciated and respected. In addition, the government as the umbrella of the peaceful life in this state, is totally responsible to help and defend all of community members from human rights violations.

Furthermore, according to the Islamic perspective, the issue of human rights has been explained in number of verses in the Holy Qur’an. One of them is the right to life, which is also stated in Article 3 of the Universal Declaration of Human Rights. “Because of that, We ordained for Bani Israil that if anyone killed a person not in retaliation of murder, or (and) to spread mischief in the land – it would be as if he killed all mankind, and if anyone saved a life, it would be as if he saved the life of all mankind” (Surah Al-Maidah: 32). This verse clearly illustrates the anger of the Almighty God and the

EDISI 231 . JANUARI 2019

The issue of human rights essentially has existed since the time of our Prophet, when he

struggled for the life rights of baby girls. In the past, the birth of a baby girl was considered as a disgrace in a family. The human rights issue was getting warm and discussed when the United Nations legalized the International Human Rights Day since 1950. This commemoration aims to honor the Universal Declaration of Human Rights proclaimed on 10 December 1948. Indirectly, we can see that the issue of human rights is completely an important issue that must be observed.

Hence, how are the condition of people globally after this human rights policy was inaugurated 70 years ago? Why are there still many disputes and conflicts happening in various parts of the world? In fact, individual salvation is also a part of the Universal Declaration of Human Rights. It sounds bad to see the realities existing recently.

As we know that for Indonesian citizens, particularly Acehnese, human rights that have been declared universally by the United Nations, cannot be fully applied in our daily life. It is caused by several Articles that are not appropriate with our religion. One of the contradictory Articles is found in Article 18. “Everyone has the right to have the freedom of mind, conscience, and religion; in this case, including the freedom to change religion or belief, with the freedom to express the religion or belief by teaching it, doing it, worshiping and obeying it, both of alone and together with others, publicly or alone (Article 18, Universal Human Rights Declaration). While according to our holy Al-Quran, which is the main guidance to moslems, the conversion of Islam to other religions is something that

punishment given to a murderer who indirectly violates the basic human right to feel a life.

In addition, human rights that must be implemented do not fully refer to Universal Declaration of human rights, but the human rights that we must understand together are a set of basic human rights that have been established by Allah SWT and are also supported by the basic laws of the Indonesian state. In an article entitled “Human Rights According to the West, East and Indonesia,” it was concluded that the right definition of human rights is the definition given by Islam that human rights are inherent in every human being since they born. It will never contradictory with the responsibility of human rights outlined by Allah SWT and Rasulullah SAW (Academia.Edu).

Last year, we were shocked by the death of Mr. Budi who was a teacher. He died in the hands of his own students. Where was human value at that time? Did he realize that Mr.Budi was his teacher? Therefore, it has become an obligation in the family, school environment, and community, to teach human rights value. As long as there are still murder cases, disputes, acts of bullying, injustices value, and another crime in various parts of the region, the implementation of human rights will never run well. There are several basic implementation of human rights that can be implemented in the family, school, and communities around us. They can be the action of respect, appreciate, sharing, and helping each other. Then, we must be fair in any circumstances and do another kinds of action creating good and peaceful atmosphere around. Hopefully, the human right violation will be decreased by the time goes by. (un)

A Glance of Human Right

Name : NURHASANAHDate of Birth : November 22, 1991Interest : Education, literacy, broadcasting, and artOccupation : Teacher at SD Teuku Nyak Arif Fatih Bilingual School

EDUCATIONAL BACKGROUNDEnglish Department, Teacher Training and Education Faculty, University of Syiah Kuala

ORGANIZATIONMember of FLP Wilayah Aceh and Privat Library of Jambo Minda Foundation

ACHIEVEMENTS• 2012 Runner-up II for English Debate

Competition of Unsyiah Fair VII held by University of Syiah Kuala Banda Aceh

• 2014 The Winnner of Youth Competition for Disaster Education in JENESYS.2.0 Program (Japan East Network Exchange Student and Youths) held by Japan Ministry and The Japan Foundation Jakarta

• 2014 Selected Participant for BADYF program (Banda Aceh Development Youth Forum) held by IKAMBA (Ikatan Mahasiswa Kota Banda Aceh)

• 2014 Selected writer for anthology project of Tsunami story in memoriam for one decade of great earthquake and Tsunami disaster in Aceh, held by Public Relation Division of Syiah Kuala and TDMRC (Tsunami Disaster and Mitigation of Research Centre) Banda Aceh

• 2015 Top Ten for IMYEP (Indonesia-Malaysia Youth Exchange Program) held by Department of Youth and Sport and PCMI (Purna Caraka Muda Indonesia) Aceh

• 2015 Selected contributor for Helloacehku.com website held by Ezy Tavel jakarta

PERSONAL INFORMATION

Page 21: MEMBANGKITKAN KEJAYAAN NILAM ACEH - humas.unsyiah.ac.idhumas.unsyiah.ac.id/wp-content/uploads/2019/03/Warta-Februari-2019.pdf · menguap dan berasal dari bagian tanaman seperti kulit,

EDISI 232 . FEBRUARI 2019 EDISI 232 . FEBRUARI 2019

MUTU40 MUTU 41

Sejak dua tahun lalu, Program Hibah Asuh Perguruan Tinggi Unggul dari Kemenristekdikti

yang melibatkan Unsyiah telah mampu memberikan perubahan besar bagi Perguruan Tinggi Swasta (PTS) di Aceh. Sebagai PT Asuh, Unsyiah berhasil meningkatkan mutu dan nilai akreditasi PTS tersebut. Prestasi ini telah menghantarkan Unsyiah meraih Penghargaan Apresiasi dari Direktorat Jenderal pembelajaran dan Kemahasiswaan

Unsyiah dianggap mampu memberikan motivasi dan bimbingan kepada PTS di Aceh untuk menumbuhkan budaya mutu melalui penerapan SPMI berkelanjutan guna meningkatkan kualitas lulusan

PT Asuhan. Progam ini sangat bermanfaat karena membantu PTS meraih nilai terbaik akreditasi institusi dan program studi dari BAN-PT sebagai bentuk pengakuan pemerintah terhadap mutu pendidikan.

Sejak tahun 2017, Unsyiah telah terlibat dalam Program Asuh PT Unggul dan telah membina dua PTS, yaitu Universitas Jabal Ghafur di Sigli dan Universitas Serambi Mekkah di Banda Aceh, serta 30 program studi. Dari sisi mutu, hasil yang diperoleh terlihat jelas kesadaran di dua PTS tersebut, terutama meningkatnya kesadaran pentingnya menjalankan SPMI. Hal ini terlihat dari kesadaran melengkapi dokumen mutu, mengimplementasikan PPEPP di setiap kegiatan akademik, menerapkan sistem audit internal, serta menjalankan program peningkatan mutu berkelanjutan baik di prodi, fakultas, hingga universitas.

Sementara dari sisi SPME, terlihat perkembangan signifikan di nilai akreditasi program studi. Tercatat enam prodi di Universitas Jabal Ghafur yang awalnya berakreditasi C meningkatkan menjadi nilai B. Sementara empat prodi di Universitas Serambi Mekkah meningkat menjadi nilai B di akhir kegiatan.

Di tahun 2018, Unsyiah masih memiliki tanggung jawab untuk terlibat langsung dalam pembinaan implementasi SPMI perguruan tinggi di tanah air, khususnya di Provinsi

Aceh. Pada tahun lalu, Unsyiah telah membimbing enam perguruan tinggi, yaitu Universitas Iskandar Muda di Banda Aceh, Universitas Gajah Putih di Aceh Tengah, Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi (STIA) Nasional di Lhokseumawe, Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Nasional di Lhokseumawe, STKIP Bina Bangsa di Meulaboh, dan Akademik Manajemen Informatika dan Komputer Indonesia (AMIKI) di Banda Aceh. Tercatat 20 program studi yang diasuh terkait SPMI dan akreditasi program studi. Hasil yang dicapai hingga Desember 2018, dari 20 prodi yang diasuh, 6 prodi memperoleh akreditasi B, dan sisanya sedang mengusulkan dan menunggu visitasi asesor BAN-PT.

Berdasarkan data Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDIKTI) wilayah 13 (Desember 2018), di Aceh terdapat 109 PTS dengan nilai AIPT B sebanyak empat PTS dan nilai C sebanyak 13 PTS. Sementara

program studi aktif sebanyak 351 dengan komposisi akreditasi A sebanyak 1 prodi, B sebanyak 138 prodi, C sebanyak 184 prodi, serta 28 prodi belum terakreditasi. Berdasarkan data tersebut, PTS di Provinsi Aceh masih sangat membutuhkan pendampingan, terutama yang didukung oleh Program Hibah Asuh PT Unggul.

Untuk itu, pada tahun 2019 ini, Unsyiah kembali menyiapkan program dan strategi dalam Program Hibah Asuh PT Unggul untuk mendukung peningkatan mutu PTS melalui implementasi SPMI terstruktur, terukur, dan berkelanjutan. Selain itu, juga menjalankan program prioritas mutu untuk level universitas/sekolah tinggi dan program studi. Pada tahun ini, Unsyiah akan membimbing 12 PTS di wilayah Aceh sesuai dengan daftar PTS asuhan yang tercantum dalam panduan hibah asuh PT unggul tahun 2019 Kemenristekdikti. (rk)

Peran Unsyiah dalamPenguatan PTS di Aceh

(Belmawa) Kemenristekdikti. Penghargaan ini diterima Unsyiah selama dua tahun berturut-turut, yaitu 2017 dan 2018 sebagai pelaksana terbaik Program Hibah Asuh PT Unggul di Indonesia.

DR. IR. M. AMAN YAMAN, M.AGRIC.SCKepala Pusat Pengembangan Sistem Manajemen Mutu LP3M Unsyiah/ Ketua Pelaksana Hibah Asuh PT Unggul Unsyiah

Page 22: MEMBANGKITKAN KEJAYAAN NILAM ACEH - humas.unsyiah.ac.idhumas.unsyiah.ac.id/wp-content/uploads/2019/03/Warta-Februari-2019.pdf · menguap dan berasal dari bagian tanaman seperti kulit,

RELIGIA42 RELIGIA 43

Saat ini, tampil wangi seakan

menjadi sebuah keharusan.

Islam sebagai agama yang

sempurna turut mengatur dengan baik

mengenai perkara ini. Banyak riwayat

yang menyebutkan bahwa Nabi

Muhammad Saw sangat menyukai

minyak misik atau kasturi. Minyak ini

beraroma lembut, tidak menyengat,

dan harumnya tidak mudah hilang.

Dalam hadis riwayat An Nasai,

Rasulullah Saw bersabda, “Yang terbaik

dari wewangian kalian adalah (minyak)

misik.”

Selain minyak misik, Rasulullah

Saw juga menyukai minyak ‘anbar

(‘ambar) yang aromanya lebih kuat.

Ketajaman aroma sesuai dengan

tingkat kualitasnya. Bahkan wanginya

dapat berubah jika bercampur

dengan keringat si pemakai.

Minyak wangi dapat berasal dari

banyak bahan, seperti kulit kayu,

dedaunan, bunga, akar, hingga

ambergris yang berasal dari muntahan

paus sperma. Bagi kaum pria, memakai

minyak wangi hukumnya sunnah,

terutama pada hari-hari besar Islam

dan saat beribadah. Sebagaimana

hadis Rasulullah Saw, “Hendaklah

setiap muslim mandi pada hari Jumat,

kemudian memakai pakaian terbaik,

dan jika memiliki wangi-wangian,

hendaklah ia memakainya.” (HR.

Ahmad bin Hanbal)

Di samping itu, para penjaga Masjidil

Haram juga menggunakan wewangian

untuk mengharumkan Kakbah dan

masjid. Hal ini sesuai dengan riwayat

Aisyah binti Abu Bakar, “Rasulullah

Saw pernah menyuruh mendirikan

masjid di kampung dan meminta

supaya dibersihkan dan diberi harum-

haruman.” (HR Al Bukhari, Muslim,

Tirmidzi, dan Abu daud).

Lalu, bagaimana dengan kaum

perempuan yang menggunakan

minyak wangi?

Para ulama masih berbeda pandangan

mengenai persoalan ini. Sebagian

ulama memperbolehkan perempuan

menggunakan minyak wangi dengan

syarat tertentu, tetapi sebagian ulama

masih mengharamkannya.

Kalangan ulama yang menyatakan

perempuan boleh menggunakan

minyak wangi memberi syarat

hendaknya perempuan menggunakan

minyak wangi hanya saat bersama

suami. Selain itu, perempuan

dilarang menggunakan minyak

wangi berlebihan yang menimbulkan

harum semerbak, sehingga tercium

oleh lelaki yang bukan mahram.

Walaupun digunakan ketika pergi ke

masjid atau menghadiri majelis ilmu.

Meski demikian, masih diperbolehkan

menggunakan minyak wangi bagi

perempuan sekadar menghilangkan

bau badan saja. Malah dianjurkan bagi

seorang istri memakai wewangian

tatkala sedang bersama suami.

Ulama yang berpendapat demikian

menetapkan hukum secara rinci bagi

perempuan yang menggunakan

wewangian adalah makruh tanzih.

Di beberapa referensi, makruh tanzih

berarti perkara yang dituntut untuk

ditinggalkan, tetapi dengan perintah

yang tidak/kurang tegas. Arti lain

menyebutkan, perbuatan makruh

tanzih adalah perbuatan terlarang

tanpa dosa yang menyalahi adab.

Ketika seorang muslimah keluar dalam

keadaan memakai wewangian dan

menutup aurat, maka hukumnya

makruh tanzih. Tetapi hal ini berubah

haram jika ia bertujuan memamerkan

kecantikannya atau menarik perhatian

kaum lelaki, serta bertujuan membuat

fitnah.

Islam sangat tegas mengatur tentang

hal ini. Sebab mengingat begitu

besarnya fitnah wanita terhadap

laki-laki. Terlebih lagi setiap wanita

ingin tampil menarik. Tidak ingin

tercium bau tidak sedap karena dapat

menimbulkan ketidaknyamanan

dalam berinteraksi. Untuk itu, wanita

diharapkan dapat memosisikan

diri dengan baik, sekaligus

mengedepankan sikap kehati-hatian

saat menggunakan parfum.

Agar lebih aman dan nyaman, ada

beberapa hal yang patut diperhatikan,

seperti menggunakan parfum

yang wanginya tidak menyengat.

Memang kodrat wanita ingin selalu

tampil cantik, menarik, dan suka

berhias. Tetapi, jangan sampai hal ini

dilakukan secara berlebihan sehingga

mendatangkan fitnah. Demikian juga

dalam penggunaan parfum. Gunakan

dan pilih parfum yang memiliki aroma

lembut, tidak menyengat, sehingga

tidak menarik perhatian lawan jenis.

Kemudian perkara niat tentu

merupakan hal yang penting. Jangan

sampai menggunakan parfum, tetapi

berniat untuk merangsang atau

menggoda lawan jenis. Hal ini sangat

dilarang oleh ajaran agama.

Kendati demikian, larangan tersebut

bukan berarti seorang wanita tidak

boleh memakai wewangian sama

sekali atau dibiarkan berbau tak

sedap. Seperti hadis Rasulullah Saw,

“Wewangian seorang lelaki adalah

yang tidak jelas warnanya, tapi

tampak bau harumnya. Sedangkan

wewangian perempuan adalah yang

warnanya jelas, tetapi baunya tidak

begitu tampak.” (HR Baihaqi)

Dalam hadis di atas, seorang

muslimah senantiasa memakai

parfum yang aromanya tidak

menyengat. Jenis parfum ini dapat

diartikan sebagai parfum yang

tingkat wanginya sedikit atau samar

yang berfungsi sekadar menetralkan

bau badan. Jadi, larangan itu hanya

berlaku bagi perempuan berada di

luar rumah. Sebaliknya, apabila istri

sedang berada di rumah bersama

suami, maka ia bisa menggunakan

wewangian sekehendak hatinya.

Wallahu’alam. (fer)

Benarkah WanitaDilarang Memakai Parfum?

EDISI 232 . FEBRUARI 2019 EDISI 232 . FEBRUARI 2019

Wewangian perempuan adalah yang warnanya jelas, tetapi baunya tidak begitu tampak.

Page 23: MEMBANGKITKAN KEJAYAAN NILAM ACEH - humas.unsyiah.ac.idhumas.unsyiah.ac.id/wp-content/uploads/2019/03/Warta-Februari-2019.pdf · menguap dan berasal dari bagian tanaman seperti kulit,

EDISI 232 . FEBRUARI 2019 EDISI 230 . DESEMBER 2018

XXX 4545ASPIRASI

EDISI 230 . DESEMBER 2018

Universitas Syiah Kuala@Unsyiah

ASPIRASIAspirasi

@univ_syiahkuala

@univ.syiahkuala.id

@univ_syiahkuala

Unsyiah TV

[email protected]

www.humas.unsyiah.ac.id

Page 24: MEMBANGKITKAN KEJAYAAN NILAM ACEH - humas.unsyiah.ac.idhumas.unsyiah.ac.id/wp-content/uploads/2019/03/Warta-Februari-2019.pdf · menguap dan berasal dari bagian tanaman seperti kulit,

EDISI 232 . FEBRUARI 2019 EDISI 230 . DESEMBER 2018

XXX46 KABAR 47

UNIVERSITAS Syiah Kuala (Unsyiah) menjalin kerja sama dengan PT Veritra Sentosa Internasional (PayTren). Kerja sama ini ditandai dengan penandatanganan nota kesepahaman (MoU) oleh Rektor Unsyiah, Prof. Dr. Ir. Samsul Rizal, M.Eng, dengan Direktur Utama PayTren, Hari Prabowo.

Kegiatan ini turut disaksikan oleh founder dan owner PayTren, Ustaz Yusuf Mansur, di Gedung AAC Dayan Dawood, Darussalam, Banda Aceh, Rabu (6/2), yang bertepatan dengan wisuda 1.028 lulusan Unsyiah.

Rektor mengatakan, pihaknya bersama PayTren sepakat untuk bekerja sama di bidang pengembangan dan implementasi solusi pembayaran elektronik berbasis aplikasi cerdas. Penyelenggaraan sistem pembayaran elektronik berbasis aplikasi cerdas ini, meliputi mobile phone top up, game voucher, digital advertising, bill payment, offline market dan merchant, jasa pengiriman dan logistik, parkir, transportasi, kampus, penyaluran bantuan sosial, hingga zakat. Selain itu, Unsyiah dan PayTren juga sepakat untuk melakukan pendidikan dan pelatihan e-learning, penelitian dan pengembangan di bidang pembayaran elektronik, serta peningkatan SDM.

“Kita berharap kerja sama ini dapat memberikan dampak positif

UNIVERSITAS Syiah Kuala (Unsyiah) kembali mengukuhkan tiga profesor dalam Sidang Senat Terbuka yang dipimpin Ketua Senat Unsyiah, Prof. Dr. Said Muhammad MA, Kamis (21/2) di Gedung AAC Dayan Dawood Unsyiah, Banda Aceh. Mereka yang dikukuhkan adalah Prof. Dr. Hasan Basri, M.Com. (Fakultas Ekonomi dan Bisnis), Prof. Dr. drh. Muslim Akmal, M.P (Fakultas Kedokteran Hewan), dan Prof. Dr. drg. Zaki Mubarak, MS (Fakultas Kedokteran Gigi).

Dalam sambutannya, Rektor Unsyiah, Prof. Dr. Ir. Samsul Rizal, M.Eng, menyampaikan rasa bangganya dengan keberhasilan tiga profesor Unsyiah yang berhasil mencapai tingkat jabatan fungsional tertinggi di kepakaran masing-masing. Rektor menyebutkan Prof. Hasan Basri merupakan ahli di bidang akuntansi dan akuntabilitas pada organisasi nonprofit dan sektor publik yang saat ini sangat dibutuhkan.

Dia menyebutkan dalam dua dekade terakhir, isu akuntansi dan akuntabilitas pada lembaga pemerintahan menjelma menjadi isu strategis dan menarik perhatian banyak pihak, baik peneliti, akademisi, maupun masyarakat luas. Hal ini cukup beralasan, mengingat lembaga pemerintah dianggap sebagai wakil masyarakat memiliki tugas untuk memastikan organisasi pemerintah berfungsi dengan baik. Di Aceh sendiri, isu ini dianggap sangat penting, terlebih lagi Aceh telah menjalankan otonomi serta besarnya sumber daya finansial yang mengalir.

Namun, tambah Rektor, menurut beberapa hasil studi, lembaga pemerintah daerah di Aceh saat ini belum mampu mengelola dan menghabiskan sumber daya tersebut dengan efektif. Fakta lapangan menunjukkan Aceh tidak jauh berbeda dengan wilayah lain di Indonesia, yang korupsi menjadi masalah utama.

“Kepakaran dan keilmuan yang dimiliki Prof. Hasan Basri sangat dibutuhkan demi pelaksanaan akuntansi dan akuntabilitas pemerintah daerah yang lebih baik di masa depan.”Rektor Samsul Rizal juga mengapresiasi kepakaran Prof. Muslim

bagi kedua pihak, khususnya Unsyiah, sehingga kampus ini dapat melahirkan lulusan yang mampu bersaing di era revolusi industri,” ucap Samsul.

Sementara itu, Yusuf Mansur di hadapan ribuan wisudawan mengatakan PayTren adalah perusahaan yang dikelola anak negeri yang terus mengalami pertumbuhan signifikan setiap tahunnya. Perusahaan ini juga akan membuka cabang di Banda Aceh pada bulan Maret 2019. Ditargetkan 100 lulusan Unsyiah akan dilibatkan dalam pengembangan bisnis PayTren di Banda Aceh.

“Kami akan merekrut 100 lulusan Unsyiah untuk sama-sama membangun PayTren di Banda Aceh, sehingga bisnis digital ini diharapkan dapat berkembang luas ke seluruh Aceh,” ujarnya.

Yusuf bercerita awal mula berdirinya perusahaan PayTren di tahun 2013 untuk memudahkan masyarakat dalam bertransaksi. Ia menyebutkan kunci utama berkembangnya bisnis ini adalah doa dan sedekah. Selain itu, PayTren juga menerapkan strategi bisnis dengan pendekatan spiritual secara teori maupun praktik. Konsep inilah yang ia tawarkan kepada lulusan Unsyiah agar sukses membangun karier. Untuk itu, ia meminta kepada lulusan untuk rajin berdoa, shalat malam, dan beramal bagi orang yang membutuhkan. (fer)

UNSYIAH DAN PAYTREN JALIN KERJA SAMA

UNSYIAH KUKUHKAN TIGA PROFESORAkmal yang fokus pada makhluk hidup dan proses spermatogenesis. Penelitian yang dilakukan berpotensi menemukan molekul baru yang berperan penting pada spermatogenesis. Selain itu, juga berpotensi dikembangkan sebagai sistem kontrasepsi untuk menginduksi spermatogenesis pada pria atau hewan jantan.

Menurut Rektor, penelitian dan keilmuan yang dimiliki Prof. Muslim sangat penting, terlebih lagi saat ini jumlah penduduk dunia telah mencapai 7,5 miliar jiwa. Terlepas dari perdebatan penggunaan kontrasepsi dalam mengendalikan pertumbuhan penduduk, tetapi penelitian ini tetap diperlukan karena sistem reproduksi sebenarnya dapat juga diaplikasikan pada makhluk hidup lain untuk menjaga kualitas lingkungan.

Rektor Unsyiah juga menyatakan kekagumannya terhadap kepakaran Prof. Zaki Mubarak. Menurutnya keahlian yang dimilikinya di bidang pengembangan riset mikorobiologi kedokteran gigi, serta pendidikan kedokteran gigi menjadi tumpuan harapan masyarakat. Terlebih di era hektik saat ini, orang-orang memiliki waktu terbatas untuk memperhatikan kesehatan gigi dan mulut. Hal ini didasarkan fakta bahwa penyakit gigi dan mulut yang paling sering ditemukan adalah karies atau gigi berlubang. Umumnya penyakit ini disebabkan karena perilaku individu yang tidak menjaga kebersihan mulutnya.

Pada bagian lain, Rektor Unsyiah menambahkan, pengukuhan tersebut menambah total profesor aktif di Unsyiah menjadi 58 orang. Sedangkan keseluruhan profesor yang telah dikukuhkan semenjak Unsyiah berdiri sebanyak 101 orang. Jumlah terbanyak masih berada di Fakultas Teknik 12 orang dan Fakultas Pertanian 11 orang. Sementara Prof. Zaki Mubarak tercatat sebagai profesor pertama yang dikukuhkan dari Fakultas Kedokteran Gigi.Namun begitu, jumlah ini menurut Rektor belum memadai untuk institusi sebesar Unsyiah. Terlebih lagi, Unsyiah ingin memperkuat sisi riset demi menunjang tumbuhkembangnya kreasi dan inovasi. Tetapi, Rektor tetap optimis jumlah profesor di Unsyiah akan bertambah cepat di tahun mendatang. Apalagi saat ini, sebanyak 451 orang dosen sudah menjadi Lektor Kepala. (fer)

Page 25: MEMBANGKITKAN KEJAYAAN NILAM ACEH - humas.unsyiah.ac.idhumas.unsyiah.ac.id/wp-content/uploads/2019/03/Warta-Februari-2019.pdf · menguap dan berasal dari bagian tanaman seperti kulit,

EDISI 232 . FEBRUARI 2019

48 XXX