Tugas agama perkembangan islam pada masa kejayaan

21
1 Tugas Agama Islam “Perkembangan Islam pada Masa Kejayaan” Aulia Qisthi Fiorentini Rachma Diandy Khalis Nur Hibahtullah Natasya Ramadini Nur An’nisa Wirda Zafiroh XI MIA 5 SMA Negeri 1 Pangkalpinang Tahun Pelajaran 2014/2015

Transcript of Tugas agama perkembangan islam pada masa kejayaan

Page 1: Tugas agama perkembangan islam pada masa kejayaan

1

Tugas Agama Islam

“Perkembangan Islam pada Masa Kejayaan”

Aulia Qisthi

Fiorentini Rachma Diandy

Khalis Nur Hibahtullah

Natasya Ramadini

Nur An’nisa

Wirda Zafiroh

XI MIA 5

SMA Negeri 1 Pangkalpinang

Tahun Pelajaran 2014/2015

Page 2: Tugas agama perkembangan islam pada masa kejayaan

2

Daftar isi

HALAMAN JUDUL………………………………………………………………………… 1

DAFTAR ISI ………………………………………………………………………………… 2

KATA PENGANTAR…………………………………………………………………………3

BAB I PENDAHULUAN…………………………………………………………….4

1. Latar Belakang…………………………………………………………………...........4

2. Perumusan Masalah…………………………………………………………………....4

3. Tujuan………………………………………………………………………………….4

4. Manfaat………………………………………………………………………..............4

BAB II PERKEMBANGAN ISLAM PADA MASA KEJAYAAN………………….5

1. PERKEMBANGAN PERADABAN ISLAM………………………………..5

2. PERIODISASI KEJAYAAN PERADABAN ISLAM …………………..………….10

3. KONTRIBUSI ISLAM DALAM PERADABAN DUNIA …………………………17

4. NILAI-NILAI LUHUR PADA MASA KEJAYAAN ISLAM ……………………...19

BAB III

PENUTUP……………………………………………………………………………20

1. KESIMPULAN………………………………………………………………………20

2. SARAN………………………………………………………………………………20

3. DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………………...21

Page 3: Tugas agama perkembangan islam pada masa kejayaan

3

Kata Pengantar

Alhamdulillah puji syukur penulis haturkan kepada Allah SWT yang masih

memberikan nafas kehidupan, sehingga penulis dapat menyelesaikan pembuatan makalah

dengan judul “Peradaban Islam Pada Masa Kejayaan” dengan tepat waktu. Tidak lupa

shalawat dan salam selalu tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW yang merupakan

inspirator terbesar dalam segala keteladanannya. Tidak lupa penulis sampaikan terima kasih

kepada Guru Agama yang telah memberikan arahan dan bimbingan dalam pembuatan

makalah ini, orang tua yang selalu mendukung kelancaran tugas kami, serta pada anggota tim

kelompok yang selalu kompak dan konsisten dalam penyelesaian tugas ini.

Makalah ini dibuat untuk memenuhi salah satu tugas kelompok “Perkembangan Islam

Pada Masa Kejayaan dan dipresentasikan dalam pembelajaran di kelas. Dalam makalah ini

akan dibahas mengenai 4 sub pokok yaitu: Perkembangan Peradaban Islam, Periodisasi

Kejayaan Peradaban Islam, Kontribusi Islam dalam Perkembangan Peradaban Dunia dan

Nilai-Nilai Luhur pada Masa Kejayaan Islam. Makalah ini dianjurkan untuk dibaca oleh

semua pelajar pada umumnya sebagai penambah pengetahuan dan pemahaman sejarah

kebudayaan islam di masa lampau.

Akhirnya penulis sampaikan terima kasih atas perhatiannya terhadap makalah ini, dan

penulis berharap semoga makalah ini bermanfaat bagi para pembaca.

Pangkalpinang, 15 Januari 2015

Penyusun

Page 4: Tugas agama perkembangan islam pada masa kejayaan

4

BAB I

Pendahuluan

Latar Belakang

Sejarah tak ubahnya kacamata masa lalu yang menjadi pijakan dan langkah setiap

insan di masa mendatang. Hal ini berlaku pula bagi kita para siswa untuk tidak hanya sekedar

paham sains tapi juga paham akan sejarah kebudayaan islam di masa lalu untuk menganalisa

dan mengambil ibrah dari setiap peristiwa yang pernah terjadi.

Dengan segala keterbatasan tim penulis, maka dalam makalah ini tidak akan

dijabarkan satu persatu secara rinci, yaitu mengenai sub pokok bahasan seperti yang telah

tertuang dalam kata pengantar, meliputi:

1. Bagaimana kemunculan daulah Abbasiyah, dimana akan diuraikan bagaimana

peralihan dari masa daulah Umayyah ke masa daulah.

2. Masa kejayaaan dan runtuh daulah Abbasiyah, yaitu membahas mengenai pada masa

khalifah siapakah masa kejayaan itu terjadi dan prestasi apa saja yang pernah diraih.\

3. Bagaimana periode Islam pada masa itu

4. Kontribusi Islam pada perkembangan Peradaban Islam

Demikianlah sedikit gambaran mengenai isi makalah ini yang tim penulis buat dengan

metode literatur kaji pustaka terhadap buku-buku yang berhubungan dengan tema makalah

yang kami buat.

Perumusan Masalah

1. Bagaimana kemajuan dan kemunduran dinasti Umayyah dan Abbasiyah ?

2. Kemajuan apa yang ada didalam dinasti tersebut ?

3. Siapakah Tokoh Pada Periode Klasik, Pertengahan dan Modern ?

Tujuan

Untuk mengetahui sejarah Peradaban Islam pada masa itu

Manfaat

1. Untuk Mengetahui sejarah Perkembangan Islam pada masa lampau

2. Untuk Menambah Ilmu Pengetahuan

Page 5: Tugas agama perkembangan islam pada masa kejayaan

5

BAB II

Pembahasan

A. Perkembangan Peradaban Islam

1. Peradaban Islam Pada Masa Dinasti Umayyah a. Asal-usul Dinasti Bani Umayyah

Bani Umayyah diambil dari nama Umayyah, kakeknya Abu Sofyan bin Harb, atau moyangnya Muawiyah bin Abi Sofyan. Umayyah hidup pada masa sebelum Islam, ia termasuk bangsa Quraisy. Daulah Bani Umayyah didirikan oleh Muawiyah bin Abi Sufyan dengan pusat pemerintahannya di Damaskus dan berlangsung selama 90 tahun (41 – 132 H / 661 – 750 M).

Muawiyah bin Abi Sufyan sudha terkenal siasat dan tipu muslihatnya yang licik, dia adalah kepala angkatan perang yang mula-mula mengatur angkatan laut, dan ia pernah dijadikan sebagai amir “Al-Bahar”. Ia mempunyai sifat panjang akal, cerdik cendekia lagi bijaksana, luas ilmu dan siasatnya terutama dalam urusan dunia, ia juga pandai mengatur pekerjaan dan ahli hikmah.

Muawiyah bin Abi Sufyan dalm membangun Daulah Bani Umayyah menggunakan politik tipu daya, meskipun pekerjaan itu bertentangan dengan ajaran Islam. Ia tidak gentar melakukan kejahatan. Pembunuhan adalah cara biasa,asal maksud dan tujuannya tercapai.

Daulah Bani Umayyah yang berpusat di Damaskus, telah diperintah oleh 14 orang kholifah. Namun diantara kholifah-kholifah tersebut, yang paling menonjol adalah : Kholifah Muawiyah bin Abi Sufyan, Abdul Malik bin Marwan, Walid bin Abdul Malik, Umar bin Abdul Aziz dan Hisyam bin Abdul Malik.

b. Peta Daerah Perkembangan Islam Pada Masa Kejayaan Bani Umayyah

Dalam upaya perluasan daerah kekuasaan Islam pada masa Bani Umayyah, Muawiyah selalu mengerahkan segala kekuatan yang dimilikinya untuk merebut kekuasaan di luar Jazirah Arab, antara lain upayanya untuk terus merebut kota Konstantinopel. Ada tiga hal yang menyebabakan Muawiyah terus berusaha merebut Byzantium. Pertama, karena kota tersebut adalah merupakan basis kekuatan Kristen Ortodoks, yang pengaruhnya dapat membahayakan perkembangan Islam. Kedua, orang-orang Byzantium sering melakukan pemberontakan ke daerah Islam. Ketgia, Byzantium termasuk wilayah yang memiliki kekayaan yang melimpah.

Pada waktu Bani Umayyah berkuasa, daerah Islam membentang ke berbagai negara yang berada di benua Asia dan Eropa. Dinasti Umayyah, juga terus memperluas peta kekuasannya ke daerah Afrika Utara pada masa Kholifah Walid bin Abdul Malik , dengan mengutus panglimanya Musa bin Nushair yang kemudian ia diangkat sebagai gubernurnya. Musa juga mengutus Thariq bin Ziyad untuk merebut daerah Andalusia.

Keberhasilan Thariq memasuki Andalusia, membuta peta perjalanan sejarah baru bagi kekuasaan Islam. Sebab, satu persatu wilayah yang dilewati Thariq dapat dengan mudah ditaklukan, seperti kota Cordova, Granada dan Toledo. Sehingga, Islam dapat tersebar dan menjadi agama panutan bagi penduduknya. Tidak hanya itu, Islam menjadi sebuah agama yang mampu memberikan motifasi para pemeluknya untuk mengembangkan diri dalam berbagai bidang kehidupan social, politik, ekonomi, budaya dan sebaginya. Andalusia pun mencapai kejayaan pada masa pemerintahan Islam.

c. Kemajuan dan Keunggulan Bani Umayyah

Di masa Bani Umayyah ini, kebudayaan mengalami perkembangan dari pada masa sebelumnya. Di antara kebudayaan Islam yang mengalami perkembangan pada masa ini adalah seni sastra, seni rupa, seni suara, seni bangunan, seni ukir, dan sebaginya. Pada masa ini telah banyak bangunan hasil rekayasa umat Islam dengan mengambil pola Romawi, Persia dan Arab. Contohnya adalah bangunan masjid Damaskus yang dibangun pada masa pemerintahan Walid bin Abdul Malik, dan juga masjid Agung Cordova yang terbuat dari batu pualam.

Page 6: Tugas agama perkembangan islam pada masa kejayaan

6

1. Seni sastra berkembang dengan pesatnya, hingga mampu menerobos ke dalam jiwa manusia dan berkedudukan tinggi di dalam masyarakat dan negara. Sehingga syair yang muncul senantiasa sering menonjol dari sastranya, disamping isinya yang bermutu tinggi.

2. Dalam seni suara yang berkembang adalah seni baca Al-Qur’an, qasidah, musik dan lagu-lagu yang bernafaskan cinta. Sehingga pada saat itu bermunculan seniman dan qori’/ qori’ah ternama.

3. Perkembangan seni ukir yang paling menonjol adalah penggunaan khot Arab sebagai motif ukiran atau pahatan. Hal ini dapat dilihat dari banyaknya dinding masjid dan tembok-tembok istana yang diukur dengan khat Arab. Salah satunya yang masih tertinggal adalah ukiran dinding Qushair Amrah (Istana Mungil Amrah), istana musim panas di daerah pegunungan yang terletak lebih kurang 50 mil sebelah Timur Amman.

4. Dalam bidang ilmu pengetahuan, perkembangan tidak hanya meliputi ilmu pengetahuan agama saja, tetapi juga ilmu pengetahuan umum, seperti ilmu kedokteran, filsafat, astronomi, ilmu pasti, ilmu bumi, sejarah, dan lain-lain.

5. Pada ini juga, politik telah mengaami kamajuan dan perubahan, sehingga lebih teratur dibandingkan dengan masa sebelumnya, terutama dalam hal Khilafah (kepemimpinan), dibentuknya Al-Kitabah (Sekretariat Negara), Al-Hijabah (Ajudan), Organisasi Keuangan, Organisasi Keahakiman dan Organisasi Tata Usaha Negara.

6. Kekuatan militer pada masa Bani Umayyah jauh lebh berkembang dari masa sebelumnya, sebab diberlakukan Undang-Undang Wajib Militer (Nizhamut Tajnidil Ijbary). Sedangkan pada masa sebelumnya, yakni masa Khulafaurrasyidin, tentara adalah merupakan pasukan sukarela. Politik ketentaraan Bani Umayyah adalah politik Arab, dimana tentara harus dari orang Arab sendiri atau dari unsure Arab.

7. Pada masa ini juga, telah dibangun Armada Islam yang hampir sempurna hingga mencapai 17.000 kapal yang dengan mudah dapat menaklukan Pulau Rhodus dengan panglimanya Laksamana Aqabah bin Amir. Disamping itu Muawiyah juga telah membentuk “Armada Musin Panas dan Armada Musim Dingin”, sehingga memungkinkannya untuk bertempur dalam segala musim.

8. Dalam bidang social budaya, kholifah pada masa Bani Umayyah juga telah banyak memberikan kontribusi yang cukup besar. Yakni, dengan dibangunnya rumah sakit (mustasyfayat) di setiap kota yang pertama oleh Kholifah Walid bin Abdul Malik. Saat itu juga dibangun rumah singgah bagi anak-anak yatim piatu yang ditinggal oleh orang tua mereka akibat perang. Bahkan orang tua yang sudah tidak mampu pun dipelihara di rumah-rumah tersebut. Sehingga usaha-usaha tersebut menimbulkan simpati yang cukup tinggi dari kalangan non-Islam, yang pada akhirnya mereka berbondong-bondong memeluk Islam.

d. Kemunduran Dinasti Umayyah Beberapa faktor yang menjadi akar melemah dan hancurnya Bani Umayah, antara lain : 1. System suksesi khalifah dengan cara dinatian bukan tradisi Arab dan lebih mengandalkan aspek senioritas. Pengaturannya tidak jelas, sehingga menimbulkan menimbulkan persaingan yang keras di kalangan anggota keluarga. 2. Latar belakang terbentuknya Bani Umayah tidak terlepas dari konflik politik yang terjadi di masa Ali. Ktbu Ali (Syi’ah) dan kubu khawarij yang masih tersisa, terus menjadi oposisi dan melakukan perlawanan terhadap Bani Umayah, baik dengan terang-terangan maupun dengan cara sembunyi-sembunyi. Penumpasan terhadap kelompok-kelompok ini, banyak menyedot kekuatan pemerintah Bani Umayah. 3. Pada masa Bani Umayah pertentangan etnis antara suku Arabia Utara (Bani Qays) dan Arabia Selatan (Bani Kalb) terus menruncing. Konflik ini membuat penguasa Bani Umayah merasa kesulitan dalam menggalang persatuan dan kesatuan. 4. Faktor lemahnya Bani Umayah juga akibat sikap hidup mewah orang-orang di lingkungan istana, sehingga anak-anak khalifah tidak sanggup memikul beban berat kekuasaan. Kemudian, banyak para agamawan yang kecewa dengan penguasa Bani Umayah karena penguasa ini sudah tidak memperhatikan pengembangan agama.

Page 7: Tugas agama perkembangan islam pada masa kejayaan

7

5. Munculnya kekuatan baru yang dipelopori oleh keturunan al-Abbas ibn Abd Thalib yang mendapatkan dukungan dari Bani Hasyim dan golongan Syi’ah dan kaum Mawali.

2. Peradaban Islam Pada Masa Dinasti Abbasiyah a. Asal Mula Dinasti Abbasiyah

Pemerintahan dinasti Abbasiyah dinisbatkan kepada Al- Abbas, paman Rasulullah, sementara Khalifah pertama dari pemerintahan ini adalah Abdullah Ash- Sahffah bin Muhammad bin Ali Bin Abdulah bin Abbas bin Abdul Muthalib.Pada tahun 132 H/750 M, oleh Abul abbas Ash- saffah,dan sekaligus sebagai khalifah pertama.Selama lima Abad dari tahun 132-656 H ( 750 M- 1258 M).Kemenangan pemikiran yang pernah dikumandangkan oleh Bani Hasyim ( Alawiyun ) setelah meninggalnya Rasulullah dengan mengatakan bahwa yang berhak untuk berkuasa adalah keturunana Rasulullah dan anak-anaknya. Sebelum berdirinya Dinasti Abbasiyah terdapat tiga poros utama yang merupakan pusat kegiatan, anatara satu dengan yang lain memiliki kedudukan tersendiri dalam memainkan peranya untuk menegakan kekuasaan keluarga besar paman Rasulullah, Abbas bin Abdul Muthalib.Dari nama Al- Abbas paman Rasulullah inilah nama ini di sandarkan pada tiga tempat pusat kegiatan, yaitu Humaimah, Kufah,dan khurasan. Di kota Mumaimah bermukim keluarga Abbasiyah, salah seorang pimpinannya bernama Al-imam Muhammad bin Ali yang merupakan peletak dasar-dasar bagi berdirinya dinasti Abbasiyah.Para penerang Abbasiyah berjumlah 150 orang di bawah para pimpinannya yang berjumlah 12 orang dan puncak pimpinannya adalah Muhammad bin Ali. Propaganda Abbasiyah dilaksanakan dengan strategi yang cukup matang sebagai gerakan rahasia.Akan tetapi,imam Ibrahim pemimpin Abbasiyah yang berkeinginan mendirikan kekuasaan Abbasiyah,gerakannya diketahui oleh khalifah Ummayah terakhir,Marwan bin Muhammad. Ibrahim akhirnya tertangkap oleh pasukan dinasti Umayyah dan dipenjarakan di haran sebelum akhirnya diekskusi. Ia mewasiatka kepada adiknya Abul Abbas untuk menggantikan kedudukannya ketika tahu bahwa ia akan terbunuh,dan memerintahkan untuk pindah ke kufah.Sedangkan pemimpin propaganda dibebankan kepada Abu Salamah.Segeralah Abul Abbas pindah dari Humaimah ke kufah di iringi oleh para pembesar Abbasiyah yang lain seperti Abu Ja’far,Isa bin Musa, dan Abdullah bin Ali. Penguasa Umayyah di kufah, Yazid bin Umar bin Hubairah, ditaklukan oleh Abbasiyah dan di usir ke Wasit.Abu Salamah selanjutnya berkemah di kufah yang telah di taklukan pada tahun 132 H. Abdullah bin Ali, salah seorang paman Abbul Abbas di perintahkan untuk mengejar khaliffah Umayyah terakhir, marwan bin Muhammad bersama pasukannya yang melarikan diri, dimana akhirnya dapat di pukul di dataran rendah sungai Zab. Khlifah itu melarikan diri hingga ke fustat di mesir, dan akhirnya terbunuh di Busir, wilayah Al- Fayyum, tahun 132 H/750 M. Dan beririlah Dinasti Abbasiyah yang di pimpin oleh khalifah pertamanya, yaitu Abbul Abbas Ash- Shaffah dengan pusat kekuasaan awalnya di Kufah.

b. Sistem Pemerintahan

Penggantian Umayyah oleh Abbasiyah ini di dalam kepimpinan masyarakat islam lebih dari sekedar penggantian dinastiIa merupakan revolusi dalam sejarah islam,revolusi prancis dan revolusi Rusia did lam sejarah barat.Seluruh anggota keluarga Abbas dan pimpinan umat islam mengatakan setia kepada Abbul Abbas Ash-shaffah sebagai khaliffah mereka. Ash- Shaffah kemudian pindah ke Ambar, sebelah barat sungai Eufrat dekat Baghdad. Kekhaliffahan Ash-Shaffah hanya bertahan selama 4 tahun,9 bulan.Ia wafat pada tahun 136 H di Abar ,Satu kota yang telah di jadikanya sebagai tempat kedudukan pemerintahan.Ia berumur tidak lebih dari 33 tahun. Bahkan ada yang mengatakan umur ash-Shaffah ketika meinggal dunia adalah 29 tahun. Selama dinasti Abbasiyah berkuasa, pola pemerintahan yang di terpkan berbeda-beda sesuai dengan perubahan politik,social, dan budaya. Berdasarkan perubahan pola pemerintahan dan politik itu, para sejarahwan biasanya membagi masa pemerintahan bani Abbasiayah dalam 4 periode berikut. 1. Masa Abbasiyah 1, yaitu semenjak lahirnya Daulah Abbasiyah tahun 132 H ( 750 M) sampai meninggalnya khaliffah Al- Wastiq 232 H ( 847 M ). 2. Masa Abbasiyah II, yaitu mulai khliffah Al- Mutawakkil pada tahun 232 H ( 847 M) sampai

Page 8: Tugas agama perkembangan islam pada masa kejayaan

8

berdirinya Daulah buwaihiyah di Baghdad pada tahun 334 H (946 M). 3. Masa Abbasiyah III, yaitu dari berdirinya daulah Buwahiyah tahun 334 H (946 M ) sampai masuknya kaum saljuk ke Baghdad tahun 447 H (1055 M). 4. Masa Abbasiyah IV,yaitu masuknya orang-orang saljuk ke Baghdad tahun447 H (1055 M ).Sampai jatuhnya Baghdad ketangan bangsa mongol di bawah pimpinan Hulagu Khan pada tahun 656 H (1258 M ).

c. Kemajuan dan keunggulan Dinasti Abbasiyah 1. Diantara kemjuan dalam bidang sosila budaya adalah terjadinya proses akulturasi dan

asimilasi masyarakat. Keadaan sosial masyarakat yang majemuk itu membawa dampak positif dalam perkembangan dan kemajuan peradaban Islam pada masa ini. Karna dengan ilmu pengetahuan dan keterampilan yang mereka miliki, dapat dipergunakan untuk memajukan bidang-bidang sosial budaya lainnya yang kemudian menjadi lambang bagi kemajuan bidang sosial budaya dan ilmu pengetahuan lainnya. Diantara kemajuan ilmu pengetahuan sosial budaya yang ada pada masa Khalifah Dinasi Abbasiyah adalah seni bangunan dan arsitektur, baik untuk bangunan istana, masjid, bangunan kota dan lain sebagainya. Seni asitektur yang dipakai dalam pembanguanan istana dan kota-kota, seperti pada istana Qashrul dzahabi, dan Qashrul Khuldi, sementara banguan kota seperti pembangunan kota Baghdad, Samarra dan lain-lainnya

2. Kemajuan juga terjadi pada bidang sastra bahasa dan seni musik. Pada mas inilah lahir seorang sastrawan dan budayawan terkenal, seperti Abu Nawas, Abu Athahiyah, Al Mutanabby, Abdullah bin Muqaffa dan lain-lainnya. Karya buah pikiran mereka masih dapat dibaca hingga kini, seperti kitab Kalilah wa Dimna. Sementara tokoh terkenan dalam bidang musik yang kini karyanya juga masih dipakai adalah Yunus bin Sulaiman, Khalil bin Ahmad, pencipta teori musik Islam, Al farabi dan lain-lainnya.

3. Kemajuan ilmu teknologi (sains) sesungguhnya telah direkayasa oleh ilmu Muslim. Kemajuan tersebut adalah sebsgai berikut. a. Astronomi, ilmu ini melalui karya India Sindhind kemudian diterjemahkan oleh Muhammad Ibnu Ibrahim Al-Farazi (777 M). Ia adalah astronom Muslim pertama yang membuat astrolabe, yaitu alat untuk mengukur ketinggian bintang. Di samping itu, masih ada ilmuwan-ilmuwan Islam lainnya, seperti Ali ibnu Isa Al-Asturlabi, Al-Farghani, Al-Battani, Umar Al-Khayyam dan Al-Tusi. b. Kedokteran, pada masa ini dokter pertama yang terkenal adalah ibnu Rabban Al-Tabari. Pada tahun 850 ia mengarang buku Firdaus Al-Hikmah. Tokoh lainnya adalah Al-Razi, Al-Farabi, dan Ibnu Sina. c. Ilmu kimia. Bapak ilmu kimia Islam adalah Jabir ibnu Hayyan (721-815 M). Sebenarnya banyak ahli kimia Islam ternama lainnya seperti Al-Razi, Al-Tuqrai yang hidup pada abad ke-12 M. d. Sejarah dan geografi. Pada masa Abbasiyah sejarawan ternama abad ke-3 H adalah Ahmad bin Al-Yakubi, Abu Jafar Muhammad bin Jafar bin Jarir Al-Tabari. Kemudian, ahli ilmu bumi yang masyhur adalah ibnu Khurdazabah.

4. kemajuan dalam ilmu agama islam. Masa pemerintahan Dinasti Abbasiyah yang berlangsung lebih kurang lima abad ( 750-1258 M ), dicatat sebagai masa-masa kejayaan ilmu pengetahuan dan peradaban Islam. Kemajuan ilmu pengetahuan dan peradaban Islam ini, khususnya kemajuan dalam bidang ilmu agama, tidak lepas dariperan serta para ulama dan pemerintah yang memberi dukungan kuat, baik dukungan moral, material dan finansia, kepada para ulama. Perhatian yang serius dari pemeruntah ini membuat para ulama yang ingin mengembangkan ilmu ini mendapat motivasi yang kuat, sehingga mereka berusaha keras untuk mengembangkan dan memajukan ilmu pengetahuan dan perdaban Islam. Dianata ilmu pengetahuan agama Islam yang berkembang dan maju adalah ilmu hadist, ilmu tafsir, ilmu fiqih dan tasawuf.

Page 9: Tugas agama perkembangan islam pada masa kejayaan

9

5. Kemajuan dalam bidang politik dan militer Di antara perbedaan karakteristik yang sangat mancolok anatara pemerinatah Dinasti Bani Umayyah dengan Dinasti Bani Abbasiyah, terletak pada orientasi kebijakan yang dikeluarkannya. Pemerinath Dinasti Bani Umayyah orientasi kebijakan yang dikeluarkannya selalu pada upaya perluasan wilayah kekuasaanya. Sementara pemerinath Dinasti Bani Abbasiyah, lebih menfokuskan diri pada upaya pengembangan ilmu pengetahuan dan peradaban Islam, sehingga masa pemerintahan ini dikenal sebagai masa keemasan peradaban Islam. Meskipun begitu, usaha untuk mempertahankan wilayah kekuasaan tetap merupakan hal penting yang harus dilakukan. Untuk itu, pemerintahan Dinasti Bani Abbasiyah memperbaharui sistem politik pemerintahan dan tatanan kemiliteran. Agar semua kebijakan militer terkoordinasi dan berjalan dengan baik, maka pemerintah Dinasti Abbasiyah membentuk departemen pertahanan dan keamanan, yang disebut diwanul jundi. Departemen inilah yamg mengatur semua yang berkaiatan dengan kemiliteran dan pertahanan keamanan.Pembentuka lembaga ini didasari atas kenyataan polotik militer bahwa pada masa pemertintahan Dinasti Abbasiyah, banayak terjadi pemebrontakan dan bahkan beberapa wilayah berusaha memisahkan diri dari pemerintahan Dinasyi Abbasiyah

d. Kemunduran Pada Dinasti Abbasiyah 1. Persaingan Antar Bangsa Dalam berdirinya khilafah bani Abbasiyah, mereka lebih memilih bersekutu dengan bangsa Persia dari pada bangsa Arab. Persekutuan ini disebabkan karena mereka sama-sama tertindas selama bani Umayyah berkuasa. Di sisi lain, bangsa Arab beranggapan bahwa mereka lebih istimewa dibandingkan dengan bangsa non Arab di dunia Islam. Pada waktu itu tidak ada kesadaran untuk merajut elemen-elemen yang beraneka ragam tersebut dengan kuat. Akibatnya yang muncul adalah fanatisme kearaban dan fanatisme antar bangsa. Setelah al-Mutawakkil naik tahta, dominasi Turki dalam kepemerintahan tak terbendung lagi. Sejak itu kekuasaan khilafah bani Abbasiyah sebenarnya sudah berakhir berganti ke tangan orang-orang Turki, bani Buwaih, dan bani Seljuk. 2. Kemerosotan Ekonomi Khilafah bani Abbasiyah juga mengalami kemunduran dalam bidang ekonomi bersamaan dengan kemunduran dalam bidang politik. Walaupu periode pertama terbilang sukses perekonomiannya, namun memasuki periode kedua mengalami kemerosotan. Pendapatan negara menurun, sementara pengeluaran meningkat lebih besar. Hal ini disebabkan menyempitkan wilayah kekuasaan mereka dan banyaknya kerusuhan yang mengganggu perekonomian bangsa. Kondisi politik yang tidak stabil menyebabkan perekonomian semakin memburuk. Sebaliknya, perekonomian yang buruk semakin memperlemah kondisi polotik dinasti Abbasiayah, kedua faktor ini saling berkaitan dan tak terpisahkan. 3. Konflik Keagamaan Pada periode pertama sudah bermunculan gerakan-gerakan keagamaan yang membuat beberapa khalifah waktu itu merasa berang dan berusaha untuk memberantasnya. Al-Mahdi bahkan mendirikan jawatan khusus untuk mengawasi kegiatan orang-orang zindiq dan melakukan mihnah dengan tujuan memberantas bid’ah. Akan tetapi semua itu tidak menghentikan kegiatan mereka. Konflik di antara merekapun bermunculan. Mulai dari polemik tentang ajaran sampai pada konflik bersenjata yang menumpahkan darah diantara kedua belah pihak. Konflik keagamaan tidak terbatas antar muslim dan zindiq atau Sunni dengan Syi’ah, melainkan juga antar aliran dalam Islam. Mu’tazilah yang cenderung rasional, dituduh sebagai pembuat bid’ah oleh golongan salaf. Perselisihan antara dua golongan ini dipertajam oleh al-Ma’mun saat menjabat sebagai khalifah dengan menjadikan Mu’tazilah sebagai madzhab resmi dinasti Abbasiyah. Pada masa al-Mutawakkil, giliran golongan salaf yang menjadi madzhab resmi, sementara Mu’tazilah dibatalkan. 4. Ancaman dari Luar Setidaknya ada dua Faktor eksternal yang mempengaruhi kemunduran dinasti Abbasiyah. Pertama, perang salib yang berlangsung dalam beberapa gelombang yang menelan banyak korban. Kedua, serangan tentara Mongol ke wilayah kekuasaan Islam.

Page 10: Tugas agama perkembangan islam pada masa kejayaan

10

Begitu juga orang-orang Kristen Eropa terpanggil untuk ikut berperang setelah Paus Urbanus II mengeluarkan seruan kepada umat Kristen Eropa supaya melakukan perang suci yang lebih dikenal dengan sebutan perang Salib.

B. Periodisasi Kejayaan Peradaban Islam

1. PERIODE KLASIK Perkembangan Islam Klasik ditandai dengan perluasan wilayah. Ketika tinggal di Mekah,Nabi Muhammad SAW. dan para pengikutnya mendapat tekanan dari kalangan Quraisy yang menentang ajaran yang dibawa oleh Nabi Muhammad saw. Dalam analisis Harun Nasution, periode klasik ini dapat pula Dibagi kedalam dua masa, masa kemajuan I dan masa disintegrasi. Masa ini merupakan masa ekspansi,integrasi dan kekuasaan islam. Dalam hao ini sebelum Nabi Muhammad wafat , seluruh semenanjung Arabia telah tunduk ke bawah kekuasaan islam. 1. Kemajuan Islam I Abu Bakar menjadi khalifah pada tahun 632 M., tetapi 2 tahun meninggal dunia, masanya yang singkat itu banyak di pergunakan untuk menyelesaikan Perang Riddah,yang ditimbulkan oleh suku-suku bangsa arab yang tidak mau tunduk lagi kepada madinah. Usaha-usaha yang telah dimulai Abu bakar ini dilanjutkan oleh khalifah kedua Umar Ibn Al-Khathab (634-644 M), Pada zaman Ustman Ibn Affan (644-656 M).Beberapa daerah dikuasai ,tetapi gelombang ekspansi pertama berhenti sampai di sini.Dikalangan umat Islam mulai terjadi perpecahan karena soal pemerintahan dan dalam kekacauan yang timbul,Ustman terbunuh. Sebagai pengganti Ustman ,Ali Ibn Abi Thalib menjadi khalifah keempat (656-661 M),tetapi ia mendapat tantangan dari pihak pendukung Ustman,terutama Muawiyah,Gubernur Damaskus. Setelah Ali terbunuh ,kepemimpinan dilanjutkan oleh Bani Umayah. Dinasti Bani Umayah yang didirikan oleh Muawiyah berumur kurang lebih 90 tahun dan pada zaman ini ,ekspansi yang terhenti pada zaman kedua Khalifah terakhir dilanjutkan kembali .khalifah-khalifah besar dari Dinasti Bani Umayah Ibn Sufyan ( 661-680 M).Abd Al-Malik Ibn Marwan ( 685-705 M).Ali Al-Walid Ibn Abd Al-Malik (705-715 M),Umar Ibn Al- Aziz (717-720 M),dan Hisyam Ibn Abd Al-Malik (724-743M). Bentuk peradaban lain adalah dalam bentuk masjid-masjid.Masjid pertama di luar Semenanjung Arabia juga dibangun pada zaman Dinasti Bani Umayah. Meskipun Abu Al-Abbasiah yang mendirikan Dinasti Bani Abbasiah,orang yang di belakang yang berperan penting adalah Al-Mansur. 2. Masa Disintegrasi (1000-1250 M) Disintegrasi dalam bidang politik sebenarnya mulai terjadi pada akhir zaman Dinasti Umayah,tetapi memuncak zaman Dinasti Abbasiah terutama setelah khalifah-khalifah menjadi boneka dalam tangan tentara pengawal.Daerah-daerah yang terletaknya jauh dari puasat pemerintahan di Damaskus dan Baghdad,melepaskan diri kekuasaan khalifa di pusat dan timbulah dinasti-dinasti kecil.

2. Periode Pertengahan

a. Fase Kemunduran.

Masa-masa kemajuan dunia islam yang telah berjalan beberapa abad lamanya, yang pengaruhnya telah merebak dan merambah jauh ke berbagai belahan dunia non muslim pada akhirnya juga mengalami masa-masa kemundurannya. Berbagai macam krisis yang sangat komplek sekali telah menerpa dunia islam. Jatuhnya kota Bagdad pada tahun 1258 M ke tangan bangsa mongol bukan saja mengakhiri khilafah Abbasiyah, tetapi merupakan juga awal kemunduran peradaban islam, karena Bagdad sebagai pusat kebudayaan dan peradaban islam yang sangat kaya dengan khazanah ilmu pengetahuan itu ikut pula lenyap dibumihan

guskan oleh pasukan mongol yang dipimpin Hulagu Khan.

Page 11: Tugas agama perkembangan islam pada masa kejayaan

11

Bagdad yang terkenal sebagai pusat kebudayaan dan pengetahuan islam, pada tahun 1258 M mendapat serbuan tentara mongol. Tentara mongol menyembelih seluruh penduduk dan menyapu Bagdad bersih dari permukaan bumi. Dihancurkan segala pusaka dan peradaban yang telah dibuat beratus-ratus tahun lamanya. Diangkut kitab-kitab yang telah dikarang oleh ahli ilmu pengetahuan bertahun-tahun lalu dihanyutkan ke dalam sungai dajlah, sehingga berubah warna airnya lantaran tinta yang larut. Khalifah sendiri beserta keluarganya dimusnahkan sehingga terputuslah keturunan abbasiyyah dan hancurlah kerajaannya yang telah lama bertahta selama 500 tahun. Disebut masa kemunduran karena masa-masa ini dunia Islam dalam proses penghancuran oleh bangsa Mongol dibawah pimpinan Jengiskan dan keturunannya serta Timur Lenk yang juga masih keturunan bangsa Mongol.Bangsa Mongol ini berasal dari daerah pegunungan Mongolia yang membentang dari Asia tengah sampai ke Siberia utara, Tibet selatan dan Manchuria barat serta Turkistan timur. Mereka mempunyai watak yang kasar, suka berperang dan berani menghadapi maut untuk mencapai keinginannya .Jengiskhan menganut agama Syamaniah, menyembah bintang-bintang dan sujud kepada Matahari yang sedang terbit. Raja-raja keturunannya yang masih menganut agama Syamaniyah ialah Hulagukhan sampai raja yang ke VI.Sedangkan mulai dari raja yang VII (Mahmud Ghazan) sampai raja-raja selanjutnya adalah pemeluk Islam. Dinasti Jengiskhan ini dikenal dengan dinasti Ilkhan, yaitu gelar yang diberikan kepada Hulagukhan. Daerah-daerah yang dikuasai dinasti ini adalah daerah yang terletak antara Asia kecil di barat dan India di timur.Kedatangannya ke dunia Islam diawali dengan ditaklukkannya wilayah-wilayah kerajaan Transoxania dan Khawarizm 1219 M; kerajaan Ghazna pada tahun 1221 M, Azarbaizan pada tahun 1223 M. dan Saljuk di Asia kecil pada tahun 1243 M.Serangan ke Baghdad dilakukan oleh Hulagukhan pada tahun 1258 M. Saat itu

Khalipah Al Mu’tashim menolak untuk menyerah.

Akhirnya kota Baghdad dikepung. Tanggal 10 Pebruari 1258 benteng benteng kota ini dapat ditembus dan Baghdad dihancurkan. Khalipah dan keluarganya serta sebagian besar dari penduduk dibunuh dengan dipancung secara bergiliran. Beberapa dari anggota keluarga Bani Abbas dapat melarikan diri, dan diantaranya ada yang ke Mesir dan menetap di sana. Kota Bagdad sendiri dihancurkan rata

dengan tanah, sebagaimana kota-kota lain yang dilalui tentara Mongolia tersebut.

Dari Bagdad pasukan Mongolia menyebrangi sungai Eufrat menuju Syria, kemudian melintasi Sinai. Pada tahun 1260 M. mereka berhasil menduduki Nablus dan Gaza. Begitu pula daerah-daerah lain yang dilaluinya dapat ditaklukkan kecuali Mesir. Tentara Kerajaan Mamalik yang saat itu sedang berkuasa di Mesir dapat memukul mundur pasukan Mongolia dalam sebuah pertempuran di ‘Ain Jalut tanggal 13 September 1260 M.Demikianlah kondisi dunia arab, terutama Baghdad dan sebagian besar derah-daerah kerajan Islam lainnya dikuasi oleh bangsa Mongolia selama kurang lebih 85 tahun dibawah perintah dinasti Ilkhan, yang tentunya kehadiran mereka lebih banyak membawa kehancuran

dan kemunduran dunia Islam.

Dari sekian banyak penguasa dinasti Ilkhan ada yang peduli terhadap pembangunan kembali peradaban yang telah diahncurkannya itu. Diantaranya adalah Mahmud Ghazan (683-703 /1295-1304), raja Ilkhan pertama yang beragama Islam. Dia seorang pelindung ilmu pengetahuan dan sastra. Ia amat menggemari kesenian terutama arsitektur dan ilmu pengetahuan alam, seperti astronomi, kimia,

mineralogy, Metalurogi dan botani.

Ia membangun semacam biara untuk para darwis, perguruan tinggi untuk mazhab Syafi’i dan Hanafi, sebuah perpustakaan , observatorium, dan gedung-gedung umum lainnya.Mahmud Ghazan diganti oleh Muhammad Khudabanda Uljeitu (1304-1317 M) seorang penganut syi’ah yang ekstrim. Ia mendirikan kota raja Sulthaniyah dekat Zanjan. Pada masa pemerintahan Abu Sa’id (1317-1335 M) pengganti Muhamad Khudabanda, terjadi bencana kelaparan yang sangat menyedihkan dan angin

topan dengan hujan es yang mendatangkan malapetaka.

Ghasan Mahmud (1295-1305 M) juga masuk islam pada dan demikian juga Uljaytu Khuda banda (1305-1316 M). Uljaytu pada mulanya beragama Kristen, ia adalah Raja Mongol besar yang terakhir. Kerajaan yang dibentuk Hulagu akhirnya pecah menjadi beberapa kerajaan kecil, diantaranya Kerajaan Jaylar (1336-1411 M) dengan Baghdad sebagai Ibu kota, Kerajaan Salghari (1148-1282 M)

di Faris, dan KerajaanMzaffari (1313-1393 M)

Page 12: Tugas agama perkembangan islam pada masa kejayaan

12

Timur Lenk, seorang yang berasal dari keturunan Jengis Khan dapat menguasai Samarkand pada tahun 1369 M. Dari Samarkand ia mengadakan serangan-serangan ke sebelah barat dan dapat

menguasai daerah-daerah yang terletak antara Delhi dan Laut Marmara.

Kedatangan Timur Lenk ke dunia Islam tidak kurang membawa kehancuran , bahkan ia lebih kejam daripada Jengiskan atrau Hulagukhan. Berbeda dengan Jengiskan atau Hulagukhan yang masih menganut kepercayaan Syamaniah, Timur Lenk ini sudah menganut agama “Islam.”Pada tanggal 10 April 1370 M. Timur Lenk memproklamirkan diri sebagai penguasa tunggal di Tranxosiana. Ia berencana untuk menaklukkan daerah-daerah yang pernah dikuasai oleh Jengiskhan. Ia berkata : “Sebagaiamana hanya ada satu Tuhan di alam ini , maka di bumi seharusnya hanya ada seorang raja.”Pada tahun 1381 M. ia menaklukkan Khurasan, terus ke Afganistan, Persia, Fairs dan Kurdistan. Di setiap negeri yang ditaklukkannya ia mengadakan pembantaian besar-besaran terhadap siapa saja yang menghalangi rencananya, misalnya di Afganistan ia membangun menara yang disusun dari 2000 mayat yang dibalut dengan batu dan tanah liat; Di Iran ia membangun menara dari 70000 kepala manusia yang sudah dipisahkan dari badannya; Di India ia membantai lebih dari 80000 tawanan; Di Sivas, Anatolia sekitar 4000 tentara Armenia dikubur hidup-hidup.Pada tahun 1401 M. ia memasuki daerah Syria bagian utara. Tiga hari lamanya Aleppo dihancurleburkan. Kepala dari 20000 penduduk dibuat Pyramid setinggi 10 hasta dan kelilingnya 20 hasta dengan wajah mayat menghadap ke luar. Banyak bangunan, seperti sekolah dan masjid yang berasal dari zaman Nuruddin Zanky dari Ayyubi

dihancurkan. Hamah, Hom’s dan Ba’labaka berturut-turut jatuh ke tangannya.

Demikian pula Damaskus dikuasainya, sehingga masjid Umayah yang bersejarah mengalami kerusakan berat. Setelah itu serangan diteruskan ke Baghdad, dan membantai 20000 penduduknya. Dari mayat-mayat tersebut ia membuat 120 menara sebagai tanda kemenangan.Timur lenk berambisi juga untuk menguasai kerajaan Usmani di Turki, karena kerajaan ini banyak menguasai daerah-daerah bekas imperium Jengiskan dan Hulagukhan. Pada tahun 1402 M. terjadi pertempuran yang sangat hebat di Ankara. Tentara Usmani mengalami kekalahan. Sultan Usmani (Bayazid I) sendiri tertawan dan mati dalam tawanan. Setelah itu Timur Lenk kembali ke Samarkhand. Ia berencana mengadakan invasi ke Cina, Namun di tengah perjalanan ia menderita sakit yang membawa kepada kematiannya pada usia 71 tahun. Tepatnya tahun 1404 M. dan mayatnya di bawa ke samarkhand.Sekalipun Timur Lenk ini terkenal sangat ganas dan kejam, tetapi ia sempat memperhatikan pengembangan Islam. Konon ia penganut Syi’ah yang ta’at dan menyukai tarekat Naqsyabandiyah. Dalam setiap perjalanannya ia selalu mengikutsertakan para ulama, sastrawan dan seniman. Ia sangat menghormati para ulama. Ketika ia berusaha menaklukkan Syria utara, ia menerima dengan hormat sejarawan terkenal, Ibnu Khaldun yang diutus Sulthan Faraj untuk membicarakan perdamaian. Kota Samarkhand

diperkaya dengan bangunan-bangunan dan masjid yang megah dan indah.

Di Mesir, Khilafah Fathimiyah digantikan oleh Dinasti Shalahuddin Al-Ayyubi pada tahun 1174 M. Dengan datangnya Shalahuddin, Mesir kembali masuk ke aliran sunni, aliran Syiah hilang dengan hilangnya khilafah Fathimiyah. Sgalhuddin dalam Islam dikenal sebagai pahlawan dalam Perang

Salib.

Dinasti Al-Ayyubi jatuh pada tahun 1250 M dan kekuasaan di Mesir berpindah tangan ke kaum Mamluk. Kaum Mamluk ini berasal dari budak-budak yang kemudian mendapatkan kedudukan yang tinggi dalam pemerintahan Mesir. Sultan Mamluk yang pertama adalah aybak ( 1250-1257 M), dan salah satu yang termasyhur diantara mereka adalah Sultan Baybars (1260-1277 M) yang dapat

mengalahkan Hulagu di Ain Jalut.

Satu-satunya penguasa Islam yang dapat memukul mundur tentara Mongolia (Hulagukhan) ialah tentara Mamalik yang saat itu sedang berkuasa di Mesir dibawah pimpinan Sulthan Baybars (1260-1277) sebagai Sulthan yang terbesar dan termasyhur serta dipandang sebagai pembangun hakiki dinasti Mamalik di Mesir. Dinasti Mamalik berkuasa sejak tahun 1250 M. menggantikan dinasti Al Ayyubi dan berakhir tahun 1517 M. Karena dapat menghalau tentara Hulagukhan, Mesir terhindar dari penghancuran, sebagaimana dialami di dunia Islam lain yang ditaklukkan oleh Hulagu.Dinasti Mamalik ini mengalami kemajuan diberbagai bidang. Kemenangannya terhadap tentara Mongolia

menjadi modal dasar untuk mengusai daerah-daerah sekitarnya.

Page 13: Tugas agama perkembangan islam pada masa kejayaan

13

Banyak penguasa-penguasa kecil menyatakan setia kepada dinasti ini. Dinasti ini juga dapat melumpuhkan tentara Salib di sepanjang laut tengah. Dalam bidang ekonomi, ia membuka hubungan dagang dengan Perancis dan Italia, terutama setelah kejatuhan Baghdad oleh tentara Timur Lenk, membuat Kairo menjadi kota yang sangat penting yang menghubungkan jalur perdagangan antara Laut merah dan laut tengah dengan Eropah. Hasil pertanian juga meningkat.di bidang ilmu pengetahuan, Mesir menjadi tempat pelarian ilmuwan-ilmuwan asal Baghdad dari serangan tentara

Mongolia.

Karena itu ilmu-ilmu banyak berkembang di Mesir, seperti sejarah, kedokteran,astronomi,matematika, dan ilmu agama. Dalam ilmu sejarah tercatat nama-nama besar, seperti Ibnu Khalikan, Ibnu Taghribardi, dan Ibnu Khaldun. Di bidang astronomi dikenal nama Nasir al-Din al –Tusi. Di bidang matematika Abu al Faraj al –‘Ibry. Dalam bidang kedokteran: Abu Hasan ‘Ali al-Nafis penemu susunan dan peredaran darah dalam paru-paru manusia, Abdul Mun’im al-Dimyathi seorang dokter hewan, dan al- Razi, perintis psykoterapi. Dalam bidang Opthalmologi dikenal nama Salah al-Din Ibnu Yusuf. Sedangkan dalam bidang ilmu keagamaan, tersohor nama Ibnu Taimiyah, seorang pemikir reformis dalam Islam, al Sayuthi yang menguasai banyak ilmu keagamaan, Ibnu Hajar al-Asqalani dalam Ilmu Hadits dan lain-lain. Demikain pula dalam bidan arsitektur. Mereka membangun bangunan-bangunan yang megah seperti sekolah-sekolah, masjid-masjid, rumah sakit, museum, perpustakaan, villa-villa, kubah dan menara masjid.Kerajaan Mamalik ini berakhir tahun 1517 disebabkan banyaknya panguasa yang bermoral rendah, suka berfoya-foya dan ditambah dengan datangnya musim kemarau panjang dan berjangkitnya wabah penyakit. Dilain pihak munculnya kekuatan baru, yaitu kerajaan Turki Usmani yang kemudia dapat memenangkan perang melawan

tentara Mamalik . Kemudian Mesir ini dijadikan salah satu propinsi kerajaan Usmani di Turki.

Di India, persaingan dan peperangan untuk merebut kekuasaan juga selalu terjadi sehingga India senantiasa menghadapi perubahan penguasati. Ketika dinasti baru berkuasa, kemudian dijatuhkan dan diganti oleh yang lain. Kekuasaan dinasti Ghaznawi dikalahkan oleh pengikut-pengikut Ghaur Khan yang juga berasal dari salah satu suku bangsa Turki. Mereka masuk ke India tahun 1175 M, dan bertahan sampai tahun 1206 M. India kemudian jatuh ke tangan Qutbuddin Aybak, yang selanjutnya menjadi pendiri dinasti Khalji (1296-1316 M), selanjutnya dinasti Tughluq (1320-1413 M) dan dinasti-dinasti lain, sampai Zhahiruddin Babur datang pada permulaan abad XVI dan membentuk

kerajaan Mughal di India.

Di Spanyol terjadi peperangan diantara dinasti-dinasti Islam yang ada disana dengan raja-raja Kristen dengan menggunakan pilitik adu domba antara dinasti-dinasti Islam tersebut. Sebaliknya, raja-raja Kristen bergabung menjadi satu, dan akhirnya satu demi satu dinasti Islam dapat dikalahkan. Pada abad pertengahan ini Islam hanya berkuasa di daerah Granada, dibawah dinasti Bani Ahmar (1232-1492 M) yang merupakan kekuatan Islam terakhir di Spanyol seteleh kurang lebih 7 abad setengah lamanya menguasai wilayah ini. Kota-kota lain seperti Cordova telah jatuh ke tangan Kristen pada tahun 1238 M, Sevilla lepas pada tahun 1248 dan akhirnya Granada juga jatuh ke tangan Kristen pada tahun 1492 M. Pada saat itu umat Islam dihadapkan pada dua pilihan, masuk Kristen atau keluar dari Spanyol. Di tahun 1609 M boleh dikatakan tidak ada lagi orang Islam di Spanyol. Umumnya mereka

pindah ke kota-kota pantai Utara Afrika.

Pada masa ini desentralisasi dan disintregasi dalam dunia Islam meningkat. Di zaman ini pula hancurnya khilafah, yang diakui oleh semua umat sebagai lambing persatuan dan ini berlaku sampai pada Kerajaan Usmani mengangkat khalifah yang baru di Istambul pada abad ke-16 M. Bagian yang merupakan pusat dunia Islam jatuh ke tangan yang bukan Islam untuk beberapa waktu. Dan terlebih dari itu, Islam lenyap dari Spanyol.

Kemunduran Islam pada abad pertengahan ini , disebabkan oleh beberapa faktor, diantaranya:

· Tidak menjaga dengan baik Wilayah kekuasaan yang luas

· Penduduknya sangat heteregin sehingga mengalami kendala dalam penyatuan

Page 14: Tugas agama perkembangan islam pada masa kejayaan

14

· Para penguasanya lemah dalam kepemimpinannya

· Krisis ekonomi

· Dekadensi moral yang tidak terkendali

· Apatis dan stagnasi dalam dunia iptek

· Konflik antar kerajaan Islam

Terlebih lagi setelah, pasukan Mughal yang dipimpin oleh Hulagu Khan berhasil membumihanguskan Baghdad yang merupakan pusat kebudayaan dan peradaban Islam yang kaya dengan ilmu pengetahuan, hal ini terjadi pada tahun 1258 M. Saat itu kekhalifahannya dipimpin oleh khalifah Al

Mu’tashim, penguasa terakhir Bani Abbas di Baghdad.

2. Masa Tiga Kerajaan Besar (1500-1800 M)

Masa ini dapat pula dibagi kedalam dua fase; fase kemajuan dan fase kemunduran.

a. Fase Kemajuan (1500-1700 M)

Fase kemajuan ini merupakan kemajuan Islam II. Tiga kerajaan besar yang dimaksud adalah Kerajaan Usmani di Turki, Kerajaan Syafawi di Persia, dan Kerajaan Mughal di India.

1) Kerajaan Usmani Turki

Pendiri kerajaan ini bernama UsmanI, seorang bangsa Turki dari kabilah Oghuz. Ia menyatakan diri sebagai Padisyah al Usmani (raja besar keluarga Usmani) pada tahun 699 H (1300 M). Tahun 1312 M ia menyerang kota Broessa di Bizantium yang kemudian dijadikan sebagai ibukota kerajaannya. Beberapa tahun kemudian Usmani dapat menaklukkan sebagian benua Eropah seperti Azmir (Smirna) tahun 1327, Thawasyanli tahun 1330, Uskandar tahun 1338, Ankara tahun 1354, dan Gallipoli tahun

1356.

Pada masa Sultan Murad I (1359-1389) Usmani dapat menguasai Adrianopel yang kemudian dijadikan ibukotanya yang baru, kemudian ditaklukkan pula Macedonia, Sopia, Salonia dan seluruh wilayah bagian utara Yunani. Merasa cemas terhadap kemajuan ekspansi kerajaan ini ke eropah, Paus mengobarkan semangat perang. Sejumlah besar pasukan sekutu Eropah disiapkan untuk memukul

mundur pasukan Usmani. Pasukan ini dipimpin oleh Sijisman, raja Hongaria.

Namun Sultan Bayazid I (1389-1403 M), pengganti Murad I, dapat menghancurkan pasukan sekutu Kristen Eropah tersebut. Hanya sayang Sultan Bayazid I ini dapat dikalahkan oleh serangan tentara

Timur Lenk dalam pertempuran di Ankara tahun 1402 dan dia sendiri ditawan musuh.

Dengan ditawannya Bayazid I ini kerajaan Usmani mengalami kemunduran, sampai diselematkan kembali oleh putranya Muhammad, dan dilanjutkan oleh Murad II (1421-1451) lalu oleh Muhammad II (1451-1481) yang dikenal dengan muhammad Al Fatih . Pada masa kekuasaan Muhammad al Fatih ini, Byzantium dan Konstantinopel ditaklukkan (1453 M).Kerajaan Usmani semakin memantapkan kedudukannya pada masa Sulaiman al Qanuni (1520-1566 M), sehingga pada masanya wilayah kekuasaan Usmani mencakup Asia kecil, Armenia, Irak, Siria, Hejaz, dan Yaman di Asia; Mesir, Libia, Tunis dan Al Jazair di Afrika; Bulgaria, Yunani, Yugaslapia, Albania, Hongaria, dan Rumania

di Eropah.

Untuk mengatur pemerintahan Negara disusunlah sebuah kitab undang-undang (qanun) yang diberi nama Multaqa al –Abhur, yang menjadi pegangan hukum bagi kerajaan Usmani sampai datangnya reformasi pada abad ke 19. Sebab itulah Sultan Sulaiman diberi gelar “al Qanuni.”Dalam

Page 15: Tugas agama perkembangan islam pada masa kejayaan

15

pembangunan, Turki Usmani ini lebih mempokuskan kepada bidang politik , kemiliteran dan

arsitektur. Bidang politik maksudnya adalah perluasan daerah seperti di atas.

Bidang Militer adalah terbentuknya kelompok militer baru yang disebut pasukan Jenissari atau Inkisyariah. Pasukan inilah yang dapat mengubah Negara Usmani menjadi mesin perang yang paling kuat. Bidang arsitek misanya banyak dibangun bangunan-bangunan megah, seperti sekolah, rumah sakit,villa, makam, jembatan dan masjid-masjid. Masjid-masjid dihiasi dengan kaligrafi yang indah, misalnya yang terkenal adalah masjid Jami sultan Muhammad Al Fatih, Masjid Agung sulaiman, Masjid Abi ayub Al Anshari dan Masjid Aya Sopia yang awalnya adalah bangunan gereja.

Dalam bidang keagamaan, perhatian sultan cukup besar. Patwa-patwa ulama sangat berperan dalam mengambil kebijakan Negara. Mufti adalah sebagai pejabat urusan agama tertinggi yang memberikan fatwa resmi terhadap problematika keagamaan dalam masyarakat. Tanpa legitimasi Mufti, keputusan hukum kerajaan bisa jadi tidak berjalan.Selama kurang lebih 9 abad kerajan Usamani berdiri, tetapi

kemudian hancur juga disebabkan oleh beberapa faktor antara lain:

· Budaya pungli Setiap jabatan yang hendak diraih oleh seseorang harus “dibayar” dengan sogokan kepada orang yang berhak memberikan jabatan tersebut, sehinggamenyebabkan dekadensi moral dan

kondisi para pejabat semakin rapuh.

· Pemberontakan tentara JenissariKemajuan ekspansi kerajan Usmani adalah juga karena peranan yang besar dari tentara Jenissari. Maka dapat dibayangkan kalau tentara Jenissari itu sendiri akhirnya

memberontak kepada pemerintah.

· Kemorosotan ekonomiIni disebabkan perang yang berkepanjangan, menghabiskan uang dan

perekonomian Negara merosot, sementara belanja Negara sangat besar, termasuk untuk biaya perang.

· Wilayah kekuasaan yang sangat luasTerlalu luasnya wilayah kekuasaan Usmani sangat sulit untuk dikontrol.Dipihak lain, para penguasa sangat berambisi menguasai wilayah yang sangat luas, sehinga mereka terlibat perang terus menerus dengan berbagai bangsa. Hal ini tentu menyedot banyak

potensi yang seharusnya dapat digunakan untuk membangun Negara.

2) Kerajaan Syafawi Persia

Kerajaan Syafawi, mulanya adalah sebuah gerakan tarekat yang berdiri di Ardabil (Azerbaijan). Tarekatnya bernama tarekat Safawiyah, nama ini diambil dari nama pendirinya yang bernama Safi-Al Din (1252-1334 M) dan nama Syafawi dilestarikan setelah gerakannya berhasil mendirikan kerajaan. Jalan hidup yang ditempuh Al Din adalah jalan sufi dan mengembangkan tasawuf Safawiyah menjadi gerakan keagamaan yang sangat berpengaruh di Persia, Syiria dan Anatolia. Yang semula bertujuan memerangi orang-orang yang ingkar dan memerangi orang-orang yang ahli bid’ah. Diantara sultan-sultan dari kerajaan Syafawi selain dari Syah Ismail (1500-1524 M), terdapat nama Syah Tahmasp (1524-1576 M), dan Syah Abbasiyah (1557-1629 M). Sesudah Syah Abbasiyah tidak ada yang kuat lagi dan akhirnya dapat dijatuhkan oleh Nadir Syah (1736-1629 M), kepala suku dari salah satu suku bangsa Turki yang terdapat di Persia pada waktu itu. Masa keemasan kerajaan Syafawi terjadi pada masa kepemimpinan Abbas I yaitu di bidang pilitik, ekonomi, ilmu pengetahuan dan bidang pembangunan fisik dan seni. Kemajuan yang dicapainya membuat kerajaan Syafawi menjadi salah satu dari tiga kerajaan besar Islam yang di perhitungkan oleh lawan-lawanya, terutama dibidang politik dan militer. Setelah mengalami kejayaan, kerajaan Safawi tidak lama kemudian mengalami kemunduran penyebabnya adalah antara lain:

-Kemerosotan moral para pemimpin kerajaan -Konflik yang berkepanjangan dengan kerajaan Usmani dan -Pasukan yang dibentuk Raja Abbas I yaitu pasukan Ghulam tidak memiliki jiwa pratirotik.

3) Kerajaan Mughal India

Page 16: Tugas agama perkembangan islam pada masa kejayaan

16

Kerajaan Mughal adalah kerajaan yang termuda diantara tiga kerajaan besar Islam. Kerajaan ini didirikan oleh Zahiruddin Babur (1482-1530). Babur dengan bantuan Raja Safawi dapat menaklukkan Samarkhad tahun 1494 M. Tahun 1504 M dapat menduduki Kabulibukota Afganistan. Setelah itu, Raja Babur mengadakan ekspansi terus-menerus. Kerajaan Mughal di India ini beribu kota di Delhi. Setelah menundukkan Kabul (Afghanisthan), melalui Khybar pass, ia menyeberang ke India di tahun 1505. Lahore jatuh ke bawah kekuasaannya di tahun 1523 M. dan

tahun 1527 India Tengah dapat dikuasai

· Kemajuan- kemajuan kerajaan mughal diantaranya: Di bidang Ekonomi, mengembangkan program pertanian, pertambangan, dan perdagangan. Masalah

sumber keuangan Negara lebih banyak bertumpu pada sektor pertanian

· Di bidang seni dan budaya misalnya karya sastra gubahan penyair istana, penyair yang terkenal yaitu Malik Muhammad Jayazi dengan karyanya padmavat (karya yang mengandung pesan kebajikan

jiwa manusia), karya-karya arsitektur seperti istana fatpur Sikri di Sikri, vila dan masjid-masjid

Pada tahun 1858 M kerajaan Mughal juga mengalami kemerosotan, penyebabnya antara lain:

Ø Kemerosotan moral dan para pejabatnya bermewah-mewahan Ø Pewaris kerajaan dalam kepemimpinannya sangat lemah dan

Ø Kekuatan mililernya juga lemah

b. Fase Kemunduran II

1. Sesudah Sulaiman Al-Qanuni, Kerajaan Usmani tidak lagi mempunyai Sultan-sultan yang kenamaan. Kerajaan ini mulai memasuki fase kemundurannya di abad ke XVII M. Di dalam negeri timbul pemberontakan- pemberontakan, seperti di Suria di bawah pimpinan Curdi Jumbulat, di Lebanon di bawah pimpinan Druze Amir Fakhruddin. Dengan negara-negara tetangga terjadi peperangan seperi Venitia (1645 – 1664 M.) dan dengan Syah Ahbas dari Persia. Jenissary, nama yang diberikan kepada tentara Usmani juga berontak. Sultan-sultan berada di bawah kekuasaan Harem. Dalam pada itu di Eropah mulai pula timbul Negara-negara yang kuat, sedang Rusia di bawah Peter Yang Agung telah pula berubah menjadi negara yang maju. Dalam peperangan dengan negara-negara ini Kerajaan Usmani mengalami kekalahan dan daerahnya di Eropa mulai diperkecil sedikit demi sedikit. Yunania memperoleh kemerdekaannya kembali di tahun 1829 M dan Rumania lepas di tahun 1856. Yang lain-lain mengikuti, sehingga akhirnya sesudah Perang Dunia I daerah Kerajaan Usmani yang demikian luas dahulu hanya mencakup Asia Kecil dan sebagian kecil dari daratan Eropa Timur. Kerajaan Usmani lenyap dan sebagai gantinya timbul Republik Turki di tahun 1924 M.

2. Di Persia, Kerajaan Safawi mendapat serangan dari Raja Afghan yang berlainan dengan Syah-syah Safawi, menganut faham Sunni. Mir Muhammad dapat menguasai Asfahan di tahun 1722 M. Tetapi dalam pada itu Nadir Syah seorang Jendral, atas nama Syah Tahmasp II dapat merampas ibu kota itu kembali di tahun 1730 M. Kemudian ia sendiri yang menjadi Syah di Persia. Tapi di tahun 1750 M, Karim Khan dari Dinasti Zand dapat merampas kekuasaan di seluruh Persia, kecuali daerah Khurasan. Kekuasaan Dinasti Zand ditentang oleh Dinasti Qajar dan akhirnya Agha Muhammad dapat mengalahkan Dinasti Zand di tahun 794 M. Semenjak itu sampai tahun 1925 M, Persia diperintah oleh Dinasti Qajar.

3. Di India, dibawah pemerintahan Aurangzeb yang mendapat gelar Alamghir, terjadi pemberontakan dari pihak golongan Hindu yang merupakan mayoritas penduduk India. Pemberontakan Sikh dipimpin oleh Guru Tegh Bahadur dan kemudian oleh Guru Gobind Singh. Golongan Rajput memberontak di bawah pimpinan Raja Udaipur. Kaum Mahratas dipimpin oleh Sivaji dan anaknya Sambaji. Sesudah Aurangzeb meninggal serangan- serangan pemberoni bertambah kuat dan akhirnya daerah-daerah yang jauh dari Delhi melepaskan diri dari kekuasaan Mughal satu demi satu.

3. PERIODE MODERN (1800 M) Periode ini merupakan Zaman Kebangkitan Islam.

Page 17: Tugas agama perkembangan islam pada masa kejayaan

17

Ide-ide baru yang diperkenalkan Naopleon di mesir adalah : a) system negara republic yang kepala negaranya dipilih untuk jangka waktu tertentu, b) persamaan c) kebangsaan Raja dan para pemuka islam mulai berfikir dan mencari jalan keluar untuk mengembalikan balance of power yang telah membahayakan umat islam.

C. Kontribusi Islam dalam Perkembangan Peradaban Dunia

Para tokoh Islam klasik yang telah membangun peradaban di masa itu, dan tidak dilakukan oleh

orang-orang barat pada masa kegelapan, adalah dengan mempelajari dan mempertahankan peradaban

Yunani kuno, serta mengembangkan buah pemikirannya untuk menemukan sesuatu yang baru dari

segi filsafat dan ilmu pengetahuan. Seorang pemikir orientalis barat Gustave Lebon, dan telah

diterjemahkan oleh Samsul Munir Amin, mengatakan bahwa “(orang Arablah) yang menyebabkan

kita mempunyai peradaban, karena mereka adalam imam kita selama enam abad”. Hingga peradaban

Islam telah memberi kontribusi besar dalam berbagai bidang khususnya bagi dunia Barat yang saat ini

diyakini sebagai pusat peradaban dunia. Kontribusi besar tersebut antara lain:

1. Sepanjang abad ke-12 dan sebagian abad ke-13, karya-karya kaum Muslim dalam bidang filsafat,

sains, dan sebagainya telah diterjemahkan ke dalam bahasa Latin, khususnya dari Spanyol.

Penerjemahan ini sungguh telah memperkaya kurikulum pendidikan dunia Barat.

2. Kaum muslimin telah memberi sumbangan eksperimental mengenai metode dan teori sains ke dunia

Barat.

3. Sistem notasi dan desimal Arab dalam waktu yang sama telah dikenalkan ke dunia barat.

4. Karya-karya dalam bentuk terjemahan, kususnya karya Ibnu Sina (Avicenna) dalam bidang

kedokteran, digunakan sebagai teks di lembaga pendidikan tinggi sampai pertengahan abad ke-17 M.

5. Para ilmuwan muslim dengan berbagai karyanya telah merangsang kebangkitan Eropa,

memperkaya dengan kebudayaan Romawi kuno serta literatur klasik yang pada gilirannya

melahirkan Renaisance.

6. Lembaga-lembaga pendidikan Islam yang telah didirikan jauh sebelum Eropa bangkit dalam bentuk

ratusan madrasah adalah pendahulu universitas yang ada di Eropa.

7. Para ilmuwan muslim berhasil melestarikan pemikiran dan tradisi ilmiah Romawi-Persi (Greco

Helenistic) sewaktu Eropa dalam kegelapan.

8. Sarjana-sarjana Eropa belajar di berbagai lembaga pendidikan tinggi Islam dan mentransfer ilmu

pengetahuan ke dunia Barat.

9. Para ilmuwan Muslim telah menyumbangkan pengetahuan tentang rumah sakit, sanitasi, dan

makanan kepada Eropa.

Pada kondisi-kondisi tersebut, terutama pada abad ke-11 dan ke-12, walaupun tradisi Islam

yang diboyong ke Barat masih belum terjadi pemisahan yang jelas antara ilmu-ilmu yang ada dan

ketika itu ilmu kalam, filsafat, tasawuf, ilmu alam, matematika, dan ilmu kedokteran masih bercampur.

Akan tetapi Islam telah mampu mendamaikan akal dengan iman dan filsafat dengan agama.

Sedangkan bangsa Barat pada masa itu masih terdapat berbentuk tetap (stereotipe) yang memisahkan

antara akal dan iman serta filsafat dan agama. Hal ini juga terjadi pada ilmu pengetahuan dan ilmu

Page 18: Tugas agama perkembangan islam pada masa kejayaan

18

alam, yang mana Islam telah berjasa menyatukan akal dengan alam, menetapkan kemandirian akal,

menetapkan keberadaan hukum alam yang pasti, dan keserasian Tuhan dengan alam.

Hingga akhirnya filsafat skolastik Barat mencapai puncaknya yang telah didukung oleh adanya

pilar Islam dengan dibangunnya akademi-akademi di Eropa yang diadopsi dari gaya akademi di

kawasan Timur. Hal ini merupakan evolusi dari illuminisme biara ke kegiatan pemikiran yang

dialihkan kesekolahan dan akademi. Dan kurikulum yang diajarkan adalah filsafat lama, dan ilmu-

ilmu Islam terutama Averoisme Paris. Pada saat yang sama terjadi perubahan kecenderungan

pemikiran dari kesenian dan kasusatraan ke gramatika dan logika, dari retorika ke filsafat dan

pemikiran, dan dari paganisme kesusastraan Latin ke penyucian Tuhan sebagai pemikiran Islam.

Demikianlah sumbangan besar Islam atas peradaban dunia Barat, yang selanjutnya jusru

dijadikan sebagai pusat peradaban dunia pada saat ini. Hal ini dikarenakan kekonsistensian dunia

Barat dalam mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologinya. Bahkan karya-karya besar para

ilmuwan Muslim tersebut hingga kini masih dapat kita temukan di perpustakaan-perpustakaan

internasional, khususnya di Amerika, yang secara profesional dan rapi telah menyimpannya. Sehingga

berdasarkan keterangan di atas para umat Muslim di masa kini, yang ingin mempelajari lebih banyak

tentang khasanah Islam tersebut, harus pergi ke negara Barat (non Islam) agar dapat meminta kembali

“permata” yang sementara ini telah mereka pinjam.

Sumbangsih Para Ilmuan Muslim Pada Dunia

Banyak sekali Ilmuan-ilmuan muslim yang tidak tertulis dalam buku sejarah namun karya-

karyanya sampai saat ini masih bisa kita rasakan dan nikmati. Diantara karya-karyanya antara lain:

1. Bidang Ilmu Pengetahuan

2. Bidang Kedokteran

3. Bidang Seni Sastra

4. Bidang Politik

5. Dll

Titik Temu antara Pemikiran dan Peradaban Islam dan Barat.

Sebagaimana kita maklumi bersama, Barat dan Islam merupakan dua peradaban besar dan

penting yang eksis di muka bumi saat ini, dengan memiliki karakter dan ciri khas tersendiri. Dalam

perspektif sejarah, dua peradaban ini telah melakukan interaksi yang panjang dalam situasi pahit dan

manis selama sekian abad. Hubungan keduanya banyak diwarnai oleh proses saling belajar, saling

memberi, dan saling menerima, di samping itu antara keduanya juga pernah terjadi ketidak

harmonisan, konflik, dan benturan.

Dalam konteks tersebut di atas, untuk menata masa depan dunia yang damai, adil dan makmur,

maka sudah seyogianya jika Barat dan Islam belajar dari sejarah masa lalu yang panjang,

mengevaluasi kondisi maupun konflik masa lalu, sehingga kita bersama mampu mengambil hikmah

yang positif dalam rangka membangun masa depan untuk kemanusiaan yang lebih gemilang. Untuk

itu dituntut adanya sikap saling menerima dan menghargai perbedaan masing-masing.

Barat yang kini mendominasi kepemimpinan dunia, sudah selayaknya memberikan keteladanan

yang tinggi bagi peradaban-peradaban lain, dalam misi bersama mewujudkan kehidupan umat

manusia yang damai, adil dan makmur. Sebaliknya, dunia Islam juga harus mampu dan mau belajar

dari .berbagai aspek positif peradaban Barat, tanpa meninggalkan nilai-nilai asasi dalam Islam.

Page 19: Tugas agama perkembangan islam pada masa kejayaan

19

Malahan jika Barat secara jujur mengakui sumbangan besar dunia. Islam terhadap peradaban Barat di

masa lalu, niscaya sikap saling pengertian dan saling menghargai antar-peradaban akan lebih mudah

dibangun.Untuk mengatasi konflik tersebut, perlu adanya saling pengertian dan sikap toleransi yang

harus diinternalisasikan pada masing-masing pihak. Dialog budaya antara Islam dan Barat menjadi

peredam bagi benturan antarbudaya. Jika hal itu terabaikan, masa depan dunia bisa dipastikan akan

semakin suram dan hanya akan mempercepat masa “kiamat”. Perdamaian harus menjadi harga mati

yang tidak boleh ditawar lagi.

Dalam kitab suci Al Quran yang menjadi pedoman hidup umat Islam di seluruh dunia, Allah

SWT menegaskan, sekiranya Allah menghendaki seluruh manusia bisa dijadikan satu umat saja, tetapi

Allah ingin menguji manusia dengan segala pemberianNya, maka berlomba-lombalah berbuat

kebajikan (QS Al-Maidah: 48). Allah menjadikan umat manusia berbangsa-bangsa dan bersuku-suku

supaya saling mengenal satu sama lain (QS Al Hujurat: 12).

D. Nilai-Nilai Luhur Pada Masa Kejayaan Islam

1. Hanya dengan kerja keras dan usaha yang maksimal. 2. Belajar dengan giat dan terus menerus merupakan kunci meraih kejayaan. 3. Tidak berputus asa dan terus berusaha berlandaskan pada Al Qu’ran dan Sunah. 4. Sesama Muslim adalah saudara. Persaudaraan itu diikat adanya akidah yang satu yaitu Allah SWT.

Dan Kitab Suci yang satu yaitu Al Qu’ran.

5. Menjadikan perbedaan sebagai rahmat, bukan sebagai jurang pemisah.

Page 20: Tugas agama perkembangan islam pada masa kejayaan

20

BAB III

Penutup

Kesimpulan

Peradaban Islam sangat mempengaruhi peradaban dunia karena kemajuan yang dicapai Barat pada

mulanya bersumber dari peradaban Islam. Tak banyak yang mengetahui bahwa Islam menciptakan

peradaban yang gemilang dengan menciptakan karya-karya teknologi yang mempengaruhi kehidupan

dunia sampai saat ini. Salah satu ilmuan Eropa melukiskan perkembangan peradaban Islam sebagai

suatu ledakan yang mengguncangkan seluruh dunia. Banyak penemuan-penemuan oleh ilmuan Islam

menciptakan teknologi dan ilmu pengetahuan yang berpengaruh bagi dunia. Hasil karya ilmuan-

ilmuan Islam bisa kita rasakan sampai saat ini, meskipun dalam hal ini ilmuan-ilmuan Eropa yang

mengembangkan hasil karya ilmuan Islam.

Berawal pada abad ke-14, Islam sebagai sebuah imperium mengalami kemunduran pada bidang

militer, politik, budaya, sebuah kondisi dan kecenderungan yang tidak berubah hinga saat ini. Bidang

teknologi, prosedur pendidikan, dan strategi politik yang dikembangkan Barat menjadi kekuatan-

kekuatan sosial dan budaya baru yang progresif dan menjadi asing bagi Islam yang semakin kurang

dinamis dalam karakter, bentuk, dan tujuan. Berbagai penurunan terjadi dari berbagai segi, termasuk

norma. Arus modernisasi dan globalisasi yang masuk diterima oleh kebanyakan umat tanpa disaring

terlebih dahulu baik dan buruknya. Pondasi kehidupan setiap orang yang berpegang pada agama Islam

tidak kokoh sehingga menjadi salah satu penyebab menurunnya peradaban Islam yang berkualitas

seperti pada masa-masa sebelumnya.

B. Saran

Peradaban Islam yang kini kian menurun perlu segera dibenahi. Perubahan ini tidak hanya dilakukan

esok atau bagi orang lain saja, namun kesadaran diri sendiri. Kita dapat memulainya dari detik ini dan

bisa dari hal terkecil. Sebagai umat kita perlu saling mengingatkan sesama dan yang paling penting

adalah menjadikan Al-Quran sebagai pedoman hidup.

Umat Islam perlu menyelaraskan modernisasi dan globalisasi dengan kehidupan beragama. Oleh

karena itu, peningkatan moralitas umat Islam Indonesia harus digencarkan kembali melalui

pembaharuan-pembaharuan yang sifatnya tidak bertentangan dengan dasar-dasar Islam serta perlu

membentuk karakter umat Muslim saat ini. Budaya Islam terutama di Indonesia yang banyak

dipengaruhi oleh budaya barat yang lebih modern dan kosmopolitan sebagai akibat dari

perkembangan teknologi informasi dan komunikasi tetap dapat diterima namun kita dapat berupaya

menyaring segala hal yang baik dan buruk sesuai dengan ajaran Islam sehingga kehidupan kita dapat

seimbang.

Salah satu upaya lain yang dapat kita lakukan khususnya sebagai pendidik adalah menanam benih

karakter Islami yang matang kepada anak didik. Segala hal yang didapat oleh anak pada masa golden

ageakan menjadi pondasi bagi kehidupan masa depannya. Oleh karena itu, sebagai pendidik harus

mampu memaksimalkan masa tersebut untuk membentuk karakter anak sebaik mungkin agar mereka

tumbuh menjadi generasi yang berakhlak dan mampu menjadi umat Muslim yang kokoh.

Page 21: Tugas agama perkembangan islam pada masa kejayaan

21

Daftar Pustaka

1. Karya Cipta: KONTRIBUSI ISLAM PADA DUNIA (nasrikurnialloh.blogspot.com) 2. Peran peradaban Islam dalam perkembangan Ilmu Pengetahuan

(https://www.zenius.net/blog/6100/sejarah-islam-ilmu-pengetahuan)

3. KONTRIBUSI ISLAM ATAS DUNIA BARAT

(http://dumpuena.blogspot.com/2012/01/kontribusi- islam-atas-dunia-barat.html )

4. KONTRIBUSI INTELEKTUAL ISLAM ATAS DUNIA BARAT (https://www.academia.edu/4883851/KONTRIBUSI_INTELEKTUAL_ISLAM_AT

AS_DUNIA )

5. Periode Perkembangan Islam (https://kangtofa.wordpress.com/2014/07/06/periode-

perkembangan- islam/ )

6. PERIODESASI SEJARAH DALAM ISLAM (ISLAM ABAD PERTENGAHAN

DAN MODERN) (http://mahsanzaky.blogspot.com/2013/04/periodesasi-sejarah-

dalam-islam-islam.html )

7. Peradaban dan Pemikiran Ekonomi Masa Umayyah Hingga Abbasiyah

(https://raafsyamjani.wordpress.com/2013/07/23/peradaban-dan-pemikiran-ekonomi-

masa-umayyah-hingga-abbasiyah/ )

8. PERKEMBANGAN PERADABAN ISLAM

(http://hanahafifah.blogspot.com/2014/01/perkembangan-peradaban-islam.html )

9. Periodisasi Sejarah Masa Kejayaan Islam

(http://www.slideshare.net/adindadismay/dakwah-agama-islam-nabi-muhammad-saw )

10. Kontribusi Islam dalam Membangun Peradaban Dunia Dulu, Kini dan Masa Depan

(http://hizbut-tahrir.or.id/2013/12/14/kontribusi- islam-dalam-membangun-peradaban-

dunia-dulu-kini-dan-masa-depan/ )

11. S e ja rah P erkembangan Is lam Di Masa Bani Umayyah

(ht tp :/ /sa jadahmuslimku.b logspo t . com/2014 /05 /se ja rah -

pe rkembangan- is lam- d i- masa - bani- umayyah.html )

12. PERKEMBANGAN KEBUDAYAAN ISLAM PADA MASA BANI UMAYYAH DI

DAMASKUS DAN BANI ABBASIYAH

(http://masfadlul.blogspot.com/2013/11/perkembangan-kebudayaan- islam-pada-

masa.html )

13. DINASTI ABBASIYAH

(https://www.facebook.com/salamina.smancigo/posts/720409617969225 )

14. KEMAJUAN ISLAM PADA MASA BANI UMAYYAH DAN BANI ABBASIYAH

(http://kangduhri.blogspot.com/2012/03/kemajuan- islam-pada-masa-bani-

umayyah.html )