Memasuki dunia usaha

11
MEMASUKI DUNIA USAHA KEWIRAUSAHAAN PERTEMUAN III

description

Pertemuan 3

Transcript of Memasuki dunia usaha

Page 1: Memasuki dunia usaha

MEMASUKI DUNIA USAHA

KEWIRAUSAHAAN

PERTEMUAN III

Page 2: Memasuki dunia usaha

RENCANA PENGEMBANGAN USAHA

1 2 3 4 7/8 15

12

13

14

9

10

11

6

5

16

1. Niat2. Analisis kemampuan pribadi3. Menetapkan pilihan produk4. Mempelajari pasar5. Merencanakan hasil

penjualan6. Menentukan lokasi7. Mengembangkan produk8. Mengembangkan pemasaran9. Mengembangkan organisasi10.Mengembangkan aspek

hukum11.Mengembangkan

administrasi12.Mengembangkan Proteksi

asuransi13.Merencanakan komputerisasi14.Mengembangkan manajemen

mutu15.Mengembangkan rencana

keuangan16.Menyiapkan prasarana surat-

menyuratSiropolis, 1994, Small Business Management.

Page 3: Memasuki dunia usaha

MEMASUKI DUNIA BISNIS1. Merintis usaha baru2. Meneruskan usaha yang sudah ada3. Kerjasama menejemen/ Waralaba

(Franchising)

BENTUK & KEPEMILIKAN USAHA1. Perusahaan perseorangan

2. Persekutuan• Persekutuan umum : Anggota aktif dan duduk sebagai pengurus

• Persekutuan Terbatas : Anggota tidak aktif tetapi bertangung jawab terhadap utang sebesar modal yang disetor

3. Perseroan

4. Firma

Page 4: Memasuki dunia usaha

1. MERINTIS USAHA BARU

• Definisi : membentuk dan mendirikan usaha baru dengan menggunakan modal, ide, organisasi, dan manajemen yang dirancang sendiri.

• Pendekatan dalam mencari peluang:– Pendekatan peluang pasar (outside-in) : Yaitu

pendekatan yang menekankan pada basis ide bahwa perusahaan akan berhasil apabila menanggapi kebutuhan pasar.

– Pendekatan peluang sumber daya (inside-out) : Yaitu pendekatan yang menekankan pada basis ide bahwa kunci yang menentukan keberhasilan usaha ialah keterampilan, kemampuan, dan latar belakang sendiri.

Page 5: Memasuki dunia usaha

• Pendekatan Peluang Pasar– Kelebihan :

Pasar telah terbentuk Lebih menjanjikan keberhasilan pada pemula

– Kekurangan : Keterbatasan sumber daya modal dan informasi Keterbatasan kompetensi di bidang yang akan dimasuki

• Pendekatan peluang Sumber Daya– Kelebihan :

Memiliki sumber daya modal dan informasi Memiliki kompetensi dibidangnya Peluang menjadi benchmark (merek unggulan)

– Kekurangan : Memerlukan banyak pengorbanan (tenaga, biaya, waktu & mental)

dalam membuat, mengkomunikasikan dan mendorong orang untuk membeli

Tidak mudah untuk mendapatkan pelanggan.

Page 6: Memasuki dunia usaha

2. MENERUSKAN USAHA YANG ADA

• Definisi : Membeli atau meneruskan modal, ide, organisasi, dan manajemen yang dirancang orang lain dan atau keluarga.

• Perusahaan keluarga : Usaha yang kepemilikannya diwariskan dari generasi suatu keluarga kegenerasi berikutnya. Perusahaan dimana dua atau lebih anggota keluarga sama-sama berperan sebagai pemilik atau bekerja sama dalam operasi bisnis.

• Di indonesia perusahaan keluarga dibagi menjadi 2 model:– Model Suksesi– Model Warisan

Page 7: Memasuki dunia usaha

Problematika Perusahaan Keluarga

• Kepentingan Keluarga Vs. Kepentingan Bisnis

• Keputusan Keluarga Vs. Keputusan Bisnis

• Manfaat untuk Keluarga Vs. Manfaat untuk Bisnis

• Budaya Keluarga Vs. Budaya Perusahaan

• Hubungan Keluarga Vs. Hubungan Bisnis

Page 8: Memasuki dunia usaha

Manajemen Suksesi Perusahaan Keluarga

1. Tahap I : Penerus memahami tentang kondisi lingkungan keluarga dan lingkungan usaha, serta orientasi penerus oleh keluarga

2. Tahap II : Penerus menjadi faham tentang fakta perusahaan dan industri. Orientasi penerus dari keluarga mulai dijalankan

3. Tahap III : Penerus bekerja layaknya pegawai. Tingkat kesulitan ditingkatkan secara bertahap. Diikut sertakan dalam pelatihan dan penugasan

4. Tahap IV : Penerus mulai bekerja secara penuh waktu, termasuk tugas-tugas non-manajerial

5. Tahap V : Penerus ditugaskan sebagai pemimpin formal, dan diposisikan sebagai pemimpin perusahaan sebelum mengganti pimpinan puncak

6. Tahap VI: Penerus ditugaskan sebagai pimpinan puncak. Diberikan jangka waktu hingga dapat mengambil pimpinan puncak definitif

7. Tahap VII : Penerus secara fakta memegang pimpinan puncak perusahaan

Tahap I

Sebelum masuk

kegiatan usaha

Tahap IIPengenala

n Lingkungan usaha

Tahap III

Pengenalan fungsi

dan tugas

Tahap IV

Memegang beberapa fungsional

Tahap VMemegang

fungsi-fungsi

yang lebih tinggi

Tahap VI

Awal menjadi

pemimpin

Tahap VII

Menuju pemimpin

yang matang

Page 9: Memasuki dunia usaha

3. WARALABA / FRANCHISING

• Definisi : Kerjasama antara wirausaha dengan perusahaan besar dalam mengadakan persetujuan jual-beli monopoli untuk menyelenggarakan usaha.

• Kerjasama ini biasanya dengan dukungan awal seperti tempat, rencana bangunan, pembelian peralatan, pola arus kerja, pemilihan karyawan, pembukuan, pencatatan dan akuntansi, konsultasi, penetapan standar, promosi, pengendalian kualitas, riset, nasehat huku, dan sumber-sumber permodalan.

Page 10: Memasuki dunia usaha

• Beberapa istilah sistem Franchise

1. Franchising : Sistem dimana suatu pihak (pelaku usaha) menyelenggarakan usaha sebagai pemilik individu, dengan menggunakan cara-cara dan syarat-sarat khusus milik pihak lain.

2. Franchise : Hak-hak istimewa yang diatur dalam satu kontrak kewaralabaan

3. Franchisee : Satu pihak (pelaku usaha) dalam satu kontrak waralaba kekuasaannya dibatasi ole pemilik/ pemegang hak waralaba

4. Franchisor : Suatu pihak (pelaku usaha) dalam satu kontrak waralaba, dimana cara-cara dan syarat-syarat miliknya diikuti/ digunakan oleh pihak lain.

5. Franchise contract : Perjanjian hukum antara franchisor dengan franchisee

6. Business format franchising : Keseluruhan sistem pemasaran dan pedoman yang berlaku yang boleh digunakan oleh pihak yang memperoleh hak kewaralabaan.

Page 11: Memasuki dunia usaha

KELEBIHAN & KELEMAHAN

Bentuk Kelebihan Kekurangan

Merintis Usaha baru

•Gagasan murni

•Bebas beroperasi

•Fleksibel & mudah pengaturannya

•Pengakuan nama kurang

•Fasilitas inefesien

•Penuh ketidak pastian

•Persaingan kurang diketahui

Membeli / melanjutkan usaha yang ada

•Kemugkinan sukses

•Lokasi sudah cocok

•Karyawan & pemasok sudah mantap

•Sudah siap operasi

•Perusahaan yang dijual biasanya lemah

•Peralatan tak efisien

•Mahal

•Sulit inovasi

Kerjasama manajement (Franchising)

•Mendapatkan pengalaman dalam nama, logo, metode, pelatihan, teknik, dll.

•Penggunaan nama merek yang sudah dikenal

•Tidak mandiri

•Kreativitas tidak berkembang

•Menjadi ketergantungan dengan franchisor.