Memaksimalkan Potensi Diri Untuk Menjadi Seorang Pemimpin

13
Be A leader Your Country Need Memaksimalkan Potensi Diri untuk Menjadi Seorang Pemimpin Oleh Sarah Khairunnisa, Fany Elfida, dan Hafda Putri Hibatul Submitted For ASC Paper Competition 2014

description

paper submitted for ASC Paper Competition 2014

Transcript of Memaksimalkan Potensi Diri Untuk Menjadi Seorang Pemimpin

paper asc.docx

Be A leader Your Country NeedMemaksimalkan Potensi Diri untuk Menjadi Seorang PemimpinOleh

Sarah Khairunnisa, Fany Elfida, dan Hafda Putri HibatulSubmitted For ASC Paper Competition 2014

Be A leader Your Country NeedMemaksimalkan Potensi Diri untuk Menjadi Seorang PemimpinOleh: Sarah Khairunnisa, Fany Elfida, dan Hafda Putri HibatulAbstrakMenjelang Pemilu Legislatif 2014, masalah kepemimpinan saat ini tengah menjadi isu yang menarik perhatian masyarakat Indonesia. Peningkatan kualitas diri sebagai seorang pemimpin akan sangat dibutuhkan baik untuk diri individu itu sendiri maupun untuk keberlangsungan negara. Ketika setiap warga negara sudah memiliki kualitas seorang pemimpin, maka standar kepemimpinan negara tersebut akan meningkat, seiring dengan meningkatnya kepedulian terhadap isu kepemimpinan. Oleh karena itu, perlu dilakukan pembahasan mengenai bagaimana menjadi pemimpin yang dibutuhkan Indonesia dimulai dari diri sendiri.Kata Kunci : Indonesia, Pemimpin, Karakter Pemimpin, Kepemimpinan

AbstractIn accordance of legislative elections in 2014, leadership is currently an issue of interest to the people of Indonesia. Improving the quality of self as a leader will be needed both for the individual itself and for the sustainability of the country. When every citizen already has the qualities of a leader, then the standard of the country's leadership will increase, along with increased awareness of the leadership issue. Therefore, it is necessary to make a discussion about how to be a leader that our country need.Keyword : Indonesia, Leader, Character, Leadership

PendahuluanMenurut Logeman negara adalah organisasi kekuasaan yang menyatukan kelompok manusia yang disebut bangsa (Mochtar Kusumaatmadja, 1981). Dalam Pasal 1 konvensi Montevideo 27 December 1933 Negara harus memiliki empat unsur yaitu : penduduk yang tetap, wilayah tertentu, pemerintahan yang berdaulat dan kapasitas untuk berhubungan dengan Negara lain (Thontowi, 2006 dalam Leao, 2012). Dalam unsur ketiga, yaitu pemerintah yang berdaulat akan berhubungan langsung dengan pemimpin dan kepemimpinan. Juga pembahasan mengenai pemimpin seperti apa yang mampu memimpin suatu negara.Di Indonesia, permasalahan kepemimpinan sendiri menarik perhatian saat ini karena mendekati masa pemilu. Menjelang pesta demokrasi 2014 ini, beragam pertanyaan muncul mengenai pemimpin seperti apa yang mampu memimpin negara Indonesia, apa kualitas yang dibutuhkan untuk menjadi seorang pemimpin hingga pertanyaan mengenai tujuan utama menjadi seorang pemimpin. Namun, terlepas dari permasalahan pemimpin yang mampu menjadi pemimpin dalam suatu negara, terdapat sisi lain dalam kepemimpinan, yaitu bagaimana membangun kualitas diri untuk memiliki kualitas seorang pemimpin. Setiap individu merupakan pemimpin bagi dirinya sendiri, maka peningkatan kualitas diri sebagai seorang pemimpin akan dibutuhkan setidaknya untuk diri individu itu sendiri. Ketika setiap warga negara sudah memiliki kualitas seorang pemimpin, maka standar kepemimpinan negara tersebut akan meningkat, seiring dengan meningkatnya kepedulian terhadap permasalahan kepemimpinan. Oleh karena itu, penulis ingin melakukan pembahasan mengenai bagaimana menjadi pemimpin yang dibutuhkan Indonesia dimulai dari diri sendiri. Namun, untuk mengetahui apakah kita sebagai individu sudah memiliki kualitas diri sebagai pemimpin, kita perlu mengetahui makna dari pemimpin serta fungsi pemimpin itu sendiri. Seorang pemimpin adalah seseorang yang unik dan tidak diwariskan secara otomatis tetapi seorang pemimpin haruslah memiliki karekteristik tertentu yang timbul pada situasi-situasi yang berbeda (John. R. Schermer Horn). Fungsi pemimpin adalah untuk dapat membangun komitmen dan antusiasme anggotanya untuk mengaplikasikan talenta dan kemampuan mereka dalam mencapai rencana dan tujuan mereka. Untuk menjadi pemimpin yang hebat perlu kerja keras dan kemampuan menguasai serta mengatasi berbagai macam tantangan yang ada.Di dalam sebuah Negara, pemimpin berfungsi untuk mendorong masyarakatnya agar dapat memaksimalkan potensi mereka untuk mencapai tujuan individu maupun negara. Bukan sekedar menjadi seseorang yang memutuskan dan memerintahkan sesuatu. Pemimpin yang baik dapat mendorong dan menginspirasi orang lain untuk memaksimalkan kemampuannya dalam setiap tugas yang dilakukan dan dalam mencapai tujuan bersama.Setiap pemimpin yang sukses tentunya memiliki karakteristik kepribadian yang berbeda. Namun, terdapat beberapa hal yang secara umum dapat dikategorikan sebagai karakteristik pemimpin sukses, yaitu faktor motivasi dan traits atau sikap dan perilaku. Motivasi menjadi sebuah aspek yang penting dalam diri seorang pemimpin karena potensi yang besar dapat muncul dari seseorang yang tidak terduga, jika ia memiliki dorongan motivasi yang kuat mengenai suatu hal yang dianggap sangat penting bagi dirinya. Selain motivasi, beberapa traits yang dapat berpengaruh dalam kepemimpinan seseorang adalah kemampuan komunikasi yang efektif dan persuatif, optimistis, persistence, realistis, progresif, serta memiliki pengetahuan yang luas (Campbell R, 2003).Karakteristik pemimpin yang baik dan efektif juga ditentukan oleh karakteristik orang-orang yang dipimpinnya, bagaimana seorang pemimpin dapat menentukan arah dan tujuan bersama yang sesuai dengan kondisi orang-orang yang dipimpin dan akan bermanfaat bagi banyak pihak. Oleh karena itu, pandangan masyarakat mengenai karakteristik pemimpin yang berkualitas dan sesuai bagi mereka dapat menjadi sebuah acuan bagi seorang pemimpin ideal. Di Indonesia, terdapat beberapa hal penting yang menjadi karakteristik bagi pemimpin yang berkualitas menurut masyarakat. Hal ini ditunjukkan oleh hasil survey yang dilakukan Lembaga Survey Indonesia (LSI) pada tahun 2012 mengenai indikator kualitas personal pemimpin yang dinilai paling penting oleh masyarakat Indonesia, antara lain (1) dinilai bisa dipercaya, satu dalam kata dan perbuatan; (2) tidak pernah melakukan atau diopinikan pernah melakukan KKN ; (3) Tidak pernah melakukan atau diopinikan melakukan tindakan kriminal ; (4) diyakini mampu memimpin negara dan pemerintahan; (5) dipercaya mampu berdiri di atas semua kelompok atau golongan yang berbeda-beda. Kelima indikator kualitas personal pemimpin yang diketahui berdasarkan hasil survei Lembaga Survei Indonesia (LSI) pada masyarakat Indonesia ini memperlihatkan bagaimana sosok seorang pemimpin yang menjadi harapan bangsa Indonesia.

Pemimpin yang Diinginkan versus Pemimpin yang DibutuhkanHarapan-harapan mengenai sosok pemimpin yang dapat membangun Indonesia belum tentu merupakan pemimpin yang sebenarnya dibutuhkan bangsa ini. Oleh karena itu, sebelum membahas mengenai pemimpin yang sesuai dengan masyarakat Indonesia, kita harus membedakan antara kata ingin dan butuh. Ingin adalah sesuatu yang boleh atau bisa kita miliki. Sedangkan butuh adalah sesuatu yang harus kita miliki. Ketika kebutuhan tidak terpenuhi maka akan terjadi ketidakseimbangan. Begitu juga dengan pemimpin, masyarakat Indonesia menginginkan pemimpin yang memenuhi lima indikator yang sudah dijelaskan sebelumnya, namun belum tentu mereka membutuhkan pemimpin seperti yang mereka inginkan. Ketika Indonesia tidak mampu memilih pemimpin yang sesuai kebutuhan, maka kondisi negara Indonesia akan menjadi tidak seimbang karena tidak terpenuhinya kebutuhan, sehingga negara tidak bisa berjalan sesuai dengan tugas dan fungsinya. Oleh sebab itu, sebagai masyarakat Indonesia, kita mempunyai tugas untuk dapat memilih atau menjadi pemimpin yang Indonesia butuhkan.Untuk mencapai arah dan tujuan sebuah Negara, seorang pemimpin haruslah dapat membuat masyarakat percaya kepadanya. Selain itu pemimpin Indonesia seharusnya dapat mendorong masyarakat untuk dapat bekerjasama dalam menjalankan Negara. Ketika Negara menghadapi sebuah rintangan, Pemimpin dapat membangkitkan kembali semangat dari masyarakat, serta memiliki sikap optimisme, sehingga dia dapat menularkan semangat kebangsaan kepada rakyatnya. Indonesia merupakan sebuah Negara yang memiliki dinamika perubahan yang cukup cepat. Banyak tantangan berbeda yang muncul dari waktu ke waktu. Pergerakan atau dinamika Indonesia dipengaruhi oleh berbagai isu, seperti isu globalisasi, ekonomi, budaya, pendidikan, dan sebagainya. Oleh sebab itu, penting untuk memilih pemimpin yang memahami dinamika dari Indonesia, karena perkembangan sebuah Negara tergantung kepada dinamika yang ada dan bagaimana cara menyikapinya. Pembahasan mengenai pemimpin yang dibutuhkan bangsa Indonesia juga tidak dapat dipisahkan dari budaya Indonesia, yaitu budaya kolektivis. Masyarakat indonesia bersifat kolektif, dimana mereka lebih menjunjung tinggi nilai-nilai kebersamaan. Dengan budaya kolektivis ini, masyarakat memiliki toleransi yang tinggi terhadap perbedaan yang ada, seperti perbedaan agama, suku, ras, maupun budaya daerah masing-masing. Toleransi yang ada dalam budaya kolektivis ini sangat penting untuk dipertahankan maupun dikembangkan, karena ketiadaan aspek ini dapat menjadi ancaman bagi keberlangsungan bangsa Indonesia sebagai negara dengan keberagaman tinggi.Berdasarkan kondisi seperti ini, Indonesia membutuhkan sosok pemimpin yang dapat mempersatukan seluruh lapisan masyarakat dalam sebuah tujuan yang lebih besar, yaitu membangun bangsa Indonesia yang lebih baik dari waktu ke waktu, membangun negara Indonesia yang semakin kompetitif di dunia global.Selain pertimbangan faktor budaya indonesia yang kolektivis, kondisi masyarakat menjadi salah satu hal penting untuk menjadi perhatian pemimpin. Dengan banyaknya masyarakat Indonesia yang bersifat skeptis terhadap janji-janji dan perkataan pemimpin ataupun calon pemimpin, Indonesia membutuhkan seorang pemimpin yang berorientasi kepada hasil dan proses. karena dengan berorientasi pada proses, pemimpin dapat melibatkan pihak-pihak yang terkait dengan suatu permasalahan dan mendorong setiap elemen untuk bekerja seoptimal mungkin dalam relasi yang baik pula. Namun jika kurang berorientasi pada hasil, proses yang telah berjalan dengan baik akan tetap memiliki kemungkinan gagal yang tinggi dan tidak mencapai hasil yang diharapkan. Hal ini dapat mempengaruhi kepercayaan masyarakat kepada sosok pemimpin tersebut, karena masyarakat pada umumnya peduli terhadap pencapaian apa yang telah dilakukan oleh pemimpinnya.

Membangun Kualitas Diri untuk Menjadi PemimpinSetiap orang mempunyai potensi untuk menjadi seorang pemimpin, karena pada dasarnya setiap orang dilahirkan untuk menjadi pemimpin bagi diri mereka sendiri. Untuk menjadi pemimpin orang lain, seseorang harus mampu untuk menjadi pemimpin dirinya sendiri. Teori-teori kepemimpinan pada umumnya memberikan penekanan pada faktor kepribadian maupun karakter yang melekat pada seorang pemimpin. Banyak dari karakter dan kualitas-kualitas tersebut yang pada dasarnya dapat kita kembangkan dan diimplementasikan dalam keseharian. Misalnya, banyak masyarakat mengharapkan seorang pemimpin yang kredibel, dapat dipercaya, namun sejatinya menyimpan banyak prasangka negatif terhadap sosok pemimpin tersebut dikarenakan pengalaman-pengalaman yang dimilikinya. Seringkali masyarakat menutupi beberapa kesalahan dengan kebohongan-kebohongan kecil, menjanjikan suatu hal yang berada diluar kapasitasnya, kemudian tidak menyadari bahwa ada janji yang telah dilanggar. Hal-hal seperti ini banyak dilakukan oleh banyak pihak di berbagai lapisan masyarakat. Padahal, jika setiap orang di Indonesia dapat menerapkan prinsip kejujuran dalam kehidupan sehari-hari, tentunya tidak akan terlalu sulit untuk mencari pemimpin yang dapat dipercaya. Begitu pula dalam kerja keras, seringkali masyarakat menuntut kerja keras dari sosok seorang pemimpin dalam menciptakan perubahan signifikan ke arah yang lebih baik. Namun, dalam menciptakan perubahan besar tentunya dibutuhkan waktu yang tidak singkat, diperlukan ketahanan seorang pemimpin dalam menghadapi suatu permasalahan dan mental yang kuat, tidak mudah menyerah. Tentunya sikap ini tidak muncul secara tiba-tiba dalam diri seorang pemimpin, melainkan muncul dari sikap yang biasa ditanamkan dalam mengatasi permasalahan sehari-hari. Oleh karena itu, pendidikan karakter sejak dini menjadi sangat penting bagi masyarakat Indonesia untuk menanamkan nilai-nilai yang dibutuhkan sebagai seorang pemimpin.

Simpulan dan SaranDari penjabaran mengenai pemimpin yang diinginkan dan pemimpin yang dibutuhkan oleh bangsa Indonesia, kita dapat menarik beberapa hal bahwa pemimpin yang sesuai bagi bangsa ini adalah sosok pemimpin yang memiliki kualitas diri seorang pemimpin, sesuai dan sejalan dengan harapan dan keinginan masyarakat Indonesia, serta mampu memenuhi kebutuhan bangsa agar tugas dan fungsi negara dapat berjalan dengan optimal.Pemenuhan kualitas diri seorang pemimpin yang dibutuhkan bangsa Indonesia ini dapat kita capai dengan pengembangan kualitas diri kita dahulu sebagai bentuk perencanaan jangka panjang. Anak merupakan bibit pemimpin di masa yang akan datang, yang bisa kita lakukan untuk masa yang akan datang adalah dengan menjaga bibit tersebut dengan memberikan nutrisi terbaik agar dapat berkembang dengan baik. Salah satu cara yang bisa kita lakukan adalah dengan memberikan pendidikan yang tidak hanya pendidikan menghitung, membaca, atau menulis, tetapi juga pendidikan moral. Sedangkan dalam jangka pendek, ketika kita memilih seorang pemimpin kita dapat melakukan penilaian karakter dan kepribadian calon pemimpin dengan assessment psikologi, karena sangat penting bagi kita untuk mengetahui karakter pemimpin yang sesuai dengan kebutuhan Bangsa Indonesia.

ReferensiSchermerhorn, John R. 2010. Introduction to Management. Asia : John Wiley & Sons. IncCampbell, Rex. 2003. Leadership : Getting It Done. University of Missouri. http://web.missouri.edu/~campbellr/Leadership/chapter4.htm diakses pada 12 Maret 2014 pukul 23.10 WIBLeao, Flaviano Moniz. 2012. Pengaruh Kemerdekaan Republica Democratica Timor Leste Terhadap Pengelolaan wilayah perbatasan Dengan Negara kesatuan republik Indonesia. S2 thesis, UAJY. URL : http://e-journal.uajy.ac.id/369/ diunduh pada 13 Maret 2014 pukul 21.50 WIBLembaga Survey Indonesia. 2012. Menuju Pilpres 2014 yang Lebih Berkualitas. URL : http://www.lsi.or.id/file_download/147 diunduh pada 13 Maret 2014 pukul 14.00 WIBSubowo, Ari. Analisis Kepemimpinan Publik di Indonesia. http://admpublik.fisip.undip.ac.id/wp-content/uploads/2013/07/Analisis-Kepemimpinan.pdf diunduh pada 13 Maret 2014 pukul 21.00 WIB