MEMAHAMI KEPROTOKOLAN

NASIONAL DAN KEPROTOKOLAN

BADAN USAHABADAN USAHA

Oleh

DRS. HADI SANTOSO, MA

PENGERTIAN PROTOKOL

Istilah Protokol berkaitan erat dengan Tata

Krama dan Tata Cara untuk menyelenggarakan

suatu acara agar berjalan tertib, khitmad, rapi,

Batam, Pebruari 2007

suatu acara agar berjalan tertib, khitmad, rapi,

lancar, dan teratur, serta memperhatikan

ketentuan dan kebiasan yang berlaku baik secara

nasional maupun internasional.

Dan semua yang terlibat menjadi senang.

(how to create pleasant situation)

PROTOKOL(Psl 1 ayat (1) UU No. 9 Th 2010

SERANGKAIAN ATURAN DALAM ACARA KENEGARAAN

ATAU ACARA RESMI YANG MELIPUTI ATURAN MENGENAI ATAU ACARA RESMI YANG MELIPUTI ATURAN MENGENAI

TATA TEMPAT, TATA UPACARA, DAN TATA PENGHORMATAN

SEHUBUNGAN DENGAN PENGHORMATAN KEPADA

SESEORANG SESUAI DENGAN JABATAN DAN / ATAU

KEDUDUKANNYA DALAM NEGARA, PEMERINTAHAN,

ATAU MASYARAKAT.

INTI PENGERTIAN PROTOKOL

PENGATURAN YANG BERISI NORMA-

NORMA ATAU ATURAN-ATURAN ATAU

KEBIASAAN-KEBIASAAN MENGENAI TATA

KERJA AGAR SUATU TUJUAN YANG TELAH

4

KERJA AGAR SUATU TUJUAN YANG TELAH

DISEPAKATI DAPAT DICAPAI.

PENGHORMATAN DAN PENGHORMATAN DAN PENGHORMATAN DAN PENGHORMATAN DAN

PERLAKUAN THDP PERLAKUAN THDP PERLAKUAN THDP PERLAKUAN THDP

SESEORANGSESEORANGSESEORANGSESEORANG HARUS HARUS HARUS HARUS

SESUAI KEDUDUKAN / SESUAI KEDUDUKAN / SESUAI KEDUDUKAN / SESUAI KEDUDUKAN /

JABATANNYA SEBAGAI JABATANNYA SEBAGAI JABATANNYA SEBAGAI JABATANNYA SEBAGAI

WUJUD PENGAKUAN WUJUD PENGAKUAN WUJUD PENGAKUAN WUJUD PENGAKUAN

PENGHORMATAN PENGHORMATAN PENGHORMATAN PENGHORMATAN PENGHORMATAN PENGHORMATAN PENGHORMATAN PENGHORMATAN DAN PERLAKUAN DAN PERLAKUAN DAN PERLAKUAN DAN PERLAKUAN DAN PERLAKUAN DAN PERLAKUAN DAN PERLAKUAN DAN PERLAKUAN

TERHADAP LK NKRI TERHADAP LK NKRI TERHADAP LK NKRI TERHADAP LK NKRI TERHADAP LK NKRI TERHADAP LK NKRI TERHADAP LK NKRI TERHADAP LK NKRI HARUS SELARAS HARUS SELARAS HARUS SELARAS HARUS SELARAS HARUS SELARAS HARUS SELARAS HARUS SELARAS HARUS SELARAS

DENGAN DENGAN DENGAN DENGAN DENGAN DENGAN DENGAN DENGAN KEDUDUKANNYA KEDUDUKANNYA KEDUDUKANNYA KEDUDUKANNYA KEDUDUKANNYA KEDUDUKANNYA KEDUDUKANNYA KEDUDUKANNYA SEBAGAI SIMBUL SEBAGAI SIMBUL SEBAGAI SIMBUL SEBAGAI SIMBUL SEBAGAI SIMBUL SEBAGAI SIMBUL SEBAGAI SIMBUL SEBAGAI SIMBUL

NEGARA / LAMBANG NEGARA / LAMBANG NEGARA / LAMBANG NEGARA / LAMBANG NEGARA / LAMBANG NEGARA / LAMBANG NEGARA / LAMBANG NEGARA / LAMBANG

PENGHORMATAN DAN PENGHORMATAN DAN PENGHORMATAN DAN PENGHORMATAN DAN PENGHORMATAN DAN PENGHORMATAN DAN PENGHORMATAN DAN PENGHORMATAN DAN PERLAKUAN TERHADAP PERLAKUAN TERHADAP PERLAKUAN TERHADAP PERLAKUAN TERHADAP PERLAKUAN TERHADAP PERLAKUAN TERHADAP PERLAKUAN TERHADAP PERLAKUAN TERHADAP

SESEORANG DALAM SESEORANG DALAM SESEORANG DALAM SESEORANG DALAM SESEORANG DALAM SESEORANG DALAM SESEORANG DALAM SESEORANG DALAM KEADAAN TERTENTU KEADAAN TERTENTU KEADAAN TERTENTU KEADAAN TERTENTU KEADAAN TERTENTU KEADAAN TERTENTU KEADAAN TERTENTU KEADAAN TERTENTU

MELIPUTI PEMBERIAN MELIPUTI PEMBERIAN MELIPUTI PEMBERIAN MELIPUTI PEMBERIAN MELIPUTI PEMBERIAN MELIPUTI PEMBERIAN MELIPUTI PEMBERIAN MELIPUTI PEMBERIAN

LIN KAM TIB DAN DUKSARLIN KAM TIB DAN DUKSARLIN KAM TIB DAN DUKSARLIN KAM TIB DAN DUKSARLIN KAM TIB DAN DUKSARLIN KAM TIB DAN DUKSARLIN KAM TIB DAN DUKSARLIN KAM TIB DAN DUKSAR

SESUAI DENGAN SESUAI DENGAN SESUAI DENGAN SESUAI DENGAN SESUAI DENGAN SESUAI DENGAN SESUAI DENGAN SESUAI DENGAN KEDUDUKAN / KEDUDUKAN / KEDUDUKAN / KEDUDUKAN / KEDUDUKAN / KEDUDUKAN / KEDUDUKAN / KEDUDUKAN /

JABATANNYA AGAR JABATANNYA AGAR JABATANNYA AGAR JABATANNYA AGAR JABATANNYA AGAR JABATANNYA AGAR JABATANNYA AGAR JABATANNYA AGAR DAPAT DAPAT DAPAT DAPAT DAPAT DAPAT DAPAT DAPAT

MELAKSANAKAN MELAKSANAKAN MELAKSANAKAN MELAKSANAKAN MELAKSANAKAN MELAKSANAKAN MELAKSANAKAN MELAKSANAKAN TUGASNYA SECARA TUGASNYA SECARA TUGASNYA SECARA TUGASNYA SECARA TUGASNYA SECARA TUGASNYA SECARA TUGASNYA SECARA TUGASNYA SECARA

3 PRINSIP

KEPROTOKOLAN

5

WUJUD PENGAKUAN WUJUD PENGAKUAN WUJUD PENGAKUAN WUJUD PENGAKUAN

STATUS DAN STATUS DAN STATUS DAN STATUS DAN

KEDUDUKANNYA.KEDUDUKANNYA.KEDUDUKANNYA.KEDUDUKANNYA.

((((PenjelasanPenjelasanPenjelasanPenjelasan UmumUmumUmumUmum

UU No. UU No. UU No. UU No. 9 9 9 9 ThThThTh 2010)2010)2010)2010)

NEGARA / LAMBANG NEGARA / LAMBANG NEGARA / LAMBANG NEGARA / LAMBANG NEGARA / LAMBANG NEGARA / LAMBANG NEGARA / LAMBANG NEGARA / LAMBANG KEDAULATAN KEDAULATAN KEDAULATAN KEDAULATAN KEDAULATAN KEDAULATAN KEDAULATAN KEDAULATAN

NEGARA SUATU NEGARA SUATU NEGARA SUATU NEGARA SUATU NEGARA SUATU NEGARA SUATU NEGARA SUATU NEGARA SUATU EKSPRESI BANGSA EKSPRESI BANGSA EKSPRESI BANGSA EKSPRESI BANGSA EKSPRESI BANGSA EKSPRESI BANGSA EKSPRESI BANGSA EKSPRESI BANGSA

YANG BERADAB. YANG BERADAB. YANG BERADAB. YANG BERADAB. YANG BERADAB. YANG BERADAB. YANG BERADAB. YANG BERADAB.

((((((((PenjelasanPenjelasanPenjelasanPenjelasanPenjelasanPenjelasanPenjelasanPenjelasan UmumUmumUmumUmumUmumUmumUmumUmum UU UU UU UU UU UU UU UU No. No. No. No. No. No. No. No. 9 9 9 9 9 9 9 9 TahunTahunTahunTahunTahunTahunTahunTahun 2010)2010)2010)2010)2010)2010)2010)2010)

TUGASNYA SECARA TUGASNYA SECARA TUGASNYA SECARA TUGASNYA SECARA TUGASNYA SECARA TUGASNYA SECARA TUGASNYA SECARA TUGASNYA SECARA LEBIH BERHASILGUNA LEBIH BERHASILGUNA LEBIH BERHASILGUNA LEBIH BERHASILGUNA LEBIH BERHASILGUNA LEBIH BERHASILGUNA LEBIH BERHASILGUNA LEBIH BERHASILGUNA

(EFEKTIF) DAN (EFEKTIF) DAN (EFEKTIF) DAN (EFEKTIF) DAN (EFEKTIF) DAN (EFEKTIF) DAN (EFEKTIF) DAN (EFEKTIF) DAN BERDAYAGUNA BERDAYAGUNA BERDAYAGUNA BERDAYAGUNA BERDAYAGUNA BERDAYAGUNA BERDAYAGUNA BERDAYAGUNA

(EFISIEN) (EFISIEN) (EFISIEN) (EFISIEN) (EFISIEN) (EFISIEN) (EFISIEN) (EFISIEN)

((((((((PenjelasanPenjelasanPenjelasanPenjelasanPenjelasanPenjelasanPenjelasanPenjelasan UmumUmumUmumUmumUmumUmumUmumUmum UU No. UU No. UU No. UU No. UU No. UU No. UU No. UU No. 9 9 9 9 9 9 9 9 TahunTahunTahunTahunTahunTahunTahunTahun 2010)2010)2010)2010)2010)2010)2010)2010)

PEJABAT NEGARA,

PEJABAT PEMERINTAH,

DAN TOKOH MASYARAKAT DAN TOKOH MASYARAKAT

TERTENTU

PEJABAT NEGARA (Psl 11 (1) UU No. 43 Th 1999)

PRESIDEN DAN WAKIL PRESIDEN;

KETUA, WAKIL KETUA, DAN ANGGOTA LEMBAGA NEGARA; KETUA, WAKIL KETUA, KETUA MUDA, DAN HAKIM AGUNG PADA MAHKAMAH AGUNG

SERTA KETUA, WAKIL KETUA DAN HAKIM

GUBERNUR DAN WAKIL GUBERNUR DAN WAKIL GUBERNURGUBERNUR

BUPATI DAN WAKIL BUPATIBUPATI DAN WAKIL BUPATI

WALIKOTA DAN WAKIL WALIKOTA DAN WAKIL WALIKOTAWALIKOTA

KETUA, WAKIL KETUA DAN KETUA, WAKIL KETUA DAN HAKIM

PADA SEMUA BADAN PERADILAN;

MENTERI DAN JABATAN SETINGKAT MENTERI;

DUTA BESAR LUAR BIASA DAN BERKUASA PENUH;

DAN PEJABAT NEGARA LAINNYA

YANG DITENTUKAN UNDANG-UNDANG.

KETUA, WAKIL KETUA DAN KETUA, WAKIL KETUA DAN HAKIM PADA SEMUA BADAN HAKIM PADA SEMUA BADAN PERADILAN (UMUM, PERADILAN (UMUM, AGAMA, TUN, MILITER)AGAMA, TUN, MILITER)

PEJABAT NEGARA LAINNYA PEJABAT NEGARA LAINNYA YANG DITENTUKAN YANG DITENTUKAN UNDANG UNDANG.UNDANG UNDANG.

PEJABAT PEMERINTAH

(Psl 1 (5) UU No. 9 Th 2010)

PEJABAT YANG MENDUDUKI JABATAN TERTENTU DALAM ORGANISASI PEMERINTAHAN.

JENIS JABATAN; Psl 1 (5-7) UU No. 43 Th 1999

1. Jabatan Negeri (Jabatan dalam bidang eksekutif, termasuk kesekretariatan lembaga negara dan kepaniteraan;kesekretariatan lembaga negara dan kepaniteraan;

2. Jabatan Karier (Jabstruk & Jafung)

3. Jabatan Organik (Jabatan negeri tupok pada satuan organisasi pemerintah)

TOKOH MASYARAKATSESEORANG YANG KARENA KEDUDUKAN SOSIALNYA MENERIMA KEHORMATAN DARI

MASYARAKAT DAN/ATAU PEMERINTAH.

(Psl 1 ayat (8) PP No. 62 Th 199)

TOMASTU TINGKAT NASIONAL

MANTAN PRESIDEN,

MANTAN WAKIL PRESIDEN, PERINTIS

TOMASTU TK DAERAHTOMASTU TK DAERAHKET DPD/W PARPOLKET DPD/W PARPOL

PEMUKA AGAMA DAN ADAT PEMUKA AGAMA DAN ADAT SETEMPATSETEMPAT

TOKOH LAIN YANG DITENTUKAN TOKOH LAIN YANG DITENTUKAN MANTAN WAKIL PRESIDEN, PERINTIS PERGERAKAN

KEBANGSAAN/KEMERDEKAAN, KETUA UMUM DPP PARPOL, PEMILIK TKRI TUK

BINTANG,

KETUA UMUM MUI, KETUA PRESIDIUM KONPERENSI WGI, KETUA PERSEKUTUAN GGI, KETUA PARISADA HINDU DHARMA,

KETUA WALUBI.

(Psl 5 ayat (2)

PP No. 62 Th 1990).

TOKOH LAIN YANG DITENTUKAN TOKOH LAIN YANG DITENTUKAN PEMDA;PEMDA;

-- Mantan KDH, Wk KDHMantan KDH, Wk KDH-- Mantan Pimp DPRDMantan Pimp DPRD

-- Pimp/Angg LN asal daerah Pimp/Angg LN asal daerah (Psl 5 ayat (3) PP 62/1990 dan Buku (Psl 5 ayat (3) PP 62/1990 dan Buku

Pedoman Protokol Negara)Pedoman Protokol Negara)

ASPEK KEPROTOKOLANA. ASPEK YURIDIS

KEGIATAN ACARA HARUS MENGAPLIKASIKAN PERATURAN KEPROTOKOLAN NASIONAL.

B. ASPEK PSIKOLOGIS

PERLAKUAN DAN PEMBERIAN PENGHORMATAN TERHADAP SESEORANG HARUS SESUAI DENGAN KEDUDUKAN DAN / ATAU JABATANNYA

C. ASPEK SOSIOLOGIS

PENYELENGGARAAN KEPROTOKOLAN MENJUNJUNG NORMA NORMA

10

PENYELENGGARAAN KEPROTOKOLAN MENJUNJUNG NORMA NORMABERDASARKAN NILAI SOSIAL BUDAYA BANGSA CERMIN BANGSA YANG BERADAB.

D. ASPEK EKSPEKTASI

TERMINAL KEPROTOKOLAN EFEKTIF DAN EFISIEN. KARENA MENYANGKUT HARGA DIRI DIGNITY > HAM

E. ASPEK KOMPROMI

KOMPROMIKAN SESUAI SELERA DAN KEHENDAK PIMPINAN

F. ASPEK TIMBAL BALIK

MEMBERIKAN TREATMENT YANG SAMA DAN SEIMBANG

ANGGOTA DPRD

ANGGOTA DPRD BELUM TERMASUK KELOMPOK PEJABAT NEGARA, PE