MELATIH KEKOMPAKAN DAN REFRESHING DENGAN RAFTINGbpt.sragenkab.go.id/berita/berita...
Transcript of MELATIH KEKOMPAKAN DAN REFRESHING DENGAN RAFTINGbpt.sragenkab.go.id/berita/berita...
Berita BPTPM, 24/03/2014
MELATIH KEKOMPAKAN DAN REFRESHING DENGAN RAFTING
Di sela aktivitas pekerjaan rutin sebagai SKPD pelayanan publik, pada hari Sabtu
(22/3) kemarin, segenap pimpinan dan pegawai Badan Perizinan Terpadu & Penanaman
Modal (BPTPM) serta Kantor Unit Pelayanan Terpadu Penanggulangan Kemiskinan
(UPTPK) Kabupaten Sragen mengadakan kegiatan arung jeram/ rafting. Kegiatan ini
dimaksudkan untuk meningkatkan kekompakan dan kerjasama antar pegawai dalam
menjalankan tugas sebagai tim. Di samping itu juga sebagai sarana refreshing
melepaskan kejenuhan setelah melaksanakan rutinitas sehari-hari, sehingga diharapkan
semangat dan kinerja para pegawai BPTPM serta Kantor UPTPK akan meningkat
kembali.
Lokasi kegiatan arung jeram kali ini di sungai Elo Magelang, sekitar 40 menit
jarak tempuh kendaraan dari Kota Yogyakarta. Sungai Elo yang mempunyai tingkat
kesulitan dan bahaya yang sangat rendah dipilih, karena sebagian besar peserta masih
pemula serta baru pertama kali melakukan arung jeram. Jeram-jeram yang dimiliki oleh
sungai Elo adalah jeram-jeram kelas II sampai dengan III, dimana jarak pengarungannya
adalah 12 kilometer dengan lama pengarungan sekitar 2,5 sampai dengan 3 jam.
Pukul 07.30 WIB, rombongan yang berjumlah 50 orang berangkat menggunakan
1 buah Bus Pariwisata dari halaman Kantor Setda Kabupaten Sragen, lalu berhenti makan
siang di Rumah Makan JeJamuran, Sleman. Rombongan menikmati aneka olahan
makanan yang semuanya terbuat dari jamur. Setelah makan siang untuk mempersiapkan
tenaga sebelum pengarungan serta berfoto-foto ria, perjalanan dilanjutkan menuju
Magelang. Rombongan mampir di Masjid Raya Magelang untuk sholat Dhuhur,
kemudian dilanjutkan ke posko panitia pemandu arung jeram “Citra Elo” di Magelang.
Dari Posko, rombongan diangkut dengan beberapa minibus menuju lokasi start arung
jeram.
Setibanya di lokasi start, rombongan diminta untuk mengenakan peralatan
keselamatan dan peralatan pengarungan seperti jaket pelampung, helm serta dayung yang
telah dipersiapkan panitia. Peserta arung jeram yang belum bisa berenang tidak perlu
khawatir tenggelam, karena jaket pelampung yang dikenakan mampu menahan beban
tubuh hingga 150 kilogram. Setelah mendapatkan briefing dari panitia, rombongan dibagi
menjadi beberapa kelompok sehingga tiap kelompok dalam satu perahu karet berisi
maksimal 5 orang dengan 1 pemandu pengarungan. Pukul 13.00 WIB siang, seluruh
peserta turun ke sungai menuju perahu masing-masing. Para peserta tampak gembira
bercampur sedikit rasa takut ketika naik ke dalam perahu. Suasana kekhawatiran peserta
mulai pecah ketika perahu mulai berjalan dan peserta saling serang menciprat air ke
perahu lain disertai tawa ceria. Tidak ada sekat-sekat jabatan, posisi maupun usia saat itu,
karena semua saling bercanda menciprat air dengan berbagai cara penuh suka cita.
Ditambah ulah usil pemandu yang tiba-tiba menceburkan peserta atau membalikkan
perahu, menambah gelak tawa seluruh rombongan. Adrenalin mulai terpacu ketika satu
demi satu jeram-jeram yang ada dilalui dengan arahan pemandu pada masing-masing
perahu. Di tengah-tengah pengarungan, rombongan menepi di tempat peristirahatan yang
telah dipersiapkan panitia untuk sekedar minum air kelapa dan menikmati aneka makanan
ringan untuk menambah tenaga guna mengarungi sisa trip yang ada. Pada saat
pengarungan, para fotografer memotret ekspresi dan tingkah peserta dari pinggir sungai.
Ada yang serius, takut, tertawa, terjatuh bahkan ada yang sadar kamera dengan
memasang gaya narsisnya. Beberapa perahu tersangkut di bebatuan, menabrak perahu
lain dan ada yang terguling karena disengaja atau tidak.
Tempat finish pengarungan adalah di lokasi posko panitia pemandu arung jeram
“Citra Elo”, dimana sudah disediakan makanan ringan dan minuman hangat pada saat
peserta tiba setelah pengarungan. Setelah mandi dan berganti pakaian, rombongan dijamu
untuk menyantap makanan yang telah tersedia di lokasi. Hari menjelang senja ketika
seluruh rombongan telah selesai makan dan bersiap menuju bus untuk pulang kembali ke
Sragen. Ketika melewati Yogyakarta, bus mampir ke pusat oleh-oleh untuk memberi
kesempatan rombongan yang akan berbelanja buah tangan bagi keluarga dan tetangga di
rumah. (mc)