Melahirkan Pribadi Pemaaf

download Melahirkan Pribadi Pemaaf

of 2

Transcript of Melahirkan Pribadi Pemaaf

  • 8/2/2019 Melahirkan Pribadi Pemaaf

    1/2

    MELAHIRKAN PRIBADI MEMAAFKAN KESALAHAN ORANG LAIN

    DAN MENGAKUI KESALAHAN DIRI SENDIRI

    . .

    . .

    .

    . .

    Hadirin jamaah Jumat yang berbahagia!Pada kesempatan Jumat ini, marilah kita merenungkan salah satu firman Allahdalam surat Ali Imran ayat 134:

    . (:431)Artinya : dan orang-orang yang menahan amarahnya, dan mamaafkan

    kesalahan orang, Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan. (Q.S.).

    Ayat tersebut menjelaskan tentang ciri-ciri orang yang bertaqwa, yang berartimemiliki sikap suka memberi dan meminta maaf adalah termasuk sikap orangyang bertaqwa.

    Bahkan Rasulullah menandaskan :

    :

    )(

    "Ada tiga perkara, barangssiapa mau mengamalkannya, niscaya Allah akanmenghisabnya dengan hisab yang ringan dan memasukannya ke syurga dengan

    Rahmat-Nya. Yaitu kamu mau memberi kepada orang yang tidak pernahmemberimu, dan kamu mau menyambung tali persaudaraan dengan orang yangtelah memutuskan tali persaudaran dengan kamu, dan kamu mau memberi maafkepada orang yang telah menganiayamu

    Sikap mudah memberi dan meminta maaf merupakan salah satu ciri orang yangbertaqwa. Karenanya, orang yang suka memberi dan meminta maaf nilaikepribadian dan ketaqwaannya sangat luhur. Itulah sebabnya, sikap seperti inimelekat pada diri para Nabi dan Rasul Allah, para sahabat utama Nabi

    Muhammad SAW, para ahli sufi dan orang-orang yang shaleh. Sayidina Ali r.a.pernah berkata : bahwa meminta maaf adalah perbuatan yang mulia, sedangkanmemberi maaf lebih mulia di mata Allah SWT.

    Sikap seperti itu misalnya ditunjukan oleh Nabi Yusuf A.S yang memaafkansaudara-saudaranya yang dulu membuang beliau, bahkan memasukannyakedalam sumur, sikap tersebut ditunjukan pula oleh Nabi Muhammad SAW yangmemberi maaf kepada penduduk Makkah yang dulu memusuhi dakwahnya,

  • 8/2/2019 Melahirkan Pribadi Pemaaf

    2/2

    menyiksa dan mengusirnya. Dengan sikap inilah satu persatu penduduk Makkahmasuk Islam berbondong-bondong. Demikian pula beliau senantiasa memintamaaf kepada sahabat dan umatnya. Walaupun mereka mengakui bahwa beliautidak pernah berbuat salah terhadap mereka. Menjelang akhir hayatnya beliau

    mengumumkan dihadapan para sahabatnya bahwa beliau meminta maaf kepadamereka, siapa-siapa yang merasa disakiti atau tersinggung selama dalamkepemimpinannya.

    Sikap pemaaf Rasulullah SAW, juga diteladani oleh para sahabatnya danorang-orang yang shaleh, dalam sikap pemaaf.

    Namun yang masih kita prihatinkan hingga sekarang ini adalah ternyatamasih banyak orang yang tidak mau meminta maaf atas kesalahan yangdilakukannya. padahal jelas-jelas bahwa kesalahan dilakukan olehnya. Sebaliknya,masih banyak diantara kita yang enggan memberi maaf atas kesalahan yangdiperbuat orang lain, walaupun orang tersebut sudah bertaubat dan meminta maafatas kekhilafan dan kealpaannya.

    Akibat sikap enggan memberi dan meninta maaf, maka sifat-sifat dendam,marah dan benci yang ada di masyarakat kita itu, timbul akibat keengganantersebut sulit dihilangkan pada saatnya, sifat tersebut merusak tali persaudaraan.Keengganan memberi dan meminta maaf itu terjadi karena akibat rasa dendamyang timbul dalam hati, rasa dendam itu melahirkan kemarahan seseorang sulituntuk memberi maaf, bahkan lebih buruk lagi jika timbul tindakan balas dendam.Tindakan balas dendam inilah yang akhirnya merugikan dan meresahkanmasyarakat.

    Dari uraian tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa sikap mau memberimaaf dan meminta maaf merupakan bukti keluhuran pribadi seseorang dan salahsatu ciri orang yang bertaqwa. Selanjutnya dengan sikap tersebut, maka rasadendam, benci dan permusuhan dapat dihilangkan.

    Semoga Allah senantiasa memaafkan kesalahan-kesalahan kita danmemberkahi kita semua dan memberi bimbingannya kepada kita, melapangkan

    jalan yang sedang kita tempuh untuk menuju negeri Akhirat, Allah berkenanmengampuni dosa-dosa kita, dosa orang tua kita yang masih hadir bersama kitaataupun yang sudah mendahului kita . Juga Allah berkenan menghapus kesalahanorang-orang yang pernah menzalimi kita atau kita pernah berbuat salahkepadanya.