MekFlu2 Tugas Aria Ardiansyah 1304102010088

download MekFlu2 Tugas Aria Ardiansyah 1304102010088

of 23

Transcript of MekFlu2 Tugas Aria Ardiansyah 1304102010088

  • 8/18/2019 MekFlu2 Tugas Aria Ardiansyah 1304102010088

    1/23

     

    TUGAS MEKANIKA FLUIDA

    DI BUAT OLEH :

    NAMA : ARIA ARDIANSYAH

    NIM : 1304102010088

    JURUSAN TEKNIK MESIN

    FAKULTAS TEKNIK

    UNIVERSITAS SYIAH KUALA

  • 8/18/2019 MekFlu2 Tugas Aria Ardiansyah 1304102010088

    2/23

     

    Soal 12.1

    Sebuah rotor seperti yang terlihat pada Gambar C 1 2. 1 a berputar pada suatukecepatan sudut konstan m = I 00 rad/s. Wa1aupun fluida pada awalnya masuk

    ke rotor pada arah aksial, aliran melintasi sudu kebanyakan radial (lihat

    Gambar 1 2.2a). Pengukuran menunjukkan bahwa kecepatan absolut padasisi masuk dan keluar masing-masing V1 = 1 2 m/s dan V2 = 25 m/s. Apakahmesin ini pompa a tau turbin?

    Dik : = 100 /  = 12 /

     

    = 25 / Dit : Apakah mesin ini pompa atau turbin?Jawaban:

    = = 100 ⁄ 0,1  = 10 ⁄   = = 1 0 0 ⁄ 0,2  = 20 ⁄

     

    Type equation here. 

  • 8/18/2019 MekFlu2 Tugas Aria Ardiansyah 1304102010088

    3/23

     

    Dengan mengetahui kecepatan absolut fluida dan kecepatan sudu pada sisi masuk, kita

    dapat menggambar segitiga kecepatan.

    kita mengasumsikan bahwa aliran absolut pada sisi masuk barisan sudu radial (yakni, arah

    dari V1 adalah radial). Pada sisi keluar kita mengetahui kecepatan keliling sudu, U2,

    kecepatan keluar, V2, dan arah kecepatan relatif, , (akibat geometri sudu). Oleh karena

  • 8/18/2019 MekFlu2 Tugas Aria Ardiansyah 1304102010088

    4/23

     

    itu kita dapat menggambarkan secara grafik (atau secara trigonometrik) segitiga kecepatan

    keluar seperti yang ditunjukkan pada gambar. Dengan membandingkan segitiga kecepatan

     pada sisi masuk dan keluar, akan dapat dilihat bahwa seiring dengan melintasnya aliranfluida melalui barisan sudu, vector kecepatan absolut berubah arahnya sesuai/searah

    dengan gerakan sudu. Pada sisi masuk tidak ada komponen kecepatan absolut yang searah

    dengan putaran; pada sisi keluar komponen ini tidak nol. Artinya, sudu mendorong fluida pada arah gerakan sudu, oleh karena itu kerja terjadi pada fluida, memberikan energi padanya.

    Jadi mesin di atas adalah mesin Pompa bukan turbin.

  • 8/18/2019 MekFlu2 Tugas Aria Ardiansyah 1304102010088

    5/23

     

    Soal 12.2

     

    Dik :

    = 1400  

    = 2  

    = 1.9   = 7.0   = 23  = 90 Dit : a. komponen kecepatan tangensial , pada sisi keluar

     b. kenaikan head ideal ℎ c. daya  ̇ , yang dipindahkan ke fluida

    Jawaban:

    a. 

    V2 ada1ah kecepatan absolut fluida, W2 , ada1ah kecepatan relatif, dan U2 adalahkecepatan pada ujung impeller dengan

    = = 7 12⁄  2 ⁄ 1750 60min ⁄ = 107 ⁄  

  • 8/18/2019 MekFlu2 Tugas Aria Ardiansyah 1304102010088

    6/23

     

    Karena laju aliran diberikan, maka

    = 2  

    = 2 = 1400 7,48 60min 2712212⁄⁄⁄⁄ = 1400274,01 

    = 5,11 ⁄  

    Kita dapatkan bahwa

    cot =  Sehingga

    = cot =1075,11cot23 ⁄  = 9 5 , 0 ⁄  

     b.  Kenaikan head yang ideal diberikaj sebagai berikut

    ℎ = = 107 ⁄ 95,0 ⁄32,2 ⁄ = 10,16532,2 = 316  Sebagai alternative kenaikan head ideal adalah

    ℎ = cot = 1 0 7 ⁄ 32,2 ⁄ 1075,11cot23⁄⁄3 2 . 2 ⁄ = 316  

  • 8/18/2019 MekFlu2 Tugas Aria Ardiansyah 1304102010088

    7/23

     

    c.  Dengan = 0, daya yang dipindahkan dari fluida diberikan dengan persamaan ̇ = = 1,94 1400 10795,0⁄⁄⁄1./7,48 /60min⁄⁄  

    = 61.500 . ⁄ = 112 ℎ 

  • 8/18/2019 MekFlu2 Tugas Aria Ardiansyah 1304102010088

    8/23

     

    Soal 12.3

     

    Dik : = 0 , 5 ⁄   =15  = 14,7   = 20 Dit :  ?Jawaban:

    = ℎ   = ∑ ℎ =   dengan = = , ⁄ ⁄ ⁄ = ,. = 5 , 7 3 ⁄   ℎ = 205,73 ⁄

    232,2

    ⁄= 656,658

    64,4= 10,2  

    Dari Tabel B1 tekanan uap air pada 80°F adalah 0,5069 psia dan  = 62,22 lb/ft3 . = 14,7 144 .  ⁄⁄62,22⁄ 10,2 0,5069 . 144.  ⁄⁄62,22 ⁄ 15  = 7,65  

  • 8/18/2019 MekFlu2 Tugas Aria Ardiansyah 1304102010088

    9/23

     

  • 8/18/2019 MekFlu2 Tugas Aria Ardiansyah 1304102010088

    10/23

     

    Soal 12.4

     Air dipompakan dari satu tangki besar dan terbuka k e tangki lain yang jugabesar dan terbuka, seperti ditunjukkan Gambar C 1 2.4a. Diameter pipa yangdigunakan adalah 6 in. sedangkan panjang total pipa dari sisi masuk dan

    keluar 200 ft. Koefisien kerugian minor pada sisi masuk, keluar, dan belokanditunjukkan pada gambar, dan faktor gesekan untuk pipa dapat dianggapkonstan yakni sebesar 0,02. Pompa sentrifugal yang mempunyai karakteristikunjuk kerja seperti yang ditunjukkan pada Gambar C 1 2.4b dianggapmerupakan sebuah pompa yang baik untuk sistem aliran pada instalasi tersebut.

  • 8/18/2019 MekFlu2 Tugas Aria Ardiansyah 1304102010088

    11/23

     

    Penggunaan persamaan energy antara dua permukaan bebas tangki, seperti yang

    ditunjukkan oleh titik (1) dan (2), memberikan

    Dik : = 6  ℓ=200   = 0,02  =10 Dit : =? Jawab:

    +

    2 + + ℎ = +

    2 + + ℓ

    2 +

    ℎ =10+0,02 200 612⁄ +0,5+1,5+1,0 232,2 ⁄   1 Koefisien kerugian minor yang ditentukan. Karena,

    =  =

    ⁄ 4 6 1 2 ⁄

    ⁄ 

    Persamaan 1 dinyatakan sebagai,

    ℎ = 10 + 4,43  ℎ =10+2.210×10−  = 1 6 0 0 ⁄  Besarnya head pompa yang diperlukan poros pompa adalah

    66,5 0,84 =79,2 Besarnya daya yang diperlukan untuk menjalankan pompa adalah 

     ̇ = ℎ  

  • 8/18/2019 MekFlu2 Tugas Aria Ardiansyah 1304102010088

    12/23

     

    = , ⁄ /, ⁄⁄ , ⁄ ,  = 17,600 . ⁄ = 32,0 ℎ 

  • 8/18/2019 MekFlu2 Tugas Aria Ardiansyah 1304102010088

    13/23

     

    Soal 12.6

     Air untuk menggerakkan sebuah roda Pelton dialirkan melalui sebuah pipadari danau seperti yang ditunjukkan pada Gambar C l 2.6a. Hitunglah diameternossel, DI yang akan memberikan daya keluaran maksimum. Hitunglah

     juga daya maksimum dan kecepatan sudut rotor pada kondisi tersebut.z

    Dik :

    Dit : = ⋯ ?  ̇ = ⋯ ?  = ⋯ ?

     

    Jawab:  ̇ = 1  1 Diamana = = 0 dan sisi keluar nossel dimana = = 0, dan menjadi,

    = 2 + ℎ  2 Dimana hilangnya tekanan diberikan dalam bentuk factor gesekan ,

    ℎ = ℓ 2 Kecepatan V, dari fluida dalam pipa dengan diameter D diperoleh dari persamaankontinuitas sebagai berikut, =   = ( )  

  • 8/18/2019 MekFlu2 Tugas Aria Ardiansyah 1304102010088

    14/23

     

    Dari persamaan 2 kita hilangkan tekanan minor yang terjadi pada sisi masuk pipa dan

    nossel,

    = 1 + ℓ (

    )

    2  3

     

    Untuk mencari   = 21 + ℓ

    ⁄ 

    =[

    232,2 ⁄ 200

    1+0,02(1000 8 12⁄ ) ( 8 12⁄ )

    ]

    ⁄= 113,5

    √ 1 + 152   4 

    Dengan menggabungkan persamaan 1 dan 4 dan menggunakan =  4 akandidapatkan daya sebagai fungsi  dan U sebagai

     ̇ = 232 √ 1 + 152 113,5√ 1 + 152 5 di mana u dinyatakan dalam ft/s dan wshaft dalam St·lb/s.

  • 8/18/2019 MekFlu2 Tugas Aria Ardiansyah 1304102010088

    15/23

     

    Seperti yang ditunjukkan o1eh Persamaan 12.52, daya maksimum (da1am bentuk

    variasinya terhadap U) terjadi saat U = Vl/2 dan saat digunakan dengan Persamaan 4 dan 5

    akan menghasilkan

     ̇ = 1,04×10

    1 + 152 ⁄   6 

    Daya maksimum mungkin akan terjadi pada saat  ̇ = 0, dan sesuai denganPersamaan 6 dapat diperoleh

     ̇ =1,04×10 21 + 152 ⁄ (32) 1+152 ⁄ = 0 

    Atau 304 = 1 Oleh karena itu, diameter nosse1 pada daya ke1uaran maksimum ada1ah,

    = 0,239  Daya maksimum yang dicari dapat dihitung dari Persamaan 6 sebagai berikut

     ̇ = 1,04×10

    0,239

    1 + 1 5 20,239 ⁄ =3,25×10  . ⁄ 

    Atau

     ̇ =3,25×10  . ⁄ × 1 ℎ550 . ⁄ = 59,0 ℎ Kecepatan rotor pada kondisi daya maksimum dapat diperoleh dari

    = = 2  Di mana V1 diberikan o1eh Persamaan 4. Sehingga,

    = 2 =113,5√ 1 + 1 5 20,2392 32   = 30,9 ⁄ × 1 2 × 6 0 ⁄ = 295 ⁄  

  • 8/18/2019 MekFlu2 Tugas Aria Ardiansyah 1304102010088

    16/23

     

     ̇ = 2⁄ = 16 12 ⁄ ( 1 + ℓ ) ⁄  Dengan mengatur  ̇ = 0 

    =(2 ℓ) ⁄  

    Seperti gambar di atas di jelasakan saat kapasitas buangnya naik dari nol, daya kuda rem

    (bhp) akan naik, dan se1anjutnya akan turun hingga kapasitas buangnya mencapai kondisi

    maksimum. Seperti yang te1ah dije1askan sebe1umnya, apabi1a ha dan bhp diketahui, besarnyaefisiensi dapat dihitung. Seperti gambar di atas, efisiensi ada1ah fungsi dari 1aju a1iran dan akan

    mencapai harga maksimum pada suatu ni1ai 1aju aliran tertentu, yang umumnya disebut laju

    aliran normal atau kapasitas pompa. Titik-titik pada berbagai kurva yang berhubungan dengan

    efisiensi maksimum dinyatakan sebagai titik-titik efisiensi terbaik (best efficiency points, BEP).Tampak bahwa ketika kita memilih pompa untuk keperluan tertentu, umumnya kita ingin

    memiliki pompa yang beroperasi di dekat efisiensi maksimumnya.

  • 8/18/2019 MekFlu2 Tugas Aria Ardiansyah 1304102010088

    17/23

     

    Pada gambar di atas menunjukan karakteristik unjuk kerja pompa juga dinyatakan dalam

    grafik dari tipe pompa. Karena impeller-impeller dengan diameter yang berbeda dapat digunakan pada suatu se1ubung tertentu, maka dapat dipero1eh karakteristik unjuk kerja untuk beberapa

    diameter impeller dengan garis efisiensi konstan dan daya kuda rem (bhp) yang bersesuaian

    seperti yang terlihat pada gambar di atas. Perhatikan tambahan kurva yang diberikan padagambar di atas, dengan tulisan NSPHR  yang merupakan singkatan dari required net positive

     suction head . Seperti bahasan yang akan dilakukan pada subbbab selanjutnya, pentingnya arti

    kurva ini dikaitkan dengan kondisi sisi hisap pompa, yang harus diperhatikan secara cermat pada

    saat pemilihan dan penempatan pompa.

  • 8/18/2019 MekFlu2 Tugas Aria Ardiansyah 1304102010088

    18/23

     

    Soal tambahan :

    NPSH

     NPSH adalah kebutuhan minimum pompa untuk bekerja secara normal. NPSH

    menyangkut apa yang terjadi di bagian suction pompa, termasuk apa yang dating ke permukaan pendorong. NPSH dipengaruhi oleh pipa suction dan konektor-konektor,ketinggian dan tekanan fluida dalam pipa suction, kecepatan fluida dan temperature,

     NPSH dinyatakan dalam satuan feet.

    Ada 2 macam NPSH:

    -   NPSHa (Net Positive Suctio Head Available)Adalah nilai NPSH yang ada pada system di mana pompa akan bekerja.

    Dapat dicari dengan formula NPSHa = Ha + Hs – Hvp – Hf – Hi

    Ha = Atmospheric Head (dalam feet), yaitu tekanan atmosferik pada ketitinggian

    terhadap permukaan laut. (lihat contoh tabel Ha air pada beberapa elevasi terhadappermukaan laut).

    Untuk menentukan Ha kita perlu memperhatikan tangki atau vessel yang isinya akan

    disedot dengan pompa, apakah itu tangki terbuka atau berventilasi, atau apakah itu

    tertutup/kedap udara. Nilai Ha dimulai dari 33.9 feet (14.7 psi x 2.31).

    Untuk tangki tertutup tak bertekanan, nilai Ha sama dengan Hvp dan mereka saling

    menghilangkan. Untuk Tangki tertutup bertekanan, dalam setiap 10 psi tekanan

    akan ditambahkan 23.1 feet pada nilai Ha nya.

    -   NSPHr  (Net Positive Suction Head Required)Adalah nilai NPSH spesifik pompa agar bekerja dengan normal, yang diberikan oleh

     pembuat berdasarkan hasil pngetesan.

    .

  • 8/18/2019 MekFlu2 Tugas Aria Ardiansyah 1304102010088

    19/23

     

    TURBIN IMPULS

    Turbin impuls merubah aliran semburan air. Semburan turbin membentuk sudut yang

    membuat aliran turbin. Hasil perubahan momentum (impuls) disebabkan tekanan pada

    sudu turbin. Sejak turbin berputar, gaya berputar melalui kerja dan mengalihkan aliranair dengan mengurangi energi. Sebelum mengenai sudu turbin, tekanan air (energi potensial) dikonversi menjadi energi kinetik oleh sebuah nosel dan difokuskan pada

    turbin. Tidak ada tekanan yang dirubah pada sudu turbin, dan turbin tidak memerlukan

    rumahan untuk operasinya.

    TURBIN REAKSI

    Turbin reaksi digerakkan dengan air, yang merubah tekanan sehingga melewati turbin dan

    menaikkan energi. Turbin reaksi harus menutup untuk mengisi tekanan air (pengisap) atau

    mereka harus sepenuhnya terendam dalam aliran air.

  • 8/18/2019 MekFlu2 Tugas Aria Ardiansyah 1304102010088

    20/23

     

    TURBIN IMPLUS VS TURBIN REAKSI 

  • 8/18/2019 MekFlu2 Tugas Aria Ardiansyah 1304102010088

    21/23

     

    SEGITIGA KECEPATAN

    Segitiga kecepatan adalah dasar kinematika dari aliran fluida gas yang menumbuk

    sudu turbin. Dengan pemahaman segitiga kecepatan akan sangat membantu dalam

     pemahaman proses konversi pada sudusudu turbin uap atau pada jenis turbin yang lain.

    Adapun skema dari segitiga kecepatan adalah sebagai berikut:

    http://www.teknikmesin.org/wp-content/uploads/2015/05/Segitiga-kecepatan-pada-sudu-turbin-impuls.jpg

  • 8/18/2019 MekFlu2 Tugas Aria Ardiansyah 1304102010088

    22/23

     

    Keterangan:

      = Kecepatan absolut fluida yang meninggalkan nosel  = Kecepatan sudu

      = Kecepatan relatif Fluida

      = Kecepatan relatif fluida yang meninggalkan sudu

      = Kecepatan absolut fluida yang meninggalkan sudu  = Sudut nosel∅  = Sudut masuk sudu  = Sudut keluar sudu  = Sudut keluar fluidaDari segitiga kecepatan di atas, panjang pendeknya garis adalah mewakili dari besar

    kecepatan masing-masing. Sebagai contoh, fluida masuk sudu dari nosel dengan kecepatan

     kemudian ke luar dari nosel sudah berkurang menjadi

     dengan garis yang lebih

     pendek. Artinya sebagian energi kinetik fluida masuk sudu diubah menjadi energi kinetiksudu dengan kecepatan  , kemudian fluida yang sudah memberikan energinyameninggalkan sudu dengan kecepatan . Proses perubahan atau konversi energi pada turbinadalah sama dengan perubahan energi pada motor bakar, tetapi dengan metode yang berbeda.

    Untuk motor bakar, pada langkah ekspansi fluida gas yaitu gas pembakaran energinya

    mengalami penurunan bersamaan dengan penurunan tekanan di dalam silinder. Hal itu terjadi

    karena sebagian energinya diubah menjadi energi kinetik gas pembakaran dan dikenakan

  • 8/18/2019 MekFlu2 Tugas Aria Ardiansyah 1304102010088

    23/23

     

    langsung pada torak. Karena ada dorongan dari energi kinetik gas pembakaran torak bergerak

    searah dengan gaya dorong tersebut, kondisi ini disebut langkah tenaga.

    Pada turbin, proses perubahan energi mulai terjadi di nosel, yaitu ekspansi fluida gas

     pada nosel. Pada proses ekspansi di nosel, energi fluida mengalami penurunan, demikian

     juga tekanannya. Bersamaan dengan penurunan energi dan tekanan, kecepatan fluida gas

    naik, dengan kata lain energi kinetik fluida gas naik karena proses ekspansi. Kemudian,

    fluida gas dengan energi kinetik tinggi menumbuk sudu turbin dan memberikan sebagian

    energinya ke sudu, sehingga sudu pun begerak. Perubahan energi dengan tumbukan fluida di

    sudu adalah azas impuls.

    Untuk perubahan energi dengan azas reaksi, sudu turbin reaksi berfungsi seperti nosel.

    Hal ini berarti, pada sudu turbin reaksi terjadi proses ekspansi, yaitu penurunan tekanan

    fluida gas dengan dibarengi kenaikan kecepatan. Karena prinsip reaksi adalah gerakan

    melawan aksi, jadi dapat dipahami dengan kenaikan kecepatan fluida gas pada sudu turbinreaksi, sudu turbin pun akan bergerak sebesar nilai kecepatan tersebut dengan arah yang

     berlawanan.