Mekanisme Terjadinya Benjolan Pada Paha
-
Upload
novhy-alfino-nezious -
Category
Documents
-
view
222 -
download
0
Transcript of Mekanisme Terjadinya Benjolan Pada Paha
8/13/2019 Mekanisme Terjadinya Benjolan Pada Paha
http://slidepdf.com/reader/full/mekanisme-terjadinya-benjolan-pada-paha 1/3
Mekanisme terjadinya benjolan pada paha :
Tumor ganas merupakan proses yang biasanya makan waktu lama
sekali,bermula ketika sel abnormal diubah oleh mutasi genetik dari DNA seluler.
Selabnormal ini membentuk klon dan mulai berfoliferasi secara
abnormal,mengabaikan sinyal mengatur pertumbuhan dalam lingkungan sekitar sel
tersebutkemudian dicapai suatu tahap dimana sel mendapatkan ciri-ciri invasif. Dan
terjadiperubahan pada jaringan sekitarnya sel-sel tersebut menginfiltrasi
jaringansekitarnya dan memperoleh akses ke limfe dan pembuluh-pembuluh darah,
melalui pembuluh darah tersebut sel-sel dapat terbawa ke area lain dalam tubuhuntuk
membentuk metastase. Penyebaran limfogen terjadi karena sel kanker menyusup ke
saluran limfe kemudian ikut aliran limfe menyebar dan menimbulkanmetastasis di
kelenjar limfe regional. Pada umumnya kanker mula-mula menyebar dengan cara ini
baru kemudian menyebar hematogen, pada permulaan penyebaran hanya terjadi pada
satu kelenjar limfe saja tetapi selanjutnya terjadipada kelenjar limfe regional lainnya.
Setelah menginfiltrasi kelenjar limfe selkanker dapat menembus dinding struktursekitar menimbulkan perlekatan.Kelenjar limfe satu dengan yang lain sehingga
membentuk paket kelenjar limfe.Penyebaran hematogen terjadi akibat sel kanker
menyusup ke kapiler darahkemudian masuk ke pembuluh darah dan menyebar
mengikuti aliran darahvenasampai organ lain.Tulang adalah suatu jaringan dinamis
yang tersusun dari tiga jenis sel:osteoblas, osteosit, dan osteoklas.
Osteoblas membangun tulang denganmembentuk kolagen tipe I dan
proteoglikan sebagai matriks tulang atau jaringanosteoid melalui suatu proses yangdisebut osifikasi.Ketika sedang aktif menghasilkan jaringan osteoid, osteoblas,
mensekresikan sejumlah besar fosfatase alkali, yang memegang peranan dalam
mengendapkan kalsium danfosfat kedalam matriks tulang. Sebagian dari fosfotase
alkali akan memasuki aliran darah, dengan demikian maka keadaan fosfotase alkali
di dalam darah dapatmenjadi indikator yang baik tentang pembentukan tulang setelah
mengalami patahtulang atau pada kasus metastasis kanker ke tulang.
8/13/2019 Mekanisme Terjadinya Benjolan Pada Paha
http://slidepdf.com/reader/full/mekanisme-terjadinya-benjolan-pada-paha 2/3
Osteosit adalah sel-seltulang dewasa yang bertindak sebagai suatu lintasan
untuk pertukaran kimiawi untuk tulang yang padat. Osteoklas adalah sel-sel besar
berinti banyak yangmemungkinkan mineral dan matriks tulang dapat diabsorbsi.
Tidak sepertiosteoblas dan osteosit, osteoklas adalah proses pengikisan
tulang.Metabolisme tulang diatur oleh beberapa hormon yaitu hormon
kalsitonin,hormon paratiroid dan vit D. Hormon kalsitonin berperan mengabsorbsi
kalsiumdalam darah pada proses pembentukan tulang sedang hormon paratiroid
berperanmengabsorbsi kalsium dalam tulang untuk memenuhi kebutuhan tubuh
akankalsium ke dalam sirkulasi darah. Suatu peningkatan kadar hormone
kalsitoninmempunyai efek terjadinya peningkatan absorbsi ke dalam tulang
sehinggamengakibatkan terjadinya pengapuran tulang yang menjadikan tulangtulang
rawanmenjadi keras. Jika terjadi peningkatan hormon paratiroid (PTH) mempunyai
efeklangsung menyebabkan kalsium dan fosfat diabsorbsi dan bergerak
memasukiserum. Di samping itu peningkatan kadar PTH secara perlahan-
lahanmenyebabkan peningkatan jumlah dan aktivitas osteoklas, sehingga
terjadidemineralisasi. Peningkatan kadar kalsium serum pada hiperparatiroidisme
dapatpula menimbulkan pembentukan batu ginjal. Vitamin D mempengaruhideposisidan absorbsi tulang seperti yang terlihat pada kadar PTH yang tinggi.
Mekanisme terjadinya benjolan pada paha benjolan pada paha dapat terjadi
karena adanya mutasi gen TP 53 dan MDM2. hal ini menyebabkan pertumbuhan
abnormal sel. pertumbuhan yangabnormal tersebut kemudian menginvasi jaringan
lunak dan menimbulkanreaksi osteolitik dan atau osteoblastik sehingga
menyebabkan destruksitulang lokal dan menimbulkan penimbunan periosteum yang
baru danmenyebabkan pertumbuhan tulang yang abortif(kanker) dimanatulangtumbuh 2x lebih cepat dari normalnya dan menekan jaringan sekitarnya danmengakibatkan
perubahan bentuk tulang dan timbul benjolan. disamping itupertumbuhan tulang yang abortif
mengakibatkan distrofi dan atrofi ototsehingga membatasi gerakan