Mekanisme Pada Seseorang Ketika Tertusuk Duri

5
Tugas Modul 2.1 A (Bahasan Kasus) Kelompok 6, kelas C Nama anggota kelompok 6 : 1. Nadilla Izzati Wahyu 2. Diva Choirunissa 3. Rifqi Adi Kelvianto 4. Erick 5. Adelina Rahmadini 6. Alifia Afina 7. Dita Mustika Devi 8. Nurul Harnisa 9. Vikana Ra’uf Mardiyan 10. Elke Vanissa F FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI UNIVERSITAS PROF.DR. MOESTOPO (Beragama)

description

Fisiologi

Transcript of Mekanisme Pada Seseorang Ketika Tertusuk Duri

Page 1: Mekanisme Pada Seseorang Ketika Tertusuk Duri

Tugas Modul 2.1 A (Bahasan Kasus)

Kelompok 6, kelas C

Nama anggota kelompok 6 :

1. Nadilla Izzati Wahyu2. Diva Choirunissa3. Rifqi Adi Kelvianto4. Erick5. Adelina Rahmadini6. Alifia Afina7. Dita Mustika Devi8. Nurul Harnisa9. Vikana Ra’uf Mardiyan

10. Elke Vanissa F

FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI

UNIVERSITAS PROF.DR. MOESTOPO (Beragama)

Page 2: Mekanisme Pada Seseorang Ketika Tertusuk Duri

Ilustrasikan mekanisme pada seseorang ketika tertusuk duri.

a. Jelaskan penghantaran impuls ke SSP pada saat tertusuk duri (lengkung reflex) ?b. Bagaimana cara kerja otot menerima impuls hingga menghasilkan gerak ?c. Mengapa seseorang masih dapat merasakan sakit meskipun peristiwa tersebut sudah

berlalu?d. d. Apakah reaksi yang terjadi jika seseorang melihat duri setelah pernah mengalami

tertusuk duri?

Bahasan Kasus :

Ketika seseorang tertusuk duri dalam system saraf ini berhubungan dengan impuls ke SSP(Sistem Saraf Pusat) lengkung reflex. Dan berikut mekanisme penghantaran impuls saat tertusuk duri.

Mekanisme penghantaran impuls ke sistem saraf pusat ( lengkung reflek) :

Stimulus pada organ reseptor – sel saraf sensorik pusat – sel penghubung (asosiasi) pada sumsum tulang belakang – sel saraf motorik – respon pada organ efektor(otot/kelenjar)

Organ sensorik yang menerima impuls yaitu kulit. Serabut saraf sensorik yang menghantarkan impuls tersebut menuju sel-sel ganglion radiks posterior dan selanjutnya serabut sel-sel akan meneruskan impuls-impuls menuju substansi pada kornus posterior medula spinalis. Sumsum tulang belakang menghubungkan antara impuls menuju kornu medula spinalis. Sel saraf motorik menerima impuls dan mengantar impuls-impuls ini melalui serabut motorik. Organ motorik melaksanakan gerakan karena dirangsang oleh impuls saraf motorik. 

Ketika tertusuk duri secara reflek tubuh kita memberikan reaksi,terhadap impuls yang diterima dari luar. Reaksi tersebut berupa gerakan reflex otot kita yang dikendalikan oleh sistem saraf motorik.

Mekanisme cara kerja otot menerima impuls hingga menghasilkan gerak : Orang tertusuk duri → sensasi diteruskan ke korteks sensorik; dianalisa → korteks sensorik asosiasi; diterjemahan → korteks premotorik; program dan pola → korteks motorik primer; eksekusi gerakan → otot; kontraksi.

Sistem motorik merupakan sistem yang mengatur segala gerakan pada manusia. Gerakan diatur oleh pusat gerakan yang terdapat di otak., diantaranya yaitu area motorik di korteks, ganglia basalis, dan cerebellum. Jaras untuk sistem motorik ada 2 yaitu : traktus piramidal dan ekstrapiramidal.

Traktus piramidal merupakan jaras motorik utama yang pusatnya di girus presentralis (area 4 Broadmann), yang disebut juga korteks motorik primer. Impuls motorik dari pusat motorik disalurkan melalui traktus piramidal ke saraf perifer menuju ke otot. Area motorik lain yang terletak di depan korteks motorik primer adalah korteks premotorik (area 6 Broadmann).

Page 3: Mekanisme Pada Seseorang Ketika Tertusuk Duri

Area ini merupakan area asosiasi korteks motorik yang membangkitkan pola gerakan untuk disampaikan ke korteks motorik primer.

Selain reaksi gerak setelah kita tertusuk duri, kita juga merasakan rasa sakit/nyeri. Reseptor nyeri mempunyai tiga kategori, yaitu nosiseptor mekanis yang berespon terhadap kerusakan mekanis, seperti tusukan, benturan, dan cubitan, nosiseptor termal yang berespon terhadap suhu yang berlebihan terutama panas, nosiseptor polimodal yang berespon setara terhadap semua jenis rangsangan yang merusak, termasuk iritasi zat kimia yang dikeluarkan dari jaringan yang cidera.

Reseptor-reseptor nyeri tersebut dapat memicu terlepasnya zat kimia yang dapat merangsang nosiseptor. Nosiseptor terletak di semua bagian tubuh terutama pada periosteum, dinding arteri, tentorium cerebri dan permukaan pada persendian kecuali otak dan alveoli paru

Tahapan Fisiologi Nyeri: Trasduksi Transmisi Persepsi Modulasi

Tahap TrasduksiStimulus akan memicu sel yang terkena nyeri utk melepaskan mediator kimia                    (prostaglandin, bradikinin, histamin, dan substansi P) yg mensensitisasi nosiseptorMediator kimia akan berkonversi mjd impuls2 nyeri elektrik

Tahap TransmisiTerdiri atas 3 bagian :Nyeri merambat dari serabut saraf perifer (serabut A-delta dan serabut C) ke medula spinalisTransmisi nyeri dari medula spinalis ke batang otak dan thalamus melalui jaras spinotalamikus (STT) -> mengenal sifat dan lokasi nyeriImpuls nyeri diteruskan ke korteks sensorik motorik, tempat nyeri di persepsikan

Tahap PersepsiTahap kesadaran individu akan adanya nyerimemunculkan berbagai strategi perilaku kognitif utk mengurangi kompenen sensorik dan afektif nyeri

Tahap ModulasiDisebut juga tahap desendenFase ini neuron di batang otak mengirim sinyal2 kembali ke medula spinalisSerabut desenden itu melepaskan substansi (opioid, serotonin, dan norepinefrin) yg akan menghambat impuls asenden yg membahayakan di bag dorsal medula spinalis

Page 4: Mekanisme Pada Seseorang Ketika Tertusuk Duri

Jadi ketika tangan kita tertusuk duri maka stimulus nyeri akan melalui proses dari fisiologi nyeri sehingga pada akhirnya ketika stimulus sampai ke otak dan dipersepsikan secara cepat dengan hitungan detik kita akan sadar dan kita akan memberikan respon karena kita merasa sakit.

Ketika kita telah mengalami tertusuk duri secara otomatis maka kita akan bereaksi yaitu menghindari duri tersebut karena kita sudah pernah merasakan tertusuk duri tersebut. Sebagian kecil informasi sensorik yang penting yang dapat segera menimbulkan impuls motorik. Sebagian besar sisanya akan disimpan untuk dimasa yang akan datang dipakai untuk mengatur aktivitas motorik dan dipaki untuk pengolahan ingatan. Penyimpanan informasi ini merupakan suatu proses yang kita sebut sebagai memori dan proses ini juga merupakan fungsi dari sinaps.

Karena di dalam sel saraf terdapat sel memori sehingga peristiwa yang telah terjadi tersimpan dalam sel memori tersebut sehingga saat melihat duri kembali, ia akan menghindar dari duri tersebut karena ingatan rasa sakit itu tersimpan dalam sel memorinya.