PERAN PUNGUAN IKATAN KELUARGA BATAK DURI SEKITARNYA...

98
PERAN PUNGUAN IKATAN KELUARGA BATAK DURI SEKITARNYA (1999-2014) SKRIPSI Disusun untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Humaniora Program Studi Sejarah Oleh: Claudia Gianini 154314018 PROGRAM STUDI SEJARAH, FAKULTAS SASTRA UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2020 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Transcript of PERAN PUNGUAN IKATAN KELUARGA BATAK DURI SEKITARNYA...

Page 1: PERAN PUNGUAN IKATAN KELUARGA BATAK DURI SEKITARNYA …repository.usd.ac.id/36629/2/154314018_full.pdf · Claudia Gianini, Peran Punguan Ikatan Keluarga Batak Duri Sekitarnya Tahun

PERAN PUNGUAN IKATAN KELUARGA BATAK DURI SEKITARNYA

(1999-2014)

SKRIPSI

Disusun untuk Memenuhi Persyaratan

Memperoleh Gelar Sarjana Humaniora

Program Studi Sejarah

Oleh:

Claudia Gianini

154314018

PROGRAM STUDI SEJARAH, FAKULTAS SASTRA

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2020

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 2: PERAN PUNGUAN IKATAN KELUARGA BATAK DURI SEKITARNYA …repository.usd.ac.id/36629/2/154314018_full.pdf · Claudia Gianini, Peran Punguan Ikatan Keluarga Batak Duri Sekitarnya Tahun

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 3: PERAN PUNGUAN IKATAN KELUARGA BATAK DURI SEKITARNYA …repository.usd.ac.id/36629/2/154314018_full.pdf · Claudia Gianini, Peran Punguan Ikatan Keluarga Batak Duri Sekitarnya Tahun

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 4: PERAN PUNGUAN IKATAN KELUARGA BATAK DURI SEKITARNYA …repository.usd.ac.id/36629/2/154314018_full.pdf · Claudia Gianini, Peran Punguan Ikatan Keluarga Batak Duri Sekitarnya Tahun

iv

MOTTO

Kemenangan hanya diberikan kepada mereka yang memimpikannya

Charles de Gaulle

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 5: PERAN PUNGUAN IKATAN KELUARGA BATAK DURI SEKITARNYA …repository.usd.ac.id/36629/2/154314018_full.pdf · Claudia Gianini, Peran Punguan Ikatan Keluarga Batak Duri Sekitarnya Tahun

v

HALAMAN PERSEMBAHAN

Skripsi ini saya persembahkan teruntuk Orangtuaku yang telah berkorban untuk

masa depanku. Saudara-saudariku dan sahabat-sahabatku yang telah memberikan

bantuan, dukungan dan motivasi serta Almamater tercinta.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 6: PERAN PUNGUAN IKATAN KELUARGA BATAK DURI SEKITARNYA …repository.usd.ac.id/36629/2/154314018_full.pdf · Claudia Gianini, Peran Punguan Ikatan Keluarga Batak Duri Sekitarnya Tahun

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 7: PERAN PUNGUAN IKATAN KELUARGA BATAK DURI SEKITARNYA …repository.usd.ac.id/36629/2/154314018_full.pdf · Claudia Gianini, Peran Punguan Ikatan Keluarga Batak Duri Sekitarnya Tahun

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 8: PERAN PUNGUAN IKATAN KELUARGA BATAK DURI SEKITARNYA …repository.usd.ac.id/36629/2/154314018_full.pdf · Claudia Gianini, Peran Punguan Ikatan Keluarga Batak Duri Sekitarnya Tahun

viii

ABSTRAK

Claudia Gianini, Peran Punguan Ikatan Keluarga Batak Duri Sekitarnya Tahun

(1999-2014). Skripsi. Yogyakarta: Program Studi Sejarah, Fakultas Sastra,

Universitas Sanata Dharma, 2020.

Penulisan skripsi yang berjudul ―Peran Punguan Ikatan Keluarga Duri

Sekitarnya (1999-2014)‖ ini berusaha untuk menjawab tiga permasalahan dalam

penelitian ini. Pertama, mengapa orang Batak mendirikan punguan Ikatan

Keluarga Batak Duri Sekitarnya (IKBDS). Kedua, bagaimana peran punguan

IKBDS dalam penyelesaian konflik ditengah masyarakat. Ketiga, bagaimana

pengaruh punguan IKBDS terhadap masyarakat Duri.

Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif. Metode pengumpulan data

yang digunakan dalam penelitian ini adalah wawancara dan studi pustaka dengan

memanfaatkan sumber tertulis seperti buku, laporan penelitian dan jurnal.

Hasil penelitian menunjukan bahwa tujuan orang Batak mendirikan

IKBDS adalah untuk mempersatukan kembali orang Batak yang ada di kota Duri,

dan sekitarnya yang terpecah akibat konflik yang terjadi dalam kepengurusan

organisasi gereja Huria Kristen Batak Protestan (HKBP) yang berimbas kepada

kehidupan jemaatnya.

Pendirian punguan IKBDS memiliki dampak yang positif terhadap

kehidupan orang Batak yang ada di kota Duri dan sekitarnya. Punguan IKBDS

melakukan pendekatan secara perorangan maupun komunal dengan mengusung

filosofi Dalihan Na Tolu yang setiap orang Batak harus menghidupinya. Punguan

IKBDS berperan menjadi mediator ataupun mediasi bagi setiap permasalahan

yang terjadi dalam kehidupan orang Batak, baik itu permasalahan yang terjadi di

dalam rumah tangga, sesama marga ataupun permasalahan terhadap

lingkungannya.

Kata kunci : Ikatan Keluarga Batak Duri Sekitarnya (IKBDS), Orang Batak,

konflik Huria Kristen Batak Protestan (HKBP) dan masyarakat Duri.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 9: PERAN PUNGUAN IKATAN KELUARGA BATAK DURI SEKITARNYA …repository.usd.ac.id/36629/2/154314018_full.pdf · Claudia Gianini, Peran Punguan Ikatan Keluarga Batak Duri Sekitarnya Tahun

ix

ABSTRACT

Claudia Gianini, , Peran Punguan Ikatan Keluarga Batak Duri Sekitarnya Tahun

(1999-2014). An Undergraduate Thesis. Yogyakarta: Department of History,

Faculty of Letters, Sanata Dharma University, 2020.

The writing of this thesis entitled “Peran Punguan Ikatan Keluarga

Batak Duri Sekitarnya Tahun (1999-2014)” tries to answer 3 questions in this

research. First, why the Batak people founded the IKBDS. Second, how the role

of IKBDS in conflict resolution in the community. Third, how the IKBDS

influences the Duri community.

This research is a qualitative research. The method used in this research is

interview and literature review by using written resources like books, research

report, and journal.

The result showed that the goal of the Batak people to establish IKBDS

was to reunite the Batak people in Duri, and its surroundings which were split due

to conflicts that occurred in the management of the HKBP church organization

which impacted the life of the congregation.

The establishment of IKBDS association has a positive impact on the lives

of Batak people in Duri and its surroundings. The IKBDS association takes an

individual or communal approach by carrying out the philosophy of Dalihan Na

Tolu that every Batak person must live on. The IKBDS association has the role of

being a mediator for every problem that occurs in the household, fellow clans or

problems with the environment.

Keyword: IKBDS, Batak people, HKBP conflict, and Duri community.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 10: PERAN PUNGUAN IKATAN KELUARGA BATAK DURI SEKITARNYA …repository.usd.ac.id/36629/2/154314018_full.pdf · Claudia Gianini, Peran Punguan Ikatan Keluarga Batak Duri Sekitarnya Tahun

x

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat, rahmat,

dan perlindunganNya penulis dapat menyelesaikan tugas akhir ini yang berjudul

―Peran Punguan Ikatan Keluarga Batak Duri Sekitarnya (1999-2014)‖ ini

telah selesai penulis susun. Karya ini tidak lepas dari bantuan orang-orang yang

berada disekitar penulis, untuk itu penulis ucapkan terima kasih kepada:

1. Kedua orang tua saya bapak dan mamak, kakak dan adek penulis Hillery

Sucihati, Megawati Maria Putri, dan Simon Petrus yang selalu

memberikan dukungan, doa, dan motivasi kepada penulis.

2. Seluruh dosen Program Studi Sejarah, yang selama ini telah mengajarkan

dan berbagi banyak ilmu pengetahuan.

3. Bapak Drs. Silverio R. L. Aji Sampurno M. Hum., selaku dosen

pembimbing, yang banyak memberi ilmu, bimbingan dan arahan dengan

penuh kesabaran dalam pengerjaan skripsi ini.

4. Bapak Dr. Yerry Wirawan, selaku DPA, yang selama ini sudah

memberikan banyak pengalaman dan ilmu yang bermanfaat.

5. Mas Heri Priyatmoko, M.A, yang selama ini sudah memberikan ilmu yang

bermanfaat serta ilmu lapangan yang mengasyikkan.

6. Romo Dr. Fx Baskara T. Wardaya SJ, yang telah memberikan ilmu dan

pengalaman yang luar biasa kepada saya.

7. Mendiang Bapak Hb. Hery Santosa M. Hum, yang sudah membimbing

dan berbagi ilmu yang bermanfaat kepada saya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 11: PERAN PUNGUAN IKATAN KELUARGA BATAK DURI SEKITARNYA …repository.usd.ac.id/36629/2/154314018_full.pdf · Claudia Gianini, Peran Punguan Ikatan Keluarga Batak Duri Sekitarnya Tahun

xi

8. Mendiang Ibu Dr. Lucia Juningsih, M. Hum, yang sudah memberikan ilmu

yang bermanfaat.

9. Sekretariat Fakultas Sastra yaitu Mas Doni yang sudah banyak membantu

saya dalam menyiapkan surat izin penelitian ini serta selama perkuliahan.

10. Para informan yang sudah mau saya wawancarai yaitu, pengurus IKBDS,

11. Sahabat-sahabat terbaik penulis, Laili, Nita, Luci. Terima kasih buat

waktu, kebersamaan, dukungan dan semangatnya terhadap penulis.

Semoga kita sukses dijalannya masing-masing.

12. Kepada Zenriko, terimakasih bimbingan dan masukannya selama penulis

mengerjakan tugas akhir ini.

13. Teman-teman Sejarah 2015 terima kasih banyak buat waktu dan

kebersamaan yang terasa singkat ini. Sukses buat kalian semua.

14. Dan semua pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan

penelitian ini, yang tidak dapat disebutkan satu persatu.

Skripsi ini tentunya masih banyak kekurangan, untuk itu penulis sangat

mengharapkan kritik dan saran. Penulis berharap skripsi ini dapat bermanfaat

bagi penulis, dan pembaca.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 12: PERAN PUNGUAN IKATAN KELUARGA BATAK DURI SEKITARNYA …repository.usd.ac.id/36629/2/154314018_full.pdf · Claudia Gianini, Peran Punguan Ikatan Keluarga Batak Duri Sekitarnya Tahun

xii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ............................................................................................ i

HALAMAN PERSETUJUAN .............................................................................. ii

HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................... iii

HALAMAN MOTTO .......................................................................................... iv

HALAMAN PERSEMBAHAN .......................................................................... v

HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA .......................................... vi

HALAMAN PERSETUJUAN AKADEMIS ........................................................ vii

ABSTRAK………………………………………………………………….....

viii

ABSTRACT…………………………………………………………………..... ix

KATA PENGANTAR .......................................................................................... x

DAFTAR ISI…………………………………………………………………..... xii

BAB I. PENDAHULUAN .................................................................................. 1

1.1 Latar Belakang Permasalahan ............................................................. 1

1.2 Pembatasan Masalah ........................................................................... 6

1.3 Rumusan Masalah ............................................................................... 7

1.4 Tujuan dan Manfaat Penelitian ........................................................... 8

1.5 Tinjauan Pustaka ................................................................................ 8

1.6 Kerangka Teori ................................................................................... 10

1.7 Metode Penelitian ................................................................................ 13

1.8 Sistematika Penulisan ......................................................................... 14

BAB II. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN ................................... 16

2.1 Kecamatan Mandau ............................................................................. 16

2.2 Kependudukan .................................................................................... 17

2.3 Potensi Mata Pencaharian di Kota Duri .............................................. 29

2.4 Sarana dan Prasarana Daerah .............................................................. 32

BAB III. IKATAN KELUARGA BATAK DURI SEKITARNYA TAHUN 1999

.............................................................................................................. 35

3.1 Kedatangan Orang Batak ke Duri ....................................................... 35

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 13: PERAN PUNGUAN IKATAN KELUARGA BATAK DURI SEKITARNYA …repository.usd.ac.id/36629/2/154314018_full.pdf · Claudia Gianini, Peran Punguan Ikatan Keluarga Batak Duri Sekitarnya Tahun

xiii

3.2 Kehidupan Orang Batak di Duri ......................................................... 37

3.3 Berdirinya Punguan Batak di Duri Tahun 1999 .................................. 45

BAB IV. Peran IKBDS dalam Penyelesaian Konflik Orang Batak Tahun 1999-

2014 .............................................................................................................

49

4.1 Pengantar………… ............................................................................. 49

4.2 Pendirian HKBP .................................................................................. 52

4.3 Konflik HKBP di Duri ........................................................................ 62

4.4 Dampak Konflik HKBP Terhadap Umat ............................................ 63

4.5 Konflik Etnik Batak dengan Etnik Minang dan Melayu ..................... 66

4.6 Peran IKBDS dalam Penyelesaian Konflik......................................... 67

4.6.1 Peran dalam Penyelesaian Konflik HKBP ................................ 70

4.6.2 Peran dalam Penyelesaian Konflik dengan Etnik Minang dan

Melayu Tahun 2012-2014 .................................................................. 72

BAB V. Penutup .................................................................................................. 75

5.1 Kesimpulan………… ......................................................................... 75

5.2 Saran………… .................................................................................... 79

DATAR PUSTAKA ........ . ................................................................................... 81

LAMPIRAN ..................... . ................................................................................... 84

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 14: PERAN PUNGUAN IKATAN KELUARGA BATAK DURI SEKITARNYA …repository.usd.ac.id/36629/2/154314018_full.pdf · Claudia Gianini, Peran Punguan Ikatan Keluarga Batak Duri Sekitarnya Tahun

xiv

DAFTAR LAMPIRAN

Gambar 1. Duri................. . ................................................................................... 84

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 15: PERAN PUNGUAN IKATAN KELUARGA BATAK DURI SEKITARNYA …repository.usd.ac.id/36629/2/154314018_full.pdf · Claudia Gianini, Peran Punguan Ikatan Keluarga Batak Duri Sekitarnya Tahun

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Batak merupakan salah satu suku yang memiliki tradisi yang kuat dalam

berprinsip dan bersifat kekeluargaan. Suku Batak lebih suka bergaul dan menjalin

hubungan kekeluargaan dengan sesama orang Batak saja, karena mereka tidak

ingin kehilangan identitasnya sebagai suku Batak. Walaupun demikian, suku

Batak selalu menghargai budaya lain dan memiliki keunikan tersendiri jika

dibandingkan dengan kebudayaan suku lain.

Suku Batak memiliki tradisi yang selalu mereka pegang teguh, yang

disebut dengan dalihan na tolu1, yang dapat mempersatukan mereka di setiap

tempat, bahkan ketika mereka memiliki perbedaan dalam keyakinan agama. Adat

budaya Batak ini memiliki tiga hal penting yang selalu mereka junjung tinggi,

yaitu hagabeon (memiliki keturunan dan berumur panjang), hasangapon (jabatan

yang baik), dan hamoraon (kehormatan).

Sangatlah penting mengenal asal-usul atau sejarah dan adat-istiadat suku

sendiri. Bagaimana asal-usul tempat tinggal, pekerjaan serta budaya2, dan adat

1 Salah satu aspek budaya Batak adalah kinship sistem, yang mengatur hubungan

relasional antara sesama masyarakat Batak, yang dikenal dengan sebutan Dalihan Na

Tolu. Dalihan ialah tiga batu tersusun tempat tungku memasak, yang sama tingginya,

sehingga tungku yang diletakkan di atasnya tidak oleng atau tidak miring. Ketiga batu

tungku tersebut merupakan gambaran dari unsur-unsur kekerabatan masyarakat adat

Batak, yaitu dongan tubu, hula-hula, dan boru. Ketiga unsur DNT tersebut berperan

penting di dalam semua aspek pelaksanaan adat sesuai dengan budaya Batak.

2 Budaya merupakan suatu sistem penilaian terhadap akhlak, identitas

kepribadian, dan norma suku bangsa tertentu. Di samping itu, budaya juga merupakan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 16: PERAN PUNGUAN IKATAN KELUARGA BATAK DURI SEKITARNYA …repository.usd.ac.id/36629/2/154314018_full.pdf · Claudia Gianini, Peran Punguan Ikatan Keluarga Batak Duri Sekitarnya Tahun

2

istiadat suku Batak. Permasalahan akan muncul dalam menjaga tradisi

kebudayaan Batak apabila mereka telah lama meninggalkan tempat asal-usul

mereka. Sejarah dan tradisi banyak yang akan berubah, bahkan dilupakan.

Berdasarkan hal tersebut penelitian ini akan mencoba menjelaskan sejarah

berdirinya IKBDS (Ikatan Keluarga Besar Duri Sekitarnya) yang merupakan

sebuah organisasi suku Batak yang berada di Duri.

Budaya Batak adalah salah satu bagian dari kekayaan budaya bangsa yang

patut untuk dipelihara, dilestarikan, serta dijaga nilai-nilai kebaikan yang

terkandung dalam tujuh falsafah Batak, yaitu: Mardebata (Bertuhan),

Marpinompar (Berketurunan), Marturtur (Punya Kekerabatan), Marpangkiriman

(Berpengarapan), Maradat (Mempunyai Adat Istiadat), Marpatik (Mempunyai

Aturan), dan Maruhum (Mempunyai Hukum).3

Dalam masyarakat Batak, terutama di daerah asal, sistem kekerabatan

suku Batak sangat dihormati. Mereka memiliki nilai persaudaraan dan solidaritas

yang tinggi antarsesama suku Batak. Hal ini dilakukan untuk mempermudah

hidup mereka dalam menjalani segala tradisi kebudayaan suku yang sangat rumit

dan beragam.

Untuk menjaga rasa persaudaraan dan solidaritas agar tetap terjaga,

mereka kemudian membentuk punguan (organisasi) kesukuan di setiap daerah

media berkomunikasi dalam kehidupan sosial yang dapat membentuk, mengontrol dan

mendorong setiap pribadi untuk bertindak sesuai dengan nilai dan norma-norma yang

dianutnya. Oleh karena itu, di samping agama, maka budaya selalu berfungsi sebagai

sumber nilai moral dan hal-hal yang baik di dalam kehidupan manusia

3 Djapiter Tinambunan, Orang Batak Kasar?: Membangun Citra Dan Karakter,

Jakarta, Gramedia, 2010. hlm. XIV.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 17: PERAN PUNGUAN IKATAN KELUARGA BATAK DURI SEKITARNYA …repository.usd.ac.id/36629/2/154314018_full.pdf · Claudia Gianini, Peran Punguan Ikatan Keluarga Batak Duri Sekitarnya Tahun

3

yang ditempati. Seperti halnya di bona pasogit (daerah asal) dan di daerah

perantauan.

Punguan merupakan suatu kumpulan pada suatu kelompok masyarakat

Batak yang secara keluarga dan iman telah bersatu dalam rasa persaudaraan.

Terbentuknya punguan ini didasari oleh ikatan emosional sesama orang Batak.

Punguan ini biasa dijumpai pada masayarakat yang masih berada di bona pasogit

maupun masyarakat Batak yang sudah meninggalkan kampung halamannya

(perantauan).

Dalam kehidupan modern, mengglobal, dan penuh dengan persaingan

yang amat keras, tidak sedikit orang Batak yang merasa terasingkan serta sulit

mendapatkan bantuan. Dengan demikian, mereka mencari kembali tempat atau

lingkungan asal tempat mereka mendapatkan kembali rasa aman dan tenteram

layaknya berkumpul seperti di persekutuan keluarga, marga, suku, dan juga

agama.

Berhubungan dengan hal itu, fungsi dari Punguan Batak ialah untuk

memelihara identitas dan akar budaya. Seperti Contohnya mengunjungi atau

dikunjungi oleh para saudara dan kerabat secara rutin, bertutur kembali dalam

bahasa asal mereka, menikmati makanan khas suku Batak, dan melakukan

kebiasaan-kebiasaan adat. Oleh karena itu, orang Batak tetap merasakan

identitasnya terpelihara. Selanjutnya, suku Batak juga merasa tetap mempunyai

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 18: PERAN PUNGUAN IKATAN KELUARGA BATAK DURI SEKITARNYA …repository.usd.ac.id/36629/2/154314018_full.pdf · Claudia Gianini, Peran Punguan Ikatan Keluarga Batak Duri Sekitarnya Tahun

4

akar budaya agar tidak hilang dan runtuh di tengah kehidupan yang semakin

modern. 4

Dalam masyarakat Batak terdapat berbagai punguan yang didirikan oleh

setiap kelompok. Jika digolongkan, keseluruhan punguan itu akan terbagi menjadi

dua jenis. Pertama, punguan marga. Punguan ini ialah kumpulan warga Batak

yang didasarkan atas marga5, yaitu punguan yang dibuat berdasarkan keturunan

nenek moyang. Contoh punguan ini adalah Punguan marga Sihombing, punguan

marga Ginting, punguan marga Pakpak, punguan marga Sibagariang, dan lain-

lain. Kedua, punguan parsahutaon. Punguan ini didirikan dengan

mengatasnamakan sebuah nama kampung atau daerah, misalnya IKBDS (Ikatan

Keluarga Batak Duri Sekitarnya), punguan daerah tempat tinggal, punguan DOS

NI ROHA PACCA (Pondok Jagung, Adena, Carisa, dan Calesta).

Keberadaan suku Batak di Kota Duri, tentunya mempengaruhi keberadaan

suku yang mendiami daerah itu sebelumnya. Suku yang pertama berada di Duri

ialah suku Melayu dan suku Sakai. Keberadaan suku Melayu di wilayah Duri

masih mendominasi hingga saat ini, namun keberadaan suku Sakai lambat laun

semakin tergusur karena jumlah suku pendatang yang berada di wilayah ini

semakin banyak. Semakin berkembang dan merosotnya peradaban kedua suku ini

dipengaruhi oleh faktor kemajuan zaman. Indikator kemerosotan suku Sakai ialah

semakin berkurangnya jumlah mereka dalam menempati wilayah-wilayah yang

ada di Duri. Suku ini semakin terpinggirkan dan tertinggal dalam hal imu

4 O.H. Purba, dkk. Migrasi Spontan Batak Toba (Marserak), Medan, Monora,

1997, hlm. 5-16.

5 Dalam suku Batak, marga adalah identitas diri yang paling utama, karena tidak

ada orang Batak yang tidak memiliki marga.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 19: PERAN PUNGUAN IKATAN KELUARGA BATAK DURI SEKITARNYA …repository.usd.ac.id/36629/2/154314018_full.pdf · Claudia Gianini, Peran Punguan Ikatan Keluarga Batak Duri Sekitarnya Tahun

5

pengetahuan dan teknologi. Hal ini dapat dilihat dari cara kehidupan mereka yang

nomaden dan mata pencaharian berburu dan mencari ikan di sungai. Suku

Melayu mampu beradaptasi dan menerima dengan cepat proses kemajuan zaman.

Suku Melayu juga membuka diri dan menerima dengan cepat terhadap suku

pendatang, sedangkan suku Sakai sangat lambat untuk menerima kemajuan zaman

dan juga sangat tertutup terhadap masyarakat pendatang.

Secara kultural daerah Duri mempunyai kultur sendiri, yaitu kultur

Melayu. Setiap suku yang berada di Duri ini mempunyai kultur yang berbeda

antarsuku yang lain. Salah satunya, yaitu suku Batak. Secara kultural suku Batak

dan suku Melayu sangat berbeda. Untuk menjaga kultur daerah asal agar tidak

terkontaminasi dengan kultur Melayu, dari perbedaan inilah mendorong suku

Batak yang ada di daerah Duri untuk membentuk suatu punguan agar tetap terjaga

budaya mereka, yaitu budaya persaudaraan dan solidaritas yang tinggi serta

budaya adat istiadat.6

Dengan melihat konsep Dalihan Na Tolu, dapat diketahui bahwa

hubungan kekerabatan sangat penting bagi kehidupan orang Batak. Hal ini yang

menjadi dasar mengapa dalam kehidupan orang Batak yang berada di perantauan

sangatlah penting menjaga tradisi mereka. Dengan status sebagai suku perantau di

Duri, tentunya orang Batak tidak ingin meninggalkan tradisi-tradisi kesukuan

mereka. Kekhawatiran orang Batak akan kepunahan tradisi leluhur mereka

menjadi faktor utama orang Batak mendirikan sebuah punguan kesukuan di mana

pun mereka merantau. Suku Batak yang merantau ke daerah Duri berharap dengan

6 Bungaran Antonius Simanjuntak, Konflik Status dan Kekuasaan Orang Batak

Toba: Bagian Sejarah Batak, Jakarta, Yayasan Pustaka Obor Indonesia, 2009. hlm. 87.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 20: PERAN PUNGUAN IKATAN KELUARGA BATAK DURI SEKITARNYA …repository.usd.ac.id/36629/2/154314018_full.pdf · Claudia Gianini, Peran Punguan Ikatan Keluarga Batak Duri Sekitarnya Tahun

6

berdirinya punguan Batak, semakin terjalinlah hubungan yang baik antara sesama

orang Batak di daerah Duri. Orang Batak melihat bahwa tantangan mereka dalam

menjaga tradisi adat leluhur mereka di Duri sangatlah sulit. Hal ini disebabkan

karena Duri adalah daerah perantauan dan beberapa suku berbaur di daerah ini.

1.2 Pembatasan Masalah

Penelitian mengambil rentang waktu 1999—2014. Tahun 1999 dipilih

sebagai awal periode, karena pada tahun ini IKBDS (Ikatan Keluarga Batak Duri

Sekitarnya) dibentuk oleh orang Batak di Duri dan merupakan tahun rekonsiliasi

terjadi atas konflik ditengah-tengah punguan orang Batak. Permasalahan yang

terjadi dalam gereja HKBP (Huria Kristen Batak Protestan) mengakibatkan

perpecahan kesatuan punguan suku Batak di berbagai daerah. Demikian juga

dengan suku Batak yang tinggal di daerah Duri terpengaruh oleh perpecahan

tersebut sehingga terjadi konflik antara suku Batak.

Tahun 2014 dipilih sebagai akhir periode penelitian tentang punguan

Batak di Duri karena adanya peran IKBDS dalam pemulihan pascakonflik dengan

masyarakat lokal7. Dengan mengacu pada tahun awal berdirinya suatu punguan

suku Batak terbesar di Duri inilah, penelitian ini akan dibatasi dari tahun 1999—

2014.

7 Menurut Mac Iver dan Page, masyarakat merupakan manusia yang hidup

bersama, hidup bersama dapat diartikan sama dengan hidup dalam suatu tatanan

pergaulan dan keadaan ini akan tercipta apabila manusia melakukan hubungan.

Mayarakat ada tiga jenis, yaitu: Indigineous (masyarakat asli, seperti orang Sakai), native

(pendatang yang lahir, dan tinggal disana, dan memakai bahasa ibu asli daerah yang

ditempati) ,lokal (suatu masyarakat yang berasal dari daerah sendiri, dan bertempat

tinggal di daerah yang ditempati, seperti Minang, Jawa, Batak)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 21: PERAN PUNGUAN IKATAN KELUARGA BATAK DURI SEKITARNYA …repository.usd.ac.id/36629/2/154314018_full.pdf · Claudia Gianini, Peran Punguan Ikatan Keluarga Batak Duri Sekitarnya Tahun

7

Penelitian ini dilakukan di daerah Duri. Secara administratif wilayah ini

menjadi bagian dari wilayah Kecamatan Mandau yang berada di Provinsi Riau.

Wilayah ini secara geografis terletak di 0o56’12‖LU—1

o28’17’’LU dan

100o56’10 BT—101

o43’26‖BT, sebelah utara yang berbatasan dengan Kecamatan

Bathin Batuah, sebelah timur berbatasan dengan Kecamatan Bukit Batu, sebelah

selatan berbatasan dengan Kecamatan Pinggir, serta sebelah barat berbatasan

dengan Kabupaten Rokan Hulu dan Rokan Hilir. Wilayah ini sangat berbeda

dengan daerah asal suku Batak yang berada di wilayah Sumatra Utara. Dengan

adanya perbedaan letak geografis dan budaya antara daerah asal mereka dengan

daerah Duri, secara perlahan tradisi budaya asal mereka akan berubah karena

faktor tersebut. Salah satu contohnya adalah bahasa Batak akan dipengaruhi oleh

bahasa budaya yang ada di daerah Duri, bahkan pola pikir mereka akan berubah

sesuai dengan pola pikir budaya yang mereka jumpai di daerah tersebut. Dengan

demikian, perubahan kebudayaan disebabkan oleh perkembangan zaman yang

dimulai dengan adanya perubahan penduduk, penemuan baru, dan sebuah konflik

yang terjadi di dalam masyarakat.8

1.3 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, rumusan masalah yang diambil adalah sebagai

berikut.

1. Mengapa orang Batak mendirikan IKBDS?

8 Prof.Dr.S.Nasution. M.A, Sosiologi Pendidikan, Bandung, Jemmars, 1983,

hlm.23.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 22: PERAN PUNGUAN IKATAN KELUARGA BATAK DURI SEKITARNYA …repository.usd.ac.id/36629/2/154314018_full.pdf · Claudia Gianini, Peran Punguan Ikatan Keluarga Batak Duri Sekitarnya Tahun

8

2. Bagaimana peran IKBDS dalam penyelesaian konflik di tengah

masyarakat?

3. Bagaimana pengaruh IKBDS terhadap masyarakat Duri?

1.4 Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah ingin mengetahui peran IKBDS terhadap

orang Batak di Duri dan masyarakat sekitar. Peneliti juga ingin mengetahui

bagaimana kehidupan orang Batak dalam hal sosial, ekonomi, dan budaya setelah

punguan (organisasi) kesukuan itu didirikan.

Manfaat penelitian ini ialah untuk memberikan pengetahuan kepada

masyarakat mengenai sejarah berdirinya punguan orang Batak yang berpindah ke

daerah Melayu. Penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat yang sebesar-

besarnya bagi semua kalangan, termasuk bagi kalangan mahasiswa yang bergelut

di bidang sejarah.

1.5 Tinjauan Pustaka

Ada beberapa peneliti yang menghasilkan kajian mengenai punguan,

antara lain, sebagai berikut.

Dalam jurnal Apriyana Dewi Silalahi, dkk, yaitu ―Migrasi Suku Batak

Toba Asal Tapanuli Utara (Sumatera Utara) Tahun 1965-1975 Ke Kelurahan

Bandarjaya‖ dijelaskan bahwa faktor penyebab orang Batak berpindah ke daerah-

daerah lain ialah untuk mencari kehidupan yang lebih baik dan sebagai tradisi

orang Batak yang suka merantau. Dalam sisi lain diperlihatkan bagaimana orang

Batak ingin mempertahankan hubungan kekerabatan mereka dalam satu suku

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 23: PERAN PUNGUAN IKATAN KELUARGA BATAK DURI SEKITARNYA …repository.usd.ac.id/36629/2/154314018_full.pdf · Claudia Gianini, Peran Punguan Ikatan Keluarga Batak Duri Sekitarnya Tahun

9

dengan cara mendirikan punguan di daerah perantauan mereka.9 Dalam jurnal ini

hanya memperlihatkan bagaimana suatu organisasi dibentuk atas tradisi turun-

temurun. Namun, dalam jurnal ini tidak dibahas mengenai fungsi dari suatu

punguan yang dapat mengayomi setiap permasalahan di sebuah organisasi.

Di dalam karya Etika Siburian, yaitu ―Fungsi Perkumpulan Marga

Simatupang di Surabaya Bagi Para Anggotanya‖ dibahas bagaimana organisasi

Simatupang membentuk suatu punguan marga di Surabaya yang bertujuan untuk

mempertahankan nilai budaya dan adat Batak Toba di daerah yang sulit untuk

mempertahankan nilai adat. Walaupun mereka bertempat tinggal di daerah

metropolitan, mereka juga mampu mempertahankan keutuhan marganya.10

Dalam

jurnal ini hanya dibahas mengenai suatu organisasi, yang dibentuk untuk

melestarikan adat budaya Batak di perantauan. Namun, dalam jurnal ini tidak

dibahas bagaimana suatu organisasi yang mereka bentuk tidak mengalami konflik

yang besar.

Dalam karya Shinta Romaulina Nainggolan, yaitu ―Eksistensi Adat

Budaya Batak Dalihan Na Tolu Pada Masyarakat Batak: Studi Kasus Masyarakat

Batak Perantauan Di Kabupaten Brebes,‖ dibahas bahwa masyarakat Batak

perantauan yang berada di Kabupaten Brebes dapat menyesuaikan diri terhadap

situasi dan perkembangan yang dihadapi di daerah tersebut. Punguan yang berada

di Kabupaten Brebes ini masih tetap melaksanakan adat budaya Batak, yakni

9 Apriyana Dewi Silalahi, dkk, ―Migrasi Suku Batak Toba Asal Tapanuli Utara

(Sumatera Utara) Tahun 1965-1975 Ke Kelurahan Bandarjaya‖, Jurnal Penelitian

Geografi Volume 1 Nomor 2, 2013, hlm.2-3.

10 Etika Siburian, ―Fungsi Perkumpulan Marga Simatupang Di Surabaya Bagi

Para Anggotanya‖,Jurnal Antropologi Volume 5 Nomor 3,2016, hlm. 565-566.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 24: PERAN PUNGUAN IKATAN KELUARGA BATAK DURI SEKITARNYA …repository.usd.ac.id/36629/2/154314018_full.pdf · Claudia Gianini, Peran Punguan Ikatan Keluarga Batak Duri Sekitarnya Tahun

10

Dalihan Na Tolu. Adat budaya Batak akan selalu ada di Kabupaten Brebes ini

karena masyarakat perantauan di Kabupaten Brebes tersebut sangat menghormati

Dalihan Na Tolu. Masyarakat di Kabupaten Brebes selalu mengingat falsafah dari

Dalihan Na Tolu yang tidak akan pernah diubah atau hilang meskipun jauh dari

perantauan. 11

Dalam buku ini hanya dibahas mengenai adat budaya Batak

Dalihan Na Tolu yang masih dilaksanakan dan dipakai pada masyarakat Batak di

perantauan dalam setiap aktivitas kegiatan adat. Namun, tidak dibahas mengenai

konflik-konflik yang ada di tengah-tengah kehidupan mereka.

1.6 Kerangka Teori

Teori yang digunakan untuk menjelaskan punguan Batak di Duri ialah

teori organisasi. Organisasi merupakan suatu wadah atau tempat dua orang atau

lebih yang memiliki ikatan kerja sama guna mewujudkan suatu tujuan bersama.

Menurut Herbert A. Simon, organisasi merupakan suatu pola komunikasi

yang kompleks dan hubungan-hubungan lain di dalam suatu kelompok manusia.12

Menurut Drs. Sutarto, organisasi bukan sekadar kumpulan orang dan

bukan pula sekadar pembagian kerja sebab pembagian kerja hanyalah salah satu

asas organisasi. Untuk itu ia menekankan bahwa organisasi merupakan suatu

11 Shinta Romaulina Nainggolan, ―Eksistensi Adat Budaya Batak Dalihan Na

Tolu Pada Masyarakat Batak: Studi Kasus Masyarakat Batak Perantaun Di Kabupaten

Brebes‖, skripsi, Universitas Negeri Semarang, 2011, hlm. 3-4.

12 Herbert A.Simon, Administrative Behavior, New York, MacMillan, 1958, hlm.

xvi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 25: PERAN PUNGUAN IKATAN KELUARGA BATAK DURI SEKITARNYA …repository.usd.ac.id/36629/2/154314018_full.pdf · Claudia Gianini, Peran Punguan Ikatan Keluarga Batak Duri Sekitarnya Tahun

11

sistem saling pengaruh antarorang dalam kelompok yang bekerja sama untuk

mencapai tujuan tertentu. 13

Menurut Stephen P. Roobins, pada dasarnya organisasi merupakan disiplin

ilmu yang mempelajari struktur dan desain organisasi, yang menjelaskan

bagaimana organisasi sebenarnya distruktur dan menawarkan tentang bagaimana

organisasi dapat dikonstruksi guna meningkatkan keefektifan mereka. Pada

intinya bahwa organisasi merupakan bentuk lembaga yang dominan dalam

masyarakat yang meresap ke dalam semua aspek kehidupan masyarakat secara

menyeluruh, baik ekonomi dan bahkan kehidupan pribadi.14

Dengan memakai teori organisasi, tulisan ini akan melihat bagaimana

orang Batak dapat melaksanakan punguan yang berpengaruh terhadap sistem

sosial ekonomi yang terus meningkat dari waktu ke waktu. Organisasi inilah yang

merupakan fondasi mereka untuk menuju masa depan yang lebih maju.

Topik tulisan ini dianalisis berdasarkan teori Stephen P. Roobins bahwa

organisasi merupakan bentuk lembaga yang dominan dalam masyarakat yang

meresap ke dalam semua aspek kehidupan masyarakat secara menyeluruh, baik

ekonomi dan bahkan kehidupan pribadi.

Selain mempergunakan Teori Organisasi dari Stephen P. Roobins,

penelitian ini juga mempergunakan Teori Peran. Peran merupakan seperangkat

patokan yang membatasi perilaku yang mesti dilakukan seseorang yang

menduduki suatu posisi. Dalam setiap pergaulan sosial, sudah ada skenario yang

13 Drs. Sutarto, Dasar-dasar Organisasi, Yogyakarta, Gadjah Mada University

Press, 1979, hlm.36.

14 Stephen P. Robbins, Teori Organisasi: Struktur, Desain & Aplikasi Edisi

3,Jakarta, Arcan, 1994,hlm. 7-9.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 26: PERAN PUNGUAN IKATAN KELUARGA BATAK DURI SEKITARNYA …repository.usd.ac.id/36629/2/154314018_full.pdf · Claudia Gianini, Peran Punguan Ikatan Keluarga Batak Duri Sekitarnya Tahun

12

disusun oleh masyarakat yang mengatur bagaimana peran setiap orang dalam

pergaulannya. 15

.

Menurut Merton, peran merupakan pola tingkah laku yang diharapkan

masyarakat dari orang yang menduduki status tertentu. Merton mendefinisikan

kumpulan peran sebagai pelengkap hubungan-hubungan peran yang dimiliki

sesorang berdasarkan suatu status sosial tertentu yang dipegangnya.16

Menurut Udai Pareek, peran merupakan sekumpulan fungsi yang

dilakukan seseorang sebagai tanggapan terhadap harapan-harapan dari para

anggota penting sistem sosial yang bersangkutan dan harapan-harapanya sendiri

dari jabatan yang ia duduki dalam sistem sosial tersebut. Daya guna peran

mempunyai beberapa dimensi. Makin banyak dimensi terdapat dalam suatu peran,

membuat semakin tinggi daya guna peran itu17

.

Menurut Katz dan Khan, peran merupakan sebuah tindakan yang

dilakukan seseorang dengan sebuah karakter dan kedudukannya. Hal tersebut

didasarkan pada fungsi yang dilakukan dalam menunjukkan kedudukannya serta

setiap karakter kepribadian manusia yang menjalankannya18

.

Topik tulisan ini didukung oleh Udai Pareek yang menyatakan bahwa

peran merupakan sekumpulan fungsi yang dilakukan seseorang sebagai

15 Edy Suhardono, Teori Peran Konsep, Derivasi dan Implikasinya, Jakarta,

Gramedia, hlm.15.

16 R.K, Merton. Sosial Theory And Social Structure, Gleneoe: Free Press, 1957,

hlm 369

17 Udai, Pareek, Role Efficacy Scale, California: University Associates, 1980,

hlm. 100-105.

18 Daniel, Katz dan Robert L. Khan, The Social Psychology Of Organizations,

New York: John Wiley, 1966, hlm. 31.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 27: PERAN PUNGUAN IKATAN KELUARGA BATAK DURI SEKITARNYA …repository.usd.ac.id/36629/2/154314018_full.pdf · Claudia Gianini, Peran Punguan Ikatan Keluarga Batak Duri Sekitarnya Tahun

13

tanggapan terhadap harapan-harapan dari para anggota penting sistem sosial yang

bersangkutan dan harapan-harapanya sendiri dari jabatan yang ia duduki dalam

sistem sosial tersebut. Daya guna peran mempunyai beberapa dimensi. Makin

banyak dimensi terdapat dalam suatu peran, membuat semakin tinggi daya guna

peran itu.

Penelitian ini memiliki perspektif sejarah sosial dalam memperkuat

penelitian. Adapun yang akan diulas meliputi unsur kelembagaan dari punguan

tersebut serta melihat bagaimana interaksi sosial dalam punguan, status sosial, dan

juga kehidupan sosial para anggota punguan.

1.7 Metode Penelitian

Sejarah adalah sebuah ilmu yang memiliki metode penelitian. Metode

sejarah ini digunakan sebagai cara untuk terselesaikannya suatu penelitian atau

proses rekonstruksi peristiwa masa lampau. Adapun metode sejarah ini tertuang

dalam langkah-langkah sebagai berikut, yaitu pemilihan topik, pengumpulan

sumber, kritik sumber, interpretasi sumber, dan historiografi. Historiografi

dilakukan dengan mengumpulkan data yang telah diseleksi dalam sebuah bentuk

penulisan sejarah. Setelah melakukan seleksi terhadap data-data yang ada, seorang

sejarawan harus mengerti bahwa tulisan itu bukan hanya sekadar kepetingan

seorang saja, melainkan kepentingan para pembaca. Maka dari itu, perlu

dipertimbangkan struktur dan gaya penulisan.19

19 Kuntowijoyo, Pengantar Ilmu Sejarah, (Yogyakarta, Tiara Wacana, 2013) hlm.

69.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 28: PERAN PUNGUAN IKATAN KELUARGA BATAK DURI SEKITARNYA …repository.usd.ac.id/36629/2/154314018_full.pdf · Claudia Gianini, Peran Punguan Ikatan Keluarga Batak Duri Sekitarnya Tahun

14

Penyajian data penelitian ini berdasarkan studi pustaka dan arsip, yaitu

dokumen-dokumen yang berada di Gereja HKBP Immanuel dan dokumen-

dokumen yang berada di IKBDS.

Penelitian ini juga menggunakan metode kualitatif, yakni dengan penyajian

data berdasarkan pengamatan dan penelitian secara langsung di lapangan.

Penelitian ini akan memakai teknik wawancara yang akan berguna untuk

melengkapi sumber yang sudah ada. Teknik wawancara yang dipakai ialah dengan

bertanya secara langsung kepada masyarakat yang hidup satu masa dengan tahun

penelitian tersebut, seperti mantan ketua punguan dan juga masyarakat yang

pernah terjun langsung dalam mengikuti punguan ini.

1.8 Sistematika Penulisan

Penelitian ini terdiri atas lima bab dan lampiran dengan rincian sebagai berikut.

Bab I menjelaskan latar belakang, pembatasan masalah, rumusan masalah,

tujuan dan manfaat penelitian, tinjauan pustaka, landasan teori, metode penelitian,

sistematika penulisan, serta jadwal penelitian.

Bab II menjelaskan latar gambaran umum lokasi penelitian.

Bab III menyajikan hasil dan pembahasan mengenai sejarah suku Batak,

kedatangan suku Batak ke Kota Duri, kehidupan suku Batak di Kota Duri, dan

latar belakang dari pendirian punguan IKBDS serta perannya dalam masyarakat.

Bab IV membahas permasalahan yang terjadi dalam Gereja HKBP serta

peran IKBDS dalam pemulihan kesatuan suku Batak di Duri sebagai akibat dari

konflik Gereja HKBP Tarutung.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 29: PERAN PUNGUAN IKATAN KELUARGA BATAK DURI SEKITARNYA …repository.usd.ac.id/36629/2/154314018_full.pdf · Claudia Gianini, Peran Punguan Ikatan Keluarga Batak Duri Sekitarnya Tahun

15

Peran IKBDS dalam penyelesaian konflik yang terjadi di dalam

masyarakat Batak di Duri sebagai akibat dari konflik HKBP Tarutung.

Bab V merupakan penutup yang berisi kesimpulan yang diperoleh dari

pembahasan terhadap hasil penelitian ini. Dalam bab ini juga terdapat saran untuk

pengembangan penelitian ini yang berkaitan dengan orang Batak di Duri.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 30: PERAN PUNGUAN IKATAN KELUARGA BATAK DURI SEKITARNYA …repository.usd.ac.id/36629/2/154314018_full.pdf · Claudia Gianini, Peran Punguan Ikatan Keluarga Batak Duri Sekitarnya Tahun

16

BAB II

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

2.1 Kecamatan Mandau

Duri merupakan kota yang terdapat di wilayah Kecamatan Mandau20

yang

merupakan salah satu kecamatan yang terletak di wilayah Kabupaten Bengkalis,

Provinsi Riau. Kota Duri memiliki letak wilayah yang strategis, yaitu sebagai

jalur lintas yang menghubungkan setiap kota yang ada di Provinsi Riau dan juga

merupakan jalur lintas Sumatra. Luas wilayah Kota Duri 937,47 dengan

letak wilayah berada di titik koordinat 0⁰ 56’12 LU—1⁰ 28’17’’LU dan 100⁰

56’10 BT—101⁰ 43’26’’BT21

.

Kota Duri berbatasan dengan beberapa wilayah, seperti bagian utara

berbatasan dengan Kecamatan Bahtin Batuah, Bukit Datuk, dan Kota Dumai.

Sebelah Selatan berbatasan dengan Kecamatan Pinggir, sebelah barat berbatasan

dengan Kabupaten Rokan Hulu, dan sebelah timur berbatasan dengan Kecamatan

Bukit Batu.

Wilayah Kota Duri berada di dataran dengan ketinggian wilayah 15—200

meter di atas permukaan laut. Sama dengan kebanyakan wilayah Indonesia

lainnya, Duri memiliki curah hujan yang cukup tinggi sehingga Duri memiliki

20 Kecamatan Mandau termasuk kecamatan yang asli (tertua) terbentuk

bersamaan dengan terbentuknya Kabupaten Bengkalis. Kecamatan Mandau pertama kali

berada di Muara Kelantan yang sekarang berada di wilayah Kabupaten Siak yaitu

Kecamatan Sungai Mandau. Tahun 1960 ibukota Kecamatan Mandau pindah ke Kota

Duri dengan kantor pertamanya di Pokok Jengkol. Pada tahun 1977 kantor Camat

Mandau pindah ke kantor yang sekarang berada di Jalan Sudirman Duri.

21Kecamatan Mandau Dalam Angka 2014

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 31: PERAN PUNGUAN IKATAN KELUARGA BATAK DURI SEKITARNYA …repository.usd.ac.id/36629/2/154314018_full.pdf · Claudia Gianini, Peran Punguan Ikatan Keluarga Batak Duri Sekitarnya Tahun

17

iklim tropis basah. Walaupun memiliki tingkat curah hujan yang tinggi, Kota Duri

tergolong pada daerah yang memiliki cuaca panas dengan suhu 24—26⁰C pada

pagi hari, 30—34⁰C pada siang hari dan 26—30⁰C pada malam hari. Sebagian

besar wilayah Duri adalah rawa yang sangat sulit untuk diubah menjadi daratan.

2.2 Kependudukan

Berdasarkan data pada tahun 2014, jumlah penduduk Kota Duri sebanyak

270.822 jiwa. Hal tersebut dapat dilihat pada tabel dibawah ini:

Tabel 1: Jumlah Penduduk Kota Duri

No Keadaan Penduduk Jumlah

1 Jumlah Kepala Keluarga 70.417

2 Penduduk Laki-laki 140.918

3 Penduduk Perempuan 129.904

Sumber: UPT Dinas Kependudukan Dan Pencatatan Sipil Kecamatan Mandau, 2014

Tabel di atas menunjukkan bahwa pertumbuhan penduduk di Kota Duri

sangat pesat. Kota Duri sudah menjadi kota yang padat penduduk. Perbandingan

penduduk laki-laki dan perempuan di Kota Duri cukup berimbang. Walaupun

demikian, dapat diketahui bahwa penduduk laki-laki di Kota Duri lebih banyak

11.014 dibandingkan dengan jumlah penduduk perempuan.

Tabel 2: Jumlah Penduduk Berdasarkan Kelompok Umur

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 32: PERAN PUNGUAN IKATAN KELUARGA BATAK DURI SEKITARNYA …repository.usd.ac.id/36629/2/154314018_full.pdf · Claudia Gianini, Peran Punguan Ikatan Keluarga Batak Duri Sekitarnya Tahun

18

No Tingkat Usia Jumlah

1 0-9 Tahun 51.575

2 10-19 Tahun 55.988

3 20-29 Tahun 46.290

4 30-39 Tahun 49.229

5 40-49 Tahun 36.328

6 50-59 Tahun 19.559

7 60-69 Tahun 8.145

8 70-75 Tahun 3.708

Jumlah 270.822

Sumber: UPT Dinas Kependudukan Dan Pencatatan Sipil Kecamatan Mandau, 2014

Tabel di atas menunjukkan bahwa rata-rata penduduk yang ada di Kota

Duri memiliki umur yang produktif, yakni umur 20-29 tahun 5, 85%, umur 30-39

tahun 5,5%, umur 40-49 tahun 7,45%, dan umur 50-59 tahun 1,40% .

Penduduk Kota Duri terdiri atas penduduk asli dan pendatang yang terdiri

atas berbagai jenis suku, agama, budaya, dan sosial kemasyarakatan, seperti:

- Suku Sakai

Sakai adalah komunitas asli yang hidup di daratan Riau. Mereka selama ini sering

dicirikan sebagai kelompok terasing yang hidup berpindah-pindah di hutan.

Mereka meyakini bahwa leluhur mereka memang berasal dari Negeri Pagaruyung.

Kehidupan mereka biasanya berada di daerah kampung, di tepi-tepi hutan, di

hulu-hulu anak sungai, dan di tempat yang memiliki banyak ikan yang berguna

untuk kehidupannya. Komunitas suku Sakai ini banyak terdapat di Kabupaten

Bengkalis dan di Kecamatan Mandau22

.

- Suku Melayu

22 Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional Propinsi Riau, Monografi

Propinsi Riau 1981, Pekanbaru, Keluarga Berencana. hlm.11.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 33: PERAN PUNGUAN IKATAN KELUARGA BATAK DURI SEKITARNYA …repository.usd.ac.id/36629/2/154314018_full.pdf · Claudia Gianini, Peran Punguan Ikatan Keluarga Batak Duri Sekitarnya Tahun

19

Suku Melayu adalah suku asli Riau. Mereka berdomisili di daerah Duri sejak

zaman pemerintahan Kerajaan Sriwijaya berkuasa di Nusantara. Penduduk suku

Melayu banyak tersebar mulai dari Sumatra sampai ke Negara Malaysia.

Mayoritas penduduk ini memeluk agama Islam. Namun seiring berjalannya

waktu, jumlah suku Melayu yang menduduki daerah Riau semakin berkurang. Hal

ini disebabkan karena para pendatang menggeser posisi mereka sebagai tuan

rumah.23

- Suku Minang

Suku ini sering juga disebut dengan sebutan orang Padang. Mereka berasal dari

daerah Sumatra Barat. Dalam tradisi kebudayaan mereka, setiap anggota suku

yang sudah dianggap dewasa haruslah pergi merantau ke tempat lain untuk

mencari pekerjaan. Faktor tradisi inilah yang mendorong banyak suku ini

dijumpai di setiap daerah yang ada di Indonesia. Mayoritas orang Minang

memeluk agama Islam dan kebudayaan mereka sangat mirip dengan kebudayaan

Melayu.24

23 Sa’Diah Musthafa Yatim, Adat Dan Upacara Perkawinan Daerah Riau,

Pekanbaru, Biro Bina Sosial Tingkat I Riau, 1998/1999, hlm.11

24 Syahrial De Saputra, dkk, Persepsi Tentang Etos Kerja: Kaitannya dengan

Nilai Budaya Masyarakat Melayu Daerah Riau, Riau, Proyek Pengkajian Dan Pembinaan

Nilai-Nilai Budaya Riau, 1996/1997, hlm. 76

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 34: PERAN PUNGUAN IKATAN KELUARGA BATAK DURI SEKITARNYA …repository.usd.ac.id/36629/2/154314018_full.pdf · Claudia Gianini, Peran Punguan Ikatan Keluarga Batak Duri Sekitarnya Tahun

20

- Suku Jawa

Suku Jawa adalah pendatang yang berasal dari Pulau Jawa. Kedatangan mereka

banyak disebabkan oleh faktor pekerjaan. Mayoritas suku Jawa banyak yang

tinggal di daerah perkebunan kelapa sawit dan mayoritas mereka memeluk agama

Islam.25

- Suku Batak

Batak merupakan suku pendatang yang berasal dari Sumatra Utara. Awal mula

kedatangan orang Batak ke daerah Duri berlangsung sekitar tahun 1950. Sejak

kedatangan itu orang Batak semakin berkembang di daerah Duri dan semakin

banyak jumlahnya. Suku Batak terdiri atas enam bagian, yaitu Batak Toba, Batak

Simalungun, Batak Karo, Batak Mandailing, Batak Angkola, dan Batak Pakpak

Dairi. Keenam kelompok ini dapat ditemui keberadaannya di daerah Duri.

Berdirinya Gereja HKBP sebagai tanda bahwa di daerah ini memiliki suku

Batak.26

Deskripsi Orang Batak

Batak merupakan istilah yang dipakai untuk menunjukkan kelompok suku

yang mendiami daratan tinggi wilayah Sumatra bagian utara. Kelompok ini

berasal dari keturunan yang disebut sebagai Raja Batak. Suku Batak berasal dari

suku bangsa Melayu Tua yang mendiami Indocina atau Hindia belakang. Banyak

25 Sa’Diah Musthafa Yatim, op.cit. hlm.12.

26 Wawancara dengan Aleteng Pakpahan dirumahnya, Jalan Jawa, pada tanggal

31 Mei 2019.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 35: PERAN PUNGUAN IKATAN KELUARGA BATAK DURI SEKITARNYA …repository.usd.ac.id/36629/2/154314018_full.pdf · Claudia Gianini, Peran Punguan Ikatan Keluarga Batak Duri Sekitarnya Tahun

21

pendapat yang mengatakan bahwa nenek moyang orang Batak berasal dari utara

kemudian berpindah ke wilayah Filipina dan berpindah lagi ke wilayah Sulawesi

Selatan. Setelah itu, mereka berlayar hingga akhirnya menempati wilayah Barus.

Dari sanalah mereka menyebar hingga ke pedalaman dan wilayah kaki gunung

Pusuk Buhit yang berada di tepi Pulau Samosir. Hal ini juga disebut sebagai asal

mula peradaban orang Batak.27

Suku Batak terbagi menjadi enam jenis, yakni suku Batak Toba, suku

Batak Karo, suku Batak Pakpak, suku Batak Simalungun, suku Batak Angkola,

dan suku Batak Mandailing. Keenam suku Batak tersebut memiliki ciri khas

budaya yang berbeda-beda. Namun, pada prinsipnya akar budaya mereka sama,

yakni budaya Batak.28

Sistem Religi

Di daerah Batak khususnya di Tapanuli Utara, pada umumnya menganut

agama Kristen dan sebagian lagi ada yang beragama Islam, Katolik, dan Malim.

Orang Batak secara tradisional memiliki pemahaman bahwa alam ini beserta

dengan isinya diciptakan oleh Debata Mulajadi Na Bolon.29

Debata Mulajadi

Nabolon adalah Tuhan yang Maha Esa yang dianggap orang Batak memiliki

kekuasaan yang terwujud dalam Debata Natolu, yaitu Siloan Nabolon yang

menyangkut jiwa dan roh. Orang Batak mengenal tiga konsep, yaitu Tondi (jiwa

27 Simanjuntak Bungaran Antonius, Struktur Sosial dan Sistem Politik Batak

Toba, Jakarta, Yayasan Obor Indonesia, 2006, hlm. 25

28 Ibid., hlm. 18

29 Simanjuntak Bungaran Antonius, dkk, Karakter Batak; Masa Lalu, Kini dan

Masa Depan, Jakarta, YOI, 2014, hlm. 168-169

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 36: PERAN PUNGUAN IKATAN KELUARGA BATAK DURI SEKITARNYA …repository.usd.ac.id/36629/2/154314018_full.pdf · Claudia Gianini, Peran Punguan Ikatan Keluarga Batak Duri Sekitarnya Tahun

22

atau roh seseorang yang sekaligus merupakan kekuatannya), Sahala (jiwa atau roh

kekuatan yang dimiliki seseorang), dan Begu (Tondi yang sudah meninggal)30

.

Sistem Perkawinan

Dalam tradisi suku Batak, kebebasan seorang laki-laki dalam mencari

pasangan hidup sangat terbatas dan diatur oleh orang tua. Anak laki-laki lebih

ditekankan untuk menikahi pariban31

. Hal ini banyak dilakukan oleh orang tua

suku Batak zaman dahulu untuk menghindari pernikahan terlarang. Pernikahan

terlarang dalam suku Batak adalah pernikahan antara satu marga (inces) dan juga

pernikahan dengan suku lain.

Sistem Kekerabatan

Dalam kehidupan masyarakat Batak, ada sebuah tradisi yang tidak bisa

lepas dari kehidupan sehari-hari, yaitu hubungan kekerabatan. Hubungan

kekerabatan terjadi dalam kelompok kekerabatan seseorang, yaitu antara

kelompok kerabat tempat istrinya berasal dengan kelompok kerabat suami saudara

perempuannya. Tiap-tiap kelompok kekerabatan tersebut memiliki nama sebagai

berikut:

1) Hula-hula

2) Anak boru

3) Dongan tubu

Hula-hula adalah keluarga dari pihak istri (pemberi istri). Hula-hula ini

menempati posisi yang paling dihormati dalam pergaulan dan adat istiadat Batak

30

Ketika kematian terjadi, dalam kepercayaan tradisional Batak dipahami bahwa:

daging I gabe tano, hosa i gabe alogo, tondi I gabe begu.

31 Anak perempuan dari saudara laki-laki dari ibunya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 37: PERAN PUNGUAN IKATAN KELUARGA BATAK DURI SEKITARNYA …repository.usd.ac.id/36629/2/154314018_full.pdf · Claudia Gianini, Peran Punguan Ikatan Keluarga Batak Duri Sekitarnya Tahun

23

(semua suku bangso Batak) sehingga semua orang Batak harus hormat kepada

hula-hula (somba marhula-hula). Hula-hula mempunyai sifat yang peka dan

rapuh. Jika tidak hati-hati dalam tindakan atau perlakuan terhadap hula-hula,

mudah saja hubungan yang telah ada menjadi putus dan biasanya tidak bisa

diperbaiki dan akhirnya terhapus sama sekali.32

Boru/anak boru (penerima istri) adalah pihak keluarga yang mengambil

istri dari suatu marga (keluarga lain). Boru di dalam budaya Batak memiliki peran

yang sangat penting. Tanpa boru orang Batak tidak akan mampu melakukan adat

dengan baik. Peran boru dalam adat Batak adalah sebagai pelayan (parhobas).

Dalam kehidupan orang Batak, seorang boru harus bisa diambil hatinya, dimanja,

dan juga dibujuk. Walaupun tugasnya sebagai pelayan, tidak menjadikan boru

mendapat perlakuan semena-mena. Seorang Batak menekankan istilah Elek Mar

Boru.

Dongan tubu atau dongan sabutuha adalah saudara satu marga dari pihak

laki-laki (dari perut yang sama). Dongan tubu memiliki peran dalam mengatasi

permasalahan kehidupan yang dihadapi oleh keluarganya. Dengan adanya dongan

tubu, segala beban di dalam hidup akan semakin mudah dihadapi, baik dalam

kebutuhan ekonomi maupun sosial. Dalam kehidupan, setiap orang Batak harus

bijaksana kepada saudara semarganya. Apabila tidak bijaksana dalam

berhubungan, akan terjadi keretakan dan pertikaian. Namun demikian, semua

orang Batak (berbudaya Batak) harus bijaksana kepada saudara semarga atau

dalam artian Bataknya Manat Mardongan Tubu.

32 T.M. Sihombing, Filsafat Batak: Tentang Kebiasaan-kebiasaan Adat Istiadat,

Jakarta, Balai Pustaka,1986, hlm.76.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 38: PERAN PUNGUAN IKATAN KELUARGA BATAK DURI SEKITARNYA …repository.usd.ac.id/36629/2/154314018_full.pdf · Claudia Gianini, Peran Punguan Ikatan Keluarga Batak Duri Sekitarnya Tahun

24

Melihat sistem kekerabatan yang terdapat dalam budaya Batak, banyak

yang beranggapan bahwa dalam budaya Batak ada sistem pengkastaan di

kehidupan sehari-hari. Hal itu merupakan anggapan yang salah. Walaupun adat

diterapkan dalam kehidupan sehari-hari orang Batak, tidak ada sistem

pengkastaan di dalamnya. Hal ini terjadi di dalam kehidupan orang Batak karena

mereka menerapkan sistem kekerabatan yang disebut dengan Dalihan Na Tolu.

Dengan menerapkan sistem seperti ini, semua orang Batak memiliki peran

masing-masing dalam kehidupannya dan peran itu bukan untuk merendahkan

status sosial mereka, melainkan lebih untuk menempatkan kedudukan mereka di

dalam setiap kegiatan penting adat Batak.

Dalam kehidupan masyarakat Batak, sistem kepemimpinan terdiri atas tiga

bagian, yaitu sebagai berikut.

1) Bidang adat. Kepemimpinan pada bidang adat ini tidak berada

dalam tangan seorang tokoh, tetapi berupaya menjadikan

musyawarah Dalihan Na Tolu. Dalam pelaksanaanya, sidang

musyawarah adat ini dipimpin oleh suhut (orang yang mengundang

para pihak kerabat dongan sabutuha, hula-hula dan boru dalam

Dalihan Na Tolu).

2) Bidang agama. Agama Kristen Protestan dan Katolik dipegang

oleh Pendeta dan Pastor, agama Islam dipegang oleh Kyai atau

Ustaz, dan agama suku/tradisional dipegang oleh Malim.

3) Bidang pemerintahan. Kepemimpinan dalam bidang pemerintahan

ditentukan melalui pemilihan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 39: PERAN PUNGUAN IKATAN KELUARGA BATAK DURI SEKITARNYA …repository.usd.ac.id/36629/2/154314018_full.pdf · Claudia Gianini, Peran Punguan Ikatan Keluarga Batak Duri Sekitarnya Tahun

25

Suku Batak juga memiliki tradisi lain yang lebih unik yang tidak dimiliki

oleh suku lain. Suku Batak memiliki pandangan bahwa sesama orang Batak

adalah raja dan boru ni raja. Hal demikian dilakukan mereka untuk menjaga strata

sosial dan kedudukan yang sama rata di antara orang Batak. Dengan demikian,

seorang laki-laki dalam adat Batak disebut dengan raja dan perempuan dalam adat

Batak disebut dengan boru ni raja. Dalam setiap pembicaraan adat selalu disebut

dengan istilah raja hula-hula, raja ni dongan tubu, dan raja ni boru.

Dalam bidang pertanian suku Batak mengenal tradisi gotong royong yang

dalam istilah Batak disebut dengan Marsirumpa/marsiadapari (saling

membantu).33

Sistem yang terjadi dalam tradisi marsirumpa adalah masing-

masing anggota dari kelompok akan saling membantu dalam menyelesaikan lahan

pertanian mereka, mulai dari masa mengolah tanah, menanam bibit, sampai masa

panen. Keanggotaan dari kelompok marsirumpa adalah tidak terbatas dan

sukarela. Kelompok ini terbentuk karena ada beberapa orang yang memiliki

kebutuhan yang sama dan bersedia saling membantu.

Dalam menyelesaikan pekerjaannya, kelompok marsirumpa akan saling

bergantian mengerjakan lahan setiap anggota kelompok. Perhitungan yang

dilakukan untuk mencapai keadilan dalam setiap pekerjaannya adalah ketika

kelompok marsirumpa mengerjakan ladang si A selama lima hari, kelompok

tersebut akan menyelesaikan ladang si B selama lima hari dan demikian

seterusnya sampai ladang semua anggota kelompok dikerjakan dengan waktu lima

hari. Setiap anggota tidak akan memperoleh upah dalam bentuk materi. Dengan

33 H. Billy Situmorang, Ruhut-ruhut Ni Adat Batak, University of California,

1983, hlm. 127-128.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 40: PERAN PUNGUAN IKATAN KELUARGA BATAK DURI SEKITARNYA …repository.usd.ac.id/36629/2/154314018_full.pdf · Claudia Gianini, Peran Punguan Ikatan Keluarga Batak Duri Sekitarnya Tahun

26

demikian, anggota kelompok marsirumpa yang ladangnya dikerjakan tidak perlu

mengeluarkan banyak materi, cukup hanya memberikan makanan dan minuman

saat bekerja.

Dalam bercocok tanam, suku Batak selalu mempelajari perubahan yang

terjadi terhadap iklim. Misalnya saat musim hujan orang Batak akan menanam

tanaman yang cocok untuk musim hujan dan ketika musim kemarau, orang Batak

akan menanam tanaman yang cocok untuk musim kemarau. Tidak hanya itu saja,

suku Batak juga selalu mempelajari struktur tanah dan jenis tanaman yang cocok

untuk ditanam di wilayah mereka. Hal ini dipelajari suku Batak secara tradisional

di dalam kehidupannya yaitu, Maniti Ari.34

Suku Batak merupakan suku yang sangat fanatik terhadap adat istiadat.

Segala kegiatan kehidupan sehari-hari mereka tidak pernah terlepas dari

kebudayaan dan hukum adat yang mereka miliki. Jadi, dapat dikatakan bahwa

kehidupan sehari-hari orang Batak diatur oleh sistem adat yang sudah berlaku.

Orang yang di dalam kehidupannya berperilaku tidak sesuai dengan adat yang

berlaku, maka dia akan disebut sebagai orang naso maradat (yang tidak memiliki

etika, moral, atau melanggar aturan adat). Ungkapan naso maradat di dalam

kehidupan orang Batak adalah ungkapan yang sangat menyakitkan karena orang

yang disebut demikian adalah orang yang dikucilkan dan dianggap ―kotor‖ dalam

kehidupan komunitas.

Ungkapan naso maradat akan disampaikan kepada orang-orang yang

melakukan perkawinan semarga dan perkawinan incest, pencurian pencemaran

34 Bungaran Antonius Simanjuntak, Sistem Perpindahan Penguasaan Sawah

Pada Masyarakat Batak Toba, Medan, UNIMED 2005, hlm. 11

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 41: PERAN PUNGUAN IKATAN KELUARGA BATAK DURI SEKITARNYA …repository.usd.ac.id/36629/2/154314018_full.pdf · Claudia Gianini, Peran Punguan Ikatan Keluarga Batak Duri Sekitarnya Tahun

27

nama baik, pemerkosaan, serta perilaku lain yang dianggap meresahkan

masyarakat pada umumnya. Orang Batak memercayai bahwa orang yang

melakukan pelanggaran akan menerima sanksi yang diterima dari Tuhan yang

mereka percayai, seperti penyakit, kesusahan hidup, bahkan sampai kematian.

Ketika seseorang mengatakan naso maradat terhadap orang Batak, dia akan

marah. Orang Batak lebih baik dikatakan tidak beragama daripada tidak punya

adat. Demi menjaga adatnya, orang Batak akan melakukan hal apa pun. Mereka

tidak peduli mengeluarkan materi sebanyak apa pun bahkan sampai miliaran.

Tabel 3: Jumlah Penduduk Berdasarkan Suku

Suku Jumlah

Melayu 81.246 Jiwa

Minang 108.328 Jiwa

Batak 27.084 Jiwa

Jawa 27.082 Jiwa

Daerah Lainnya 27.082 Jiwa

Jumlah 270.822 Jiwa

Sumber: UPT Dinas Kependudukan Dan Pencatatan Sipil Kecamatan Mandau, 2014

Tabel di atas menunjukkan bahwa mayoritas penduduk yang tinggal di

Kota Duri adalah suku Minang dan suku Melayu. Sementara itu, jumlah suku

yang lain memiliki jumlah yang hampir sama dengan minoritas. Berdasarkan tabel

di atas dapat disimpulkan bahwa budaya yang lebih berpengaruh di Kota Duri

adalah budaya Minang dan Melayu. Walaupun demikian, tidak berarti budaya lain

menjadi terbuang dan tertolak. Akan tetapi, masing-masing masyarakat saling

menghargai dan menghormati dalam perbedaan budaya.

Dilihat dari komposisi penduduk Kota Duri yang penuh kemajemukan

dengan latar belakang sosial budaya, bahasa, dan agama yang berbeda, pada

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 42: PERAN PUNGUAN IKATAN KELUARGA BATAK DURI SEKITARNYA …repository.usd.ac.id/36629/2/154314018_full.pdf · Claudia Gianini, Peran Punguan Ikatan Keluarga Batak Duri Sekitarnya Tahun

28

dasarnya merupakan warisan bagi daerah Duri. Agama yang dianut oleh

penduduk Duri ini sangat beragam, seperti Islam, Kristen Protestan, Katolik,

Hindu, Buddha.

Tabel 4: Jumlah Penduduk Berdasarkan Agama

Sumber: UPT Dinas Kependudukan Dan Pencatatan Sipil Kecamatan Mandau, 2014

Tabel di atas dapat disimpulkan bahwa mayoritas penduduk Kota Duri

adalah beragama Islam. Jadi apabila bepergian ke kota Duri, kita akan merasakan

nuansa Islamiah yang berpadu dengan nuansa budaya Melayu di kota tersebut.

Akan tetapi walaupun penduduk kota Duri mayoritas Islam, hal ini bukan menjadi

hambatan bagi agama lain untuk berbaur dan bersosial. Tingkat kerukunan

beragama di Kota Duri sangat baik dan jarang sekali terjadi konflik antaragama di

kota tersebut.

Berbagai sarana dan prasarana peribadatan terdapat di seluruh penjuru

Duri. Berikut salah satu tempat peribadatan bagi masyarakat Duri, seperti:

- Bagi umat Islam terdapat Masjid Raya Arafah Duri, Masjid Agung Ushuludin

PT Chevron, dan Masjid Agung AL-Kautsar.

Agama Jumlah

Islam 221.657

Kristen 43.193

Katolik 3.501

Hindu 69

Buddha 2.307

Konghuchu 19

Aliran Kepercayaan 76

Jumlah 270.822

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 43: PERAN PUNGUAN IKATAN KELUARGA BATAK DURI SEKITARNYA …repository.usd.ac.id/36629/2/154314018_full.pdf · Claudia Gianini, Peran Punguan Ikatan Keluarga Batak Duri Sekitarnya Tahun

29

- Bagi umat Kristen terdapat HKBP CPI Ressort Duri, HKBP Simpang Padang,

HKBP Bukit Karmel, GPIB Bukit Zaitun, Gereja Katolik Santo Yosef, dan

GBKP Duri.

- Bagi umat Buddha terdapat Vihara Pubbrama Duri.

Bahasa pengantar masyarakat Duri pada umumnya menggunakan bahasa

Melayu dan bahasa Indonesia. Penggunaan bahasa Minang dan bahasa Batak juga

banyak digunakan oleh penduduk Duri. Selain itu bahasa Hokkien juga banyak

digunakan oleh kalangan suku Tionghoa di Duri.

2.3 Potensi Mata Pencaharian di Kota Duri

Secara letak geografis, Kota Duri merupakan sebuah kota yang kaya akan

sumber daya alam. Keberadaan sumber daya alam minyak bumi menjadi salah

satu pendorong utama dalam peningkatan perekonomian daerah tersebut. Selain

itu, perkebunan kelapa sawit juga banyak dijumpai di daerah ini. Kota Duri

terbagi atas dua wilayah. Yang pertama ialah wilayah yang sudah maju

(perkotaan) dan yang kedua ialah wilayah tertinggal (pinggiran kota/pedesaan).

Perbedaan wilayah akan membuat perbedaan sistem pekerjaan. Sistem mata

pencaharian layaknya perkotaan sangat variatif, yakni dari pekerjaan ―kotor‖,

yang dianggap rendah seperti pemulung atau pembersih jalan dan parit, sampai

pekerjaan yang ―bersih‖, yaitu pegawai pemerintah dan swasta.

Sementara itu, masyarakat yang berada di luar kota, sebagian besar

berprofesi sebagai pedagang dan petani, khususnya orang Sakai. Mereka

mayoritas menggantungkan hidupnya dari berladang, berkebun, dan bertani. Pada

mulanya mereka sebagai peladang yang berpindah ladang dan sekaligus berpindah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 44: PERAN PUNGUAN IKATAN KELUARGA BATAK DURI SEKITARNYA …repository.usd.ac.id/36629/2/154314018_full.pdf · Claudia Gianini, Peran Punguan Ikatan Keluarga Batak Duri Sekitarnya Tahun

30

tempat tinggal. Sekarang ini mereka rata-rata sudah memiliki ladang yang tetap

karena memang untuk mengadakan perladangan berpindah sudah terbatas. Hal

tersebut disebabkan oleh hutan di sekitarnya sudah banyak yang dikuasai

penguasa dengan Hak Penguasaan Hutan (HPH) yang dimilikinya. Oleh karena

itu, jika mereka sesuka hatinya untuk berpindah berladang, mereka akan

berhadapan dengan pemegang HPH.

Namun dengan kondisi seperti itu, adakalanya hal yang terjadi

menimbulkan sisi yang positif bagi orang Sakai. Saat ini orang Sakai sudah mulai

menetap di suatu tempat dan tidak berpindah lagi, bahkan seiring berjalannya

waktu telah terjadi peningkatan ekonomi yang cukup signifikan dalam kehidupan

orang Sakai. Rumah yang dulunya seadanya sekarang sudah banyak yang

permanen dan memiliki perabotan rumah tangga yang sama dengan orang-orang

Melayu atau suku bangsa lainnya yang ada di Duri. Kaum muda Sakai sudah

mulai mencari sektor ekonomi lainnya yang dianggap lebih baik, yakni sebagai

pegawai negeri maupun swasta seperti bekerja di pertambangan minyak35

Caltex36

. Kehadiran industri menciptakan pola pikir baru bagi para suku yang

tertinggal dalam hal modernisasi. Masyarakat suku tertinggal yang selama ini

bergantung pada tanah sebagai sarana produksi mereka kini telah berubah. Kini

35 Drs. Syahrial De Saputra, Dra. Nurbaiti Usman (ed), Kearifan Lokal Yang

Terkandung Dalam Upacara Tradisional Kepercayaan Masyarakat Sakai – Riau,

Tanjung Pinang, Kementerian Kebudayaan Dan Pariwisata Balai Pelestarian Sejarah Dan

Nilai Tradisional, 2010, hlm. 21 – 20.

36 Caltex merupakan perusahaan yang didirikan oleh Amerika dan seiring

perkembangan waktu Caltex berganti nama menjadi Chevron (perusahaan internasional)

yang merupakan gabungan dari perusahan-perusahaan besar yang ada di dunia.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 45: PERAN PUNGUAN IKATAN KELUARGA BATAK DURI SEKITARNYA …repository.usd.ac.id/36629/2/154314018_full.pdf · Claudia Gianini, Peran Punguan Ikatan Keluarga Batak Duri Sekitarnya Tahun

31

masyarakat yang tinggal di wilayah Duri menggantungkan kehidupan mereka

pada industri pertambangan minyak.37

Dengan pembangunan industri, hal itu akan mengundang kondisi-kondisi

positif dan negatif pada lokasi-lokasi industri yang dahulunya merupakan lokasi

masyarakat agraris. Sehubungan dengan hal itu, untuk meningkatkan kemakmuran

masyarakat industri yang diharapkan, perlu pula disiapkan pola pembinaan

masyarakat agar dapat menjadi masyarakat industri yang serasi38

.

Tabel 5: Potensi Mata Pencaharian di Kota Duri

No Mata Pencaharian Jumlah

1 PNS/Honorer 2.085

2 TNI/POLRI 264

3 Guru 2.891

4 Karyawan BUMD 27

5 Wiraswasta 15.948

6 Petani 10.554

7 Pedagang 503

8 Tukang 199

9 Peternakan 10

10 Tidak Bekerja 82.493

Jumlah 114.974

Sumber: UPT Dinas Kependudukan Dan Pencatatan Sipil Kecamatan Mandau, 2014

Tabel di atas menunjukkan bahwa mayoritas penduduk yang tinggal di

Kota Duri adalah wiraswasta dan petani. Namun, peningkatan jumlah penduduk

yang sangat tinggi menjadi suatu tantangan yang besar bagi pemerintah daerah.

Pengaruhnya adalah akibat peningkatan jumlah penduduk yang sangat tinggi,

37 Dra. S. Wahjoeni, Perubahan Pola Kehidupan Mayarakat Akibat Pertumbuhan

Industri Di Daerah Riau, Tanjung Pinang, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan,

1989. hlm. 3.

38Ibid.,hlm. 4-5.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 46: PERAN PUNGUAN IKATAN KELUARGA BATAK DURI SEKITARNYA …repository.usd.ac.id/36629/2/154314018_full.pdf · Claudia Gianini, Peran Punguan Ikatan Keluarga Batak Duri Sekitarnya Tahun

32

angka pengangguran di Kota Duri juga meningkat setiap tahun. Hal ini

berpengaruh terhadap tingkat kesejahteraan dan kemakmuran masyarakat yang

tinggal di kota tersebut.

2.4 Sarana dan Prasarana Daerah

Sebuah daerah yang telah maju seperti Kota Duri harus diiringi dengan

sarana dan prasarana masyarakat sebagai penunjang untuk peningkatan nilai

pendidikan, ekonomi, dan kerohanian demi kesejahteraan masyarakat. Potensi

sarana dan prasarana yang dimiliki Kota Duri dapat dilihat dalam tabel berikut ini

Tabel 6: Fasilitas Pendidikan

No Tingkat Pendidikan Jumlah

1 TK 27

2 SD 32

3 SMP 33

4 SMA 7

6 Universitas 2

JUMLAH 101

Sumber: Dokumentasi Pemerintahan Kecamatan Mandau, 2014

Tabel di atas menunjukkan bahwa pemerintah sudah mempersiapkan

fasilitas pendidikan yang baik bagi masyarakat di kota Duri. Masyarakat Kota

Duri tidak perlu lagi meninggalkan daerah mereka untuk menimba ilmu

pendidikan. Dengan berdirinya beberapa fasilitas pendidikan ini, dapat dipastikan

bahwa jumlah penduduk yang buta huruf akan semakin berkurang setiap

tahunnya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 47: PERAN PUNGUAN IKATAN KELUARGA BATAK DURI SEKITARNYA …repository.usd.ac.id/36629/2/154314018_full.pdf · Claudia Gianini, Peran Punguan Ikatan Keluarga Batak Duri Sekitarnya Tahun

33

Tabel 7: Data Penduduk Menurut Pendidikan

No. Tingkat Pendidikan Jumlah

1 SD 40.395

2 SLTP 34.284

3 SLTA 71.485

4 Diploma 7.403

5 Sarjana/S1 9.581

6 S2 318

7 S3 13

Jumlah 163.379

Sumber: UPT Dinas Kependudukan Dan Pencatatan Sipil Kecamatan Mandau, 2014

Tabel di atas menunjukkan bahwa penduduk yang tinggal di Kota Duri

sangat peduli dengan pendidikan. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa

penduduk yang tinggal di Kota Duri adalah orang-orang yang berpendidikan.

Tabel 8: Tempat Ibadah

Sumber: Dokumentasi Pemerintahan Kecamatan Mandau, 2014

Tabel di atas menunjukkan bahwa agama yang terdapat di Kota Duri

cukup beragam. Masyarakat yang tinggal di Kota Duri adalah masyarakat yang

sangat peduli dan taat beribadah. Pembangunan rumah ibadah adalah sebuah bukti

yang menunjukkan bahwa mereka adalah umat yang taat dan tunduk kepada

Tuhan. Keberagaman pendirian rumah ibadah di Kota Duri menunjukkan bahwa

masyarakat saling menerima satu sama lain dalam hal keberagaman agama.

No Tempat Ibadah Jumlah

1 Masjid 116

2 Mushalla 50

3 Gereja 98

4 Kelenteng 1

5 Vihara 1

Jumlah 266

No Sarana dan Prasarana Jumlah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 48: PERAN PUNGUAN IKATAN KELUARGA BATAK DURI SEKITARNYA …repository.usd.ac.id/36629/2/154314018_full.pdf · Claudia Gianini, Peran Punguan Ikatan Keluarga Batak Duri Sekitarnya Tahun

34

Tabel 9: Sarana dan Prasarana Kesehatan

Sumber: Dokumentasi Pemerintahan Kecamatan Mandau, 2014

Tabel di atas menunjukkan bahwa masyarakat Duri sudah mengenal

sistem atau cara pengobatan yang modern. Masyarakat yang tinggal di Kota Duri

juga tidak perlu khawatir dalam hal kesehatan dan mencari pengobatan ketika

sakit sebab di daerah mereka sudah memiliki fasilitas yang memadai. Hal ini

sangat menunjang kesejahteraan dan kelangsungan hidup masyarakat Kota Duri.

1 RSU 5

2 Puskesmas 2

3 Poliklinik 14

4 Toko Obat 17

5 Posyandu 1

Jumlah 39

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 49: PERAN PUNGUAN IKATAN KELUARGA BATAK DURI SEKITARNYA …repository.usd.ac.id/36629/2/154314018_full.pdf · Claudia Gianini, Peran Punguan Ikatan Keluarga Batak Duri Sekitarnya Tahun

35

BAB III

IKATAN KELUARGA BATAK DURI SEKITARNYA TAHUN 1999

3.1 Kedatangan Orang Batak ke Duri

Keberadaan Duri sebagai kota yang maju pada saat ini merupakan

pengaruh dari ditemukannya sumber minyak bumi yang berlimpah. Sebelum

ditemukannya sumber daya alam minyak tersebut, Duri hanyalah sebuah daerah

hutan yang lebat dengan beragam hewan liar yang buas. Tidak ada kehidupan dan

peradaban manusia yang maju seperti saat ini. Pada waktu itu masih banyak orang

yang belum mengenal daerah Duri karena pada zaman itu sama sekali tidak ada

pembangunan jalan lintas dari Minas ke Duri dan ke daerah lainnya. Hubungan

antara Pekanbaru dan Duri hanya dapat dilakukan melalui sungai Siak dan sungai

Pungut hingga Terminal Balai Pungut.39

Sejarah kehidupan Duri berkaitan erat dengan perkembangan usaha

perminyakan di daerah ini. Lapangan minyak pertama yang ditemukan di Riau

adalah di Sebangah pada tahun 1940 dan disusul lapangan minyak Duri pada

tahun 1941. Kegiatan eksplorasi perusahaan terhenti pada tahun 1942 karena

pecahnya Perang Dunia II. Pada saat itu Indonesia diduduki Jepang. Pada tahun

1944 tentara Jepang juga melakukan pencarian minyak bumi dan berhasil

menemukan lapangan minyak Minas. Setelah berakhirnya Perang Dunia II Caltex

meneruskan kegiatannya mencari minyak di daerah Riau. Pada tahun 1952

39 50 Tahun HKBP Duri 1957-2007, HKBP, Ressort Duri, Distrik XXII Riau,

hlm. i.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 50: PERAN PUNGUAN IKATAN KELUARGA BATAK DURI SEKITARNYA …repository.usd.ac.id/36629/2/154314018_full.pdf · Claudia Gianini, Peran Punguan Ikatan Keluarga Batak Duri Sekitarnya Tahun

36

dimulai produksi perdana dari lapangan minyak Minas I yang sekarang lazim

disebut lapangan minyak bersejarah. Pada tahun 1956 perusahaan Caltex banyak

menerima karyawan di lapangan dan pekerja eksplorasi di hutan.40

Sejak tahun 1956 situasi dan keadaan Duri berubah drastis, yang dulunya

hanya kampung kecil berubah menjadi kota yang ramai karena daerah ini banyak

mengandung minyak yang berisi emas hitam yang dibutuhkan manusia. Banyak

orang datang ke Duri untuk mencari pekerjaan, termasuk di antara mereka adalah

orang-orang Batak yang beragama Kristen yang kemudian membentuk

perkumpulan sosial sesama mereka. Pada awalnya jumlah mereka hanya sedikit,

namun lama-kelamaan jumlah mereka semakin banyak dan berhasil mendirikan

Gereja Huria Kristen Batak Protestan) Duri. Mereka berasal dari beberapa sekte

atau gereja yang berbeda di kampung asal, tetapi di daerah Duri ini mereka

sepakat untuk mendirikan Gereja HKBP Immanuel.41

Pada tahun 1957 terdengarlah berita bahwa ada sebuah perusahaan asing

yang berusaha mencari sumur minyak yang baru di wilayah Duri. Berita ini

sampai ke telinga orang-orang Batak yang bertempat tinggal di Tapanuli Utara.

Akibatnya, mereka berdatangan ke Riau untuk mencari pekerjaan yang lebih baik.

Pada saat itu mereka ada yang datang bersama keluarganya, namun ada juga yang

datang sendiri, sementara keluarganya tinggal di kampung halaman sebelum

mendapatkan pekerjaan. Selain mereka yang sudah berkeluarga, banyak juga pria

lajang yang datang mencari pekerjaan ke Riau.

40 Ibid., hlm. i-ii.

41 Pada 8 Maret 1959 telah diresmikan Gereja HKBP Duri yang saat itu memiliki

anggota 13 KK dan 25 orang pemuda dan pemudi yang lajang.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 51: PERAN PUNGUAN IKATAN KELUARGA BATAK DURI SEKITARNYA …repository.usd.ac.id/36629/2/154314018_full.pdf · Claudia Gianini, Peran Punguan Ikatan Keluarga Batak Duri Sekitarnya Tahun

37

Setelah mereka sampai di Riau, mereka mulai melamar kerja kepada

perusahaan yang bernama Caltex Pacific Oil Company(CPOC). Banyak di antara

mereka yang diterima menjadi pegawai perusahaan itu. Sementara itu, keluarga

mereka tinggal di Pekanbaru, Rumbai, atau Minas karena pada waktu itu

perusahaan tidak menyediakan tempat tinggal untuk keluarga. 42

Para pegawai baru itu, kemudian tinggal di bedeng-bedeng yang dibangun

oleh perusahaan. Seiring dengan perubahan waktu dan situasi, CPOC membuka

operasi yang baru di hutan belantara yang bernama daerah Duri dan Sebangah.

Banyak orang Batak yang ditugasi bekerja di daerah baru itu. Berbagai macam

pekerjaan mereka lakukan di sana. Selain ada yang sudah menjadi pegawai tetap,

banyak juga yang bekerja di kontraktor-kontraktor Seismic/GSI (Geophysical

Service Internasional.

3.2 Kehidupan Orang Batak di Duri

Banyaknya suku Batak yang hidup dan tinggal di Duri menunjukkan

bahwa Duri memiliki potensi ekonomi yang cukup baik. Menurut mereka, jika

hidup di Duri, tingkat perkembangan kehidupan baik dari segi jumlah maupun

pengetahuan mengalami peningkatan. Kedatangan mereka ke kota Duri untuk

melakukan perubahan kehidupan mereka secara ekonomi dan juga keinginan

mereka untuk mengenal dunia luar yang lebih luas. Keberadaan Duri sebagai kota

penghasil minyak dan juga perkebunan sawit menjadi daya tarik orang Batak

untuk merantau ke daerah itu.

42Ibid., hlm.1.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 52: PERAN PUNGUAN IKATAN KELUARGA BATAK DURI SEKITARNYA …repository.usd.ac.id/36629/2/154314018_full.pdf · Claudia Gianini, Peran Punguan Ikatan Keluarga Batak Duri Sekitarnya Tahun

38

Perkembangan yang pesat dan perubahan yang lebih besar dalam hal

ekonomi telah terjadi dalam kehidupan orang Batak yang tinggal di kota Duri.

Kebanyakan orang Batak yang merantau ke kota Duri bekerja sebagai karyawan

perusahaan pertambangan minyak seperti Chevron Pasific Indonesia (CPI). Bukan

hanya sebagai karyawan biasa, melainkan ada juga yang memiliki jabatan penting

di dalam perusahaan pertambangan itu. Orang Batak yang merantau di kota Duri

juga sudah ada yang mendirikan perusahaan sendiri, seperti Panca Sona yang

didirikan oleh marga Manurung (2001) dan Alam Sesa yang didirikan oleh Bonar

Gultom (1998). Dengan berdirinya kedua perusahaan ini sangat membantu orang

Batak untuk mendapatkan pekerjaan.43

Selain bekerja di dalam perusahaan

pertambangan minyak, sebagian masyarakat perantau yang ada di Kota Duri

bekerja sebagai PNS, bekerja di kebun sawit, dan bekerja lainnya. Dengan

demikian, tingkat perekonomian masyarakat Batak yang ada di Kota Duri

terbilang cukup baik.

Kehidupan suku Batak yang tinggal di Kota Duri dalam hal tradisi dan

kebudayaan, tidak jauh berbeda dengan tradisi dan kebudayaan suku Batak yang

tinggal di daerah asal atau kampung halaman. Tradisi tersebut mencakup adat

kekerabatan, pernikahan, kelahiran, dan sampai kematian.

a. Kekerabatan Orang Batak di Kota Duri

Sistem kekerabatan orang Batak di Kota Duri hampir sama dengan sistem

kekerabatan orang Batak pada umumnya. Hampir semua orang Batak yang ada di

Kota Duri mengikuti punguan-punguan marga mereka masing-masing. Misalnya

43 Wawancara dengan James, Kelurahan Balik Alam, pada Tanggal 14 Mei 2019.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 53: PERAN PUNGUAN IKATAN KELUARGA BATAK DURI SEKITARNYA …repository.usd.ac.id/36629/2/154314018_full.pdf · Claudia Gianini, Peran Punguan Ikatan Keluarga Batak Duri Sekitarnya Tahun

39

marga Silaban, Sihombing, Nababan, dan Hutasoit. Mereka membangun punguan

yang disebut dengan punguan Toga Siopat Ama atau Toga Sihombing. Di dalam

kegiatan punguannya, mereka melakukan pertemuan satu kali dalam setiap

minggu dan pertemuan itu disebut dengan istilah partangiangan Toga Siopat Ama

atau Toga Sihombing.

Dalam kegiatan pertemuan itu mereka melakukan ibadah terlebih dahulu

dengan tata ibadah yang dipakai adalah tata ibadah Gereja HKBP (Huria Kristen

Batak Protestan). Setelah selesai melakukan ibadah, mereka mengumpulkan iuran

bulanan yang mereka pakai untuk membiayai program-program punguan tersebut.

Di dalam pertemuan itu juga mereka akan berdiskusi tentang permasalahan-

permasalahan yang dihadapi setiap anggota punguan. Banyak permasalahan yang

dihadapi setiap anggota punguan, seperti permasalahan kehidupan rumah tangga,

permasalahan ekonomi, permasalahan kesehatan, dan masih banyak lagi. Namun

dengan mengikuti punguan marga, permasalahan yang dihadapi setiap anggotanya

akan semakin ringan dan semakin mudah ditemukan solusinya44

.

Kekerabatan orang Batak di Kota Duri juga ada yang berbentuk punguan-

punguan antar wilayah atau orang Batak yang ada di Kota Duri menyebutnya

sebagai punguan parsahutaon. Sama halnya dengan punguan marga, punguan ini

juga melakukan ibadah terlebih dahulu dalam setiap kegiatannya dan juga

membahas permasalahan-permasalahan yang terjadi pada setiap anggota

punguannya. Pada akhir tahun, tepatnya pada bulan Desember, baik punguan

44 Wawancara dengan Marudut Sihombing dirumahnya, Kelurahan Batang

Serosa, pada Tanggal 7 Mei 2019.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 54: PERAN PUNGUAN IKATAN KELUARGA BATAK DURI SEKITARNYA …repository.usd.ac.id/36629/2/154314018_full.pdf · Claudia Gianini, Peran Punguan Ikatan Keluarga Batak Duri Sekitarnya Tahun

40

marga maupun punguan parsahutaon akan merayakan dan memaparkan hasil dari

program mereka selama setahun. 45

Dalam kehidupan sehari-hari, orang Batak selalu saling membantu dalam

segala hal, baik dalam permasalahan pribadi maupun permasalahan sosial lainnya.

Orang Batak di Kota Duri menyadari bahwa mereka adalah para pendatang yang

mencoba mengadu nasib merantau ke kota minyak tersebut. Setiap hari mereka

saling menghormati dan menghargai. Tidak hanya dalam pertemuan punguan saja

mereka bersatu, tetapi dalam kehidupan sehari-hari mereka juga selalu berkumpul

dan berdiskusi. Hal ini terlihat dengan adanya kaum bapak orang Batak yang

selalu berkumpul di dalam kedai kopi dan tempat bersantai lainnya.

b. Budaya dan Adat Orang Batak di Kota Duri

Budaya dan adat adalah sesuatu yang tidak dapat dilepaskan dari

kehidupan orang Batak. Orang Batak selalu menjunjung tinggi budaya dan adat

istiadat yang mereka miliki. Orang Batak sangat marah dan malu apabila mereka

dikatakan sebagai orang yang tidak memiliki adat. Di mana bumi diinjak, di situ

langit dijunjung. Orang Batak memiliki Umpasa46

untuk menggambarkan

kehidupan orang Batak, yaitu Bahenma dirimu songon laut naluas, manang

songon dia pe masalah naroh tungolumu, jalo ma dohot roha naserep dohot iman

na gogo, yang artinya ketika menghadapi masalah apapun dalam kehidupan ini

maka terimalah dengan hati yang sabar dan iman yang kuat. Demikian istilah

45 Wawancara dengan Diana Simanjuntak di rumahnya, Kelurahan Balik Alam,

pada tanggal 8 Mei 2019.

46 Pantun

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 55: PERAN PUNGUAN IKATAN KELUARGA BATAK DURI SEKITARNYA …repository.usd.ac.id/36629/2/154314018_full.pdf · Claudia Gianini, Peran Punguan Ikatan Keluarga Batak Duri Sekitarnya Tahun

41

yang dipakai untuk menggambarkan kehidupan orang Batak dalam budaya

mereka.

Kehidupan budaya dan adat orang Batak di Kota Duri sama halnya

dengan kehidupan budaya dan adat yang dipakai orang Batak yang berada di

daerah asal dan juga daerah lain. Contohnya adat pernikahan, adat kelahiran, dan

adat kematian.

Dalam adat pernikahan, orang Batak yang ada di Kota Duri juga memakai

sistem adat yang berlaku. Setiap laki-laki dan perempuan yang ingin menikah

akan melalui beberapa tahap sehingga mereka sah secara adat dan agama sebagai

suami istri. Tahap pertama yang harus mereka lalui adalah tahap mangaririt,

mangalehon tanda, marhori-hori dinding atau marhusip, martumpol, marhata

sinamot, martonggo raja atau maria raja, manjalo pasu-pasu parbagason

(pemberkatan nikah), ulaon unjuk (pesta adat), paulak une, dan manjae.47

a) Mangaririt adalah tahap yang dilakukan kaum laki-laki orang

Batak untuk memperkenalkan diri kepada calon pengantin

perempuan dan kedua orang tua perempuan yang akan dijadikan

istri.48

47 F. X. Tito Adonis, Harry Waluyo, Perkawinan Adat Batak di kota Besar,

Universitas Michigan, 1993, hlm. 16,20,69.

48 Bambang Suwondo, Adat dan Upacara Perkawinan Daerah Sumatera Utara,

Proyek Penelitian dan Pencatatan Kebudayaan Daerah Departemen Pendidikan dan

Kebudayaan, 1977/1978, hlm. 28.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 56: PERAN PUNGUAN IKATAN KELUARGA BATAK DURI SEKITARNYA …repository.usd.ac.id/36629/2/154314018_full.pdf · Claudia Gianini, Peran Punguan Ikatan Keluarga Batak Duri Sekitarnya Tahun

42

b) Mangalehon tanda adalah tahap saat laki-laki telah berhasil

menemukan calon istrinya dan memperkenalkan kepada kedua

orang tuanya49

.

c) Marhori-hori dinding atau Marhusip adalah tahap saat kedua orang

tua calon pengantin berdiskusi untuk menentukan sikap dari

masing-masing pihak. Dalam tahap ini akan disepakati jumlah mas

kawin yang akan diberikan pihak laki-laki kepada pihak keluarga

perempuan. Namun tahap ini adalah tahap yang sangat tertutup dan

tidak boleh diketahui oleh umum. Hal ini dilakukan untuk

menghindari rasa malu apabila tidak tercapai kesepakatan

bersama50

.

d) Martumpol adalah tahap adat selanjutnya. Tahap ini disebut juga

sebagai tunangan di dalam budaya Batak. Acara martumpol

diserahkan ke lembaga gereja tempat mereka terdaftar sebagai

jemaat. Namun, tahap ini biasanya dilalui oleh orang Batak yang

menganut agama Kristen. Martumpol adalah kesepakatan pertama

mereka di hadapan Allah sebelum melangsungkan tahap

pemberkatan nikah dan adat pernikahan51

e) Marhata sinamot adalah pertemuan antara keluarga calon

pengantin laki-laki dan perempuan. Di dalam tahap ini akan

49 Ibid., hlm. 31.

50 Ibid., hlm. 34.

51 Bungaran Antonius Simanjuntak , Konflik Status dan Kekuasaan Orang Batak

Toba: Bagian Sejarah Batak, Jakarta, Yayasan Obor, 2009. hlm. 310.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 57: PERAN PUNGUAN IKATAN KELUARGA BATAK DURI SEKITARNYA …repository.usd.ac.id/36629/2/154314018_full.pdf · Claudia Gianini, Peran Punguan Ikatan Keluarga Batak Duri Sekitarnya Tahun

43

disepakati jumlah sinamot (uang) yang akan diberikan keluarga

laki-laki kepada keluarga perempuan. Dalam tahap ini juga akan

disepakati adat yang akan berlangsung dan jumlah ulos dan hewan

yang akan disembelih dalam pesta pernikahan52

.

f) Martonggo raja adalah acara yang dilakukan oleh keluarga pihak

laki-laki untuk mempersiapkan segala sesuatu yang dibutuhkan

dalam pesta pernikahan. Biasanya tahap ini tanpa dihadiri keluarga

pihak perempuan. Orang-orang yang hadir dalam tahap ini adalah

masyarakat Batak yang tinggal di lingkungan pihak keluarga laki-

laki53

.

g) Manjalo pasu-pasu parbagason/pemberkatan nikah adalah acara

yang diadakan di dalam gereja. Kedua calon mempelai akan

diberkati di dalam gereja. Tahap ini terlebih dahulu diadakan

sebelum berlangsungnya acara adat Batak54

.

h) Ulaon unjuk/Pesta adat adalah pemberkatan adat yang diikuti oleh

seluruh keluarga kedua mempelai. Dalam tahap ini pengantin akan

menerima pemberkatan secara adat dan juga doa-doa yang

disampaikan oleh seluruh keluarga yang hadir.

52 Bungaran Antonius Simanjuntak , Struktur Sosial dan Sistem Politik Batak

Toba hingga 1945: Suatu Pendekatan Sejarah, Antropologi Budaya Politik, Jakarta,

Yayasan Obor, 2006, hlm. 118.

53 E.K. Siahaan, dkk, Makanan: Wujud, Variasi dan Fungsinya Serta

Penyajiannya Daerah Sumatra Utara, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1993,

hlm. 82-84.

54 Bambang Suwondo, Adat dan Upacara Perkawinan Daerah Sumatera Utara,

Proyek Penelitian dan Pencatatan Kebudayaan Daerah Departemen Pendidikan dan

Kebudayaan, 1977/1978, hlm. 41

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 58: PERAN PUNGUAN IKATAN KELUARGA BATAK DURI SEKITARNYA …repository.usd.ac.id/36629/2/154314018_full.pdf · Claudia Gianini, Peran Punguan Ikatan Keluarga Batak Duri Sekitarnya Tahun

44

i) Paulak une adalah tahap saat kedua mempelai saling mengunjungi

keluarga mereka. Pihak keluarga laki-laki mengunjungi pihak

keluarga perempuan dan pihak keluarga perempuan juga

mengunjungi pihak keluarga laki-laki. Hal ini dilakukan untuk

mempererat hubungan kedua belah keluarga dan menunjukkan

bahwa mereka saling menghormati, menyayangi,dan sudah

menjadi satu keluarga.

j) Manjae adalah tahap saat kedua mempelai akan meninggalkan

keluarga mereka masing-masing dan hidup bersama tanpa campur

tangan kedua keluarga dalam menghadapi permasalahan hidup.

Dalam tahap inilah pasangan/pengantin baru akan belajar mengenal

satu sama lain.

Adat kelahiran orang Batak di Kota Duri sama halnya dengan adat Batak

pada umumnya. Orang Batak yang tinggal di Kota Duri juga akan merayakan

dengan mengadakan acara/pesta apabila anak mereka lahir. Acara adat kelahiran

yang berlangsung ini disebut orang Batak dengan Maresek-esek. Acara ini adalah

acara makan bersama dengan seluruh undangan yang hadir. Biasanya orang Batak

dalam acara ini akan mengundang keluarga kedua belah pihak, baik pihak laki-

laki maupun perempuan.

Selanjutnya, orang Batak di Kota Duri akan melakukan adat Batak mereka

dalam setiap kematian keluarga mereka. Salah satu contoh adat kematian yang

dilakukan orang Batak di Duri adalah adat Saur Matua. Adat ini adalah bentuk

sebuah perayaan dalam budaya Batak. Orang Batak percaya apabila keluarga

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 59: PERAN PUNGUAN IKATAN KELUARGA BATAK DURI SEKITARNYA …repository.usd.ac.id/36629/2/154314018_full.pdf · Claudia Gianini, Peran Punguan Ikatan Keluarga Batak Duri Sekitarnya Tahun

45

mereka meninggal dalam tahap Saur Matua, berarti selama hidupnya dia adalah

orang yang terberkati dan hal ini harus dirayakan oleh seluruh keluarga.

3.3 Berdirinya Punguan Batak di Duri Tahun 1999

Sebagai orang pendatang di Kota Duri banyak tantangan yang akan

dihadapi oleh orang Batak di kota minyak tersebut. Semakin tahun jumlah orang

Batak yang ada di Kota Duri semakin bertambah. Hal ini menjadi sebuah pertanda

bahwa kehidupan yang didapatkan orang Batak di Kota Duri adalah kehidupan

yang layak dan baik karena tidak mungkin orang Batak akan bertahan dan datang

ke kota tersebut apabila kehidupan mereka menderita. Karena jumlah yang

semakin banyak inilah ada rasa khawatir yang terjadi dalam pikiran setiap orang

Batak yang ada di Kota Duri mengenai nilai budaya mereka sebagai orang Batak.

Orang Batak di Kota Duri kuatir terhadap pudarnya nilai kebudayaan

mereka. Hal inilah yang mendorong terbentuknya punguan atau organisasi Batak

di Kota Duri. Pada awalnya punguan berdiri di Kota Duri setelah terjadi

perbincangan sesama orang Batak di salah satu kedai minuman. Di dalam

perbincangan tersebut mereka saling berbagi pendapat tentang permasalahan dan

juga rasa rindu terhadap kampung halaman. Dalam perbincangan itulah muncul

ide yang baik untuk membentuk punguan yang menyatukan seluruh orang Batak

yang ada di Kota Duri.55

Pada awalnya punguan ini adalah punguan kecil dengan anggota yang

sedikit pula jumlahnya. Hal ini disebabkan oleh kabar tentang punguan yang

didirikan oleh beberapa orang ini belum banyak diketahui. Namun setelah

55 Wawancara dengan Aleteng Pakpahan dirumahnya, Jalan Jawa, pada tanggal

31 Mei 2019.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 60: PERAN PUNGUAN IKATAN KELUARGA BATAK DURI SEKITARNYA …repository.usd.ac.id/36629/2/154314018_full.pdf · Claudia Gianini, Peran Punguan Ikatan Keluarga Batak Duri Sekitarnya Tahun

46

informasi tersebar, semakin banyak orang Batak yang mendaftarkan diri untuk

bergabung dalam punguan tersebut. Karena jumlah anggota dari punguan itu

sudah melebihi ratusan orang, punguan itu dijadikan sebagai sebuah organisasi

yang resmi dan berbadan hukum. Selanjutnya organisasi itu diberi nama IKBDS

(Ikatan Keluarga Batak Duri dan Sekitarnya).

Organisasi ini berdiri pada tahun 1999 yang diketuai pertama kali oleh

Elie Pangaribuan. Banyak kemajuan yang terjadi di kalangan orang Batak yang

tinggal di Kota Duri setelah organisasi ini berdiri. Penyelesaian permasalahan,

baik dalam hal adat maupun kehidupan sehari-hari, serta penyatuan orang Batak

yang ada di Kota Duri adalah tujuan utama dan program kerja dari organisasi ini.

Organisasi ini menjalankan program tahunannya dengan dana yang diperoleh dari

anggotanya. Setiap anggota berhak menjadi ketua dari organisasi ini dengan

sistem pemilihan yang demokratis.

Ikatan Keluarga Batak Duri Sekitarnya sangat berperan penting dalam

menyelesaikan segala konflik permasalahan yang dihadapi oleh orang Batak di

Kota Duri. Permasalahan yang sering diselesaikan organisasi ini adalah

permasalahan rumah tangga yang merupakan kasus terbanyak, perselisihan

antarmarga yang merupakan kasus terbanyak kedua, dan juga permasalahan

ekonomi atau orang Batak yang belum mendapatkan pekerjaan. Semua

permasalahan tersebut mampu dijawab oleh organisasi ini dengan memberikan

solusi dan bantuan yang terbaik56

.

56 Wawancara Bonar Aldy Tampubolon di rumahnya, Jalan Hangtuah, pada

tanggal 21 Juni 2019.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 61: PERAN PUNGUAN IKATAN KELUARGA BATAK DURI SEKITARNYA …repository.usd.ac.id/36629/2/154314018_full.pdf · Claudia Gianini, Peran Punguan Ikatan Keluarga Batak Duri Sekitarnya Tahun

47

Dalam organisasi Ikatan Keluarga Batak dan Sekitarnya (IKBDS) ada

beberapa jabatan, yaitu Ketua, Wakil Ketua, Sekretaris, Bendahara. dan anggota.

Demikianlah struktur organisasi IKBDS, seperti bagan dibawah ini:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 62: PERAN PUNGUAN IKATAN KELUARGA BATAK DURI SEKITARNYA …repository.usd.ac.id/36629/2/154314018_full.pdf · Claudia Gianini, Peran Punguan Ikatan Keluarga Batak Duri Sekitarnya Tahun

48

Struktur Organisasi IKBDS

Gambar III.1. Berikut ini adalah gambar bagan dari kepengurusan IKBDS

Keterangan:

= Garis Komando = Garis Tanggung Jawab

DEWAN PELINDUNG

K. DEWAN PENASEHAT

KETUA BIDANG

DEWAN PERTIMBANGAN

KETUA UMUM

SEKRETARIS WAKIL KETUA BENDAHARA

D.ORGANISASI D. PEMUDA D. HUMAS D. KETENAGAKERJA D. SOSIAL BUDAYA

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 63: PERAN PUNGUAN IKATAN KELUARGA BATAK DURI SEKITARNYA …repository.usd.ac.id/36629/2/154314018_full.pdf · Claudia Gianini, Peran Punguan Ikatan Keluarga Batak Duri Sekitarnya Tahun

49

BAB IV

PERAN IKATAN KELUARGA BATAK DURI SEKITARNYA

DALAM PENYELESAIAN KONFLIK ORANG BATAK TAHUN

1999-2014

4.1 Pengantar

Permasalahan yang hadir di dalam kehidupan tidak akan ada habisnya.

Konflik akan selalu hadir di setiap kehidupan siapa pun, baik itu kehidupan per

orangan maupun kelompok. Konflik adalah suatu proses sosial antara dua orang,

dua kelompok, atau lebih yang salah satu pihaknya berupaya menyingkirkan yang

lain dengan menghancurkan atau membuatnya tidak berdaya.57

Konflik

dilatarbelakangi oleh perbedaan ciri-ciri yang dibawa individu yang terlibat dalam

suatu interaksi. Perbedaan itu bisa menyangkut ciri fisik, tingkat kemampuan,

adat, tata cara, keyakinan, dan lain sebagainya.

Konflik juga bisa muncul dalam skala yang berbeda, yaitu konflik antara

orang (inter personal conflict), konflik antarkelompok (inter group conflict),

konflik antarkelompok dengan negara (vertical conflict), dan konflik antarnegara

(inter state conflict).58

Konflik akan selalu hadir selama kehidupan masih

57 Puline Pudjiastiti, Sosiologi untuk SMA/MA Kelas XI, ovri Susan, Jakarta:

Grasindo, hlm. 4.

58 Novri Susan, Sosiologi Konflik dan Isu-isu Konflik Kontemporer, Jakarta:

Kencana Prenada Group, 2009, hlm. 5.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 64: PERAN PUNGUAN IKATAN KELUARGA BATAK DURI SEKITARNYA …repository.usd.ac.id/36629/2/154314018_full.pdf · Claudia Gianini, Peran Punguan Ikatan Keluarga Batak Duri Sekitarnya Tahun

50

berlangsung. Pernyebab utama dari hal ini adalah karena tingkat kebutuhan dan

keinginan setiap manusia berbeda-beda.59

Banyak hal yang telah dilakukan agar konflik tidak terjadi, namun hal itu

sangat mustahil dan tidak akan mungkin bisa terwujud. Dalam kehidupan,

seseorang hanya mampu untuk meredam dan mengurangi sebuah konflik. Dalam

penanganan sebuah konflik memerlukan identifikasi yang baik terhadap konflik

tersebut, yaitu memahami konflik yang terjadi dan berusaha mengelola konflik

dengan baik supaya konflik tersebut dapat menjadi sebuah acuan untuk

mengarahkan ke arah yang lebih baik.

Keinginan manusia tidak terbatas, sedangkan kemampuan terbatas. Hal

tersebut dapat menjadi landasan bahwa di dalam kehidupan sangat sulit untuk

menghindari konflik. Terlebih lagi dalam hidup ini manusia saling berdampingan

dan saling membutuhkan. Pendirian sebuah organisasi yang bertujuan untuk

membantu dan mendukung juga tidak akan terlepas dari sebuah konflik. Setiap

anggota organisasi tentunya memiliki kepribadian, keinginan dan tujuan yang

berbeda di dalam hidupnya. Semakin besar sebuah organisasi, akan semakin besar

juga tantangan dan konflik yang dihadapi.

Konflik adalah sesuatu hal yang selalu ingin dihindari oleh setiap manusia,

bahkan banyak yang beranggapan bahwa kehadiran sebuah konflik di dalam

kehidupan adalah sesuatu yang merugikan dan mengandung makna negatif.

Namun, anggapan bahwa konflik adalah sesuatu yang negatif ternyata tidak selalu

59 W.F.G. Mastenbroek, Penanganan Konflik dan Pertumbuhan Organisasi (terj.

Pandam Gurito), Cet. 1, Jakarta: UI-Pers, 1986, hlm. 191-192.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 65: PERAN PUNGUAN IKATAN KELUARGA BATAK DURI SEKITARNYA …repository.usd.ac.id/36629/2/154314018_full.pdf · Claudia Gianini, Peran Punguan Ikatan Keluarga Batak Duri Sekitarnya Tahun

51

benar. Sebuah konflik apabila ditangani dengan baik dan benar, akan menjadi

sebuah hal positif yang menjadikan organisasi itu semakin lebih baik lagi.

Pembentukan Indonesia menjadi sebuah negara tentunya bukan sebuah hal

yang mudah dan dalam setiap prosesnya juga memiliki konflik yang dihadapi.

Masuknya berbagai budaya asing ke dalam negara Indonesia membuat konflik

yang tidak kunjung berkesudahan hingga saat ini, terutama dalam sejarah

masuknya agama-agama baru, seperti Islam, Kristen Protestan, Katolik, Hindu,

Buddha, dan agama lain adalah tantangan terhadap kebudayaan yang ada di

Indonesia. Dalam proses masuknya agama baru ini, terjadi konflik yang sangat

besar di Indonesia. Hal ini disebabkan masyarakat Indonesia sulit untuk

melepaskan adat istiadat yang telah turun temurun diwariskan oleh nenek moyang

mereka.

Banyak ajaran agama yang dibawa oleh misionaris bertentangan dengan

ajaran adat yang berlaku di dalam kehidupan mereka. Dengan demikian,

tantangan yang dihadapi para misionaris dalam penyebaran ajaran agama yang

mereka bawa ke Indonesia sangat besar. Para misionaris memerlukan strategi

yang baik dan benar agar masyarakat mampu menerima dan bersimpati terhadap

budaya baru tersebut.

Merancang sebuah strategi dengan melakukan pendekatan secara

kebudayaan adalah usaha yang dilakukan oleh para misionaris supaya ajaran yang

mereka bawa lebih mudah diterima oleh masyarakat. Hal tersebut seperti

pendekatan yang dilakukan oleh para misionaris yang berasal dari Eropa dalam

upaya menyebarkan agama Kristen di tanah Batak. Tentunya bukan sebuah hal

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 66: PERAN PUNGUAN IKATAN KELUARGA BATAK DURI SEKITARNYA …repository.usd.ac.id/36629/2/154314018_full.pdf · Claudia Gianini, Peran Punguan Ikatan Keluarga Batak Duri Sekitarnya Tahun

52

yang mudah untuk menjalankan misi tersebut di tanah Batak. Suku Batak sangat

terkenal dengan adat istiadat yang sangat kental, bahkan setiap pergerakan

kehidupan mereka tidak pernah terlepas dari adat. Butuh waktu yang sangat lama

supaya agama Kristen diterima dengan baik di tanah Batak.

Penjajahan dan penguasaan Belanda terhadap wilayah Sumatra Utara yang

merupakan tempat berdiam orang Batak menjadikan suku Batak tertutup terhadap

kebudayaan asing, terutama kebudayaan yang berasal dari Eropa. Suku Batak

sangat membenci orang-orang yang berkulit putih dan bola mata berwarna selain

hitam karena suku ini selalu menganggap mereka adalah musuh yang harus diusir

dan dibunuh.

4.2. Pendirian HKBP

Gereja Huria Kristen Batak Protestan (HKBP) yang pertama didirikan

pada 7 Oktober 1861 di Sipirok. Pendirian gereja ini merupakan hasil pertemuan

para misionaris Kristen yang berasal dari Jerman (Heine dan Klamer), dan

misionaris dari Belanda (Van Asselt dan Bets) yang diselenggarakan oleh badan

zending yang bernama Rheinische Mission Gesselschaf (RMG).

Berdirinya gereja baru kesukuan di tanah Batak ini menjadi sebuah

persoalan di dalam ruang lingkup kehidupan orang Batak. Hal ini disebabkan

karena adanya pertentangan antara budaya asli dengan kekristenan yang dibawa

oleh para misionaris. Para misionaris membutuhkan strategi yang baru kemudian

mereka mengelaborasikan antara budaya dan adat asli dengan budaya dan adat

Kristen yang mereka bawa. Dengan demikian, budaya kekristenan yang mereka

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 67: PERAN PUNGUAN IKATAN KELUARGA BATAK DURI SEKITARNYA …repository.usd.ac.id/36629/2/154314018_full.pdf · Claudia Gianini, Peran Punguan Ikatan Keluarga Batak Duri Sekitarnya Tahun

53

bawa tidak akan menghilangkan unsur budaya lama yang dimiliki oleh orang

Batak. Artinya, para misionaris lebih kepada mengarahkan budaya mereka untuk

mengarah ke dalam kekristenan.

Gereja HKBP berdiri dari hasil pengolaborasian antara budaya Batak

dengan budaya kekristenan. Budaya Batak memengaruhi pembentukan konsep

doktrin dan tata peribadahan yang berlangsung di HKBP. Begitu juga dengan

kitab suci kekristenan diubah ke dalam bentuk bahasa Batak sehingga para jemaat

mampu mengenal dan mengerti firman Tuhan sesuai dengan budaya mereka.

Dr. Ingwer Ludwig Nomensen60

adalah salah satu dari beberapa orang

Eropa yang mampu menyebarkan agama Kristen di tanah Batak. Tahun 1862

Nomensen untuk pertama sekali menginjakkan kaki di tanah Batak, tepatnya

Barus. Dari sanalah Nomensen memulai perjalanannya dalam menyebarkan

agama Kristen kemudian dia melanjutkan perjalanannya ke daerah yang disebut

dengan Rura Silindung pada tahun 1864.

Sebelum melakukan misi penyebaran agama Kristen di tanah Batak,

Nomensen terlebih dahulu mempelajari kebudayaan orang Batak. Kehadiran

Nomensen di tanah Batak sangat bersejarah bagi kekristenan yang ada di

Indonesia karena dari misi yang dilakukan oleh Nomensen ini terbentuk sebuah

60 Nomensen adalah salah satu dari beberapa missionaris yang diutus oleh badan

zending Rheinische Mission Gesselschaf (RMG) untuk membantu misi mereka dalam

menyebarkan agama Kristen di tanah Batak. Dia juga sebagai missionnaris yang paling

berhasil dan satu-satunya yang diakui oleh orang Batak sebagai rasul mereka, karena

Nomensen lah yang mampu melakukan pendekatan secara kebudayaan, serta dari

pelayananya gereja HKBP semakin besar dan bertumbuh jemaatnya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 68: PERAN PUNGUAN IKATAN KELUARGA BATAK DURI SEKITARNYA …repository.usd.ac.id/36629/2/154314018_full.pdf · Claudia Gianini, Peran Punguan Ikatan Keluarga Batak Duri Sekitarnya Tahun

54

organisasi gereja HKBP yang menganut aliran Lutheran yang semakin diterima

masyarakat Batak.

Kehadiran agama Kristen di tanah Batak sangat berpengaruh besar dalam

kemajuan dan perkembangan masyarakat Batak. Banyak hal-hal yang berubah di

tanah Batak, seperti pendidikan, kesehatan, pertanian, dan lain-lain. Faktor itu

menjadikan masyarakat Batak dengan cepat menerima ajaran tersebut. Dalam

kurun waktu sepuluh tahun, ada sekitar 1.200 orang Batak yang sudah menjadi

Kristen. Setiap tahun banyak orang Batak yang dulunya memiliki kepercayaan

tradisional menjadi masuk Kristen. Karena semakin banyaknya orang Batak yang

menjadi Kristen, terjadilah penambahan misionaris dari Jerman ke tanah Batak

untuk melayani seluruh jemaat.61

Keberhasilan HKBP beradaptasi terhadap kebudayaan yang ada di tanah

Batak menjadi sebuah prestasi yang membanggakan. Perkembangan dan

kemajuan yang dialami Gereja HKBP setiap tahunnya semakin baik. Melihat

kemajuan tersebut badan zending yang selama ini mengayomi mereka

memberikan kemandirian dalam hal kepengurusan terhadap misionaris pribumi.

Tidak hanya hal itu saja yang menjadi kabar baik bagi Gereja HKBP, pemerintah

pada zaman penjajahan Belanda juga memberikan pengakuan resmi melalui

keputusan pemerintah tertanggal 11 Juni 1931 N.D. 48, Indisch Steatblad 1931,

No. 360.62

61

A. M. Lumbantobing, Makna Wibawa Jabatan Dalam Gereja Batak, ter.

K.M. Lumbantobing, Cet. Ke-2, Jakarta: BPK Gunung Mulia, 1966, hlm. 79.

62

Ephorus HKBP, Almanak HKBP, Pematang Siantar: Unit Usaha Percetakan

HKBP, 2019.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 69: PERAN PUNGUAN IKATAN KELUARGA BATAK DURI SEKITARNYA …repository.usd.ac.id/36629/2/154314018_full.pdf · Claudia Gianini, Peran Punguan Ikatan Keluarga Batak Duri Sekitarnya Tahun

55

Seiring dengan kemerdekaan bangsa Indonesia dan berakhirnya kekuasaan

Belanda, segala bentuk pengakuan pemerintahan Belanda diubah dan harus

disesuaikan dengan pengakuan yang berlaku. Pengakuan itu ialah dari pemerintah

bangsa Indonesia sendiri. Dengan demikian, HKBP melakukan pembaruan

pengakuan pemerintahan Indonesia yang pertama pada 2 April 1968 No.

Dd/DAK/d/135/68 yang memutuskan dan mengesahkan gereja Huria Kristen

Batak Protestan yang berpusat di Pearaja-Tarutung, Tapanuli selaku gereja dan

oleh karena itu mengakui gereja tersebut sebagai badan hukum.

Selanjutnya, HKBP mendapat pengakuan yang kedua dari pemerintah

Indonesia pada 6 Februari 1988n RI Cq. Depertemen Agama RI No.33.

Berdasarkan pengakuan dari pemerintah bangsa Indonesia, HKBP resmi menjadi

sebuah lembaga yang berbadan hukum dan memiliki hak penuh atas segala

ketentuan-ketentuan kebebasan beragama yang berlandaskan Pancasila dan UUD

1945. HKBP juga memiliki anggaran dasar dan anggaran rumah tangga yang

disebut sebagai AP HKBP (Aturan Peraturan HKBP).63

Seiring berjalannya waktu, HKBP menjadi gereja yang besar, bahkan

menjadi salah satu organisasi gereja terbesar di Indonesia dan Asia. Penyebaran

gereja HKBP juga semakin luas dan berdiri di berbagai daerah, bahkan sampai

menjangkau luar negeri seperti Eropa. Perkembangan ini terjadi berkat migrasi

yang dilakukan oleh orang-orang Batak ke seluruh dunia.

Semakin besar sebuah organisasi, semakin rentan pula terhadap sebuah

konflik. Hal inilah yang dialami oleh organisasi Gereja HKBP. Pada tahun 1917

63 J. S. B. P. Simanjuntak, ―Konflik Intern Organisasi Kemasyarakatan Kasus;

Huria Kristen Batak Protestan‖, Tesis, UGM, 1998, hlm. 9.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 70: PERAN PUNGUAN IKATAN KELUARGA BATAK DURI SEKITARNYA …repository.usd.ac.id/36629/2/154314018_full.pdf · Claudia Gianini, Peran Punguan Ikatan Keluarga Batak Duri Sekitarnya Tahun

56

Gereja HKBP mengalami konflik pertama. Berdirinya sebuah organisasi politik

bukan gereja yang disebut dengan HKB (Hatopan Kristen Batak) menjadi pemicu

utama dari konflik ini. Keinginan besar dari para pendeta pribumi untuk keluar

dari campur tangan orang Jerman adalah keinginan dari organisasi ini.

Selanjutnya, pada tahun 1962 terjadi konflik kedua setelah kepengurusan

dari Gereja HKBP dipegang oleh pendeta pribumi yang berasal dari suku Batak.

Akibat dari konflik ini, Gereja HKBP menjadi pecah dan melahirkan sebuah

gereja baru yang disebut dengan GKPI (Gereja Kristen Protestan Indonesia) yang

lebih nasionalis pada 30 Agustus 1964. Penyebab konflik yang terjadi ialah karena

adanya perubahan anggaran dasar dari Gereja HKBP dan pemecatan terhadap 22

orang pendeta pribumi pada Maret 1963 karena tidak menjalankan surat

keputusan pelayanan yang diberikan oleh pimpinan HKBP.64

Namun walaupun demikian, banyak konflik yang terjadi tidak menjadi

penghalang organisasi HKBP untuk semakin maju. Setelah kedua konflik itu

terjadi, HKBP semakin besar dan berkembang pesat di tengah-tengah Indonesia

dan luar negeri. Seiring berjalannya waktu di dalam perkembangannya, timbul

konflik baru di tengah-tengah organisasi Gereja HKBP setelah berlangsung

pemilihan pemimpin yang baru dalam organisasi HKBP.65

64B. A. Simanjuntak, Konflik Status dan Kekuasaan Orang Batak Toba,

(Yogyakarta:Jendela, 2002), hlm. 386-392.

65 Huria Kriten Batak Protestan memiliki satu pemimpin didalam

kepengurusannya, dan pemimpin itu disebut dengan Ephorus. Para pendeta menyebut

Ephorus sebagai Ompu i. ―Ompu‖ di dalam istilah budaya Batak adalah sebagai gelar

kehormatan tertinggi. Orang yang disebut ―Ompu‖ di dalam budaya Batak adalah yang

memiliki pengaruh besar dan berjasa.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 71: PERAN PUNGUAN IKATAN KELUARGA BATAK DURI SEKITARNYA …repository.usd.ac.id/36629/2/154314018_full.pdf · Claudia Gianini, Peran Punguan Ikatan Keluarga Batak Duri Sekitarnya Tahun

57

Pada tahun 1992 ketika menjelang perayaan Natal, baru enam tahun

HKBP merayakan yubelium ke-125 tahun. Selama enam tahun itu warga HKBP

dalam suasana bahagia. Namun, tiba-tiba Gereja HKBP mendapatkan masalah

kembali.

Pada masa itu pengaruh industrialisasi sudah berada di depan mata.

Dampak positif dan negatif juga terdapat di dalamnya. Industrialisasi pasti

membuka peluang lapangan kerja. Namun, juga tidak dapat dimungkiri bahwa

akan ada bencana sosial. Tentu masalah itu bukan hanya basa-basi, dan bukan

sensasi. Oleh karena itu, HKBP melakukan persiapan mengantisipasi supaya

gereja tidak hanya menjadi penonton pada zaman industrialisasi.

Selanjutnya HKBP menyusun program pelayanannya, konkret dan

terjangkau, real/nyata, terkontrol, dan dapat dipantau. Tujuannya agar gereja

partisipatif mengisi pembangunan bangsa serta secara aktif mengantisipasi

masalah kehidupan sepanjang masa. Namun, ternyata ada pihak tertentu yang

pesimis dan sinis, baik warga jemaat maupun pelayan sendiri, mereka mengatakan

bahwa program mengatasi problem industrialisasi adalah lip service (ucapan

bibir) saja yang tidak ada manfaatnya.

Tidak begitu lama, sikap sinis itu berubah menjadi semakin parah sampai

pada perlawanan dan penolakan dengan tindakan anarkis. Sikap itu semakin

mengkristal menjelang Sinode Godang Ke-51, yaitu Sinode Periodisasi atau

Sinode Pemilihan. Terlebih setelah Ephorus memegang jabatan, ternyata semakin

kuat pendukungnya dan dirasakan semakin sulit menggantikannya. Setelah itu,

dibuatlah rekayasa dengan membuat berbagai isu bohong. Hal inilah kebiasaan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 72: PERAN PUNGUAN IKATAN KELUARGA BATAK DURI SEKITARNYA …repository.usd.ac.id/36629/2/154314018_full.pdf · Claudia Gianini, Peran Punguan Ikatan Keluarga Batak Duri Sekitarnya Tahun

58

buruk yang acap kali terjadi terhadap setiap calon yang diperhitungkan akan

menang. Black campaign yang biasanya terjadi di dalam dunia politik akhirnya

merebak ke kawasan gereja.

Setelah itu, diciptakan kekacauan, kegaduhan, keributan, dan huru-hara di

dalam dan di luar gereja. Tujuan dari semua itu adalah agar Ephorus HKBP

menyerah karena tidak mampu mengatasi permasalahan yang terjadi. Namun

semua usaha dan rencana yang dilakukan tidak dapat melemahkan Ephorus yang

menjabat. Ternyata semua rencana yang dirancang menjadi malapetaka tidak

berhasil. Setelah itu, terjadi penangkapan oleh pihak kepolisian terhadap pelaku

huru-hara. Saat itu suhu politik menjelang Sinode Godang HKBP Ke-51

menanjak naik sampai berimbas kepada kehidupan jemaat.66

Akhirnya, pada Minggu, 28—31 November 1992 digelarlah Sinode

Godang HKBP ke-51 yang bertempat di Seminari HKBP Sipaholon. Ketika

pendaftaran peserta dibuka, sudah ada masalah, yaitu ada dua pengurus panitia

Sinode Godang HKBP ke-51. Panitia pertama yang dibentuk berdasarkan surat

keputusan Ephorus HKBP dan panitia kedua yang dibentuk berdasarkan surat

keputusan Sekretaris Jenderal HKBP.

Keputusan Ephorus HKBP sebenarnya mempunyai legalitas kuat dan

keabsahan resmi atas dasar aturan peraturan HKBP yang berlaku. Namun pada

waktu itu, Sekretaris Jenderal HKBP, Pdt. O.P.T. Simorangkir, telah membuka

jaringan dan hubungan kepada berbagai pihak, pejabat pemerintah, dan tokoh

masyarakat sehingga keberadaannya sebagai Sekretaris Jenderal HKBP yang

66 Moksa Nadeak. dkk, Krisis HKBP Ujian Bagi Iman dan Pengalaman

Pancasila, Tarutung: Biro Informasi HKBP, 1995, hlm. 64-65.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 73: PERAN PUNGUAN IKATAN KELUARGA BATAK DURI SEKITARNYA …repository.usd.ac.id/36629/2/154314018_full.pdf · Claudia Gianini, Peran Punguan Ikatan Keluarga Batak Duri Sekitarnya Tahun

59

beroposisi terhadap Ephorus mendapat dukungan. Akhirnya, Danrem Kawal

Samudera, Kol. Inf. Toding, menggabungkan dan menyatukan kedua kepanitiaan

tersebut. Inilah bentuk intervensi awal yang dilakukan pemerintah melalui meliter

untuk campur tangan atas kepanitiaan Sinode Godang HKBP.

Seyogianya, agenda Sinode Godang HKBP ke 51 itu adalah Sinode Kerja,

yang salah satunya agendanya dijadwalkan dengan pembahasan dan pengesahan

Aturan dan Peraturan HKBP 1982—1992. Sinode berikutnya direncanakan

periodisasi, yaitu pergantian pimpinan HKBP. Hubungan Sekretaris Jenderal

HKBP terhadap pejabat pemerintah sangat berpengaruh menentukan arah Sinode

tersebut. Oleh karena itu, intervensi pemerintah melalui militer yang sangat

dominan tidak terelakkan lagi sehingga periodisasi tersebut turut diagendakan.

Selanjutnya, ditetapkanlah bahwa Sinode Godang ke-51 sebagai Sinode

Periodisasi dengan dua kandidat calon Ephorus yang akan dipilih, yaitu Pdt. Dr.

S.A.E. Nababan dan Pdt. Dr. P.W.T. Simanjuntak. Hal inilah bentuk intervensi

lanjutan dari pemerintah pada Sinode Godang HKBP ke-51.67

Hari pertama sampai hari terakhir selama Sinode Godang, selalu diwarnai

dengan keributan. Ibadah pagi dibuka dengan khidmat. Setelah masuk sesi

terjadilah keributan kemudian ditutup dengan ibadah malam. Hal itulah yang

terjadi setiap hari. Pada hari terakhir dan penutupan Sinode Godang HKBP ke-51,

sidang ditutup dengan skors oleh Ephorus Pdt. Dr. S.A.E. Nababan. Semestinya

Sinode Godang HKBP ke-51 telah usai. Hanya satu keputusan yang sempat

67 Pdt. Dr. Darwin Lumbantobing, HKBP DO HKBP: Penggalian Teologis

Dalam Sejarah, Tradisi, Dan Dogma HKBP, Jakarta: PT BPK Gunung Mulia, 2017,

hlm.309.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 74: PERAN PUNGUAN IKATAN KELUARGA BATAK DURI SEKITARNYA …repository.usd.ac.id/36629/2/154314018_full.pdf · Claudia Gianini, Peran Punguan Ikatan Keluarga Batak Duri Sekitarnya Tahun

60

diambil, yaitu penetapan Aturan HKBP 1992—2002. Sementara itu, bagian

Peraturan belum dibahas dan belum ditetapkan. Sinode Godang HKBP ke-51 itu

berakhir dengan sidang yang diskors.68

Pada 23 Desember 1992, dalam suasana perayaan Natal yang biasanya

dirayakan dengan kedamaian, lahirlah peristiwa sejarah hitam di HKBP.

Intervensi pemerintah melalui militer sangat luar biasa. Pangdam Bukit Barisan,

Mayor Jenderal Pranowo, bertindak sebagai Badan Koordinasi Bantuan

Pemantapan Stabilitas Nasional Daerah (Bakorstanasda) Sumatra bagian Utara

memanggil oposan Ephorus HKBP untuk bertemu dengan Pangdam di Medan. Di

antaranya hadir Pdt. Dr. Adelbert A. Sitompul, Pdt. Dr. Wilmar Sihite, Pdt.

Sountilon M. Siahaan, dan lain-lain. Kepada ketiga pendeta disebut, ditawarkan

siapa yang bersedia menggantikan Pdt. Dr. S.A.E. Nababan. Setelah mendengar

tawaran itu, dua di antara pendeta tersebut menolak tawaran itu. Namun, Pdt. Dr.

Sountilon M. Siahaan menerima tawaran tersebut.

Selanjutnya, Badan Koordinasi Stabilitas Nasional Daerah

(Bakorstanasda) yang dibentuk oleh pemerintah menerbitkan Surat Keputusan No.

Skep/3/Stada/XII/1992 pada 23 Desember 1992 yang berisi keputusan mengenai

pengangkatan Pdt. Dr. Sountilon M. Siahaan sebagai pejabat Ephorus HKBP.

Akan tetapi pengangkatan ini tidak di akui oleh lembaga HKBP karena Ephorus

HKBP hanya diangkat dan dipilih berdasarkan Sinode Godang HKBP sesuai

68 Moksa Nadeak. dkk, Krisis HKBP Ujian Bagi Iman dan Pengalaman

Pancasila, Tarutung: Biro Informasi HKBP, 1995, hlm. 66.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 75: PERAN PUNGUAN IKATAN KELUARGA BATAK DURI SEKITARNYA …repository.usd.ac.id/36629/2/154314018_full.pdf · Claudia Gianini, Peran Punguan Ikatan Keluarga Batak Duri Sekitarnya Tahun

61

dengan Aturan Peraturan (AP) HKBP 2002 amandemen Ke-2, Bab IV/Pasal

11/1.2/69

.

Konflik yang terjadi pada Sinode Godang periodisasi tetap berlanjut.

Konflik yang terjadi berdampak besar terhadap Gereja HKBP secara keseluruhan,

bahkan sampai merambat ke wilayah desa. Konflik ini berlangsung sampai pada

periode tahun 1999. Konflik ini merambat menjadi sebuah bencana besar bagi

seluruh Gereja-gereja HKBP. Tidak hanya Gereja HKBP yang ada di Indonesia

saja, tetapi Gereja HKBP yang ada di luar negeri, seperti Malaysia, Amerika, dan

Jerman juga ikut terdampak konflik. Permasalahan konflik berimbas ke warga

jemaat setelah terjadi dua kepemimpinan di HKBP. Pimpinan pertama, yaitu

Ephorus Pdt. Dr. S.A.E. Nababan disebut SSA70

(Setia Sampai Akhir) dan

pimpinan kedua Ephorus Pdt. Dr. P.W.T. Simanjuntak disebut Monjo (Sai

Tiara)71

.

Dalam internal Gereja HKBP warga menjadi terbagi menjadi dua

kelompok, yaitu kelompok pertama pendukung SSA dan kelompok kedua

pendukung Monjo. Permasalahan ini berdampak juga dalam peribadahan di dalam

gereja dan terjadi perebutan kepemilikan gedung gereja antara SSA dan Monjo.

Masing-masing pendukung setiap pimpinan mengklaim bahwa gedung gereja

69 Aturan Dan Peraturan HKBP 2002 Amandemen Ke-2, hlm.95.

70 SSA (Setia Sampai Akhir) adalah sebutan untuk kelompok pendukung Ephorus

Pdt. Dr. S.A.E. Nababan.

71 ―Monjo‖ adalah sebutan untuk kelompok pendukung Ephorus Pdt. Dr. P.W.T.

Simanjuntak.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 76: PERAN PUNGUAN IKATAN KELUARGA BATAK DURI SEKITARNYA …repository.usd.ac.id/36629/2/154314018_full.pdf · Claudia Gianini, Peran Punguan Ikatan Keluarga Batak Duri Sekitarnya Tahun

62

adalah milik kelompok mereka dan hanya mereka yang beribadah di dalamnya,

sampai masing-masing pendukung melakukan hal yang anarkis.72

4.3 Konflik HKBP di Duri

Setiap konflik yang terjadi dalam sebuah organisasi akan memberikan

dampak besar bagi setiap anggota yang terlibat dalam organisasi tersebut. Apalagi

organisasi tersebut adalah organisasi yang memiliki pengaruh besar terhadap

kehidupan anggotanya. Hal tersebut seperti HKBP yang merupakan organisasi

yang segala aktivitas dan programnya langsung bersentuhan dengan kehidupan

sehari-hari dan rohani setiap anggotanya. Apabila terjadi konflik dalam

keorganisasiannya, seluruh anggotanya akan terlibat dan merasakan dampaknya.

Konflik yang terjadi di dalam badan keorganisasian HKBP merupakan

konflik yang sangat besar dan sampai mengakibatkan terjadinya kekerasan verbal

maupun nonverbal antara anggota kelompok. Hal tersebut karena perpecahan

yang terjadi semakin meluas, bahkan sampai menyentuh ke berbagai daerah

tempat Gereja HKBP berada. Konflik HKBP memengaruhi intern kegerejaan

mulai dari pendeta, Penatua73

, dan juga jemaatnya.

Hal demikian ini juga bisa dirasakan di gereja-gereja HKBP yang ada di

wilayah Duri. Salah satu gereja di Duri yang merasakan dampak dari konflik

internal di HKBP ini adalah HKBP Simpang Padang yang beralamat di Jalan

72 Majalah Tempo, No. 48, Tanggal, 30 Januari 1993, hlm. 29.

73 Seseorang yang dituakan, yang berpikir matang, sesepuh, dan juga Pemimpin

Kristen

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 77: PERAN PUNGUAN IKATAN KELUARGA BATAK DURI SEKITARNYA …repository.usd.ac.id/36629/2/154314018_full.pdf · Claudia Gianini, Peran Punguan Ikatan Keluarga Batak Duri Sekitarnya Tahun

63

Hangtuah, Duri, Kab. Bengkalis, Prov. Riau. Gereja tersebut merupakan Gereja

HKBP terbesar di Duri. Pengaruh konflik merambat ke warga jemaat HKBP

Simpang Padang. Jemaat HKBP Simpang Padang terbagi atas dua kelompok. Satu

kelompok adalah pendukung Ephorus Pdt. Dr, S.A.E. Nababan atau disebut

dengan kelompok SSA dan satu kelompok lagi pendukung Ephorus Pdt. Dr.

P.W.T. Simanjuntak yang disebut dengan kelompok Monjo. Masing-masing

kelompok saling mengklaim bahwa pimpinan merekalah yang merupakan

pimpinan HKBP yang sah.

Pada awalnya gereja HKBP Simpang Padang dikuasai oleh kelompok

Monjo hingga beberapa bulan lamanya. Namun, kelompok SSA tidak terima hal

tersebut karena mereka percaya bahwa pimpinan HKBP adalah pimpinan yang

mereka dukung dan berhak atas gereja yang diduduki oleh mereka. Selanjutnya,

kelompok SSA melakukan berbagai cara untuk merebut kembali gedung gereja

dari kelompok Monjo. Karena dengan cara damai mereka tidak mendapat apa

yang mereka inginkan, kemudian terjadilah cara kekerasan hingga ada perang

antara warga jemaat demi menguasai gedung gereja. Pada akhirnya gedung gereja

berhasil direbut oleh kelompok SSA. Namun, konflik tidak berakhir sampai di situ.

Peperangan terus berlanjut di antara kedua kelompok warga jemaat gereja. Hal ini

berlangsung selama lima tahun lamanya, mulai tahun 1994—1999.74

4.4 Dampak Konflik HKBP Terhadap Umat

74 Wawancara dengan Parhalado HKBP Bukit Karmel: St. Parasian Hutapea dan

St. Efendi Simanjuntak, pada tanggal 06 Juli 2019.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 78: PERAN PUNGUAN IKATAN KELUARGA BATAK DURI SEKITARNYA …repository.usd.ac.id/36629/2/154314018_full.pdf · Claudia Gianini, Peran Punguan Ikatan Keluarga Batak Duri Sekitarnya Tahun

64

Permasalahan yang terjadi dalam tubuh HKBP merupakan permasalahan

yang muncul akibat adanya ambisi seseorang atau kelompok dalam mencapai

sesuatu yang mereka inginkan. Untuk mencapai kepentingan itu mereka mencoba

menyebarkan isu-isu yang mengakibatkan konflik menyebar ke seluruh Gereja

HKBP yang ada di berbagai wilayah. Pada saat terjadinya konflik, jemaat di

gereja HKBP yang ada di Kota Duri terpecah menjadi dua kelompok, yaitu jemaat

yang pro dengan Ephorus Pdt. Dr. S.A.E. Nababan sebagai Ephorus terpilih dan

jemaat yang pro terhadap Pdt. Dr. P.W.T. Simanjuntak. Akibatnya, terjadi

kericuhan pada saat menjalankan peribadahan.

Munculnya pengelompokan peribadahan dalam satu gereja adalah dampak

dari konflik yang terjadi. Masing-masing anggota jemaat menentukan sikap dan

pandangan mereka terhadap konflik tersebut. Perpecahan yang terjadi dalam

jemaat sudah mengarah kepada hal yang negatif bagi perkembangan dan

kemajuan Gereja HKBP dan juga fungsi gereja sebagai sebuah persekutuan di

dalam tubuh Kristus.75

Dalam praktik peribadahan ketika terjadi pengelompokan dan perpecahan

dalam jemaat, mereka tetap melakukan ibadah di gedung gereja yang sama.

Namun dalam penggunaan gedungnya, mereka menggunakan secara bergilir.

Kelompok pertama beribadah menggunakan gedung gereja pada pagi hari dan

kelompok kedua menggunakan gedung Gereja setelah kelompok pertama selesai.

Permasalahan di dalam jemaat tidak hanya mengenai gedung gereja, tetapi juga

termasuk masalah tentang pemimpin ibadah, yaitu pendeta. Dalam satu gereja ada

75 Ibid.,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 79: PERAN PUNGUAN IKATAN KELUARGA BATAK DURI SEKITARNYA …repository.usd.ac.id/36629/2/154314018_full.pdf · Claudia Gianini, Peran Punguan Ikatan Keluarga Batak Duri Sekitarnya Tahun

65

dua pendeta yang melayani. Kedua pendeta itu adalah utusan masing-masing

pemimpin HKBP yang berselisih. Satu pendeta utusan dari Ephorus Pdt. Dr.

S.A.E. Nababan dan satu pendeta lagi utusan Ephorus Pdt. P.W.T. Simanjuntak.

Hal ini terjadi karena di dalam jemaat mereka tidak saling memercayai satu sama

lain. Demikian juga dengan para pendetanya.

Kesepakatan berbagi waktu dalam menggunakan gedung gereja sebagai

tempat ibadah tidak selamanya berjalan dengan baik. Konflik di badan HKBP

semakin memuncak pada tahun 1996—1998 saat kekerasan antara sesama pelayan

gereja dan antara sesama jemaat sudah mencapai titik krisis. Masing-masing

kelompok saling mengklaim bahwa gedung gereja adalah milik kelompok mereka

dan bahkan sampai melakukan perang antarkelompok. Gereja HKBP Simpang

Padang sebagai central Gereja HKBP yang terdapat di Duri yang memulai hal ini.

Pada awalnya kelompok Ephorus Pdt. P.W.T. Simanjuntak (Monjo) menguasai

dan mendiami gedung gereja HKBP Simpang Padang, sedangkan kelompok

Ephorus Pdt. S.A.E. Nababan (SSA) mendirikan tempat ibadah baru yang disebut

dengan istilah parlapelapean.76

Namun seiring berjalannya waktu, kelompok pendukung SSA memilih

untuk merebut kembali gedung gereja dan melakukan penyerangan terhadap

kelompok Monjo yang mendiami gedung gereja. Penyerangan dilakukan setelah

beberapa angota jemaat pendukung SSA melakukan pengintaian ke gedung gereja

tempat kelompok Monjo mendiami tempat tersebut. Setelah penyerangan yang

76 ―Parlapelapean‖ dalam istilah batak adalah ―tempat berteduh‖ atau tempat

sementara sebelum sampai ke tempat yang dituju. Dalam tradisi Batak kata

―Parlapelapean‖ sering dipakai untuk menunjukan sebuah tempat peribadahan sementara

karena gedung gereja belum berdiri.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 80: PERAN PUNGUAN IKATAN KELUARGA BATAK DURI SEKITARNYA …repository.usd.ac.id/36629/2/154314018_full.pdf · Claudia Gianini, Peran Punguan Ikatan Keluarga Batak Duri Sekitarnya Tahun

66

dilakukan kelompok SSA, akhirnya gedung gereja berhasil direbut dan kelompok

Monjo berpindah ke Jln. Pokok Jengkol, Gg. Horas, ke. Mandau Duri. Di sana

mereka mendirikan tenda pengungsian yang mereka gunakan sebagai tempat tidur

dan beribadah.77

Banyak teror dan kekerasan yang terjadi pada masa peperangan ini, mulai

dari pembakaran rumah jemaat salah satu dari kelompok monjo sampai pada teror

penculikan yang akan dilakukan terhadap anggota kedua kelompok. Keadaan ini

berlangsung sangat lama sampai pada akhirnya kelompok Monjo menyerahkan

gedung gereja secara utuh kepada kelompok SSA. Setelah itu, kelompok Monjo

mendirikan gedung gereja mereka di tempat lain di Jln. Trisakti, Kec. Mandau,

Duri dan sekarang gereja ini disebut dengan Gereja HKBP Bukit Karmel.

Akibat dari konflik yang terjadi ini beberapa Gereja HKBP yang terdapat

di Kota Duri terpecah dan berdiri gereja HKBP yang baru, seperti: HKBP

Simpang Padang terpecah dan berdiri Gereja baru, yaitu HKBP Bukit Karmel;

Gereja HKBP Kana terpecah dan berdiri gereja HKBP baru, yaitu HKBP Kana

Ressort Kana; Gereja HKBP Maranatha terpecah dan berdiri gereja baru, yaitu

HKBP Tapian Nauli, dan gereja lain. Hal positif yang bisa diambil dari konflik ini

adalah jumlah Gereja HKBP di Kota Duri menjadi bertambah banyak.

4.5 Konflik Etnik Batak dengan Etnik Minang dan Melayu

Konflik yang terjadi antara jemaat HKBP yang ada di kota Duri tidak

hanya berimbas kepada anggota jemaatnya saja, tetapi konflik ini juga turut

77 Mengapa masing-masing kelompok mengungsi dan meninggalkan rumah

mereka? Hal ini dilakukan oleh mereka karena mereka takut dengan teror yang dilakukan

masing-masing kelompok.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 81: PERAN PUNGUAN IKATAN KELUARGA BATAK DURI SEKITARNYA …repository.usd.ac.id/36629/2/154314018_full.pdf · Claudia Gianini, Peran Punguan Ikatan Keluarga Batak Duri Sekitarnya Tahun

67

memancing amarah dari suku lain yang ada di Kota Duri. Suku Minang dan

Melayu adalah suku yang merasa tersinggung dan tidak senang dengan apa yang

terjadi dalam konflik ini. Suku Minang dan Melayu yang merasa mayoritas

menjadi marah dan melakukan penyerangan terhadap suku Batak.

Pemicu kemarahan dari suku Minang dan Melayu adalah karena

peperangan yang dilakukan kelompok SSA (kelompok pendukung Ephorus Pdt.

Dr. S.A.E. Nababan) dan Monjo (kelompok pendukung Ephorus Pdt. Dr. P.W.T.

Simanjuntak) yang turut merusak permukiman mereka. Tidak hanya itu saja,

kejadian ini juga dipicu dari kelompok SSA yang melakukan salah penyerangan.

Mobil sekumpulan orang Minang dan Melayu yang baru saja pulang bekerja

dilempari batu oleh kelompok SSA. Selanjutnya, suku Minang dan Melayu yang

ada di Kota Duri membalas perbuatan mereka dengan melakukan pembakaran

terhadap beberapa rumah suku Batak, menculik, serta mengeroyok setiap orang

Batak yang mereka temukan. Suku Minang dan Melayu tidak lagi memandang

apakah itu kelompok SSA atau kelompok Monjo karena yang mereka percayai

adalah bahwa orang Bataklah penyebab dari semua kekacauan ini.78

4.6 Peran IKBDS dalam Penyelesaian Konflik

Seiring dengan kemajuan Kota Duri menjadi sebuah kota yang maju, hal

tersebut menjadi sebuah daya tarik bagi para pendatang untuk tinggal dan

menetap di kota tersebut. Banyak masyarakat yang tinggal di Kota Duri mayoritas

adalah perantau. Kota Duri juga terkenal sebagai kota minyak, sehingga ada

78 Wawancara dengan Diana Simanjuntak di Gg Belanak, pada tanggal 07 Juli

2019.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 82: PERAN PUNGUAN IKATAN KELUARGA BATAK DURI SEKITARNYA …repository.usd.ac.id/36629/2/154314018_full.pdf · Claudia Gianini, Peran Punguan Ikatan Keluarga Batak Duri Sekitarnya Tahun

68

istilah orang-orang menyebut sebagai kota ―minyak di atas dan minyak di bawah‖.

Orang-orang beranggapan bahwa di Duri terdapat banyak lapangan pekerjaan

yang mampu mengubah kehidupan mereka menjadi lebih baik.

Begitu juga orang Batak yang datang ke Kota Duri, mereka memiliki

anggapan yang sama dengan kebanyakan orang tentang Kota Duri. Sejak tahun

1950-an, orang Batak sudah mulai berdatangan dan menetap di Kota Duri.

Semakin tahun jumlah mereka semakin bertambah banyak. Karena sudah semakin

banyak, orang Batak membentuk sebuah punguan yang diberi nama sebagai

IKBDS (Ikatan Keluarga Batak Duri Sekitarnya).

Secara harafiah IKBDS merupakan sebuah kepengurusan keluarga Batak

yang ada di Duri yang memiliki fungsi untuk membentuk suatu persekutuan yang

mempererat hubungan antara sesama suku Batak yang ada di Kota Duri dan

sekitarnya. Keberadaan IKBDS sangat membantu dalam kehidupan sehari-hari

orang Batak. Banyak hal positif yang diberikan organisasi ini dalam membentuk

keluarga Batak ke arah yang lebih baik lagi.79

IKBDS adalah organisasi yang di dalamnya terdapat enam etnis suku

Batak atau bisa disebut dengan keluarga simar Batak-Batak yang artinya keluarga

yang terdiri atas seluruh suku Batak (suku Batak Toba, Batak Karo, Batak

Simalungun, Batak Mandailing, Batak Pakpak Dairi, dan Batak Angkola).

Organisasi IKBDS memiliki peran yang sangat penting dalam segala

permasalahan yang terjadi dalam kehidupan masyarakat Batak di Kota Duri

karena visi dan misinya adalah demi kesejahteraan seluruh suku Batak.

79 Wawancara dengan Fransisca di rumahnya, di Rangau, pada tanggal 20 Juni

2019.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 83: PERAN PUNGUAN IKATAN KELUARGA BATAK DURI SEKITARNYA …repository.usd.ac.id/36629/2/154314018_full.pdf · Claudia Gianini, Peran Punguan Ikatan Keluarga Batak Duri Sekitarnya Tahun

69

Pada periode tahun 1999 terjadilah rekonsiliasi80

di HKBP secara

keseluruhan. Masing-masing dari pimpinan kelompok menyatakan sikap untuk

berdamai setelah ada kesadaran akan pentingnya menjaga kekudusan dalam

gereja. Masing-masing kelompok juga menyatakan sikap bahwa gereja adalah

tubuh Kristus yang universal dan tidak hanya dimiliki orang per orangan maupun

kelompok. Masing-masing kelompok juga menyatakan bahwa Yesus Kristus

adalah Raja gereja dan satu-satunya pimpinan di dalam gereja.

Sejak tahun 1999 juga terjadi pemulihan kembali di tengah-tengah gereja

yang ada di Kota Duri. Namun karena pengaruh konflik, berdirilah beberapa

bangunan Gereja HKBP baru yang bisa disebut juga sebagai pecahan Gereja

HKBP Simpang Padang, seperti Gereja HKBP Bukit Karmel, HKBP Kana, dan

HKBP Maranatha. Proses pemulihan dan pendamaian di antara warga jemaat

berlangsung cukup lambat dan membutuhkan dukungan dari berbagai organisasi.

Salah satu organisasi yang membantu proses pemulihan sesudah konflik adalah

IKBDS.

Peran IKBDS dalam proses pemulihan usai konflik yang terjadi di badan

kepengurusan HKBP yang memengaruhi kekerabatan suku Batak yang tinggal di

Kota Duri sangat besar. Kesadaran akan begitu pentingnya hidup saling

bergandengan tangan dan tolong-menolong harus tetap dipertahankan, terutama

suku Batak sangat memegang teguh budaya dan adat Dalihan Na Tolu yang sudah

turun temurun diwariskan oleh nenek moyang.

80 http://kbbi.web.id/rekonsiliasi.html, diambil pada tanggal, Senin 23 September

2019, Pukul. 13:40. (Rekonsiliasi adalah Perbuatan memulihkan hubungan persahabatan

pada keadaan semula; perbedaan menyelesaikan perbedaan).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 84: PERAN PUNGUAN IKATAN KELUARGA BATAK DURI SEKITARNYA …repository.usd.ac.id/36629/2/154314018_full.pdf · Claudia Gianini, Peran Punguan Ikatan Keluarga Batak Duri Sekitarnya Tahun

70

IKBDS menggunakan berbagai cara untuk membentuk kehidupan yang

baru dan pengembalian nilai-nilai adat yang rusak akibat konflik yang terjadi.

Pendekatan secara individual maupun secara komunal dilakukan organisasi ini

supaya terjalin kekerabatan yang lebih erat. Mudahnya masyarakat Batak untuk

menerima organisasi ini karena organisasi ini berdiri atas kepentingan suku Batak

dan di dalamnya mengandung falsafah suku Batak, yaitu Dalihan Na Tolu.

4.6.1. Peran Dalam Penyelesaian Konflik HKBP

Dalam menjalankan misinya untuk menyatukan suku Batak yang tercerai-

berai akibat konflik, organisasi IKBDS melakukan beberapa cara sebagai berikut.

Pendekatan pertama yang dilakukan organisasi IKBDS adalah pendekatan

secara per orangan. IKBDS akan mendekati orang yang dianggap lebih tua dan

dihormati atau dalam istilah Batak disebut sebagai natuatua81

. Natuatua menjadi

poros kehidupan orang Batak di dalam melakukan segala hal. Organisasi IKBDS

yakin bahwa dengan melakukan pendekatan kepada natuatua akan mampu

memberikan kontribusi yang besar dalam proses pendamaian.82

Pendekatan kedua yang dilakukan oleh organisasi IKBDS adalah

pendekatan terhadap rumah tangga/keluarga. Dalam menjalankan proses

rekonsiliasi, organisasi ini melakukan pendekatan kepada setiap rumah tangga

suku Batak yang tinggal di Kota Duri. Hal ini dilakukan agar dalam rumah tangga

suku Batak menyadari betapa penting bersatu sesama suku Batak di dalam

81 Di dalam adat Batak, natuatua adalah orang yang paling berpengaruh dan

berperan penting di dalam setiap kegiatan adat.

82 Wawancara Bonar Aldy Tampubolon di rumahnya, Jalan Hangtuah, pada

tanggal 21 Juni 2019.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 85: PERAN PUNGUAN IKATAN KELUARGA BATAK DURI SEKITARNYA …repository.usd.ac.id/36629/2/154314018_full.pdf · Claudia Gianini, Peran Punguan Ikatan Keluarga Batak Duri Sekitarnya Tahun

71

perantauan. Kesadaran akan nilai adat istiadat harus dipupuk dalam kehidupan

rumah tangga setiap masyarakat Batak. Dengan pendekatan ini organisasi IKBDS

mampu menyadarkan banyak keluarga Batak yang ada di Kota Duri untuk

kembali berdamai dan bersatu demi kesejahteraan masyarakat Batak di Kota

Duri.83

Pendekatan ketiga adalah pendekatan secara wilayah (parsahutaon).

Dalam prosesnya, organisasi IKBDS akan mengundang masyarakat Batak yang

tinggal di dalam satu wilayah atau kelurahan. Selanjutnya, mereka akan

melakukan sebuah kegiatan seperti acara ibadah dan setelah itu memberikan

sosialisasi tentang pentingnya kekerabatan di dalam menjalani hidup di daerah

perantauan. Dalam kegiatan ini organisasi IKBDS juga mengingatkan kembali

masyarakat Batak yang hadir tentang betapa pentingnya mengingat adat istiadat

yang diturunkan nenek moyang sejak dulu.

Pendekatan keempat adalah pendekatan secara menyuluruh terhadap

masyarakat Batak yang tinggal di perantauan Kota Duri dan sekitarnya. Dalam

prosesnya IKBDS terlebih dahulu mengurus izin dan meminta dukungan kepada

pemerintah kabupaten untuk mengadakan kegiatan tersebut. Dalam kegiatan ini,

IKBDS menyosialisasikan visi dan misi organisasi ini terhadap masyarakat Batak

yang hadir dalam acara. Sosialisasi pentingnya kebersamaan dan kesatuan

masyarakat Batak yang ada di Kota Duri untuk menjaga adat istiadat yang

diwariskan oleh nenek moyang sejak dahulu kala juga dilakukan dalam kegiatan

ini. Hidup saling tolong-menolong dan sikap saling menghargai adalah salah satu

83 Ibid.,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 86: PERAN PUNGUAN IKATAN KELUARGA BATAK DURI SEKITARNYA …repository.usd.ac.id/36629/2/154314018_full.pdf · Claudia Gianini, Peran Punguan Ikatan Keluarga Batak Duri Sekitarnya Tahun

72

kunci untuk mewujudkan kesejahteraan di sebuah Kota perantauan. Ketika ada

satu orang Batak yang terluka, seluruh orang Batak yang ada di Kota Duri dan

sekitarnya harus turut juga merasakan. Hal tersebut artinya seluruh masyarakat

Batak harus bisa hidup dalam satu penderitaan. 84

Dalam menjalankan adat Batak orang Batak juga harus bersatu dan saling

mendukung. Tidak ada satu pun orang Batak yang bisa menjalankan adat istiadat

tanpa dukungan dan bantuan masyarakat Batak yang ada di sekitarnya. Kehidupan

seperti inilah yang harus dilestarikan dalam diri orang Batak. Setiap orang Batak

harus mampu menyadari pentingnya kebersamaan. Hal seperti inilah yang

ditunjukkan organisasi IKBDS dalam kegiatan ini dan kegiatan ini mampu

membuka hati para masyarakat Batak untuk hidup saling berdampingan dan

menghormati.

4.6.2. Peran Dalam Penyelesaian Konflik dengan Etnik Minang dan Melayu

Tahun 2012-2014

Keberhasilan IKBDS dalam melakukan pendekatan terhadap bangsa Batak

yang ada di Kota Duri dan sekitarnya adalah sebuah prestasi yang baik dan

membanggakan. Akan tetapi, IKBDS juga memiliki tugas lain yang lebih besar,

yaitu melakukan pendekatan dan proses pendamaian antara masyarakat Batak

dengan masyarakat Melayu dan Minang yang ada di Kota Duri dan sekitarnya.

Proses pendekatan dan pendamaian ini dilakukan dengan sebuah kegiatan. Pada

tahun 2012 IKBDS mengundang dan mengajak seluruh masyarakat suku Melayu

84 Ibid.,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 87: PERAN PUNGUAN IKATAN KELUARGA BATAK DURI SEKITARNYA …repository.usd.ac.id/36629/2/154314018_full.pdf · Claudia Gianini, Peran Punguan Ikatan Keluarga Batak Duri Sekitarnya Tahun

73

dan Minang yang ada di Kota Duri untuk berdiskusi untuk mencapai kesepakatan

yang terbaik.

Hasil diskusi tersebut yang dilakukan masyarakat Melayu dan Minang

adalah bersedia untuk berdamai dan hidup saling berdampingan lagi dengan

masyarakat. IKBDS mewakili seluruh masyarakat Batak yang tinggal di Kota

Duri menyampaikan permohonan maaf terhadap segala kekacauan yang terjadi

dan IKBDS juga memberikan bantuan kepada masyarakat Melayu dan Minang

yang mengalami kerugian akibat konflik yang terjadi pada masa sebelumnya.

Segala upaya yang dilakukan oleh organisasi IKBDS menghasilkan sesuatu yang

baru dan baik dalam kehidupan masyarakat Batak. Masyarakat Batak menjadi

semakin bersatu dan saling menghargai.85

Pada tahun 2014 segala rencana dan proses yang dilakukan IKBDS untuk

mencapai kesejahteraan dan kekerabatan yang baik dalam kehidupan orang Batak

mengalami proses perkembangan yang baik. Pada tahun 2014 terbentuk

punguan-punguan dan organisasi kecil dalam masyarakat Batak yang merupakan

perwakilan dari IKBDS untuk mempertahankan keadaan damai yang sudah

terjalin.86

Dalam punguan-punguan atau organisasi kecil ini kemudian dipilihlah

ketua kelompok. Peran dari ketua kelompok ini adalah sebagai pengurus harian

yang akan memperhatikan segala kebutuhan anggota kelompoknya dan apabila

85 Wawancara dengan Fransisca di rumahnya, di Rangau, pada tanggal 20 Juni

2019.

86 Ibid.,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 88: PERAN PUNGUAN IKATAN KELUARGA BATAK DURI SEKITARNYA …repository.usd.ac.id/36629/2/154314018_full.pdf · Claudia Gianini, Peran Punguan Ikatan Keluarga Batak Duri Sekitarnya Tahun

74

terjadi perselisihan ringan dalam kelompok kecil ini, ketua kelompok harus

mampu memberikan solusi bagi anggotanya.

Keberadaan organisasi IKBDS menjadi solusi yang baik dalam segala

permasalahan kehidupan masyarakat Batak yang tinggal di Kota Duri dan

sekitarnya. Setelah konflik selesai, IKBDS tetap menjalankan visi dan misinya

sebagai penengah dan pemberi solusi dalam setiap permasalahan.

Hingga saat ini IKBDS tetap berperan aktif dalam menyelesaikan konflik

di tengah masyarakat. Sejak tahun 2014 IKBDS telah membantu banyak rumah

tangga masyarakat Batak yang memiliki permasalahan. Organisasi IKBDS juga

menjadi bagian perlindungan masyarakat Batak untuk mendapatkan hak-hak

mereka sebagai warga Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dalam

menjalani kehidupannya di Kota Duri sebagai daerah perantauan.87

87 Ibid.,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 89: PERAN PUNGUAN IKATAN KELUARGA BATAK DURI SEKITARNYA …repository.usd.ac.id/36629/2/154314018_full.pdf · Claudia Gianini, Peran Punguan Ikatan Keluarga Batak Duri Sekitarnya Tahun

75

BAB V

PENUTUP

5.1. Kesimpulan

Suku Batak merupakan suku yang selalu memegang erat adat dan tradisi

yang diwariskan oleh nenek moyang mereka. Dalam kehidupan masyarakat

Batak, ada sebuah tradisi yang tidak bisa lepas dari kehidupan sehari-hari, yaitu

hubungan kekerabatan. Hubungan kekerabatan dalam budaya Batak sangat

terstruktur karena di dalam hubungan kekerabatan ada dua kelompok besar yang

berperan. Kedua kelompok itu ialah kelompok pihak laki-laki/keluarga suami dan

kelompok pihak perempuan/keluarga istri. Namun, di dalam kedua kelompok

besar itu merupakan gabungan dari tiga kelompok kecil yang memiliki peran

masing-masing. Suku Batak juga terkenal sebagai salah satu suku yang suka

merantau. Bagi masyarakat Batak migrasi telah menjadi kebiasaan. Mobilitas

orang Batak yang cukup tinggi mengantarkan mereka ke berbagai pejuruh tanah

air Indonesia bahkan sampai keluar negeri. Salah satu daerah di Indonesia yang

dijadikan tempat oleh masyarakat suku Batak untuk merantau adalah Kota Duri.

Jumlah penduduk suku Batak di kota Duri setiap tahun jumlahnya semakin

bertambah. Sebagai suku yang selalu memegang erat adat dan budaya, tentunya

ada rasa kekhawatiran yang timbul dalam kehidupan mereka yang tinggal

diperantauan. Rasa khawatir itu ialah takut terhadap nilai-nilai kebudayaan yang

akan luntur, karena berbaur dengan suku lain yang memiliki kebudayaan yang

berbeda. Hal ini mendorong beberapa suku Batak berkumpul dan berencana

membentuk suatu punguan besar untuk menyatukan seluruh suku Batak yang ada

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 90: PERAN PUNGUAN IKATAN KELUARGA BATAK DURI SEKITARNYA …repository.usd.ac.id/36629/2/154314018_full.pdf · Claudia Gianini, Peran Punguan Ikatan Keluarga Batak Duri Sekitarnya Tahun

76

di kota Duri. Setelah punguan terbentuk, kemudian mereka memberi nama

punguan tersebut sebagai IKBDS (Ikatan Keluarga Batak Duri dan Sekitarnya).

IKBDS adalah organisasi yang di dalamnya terdapat enam etnis suku

Batak atau bisa disebut dengan keluarga simar Batak-Batak yang artinya keluarga

yang terdiri atas seluruh suku Batak ( Batak Toba, Batak Karo, Batak

Simalungun, Batak Mandailing, Batak Pakpak Dairi, dan Batak Angkola).

Organisasi IKBDS memiliki peran yang sangat penting dalam segala

permasalahan yang terjadi dalam kehidupan masyarakat Batak di Kota Duri

karena visi dan misinya adalah demi kesejahteraan seluruh suku Batak.

Pada tahun 1992 ketika menjelang perayaan Natal, baru enam tahun

HKBP merayakan yubelium ke-125 tahun. Selama enam tahun warga HKBP

dalam suasana bahagia. Namun, tiba-tiba Gereja HKBP mendapatkan masalah

kembali. Dalam internal Gereja HKBP jemaat menjadi terbagi dua kelompok.

Kelompok pertama pendukung SSA (Setia Sampai Akhir) dan kelompok kedua

pendukung Monjo (Tiara). Permasalahan ini berdampak juga dalam peribadahan

di dalam gereja dan terjadi perebutan kepemilikan gedung gereja antara SSA dan

Monjo. Masing-masing pendukung setiap pemimpin mengklaim bahwa gedung

Gereja adalah milik kelompok mereka dan hanya mereka yang beribadah di

dalamnya, sampai masing-masing melakukan hal yang anarkis.

Hal demikian ini juga bisa dirasakan di gereja-gereja HKBP yang ada di

wilayah Duri. Salah satu gereja di Duri yang merasakan dampak dari konflik

internal di HKBP ini adalah HKBP Simpang Padang yang beralamat di Jalan

Hangtuah, Duri, Kab. Bengkalis, Prov. Riau. Gereja tersebut merupakan Gereja

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 91: PERAN PUNGUAN IKATAN KELUARGA BATAK DURI SEKITARNYA …repository.usd.ac.id/36629/2/154314018_full.pdf · Claudia Gianini, Peran Punguan Ikatan Keluarga Batak Duri Sekitarnya Tahun

77

HKBP terbesar di Duri. Pengaruh konflik merambat ke dalam warga jemaat

HKBP Simpang Padang. Jemaat HKBP Simpang Padang terbagi atas dua

kelompok. Satu kelompok pendukung Ephorus Pdt. Dr. S.A.E. Nababan atau SSA

dan satu kelompok lagi pendukung Ephorus Pdt. Dr. P.W.T. Simanjuntak atau

Monjo. Masing-masing kelompok saling mengklaim bahwa pimpinan merekalah

yang merupakan pimpinan HKBP yang sah.

Akibat dari konflik yang terjadi ini beberapa Gereja HKBP yang terdapat

di Kota Duri terpecah dan berdiri Gereja HKBP yang baru, seperti: HKBP

Simpang Padang terpecah dan berdiri Gereja baru, yaitu HKBP Bukit Karmel;

Gereja HKBP Kana terpecah dan berdiri Gereja HKBP baru, yaitu HKBP Kana

Ressort Kana; Gereja HKBP Maranatha terpecah dan berdiri Gereja baru, yaitu

HKBP Tapian Nauli, dan gereja lain. Konflik yang terjadi antara jemaat HKBP

yang ada di Kota Duri tidak hanya berimbas kepada anggota jemaatnya saja, tetapi

konflik ini juga turut memancing amarah dari suku lain yang ada di Kota Duri.

Suku Minang dan Melayu merupakan suku yang merasa tersinggung dan tidak

senang dengan apa yang terjadi dalam konflik ini. Suku Minang dan Melayu yang

merasa mayoritas menjadi marah dan melakukan penyerangan terhadap suku

Batak.

Peran IKBDS dalam proses pemulihan usai konflik yang terjadi di badan

kepengurusan HKBP (Huria Kristen Batak Protestan) yang memengaruhi

kekerabatan suku Batak yang tinggal di Kota Duri sangat besar. Kesadaran akan

begitu pentingnya hidup saling bergandengan tangan dan tolong-menolong harus

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 92: PERAN PUNGUAN IKATAN KELUARGA BATAK DURI SEKITARNYA …repository.usd.ac.id/36629/2/154314018_full.pdf · Claudia Gianini, Peran Punguan Ikatan Keluarga Batak Duri Sekitarnya Tahun

78

tetap dipertahankan, terutama suku Batak sangat memegang teguh budaya dan

adat Dalihan Na Tolu yang sudah turun temurun diwariskan oleh nenek moyang.

IKBDS menggunakan berbagai cara untuk membentuk kehidupan yang

baru dan pengembalian nilai-nilai adat yang rusak akibat konflik yang terjadi.

Pendekatan secara individual maupun secara komunal dilakukan organisasi ini

supaya terjalin kekerabatan yang lebih erat. Mudahnya masyarakat Batak untuk

menerima organisasi ini karena organisasi ini berdiri atas kepentingan suku Batak,

dan di dalamnya mengandung falsafah suku Batak, yaitu Dalihan Na Tolu.

1. Ada beberapa cara yang dilakukan IKBDS dalam melakukan

pendekatan terhadap suku Batak yang ada di kota Duri: Pendekatan

pertama yang dilakukan organisasi IKBDS adalah pendekatan secara

per orangan. IKBDS akan mendekati orang yang dianggap sebagai

orang yang lebih tua dan dihormati atau natuatua.

2. Pendekatan kedua yang dilakukan oleh organisasi IKBDS adalah

pendekatan terhadap rumah tangga/keluarga. Dalam menjalankan

proses rekonsiliasi, organisasi ini melakukan pendekatan kepada

setiap rumah tangga suku Batak yang tinggal di Kota Duri.

3. Pendekatan ketiga adalah pendekatan secara wilayah (parsahutaon).

Dalam prosesnya, organisasi IKBDS akan mengundang masyarakat

Batak yang tinggal di dalam satu wilayah atau kelurahan.

4. Pendekatan keempat adalah pendekatan secara menyuluruh terhadap

masyarakat Batak yang tinggal di perantauan Kota Duri dan

sekitarnya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 93: PERAN PUNGUAN IKATAN KELUARGA BATAK DURI SEKITARNYA …repository.usd.ac.id/36629/2/154314018_full.pdf · Claudia Gianini, Peran Punguan Ikatan Keluarga Batak Duri Sekitarnya Tahun

79

Keberadaan punguan IKBDS sangatlah penting ditengah-tengah

kehidupan masyarakat yang ada di Kota Duri. Banyak permasalahan masyarakat

yang sudah ditangani oleh punguan IKBDS, seperti permasalahan dalam

pemulihan konflik akibat perpecahan HKBP (Huria Kristen Batak Protestan),

permasalahan keluarga, permasalahan marga, dan juga permasalahan antara suku

Batak dengan suku lain

5.2. Saran

Kekerabatan sangatlah penting dalam kehidupan orang Batak sebagai suku

yang selalu memegang teguh adat istiadat yang diwariskan oleh nenek moyang

sejak dahulu. Setiap orang Batak tidak akan pernah mampu menjalankan adatnya

tanpa adanya orang Batak lain di dalam kehidupannya. Oleh karena itu, sangat

penting untuk hidup saling berdampingan yang harmonis sesama orang Batak.

Setiap orang Batak harus menghidupi filosofi Dalihan Na Tolu yang berbunyi

Somba Marhulahula, Manat Mardongan Tubu, dan Elek Marboru.

Masyarakat Batak yang tinggal di Kota Duri sudah merasakan kerugian

yang diakibatkan oleh perpecahan yang terjadi di antara mereka. Mereka harus

mampu bertahan dan mengambil hal yang positif dari semua konflik yang mereka

alami. Kesalahan yang dilakukan oleh masyarakat Batak yang tinggal di Kota

Duri adalah mereka percaya terhadap hasutan dari sekolompok orang yang tidak

bertanggung jawab yang mencoba menyebarkan isu di tengah-tengah masyarakat

Batak demi kepentingan pribadi. Dengan segala yang terjadi, masyarakat yang

tinggal di Kota Duri akan semakin dewasa dalam hal berpikir dan bertindak.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 94: PERAN PUNGUAN IKATAN KELUARGA BATAK DURI SEKITARNYA …repository.usd.ac.id/36629/2/154314018_full.pdf · Claudia Gianini, Peran Punguan Ikatan Keluarga Batak Duri Sekitarnya Tahun

80

Keberhasilan organisasi IKBDS dalam mempersatukan masyarakat Batak

dan juga mendamaikan masyarakat Batak dengan suku Melayu dan Minang yang

ada di Kota Duri adalah sebuah prestasi yang besar. Berdirinya organisasi ini di

tengah-tengah masyarakat Batak adalah hal yang sangat positif karena masyarakat

Batak mengalami kemajuan dalam mempertahankan kebudayaan mereka. Oleh

karena itu, organisasi ini harus tetap dipertahankan oleh suku Batak.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 95: PERAN PUNGUAN IKATAN KELUARGA BATAK DURI SEKITARNYA …repository.usd.ac.id/36629/2/154314018_full.pdf · Claudia Gianini, Peran Punguan Ikatan Keluarga Batak Duri Sekitarnya Tahun

81

DAFTAR PUSTAKA

Arsip dan Dokumen Penting

Kecamatan Mandau Dalam Angka 2014

Surat Kabar

Majalah Tempo, Sabtu 30 Januari 1993.

Buku, Jurnal, Tugas Akhir

Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional Provinsi Riau, Monografi

Propinsi Riau 1981, Pekanbaru: Keluarga Berencana.

Drs. Sutarto, 1979. Dasar-dasar Organisasi, Yogyakarta: Gadjah Mada

University Press.

Drs. Syahrial De Saputra, Dra. Nurbaiti Usman (ed), 2010. Kearifan Lokal Yang

Terkandung Dalam Upacara Tradisional Kepercayaan Masyarakat Sakai

– Riau, Tanjung Pinang: Kementerian Kebudayaan Dan Pariwisata Balai

Pelestarian Sejarah Dan Nilai Tradisional.

Ephorus HKBP, 2019. Almanak HKBP, Pematang Siantar: Unit Usaha Percetakan

HKBP.

F. X. Tito Adonis, Harry Waluyo, 1993. Perkawinan Adat Batak di kota Besar,

Universitas Michigan.

Katz, D, dan Khan R.L, 1966. The Social Psychology Of Organizations, New

York: John Wiley.

Kuntowijoyo, 2012, Pengantar Ilmu Sejarah, Yogyakarta: Tiara Wacana.

Lumbantobing, A.M, 1966. Makna Wibawa Jabatan Dalam Gereja Batak, ter.

K.M. Lumbantobing, Cet. Ke-2, Jakarta: BPK Gunung Mulia.

Lumbantobing, Darwin, 2017. HKBP DO HKBP: Penggalian Teologis Dalam

Sejarah, Tradisi, dan Dogma HKBP, Jakarta: PT BPK Gunung Mulia.

Merton, R.K, 1957. Sosial Theory And Social Structure, Gleneoe: Free Press.

Nadeak, Moksa, dkk, 1995. Krisis HKBP Ujian Bagi Iman dan Pengalaman

Pancasila, Tarutung: Biro Informasi HKBP.

Nasution, Prof. Dr. S, 1974, Sosiologi Pendidikan, Bandung, Jemmars, 1983

Nainggolan, Shinta Romaulina, 2011.―Eksistensi Adat Budaya Batak Dalihan Na

Tolu Pada Masyarakat Batak: Studi Kasus Masyarakat Batak Perantaun Di

Kabupaten Brebes‖, Skripsi,Universitas Negeri Semarang, unpublished.

Novri Susan, 2009. Sosiologi Konflik dan Isu-isu Konflik Kontemporer, Jakarta:

Kencana Prenada Group.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 96: PERAN PUNGUAN IKATAN KELUARGA BATAK DURI SEKITARNYA …repository.usd.ac.id/36629/2/154314018_full.pdf · Claudia Gianini, Peran Punguan Ikatan Keluarga Batak Duri Sekitarnya Tahun

82

P. Jubelium, 50 Tahun HKBP Duri 1957-2007, HKBP: Ressort Duri, Distrik XXII

Riau.

Pareek, Udai, 1980. Role Efficacy Scale, California: University Associates.

Puline Pudjiastiti, Sosiologi untuk SMA/MA Kelas XI, ovri Susan, Jakarta:

Grasindo, hlm. 4.

Purba, O.H, dkk, 1997. Migrasi Spontan Batak Toba (Marserak), Medan:

Monora.

Robbins ,Stephen P, 1994. Teori Organisasi: Struktur, Desain & Aplikasi Edisi 3,

Jakarta: Arcan.

Sa’Diah Musthafa Yatim, 1998/1999. Adat Dan Upacara Perkawinan Daerah

Riau, Pekanbaru: Biro Bina Sosial Tingkat I Riau.

Siahaan. E.K dkk, 1993. Makanan: Wujud, Variasi dan Fungsinya Serta

Penyajiannya Daerah Sumatra Utara, Departemen Pendidikan dan

Kebudayaan.

Siburian, Etika.(2016): ―Fungsi Perkumpulan Marga Simatupang Di Surabaya

Bagi Para Anggotanya‖Jurnal Antropologi Volume 5 Nomor 3,Fakultas

Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Airlangga.

Sihombing, T.M, 1986. Filsafat Batak: Tentang Kebiasaan-kebiasaan Adat

Istiadat, Jakarta: Balai Pustaka.

Silalahi. Apriyana Dewi, dkk. (2013)―Migrasi Suku Batak Toba Asal Tapanuli

Utara (Sumatera Utara) Tahun 1965-1975 Ke Kelurahan

Bandarjaya‖Penelitian Geografi Volume 1 Nomor 2, Fakultas Keguruan

dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung.

Situmorang. H. Billy , 1983. Ruhut-ruhut Ni Adat Batak. University of California.

Simanjuntak, Bungaran Antonius, 2002. Konflik Status dan Kekuasaan Orang

Batak Toba, Yogyakarta:Jendela.

Simanjuntak, Bungaran Antonius, 2005. Sistem Perpindahan Penguasaan Sawah

Pada Masyarakat Batak Toba, Medan: UNIMED.

Simanjuntak, Bungaran Antonius, 2006. Struktur Sosial dan Sistem Politik Batak

Toba, Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.

Simanjuntak, Bungaran Antonius, 2009. Konflik Status dan Kekuasaan Orang

Batak Toba: Bagian Sejarah Batak,Jakarta: Yayasan Pustaka Obor

Indonesia.

Simanjuntak, Bungaran Antonius, dkk, 2014. Karakter Batak; Masa Lalu, Kini

dan Masa Depan, Jakarta: YOI.

Simanjuntak, J. S. B. P, 1998. ―Konflik Intern Organisasi Kemasyarakatan Kasus;

Huria Kristen Batak Protestan‖, Tesis, UGM, unpublished.

Simon, Herbert A, 1958. Administrative Behavior, New York: MacMillan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 97: PERAN PUNGUAN IKATAN KELUARGA BATAK DURI SEKITARNYA …repository.usd.ac.id/36629/2/154314018_full.pdf · Claudia Gianini, Peran Punguan Ikatan Keluarga Batak Duri Sekitarnya Tahun

83

Soekanto, Soerjono, Sosiologi Suatu Pengantar, Jakarta: Rajawali Press.

Suhardono, Edy, 1994. Teori Peran Konsep, Derivasi dan Implikasinya, Jakarta:

Gramedia.

Suwondo. Bambang, 1977/1978. Adat dan Upacara Perkawinan Daerah

Sumatera Utara, Proyek Penelitian dan Pencatatan Kebudayaan Daerah

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.

Syahrial De Saputra, dkk, 1996/1997. Persepsi Tentang Etos Kerja: Kaitannya

dengan Nilai Budaya Masyarakat Melayu Daerah Riau, Riau: Proyek

Pengkajian Dan Pembinaan Nilai-Nilai Budaya Riau.

Tinambunan, Djapiter, 2010. Orang Batak Kasar?: Membangun Citra Dan

Karakter, Jakarta: Gramedia.

W.F.G. Mastenbroek, 1986. Penanganan Konflik dan Pertumbuhan Organisasi

(terj. Pandam Gurito), Cet. 1, Jakarta: UI-Pers.

Wahjoeni. S, 1989. Perubahan Pola Kehidupan Mayarakat Akibat Pertumbuhan

Industri Di Daerah Riau, Tanjung Pinang: Departemen Pendidikan dan

Kebudayaan.

Internet

“Rekonsiliasi”

http://kbbi.web.id/rekonsiliasi.html. Diakses tanggal 23 September 2019.

Daftar Narasumber:

NO NAMA UMUR PEKERJAAN ALAMAT

1 Fransisca 54 tahun Anggota DPR

Kabupaten

Bengkalis

Jalan Rangau

2 Bonar Aldy 50 tahun Pengusaha Hangtuah

3 Effendi 59 tahun Sintua Gg.

Nusaindah

4 Parasian 50 tahun Sintua Jalan Jawa

5 Aleteng Pakpahan 83 tahun Penatua Jalan Jawa

6 Diana Simanjuntak 78 tahun - Gg. Belanak

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 98: PERAN PUNGUAN IKATAN KELUARGA BATAK DURI SEKITARNYA …repository.usd.ac.id/36629/2/154314018_full.pdf · Claudia Gianini, Peran Punguan Ikatan Keluarga Batak Duri Sekitarnya Tahun

84

LAMPIRAN

Gambar.1

Duri tahun 1958

(Sumber:

https://www.instagram.com/p/B2AutuEg4K4/?utm_source=ig_web_copy_link )

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI