mekanika.pdf
-
Upload
liebedeutsch -
Category
Documents
-
view
44 -
download
1
Transcript of mekanika.pdf
MEKANIKA
Mikrajuddin Abdullah
PROGRAM STUDI FISIKA
INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG
2013
BAB 1 PENDAHULUAN
Inti dari persoalan mekanika adalah memecahkan persamaan Newton
Fdt
rdm
2
2
Untuk kasus 1-D kita memiliki
Fdt
xdm
2
2
Gaya itu sendiri bisa merupakan besaran konstan, besaran yang bergantung waktu, kecepatan, posisi, atau kombinasinya. Contohnya
02
2
Fdt
xdm
)(2
2
tFdt
xdm
)(2
2
vFdt
xdm
)(2
2
xFdt
xdm
),(2
2
xtFdt
xdm
),,(2
2
xvtFdt
xdm
Setelah bentuk untuk gaya diketahui maka yang kita lakukan adalah menyelesaikan persamaan diferensial orde-2 di atas, sehingga diperoleh posisi sebagai fungsi waktu.
Jika posisi sebagai fungsi waktu diketahui maka semua besaran mekanika yang lainnya dapat ditentukan seperti
Laju dt
dxv
Momentum: mvp
Energy kinetik: 2
2
1mvK
Energi potensial: 2
2
1kxU (pegas), atau mgxU (gravitasi)
Jadi, secara kosep, tidak ada yang rumit dengan menika. Mekanika sangat mudah dipahami. Yang dilakukan sebanarnya adalah: bagaimana menemukan persamaan posisi sebagai fungsi waktu.
Hanya saya, yang membuat sulit adalah, jika gaya diketahui, maka seringkali tidak selalu mudah menyelesaikan persamaan diferensial ***. Jika F sederhana, kita dapat menyeelsaikan dengan mudah. Jika F agak rumit maka cara langsung (analitik) sering kali gagal dilakukan. Untuk kondisi ini, biasanya metode aproksimasi atau numeric sering ditempuh. Tetapi tetap tujuan utamanya adalah mencari persamaan posisi sebagai fungsi waktu.
Contoh 1:
Misalkan diberikan 0FF = konstan maka kita dapat mencari fungsi posisi dengan cukup
mudah
02
2
Fdt
xdm
dtFdtdt
xdm 02
2
10 CtFdt
dxm
dtCtdtFdtdt
dxm 10
21
2
0 2CtC
tFmx
Atau
m
Ct
m
Ct
m
Fx 2120
2
1
dengan C1 dan C2 adalah konstanta
Contoh 2:
Jika kxF (gaya pegas) maka
kxdt
xdm
2
2
Misalkan )cos( tAx maka
)sin( tAdt
dx
xtAdt
xd 222
2
)cos(
Substirusi ke dalam persamaan awal diperoleh
kxxm 2
Atau
m
k
Jadi, kebergantungan posisi terhadap waktu menjadi
t
m
kAx cos
Dengan A dan adalah konstanta.
Contoh 3:
Jika yang ada adalah gaya gesek: vF maka
vdt
xdm
2
2
Karena vdt
dx maka kita dapat menulis
dt
dv
dt
xd
2
2
. Jadi
vdt
dvm
dtm
dvv
dtm
dvv
Untuk 1 maka
11
1
1Ct
mv
11 )1(
)1(Ct
mv
1
1
1)1()1(
Ctm
v
Karena vdt
dx maka kita dapat menulis
1
1
1)1()1(
Ctmdt
dx
atau
dtCtm
dx
1
1
1)1()1(
Dengan demikian
2
1
1
1)1()1(
CdtCtm
x
Untuk menyelesaikan integral ini kita misalkan
uCtm
1)1()1(
dudtm
)1(
atau
dum
dt )1(
Dengan demikian integral menjadi
2
2
1
1
)1(Cdu
mux
2
1
1
)1(Cduu
m
2
11
1
11
11
)1(Cu
m
21
2
)2(Cu
m
2
1
2
1)1()1(
)2(CCt
m
m
Untuk kasus khusus, jika = 1, kita kembali ke persamaan awal
dtm
dvv1
1ln Ctm
v
1)/( Ctm eev
1)/( Ctm eedt
dx
dteex Ctm 1)/(
2)/( 1 Cee
m Ctm
Contoh 4:
Gaya sinusoidal, )cos( tAF , maka
)cos(2
2
tAdt
xdm
)cos( tAdt
dvm
dttAmdv )cos(
dttAdvm )cos(
1)sin( CtA
mv
Selanjutnya gunakan persamaan vdt
dx sehingga
1)sin( CtA
dt
dxm
dtCdttA
mdx 1)sin(
dtCdttA
dxm 1)sin(
212)cos( CtCt
Amx
Atau
m
Ct
m
Ct
m
Ax 21
2)cos(
Contoh 5:
Faya sebagai fungsi kecepatan dan posisi, bvkxvxF ),(
Hukum II Newton menjadi
bvkxdt
xdm
2
2
Mengingat dtdxv / maka kita dapat menulis
02
2
kxdt
dxb
dt
xdm
Untuk menyelesaikan persamaan di atas, kita misalkan
stex
Dengan demikian
stsedt
dx dan stes
dt
xd 22
2
Substitusi ke hokum II Newton maka diperoleh bentuk sebagai berikut
0)( 2 stekbsms
Karena ste tidak pernah nol maka agar persamaan di atas bernilai nol maka bagian dalam tanda kurun harus nol, atau
0)( 2 kbsms
Yang mengasilkan dua solusi untuk s, yaitu
20
222
1 222
4
2
m
k
m
b
m
b
m
mkb
m
bs
20
22
2 2
4
2
m
mkb
m
bs
Dengan mb 2/ , dan mk /0 .
Solusi umum untuk posisi adalah
tsts BeAetx 21)(
2
022
02 ttt BeAee
Kita perhatikan beberapa kondisi.
Jika 20
2 maka suku dalam tanda akah positif sehingga akar bernilai real. Posisi akan
meluruh secara ekponensial terdapat waktu.
Jika 20
2 maka 220
20
220
2 )( i . Solusi untuk posisi menjadi
20
220
2 sin'cos')(20
220
2
tBtAeBeAeetx tititt
Persamaan ini menyakatakan bahwa posisi berosilasi dengan amplitude teredam. Sifat gerak seperti ini yang umunya digunakan di shockbreaker kendaraan.
Kasus ketiga jika 20
2 . Pada kasus ini, 21 ss . Solusi untuk posisi adalah
tsAetx 1)(
Karena persamaan yang diselesaikan adalah persamaan diferensial orde dua maka harus ada dua constanta bebas yang dihasilkan. Solusi di atas hanya menghasilkan satu konstanta bebas, yaitu A. Maka mesti ada fungsi lain sebagai solusinya. Ternyata, fungsi lain yang memenuhi
persamaan diferensial di atas dengan kondisi 20
2 adalah tste 1 (kalian cek sendiri dengan
memasukkan fungsi ini ke dalam persamaan diferensial). Jadi solusi umum untuk kondisi 20
2 adalah
tsts BteAetx 11)(
Contoh 6:
Osilator harmonic yang dipaksakan memiliki gaya dalam bentuk
)cos(),,( 00 tFbvkxtvxF
Substitusi ke dalam persamaan Newton
)cos( 002
2
tFbvkxdt
xdm
Atau
)cos( 002
2
tFkxdt
dxb
dt
xdm
Untuk menyelesaikan persamaan di atas, kita pindah ke besaran imaginer. Kita ganti
)cos( 0 t dengan )( 0 tie . Ingat, )cos( 0 t merupakan suku riil dari )( 0 tie . Dengan
penggantian ini mana titiiti eFeeFeFtF 00)(
000
~)cos( 00
Hukum II Newton menjadi
tieFxkdt
xdb
dt
xdm
02
2 ~~~~
Pada persamaan di atas, variable posisi sudah dinyatakan dalam bilangan kompleks. Setelah solusi didapat maka kita tinggal mengambil suku riilnya sebagai solusi persamaan semula.
Untuk mencari solusi untuk posisi (representasi bilangan kompleks), kita misalkan sebagai berikut
tiexx 0
~~
Dengan demikian
tiexidt
xd 0~
~ dan tiex
dt
xd 02
2
2~
~
Substitusi ke dalam persamaan Newton bentuk komples maka
titititi eFexkexibexm 00002 ~~~~
Atau
002 ~~ Fxkibm
Atau
m
Fx
m
k
m
bi 0
02
~~
22
Atau
m
Fxi 0
020
2~
~2
Di mana mb 2/ , dan mk /0 . Dengan demikian kita peroleh amplitude posisi adalah
220
00 2
/~
~
i
mFx
Dan solusi untuk posisi menjadi
)(22
0
022
0
022
0
00
0
0
2
/
2
/
2
/~
~~
titi
ititi e
i
mFe
i
meFe
i
mFexx
Solusi riil adalah
)(22
0
0 0
2
/Re)~Re()(
tie
i
mFxtx
TEOREMA USAHA ENERGI
Kita mulai dari hukum Newton
Fdt
xdm
2
2
Atau
Fdt
dvm
Kalikan dua sisi dengan dx maka
Fdxdxdt
dvm
Fdxdvdt
dxm
Fdxmvdv
x
x
v
v
Fdxvdvm0
0
Atau
x
xFdxvvm
0
20
2
2
1
x
xFdxmvmv
0
20
2
2
1
2
1
Kite definsikan energy kinetic, 2
2
1mvK . Dengan demikian, nilai integral
x
xFdx
0
sama dengan
perubahan energi kinetic benda. Nilai x
xFdx
0
tidak lain daripada kerja yang dilakukan gaya total
untuk memindahkan benda dari posisi x0 ke posisi x. Jadi kita simpulkan bahwa kerja yang dilakukan gaya total yang bekerja pada benda sama dengan perubahan energy kinetic benda. Ini adalah pernyataan dari teorema usaha energi.
GAYA KONSERVATIF DAN NON KONSERVATIF
Jika gaya F hanya merupakan fungsi posisi, atau
)(xFF
Maka integral x
xFdx
0
melahirkan sebuah fungsi posisi juga. Kita misalkan fungsi yang
dihasilkan dari integral )()( xUdxxF . Kita berikan tanda negative di depan untuk
kemudahan. Dengan sifat ini maka kita dapatkan dua persamaan berikut
Gaya yang hanya merupakan fungsi posisi seperti ini disebut gaya konservatif. Yang menarik dari gaya konservatif adalah jika benda kembali ke posisi awal , atau x = x0, maka
0)()( 00
0
0
xVxVFdxx
x. Dengan demikian, kerja yang dilakukan gaya konservatif
menempuh lintasan apa pun dan kembali ke posisi awal selalu nol.
Jika gaya yang bekerja pada benda bukan fungsi posisi saja maka kita tidak menemukan fungsi
apa pun yang sama dengan dxxF )( . Akibatnya, jika benda kembali ke posisi semula maka kita
tidak memiliki bentuk )()( 00 xVxV karena fungsi V(x) tidak ada. Dengan demikian, kerja yang
dilakukan bisa berbeda dengan nol. Gaya dengan sifat demikian disebut gaya non-konservatif. Ketika melakukan kerja, gaya non-konservatif biasanya menghasilkan panas. Contoh gaya non-konservatif adalah gaya gesekan.
ENERGI MEKANIK
Misalkan gaya yang bekerja pada benda adalah gaya konserbatif maka teorema usaha energy dapat ditulis
)()(2
1
2
10
20
2 xVxVmvmv
atau
)()( xVdxxF
dx
xdVxF
)()( )()()( 0
0
xVxVdxxFx
x
)(2
1)(
2
10
20
2 xVmvxVmv
Kita definisikan energy mekanik
)(2
1 2 xVmvE
Dengan demikian, di bawah pengaruh gaya konserbatif, 0EE , atau energy mekanik konstan.
Ini adalah ungkapan untuk hokum kekekalan enegri mekanik.
MENENTUKAN PERSAMAAN GERAK DARI KONSEP ENERGI MEKANIK
Kita sudah membahas pencarian posisi benda menggunakan hokum II Netown. Jika gaya diketahui maka pada dasarnya kita dapat mencari posisi setiap saat dengan melakukan dua kali integral.
Cara kedua adalah berangkat dari persamaan energi mekanik. Cara ini bermuara pada hasil yang sama dengan penggunaan hokum Newton, karena pada dasarnya energy potensial yang berada dalam ungkapan energy mekanik dapat diperoleh dari gaya pada hokum Newton. Pendekatan energy ini memungkinkan kita hanya melakukan satu kali integral, sedangkan pendekatan gaya memerlukan dua kali integral.
Tetapi harus diingat, pendekatan energy hanya dapat dilakukan jika gagaya yang bekerja hanya gaya konservatif. Jika gaya yang bekerja juga gaya non-konservatif maka tidak ada pilihan lain kecuali menggunakan hokum II Newton.
Dari persamaan energy mekanik )(2
1 2 xVmvE , kita dapat menulis
)(2
xVEm
v
Ganti v dengan dx/dt, maka
)(2
xVEmdt
dx
dt
xVEm
dx
)(2
t
t
x
x
dt
xVEm
dx
00 )(2
Ruas kanan dapat langsung diintegralkan dan menghasilkan
0
0 )(2
tt
xVEm
dxx
x
Ruas kiri baru bisa diintegralkan jika kita sudah mengetahui secara eksplisit bentuk fungsi V(x).
Contoh 7:
Misalkan potensial adalah potensial pegas, atau 2
2
1)( kxxV . Maka
0
20
2
12tt
kxEm
dxx
x
Atau
0
20
21
2tt
xE
k
m
E
dxx
x
Untuk menyelesaikan persamaan di atas, kita lakukan substitusi sebagai berikut
xE
ku
2sin
uuxE
k 222 cossin12
1
dxE
kudu
2cos atau duu
k
Edx cos
2
um
Eu
m
Ex
E
k
m
Ecos
2cos
2
21
2 22
Integral di ruas kiri menjadi
uk
mdu
k
mdu
k
m
um
E
uduk
E
cos
2
cos2
x
E
k
k
m
2arcsin
Maka, solusi yang dicari adalah
002arcsin
2arcsin ttx
E
k
k
mx
E
k
k
m
Atau
002arcsin
2arcsin ttx
E
k
k
mx
E
k
k
m
)(2
arcsin2
arcsin 00 ttm
kx
E
kx
E
k
)(
2arcsinsin
2arcsinsin 00 tt
m
kx
E
kx
E
k
)(
2arcsinsin
2 00 ttm
kx
E
kx
E
k
Akhirnya diperoleh
)(
2arcsinsin
200 tt
m
kx
E
k
k
Ex
Yang bisa juga ditulis
0sin tAx
Dengan
k
EA
2
m
k
m
ktx
E
k000 2
arcsin
Contoh 8:
Kita coba selesaikan persamaan gerak di bawah pengaruh potensial gravitasi, yang memenuhi
x
GMmxV )(
Persamaan yang harus diselesaikan menjadi
0
02
tt
x
GMmE
m
dxx
x
Untuk benda yang berada dalam medan gravitasi, energy total negative. Energi paling besar adalah nol yaitu ketika benda berada terpisahkan oleh jarak tak berhingga.
Perhatikan integral di ruas kiri. Lupakan dulu batas integral.
1
2
1
12
xGMm
E
dxx
GMx
GMm
E
m
GMm
dxx
Kita misalkan
uxGMm
E 2sin
uuxGMm
E 22 cos1sin1
uxGMm
Esin
Atau
uE
GMmx sin
uduudxGMm
Ecossin2
Atau
uduuE
GMmdx cossin
2
Substitusi ke dalam bentuk integral dan lupakan dulu batas integral diperoleh
u
uduuE
GMmu
E
GMm
GM cos
cossin2
sin
2
1
du
u
E
GMm
GMudu
E
GMm
GM 2
2cos12
2
2sin
2
2
22/3
22/3
uu
E
GMm
GMduu
E
GMm
GM2sin
2
12
2
1)2cos1(
2
2
12/32/3
Jadi, solusi yang untuk x adalah
0
2/3
2sin2
12
2
1ttuu
E
GMm
GM
Dengan
uxGMm
E 2sin
BAB 2 KINEMATIKA
Berikut ini adalah review sejumlah sifat vector yang akan digunakan dalam bab selanjutnya.
Vektor A
secara umum dapat ditulis atas komponen-komponen sebagai berikut
kAjAiAA zyxˆˆˆ
Operasi diferensial menghasilkan
kdt
dAj
dt
dAi
dt
dA
dt
Ad zyx ˆˆˆ
dt
Bd
dt
AdBA
dt
d
)(
dt
xdA
dt
AdxAx
dt
d )()())((
dt
BdAB
dt
AdBA
dt
d
)(
dt
BdAB
dt
AdBA
dt
d
)(
VEKTOR DALAM GERAKAN 2-DIMENSI
Vektor satuan dalam koordinat polar
Beradasarkan gambar di atas, kita mendapatkan hubungan berikut ini
sinˆcosˆsinˆˆcosˆˆˆ jirjrir
Vektor satuan sama dengan vector r yang diputar sebesar 90o. Jadi kita dapat menulis
cosˆsinˆ)90sin(ˆ)90cos(ˆˆ jiji oo
Sekarang kita mencari diferensial dari vector-vektor tersebut
ˆcosˆsinˆˆ ji
d
rd
rjid
dˆsinˆcosˆ
ˆ
Vektor r
sembarang dapat ditulis dalam bentuk
rrr ˆ
90o
i
jr
Dari ekpresesi ini kita dapat menentukan kecepatan sebagai berikut
ˆˆˆ
ˆˆ
ˆ)ˆ( rrrdt
d
d
rdrr
dt
dr
dt
rdrr
dt
drrr
dt
d
dt
rdv
Ungkapan ini dapat ditulis sebagai
ˆˆ vrvv r
Dengan rvr dan rv
Percepatan adalah
dt
dr
dt
dr
dt
dr
dt
rdrr
dt
rd
dt
vda
ˆ
ˆˆˆˆ
dt
d
d
drrr
dt
d
d
rdrrr
ˆˆˆˆ
ˆ
ˆ)2(ˆ)(ˆ)ˆ(ˆˆˆˆ 2 rrrrrrrrrrrr
Ungkapan ini dapat juga ditulis sebagai
ˆˆ araa r
Dengan 2 rrar dan rra 2 . Suku 2r dikenal dengan percepatan sentripetal.
i
jr
r
Untuk gerak dalam lintasan lingkaran maka r = konstan sehingga 0 rr dan
ˆˆ2 rrra
VEKTOR DALAM GERAKAN 3-DIMENSI
Kita tinjau koordinat silinder berikut ini
Tampak dari gambar bahwa hugungan antara koordinat silinder dan Cartesian sebagai berikut
cosx , siny , zz
Hubungan antara vector satuan dalam koordinat silinder dan Cartesian
sinˆcosˆˆ ji
Vektor satuan dapat diperoleh dari dengan merotasi sebesar 90o. Jadi kita dapat menulis
cosˆsinˆ)90sin(ˆ)90cos(ˆˆ jiji oo
r
zj
i
k
Teakjir, vector satuan arah sumbu z sama dengan vector satuan dalam koordinat Cartesian, yaitu
kz ˆˆ
Turunan dari vector satuan
ˆcosˆsinˆˆ ji
d
d
ˆsinˆcosˆˆ ji
d
d
Posisi benda dalam koordinat silinder secara umum dapat ditulis
zzr ˆˆ
Kecepatan benda adalah
zdt
dz
dt
d
dt
d
dt
rdv ˆ
ˆˆ
zzzdt
dz
dt
d
d
d
dt
dˆˆˆˆ
ˆˆ
Percepatan
zdt
zd
dt
d
dt
d
dt
d
dt
d
dt
d
dt
vda ˆ
ˆˆˆ
ˆˆ
zzdt
d
d
d
dt
d
d
dˆ
ˆˆˆ
ˆˆ
zzˆ)ˆ(ˆˆˆˆ
zzˆˆ)2(ˆ)( 2
Sebuah vector sembarang dalam koordinat silinder dapat ditulis sebagai
zAAAAA z ˆˆˆ
Diferensial vector tersebut terhadap waktu memberikan
zdz
dA
dt
dA
dt
dA
dt
dA
d
dA
dt
Ad z ˆˆ
ˆˆ
ˆ
zAAAAA z ˆˆ)(ˆ)(
Berikut adalag vector-vektor dalam koordinat bola
Perhatikan vector satuan r dan dapat dinyatakan sebagai superposisi vector satuan k dan .
Vektor tersebut membentuk sudut terhadap vector k sehingga dapat ditulis
sinˆcosˆˆ kr
cosˆsinˆˆ k
z
ji
k
r
Ketika kita bahas koordinat silinder, kita sudah memiliki bentuk ungkapan vector . Masukkan
ke dalam persamaan di atas diperoleh
sin)sinˆcosˆ(cosˆˆ jikr cosˆsinsinˆsincosˆ kji
cos)sinˆcosˆ(sinˆˆ jik sinˆcossinˆcoscosˆ kji
Vektor satuan dapat diperoleh dari vector satuan melalui pemutaran sudut sebesar 90o.
Jadi kipa peroleh
cosˆsinˆ)90sin(ˆ)90cos(ˆˆ jiji oo
Berikutnya kita cari diferensial masing-masing vector satuan di atas
ˆsinˆcossinˆcoscosˆˆ kji
d
rd
rkjid
dˆcosˆsinsinˆsincosˆ
ˆ
0ˆ
d
d
sinˆsin)cosˆsinˆ(sincosˆsinsinˆˆ jiji
d
rd
cosˆcoscosˆcossinˆˆ
jid
d
cosˆsinˆsinˆcosˆˆ rji
d
d
Posisi benda dalam koordinat bola secara umum dapat ditulis
),(ˆ rrr
Dari ungkapan posisi ini kita hitung kecepatan sebagai berikut
dt
rdrr
dt
dr
dt
rdv
ˆˆ
dt
d
d
rd
dt
d
d
rdrr
dt
dr
ˆˆˆ
ˆsinˆˆsinˆˆˆ rrrrrrr
Percepatan benda adalah
dt
vda
dt
dr
dt
dr
dt
dr
dt
dr
dt
dr
dt
dr
dt
dr
dt
rdrr
dt
rd ˆ
sinˆsin
ˆsinˆsinˆ
ˆˆˆˆ
Kalian dapat buktikan bahwa percepatan memenuhi persamaan
ˆ)cossin2(ˆ)sin( 2222
rrrrrrra
ˆ)cos2sin2sin( 2 rrr
Sebuah vector sembarang dalam koordinat bola dapat ditulis sebagai
ˆˆˆ AArAA r
Diferensial vector tersebut terhadap waktu memberikan
dt
dA
dt
dA
dt
dA
dt
dA
dt
rdAr
dr
dA
dt
Adr
r
ˆ
ˆˆ
ˆˆˆ
ˆ)cossin(ˆ)cos(ˆsin AAAAAArAAA rrr
Teorema Gauss
SV
SdAdVA
Teorema Stokes
CS
rdASdA
)(
Misalkan sebuah fungsi sembarang dalam koordinat silinder ),,( zu maka perubahan kecil u
dapat ditulis
dzz
ud
ud
udu
Tetapi kita selalu dapat menulis
rdudu
Karena dalam koordinat silinder terpenuhi
zdddrd ˆˆˆ
Maka agar terpenuhi
dzz
ud
ud
urdu
Haruslah
zz
ˆ1
ˆ
Misalkan sebuah fungsi sembarang dalam koordinat bola ),,( u maka perubahan kecil u
dapat ditulis
du
du
drr
udu
Tetapi kita selalu dapat menulis
rdudu
Karena dalam koordinat silinder terpenuhi
ˆˆsinˆ rddrrdrrd
Maka agar terpenuhi
du
du
drr
urdu
Haruslah
sin
1ˆ
1ˆˆrrr
r
MOMENTUM SUDUT
Momentum sudut disefinisikan sebagai
prL
Diferensiasi terhadap waktu memberikan
Frppmdt
pdrp
dt
rdm
mdt
pdrp
dt
rd
dt
Ld
11
Fr
GAYA SENTRAL
Gaya sentral atau gaya yang arahnya selalu ke pusat memenuhi persamaan umum
)(ˆ rFrF
Apabila dimasukkan ke dalam persamaan Frdt
Ld
kita peroleh
0)](ˆ[ rFrrdt
Ld
Karena r
dan r searah. Ini bearti jika pada benda hanya bekerja gaya sentral maka momentum sudut benda selalu konstan. Momentum sudut planet-planet yang mengitari matahari maupu satelit-satelit yang mengelilingi planet selalu konstan. Momentum sudut electron-elektron yang mengitari inti pada lintasan tertentu selalu konstan.
Dari ungkapan momentum sudut, kita bisa menentukan besar momentum sudut
rmvvrmmvrrpL )sin(sin)(sin
Dengan v adalah komponen kecepatan benda yang tegak lurus jari-jari.
Komponen kecepatan yang tegak lurus jari-jari berkaitan langsung dengan kecepatan sudut menurut persamaan
rrv
Dengan demikian, besar momentum sudut dapat ditulis
2mrL
Misalkan gerak benda di bawah pengaruh gayua sentral berada pada satu bidang (gerak 2 dimensi). Komponen percerpatan gerak 2 dimensi memenuhi
2 rrar
rra 2
Dengan menggunakan hokum Newton, maka untuk gaya sentral diperoleh
)(rFmar atau )()( 2 rFrrm
0ma atau 02 rr
Energi kinetic benda yang berada di bawah pengaruh gaya sentral adalah
gelsialradial KKK tan
22222
2
1
2
1)(
2
1
2
1 mrrmrmrm
r
v
sinvv
cosvvr
lintasan
Kita nyatakan kecepatan sudut dalam momentum sudut, yaitu 2mr
L . Dengan demikian,
enerhi kinetic benda menjadi
2
22
2
222
2
1
2
1
2
1
2
1
mr
Lrm
mr
LmrrmK
Energi mekanik benda adalah
)(2
1
2
1)(
2
22 rV
mr
LrmrVKE
Atau
2/1
2
2
)(2
12
rV
mr
LE
mr
2/1
2
2
)(2
12
rV
mr
LE
mdt
dr
dt
rVmr
LE
m
dr
2/1
2
2
)(2
12
)(2
)(2
102/1
2
20
ttm
rVmr
LE
drr
r
Jika integral ini dapat diselesaikan maka kita peroleh posisi benda sebagai fungsi waktu. Selanjutnya, dari posisi sebagai fungsi waktu terseut kita dapat menentukasn sudut lintasan benda sebagai fungsi waktu menggunakan persamaan momentum sudut, yaitu
2mr
L
2mr
L
dt
d
2r
dt
m
Ld
Mengingat L konstan maka
t
t r
dt
m
L
0
20
Perhatikan gaya untuk gerak radial )()( 2 rFrrm , yang dapat ditulis
2)( mrrFrm
2
2)(
mr
LmrrFrm
3)(
mr
LrFrm
Untuk mempermudah penyelesaian, kiga gunakan variable yang memenuhi
1
r
Dengan demikian
2
222222
11111
m
L
d
d
mr
L
d
d
d
d
dt
d
d
d
dt
d
dt
dr
d
d
m
L
2
2
2
22
2
2
2
2
2
m
L
d
d
m
L
mr
L
d
d
m
L
d
d
m
L
dt
d
d
d
d
d
m
L
d
d
dt
d
m
L
dt
rd
2
22
2
2
d
d
m
L
Substitusi ke dalam persamaan Newton untuk gerak radial maka
32
2
22
2
2 1
m
LF
d
d
m
Lm
Atau
1
222
2
FL
m
d
d
Untuk gaya sentral yang berupa gaya tarik yang berbanding terbalik dengan kuadrat jarak maka
2)(
r
KrF
Atau
21
KF
Dengan demikian
22
2
L
mK
d
d
Ini adalah persamaan gerak harmonic tak homogen. Persamaan homogen
02
2
d
d
Memiliki solusi
)cos( 0 A
Solusi persamaan tak homogeny 22
2
L
mK
d
d
, adalah
2L
mK
Dengan demikian, solusi umum adalah
20 )cos(L
mKA
Nilai maksimum untuk terjadi ketika 1)cos( 0 , yaitu
21 L
mKA
Nilai minimum untuk terjadi ketika 1)cos( 0 , yaitu
22 L
mKA
Sebaliknya, nilai minium dan maksimum untuk r adalah
21
min /
11
LmKAr
22
max /
11
LmKAr
Untuk mementukan constant A, mari kita lihat lintasan planet berikut ini yantg berupa ellips
Jari-jari maksimum dan minimum berkaitan dengan apogee dan perigee. Pada posisi ini, planet hanya memili komponen kecepatan tangensial. Energi total planet pada dua titik tersebut adalah
max2
max
2
2
1
r
K
mr
LE
min2
min
2
2
1
r
K
mr
LE
Dua persamaan di atas dapat ditulis ulang dalam bentuk
minrmaxr
0r0r
02121
2max
22max
L
mE
rL
mK
r
02121
2min
22min
L
mE
rL
mK
r
Solusi untuk dua jari-jadi di atas adalah
2
2
22
2222
max
2
2
)/2(4)/2()/2(1
L
mE
L
mK
L
mKLmELmKLmK
r
2
2
22min
21
L
mE
L
mK
L
mK
r
Karena maxmin
21
112
rrA maka
2
2
2
2
L
mE
L
mKA
Sekarang kita mencari persamaan jari-jari untuk ellips. Parameter-parameter ellips tampak pada gambar di sebelah kiri. Perhatikan gambar di sebelah kanan, yange memperlihatkan 3 vektor. Vektor tersebut diambil dari gambar di sebelah kiri.
r'ra
aab
'r
r
a2
Jelas
arr 2'
Sehingga
)cos(44' 2222 ararr
cos44 222 arar
Tetapi, untuk ellips selalu berlaku
arr 2'
Dengan demikian
cos44)2( 2222 ararra
cos4444 22222 ararrara
)cos1(44)1( 22 ara
Atau
cos1
)1( 2
a
r
Jari-jari perigee ( = 0) adalah
)1(1
)1)(1(
1
)1(
0cos1
)1( 22
min
aaaa
r
Jari-jari apogee ( = ) adalah
)1(1
)1)(1(
1
)1(
cos1
)1( 22
max
a
aaar
Juga tampak pada gambar kiri bahwa
222 1)( aaab
Hiperbola
Perhatikan gambar di atas.
Untuk hiperbola berlaku
arr 2'
Perhatikan vettor di sebelah kanan.
Jelas
arr 2'
Sehingga
cos44' 2222 ararr
Tetapi, untuk ellips selalu berlaku
aa
'r
r 'r
r
a2
rar 2'
Dengan demikian
cos44)2( 2222 ararra
cos4444 22222 ararrara
)cos1(44)1( 22 ara
Atau
cos1
)1( 2
a
r
Sudut asimptotok dapat ditentukan sebagai berikut. Ketika sudut sama dengan sudut asimptotik, yaitu , jari-jari bernilai tak berhingga. Jari-jari tak berhingga bila penyebut pada persamaan jari-jari sama dengan nol. Jadi pada kondisi asimptotik
0cos1
Atau
1
cos
Parabola
Perhatikan gambar parabola berikut ini
Jelas bahwa
arr cos
Atau
cos1
ar
a
r
r