Mekanika Pernapasan
-
Upload
yolanda-shinta -
Category
Documents
-
view
326 -
download
1
description
Transcript of Mekanika Pernapasan
Mekanika pernapasan
Udara mengalir mengikuti gradien tekanan. Ketika inspirasi, tekanan intra-
alveolus harus lebih kecil dibandingkan dengan tekanan atmosfer, agar udara
dapat masuk dan mengalir ke alveolus. Dan ketika ekspirasi, tekanan intra-
alveolus harus lebih besar dibanding dengan tekanan atmosfer, sehingga udara
dapat dikeluarkan ( Sherwood, 2012 ).
Tekanan intra alveolus dapat diubah dengan mengubah volume rongga
thoraks, sesuai dengan Hukum Boyle. Hukum Boyle menyatakan bahwa pada
suhu konstan, tekanan berbanding terbalik dengan volume gas. Perubahan volume
rongga paru, yang menyebabkan perubahan tekanan intra-alveolus disebabkan
secara langsung oleh aktivitas otot-otot pernapasan ( Sherwood, 2012 ).
Sebelum melakukan proses inspirasi, otot-otot pernapasan berada dalam
keadaan lemas, tidak ada udara yang mengalir, tekanan intra-alveolus sama
dengan tekanan atmosfer. Kemudian otot inspirasi utama yaitu diafragma dan m.
intercostalis eksterna akan mengalami kontraksi. Kontraksi otot-otot ini akan
menyebabkan rongga thoraks membesar. Diafragma yang dipersarafi oleh N.
phrenicus akan berkontraksi dan berubah bentuk, dari kubah, menjadi mendatar,
sehingga meningkatkan ukuran vertikal rongga thoraks, dan menekan rongga
abdomen beserta isinya, sehingga ketika inspirasi, dinding abdomen yang lemas
akan menonjol keluar. Sedangkan kontraksi m. intercostalis eksterna akan
memperbesar volume rongga thoraks dalam dimensi lateral. M. intercostalis akan
mengangkat costae, dan mengangkat sternum ke atas dan ke depan (Sherwood,
2012).
Sewaktu rongga thoraks membesar, paru juga dipaksa untuk mengembang,
untuk mengisi rongga thoraks yang membesar. Tekanan intra-alveolus menurun
karena jumlah molekul udara yang sama menempati volume paru yang lebih
besar. Pada gerakan inspirasi biasa, tekanan intra-alveolus menurun sebanyak
1mmHg menjadi 759 mmHg. Hal ini akan menyebabkan udara mengalir ke dalam
paru. Udara akan terus masuk hingga tekanan intra-alveolus setara dengan tekanan
atmosfer ( Sherwood, 2012 ).
Inspirasi dalam dengan udara yang lebih banyak dapat dilakukan dengan
mengkontraksikan otot inspirasi utama dan otot inspirasi tambahan, untuk
semakin memperbesar volume rongga thoraks ( Sherwood, 2012 ).
Pada akhir inspirasi, otot inspirasi akan relaksasi. Diafragma akan kembali
ke bentuk kubah, dan costae akan menurun karena m. intercostales eksternus
mengalami relaksasi. Dinding dada dan paru yang sebelumnya teregang akan
mengalami recoil ( kembali ke bentuk semula ) tanpa adanya gaya-gaya ekspansi.
Sewaktu volume rongga thoraks dan volume paru mengecil, tekanan intra-
alveolus akan meningkat, karena jumlah molekul udara yang lebih banyak yang
semula ada dalam volume paru yang lebih besar, harus menempati volume paru
yang lebih kecil ( Sherwood, 2012 ).
Ketika ekspirasi biasa, tekanan intra-alveolus akan meningkat menjadi 761
mmHg, dan hal ini akan menyebabkan udara meninggalkan paru menuju atmosfer
yang memiliki tekanan lebih rendah yaitu 760 mmHg ( Sherwood, 2012) .