Medikolegal Surat Kematian

13
BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Manusia hidup di dunia ini selalu tercatat. Manusia lahir tercatat dalam bentuk akta kelahiran atau surat keterangan kelahiran. Jika suatu saat meninggal, manusia juga seharusnya tercatat dalam surat keterangan kematian. Banyak kegunaan mengapa surat keterangan kematian ini perlu untuk diterbitkan/dibuat, baik di bidang medis maupun dibidang statistic. Kondisi statistik kematian di Indonesia saat ini sangat memprihatinkan. Banyak hal yang mempengaruhinya seperti sebagian besar kejadian kematian terjadi di rumah (>60%), tidak ada catatan medis yang memadai, Tidak ada laporan ke dinkes kabupaten, dinkes propinsi, dan pusat, laporan tidak terstandardisasi dengan baik, atau pun laporan tersebut tidak memadai untuk tingkat nasional Dalam dunia kesehatan, pencatatan atau pembuatan surat kematian penting dilakukan sebagai salah satu cara pengumpulan data statistik penentuan penyakit dan penyebab kematian pada masyarakat. Hal ini perlu sebagai bagian dari sistem surveilan guna menentukan tindakan dan intervensi apa yang bisa dilakukan. Selain itu, data bisa juga dipakai sebagai upaya monitoring jalannya suatu program sekaligus sebagai bahan evaluasi program yang telah berjalan. Dalam 1

description

kematian

Transcript of Medikolegal Surat Kematian

Page 1: Medikolegal Surat Kematian

BAB I

PENDAHULUAN

1. Latar Belakang

Manusia hidup di dunia ini selalu tercatat. Manusia lahir tercatat dalam bentuk akta

kelahiran atau surat keterangan kelahiran. Jika suatu saat meninggal, manusia juga

seharusnya tercatat dalam surat keterangan kematian. Banyak kegunaan mengapa surat

keterangan kematian ini perlu untuk diterbitkan/dibuat, baik di bidang medis maupun

dibidang statistic.

Kondisi statistik kematian di Indonesia saat ini sangat memprihatinkan. Banyak hal

yang mempengaruhinya seperti sebagian besar kejadian kematian terjadi di rumah

(>60%), tidak ada catatan medis yang memadai, Tidak ada laporan ke dinkes kabupaten,

dinkes propinsi, dan pusat, laporan tidak terstandardisasi dengan baik, atau pun laporan

tersebut tidak memadai untuk tingkat nasional

Dalam dunia kesehatan, pencatatan atau pembuatan surat kematian penting

dilakukan sebagai salah satu cara pengumpulan data statistik penentuan penyakit dan

penyebab kematian pada masyarakat. Hal ini perlu sebagai bagian dari sistem surveilan

guna menentukan tindakan dan intervensi apa yang bisa dilakukan. Selain itu, data bisa

juga dipakai sebagai upaya monitoring jalannya suatu program sekaligus sebagai bahan

evaluasi program yang telah berjalan. Dalam hal penelitian, data ini dapat menjadi sumber

data untuk penelitian biomedis maupun sosiomedis.

2. Batasan Masalah

Pada referat ini dibahas tentang tatacara pengeluaran dan format surat keterangan

kematian.

3. Tujuan Penulisan

Untuk menambah wawasan tentang tatacara pengeluaran dan format surat

keterangan kematian.

1

Page 2: Medikolegal Surat Kematian

4. Metode Penulisan

Referat ini merupakan tinjauan kepustakaan yang dirujuk dari berbagai literature.

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

1. Surat Keterangan Kematian

Surat keterangan kematian adalah surat yang menerangkan bahwa seseorang telah

meninggal dunia. Surat keterangan kematian ini berisi identitas, saat kematian, dan sebab

kematian. Kewenangan penerbitan surat keterangan kematian ini adalah dokter yang telah

diambil sumpahnya dan memenuhi syarat administratif untuk menjalankan praktik

kedokteran.1,2

Surat keterangan kematian merupakan suatu keterangan tentang kematian yang

dibuat oleh dokter. Hal ini penting sehingga dokter harus bertanggungjawab sepenuhnya

terhadap hal-hal yang berhubungan dengan surat keterangan kematian.2

Surat keterangan kematian biasa/ alamiah ini penting dibuat untuk kepentingan

berbagai kalangan seperti pihak ahli waris (asuransi), statistic/ sensus penduduk dan

instansi tempat korban bekerja serta untuk penguburan.2

Pada waktu menuliskan surat keterangan kematian, maka keadaan orang tersebut

sebelum meninggal dapat diperoleh dari keluarga yang meninggal sebelum jenazahnya

dikuburkan atau dikremasi.2

Peran dokter dalam hal ini adalah:1

1. Menentukan seseorang telah meninggal dunia (berhenti secara permanen: sirkulasi,

respirasi dan neurologi)

2. Melengkapi surat keterangan kematian bagian medis (menuliskan sebab kematian,

jika diperlukan otopsi) 2

Page 3: Medikolegal Surat Kematian

3. Jika jenazah tidak dikenal, membantu identifikasi.

4. Kegunaan Surat Keterangan Kematian

Manusia hidup di dunia ini selalu tercatat. Manusia lahir tercatat dalam bentuk akta

kelahiran atau surat keterangan kelahiran. Jika suatu saat meninggal, manusia juga

seharusnya tercatat dalam surat keterangan kematian. Banyak kegunaan mengapa surat

keterangan kematian ini perlu untuk diterbitkan/dibuat yaitu diantaranya adalah :1

1. Untuk kepentingan pemakaman jenazah

2. Kepentingan pengurusan asuransi

3. Kepentingan pengurusan warisan

4. Pengurusan pensiunan janda/duda

5. Persyaratan menikah lagi

6. Pengurusan hutang piutang

7. Untuk tujuan hukum, pengembangan kasus kematian tidak wajar

8. Kepentingan statistik

Dalam dunia kesehatan, pencatatan atau pembuatan surat kematian penting

dilakukan sebagai salah satu cara pengumpulan data statistik penentuan tren penyakit dan

tren penyebab kematian pada masyarakat. Hal ini perlu sebagai bagian dari system

surveillance guna menentukan tindakan dan intervensi apa yang bisa dilakukan. Selain itu,

data bisa juga dipakai sebagai upaya monitoring jalannya suatu program sekaligus sebagai

bahan evaluasi program yang telah berjalan. Dalam hal penelitian, data ini dapat menjadi

sumber data untuk penelitian biomedis maupun sosiomedis.1

9. Landasan Hukum Surat Keterangan Kematian

Peraturan bersama Mendagri dan Menkes No.15 tahun 2010, nomor

162/MENKES/PB/I/2010, tentang Pelaporan Kematian dan Penyebab Kematian.3

Dasar hukum surat keterangan kematian :

1. Bab I pasal 7 KODEKI, ‘‘Setiap dokter hanya memberikan keterangan dan

pendapat yang telah diperiksa sendiri kebenarannya’’

2. Bab II pasal 12 KODEKI, ‘’Setiap dokter wajib merahasiakan segala sesuatu yang

diketahuinya tentang seorang pasien bahkan juga setelah pasien meninggal dunia’’

3. Pasal 267 KUHP : Ancaman pidana untuk surat keterangan palsu

3

Page 4: Medikolegal Surat Kematian

4. Pasal 179 KUHAP: Wajib memberikan keterangan ahli demi pengadilan,

keterangan yang akan diberikan didahului dengan sumpah jabatan atau janji.

5. Macam-macam Surat Keterangan Kematian

Surat Keterangan Kematian ada 2 macam, yaitu:2

1. Surat Keterangan Kematian Biasa (Ordinary Death Certificate)

Surat ini mencatat kematian individu yang mati secara alamiah, yang tidak

berhubungan dengan suatu kekerasan, tetapi dibawah pengawasan dokter.

Dimana dokter harus mengawasi selama waktu tertentu sebelum mati dan

telah mengadakan kunjungan professional dalam waktu 24 jam di saat kritis

penyakit penderita.

2. Surat Keterangan Kematian yang dikeluarkan oleh dokter forensic (Medical

Examiner’s Death Certificate)

Jika dokter tidak dapat menentukan kematian ini disebabkan karena alamiah atau

tidak alamiah maka dapat disarankan sebelum memberi surat keterangan kematian

dibuat dapat menanyakan pada penyidik yang akan memberikan petunjuk yang

terbaik untuk diikuti.2

3. Syarat Surat Keterangan Kematian

Kematian sebaiknya dilaporkan kepada penyidik dengan benar. Dokter

dinasehatkan untuk memberikan keterangan kepada penyidik secepat mungkin pada kasus

kematian mendadak, kematian dengan abortus, kematian yang disebabkan oleh penyebab

tidak alamiah, kecelakaan yang fatal, alkoholisme, kematian yang disebabkan oleh

anastesi atau operasi atau obat-obatan. Keracunan yang fatal termasuk keracunan makan

juga harus dilaporkan dan kematian akibat pekerjaan. Setelah dilakukan pemeriksaan oleh

dokter maka dapat dibuatkan surat keterangan kematian.2

Surat keterangan kematian alamiah harus dihadiri oleh dokter sebelum surat

tersebut dikeluarkan. Pada surat keterangan kematian ini juga harus dicantumkan

penyebab kematian. Dokter yang membuat surat keterangan kematian tersebut harus yakin

bahwa orang tersebut benar-benar meninggal dan atautidak dalam mati suri serta yakin

penyebab kematian satu-satunya alamiah.2

4

Page 5: Medikolegal Surat Kematian

4. Instruksi Pengisian Surat Keterangan Kematian

Dalam melengkapi surat keterangan kematian, perlu dilakukan sesuai guideline :1

1. Menggunakan formulir ter-update yang diterbitkan pemerintah

2. Isi semua item, ikuti petunjuk pengisian setiap item

3. Buat surat dengan jelas dengan tinta hitam

4. Jangan gunakan singkatan kecuali ada instruksi khusus pada pengisian item

5. Konfirmasikan ejaan penulisan nama terutama nama yang homofon (beda ejaan

penulisan tapi sama pengucapannya) seperti : Edi, Edy, Eddie dsb

6. Dapatkan semua tanda tangan yang diperlukan. Tidak boleh menggunakan tanda

tangan cap atau print

7. Jangan mengubah formulir

8. Jangan menduplikasi/membuat 2 surat keterangan kematian yang sama. Jika

diperlukan, bisa dicopy yang selanjutnya di sahkan bahwa hasil copy tersebut

sesuai dengan aslinya

9. Isi Surat Keterangan Kematian

Keterangan yang diberikan pada surat keterangan kematian adalah:2

1. Yang berhubungan dengan kematian dan adanya keterangan dokter secara

terperinci, yaitu nama, umur, tempat, dan tanggal kematian.

2. Bagian ini melaporkan tentang penyebab kematian, yaitu:

1. Sebab primer

2. Immediate cause of death (Sebab kematian segera)

3. Countributery cause of Death (sebab kematian tambahan)

Surat kematian primer adalah sebab yang utama yang menyebabkan

kematian. Sebab kematian segera adalah komplikasi fatal yang dapat

membunuh penderita yang berasal dari sebab utama. Sedangkan

5

Page 6: Medikolegal Surat Kematian

Countributery cause of Death adalah proses yang tidak ada hubungannya

dengan sebab utama dan sebab segera dari kematian tetapi mempunyai

tambahan resiko menyebabkan kematian

4. Bagian terakhir dari surat keterangan kematian berisi tentang:

1. Kehadiran dokter saat melihat kritis penyakit penderita

2. Penyebab kematian tersebut ditulis dengan benar berdasarkan keyakinan dan

keilmuannya.

3. Format Surat Keterangan Kematian

4. Contoh surat keterangan kematian dari rumah sakit (terlampir)

5. Contoh surat keterangan kematian dari kelurahan (terlampir)

BAB III

PENUTUP

1. Kesimpulan

Surat keterangan kematian adalah surat yang menerangkan bahwa seseorang telah

meninggal dunia. Surat keterangan kematian ini berisi identitas, saat kematian, dan sebab

kematian. Kewenangan penerbitan surat keterangan kematian ini adalah dokter yang telah

diambil sumpahnya dan memenuhi syarat administratif untuk menjalankan praktik

kedokteran. Selain itu, pembuatan surat kematian telah diatur dan mempunyai landasan

hukum.

6

Page 7: Medikolegal Surat Kematian

Dalam dunia kesehatan, pencatatan atau pembuatan surat kematian penting

dilakukan sebagai salah satu cara pengumpulan data statistik penentuan penyakit dan

penyebab kematian yang umum pada masyarakat.

7

Page 8: Medikolegal Surat Kematian

DAFTAR PUSTAKA

1. Suciningtyas, Martiana. 2008. Death Certification.

2. Gani, M. Husni. 1997. Ilmu Kedokteran Forensik

3. Peraturan Bersama Menteri Dalam Negeri dan Kementrian Kesehatan Nomor 15

Tahun 2010 Nomor 162/MENKES/PB/I/2010

8

Page 9: Medikolegal Surat Kematian

Lampiran1

9

Page 10: Medikolegal Surat Kematian

10

Page 11: Medikolegal Surat Kematian

Lampiran2

11