MEDIAMORFOSIS RADIO LAZUAR 94,1 FM DALAM PERSAINGAN ...

142
MEDIAMORFOSIS RADIO LAZUAR 94,1 FM DALAM PERSAINGAN INDUSTRI MEDIA Skripsi Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Sosial (S.Sos.) Oleh: Kharisma Nur Faradhila Balkis Syam NIM: 111701510000025 KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2021 M / 1442 H

Transcript of MEDIAMORFOSIS RADIO LAZUAR 94,1 FM DALAM PERSAINGAN ...

MEDIAMORFOSIS RADIO LAZUAR 94,1 FM

DALAM PERSAINGAN INDUSTRI MEDIA

Skripsi

Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh

Gelar Sarjana Sosial (S.Sos.)

Oleh:

Kharisma Nur Faradhila Balkis Syam

NIM: 111701510000025

KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM

FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF

HIDAYATULLAH JAKARTA

2021 M / 1442 H

i

ABSTRAK

Kharisma Nur Faradhila Balkis Syam

NIM: 11170510000025

MEDIAMORFOSIS RADIO LAZUAR 94,1 FM DALAM

PERSAINGAN INDUSTRI MEDIA

Pesatnya perkembangan teknologi dan informasi, memicu

persaingan yang ketat antar sebuah media untuk merebut posisinya.

Salah satunya media radio. Kemunculan internet yang dianggap

sebagai media baru membuat radio terus bersaing. Mediamorfosis

menjadi pilihan industri media dalam mempertahankan eksistensinya.

Berdasarkan latar belakang tersebut, maka terdapat rumusan

masalah. Adapun pertanyaan pertama, yaitu bagaimana pengalaman

mediamorfosis radio Lazuar 94,1 FM di tengah persaingan industri

penyiaran di Karawang. Pertanyaan kedua yaitu bagaimana

pengalaman dari praktik konvergensi radio Lazuar 94,1 FM di tengah

persaingan industri penyiaran di Karawang.

Penelitian ini merupakan penelitian dengan metode

Fenomenologi dan pendekatan kualitatif untuk mengetahui

pengalaman mediamorfosis dan konvergensi radio Lazuar 94,1 FM

di tengah persaingan industri penyiaran di Karawang. Teknik

pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan observasi,

wawancara, dan dokumentasi yang dimiliki Radio Lazuar 94,1 FM

kemudian menguraikan pokok bahasan yang ditelitit tersebut.

Teori dan konsep yang digunakan dalam penelitian ini adalah

konsep dari Mediamorphosis Roger Fidler (1997) dengan tiga proses

yaitu Koevolusi, Koevolusi dan Kompleksitas. Penelitian ini juga

menggunakan Teori konvergensi media dari Henry Jenskin.

Berdasarkan hasil temuan dan analisis penelitian, dapat

disimpulkan bahwa mediamorfosis Radio Lazuar 94,1 FM

menggunakan tiga prinsip mediamorfosis yaitu Koevolusi(bentuk

media komunikasi yang muncul dan berkembang memengaruhi

bentuk media komunikasi yang lain dan akan terus meluas sehingga

memunculkan bentuk media baru yaitu Streaming Radio,

Konvergensi, (tranformasi Radio kedalam bentuk digital)

Kompleksitas atau chaos ( prediksi kematian radio Konvensional)

Kata Kunci : Mediamofosis, Radio Lazuar94,1 FM, Konvergensi,

Radio, Media.

ii

ABSTRACT

Kharisma Nur Faradhila Balkis Syam

NIM : 11170510000025

MEDIAMORPOSIS RADIO LAZUAR 94.1 FM IN THE

COMPETITION OF THE MEDIA INDUSTRY

The rapid development of technology and information has

triggered intense competition between media to take their position.

One of them is radio media. The emergence of the internet, which is

considered a new medium, has made radio continue to compete.

Mediamorphosis is the choice of the media industry in maintaining its

existence.

Based on this background, there is a problem formulation. The

first question, namely how the experience of radio mediamorphosis

Lazuar 94.1 FM in the middle of the broadcast industry competition in

Karawang. The second question is how the experience of the

convergence practice of Lazuar 94.1 FM radio in the middle of the

broadcast industry competition in Karawang.

This research is a research with a phenomenological method

and a qualitative approach to determine the experience of

mediamorphosis and convergence of Lazuar 94.1 FM radio in the

midst of competition in the broadcasting industry in Karawang. The

data collection technique was carried out by using observation,

interviews, and documentation owned by Radio Lazuar 94.1 FM then

describing the subjects under study.

The theory and concepts used in this study are the concepts of

Roger Fidler's (1997) Mediamorphosis with three processes, namely

Coevolution, Coevolution and Complexity. This study also uses Henry

Jenskin's theory of media convergence.

Based on the results of the analysis, it can be concluded that

the mediamorphosis of Lazuar 94.1 FM Radio uses three principles of

mediamorphosis, namely coevolution, convergence, complexity, then

for convergence practices carried out by Lazuar 94.1 FM Radio is 3M,

namely multimedia, multichannel, and multiplatform. Where

information is presented in various formats ranging from photos,

video, text, and audio.

Keywords: Mediamophosis, Radio Lazuar94.1 FM, Convergence,

Radio, Media.

iii

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmaanirrahiim.

Alhamdulillah, segala puji serta syukur kehadirat Allah subhanahu

wa ta’ala yang telah memberikan kenikmatan, keberkahan, kekuatan

dan kecerdasan sehingga Peneliti dapat menyelesaikan skripsi ini.

Shalawat serta salam senantiasa semuanya tercurahkan kepada

junjungan Nabi Muhammad Shalallahu‟alaihi wa salam yang telah

membawa ummatnya dari zaman kegelapan ke hingga zaman yang

terang menderang seperti saat ini.

Dalam skripsi ini masih terdapat kekurangan dan selama proses

penelitian dan penyusunan skripsi ini, tentu tidak lepas dari bantuan

berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan kali ini izinkan

Peneliti untuk mengucapkan terima kasih kepada:

1. Bapak Suparto,M.Ed, Ph.D, selaku Dekan Fakultas Ilmu

Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta. Wakil Dekan I Bidang Akademik Dr. Siti Napsiyah,

S.Ag, BS. MSW., Wakil Dekan II Bidang Administrasi

Umum Dr. Sihabudin Noor, M.Ag., serta Wakil Dekan III

Bidang Kemahasiswaan Bapak Cecep Castrawijaya, M.A.

2. Ibu Dr. Armawati Arbi, M.Si selaku Ketua Jurusan

Komunikasi dan Penyiaran Islam juga selaku dosen

penasihat akademik dan Dr. Edi Amin, M.A selaku

Sekertaris Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam.

iv

3. Ibu Fita Fathurokhmah, M.Si selaku dosen pembimbing yang

sangat berjasa karena telah meluangkan waktunya untuk

memberikan dukungan, masukan dan arahan sehingga

peneliti dapat menyelesaikan skripsi dengan baik. Semoga

Allah SWT senantiasa memberikan kesehatan, kebaikan, dan

keberkahan kepada beliau dan keluarga.

4. Segenap Bapak dan Ibu dosen dan Staf Fakultas Ilmu

Komunikasi yang telah membekali penelitian dengan

berbagai ilmu dan pengetahuan selama peneliti mengikuti

perkuliahan.

5. Pimpinan dan Karyawan Perpustakaan Utama UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta dan Perpustakaan Fakultas Ilmu

Dakwah dan Ilmu Komunikasi yang telah menyediakan

buku serta fasilitas lainnya sehingga peneliti dapat banyak

referensi dalam penelitian ini.

6. Bapak Ade Chandra, Ibu Neneng Athiatul Faiziyah Bapak

Asep Ihsan Firmansyah, Bapak Alghifari yang sudah

bersedia meluangkan waktunya untuk Peneliti.

v

Peneliti menyadari masih terdapat kekurangan dalam

penulisan penelitian ini, oleh karena itu peneliti mengharapkan

masukan baik berupa saran maupun kritik sehingga dapat

menjadi penelitian ini lebih baik lagi. Semoga apa yang peneliti

tulis dalam skripsi ini menjadi ilmu yang bermanfaat dan amal

jariyah untuk Peneliti, keluarga dan para pengajar.

Jakarta, 16 Januari 2021

Kharisma Nur Faradhila Balkis Syam

vi

DAFTAR ISI

ABSTRAK .................................................................................... i

KATA PENGANTAR ................................................................ iii

DAFTAR ISI ............................................................................... vi

BAB I PENDAHULUAN ............................................................ 1

A.Latar Belakang Masalah ................................................ 1

B.Batasan dan Rumusan Masalah ..................................... 7

C.Tujuan Penelitian ........................................................... 7

D.Manfaat Penelitian ......................................................... 8

E.Tinjauan Pustaka ............................................................ 8

F.Metodologi Penelitian .................................................. 12

G.Teknik Analisis Data ................................................... 23

H.Sistematika Penulisan .................................................. 24

BAB II KAJIAN PUSTAKA .................................................... 26

A.Teori Konvergensi Media (Henry Jenkins) ................. 26

B.Kajian pustaka ............................................................. 34

C.Kerangka Berfikir ........................................................ 45

BAB III GAMBARAN UMUM RADIO LAZUAR 94,1 FM

KARAWANG ............................................................................ 47

A.Gambaran Umum Perusahaan ..................................... 47

B.Visi & Misi Pt. Radio Bumi Lazuardi Jaya ................. 50

C. Radio Digital Lazuar 94,1 FM .................................... 51

D.Struktur Organisasi Radio Lazuar 94,1 FM ............... 53

E.Jadwal & Program Acara ............................................. 54

BAB IV HASIL TEMUAN PENELITIAN ............................. 62

A. Pengalaman Mediamorfosis Radio Lazuar 94,1 FM .. 62

vii

B. Pengalaman Praktik Konvergensi Radio Lazuar 94,1

FM ............................................................................................... 67

BAB V PEMBAHASAN ........................................................... 85

A.Analisis Mediamorfosis Radio Lazuar 94,1 FM ......... 85

B.Analisis Konvergensi Radio Lazuar 94,1 FM ............. 90

BAB VI PENUTUP ................................................................... 99

A.Simpulan ...................................................................... 99

B.Implikasi .................................................................... 101

C.Saran .......................................................................... 102

DAFTAR PUSTAKA .............................................................. 106

A.BUKU ........................................................................ 106

B.JURNAL .................................................................... 108

C.WEB .......................................................................... 109

LAMPIRAN .............................................................................

viii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1 (Logo Radio Lazuar 94,1 FM)

..................................................................................................... 48

Gambar 3.2(Radio Digital Lazuar Radio 94,1 FM) ................... 53

Gambar 3.3(flayer Zona Indonesia) ........................................... 56

Gambar 3.4 (flayer Lasepa) ........................................................ 57

Gambar 3.5 (flayer Musiku) ........................................................ 58

Gambar 3.6(flayer Markas Asoi) ................................................ 59

Gambar 3.7(Akun instagram Lazuar Radio 94,1 FM Karawang)

..................................................................................................... 60

Gambar 3.8(Akun Tiktok Lazuar Radio 94,1 FM Karawang) ... 60

Gambar 3.9 (Channel Youtube Lazuar Radio 94,1 FM Karawang)

..................................................................................................... 61

Gambar 3.10 (Akun Twitter Lazuar Radio 94,1 FM Karawang)

..................................................................................................... 61

Gambar 4.1 (Visual radio (pendengar bisa melihat langsung penyiar

sedang siaran ) ........................................................................... 65

Gambar 4.2(Fitur Podcast) ........................................................ 65

Gambar 4.3 (Beranda Fanspage Facebook Radio Lazuar 94,1 FM)

..................................................................................................... 71

Gambar 4.4 (komentar pendegar di Facbook Radio Lazuar 94,1 FM)

..................................................................................................... 74

ix

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 ................................................................................... 47

Tabel 3.1 ................................................................................... 54

Tabel 3.2 ................................................................................... 55

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Radio adalah salah satu media masa elektronik yang

mampu merealisasikan tujuan yang efisien dan murah. Radio

merupakan media auditif (hanya bisa didengar), tetapi murah,

merakyat dan bisa dibawa atau didengarkan dimana-mana.

Radio berfungsi sebagai media ekspresi, komunikasi,

informasi, pendidikan dan hiburan. Radio memiliki kekuatan

terbesar sebagai media imajinasi, sebab sebagai media yang

buta radio menstimulasi begitu banyak suara dan berupaya

memvisualisasikan suara penyiar ataupun informasi aktual

melalui telinga pendengarnya.1

Seiring kemajuan teknologi di masa kini tak luput

membawa perkembangan terhadap teknologi komunikasi

khususnya media massa. Penyebaran informasi pun serasa

dapat dikonsumsi dengan mudah. Media massa adalah alat

yang digunakan dalam penyampaian pesan dari sumber

kepada khalayak sebagai penerima dengan menggunakan

alat-alat komunikasi mekanis seperti surat kabar, film radio,

dan televisi.2

Sejak kemunculannya, radio sudah diyakini akan

menjadi media informasi yang bersifat massal. Berkat

1 Masduki, Jurnalistik Radio Menata Profesionalisme Reporter

dan Penyiar,(Yogyakarta:PT LkiS Pelangi Aksara, 2000), h. 9. 2 Cangara Hafied, Pengantar Ilmu komunikasi (Jakarta: PT Raja

Grafindo Persada, 2008),h. 126

2

kemajuan teknologi selama bertahun-tahun sejak Marconi

menemukan alat transmisi tanpa kabel di tahun 1895.3 Radio

sebagai salah satu media untuk beriklan memiliki sejumlah

keunggulan dibandingkan dengan media lainnya keunggulan

itu mencangkup: biaya iklan yang murah, dan efisien, sifat

selektif (selektivitas), fleksibel, mendukung iklan TV, dan

peluang pemasaran terpadu.4 Radio adalah media suara.

Pendengar sebagai penerima pesan yang menentukan pilihan

program yang disiarkan. Mereka biasanya aktif mengikuti

siaran, dan apabila mereka senang dengan program yang ada,

maka mereka akan terus mengikuti program radio tersebut.

Sebaliknya radio akan dimatikan apabila acara yang di

sajikan tidak menarik bagi pendengar5 Maka dari itu kini

banyak radio yang memperbaharui isi konten siarannya demi

menyegarkan para pendengar dan mengundang para

pengiklan untuk beriklan di radio.

Mendengarkan radio di era digital ini menjadi sangat

mudah, Radio dapat berbaur dimana saja, seperti di

handphone, mobil, angkutan umum, dan sekarang mayoritas

radio komersil maupun komunitas sudah dapat dikonsumsi

via streaming. Dengan via streaming ini membuat proses

penyebaran siaran menjadi tak terbatas, asalkan ada koneksi

3 Rivers L. Wiliam, et al, Media Massa & Masyarakat Modern:

Edisi Kedua, (Jakarta: Kencana, 2008), h. 220. 4 Morissan, Periklanan Komuniaksi Pemasaran Terpadu. (Jakarta:

Kencana, 2010), h. 250. 5 Olii Helena, Reportase Radio & Televisi. (Jakarta: PT. Indeks,

2013), h. 18.

3

internet. Adapun survei Nielsen Radio Audience

Measurement pada kuartal ketiga 2016 menemukan bahwa 57

persen dari total pendengar radio berasal dari Generasi Z dan

Millenials. Sebanyak empat dari sepuluh orang pendengar

radio mendengarkan radio melalui perangkat yang lebih

personal, yaitu mobile phone. Angka penetrasi mingguan

tersebut menunjukkan radio masih didengarkan oleh sekitar

20 juta orang konsumen di Indonesia.

Para pendengar radio di 11 kota di Indonesia yang

disurvei Nielsen ini setidaknya menghabiskan rata-rata waktu

139 menit per hari. Menurut Nielsen, waktu mendengarkan

radio per minggu, masih tumbuh dari tahun ke tahun. Pada

2014, pendengar radio hanya menghabiskan waktu selama 16

jam per minggunya.6 Dari hasil penelitian diatas terlihat

bahwa eksistensi dari radio sendiri masih cukup bersaing

dengan media-media lain. Walaupun radio disebut- sebut

sebagai media yang akan tertimbun oleh media baru, namun

buktinya saat ini masih banyak program radio yang tetap

eksis dan banyak diminati oleh pendengar. Tingkat

kreativitas dari penggiat radio memang sangat diuji saat ini.

Dimana mereka harus berlomba-lomba memberikan program

yang tak kalah menariknya dengan media online. Dengan

streaming pula, radio dapat menjelma menjadi media online,

namun tidak kehilangan jati dirinya sebagai media yang

bersifat audio.

6 A. Ius Y. Triartanto, Broadcasting Radio: Panduan Teori dan

Praktek, (Yogyakarta: Pustaka Book Publisher), Cet. 1 h. 77.

4

Sebaiknya perlu disadari oleh bagian produksi bahwa

segala produksi program yang disiarkan hasil kerja atau

kelompok. Semua orang yang terlibat di dalam proses

maupun hasil produksi program harus menyadari, bahwa

sebuah program yang bagus dan menarik juga merupakan

hasil kerja sama tim. Setiap orang yang berada di dalam

bagian produksi siaran mempunyai perannya masing- masing.

Ada Manajer Produksi atau Manajer Siaran, Program

Director/penata Program, Music Director, Produser, Script

Writer/Penulis Naskah, DJ/Penyiar, Reporter, dan Operator

Siar/Rekam. Orang-orang inilah yang menjadi kunci atau

berperan penting di balik kesuksesan sebuah program radio.

baik program musik maupun berita.7 Dalam produksi

program informasi, kemasannya bisa hanya berupa teks berisi

ringkasan berita dari koran dan dibacakan oleh penyiar atau

bisa juga dengan teks yang dikemas dengan menyertakan

musik latar (Backsound).8 Namun, seiring dengan

perkembangan zaman kini radio juga beradaptasi dengan

kemajuan teknologi yang semakin memudahkan masyarakat

khususnya penyiar untuk mencari berita melalui berita yang

berbasis internet.

RADIO LAZUAR 94.1 FM mulai mengudara sejak

11 September 1999 sebagai media hiburan, edukasi dan

7 Morissan, Manajemen Media Penyiaran Media Penyiaran

Strategi Mengelola Radio dan Televisi. (Jakarta: Kencana, 2008), h. 226. 8 Morissan, Morissan, Manajemen Media Penyiaran Media

Penyiaran Strategi Mengelola Radio dan Televisi. (Jakarta: Kencana, 2008), h.

236

5

informasi serta untuk sarana berpromosi. Menempati studio

yang terletak di wilayah bagian timur Karawang, tepatnya di

pusat kota Cikampek yang menjadikan RADIO LAZUAR

94.1 FM punya peran strategis didalam perkembangan

masyarakat sekitar untuk memajukan daerahnya RADIO

LAZUAR 94.1 FM mempunyai daya pancar yang cukup luas,

yang menjangkau wilayah Cikampek, Karawang, Purwakarta,

Subang dan Bandung Barat. Dengan konsep Multy Segment

Modern membuat RADIO LAZUAR 94.1 FM berbeda

dengan kebanyakan radio yang ada di Kabupaten Karawang

yang membuat RADIO LAZUAR FM lebih dekat dengan

pendengarnya (Sobat Lazuar) dengan kualitas Audio yang

baik, Teknologi Komputerisasi serta komposisi program

siaran dan Pemilihan lagu yang tepat yang menjadikan

RADIO LAZUAR 94.1 FM menjadi pilihan terbaik untuk

pendengarnya.

Sebagai radio yang tetap mempertahankan

Eksistensinya selama 21 tahun RADIO LAZUAR 94.1 FM

mempunyai beberapa program siaran seputar Hiburan 52%

pendidikan 22% informasi 22% . RADIO LAZUAR 94.1 FM

juga mengembangkan jangkauan siarannya yang tadinya

hanya didengar melalui radio konvensional sekarang bisa

diakses melalui smartphone dan media digital lainnya.9

Dengan perkembangan teknologi yang semakin

melaju pesat Allah telah menggambarkan tentang teknologi

dalam Al-Qur‟an, teknologi bagi para pendahulu kita (para

9 Company Profile Radio Lazuar 94,1 FM

6

utusan Allah). Hal ini Allah gambarkan untuk kita jadikan

bahan pembelajaran dan motivasi dalam menguasai berbagai

cabang ilmu.

Firman Allah yang berkaitan tenang teknologi di

antaranya dalam surat al-Anbiya 80-81:

“ Dan telah Kami ajarkan kepada Daud baju perisai untuk

kamu, guna memeliharamu dalam peperangan, maka

tidakkah kamu bersyukur ? Dan bagi Sulaiman, angin

yang kencang tiupannya yang menghembus ke negeri yang

telah Kami berkati, dan Kami mengetahui tentang segala

sesuatu ”.

Di dalam ayat tersebut dinyatakan bahwa Nabi Daud

as diberitahu oleh Allah SWT tentang pembuatan baju

pelindung yang dapat digunakan dalam pertempuran. Dari

pelajaran yang disampaikan Allah kepada Nabi Daud ini

dapat kita lihat perkembangan pembuatan baju besi yang

dirancang khusus untuk para prajurit dalam peperangan yang

mereka hadapi baik itu berupa topi besi, rompi anti peluru

dan sebagainya, ini merupakan pengembangan dari teknologi

yang telah berabad-abad Allah ajarkan kepada nabi-Nya.

Seiring perkembangan zaman dan juga persaingan

industri media, Radio Lazuar 94,1 FM ini melebarkan

sayapnya dengan melakukan Mediamorfosis dari yang hanya

7

memliki Radio Konvensional saja kini Radio Lazuar 94,1 FM

juga memiliki Radio Digital yang bisa diakses melalui

Smartphone dan perangkat elektronik lainnya. Radio Lazuar

94,1 FM juga menjadi satu-satunya Radio yang mempunyai

Radio Digital di Daerah Karawang dan sekitarnya sejak tahun

2017 hingga saat ini.

Berdasarkan latar belakang diatas penulis tertarik

melakukan penelitian terhadap RADIO LAZUAR 94.1 FM

dengan judul “ MEDIAMORFOSIS RADIO LAZUAR

94,1 FM DALAM PERSAINGAN INDUSTRI MEDIA”

B. Batasan dan Rumusan Masalah

Agar penelitian ini lebih terarah dan tidak meluas

maka peneliti membuat batasan, yaitu peneliti hanya berfokus

pada Proses Mediamorfosis yang dilakukan oleh Radio

Lazuar 94.1 FM sehingga mempengaruhi eksistensinya dalam

persaingan industri media. Adapun Rumusan dari Batasan dan

Latar belakang masalah diatas yaitu:

a. Bagaimana Pengalaman Mediamorfosis yang

dilakukan oleh Radio Lazuar 94,1 FM?

b. Bagaimana pengalaman praktik Konvergensi Radio

Lazuar 94.1 FM?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan Rumusan Masalah diatas Penelitian ini

memiliki tujuan sebagai berikut:

a. Untuk Mengetahui Pengalaman Mediamorfosis yang

dilakukan oleh Radio Lazuar 94,1 FM

8

b. Untuk Mengetahui Pengalaman Praktik Konvergensi

Radio Lazuar 94.1 FM

D. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Manfaat Akademis

Penelitian ini dapat didedikasikan kepada Jurusan

Komunikasi dan Penyiaran Islam, Fakultas Ilmu Dakwah

dan Ilmu Komunikasi, seluruh Indonesia guna

memperkaya bahan penelitian dan sebagai sumber bacaan

terkait mediamorfosis sebuah radio dalam persiaingan

industri media dan juga Selain itu dapat diajadikan bahan

acuan mahasiswa untuk mengelola sebuah radio.

2. Manfaat Praktis

Penelitian ini diharapkan secara praktis menambah

wawasan dan sumbangsih bagi mahasiswa dan

mahasiswi jurusan komunikasi penyiaran islam dan tim

manajemen program radio mengenai manajemen

program radio khususnya kontribusi pada teori

konvergensimedia dan juga terhadap manfaat dalam

dunia penyiaran.

E. Tinjauan Pustaka

Penulis melakukankan penelitian tinjauan kepustakaan

di perpustakaan yang ada di Perpustakaan Umum UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta juga beberapa perpustakaan

9

Online. Ada banyak sekali judul skripsi mahasiswa Fakultas

Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi yang meneliti di stasiun

radio. Tetapi, dari sekian banyaknya judul hanya membahas

tentang produksi program saja, diantaranya:

Intan Leliana, Analisis program siaran Balada Cerita

Ramadhan (BCR) di Radio Prambors 102.2 FM Jakarta.

Penelitian ini memiliki tiga hasil temuan yaitu Pertama,

Dalam tahap pra produksi, Radio Prambors yang

memproduksi program Balada Cerita Ramadhan yang

direncanakan sangat matang, Perencanaan dari produksi

program BCR di radio Prambors ini yaitu yang pertama-tama

dilakukan adalah mengadakan pertemuan rapat atau meeting

dalam menentukan ide-ide cerita, penentuan karakter-

karakter, menentukan plot atau alur cerita dan subplot, lalu

kemudian menjadi suatu naskah atau skrip. Kedua, Pada

Tahap produksi program siaran BCR Tahun 2008 Radio

Prambors menggunakan format rekaman yang disiarkan satu

jam sebelum berbuka puasa di bulan Ramadhan. para tokoh

yang berperan dalam cerita memainkan peran sesuai naskah

masing-masing dan dalam perekaman suara, penokohan

karakter dalam pengisian suara yang diawasi langsung oleh

Program Director. Ketiga, Pada proses pasca produksi

program siaran Balada Cerita Ramadhan, Radio Prambors

melakukan kegiatan peluaskan program dengan cara

mengupload ke situs resmi Radio Prambors untuk

kemudahan pendengar dalam mendengarkan siaran

ulangnya dan mudah mendapatkan kritik dan saran dari para

10

pendengar. Kritik Untuk program ini adalah proses

perekaman terkesan terburu-buru karena hanya di lakukan

satu jam sebelum di siarkan berlangsung. Adapun

Persamaannya dalam penelitian ini sama-sama meneliti

sebuah radio.Perbedaannya skripsi mengunakan kebijakan

SMCRE serta berfokus pada analisis proses produksi

konten, sedangkan skripsi penulis memfokuskan penelitian

pada manajemen yang ada di radio.10

Siti Nur Rachmawati, Strategi Manajemen Siaran

Radio Komunitas Dalam Mempertahankan Eksistensi Radio

(Studi Deskriptif Kualitatif Strategi Manajemen Siaran

Radio Saka FM Yogyakarta dalam Mempertahankan

Eksistensi Radio Periode 2018). Pada penelitian ini, peneliti

melakukan analisa dengan menggunakan pendekatan teori

Morissan yang diadaptasi dari buku Electronic Media

Management oleh Peter Pringle mengenai manajemen

strategi program siaran, yang meliputi Perencanaan

Program; Produksi dan Pembelian Program; Eksekusi

Program; serta Pengawasan dan Evaluasi Program.

Kesimpulan, strategi yang digunakan Radio Saka FM dalam

mempertahankan eksistensi-nya adalah dengan

menggunakan Manajemen Strategi Program Siaran dan

Strategi untuk mempertahankan Sumber Daya Manusia di

Radio Saka FM. Persamaan dalam penelitian ini sama-sama

10

Intan Leliana, 2009 Analisis program siaran Balada Cerita

Ramadhan (BCR) di Radio Prambors 102.2 FM Jakarta, Skripsi, UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta

11

meneliti strategi manajemen radio terhadap eksistensinya,

sedangkan perbedaannya dengan penelitian penulis terletak

diradio yang digunkan yaitu radio komunitas.11

Nuril Ilma Farida, Radio Dan Eksistensi Budaya

Lokal : Program Suegelle Lek Di Radio Suzana Fm

Surabaya. Pada penelitian ini peneliti Motif Radio Suzana

FM membuat program Suegelle Lek yang berkaraker budaya

lokal. Pertama ,untuk mewujudkan nilai budaya lokal Radio

Suzana FM membuat program dengan nama yang unik.

Kedua, Radio Suzana FM membuat program Suegelle Lek

ini untuk menghidupkan suasana malam hari dengan format

guyonan Suroboyoan ini agar dapat menciptakan suasana

seger pada malam hari. Yang ketiga, Radio Suzana FM

membuat gimmick atau variasi program Suegelle Lek konten

yang bernama primor dan gimmick konten yang bernama “

ini sebeneranya versi Suroboyo”, variasi yang dikemas

secara unik dan kreatif ini bertujuan untuk menarik

pendengar. Yang keempat, Untuk melestarikan budaya lokal

Radio Suzana FM menggunakan dialek bahasa Suroboyoan

agar mendapat faktor proximity (kedekatan) dengan

pendengar. Dari mulai nama program, waktu siaran, konten,

dan bahasa yang digunakan guna untuk mencapai suatu

keberhasilan dan dapat mempertahankan eksistensinya

11

Siti Nur Rachmawati, 2019, Strategi Manajemen Siaran Radio

Komunitas Dalam Mempertahankan Eksistensi Radio Skripsi Universitas

Mercu Buana Yogyakarta.

12

dengan sesuai kebutuhan pendengar dan pengiklan.12

Perbedaan penelitian adalah skripsi ini akan berfokus

pada strategi manajemen radio terhadap eksistensinya dan

telah bertransformasi dari radio konvensional ke radio

digital. Sedangkan persamaannya adalah sama-sama

meneliti eksistensi dari sebuah radio.

F. Metodologi Penelitian

a. Paradigma Penelitian

Dalam penelitian ini penulis menggunakan

paradigma konstruktivis yang bersifat reflektif dan

dialektikal. Paradigma konstruktivis berpandangan bahwa

antara penulis dan objek yang diteliti perlu adanya rasa

empati dan interaksi agar mampu membuat konstruksi

realitas melalui metode kualitatif. Paradigma yang

digunakan di dalam penelitian ini adalah paradigma

konstruktivis. Paradigma konstruktivis, yaitu paradigma

yang hampir merupakan antitesis dari paham yang

meletakkan pengamatan dan objektivitas dalam

menemukan suatu realitas atau ilmu pengetahuan.13

Menurut Patton, para peneliti konstruktivis

mempelajari beragam realita yang terkonstruksi oleh

individu dan implikasi dari kontruksi tersebut bagi

12

Nuril Ilma Farida, 2018 , Radio Dan Eksistensi Budaya Lokal :

Program Suegelle Lek Di Radio Suzana Fm Surabaya. Skripsi thesis, UIN

Sunan Ampel Surabaya. 13

Hidayat, Dedy N. Paradigma dan Metodologi Penelitian Sosial

Empirik Klasik.( Jakarta:Departemen Ilmu Komunikasi FISIP Universitas

Indonesia, 2003 ) h.3

13

kehidupan mereka dengan yang lain. Dalam konstruksivis,

setiap individu memiliki pengalaman yang unik. Dengan

demikian, penelitian dengan strategi seperti ini

menyarankan bahwa setiap cara yang diambil individu

dalam memandang dunia adalah valid, dan perlu adanya

rasa menghargai atas pandangan tersebut14

Paradigma ini memandang ilmu sosial sebagai

analisis sistematis terhadap socially meaningful action

melalui pengamatan langsung dan terperinci terhadap

pelaku sosial yang bersangkutan menciptakan dan

memelihara/ mengelola dunia sosial mereka Secara

aksiologis, konstriktivis menekankan pada nilai, etika, dan

pilihan moral yang merupakan suatu bagian tidak

terpisahkan dari suatu penelitian. Disamping itu, penulis

sebagai fasilitator yang menjembatani keragaman

subjektivitas pelaku sosial. Rancangan konstruktivis juga

melihat realitas pemberitaan media sebagai aktivitas dari

konstruksi sosial.15

Paradigma konstruktivis merupakan paradigma yang

menunjukkan bahwa kebenaran suatu realitas sosial adalah

hasil dari konstruksi sosial dengan kebenaran yang bersifat

relatif Dalam hal ini, Metode konstruktivis berkaitan

dengan proses komunikasi. Pesan tidak dapat dipindahkan

14 Patton, Michael Quinn.. Qualitative Research and Evaluation

Methods.. (California: 3rdEdition. Thousand Oaks. Sage Publications. Inc,

2002. h. 96-97

15 Burhan Bungin, Metodologi penelitian kualitatif, (Jakarta: PT. Raja

Grafindo, 2004), h.204.

14

begitu saja dari seseorang kepada orang lain. Penerima

pesan sendirilah yang harus mengartikan dan

mengintepretasikan pesan sesuai dengan pengalaman

mereka. Selain itu, konstruktivis juga menyatakan bahwa

individu mengintepretasikan dan beraksi menurut kategori

konseptual dan pikiran.16

b. Pendekatan Penelitian

Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian

kualitatif. Terdapat beberapa macam pendapat menurut

beberapa ahli mengenai pengertian dari penelitian

kualitatif, Bogdan dan Taylor dalam Moleong, penelitian

kualitatif adalah penelitian yang menghasilkan data

deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-

orang dan perilaku yang dapat diamati.17

Menurut Moleong, penelitian kualitatif adalah

penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena

tentang apa yang dipahami oleh subyek penelitian,

misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan, secara

holistik dan dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata

dan bahasa, pada suatu konteks khusus yang alamiah dan

dengan memamfaatkan berbagai metode ilmiah. Menurut

Kirl dan Miller, penelitian kualitatif adalah tradisi tertentu

dalam ilmu pengetahuan sosial yang secara fundamental

bergantung dari pengamatan pada manusia, baik dalam

16

Elvinaro Ardianto dan Bambang Q-Annes, Filsafat Ilmu Komunikasi

(Bandung: Simbiosa Rekatama Media, 2009), h. 151. 17

Ahmad Tanzeh, Metodologi Penelitian Praktis, Teras, Yogyakarta,

2011), hal. 64

15

kawasannya maupun dalam peristilahannya.18

Berdasarkan beberapa definisi di atas, dapat

disimpulkan bahwa penelitian kualitatif adalah suatu

prosedur penelitian yang dilakukan untuk mengungkap

gejala secara holistik-kontekstual yang menghasilkan data

deskriptif pada suatu konteks khusus dengan

memanfaatkan berbagai metode ilmiah dan bergantung

pada pengamatan.

Di dalam karakteristik penelitian kualitatif juga terdapat banyak

pendapat.

Menurut Moloeng, karakteristik penelitian kualitatif

adalah sebagai berikut :19

1. Latar alamiah

Penelitian kualitatif melakukan penelitian pada latar

ilmiah. Hal ini dilakukan Karena ontologi alamiah

menghendaki adanya kenyataan-kenyataan sebagai

keutuhan yang tidak dapat dipahami jika dipisahkan dari

konteksnya. Untuk itu peneliti melibatkan waktunya

kesuatu tempat dalam penelitian.

2. Manusia sebagai alat (instrument)

Dalam penelitian kualitaif, peneliti sendiri atau

dengan bantuan orang lain merupakan alat pengumpul

utama, dengan demikian peneliti dapat berhubungan

langsung dengan responden dan memahami keadaan di

18

Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung:

Remaja Rosdakarya, 2010), hal. 6 19

Ahmad Tanzeh, Metodologi Penelitian Praktis, Teras, Yogyakarta,

2011), hal. 70-72

16

lapangan.

3. Metode kualitatif

Penelitian ini menggunakan metode kualitatif, yaitu

pengamatan, wawancara dan penelaahan dokumen.

4. Analisis data secara induktif

upaya pencarian data tidak dimaksudkan untuk

membuktikan hipotesis yang telah dirumuskan sebelum

diadakan. Analisis ini lebih merupakan pembentukan

abstraksi berdasarkan bagian-bagian yang telah

dikumpulkan, kemudian dikelompokkan.

5. Teori dari dasar (Grounded Teory)

Penelitian kualitatif lebih menghendaki arah

bimbingan penyusunan teori substantif yang berasal dari

data. Jadi, penyusunan teori ini bersal dari bawah ke atas

(grounded theory), yaitu dari sejumlah data yang banyak

dikumpulkan dan saling berhubungan.

6. Deskriptif

Data yang dikumpulkan adalah berupa kara-kata,

gambar, dan bukan angka- angka.

7. Lebih mementingkan proses daripada hasil

Hal ini disebabkan oleh hubungan bagian-bagian

yang sedang diteliti akan jauh lebih jelas apabila diamati

dalam proses.

8. Adanya batas yang ditentukan oleh fokus

Penelitian kualitatif meghendaki adanya batas

dalam penelitiannya atas dasar fokus yang timbul sebagai

masalah dalam penelitian. Hal ini terjadi Karena batas

17

fokus yang timbul sebagai masalah dalam penelitian. Hal

ini terjadi Karena batas menentukan kenyataan ganda

yang kemudian mempertajam fokus.

9. Adanya kriteria khusus untuk keabsahan data

Penelitian kualitatif mendefinisikan validitas,

reliabilitas dan obyektivitas dalam fersi lain.

10. Desain bersifat sementara

Penelitian kualitatif menyusun desain secara terus

menerus disesuaikan dengan kenyataan dilapangan.

11. Hasil penelitian dirundingkan dan disepakati bersama

Penelitian kualitatif menghendaki agar hasil

interpretatif yang diperoleh dirundingkan dan disepakati

oleh anusian yang menjadi sumber data.

Melalui penelitian ini, peneliti berusaha

mengungkapkan secara mendalam tentang

Mediamorfosis Radio dan praktik konvergensi dalam

mempertahankan eksistensi dalam persaingan industri

media Data yang dikumpulkan dalam meteri ini bersifat

deskriptif yaitu penjelasan secara aktual dan faktual

dimana seluruhnya diberikan penjelasan bagaimana

pengalaman Mediamorfosis yang dilakukan Radio

Lazuar 94,1 FM dalam mempertahakn eksistensi dalam

persaingan industri media dengan bertransformasi dari

radio konvensional ke radio digital Oleh karena

karakteristik tesebut maka pendekatan yang digunakan

dalam penelitian ini memiliki ciri-ciri yang sama dengan

penelitian kualitatif. Data yang dihasilkan dalam

18

penelitian ini berupa kata-kata yang dipaparkan sebagai

mana yang terjadi di lapangan.

c. Metode Penelitian

Penelitian ini menggunakan pendekatan

Fenomenologi. Istilah fenomenologi secara etimologis

berasal dari bahasa Yunani. Dari akar kata “fenomenan”

atau “fenomenon” yang secara harfiah berarti “gejala”

atau “apa yang telah menampakkan diri” sehingga nyata

bagi kita Istilah feomenologi diperkenalkan oleh Johann

Heinrickh Lambert, tahun 1764. Meskipun demikian

Edmund Husserl lebih dipandang sebagai bapak

fenomenologi, karena intensitas kajiannya dalam ranah

filsafat. Fenomenologi yang kita kenal malalui Husserl

adalah ilmu tentang fenomena. Walaupun demikian

Alfred Schutz yang lebih dikenal dalam membangun

perspektif ini. Melalui Schutz-lah pemikiran- pemikiran

Husserl yang dirasakan abstrak dapat dipahami, dan lebih

“membumi”. Schutz juga adalah orang pertama yang

menerapkan fenomenologi dalam penelitian ilmu sosial.

Untuk itu dalam pemahaman menyangkut fenomenologi,

penulis akan lebih merujuk pada pemikiran Alfred

Schutz.20

Littlejohn menyebutkan: “phenomenology makes

actual lived experience the basic data of reality” . jadi

20 Campbel, Tom. Tujuh Teori Sosial.( Yogyakarta: Kanisius, 1994.

1994) hlm 40

19

dalam fenomenologi, pengalaman hidup yang

sesungguhnya sebagai data dasar dari realita. Sehingga

dalam kajian fenomenologi yang penting ialah

pengembangan suatu metoda yang tidak memalsukan

fenomena, melainkan dapat mendeskripsikannya seperti

penampilannya. Untuk tujuan itu fenomenolog

hendaknya memusatkan perhatiannya kepada fenomena

tersebut tanpa disertai prasangka sama sekali. Seorang

fenomenologi hendaknya menanggalkan segenap teori,

pranggapan serta prasangka, agar dapat memahami

fenomena sebagaimana adanya. Memahami fenomena

sebagaimana adanya merupakan usaha kembali kepada

barangnya sebagaimana penampilannya dalam

kesadaran.21

Fenomenologi pada dasarnya menggunakkan

pengalaman langsung sebagai cara untuk memahami

dunia. Orang mengetahui pengalaman atau peristiwa

dengan cara mengujinya secara sadar melalui perasaan

dan persepsi yang dimiliki orang bersangkutan.

Fenomenologi menjadikan pengalaman sebenarnya

sebagai data untuk memahami realitas.22

Dalam penelitian ini mediamorfosis adalah

fenomena transformasi media komunikasi, biasanya

21

Littlejohn, Stephen W. Theories of Human Communication.

Belmont: Thomson Learnig Academic Resource Center 1996 hlm. 79 22

Morissan, cet 1,Teori Komunikasi: Individu Hingga Massa (Jakarta

: Kencana, 2013) hlm. 39

20

sebagai akibat interplay rumit dan kebutuhan-kebutuhan

yang dibayangkan, tekanan-tekanan kompetitif dan

politis, dan inovasi-inovasi sosial dan teknologis. Dalam

penelitian ini menggunakan pendekatan fenomenologi

karena peneliti akan memahami fenomena tentang

Mediamorfosis dari RADIO LAZUAR 94.1 FM terutama

pada proses Mediamorfosis dengan teori Konvergensi

Media yang membuat Radio Lazuar 94,1 FM bisa

bersaing dengan radio-radio lainnya.

d. Subjek dan Objek Penelitian

Dalam Penelitian ini subjek yang menjadi

penelitian yaitu RADIO LAZUAR 94.1 FM di Karawang

yang terdiri dari Direktur Utama, Manajer Operasional

dan Marketing, Penyiar , Pendengar, Wakil Ketua KPID

Jawa Barat. Fokus objek penelitian ini adalah meneliti

Mediamorfosis dan Konvergensi yang dilakukan

RADIO LAZUAR 94.1 FM

e. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data utama dalam studi

fenomenologi adalah wawancara mendalam dengan

informan untuk menguak arus kesadaran. Pada proses

wawancara, pertanyaan yang diajukan tidak berstruktur,

dan dalam suasana yang cair.Walaupun bisa diperdalam

dengan menggunakan teknik lain seperti observasi

21

partisipatif, penelusuran dokumen, dll. 23

Hal yang di

lakukan di antaranya adalah:

1. Observasi

Menurut Margono, teknik observasi yaitu

pengamatan dan pencatan secara sistematisk terhadap

gejala yang tampak pada obyek penelitian. Arikunto,

observasi adalah kegiatan penguatan perhatian terhadap

sesuatu obyek dengan menggunakan seluruh alat indra.

Menurut Riyanto, observasi merupakan metode

pengumpulan data yang meggunakan pengamatan

terhadap obyek penilitian yang dapat dilaksankan secara

langsung maupun tidak langsung.24

Observasi merupakan pengumpulan data yang

dilakukan peneliti untuk mengamati atau mencatat suatu

peristiwa dengan penyaksian langsungnya,dan biasanya

peneliti sebagai partisipan atau observer dalam

menyaksikan atau mengamati suatu objek peristiwa yang

sedang ditelitinya.25

Peneliti telah melakukan Observasi Lapangan

secara langsung di kantor RADIO LAZUAR 94.1 FM

guna melihat dan mengamati Proses kegiatan yang terjadi

23

Deddy Mulyana. Metodologi Penelitian Kualitatif, Paradigma

Baru Ilmu Komunikasi dan Ilmu Sosial Lainnya. (Bandung: Remaja

Rosdakarya.2001) h.35 24

Ahmad Tanzeh, Metodologi Penelitian Praktis, (Yogyakarta:Teras,

2011), h. 80 25

Rosady Ruslan, Metode Penelitian Public Relationsdan

Komunikasi, (Jakarta:PT. RajaGrafindo Persada, 2003) h. 221.

22

secara mendetail dari kegiatan keseharian dan mingguan

yang dilakukan oleh tim manajemen dalam menjalankan

tugasnya.

2. Wawancara

Wawancara adalah alat pengumpulan data yang

melibatkan manusia sebagai subjek (pelaku, aktor)

sehubungan dengan realitas atau gejala yang dipilih

untuk diteliti. Selain itu, wawancara dapat digunakan

untuk melacak fenomena tertentu dari perspektif orang

yang terlibat (aktor) dan melacak penilaian atau

pandangan- pandangan dari orang-orang yang terlibat

(para aktor) mengenai perilaku mereka sendiri.26

Wawancara adalah teknik pengumpulan data

dengan interview pada satu atau beberapa orang yang

bersangkutan. Dalam pengertian lain, wawancara

merupakan suatu pengumpulan data dengan mengadakan

tatap muka secara langsung antara orang yang bertugas

mengumpulkan data dengan orang yang menjadi sumber

data atau objek penelitian.27

Dalam penelitian ini Wawancara menggunakan

pedoman yang umum dengan mencantumkan topik yang

ingin diteliti. Wawancara dilakukan secara informal,

26

Pawito. Penelitian Komunikasi Kualitatif. Pelangi Aksara,

(Yogyakarta: Pelangi Aksara, 2007) Cet. Ke 1 h. 132 dan 136. 27

Ahmad Tanzeh, Metodologi Penelitian Praktis, Teras, Yogyakarta,

2011), h. 60

23

interaktif (percakapan), dan melalui pertanyaan dan

jawaban terbuka. Walaupun meneliti mempersiapkan

daftar pertanyaan, pada pelaksanaannya wawancara tidak

kaku mengikuti daftar pertanyaan terseut melainkan

mengalir sesuai dengan respon atau jawaban responden.

3. Dokumentasi

Data dokumentasi diperlukan peneliti untuk

melengkapi data yang diperoleh dari wawancara maka

dari itu peneliti emnggunakan dokumentasi sebagai

pelengkap dan bukti telah dilakukannya penelitian.

G. Teknik Analisis Data

Dalam hal ini peneliti menggunakan teknik analisis

data deskriptif, yaitu hanya memaparkan situasi atau

peristiwa yang terjadi. Teknik ini tidak mencari atau

menjelaskan suatu hubungan, tidak menguji hipotesis atau

membuat prediksi. Analisis deskriptif ini memiliki tujuan,

yaitu:

1. Mengumpulkan informasi yang aktual secara

terperinci yang melukiskan segala gejala yang ada.

2. Mengidentifikasi masalah atau menjelaskan kondisi

dan praktek- praktek yang berlaku.

3. Membuat perbandingan atau evaluasi.28

Peneliti mengunakan informasi yang didapatkan melalui

28

Jalaludin Rakhmat, Metode Penelitian Komunikasi, (Bandung:

PT. Remaja Rosdakarya, 2007), cet-13, h.24-25

24

proses obeservasi lapangan juga melakukan wawancara

dengan beberapa narasumber serta melakukan dokumentasi

pada kegiatan di RADIO LAZUAR 94.1 FM, untuk

mengintepretasikan pesan sesuai dengan pengalaman mereka.

dapat dikatakan bahwa penelitian ini bertujuan untuk

menggambarkan hal yang sedang berlangsung pada saat

penelitian. Pendekatan ini juga bertujuan untuk mengetahui

pengalaman Radio Lazuar 94,1 FM secara sistematis, faktual

dan akurat mengenai faktor- faktor dan hal yang terjadi

selama penelitian ini berlangsung.

H. Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan dalam penelitian ini yaitu penulis

menyusun dengan membagi menjadi lima bab;

BAB I PENDAHULUAN

Dalam bab ini membahas mengenai latar belakang

masalah penelitian, batasan dan rumusan masalah, tujuan dan

manfaat dari penelitian, metodologi penelitian , tinjauan

pustaka dan sistematika penulisan.

BAB II KAJIAN PUSTAKA

Dalam bab ini membahas tentang teori Konvergensi

Media Radio Lazuar 94,1 FM dan Mediamorfosis Dari Radio

konvensional ke Radio Digital. Dengan menggunakan Teori

Konvergensi Media dan konsep manajemen media massa.

BAB III GAMBARAN UMUM RADIO LAZUAR 94,1 FM

KARAWANG

Dalam bab ini membahas tentang sejarah Radio Lazuar

25

94,1 FM , visi dan misinya termasuk tentang program harian dan

mingguannya baik secara on air atau off air serta struktur

organisasi Radio Lazuar 94,1 FM , mulai dari yang tertinggi

hingga terendah.

BAB IV HASIL TEMUAN PENELITIAN

Dalam bab ini Membahas mengenai hasil temuan di

lapangan, baik gambaran umum Radio Lazuar 94,1 FM , juga

bagaimana proses pengoprasian Radio konvensional dan radio

Digital.

BAB V PEMBAHASAN

Dalam bab ini membahas mengenai temuan penelitian

pada radio digital Radio Lazuar 94,1 FM secara terperinci dan

menjabarkannya mengacu dari rumusan masalah dengan

menggunakan teori yang sesuai dengan penelitian ini.

BAB VI PENUTUP

Dalam bab ini membahas mengenai kesimpulan dari hasil

penelitian yang dilakukan, sebagai kesimpulan jawaban masalah

yang telah dirumuskan secara singkat, kemudian ditambah

dengan saran-saran yang berkaitan dengan hasil temuan dalam

penelitian.

26

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Teori Konvergensi Media (Henry Jenkins)

Teori Konvergensi Media Henry Jenkins dalam

bukunya Convergence Culture: Where Old and New Media

Collide pada tahun 2006. Teori tersebut menyebutkan,

teknologi baru membawa media yang berbeda secara

bersamaan untuk menjalankan fungsi baru, sehingga media

baru tersebut perlu mendefinisiulang lingkungan medianya.

Perubahan komunikasi dan teknologi informasi membentuk

kembali dan mengubah kehidupan sehari-hari, mengubah

pola penciptaa pesan, konsumsi media, proses

pembelajaran, dan interaksi interpersonal. 1

Internet mulai masuk ke Indonesia pada medio 1990an.

Berdasarkan data yang dipublikasikan oleh Asosiasi

Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII), jumlah

pengguna internet di Indonesia pada tahun 2016 mencapai

132,7 juta pengguna. Dalam waktu dua tahun, jumlah

pengguna internet di Indonesia mengalami kenaikan sebesar

44,6 juta pengguna jika dibandingkan dengan jumlah

pengguna internet tahun 2014 yang hanya mencapai 88,1

pengguna. Dari jumlah tersebut, sebanyak 47,6 persen atau

setara dengan 63,1 juta pengguna internet menggunakan

1 Borders, Gracie Lawson. Media Organizations and

Convergence, London :Lawrence Erlbaum Associates. 2006. h.56

27

smartphone atau telepon pintar sebagai perangkat untuk

mengakses internet2

Konvergensi media merupakan penggabungan atau

pengintegrasian media-media yang ada untuk digunakan

dan diarahkan ke dalam satu titik tujuan. Istilah konvergensi

mulai banyak digunakan sejak tahun 1990-an. Kata ini

umum dipakai dalam perkembangan teknologi digital,

integrasi teks, angka, gambar, video, dan suara. Terjadinya

konvergensi media juga didukung oleh berbagai hal seperti

kekuatan-kekuatan ekonomi, politik, dan sosial yang

memainkan peran besar dalam penciptaaan teknologi-

teknologi baru; berbagai penemuan dan inovasi tidak

diadopsi secara luas lantaran keterbatasan teknologi itu

sendiri; dan adanya kesempatan dan alasan ekonomi, sosial,

dan politik yang mendorong perkembangan teknologi baru3.

Konvergensi media juga merupakan salah satu

perkembangan media massa yang melibatkan banyak faktor

teknologi di dalamnya. Kehadiran internet mendorong

media massa menerapkan konsep konvergensi media seperti

media online, e-paper, e-books, radio streaming, media

sosial, yang digabungkan dengan media lainnya. Media

digital menjadi media yang sedang populer dalam beberapa

tahun terakhir. Beberapa kalangan kemudian meramalkan

2 https://pakarkomunikasi.com/perkembangan-media-massa-

di- indonesia.Diakses, pada 3 januari 2021

3 Roger Fidler, Media morfosis, (Yogyakarta: Bentang, 2003)h. 95

28

media cetak bakal tergusur oleh teknologi media yang

berbasis digital. Internet sebagai salah satu media baru

mampu menggeser keberadaan media konvensional seperti

surat kabar, karena saat ini jurnalistik online telah menjadi

daya tarik bagi pelaku-pelaku bisnis dalam bidang media.

Teknologi baru mengubah konten media dan mengubah

interaksi manusia dengan lembaga-lembaga sosial seperti

pemerintah, lembaga pendidikan, dan sistem perdagangan.

Jenkins menyebut konvergensi merupakan fenomena sebuah

proses dari atas ke bawah (top-down) dan dari bawah ke

atas (bottom-up). Perkawinan teknologi lama dengan

teknologi baru, dimana penambahan teknologi lama

menambah nilai tambah pada teknologi baru, terus

berkembangan mencari bentuk dan formatnya sendiri-

sendiri. Produsen sebagai pemasok teknologi dan konsumen

sebagai pengguna produk, saling mempengaruhi terutama

dalam cara penggunaan produk konvergensi. Fitur-fitur baru

terus dicangkokkan untuk menambah fungsi produk yang

mereka hasilkan.

Perusahaan menentukan ke arah mana bentuk

konvergensi teknologi komunikasi tersebut, berdasarkan

kebutuhan dan selera konsumen. Produk yang dilengkapi

dengan banyak fitur, akan memberikan nilai tambah

terhadap produk tersebut. Banyaknya fitur, akan

memudahkan tim marketing untuk melakukan penetrasi

pasar. Karena itu, kovergensi media bukan hanya sekadar

29

pergeseran teknologi. Tapi telah mengubah hubungan

antara teknologi, industri, pasar yang sudah ada, genre dan

penonton. Konvergensi merupakan kesempatan media

tradisional untuk menyelaraskan diri dengan teknologi abad

ke-21.

1. Strategi Konvergensi Media

Konvergensi media yang menuntut perubahan

system pada perusahaan media massa memunculkan

cara untuk beradaptasi. Yakni dengan menggunakan

strategi media konvergensi. Kekuatan konten dalam

media massa harus diperkuat dengan strategi 3M dalam

mengembangkan bisnis. 3M ini sekaligus menjadi

unsur-unsur dari konvergensi Media. Strategi ini

berpengaruh pada proses pembuatan produk atau

konten pada media massa dan pada khalayak. 3M ini

antara lain:

a. Multimedia. Sebuah media membuat dan

menyediakan informasi dalam berbagai format teks,

foto, animasi, audio, atau video. Dengan penguatan

multimedia ini, khalayak akan semakin tertarik dan

kebutuhan akan informasinya semakin terpenuhi.

b. Multichannel. Menggunakan berbagai metode

dan kanal distribusi informasi, baik melalu fisik

maupun digital. Misalnya, selain mendengarkan siaran

radio untuk mendapatkan informasi, khalayak dapat

mengakses internet untuk mendapatkan informasi yang

sama. Hal tersebut didukung dengan banyaknya media

30

yang untuk mengkonsumsi sebuah informasi.

c. Multiplatform. Menggunakan berbagai macam

perangkat untuk mengakses informasi, seperti

smartphone, televisi, Youtube, Facebook, dan

sebagainya. Sehingga multiplatform ini memiliki

keleluasan bagi khalayak untuk memilih perangkat

yang dimilikinya untuk mengakses informasi.4

2. Dimensi Konvergensi Media

a. Ownership Convergence. Konvergensi ini mengacu

pada kepemilikan perusahaan media besar atas

beberapa jenis media. Misalnya, sebuah perusahaan

media yang menjadi induk dari media cetak, media

online, dan media penyiaran.

b. Tactical convergence. Konvergensi ini merupakan

bentuk trik atau cara kerja sama dengan melakukan

promosi silang serta pertukaran informasi yang

diperoleh dari media-media yang berkonvergen atau

bekerja sama. Misalnya, liputan khusus sebuah surat

kabar dipromosikan di televise atau sebaliknya,

program khusus televise diiklankan di surat kabar

4 Deby Rizky Susilo, Pengaruh Konvergensi Media Massa

Terhadap Kepuasan Pelanggan Lampungpost.id, (Lampung: Universitas

Lampung, 2019), 25-26

31

dan online.

c. Structural convergence. Konvergensi ini

membutuhkan redesign pembagian kerja dan

strukturisasi organisasi di tiap media yang sudah

menjadi bagian dari konvergensi. Struktur

organisasi dan job description yang sudah

mengimplementasikan konvergensi ditata ulang dan

disesuaikan dengan kebutuhan konvergensi.

d. Information gathering convergence. Jenis

konvergensi ini terjadi ketika para jurnalis yang

disebut sebagai backpack journalist atau jurnalis

yang memiliki keterampilan bekerja di lebih satu

jenis media diharapkan dapat mengumpulkan data,

mengolah dan menyajikan data dalam berbagai

platform. Dengan kata lain, jurnalis wajib

melaporkan hasil liputannya ke dalam platform yang

berbeda. Bisa ke platform cetak, televise maupun

online.

e. Storytelling convergence. Bentuk konvergensi ini

menuntut keterampilan jurnalis dalam mengemas

32

berita sesuai dengan segmen pasar media yang

bersangkutan dan dilengkapu dengan foto, video,

maupun grafis.5

Konvergensi dapat terjadi karena didukung oleh tiga C

yaitu computing (industri komputer dan teknologi

informasi), communications (infrastruktur dan jaringan

telekomunikasi), dan content (informasi, games, berita).

Produk ketiganya saling bergabung untuk menghasilkan

produk yang baru. Pertama pada saat computing menyatu

dengan content media, akan menghasilkan DVD dan

compact disk room. Content media seperti film, drama seri,

pelajaran, informasi dapat disimpan dalam bentuk DVD dan

dipasarkan ke konsumen. Kedua, computing bersatu dengan

communications (jaringan infrastruktur telekomunikasi)

akan menghasilkan telepon seluler. Ketiga, bersatunya

communication network dengan content media, akan

menghasilkan siaran untuk TV kabel. Keempat, bila

computing, communications network, dan content media

bergabung, maka akan menghasilkan internet. Computing

berfungsi sebagai penyedia, pengolah, penyaji data dan

informasi. Communications berfungsi menyediakan

jaringan koneksi melalui kabel atau satelit agar komputer

5 Deby Rizky Susilo, Pengaruh Konvergensi Media Massa Terhadap

Kepuasan Pelanggan Lampungpost.id, (Lampung: Universitas Lampung,

2019), 27-28.

33

bisa saling terhubung. Sedangkan content media berfungsi

menyediakan isi untuk kebutuhan internet seperti berita,

informasi, perdagangan, atau games.

Konvergensi buka mengonsolidasikan atau

menggantikan bentuk-bentuk terdahulu. Bentuk-bentuk yang

lebih baru cenderung bersifat khas dan menambah pada

media campuran. Sebenarnya, ketika menggambarkan tiga

lingkaran yang tumpang tindih, media tersebut tidak sedang

berupaya memprediksikan hasil-hasilnya sebagaimana

dikesankan beberapa pihak. Dia hanya menunjukkan daerah-

daerah peluang yang potensial untuk pengembangan media

baru.

Henry Jenkins menyatakan bahwa yang dimaksud

dengan konvergensi media adalah “Aliran konten di

platform beberapa media, kerja sama antara industri

beberapa media, dan perilaku migrasi khalayak media”.

Fenomena konvergensi media dipicu oleh lahirnya media

baru dan teknologi digital, dimana saat ini memungkinkan

untuk mengakses konten di beberapa platform media.

Contoh nyata bentuk konvergensi media yang terjadi di

daerah Cikampek adalah, Radio Lazuar 94,1 FM yang

semula hanya merupakan radio lokal saja, kini meluncurkan

bentuk digitalnya dan jejaring sosialnya sebagai alat bantu

untuk sumber informasi.

Dengan kehadiran radio digital atau streamingnya

masyarakat tidak diharuskan lagi untuk mendengarkan ,

34

akan tetapi cukup dengan mengakses internet masyarakat

sudah dapat melihat penyiar seacara visual dan berinteraksi

dengan fitur live chat yang terdapat pada aplikasi radio

digitalnya, dalam bentuk digital yang dapat dinikmati

melalui Personal Computer atau komputer jinjing (laptop).

Teknologi memungkinkan untuk mengakses berbagai

macam konten dalam satu platform media.6

B. Kajian pustaka

4. Media Massa

Media adalah alat atau sarana yang digunakan

untuk menyampaikan pesan dari komunikator kepada

khalayak. Ada beberapa pakar psikologi memandang

bahwa dalam komunikasi antar manusia, maka media

yang paling dominasi dalam berkomunikasi adalah

pancaindra manusia seperti mata dan telinga. Pesan–

pesan yang diterima selanjutnya oleh pancaindera

selanjutnya diproses oleh pikiran manusia untuk

mengontrol dan menentukan sikapnya terhadap sesuatu,

sebelum dinyatakan dalam tindakan.7

Media Massa atau sering disingkat menjadi

“media” saja adalah channel, media (medium), saluran,

6 Jenkins, Henry. Convergence Culture; Where Old and New Media

Collide. (USA : New York University Press. 2006 hlm. 44

7 Hafied Cangara, Pengantar Ilmu Komunikas, (Jakarta: PT Raja

Grasindo Persada,2006), h.90

35

sarana, atau alat yang digunakan dalam proses

komunikasi massa, yakni komunikasi yang diarahkan

kepada orang banyak (channel of mass communication).

Jadi dalam pengertian yang lain, media adalah alat atau

sarana yang dipergunakan untuk menyampaikan pesan

dari komunikator kepada khalayak.

Marshall MCLuhan berpendapat dalam kutipan

Oemar Hamalik, bahwa media adalah suatu ekstensi

manusia yang memungkinkannya mempengaruhi orang

lain yang tidak mengadakan kontak langsung dengan

dia.8

Kata media adalah bentuk jamak dari medium

yang berarti tengah atau perantara. Massa berasal dari

bahasa inggris yaitu mass yang berarti kelompok,

kumpulan, atau orang banyak. Dengan demikian,

pengertian media massa adalah penghubung atau alat-alat

yang digunakan oleh massa dalam hubungannya satu

sama lain.9

Yang termasuk media massa atau sarana

komunikasi massa adalah surat kabar, majalah, radio,

televisi, dan film. Kelima jenis media massa itu dalam

literatur lama dikenal dengan sebutan The Big Five of

Mass Media (Lima Besar Media Massa). Kini The Big

8 Oemar Hamalik, Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis

Teknologi Informasi, (Jakarta:Bumi Aksara,2004)h.3 9 Soehadi Burhan, Media Komunikasi Massa dan Perannya dalam

Pembentukan Opini Publiki, (Medan: Fakultas Hukum USU,1978).

36

Five berubah menjadi The Big Six of Mass Media dengan

hadirnya internet yang melahirkan media siber

(cybermedia, media online).

Dalam Kamus Jurnalistik, menurut Asep Syamsul

M.Romli yaitu media massa sebagai “saluran, sarana,

atau alat yang dipergunakan dalam proses komunikasi

massa, yakni komunikasi yang diarahkan kepada orang

banyak (channel of mass communication)”.10

5. Konsep Mediamorfosis

Roger Fidler memandang bahwa kemunculan

media baru tidak selamanya mempercepat kehancuran

dari media lama. Perkembangan bentuk media

berkembang dan beradaptasi pada perubahan lingkungan

komunikasi dalam sebuah proses yang berangsur-angsur

yang dapat dibandingkan dengan evolusi dari makhluk

hidup. Roger Fidler memperkenalkan sebuah cara

berpikir terpadu mengenai transformasi media dan

adaptasi, sebuah proses yang ia namakan

mediamorphosis. Mediamorphosis menganggap semua

media sebagai elemen pokok dari sebuah sistem

ketergantungan. Dengan mempelajari sistem komunikasi

secara keseluruhan, Fidler menekankan, bahwa jelas

media baru tidak muncul secara spontan atau

independen, mereka muncul secara berangsur - angsur

10

Syamsul M. Romli Asep, Kamus Jurnalistik, (Bandung:

Simbiosa Rekatama Media,2010). h. 40

37

dari metamor- phosis media lama.

Mediamorfosis mendorong kita untuk memahami

semua bentuk sebagai bagian dari sebuah system yang

saling terkait, dan mencatat berbagai kesamaan dan

hubungan yang ada antara bentuk-bentuk yang muncul di

masa lalu, masa sekarang, dan yang sedang dalam proses

kemunculannya. Media baru tidak akan muncul begitu

lama. Dan ketika bentuk bentuk media komunikasi yang

baru muncul, bentuk bentuk yang terdahulu biasanya

tidak mati – terus berkembang dan beradaptasi.11

Dalam menjelaskan radio streaming beserta

pertumbuhan khalayaknya dari perspektif konsep

Mediamorphosis, dapat dilihat dari enam prinsip

mediamorphosis Prinsip pertama, coevolution dan

coexistence. Semua bentuk media komunikasi muncul

dan berevolusi dalam sistem yang berkembang, sistem

adaptif kompleks. Ketika bentuk yang baru terbentuk,

hal ini memengaruhi perkembangan setiap bentuk yang

sudah ada sebelumnya. Radio streaming merupakan

adaptasi dari radio konvensional yang diaplikasikan

dengan menggunakan internet. Prinsip kedua,

Metamorphosis : Media baru tidak muncul dengan

spontan dan mandiri, tentunya ada perubahan secara

bertahap dan adaptasi dari evolusi bentuk sebelumnya.

11

Roger Fidler, Mediamorfosis.(Yogyakarta: Bentang Budaya.

2003) h. 35

38

Radio streaming yang dikenal saat ini, adalah merupakan

hasil dari suatu proses panjang mulai dari tahun 1993

ketika Carl Malamud dengan program talk shownya

dengan pakar komputer, hingga akhir tahun 1993,

internet talk show, sampai dengan saat ditemukannya

teknologi radio streaming. Proses dan penemuan ini

menjelaskan, bagaimana media baru muncul secara

bertahap dan melalui proses yang tidak spontan dan

independen. Prinsip ketiga, Propagation : Perpindahan

dari media komunikasi di mana karakteristik dominan

akan berpindah pada perpindahan satu bentuk lainnya,

dalam bentuk yang disebut bahasa, dominasi teknologi

internet telah memengaruhi kehadiran berbagai bentuk

media baru, salah satunya adalah radio streaming.12

Prinsip keempat, Survival: Segala bentuk media

komunikasi harus beradaptasi dan berevolusi dalam

lingkungan perubahan. Penerimaan radio streaming di

masyarakat Indonesia, tidak begitu saja berjalan dengan

cepat. Tetapi melalui suatu proses adaptasi, hingga

akhirnya stasiun-stasiun radio analog melakukan juga

siaran radio streaming saat ini, seiring dengan

pertumbuhan peminatnya di masyarakat. Prinsip kelima,

Oportunity dan need : Media baru tidak secara gambling

mengadopsi teknologi begitu saja. Selalu ada kesempatan

dan peluang seperti kondisi sosial politik dan alasan

12

Roger Fidler, Mediamorfosis.(Yogyakarta: Bentang Budaya. 2003)

h. 11

39

ekonomi. Prinsip keenam, Delayed adoption: Teknologi

media baru selalu memerlukan waktu yang panjang

untuk sukses secara komersial, 20-30 tahun untuk dapat

diadopsi secara luas.

Radio streaming, hadir dan berkembang, karena

adanya tuntutan yang datangnya tidak saja dari para

pencinta radio, namun juga tuntutan crew radio, tuntutan

customer, dan tuntutan owner, yang secara tidak

langsung berhubungan dengan perkembangan industri

radio itu sendiri saat ini, di samping adanya kebutuhan

para pendengar dan masyarakat akan informasi dan

hiburan secara audio yang sebelumnya bersifat terbatas

melalui perangkat pesawat radio. Dari sisi khalayak

pendengar, e-listeners, mereka menjadikan teknologi

radio streaming sebagai sarana hiburan dan informasi

dengan sejumlah kelebihan yang mereka dapat peroleh.

Akses yang luas, kapanpun, di manapun.

Selanjutnya, Fidler menyatakan bahwa

Transformasi media komunikasi berasal dari tiga Konsep

dasar, yaitu : Koevolusi, Konvergensi, dan kompleksitas.

Ketiga konsep ini membentuk perubahan medium

komunikasi akibat evolusi teknologi komunikasi.13

b. Koevolusi

13

Roger Fidler, Mediamorfosis.(Yogyakarta: Bentang Budaya. 2003)

h. 43

40

Dijabarkan sebagai bentuk komunikasi yang

tersusun dalam sistem komunikasi manusia dan tidak

dapat dipisahkan satu sama lain dengan kebudayaan kita.

Begitu muncul dan berkembang, setiap bentuk baru,

dalam beberapa waktu dan hingga tingkat yang beraneka

ragam, memengaruhi perkembangan setiap bentuk lain

yang ada.

Kode kode komunikator. Sifat sifat dasar media

diwujudkan dan diteruskan melalui kode kode

komunikator yang kita sebut bahasa. Bahasa, tanpa harus

dibandingkan satu sama lain, telah menjadi agen

perubahan yang paling berpengaruh dalam rangkaian

evolusi manusia. perkembangan bahasa lisan dan tulisan

melahirkan dua transformasi besar, atau mediamorfosis,

dalam system komunikasi manusia. Mediamorfosis

ketiga yang siap mempengaruhi evolusi komunikasi dan

peradaban secara radikal adalah bahasa digital. Bahasa

ini merupakan lingua franca computer dan jaringan

telekomunikasi global.

Domain domain komunikasi. Sejak kelahiran

bahasa tulis, berbagai bentuk media terus berkoevolusi

dalam tiga jalur yang berbeda, yang disebut domain.

Bahasa digital telah mentransformasikan bentuk bentuk

media komunikasi yang ada. Inilah agen perubahan yang

paling bertanggungjawab atas pengaburan perbedaan

perbedaan di antara domain domain historis komunikasi.

41

c. Konvergensi

Konvergensi selalu menjadi esensi evolusi dan

proses mediamorfosis. Fidler juga menguraikan konsep

konvergensi yang secara garis besar merupakan

penyatuan berbagai macam teknologi dan bentuk media

yang hadir secara bersamaan. Konvergensi ini pada

akhirnya akan mengarah pada bentuk-bentuk yang

dikenal sebagai komunikasi multimedia. Konvergensi

lebih menyerupai persilangan atau perkawinan, yang

menghasilkan transformasi atas masing masing entitas

yang bertemu dan penciptaan entitas baru. Konvergensi

media sebagai proses dimana berbagai teknologi yang

baru digabungkan dengan media-media yang telah

ada dan berbagai industri komunikasi serta budaya

yang berkembang.

d. Kompleksitas

Kompleksitas merupakan sebuah kondisi yang

memaksa‟ terjadinya perubahan. Selama masa

perubahan besar, sebagaimana yang dinyatakan Fidler,

sebagai masa yang kita alami saat ini dimana sekeliling

kita mungkin tampak berada dalam kondisi kacau atau

chaos.

6. Radio Lama dan Radio Baru

Radio siaran merupakan salah satu bentuk dari

komunikasi massa. Melalui radio siaran suatu komunikasi

42

yang akan disampaikan oleh komunikator kepada khalayak

banyak dapat berlangsung dalam waktu yang singkat dan

komunikan akan menerima komunikasi secara bersamaan

walaupun di tempat yang berbeda dan terpencar. Radio

dipandang sebagai the fifth state (Kekuatan kelima) setelah

Lembaga eksekutif (pemerintah, legislative (parlemen),

yudikatif (Lembaga peradilan), dan pers atau surat kabar. Hal

itu antara lain karena radio memiliki kekuatan langsung,

tidak mengenal jarak dan rintangan, dan memiliki daya tarik

tersendiri.20

Meskipun tergolong media tradisional, namun radio

memiliki keugggulan sehingga dapat terus bertahan.

Keunggulan radio antara lain:

a. Cepat dan langsung. Radio merupakan media atau

saluran komunikasi tercepat. Sebagai contoh,

hanya dengan melalui telepon reporter radio bisa

secara langsung menyampaiakan berita atau

melaporkan peristiwa yang ada di lapangan.

b. Akrab. Radio sangat akrab dan dekat. Karena

penyiar berbicara dengan gaya seolah-olah

bercakap-cakap dengan teman dekatnya.

c. Personal. Radio bisa menjadi teman karena

mampu menyentuh pribadi pendengar.

Pembicaraannya langsung menyentuh aspek

pribadi.

43

d. Hangat. Paduan kata-kata informal, musik dan

efek suara dalam siaran radio mampu

mempengaruhi emosi pendengar.

e. Sederhana. Radio tidak rumit, tidak banyak

pernak-pernik untuk pendengar maupun

pengelolanya.

Tanpa batas. Jangkauan wilayah siaran radio luas

dan mampu menembus batas-batas geografis,

demografis, SARA, dan kelas sosial.

g. Murah. Dibandingkan media massa lain, radio

adalah media yang paling murah. Pendengar tidak

dipungut biaya sepeser pun untuk mendengarkan

radio.

h. Fleksibel. Siaran radio bisa didengarkan sambil

melakukan hal lain atau tanpa

menggangguaktivitas yang lain. Selain itu juga

mudah dibawa kemana saja.14

Namun, dengan banyaknya keunggulan yang dimiliki

radio, media massa konvensional ini juga memiliki

kekurangan bagi khalayak, diantaranya :

a. Selintas, At Once. Dapat diakses cepat dan

seketika, selain itu juga mudah hilang serta

mudah dilupakan. Pendengar tidak bisa

14

Herley Prayuda, Radio Suatu Pengantar Untuk Wacana dan

Praktik Penyiaran, (Jakarta: Bayu Media, 2000), h. 23-25.

44

mengulang apa yang dikatakan oleh penyiar.

b. Global. Sajian informasi radio bersifat global dan

tidak mendetail. Seperti halnya angka-angka akan

dibulatkan, untuk mempermudah pembacaan

penyiar.

c. Batasan waktu. Waktu siaran radio relative

terbatas. Selama 24 jam, radio hanya beroperasi

selama kurang lebih 18 jam atau lebih, meskipun

ada yang selama 24 jam.

d. Linier. Program disajikan dan dinikmati

pendengar berdasarkan urutan yang sudah ada,

tidak bisa meloncat-loncat.

e. Mengandung gangguan. Radio bisa timbul

gangguan seperti timbul-tenggelam (fading) dan

gangguan teknis “chanel noise factor”.

f. Lokal. Radio bersifat lokal, hanya bisa

didengarkan di daerah yang ada frekuensinya.

Radio perlu bertransformasi untuk mengeruk pasar

baru danbertahan dari derasnya arus perkembangan

teknologi, agar keunggulan radio semakin berkembang pula

dan beberapa kelemahan bisa diatasi. Awalnya, sebelum

berkembangnya era digitalisasi, sebuah media massa

khususnya radio hanya bisa dinikmati oleh pendengar yang

berada satu wilayah dengan radio tersebut. Karena sebuah

45

radio ada pembatasan untuk jangkauan pendengar. Sehingga

orang yang berada dengan jarak cukup jauh tidak bisa

mengaksesnya. Saat ini, radio perlu beradaptasi sesuai

perkembangan zaman.

Dengan memanfaatkan media baru, merupakan langkah

agar radio tetap tegak berdiri, bisa menjadi medium baru

untuk menambah jangkauan pendengar radio yang tidak

hanya fokus pada siaran udara (on air) tetapi juga konten

digital. Media baru terus berubah dan berkembang seiring

berjalannya waktu. Salah satu perkembangan media baru

yang pesat adalah pada saat terjadinya digitalisasi.

C. Kerangka Berfikir

Dalam penelitian ini peneliti akan membahas mengenai

bagaimana Radio Lazuar Dalam proses Mediamorfosis

(Koevolusi, Konvergensi dan komplesitas) Dimana peneliti

menggunakan teori Konvergensi media oleh Henry Jenkins

yang mengungkapkan bahwa Konvergensi dapat terjadi

karenaadanya 3M yaitu Multimedia (Sebuah media membuat

dan menyediakan informasi dalam berbagai format teks, foto,

animasi, audio, atau video.) Multichannel,( Menggunakan

berbagai metode dan kanal distribusi informasi, baik melalu

fisik maupun digital.) Multiplatform (Menggunakan berbagai

46

macam perangkat untuk mengakses informasi, seperti

smartphone, televisi, Youtube, Facebook, dan sebagainya.)

didukung oleh tiga C yaitu computing (industri komputer dan

teknologi informasi), communications (infrastruktur dan

jaringan telekomunikasi), dan content (informasi, games,

berita). Lebih jelasnya, berikut ini kerangka pemikiran yang

menjadi konsep dasar penelitian ini:

Tabel 2.1

RADIO LAZUAR 94,1 FM

Mengikuti Perkembangan zaman

Dalam Persaingan Industri Media

MEDIAMORFOSIS

Roger Fidler

KOEVOLUSI

Semua bentuk

komunikasi manusia

dengan budaya yang

ada dan berkembang

KONVERGENSI

MEDIA

(Henry Jenkins)

Multimedia,Multichanne

Multiplatform

KOMPLEKSITAS

chaos atau proses

kompleksitas terjadi

pada perusahaan dan

bisnis media cetak.

Tetap diminati sebagai Radio lokal dan

telah bertrasformasi dari radio

konvensional ke radio digital

47

BAB III

GAMBARAN UMUM RADIO LAZUAR 94,1 FM

KARAWANG

A. Gambaran Umum Perusahaan

Gambar 3.1

(Logo Radio Lazuar 94,1 FM)

Badan Hukum : PT. Radio Bumi Lazuardi Jaya

NPWP : 02.018.511.2-433.000

Direktur Utama : Ade Chandra

Nama Udara : Radio Lazuar FM

Frekuensi : 94.1 FM

Call Sign : PM3FDN

48

Power Output : 3000 Watt

Audio Processor : OMNIA

Jangkauan Siar : Cikampek, Karawang, Purwakarta

dan Sebagian Subang Format Siaran : Hiburan

52% | Informasi 28% | Pendidikan 20% Alamat : Jl. IR. H.

Juanda No.90 B Cikampek – 41373

Telepon /Fax : 0264–312826

Email : [email protected],

[email protected]

Sosial Media : FB Lazuardi Jaya, IG

@lazuarradio, Tiktok @lazuarradio Streaming &

Traffic Realtime :Google Play Store Lazuar 94.1

Karawang

RADIO LAZUAR 94.1 FM mempunyai daya pancar yang

luas, yang mencakup Cikampek, Karawang, Purwakarta dan

Sebagian Subang dengan konsep MULTY SEGMENT

MODERN membuat Radio Lazuar 94.1 FM berbeda dengan

kebanyakan radio yang ada di Kabupaten Karawang membuat

Radio Lazuar 94.1 FM lebih dekat dengan pendengar, dengan

kualitas audio yang baik, komposisi program dan pemilihan lagu

yang tepat membuat Radio Lazuar 94.1 FM menjadi pilihan

terbaik untuk pendengar.

49

Radio Lazuar 94.1 FM juga di tunjang dengan kualitas

penyiar yang sudah berpengalaman di dunia broadcasting yang

membuat sebuah program lebih hidup dan bisa dinikmati dengan

baik oleh siapapun yang mendengarkanya. Radio Lazuar 94.1 FM

bisa didengarkan melalui frekuensi 94.1 FM di wilayah

Karawang & Sekitarnya juga bisa di dengarkan secara online

streaming Google Play Store Lazuar 94.1 Karawang

Selain itu, dalam menyikapi & mengikuti perkembangan

era digital Radio Lazuar 94.1 FM juga memiliki aplikasi mobile

di Google Play Store yang dapat di download & di dengarkan

melalui smartphone dengan kelengkapan traffic realtime

menggunakan teknologi Radio 2.0.Serta untuk terus mempererat

dengan pendengar, Radio Lazuar 94.1 FM memiliki sosial media

yang bisa digunakan oleh pendengar untuk mempermudah

melakukan komunikasi ataupun mengikuti setiap program yang

ada di Lazuar Radio 94,1 FM.

A. Contact Perusahaan

RADIO LAZUAR 94.1 FM

Jln. Ir. H. Juanda No.90 B Cikampek Karawang Jawa Barat

Indonesia 41373

MARKETING

Phone & WA

Asep Iman F

-Phone&WA : 085724258950

-Email : [email protected]

Ade Chandra

- Phone : 0857 5555 8666

- WA : 0813 1555 8666

50

e-mail :

[email protected]

website :

www.lazuargroup.com

aplikasi streaming :

Google Play Store, searching LAZUARFM KARAWANG

B. VISI & MISI PT. RADIO BUMI LAZUARDI JAYA

VISI

Menjadi Perusahaan Broadcasting yang terdepan sebagai

penyedia Informasi, Hiburan danpendidikan serta berorientasi

pada kepentingan masyarakat bangsa dan bernegara.

MISI

1. Menyajikan Informasi, hiburan dan pendidikan serta

melestarikan kebudayaan Jawa barat umumnya dan khususnya

kota Karawang.

2. Mewujudkan aspirasi yang berkembang dimasyarakat

dengan tercapainya kebutuhan masyarakat akan informasi,

51

hiburan dan siaran pendidikan yang menjadi kebutuhan

mereka.

C. Radio Digital Lazuar 94,1 FM

Radio Lazuar 94,1 FM juga memiliki radio Digital yang

bisa di akses melalui smartphone dangan sistem Android

ataupun IOS, Radio Digitalnya tersebut berupa Aplikasi Live

Streaming yang bisa diunduh di App Store maupun Playstore

Secara Geratis. Melalui Radio Digitalnya Ini Pendengar Bisa

mendengarkan Siaran Radio Lazuar 94,1 FM dimanapun dan

kapanpun tanpa dibatasi oleh ketangkapan frakuensi

didaerahnya, karena Melalui Radio digital pendegar bisa

mendengarkan siaran Radio Lazuar 94,1 FM di seluruh

Indonesia.

52

Gambar 3.2

(Radio Digital Lazuar Radio 94,1 FM)

53

D. Struktur Organisasi Radio Lazuar 94,1 FM

Tabel 3.1

(Struktur Organisasi Radio Lazuar)

55

E. Jadwal & Program Acara

Tabel 3.2

(Jadwal & Program Acara Radio Lazuar 94,1 FM)

ON AIR SENIN SELASA RABU KAMIS JUMAT SABTU MINGGU

05:00-06:00 MUSDAI Musik & Dakwah Islam

06:00-09:00 LASEPA Lazuar Semangat Pagi

09:00-12:00 Zona Indonesia

12:00-15:00 LDS Lazuar Dangdut Siang

Dangdut Hits

15:00-18:00 MUSIKKU Musik Indonesiaku

Hits Classic

18:00-21:00 KENCAN Kenangan Cantik Kumpulan Lagu 70&80an

MARKAS ASOI Markas Slank & OI Mania

21:00-24:00 LATANSA Lazuar Tatar Sunda & Tarling

INDO MEMORIES Kumpulan Lagu 70&80an

56

No Program Penjelasan

Program

1. Zona Indonesia

Gambar 3.3

(flayer Zona Indonesia)

Program Request

yang akan menemani

aktivitas Sobat

Lazuar dengan

suguhan lagu pop

Indonesia hits 90‟s

dan yang sedang hits

saat ini. Program

inipun menyuguhkan

informasi lokal

seputar Karawang,

Purwakarta, Subang,

Bekasi dan Nasional

serta interaktif

dengan pendengar

melalui Facebook

dan Whatsapp.

2. Lasepa Lasepa (Lazuar

Semangat Pagi)

Program harian

untuk mengawali

aktivitas pagi sobat

lazuar dengan

membawa keceriaan,

57

Gambar 3.4

(flayer Lasepa)

optimisme untuk

menjalani aktivitas

dengan suguhan

lagu-lagu Dangdut

hits pilihan sobat

lazuar dengan gaya

penyiar happy fun.

Program ini pun

menyuguhkan

informasi lokal

seputar Karawang,

Purwakarta, Subang,

Bekasi dan Nasional

serta interaktif

dengan pendengar

melalui Facebook

dan Whatsapp.

3. Musikku

Selesai beraktivitas

seharian pasti butuh

sesuatu yang segar

dan menyenangkan,

waktu istirahat sore

menjelang malam

sobat lazuar akan

ditemani lagu-lagu

Indonesia terbaru

58

Gambar 3.5

(flayer Musiku)

yang akan menemani

selama 3 jam, bukan

hanya lagu terbaru

saja yang dihadirkan

tapi juga akan ada

banyak informasi

lokal seputar

Karawang,

Purwakarta, Subang,

Bekasi dan Nasional

serta interaktif

dengan pendengar

melalui Facebook

dan Whatsapp.

4. Markas Asoi

Gambar 3.6

(flayer Markas Asoi)

Slank & Iwan Fals

adalah Band dan

Musisi Besar di

Indonesia dengan

komunitas pendengar

yang sanagt banyak.

Musik Spesial

khusus memutarkan

lagu-lagu dari Slank

& Iwan Fals,

Dilengkapi dengan

info-info terbaru

59

seputar Salnk &

Iwan Fals juga

dengan Fakta Unik

dan informasi lokal

seputar Karawang,

Purwakarta, Subang,

Bekasi dan Nasional

serta interaktif

dengan pendengar

melalui Facebook

dan Whatsapp.

5. Kencan (Kenangan Cantik)

Gambar 3.6

(flayer Kencan)

Menyuguhkan Lagu-

lagu diera 90‟s dan

info seputar sinopsis

lagu juga dengan

Fakta Unik dan

informasi lokal

seputar Karawang,

Purwakarta, Subang,

Bekasi dan Nasional

serta interaktif

dengan pendengar

melalui Facebook

dan Whatsapp.

60

F. Media Sosial Lazuar Radio 94,1 FM Karawang

Gambar 3.7

(Akun instagram Lazuar Radio

94,1 FM Karawang)

Gambar 3.8

(Akun Tiktok Lazuar Radio

94,1 FM Karawang)

61

Gambar 3.9

(Channel Youtube Lazuar

Radio 94,1 FM Karawang)

Gambar 3.10

(Akun Twitter Lazuar Radio

94,1 FM Karawang)

62

BAB IV

HASIL TEMUAN PENELITIAN

A. Pengalaman Mediamorfosis Radio Lazuar 94,1 FM

Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi

berdasarkan penggunaan komputer dan internet di Indonesia

dalam beberapa tahun terakhir dapat dikatakan pesat. Hal ini

ditandai dengan munculnya pendigitalisasian sistem-sistem

yang ada dalam tatanan kehidupan masyarakat Indonesia.

Teknologi yang berkembang tersebut menyebabkan

informasi tidak hanya bersumber dari surat kabar atau

majalah semata, namun informasi juga dapat langsung

diakses oleh masyarakat melalui internet.

Media massa konvensional yang termasuk ke dalam

industri pers juga mau tidak mau harus menyesuaikan diri

untuk mengikuti perkembangan zaman untuk menjaga

eksistensinya. Media massa memiliki peran yang

besar dalam pembangunan nasional sebagai agen

pembaharu, dalam mempercepat proses peralihan

masyarakat tradisional menuju masyarakat modern, khususnya

perubahan sehingga masyarakat bersikap tanggap terhadap

pembangunan. Digitalisasi dari media jurnalistik tidak hanya

terpusat dalam perubahan medianya, selebihnya terdapat

perubahan yang radikal akibat perubahan budaya, perkembangan

teknologi, dinamika politik dan ekonomi yang disebut sebagai

mediamorfosis. Istilah ini sendiri memiliki sebuah makna dari

sebuah hubungan rumit dari sebab dan akibat dari tekanan politis,

63

inovasi-inovasi sosial dan teknologis.

Maka sebuah konsep yang diprakarsai oleh Roger Fidler

mengemukakan bahwa mediamorfosis atau transformasi sebuah

media massa ke platform lainya melewati berbagai tahapan yaitu

koevolusi, konvergensi dan kompleksitas. Oleh sebab itu,

perkembangan atau perubahan sebuah media massa ke dalam

bentuk lainnya sebagai contoh radio Konvensional ke radio

Digital tidak hanya terfokus pada konvergensi platform media

massa tersebut dalam menyebarkan informasi berupa produk

jurnalistik kepada audiensnya. Lebih dari itu terdapat dulu sebuah

proses hingga perkembangan itu benar-benar terjadi sesuai

dengan konsep yang dikemukakan oleh Fidler.1

Dalam penelitian ini peneliti menemukan bagaimana proses

Mediamorfosis yang dilakukan Radio Lazuar 94,1 FM. Proses

Koevolusi yang ada pada Radio Lazuar 94,1 FM dari radio

konvensional ke radio digital yang pertama yaitu Radio Lazuar

94,1 FM menggunakan komputerisasi dengan menggunakan

komputer Konsep mediamorfosis sendiri memberikan pandangan

pada pengadopsian komputer yang membantu praktisi-praktisi

LP (Lembaga Penyiaran) dalam produksi produk jurnalistik.

Yang menyatakan, komputer menyumbang kontribusi terbesar

dalam mengurangi tahapan- tahapan produksi padat

karya yang membutuhkan waktu yang tidak sedikit,

sehingga dapat melakukan penyuntingan dengan cepat dan

pengaktualan grafis, yang memiliki tenggat waktu yang singkat

1 Roger Fidler, Mediamorfosis.(Yogyakarta: Bentang Budaya. 2003)

h.43

64

(deadline). Juga memudahkan semua crew untuk mengatur

jadwal siaran dan iklan.

Seperti yang disampaikan oleh Ade Chandra Direktur Utama

Radio Lazuar 94,1 FM:

Sebagai lembaga penyiaran lokal kami melakukan

mediamorfosis pada radio lazuar itu perjalanannya cukup

panjang pada tahun 2007 barulah kita memulai

perubahan dengan melakukan koevolusi menggunakan

dua tahap yang pertama yaitu komputerisasi agar

pendengar dan juga penyiar itu lebih cepat menemukan

informasi selain itu tidak hanya penyiar dan pendengar

saja, pihak marketing, admin dan crew yang lain juga

bisa memudahkan pekerjaan mereka. Karena kita sudah

menggunakan sistem rise agar semua jadwal atau

scadhule bisa tertata rapih dari mulai jadwal iklan dan

jadwal siaran2

Kemudian tahap kedua koevolusi dari Radio Lazuar 94,1

FM, tidak cukup dengan radio konvensionalnya radio lazuar

menggunakan website untuk streaming radionya. Dan demi

mengembangkan eksistensinya radio lazuar juga mengeluarkan

aplikasi streaming radio yang bisa didownload di ponsel pintar

agar bisa didengarkan kapanpun dan dimanapun selain itu fitur-

fitur yang ada di aplikasi streaming lebih lengkap salah satunya

adalah visual radio dan podcast.

2 Ade Chandra, Wawancara, senin, 28 Desember 2020, pukul 12: 15

WIB

65

Gambar 4.1

(Visual radio (pendengar bisa

melihat langsung penyiar

sedang siaran )

Gambar 4.2

(Fitur Podcast)

66

Seperti yang disampaikan oleh Ade Chandra Direktur

Utama Radio Lazuar 94,1 FM:

Supaya lebih berkembang lagi kami juga terus

mengembangkan radio stremaing kita yang tadinya

Cuma bisa di akses melalui website yang

bekerjasama dengan radio online.co.id kita juga

akhirnya membuat aplikasi streaming radionya

yang bisa di akses di smartphone dan didownload di

play store, kalau dari listenersnya justru sekarang

lebih banyak yang mendengarkan di aplikasinya sih

karena ada vitur live chat, terus podcast yang baru

banget kemarin itu juga ada visual radionya jadi

listeners bisa liat penyiar siapa aja sekarang yang

lagi siaran.3

Kemudian untuk kompleksitas dari Radio Lazuar 94,1

FM Kompleksitas atau chaos atau kekacauan yang terjadi

biasanya didorong atas teknologi mutakhir yang hadir dan

berkembang dengan cepat di masyarakat. Sehingga dalam

aspek sosial, politik dan ekonomi dirasa pengadopsian

terhadap teknologi tersebut harus dilakukan oleh sebuah

industri, tidak terkecuali industri media massa. Pilihannya

adalah bertransformasi atau mati. Pada kajian kompleksitas

yang dilakukan di Radio Lazuar 94,1 FM, dapat

dikalsifikasikan terdapat masalah kompleks utama yang

terjadi. Yaitu, berupa kompleksitas berupa prediksi kematian

Radio Konvensional. Kebiasaan masyarakat modern yang

menyukai segala sesuatu yang serba instan, cepat dan haus

akan asupan informasi menjadikan mengakses informasi

3 Ade Chandra, Wawancara, senin, 28 Desember 2020, pukul 12: 15

WIB

67

melalui perangkat digital seperti tablet, komputer pribadi dan

ponsel pintar jauh lebih memberikan pengalaman dan

kepuasan akan kebutuhan informasi disetiap waktu.

Gaya hidup masyarakat yang cenderung haus akan

informasi juga menjadikan aspek kecepatan mendapatkan

berita terlepas dari informasi tersebut valid atau tidak menjadi

sebuah kebutuhan. Hal ini yang mengharuskan Radio Lazuar

94,1 FM mengadopsi teknologi digital.

Seperti yang disampaikan oleh Ade Chandra Direktur

Utama Radio Lazuar 94,1 FM:

Sebenernya kalau ini kita lihat dulu dari data secara

umur, jenis kelamin, karena kan kalau untuk dari

umur para milenial ini lebih dominan ke gedget ya

paling kalau radio konvensionalnya kebanyakan yang

mendegarkannya yang lagi dimobil, makanya untuk

konvensional sendiri sebetulnya kewalahan kalau

tidak bertrasformasi ke digital juga. Karena

kebanyakan sekarang pendengar radio lazuar lebih

suka mendengarkan lewat radio streamingnya karena

lebih mudah diakses juga kebanyakan orang

sekarang lebih sering menggunakan gadget mau tua

mau muda juga.4

B. Pengalaman Praktik Konvergensi Radio Lazuar 94,1 FM

Era konvergensi media saat ini, masyarakat bisa

menggunakan satu perangkat untuk dua kegiatan dalam satu

waktu, seperti mengakses internet dan mendengarkan radio.

Disini, radio bisa memanfaatkan media baru sebagai platform

4 Ade Chandra, Wawancara, senin, 28 Desember 2020, pukul 12: 15

WIB

68

untuk lebih dekat dengan pendengarnya, selain itu juga

mempermudah pendengar untuk mencari informasi mengenai

radio kesukaanya. Saling berintegrasinya media massa

konvensial dengan media online, memungkinkan terjadinya

perluasan cakupan dalam skala apapun. Mulai dari publikasi

dan interaksi dengan pendengar pun tentu akan memiliki

perbedaan dan bisa mendapatkan feedback secara langsung

dalam artian komunikasi berjalan secara dua arah. Setelah

munculnya new media, radio bisa berubah mulai dari telepon

interaktif menjadi interaksi melalui media sosial. Akibatnya,

media massa menjadi lebih kuat dan beragam dalam penyajian

produk kreatifitasnya kepada khalayak. Namun, juga harus

bersaing untuk mempertahankan loyalitas khalayaknya.

Dengan demikian, media massa harus mengikuti kemajuan

teknologi informasi dengan menggabungkan media

konvensional dengan new media. Banyaknya pengakses new

media saat ini, dapat dimanfaatkan media penyiaran terutama

radio, untuk perluasan pasar audien.

Era konvergensi media ini sudah diterapkan di Radio

Lazuar 94,1 FM dengan melakukan berbagai upaya agar terus

mendapatkan tempat di hati khalayak serta bisa terus bersaing

dalam ketatnya industri penyiaran. Seperti yang disampaikan

oleh Ade Chandra Direktur Utama Radio Lazuar 94,1 FM :

Untuk persaingan sendiri karena kita ini radio daerah

sebetulnya kalau kita mengandalkan analog atau radio

konvensionalnya aja kita akan berat untuk saat ini,

karena perkembangan zaman juga, apalagi daerah ini

juga iklannya sedikit kebanyakan dikota besar, jadi part

69

time untuk waktu siar masih tetap bisa berjalan karena

kembali lagi kalau analog itu hanya didengar saat mereka

diperjalanan atau saat berkendara. Makanya itu yang

dibilang part time jadi emang bener-bener waktu untuk

radio. Tapi setelah itu ya kebanyakn mereka kembali lagi

ke radio streamingnya. Mau bagimanapun walaupun

radio sudah punya streaming tetap sekarang kan

persaingannya banyak. 5

Pesatnya perkembangan informasi dan teknologi yang ada

saat ini, membuat Radio Lazuar 94,1 FM mau tidak mau harus

mengikutinya. Agar pendengar tetap bisa menerima informasi

yang telah disampaikan oleh penyiar, pada tahun 2010, Radio

Lazuar telah menggunakan media sosial Facebook dengan

akun Lazuardi Jaya dan terhubung dengan Fanspage Radio

Lazuar 94,1 FM untuk menyebarkan informasi-informasinya.

Dari Facebook itulah, pendengar bisa membaca ulang

informasi yang telah disampaikan oleh penyiar. Di tahun 2014,

seiring munculnya media online yang baru, Radio Lazuar 94,1

Fm juga tidak ingin kalah, dengan beralih menggunakan

Instagram @lazuarradio tanpa meninggalkan Facebook.

Dengan memiliki fungsi yang sama, yakni menyebarkan

informas-informasi yang dimiliki, dan menunjukkan aktivitas

Radio Lazuar 94,1 Fm pada saat itu.

Tidak berhenti sampai disitu, pada tahun 2015, Radio

Lazuar sudah mulai menggunakan streaming atau siaran

langsung dengan mengakses online radiobox pada google

untuk menjangkau pendengar yang lebih luas lagi hingga

5 Ade Chandra, Wawancara, senin, 28 Desember 2020, pukul 12: 15

WIB

70

internasional. Pada awal tahun 2017, Radio lazuar juga

membuat aplikasi streaming di playstore dengan nama Lazuar

Radio. Hal tersebut bertujuan untuk memudahkan pendengar

agar bisa mengunduh langsung melalui playstore tanpa harus

masuk ke pencarian google. Hal tersebutlah yang menjadi

landasan kebijakan oleh Radio Lazuar agar memanfaatkan

platform yang ada seiring pesatnya kemajuan teknologi.

Seperti yang disampaikan oleh Ade Chandra Direktur

Utama Radio Lazuar 94,1 FM:

Kalau perkembangan sosial media sebenernya bagus,

ditambah juga kebanyakan orang sekarang lebih sering

menggunakan sosial media radio lazuar juga

menggunakan beberapa sosial media perti twitter, tiktok,

Facebook untuk request lagu, Yautube juga dan tentunya

instagram, karena kebanyakm iklan kita juga taro di feed

Instagram juga di posting di Facebook. Dengan adanya

konvergensi yang sudah kita terapkan mulai dari

Facebook, Fanspage, Instagram, Website, Radio

Streaming, masyarakat bisa menjangkau kami meskipun

waktu dan tempatnya berbeda. Sehingga kerjasama tim

dan komunikasi yang baik juga sangat dibutuhkan,

meskipun keterbatasan crew yang kami miliki, sehingga

mengharuskan 1 crew bisa mengurus beberapa bagian.

Seluruh crew ataupun manajemen harus bisa mengelola,

mengawasi, mengontrol, serta mengevaluasi penerapan

konvergensi di radio kami. Dengan keterbatasa crew yang

kami miliki, pemanfaatan konvergensi tetap berjalan,

kami pun juga bekerjasama dengan salah satu

perusahaan IT, kami barter iklan. Dan kini siaran kami

dapat diunduh di playstore dengan mudah. Semua itu

kami lakukan agar apa yang dibutuhkan masyarakat bisa

tersampaikan. Bahkan, kami juga mencoba mengamati

media-media lain sebagai pembelajaran6

6 Ade Chandra, Wawancara, senin, 28 Desember 2020, pukul 12: 15

WIB

71

Gambar 4.3

(Beranda Fanspage Facebook Radio Lazuar 94,1 FM)

Konvergensi media menjadikan Radio Lazuar harus bisa

mengemas informas-informasi yang disampaikan dengan

berbagai variasi agar apa yang telah disampaikan dapat dilihat,

dibaca, dan didengar oleh khalayak. Dengan adanya media

massa dan Radio Digital yang digunakan, implementasi 3M

(Multimedia, Multichannel, dan Multiplatform) yang

merupakan unsur dari konvergensi media mulai diterapkan di

Radio Lazuar 94,1 FM. Radio Lazuar berkomitmen untuk

menjadi media yang menampung informasi informasi yang

pertama bagi khalayak khususnya Karawang. Karena 3M ini

memberikan pengaruh besar bagi perkembangan Radio Lazuar

94,1 FM ditengah ketatnya industri penyiaran yang ada di

Karawang. Seperti yang disampaikan oleh Ade Chandra

Direktur Utama Radio Lazuar 94,1 FM:

Saya meminta seluruh crew khususnya Penyiar dan

72

Marketing untuk menerapkan multimedia dalam artian

seluruh informasi yang disampaikan harus ada foto atau

video, meskipun basic kami ini audio. Dengan adanya foto

atau video bahkan tulisan, informasi yang kita sampaikan

ini bisa dilihat, dibaca, dan didengar oleh khalayak,

sehingga kami punya bukti dalam penyampaian informasi.

Setelah informasi kami dapat dalam berbagai format,

baru diunggah di media sosial yang kami miliki. Dan agar

khalayak bisa menerima informasi yang kami sampaikan

bisa mengakses di media sosial kami dengan Handphone

atau mungkin laptop, computer yang dimiliki. Apalagi

Handphone, pasti kemana-mana orang bawa gadget itu,

banyak sekarang yang tidak mau ribet, butuh informasi

yang cepat, kemudahan akses, dan sebagainya. Dengan

begini, seluruh informasi atau berita yang kami

sampaikan bisa diakses dimanapun, dan kapanpun.

Kebjakan-kebijakan yang diberlakukan oleh atasan

Radio Lazuar 94,1 FM terkait penerapan konvergensi tentu

menjadi tantangan tersendiri bagi seluruh crew terutama

Penyiar. dimana penyiar harus bisa menyampaikan informasi-

informasi dengan berbagai format untuk memperluas pasar

audienya. Implementasi 3 M terus diterapkan untuk

mempermudah penyampaian informasi agar bisa diterima oleh

khalayak. Apalagi penggunaan sosial media yang saat ini

sudah mulai menjamur semakin mempermudah mengakses

informasi yang disampaikan penyiar baik lewat audio maupun

online. Meskipun ada beberapa perbedaan dalam

menyampaikan informasi dalam bentuk siaran radio (audio)

dan melalui media online dan Radio Digital, namun tidak

menjadi kendala bagi penyiar. Dengan adanya konvergensi

juga mempermudah penyiar untuk menyampaikan dan

mendapatkan informasi dari netizen, karena komunikasi bisa

73

berjalan dua arah. Seperti yang disampaikan oleh Alghifari

Penyiar Radio Lazuar 94,1 FM:

Dengan adanya konvergensi ini sebenarnya sangat

memudahkan, dalam siaran mulai dari penyiar dan

bahkan pendengar. Bagi penyiar dengan adanya

konvergensi lebih mudah, misalkan ada Facebook,

WhatsApp, atau Radio Digital apabila digabungkan pasti

akan mengembangkan informasi yang akan disampaikan

kepada pendengar. Dengan adanya konvergensi

pendengar menjadi percaya akan informasi yang kita

sampaikan lewat audio, karena mereka bisa melihat

sendiri di sosial media dan Radio Digital. Gatekeeper

juga demikian, misalkan ada penelpon, tidak hanya

informasi lisan, pasti ada foto pendukungnya. Walaupun

kita memanfaatkan media sosial untuk menyampaikan

informasi, tetapi pasti ada perbedaannya dengan bahasa

siaran, kami lebih sering menggunakan bahasa tutur yang

lebih luwes agar sampai pendengar bisa mengerti,

sehingga kami dan pendengar seperti mengobrol biasa

dan sebisa mungkin memberikan bayangan dan gambaran

yang jelas, karena sifat radio theater of mind. Berbeda di

media sosial yang lebih detail sesuai kaidah jurnalistik

dan sudah disertakan foto, sehingga khalayak bisa

melihat, membaca dan membayangkan sendiri dari apa

yang mereka akses di media sosial, tidak sampai disitu

jikalau di media sosial khalayak bisa langsung

berkomentar dan di Radio Digital Pendengar juga bisa

Berinteraksi Langsung dengan penyiar melalui fitur Live

chat yang ada di aplikasi radio digital7

7 Alghifari, Wawancara, selasa, 29 Desember 2020, pukul 12: 30

WIB

74

Gambar 4.4

(komentar pendegar di fitur live chat Radio Streaming Lazuar

94,1 FM)

75

Gambar 4.5

(komentar pendegar di Facbook Radio Lazuar 94,1 FM)

76

Dengan berkembangnya internet, tidak hanya berguna

bagi penyiar dalam menyampaikan berita saja, tetapi juga

sebagai pilihan pengiklan untuk mempromosikan produknya di

media yang dimiliki Radio Lazuar 94,1 FM. Hal tersebut

tentunya memiliki keuntungan tersendiri bagi pihak marketing

dalam mendapatkan klien atau pengiklan. Dalam strategi

mencari pengiklan, konvergensi sangat dibutuhkan untuk

menawarkan produk yang dimiliki. Segala bentuk penawaran

juga diterapkan oleh pihak marketing. Sehingga iklan tidak

hanya dalam bentuk spot (iklan siar) atau adlib (iklan baca)

saja, tetapi juga dapat diunggah ke media sosial. Dengan

begitu lebih banyak yang melirik produk pengiklan. Selain itu

juga Radio Lazuar mempromosikan iklan dengan

memanfaatkan Youtube Channelnya dengan akun Lazuar

Radio. Radio Lazuar membuat konten Visit Restoran untuk

memikat hati para pengiklan dan khususnya pendengar untuk

beriklan di Radio Lazuar 94,1 FM. Seperti yang disampaikan

Asep ihsan Firmansyah Manajer Operasional dan Marketing:

Ya sebenernya kalau radio konvensional dan digitalnya

untuk iklan justru semakin meningkat mengingat juga

sekarang listeners lebih suka mendengar radio

streamingnya ketimbang raadio konvensional. Nah yang

jadi masalah tuh disaat pandemi untuk radio

konvensional dan digital untuk iklan masih stabil tapi

dalam kondisi pandemi ini iklan lokal dan iklan nasional

agak sedikit berkurang karena mereka lebih dominan

kebanyakan WFH.untuk iklan lokal itu seperti toko-toko

misalnya seperti toko sepeda, toko elektronik, toko

furniture, ada beberapa klien yang menjawab bukan

menolak, tapi bukan waktunya belum ada bagetingnya,

atau mereka lebih dominan ke medsos dulu padahal

77

radio lazuar sendiri untuk media digitalnya udah ada

live streaming kemudian sosial medianya juga aktif, kita

bantu untuk masalah media promosinya bahkan masuk

ke konten youtube seperti visit ke restoran dan review

makanan. Itu nanti videonya kita upload ke youtube dan

diserahkan ke klien, nah itu untuk iklan lokal karena

kalau nasional kan emang ga ada review. Nah untuk

konvensional dan digital, untuk konvensionalnya sendiri

kita masih dari sekitaran kabupaten Karwang,

Purwakarta, Subang. Untuk kabupaten Karawang kita

juga Cuma sampe kota aja.8

Keuntungan dari penerapan konvergensi Radio

Lazuar 94,1 FM mempermudah kinerja marketing, serta

meningkatkan pendapatan radio dan kualitas dihadapan

pendengar. Pendengar tidak hanya mudah mengakses

informasi yang disampaikan tetapi juga mempermudah

mencari kebutuhan sehari-sehari dari beberapa produk yang

diiklankan di radio Lazuar 94,1 FM. Karena, salah satu

pemasukan sebuah radio juga berasal dari iklan. Seperti yang

disampaikan Asep ihsan Firmansyah Manajer Operasional dan

Marketing Radio Lazuar 94,1 FM :

Sangat besar pengaruhnya, mencapai 50 persen. Jika dulu

mengakses sulit, sekarang menjadi lebih mudah. Sempat

ada beberapa klien yang tahunya dari streaming, sehingga

minat pasang sama kami. Ada juga beberapa pendengar

yang membeli produk mereka tahunya juga dari streaming

Radio Lazuar 94,1 FM. Sehingga dengan begitu kan,

banyak audien yang berpikir oh ada streamingnya jadi

produknya bisa diakses dimana saja dan siapa saja. Dan

dengan adanya konvergensi ini, kami jadi bisa

mendapatkan iklan nasional. Itu yang menjadi salah satu

8 Asep Ihsan Firmansyah, Wawancara, kamis, 24 Desember 2020,

pukul 12: 15 WIB

78

alasan pendapatan kita juga meningkat9

Selain 3 M (Multimedia, Multichannel dan Multiplatform)

Konvergensi Radio Lazuar juga tidak bisa berjalan tanpa

adanya 3 C yaitu computing (industri komputer dan teknologi

informasi), communications (infrastruktur dan jaringan

telekomunikasi), dan content (informasi, games, berita). Untuk

Computing Radio Lazuar menggunakan Rise kemudian untuk

Communication atau jaringannya Radio Lazuar menggunakan

ISP seperti Indihome dan Biznet untuk menunjang Radio

digitalnya kemudian untuk content dan fitur-fitur yang ada di

Radio digitalnya Radio Lazuar satu-satunya radio di karawang

yang menerapkan Visual Radio dan poscast dalam Radio

Streamingnya sehingga pendengar bisa melihat kegiatan yang

dilakukan penyiar saat siaran.seperti yang disampaikan oleh

Ade Chandra Direktur Utama Radio Lazuar 94,1 FM:

Walaupun radio daerah Lazuar notabenenya, tapi

sistemnya sudah terintegrasi Radio Lazuar sudah

menggunakan Rise agar semuanya bisa terintegrasi dari

mulai trafic, program, produksi dan yang lainnya sudah

termanage dengan rise. Dulu juga radio lazuar pakai

sistem zara tapi hanya offline jadi hanya sebatas

penggunaannya itu di radio aja, tapi kalau dengan rise

terintegrasi bisa dimana aja, yang penting ada koneksi

internet. Untuk jaringannya kita menggunakan ISP, dulu

juga kita menggunakan indihome, juga pakai biznet kalau

secara struktural untuk Radio Treamingnya kita

menggunakan ISP.untuk jangkauan streamingnya ini

tergantung kan di streaming itu ada dua macam ada

indonesia ada Internasional. Kita pakai hanya jangkauan

9 Asep Ihsan Firmansyah, Wawancara, kamis, 24 Desember 2020,

pukul 12: 15 WIB

79

Indonesia saja. Tapi sebenernya tidak menutup

kemungkinan mereka yang di luar negeri juga denger

mungkin dari sisi kualitas aja karena mungkin kita

cakupannya hanya seluruh Indonesia saja. Alhamdulillah

kita sudah real time yang artinya si pengkilan bisa

melihat iklan itu sedang diputar, atau ingin melihat

program apa yang sekarang sedang berjalan itu real time

kita keunggulannya disitu.kemudian untuk fitur-fiturnya

juga seperti podcast live chat dan juga karena radio

lazuar ini sudah ada visual radionya juga di aplikasi

streamingnya, jadi listeners bisa melihat penyiar sedang

siaran. Jadi bisa keliatan siapa yang sedang siaran.10

Konvergensi media merupakan pengga bungan media satu

dengan media lainnya menjadi satu kesatuan untuk

mempermudah memenuhi kebutuhan masyarakat terlebih

dalam hal informasi dan teknologi. Konvergensi media juga

mengubah hubungan antara teknologi, gaya hidup, dan seluruh

lapisan masyarakat. Apalagi di radio, yang dulunya hanya bisa

didengarkan sekilas, dengan adanya konvergensi, kini bisa

didengarkan melalui streaming, dan bisa diakses melalui

berbagai macam media sosial.

Konvergensi pun dapat mendorong kompetisi bagi

industri penyiaran karena mudahnya mengakses sebuah media.

Dalam penerapan strategi konvergensi yang akan

dimanfaatkan untuk penyampaian informasi di Radio

Songgolangit FM, pastinya ada dampak yang diterima baik itu

untuk pendengar dan pemasang iklan (client). Seperti yang

disampaikan Adie septian salah satu dari pendengar Streaming

Radio Lazuar 94,1 FM :

10

Ade Chandra, Wawancara, senin, 28 Desember 2020, pukul 12: 15

WIB

80

Dengan adanya penyampaian informasi berbagai macam

seperti itu kita tidak hanya membayangkan sendiri, kalau

radio manual kan kita membayangkan sendiri, seperti apa

ya yang dimaksud, nah kalau ada fotonya atau ada

videonya, kita jadi tahu kebenarannya, kita tahu informasi

nyatanya tanpa harus membayangkan. Adanya media

sosial Radio Lazuar kan kita bisa langsung ikut komentar,

apalagi saya juga berteman dengan Facebooknya Radio

Lazuar, saya jadi tahu informasi apa saja yang

disampaikan. Kalau ingin melihat lagi informasi yang

sudah pernah disampaikan tinggal dicari lagi kebawah-

bawah seperti itu, kalau di radio manual kan hanya

sekilas saja. Sangat membantu, karena pasti semua orang

pasti pegang HP. Sebenarnya kalau radio manual pasti

ada juga aplikasinya di HP, tapi kan jaraknya terbatas.

Nah dengan adanya streaming saya yang tiggal di Batam

juga bisa mendengarkan siaran Radio Lazuar selain itu

kita juga bisa langsung request dengan melalui fitur live

chat yang ada di aplikasi radio streamingnya. Dengan

adanya Facebook, Instagram, kita sendiri juga tidak

bingung dengan jarak. Bisa dipakai dimanapun dan

kapanpun dengan HP kita, lebih simple kalau bisa

terhubung di HP.11

Radio memiliki kelemahan Selintas at Once yang mudah

hilang serta mudah dilupakan. Pendengar tidak bisa

mengulang apa yang dikatakan oleh penyiar. Selain itu radio

juga bersifat Local, dimana hanya bisa didengarkan di wilayah

lokal dimana radio tersebut berada. Namun, dengan adanya

Konvergensi media dapat menjangkau seluruh wilayah

Nasional bahkan Internasional. Bahkan informasi yang telah

disiarkan beberapa bisa diulang kembali dan bisa diakses di

11

Adie Septian, Wawancara, selasa, 29 Desember 2020, pukul 12: 15

WIB

81

media sosial dan Radio Digital. Dengan adanya aplikasi

streaming yang bisa diunduh di playstore menggunakan gadget

masing-masing, pendengar yang berada di luar negeri pun juga

bisa mengakses. Seperti yang disampaikan Adie septian salah

satu dari pendengar Streaming Radio Lazuar 94,1 FM :

Sangat berdampak bagus, karena saya bisa

mendapatkan informasi yang mendalam. Apalagi posisi

saya saat ini Batam. Dengan adanya informasi yang

diberi foto, atau video berarti saya tau bahwa informasi

tersebut benar karena ada buktinya, apakah berita

tersebut benar atau bohong. Saya sendiri juga bisa tahu

di kampung halaman saya, khususnya Karawang itu ada

berita-berita apa saja, bisa dibilang mengobati rasa

rindu saya terhadap kampung halaman. Kalau saya

sendiri sebenarnya tidak punya Facebook, jadi mungkin

tidak tau informasi-informasi dari Lazuar Radio yang

diunggah di Facebook. Saya punyanya WhatsApp dan

Instagram, jadi saya taunya informasi di Instagram,

atau di grup WhatsApp. Apalagi Radio Lazuar kan ada

grup WhatsApp bagi pendengar, kebetulan saya gabung

di grupnya, jadi tau kabar teman-teman Karawang. Dan

informasi yang diunggah di media sosial menurut saya

sangat positif, apalagi kalau orang sekarang kan lebih

suka mengakses sosial media, jadi informasi yang

disampaikan cepat diterima. Saya sendiri kalua tidak on

di Instagram, saya dengerin radio lewat streaming, bisa

sampai Batam. Dan itu mempermudah. Jadi walaupun

saya di luar negeri bisa tau informasi terupdate

kampung halaman. Saya lebih pakai Handphone, ya

saya berterimakasih ke Radio Lazuar, karena informasi

yang disampaikan bisa saya akses lewat Handphone

saya. Apalagi songgolangit menggunakan internet,

coba kalau tidak ada internet dan siaran biasa, pasti

gelombangnya tidak sampai sini, dan tidak bisa saya

akses di Handphone saya. Menurut saya bisa lebih irit

sih, posisi saya jauh. Selain itu saya juga bisa berbagi

informasi dari sini juga. Saya juga mendapat banyak

82

teman meskipun hanya lewat grup WhatsApp, tetapi

itung-itung menambah silaturahmi.12

KPID Jawa Barat juga menjelaskan tentang

Digitalisasi Pada media Penyiaran di zaman sekarang ini

sangat dipelukan sekali untuk keberlangsungan Pertumbuhan

dan eksistensi LP (Lembaga Penyiaran) radio berkembang

dinamis (dengan data banyak yag mengajukan baru,

perpanjangan, perluasan jaringan, daerah) meski ada bagian

fuktatifnya pada LP (Lembaga Penyiaran) radio tertentu,

mislanya kurangnya SDM, modal. Kemudian regulasi UU

dalam Omnibuslaw UU Cipta kerja memasukan penyiaran

tentang digitalisasi Ruang Digital dalam UU yang baru

tertesbut, membuka peluang bagian prniaran digital,

termasuk bagi penyiaran di Jawa Barat. Seperti yang

disampaikan Neneng Athiatul Faiziyah Wakil Ketua KPID

Jawa Barat :

Perkembangan Jawa Barat memiliki lembaga penyiaran

terbanyak di Indonesia, SD sekarang tahun 2020

mencapai 417, dan radio Terdiri dari 221 radio swasta.,

sebagiannya Radio LPP, dan LPK. Pertumbuhan dan

eksistensi LP radio berkembang dinamis (dengan data

banyak yag mengajukan baru, perpanjangan, perluasan

jaringan, daerah, dll), meski ada bagian fuktatifnya

pada LP radio tertentu, mislanya kurangnya SDM,

modal, dll. Berbicara Radio Konvesional, adalah istilah

umum yang selalu dihadapkan dengan Digital, Adapun

istilah regulasinya nya adalah LP atau Radio analog

terrestrial, dan sekarang menuju digital teretsrtial.

Eksistensi radio sudah diatur dalam permen no 17 th

12

Adie Septian, Wawancara, selasa, 29 Desember 2020, pukul 12: 15

WIB

83

2005 tentahg spektrum radio, dan permenkominfo No 21

tahun 2009 tentang standar penyiaran digital untuk

radio pada Vita VHF. Sebenarnya, terkait dengan

Digitalisasi penyiaran yang sedang ramai, trending,

booming sekarang ini, bukan hal yang baru, karena

sejak jaman rencana perubahan RUU penbyuiaran

tahap awal sudah diwacanamakan tentang digitalisasi,

termasuk pada masa Mentri Tufatul sembiring. Sekrang,

digitalisasi penyiran menjadi keharusan dan

keniscayaan, baik secara infra struvtuire post, content

dgital brroadcast post, dll Dan, regulasi UU dalam

Omnibuslaw UU Cipta kerja memasukan penyiaran

tentang digitalisasi Ruang Digital dalam UU yang baru

tertesbut, membuka peluang bagian prniaran digital,

termasuk bagi penyiaran di Jawa Barat13

Untuk mendukung adanya mediamorfosis dan

konvergensi media dalam digitalisasi Media Penyiaran KPID

Jawa Barat juga melakukan kebijakan Program yang dlakukan

dengan : sosialisasi ke arah digital dan konvergensi media, tema-

tema dgital dalam berbagai kegiatan workshop, FGD, seminar,

literasi, dll, dan anungerah penyiaran denag tema Penyiaran Go to

Digital. Dalam menjalankan kebijakannya ini KPID Jawa Barat

juga dengan tetap mengusung secara kreatif, produktif dan

mendidik dengan konten lokal LP Penyiaran Radio di Jabar bisa

menjadi Icon dan berkompetisi dengan sehat dan positif bagi

daerah lain. Seperti yang disampaikan Neneng Athiatul Faiziyah

Wakil Ketua KPID Jawa Barat :

KPID jabar memiliki concern terhadap penyiapan ke

arah Digitalisasi Penyiaran termasuk radio, dalam

pengertian Konvergensi Media ke arah online, dan

13

Neneng Athiatul Faiziyah, Wawancara, selasa, 2 Desember 2020,

pukul 11:30 WIB

84

mgrasi equipment secar bertahap ke arah digital

equipment, termasuk mendorong formulasi siaran digital

dengan tetap memperhatikan konten diguital yang narik

dan mendididik Program yang dlakukan dengan :

sosialisasi ke arah digital dan konvergensi media, tema-

tema dgital dalam berbagai kegiatan workshop, FGD,

seminar, literasi, dll, dan anungerah penyiaran denag

tema Penyiaran Go to Digital. KPID jabar menekankan

digital penyiaran sebagai open mind penyiaran kedepan,

yang sejalan dengan perkembangan ICT, information,

communication dan Technologies. Dengan tetap

mengusung secara kreatif, produktif dan mendidik

dengan konten lokal LP Penyiaran Radio di Jabar bisa

menjadi Icon dan berkompetisi dengan sehat dan positif

bagi daerah lain, karena market dan demografi jawa

barat yang sangat luas dan marketble.14

14

Neneng Athiatul Faiziyah, Wawancara, selasa, 2 Desember2020,

pukul 11:30 WIB

85

BAB V

PEMBAHASAN

A. Analisis Mediamorfosis (Koevolusi, Konvergensi,

Kompleksitas) Radio Lazuar 94,1 FM

Seperti kita ketahui, telah banyak media konvensional yang

bertransformasi atau bermetamorfosis ke dalam bentuk media

baru. Dalam kenyataannya, ketika sebuah bentuk media baru

muncul, maka media yang terdahlu akan beradaptasi dan terus

berkembang, bukan mati.1 Inilah yang disebut Roger Fidler

sebagai Mediamorfosis. Fenomena perkembangan teknologi

komunikasi ini pun turut di adopsi berbagai media di Indonesia

salah satunya adalah Radio Lazuar 94,1 FM.

Keputusan Radio Lazuar 94,1 FM. untuk berkonvergensi

bukanperkara mudah, sebab dibutuhkan kesiapan infrastruktur

(teknologi), sumber daya manusia (SDM), dan kesiapan budaya

untuk berani berubah. Maka tidak heran, jika industri media

membutuhkan waktu panjang untuk bertransformasi dari era

media konvensional menjadi media baru yang mengusung

teknologi digital. Perubahan apapun yang dilakukan Radio

Lazuar 94,1 FM. akan membawa dampak baik bagi pembiayaan

maupun sumber daya manusianya (SDM). Hal ini pun membuat

perusahaan media Radio Lazuar 94,1 FM. semakin terfokus pada

budaya kompetensi dan kompetisi. Demi Mempertahankan

eksistensinya dalam persaingan industri media Radio Lazuar 94,1

1 Roger Fidler. (2003). Mediamorfosis. (Yogyakarta: Bentang

Budaya, 2003), h.36.

86

FM terus melakukan konvergensi dan pada tahun 2017

bertransformasi ke radio digital. Metamorfosis media baru pun

tak lantas muncul begitu saja. Dalam melakukan transformasi ini,

media konvensional melakukan mediamorfosis dengan sejumlah

prinsip yang harus dilakukan.

Evolusi media dari Konvensional ke digital merupakan

dampak dari adanya Revolusi Industri 4.0 yang merupakan gejala

global dan tak bisa dihindari seperti tiga jilid Revolusi Industri

sebelumnya. Di negara dengan populasi 268 juta, jumlah

pelanggan seluler mencapai angka 355.5 juta dan pengguna

internet sebanyak 150 juta, artinya banyak orang memiliki lebih

dari satu telepon seluler. We Are Social mengklaim bahwa 133

persen orang Indonesiamemilikiponseldan56 persenmenjadi

pengguna internet.2

Kehadiran new media pada sebuah generasi pun memaksa

media untuk berpikir keras menata kembali posisinya agar tetap

relevan bagi konsumen. Dengan ini dapat kita lihat bahwa

mediamorfosis dari konvensional menjadi online memiliki daya

tarik yang kuat di tengah masyarakat, hingga mempengaruhi pola

konsumsi media. Media komunikasi yang dibutuhkan kini adalah

media yang bisa selalu melekat dalam aktivitas manusia, yang

sifatnya mobile seperti gadget.

2 BOC Orenzi. (2019). Statistik Pengguna Digital dan Internet

Indonesia 2021. Diakses dari https://www. boc.web.id/statistik-pengguna-

digital-dan-internet- indonesia-2019/ pada 17 Januari 2021 pukul 13.03 WIB.

87

Dalam Koevolusi, setiap bentuk media komunikasi yang

muncul dan berkembang dalam sistem yang adaptif memengaruhi

bentuk media komunikasi yang lain dan akan terus meluas. Akan

tetapi sifat dasar yang dimiliki sebuah media akan selalu menjadi

bagian dari sistem teknologi selanjutnya. Sebagai media baru,

bentuk yang terstruktur pada Streaming Radio Lazuar 94,1 FM

bisa dikatakan adalah bentuk lain media komunikasi massa

konvensional. Radio Lazuar 94,1 FM dalam bentuk Digital tetap

menjadi saluran penyampai pesan kepada orang banyak/khalayak,

seperti halnya sifat dasar yang dimiliki sebuah media massa

dalam bentuk konvensional.

Adapun salah satu karakteristik yang berbeda antara media

digital yang diadaptasi Radio Lazuar 94,1 FM adalah

karakteristiknya yang bersifat dua arah. Sedangkan pada media

konvensional, sifatnya hanya satu arah. Jika dahulu para

pendengar ingin melontarkan komentar sebagai feedback pada

sebuah media konvensional, maka harus melalui proses yang

lama.Namun kini media digital memungkinkan terjadinya proses

timbal balik dengan para pembaca atau penontonnya karena

tersedianya kolom komentar. Sehingga feedback para pendengar

bisa langsung terlihat oleh penyiar.

Dengan begitu Radio Lazuar 94,1 FM mampuh bertahan

ditengah Habits khalayak media dalam mendengarkan radio pada

masa lalu dengan sekarang mengalami perubahan. Radio di era

sekarang mengalami perkembangan fungsi lebih jauh. Audiens

atau khalayak radio yang menerima siaran radio pada era

88

sebelumnya tanpa bisa memberikan feedback, saat ini mereka

bisa melakukan interaksi dengan radio. Fenomena radio saat ini,

menafikan hubungan antara media dan audiens yang tidak

seimbang, yang bersifat linear dan satu arah. Yakni dari produksi

siaran distribusi, kemudian diterima audiens selaku konsumen.

Perubahan dalam mengonsumsi media telah membentuk

jenis pendengar yang terintegrasi melalui pendengar audio (siaran

FM dan streaming online) dan juga pengguna (jaringan sosial dan

pengembangan website radio), terlibat secara aktif dalam

produksi dan sharing konten dalam konteks sosial web 2.0.

Dalam konteks tersebut, khalayak radio tidak sekedar menjadi

pendengar, tetapi pendengar online dan bentuk baru pendengar, di

mana Cordeiro menyebutnya dengan nama e-listeners (e-

pendengar).

E-listeners (e-pendengar) adalah pendengar FM dan

pendengar online, tergantung pada platform yang dipilih. Dalam

memahami pola pendengar radio dapat menggunakan pendekatan

platform dalam mendengarkan. Pendengar online adalah mereka

yang terutama menggunakan teknologi berbasis internet dalam

mendengarkan radio. Mereka cenderung relatif expert dengan

teknologi, pengguna intensif web, mengambil bagian dan aktif

menjadi anggota jaringan sosial dan tertarik terhadap musik dan

bentuk baru hiburan. Sementara pendengar Radio Konvensional,

adalah juga pendengar online, kebanyakan mereka adalah

follower teknologi, pengguna web, mendengarkan radio online

untuk kenyamanan dan follower, online, mereka mendengarkan

89

juga stasiun radio FM; mereka juga mengambil bagian dalam

jaringan sosial, meskipun hanya meng- update profil atau ganti

profil; dapat dianggap sebagai searchers yang malas, mereka

pasif, karena mereka tidak punya cukup waktu atau kemampuan

mengembangkan web terhadap sesuatu, itulah minat mereka.

Gabungan kedua kategori tersebut, disebut e-listeners, yang

meliputi semua jenis dari konsumsi audio, dari radio musik

melalui siaran radio analog dan platform digital.

Kemudian sebagai Kompleksitas atau Chaos dari aspek

digitalisasi dan konvergensi Radio Lzuar 94,1 FM memiliki

konsekuensi yang mampu membuat media massa melakukan

revolusiner. Beberapa aspek yang membedakan media baru dari

media lama: Internet menggabungkan radio, film, dan televisi dan

menyebarkannya melalui teknologi „tekan‟ (push): Media baru

mengabaikan batasan percetakan dan model penyiaran dengan (1)

memungkinkan terjadinya percakapan antar banyak pihak; (2)

memungkinkan penerimaan secara simultan, perubahan dan

penyebaran kembali objek- objek budaya; (3) mengganggu

tindakan komunikasi dari posisi pentingnya, dari hubungan

kewilayahan ke modernitas; (4) menyediakan kontak global

secara instan; (5) memasukkan subjek modern/ akhir modern

ke dalam mesin aparat yang berjaringan.3

3 McQuail, Denis. (2011). Teori Komunikasi Massa. Edisi keenam.

Jakarta: Salemba Humanika.h. 67

90

B. Analisis Konvergensi Radio Lazuar 94,1 FM

Pesatnya perkembangan teknologi dan informasi,

memicu persaingan yang ketat antar sebuah media untuk

merebut posisinya. Salah satunya media radio, dimana radio

merupakan sebuah media massa tradisional. Sehingga berbagai

upaya harus dilakukan agar tetap bisa bertahan di tengah

munculnya media baru. Peranan radio sebagai media

tradisional harus bisa menuju media elektronik yang

berteknologi modern agar terus dapat berfungsi sesuai dengan

kebutuhan masyarakat, mulai dari komunikasi pendidikan,

informasi, ekonomi, dan hiburan.4

Kemunculan internet yang dianggap sebagai media

baru membuat media penyiaran khususunya radio terus

bersaing memperluas audien dan mendapatkan iklan.

Banyaknya khalayak yang lebih memilih mengakses

menggunakan internet membuat media berlomba-lomba untuk

meningkatkan kualitas produksinya. Sehingga media

penyiaran harus merespon perubahan teknologi apabila ingin

tetap bertahan di masyarakat, salah satu upayanya dengan

menggabungkan media tradisional dengan media modern atau

media baru. Konvergensi media yang muncul saat ini, sangat

mempermudah sebuah perusahaan media dan masyarakat

untuk mengakses kebutuhan informasinya. Sehingga hampir

4 Asep Syamsul M Romli, Manajemen Program & Teknik Produksi

Siaran Radio, (Bandung: Nuansa, 2017), h.13

91

seluruh radio, tak terkecuali Radio Lazuar 94,1 FM juga

memanfaatkan media baru sebagai platform untuk lebih dekat

dengan pendengarnya. Dengan begitu, komunikasi dua arah

bisa dilakukan.5

Sebagai radio yang ada di wilayah Kabupaten

Karawang, membuat Radio Lazuar 94,1 FM dituntut untuk

menerapkan konvergensi media. Hal tersebut dilakukan agar

seluruh berita yang disampaikan Radio Songgolangit FM tidak

hanya sebatas didengarkan saja, melainkan bisa dilihat dan

dibaca oleh seluruh kalangan masyarakat. Tak hanya itu, juga

agar bisa menjangkau siapa saja dan dimana saja. Segala

bentuk upaya juga dilakukan oleh tim konvergensi media agar

bisa memenuhi tuntutan masyarakat. Mulai dari barter iklan,

pembuatan radio streaming, melihat kondisi lapangan dan

melihat kebutuhan masyarakat. Untuk mencapai keberhasilan

dalam proses konvergensi ini, sebuah media penyiaran harus

mampu menerapkan 3M yang merupakan strategi konvergensi

media, agar dapat menerapkan dengan baik, yaitu multimedia,

multichannel, dan multiplatform. Ketiga strategi konvergensi

media tersebut harus saling berkaitan, tidak hanya menerapkan

salah satunya saja. Hal tersebut merupakan satu kesatuan yang

harus dijalankan bersamaan. Begitu juga dengan Radio Lazuar

94,1 FM yang mampu menerapkan strategi konvergensi media

untuk memperluas audien agar dapat terus bersaing di tengah

ketatnya industri penyiaran di Karawang saat ini.

5 Diyah Hayu Rahmitasari, Manajemen Media di Indonesia,

(Jakarta: Yayasan Pustaka Obor Indonesia, 2017), h.231.

92

Konvergensi Radio Lazuar 94,1 FM di tengah

persaingan industri penyiaran di Karawang, dilakukan dengan

beberapa langkah sesuai dengan strategi konvergensi media,

yakni Multimedia, Multichannel, dan Multiplatform.6

1. Multimedia

Sebuah media penyiaran yang ingin menerapkan

konvergensi media agar bisa bertahan harus bisa membuat

dan menyajikan informasi dalam berbagai format mulai

dari teks, foto, audio, video, dan sebagainya. Penggunaan

teknologi digital ini memungkinkan informasi yang

diberikan oleh media massa berubah dan bermacam-

macam meyesuaikan distribusi atau penyebarannya.

Multimedia ini sangat mungkin dilakukan apabila konten

yang diproduksi telah hadir dalam bentuk digital.

Konvergensi media mengacu pada kemampuan untuk

menampilkan berbagai macam format hanya melalui satu

media saja. 7

Dalam menerapkan konvergensi ini, Radio Lazuar

94,1 FM selalu berupaya memberikan informasi-

informasi yang berdampak positif pada khalayak.

Informasi berupa foto, video, audio dan tulisan

tersampaikan pada khalayak. Dengan begitu seluruh berita

dapat dipertanggungjawabkan. Bahkan penerapan

multimedia ini bisa meningkatkan kepercayaan netizen

6 Jenkins, Henry. Convergence Culture; Where Old and New Media

Collide. (USA : New York University Press. 2006 hlm. 42 7 Aritasius Sugiya, Strategi Transformasi Konvergensi Media,

(Jakarta: Universitas Indonesia, 2012), hlm. 50.

93

atas informasi yang disampaikan.

Berdasarkan wawancara yang dilakukan

dengan direktur utama Radio Lazuar 94,1 FM diketahui

bahwa dalam menyampaikan informasi tidak hanya dalam

bentuk audio yang di siarkan melalui radio konvensional saja,

melainkan juga menggunakan berbagai format, meskipun tidak

keseluruhan, hanya foto, teks dan video. Dalam bentuk audio

pada saat penyiar menyampaikan informasi melalui radio

secara manual. Sementara untuk foto, video, dan teks

disampaikan melalui sosial media dan radio digital yang

dimiliki oleh Radio Lazuar 94,1 FM. Penggunaan berbagai

macam format tersebut memudahkan penyiar untuk

menyampaikan informasi kepada pendengar. Sehingga

informasi yang disampaikan oleh penyiar ini bisa menjadi

bukti bahwa itu benar adanya ketika disertakan sebuah foto

atau video. Karena dari khalayak bisa langsung melihat,

membaca bukan hanya mendengar.

Tidak hanya penyiar saja, penerapan konvergensi dengan

multimedia ini juga mempermudah marketing dalam mencari

pengiklan sebagai salah satu pendapatan Radio Lazuar 94,1 FM.

Dalam strategi mencari pengiklan konvergensi sangat dibutuhkan

untuk menawarkan produk yang dimiliki. Berdasarkan hasil

wawancara dengan manajer operational dan marketing Radio

Lazuar 94,1 FM, diketahui bahwa untuk mempermudah

pengapikasian Multimedia ini pihak marketing menawarkan

pemasang iklan dapat berupa teks, foto, dan video. Hal ini

mendapat antusias dari pemasang iklan. Penawaran tersebut

94

berupa harga paket untuk memasang iklan. Dimana paket iklan

On Air (spot dan adlib), talk show, dan diunggah di media sosial

dan radio digital milik Radio Lazuar 94,1 FM. Pengiklan lebih

memilih harga paket karena termasuk promosi di media sosial.

Penerapan multimedia disini, dari pihak pengiklan mengirimkan

foto store nya atau foto produk dari pengiklan. Foto tersebut

nantinya diterjemahkan oleh penyiar ketika siaran.

Perubahan berbagai macam format tersebut dipicu oleh tren

Multimedia yang dihasilkan teknologi dan komunikasi melalui

internet. Dengan demikian, strategi multimedia yang menyajikan

berbagai format yang diterapkan Radio Lazuar 94,1 FM untuk

mencapai konvergensi dapat mempermudah penyiar dan

marketing. Penyajian berbagai macamm format tersebut terus

diterapkan Radio Lazuar 94,1 FM hingga kini agar terus bersaing

di tengah persaingan industri media.

2. Multichannel

Konvergensi media tak lepas munculnya media

baru seperti Facebook, Instagram, Youtube, Website, dan

sebagainya. Karena sesuai dnegan penegertiannya sendiri,

konvergensi media merupakan penggabungan beberapa

media menjadi satu kesatuan. Dalam pengaplikasian

konvergensi media menggunakan dan memaksimalkan

berbagai metode dan kanal distribusi informasi dalam

fisik maupun digital. Misalnya, informasi yang didapat

selain disiarkan juga diunggah melalui media sosial.

Dengan demikian, agar khalayak mengkonsumsi

95

informasi juga beragam.8

Belakangan media sosial atau media baru yang

terhubung dengan internet, menjadikan orang semakin

mudah mengakses informasi melalui aneka platform.

Multichannel membuat khalayak memiliki lebih banyak

pilihan media dengan konten yang beragam. Hal

tersebut karena khalayak saat ini pasti tak lepas dari media

sosial yang tidak memandang usia. Dengan pemanfaatan

media sisoal tersebut mempermudah seseorang untuk

mengakses informasi yang masuk.

Berdasarkan wawancara dengan direktur utama

Radio Lazuar 94,1 FM bahwa radio Lazuar 94,1 FM

memanfaatkan media yang dimiliki mulai dari Facebook

fanspage, instagram, Website dan aplikasi streaming

sehingga informasi yang telah disampaikan oleh penyiar

melalui radio secara manual, juga bisa diakses pendengar

melalui media sosial yang dimiliki. Hal ini dikarenakan,

radio yang bersifat sekilas, apa yang disampaikan penyiar

hanya bisa didengarkan pada saat itu juga. Sehingga

pendengar bisa tetap mengakses informasi yang

disampaikan kapanpun dan memberikan feedback secara

langsung. Salah satunya juga diunggahan di media sosial

dan radio digital. Dengan begitu komunikasi dapat

berjalan dua arah, karena penyediaan kolom komentar,

dimana pendengar dapat langsung memberikan tanggapan

8 Aritasius Sugiya, Strategi Transformasi Konvergensi Media,

(Jakarta: Universitas Indonesia, 2012), hlm. 55.

96

saat itu juga. Selain itu, tujuan diunggahnya informasi

yang telah disampaikan, menjadi bukti bahwa berita yang

telah disiarkan benar adanya dan dapat

dipertanggungjawabkan.

Bagi Marketing, dengan Strategi Multichannel ini

mereka bisa lebih membantu mengiklankan sebuah

produk yang dimiliki kliennya melalui media sosial agar

dapat diakses seluruh masyarakat. Berdasarkan hasil

wawancara dengan manajer operational dan marketing

Radio Lazuar 94,1 FM bahwa pemasang iklan yang

didapat juga mengetahui dari pengiklan lain yang

produknya diunggah atau disiarkan di radio digital.

Sehingga begitu banyak pengiklan memilih harga paket.

Dengan strategi multichannel ini, produk yang dimiliki

klien bisa diakses siapa saja dan dimana saja, tidak sebatas

dalam bentuk siar tetapi juga melalui media sosial.

Keuntungan dari penerapan konvergensi ini dirasa lebih

mudah karena pada awalnya iklan yang didapat hanya

dibacakan atau disiarkan melalui radio manual dan yang

mengakses wilayah jangkauan gelombang radio saja.

Dengan adanya penawaran iklan berupa unggahan di

media sosial dan Radio digital, pasti ada harga tersendiri

yang ditawarkan. Dengan begitu, keuntungan yang di

dapat dari media sosial juga bertambah untuk pendapatan

Radio Lazuar 94,1 FM.

3. Multiplatfrom

Konvergensi media juga muncul dengan adanya

97

beberapa perangkat untuk mengakses sebuah informasi,

yakni multiplatform. Konten dalam media massa dapat

diproduksi dan diakses dari berbagai macam alat dan

perangkat. Dimana alat dan perangkat tersebut harus bisa

mengakses berbagai macam multimedia. Alat atau

pernagkat yang digunakan berguna untuk menghasilkan

berbagai jenis bahan untuk mebgakses atau memproduksi

konten di media massa terutama radio. Multiplatform ini

memberikan keleluasan konsumen untuk menikmati

produk informasi melalui berbagai perangkat yang

dimiliki khalayak. Mulai dari Handphone, PC, Laptop,

dan sebagainya.9

Berdasarkan hasil wawancara dengan Dirktur Utama

Radio Lazuar 94,1 FM bahwa semua berita atau informasi

yang disajikan dalam berbagai format dan diunggah ke

media sosial, dapat diakses di seluruh perangkat yang

dimiliki oleh khalayak. Tak hanya itu, radio streaming

juga bisa didownload melalui android khalayak. Apalagi

untuk saat ini perkembangan teknologi juga semakin

pesat. Kepemilikan gadget tidak hanya remaja saja, tetapi

di seluruh lini masyarakat. Sehingga informasi dapat

diakses siapa saja dan dimana saja.

Sedangkan berdasarkan wawancara dengan Manajer

operational dan marketing bahwa pesatnya teknologi dan

munculnya teknologi yang baru mempermudah orang

9 Aritasius Sugiya, Strategi Transformasi Konvergensi Media,

(Jakarta: Universitas Indonesia, 2012), hlm. 57.

98

untuk mengakses produk yang diiklankan. Sehingga tidak

hanya informasi sebuah berita saja. Karena seluruh

informasi atau iklan yang ada di Radio Lazuar 94,1 FM

keseluruhan bisa diakses melalui perangkat khalayak

masing-masing. Pada masa sekarang ini memang harus

menerapkan multiplatform dalam konvergensi media.

Tidak dapat dipungkiri bahwa kehidupan masyarakat kini

sudah reat kaitannya dengan digitalisasi. Teknologi yang

ada pun juga tidak pandang bulu. Sehingga dengan

munculnya teknologi baru mempermudah industri media,

khsusnya Radio Lazuar 94,1 FM.

99

BAB VI

PENUTUP

A. Simpulan

Berdasarkan penelitian dalam skripsi “Mediamorfosis Radio

Lazuar 94,1 FM Dalam Persaingan Industri Media dapat

diambil kesimpulan bahwa :

1. Proses Mediamorfosis yang dilakukan Radio Lazuar 94,1

FM menggunakan prinsip dari konsep Fidler yaitu

Koevolusi, Konvergensi, Kompleksitas Teknologi

komunikasi massa audio merupakan salah satu dari

teknologi komunikasi yang memiliki dampak yang besar

dalam kehidupan bermasyarakat. Indonesia dengan

penduduk yang sangat besar merupakan pengguna media

komunikasi yang tinggi. Radio dengan teknologi internet

atau radio streaming hadir untuk dapat memenuhi

kebutuhan informasi dan komunikasi masyarakat. Radio

streaming memudahkan masyarakat Indonesia untuk

memenuhi kebutuhannya akan media komunikasi tanpa

terbatas jarak. Proses Koevolusi yang ada pada Radio

Lazuar 94,1 FM dari radio konvensional ke radio digital

yang pertama yaitu Radio Lazuar 94,1 FM menggunakan

komputerisasi dengan menggunakan komputer Konsep

mediamorfosis sendiri memberikan pandangan pada

pengadopsian komputer yang membantu praktisi-praktisi

LP (Lembaga Penyiaran) dalam produksi produk

100

jurnalistik. Yang menyatakan, komputermenyumbang

kontribusi terbesar dalam mengurangi tahapan-

tahapan produksi padat karya yang

membutuhkan waktu yang tidak sedikit, sehingga dapat

melakukan penyuntingan dengan cepat dan

pengaktualan grafis, yang memiliki tenggat waktu yang

singkat (deadline). Kemudian untuk kompleksitas dari

Radio Lazuar 94,1 FM Kompleksitas atau chaos atau

kekacauan yang terjadi biasanya didorong atas teknologi

mutakhir yang hadir dan berkembang dengan cepat di

masyarakat. Sehingga dalam aspek sosial, politik dan

ekonomi dirasa pengadopsian terhadap teknologi tersebut

harus dilakukan oleh sebuah industri, tidak terkecuali

industri media massa. Pilihannya adalah bertransformasi

atau mati.

2. Proses Konvergensi Radio Lazuar 94,1 FM di tengah

persaingan industri penyiaran di Karaawang dengan

beberapa langkah yakni Multimedia, Multichannel, dan

Multiplatform. Pertama, multimedia dengan menyajikan

berbagai macam format seperti foto, video, audio, dan teks

untuk menyampaikan sebuah informasi berita maupun

iklan. Kedua multichannel, dimana seluruh informasi yang

sudah tersajikan dalam berbagai format tidak hanya

disampaikan melalui siaran radio saja, tetapi juga diunggah

di sosial media atau melalui radio streaming. Meskipun

untuk informasi dalam bentuk iklan sesuai permintaan

klien. Ketiga multiplatform, informasi yang disampaikan

101

di media sosial atau melalui radio streaming oleh Radio

Lazuar 94,1 FM bisa diakses siapapun, dimanapun, dan

kapanpun melalui gadget, laptop, komputer, maupun

perangkat khalayak masing-masing

B. Implikasi

Berdasarkan penelitian serta analisis mengenai Mediaorfosis

Radio Lazuar 94,1 FM Dalam Persaingan Industri Media

dapat ditemukan implikasi sebagai berikut:

1. Akademis

Dalam penelitian ini bahwa mediamorfosis Radio Lazuar

94,1 FM mempertahankan eksistensinya ditengah

persaingan industri media dengan menggunakan tiga

prinsip yang pertama yaitu Koevolusi atau koeksistensi

kemudian yang Konvergensi yang paling dominan

digunakan untuk melakukan trasformasi Radio

Konvensional ke Radio Digital. Yang terakhir adalah

Kompleksitas atau Chaos atau akibat dari dilakukannya

konvergensi yang membuat kebiasaan masyarakat berubah.

2. Habits khalayak media dalam mendengarkan radio pada

masa lalu dengan sekarang mengalami perubahan. Radio di

era sekarang mengalami perkembangan fungsi lebih jauh.

Audiens atau khalayak radio yang menerima siaran radio

pada era sebelumnya tanpa bisa memberikan feedback,

saat ini mereka bisa melakukan interaksi dengan radio.

Fenomena radio saat ini, menafikan hubungan antara

media dan audiens yang tidak seimbang, yang bersifat

linear dan satu arah. Yakni dari produksi siaran distribusi,

102

kemudian diterima audiens selaku konsumen.

C. Saran

Berdasarkan hasil penelitian ada beberapa saran yang ingin

diberikan peneliti, yakni :

1. Akademis

Hasil penelitian ini dapat menjadi bahan pembelajaran atau

referensi tambahan bagi para akademisi dibidang ilmu

komunikasi khususnya mengenai Mediamorfosis dan

konvergensi media agar bisa bertahan di tengah persaingan

industri penyiaran.

2. Praktis

a. Diharapkan hasil penelitian ini dapat menjadi masukan

bagi Radio Lazuar 94,1 FM untuk lebih

memaksimalkan dan meningkatkan kinerjanya dalam

memberikan informasi kepada khalayak terutama di era

konvergensi media saat ini. Selain itu, lebih

memanfaatkan media- media yang dimiliki, sehingga

seluruh sosial media bisa sama-sama update informasi.

b. Diharapkan bagi crew Radio Lazuar 94,1 FM agar bisa

meningkatkan promosi media yang dimiliki agar

masyarakat luas lebih tau lagi, karena untuk

pendapatan perusahaan media bisa didapat dari

promosi sosial media agar lebih banyak lagi

permintaan pemasang iklan melalui media sosial.

c. Diharapkan dengan keterbatasan SDM yang menjadi

kendala, crew Radio Lazuar 94,1 FM tetap bisa

berusaha memaksimalkan kinerjanya terlebih dalam

103

menyampaikan informasi tidak hanya melalui radio

manual saja, tetapi juga melalui sosial media.

104

Temuan Dakwah Komunikasi

1

Pengalaman

mediamorfosis

Radio Lazuar 94,1

FM dalam

persaingan industri

media

Melalui dakwah

Ramzi efek

kehadiran media

massa bagi

masyarakat yang

habitsnya sudah

berubah seiring

perkembangan

Radio

Dakwah ammah

dakwah yang

dilakukan seperti

ceramah, dengan

menentukan waktu

dan tema dakwah.

Dakwah bil‟lisan

merupakan dakwah

yang sering

dilakukan oleh

Radio Lazuar 94,1

FM secara lisan.

Dakwah bil‟hal

merupakan dakwah

yang mengguakan

aksi nyata. Seperti,

bantuan social

Dakwah bitadwin,

Radio Lazuar

dengan

menggunakan

tekologi yang

berkembang.

Diskusi dilakukan

oleh banyak orang

atau massal

Diskusi yang

dilakukan dengan

jamaan dalam sebuah

kajian.

Berkomunikasi

dengan cara

komunikasi verbal

atau lisan.

Berkomunikasi dari

Radio Lazuar 94,1

FM kepada

masyarakat dengan

melakukan banuan

social.

Hal tersebut

dikomunikasikan

melalui media online

seperti streaming

radio yang bisa

diunduh di

smartphone dan

media social.

105

Contohnya melalui

Instagram, web,

dan lainnya.

2

Pengalaman

Konvergensi Radio

Lazuar 94,1 FM

dalam persaingan

industri media

Pusat yang

menyampaikan

dakwah di Radio

Lazuar harus tepat,

yaitu melalui Usadz

Subhan.

Cara

menyampaikan

dakwahnya, yaitu

seorang ustadz

harus mengerti

tentang dakwah

yang akan

disampaikan

kepada masyarakat.

Ketika melakukan

komunikasi, harus

dengan komunikator

yang tepat.

Hal tersebut

dilakukan dengan

komunikan yang

tepat.

Dalam

penyampaiannya

seorang ustadz harus

menguasai materi

yang akan

dikomunikasikan.

106

DAFTAR PUSTAKA

A. Buku

Ardianto, Elvinaro, Q-Annes, Bambang. 2009. Filsafat Ilmu

Komunikasi. Bandung: Simbiosa Rekatama Media.

Borders, Gracie Lawson. 2006. Media Organizations and

Convergence, London: Lawrence Erlbaum Associates.

Bungin, Burhan. 2004. Metodologi Peneltian Kuantitatif. Jakarta:

PT Raja Granfido.

Campbel, Tom. 1994. 1994. Tujuh Teori Sosial. Yogyakarta:

Kanisius.

Cangara Hafied, 2006. Pengantar Ilmu Komunikas, Jakarta: PT

Raja Grasindo Persada.

Djuroto Totok, 2004. Manajemen Penerbitan Pers, Bandung: PT

Rosdakarya,

Fidler, Roger. 2003. Mediamorfosis.Yogyakarta: Bentang

Budaya.

Hafield, Cangara. 2008. Pengantar Ilmu Komunikasi. Jakarta: PT

Raja Grafindo Persada.

Hamalik Oemar , 2004. Pengembangan Media Pembelajaran

Berbasis Teknologi Informasi, Jakarta:Bumi Aksara.

Helena, Olii. 2013. Reportase Radio & Televisi:Jakarta PT

Indeks.

Jenkins, Henry. 2006. Convergence Culture; Where Old and New

Media Collide.

107

Littlejohn, Stephen W. 1996. Theories of Human

Communication. Belmont: Thomson Learnig Academic

Resource Center

Masduki. 2000. Jurnalistik Radio Menata Profesionalisme

Reporter dan Penyiar. Yogyakarta: PT LkiS Pelangi Aksara.

McQuail, Denis. (2011). Teori Komunikasi Massa. Edisi keenam.

Jakarta: Salemba Humanika.

Melayu Hasibun S.P, 1996 Organisasi dan Motivasi Dasar

Peningkatan Produktivitas. Jakarta: Sinar Grafika Offset.

Morissan. 2008. Manajemen Penyiaran Media dan Strategi

Mengelola Radio dan Televisi. Jakarta : Kencana.

Morissan. 2010. Periklanan Komunikasi Pemasaran Terapadu.

Jakarta : Kencana.

Morissan. 2013. Teori Komunikasi (Individu Hingga Massa).

Jakarta : Kencana.

Mulyana, Deddy. 2001. Metodologi Penelitian Kualitatif,

Paradigma Baru Ilmu Komunikasi dan Ilmu Sosial Lainnya.

Bandung: Remaja Rosdakarya.

Prawito. 2007. Penelitian Komunikasi Kualitatif. Yogyakarta :

Pelangi Aksara.

Rakhmat, Jalaludin. 2007. Metode Penelitian Komunikasi.

Bandung : PT Remaja Rosdakarya.

Romli, Asep Syamsul M. 2017. Manajemen Program & Teknik

Produksi Siaran Radio. Bandung: Nuansa.

Ruslan, Rosady. 2003. Metode Penelitian Public Relation dan

Komunikasi. Jakarta : PT Raja Granfido.

Syamsul M. Romli Asep, 2010. Kamus Jurnalistik, Bandung:

Simbiosa Rekatama Media.

108

Triartanto, A, Ius, Y. Broadcasting Radio (Panduan Teori dan

Praktek) : Pustaka Book Publisher.

William, Rivers,L. Dkk. 2008. Media Massa & Masyarakat

Modern : Edisi Kedua. USA : New York University Press.

B. JURNAL

Apriliani. 2011. Radio Internet Dalam Perspektif Determinisme

Teknologi. Jurnal Komunikasi, Vol. 1, No. 2, Januari 2011.

Program Studi IlmuKomunikasi,Kediri : STAIN,Kediri

Leliana, Intan. 2009. Analisis Program Siaran Balada Cerita

Ramadan di Radio Prambors 102.2 FM. Jakarta: Skripsi UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta.

Nur, Rachmawati, Siti. 2018. Strategi Manajemen Siaran Radio

Komunitas Dalam Mempertahankan Eksistensi Radio

Yogyakarta : Skripsi Universitas Mercubuana.

Nuril Ilma Farida, 2018 , Radio Dan Eksistensi Budaya Lokal :

Program Suegelle Lek Di Radio Suzana Fm Surabaya.

Skripsi thesis, UIN Sunan Ampel Surabaya.

Soehadi Burhan, 1978. Media Komunikasi Massa dan Perannya

dalam Pembentukan Opini Publiki, Medan: Fakultas Hukum

USU.

Sugiya, Aritasius. 2012. Strategi Transformasi Konvergensi

Media. Jakarta: Universitas Indonesia.

109

C. WEB

http://googleweblight.com/i?u=http://eramediaplus.blogspot.co

m/2015/06/manajemen-media-massa-sekuler

dan_3.html?m%3D1&hl=id-ID

https://pakarkomunikasi.com/perkembangan-media-

massa-di- indonesia.

https://www.boc.web.id/statistik-pengguna-digital-dan-internet

indonesia-2021/

108

LAMPIRAN

Daftar Lampiran Wawancara Narasumber 1

Cikampek, 28 Desember 2020

Durasi Wawancara 17 menit

Nama : Ade Chandra

Alamat : Jl. IR. H. Juanda No.90 B Cikampek – 41373

Instansi : PT. Radio Bumi Lazuardi Jaya

Jabatan : Direktur Utama Lazuar Radio 94,1 FM

Telpon : 08** *** *** (informasi meminta untuk

dirahasiakan)

1. Bagaimana Sejarah Berdirinya Radio Lazuar 94,1 FM ?

Jawaban: Radio ini berdiri sejak 11 september 1999, awalnya sih

dari hobby broadcasting dan juga melihat situasi dan kondisi saat

itu peradioan lumayan bagus secara komersil juga bagus makanya

saya lanjuti dengan mengurus perizinan, dan akhirnya tahun 2015

barulah bisa dapat perijinan radio. Yaitu kita dapatkan ISR dan

IPP. Dulu pertama kali berdiri namanya one FM.

2. Bagaimana Proses Mediamorfosis dan konvergensi Radio

Lazuar 94,1 FM?

Jawaban: Sebagai lembaga penyiaran lokal kami melakukan

mediamorfosis pada radio lazuar itu perjalanannya cukup panjang

pada tahun 2007 barulah kita memulai perubahan dengan

melakukan koevolusi menggunakan dua tahap yang pertama yaitu

komputerisasi agar pendengar dan juga penyiar itu lebih cepat

menemukan informasi selain itu tidak hanya penyiar dan

pendengar saja, pihak marketing, admin dan crew yang lain juga

bisa memudahkan pekerjaan mereka. Karena kita sudah

menggunakan sistem rise agar semua jadwal atau scadhule bisa

tertata rapih dari mulai jadwal iklan dan jadwal siaran

Sebenarnya kalau kita melihat perkembangan radio ramai-

ramainya streaming itu kurang lebih sekitar lima tahun yang lalu,

tapi tidak sebuming sekarang, dulu kan mereka mendengarkan

streaming radio hanya sebatas di PC. Radio lazuar mulai

bermediamorfosis atau berkonvergensi sejak tahun 2017.

Awalnya sama dengan radio lain hanya bisa diakses melalui PC

saja, sejak tahun 2017 Radio Lazuar sudah mempunyai aplikasi

streamingnya sendiri yang bisa diakses melalui smartphone, jadi

bisa lebih praktis didengar dimana saja.

3. Dari segi computing atau alat yang digunakan untuk

menunjang aplikasi streaming?

Jawaban: Walaupun radio daerah Lazuar notabenenya, tapi

sistemnya sudah terintegrasi Radio Lazuar sudah menggunakan

Rise agar semuanya bisa terintegrasi dari mulai trafic, program,

produksi dan yang lainnya sudah termanage dengan rise. Dulu

juga radio lazuar pakai sistem zara tapi hanya offline jadi hanya

sebatas penggunaannya itu di radio aja, tapi kalau dengan rise

terintegrasi bisa dimana aja, yang penting ada koneksi internet.

4. Kalau untuk Communication atau infrastruktur atau

jaringan telekomunikasi yang digunakan untuk Radio

Lazuar ?

Jawaban: Untuk jaringannya kita menggunakan ISP, dulu juga

kita menggunakan indihome, juga pakai biznet kalau secara

struktural untuk Radio Treamingnya kita menggunakan ISP.untuk

jangkauan streamingnya ini tergantung kan di streaming itu ada

dua macam ada indonesia ada Internasional. Kita pakai hanya

jangkauan Indonesia saja. Tapi sebenernya tidak menutup

kemungkinan mereka yang di luar negeri juga denger mungkin

dari sisi kualitas aja karena mungkin kita cakupannya hanya

seluruh Indonesia saja.

5. Kalau dari Content dan fitur-fitur dari aplikasi streaming

? Jawaban: supaya lebih berkembang lagi kami juga terus

mengembangkan radio stremaing kita yang tadinya Cuma bisa di

akses melalui website yang bekerjasama dengan radio

online.co.id kita juga akhirnya membuat aplikasi streaming

radinya yang bisa di akses di smartphone dan didownload di play

store, kalau dari listenersnya justru sekarang lebih banyak yang

mendengarkan di aplikasinya sih karena ada vitur live chat, terus

podcast yang baru banget kemarin itu juga ada visual radionya

jadi listeners bisa liat penyiar siapa aja sekarang yang lagi

siaranAlhamdulillah kita sudah real time yang artinya si

pengkilan bisa melihat iklan itu sedang diputar, atau ingin melihat

program apa yang sekarang sedang berjalan itu real time kita

keunggulannya disitu.kemudian untuk fitur-fiturnya juga seperti

podcast live chat dan juga karena radio lazuar ini sudah ada

visual radionya juga di aplikasi streamingnya, jadi listeners bisa

melihat penyiar sedang siaran. Jadi bisa keliatan siapa yang

sedang siaran.

6. Apakah sosial media juga berpengaruh dalam

keberlangsungan mediamorfosis radio ?

Jawaban: Kalau perkembangan sosial media sebenernya bagus,

ditambah juga kebanyakan orang sekarang lebih sering

menggunakan sosial media radio lazuar juga menggunakan

beberapa sosial media perti twitter, tiktok, facebook untuk request

lagu, Yautube juga dan tentunya instagram, karena kebanyakm

iklan kita juga taro di feed instagram juga di posting di facebook.

dengan adanya konvergensi yang sudah kita terapkan mulai dari

Facebook, Fanspage, Instagram, Website, Radio Streaming,

masyarakat bisa menjangkau kami meskipun waktu dan

tempatnya berbeda. Sehingga kerjasama tim dan komunikasi

yang baik juga sangat dibutuhkan, meskipun keterbatasan crew

yang kami miliki, sehingga mengharuskan 1 crew bisa mengurus

beberapa bagian. Seluruh crew ataupun manajemen harus bisa

mengelola, mengawasi, mengontrol, serta mengevaluasi

penerapan konvergensi di radio kami. Dengan keterbatasa crew

yang kami miliki, pemanfaatan konvergensi tetap berjalan, kami

pun juga bekerjasama dengan salah satu perusahaan IT, kami

barter iklan. Dan kini siaran kami dapat diunduh di playstore

dengan mudah. Semua itu kami lakukanaAgar apa yang

dibutuhkan masyarakat bisa tersampaikan. Bahkan, kami juga

mencoba mengamati media-media lain sebagai pembelajaran

7. Kendala yang biasa terjadi pada radio streaming?

Jawaban: Kendala dari streming sih biasanya dari fasilitas, dari

peralatan sebenernya tidak terlalu banyak kendala, paling kalau si

ISP nya ini lagi down aja. Atau kalau internetnya lagi down aja.

Karena kan mau bagaimanapun radio streaming ini bergantung

kepada Internet.

8. Dari segi Audience atau pendengar lebih sering

mendengarkan Lazuar Radio dari radio stremingnya atau

dari radio konvensionalnya?

Jawaban: Sebenernya kalau ini kita lihat dulu dari data secara

umur, jenis kelamin, karena kan kalau untuk dari umur para

milenial ini lebih dominan ke gedget ya paling kalau radio

konvensionalnya kebanyakan yang mendegarkannya yang lagi

dimobil, makanya untuk konvensional sendiri sebetulnya

kewalahan kalau tidak bertrasformasi ke digital juga. Karena

kebanyakan sekarang pendengar radio lazuar lebih suka

mendengarkan lewat radio streamingnya.

9. Kalau untuk persaingan bagaimana radio lazuar bisa

bersaing dengan radio lain di Karawang ?

Jawaban: Untuk persaingan sendiri karena kita ini radio daerah

sebetulnya kalau kita mengandalkan analog atau radio

konvensionalnya aja kita akan berat untuk saat ini, karena

perkembangan zaman juga, apalagi daerah ini juga iklannya

sedikit kebanyakan dikota besar, jadi part time untuk waktu siar

masih tetap bisa berjalan karena kembali lagi kalau analog itu

hanya didengar saat mereka diperjalanan atau saat berkendara.

Makanya itu yang dibilang part time jadi emang bener-bener

waktu untuk radio. Tapi setelah itu ya kebanyakn mereka kembali

lagi ke radio streamingnya. Mau bagimanapun walaupun radio

sudah punya streaming tetap sekarang kan persaingannya banyak.

10. Bagaimana Radio Lazuar 94,1 FM bisa menerapkan 3M

(Multimedia, Multichannel, Multiplatform) ?

Jawaban: Saya meminta seluruh crew khususnya Penyiar dan

Marketing untuk menerapkan multimedia dalam artian seluruh

informasi yang disampaikan harus ada foto atau video, meskipun

basic kami ini audio. Dengan adanya foto atau video bahkan

tulisan, informasi yang kita sampaikan ini bisa dilihat, dibaca,

dan didengar oleh khalayak, sehingga kami punya bukti dalam

penyampaian informasi. Setelah informasi kami dapat dalam

berbagai format, baru diunggah di media sosial yang kami miliki.

Dan agar khalayak bisa menerima informasi yang kami

sampaikan bisa mengakses di media sosial kami dengan

Handphone atau mungkin laptop, computer yang dimiliki.

Apalagi Handphone, pasti kemana-mana orang bawa gadget itu,

banyak sekarang yang tidak mau ribet, butuh informasi yang

cepat, kemudahan akses, dan sebagainya. Dengan begini, seluruh

informasi atau berita yang kami sampaikan bisa diakses

dimanapun, dan kapanpun.

Daftar Lampiran Wawancara Narasumber 2

Cikampek, 24 Desember 2020

Durasi Wawancara 17 menit

Nama : Asep Ihsan Firmansyah

Alamat : Jl. IR. H. Juanda No.90 B Cikampek – 41373

Instansi : PT. Radio Bumi Lazuardi Jaya

Jabatan : Manajer Oprational dan Marketing Lazuar Radio

94,1 FM

Telpon : 08** *** *** (informasi meminta untuk

dirahasiakan)

1 . Apa Dampak Dari Mediamorfosis Radio Lazuar 94,1 FM

dalam pemasukan Iklan Ke Radio ?

Jawaban: Ya sebenernya kalau radio konvensional dan digitalnya

untuk iklan justru semakin meningkat mengingat juga sekarang

listeners lebih suka mendengar radio streamingnya ketimbang

raadio konvensional. Nah yang jadi masalah tuh disaat pandemi

untuk radio konvensional dan digital untuk iklan masih stabil tapi

dalam kondisi pandemi ini iklan lokal dan iklan nasional agak

sedikit berkurang karena mereka lebih dominan kebanyakan

WFH.untuk iklan lokal itu seperti toko-toko misalnya seperti toko

sepeda, toko elektronik, toko furniture, ada beberapa klien yang

menjawab bukan menolak, tapi bukan waktunya belum ada

bagetingnya, atau mereka lebih dominan ke medsos dulu padahal

radio lazuar sendiri untuk media digitalnya udah ada live

streaming kemudian sosial medianya juga aktif, kita bantu untuk

masalah media promosinya bahkan masuk ke konten youtube

seperti visit ke restoran dan review makanan. Itu nanti videonya

kita upload ke youtube dan diserahkan ke klien, nah itu untuk

iklan lokal karena kalau nasional kan emang ga ada review. Nah

untuk konvensional dan digital, untuk konvensionalnya sendiri

kita masih dari sekitaran kabupaten Karwang, Purwakarta,

Subang. Untuk kabupaten Karawang kita juga Cuma sampe kota

aja.

2. Media sosial berpengaruh tidak untuk Radio Digitalnya ?

Jawaban: Media sosial untuk segi promosi sangat berpengaruh

karena klien juga suka Follow akun kita, bahkan kita juga ada trik

dimana iklan disini sudah termasuk upload ke media sosial,

seperti iklan nasional juga kita upload di media sosialnya seperti

Telkomsel, Neo Coffe, Mie sedap.juga kita upload ke instagram,

untuk lokalnya ada Woi Cafe, Fresh Kitchen . itu semua kita

bantu juga promosikan lewat media sosialnya Lazuar Radio.untuk

media sosialnya juga membuat pendengar lebih percaya selain

melalui streamingnya kita juga bantu melalui media sosialnya,

dan Lauar Radio sendiri adalah media yang paling aktif di

Karawang. untuk mengiklan kan di media sosial baik iklan

nasional ataupun iklan lokal.

3. Kendala yang sering terjadi di Radio Digital dan

Konvensionalnya ?

Jawaban: Biasaya untuk radio digital kendalanya di Jaringan

Internet dan Software Live Streamingnya aja dan kedepannya

juga kan kita pengen live streaming via youtube sama instagram

itu nest kedepannya mudah-mudahan aja ada kemajuan

insyaAllah di tahun 2021 kita akan realisasikan.

4. Apa keuntungan Bagi Radio terutama Marketing Dengan

adanya Radio Digital ?

Jawaban: Sangat besar pengaruhnya, mencapai 50 persen. Jika

dulu mengakses sulit, sekarang menjadi lebih mudah. Sempat ada

beberapa klien yang tahunya dari streaming, sehingga minat

pasang sama kami. Ada juga beberapa pendengar yang membeli

produk mereka tahunya juga dari streaming Radio Lazuar 94,1

FM. Sehingga dengan begitu kan, banyak audien yang berpikir oh

ada streamingnya jadi produknya bisa diakses dimana saja dan

siapa saja. Dan dengan adanya konvergensi ini, kami jadi bisa

mendapatkan iklan nasional. Itu yang menjadi salah satu alasan

pendapatan kita juga meningkat

Daftar Lampiran Wawancara Narasumber 3

Cikampek, 29 Desember 2020

Durasi Wawancara 5 menit

Nama : Alghifari

Alamat : Jl. IR. H. Juanda No.90 B Cikampek – 41373

Instansi : PT. Radio Bumi Lazuardi Jaya

Jabatan :Penyiar Radio Lazuar Radio 94,1 FM

Telpon : 08** *** *** (informasi meminta untuk

dirahasiakan)

1. Apa dampak dari Konvergensi Media yang diterapkan

Radio Lazuar 94,1 FM bagi Penyiar dan pendengar ?

Jawaban: Dengan adanya konvergensi ini sebenarnya sangat

memudahkan, dalam siaran mulai dari penyiar dan bahkan

pendengar. Bagi penyiar dengan adanya konvergensi lebih

mudah, misalkan ada Facebook, WhatsApp, atau Radio Digital

apabila digabungkan pasti akan mengembangkan informasi yang

akan disampaikan kepada pendengar. Dengan adanya

konvergensi pendengar menjadi percaya akan informasi yang kita

sampaikan lewat audio, karena mereka bisa melihat sendiri di

sosial media dan Radio Digital. Gatekeeper juga demikian,

misalkan ada penelpon, tidak hanya informasi lisan, pasti ada foto

pendukungnya. Walaupun kita memanfaatkan media sosial untuk

menyampaikan informasi, tetapi pasti ada perbedaannya dengan

bahasa siaran, kami lebih sering menggunakan bahasa tutur yang

lebih luwes agar sampai pendengar bisa mengerti, sehingga kami

dan pendengar seperti mengobrol biasa dan sebisa mungkin

memberikan bayangan dan gambaran yang jelas, karena sifat

radio theater of mind. Berbeda di media sosial yang lebih detail

sesuai kaidah jurnalistik dan sudah disertakan foto, sehingga

khalayak bisa melihat, membaca dan membayangkan sendiri dari

apa yang mereka akses di media sosial, tidak sampai disitu

jikalau di media sosial khalayak bisa langsungberkomentar dan di

Radio Digital Pendengar juga bisa Berinteraksi Langsung dengan

penyiar melalui fitur Live chat yangadadiaplikasiradiodigital.

Daftar Lampiran Wawancara Narasumber 4

Cikampek, 2 Desember 2020

Durasi Wawancara 10 menit

Nama : Neneng Athiatul Faiziyah

Alamat : Jl. Malabar, Malabar kec. Lengkong Kota Bandung,

Jawa Barat

Instansi : KPID Jawa Barat

Jabatan : Wakil Ketua KPID Jawa Barat

Telpon : 08** *** *** (informasi meminta untuk

dirahasiakan)

1. Menurut ibu bagaimana tentang perkembangan teknologi

penyiaran saat ini khususnya radio konvensional yang

bermediamorphosis menjadi radio digital?

Jawaban: Perkembangan Jawa Barat memiliki lembaga penyiaran

terbanyak di Indonesia, SD sekarang tahun 2020 mencapai 417, dan

radio Terdiri dari 221 radio swasta., sebagiannya Radio LPP, dan

LPK. Pertumbuhan dan eksistensi LP radio berkembang dinamis

(dengan data banyak yag mengajukan baru, perpanjangan, perluasan

jaringan, daerah, dll), meski ada bagian fuktatifnya pada LP radio

tertentu, mislanya kurangnya SDM, modal, dll Berbicara Radio

Konvesional, adalah istilah umum yang selalu dihadapkan dengan

Digital, Adapun istilah regulasinya nya adalah LP atau Radio analog

terrestrial, dan sekarang menuju digital teretsrtial. Eksistensi radio

sudah diatur dalam permen no 17 th 2005 tentahg spektrum radio,

dan permenkominfo No 21 tahun 2009 tentang standar penyiaran

digital untuk radio pada Vita VHF. Sebenarnya, terkait dengan

Digitalisasi penyiaran yang sedang ramai, trending, booming

sekarang ini, bukan hal yang baru, karena sejak jaman rencana

perubahan RUU penbyuiaran tahap awal sudah diwacanamakan

tentang digitalisasi, termasuk pada masa Mentri Tufatul sembiring.

Sekrang, digitalisasi penyiran menjadi keharusan dan keniscayaan,

baik secara infra struvtuire post, content dgital brroadcast post, dll

Dan, regulasi UU dalam Omnibuslaw UU Cipta kerja memasukan

penyiaran tentang digitalisasi Ruang Digital dalam UU yang baru

tertesbut, membuka peluang bagian prniaran digital, termasuk bagi

penyiaran di Jawa Barat

2.Bagaimana kebijakan KPID untuk radio konvensional yang

bermediamorphosis menjadi radio digital?

Jawaban: KPID jabar memiliki concern terhadap penyiapan ke arah

Digitalisasi Penyiaran termasuk radio, dalam pengertian

Konvergensi Media ke arah online, dan mgrasi equipment secar

bertahap...ke arah digital equipment, termasuk mendorong formulasi

siaran digital..dengan tetap memperhatikan konten diguital yang

narik dan mendididik Program yang dlakukan dengan : sosialisasi ke

arah digital dan konvergensi media, tema-tema dgital dalam berbagai

kegiatan workshop, FGD, seminar, literasi, dll, dan anungerah

penyiaran denag tema Penyiaran Go to Digital. KPID jabar

menekankan digital penyiaran sebagai open mind penyiaran

kedepan, yang sejalan dengan perkembangan ICT, information,

communication dan Technologies. dengan tetap mengusung secara

kreatif, produktif dan mendidik dengan konten lokal LP Penyiaran

Radio di Jabar bisa menjadi Icon dan berkompetisi dengan sehat dan

positif bagi daerah lain, karena market dan demografi jawa barat

yang sangat luas dan marketble.

3. Harapan KPID untuk Radio lokal yang ada di Jawa Barat?

Jawaban: Harapan KPID untuk Radio lokal yang ada di Jawa Barat.

KPID jabar, memiliki harapan besar bahwa LP radio Lokal di Jawa

barat memiliki kesiapan, kemampuan, kerativitas, kekuatan, dan

peluang untuk menghadap era digital media, era konvergensi media

digital, yang merupakan era metamorphosis dalam penyiaran. LP

radio lokal di Jawa barat memiliki trademark broadacsting yang

bagus, dalam : sumber materi kontel lokal, Konten lokal yang

variatif antara tradisional dan modern kontemporer, SDM unggul

dan komtetif dengan banyak nya akademisi, penyiar, host, dari Jabar;

memiliki kreator2 lokal yang kompetetif; Bisa cepat adaftif dengan

situasi dan kondisi perkembangan ICT, dll

Daftar Lampiran Wawancara Narasumber 5

Cikampek, 29 Desember 2020

Durasi Wawancara 5 menit

Nama :Adie Septian

Alamat :Batam, Kepulauan Riau

Instansi : -

Jabatan : Pendengar Radio Lazuar 94,1 FM

Telpon : 08** *** *** (informasi meminta untuk

dirahasiakan)

1. Sebenernya dengan adanya Radio Digital dan Sosial Media

Radio Lazuar apa keuntungan untuk pendengar ?

Jawaban: Dengan adanya penyampaian informasi berbagai macam

seperti itu kita tidak hanya membayangkan sendiri, kalau radio

manual kan kita membayangkan sendiri, seperti apa ya yang

dimaksud, nah kalau ada fotonya atau ada videonya, kita jadi tahu

kebenarannya, kita tahu informasi nyatanya tanpa harus

membayangkan. Adanya media sosial Radio Lazuar kan kita bisa

langsung ikut komentar, apalagi saya juga berteman dengan

Facebooknya Radio Lazuar, saya jadi tahu informasi apa saja yang

disampaikan. Kalau ingin melihat lagi informasi yang sudah pernah

disampaikan tinggal dicari lagi kebawah-bawah seperti itu, kalau di

radio manual kan hanya sekilas saja. Sangat membantu, karena pasti

semua orang pasti pegang HP. Sebenarnya kalau radio manual pasti

ada juga aplikasinya di HP, tapi kan jaraknya terbatas. Nah dengan

adanya streaming saya yang tiggal di Batam juga bisa mendengarkan

siaran Radio Lazuar selain itu kita juga bisa langsung request dengan

melalui fitur live chat yang ada di aplikasi radio streamingnya.

Dengan adanya Facebook, Instagram, kita sendiri juga tidak bingung

dengan jarak. Bisa dipakai dimanapun dan kapanpun dengan HP

kita, lebih simple kalau bisa terhubung di HP.

2. Selain itu apakah dengan menggunakan aplikasi streaming

Radio Lazuar 94,1 FM dapat memudahkan anda untuk

menemukan informasi ?

Jawaban: Sangat berdampak bagus, karena saya bisa mendapatkan

informasi yang mendalam. Apalagi posisi saya saat ini Batam.

Dengan adanya informasi yang diberi foto, atau video berarti saya

tau bahwa informasi tersebut benar karena ada buktinya, apakah

berita tersebut benar atau bohong. Saya sendiri juga bisa tahu di

kampung halaman saya, khususnya Karawang itu ada berita-berita

apa saja, bisa dibilang mengobati rasa rindu saya terhadap kampung

halaman. Kalau saya sendiri sebenarnya tidak punya Facebook, jadi

mungkin tidak tau informasi-informasi dari Lazuar Radio yang

diunggah di Facebook. Saya punyanya WhatsApp dan Instagram,

jadi saya taunya informasi di Instagram, atau di grup WhatsApp.

Apalagi Radio Lazuar kan ada grup WhatsApp bagi pendengar,

kebetulan saya gabung di grupnya, jadi tau kabar teman-teman

Karawang. Dan informasi yang diunggah di media sosial menurut

saya sangat positif, apalagi kalau orang sekarang kan lebih suka

mengakses sosial media, jadi informasi yang disampaikan cepat

diterima. Saya sendiri kalua tidak on di Instagram, saya dengerin

radio lewat streaming, bisa sampai Batam. Dan itu mempermudah.

Jadi walaupun saya di luar negeri bisa tau informasi terupdate

kampung halaman. Saya lebih pakai Handphone, ya saya

berterimakasih ke Radio Lazuar, karena informasi yang disampaikan

bisa saya akses lewat Handphone saya. Apalagi lazuar menggunakan

internet, coba kalau tidak ada internet dan siaran biasa, pasti

gelombangnya tidak sampai sini, dan tidak bisa saya akses di

Handphone saya. Menurut saya bisa lebih irit sih, posisi saya jauh.

Selain itu saya juga bisa berbagi informasi dari sini juga. Saya juga

mendapat banyak teman meskipun hanya lewat grup WhatsApp,

tetapi itung-itung menambah silaturahmi.

Dokumentasi

Wawancara Bersama Bapak Ade Chandra Selaku Direktur Utama

Radio Lazuar 94,1 FM

Wawancara Bersama Bapak Asep Iksan Firmansyah Selaku

Manajaer Operational dan Marketing Radio Lazuar 94,1 FM

Wawancara Melalui Whats app

Bersama Ibu Neneng Athiatul Faiziyah

selaku Wakil Ketua KPID Jawa Barat

Ruang Siaran Radio Lazuar 94,1 FM

Foto Bersama Crew Radio Lazuar 94,1 FM