Web viewDalam makalah ini dipaparkan mengenai dasar ... Penalaran merupakan proses berfikir,...
Transcript of Web viewDalam makalah ini dipaparkan mengenai dasar ... Penalaran merupakan proses berfikir,...
KONSEP DAN JENIS-JENIS PENELITIAN
Pengampu: Prof. Dr. Sutama, M.Pd.
Disusuun guna memenuhi tugas Penelitian Pendidikan Matematika
Disusun Oleh:
1. Suharsih (A 410 080 056)
2. Lia Indriani (A 410 080 057)
3. Rita Fitrianti (A 410 080 071)
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2011
i
KATA PENGANTAR
Bismillahirrohmannirrohim.
Alhamdulillah segala puji syukur bagi Allah SWT, atas segala rahmat dan
karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah konsep dan jenis
jenis penelitian. Dalam makalah ini dipaparkan mengenai dasar - dasar penelitian
sampai pada bagaimana menyusun langkah-langkah penelitian tentang masalah
pendidikan atau kurikulum dan pembelajaran.
Makalah ini ditulis selain untuk memenuhi tugas kuliah Penelitian
Pembelajaran Matematika juga diharapkan dapat di gunakan sebagai tambahan
bahan acuan dalam melakukan penelitian. Penelitian merupakan salah satu
kegiatan penting yang hendaknya mampu dilakukan oleh tenaga pendidik dan
kependidikan. Oleh karena itu, pemahaman dan kemampuan teknis yang berkaitan
dengan metode penelitian harus dikuasai dan dipraktekkan.
Makalah ini kami susun dengan kerja keras dan kesungguhan hati, namun
tak ada gading yang tak retak, oleh karena itu apabila banyak terdapat kekurangan
diharapkan kritik dan saran yang membangun. Dan sebelumnya diucapkan terima
kasih.
Walhamdulillaahirrobbil’alamiin.
Surakarta, 17 Maret 2011
Penulis
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL…………………………………………….…………......... i
KATA PENGANTAR……………………………………………………………. ii
DAFTAR ISI…………………………………………………………………...... iii
BAB I PENDAHULUAN ………………………………………………..…….... 1
A. Latar Belakang……………………………………………………………. 1
B. Rumusan Masalah……………………………………………………........ 1
C. Tujuan…………………………………………………………………….. 1
1.Tujuan Umum……………………………………………………….1
2.Tujuan Khusus…………………………………………………........2
D. Manfaat…………………………………………………………………… 2
1.Manfaat Teoritis……………………………………...…………...... 2
2.Manfaat Praktis…………………………………………………...... 2
BAB II KAJIAN TEORI ………………………………………………………… 3
BAB III ISI ………………………………………………………………………. 4
A. Makna penelitian………………………………………………………...4
1. Perlunya penelitian…………………………………………………... 4
2. Pemecahan masalah…………………………………………………..4
3. Pengertian penenlitian……………………………………………….. 5
4. Penelitian sebagai pencarian ilmiah yang berpola. …………………. 5
5. Pencarian ilmiah……………………………………………………... 6
6. Pecarian berpola……………………………………………………... 6
B. Karakteistik dan langkah-langkah penelitian…………………………… 7
1. Karakteristik penelitian pendidikan …………………………………..
7
2. Langkah-langkah penelitian…………………………………………...
8
C. Jenis-jenis penelitian. ……………………………………………........... 9
iii
1. Berdasarkan pendekatan …………………………………………...…
9
2. Berdasarkan fungsinya……………………………………………….
10
3. Berdasarkan tujuannya. ……………………………………………...
12
BAB IV PEMBAHASAN ……………………………………………………... 13
A. Makna penelitian……………………………………………………….13
B. Karakteistik dan langkah-langkah penelitian………………………….. 13
C. Jenis-jenis penelitian. …………………………………………………. 14
BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, SARAN ………………………………….. 15
A. Simpulan………………………………………………………............. 15
B. Implikasi………………………………………………………………..16
C. Saran……………………………………………………………………16
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………17
iv
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Penelitian dapat dilakukan apabila kita sudah mengetahui
konsepnya. Sebelum itu kita dapat mengartikan penelitian itu adalah suatu
proses pengumpulan dan analisis data yang dilakukan secara sistematis dan
logis untuk mencapai tujuan tertentu. Dalam melakukan penelitian adapun
langkah – langkah yang harus diketahui sebagai acuan penelitian sehingga
susunannya menjadi sistematis dan logis.
Seorang peneliti harus mengetahui penelitiannya dilakukan dengan
cara kualitatif atau kuantitatif. Karena dalam suatu penelitian ada jenis - jenis
penelitian yang digunakan oleh peneliti.
Dalam suatu penelitian ada kendala yang dialami sehingga peneliti
harus mempunyai strategi yang harus digunakan. Apabila peneliti mampu
menguasai konsep serta cara yang tepat dalam penelitian maka peneliti itu
akan sedikit mengurangi hambatan – hambatan yang dihadapi sehinggga
penelitian dapat berjalan dengan baik.
Dalam kenyataaannya penelitian dapat dilaksankan dengan baik
apabila dilakukan berdasarkan konsep yang telah ditentukan.
B. Rumusan masalah
v
1. Apa makna penelitian?
2. Bagaimana karakteristik dan langkah-langkah penelitian?
3. Apa saja jenis-jenis penelitian?
C. Tujuan
1. Tujuan umum
Meningkatkan pengetahuan pembaca mengenai penelitian.
2. Tujuan khusus
Meningkatkan pengetahuan pembaca mengenai konsep dan jenis
penelitian sehingga dapat membantu dalam penyusunan penelitian.
D. Manfaat
1. Manfaat teoritis
Penulisan makalah ini diharapkan agar mahasiswa mampu dalam
mengembangkan bakat yang dimilikinya serta dikemudian hari mahasiswa
mampu membuat PKM-AI. Mahasiswa dapat mengembangkan dan
menyalurkan bakat yang dimiliki serta dapat mengeluarkan kreativitas
yang dimilikinya.
2. Manfaat Praktis
Siswa dapat memperoleh pengalaman dengan melakukan
observasi karena penelitian itu membutuhkan bukti yang nyata. Siswa juga
dapat mengamati langsung perkembangan yang sedang diteliti.
vi
BAB IIKAJIAN TEORI
1. Konsep : suatu gagasan atau ide yang relative sempurna dan bermakna.
Woodruff (dalam amin, 1987).
2. Kerlinger(1998) menyebutkan bahwa “… a theory as set of interrelated
constructs and propositions that specify relation among variables to
explain and predict phenomena”.
3. Menurut Walberg, ada 5 langkah mengembangkan pengetahuan melalui
peneniltian, yaitu;
a. Mengidentifikasi masalah penenlitian.
b. Melakukan studi empiris
c. Melakukan replikasi/pengulangan.
d. Menyatukan (sintesis) dan mereviu.
e. Menggunakan dan mengevaluasi oleh pelaksana.
4. Ada 4 langkah pencarian ilmiah menurut McMillan dan Schumacher
(2001) antara lain sbb:
a. Define a problem
b. State the hypothesis to be tested
c. Collect and analyze data
d. Interpreter the result and draw conclusion about the problem
5. Menurut John Dewey(Sugmadinata, 2005) pencarian ilmiah dibagi atas 5
langkah, yaitu;
a. Mengidentifikasi masalah.
b. Merumuskan dan membatasi masalah.
c. Menyusun hipotesis.
d. Mengumpulkan dan menganalisis data.
e. Menguji hipotesis dan menarik kesimpulan.
vii
BAB III
ISI
A. Makna penelitian
1. Perlunya penelitian
Ada empat hal yang melatar belakangi perlunya penelitian, di
antaranya:
a. Pengetahuan, pemahaman, dan kemampuan manusia yang sangat
terbatas. Hal itu jelas seringkali menimbulkan kecemasan, rasa
takut, dan rasa terancam.
b. Manusia memiliki dorongan untuk mengetahui. Bagi sebagian
orang jawaban-jawaban sepintas dan sederhana mungkin sudah
memberikan kepuasan, tetapi bagi orang-orang tertentu, misalnya
para ilmuwan, peneliti dan mungkin juga para pemimpin
dibutuhkan jawaban yang lebih mendalam, lebih rinci, dan lebih
komperhensif.
c. Manusia di dalam kehidupannya selalu dihadapkan pada masalah,
tantangan, ancaman, dan kesulitan. Hal tersebut membutuhkan
peyelesaian, namun tidak semua masalah dapat segera
diselesaikan. Masalah yang kompleks membutuhkan penelitian
untuk pemecahan dan penyelesaiannya.
d. Manusia merasa tidak puas dengan apa yang dicapai, dikuasai, dan
dimilikinya, ia selalu ingin lebih baik dan lebih sempurna.semua
itu dapat dicapai melalui penenlitian.
2. Pemecahan masalah
Banyak cara yang dilakukan manusia untuk memecahkan masalah
yang dihadapinya, antara lain:
a. Pemecahan masalah secara tradisional, misalnya kebiasaan
memotong padi dengan menggunakan anai-anai, meskipun lama
tetap saja dilakukan.
viii
b. Pemecahan masalah secara dogmatis, baik menggunakan dogma
agama, masyarakat atau hukum, misalnya seorang pencuri
dipotong tangannya, pezina diarak keliling kampung,dll.
c. Pemecahan masalah secara intuitif, yaitu berdasarkan bisikan hati,
misalnya seorang ibu kebingungan, anaknya yang masih kecil
terlambat pulang sekolah, bisikan hatinya mengatakan coba telepon
neneknya dan betulkah anak tersebut pulang ikut neneknya.
d. Pemecahan masalah secara emosional, misalnya pintu terkunci
dibuka dengan cara didobrak.
e. Pemecahan masalah secara spekulatif, misalnya suara radio
berhenti lalu radionya di goyang-goyang dan ternyata bersuara
lagi.
f. Pemecahan masalah melalui penelitian.
3. Pengertian penenlitian
Penelitian merupakan upaya untuk memngembangkan
pengetahuan, mengembangkan dan menguji teori. Menurut Walberg, ada 5
langkah mengembangkan pengetahuan melalui peneniltian, yaitu;
a. Mengidentifikasi masalah penenlitian.
b. Melakukan studi empiris
c. Melakukan replikasi/pengulangan.
d. Menyatukan (sintesis) dan mereviu.
e. Menggunakan dan mengevaluasi oleh pelaksana.
4. Penelitian sebagai pencarian ilmiah yang berpola.
Tujuan akhir suatu ilmu adalah mengembangkan dan menguji
teori. Mengenai teori, kerlinger (1998) merumuskan 3 hal penting dalam
suatu teori yaitu:
a. Suatu teori di bangun oleh seperangkat proposisi dan konstruk.
b. Teori menegaskan hubungan diantara sejumlah variabel.
c. Teori menjelaskan dan memprediksi fenomena-fenomena.
ix
5. Pencarian ilmiah
Pencarian imiah adalah sutu kegiatan untuk menemukan
pengetahuan dengan menggunakan metode - metode yang diorganisasikan
secara sistematis, mengumpulkan, menganalisis dan menginterpretasikan
data.
Ada 4 langkah pencarian ilmiah menurut McMillan dan
Schumacher (2001) antara lain sbb:
a. Define a problem
b. State the hypothesis to be tested
c. Collect and analyze data
d. Interpreter the result and draw conclusion about the problem
Menurut John Dewey(Sugmadinata, 2005) pencarian ilmiah dibagi
atas 5 langkah, yaitu;
a. Mengidentifikasi masalah.
b. Merumuskan dan membatasi masalah.
c. Menyusun hipotesis.
d. Mengumpulkan dan menganalisis data.
e. Menguji hipotesis dan menarik kesimpulan.
6. Pecarian berpola
Pencarian berpola merupakan suatu prosedur pencarian dan
pelaporan dengan menggunakan cara - cara dan sistematika tertentu,
disertai penjelasan dan alasan yang kuat. Laporan dari pencarian berpola
berisi perpaduan antara argumen - argumen yang didukung oleh data
dengan proses nalar, yang disusun dan dipadatkan menghasilkan
kesimpulan yang berbobot.
x
B. Karakteistik dan langkah-langkah penelitian
1. Karakteristik penelitian pendidikan
a. Objektifitas
Dalam prosedurnya penelitian menggunakan teknik
pengumpulan dan analisis data yang memungkinkan di buat
interpretasi yang dapat dipertanggungjawabkan.
b. Ketepatan
Penelitian harus memiliki tingkat ketepatan, secara teknis
instrument pengumpulan datanya harus memiliki validitas dan
reliabilitas yang memadai, desain penelitian, pengambilan sampel
dan teknik analisisnya tepat.
c. Verifikasi
Penelitian dapat diverifikasi dalam arti dikonfirmasikan,
direvisi dan di ulang dengan cara yang sama atau berbeda.
d. Penjelasan ringkas
Tujuan akhir dari suatu penenlitian adalah mereduksi realita
yang kompleks ke dalam penjelasan yang singkat.
e. Empiris
Secara umum empiris kesimpulan berdasarkan atas
penyertaan-penyertaan yang diperoleh dengan menggunakan
metode penelitian yang sistematik, bukan berdasarkan pendapat
atau kekuasaan.
f. Penalaran logis
Penalaran merupakan proses berfikir, menggunakan prinsip
- prinsip logika deduktif atau induktif.
g. Kesimpulan kondisional
Penelitian perilaku dan juga ilmu kealaman tidak
menghasilkan kepastian sekalipun kepastian relatif.
xi
2. Langkah-langkah penelitian
a. Mengidentifikasi masalah
Kegiatan penelitian dimulai dengan mengidentifikasi
masalah penting.
b. Merumuskan dan membatasi masalah
Perumusan masalah merupakan perumusan dan pemetaan
faktor-faktor atau variabel - variabel yang terkait dengan fokus
masalah.
c. Melakukan studi kepustakaan
Studi kepustakaan merupakan kegiatan untuk mengkaji
teori yang mendasari penelitian.
d. Merumuskan hipotesis.
Rumusan hipotesis dibuat apabila penelitiannya
menggunakan pendekatan kuantitatif dengan pengolahan data
statistik inferensial.
e. Menentukan desain dan metode penelitian.
Desain penelitian berisi rumusan tentang langkah - langkah
penelitian dengan menggunakan penelitian metode penelitian,
teknik pengumpulan data, dan sumber data tertentu.
f. Menyusun instrument dan mengumpulkan data.
Kegiatan pengumpulan data didahului oleh penentuan
teknik, penyusunan dan pengujian instrumen pengumpulan data
yang akan digunakan.
g. Menganalisis data dan menyajikannya.
Analisis data menjelaskan teknik dan langkah - langkah
yang ditempuh dalam mengolah atau menganalisa data.
h. Menginterpretasikan temuan, membuat kesimpulan dan
rekomendasi.
Interpretasi dibuat dengan melihat makna hubungan antar
temuan yang satu dengan yang lainnya. Kesimpulan merupakan
xii
penarikan generalisasi interpretasi temuan pendidikan. Terhadap
kesimpulan disusun implikasi dan rekomendasi atau saran.
C. Jenis-jenis penelitian.
1. Berdasarkan pendekatan
Penelitian kuantitatif Penelitian kualitatif
Asumsi
tentang
realita
konsep positivisme yang
bertolak dari asumsi
bahwa realita bersifat
tunggal, fixed, stabil,
lepas dari kepercayaan
dan individual
Konsep konstruktivisme
bahwa realita bersifat
jamak, menyeluruh dan
merupakan satu kesatuan
yang tidak dipisahkan
Tujuan
penelitian
Mencari hubungan dan
menjelaskan sebab
perubahan dan fakta
sosial yang terukur
Memahami fenomena
sosial dari perspektif
partisipan
Metode dan
proses
penelitian
Serangkaian langkah –
langkah (prosedur baku)
Strategi dan proses
penelitian yang sangat
fleksibel.
Kajian khas Rancangan penelitian
eksperimental
Kajian etnografis
Peranan
penelitian
Terlepas dari obyek yang
diteliti
Berbaur dengan situasi
yang diteliti
Pentingnya
konteks
dalam
penelitian
Menemukan generalisasi
universal yang bebas dari
konteks situasi
Meyakini pengarug
situasi yang diamati
.
xiii
2. Berdasarkan fungsinya
a.Penelitian dasar
Penelitian dasar diarahkan pada pengujian teori,dengan hanya
sedikit atau bahkan tanpa menghubungkan hasilnya untuk kepentingan
praktik. Penelitian dasar tidak diarahkan untuk memecahkan masalah-
masalah sosial, namun tujuannya yaitu menambah pengetahuan dengan
prinsip-prinsip dasar dan hukum-hukum ilmiah, meningkatkan
pencarian dan metodologi ilmiah.
b.Penelitian terapan
Penelitian ini menguji manfaat dari teori - teori ilmiah,
memgetahui hubungan empiris dan analitis dalam bidang - bidang
tertentu. Penelitian terapan berfungsi untuk mencari solusi tentang
masalah - masalah dalam bidang tertentu.
c.Penelitian evaluatif
Penelitian evaluatif difokuskan pada suatu kegiatan dalam
suatu unit tertentu. Penelitian evaluatif yang komperhensif
memerlukan data kuantitatif dan kualitatif dari beberapa studi yang
terkait.
Ada dua macam penelitian evaluatif, yaitu penelitian
tindakan dan penelitian kebijakan. Penelitian tindakan dilakukan oleh
para pelaksana untuk memecahkan masalah yang dihadapi atau
memperbaiki suatu pelaksanaan kegiatan. Penelitian tindakan
menekankan baik pada proses maupun hasil dari perubahan-perubahan
strategi dn teknik yang di gunakan. Sedangkan penelitian kebijakan
memfokuskan kajiannya pada kebijakan yang lalu atau yang berlaku
sekarang, dan di arahkan untuk:
Meneliti formlasi-formulasi kebijakan
Menguji pelaksanaan suatu program terkait dengan suatu
kebijakan
Menguji efektifitas dan efisiensi kebijakan.
xiv
Perbedaan antara penelitian Dasar, Terapan, Evaluatif
menurut McMillan dan Schumacher (2001)
Penelitian Dasar Penelitian Terapan Penelitian Evaluatif
Bidang
Penelitian
Penelitian
bidang fisik,
perilaku sosial
Bidang aplikasi
kedokteran,
rekayasa,
pendidikan
Pelaksanaan
berbagai kegiatan,
program pada
berbagai tempat
dan lembaga
Tujuan Menguji teori,
dalil, prinsip
dasar.
Menentukan
hubungan
empiris antara
fenomena dan
mengadakan
generalisasi
analitis
Menguji kegunaan
teori dalam bidang
tertentu.
Menentukan
hubungan empiris
dan generalisasi
analitis dalam
bidang tertentu.
Mengukur manfaat,
sumbangan dan
kelayakan program
atau kegiatan
tertentu.
Tingkat
Generalisasi
Abstrak, umum. Umum tetapi pada
bidang tertentu
Konkrit, spesifik
dalam aspek
tertentu. Diterapkan
dalam praktek
aspek tertentu.
Penggunaan
Hasil
Menambah
pengetahuan
ilmiah dari
prinsip – prinsip
dasar dan
hukum tertentu.
Meningkatkan
Menambah
pengetahuan yang
didasarkan
penelitian dalam
bidang tertentu.
Meningkatkan
penelitian dan
Menambah
pengetahuan yang
didasarkan
penelitian tentang
praktik
tertentu.Meningkat
kan penelitian dan
xv
metodologi dan
cara – cara
pencarian.
metodologi dalam
bidang tertentu.
metodologi tentang
praktik tertentu
membantu dalam
penentuan
keputusan dalam
bidang tertentu.
3. Berdasarkan tujuannya.
1) Penelitian deskriptif
Penelitian deskriptif ditujukan untuk mendeskripsikan
suatu keadaan atau fenomena - fenomena apa adanya. Dalam
penelitian ini dapat digunakan pendekatan kuantitatif,
pengumpulan dan pengukuran data yang berbentuk angka-angka,
atau pendekatan kualitatif, penggambaran keadaan secara naratif
kualitatif.
2) Penelitian prediktif
Penelitian prediktif ditujukan untuk memprediksi atau
memperkirakan apa yang akan terjadi atau berlangsung pada saat
yang akan datang berdasarkan hasil analisis keadaan saat ini.
3) Penelitian improftif
Penelitian improftif ditujukan untuk memperbaiki,
meningkatkan atau menyempurnakan suatu keadaan, kegiatan atau
pelaksanaan suatu program.
xvi
BAB IV
PEMBAHASAN
Dari bab III disebutkan sebab-sebab mengapa orang melakukan penelitian:
a. Pengetahuan, pemahaman, dan kemampuan manusia yang sangat
terbatas. Hal itu jelas seringkali menimbulkan kecemasan, rasa
takut, dan rasa terancam.
b. Manusia memiliki dorongan untuk mengetahui. Bagi sebagian
orang jawaban-jawaban sepintas dan sederhana mungkin sudah
memberikan kepuasan, tetapi bagi orang-orang tertentu, misalnya
para ilmuwan, peneliti dan mungkin juga para pemimpin
dibutuhkan jawaban yang lebih mendalam, lebih rinci, dan lebih
komperhensif.
c. Manusia di dalam kehidupannya selalu dihadapkan pada masalah,
tantangan, ancaman, dan kesulitan. Hal tersebut membutuhkan
peyelesaian, namun tidak semua masalah dapat segera
diselesaikan. Masalah yang kompleks membutuhkan penelitian
untuk pemecahan dan penyelesaiannya.
d. Manusia merasa tidak puas dengan apa yang dicapai, dikuasai, dan
dimilikinya, ia selalu ingin lebih baik dan lebih sempurna.semua
itu dapat dicapai melalui penelitian.
Dalam melakukan aktifitasnya, manusia sering mengalami banyak
kendala. Manusia adalah satu-satunya makhluk hidup yan dianugerahi
akal. Dengan akalnya manusia mempunyai hasrat ingin tahu dan
mengagumi alam semesta. Dengan akal pula manusia mampu memikirkan
kelangsungn dan kemajuan peradabannya.
Karunia akal bagi manusia dan sifat alam yang harus dijelaskan
menimbulkan pertanyaan dn masalah dalam diri manusia. Keacakan alam
mendorong manusia menjinakkan dengan menyederhanakan dan
menjelaskannya. Ikhtiar untuk menjelaskan gejala alam dan menjawab
xvii
hasrat ingin tahu membutuhkan penelitian sebagai sarananya. Dalam
melakukan penelitian, manusia membutuhkan pengetahuan yang luas.
Pengetahuan adalah hasil dari tahu. Menurut poedjawijatna(1998:22-23)
Pengetahuan mempunyai dua tingkatan, yaitu:
1. Pengetahuan biasa adalah pengetahuan yang digunkan orang dalam
hidupnya sehari-hari tanpa mengetahui seluk-beluk yang sedalam-
dalamnya dan seluas-luasnya. Misalnya tahu bahwa air akan mendidih jika
dipanaskan.
2. Pengetahuan ilmu. Penimgkatan biasa manusia meningkat menjadi ilmu.
Menurut poedjawijatna (1998:24-26), pengetahuan yang meningkat
menjadi ilimu harus mempunyai sifat ilmiah sbb:
a. Ilmu harus sesuai dengan obyeknya. Pengetahuan harus sesuai
dengan aspek yang di ketahui.
b. Ilmu harus bermetode
Metode adalah jalan tertentu untuk mencapai kebenaran.
c. Ilmu harus universal.
Ilmu harus merupakan pengetahuan umum. Pengetahuan yang khusus
bukanlah ilmu.
d. Ilmu harus bersistem
Ilmu yang umum harus merupakan susunan dari hal yang ada
hubungannya satu sama lain.
Dari bab III di jelaskanmengenai cara-cara pemecahan masalah adalah
sebagai berikut:
Banyak cara yang dilakukan manusia untuk memecahkan masalah
yang dihadapinya, antara lain:
a. Pemecahan masalah secara tradisional, misalnya kebiasaan
memotong padi dengan menggunakan anai-anai, meskipun lama
tetap saja dilakukan.
xviii
b. Pemecahan masalah secara dogmatis, baik menggunakan dogma
agama, masyarakat atau hukum, misalnya seorang pencuri dipotong
tangannya, pezina diarak keliling kampung,dll.
c. Pemecahan masalah secara intuitif, yaitu berdasarkan bisikan hati,
misalnya seorang ibu kebingungan, anaknya yang masih kecil
terlambat pulang sekolah, bisikan hatinya mengatakan coba telepon
neneknya dan betulkah anak tersebut pulang ikut neneknya.
d. Pemecahan masalah secara emosional, misalnya pintu terkunci
dibuka dengan cara didobrak.
e. Pemecahan masalah secara spekulatif, misalnya suara radio
berhenti lalu radionya di goyang-goyang dan ternyata bersuara
lagi.
f. Pemecahan masalah melalui penelitian.
Pemecahan masalah dapat didekati dengen metode ilmiah dan non
ilmiah. Menurut (Suryabrata,1990:5) yang termasuk pendekatan
non ilmiah adalah:
1. Akal sehat
Akal sehat adalah konsep yang di rangkaikan dengan dalil-dalil
hipotesis dan teoritis. Misalnya: hukukman efektif diperlukan
dalam pendidikan.
2. Prasangka
Dengan akal sehat orang membuat generalisasi yang meluas
dengan prasangka.
3. Intuisi
Pedapat mengenai sesuatu berdasarkan atas pengetahuan yang
langsung dan di dapat dengan cara cepat melalui proses yang
tidk disadari atau di fikirkan dulu.
4. Penemuan kebetulan
Penemuan secara kebetulan bersifat tanpa rencana, tidak pastu,
tidak melalui langkah-langkah yang sistematik dn terkendali.
5. Penemuan ocba-coba
xix
Coba-coba adalah serangkaian percobaan tanpa kesadaran akan
pemecahan tertentu.
6. Pendapat otoritas ilmiah atau pikiran kritis
Otoritas uilmiah adalah orang-orang yang biasanya menempuh
pendidikan formal tinggi atau mempunyai pengalaman kerja ilmiah
dalam suatu bidang yang cukup banyak. Pendapat mereka hanya
didasarkan pada pemikiran logis.
Secara terminologis, penelitian memang miliki semangat mencari
secara terus-menerus. Penelitian merupakan proses dinamis yang
tidak mengenal akhir. Penelitian-meminjam istilah William Durant
dalam filsafat(suriasumantri,1998:22-24)-adalah pasukan marinir
yang diterjunkan pertama ke pantai untuk menguasai wilayah
pantai yang tidak diketahui manusia, untuk kemudian menyerahkan
kepada ilmu dan tegnologi sebagai pasukan infantry untuk
menyempurnakan kemenangan itu.
Diatas landasan yang dibangun oleh penelitian, ilmu pengetahuan
dan teknologi didirikan untuk mendirikan prestasi kemjuan hidup
manusia. Ketidaktahuan menimbulkan pertanyaan dalam benak
manusia dan penelitian berusaha memberikan jawaban atas
pertanyaan-pertanyaan itu..
Atas dasar itu Bass, Dunn, Norton, Stewart dan Tudiver ( 1972:1)
mendefinisikan penelitian sebagai usaha yang sistematik untuk
menyediakan jawaban-jawaban atas pertanyaan-pertanyaan.
Penelitian merupakan sebuah dialog dimana pertanyaan dirumusan
dalam rumusan masalah agar dapat dicari pemecahannya dalam
proses penelitian.
Metode ilmiah atau penelitian menghasilkan pengetahuan yang
lebih dapat dipertanggung jawabkan.
xx
Menurut suryabrata (1994), hal itu disebabkan karena tiga hal:
1. Pengetahuan di peroleh melalui penelitian ilmiah dan dibangun
diatas teori tertentu.
2. Teori berkembang melalui penelitian ilmiah yaitu penelitian yang
sistematik dan terkontrol berdasarkan data empiris
3. Teori dapat di uji kemantaban internalnya. Jika penelitian diulang
oleh oranglain menurut langkah yang serupa pada kondisi yang
sama akan memperoleh hasil yang sama. Pendekatan ilmiah akan
menghasilkan kesimpulan yang sama bagi hampir semua orang.
Sebagai pendekatan ilmiah, penelitian dilakukan dengan
serangkaian langkah yang sistematik, teratur dan terkendali.
Setiap langkah diarahkan menuju kepada pemecahan
masalah. Sebagai pedoman Descartes(poedjawijatna,
1998:27-28) menuliskan pedoman penyelidikan yaitu:
a. Jangan menerima suatu kebenaran jika tidak nyata kebenarannya
secara jelas.
b. Bagilah setiap kesulitan sesempurnanya dan carilah jawaban
secukupnya.
c. Aturlah pikiran dan pengetahuan dari yang sederhana meningkat
dari sedikit ke yang rumit.
d. Buatlah pengumpulan fakta yang sebanyak-banyaknya dan
selengkap-lengkapnya secara menyeluruh sampai kita tidak
khawatir kalau ada yang terlewatkan.
e. Secara garis besar terdapat dua pendekatan peneiltian dalam
lapangan ilmu social.
Perpisahan kedua pendekatan dilandasi oleh perbedaan jawaban
keduanya terhadap berbagai peranyaan seperti: apakah yang
dimaksud dengan kebenaran , bagaiman aikatan subjek dengan
objek agar diperoleh pengetahuan yang benar dan bagaimana
model ideal untuk mencapai kebenaran. Pertanyaan-pertanyaan itu
berpengaruh besar dalam pendekatan penelitian. Terdapat dua
xxi
variasi jawaban yang dapat di berikan untuk menjawab pertanyaan-
pertanyaan itu, variasi itu menimbulkan dua pendekatan dalam
metode penelitian yaitu pendekatan kuantitatif dan pendekatan
kualitatif.
Jenis-jenis penelitian1. Jenis penelitian berdasarkan pendekatan
a. Asumsi tentang realita
Penelitian kuantitatif dipengaruhi oleh faham filsafat empirisme, di
pelopri oleh Thomas hobbes, john locked an david hume.
Metodologi penelitian ini di pengaruhi oleh paham positifmeyang
dipeloporioleh auguste comte dan emile Durkheim. Comte
membagi tahap perkembangan pengetahuan manusia secara
berurutan menjadi 3. Yaitu tahap teologis, metafisik dan
posotif(soekanto,1997:34-35)
Menurut comte ilmu haruslah positif, bebas dari nilai dan
prasangka penafsiran, objektif dan terbuka untuk selalu di uji.
Penelitian kuantitatif memandang bahwa gejal social berupa
perilaku manusia, sebagaimana juga dalam penelitian alam,
bersifat objektif, terukur, dan dapat diramalkan karena gejala social
juga terikat hokum alam dimana respons perilaku objek merupakan
pengaruh dari stimulus yang dating kepadanya.
Metodologi penelitian ini mengambil nama penelitian kuantitatif
karena kualitas diskor kedalam angka kuantitatif dalam
pengumpulan dan analisis data. Prosedur ini ditempuh untuk
menghilangkan subjektivitas dalam hasil penelitian.
Penelitian kualitatif dipengaruhi oleh paham filsafat rasionalisme
yang dipelopori oleh Rene Descartes yang terkenal dengan
perkataannya, “saya juga berfikir bahwa saya ada”. Sumber
pengetahuan adalah akal, sebab dengan akal dapat di peroleh
xxii
kebenaran dengan metode deduktif seperti di contohkan dalam
ilmu pasti(achmadi,1995).
Metodologi penelitian ini disebut sebagai penelitian kualitatif
karena mempertahankan orisinalitas data dalam bentuknya yang
kualitatif, penelitian ini dikenal pula sebagai penelitian post-
positivisme. Istilah post-positivisme bagi penelitian kualitatif
disebabkan karena penelitian kualitatif lahir sesudah penelitian
positivistic dan merupakan reaksi ketidakpuasan atasnya.
b. Tujuan penelitian
Tujuan penelitian adalah untuk memperoleh makna dan
pemahaman budaya subjek penelitian.
Penelitian kuantitatif bertujuan mencari hubungan dan menjelaskan
sebab-sebab perubahan dalam fakta-fakta social yang terukur. Hal
ini di peroleh melalui instrument yang disusun berdasarkan teori
tertentu.
Penelitian kualitatif lebih diarahkan untuk memahami fenomena-
fenomena social dadri perspektif participant. Hal ini diperoleh
melalui pengamatan partisipatif dalam kehidupan orang-orang
yang menjadi participan.
2. Jenis penelitian berdasarkan fungsinya
a. Penelitian dasar
Penelitian dasar disebut juga penelitian murni atau penelitian
pokok diarahkan pada pengujian teori, dengan hanya sedikit
atau bahkan tanpa menghubungkan hasilnya untuk kepentingan
praktik. Penelitian ini memberikan sumbangan besar terhadap
pengembangan dan pengujian teori-teori.
b. Penelitian terapan
Penelitian terapan dimaksudkan untuk menyediakan informasi
bagi pemakai penelitian dasar berfunngsi menghasilkan
pengetahuan untuk mencari solusi tentang masalah-masalah
xxiii
umum, penelitian terapan berfungsi mencari solusi tentang
masalah-masalah dalam bidang tertentu
c. Penelitian evaluative
Penelitian evaluative difokuskan pada suatu kegiatan dalam
suatu unit tertentu. Kegiatan tersebut dapat berbentuk program,
organisasi, ataupun lembaga. Penelitian ini dapat menilai
manfaat atau kegunaan, sumbangan dan kelayakan dari suatu
kegiatan dalam satu unit.
3. Jenis penelitian berdasarkan tujuan
a. Penelitian deskriptif
Penelitian deskriptif ditujukan untuk mendeskripsikan suatu
keadaan atau fenomena-fenomena apa adanya. Dalam studi ini
para peneliti tidak melakukan manipulasi atau memberikan
perlakuan-perlakuan tertentu terhadap objek penelitian, semua
kegiatan atau peristiwa berjalan apa adanya.
b. Penelitian prediktif
Penelitim prediktif ditujukan untuk memprediksi atau
memperkirakan apa yang akan terjadi atau berlangsung pada
saat yang akan dating berdasarkan hasil analisis keadaan saat
ini. Penelitian prediktif dilakukan melalui penelitian yang
bersifat korelasional dan kecenderungan.
c. Penelitian improftif
Penelitian improftif ditujukan untuk memperbaiki,
meningkatkan atau menyempurnakan suatu keadaan, kegiatan
atau pelaksanaan suatu program. Untuk memperbaiki atau
menyempurnakan pelaksanaan program atau kegiatan
digunakan penelitian tindakan sedang untuk memperbaiki,
meningkatkan atau menghasilkan program yang standar atau
model digunakan penelitian dan pengembangan.
xxiv
4. Metode penelitian menurut tempat kajian
a. Penelitian laboratorium
Penelitian laboratorium adalah penelitian yang dilakukan
dengan memisahkan mereka yang diteliti kedalam situasi yang
terbebas dari pengaruh sekitar laboratorium dengan tujuan
unyuk mengendalikan masuknya pengaruh varibel ekstra yang
tidak diinginkan. Menurut Kerlinger (1996:640) eksperimen
laboratorium adalah kajian penelitian dimana varian dari semua
atau hampir semua variable bebas yang berpengaruh yang
mungkn ada namun tidak relevan dengan masalah yang sedang
diselidiki diminimumkan.
b. Penelitian lapangan.
Penelitian lapanganadalah penelitian yang menggunakan
kehidupan yang nyata sebagai tempat kajian. Keadaan lapangan
berjalan sebagaimana biasa. Hal ini berbeda dengan penelitian
laboratoratorium yang memanipulasi situasi nyata kedalam
situasi laboratorium. Penelitisn lapangan dapat dilakukan
dengan kajian lapangan atau eksperimen
lapangan(Kerlinger,1996)
c. Penelitian kepustakaan
Penelitin kepustakaan atau penelitian literatur atau penelitian
documenter adalah penelitian yang tempat kaijannya adalah
pustaka atau literatur.
d. Penelitian historis
Penelitian historis adalah penelitian yang tempat kajiannya
kejadian dan peristiwa dimasa lampau. Menurut Suryabrata
(1994:16), tujuan penelitian historis adalah membuat
rekontruksi masa lampau secara sistematis dan objektif dengan
cara mengumpulkan, mengevaluasi, memverifikasikan serta
mensintesakan bukti-bukti untuk menegakkan fakta dan
memperoleh kesimpulan yang kuat.
xxv
BAB VSIMPULAN, IMPLIKASI, SARAN
A. Simpulan
1. Penelitian adalah suatu proses pengumpulan dan analisis data yang
dilakukan secara sistematis dan logis untuk mencapai tujuan tertentu.
2. Langkah-langkah penelitian
a. Mengidentifikasi masalah
b. Merumuskan dan membatasi masalah
c. Melakukan study kepustakaan
d. Merumuskan hipotesis.
e. Menentukan desain dan metode penelitian.
f. Menyusun instrument dan mengumpulkan data.
g. Menganalisis data dan menyajikannya.
h. Menginterpretasikan temuan, membuat kesimpulan dan rekomendasi.
3. Jenis penelitia berdasarkan pendekatan
a.Penelitian kualitatif
b. Penelitian kuantitatif
4. Jenis penelitia berdasarkan fungsinya
a.Penelitian dasar
b. Penelitian terapan
c.Penelitian evaluative
5. Jenis penelitia berdasarkan tujuannya.
a.Penelitian deskriptif
b. Penelitian prediktif
c.Penelitian improftif
xxvi
B. Implikasi
1. Jika penelitian dilakukan maka akan menghasilan data yang sistematis
dan logis.
2. Jika dalam melakukan penelitian harus memperhatikan langkah – langkah
maka penelitian tersebut akurat dan logis.
3. Jika kita melakukan penelitian suatu obyek maka harus mengetahui cara
yang tepat dalam menganalisa data.
C. Saran
1. Semoga dengan adanya pembuatan makalah ini kepala sekolah
mempunyai kebijakan mengembangkan kreativitas siswa dalam hal
penelitian.
2. Semoga makalah ini dapat memperdalam pengetahuan guru serta siswa
mengenai penelitian.
3. Dengan adanya pembuatan makalah ini dapat bermanfaat umumnya bagi
pembaca serta khususnya bagi penulis sendiri. Dan apabila ada saran dari
pembaca maka sangat membantu dalam memperbaiki makalah ini.
xxvii
DAFTAR PUSTAKA
Sutama.(2011). Metode Penelitian Matematika. Surakarta: Fairuz Media.
Purwanto.(2008). Metodologi penelitian kuantitatif. Yogjakarta:pustaka pelajar.
Moleong lexy J.(1997). Metodologi penelitian kualitatif. Bandung:PT Remaja
Rosdakarya.
xxviii