Media Informasi Pembangunan Daerah Provinsi Bengkulu

83
Triwulan 4 Buletin Media Informasi Pembangunan Daerah Provinsi Bengkulu Rapat Koordinasi Peretasan Desa Tertinggal Bersama Organisasi Perangkat Daerah Rapat Lanjutan Pembahasan Matrix Rad Pengembangan Ekonomi Kemaritiman Bappeda Provinsi Bengkulu Gelar Rakor Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan Daerah Bimbingan Teknis Pengisian Sistem Informasi Pembangunan Daerah Provinsi Bengkulu Bappeda Provinsi Bengkulu Tahun 2017

Transcript of Media Informasi Pembangunan Daerah Provinsi Bengkulu

Page 1: Media Informasi Pembangunan Daerah Provinsi Bengkulu

Triwulan

4BuletinMedia Informasi Pembangunan Daerah Provinsi Bengkulu

Rapat Koordinasi Peretasan Desa Tertinggal Bersama Organisasi Perangkat Daerah

Rapat Lanjutan Pembahasan Matrix Rad Pengembangan Ekonomi Kemaritiman

Bappeda Provinsi Bengkulu Gelar Rakor Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan Daerah

Bimbingan Teknis Pengisian Sistem Informasi Pembangunan Daerah Provinsi Bengkulu

Bappeda Provinsi Bengkulu Tahun 2017

Page 2: Media Informasi Pembangunan Daerah Provinsi Bengkulu

PEMERINTAH PROVINSI BENGKULU

Salam Pembuka

Pelindung : Gubernur Bengkulu

Penanggung Jawab : Plt. Kepala Bappeda

Redaktur : Wilysa Mardani, MMMuhammad Iqbal, ST

M.Nashrullah SE, MT, MScIndra Gunawan, SE

Penyunting

Yenni Astuti, SE, MM.Melda Agrippina

Vera IsabellaOki Sumbogo, ST Ikhsan Kusnadi

Nurmuyasaroh, SE, MMRahmi Wati, S.E., M.Si

Desain grafis Oki Sumbogo, ST Dedi Irawan, SE

Fachrurozi Repado, STRirin Amir, S.Kom

SekretariatImawati, S. SosSumarni, S.Kom

Sri PanitawatiGita Permatasari, SE

Indra Dewi Bintang, SEErwan Saadiah

Assalamualaikum Wr. Wb

Puji syukur kehadapan Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan rahmat-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan Buletin Bappeda Provinsi Bengkulu Triwulan IV Tahun 2017 ini. Buletin ini dibuat agar dapat memberikan manfaat bagi pembaca sebagai sarana informasi perencanaan daerah di Provinsi Bengkulu.

Akhir kata, kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam penyusunan dan penerbitan buletin ini

Selamat Membaca

Plt. Kepala Bappeda Provinsi Bengkulu

Dra. Noni Yuliesti, MMPembina Tk. I

Nip. 19680722 198810 2 001

Buletin Triwulan 4 Tahun 2017

Page 3: Media Informasi Pembangunan Daerah Provinsi Bengkulu

Daftar Isi.................................................... Hal 1

Bimbingan Teknis Pengisian Sistem Informasi Pembangunan Daerah Provinsi Bengkulu

Rapat Koordinasi Peretasan Desa Tertinggal Bersama Organisasi Perangkat Daerah

Bappeda Provinsi Bengkulu Gelar Rakor Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan Daerah

Rapat Koordinasi RAD Pengembangan Ekonomi Kemaritiman

Rapat Lanjutan Pembahasan Matrix Rad Pengembangan Ekonomi Kemaritiman

Bappeda Provinsi Bengkulu Gelar Rapat Pembahasan Jumlah Desa Tertinggal

Rapat Teknis Pemetaan Dan Pemadanan Indikator Tujuan Pembangunan Berkelanjutan Terhadap Indikator Dokumen Perencanaan Pembangunan Daerah

Rapat Koordinasi Kelitbangan Se-Provinsi Bengkulu Tahun 2017

Focus Group Discuccion (FGD) Dengan Tema “Pemantapan Dan Singkronisasi Bidang Litbang Menuju Rakor Litbang Se-Provinsi Bengkulu

Sosialisasi Jabatan Fungsional Perencana (JFP) Dan Pengukuhan Asosiasi Perencana Pemerintah Indonesia (AP2I) Provinsi Bengkulu Tahun 2017

Rapat Koordinasi Penilaian Angka Kredit Jabatan Fungsional Peneliti Di Lingkungan Kementerian Dalam Negeri Dan Pemerintah Da

Audensi Pengembangan KKNS Provinsi Bengkulu

Jkn Merupakan Jaminan Kesehatan Nasional Atau Jaminan Kesakitan Nasional?

Media Informasi Pembangunan Daerah

Buletin Triwulan 4 Tahun 2017

................................................... Hal 5

.......................................... Hal 9

.......................................................... Hal 21

................................................................. Hal 25

............................................ Hal 28

............................................................................ Hal 35

............................................................. Hal 43

................... Hal 15

............................................................. Hal 45

................................................................... Hal 54

............................................................. Hal 67

.............................. Hal 58

Page 4: Media Informasi Pembangunan Daerah Provinsi Bengkulu

1

BIMBINGAN TEKNIS PENGISIAN SISTEM INFORMASI PEMBANGUNAN

DAERAH PROVINSI BENGKULU

Bimtek dibuka oleh Kabid Perencana Evaluasi dan Laporan Willysa Mardani

Badan Perencanaan, Penelitian dan Pengembangan Daerah (Bappeda)

Provinsi Bengkulu menggelar Bimbingan Teknis (Bimtek) Pengisian Data

Sistem Informasi Pembangunan Daerah (SIPD) di ruang rapat Bappeda,

Kamis 9 November 2017.

Bimtek tersebut dipimpin dan dibuka oleh Kepala Bidang Perencana

Pengendalian dan Evaluasi Willysa Mardani, MM dan Kepala Sub Bidang

Data dan Informasi Muhammad Iqbal yang diikuti oleh 24 OPD (Organisasi

Perangkat Daerah) Provinsi ataupun Kabupaten/Kota.

Kegiatan Bimtek tersebut bertujuan agar setiap OPD mampu

melakukan pengisian aplikasi e-Database dengan akurat. Sehingga data

yang sudah diisi di SIPD nantinya bisa menjadi buku profil daerah yang

bisa membantu Bappeda Provinsi Bengkulu dalam proses perencanaan,

pelaksanaan dan pembangunan.

"Dari pengisian data ini kami buatkan produk berupa buku profil

daerah yang isinya tentang data perencanaan, pelaksanaan, sampai hasil

dari pembangunan yang ada di Provinsi Bengkulu. Jadi, data tersebut bisa

membantu kami dalam hal informasi di setiap OPD-nya dan tentunya

Page 5: Media Informasi Pembangunan Daerah Provinsi Bengkulu

2

informasi yang akurat dan dapat dipertanggungjawabkan," terang Willysa

Mardani.

Mengingat di tahun 2017, pengisian SIPD yang diluncurkan Ditjen

Bina Bangda tergolong metode baru, oleh karena itu pihak Bappeda akan

melakukan evaluasi untuk membantu OPD dalam mengisi e-Database

seusai diadakannya Bimtek.

"Untuk ke depannya nanti kita buat evaluasi saja, karena SIPD inikan

bukan barang baru, hanya saja keterisian atau indikator yang diisi itu

berbeda dari tahun sebelumnya. Dan Bappeda sendiri sebagai koordinator

juga akan membantu secara teknis, seperti hari inikan pengisian e-

Database-nya kita bagikan password atau user ID kepada OPD," lanjut

Willysa saat diwawancarai seusai memberi materi Bimtek.

Peserta Bimtek tampak serius mempejalari cara pengisian data SIPD

SIPD sendiri merupakan amanat dari Undang-Undang 25 Tahun 2005

tentang Sistem Perencanaan Nasional dan Undang-Undang 32 Tahun 2004

tentang Pemerintah Daerah yang telah diganti dengan Undang-Undang 23

Tahun 2014.

Kebijakan ini kemudian dibentuk dalam Permendagri Nomor 8 Tahun

2014 tentang SIPD. Dari pengisian SIPD juga dapat diketahui langsung

empat kategori pengontrolan, seperti e-Database, e-Planning, e-Budgeting

dan e-Monev.

(Oki Sumbogo, ST/ JFP)

Page 6: Media Informasi Pembangunan Daerah Provinsi Bengkulu

3

Bimtek dipimpin Kabid Perencana Evaluasi dan Laporan Willysa Mardani dan

Kasubbid Data dan Informasi Muhammad Iqbal

Peserta Bimtek menyampaikan pertanyaan seputar SIPD

Permendagri Nomor 8 Tahun 2014 turut mengatur SIPD

Page 7: Media Informasi Pembangunan Daerah Provinsi Bengkulu

4

Peserta Bimtek mengajukan pertanyaan

Melalui SIPD dapat mengontrol e-Database, e-Planning, e-Budgeting dan e-Monev

Page 8: Media Informasi Pembangunan Daerah Provinsi Bengkulu

5

RAPAT KOORDINASI PERETASAN DESA TERTINGGAL

BERSAMA ORGANISASI PERANGKAT DAERAH

Rapat Koordinasi Peretasan Desa Tertinggal Melalui Sinergisitas Program/Kegiatan

Provinsi dan Kabupaten/Kota Tahun 2017

Badan Perencanaan, Penelitian dan Pengembangan Daerah (Bappeda)

Provinsi Bengkulu menggelar Rapat Koordinasi (Rakor) Peretasan Desa

Tertinggal bersama Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait di Hamilton

Room Hotel Madelin, Rabu 8 November 2017.

Rakor yang dibuka langsung oleh Pelaksana tugas Sekretaris Daerah

Provinsi Bengkulu Gotri suyanto ini bertujuan untuk mensinergikan

seluruh program Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Kabupaten/Kota se-

Provinsi Bengkulu dalam rangka pengentasan desa-desa tertinggal.

"Membangun Indonesia dari pinggiran, adalah komitmen tegas

Pemerintah Republik Indonesia untuk terus lakukan percepatan

pembangunan di daerah. Termasuk pembangunan desa yang menjadi

'kekuatan besar' dalam memberikan kontribusi terhadap misi Indonesia

berdaulat, sejahtera dan bermartabat.

Bengkulu, merupakan satu provinsi yang didominasi dengan desa

berstatus tertinggal. Hal ini berdasarkan data Kemendesa pada Oktober

2015. Angka Indek Membangun Desa (IMD) menunjukan Bengkulu

memiliki 168 desa sangat tertinggal dan 765 desa tertinggal. Pemerintah

Page 9: Media Informasi Pembangunan Daerah Provinsi Bengkulu

6

Provinsi Bengkulu pun telah menetapkan pengentasan kemiskinan dan

peretasan ketertinggalan sebagai program prioritas pertama.

"Pembangunan desa telah menjadi agenda strategis dan menjadi

program prioritas pertama," terang Gotri. Dengan rakor peretasan desa

tertinggal diharapkan tercipta sinergitas program serta komitmen

kabupaten dan kota.

"Bisa mengubah status desa tertinggal dengan segala permasalahan

sosial ekonomi dan keterbatasan infrastuktur, menjadi desa yang maju

dengan kualitas hidup yang lebih baik. Sehingga mandiri secara ekonomi

dan mampu memperkokoh Indonesia yang tangguh," tuturnya.

Kata sambutan Plt Sekda Provinsi Bengkulu Gotri Suyanto

Dalam rakor juga dipaparkan data dari Badan Pusat Statistik Provinsi

Bengkulu. Berdasarkan Indek Pembangunan Desa (IPD) tahun 2014,

Provinsi Bengkulu terdapat 344 Desa Tertinggal. Kepala Dinas

Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Provinsi Bengkulu Ali Sadikin

menjelaskan, perbedaan data IPD dan IMD, karena perbedaan indikatornya.

"Kondisi desa berdasarkan geografis, tingkat kemiskinan, tingkat

pendidikan, infrastruktur dan fasilitas dasar memang masih menjadi

permasalahan, konektivitas juga begitu. Peretasan ini tentunya melalui

program terintegrasi, bahkan lintas sektor. Butuh PU, kesehatan,

pendidikan, sosial dan semua punya peranan," demikian Ali.

Page 10: Media Informasi Pembangunan Daerah Provinsi Bengkulu

7

Rakor Peretasan Desa Tertinggal sukses

Pembangunan desa merupakan agenda strategis dan program prioritas pertama

Pemprov Bengkulu

Page 11: Media Informasi Pembangunan Daerah Provinsi Bengkulu

8

Rakor juga diikuti perwakilan dari Pemerintah Kabupaten/Kota se-Provinsi Bengkulu

Rakor juga memaparkan data BPS Provinsi Bengkulu tentang IPD

Page 12: Media Informasi Pembangunan Daerah Provinsi Bengkulu

9

BAPPEDA PROVINSI BENGKULU GELAR RAKOR TIM KOORDINASI

PENANGGULANGAN KEMISKINAN DAERAH

Plt Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah menghadiri Rakor TKPKD Provinsi

Bengkulu Tahun 2017

Badan Perencanaan, Penelitian dan Pengembangan Daerah (Bappeda)

Provinsi Bengkulu menggelar Rapat Koordinasi (Rakor) Tim Koordinasi

Penanggulangan Kemiskinan Daerah (TKPKD) Provinsi Bengkulu Tahun

2017, Selasa 14 November 2017 di Hotel Madeline.

Rakor turut dihadiri Plt Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah dan

diikuti oleh 87 orang peserta dari insatansi/lembaga yang ada di provinsi

maupun kabupaten/kota, yang memiliki concern dalam penanggulangan

kemiskinan serta Organisasi Perangkat Daerah (OPD) kabupaten dan kota

Bengkulu.

Rakor bertujuan untuk menyamakan persepsi peran dan tugas TKPKD

provinsi dan kabupaten/kota, serta untuk mengetahui perkembangan

kegiatan TKPKD tersebut.

Dimana sesuai dengan data dari Badan Pusat Statistik (BPS), angka

kemiskinan Provinsi Bengkulu sudah mengalami penurunan dari tahun

2016 yang berada pada angka 17,32 persen, menjadi 16,45 persen di tahun

2017 ini.

Page 13: Media Informasi Pembangunan Daerah Provinsi Bengkulu

10

Plt Gubernur membuka Rakor yang diselenggarakan oleh Bappeda Provinsi

Bengkulu

“Temukan betul penyakitnya, untuk mengobati kemiskinan tersebut,

supaya jelas strategi yang dibangun itu dapat betul-betul dapat diterapkan,

dan tepat untuk mengobati kemiskinan tersebut,” kata Rohidin saat

membuka Rakor dan memberikan arahan.

Presentase angka kemiskinan yang dilakukan survey oleh BPS

menggunakan indikator besarnya biaya pengeluaran perkapita masyarakat,

tanpa melihat kondisi infrastruktur yang dimiliki masyarakat tersebut.

Sehingga terjadi perbedaan angka kemiskinan di setiap daerah yang ada di

Provinsi Bengkulu, hal tersebut menjadi perdebatan hingga kini. “Yang

menjadi ukuran angka kemiskinan itu, bukan dari layak dan tidaknya

kondisi rumahnya, namun penetapan persentase angka kemiskinan secara

nasional itu dilihat dari berapa rupiah pengeluaran perorang/perbulannya,

untuk memenuhi kebutuhan dasarnya,” sebut Rohidin.

Page 14: Media Informasi Pembangunan Daerah Provinsi Bengkulu

11

Plt Gubernur memberikan arahan kepada peserta Rakor

Sedangkan menurutnya, setiap masyarakat di suatu wilayah itu

memiliki karakteristik dan kebiasaan yang berbeda dalam hal pengeluaran

biaya kehidupan sehari-harinya.

Dirinya mencontohkan, biaya hidup bagi masyarakat yang berada di

pesisir pantai seperti di Kabupaten Kaur, tentu berbeda dengan biaya hidup

masyakarat di daerah pegunungan seperti di Kabupaten Rejang Lebong.

“Maka dari itu saya minta tolong dikenali karakteristik daerah

kabupaten/kota di Bengkulu ini seperti apa, sehingga nanti dapat menjadi

rekomendasi kita untuk bupati dan walikotanya, apa saja upaya yang harus

dilakukan oleh bupati dan walikota dalam menuruni angka kemiskinan di

wilayahnya,” kata mantan Wakil Bupati Bengkulu Selatan ini.

Hadiri Rakor, Plt Gubernur didampingi sejumlah pejabat Pemprov Bengkulu

Page 15: Media Informasi Pembangunan Daerah Provinsi Bengkulu

12

Untuk itulah dirinya ingin agar Rakor yang dilaksanakan tersebut

dapat menghasilkan suatu kesimpulan berupa pemetaan untuk strategi

penanggulangan kemiskinan yang sangat efektif bagi Provinsi Bengkulu ini.

Selain itu, orang nomor satu di Provinsi Bengkulu ini meminta Jajarannya

yang terkait dalam masalah penanggulangan kemiskinan ini dapat terjun ke

lapangan, guna memberikan advokasi serta sosialisasi kepada masyarakat

di daerah terkait data kemiskinan.

“Dengan pola-pola turun ke lapangan tersebut dapat mencapai target

penurunan angka kemiskinan satu persen pertahunnya," ujar Rohidin.

Semua itu, tambahnya, tidak akan terlaksana jika tidak ada kerjasama

yang baik antar kabupaten/kota untuk bersinergi dalam upaya

penanggulangan kemiskinan yang ada saat ini.

Plt Gubernur berharap sinergisitas antara pemprov, pemkab dan pemkot dalam

menanggulangi kemiskinan

Page 16: Media Informasi Pembangunan Daerah Provinsi Bengkulu

13

Kabid Pemerintahan dan Pembangunan Manusia Bappeda Provinsi Bengkulu

Hengki Suprianto

Kata sambutan Kabid Pemerintahan dan Pembangunan Manusia Bappeda Provinsi

Bengkulu Hengki Suprianto

Page 17: Media Informasi Pembangunan Daerah Provinsi Bengkulu

14

Peserta Rakor merupakan unsur-unsur yang konsen terhadap penanggulangan

kemiskinan di Provinsi Bengkulu

Rakor diikuti 87 peserta dari lembaga/instansi yang ada di provinsi dan

kabupaten/kota

Page 18: Media Informasi Pembangunan Daerah Provinsi Bengkulu

15

RAPAT KOORDINASI RAD PENGEMBANGAN EKONOMI

KEMARITIMAN

Bappeda Provinsi Bengkulu menggelar Rapat Koordinasi Rencana Aksi Daerah

Pengembangan Ekonomi Kemaritiman Provinsi Bengkulu

Badan Perencanaan, Penelitian dan Pengembangan Daerah (Bappeda)

Provinsi Bengkulu menggelar Rapat Koordinasi (Rakor) Rencana Aksi

Daerah (RAD) Pengembangan Ekonomi Kemaritiman Provinsi Bengkulu di

ruang Pola Pemprov Bengkulu, Selasa 7 November 2017.

Rapat tersebut dihadiri oleh Plt Sekda Provinsi Bengkulu Gotri

Suyanto, Kabid Perekonomian dan SDA Bappeda Provinsi Bengkulu

Sulaksono sebagai narasumber I dengan materi arah dan kebijakan

pengembangan program ekonomi kemaritiman di Provinsi Bengkulu, Kepala

Bidang Perekonomoan dan SDA Yulizon sebagai narasumber II dengan

materi rencana penyusunan RAD pengembangan kemaritiman di Provinsi

Bengkulu dan Zamdial Ta'ladin dari UNIB sebagai narasumber III dengan

materi penyelarasan matrix RAD pengembangan ekonomi kemaritiman.

Rakor yang bertujuan untuk sinkronisasi dan identifikasi program

dan kegiatan pengembangan ekonomi kemaritiman di Provinsi Bengkulu

juga turut dihadiri 67 peserta dari berbagai OPD provinsi dan

kabupaten/kota. Yakni Bappeda kabupaten/kota, Dinas Kelautan dan

Page 19: Media Informasi Pembangunan Daerah Provinsi Bengkulu

16

Perikanan, Dinas Pariwisata dan Kebudayaan, Dinas Perhubungan 7

kabupaten/kota se-Provinsi Bengkulu.

Posisi Indonesia sebagai poros maritim dunia membuka peluang

dalam membangun kerjasama regional dan internasional bagi kemakmuran

rakyat. Provinsi Bengkulu sendiri dengan garis pantai sepanjang 525 km

jelas menyimpan sumber daya laut yang luar biasa. Sebagaimana

disampaikan Plt Sekda saat membuka rakor tersebut.

Laporan Panitia Rakor sinkronisasi dan identifikasi program dan kegiatan

pengembangan ekonomi kemaritiman

Ia mengatakan, potensi yang dimiliki oleh Provinsi Bengkulu dalam

hal maritim masih belum dikelola secara optimal sehingga belum bisa

memberikan kemakmuran bagi masyarakat di Provinsi Bengkulu. Padahal,

nilai tukar pada perikanan tangkap itu lebih besar dibandingkan perikanan

budidaya, ke depan ia berharap potensi ini dapat lebih dikembangkan lebih

besar secara bersama-sama.

“Tentu saja ini perlu sarana dan prasarana, selain itu juga

dibutuhkan teknologi yang lebih baik dan lengkap karena bagaimanapun

juga posisi laut yang ada di Provinsi Bengkulu dengan ombak laut yang

cukup tinggi,” jelas Gotri.

Disamping itu garis pantai yang cukup panjang menyediakan banyak

spot-spot objek wisata yang bisa dikembangkan dan pemandangannya

Page 20: Media Informasi Pembangunan Daerah Provinsi Bengkulu

17

cukup bagus, tinggal bagaimana kabupaten yang memiliki garis pantai ini

bisa mengembangkannya untuk sektor pariwisata.

“Ke depan diharapkan paling tidak 3 sisi ini dapat meningkatkan

pendapatan masyarakat hingga mampu meningkatkan kemakmuran

masyarakat Bengkulu,” harap Gotri.

Narasumber Rakor RAD Pengembangan Ekonomi Kemaritiman, Kabid

Perekonomian dan SDA Sulaksono, Kabid Perekonomoan dan SDA Yulizon,

Zamdial Ta'ladin dan Nilawati

Lebih lanjut, dalam pengembangan ekonomi kemaritiman sendiri titik

yang menjadi goals terletak pada pemberdayaan kemasyarakatan untuk

menunjang program yang mengatasnamakan kemiskinan.

"Untuk sasaran program ini sendiri kita menunjuk pada masyarakat-

masyarakat pesisir di 7 kabupaten/kota, jadi kita akan menunjang program

kemiskinan, kalau di bidang pemberdayaan kemasyarakatan itu seperti

kelompok-kelompok nelayan di koperasi, bentuknya bisa bantuan modal

ataupun bimtek," ujar Nilawati selaku Perencana Muda di Bappeda.

Pihak Bappeda sendiri sudah berupaya turun ke kabupaten untuk

menselaraskan program-program yang ada di OPD Provinsi yang tertuang di

RPJMD (Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah), salah satunya

seperti penguatan kelembagaan dan bantuan modal untuk mendukung

kemaritiman Provinsi Bengkulu.

Page 21: Media Informasi Pembangunan Daerah Provinsi Bengkulu

18

"Intinya program ini sudah berjalan di seluruh OPD, tinggal kita lagi yang

mengidentifikasi dan mengelompokkan yang mana yang masuk kedalam

RAD kemaritiman," lanjut Nila.

Peserta Rakor RAD mengajukan pertanyaan

Enggano dinilai memiliki cakupan luas untuk RAD pengembangan

ekonomi kemaritiman, yakni di bidang kelautan perikanan dan agro

industri seperti emping Enggano. Sedangkan dari beberapa sektor dalam

ekonomi kemaritiman sendiri, Yulizon mengatakan kalau hanya mengambil

tiga item, yaitu ekonomi kemaritiman yang berbasis perikanan dan

kelautan, wisata bahari dan perhubungan (sarana produksi).

"Dari beberapa item kita hanya mengambil tiga item saja, diantaranya

ada ekonomi kemaritiman yang berbasis perikanan dan kelautan, wisata

bahari dan perhubungannya saran produksi. Kemaritiman juga masuk

kedalam wisata karena itu tujuan akhir kita nanti di outcome Visit

Wonderful Bengkulu 2020," tandas Yulizon.

Sinergi pembangunan antara provinsi dan kabupaten/kota menjadi

salah satu kunci utama keberhasilan pengembangan ekonomi kemaritiman

Provinsi Bengkulu. Sehingga pada akhirnya nanti dapat berdampak

langsung kepada peningkatan ekonomi daerah dan kesejahteraan

masyarakat di Provinsi Bengkulu.

(Oki Sumbogo, ST/ JFP)

Page 22: Media Informasi Pembangunan Daerah Provinsi Bengkulu

19

Kata sambutan Plt Sekda Provinsi Bengkulu Gotri Suyanto

Menyanyikan lagu Indonesia Raya

Page 23: Media Informasi Pembangunan Daerah Provinsi Bengkulu

20

Rakor RAD Pengembangan Ekonomi Kemaritiman sukses

Peserta Rakor RAD menyampaikan pendapat

Page 24: Media Informasi Pembangunan Daerah Provinsi Bengkulu

21

RAPAT LANJUTAN PEMBAHASAN MATRIX RAD

PENGEMBANGAN EKONOMI KEMARITIMAN

Rapat Lanjutan Pembahasan Matrix RAD Pengembangan Ekonomi Kemaritiman

oleh Bappeda Provinsi Bengkulu

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Provinsi

Bengkulu menggelar Rapat Lanjutan Pembahasan Matrix Rencana Aksi

Daerah (RAD) Pengembangan Ekonomi Kemaritiman, Senin 16 Oktober

2017.Rapat bertujuan untuk menyamakan persepsi dan memperbaiki

matrix-matrix yang telah dibuat oleh Organisasi Perangkat Daerah (OPD)

yang terkait dengan program pengembangan ekonomi kemaritiman di

Provinsi Bengkulu.

Rapat dipimpin Kepala Bidang Penelitian dan Pengembangan

Bappeda Provinsi Bengkulu Harnyoto dan menghadirkan Dosen Universitas

Bengkulu Zamdial sebagai narasumber.

Pada kesempatan itu, Harnyoto mengatakan hasil laut Bengkulu jauh

tertinggal dengan hasil darat. Oleh sebab itu, guna menyukseskan program

ini, ia meminta masing-masing OPD yang terlibat untuk mencari dan

mengumpulkan data. Kemudian menentukan rencana aksi daerah, untuk

mengejar lima program prioritas Pemerintah Daerah Provinsi Bengkulu.

Page 25: Media Informasi Pembangunan Daerah Provinsi Bengkulu

22

Dosen UNIB Zamdial saat menyampaikan pemaparannya tentang ekonomi

kemaritiman

Sementara itu, Zamdial dalam pemaparannya mengungkapkan

bahwa ketika berbicara tentang ekonomi kemaritiman, maka harus

berbicara hal-hal apa saja yang menjadi pendorong ekonominya.

"Yang mendukung pendapatan asli daerah dan bersentuhan langsung

dengan masyarakat. Seperti di Kaur terkenal dengan gurita dan rumput

lautnya, itu bisa dikembangkan seperti apa?" ungkapnya.

Lebih lanjut ia meminta Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi

Bengkulu untuk lebih banyak menyiapkan program, seperti industri

pengolahan ikan. Sehingga sektor kamaritiman dalam penangkapan ikan

ada nilai tambahnya.

Zamdial juga menyoroti tentang Pulau Enggano yang belum masuk

dalam matrix. Semestinya menurut dia, itu masuk untuk pengembangan

sumber daya di pulau-pulau kecil.

Pada rapat kali ini, Zamdial meminta masing-masing OPD untuk

fokus terhadap perbaikan matrix dan meminta masukan-masukan dari

kabupaten dan kota.

"Namun yang pasti ekonomi kemaritiman harus mendukung ekonomi

daerah dan ekonomi masyarakat," ujar Zamdial.

Page 26: Media Informasi Pembangunan Daerah Provinsi Bengkulu

23

Berikut 11 Sektor Ekonomi Kemaritiman:

1. Perikanan Tangkap

2. Perikanan Budidaya

3. Industri Pengolahan Hasil Perikanan

4. Industri Bio Teknologi

5. Pertambangan dan Energi

6. Pariwisata Bahari

7. Perhubungan Laut

8. Industri dan Jasa Maritim

9. Sumber Daya Wilayah Pulau Kecil

10. Coastal Forestry (Hutan Mangrove)

11. Non Conventional Resources

Zamdial saat menyampaikan pemaparannya tentang ekonomi kemaritiman

Page 27: Media Informasi Pembangunan Daerah Provinsi Bengkulu

24

Peserta Rapat Lanjutan Pembahasan Matrix RAD Pengembangan Ekonomi

Kemaritiman

Peserta Rapat Lanjutan Pembahasan Matrix RAD Pengembangan Ekonomi

Kemaritiman

Page 28: Media Informasi Pembangunan Daerah Provinsi Bengkulu

25

BAPPEDA PROVINSI BENGKULU GELAR RAPAT

PEMBAHASAN JUMLAH DESA TERTINGGAL

Bappeda Provinsi Bengkulu menggelar Rakor Peretasan Daerah Tertinggal di

Provinsi Bengkulu

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Provinsi

Bengkulu menggelar Rapat Koordinasi (Rakor) Peretasan Daerah Tertinggal

di Provinsi Bengkulu, Rabu 18 Oktober 2017 di ruang rapat Bappeda.

Rapat yang dihadiri Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait,

seperti Dinas Sosial, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, Dinas Kesehatan,

Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral serta OPD lainnya bertujuan guna

menentukan kriteria dan data yang akan digunakan dalam program

peretasan desa tertinggal.

Supaya program mengentaskan permasalahan desa tertinggal di

Provinsi Bengkulu berjalan sesuai dengan harapan, diperlukan kriteria yang

jelas serta memiliki payung hukum dan data yang valid, agar mendapatkan

tolak ukur yang pasti dalam melaksanakan program kerja peretasan desa

tertinggal.

Page 29: Media Informasi Pembangunan Daerah Provinsi Bengkulu

26

Sebelumnya, pada rapat 12 Maret 2017 lalu, Pemerintah Provinsi

Bengkulu menyebutkan ada 653 desa tertinggal dari 1.341 desa yang ada di

Provinsi Bengkulu. Hal ini berdasarkan kriteria yang telah disepakati oleh

OPD-OPD terkait.

Namun berdasarkan fakta dan survey ke lapangan, ditemukan

banyak desa yang tidak lagi bisa dikategorikan menjadi desa tertinggal.

Oleh sebab itu, rakor kali ini untuk menentukan kembali kriteria desa

tertinggal. Pasalnya, kriteria yang digunakan sebelumnya belum memiliki

dasar hukum yang jelas, hanya berdasarkan kesepakatan dinas-dinas

terkait saja.

Page 30: Media Informasi Pembangunan Daerah Provinsi Bengkulu

27

Peserta rakor kemudian sepakat menentukan rujukan data dan

kriteria yang memiliki payung hukum yang jelas. Hingga pemerintah pusat

mengeluarkan indeks desa.

Sementara menunggu indeks desa dikeluarkan, maka data yang

digunakan adalah Indeks Pembangunan Desa (IPD). Hal ini dilakukan agar

program peretasan desa tertinggal tetap berjalan, tanpa ada kendala.

Baik itu dari sisi regulasi dan akan lebih tepat sasaran, karena berdasarkan

hasil survey ke lapangan oleh tim kerja Bappeda, data yang dikeluarkan

oleh IPD adalah data yang paling memiliki validasi yang tepat dan memiliki

dasar hukum.

Page 31: Media Informasi Pembangunan Daerah Provinsi Bengkulu

28

RAPAT TEKNIS PEMETAAN DAN PEMADANAN INDIKATOR TUJUAN

PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN TERHADAP INDIKATOR DOKUMEN

PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH

Pembukaan Rapat Teknis Pemetaan dan Pemadanan Indikator Tujuan Pembangunan Berkelanjutan Terhadap Indikator Dokumen Perencanaan

Pembangunan Daerah Provinsi Bengkulu

Badan Perencanaan, Penelitian dan Pengembangan Daerah (Bappeda)

Provinsi Bengkulu dan Kementerian Perencanaan Pembangunan

Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional PPN/BAPPENAS RI

menggelar Rapat Teknis Pemetaan dan Pemadanan Indikator Tujuan

Pembangunan Berkelanjutan Terhadap Indikator Dokumen Perencanaan

Pembangunan Daerah Provinsi Bengkulu, di The Madeline Hotel, Kamis 2

November 2017.

Rapat Teknis turut dihadiri Stakeholder Pemerintah Provinsi

Bengkulu, CSO, Bappeda Kabupaten/Kota. Bertindak sebagai moderator

adalah Fahmi Renantha. Sedangkan Narasumber, Manager Pilar

Pembangunan Lingkungan Sekretariat SDGs Indonesia Rahman

Kurniawan, Rudi Noryadi dari BPS Provinsi Bengkulu dan Tim Kerja SDGs

Bappeda Provinsi Bengkulu M. Risqi Al Fadli, yang membawakan 3 materi

berbeda.

Page 32: Media Informasi Pembangunan Daerah Provinsi Bengkulu

29

Materi pertama pada Rapat Teknis membahas tentang tujuan

pembangunan berkelajutan global terhadap indikator nasional. Meliputi

Dokumen TPB/SDGs, Pedoman Teknis TPB/SDGs, Pedoman Penyusunan,

Sistematika Dokumen RAD TPG/SDGs, Klarifikasi Indikator,

Pengintegrasian TPB/SDGs, Proses Penetapan Indikator, Kriteria Penentuan

Indikator serta Pemetaan Goal, Target dan Indikator.

Manajer Pilar Pembangunan Lingkungan Sekretariat SDGs Rahman

Kurniawan menilai Provinsi Bengkulu punyak banyak potensi besar.

Potensi besar yang dimiliki Bengkulu ketika dimanfaatkan maka akan

mendukung kemajuan perekonomian masyarakat. Salah satunya di bidang

pariwisata.

“Kalau saya lihat Bengkulu memang memiliki potensi yang besar

untuk memajukan perekonomian masyarakatnya melalui pariwisata.

Bengkulu memiliki pantai yang indah dan masyarakat yang ramah sehingga

peluang untuk makmur itu besar. Tinggal bagaimana kita mencari cara

untuk mengelola sesuatu yang ada ini agar bisa menarik mata wisatawan

agar mereka mau berkunjung ke sini,” tutur Rahman.

Kemudian dilanjutkan dengan membahas tentang keteresediaan data

dan indikator untuk penyusunan Rencana Aksi Daerah (RAD) tujuan

pembangunan berkelanjutan. Pada materi kedua ini, berisikan materi yang

meliputi TPB/SGDs untuk penyempurnaan MDGs, Rencana Pelaksanaan

SDGs di Indonesia, Penetapan target/indikator, Pemetaan Indikator Global

SDGs, Peran BPS, Perkembangan Tingkat Kemiskinan Bengkulu Tahun

Maret 2012-Maret 2017, Pelindungan sosial, serta Upaya Penyusunan

Indikator MDGs Pendidikan.

Lalu di materi ketiga berjudul Pemetaan dan Pemadaman Indikator

Tujuan Pembangunan Berkelanjutan Terhadap Indikator Dokumen

Perencanaan Provinsi Bengkulu. Pada materi ini yang menjadi pokok

bahasan meliputi Proses Penyusunan Indikator dan RAD SDGs.

SDGs sendiri memiliki 17 goals, yakni Tanpa Kemiskinan, Tanpa

kelaparan, Kehidupan sehat dan sejahtera, Pendidikan berkualitas,

Kesetaraan gender, Air bersih dan sanitasi layak, Energi bersih dan

terjangkau, Pekerjaan layak dan pertumbuhan ekonomi, Industri, inovasi

Page 33: Media Informasi Pembangunan Daerah Provinsi Bengkulu

30

dan infrastruktur, Berkurangnya kesenjangan, Kota dan komunitas

berkelanjutan, Konsumsi dan produksi yang bertanggung jawab,

Penanganan perubahan iklim, Ekosistem laut, Ekosistem daratan,

Perdamaian, keadilan dan kelembagaan yang tangguh dan Kemitraan untuk

mencapai tujuan.

Manager Pilar Pembangunan Lingkungan Sekretariat SDGs Indonesia

Rahman Kurniawan

Tim Kerja SDGs Bappeda Provinsi Bengkulu M. Risqi Al Fadli

Page 34: Media Informasi Pembangunan Daerah Provinsi Bengkulu

31

Narasaumber dari BPS Provinsi Bengkulu Rudi Noryadi

Penyampaian materi Rapat Teknis oleh masing-masing narasumber

Enggano, Destinasi Pariwisata Nasional

Salah satu isu menarik pada rapat teknis ini adalah menjadikan

pulau terluar, Pulau Enggano yang terkenal akan keeksotisannya ini

dijadikan sebagai tujuan DPN.

Disampaikan Tim Kerja SDGs Bappeda Provinsi Bengkulu M. Risqi Al

Fadli, bahwa Enggano menjadi sasaran untuk dikembangkan menjadi

Destinasi Pariwisata Nasional (DPN). Hal itu dikarenakan besarnya potensi

hayati dan pariwisata yang dimiliki Pulau Enggano.

Page 35: Media Informasi Pembangunan Daerah Provinsi Bengkulu

32

"Sebenarnya dari Muko-muko sampai Kaur memang diadakan event

pariwisata, tapi memang yang kita usulkan untuk DPN itu Pulau Enggano

karena potensi hayati dan pariwisatanya sangat besar," kata Rizqi.

"Dan saat ini kita masih bekerja untuk bagaimana memoles Pulau Enggano

menjadi tujuan pariwisata yang menarik dengan event-event yang nanti

dilaksanakan di tahun 2018," ujar Rizqi.

Salah seorang peserta mengajukan pertanyaan tentang materi yang menjadi

pembahasan Rapat Teknis

Peserta Rapat Teknis Bappeda Provinsi Bengkulu

Page 36: Media Informasi Pembangunan Daerah Provinsi Bengkulu

33

Para peserta Rapat Teknis tampak serius menyimak pemaparan narasumber

Foto bersama usai menggelar Rapat Teknis

Page 37: Media Informasi Pembangunan Daerah Provinsi Bengkulu

34

Foto bersama usai menggelar Rapat Teknis

Foto bersama usai menggelar Rapat Teknis

Page 38: Media Informasi Pembangunan Daerah Provinsi Bengkulu

35

RAPAT KOORDINASI KELITBANGAN SE-PROVINSI

BENGKULU TAHUN 2017

Kelitbangan sebagai salah satu instrumen pembinaan

penyelenggaraan pemerintah daerah sebagaimana diamanatkan dalam

pasal 373, 374 dan 388 Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang

Pemerintahan Daerah, dimaksudkan untuk meningkatkan kinerja

penyelenggaraan pemerintahan daerah melalui pembinaan umum dalam

bentuk fasilitasi, konsultasi, pendidikan dan pelatihan, serta penelitian dan

pengembangan.

acara pembukaan Rakor Kelitbangan se-Provinsi Bengkulu, Rabu, 22 November

2017 di Hotel Puteri Gading, Bengkulu

Litbang merupakan perangkat organisasi yang memiliki peran sangat

strategis bagi pemerintah daerah. Dimana melalui Surat Menteri Dalam

Negeri kepada Gubernur seluruh Indonesia Nomor : 070/7004/SJ tanggal 1

Desember 2014 tentang Pedoman Arah Program Kelitbangan di Lingkungan

Kemendagri dan Pemda Tahun 2015-2019, peran strategis Litbang

diantaranya adalah :

Page 39: Media Informasi Pembangunan Daerah Provinsi Bengkulu

36

1. Melakukan kegiatan Kelitbangan (Penelitian, Pengkajian, Pengembangan,

Perekayasaan, Penerapan dan Pengoperasian) regulasi perumusan

kebijakan penyelenggaraan Pemerintahan Daerah;

2. Fasilitasi, advokasi, supervisi, dan edukasi tindak lanjut implementasi

Peraturan Bersama Menristek dan Mendagri tentang Sistem Inovasi

Daerah (SIDa);

3. Melakukan asistensi penyusunan RPJMDd, evaluasi RKPD dan APBD,

serta evaluasi kinerja OPD setiap tahunnya;

4. Menyiapkan wahana publikasi hasil-hasil Kelitbangan dalam bentuk

majalah berkala ilmiah (jurnal), ekspo/pameran, dan partisipasi aktif

dalam kompetisi Karya Tulis Ilmiah dibidang pemerintahan dalam

negeri.

Laporan Ketua Pelaksana

disampaikan oleh Kasubbid Inovasi

dan Teknologi (Sudirman, BE., S.Sos)

Sambutan Plt. Kepala Bappeda

Provinsi Bengkulu sekaligus

membuka acara Rakor Kelitbangan

(Dra. Hj. Noni Yuliesti, M.M)

Page 40: Media Informasi Pembangunan Daerah Provinsi Bengkulu

37

Dalam kaitannya dengan pengambilan kebijakan publik, institusi

Litbang berperan untuk melakukan kegiatan-kegiatan penelitian,

pengkajian yang bersifat aktual atau telaah yang merumuskan berbagai

rekomendasi atau masukan, dimana nantinya oleh pimpinan daerah dapat

dijadikan sebagai bahan pertimbangan dalam pengambilan kebijakan

strategis publik yang berbasis riset.

Berdasarkan Surat Menteri Dalam Negeri kepada Gubernur seluruh

Indonesia Nomor : 070/2047/SJ tanggal 28 April 2017 tentang Penegasan

Pelaksanaan Surat Mendagri, disampaikan penegasan bahwa :

1. Bagi daerah yang membentuk perangkat daerah Bappeda Litbang

(bergabung) agar mengkolaborasikan pelaksanaan fungsi kebappedaan

dan kelitbangan dalam satu kesatuan perangkat daerah secara

terintegrasi;

2. Bagi daerah yang membentuk Badan Litbang tersendiri maka diminta

kepada Gubernur/Bupati/Walikota untuk menugaskan perangkat

daerah Bappeda dan perangkat daerah Litbang untuk bekerjasama

membangun koordinasi, sinkronisasi dalam upaya merumuskan dan

menghasilkan produk kebijakan daerah.

Pemaparan Materi I oleh Harnyoto,

S.E

(Kabid Litbang Bappeda Provinsi

Bengkulu)

Pemaparan Materi II oleh Dr. Drs.

Panji Suminar, M.A (Universitas

Bengkulu)

Page 41: Media Informasi Pembangunan Daerah Provinsi Bengkulu

38

Pemaparan Materi III oleh Rahmi

Wati, S.E., M.Si (Peneliti

Muda/Sekretaris Dewan Riset Daerah

Provinsi Bengkulu)

Pemaparan Materi IV oleh Ir. Zamdial

Ta’alidin, M.Si (Universitas Bengkulu)

Kemudian, menindaklanjuti hasil Rapat Koordinasi Nasional Kelitbangan

Pemerintahan Dalam Negeri di Palangka Raya maka telah dikirim Surat

Mendagri kepada Gubernur seluruh Indonesia Nomor : 070/ 3521/SJ

tanggal 4 Agustus 2017 tentang Penguatan Penelitian dan Pengembangan,

yang isinya antara lain menghimbau kepada Gubernur untuk segera

melakukan langkah – langkah sebagai berikut :

1. Penguatan kelembagaan

a) Agar pemerintah daerah membudayakan setiap kebijakan berbasis

Kelitbangan dengan membangun pengetahuan dan pemahaman arti

pentingnya litbang bagi para pemangku kepentingan di daerah;

b) Penyelenggaraan Kelitbangan yang sebelumnya tersebar di berbagai

perangkat daerah, dilaksanakan satu pintu oleh perangkat Litbang;

c) Agar menempatkan perangkat Litbang daerah dalam mengkoordinasikan

dan mendorong penguatan Sistem Inovasi Daerah (SIDa)

Page 42: Media Informasi Pembangunan Daerah Provinsi Bengkulu

39

2. Penguatan sumber daya manusia

a) Menyediakan/ mengadakan pejabat fungsional keahlian khususnya

peneliti dan perekayasa;

b) Memastikan peneliti dan perekayasa yang sudah tersertifikasi untuk

tidak dimutasi keluar dari perangkat Litbang daerah;

c) Memberikan ruang dan kesempatan yang luas kepada pejabat fungsional

peneliti dan perekayasa pada perangkat Litbang daerah untuk mengikuti

pelatihan dan pendidikan terkait fungsi kelitbangan.

3. Penguatan program dan anggaran

a) Menyediakan alokasi anggaran yang memadai guna optimalisasi

penyelenggaraan tugas dan fungsi perangkat Litbang daerah;

b) Meningkatkan hasil-hasil Kelitbangan dalam mendukung prioritas

daerah dan/atau membantu kepala daerah;

c) Menumbuhkembangkan program dan kegiatan yang inovatif melalui

adopsi, replikasi, dan modifikasi penguatan SIDa.

Peserta Rakor Kelitbangan se-Provinsi Bengkulu Tahun 2017

Page 43: Media Informasi Pembangunan Daerah Provinsi Bengkulu

40

Rapat Koordinasi (Rakor) kelitbangan merupakan agenda rutin

tahunan litbang Provinsi Bengkulu, sejak masih menjadi Organisasi

Perangkat Daerah yang berdiri sendiri maupun setelah bergabung dengan

Badan Perencanaan, Penelitian dan Pengembangan Daerah saat ini.

Pelaksanaan Rakor ini dalam rangka sinkronisasi dan koordinasi

perencanaan dan pelaksanaan program/kegiatan kelitbangan di provinsi

bengkulu. Dimana dasar pelaksanaan kegiatan rakor ini adalah :

1. Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2002 tentang Sistem Nasional

Penelitian, Pengembangan dan Penerapan IPTEK;

2. Undang-Undang Nomor 23 tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah;

3. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 17 tahun 2016 tentang Pedoman

Penelitian dan Pengembangan di Kementerian Dalam Negeri dan

Pemerintahan Daerah;

4. Surat Menteri Dalam Negeri kepada Gubernur seluruh Indonesia Nomor

070/7004/SJ tanggal 1 Desember 2014 tentang Pedoman Arah Program

Kelitbangan di Lingkungan Kemendagri dan Pemda tahun 2015-2019;

5. Peraturan Gubernur Bengkulu Nomor 68 tahun 2016 tentang

Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi, serta Tata Kerja

Badan Perencanaan, Penelitian dan Pengembangan Daerah Provinsi

Bengkulu

6. Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) Nomor : 4.03.4.03.01.34.02

kegiatan Koordinasi Bidang Penelitian dan Pengembangan Tahun

Anggaran 2017.

Maksud dan tujuan dari kegiatan Rakor Kelitbangan ini adalah

terlaksananya koordinasi kelitbangan yang intensif, sinergi dan

berkesinambungan antara litbang provinsi dan litbang kabupaten/kota

dalam rangka mendukung program/kegiatan pemerintah daerah melalui

“knowledge based decision”, serta merumuskan arah kebijakan

kelitbangan daerah berbasis riset dan iptek dalam rangka penguatan

kelitbangan daerah.

Page 44: Media Informasi Pembangunan Daerah Provinsi Bengkulu

41

Dengan tema Rakor Kelitbangan tahun 2017 adalah “penguatan

kepasitas organisasi kelitbagan dalam rangka meningkatkan inovasi

daerah”, diharapkan litbang sebagai think thank dalam mengkritisi berbagai

isu strategis/ aktual serta permasalahan yang berkembang, dalam rangka

optimalisasi pemanfaatan potensi daerah serta alternatif solusi berbagai

permasalahan di daerah, serta rekomendasi bagi penyusunan kebijakan-

kebijakan strategis daerah yang terkait dengan upaya percepatan

pembangunan daerah.

Rakor Kelitbangan tahun 2017 dilaksanakan pada hari Rabu, 22

november 2017, bertempat di Hotel Puteri Gading Bengkulu, dibuka

langsung oleh Plt. Kepala Badan Perencanaan, Penelitian dan

Pengembangan Daerah Provinsi Bengkulu (Dra. Hj. Noni Yuliesti, M.M),

dengan peserta berjumlah 100 (seratus) orang yang berasal dari Badan

Perencanaan, Penelitian dan Pengembangan Daerah Provinsi Bengkulu,

Litbang Kabupaten/Kota di Provinsi Bengkulu, OPD dilingkup pemerintah

Provinsi Bengkulu, unsur perguruan tinggi, Dewan Riset Daerah Provinsi

Bengkulu, serta pihak media.

Pemaparan Materi kegiatan Rakor Kelitbangan tahun 2017 terdiri

dari:

1. Plt. Kepala Badan Perencanaan, Penelitian dan Pengembangan Daerah

Provinsi Bengkulu, dengan materi : ”Sinkronisasi Kebijakan Kelitbangan

Pusat, Provinsi dan Kabupaten/Kota” disampaikan oleh Kabid Penelitian

dan Pengembangan (Harnyoto, S.E);

2. Materi : ”Meningkatkan Eksistensi Litbang dalam Mendukung

Perencanaan Pembangunan Daerah”, disampaikan oleh Dr. Drs. Panji

Suminar, M.A (Universitas Bengkulu);

3. Materi : ”Penguatan Institusi Kelitbangan dan SDM Fungsional Peneliti”,

disampaikan oleh Rahmi Wati, S.E., M.Si (Peneliti Muda/Sekretaris

Dewan Riset Daerah Provinsi Bengkulu);

4. Materi : ”Penguatan Sistem Inovasi Daerah (SIDa)”, disampaikan oleh Ir.

Zamdial Ta’alidin, M.Si (Universitas Bengkulu).

Page 45: Media Informasi Pembangunan Daerah Provinsi Bengkulu

42

Rakor Kelitbangan ini dilaksanakan juga dalam upaya optimalisasi

peran dan fungsi kelitbangan di daerah, dimana dukungan dari pemerintah

daerah (Provinsi dan Kabupaten/ Kota) serta media dan OPD terkait lainnya

sangat diperlukan dalam menunjang kegiatan Kelitbangan sebagai upaya

akselerasi pembangunan dan pemanfaatan IPTEK, sehingga produk

akhirnya diharapkan dapat meningkatkan daya saing daerah serta

memberikan nilai tambah (Value Added) bagi masyarakat. Penguatan daya

saing ini nantinya akan semakin menentukan position advantage daerah.

Panitia Rakor Kelitbangan se-Provinsi Bengkulu Tahun 2017

Sejalan dengan kemajuan teknologi dan perkembangannya, maka

Provinsi Bengkulu akan kembali mengembangkan dan melakukan

penguatan Sistem Inovasi Daerah (SIDa) pada tahun 2018 mendatang. SIDa

merupakan suatu keseluruhan proses pengembangan inovasi yang

melibatkan berbagai aktor, yang meliputi lembaga penyedia Litbang

(Innovation Trigger), lembaga penguatan program inovasi dan klaster UMKM.

Fokus dari SIDa bertumpu pada inovasi dan teknologi, keterpaduan antar

lembaga dan pemberdayaan klaster UMKM.

(Rahmi Wati/Peneliti Muda/Bidang Litbang)

Page 46: Media Informasi Pembangunan Daerah Provinsi Bengkulu

43

FOCUS GROUP DISCUCCION (FGD) DENGAN TEMA "PEMANTAPAN DAN

SINGKRONISASI BIDANG LITBANG MENUJU RAKOR LITBANG SE-

PROVINSI BENGKULU

Dalam rangka pemantapan dan sinkronisasi persiapan Rakor Litbang

se-Provinsi Bengkulu pada 22 November 2017 mendatang, Badan

Perencanaan, Penelitian dan Pengembangan Daerah (Bappeda) Provinsi

Bengkulu menggelar Focus Group Discussion (FGD), Selasa 24 Oktober

2017 di ruang rapat Bappeda.

Kabid Litbang Bappeda Provinsi Bengkulu Harnyoto mengingatkan

kepanitiaan kegiatan ini untuk bekerja dengan serius guna mempersiapkan

dan menyukseskan Rakor Litbang, meski dengan berbagai keterbatasan.

“Ini kegiatan pertama di Bidang Litbang, jadi kita harus serius karena ini

pekerjaan besar bukan kecil, kita juga sama-sama tahu keadaan Bappeda

pada saat ini, oleh karena itu dengan segala keterbatasan ini mari kita

bersama-sama bekerja keras untuk mencari jalan keluarnya bersama-sama

dan kita sukseskan kegiatan ini,” kata Harnyoto.

Selain itu juga ditegaskan kepada setiap anggota kepanitian untuk

benar-benar mempersiapkan kegiatan ini dari yang terkecil, sehingga acara

tersebut bisa berjalan sesuai dengan yang diharapkan.

Page 47: Media Informasi Pembangunan Daerah Provinsi Bengkulu

44

“Mari kita perlihatkan perjuangan kita di tengah kekurangan ini,

dengan anggaran yang seadanya ini mari kita semua bekerja keras dengan

mempersiapkan segala sesuatunya mulai dari undangan, pematerinya

kemudian gedungnya dan segala sesuatu yang berkaitan dengan kegiatan

harus kita persiapkan dengan sebaik mungkin, karena Litbang Bengkulu

ini pernah menjadi contoh Nasional jadi mari kita berjuang untuk itu

kembali," tutur Harnyoto.

Bappeda Provinsi Bengkulu juga mempersiapkan Memorandum of

Understanding (MoU) antara Litbang provinsi dan daerah. Hal ini

disesuaikan dengan surat edaran Kemendagri RI tentang harus adanya

Memorandum of Understanding (MoU) antara Litbang provinsi dan daerah.

“Pada acara nanti bisa kita adakan MoU yang ditandatangani oleh setiap

Litbang-Litbang yang ada di kabupaten, untuk nantinya menyampaikan

hasil tersebut kepada Bappeda daerah atau langsung kepada bupati,

kemudian hasil dari ini nanti bisa kita serahkan dengan Plt Gubernur

untuk disampaikan kepada Kemendagri,” demikian Harnyoto.

Peserta Focus Group Discussion (FGD)

Page 48: Media Informasi Pembangunan Daerah Provinsi Bengkulu

45

SOSIALISASI JABATAN FUNGSIONAL PERENCANA (JFP) DAN

PENGUKUHAN ASOSIASI PERENCANA PEMERINTAH INDONESIA (AP2I)

PROVINSI BENGKULU TAHUN 2017

Plt Kepala Bappeda yang diwakili oleh Kabid Perencanaan, Pengendalian dan

Evaluasi Pembangunan Daerah ( Wilysa Mardani, MM), bersama Plt. Sekretaris

Daerah Provinsi Bengkulu (Gotri Suyanto,SE, M.Soc, Sc), Narasumber dari

Bappenas (Hary), Narasumber dari AP2I Pusat (Ali Sahbana, SH)

Keputusan Menteri Pendayagunaan Apartur Negara (MenPAN) Nomor:

16/KEP/M.PAN/3/2001 tentang Jabatan Fungsional Perencana dan Angka

Kreditnya dilandasi dua pertimbangan, pertama adalah untuk

meningkatkan daya guna dan hasil guna sumber daya manusia pada

aparatur negara yang bertugas melakukan kegiatan perencanaan

pembangunan diperlukan adanya aparatir sipil negara (ASN) yang

ditugaskan secara penuh sebagai Perencana. Kedua untuk menjamin

pembinaan karier, kepangkatan/jabatan dan profesi di bidang perencanaan

pembangunan.

Berdasarkan hal tersebut, maka pada hari Senin Tanggal 11

Desember 2017 diselenggarakan acara sosialisasi Jabatan Fungsional

Perencana di lingkungan Pemerintah Provinsi Bengkulu sekaligus

pengukuhan pengurus Asosiasi Perencana Pemerintah Indonesia (AP2I)

Provinsi Bengkulu, bertempat di Gedung Pola Pemerintah Provinsi

Page 49: Media Informasi Pembangunan Daerah Provinsi Bengkulu

46

Bengkulu. Pembukaan acara dilakukan oleh Plt. Sekretaris Daerah Provinsi

Bengkulu, serta Pengukuhan AP2I Provinsi Bengkulu dilakukan langsung

oleh pengurus pusat AP2I. Peserta acara berasal dari SDM fungsional

dilingkup Badan Perencanaan, Penelitian dan Pengembangan Daerah

Provinsi Bengkulu, Kabupaten/Kota di Provinsi Bengkulu, OPD dilingkup

Pemerintah Provinsi Bengkulu.

Sehubungan dengan KepMenPAN tersebut, beberapa hal secara

konsep yang perlu dipahami khususnya oleh pejabat fungsional perencana

adalah :

5. Perencana, adalah Aparatur Sipil Negara yang diberi tugas, tanggung

jawab, wewenang dan hak secara penuh oleh pejabat yang berwenang

untuk melaksanakan kegiatan perencanaan pada unit perencanaan

tertentu;

6. Perencanaan, adalah kegiatan-kegiaatn pengambilan keputusan dari

sejumlah pilihan mengenai sasaran dan cara-cara yang akan

dilaksanakan di masa depan guna mencapai tujuan yang diinginkan,

serta pemantauan dan penilaian atas perkembangan hasil

pelaksanaannya, yang dilakukan secara sistematis dan

berkesinambungan;

7. Rencana, adalah produk kegiatan perencanaan berupa rencana

kebijaksanaan, rencana program dan rencana proyek baik lingkup

makro, sektor ataupun daerah;

8. Kegiatan perencanaan, adalah suatu proses yang dilakukan secara

teratur, sistematis, berdasarkan pengetahuan, metode ataupun

teknik tertentu yang menghasilkan rencana kebijaksanaan, rencana

program dan rencana proyek serta pemantauan dan penilaian atas

perkembangan hasil pelaksanaan;

9. Angka Kredit, adalah suatu angka yang diberikan berdasarkan atas

prestasi yang telah dicapai oleh seorang perencana dalam

mengerjakan butir kegiatan yang digunakan sebagai salah satu syarat

untuk pengangkatan dan kenaikan pangkat dalam jabatan fungsional

perencana;

Page 50: Media Informasi Pembangunan Daerah Provinsi Bengkulu

47

10. Instansi Pembina jabatan fungsional perencana, adalah Badan

Perencanaan Pembangunan Nasional yang selanjutnya disebut

Bappenas.

Pemaparan Materi kegiatan Sosialisasi JFP dan Pengukuhan AP2I

tahun 2017 terdiri dari :

5. Pengurus Nasional Asosiasi Perencana Pemerintah Indonesia (AP2I),

dengan materi : ”Peran Asosiasi Perencana Pemerintah Indonesia (AP2I)

dalam meningkatkan kualitas perencanaan pembangunan Nasional dan

Daerah”

disampaikan oleh Ali Sahbana, SH

6. Fungsional Perencana Madya Bappenas Materi : ”Program

Pengembangan Jabatan Fungsional Perencana (JFP) dan Diklat

Perencanaan disampaikan oleh Drs. Hari Nasiri Mochtar, M.Kom

7. Kabid Pembinaan Pendidikan dan Pelatihan Perencana Pusbindiklatrens

Bappenas Materi : ”Penilaian Angka Kredit Jabatan Fungsional

Perencana”, disampaikan oleh Rita Miranda, S.Sos, MPA

Peserta Sosialisasi JPF Provinsi Bengkulu

Page 51: Media Informasi Pembangunan Daerah Provinsi Bengkulu

48

Sosialisasi ini dilaksanakan sesuai dengan UU ASN diharapkan

semua ASN dapat menjabat sebagai Fungsional dan juga dalam upaya

untuk optimalisasi peran dan fungsi Fungsional Perencana di Pemerintah

provinsi Bengkulu

Peran Fungsional Perencana

Sebagai pelaksana perencanaan teknokratis sebagai think tank dan

merumuskan rekomendasi strategi, kebijakan, dan program serta

melakukan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan. Perencana juga

dituntut harus memiliki :

1. Integritas

2. Berpikir Strategis

3. Berorientasi Kualitas Perencanaan

4. Kemampuan untuk membangun jejaring kerja

Peserta Sosialisasi JFP Provinsi Bengkulu

Page 52: Media Informasi Pembangunan Daerah Provinsi Bengkulu

49

Regulasi yang mengatur JFP, antara lain :

1. KEPMENPAN No : 16/Kep/M.PAN/3/2001 tentang Jabatan

Fungsional Perencana dan Angka Kreditnya;

2. SKB Kepala Bappenas dan Kepala BKN No :

KEP.1106/Ka/08/2001 dan 34A Tahun 2001 tentang Petunjuk

Pelaksanaan Jabatan Fungsional Perencana dan Angka Kreditnya;

3. KEPMENPPN/Kepala Bappenas No : KEP.019/M.PPN/12/2001

tentang Petunjuk Teknis Pelaksanaan Penyesuaian/Inpassing ke

dalam Jabatan dan Angka Kredit Perencana;

4. KEPMENPPN/Kepala Bappenas No :

KEP.020/M.PPN/12/2001tentang Pedoman Penentuan Formasi

Perencana;

5. KEPMENPPN/Kepala Bappenas No : KEP.234/M.PPN/04/2002

tentang Petunjuk Teknis Pelaksanaan Pengangkatan, Kenaikan

Pangkat/Jabatan, Pembebasan Sementara, Pengangkatan Kembali

dan Pemberhentian dalam dan dari Jabatan Fungsional

Perencana;

6. KEPMENPPN/Kepala Bappenas No : KEP.235/M.PPN/04/2002

tentang Petunjuk Teknis Penilaian Angka Kredit Perencana;

7. KEPMENPPN/Kepala Bappenas No : KEP.266/M.PPN/04/2002

tentang Tata Kerja dan Organisasi Tim Penilai Angka Kredit

Jabatan Fungsional Perencana;

8. KEPMENPPN/Kepala Bappenas No : KEP.011/M.PPN/02/2003

tentang Akreditasi dan Alih Kredit Program Diklat Substantif

Perencana;

9. KEPMENPPN/Kepala Bappenas No : KEP.012/M.PPN/02/2003

tentang Pedoman Kualifikasi Pendidikan untuk Jabatan

Fungsional Perencana;

10. KEPPRES No : 41 Tahun 2003 tanggal 10 Juni 2003 tentang

Tunjangan Jabatan Fungsional Perencana;

11. KEP. Kepala BKN No. 32 Tahun 2003 tanggal 14 Agustus 2003

tentang Tata Cara Permintaan, Pemberian, dan Penghentian

Tunjangan Jabatan Fungsional Perencana;

Page 53: Media Informasi Pembangunan Daerah Provinsi Bengkulu

50

12. SE DJA Depkeu No. SE-188/A/2003 tentang Pembayaran

Tunjangan Jabatan Fungsional Perencana;

13. KEPMENPPN/Kepala Bappenas No. KEP.013/M.PPN/02/2003

tentang Penyelenggaraan Pendidikan dan Pelatihan Fungsional

Penjenjangan Perencana;

14. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara

No.PER/60/M.PAN/6/2005 tentang Perubahan atas ketentuan

Lampiran I dan atau Lampiran II Keputusan Menteri

Pendayagunaan Aparatur Negara Tentang Jabatan Fungsional dan

angka kreditnya;

15. SE DJP Depkeu No. SE-67/PB/2007 Tentang Tunjangan Jabatan

Fungsional Perencana;

16. Peraturan Kepala BKN No.28 Tahun 2005 tentang Ketentuan

Pelaksanaan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara

No.PER/60/M.PAN/6/2005 tentang Perubahan atas ketentuan

Lampiran I dan atau Lampiran II Keputusan Menteri

Pendayagunaan Aparatur Negara Tentang Jabatan Fungsional dan

angka kreditnya;

17. SE DJA No : SE-74/PB/2006 tentang Tunjangan Jabatan

Fungsional Perencana;

18. PERPRES RI No : 38 Tahun 2006 tentang Jabatan Fungsional

Perencana;

19. Permen PPN/Kepala Bappenas No.PER 006/M.PPN/09/2006

tentang perubahan atas Kepmen PPN/Ka Bappenas No.

KEP.013/M.PPN/02/2003 tentang Penyelenggaraan Diklat

Fungsional Penjenjangan Perencana;

20. Perpres No : 44/2007 tentang Tunjangan Jabatan Fungsional

Perencana;

21. Peraturan Presiden RI No. 17 Tahun 2009 tentang Perpanjangan

Batas Usia Pensiun bagi PNS yang Menduduki JFP;

22. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi

Birokrasi Republik Indonesia Nomor 26 Tahun 2016 tentang

Page 54: Media Informasi Pembangunan Daerah Provinsi Bengkulu

51

Pengangkatan Pegawai Negeri Sipil Dalam Jabatan Fungsional

Melalui Penyesuaian/Inpassing; dan

23. Surat Menteri Sekretaris Negara Nomor : B-937, 19 Oktober 2016

tentang Tata Cara Pengusulan, berlaku 1 Januari 2017.

Narasumber, Peserta dan Panitia Acara Sosialisasi JFP dan

Pengukuhan Pengurus AP2I Bengkulu Tahun 2017

Asosiasi Perencana Pemerintah Indonesia (AP2I)

Asosiasi Perencana Pemerintah Indonesia (AP2I) berdiri pada tanggal

5 Desember 2005, dan dikukuhkan pada tanggal 17 Juni 2007. AP2I

bersifat mandiri bukan organisasi pemerintah, tujuan AP2I adalah :

1. Meningkatkan kemampuan dan profesionalitas dan produktivitas

perencana

2. Meningkatkan kapasitas dan produktivitas instansi/unit perencana

3. Menerapkan kode etik perencana

4. Mengembangkan jejaring kerjasama antar anggota AP2I

AP2I sebagai wadah untuk meningkatkan kemampuan, profesinalitas

dan produktivitas serta sebagai media informasi dan publikasi perencana

dan publik yang memanfaatkan.

Page 55: Media Informasi Pembangunan Daerah Provinsi Bengkulu

52

Pengukuhan Asosiasi Perencana Pemerintah Indonesia (AP2I) Provinsi

Bengkulu

Peran Organisasi Profesi Jabatan Fungsional dari perspektif

Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 2017 :

1. Setiap JF yang telah ditetapkan WAJIB memiliki 1 (satu)

organisasi profesi Jabatan Fungsional dalam jangka waktu paling

lama 5 (lima) tahun terhitung sejak tanggal penetapan jabatan

fungsional;

2. Setiap pejabat fungsional WAJIB menjadi anggota organisasi

profesi Jabatan Fungsional;

3. Pembentukan organisasi profesi Jabatan Fungsional

difasilitasi instansi pembina;

4. Organisasi profesi Jabatan Fungsional WAJIB menyusun kode etik

dan kode perilaku profesi, ditetapkan oleh organisasi profesi setelah

disetujui oleh Instansi Pembina;

5. Organisasi profesi Jabatan Fungsional mempunyai tugas: menyusun

kode etik dan kode perilaku profesi, memberikan advokasi, dan

Page 56: Media Informasi Pembangunan Daerah Provinsi Bengkulu

53

memeriksa dan memberikan rekomendasi atas pelanggaran kode

etik dan kode perilaku profesi,

6. Instansi pembina menyusun Permen tentang syarat dan tata cara

pembentukan organisasi profesi Jabatan Fungsional dan

hubungan kerja instansi pembina dengan organisasi profesi

Jabatan Fungsional

7. Pasal 131 PP 11/2017 disebutkan bahwa pengisian Jabatan

Pimpinan Tinggi yang lowong melalui mutasi dari JPT (Jabatan

Pimpinan Tinggi) satu ke JPT lainnya dapat dilakukan melalui uji

kompetensi atau harus memenuhi standar kompetensi teknis yang

dibuktikan melalui sertifikasi teknis dari organisasi profesi

* (Vera Isabella/Perencana Muda)

Page 57: Media Informasi Pembangunan Daerah Provinsi Bengkulu

54

RAPAT KOORDINASI PENILAIAN ANGKA KREDIT JABATAN

FUNGSIONAL PENELITI DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN DALAM

NEGERI DAN PEMERINTAH DAERAH

Penelitian adalah suatu kegiatan penyelidikan yang dilakukan

menurut metode ilmiah yang sistematik untuk menemukan informasi

ilmiah dan atau teknologi yang baru, membuktikan kebenaran atau

ketidakbenaran hipotesa sehingga dapat dirumuskan teori dan atau proses

gejala alam atau proses-proses untuk tujuan-tujuan praktis. Peneliti adalah

pegawai negeri sipil yang telah memenuhi syarat-syarat yang ditentukan,

diangkat oleh pejabat yang berwenang dalam suatu tingkatan jabatan

peneliti, serta ditugaskan pada suatu satuan organisasi penelitian dan

pengembangan dengan tugas pokok melakukan penelitian dan

pengembangan. Jabatan fungsional peneliti merupakan jabatan karir

pegawai negeri sipil yang memungkinkan untuk mencapai jenjang

pangkat/golongan hingga Pembina utama (IV/e) sesuai dengan jabatan

yang didudukinya serta angka kredit yang dimiliki.

Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) selaku instansi Pembina

jabatan fungsional peneliti bersama Kementerian Pendayagunaan Aparatur

Negara dan Badan Kepegawaian Negara duduk bersama dalam melahirkan

Keputusan MenPAN Nomor : KEP/128/M.PAN/9/2004 tentang Jabatan

fungsional peneliti dan angka kreditnya. Dalam pelaksanaan keputusan

tersebut, maka diterbitkan keputusan bersama Kepala LIPI dan Kepala BKN

Nomor : 3719/D/2004 dan Nomor : 60 Tahun 2004 tentang Petunjuk

Pelaksanaan Jabatan Fungsional Peneliti dan Angka Kreditnya.

Rapat Koordinasi Penilaian Angka Kredit Jabatan Fungsional Peneliti

di lingkungan Kementerian Dalam Negeri dan Pemerintah Daerah

diselenggarakan oleh Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia

(BPSDM) Kementerian Dalam Negeri pada hari senin s.d selasa, tanggal 11

Page 58: Media Informasi Pembangunan Daerah Provinsi Bengkulu

55

s.d 13 Desember 2017 bertempat di BPSDM Kemendagri, Kalibata - Jakarta

Selatan. Rapat Koordinasi (Rakor) bertujuan memberikan pemahaman

tentang regulasi serta mekanisme penilaian dan penetapan angka kredit

bagi jabatan fungsional peneliti yang berbasis sasaran kerja pegawai di

lingkungan Kementerian Dalam Negeri dan Pemerintah Daerah.

Materi Rakor disampaikan oleh narasumber dari Pusat Pembinaan,

Pendidikan dan Pelatihan Peneliti Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia

(Pusbindiklat Peneliti LIPI), Badan Kepegawaian Negara, Badan Penelitian

dan Pengembangan Kementerian Dalam Negeri, serta Badan Pengembangan

Sumber Daya Manusia Kementerian Dalam Negeri.

1. Materi “Mekanisme pengajuan dan penilaian angka kredit jabatan

fungsional peneliti” disampaikan oleh Narasumber dari BPSDM

Kementerian Dalam Negeri;

2. Materi “Implementasi Peraturan Kepala LIPI Nomor 5 Tahun 2017

tentang Inpassing Jabatan fungsional peneliti” disampaikan oleh

Narasumber dari Pusbindiklat LIPI;

3. Materi “Implementasi Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 2016

tentang Manajemen PNS terkait jabatan fungsional peneliti”

disampaikan oleh Narasumber dari Badan Kepegawaian Negara;

4. Materi “Mekanisme dan Tata Cara pengisian aplikasi e-peneliti”

disampaikan oleh Narasumber dari Badan Penelitian dan

Pengembangan Kementerian Dalam Negeri.

Peserta Rakor sangat terbatas, dengan kuota hanya 30 orang berasal

dari Peneliti Kementerian Dalam Negeri dan Peneliti dari daerah (Provinsi

Bengkulu, Provinsi Papua, Provinsi Banten, Provinsi Jawa Barat,

Kalimantan Tengah, Jambi, Sumatera Selatan, Jawa Timur, Nusa Tenggara

Timur, Sulawesi Tengah, Provinsi Jawa Tengah, Provinsi D.I Yogyakarta,

Kabupaten Jayapura, Kota Palangka Raya, Kota Serang, Kota Bandung).

Page 59: Media Informasi Pembangunan Daerah Provinsi Bengkulu

56

Peserta Rakor Peneliti di BPSDM Kementerian Dalam Negeri

Implementasi Peraturan Kepala LIPI Nomor 5 Tahun 2017 tentang

Inpassing Jabatan Fungsional Peneliti merupakan tindaklanjut dari

Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan RB Nomor 26

Tahun 2016, dimana sasaran inpassing adalah :

a) Pejabat Fungsional Peneliti

- Penyesuaian kenaikan pangkat/golongan setingkat lebih tinggi dari

Jaatan Fungsional Peneliti (JFP) selama tidak ada kenaikan jenjang

JFP;

- Penyesuaian dengan kenaikan jenjang JFP;

- Pengangkatan kembali JFP yang dibebaskan sementara karena tidak

dapat mengumpulkan angka kredit

b) Pejabat Non Fungsional

- Pimpinan Tinggi, Administrator, Pengawas dan Pelaksana

Page 60: Media Informasi Pembangunan Daerah Provinsi Bengkulu

57

Persyaratan Inpassing Jabatan Fungsional Peneliti adalah Uji

Kompetensi (Portofolio, presentasi dan wawancara) yang diselenggarakan

oleh instansi Pembina (LIPI), dimana LIPI membentuk tim asesor yang

bertugas melakukan penilaian kelayakan dan kesesuaian portofolio

kandidat melalui presentasi dan wawancara tatap muka. Pengangkatan

dalam JFP oleh Instansi pengusul (bagi yang lulus uji kompetensi)

ditetapkan paling lambat tiga bulan sejak tanggal dikeluarkannya surat

rekomendasi dari LIPI, serta PNS yang tidak lulus uji kompetensi tidak

dapat mengajukan kembali inpassing dalam JFP.

Mekanisme pengajuan dan penilaian angka kredit jabatan fungsional

peneliti jika sebelumnya menggunakan aplikasi peneliti online, saat ini

wajib menggunakan aplikasi e-peneliti dimana seluruh berkas yang

dikirimkan ke TP2I (Kementerian Dalam Negeri) untuk diteruskan ke TP3

(LIPI) dalam bentuk file PDF. Tim penilai angka kredit untuk jabatan

fungsional peneliti adalah Kemendagri dan LIPI, belum ada tim penilai di

daerah (Bengkulu) karena persyaratan untuk membentuk tim penilai

daerah belum terpenuhi, sehingga seluruh peneliti di Provinsi Bengkulu

harus mengirimkan pengajuan penilaian angka kredit ke LIPI, serta

Penetapan Angka Kredit (PAK) peneliti yang resmi dikeluarkan oleh LIPI

(bukan dari daerah atau instansi/unit kerja peneliti). PAK yang dikeluarkan

oleh LIPI dapat digunakan untuk kenaikan pangkat dan jabatan fungsional

peneliti yang bersangkutan.

(Rahmi Wati/Peneliti Muda/Bidang Litbang)

Page 61: Media Informasi Pembangunan Daerah Provinsi Bengkulu

58

AUDIENSI PENGEMBANGAN KAWASAN KAMPUNG NELAYAN

SEJAHTERA (KKNS) PROVINSI BENGKULU

Penyampaian Materai oleh Asisten II Setda Provinsi Bengkulu Bapak Ari Narsa

Program Pengembangan Kawasan Kampung Nelayan Sejahtera

(KKNS) adalah untuk mencari solusi yang dapat menjawab isu-

permasalahan masyarakat oceanis-agraris (nelayan, petani dan peternak)

khususnya yang hidup di sepanjang wilayah pesisir. Ada 7 (tujuh) isu-

permasalahan diseputaran kawasan pesisir yaitu :

(1) Penyumbang angka kemiskinan terbesar,

(2) Pemukiman yang kumuh,

(3) Tingkat kesejahteraan yang rendah,

(4) Tingkat kualitas SDM yang rendah,

(5) Sumber penghidupan yang “terbatas”,

(6) Rentan terhadap bencana, dan

(7) Ketergantungan yang besar pada iklim.

Pengembangan Kawasan Kampung Nelayan Sejahtera (KKNS) di

Provinsi Bengkulu Tahun 2017-2021”. Program KKNS ini boleh dikatakan

sebagai paradigma baru dalam upaya pembangunan dan pengembangan

Page 62: Media Informasi Pembangunan Daerah Provinsi Bengkulu

59

wilayah pesisir (The New Paradigm for Coastal Zone Development),

khususnya di Provinsi Bengkulu, karena Program KKNS ini akan

dilaksanakan dengan pendekatan berbasis Agro-Maritim. Program

pengembangan kawasan kampung nelayan sejahtera ini merupakan bagian

dari pembangunan kemaritiman yang berbasiskan agro-maritim, yakni

perpaduan antara aktivitas perikanan tangkap dan budidaya dengan

aktivitas dibidang pertanian dalam arti luas yang berada dalam sebuah

kawasan.

Capaian akhir dari Program KKNS ini nantinya adalah sebagai

berikut :

1) Pengentasan kemiskinan masyarakat di wilayah pesisir-pantai

2) Peningkatan kesejahteraan melalui peretasan ketertinggalan kawasan

kampung nelayan di pesisir-pantai dengan kondisi akhir yang

diinginkan 100 % sanitasi, 100 % tersedia air minum, 100 % jalan

lingkungan, 100 % ber listrik, dan 0 % kumuh

3) Penguatan kelembagaan masyarakat

4) Peningkatan kualitas SDM di wilayah pesisir-pantai (transfer IPTEK)-

keterampilan masyarakat nelayan

5) Membuka lapangan pekerjaan baru

6) Menciptakan sumber pertumbuhan ekonomi masyarakat setempat

dan daerah

7) Meningkatkan daya saing masyarakat di wilayah pesisir

Pengembangan kawasan kampung nelayan sejahteran ini dilakukan

melalui tiga arah kebijakan:

1) Pemenuhan infrastruktur dasar; dibidang pendidikan (sarana

pembelajaran dari SD, SMP dan atau SMA kumum dan kejuruan),

kesehatan (Pos Yandu, Polindes, Puskesmas), dan perekonomian

(pasar desa), fasum dan fasos lainnya

2) Peningkatan kuantitas dan kualitas infrastruktur strategis kawasan

nelayan seperti kelistrikan, industri pengolahan produk ikan tangkap

dan budidaya, dan sarana serta prasarana lainnya.

Page 63: Media Informasi Pembangunan Daerah Provinsi Bengkulu

60

3) Pemberdayaan masyarakat: nelayan, perempuan nelayan, anak dan

remaja.

Untuk mencapai tujuan program pengembangan kawasan kampung

nelayan sejahtera tersebut, 7 upaya yaitu :

1) Mendorong peningkatan kuantitas: penyediaan bibit, benih, pakan,

teknologi tepat guna, sarana dan prasarana, permodalan, dan

kelembagaan lokal;

2) Mendorong peningkatan kualitas: penerapan teknologi, peningkatan

keterampilan, jaringan pemasaran, ketercukupan aspek permodalan,

dan pengembangan kelembagaan lokal yang menunjang pencapaian

tujuan pemberdayaan;

3) Intensifikasi dan revitalisasi produk unggulan agro-maritim, baik

dalam aspek produksi maupun pasca-produksi; (termasuk

intensifikasi pemanfaatan lahan)

4) Ekstensifikasi : produk unggulan agro maritim yang berorientasi

pasar;

5) Optimalisasi; lahan, produk-produk perikanan dan pertanian

6) Rehabilitasi; jika ada kasus degradasi sumberdaya alam

7) Hilirisasi dan industri kemaritiman: dermaga, galangan kapal,

pelabuhan, cold storage, dan pengalengan produk ikan tangkap dan

budidaya.

Lokasi Tujuh Kawasan Kampung Nelayan Sejahtera (KKNS) Di

Provinsi Bengkulu Berdasarkan SK Gubernur Bengkulu Nomor : V.

463.XXVII Tanggal 30 September 2016, telah ditetapkan 7 Lokasi Kawasan

Yaitu :

Page 64: Media Informasi Pembangunan Daerah Provinsi Bengkulu

61

No Lokasi Kab/kota Ket

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

Desa Pasar Bantal

Desa Serangai

Desa Pondok Kelapa

Kelurahan Sumber Jaya

Desa Penago I

Desa Pasar Pino

Desa Pasar Lama

Mukomuko

Bengkulu Utara

Bengkulu Tengah

Kota Bengkulu

Seluma

Bengkulu Selatan

Kaur

Harapan Pemerintah Provinsi Bengkulu

Pemerintah Provinsi Bengkulu mengharapkan dukungan program

anggaran dari Pemerintah Pusat untuk kesuksesan Program KKNS

ini.

Program KKNS ini juga merupakan bukti nyata dari Pemerintah

Provinsi Bengkulu dalam mendukung Program Pemerintah Pusat

khususnya dibidang kemaritiman dan pengentasan kemiskinan.

Perbandingan Tingkat Kemiskinan Prov. Bengkulu Maret Tahun

2017

1. Data BPS menunjukkan bahwa tingkat kemiskinan di Provinsi

Bengkulu jika dibandingkan dengan provinsi lain masih berada

dibawah rata-rata nasional yang mencapai 10,64%.

2. Angka Kemiskinan sebesar 16.45%, menggeser peringkat Prov.

Bengkulu dari posisi tertinggi menjadi posisi kedua tertinggi di P.

Sumatera setelah Prov. Aceh.

3. Bila melihat angka secara Year on Year (YoY), maka angka

kemiskinan Provinsi Bengkulu menurun sebanyak 0,87% dari Maret

Page 65: Media Informasi Pembangunan Daerah Provinsi Bengkulu

62

2016. Penurunan angka kemiskinan ini diikuti oleh penurunan

Indeks Kedalaman dan Keparahan Kemiskinan;

Penyebab kemiskinan di Provinsi Bengkulu

• Investasi di provinsi bengkulu merupakan yang terendah di sumatera

hal ini disebabkan oleh kurang memadainya infrastruktur (jalan,

pelabuhan udara, pelabuhan laut dan kelistrikan) dan kurang

optimalnya promosi investasi.

• Rendahnya produktivitas terutama di sektor pertanian dan kelautan

perikanan yang merupakan mata pencaharian utama masyarakat

provinsi bengkulu.

• Banyaknya desa tertinggal di provinsi bengkulu yang mencapai 344

desa atau 25,65% dari 1.341 desa yang ada di provinsi bengkulu.

• Banyaknya desa yang belum memiliki sarana pendidikan, kesehatan,

infrastruktur jalan dan perekonomian (pasar) secara memadai.

• Rendahnya produktivitas dan daya saing tenaga kerja yang salah

satunya disebabkan oleh rendahnya tingkat pendidikan tenaga kerja

yaitu 62% berpendidikan sltp ke bawah.

• Belum berkembangnya industri hilir padat karya berbasis potensi

unggulan daerah

• Rendahnya kualitas sumber daya aparatur sehingga program

kegiatan yang dirancang kurang menyentuh persoalan dasar

pemberantasan kemiskinan

Kondisi IPM Provinsi Bengkulu

1. Pembangunan manusia di Provinsi Bengkulu terus mengalami

kemajuan yang ditandai dengan meningkatnya Indeks Pembangunan

Manusia (IPM) Provinsi Bengkulu, IPM Provinsi Bengkulu mencapai

69,33. Angka ini meningkat sebesar 0,74 poin dibandingkan dengan

tahun 2015 sebesar 68,59 atau dengan laju percepatan 1,08 persen.

2. Status pembangunan manusia di Provinsi Bengkulu masuk dalam

kategori “sedang”, dimana komponen pembentuk IPM juga mengalami

peningkatan.

Page 66: Media Informasi Pembangunan Daerah Provinsi Bengkulu

63

3. Pada Tahun 2016, IPM Prov. Bengkulu menempati posisi 18 tertinggi

se-Indonesia.

Perkembangan IPM Kab/Kota di Provinsi Bengkulu

1. Pada tahun 2016, pencapaian pembangunan manusia di tingkat

kabupaten/kota cukup bervariasi. IPM pada level Kabupaten/Kota di

Provinsi Bengkulu berkisar antara 64,04 (Seluma) hingga 77,94 (Kota

Bengkulu).

2. Peningkatan IPM di tingkat provinsi Bengkulu juga tercermin pada

level kabupaten/kota. Selama periode 2015 hingga 2016, seluruh

kabupaten/kota mengalami peningkatan IPM.

3. Pembangunan manusia di kabupaten/kota di Provinsi Bengkulu pada

tahun 2016 berada pada status “sedang”. Dari 10 kab/kot, hanya

pembangunan manusia di Kota Bengkulu yang berada pada status

“tinggi”, sedangkan 9 kab lain berada pada status “sedang”.

Pertumbuhan Ekonomi Prov. Bengkulu

• Secara umum, kinerja perekonomian Provinsi Bengkulu pada tahun

2016 cukup baik dengan laju pertumbuhan ekonomi kabupaten/kota

diatas 5 persen, kecuali Kota Bengkulu yang mampu tumbuh diatas 6

persen.

• Tiga Kabupaten/Kota yang memberikan kontribusi terbesar (lebih

dari 55 persen) yaitu Kota Bengkulu, Kabupaten Rejang Lebong dan

Kabupaten Bengkulu Utara juga mampu tumbuh diatas 5 persen.

• Dalam RPJMN 2015-2019, masih terdapat satu kabupaten yang

dikategorikan sebagai Kabupaten Tertinggal yaitu Kabupaten Seluma.

Jumlah penduduk yang masih sedikit dan belum berkembangnya

potensi daerah perlu menjadi perhatian dalam pengembangan

Kabupaten Seluma sehingga diharapkan pada akhir tahun 2019

dapat terentaskan sebagai Kabupaten Tertinggal.

Page 67: Media Informasi Pembangunan Daerah Provinsi Bengkulu

64

PERETASAN 344 DESA TERTINGGAL SE PROVINSI BENGKULU

Jumlah desa/kec yang belum memiliki sarana pendidikan,

kesehatan, jalan, pasar dan listrik

Program prioritas

1. Pembangunan 145 sd di desa tertinggal,13 sltp dan 19 sma di

kecamatan

2. Pembangunan 150 unit poskedes di desa tertinggal, 9 puskesmas di

kecamatan

3. Pembangunan jalan hotmix kab di 228 desa tertinggal dan jalan

hotmix prov di 56 desa tertinggal

4. Pembangunan dan pengembangan 420 bumdes

5. Pengentasan listrik perdesaan di 57 desa

6. Peningkatan infrastruktur dasar : 100% akses air bersih, 100% akses

sanitasi dan 0% permukiman kumuh

PENANGGULANGAN KEMISKINAN

Program prioritas

1. Peningkatan infrastruktur dasar : 100 akses air bersih, 100% akses

sanitasi dan 0% permukiman kumuh

2. Pembangunan/rehabilitasi 166 km jalan usaha tani dan 240 km

jalan sentra produksi

3. Pembangunan 45 km jaringan irigasi usaha tani dan 85% kondisi

baik/sedang jaringan irigasi

4. Pertanian meliputi : cetak sawah baru 3600 ha, pembangunan 75

desa mandiri benih, 50 desa mandiri pangan, pengadaan 1083 unit

mesin pertanian

5. Peternakan : pengadaan dan penyebaran 2570 ekor ternak sapi,

1040 ekor sapi perah, 1875 ekor kambing, 5000 ekor unggas,

pembangunan 15 sentra peternakan rakyat

Page 68: Media Informasi Pembangunan Daerah Provinsi Bengkulu

65

6. Perkebunan : penyediaan bibit unggul tanaman perkebunan : aren

40.000 batang, pala 40.000 batang, kelapa kopyor 25.000 batang,

kelapa pandan wangi 12.500 batang;

7. Kelautan perikanan : pengadaan kapal penangkapan ikan > 10 gt 28

unit, pengadaan alat bantu penangkapan ikan (gps, fish finder) 85

unit, pengadaan peralatan penangkapan ikan 6300 unit, pengadaan

bibit ikan air tawar 2 juta ekor

8. Umkm : bantuan sarana dan prasarana bagi 300 ikm, peningkatan

sarana dan prasarana bagi100 ikm unggulan di sentra industri,

pelatihan, bimbingan teknis dan pendampingan tentang

perkoperasian, peridustrian dan perdagangan untuk 3000

koperindag, revitalisasi 19 pasar tradisional , revitalisasi 300

koperasi

9. Sosial : pemberdayaan fakir miskin melalui kelompok usaha

bersama sebanyak 175 kube, pelatihan keterampilan dan praktek

belajar kerja bagi 600 anak putus sekolah, pendidikan dan

pelatihan keterampilan bagi 4.886 pencari kerja , penciptaan 250

wirausahawan baru

PENGUATAN KOMODITAS UNGGULAN AGRO-MARITIM DAN

HILIRISASI PENGEMBANGAN INFRASTRUKTUR STRATEGIS DAN

INDUSTRIALISASI

Program prioritas

1. Pengembangan 7 sentra industri unggulan

2. Pengembangan 4 kawasan wisata bahari (pantai panjang-pulau

tikus, pulau enggano, pantai laguna, pantai pasar bawah)

3. Pembangunan 2 pelabuhan perikanan nusantara (kota dan enggano)

dan 3 pelabuhan perikanan samudera (linau, bantal)

4. Pembangunan industri galangan kapal nelayan

5. Pembangunan industri packaging beras

6. Pembangunan kawasan wisata edutaintment taman pintar

7. Pembangunan pltpb hulu lais dan pltu pulai baai

Page 69: Media Informasi Pembangunan Daerah Provinsi Bengkulu

66

8. Pengembangan pelabuhan pulau baai menjadi pelabuhan nasional

9. Pengembangan 3 pelabuhan pengumpan (enggano, linau dan bantal)

10. Pengembangan bandara fatmawati menjadi bandara internasional

11. Pengembangan bandara perintis mukomuko dan enggano

12. Pengembangan jalur kereta api muara enim-pulai baai

13. Pembangunan feeder road bengkulu-curup-lubuk linggau; manna-

tanjung sakti, tanjung iman-muara sahung-batas sumsel serta 7

ruas jalan lainnya yang menghubungkan bengkulu ke musi rawas,

muratara, jambi.

14. Wilayah pengembangan strategis (wps) sibolga-padang-bengkulu

sebagai jalur perdagangan laut di pesisir barat sumatera

15. Pengembangan ksp lambai taritam, pulai baai-enggano-linau

16. Pembangunan science marine techno park

17. Pembangunan smk berbasis potensi unggulan (maritim, agropolitan,

perkbunan, pariwisata)

Page 70: Media Informasi Pembangunan Daerah Provinsi Bengkulu

67

JKN MERUPAKAN JAMINAN KESEHATAN NASIONAL ATAU JAMINAN

KESAKITAN NASIONAL?

Oleh : NURMUYASAROH, SE, MM

Kesehatan adalah hak dasar setiap orang dan semua warga negara

berhak mendapatkan pelayanan kesehatan. UUD 1945 mengamanatkan

bahwa jaminan kesehatan bagi masyarakat, khususnya yang miskin dan

tidak mampu, adalah tanggung jawab pemerintah pusat dan daerah. Pada

UUD 1945 Perubahan, Pasal 34 ayat 2 menyebutkan bahwa negara

mengembangkan Sistem Jaminan Sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

Pemerintah menjalankan UUD 1945 tersebut dengan mengeluarkan

UU No 40 Tahun 2004 tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN)

untuk memberikan jaminan sosial menyeluruh bagi setiap orang dalam

rangka memenuhi kebutuhan dasar hidup yang layak menuju terwujudnya

masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur. Dalam UU No 36

Tahun 2009 tentang Kesehatan juga ditegaskan bahwa setiap orang

mempunyai hak yang sama dalam memperoleh akses atas sumber daya di

bidang kesehatan dan memperoleh pelayanan kesehatan yang aman,

bermutu, dan terjangkau.

Setiap orang berhak atas jaminan sosial yang memungkinkan

pengembangan dirinya secara utuh sebagai manusia yang bermatabat.

Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) merupakan bagian dari Sistem Jaminan

Sosial Nasional (SJSN) yang diselenggarakan dengan menggunakan

mekanisme asuransi kesehatan sosial yang bersifat wajib (mandatory)

berdasarkan Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2004 tentang SJSN dengan

tujuan untuk memenuhi kebutuhan dasar kesehatan masyarakat yang

layak yang diberikan kepada setiap orang yang telah membayar iuran atau

iurannya dibayar oleh Pemerintah.

Page 71: Media Informasi Pembangunan Daerah Provinsi Bengkulu

68

Seiring dengan dimulainya JKN per 1 Januari 2014, semua program

jaminan kesehatan yang telah dilaksanakan pemerintah tersebut (Askes

PNS, JPK Jamsostek, TNI, Polri, dan Jamkesmas), diintegrasikan ke dalam

satu Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan (BPJS Kesehatan).

Sama halnya dengan program Jamkesmas, pemerintah bertanggungjawab

untuk membayarkan iuran JKN bagi fakir miskin dan orang yang tidak

mampu yang terdaftar sebagai peserta Penerima Bantuan Iuran (PBI).

Permasalahan yang kita hadapi sekarang BPJS hanya memfasilitasi

pengobatan bagi orang sakit, entah belum terfikirkan apa memang di

abaikan BPJS belum mengalokasikan dananya untuk perbaikan kwalitas

kesehatan peserta.

Kenapa mesti menunggu terkapar dan kesakitan baru kita obati ?

Kenapa tidak ada deteksi dini penyakit yang kemungkinan di derita oleh

peserta ?

MENCEGAH LEBIH BAIK DARI MENGOBATI !

Page 72: Media Informasi Pembangunan Daerah Provinsi Bengkulu

69

RAPAT KOORDINASI RENCANA AKSI DAERAH PENGEMBANGAN

EKONOMI KEMARITIMAN PROVINSI BENGKULU

Oleh : Ria Puspita, SP, M.Si

Salah satu agenda prioritas pembangunan wilayah oleh presiden

melalui konsep nawacita adalah pembangunan kemaritiman. Pembangunan

kemaritiman tidak diposisikan sebagai sektor pinggiran (peripheral sector)

tetapi dipandang sebagai motor penggerak perekonomian nasional sekaligus

menjadi sumber kemajuan dan kemakmuran masyarakat. Fakta

menujukkan bahwa 75% dari total wilayah kedaulatan Indonesia

merupakan wilayah perairan mempertegas bahwa potensi kemaritiman

Indonesia sangat besar.

Provinsi Bengkulu yang terletak di bagian pantai barat pulau

sumatera dan berhadapan langsung dengan samudera hindia, dengan garis

pantai sepanjang ±525 km yang memanjang dari tenggara kearah barat

daya, mulai dari kabupaten Kaur yang berbatasan dengan provinsi

Lampung hingga kabupaten Mukomuko yang berbatasan dengan Provinsi

Sumatera Barat, memiliki potensi sumber wilayah pesisir dan lautan yang

cukup besar dari perspektif kemaritiman, baik potensi kelautan dan

perikanan, pariwisata, perhubungan dan maupun potensi energi serta

sumberdaya mineral. Dari bidang kemaritiman yang mencakup 4 (empat)

sektor utama, yaitu sektor kelautan dan perikanan (termasuk sumberdaya

wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil), sektor pariwisata bahari, sektor

perhubungan laut dan sektor energy sumberdaya mineral. Sebagian besar

belum dimanfaatkan dan dikelola secara optimal di Provinsi Bengkulu.

Seyogyanyalah jika semua potensi kemaritiman tersebut dimanfaatkan

secara optimal dan berkelanjutan, maka akan sangat diharapkan dapat

memberi kontribusi yang besar untuk pembangunan ekonomi dan

kesejahteraan masyarakat di provinsi Bengkulu, khususnya masyarakat

yang mendiami wilayah pesisir.

Salah satu Program Prioritas Daerah Provinsi Bengkulu, tepatnya

program prioritas yang kedua yaitu penguatan komoditas unggulan agro-

maritim dan hilirisasi serta pengentasan kemiskinan. Adapun salah satu

Page 73: Media Informasi Pembangunan Daerah Provinsi Bengkulu

70

substansi program pembangunan kemaritiman yang akan digulirkan di

Provinsi Bengkulu adalah “Rencana Aksi Daerah Pengembangan Ekonomi

Kemaritiman ini tidak lepas program prioritas” yang akan dilaksanakan

dalam rentang waktu 4 tahun dari Tahun 2017-2021 yang akan datang.

Maka berkenaan dengan hal tersebut bidang Perekonomian dan SDA

mengadakan Rapat Koordinasi Pengembangan Ekonomi Kemaritiman di

Provinsi Bengkulu pada tanggal 7 November 2017 bertempat di Ruang Pola

Pemeritah provinsi Bengkulu.

Rapat Koordinasi pengembangan Ekonomi Kemaritiman ini dibuka

oleh Bapak Plt. Sekretaris Daerah Provinsi Bengkulu lr. Gotri

Suyanto,M.Soc,Sc. pada arahannya disampaikan bahwa provinsi bengkulu

memiliki potensi sumber daya besar pada wilayah pesisir dan laut. hal ini

didukung dengan wilayah teritorial perairan yang luas, sekaligus memiliki

potensi berbagai jenis biota laut yang bernilai ekonomi tinggi. sektor

perikanan dan kelautan menjadi salah satu sektor unggulan di provinsi

bengkulu. oleh karena itu dengan adanya pelaksanaan kegiatan Rencana

Aksi Daerah Pengembangan Ekonomi Kemaritiman di Provinsi Bengkulu ini

diharapkan dapat kita peroleh dokumen dan matrik rencana aksi daerah

pengembangan ekonomi kemaritiman yang memuat :

Kerangka kebijakan strategi pembangunan pengembangan ekonomi

kemaritiman di provinsi bengkulu.

Matriks rancangan indikasi program/kegiatan rencana aksi daerah

pengembangan ekonomi kemaritiman di provinsi bengkulu.

Rapat Koordinasi ini dihadiri oleh Kepala Dinas dan Kasubbag

Bappeda 7 Kabupaten/Kota, Kepala Dinas dan Kasubbag Dinas Perikanan

dan Kelautan 7 Kabupaten/Kota, Kepala Dinas dan Kasubbag Dinas

Pariwisata 7 Kabupaten/Kota, Kepala Dinas dan Kasubbag Perhubungan 7

Kabupaten/Kota.

Page 74: Media Informasi Pembangunan Daerah Provinsi Bengkulu

71

Rapat Koordinasi RAD Pengembangan Ekonomi Kemaritiman di buka oleh Plt.

Sekretaris Daerah Provinsi Bengkulu

Tujuan Rapat :

1) Menindaklanjuti Rapat FGD Penyusunan Matriks RAD

Pengembangan Ekonomi Kemaritiman Provinsi Bengkulu Pada

Tanggal 17 Oktober 2017

2) Pembahasan Matriks RAD Pengembangan Ekonomi

Kemaritiman Provinsi Bengkulu 7 Kabupaten kota di wilayah

pesisir

3) Dalam penyusunan matriks ini OPD mengacu pada RPJM,

Renstra dan matriks prioritas yang telah disusun oleh OPD

yang mengarah ke pengembangan ekonomi kemaritiman

Materi pertama disampaikan oleh Plt. Kepala Bappeda Mewakili,

Bapak Drs. Sulaksono M.Si (Kabid Bidang Perekonomin dan SDA) dengan

Materi Arah dan Kebijakan Pengembangan Program Ekonomi Kemaritiman

di Provinsi Bengkulu. Pada materi ini di sampaikan bahwa pelaksanaan

kegiatan rencana aksi daerah pengembangan ekonomi kemaritiman provinsi

Page 75: Media Informasi Pembangunan Daerah Provinsi Bengkulu

72

bengkulu ini diharapkan dapat kita peroleh dokumen dan matrik rencana

aksi daerah pengembangan ekonomi kemaritiman yang memuat :

a. Memberikan acuan dan arah bagi pengembangan ekonomi

kemaritiman di Provinsi Bengkulu sebagai daerah maritim, sesuai

dengan karakteristik dan potensinya untuk mendukung

terwujudnya Provinsi Maritim yang maju, mandiri dan

berkelanjutan guna meningkatkan taraf hidup masyarakat miskin.

b. Sebagai kerangka kebijakan strategi pembangunan pengembangan

ekonomi kemaritiman di Provinsi Bengkulu.

c. Matriks rancangan indikasi program/kegiatan rencana aksi daerah

pengembangan ekonomi kemaritiman di Provinsi Bengkulu.

Materi Kedua disampaikan oleh Kasubid Kemaritiman dan Pertanian

Bapak Yulizon hikma putra, MM dengan materi Rencana Aksi

pengembangan ekonomi kemaritiman di provinsi Bengkulu 2017. pada

Materi ini disampaikan :

1. Permasalahan Pokok :

Tingginya Angka Kemiskinan (17,03 %) dan masih banyak

Daerah Tertinggal di Wilayah Provinsi Bengkulu, 653 Desa

atau 48,7% (Perpres 131 /2015 tidak sesuai fakta)

Kondisi infrastruktur yang minim, baik strategis maupun

dasar, termasuk keterisolasian konektivitas dengan

provinsi tetangga

Tingginya Angka Gini Rasio Provinsi Bengkulu (0,44 %),

mengancam stabilitas

2. Issue umum kawasan nelayan provinsi bengkulu :

Rendahnya kualitas sumberdaya manusia

Rendahnya penatan dan penegakan hukum

Belum adanya penataan ruang wilayah pesisir

Degradasi habitat wilayah pesisir

Pencemaran wilayah pesisir

Kerusakan hutan, Taman Nasional, dan Cagar Alam Laut

Page 76: Media Informasi Pembangunan Daerah Provinsi Bengkulu

73

Potensi dan obyek wisata bahari belum dikembangkan

secara optimal

Belum optimalnya pengelolaan perikanan tangkap dan

budidaya

Rawan bencana alam (gempa, tanah longsor, banjir)

Ancaman intrusi air laut

Isu pengelolaan pulau-pulau kecil dan perairan

sekitarnya

Materi Ketiga disampaikan oleh Bapak Ir.Zamdial Ta’aladin, M.Si

dengan materi Matrik Rencana RAD Ekonomi Kemaritiman Provinsi

Bengkulu (2018-2021), pada materi ini disampaikan :

1. Ada 8 sektor yang akan di kembangkan pada kegiatan RAD

pengembangan Ekonomi Kemaritiman :

Perikanan tangkap

Perikanan Budidaya

Industri pengelolahan hasil

Pariwisata bahari

Perhubungan laut

Industri dan jasa maritime

Sumberdaya wilayah pulau kecil

Coastal Forestri (ekosistem hutan mangrove)

Peserta Rapat Koordinasi RAD Pengembangan Ekonomi Kemaritiman

di Provinsi Bengkulu Ta. 2017

Page 77: Media Informasi Pembangunan Daerah Provinsi Bengkulu

74

Sesi Diskusi :

1) Kabupaten Kaur (Dinas Kelautan dan Perikanan) :

a. Sentra kuliner dan pengalengan ikan/gurita masuk pada sektor

mana di matrik RAD?

JAWAB : Sentra kuliner masuk ke wisata bahari dan pengalengan

ikan/gurita masuk ke matrik industry pengelolahan hasil

perikanan

2) Kabupaten Bengkulu selatan (Dinas Kelautan dan Perikanan) :

a. Dinas Kabupaten Bengkulu Selatan Sudah membawa matrik RAD

Pengembangan Ekonomi Kemaritiman

b. Di Kabupaten Bengkulu Selatan sudah ada TPI yakni di daerah

Pasar Bawah namun didaerah ini juga di peruntukan untuk

daerah pariwisata, maka bagaimana kalau di satu lokus ada dua

program?

c. Dengan potensi kabupaten Bengkulu selatan yang besar, maka

Bengkulu selatan berencana membangun PPI di Pasar Pino dan

Sulaw, untuk DED dan master plan sudah selesai sudah selesai,

mohon untuk memasukkan di matrik untuk pembangunan PPI di

pasar pino?

JAWAB : untuk satu lokus terdapat dua program tidak apa apa

asalkan tidak tumpang tindih dan sesuai dengan regulasi yang ada.

PPI sudah masuk di matrik RAD Pengembangan ekonomi

Kemaritiman .

3) Kabupaten Seluma (Dinas Kelautan dan Perikanan):

a. Kabupaten Seluma menyimpan banyak potensi antara lain hutan

mangrove dan pertambangan, namun untuk mengali potensi ini

terbentur dengan peramsalahan regulasi,contohnya Kabupaten

Seluma ada potensi pasir besi namun tidak dapat eksplorasi

karena daerah tersebut termasuk pada area konservasi alam?

JAWAB : Kabupaten Seluma memang sepanjang pantai

merupakan cagar alam, tetapi sebaiknya jika ada permasalahan

Page 78: Media Informasi Pembangunan Daerah Provinsi Bengkulu

75

seharus nya ada pendekatan dengan pihak BPSDA dengan

penyampaian poin bahwa kegiatan yang dilakukan merupakan

kepentingan masyarakat banyak.

Selain itu pihak pemerintah kabupaten dapat meriview RTRW

4) Kabupaten Bengkulu Tengah (Dinas Perhubungan) :

a. Potensi daerah dan Program – program Pemerintah sudah bagus,

namun tidak dapat dioptimalkan, karena tidak melibatkan pihak

ketiga/ investor. Maka diharapkan pemerintah dapat menarik dan

membujuk pihak investor untuk meninvestasikan modal ke

Provinsi Bengkulu khusus nya di bidang kemaritiman?

JAWAB : Pemerintah memang memerlukan invesrtor/untuk

membangun Provinsi Bengkulu, namun diharapkan pemerintah

terlebih dalu menyiapkan sarana dan prasarana yang baik dari

segi perizinan, keamanan dan lain – lain sehingga invertor tertarik

untuk menanamkan modalnya ke daerah kita.

Pemerintah provinsi Bengkulu telah melakukan beberapa upaya

untuk menjual 4 sektor yang mempunyai peluang investasi yang

besar antara lain sektor pariwisata,perkebunan, kelautan

perikanan,energy. Selain itu pula pemerintah provinsi akan

melakukan promosi dengan melakukan kegiatan IMT GT

(kerjasama dengan pihak asing)

5) Kabupaten Bengkulu Tengah (Dinas Kelautan Perikanan & Dinas

Ketahanan Pangan) :

a. Dana DAK untuk DKP turun drastis dikarenakan pengabungan

OPD DKP dan DTP sehinga dana untuk perikanan dan kelautan

minim.

b. Untuk konservasi sangat minim, dibenteng ada PPI yang belum

berfungsi karena rendahnya SDM dan kapal kapal besar yang

belum ada.

JAWAB : dengan potensi yang besar maka di perlukan pula SDM

dan sarana yang optimal, contoh untuk kapal kapal besar

Page 79: Media Informasi Pembangunan Daerah Provinsi Bengkulu

76

pemerintah belum mampu untuk melakukan pengadaan di

karenakan harga nya yangmahal sehingga di perlukan pihak

ketiga.

6) Kabupaten Bengkulu Utara (Dinas kelautan dan Perikinana) :

sesuai dengan UU 23 kewenangan provinsi, di kabupaten Bengkulu

Utara ada beberapa TPI yang di dirikan, kabupaten Bengkulu utara

telah melakukan dukungan pada matrik RAD pengembangan

Ekonomi Kemaritiman antara lain:

Untuk bidang perikanan budidaya di sepanjang pantai

Bengkulu Utara sudah ada 3 investor.

Untuk bidang wisata enggano sudah mengagendakan enggano

viesta, serangai merin vestipal yang semuanya akan

mendukung wonderfull Bengkulu 2020.

Untuk Pulau Mega pemerintah Kabupaten Bengkulu Utara

sudah bekerja sama dengan tim Universitas Bengkulu untuk

konservasi penyu DED , serta akan segera melegalitas pulau

mega (disertifikatkan).

Untuk Kesejahteraan Masyrakat Kegiatan kabupaten Bengkulu

utara sudah mengadakan program ansuransi nelayan.

7) Kabupaten Bengkulu Utara (Bappeda) :

Dibidang pariwisata Kabupaten Bengkulu Utara sudah menyiapkan 6

even salah satunya Sale enggano. Menanyakan apakah Sale enggano

sudah masuk dalam even nasional?

JAWAB :

Untuk sale enggano sudah dimasukkan dan diharapkan desember

sudah keluar hasilnya.

Page 80: Media Informasi Pembangunan Daerah Provinsi Bengkulu

77

Rapat Kunjungan Tim Peneliti Asia Competitiveness Institute

Nasional University Of Singapore ( ACI-NUS)

Ria Puspita, SP, M.Si

Dalam rangka memperbaharui data / informasi dalam menyusun

profil daya saing Provinsi – Provinsi di Indonesia pada tahun 2017 serta

Sebagai tindak lanjut atas kunjungan pada tahun 2016, Tim Peneliti Asia

Competitiveness Institute, National University of Singapore (ACI-NUS)

mengadakan kunjungan dengan Bappeda Provinsi Bengkulu. Kunjungan ini

berlangsung pada hari senin tanggal 07 Agustus 2017 di ruang Kenangan

Lantai 2 setda Provinsi Bengkulu yang dipimpin oleh Kepala Bidang

Perekonomian dan SDA Bapak Drs. Sulaksono M,Si dan dihadiri oleh

beberapa perwakilan dari Organisasi Perangkat Daerah di lingkungan

pemerintahan Provinsi Bengkulu.

Tujuan penelitian analisis daya saing Provinsi-provinsi di Indonesia antara

lain :

1. Mengetahui kondisi daya saing di seluruh Provinsi Indonesia untuk

membantu merumuskan strategi pembangunan yang tepat.

2. Menyebarluaskan hasil penelitian kepada komunitas internasional

dan nasional, serta meningkatkan kolaborasi dengan mitra strategis

untuk meningkatkan daya saing Indonesia.

3. Menggairahkan suasana persaingan yang sehat antar wilayah dan

Provinsi di Asia, khususnya Indonesia.

ACI mengadopsi pemahaman tentang daya saing ekonomi yang

komprehensif, mempertimbangkan berbagai faktor yang mempengaruhi

kemampuan suatu daerah untuk mencapai pembangunan ekonomi yang

tinggi dan inklusif, dalam kurun waktu yang cukup panjang. Kerangka

daya saing ACI dibagi menjadi 4 bagian yaitu : a) kualitas hidup dan

infrastruktur, b) stabilitas ekonomi makro, c) kondisi finansial, bisnis dan

tenaga kerja, serta d) pemerintahan dan institusi publik.

Page 81: Media Informasi Pembangunan Daerah Provinsi Bengkulu

78

Sumber data untuk penelitian tahun 2017 berasal dari Data

Sekunder sebanyak 78 indikator dan data primer sebanyak 25 indikator.

Data sekunder yang digunakan merupakan data tahun 2015 berkontribusi

sebesar 76%, yang diperoleh dari beberapa lembaga yaitu : dari Badan

Pusat Statistik, World Bank INDO-DAPOER (Indonesia Database for Policy

and Economic Research), Bank Indonesia, Kementerian Kesehatan dan

Transparansi Internasional. Sedangkan data primer yang digunakan

merupakan data tahun 2016 berkontribusi sebesar 24%, yang diperoleh

melalui survei persepsi ACI di 33 Provinsi di Indonesia. Adapun responden

survei terdiri dari APINDO (Asosiasi Pengusaha Indonesia), Akademisi dan

Pemerintah Provinsi. Metodolgi sampling yang digunakan yaitu Purposive

Sampling dengan pihak yang dianggap memahami permasalahan, bukan

dengan masyarakat umum/acak. Pengukuran dengan menggunakan skala

Likert angka 1 hingga 9. Metodologi survei menggunakan sistem respons

elektronik, dimana partisipan memasukkan jawaban dengan menggunakan

keypad atau clickers.

Peserta Rapat Kunjungan Tim Peneliti Asia Competitiveness Institute Nasional University Of Singapore (ACI-NUS)

Page 82: Media Informasi Pembangunan Daerah Provinsi Bengkulu

79

lima lingkup utama yang digunakan untuk mengukur daya saing :

1. Daya saing di peringkat pada tahun 2015 di peringkat 23, tahun

2016 peringkat 25 dan tahun 2017 peringkat 27 dengan sekor -

0.595

2. Stabiltas Ekonomi Makro Bengkulu Pada Tahun 2015 di peringkat

32, tahun 2016 diperingkat 33 tahun 2017 diperingkat 32 dengan

skor -0.874.

3. Pemerintah dan institusi publik provinsi Bengkulu berada di

pringkat 23 pada tahun2015, pada tahun 2016 diperingkat 25,

tahun 2017 di peringkat 25 dengan -0.672.

4. Kondisi financial,bisnis dan tenaga kerja Provinsi Bengkulu

berada di peringkat 19, pada tahun 2016 berada pada peringkat

22 dan tahun 2017 di peringkat 21 dengan skor – 0,346.

5. Kualitas hidup dan pembangunan infrastruktur di provinsi

Bengkulu berada di peringkat 19 pada tahun 2017 dengan skor -

0,079

Kesimpulan dan rekomendasi kebijakan yang dapat diberikan untuk

Provinsi Bengkulu :

a. Bengkulu berada di peringkat ke 27 dalam dayasaing keseluruhan

peningkatan peringkat dalam lingkup stabilitas ekonomi makro

(dari 33 ke 32), kondisi bisnis, financial dan tenaga kerja (dari

22ke 21) dan kualitas hidup dan pembangunan infrastruktur (dari

21 ke 19)

b. Kekuatan : Lingkungan financial dan tenaga kerja, pelayanan

public, khususnya pendidikan.

c. Kelemahan : PDRB, investasi dan pemerintahan, khususnya

ketahanan fiscal.

d. Rekomendasi : Pengembangan lingkunmgan usaha, yang dapat

memperbaiki produktivitas dan efisiesi usaha perbaikan persepsi

terhadap kinerja dan kapasitas pemerintah.

Selain itu, terdapat masukan dari Kepala Sub Bidang Pariwisata dan

Perindustrian , Bapak Evan Ferdian, SE, M.Sc menyampaikan bahwa data

Page 83: Media Informasi Pembangunan Daerah Provinsi Bengkulu

80

yang digunakan pada penelitian ini yang didominasi oleh data sekunder

sebaiknya menggunakan data terupdate yang bisa diperoleh dari Badan

Pusat Statistik (BPS). Bps telah mengeluarkan data sampai dengan

pertengahan tahun 2016. beliau menayakan apakah ada pemerintah daerah

yang mengadosi penelitian yang dilakukan ACI-NUS selama 4 tahun

teraksir ini , tim ACINUS menjelahkan bahwa pemerintah Provinsi Jawa

Tengah dan Lampung telah mengambil hasil penelitian dan langsung

digunakan untuk kinerja meparintah daerah. Selanjutnya mewakili Dinas

tanaman pangan, Hortikultura dan Perekbunan, Bapak Mulyana M.Si

menyampaikan masukan bahwa sebaiknyan nilai IPM dijadikan sebagai

salah satu indikator penelitian, karena indikator IPM ini dimiliki oleh

seluruh Provinsi begitu juga dengan Pertumbuhan ekonomi. Kemudian

untuk indikator-indikator seperti tingkat kebersihan dari korupsi dan

kualitas peraturan daerah sebaiknya dicari indikator lain atau diganti

redaksionalnya agar lebih relevan dan bisa diukur

Peserta rapat Foto bersama Tim

ACI-NUS

Penyerahan Cendra Mata dari TIM

ACI-NUS ke Pada BAPPEDA Provinsi Bengkulu