Media Informasi Badan Informasi Geospasial Edisi 6 : 12...

8
Terbit Dua Mingguan Edisi 6 : 12 – 25 Maret 2019 Media Informasi Badan Informasi Geospasial

Transcript of Media Informasi Badan Informasi Geospasial Edisi 6 : 12...

Terbit Dua Mingguan

Edisi 6 : 12 – 25 Maret 2019 Media Informasi Badan Informasi Geospasial

Dari Redaksi

Tim Redaksi e-Warta Geospasial

Pengarah : Muhtadi Ganda Sutrisna

Penanggung Jawab : Wiwin Ambarwulan

Redaktur : Sri Lestari Munajati

Editor : Dian Ardiansyah, Kesturi Haryunani P

Juru Desain : Yochi Citra P, Nuruli Khotimah

Juru Foto : Achmad Faisal N, Agung Teguh M

Sekretariat : Luciana Retno Prastiwi

Pembuat Artikel & Distribusi : Arik Sukaryanti,

Adhy Rahadhyan, Hero Hombas, Maya Scoryna,

Maryanto, Suranto, Tommy Nautico, Yudi Irwanto,

Eva Nanda, Imam Prayogo, Iman Apriana,

Luthfia Nuraini

Sekretariat e-Warta Geospasial :

Bidang Promosi dan Kerja Sama

Pusat Penelitian, Promosi dan Kerja Sama

Badan Informasi Geospasial

Jl. Raya Jakarta Bogor Km 46 Cibinong

Jawa Barat 16911

Email : [email protected]

saat ini dapat diunduhmelalui www.big.go.idSejarahnya, geospasial adalah ilmu

yang mewah. Hanya pendeta

dan militer yang mempelajarinya.

Seiring perkembangan teknologi, Informasi

Geospasial (IG) telah menjadi bagian dari

kehidupan sehari-hari, seperti aplikasi yang

berbasis lokasi Google Maps, ojek online, dan

sebagainya.

Bahkan, belakangan IG digunakan untuk

mendukung smart city. Dan IG dapat

memberikan informasi statistik untuk

pemenuhan pembangunan berkelanjutan

(SDGs).

Dalam rangka sinkronisasi penyelenggaraan

IG, BIG mengadakan Rapat Koordinasi Nasional

(Rakornas) bersama seluruh stakeholder yang

bersinggungan dalam penyelenggaraan IG

dari berbagai kementerian/lembaga (K/L),

pemerintah daerah (pemda). Tahun ini, tema

yang diusung adalah ̀ Pembangunan Berbasis

Informasi Geospasial`.

Rakornas IG yang digelar pada 27 Maret

2019 ini menjadi moment krusial sekaligus

penting, karena merupakan tahun terakhir

pelaksanaan Rencana Pembangunan Jangka

Menengah Nasional (RPJMN) 2015-2019.

Setiap K/L dan pemda perlu melakukan

perencanaan dengan baik dan tepat dalam

merumuskan setiap target kegiatan yang

akan menjadi dasar pelaksanaan pada RPJMN

2020-2024.

Sasaran pokok yang telah disusun, antara lain

terpenuhinya ketersediaan peta-peta tematik

untuk penyusunan dan penetapan tata ruang,

penanganan bencana seluruh Indonesia,

lingkungan hidup, pengelolaan sumber daya

alam, reforma agraria, pertahanan, serta

untuk pengelolaan wilayah perbatasan.

BIG tidak mungkin bekerja sendiri. BIG akan

terus menjalin hubungan baik dengan K/L,

lembaga nonpemerintah dan masyarakat

dalam pemenuhan IG. Pastinya `no one left

behind, no theme left behind.`***

Pra Rakornas Informasi Geospasial di Jakartapada 19 - 20 Maret 2019

Kirimkan tulisanmu ke email :[email protected]

Muat tulisanmu di

Laporan UtamaKesadaran geospasial di pemerintahan, baik pusat

dan daerah, dalam perencanaan pembangunan

semakin meningkat. Hal ini menuntut Badan

Informasi Geospasial (BIG) sebagai penanggungjawab

utama penyelenggaraan informasi geospasial dasar

untuk menyediakan Informasi Geospasial (IG) yang

akurat, dapat dipertanggungjawabkan, mudah diakses

dan mudah diintegrasikan.

Dalam rangka sinkronisasi penyelenggaraan IG, BIG

mengadakan Rapat Koordinasi Nasional Informasi

Geospasial (Rakornas IG) bersama seluruh Kementerian/

Lembaga yang aktif mengadakan menyelenggarakan

IG serta perwakilan Pemerintah Daerah dan Perguruan

Tinggi.

Dimulai sejak 2012, Rakornas dilaksanakan setiap tahun

dengan membahas tema dan tujuan yang berbeda

sesuai dengan perkembangan IG secara nasional sesuai

RPJMN. Hasil Rakornas tahun 2012 sampai 2018 tersaji

sebagai berikut:

Tahun 2012

Rakornas ini merumuskan Rencana Aksi

Nasional di bidang penyelenggaraan

Informasi Geospasial yang akan

berisi target-target jangka pendek

untuk tahun 2013 dan 2014. Ini yang

kemudian akan dijadikan sebagai

masukan dalam mereview RPJMN

2009-2014.

Sebagai dasar akan dirumuskan

kesepakatan-kesepakatan mengenai

kebijakan dan ketatalaksanaan atau business

process tentang penyelenggaraan Informasi

Geospasial yang memungkinkan target-target yang

dicanangkan dapat direalisasikan.

Pada akhirnya Rakornas 2012 bertujuan untuk

mewujudkan Informasi Geospasial yang andal yang dapat

dengan mudah diakses oleh mereka yang membutuhkan.

Tahun 2013

Rakornas IG sebagai salah satu media untuk membangun

komitmen nasional dalam penyelenggaraan IG jangka

pendek, menengah maupun panjang. Pada tahun 2013,

Rakornas bertujuan penyelenggaraan IG bukan hanya

tugas BIG, tetapi spektrumnya sangat luas mencakup

hampir semua Kementerian/Lembaga dan Pemerintah

Daerah.

Rakornas IG ini diselenggarakan dengan didasari bahwa

untuk keberhasilan fokus prioritas penyelenggaraan

IG maka dibutuhkan suatu rencana strategis yang

mencerminkan sinergitas K/L dalam kegiatan maupun

penganggaran.

Tahun 2014:

Rakornas Informasi Geospasial Tahun 2014 merumuskan

kebijakan dan program strategis untuk mempercepat

dalam perwujudan:

1. Kebijakan dalam rangka penyelenggaraan

pemetaan nasional sebagai wujud implementasi

UU-IG, terutama dalam penyelenggaraan IGD dan

IGT.

2. IGD yang andal (akurat, dapat dipercaya, dan dapat

dipertanggungjawabkan) pada berbagai skala dan

cakupan yang mampu dijadikan referensi untuk

pembuatan IGT yang dibutuhkan untuk menunjang

pembangunan nasional.

3. One map, dimana setiap satu tema peta yang

diproduksi hanya memiliki satu walidata, sehingga

dapat meminimalisir duplikasi alokasi

sumberdaya.

4. Ketersediaan institusi pemetaan di

daerah dan meningkatnya kemampuan

daerah dalam menyediakan data dan

informasi geospasial di wilayahnya.

5. Peningkatan jumlah dan

mutu sumber daya manusia bidang

IG termasuk survei dan pemetaan

terutama di daerah.

6. Peningkatan jumlah dan

kualitas perguruan tinggi, tumbuh

kembangnya industri di bidang IG termasuk

survei dan pemetaan.

Tahun 2015:

Rakornas tahun 2015 membahas tindaklanjut dari

Rakornas 2014 yang menghasilkan kesepakatan antara

lain:

1. Percepatan Penyelengaraan Jaring Kontrol Geodesi

sebagai Referensi Tunggal untuk Penyelengaraan

IG dan  dalam mendukung strategi percepatan

penyelenggaraan, pemutakhiran dan validasi IG

skala 1:25.000 dan 1:5.000

2. Percepatan penyelenggaraan IG dapa skala 1:25.000

dan 1:5.000, guna mendukung kebutuhan penataan

ruang, batas wilayah, kebencanaan, dan lain-lain

3. Percepatan penyelengaraan pemetaan kelautan dan

lingkungan pantai dalam mendukung kedaulatan

maritime

4. Percepatan penyelenggaraan pemetaan batas

wilayah NKRI dengan kurva tertutup.

Tahun 2016

Rakornas IG Tahun 2016 mempunyai tujuan :

1. Mensinergikan penyelenggaraan informasi

geospasial oleh Kementerian/Lembaga dan

Pemerintah Daerah yang terkait dengan percepatan

pelaksanaan Kebijakan Satu Peta (KSP) pada skala 1 :

50.000 sesuai dengan Perpres Nomor 9 Tahun 2016.

2. Fokus bahasan pada Rakornas IG 2016 ini adalah

pada kompilasi, integrasi dan sinkronisasi Informasi

Geospasial dengan tingkat ketelitian peta pada skala

1:50.000

Hasil/Rekomendasi:

1. Dalam kerangka pelaksanaan KSP ini, diperlukan

kesamaan persepsi mengenai kompilasi, integrasi,

dan sinkronisasi IGT. Kompilasi IGT merupakan

rangkaian awal dari percepatan KSP, yang

meliputi kegiatan pengumpulan, penyerahan dan

penyimpanan IG yang berasal dari berbagai walidata

(K/L).

2. Kegiatan integrasi IGT ditujukan untuk menyiapkan

data yang ada di BIG dan di K/L agar siap untuk

disinkronisasikan, dengan mengacu kepada

referensi yang sama yang ditetapkan BIG dengan

format KUGI (Katalog Unsur Geografi Indonesia)

Tahun 2017

Rakornas IG Tahun 2017 mempunyai tujuan :

1. Percepatan Kebijakan Satu Peta: yaitu: satu referensi,

satu standar, satu data, dan satu geoportal.

2. KSP adalah upaya untuk mewujudkan satu referensi

dan satu standar yang akan menjadi acuan bersama

dalam menyusun kebijakan, perencanaan dan

pemanfaatan ruang.

Hasil/Rekomendasi:

1. Penyelesaian integrasi peta untuk Pulau Sumatera,

Sulawesi dan Nusa Tenggara/

2. Koordinasi lanjutan antar kementerian/ lembaga

(K/L) terkait akses berbagi pakai,.

3. Dalam penyusunan Grand Design harus

memperhatikan aspek kebijakan, kelembagaan,

standar, teknologi dan sumberdaya manusia (SDM),

4. Diperlukan adanya strategi makro (roadmap)

yang jelas dan terarah, serta perlu adanya strategi

koordinasi antar simpul jaringan dan stakeholders.

Tahun 2018

Rakornas IG Tahun 2018 mempunyai tujuan :

1. Mengevaluasi penyelenggaraan IG untuk

pemenuhan RPJMN 2015-2019 bidang IG.

2. Mengevaluasi implementasi percepatan kebijakan

satu peta 2016-2019.

3. Menyiapkan bahan masukan RPJMN IV (2020-2024)

bidang IG.

Hasil/Rekomendasi:

1. Perlu menghidupkan kembali BATNAS (Bathimetri

Nasional) atau konsorsium nasional dalam

pemenuhan data kelautan nasional.

2. Perlu penyusunan peraturan BIG tentang metode

pemetaan lahan gambut skala 1:50.000 dan skala

1:2.500.

3. Peningkatan pemanfaatan IG melalui Ina-Geoportal.

4. Perlu sinkronisasi dalam penyusunan rencana tata

ruang wilayah dengan memperhatikan rencana

wilayah pertahanan.

5. Diperlukan peraturan perundangan tentang

klasifikasi data dalam rangka berbagi pakai data KSP

untuk percepatan sinkronisasi.

6. Pemenuhan target tema-tema KSP yang belum

terpenuhi agar dipenuhi pada tahun 2019.

7. Perlu komitmen bagi K/L/P yang belum memenuhi

target-target KSP tahun 2018 agar menganggarkan

seluruh target yang tercantum dalam rencana aksi.

8. Dokumen rinci terhadap bahan masukan RPJMN

2020-2024 dirumuskan bersama antar K/L/P dan

monitoring dilakukan secara berkala terhadap hasil

kesepakatan oleh BIG bersama Kementerian PPN/

Bappenas.

Rakornas IG tahun 2019 telah dilaksanakan pada Maret lalu

dan telah menghasilkan kebijakan penyelenggaraan IG

tahun 2019 dan arahan terkait penyelenggaraan informasi

geospasial tematik bagi Kementerian/Lembaga.***

Rakornas Informasi Geospasial di Jakarta pada 27 Maret 2019

Laporan Utama

Badan Informasi Geospasial (BIG) sejak tahun 2015 berada di bawah koordinasi Kementerian PPN/Bappenas. Dalam rapat koordinasi informasi geospasial (Rakor IG) tahun 2019 ini bertujuan untuk mengintegrasikan semua penyelenggaraan IG di Kementerian/Lembaga sehingga terjadi sinergi untuk menjawab rencana kebutuhan strategis nasional (holistik). Dengan Rakornas ini juga kegiatan penyelenggaraan IG di masing-masing K/L diharapkan akan unik (tidak tumpang tindih/tematik), dan saling mendukung atau terintegrasi (integratif) dalam menyelesaikan masalah tertentu pada lokasi/daerah tertentu (spasial). Sehingga hasil Rakornas IG 2019 ini akan menjadi masukan RPJMN 2020 – 2024 bidang IG, dan diharapkan juga tidak ada tema satupun yang tertinggal atau tidak terakomodir dalam RPJMN ini.

Infografis

Info Kuliner

Sudah makan berat tapi belum

kenyang? Alternatif untuk

nongkrong sambil menyantap

desserts yang segar bisa didapatkan

dengan mengunjungi Fat Bubble.

Tempat ini cocok banget untuk

dikunjungi bersama keluarga atau

teman dekat. Berlokasi di Jl. Pajajaran

Raya No. 24, Bogor Tengah, Bogor,

Fat Bubble memiliki 2 lantai dengan

dekorasi yang instagramable. Karena

ramah anak, untuk yang membawa anak

kecil tidak perlu khawatir, tempat ini

dilengkapi dengan playgroud. Tempat

bermain tersebut khusus dibuat untuk

mengisi area permainan di Fat Bubble

Land, Bogor.

Di area yang terbatas, indoor

playground ini memiliki permainan

panjatan, terowongan, jembatan,

ayunan, perosotan, boks mandi bola

dan trampolin. Dibandingkan dengan

beberapa cabang lainnya di Citos,

Tebet, Depok, dan Bintaro, cabang

di Bogor ini merupakan yang terluas

sehingga sangat nyaman.

Sesuai dengan namanya, Fat Bubble

Dessert House & Cafe menjadikan

makanan penutup sebagai menu

andalannya. Customer bisa memilih

sendiri topping untuk dessert yang

dipesan. Untuk yang belum makan,

jangan khawatir karena Fat Bubble

juga menyediakan makanan utama

seperti berbagai jenis pasta, nasi

goreng, pizza, dan lainnya. Porsinya

sangat cukup untuk mengisi perut

sebelum mencicipi dessert di sini. Selain

itu ada juga cemilan-cemilan gurih

seperti mushroom cheese ball, chicken

wings, fried calamary dan kentang

goreng. Jika sedang tidak berminat

memesan minuman dingin, Fat Bubble

menyediakan hot drinks untuk dinikmati.

Harga yang ditawarkan juga terjangkau,

sepadan dengan rasa yang disajikan.

Satu cup es krim dibanderol dengan

harga 30.000-45.000. Jika ingin

tambahan topping harganya 3.000-

13.000 sesuai jenis topping yang dipilih.

Untuk makanan berat seperti spaghetti

harganya dibanderol 40-ribuan. Mau

yang lebih ringan, minuman dingin

dengan berbagai macam rasa tersedia

dengan harga mulai dari 18-ribuan untuk

ukuran M dan 21-ribuan untuk ukuran L.

Restoran dengan review 4.1/5 di

Zomatto ini buka setiap hari pada jam

10.00-22.00 WIB dan selalu penuh

pada akhir pekan. Jangan ragu lagi, yuk

nikmati makanan manis di Fat Bubble

bersama keluarga dan teman terkasih.***

Layanan Geospasial

Di era digital, memang inovasi selalu ditingkatkan, salah satunya

adalah dengan pembuatan e-book, yaitu buku yang diciptakan

secara digital, yang dapat diakses dan dibaca melalui perangkat

elektronik kita dimana saja.

e-Atlas salah satu inovasi Badan Informasi Geospasial (BIG)

dalam meningkatkan pelayanannya di era digital saat ini.

e-Atlas merupakan laman yang dibangun oleh Pusat Pemetaan

Tata Ruang dan Atlas‚ dalam rangka mengenalkan dan

menginformasikan profil wilayah Indonesia secara interaktif

kepada publik. e-Atlas ini dapat dibuka di https://atlas.big.go.id.

Banyak macam atlas yang dapat diunduh melalui website ini,

seperti Atlas Pariwisata, Atlas Kewilayahan, Atlas Pendidikan,

Atlas Sosial Ekonomi Budaya, Atlas Junior, Atlas Bentang Lahan,

dan lain-lain. Semua unduhan ini GRATIS dan sangat mudah cara

unduhnya.

Cara mengunduhnya dengan mengisi data diri seperti nama

lengkap, alamat email, telepon dan alamat. Setelah mengisi lalu

klik kirim, maka hasil unduhan sudah terkirim melalui alamat

email pengguna. Selamat mencoba, Sobat Geo!.***

LAYANANGEOSPASIAL

WE

https://atlas.big.go.id/

E-Atlas

JENDELA INFORMASI GEOGRAFI NUSANTARA

[SEGERA KUNJUNGI]