media dan budaya populer

12
MEDIA & MEDIA & BUDAYA POPULER BUDAYA POPULER Andre Rahmanto, S.Sos., M.Si. Andre Rahmanto, S.Sos., M.Si.

description

 

Transcript of media dan budaya populer

Page 1: media dan budaya populer

MEDIA & MEDIA & BUDAYA POPULERBUDAYA POPULER

Andre Rahmanto, S.Sos., M.Si.Andre Rahmanto, S.Sos., M.Si.

Page 2: media dan budaya populer

PengertianPengertian

Budaya adalah tentang keberbedaan Budaya adalah tentang keberbedaan ((distinctivenessdistinctiveness) kelompok-kelompok ) kelompok-kelompok sosial yang memberikan mereka identitas. sosial yang memberikan mereka identitas. (Burton, 2008:31)(Burton, 2008:31)

Massa merupakan kumpulan orang banyak Massa merupakan kumpulan orang banyak yang mengabaikan keberadaan yang mengabaikan keberadaan individualitas/kesadaran diri, tidak individualitas/kesadaran diri, tidak terorganisir, komposisi dan batas wilayah terorganisir, komposisi dan batas wilayah senantiasa berubah, heterogen, serta senantiasa berubah, heterogen, serta dapat dikooptasi untuk melakukan satu dapat dikooptasi untuk melakukan satu tindakan (Bungin, 2006)tindakan (Bungin, 2006)

Page 3: media dan budaya populer

High – Mass CultureHigh – Mass Culture Budaya massa adalah hasil budaya yang dibuat Budaya massa adalah hasil budaya yang dibuat

secara massif demi kepentingan pasar. Budaya secara massif demi kepentingan pasar. Budaya massa lebih bersifat massal, terstandarisasi massa lebih bersifat massal, terstandarisasi dalam sistem pasar yang anonim, praktis, dalam sistem pasar yang anonim, praktis, heterogen, lebih mengabdi pada kepentingan heterogen, lebih mengabdi pada kepentingan pemuasan selera “dangkal”. Media memproduksi pemuasan selera “dangkal”. Media memproduksi dan mendiseminasikan budaya massa melalui dan mendiseminasikan budaya massa melalui isi/content-nya.isi/content-nya.

Berbeda dengan budaya massa, budaya tinggi Berbeda dengan budaya massa, budaya tinggi mempunyai sistem nilai dan evaluasi yang mempunyai sistem nilai dan evaluasi yang berbeda. Budaya tinggi lebih dilihat sebagai hasil berbeda. Budaya tinggi lebih dilihat sebagai hasil produksi elite, terkontrol, secara estetis ternilai produksi elite, terkontrol, secara estetis ternilai dan mempunyai standar yang ketat - tidak dan mempunyai standar yang ketat - tidak tergantung pad konsumen produk mereka. tergantung pad konsumen produk mereka.

Page 4: media dan budaya populer

Ciri Budaya PopulerCiri Budaya Populer (1) Tren, sebuah budaya yang menjadi trend dan (1) Tren, sebuah budaya yang menjadi trend dan

diikuti atau disukai banyak orang berpotensi menjadi diikuti atau disukai banyak orang berpotensi menjadi budaya populer; budaya populer;

(2) Keseragaman bentuk, sebuah ciptaan manusia yang (2) Keseragaman bentuk, sebuah ciptaan manusia yang menjadi tren akhirnya diikuti oleh banyak copycat-menjadi tren akhirnya diikuti oleh banyak copycat-penjiplak. Karya tersebut dapat menjadi pionir bagi penjiplak. Karya tersebut dapat menjadi pionir bagi karya-karya lain yang berciri sama, sebagai contoh karya-karya lain yang berciri sama, sebagai contoh genre musik pop (diambil dari kata popular) genre musik pop (diambil dari kata popular) adalah genre musik yang notasi nada tidak terlalu adalah genre musik yang notasi nada tidak terlalu kompleks, lirik lagunyasederhana dan mudah diingat; kompleks, lirik lagunyasederhana dan mudah diingat;

(3) Adaptabilitas, sebuah budaya populer mudah (3) Adaptabilitas, sebuah budaya populer mudah dinikmati dan diadopsi oleh khalayak, hal ini mengarah dinikmati dan diadopsi oleh khalayak, hal ini mengarah pada tren; pada tren;

Page 5: media dan budaya populer

(4) Durabilitas, sebuah budaya populer akan (4) Durabilitas, sebuah budaya populer akan dilihat berdasarkan durabilitas menghadapi dilihat berdasarkan durabilitas menghadapi waktu, pionir budaya populer yang dapat waktu, pionir budaya populer yang dapat mempertahankan dirinya bila pesaing yang mempertahankan dirinya bila pesaing yang kemudian muncul tidak dapat menyaingi kemudian muncul tidak dapat menyaingi keunikan dirinya, akan bertahan-seperti merek keunikan dirinya, akan bertahan-seperti merek Coca-cola yang sudah ada berpuluh-puluh Coca-cola yang sudah ada berpuluh-puluh tahun; tahun;

(5) Profitabilitas, dari sisi ekonomi, budaya (5) Profitabilitas, dari sisi ekonomi, budaya populer berpotensi menghasilkan keuntungan populer berpotensi menghasilkan keuntungan yang besar bagi industri yang mendukungnya. yang besar bagi industri yang mendukungnya.

Page 6: media dan budaya populer

Dampak Dampak objektivasiobjektivasi; artinya, pemilik hanya menjadi ; artinya, pemilik hanya menjadi

objek, yaitu penderita yang tidak mempunyai objek, yaitu penderita yang tidak mempunyai peran apa-apa dalam pembentukan simbol peran apa-apa dalam pembentukan simbol budaya. Ia hanya menerima produk budaya budaya. Ia hanya menerima produk budaya sebagai barang jadi yang tidak boleh berperan sebagai barang jadi yang tidak boleh berperan dalam bentuk apapun. dalam bentuk apapun.

alienasialienasi; artinya pemilik budaya massa akan ; artinya pemilik budaya massa akan terasing dari dan dalam kenyataan hidup. terasing dari dan dalam kenyataan hidup. Dengan demikian ia juga kehilangan dirinya Dengan demikian ia juga kehilangan dirinya sendiri dan larut dalam kenyataan yang sendiri dan larut dalam kenyataan yang ditawarkan produk budaya. ditawarkan produk budaya.

pembodohanpembodohan, yang terjadi karena waktu , yang terjadi karena waktu terbuang tanpa mendapatkan pengalaman baru terbuang tanpa mendapatkan pengalaman baru yang dapat dipetik sebagai pelajaran hidup yang yang dapat dipetik sebagai pelajaran hidup yang berguna jika ia mengalami hal serupa. berguna jika ia mengalami hal serupa.

Page 7: media dan budaya populer

Masyarakat KonsumenMasyarakat KonsumenFeatherstone (1991)Featherstone (1991)

Budaya konsumer di dasari pada premis ekspansi produksi Budaya konsumer di dasari pada premis ekspansi produksi komoditas kapitalis yang telah menyebabkan peningkatan komoditas kapitalis yang telah menyebabkan peningkatan akumulasi budaya material secara luas dalam bentuk barang-akumulasi budaya material secara luas dalam bentuk barang-barang konsumsi dan tempat-tempat untuk pembelanjaan dan barang konsumsi dan tempat-tempat untuk pembelanjaan dan untuk konsumsi. Hal ini menyebabkan tumbuhnya aktivitas untuk konsumsi. Hal ini menyebabkan tumbuhnya aktivitas konsumsi serta menonjolnya pemanfaatan waktu luang (konsumsi serta menonjolnya pemanfaatan waktu luang (leisureleisure) ) pada masyarakat kontemporer Barat.pada masyarakat kontemporer Barat.

kepuasan seseorang yang diperoleh dari barang-barang yang kepuasan seseorang yang diperoleh dari barang-barang yang dikonsumsi berkaitan dengan aksesnya yang terstruktur secara dikonsumsi berkaitan dengan aksesnya yang terstruktur secara sosial. Fokus dari perspektif ini terletak pada berbagai cara orang sosial. Fokus dari perspektif ini terletak pada berbagai cara orang memanfaatkan barang guna menciptakan ikatan sosial atau memanfaatkan barang guna menciptakan ikatan sosial atau perbedaan sosial.perbedaan sosial.

kesenangan/kenikmatan emosional dari aktivitas konsumsi, kesenangan/kenikmatan emosional dari aktivitas konsumsi, impian dan hasrat yang menonjol dalam khayalan budaya impian dan hasrat yang menonjol dalam khayalan budaya konsumer, dan khususnya tempat-tempat kegiatan konsumsi yang konsumer, dan khususnya tempat-tempat kegiatan konsumsi yang secara beragam menimbulkan kegairahan dan kenikmatan estetis secara beragam menimbulkan kegairahan dan kenikmatan estetis langsung terhadap tubuh.langsung terhadap tubuh.

Page 8: media dan budaya populer

InterdependensiInterdependensi Media massa berperan untuk membentuk keragaman Media massa berperan untuk membentuk keragaman

budaya yang dihasilkan sebagai salah satu akibat budaya yang dihasilkan sebagai salah satu akibat pengaruh media terhadap sistem nilai, pikir dan tindakan pengaruh media terhadap sistem nilai, pikir dan tindakan manusia. manusia.

Budaya dalam konteks masyarakat massa dengan Budaya dalam konteks masyarakat massa dengan didukung oleh media massa dilihat sebagai entitas cair didukung oleh media massa dilihat sebagai entitas cair dan mampu menghegemoni sebuah masyarakat (terlihat dan mampu menghegemoni sebuah masyarakat (terlihat bagaimana media mampu membentuk selera bagaimana media mampu membentuk selera masyarakat atau membentuk cara pandang tertentu masyarakat atau membentuk cara pandang tertentu terhadap sebuah realitas, dll). terhadap sebuah realitas, dll).

Budaya dalam konteks masyarakat harus dilihat sebagai Budaya dalam konteks masyarakat harus dilihat sebagai entitas yang juga turut membentuk media massa.entitas yang juga turut membentuk media massa.

Hal-hal tersebut membuat kita harus memahami Hal-hal tersebut membuat kita harus memahami masyarakat massa, fungsi media massa dan budaya masyarakat massa, fungsi media massa dan budaya massa sebagai massa sebagai proses timbal balikproses timbal balik. .

Page 9: media dan budaya populer

Perubahan SosialPerubahan Sosial

Proses sosial dimana tingkat Proses sosial dimana tingkat kehidupan masyarakat dipengaruhi kehidupan masyarakat dipengaruhi oleh unsur eksternal meninggalkan oleh unsur eksternal meninggalkan pola kehidupan yang lama kemudian pola kehidupan yang lama kemudian menyesuaikan diri atau menyesuaikan diri atau menggunakan pola yang baru. menggunakan pola yang baru.

Perubahan mencakup pola pikir, Perubahan mencakup pola pikir, perilaku, budayaperilaku, budaya

Page 10: media dan budaya populer

Masyarakat KomoditasMasyarakat Komoditas masyarakat yang di dalamnya berlangsung produksi barang-barang, bukan masyarakat yang di dalamnya berlangsung produksi barang-barang, bukan

terutama bagi pemuasan keinginan dan kebutuhan manusia, tetapi demi terutama bagi pemuasan keinginan dan kebutuhan manusia, tetapi demi profit dan keuntungan. profit dan keuntungan.

Kedua, kecenderungan umum ke arah konsentrasi kapital yang massif dan Kedua, kecenderungan umum ke arah konsentrasi kapital yang massif dan luar biasa yang memungkinkan penyelubungan operasi pasar bebas demi luar biasa yang memungkinkan penyelubungan operasi pasar bebas demi keuntungan produksi massa yang dimonopoli dari barang-barang yang keuntungan produksi massa yang dimonopoli dari barang-barang yang distandarisasi. Kecenderungan ini akan benar-benar terjadi, terutama distandarisasi. Kecenderungan ini akan benar-benar terjadi, terutama terhadap industri komunikasi. terhadap industri komunikasi.

Ketiga, hal yang lebih sulit dihadapi oleh masyarakat kontemporer adalah Ketiga, hal yang lebih sulit dihadapi oleh masyarakat kontemporer adalah meningkatnya tuntutan terus menerus, sebagai kecenderungan dari meningkatnya tuntutan terus menerus, sebagai kecenderungan dari kelompok yang lebih kuat untuk memelihara, melalui semua sarana yang kelompok yang lebih kuat untuk memelihara, melalui semua sarana yang tersedia, kondisi-kondisi relasi kekuasaan dan kekayaan yang ada dalam tersedia, kondisi-kondisi relasi kekuasaan dan kekayaan yang ada dalam menghadapi ancaman-ancaman yang sebenarnya mereka sebarkan menghadapi ancaman-ancaman yang sebenarnya mereka sebarkan sendiri. sendiri.

dalam masyarakat kita kekuatan-kekuatan produksi sudah sangat maju, dalam masyarakat kita kekuatan-kekuatan produksi sudah sangat maju, dan pada saat yang sama, hubungan-hubungan produksi terus dan pada saat yang sama, hubungan-hubungan produksi terus membelenggu kekuatan-kekuatan produksi yang ada, hal ini membuat membelenggu kekuatan-kekuatan produksi yang ada, hal ini membuat masyarakat komoditas “sarat dengan antagonisme” (masyarakat komoditas “sarat dengan antagonisme” (full of antagonismfull of antagonism). ). Antagonisme ini tentu saja tidak terbatas pada “wilayah ekonomi” Antagonisme ini tentu saja tidak terbatas pada “wilayah ekonomi” ((economic sphereeconomic sphere) tetapi juga ke “wilayah budaya” () tetapi juga ke “wilayah budaya” (cultural spherecultural sphere).).

Page 11: media dan budaya populer

Menurut Henri Lefebre (1968/1984), Menurut Henri Lefebre (1968/1984), seorang Marxis, orang yang hidup pada seorang Marxis, orang yang hidup pada masyarakat kapitalis, adalah hidup dalam masyarakat kapitalis, adalah hidup dalam situasi teror psikologis. Pada kehidupan situasi teror psikologis. Pada kehidupan kita keseharian, kita berada dalam kita keseharian, kita berada dalam “serangan” yang konstan (oleh periklanan “serangan” yang konstan (oleh periklanan cetak, program radio dan tv, yg dibawa cetak, program radio dan tv, yg dibawa oleh media massa), meskipun kita oleh media massa), meskipun kita barangkali tidak mengenali serangan yang barangkali tidak mengenali serangan yang membuat kita terkepung atau tidak membuat kita terkepung atau tidak memungkinkan kita mengartikulasikan memungkinkan kita mengartikulasikan perasaan kita (Berger,2000a;hlm.51). perasaan kita (Berger,2000a;hlm.51).

Page 12: media dan budaya populer

McD mengubah pola konsumsi McD mengubah pola konsumsi masyarakat dari masyarakat yang masyarakat dari masyarakat yang makan karena lapar menjadi makan karena lapar menjadi masyarakat yang makan karena hal masyarakat yang makan karena hal itu keren.itu keren.