Mau Kemana Budaya Dan Adat Madura Ini Selanjutnya

3
Mau dikemanakan budaya dan adat Madura selanjutnya…? Lambat laun penggunaan bahasa Madura di kalangan remaja dan anak-anak kini semakin menipis. Budaya madura seperti tari dan musik pun juga sudah tergantikan posisinya di hati remaja Madura dengan tari dan musik modern, misalnya saja remaja Madura saat ini lebih suka memilih modern dance, bahkan dengan adanya fenomena Hallyu alias demam Korea yang melanda Indonesia juga berdampak pada remaja di pulau Madura, khususnya Kabupaten Pamekasan. Mereka lebih memilih tarian modern dari boyband atau girlband Korea dari pada tarian sukunya dalam acara-acara seni. Tergesernya adat istiadat, budaya, dan bahasa lokal akibat modernisasi memang pasti terjadi. Namun, kita sebagai bangsa Indonesia yang memiliki keanekaragamaan budaya, adat, dan bahasa daerah, kita suku Madura yang memiliki adat, budaya, dan bahasa tersendiri tidak bisa sepenuhnya menyerah, berdiam diri, dan membiarkan semua warisan nenek moyang terkikis habis. Mulai dari bahasa, realitanya para ibu rumah tangga saat ini lebih suka mengajari bahasa Indonesia bahkan bahasa Inggris kepada buah hatinya. Lalu bagaimana dengan bahasa Madura? Mengapa tidak diajarkan? Apakah menggunakan bahasa daerah sendiri itu adalah hal yang memalukan, kuno, dan “gak up to date”? Keluarga adalah agen (media) sosialisasi pertama bagi seorang individu. Sangat besar peran keluarga untuk memperkenalkan adat dan budaya bagi seseorang individu. Bahasa adalah hal yang sangat mendasar, kita gunakan untuk berkomunikasi dengan orang lainnya. Dibutuhkan rasa cinta dan bangga bagi seseorang individu untuk mengenal dan menggunakan bahasa daerahnya sendiri. Toh, itu juga digunakan di daerahnya sendiri, di Pulau Madura. Bahkan di kota orang atau di negara orang, bahasa Madura juga harus dipelihara, harus tetap dipelajari. Jangan semata-mata kita meninggalkan pulau lantas kita juga meninggalkan bahasa kita.

description

esaiq

Transcript of Mau Kemana Budaya Dan Adat Madura Ini Selanjutnya

Page 1: Mau Kemana Budaya Dan Adat Madura Ini Selanjutnya

Mau dikemanakan budaya dan adat Madura selanjutnya…?

Lambat laun penggunaan bahasa Madura di kalangan remaja dan anak-anak kini semakin menipis. Budaya madura seperti tari dan musik pun juga sudah tergantikan posisinya di hati remaja Madura dengan tari dan musik modern, misalnya saja remaja Madura saat ini lebih suka memilih modern dance, bahkan dengan adanya fenomena Hallyu alias demam Korea yang melanda Indonesia juga berdampak pada remaja di pulau Madura, khususnya Kabupaten Pamekasan. Mereka lebih memilih tarian modern dari boyband atau girlband Korea dari pada tarian sukunya dalam acara-acara seni.

Tergesernya adat istiadat, budaya, dan bahasa lokal akibat modernisasi memang pasti terjadi. Namun, kita sebagai bangsa Indonesia yang memiliki keanekaragamaan budaya, adat, dan bahasa daerah, kita suku Madura yang memiliki adat, budaya, dan bahasa tersendiri tidak bisa sepenuhnya menyerah, berdiam diri, dan membiarkan semua warisan nenek moyang terkikis habis. Mulai dari bahasa, realitanya para ibu rumah tangga saat ini lebih suka mengajari bahasa Indonesia bahkan bahasa Inggris kepada buah hatinya. Lalu bagaimana dengan bahasa Madura? Mengapa tidak diajarkan? Apakah menggunakan bahasa daerah sendiri itu adalah hal yang memalukan, kuno, dan “gak up to date”? Keluarga adalah agen (media) sosialisasi pertama bagi seorang individu. Sangat besar peran keluarga untuk memperkenalkan adat dan budaya bagi seseorang individu. Bahasa adalah hal yang sangat mendasar, kita gunakan untuk berkomunikasi dengan orang lainnya. Dibutuhkan rasa cinta dan bangga bagi seseorang individu untuk mengenal dan menggunakan bahasa daerahnya sendiri. Toh, itu juga digunakan di daerahnya sendiri, di Pulau Madura. Bahkan di kota orang atau di negara orang, bahasa Madura juga harus dipelihara, harus tetap dipelajari. Jangan semata-mata kita meninggalkan pulau lantas kita juga meninggalkan bahasa kita.

Dari bahasa, kita melirik ke adat dan budaya lainnya. Masih teringat beberapa waktu yang lalu kabar pengklaiman batik dari negeri jiran yang menghebohkan rakyat Indonesia. Lekas batik langsung ditegaskan masalah budaya membatik dan hasilnya adalah milik Indonesia, dan dilaksanaknlah berbagai cara untuk lebih menghidupkan batik di Indonesia. Hal ini juga dilakukan oleh pemerintah dan beberapa organisasi di daerah Madura. Di Pamekasan misalnya, diberlakukanlah peraturan bagi para siswa dari tingkat SD, SMP, SMA untuk mengenakan batik Madura di hari-hari tertentu. Pemodalan bagi para pebatik dan pengusaha batik Madura, serta didirikannya pusat batik Madura, dan boutiqe-boutiqe batik di kabupaten ini. Saya rasa batik Madura kini terselamatkan bukan hanya pengklaiman dari negeri jiran, juga terselamatkan dari fenomena penggeseran budaya akibat modernisasi. Lalu bagaimana dengan tari dan musik Madura? Selain diserang budaya barat, kedua jenis budaya ini harus siap menghadapi hantaman dari fenomena Hallyu saat ini. Dan ini sangat terlihat dengan para remaja yang lebih memilih budaya kesenian dari luar (Barat dan Korea) dalam acara-acara seni baik formal maupun informal. Sepertinya pemerintah dan para seniman Madura sadar akan hal ini, pembelajaran dan pengaplikasian seni Madura terutama tari dan musik kini mulai dikembangkan di sekolah-sekolah, dihidupkannya kembali sanggar-sanggar budaya lokal, dan adanya pertunjukan seni Madura oleh kalangan remaja. Peran pemerintah,

Page 2: Mau Kemana Budaya Dan Adat Madura Ini Selanjutnya

pendidik, dan masyarakat sangat diperlukan untuk mempertahankan budaya orang Madura bahkan mengembangkannya ke tingkat nasional hingga internasional. Mungkin pada suatu saat akan ada babak bagi kita di dunia ini, babak demam Indonesia, terutama demam budaya Madura. Ini sangat mungkin terjadi, Korea Selatan saja bisa melakukannya. Indonesia pasti dua kali lipat lebih bisa. Kita yang sebagai penerus bangsa, kita yang para pemuda Madura tidak bisa migrasi penuh ke budaya orang lalu melupakan budaya sendiri, kita juga tidak bisa membiarkan diri kita kosong akan budaya kita. Jika nanti ketika di kota orang kita ditanyakan tentang budaya kita, tentang adat kita, kita harus bisa menjawab, menjelaskan bahkan membuat mereka tertarik akan budaya dan adat istiadat kita. Selain juga sebagai jati diri, budaya dan adat ini juga pasti kita wariskan ke penerus kita nantinya. Budaya-budaya dan adat suku Madura harus terus terpelihara di zaman yang serba modern ini. Mau diletakkan dimana budaya Madura selanjutnya? Ya, jelas diletakkan dalam diri kita, pemuda Madura. Mereka orang asing berusaha untuk mengenal dan mempelajari lebih dalam tentang budaya kita, mengapa kita yang pemilik budaya ini, enggan?

By : Lisa Normalasari

TEP