HHIDROLOGI IDROLOGI DAERAH ALIRAN DAERAH ALIRAN

SUNGAISUNGAI

PENGERTIANPENGERTIAN HIDROLOGI DAERAH ALIRAN SUNGAI HIDROLOGI DAERAH ALIRAN SUNGAI

CABANG HIDROLOGI YANG BERHUBUNGAN CABANG HIDROLOGI YANG BERHUBUNGAN DENGAN PENGINTEGRASIAN PROSES DENGAN PENGINTEGRASIAN PROSES HIDROLOGIS DI DAS DLM KAITANYA DG HIDROLOGIS DI DAS DLM KAITANYA DG SIFAT RESPONSIF SUATU DASSIFAT RESPONSIF SUATU DAS

PROSES HIDROLOGIS DAN PROSES HIDROLOGIS DAN KETIDAKSERAGAMAN SPASIALNYA KETIDAKSERAGAMAN SPASIALNYA DIPERLIHATKAN OLEH IKLIM, TOPOGRAFI, DIPERLIHATKAN OLEH IKLIM, TOPOGRAFI, GEOLOGI, LAHAN, TUMBUHAN, DAN GEOLOGI, LAHAN, TUMBUHAN, DAN PENGGUNAAN LAHANPENGGUNAAN LAHAN

HydrologyHydrology:: the distribution and movement of water. the distribution and movement of water.

Perkiraan Jumlah Air di Bumi Perkiraan Jumlah Air di Bumi

NoNo LokasiLokasiVolume (ribuan Volume (ribuan

m3)m3) PersenPersen

1.1.2.2.3.3.4.4.5.5.6.6.7.7.8.8.

Danau air tawarDanau air tawarSungaiSungaiLengas tanahLengas tanahAirtanahAirtanahDanau air asin dan inland seaDanau air asin dan inland seaAtmosfirAtmosfirKutub dan saljuKutub dan saljuLaut dan lautanLaut dan lautan

1251251,251,256565

825082501051051313

292002920013200001320000

0,0080,0080,0010,001

2,1002,10097,2597,25

JumlahJumlah 1357759,251357759,25 100100

Pettersen, S., 1958, Introduction to Meteorology, McGraw-Hill Book Company Inc, New York.

Bayong Tjasjono, 1995, Klimatologi Umum, ITB Press, Bandung.

Prawirowardoyo, S., 1996, Meteorologi, ITB Press, Bndung.

Alber Miller, Jack C. Thompson, Richard E. Peterson, Donal R.

Haragan., 1983, Elements of Meteorology, Fourth Edition, Charles E Merril Publishing Company, Columbus.

Lakitan, B., 1997, Dasar-Dasar Klimatologi, PT Raja Grafindo Persada, Jakarta.

Linacre, E., 1992, Climate Data and Resources : A Refference and Guide, Routledge, London.

Russel D.T., and Perry, A., 1997, Applied Climatology : Principles and Practise, London.

Tipe-tipe, keragaman, pengukuran Tipe-tipe, keragaman, pengukuran && perhitungan perhitunganPresipitasiPresipitasi

Kelembaban UdaraKelembaban UdaraTemperaturTemperatur

Angin & RadiasiAngin & Radiasi

OROGRAFIS

Level of condensation

High pressure

Low pressure High pressure

Convergence

Condensation level

Early morning

Mid-day Late afternoon

Convective

Keragaman PresipitasiKeragaman Presipitasi1.1. Garis LintangGaris Lintang2.2. Ketinggian tempatKetinggian tempat3.3. Jarak dari sumber-sumber airJarak dari sumber-sumber air4.4. Posisi di dalam dan ukuran massa Posisi di dalam dan ukuran massa

tanah benua atau daratantanah benua atau daratan5.5. Hubungannya dengan deretan Hubungannya dengan deretan

gununggunung6.6. Suhu nisbi tanah dan samudera yang Suhu nisbi tanah dan samudera yang

berbatasanberbatasan

CIRI HUJAN YANG PENTING DALAM CIRI HUJAN YANG PENTING DALAM HIDROLOGIHIDROLOGI

IntensitasIntensitas ::jumlah hujan yg jatuh pada waktu tertentu jumlah hujan yg jatuh pada waktu tertentu (mm/menit, mm/jam)(mm/menit, mm/jam)

Lama hujanLama hujan ::periode jatuhnya hujan (menit, jam, hari)periode jatuhnya hujan (menit, jam, hari)

FrekuensiFrekuensi ::mengacu pada kejadian hujan tertentu akan mengacu pada kejadian hujan tertentu akan jatuh pada saat tertentujatuh pada saat tertentu

Luas wilayahLuas wilayah ::luas wilayah, dimana hujannya dianggap luas wilayah, dimana hujannya dianggap samasama

THIESSEN POLYGON METHODTHIESSEN POLYGON METHOD

ISOHYETAL METHODISOHYETAL METHOD

Diameter lobang (inci):Diameter lobang (inci): Kanada (3)Kanada (3) Inggris (5)Inggris (5) Amerika (8 atau 12)Amerika (8 atau 12) Menurut WMO yang Menurut WMO yang

umum antara 2 umum antara 2 hingga 5 dmhingga 5 dm

Ketinggian (cm)Ketinggian (cm) Beragam mulai dari 40 Beragam mulai dari 40

sampai lebihsampai lebih Belanda menggunakan, Belanda menggunakan,

4 4 dmdm22 pada 40 cm pada 40 cm KNMI luas 2 dmKNMI luas 2 dm22 pada 40 pada 40

cmcm Acuan International Acuan International

WMO, 128 cmWMO, 128 cm22 pada 1 pada 1 mm di atas tanahdi atas tanah

Wind speed and direction

Rain-gauge

http://www.msc-smc.ec.gc.ca/library/picfiles/thermographpic_e.html

http://www.msc-smc.ec.gc.ca/library/picfiles/sunshinepic_e.html

                              

Suhu udara

Global Global windswinds

Wind is the movement of air from regions of high pressure to regions of low pressure

Daftar Referensi/PustakaDaftar Referensi/Pustaka Nagle G, and K.Spencer. 1997. Advanced Nagle G, and K.Spencer. 1997. Advanced

Geography.Oxford University Press,New York.Geography.Oxford University Press,New York. Horst L. 1974. Hydrometry. International Horst L. 1974. Hydrometry. International

Course in Hydraulics and Environment Course in Hydraulics and Environment Engineering, Delft The Netherlands.Engineering, Delft The Netherlands.

Seyhan E. 1977. Fundamental Hydrology. Seyhan E. 1977. Fundamental Hydrology. Institut der Rijkuniversiteit Utrecht, Institut der Rijkuniversiteit Utrecht, Netherland.Netherland.

Seyhan E. 1977. Watershed as a Hydrological Seyhan E. 1977. Watershed as a Hydrological Unit Geografisch Institut der Rijkuniversiteit Unit Geografisch Institut der Rijkuniversiteit Utrecht, Netherland.Utrecht, Netherland.

Wilson E.M. 1975. Engineering Hydrology. The Wilson E.M. 1975. Engineering Hydrology. The Macmillan Press, New York.Macmillan Press, New York.

Aliran PermukaanAliran Permukaan Terminologi Aliran Permukaan dan Terminologi Aliran Permukaan dan

Faktor-Faktor yang mempengaruhiFaktor-Faktor yang mempengaruhi Pengertian Daerah Aliran Sungai (DAS) Pengertian Daerah Aliran Sungai (DAS)

sebagai kesatuan wilayah kajian sebagai kesatuan wilayah kajian termasuk Morfometrinyatermasuk Morfometrinya

Metoda Pengukuran aliran (Debit) dan Metoda Pengukuran aliran (Debit) dan pembuatan “pembuatan “Rating CurveRating Curve””

Analisis Hidrograf AliranAnalisis Hidrograf Aliran Perhitungan Volume Aliran permukaan Perhitungan Volume Aliran permukaan

dengan pendekatan Neraca Airdengan pendekatan Neraca Air

PENGERTIAN SISTEMPENGERTIAN SISTEM

MASUKKAN STRUKTUR SISTEMKELUARAN

HujanAliran AirSedimenPolutan

DASReservoirSegmen Sungai

Debit SungaiKualitas AirSedimenPolutan

Pendekatan: Black Box / Grey Box / White Box

LIMPASANLIMPASAN SURFACE RETENTIONSURFACE RETENTION: Interception, : Interception,

Depression Storage, and Evaporation Depression Storage, and Evaporation during rainduring rain

SURFACE DETENTIONSURFACE DETENTION, yaitu air yang , yaitu air yang tertahan beberapa saat sebagai tertahan beberapa saat sebagai “sheet”“sheet” pada permukaan tanah pada permukaan tanah sebelum terjadinya sebelum terjadinya “overland flow”“overland flow”

Macam-macam LimpasanMacam-macam Limpasan: : “Surface “Surface Flow”, Subsurface Flow, Groundwater Flow”, Subsurface Flow, Groundwater Flow, dan “ Channel Presipitation”Flow, dan “ Channel Presipitation”

LIMPASANLIMPASAN Intensitas ch atau lelehan salju melebihi laju Intensitas ch atau lelehan salju melebihi laju

infiltrasi, maka kelebihan air mulai infiltrasi, maka kelebihan air mulai berakumulasi berakumulasi cadangan permukaan cadangan permukaan

Jika kapasitas cadangan perm dilampaui sbg Jika kapasitas cadangan perm dilampaui sbg fungsi depressi perm dan gaya tegangan fungsi depressi perm dan gaya tegangan muka muka limp perm mulai sbg aliran lapisan limp perm mulai sbg aliran lapisan yg tipisyg tipis

LIMPASAN LIMPASAN bag presipitasi/kontribusi perm bag presipitasi/kontribusi perm dan bawah perm yg terdiri atas gerakan dan bawah perm yg terdiri atas gerakan gravitasi air, nampak pd saluran perm dr gravitasi air, nampak pd saluran perm dr bentuk permanan/terputus-putus (aliran bentuk permanan/terputus-putus (aliran sungai, debit sungai, produksi tangkapan)sungai, debit sungai, produksi tangkapan)

LimpasanLimpasan Aliran murni Aliran murni limpasan yg tdk dipengaruhi limpasan yg tdk dipengaruhi

oleh pengaliran buatan, simpanan atau oleh pengaliran buatan, simpanan atau tindakan manusia lainnya pada atau diatas tindakan manusia lainnya pada atau diatas salurun maupun pd DASsalurun maupun pd DAS

Limpasan perm Limpasan perm bag limp yg melintas bag limp yg melintas diatas perm tanah menuju saluran sungaidiatas perm tanah menuju saluran sungai

Limpasan bawah permukaan Limpasan bawah permukaan sebag sebag limpasan perm krn bag presipitasi yg limpasan perm krn bag presipitasi yg berinfiltrasi ketanah perm, bergerak secara berinfiltrasi ketanah perm, bergerak secara lateral mel horison tnh atas menuju sungailateral mel horison tnh atas menuju sungai

Limpasan perm langsung Limpasan perm langsung bag limp perm bag limp perm yg msk sungai langsung setelh ch/lelehan yg msk sungai langsung setelh ch/lelehan saljusalju

- Limpasan ini = kehilangan presipitasi ( = - Limpasan ini = kehilangan presipitasi ( = intersepsi + infiltrasi + evapotraspirasi + intersepsi + infiltrasi + evapotraspirasi +

cadangan permukaan)cadangan permukaan)- limpasan perm langsung = hujan efektif, jika - limpasan perm langsung = hujan efektif, jika

hanya hujan yg terlibat dlm membentuk hanya hujan yg terlibat dlm membentuk limpasan permukaanlimpasan permukaan

- kelebihan presipitasi = konstribusi - kelebihan presipitasi = konstribusi presipitasi thd limpasan permukaan presipitasi thd limpasan permukaan

LIMPASANLIMPASAN Fiscositas cairanFiscositas cairan Derajat kekasaran permukaan tanahDerajat kekasaran permukaan tanah

Faktor2 yg mempengaruhi vol total limpasanFaktor2 yg mempengaruhi vol total limpasan Iklim Iklim banyaknya presipitasi dan ETP banyaknya presipitasi dan ETP DAS DAS ukuran DAS, tinggi tempat rata2 DAS ukuran DAS, tinggi tempat rata2 DAS Faktor2 penyebaran waktu limpasanFaktor2 penyebaran waktu limpasan Meteorologis Meteorologis presipitasi, suhu presipitasi, suhu DASDAStop, geologi, jenis tnh,veg,pola drainastop, geologi, jenis tnh,veg,pola drainas Aktivitas manusiaAktivitas manusia

Karakteristik sungai/komponen sungaiKarakteristik sungai/komponen sungai

Surface run off Surface run off bag hujan yg bag hujan yg bergerak di atas perm tnh krn bergerak di atas perm tnh krn gravitasi dr air yg bergerak sendiri gravitasi dr air yg bergerak sendiri

Stream flow Stream flow sro yang kecil-kecil sro yang kecil-kecil berkumpul berkumpul jika besar = sungai jika besar = sungai

Base flow Base flow bag dari aliran sungai yg bag dari aliran sungai yg berasal dr air tnh sifatnya permanenberasal dr air tnh sifatnya permanen

Hujan yg langsung masuk sungaiHujan yg langsung masuk sungai

KONSEPSI DAS KONSEPSI DAS River Basin or Drainage BasinRiver Basin or Drainage Basin is the entire area drained by is the entire area drained by

a stream or system of connecting streams such that all a stream or system of connecting streams such that all stream-flow originating in the area is discharged through a stream-flow originating in the area is discharged through a single outlet (Linsley,1949, Applied Hydrology) single outlet (Linsley,1949, Applied Hydrology) Sistem Sistem sungai dalam suatu cekungan/ledok atau sistem pengatusan sungai dalam suatu cekungan/ledok atau sistem pengatusan air dlm suatu cekungan atau ledokanair dlm suatu cekungan atau ledokan

Watershed areaWatershed area supplies surface runoff to a river or stream, supplies surface runoff to a river or stream, whereas drainage basin for a given stream is the tract of land whereas drainage basin for a given stream is the tract of land drained of both surface runoff and groundwater discharge drained of both surface runoff and groundwater discharge (Knapp, 1989, Introduction to Hydrology) (Knapp, 1989, Introduction to Hydrology) suatu sistem suatu sistem hidrologihidrologi

Catchment areaCatchment area (related to precipitation) (related to precipitation) suatu daerah suatu daerah tangkapan airtangkapan air

Daerah Aliran Sungai (DAS)Daerah Aliran Sungai (DAS) adalah suatu wilayah adalah suatu wilayah ekosistem yang dibatasi oleh pemisah air topografi dan ekosistem yang dibatasi oleh pemisah air topografi dan berfungsi sebagai pengumpul, penyimpan dan penyalur air, berfungsi sebagai pengumpul, penyimpan dan penyalur air, sedimen, unsur hara dalam suatu sistem sungai, yang sedimen, unsur hara dalam suatu sistem sungai, yang kesemuanya keluar melalui “kesemuanya keluar melalui “outletoutlet “ tunggal. “ tunggal.

Satuan Wilayah Sungai Satuan Wilayah Sungai satuan wilayah pengelolaan satuan wilayah pengelolaan beberapa DAS yg dikelompokan atas dasar kemudahan dalam beberapa DAS yg dikelompokan atas dasar kemudahan dalam pengelolaanyapengelolaanya

WatershedWatershedAn area contributing runoff and sediment.An area contributing runoff and sediment.

UNIT PENGELOLAAN DASUNIT PENGELOLAAN DAS DAS DAS kesatuan bentang lahan kesatuan bentang lahan DAS DAS sistem hidrologi sistem hidrologi DAS DAS ekosistem ekosistem

FUNGSI DASFUNGSI DAS1. Fungsi keruangan, produksi, habitat1. Fungsi keruangan, produksi, habitat2. Fungsi hidrologi yg mengatur siklus 2. Fungsi hidrologi yg mengatur siklus

hidrologihidrologi3. Fungsi ekosistem 3. Fungsi ekosistem keterpaduan keterpaduan

sistem yg terbentuk oleh berbagai sistem yg terbentuk oleh berbagai komponen lingkungan hidup komponen lingkungan hidup

FaktorFaktor yg berpengaruh thd DAS yg berpengaruh thd DAS

1.1. TopografiTopografi (bentuk, kemiringan (bentuk, kemiringan basin/sungai)basin/sungai)

2.2. IklimIklim ( Sumber/input : Presipitasi ) ( Sumber/input : Presipitasi )3.3. GeologiGeologi ( Tipe Batuan: pasiran – ( Tipe Batuan: pasiran –

lempung)lempung)4.4. TanahTanah ( Infiltrasi, Kelengasan)( Infiltrasi, Kelengasan)5.5. VegetaVegetasisi ( Intersepsi, ( Intersepsi,

Evapotranspirasi )Evapotranspirasi )

BASIN MORPHOMETRYBASIN MORPHOMETRY

Dealing with the Dealing with the measurement of River Basin measurement of River Basin or Watershed geometry;or Watershed geometry;

Basin Morphometry is useful Basin Morphometry is useful in development of the in development of the empirical methods for the empirical methods for the rainfall-runoff relations.rainfall-runoff relations.

Aspek KeruanganAspek Keruangan:: Luas (A) dan Bentuk (Rf, Rc, Re)Luas (A) dan Bentuk (Rf, Rc, Re) Aspek TopografiAspek Topografi: : Kemiringan DAS (Sb), Kemiringan Sungai Utama Kemiringan DAS (Sb), Kemiringan Sungai Utama

(Ss), Median Elevasi(Ss), Median Elevasi Apek Panjang AlurApek Panjang Alur: : Sungai Terpanjang (Li), Panjang Sungai Utama ke Sungai Terpanjang (Li), Panjang Sungai Utama ke

Pusat DAS (Lg), Panjang Sungai Utama (Ls), Pusat DAS (Lg), Panjang Sungai Utama (Ls), Panjang “Overland Flow”Panjang “Overland Flow”

Aspek Alur SungaiAspek Alur Sungai: : Orde Sungai, Tingkat Percabangan Sungai (Rb), Orde Sungai, Tingkat Percabangan Sungai (Rb),

Kerapatan Alur Sungai (Dd), Titik Pusat DAS (Cg), Kerapatan Alur Sungai (Dd), Titik Pusat DAS (Cg), Sudut Percabangan SungaiSudut Percabangan Sungai

Aspek KeruanganAspek Keruangan Luas Daerah Aliran Sungai (DAS)Luas Daerah Aliran Sungai (DAS) Bentuk DAS dapat dibedakan Bentuk DAS dapat dibedakan

menjadi:menjadi: 1. Faktor Bentuk (Form Factor = Rf) 1. Faktor Bentuk (Form Factor = Rf) 2. Circularity Ratio =2. Circularity Ratio = Rc Rc 3. Elongation Ratio = Re 3. Elongation Ratio = Re

LUAS DASLUAS DAS GARIS BATAS ANTARA DAS GARIS BATAS ANTARA DAS

PUNGGUNG PERMUKAAN BUMI YG PUNGGUNG PERMUKAAN BUMI YG DAPAT MEMISAHKAN DAN MEMBAGI DAPAT MEMISAHKAN DAN MEMBAGI AIR HUJAN KE MASING2 DASAIR HUJAN KE MASING2 DAS

Luasan yg dibatasi oleh pemisah Luasan yg dibatasi oleh pemisah topografi yg merupakan batas pemisah topografi yg merupakan batas pemisah aliranaliran

GRS BATAS TSB DITENTUKAN GRS BATAS TSB DITENTUKAN BERDASARKAN PERUBAHAN KONTUR BERDASARKAN PERUBAHAN KONTUR DARI PETA TOPOGRAFI DARI PETA TOPOGRAFI LUAS DAS LUAS DAS

LUAS DASLUAS DAS salah satu faktor penting dalam salah satu faktor penting dalam

memperkirakan volume aliranmemperkirakan volume aliran Faktor dlm pembentukan hidrrograf aliran Faktor dlm pembentukan hidrrograf aliran

krn luas DAS menent daya tampung DAS thd krn luas DAS menent daya tampung DAS thd masukan air hujanmasukan air hujan

makin luas DAS, makin besar daya tampung makin luas DAS, makin besar daya tampung berarti makin besar vol air yg dpt berarti makin besar vol air yg dpt disimpan dan disumbangkan oleh DAS shg disimpan dan disumbangkan oleh DAS shg bentuk hidrograf akan berbeda untuk luas bentuk hidrograf akan berbeda untuk luas DAS yg berbedaDAS yg berbeda

Bentuk hidrograf dipengaruhi oleh jlh vol air Bentuk hidrograf dipengaruhi oleh jlh vol air yg mengalir dan tersimpan dlm suatu DASyg mengalir dan tersimpan dlm suatu DAS

- - Panjang DAS Panjang DAS sama dengan jarak datar sama dengan jarak datar dari muara sungai sampai ke arah hulu dari muara sungai sampai ke arah hulu sepanjang sungai induksepanjang sungai induk

Lg=1/2Dd=A/2LbLg=1/2Dd=A/2LbLg = panjang aliran permukaan (km)Lg = panjang aliran permukaan (km)Dd = kerapatan aliran (km/km2)Dd = kerapatan aliran (km/km2)Lb = panjang sungai induk (km)Lb = panjang sungai induk (km)

--Lebar DAS Lebar DAS dihitung berdasarkan luas dihitung berdasarkan luas DAS di bagi dengan panjangnyaDAS di bagi dengan panjangnyaW = A/Lb W = A/Lb A = luas DAS, A = luas DAS,W=lebar maks DAS (km), Lb=panj. sg indukW=lebar maks DAS (km), Lb=panj. sg induk

BENTUK DASBENTUK DAS MemanjangMemanjang biasanya induk sungai biasanya induk sungai

memanjang dengan anak2 sungai memanjang dengan anak2 sungai langsung masuk ke sungai induk atau jalur langsung masuk ke sungai induk atau jalur daerah di kiri kanan sungai utama dimana daerah di kiri kanan sungai utama dimana anak2 sungai mengalir ke sungai utamaanak2 sungai mengalir ke sungai utama

Kadang2 berbentuk seperti Kadang2 berbentuk seperti bulu burungbulu burung Mempunyai debit banjir kecil Mempunyai debit banjir kecil waktu tiba waktu tiba

banjir dari anak2 sungai berbeda-bedabanjir dari anak2 sungai berbeda-beda Sebaliknya banjirnya berlangsung agak Sebaliknya banjirnya berlangsung agak

lamalama

RadialRadial Bentuk DAS radial terjadi krn arah alur Bentuk DAS radial terjadi krn arah alur

sungai seolah-olah memusat pada satu sungai seolah-olah memusat pada satu ttk shg menggambarkan bentuk radial ttk shg menggambarkan bentuk radial kadang2 berbentuk kipas/lingkaran, kadang2 berbentuk kipas/lingkaran, anak2 sungainya mengkonsentrasi ke anak2 sungainya mengkonsentrasi ke suatu ttk secara radialsuatu ttk secara radial

Aliran yg datang dari segala penjuru Aliran yg datang dari segala penjuru arah alur sungai memerlukan waktu yg arah alur sungai memerlukan waktu yg hampir bersamaan hampir bersamaan jika terjadi hujan jika terjadi hujan yg merata di seluruh DAS menyebabkan yg merata di seluruh DAS menyebabkan banjir besar di dekat ttk pertemuan banjir besar di dekat ttk pertemuan anak2 sungaianak2 sungai

- - BENTUK PARAREL BENTUK PARAREL BENTUK INI BENTUK INI MEMPUNYAI CORAK DIMANA DUA JALUR MEMPUNYAI CORAK DIMANA DUA JALUR DAERAH PENGALIRAN YANG BERSATU DAERAH PENGALIRAN YANG BERSATU DI BAGIAN PENGALIRAN AKAN BERSATU DI BAGIAN PENGALIRAN AKAN BERSATU DI BAGIAN HILIRDI BAGIAN HILIR- BANJIR TERJADI DI SEBELAH HILIR - BANJIR TERJADI DI SEBELAH HILIR TITIK PERTEMUAN KE DUA ALUR SUNGAITITIK PERTEMUAN KE DUA ALUR SUNGAI

- BENTUK KOMPLEKS- BENTUK KOMPLEKS GABUNGAN GABUNGAN DARI DUA ATAU LEBIH DAS, HANYA DARI DUA ATAU LEBIH DAS, HANYA BEBERAPA BUAH DAERAH PENGALIRAN BEBERAPA BUAH DAERAH PENGALIRAN YANG MEMPUNYAI BENTUK KOMPLEKS YANG MEMPUNYAI BENTUK KOMPLEKS

KOEFISIEN BENTUK DASKOEFISIEN BENTUK DAS KOEFISIEN INI MENYATAKAN KOEFISIEN INI MENYATAKAN

PERBANDINGAN ANTARA LUAS PERBANDINGAN ANTARA LUAS DAERAH PENGALIRAN DENGAN DAERAH PENGALIRAN DENGAN PANJANG SUNGAI UTAMAPANJANG SUNGAI UTAMA

RUMUSNYA RUMUSNYA F = A/LF = A/L22

F = KOEFISIEN CORAK/BENTUK DASF = KOEFISIEN CORAK/BENTUK DAS A = LUAS DAS (kmA = LUAS DAS (km22

L = PANJANG SUNGAI UTAMA (km)L = PANJANG SUNGAI UTAMA (km) Makin besar harga F makin lebar Makin besar harga F makin lebar

daerah pengalirandaerah pengaliran

Aspek Topografi / ReliefAspek Topografi / Relief Kemiringan DAS Kemiringan DAS (( Mean Slope of Mean Slope of

WatershedWatershed = Sb ) = Sb ) Kemiringan Sungai Utama Kemiringan Sungai Utama ( ( Mean Mean

Slope of Main ChannelSlope of Main Channel = Ss ) = Ss ) Median ElevasiMedian Elevasi Kemiringan sungai Kemiringan sungai Su=h85-h10/0,75xLbSu=h85-h10/0,75xLb Su=kemiringan dasar sungai (%)Su=kemiringan dasar sungai (%) h85=ketinggian pada 0,85 thd h85=ketinggian pada 0,85 thd

panjang sungai indukpanjang sungai induk

h10 = ketinggian pada 0,10 thd h10 = ketinggian pada 0,10 thd panjang sungai indukpanjang sungai induk

Lb = panjang sungai induk (km)Lb = panjang sungai induk (km)

Aspek Panjang AlurAspek Panjang Alur

Sungai Terpanjang (Li)Sungai Terpanjang (Li) Panjang Sungai Utama ke Panjang Sungai Utama ke

Pusat DAS (Lca)Pusat DAS (Lca) Panjang Sungai Utama (Ls)Panjang Sungai Utama (Ls) Panjang Panjang ‘Overland Flow‘Overland Flow” ”

(Lg)(Lg)

Aspek Alur SungaiAspek Alur Sungai1.1. Orde Sungai (Orde Sungai (Stream OrderStream Order))2.2. Tingkat Percabangan Sungai Tingkat Percabangan Sungai

((Bifurcation Ratio)Bifurcation Ratio) = Rb = Rb3.3. Kerapatan Alur Sungai (Kerapatan Alur Sungai (Drainage Drainage

DensityDensity) = D / Dd) = D / Dd4.4. Titik Pusat DAS (Titik Pusat DAS (Center of GravityCenter of Gravity ) )5.5. Sudut Percabangan Sungai (Sudut Percabangan Sungai (Angle Angle

of junction)of junction)

ORDE SUNGAIORDE SUNGAI ORDE ATAU URUTAN PERCABANGAN ORDE ATAU URUTAN PERCABANGAN

SUNGAI DI KLASIFIKASIKAN SECARA SUNGAI DI KLASIFIKASIKAN SECARA SISTEMATIK BERDASARKAN URUTAN SISTEMATIK BERDASARKAN URUTAN DASDAS

BERDASARKAN JUMLAH ALUR SUNGAI BERDASARKAN JUMLAH ALUR SUNGAI UNTUK SUATU ORDE DAPAT UNTUK SUATU ORDE DAPAT DITENTUKAN SUATU ANGKA INDEKNYA DITENTUKAN SUATU ANGKA INDEKNYA YG MENYATAKAN TINGKAT YG MENYATAKAN TINGKAT PERCABANGAN SUNGAIPERCABANGAN SUNGAI

DIBAWAH INI GAMBAR ORDE SUNGAIDIBAWAH INI GAMBAR ORDE SUNGAI

STREAM ORDERSTREAM ORDER

Strahler’s scheme is most commonly used

WATERSHED WATERSHED BIFURCATION RATIO (WRBIFURCATION RATIO (WRbb))

u=k u=k ΣΣ Rb Rb u/u+1 u/u+1 (N(Nuu + N + Nu+1u+1)) u=1u=1 WRWRb = -----------------------------------------------------b = -----------------------------------------------------

u=ku=k

ΣΣ NNuu

u=1u=1

Nu = Number of stream order u

Nu+1 = Number of stream order u+1

Rb = Bifurcation Ratio

Rb between 3 – 5 is normal condition due to geologyRb <3 and >5 the stream pattern are influence by geology

Rb >5 usely trellis and Rb <3 usely dendritic

BIFURCATION RATIO/TINGKAT BIFURCATION RATIO/TINGKAT PERCABANGAN SUNGAIPERCABANGAN SUNGAI

Rb = Nu/Nu+1Rb = Nu/Nu+1 Nu = jumlah alur sungai orde ke UNu = jumlah alur sungai orde ke U Nu+1 = jumlah alur sungai untuk orde ke u+1Nu+1 = jumlah alur sungai untuk orde ke u+1

TOTAL BASIN RELIEF TOTAL BASIN RELIEF Beda tinggi antara Beda tinggi antara titik outlet dengan titik tertinggi dalam DAStitik outlet dengan titik tertinggi dalam DAS

H=Hm-H1H=Hm-H1 H1=ketinggian ttk outlet (m)H1=ketinggian ttk outlet (m) Hm=ketinggian maks DAS (m)Hm=ketinggian maks DAS (m)

RELIEF RATIORELIEF RATIO RELIEF RATIO RELIEF RATIO perbandingan perbandingan

antara total basin relief dengan antara total basin relief dengan panjang sungai utamapanjang sungai utama

Rh = H/LbRh = H/Lb H =total basin relief (m)H =total basin relief (m) Lb = panjang sungai utama (km)Lb = panjang sungai utama (km)

BIFURCATION RATIOBIFURCATION RATIO MENCIRIKAN DEBIT PUNCAK DAN MENCIRIKAN DEBIT PUNCAK DAN

WAKTU DASAR HIDROGRAPHWAKTU DASAR HIDROGRAPH MAKIN TINGGI NILAI Rb, MAKIN MAKIN TINGGI NILAI Rb, MAKIN

BANYAK JLH TINGKAT ORDE BANYAK JLH TINGKAT ORDE MAKIN MAKIN BANYAK SUB DAS YG DPT BANYAK SUB DAS YG DPT MENYEBABKAN MAKIN LAMA AIR MENYEBABKAN MAKIN LAMA AIR HUJAN SAMPAI KE SUNGAI UTAMA HUJAN SAMPAI KE SUNGAI UTAMA MAKIN BESAR PANJANG WAKTU MAKIN BESAR PANJANG WAKTU DASAR HIDROGRAPHNYADASAR HIDROGRAPHNYA

RELIEF RATIORELIEF RATIO

Makin besar relief ratio Makin besar relief ratio kemiringan kemiringan lereng makin besar shg akan lereng makin besar shg akan mempercepat aliran permukaanmempercepat aliran permukaan

Makin kecil relief ratio Makin kecil relief ratio memperlambat aliran permukaan memperlambat aliran permukaan shg erosi yg terjadi semakin kecilshg erosi yg terjadi semakin kecil

TOTAL BASIN RELIEFTOTAL BASIN RELIEF Secara tdk langsung total basin relief Secara tdk langsung total basin relief

berhub dg kec aliran perm DASberhub dg kec aliran perm DAS Makin besar nilainya, makin cepat Makin besar nilainya, makin cepat

aliran permukaan aliran permukaan erosi yg terjadi erosi yg terjadi makin besar/kuatmakin besar/kuat

Makin kecil nilainya makin lambat Makin kecil nilainya makin lambat aliran permukaanya aliran permukaanya

DRAINAGE DENSITYDRAINAGE DENSITY Drainage density depends on climate Drainage density depends on climate

and geology (these are the independent and geology (these are the independent variables that control many aspects of variables that control many aspects of fluvial geomorphology).fluvial geomorphology).

If infiltration dominates over runoff, tend If infiltration dominates over runoff, tend to have lower drainage density.to have lower drainage density.

D = 1 – 5 is normal condition , (unit in mile/square miles)D = < 1 abnormal and more flooded areaD = > 5 abnormal and large areas will be drained

DRAINAGE DENSITYDRAINAGE DENSITY Suatu angka indeks yg menunjukan Suatu angka indeks yg menunjukan

banyaknya aliran di dlm suatu DASbanyaknya aliran di dlm suatu DAS Dd = L/ADd = L/A L = jumlah panjang aliran (km)L = jumlah panjang aliran (km) A = luas DAS (km2)A = luas DAS (km2) < 0,25 km/km2 < 0,25 km/km2 rendah rendah 0,25 – 10 km/km2 0,25 – 10 km/km2 sedangsedang 10 – 25 km/km2 10 – 25 km/km2 tinggi tinggi > 25 km/km2> 25 km/km2

- Dd rendah - Dd rendah alur sungai yg melewati alur sungai yg melewati batuan dg resistensi keras batuan dg resistensi keras angkutan angkutan sedimen yg terangkut aliran sungai lebih sedimen yg terangkut aliran sungai lebih kecil jika dibandingkan pada alur sungai yg kecil jika dibandingkan pada alur sungai yg melewati batuan dg resistensi lebih lunak, melewati batuan dg resistensi lebih lunak, jika kondisi lain yg mempengaruhinya samajika kondisi lain yg mempengaruhinya sama- Dd sangat tinggi - Dd sangat tinggi alur sungainya alur sungainya melewati batuan kedap air melewati batuan kedap air keadaan ini keadaan ini akan menunjukan bahwa air hujan yg akan menunjukan bahwa air hujan yg menjadi aliran akan lebih besar jika menjadi aliran akan lebih besar jika dibandingkan daerah dg Dd rendah yang dibandingkan daerah dg Dd rendah yang melewati batuan dg permeabilitas besarmelewati batuan dg permeabilitas besar

Pengukuran Aliran (Debit)Pengukuran Aliran (Debit)

Pengukuran Langsung: Volumetrik Pengukuran Langsung: Volumetrik dan Ambang Ukur (lebar, pendek, dan Ambang Ukur (lebar, pendek, tajam)tajam)

Pengukuran Tak Langsung: Pengukuran Tak Langsung: Velocity Area Method Velocity Area Method (Currentmeter dan Pelampung), (Currentmeter dan Pelampung), Slope Area Method (Manning’s Slope Area Method (Manning’s “n”), Dilution Method (Continous “n”), Dilution Method (Continous and Sudden Injection)and Sudden Injection)

Pengukuran dengan Pengukuran dengan CurrentmeterCurrentmeter

Nerawas (wadding)Nerawas (wadding) Dari atas perahuDari atas perahu Dari atas “Cable Car”Dari atas “Cable Car” Menggunakan kabel (Winch)Menggunakan kabel (Winch) Dari Jembatan dengan Derek (Bridge Dari Jembatan dengan Derek (Bridge

Cranch)Cranch)

Q = A x VQ : Debit Aliran

A: Luas Penampang SungaiV: Kecepatan Aliran

Metoda dengan menggunakan pelampung:

Q = A x KU K = V/U = 1 – 0.116 {(1-λ)1/2 – 0.1} K normal 0.85 K < 0.5 m 0.60 K > 4.0 m 0.90 – 0.95

Q = W x d x a x L/TRumus Manning’s Q = A x 1/n x R 2/3 x S ½ A = Luas Penampang Sungai

n = Koefisien Manning’sR = Radius Hidrolik

S = Slope of energy line (permukaan air

VelocityVelocity

USGS

The rate which the flow travels along the The rate which the flow travels along the channel reach. channel reach.

Measured in feet per second or meters per Measured in feet per second or meters per second second

How do we measure velocity?

Most Simplistic

Float Method

Current Meter

Average at .6 of the total depth

Dilution MethodDilution MethodSaluran kecil, Aliran Turbulen dan Saluran kecil, Aliran Turbulen dan menggunakan Larutan yg netralmenggunakan Larutan yg netral

Continous Injection: Q=q(C1-C2)/(C2-C0)Continous Injection: Q=q(C1-C2)/(C2-C0)

Sudden Injection: Q=(V/T) x (C1/C2)Sudden Injection: Q=(V/T) x (C1/C2)

I IIC0

(EC-meter)

C2

C1

T

Air berkonsentrasiGaram tinggi secaraLangsung di buang keSungai

C1C2

Measure discharge at different flows

How can we relate stage to discharge?

Rating Curve – relates stage to discharge

Empirical relationship from observations

Proses Limpasan dan Proses Limpasan dan Komponen-Komponen HidrografKomponen-Komponen Hidrograf

Periode tak hujan (aliran dasar, de-Periode tak hujan (aliran dasar, de-fisiensi lengas tanah, kurva deplesi)fisiensi lengas tanah, kurva deplesi)

Periode hujan awal (intersepsi, Periode hujan awal (intersepsi, cadangan depresi)cadangan depresi)

Periode hujan (kapasitas maksimum, Periode hujan (kapasitas maksimum, infiltrasi, limpasan permukaan)infiltrasi, limpasan permukaan)

Periode hujan berhenti (idem periode Periode hujan berhenti (idem periode hujan dengan akhir limpasan pada titik hujan dengan akhir limpasan pada titik z)z)

Periode tak hujan baru (lengas tanah Periode tak hujan baru (lengas tanah pada kapasitas lapangan, akifer diisi pada kapasitas lapangan, akifer diisi kembali Gb. 6-31, kurva deplesi kembali Gb. 6-31, kurva deplesi berlanjut)berlanjut)

Analisis Hidrograf AliranAnalisis Hidrograf Aliran

Data Aliran : Analisis FrequensiData Aliran : Analisis Frequensi Data Hujan + Aliran : Unit Hidrograf Data Hujan + Aliran : Unit Hidrograf Data Hujan : Metoda Rational Data Hujan : Metoda Rational

Q=FCIA Q=FCIA Tidak ada data: Hidrograf Satuan Tidak ada data: Hidrograf Satuan

Sintetik . tp = Ct(Lca.L)Sintetik . tp = Ct(Lca.L)0.30.3 ; ; Qp=Cp[(640A)/tp] ; Tb=3+3(tp/24); Qp=Cp[(640A)/tp] ; Tb=3+3(tp/24); Ct(1.8 – 2.2); Cp(0.56-0.69)Ct(1.8 – 2.2); Cp(0.56-0.69)

HydrographHydrograph

Straightline Method (1)Straightline Method (1) Fixed Base Length Method (2)Fixed Base Length Method (2) Variable Slope Method (3)Variable Slope Method (3)

(1) A-E

A

B

C DE

(2) ABDE

(3) ABCE

Hidrograf SatuanHidrograf Satuan

Adalah hidrograf aliran langsung Adalah hidrograf aliran langsung yang disebabkan oleh hujan efektif yang disebabkan oleh hujan efektif dengan intensitas seragam dan jatuh dengan intensitas seragam dan jatuh merata diseluruh DAS.merata diseluruh DAS.

Ada dua prinsip yang diterapkan Ada dua prinsip yang diterapkan yaitu (1) proporsional terhadap yaitu (1) proporsional terhadap intensitas hujan yang sama intensitas hujan yang sama periodenya dan periodenya dan

(2) superposisi untuk intensitas (2) superposisi untuk intensitas tertentu yang beruntun waktunya.tertentu yang beruntun waktunya.

HydrographsHydrographsFrom Chernicoff and others, 1997

Analisis FrequensiAnalisis Frequensi Analisis Statistik Sederhana (menguji Analisis Statistik Sederhana (menguji

penyebaran data antara penyebaran data antara “empherical”dengan “theoritical”)“empherical”dengan “theoritical”)

Menggunakan kertas ProbabilitiMenggunakan kertas Probabiliti Data harus cukup panjang untuk Data harus cukup panjang untuk

menghitung periode ulang dari banjir menghitung periode ulang dari banjir yang terjadi.yang terjadi.

Perhitungan Volume AirPerhitungan Volume Air(Thornthwaite and Mather)(Thornthwaite and Mather)

Data hujan (P) dan Data hujan (P) dan evapotranspirasi (Ep) bulanan evapotranspirasi (Ep) bulanan yang cukup panjang yang cukup panjang

Peta liputan vegetasi penutup Peta liputan vegetasi penutup (zone perakaran)(zone perakaran)

Peta jenis tanah (tekstur tanah)Peta jenis tanah (tekstur tanah) Peta Topografi/Rupa Bumi (Lokasi Peta Topografi/Rupa Bumi (Lokasi

DAS dengan koordinat L/B)DAS dengan koordinat L/B)

Persyaratan yang diperlukanPersyaratan yang diperlukanuntuk akurasi perhitunganuntuk akurasi perhitungan

Luas DAS sedang (>300kmLuas DAS sedang (>300km22) sampai ) sampai besar, 50% air yang masuk ke dalam besar, 50% air yang masuk ke dalam tanah akan ke luar 50% sebagai air tanah akan ke luar 50% sebagai air permukaan dibulan berikutnya permukaan dibulan berikutnya

Bila data Ep tidak ada dapat Bila data Ep tidak ada dapat diperhitungkan dengan data temperatur diperhitungkan dengan data temperatur bulananbulanan

Data tahun pertama dan tahun terakhir Data tahun pertama dan tahun terakhir dari seri data tidak digunakan untuk dari seri data tidak digunakan untuk perhitungan, karena awal perhitungan perhitungan, karena awal perhitungan mulai dari musim hujan pada tahun mulai dari musim hujan pada tahun perhitungan perhitungan

LANGKAH-LANGKAH LANGKAH-LANGKAH PERHITUNGANPERHITUNGAN

1.1. Hitung hujan (P) bulanan Hitung hujan (P) bulanan 2.2. Hitung evapotranspirasi (EP) bulanan Hitung evapotranspirasi (EP) bulanan 3.3. Hitung (P – EP)Hitung (P – EP)4.4. Hitung “Accumulation of Potential Water Loss” Hitung “Accumulation of Potential Water Loss”

(APWL)(APWL)5.5. Hitung “Water Holding Capacity” (WHC) DASHitung “Water Holding Capacity” (WHC) DAS6.6. Hitung Storage (St) bulananHitung Storage (St) bulanan7.7. Hitung Hitung ΔΔSt bulananSt bulanan8.8. Hitung Aktual Evapotranpirasi (AE), bila (P≥PE) Hitung Aktual Evapotranpirasi (AE), bila (P≥PE)

maka AE=PE dan bila (P<PE) maka AE= P + maka AE=PE dan bila (P<PE) maka AE= P + ΔΔSt St 9.9. Hitung defisit (D) = PE Hitung defisit (D) = PE –– AE AE10.10. Hitung Surplus (S) = (P-EP) Hitung Surplus (S) = (P-EP) –– ( (ΔΔSt)St)11.11. Hitung Runoff/Debit bulananHitung Runoff/Debit bulanan

Rumus-RumusRumus-RumusΔT = 0.006 (Z1 – Z2)EP = f x EPxEPx = 16 [ (10T)/I ]a

I = Σ i i = ( T/5 ) 1.514

a = 0.675 x 10 -6 I3 – 0.77 x 10 -4 I2 + 0.01792 I + 0.49239

St = Sto . e {(-APWL)/Sto}

T : temperaturZ1 dan Z2 : Elevasi stasiun 1 dan 2I : indeks panas tahunan dan indeks panas bulanan (i)EPx : Evapotranspirasi Standard dengan jumlah hari bulanan (30) dan panas harian (12 jam) f : faktor koreksi letak LintangSto : Water Holding Capasitas (WHC) DAS maksimum

AIRTANAH AIRTANAH (GROUNDWATER)(GROUNDWATER)

Airtanah Airtanah = = air yang mengisi rongga-air yang mengisi rongga-rongga batuan di bawah permukaan tanah rongga batuan di bawah permukaan tanah pada zone jenuh air pada zone jenuh air (saturated zone)(saturated zone)..

Sumber utama airtanah adalah Sumber utama airtanah adalah air hujan.air hujan.

Airtanah bergerak :Airtanah bergerak :Max. 10 m/hariMax. 10 m/hariMin. 1 m/tahunMin. 1 m/tahun

SIKLUS AIRTANAHSIKLUS AIRTANAH

Keywords : infiltration - percolation - rechargeKeywords : infiltration - percolation - recharge

VERTIKAL AIRTANAHVERTIKAL AIRTANAH

Zone tidak jenuh (tidak 100% terisi air)

Zone lengas tanah, terpengaruh proses transpirasi

Zone jenuh (100% terisi air)

Muka airtanah

DIMANAKAH TERDAPAT DIMANAKAH TERDAPAT AIRTANAH ??AIRTANAH ??

Akuifer Akuifer (aquifer)(aquifer)

AquiAqui = air = air Fer (ferre)Fer (ferre) = menerima dan mengalirkan = menerima dan mengalirkan

AkuiferAkuifer merupakan formasi atau perlapisan jenuh air merupakan formasi atau perlapisan jenuh air yang mampu yang mampu menyimpanmenyimpan dan dan mengalirkanmengalirkan airtanah airtanah dalam jumlah yang dalam jumlah yang cukupcukup. .

Cukup artinya mampu mengaliri atau menjadi sumber Cukup artinya mampu mengaliri atau menjadi sumber suatu sumur, sungai atau mataair.suatu sumur, sungai atau mataair.

Contoh : pasir, kerikil, kerakal, atau campurannya.Contoh : pasir, kerikil, kerakal, atau campurannya.

Aquifer Bocor Aquifer Bocor (Leaky)(Leaky) Semi Confined AquiferSemi Confined Aquifer Bila confining unit adalah semi permeable/aquitard Bila confining unit adalah semi permeable/aquitard

(lempung)(lempung)Aquifuge (fuge = tertutup)Aquifuge (fuge = tertutup) Formasi batuan yang tidak dapat menyimpan air sama Formasi batuan yang tidak dapat menyimpan air sama

sekali (kedap) (contoh: granit)sekali (kedap) (contoh: granit)AquitardAquitard Formasi batuan yang dapat menyimpan air, tetapi hanya Formasi batuan yang dapat menyimpan air, tetapi hanya

dapat mengalirkannya dalam jumlah yang terbatas dapat mengalirkannya dalam jumlah yang terbatas (contoh: lempung pasiran)(contoh: lempung pasiran)

AquicludeAquiclude Formasi batuan yang tidak dapat menyimpan air dalam Formasi batuan yang tidak dapat menyimpan air dalam

jumlah yang banyak (contoh:lempung)jumlah yang banyak (contoh:lempung)

Aquifer Bebas Aquifer Bebas (Unconfined aquifer)(Unconfined aquifer) Aquifer tidak tertekan.Aquifer tidak tertekan. Jika muka airtanah merupakan batas atas dari akuifer.Jika muka airtanah merupakan batas atas dari akuifer.Aquifer Tertekan Aquifer Tertekan (Confined aquifer)(Confined aquifer) Terletak di bawah atau di antara lapisan kedap air Terletak di bawah atau di antara lapisan kedap air

((confining layerconfining layer atau atau impermeablimpermeable)e) Hydraulic head atau water table terletak di atas batas Hydraulic head atau water table terletak di atas batas

atas aquifernya, biasa disebut piezometric atau atas aquifernya, biasa disebut piezometric atau potentiometric.potentiometric.

Karena tekanan, kadang-kadang muka airtanah Karena tekanan, kadang-kadang muka airtanah aquifer tertekan pada sumur bor dapat melebihi aquifer tertekan pada sumur bor dapat melebihi permukaan tanah (permukaan tanah (flowing artesian wellflowing artesian well).).

Aquifer Menggantung Aquifer Menggantung (Perched aquifer)(Perched aquifer) Terletak di atas unconfined aquifer, dan aliran Terletak di atas unconfined aquifer, dan aliran

airtanah ke bawah tertahan oleh confining layer yang airtanah ke bawah tertahan oleh confining layer yang tidak kontinyu.tidak kontinyu.

AKUIFER BEBAS & TERTEKAN

AKUIFER MENGGANTUNG (PERCHED AQUIFER)

FAKTORFAKTOR22 PENENTU KARAKTERISTIK PENENTU KARAKTERISTIK AIRTANAHAIRTANAH

1.1. CURAH HUJANCURAH HUJAN2.2. MATERIAL BATUANMATERIAL BATUAN3.3. GEOMORFOLOGIGEOMORFOLOGI4.4. VEGETASIVEGETASI

POROSITAS BATUAN (POROSITAS BATUAN (αα))

PorositasPorositas ((αα)) atau kesarangan batuan atau kesarangan batuan adalah rasio antara volume pori-pori batuan adalah rasio antara volume pori-pori batuan dengan total volume batuan.dengan total volume batuan.

= volume pori= volume pori22 / volume batuan / volume batuan

Porositas primerPorositas primer : tergantung dari matrix : tergantung dari matrix batuan itu sendiri.batuan itu sendiri.

Porositas sekunPorositas sekunderder : karena proses : karena proses solusional atau rekahan pada batuan.solusional atau rekahan pada batuan.

A. Sedimen sortasi bagus, porositas besar

B. Sortasi tidak bagus, porositas kecil

C. Sortasi sedimen bagus, terisi oleh endapan yang porus, secara keseluruhan porositas bagus

D. Sortasi sedimen bagus tetapi porositas berkurang karena deposit mineral yang tidak porus pada pori-pori

E. Porositas tinggi karena proses solusional

F. Porositas karena rekahan, tergantung pola retakan

MaterialMaterial αα (%) (%)Unconsolidated depositsUnconsolidated depositsGravelGravelSandSandSiltSiltClayClay

25 – 4025 – 4025 – 5025 – 5035 – 5035 – 5040 – 7040 – 70

BatuanBatuanFractured basaltFractured basaltKarst LimestoneKarst LimestoneSandstoneSandstoneLimestine, dolomiteLimestine, dolomiteShaleShaleFractured crystalline rockFractured crystalline rockDense crystalline rockDense crystalline rock

5 – 505 – 505 – 505 – 505 – 305 – 300 – 200 – 200 – 100 – 100 – 100 – 100 – 50 – 5

Tinggi muka airtanah adalah Tinggi muka airtanah adalah tinggi elevasi tempat dikurangi tinggi elevasi tempat dikurangi kedalaman muka airtanah.kedalaman muka airtanah.

Contoh : Contoh : Muka airtanah di titik A = 5 Muka airtanah di titik A = 5 meter dptmeter dptElevasi titik A = 150 m dpalElevasi titik A = 150 m dpal

Hydraulic head (h) = 150 – 5 = Hydraulic head (h) = 150 – 5 = 145 m dpal145 m dpal

TINGGI MUKA AIRTANAH (Hydraulic head)

GERAK DAN DEBIT AIRTANAHGERAK DAN DEBIT AIRTANAH

Hukum Darcy (1856)Hukum Darcy (1856)

Spesific discharge/kecepatan aliran per unit volume tabung Spesific discharge/kecepatan aliran per unit volume tabung adalahadalah : :V = Q/A = (mV = Q/A = (m33/dt)/m/dt)/m2 2 = m/dt= m/dt

Sehingga jika kecepatan pada airtanah dikenal sebagai Sehingga jika kecepatan pada airtanah dikenal sebagai hydraulic conductivity/permeabilitas (K)hydraulic conductivity/permeabilitas (K) material material batuan & batuan & kemiringannyakemiringannya maka : maka :

V = -K (dh/dL),V = -K (dh/dL), sehingga debit airtanah : sehingga debit airtanah :

Q = -K . (dh/dL) . AQ = -K . (dh/dL) . A

dimana :dimana : A = luas penampang tabungA = luas penampang tabung (dh/dL) = kemiringan/hydraulic gradient(dh/dL) = kemiringan/hydraulic gradient K = kecepatan airtanah dalam batuan (permeabilitas = K)K = kecepatan airtanah dalam batuan (permeabilitas = K)

JARING AIRTANAH/FLOWNETSJARING AIRTANAH/FLOWNETS

Peta/gambar pada media 2 Peta/gambar pada media 2 dimensi yang berisi garis-dimensi yang berisi garis-garis yang menghubungkan garis yang menghubungkan titik-titik yang mempunyai titik-titik yang mempunyai kedalaman airtanah (head) kedalaman airtanah (head) yang samayang sama

Airtanah akan mengalir tegak Airtanah akan mengalir tegak lurus (90lurus (90oo) memotong kontur ) memotong kontur airtanah karena pengaruh airtanah karena pengaruh gravitasi dari gravitasi dari hydraulic headhydraulic head tinggi ke rendahtinggi ke rendah

Jika peta kontur dilengkapi Jika peta kontur dilengkapi dengan arah aliran airtanah, dengan arah aliran airtanah, maka biasa disebut dengan maka biasa disebut dengan FLOWNETSFLOWNETS

PERMASALAHANPERMASALAHAN22 AIRTANAH AIRTANAH1. Cone of depression1. Cone of depression

2. Intrusi air laut2. Intrusi air laut

3. Land Subsidence3. Land Subsidence

4. Kontaminasi airtanah4. Kontaminasi airtanah