Material Finishing Lantai

download Material Finishing Lantai

of 39

description

paper bab 2 landasan teori mengenai pengertian lantai, material finishing lantai, jenis-jenisnya, struktur, metode kerja, fungsi, persyaratan pemasangan, keunggulan dan kelemahan masing-masing, dll.

Transcript of Material Finishing Lantai

BAB IILANDASAN TEORI

A. MATERIAL FINISHING LANTAIPengertian lantai adalah bagian dasar sebuah ruang, yang memiliki peran penting untuk memperkuat eksistensi obyek yang berada di dalam ruang. Fungsi lantai secara umum adalah: menunjang aktivitas dalam ruang dan membentuk karakter ruang. Ketika orang berjalan di atas lantai, maka karakter yang muncul adalah: tahan lama, tidak licin dan berwarna netral (tidak dominan). Lantai rumah digunakan untuk meletakkan barang-barang seperti kursi, meja, almari, dan sebagainya serta mendukung berbagai aktivitas seperti berjalan, anak-anak berlari, duduk di lantai, dan lain-lain.Dilihat dari sisi struktur, beban yang diterima oleh lantai kadang cukup besar, misalnya ketika kita memindahkan benda berat seperti almari dengan cara menyeretnya. Dengan demikian lantai memiliki peran penting mendukung beban-beban langsung dari barang-barang dan aktivitas di atasnya.Dari sisi estetika, lantai berfungsi untuk memperindah ruang dan membentuk karakter ruang. Tema warna dan image yang ditampilkan dapat mengambil konsep apa pun sesuai karakter yang dimunculkan.

I. TEGELUntuk mendapatkan kualitas pemasangan tegel keramik dinding dan lantai perlu adanya pemahaman tentang teknologi bahan dan metode kerja yang menunjang dalam meningkatkan kecepatan dan ketepatan serta keawetan hasil dari pekerjaan tersebut.Pada pekerjaan tegel keramik ada dua metode kerja yang dipakai dalam mengaplikasian tegel keramik yaitu cara tipis (tin bad method) dan cara tebal (tick bed method). Penggunaan tick bed method (cara tebal) adalah suatu cara memasang keramik secara konvensional, dapat digambarkan dimana adukan atau spesi diletakan diatas punggung tegel keramik kemudian ditempelkan kepermukaan dinding sesuai ketebalan yang disyaratkan yaitu maksimal 1-2 cm.Sedangkan thin bed method (cara tipis) adalah menggunakan bahan (tile adhesive) dan peralatan khusus (roskam bergerigi) dimana cara kerjanya adalah spesi diaplikasikan pada bidang dinding dengan meggunakan alat roskam yang telah di buat alur (gerigi) sehingga membentuk jalur dengan ketebalan maksimal 5-8 mm.

Fungsi pasangan tegel keramik : Lapisan penutup pada lantai dan dinding rumah atau gedung Untuk memberi kesan bersih pada bidang yang terpasang. Memberikan kesan indah dari segi estetika.

Fungsi siar atau nat : Anti slip/jika keramik sedang dalam keadaan basah atau licin. Penguat antar keramik/memperkokoh antar keramik. Menyamakan kesan ukuran keramik yang tidak sama. Mengisi celah yang kosong akibat spesi yang berongga.

Persyaratan pasangan tegel keramik :Untuk mendapatkan pasangan tegel keramik yang berkualitas dan awet maka perlu memperhatikan dan mengikuti aturan dan persyaratan yang telah ditetap oleh industri. Adapun persyaratan dan peraturan dalam pemasangan tegel keramik menurut industri adalah :1. Spesi ;spesi harus plastis, padat dan terisi penuh dan sesuai dengan prosedur dan persyaratan dari industri.2. Siar ;siar harus lurus dan seragam dengan toleransi kesalahan 1 mm, permukaan sedikit cekong berwarna seragam,bersih tidak bernoda serta Ketebalan siar untuk dinding adalah antara 2 3 mm, sedangkan untuk lantai antara 3 5 mm.3. Keramik ; permukaan / glasur harus keras, bagian badan padat dan keras, rata, ukuran sama serta sudut siku.4. Ketepatan ; ukuran, ketegakan, kerataan, kesikuan,kedataran terkontrol dengan toleransi kesalahan 1-2 mm serta selisih ketinggian antar tegel keramik tidak lebih 1 mm.5. Syarat pemasangan; permukaan media bersih bebas dari minyak dan debu, rata, tegak, siku, keramik tidak perlu dibasahi (cara tipis), diaplikasikan dengan roskam bergerigi, pemotongan bagian pingir sama besar tidak boleh kurang dari lebar keramik yang akan dipasang serta.

Keunggulan dan kelemahan cara tipis :Pemasangan dengan cara tipis sangat menguntung dibandingkan dengan cara konvensional , seperti berikut ini :a) Keunggulan ;Waktu pemasangan lebih cepat (30 m2/hari), Spesi tipis (antara 3-5 mm setelah terpasang), Kualitas spesi terjamin,Ketepatan pasangan mudah dikontrol, Membutuhkan waktu tidak terlalu lama untuk belajar memasang, Lingkungan kerja bersih, Keamanan pada keramik relatif baik (tidak mudah jatuh/lepaspada saat dipasang), Dapat dipasangan pada semua media (kayu,beton,baja,plastikdll).b) Kelemahan ;Memerlukan media yang presisi atu tembok harus diplester terlebih dulu, Bahan dan peralatan terbatas pada perkotaan besar,Bahan agak sdikit mahal , Belum banyak dikenal oleh pekerja konstruksi pada umumnya. Peralatan dan bahan :1. Peralatan kerja pada pemasangan tegel keramik cara tipisa) Alat utama;roskam bergerigi, cetok, siku besar, meter rol, peralatan potong serta waterpassb) Alat bantu: mixer,bak spesi, busa pembersih, jidar dan spacer (penjaga jarak keramik)2. BahanPerekatAdapun bahan tersebut diproduksi oleh beberapa industri bahan bangunan yang sering dijumpaidipasaran terutama untuk bahan khusus perekat tegel keramik, antara lain : Lemkra Dry Mix Sika Indonesia Mortal Utama AM Pemasangan tegel keramik cara tipis :1. Pekerjaan Persiapana) Marking dan Leveling ;Marking dan leveling perlu dilakukan untuk mengetahui dimensi ruangan yang akan dipasang sehingga dapat ditentukan as bangunan. Denganleveling juga akan mengukur ketebalan dan sikupasangan keramik. Gbr. Marking dan leveling untuk lanta Gbr. Marking dan leveling pada dindingb) Persiapan bahan dan peralatan; Siapkan bahan dan peralatan yang dibutuhkan dilingkungan kerja. (keramik tidak boleh direndam). Gbr. Contoh peralatanc) Persiapan adukan/spesi; Pencampuran Spesidapat digunakan alat mixer yang dibantu oleh bor elektrik, segingga spesi rata dan homogen serta menjadi plastis. . Gbr. Mencampur spesi dengan Mixer.d) Persiapan Media; Media yang sudah diplester harus dibersihkan dari debu atau minyak , jika menggunakan bahan perekat 2 komponen (epoxy) maka penggunaan air untuk pembersihan harus dihindarkan. Gbr. Cara membersihkan permukaan tegel keramik2. Memasang Tegel keramika) Lapisan pertama;Pasang papan landasan (kayu masif) sebagai penahan dan perata lapisan keramik paling bawah, kontrol kedataran dan kerataannya.

Aplikasikan spesi pada permukaan tembok dengan roskam/trowel bergerigi pada permukaan tembok untuk menempelkan tegel keramik. Gbr. Cara aplikasi spesi dengan roskam bergerigi.

Pasang keramik pada bagian kanan dan kiri serta bagian tengah sebagai kepala kemdian kontrol kerataan dan kerataan tegel keramik. Gbr. Pemasangan lapisan kepala

Kemudian pasang tegel keramik berikutnya hingga lapisan pertama selesai, kontrol kedataran dan kerataan pasangan, dan bersihkan dari kotoran. Gunakan palu karet utnuk mengetuk/memukul tegel keramik saat memasang dan untuk menjaga jarak gunakan spacer.

Gbr. Penyelesaian lapisan pertama

b) Lapisan keduaProses pemasangan lapisan kedua hampis sama dengan lapisan pertama. Yaitu aplikasikan spesi denganmengunakan roskam bergerigi untuk 2 atau 3 lapisan keatas kemudia pasang tegel keramik pada bagian pinggir tengah kemudiankontrol kedataran, kerataan serta ketegakannya.Gbr. Pemasangan lapisan keduaKemudian pasangtegel keramik hingga lapisan kedua selesai, setiap lapisan harus kontrol ketepatannya.Gbr. Pemasangan lapisan keduaSelanjutnya pasang tegel keramik lapis demi lapis hingga selesai secara keseluruhan dan bersihkan sisa spesi atau kotoran yang menempel pada permukaan dan pada sela-sela nat dengan kain lap dan kapi plat.

3. Grouting (pengisian nat).Grouting atau pengisian nat adalah pekerjaan untuk menutupi celah atau rongga akibat kurang padatnya spesi pada saat proses pengerjaan pemasangan tegel keramik. Adapun metode grouting atau pengisian nat keramik adalah sebagai berikut :a) Pembersihan nat/siarBersihkan siar atau nat dengan alat yang tipis dan kaku, agar kotoran yang mengeras dapat dibersihkan. Gbr. Proses Pembersihan siar atau natb) Pembuatan adonan.Adonan untuk pengisian nat untuk dinding diharapkan tidak terlalu encer, sedangkan untuk lantai sedikit encer. Gbr. Proses pembuatan adonan nat

c) Proses groutingAplikasi adonan sebaiknya dilakukan dengan arah diagonal agar adonan bisa ditekan dan masuk ke dalam celah atau rongga dengan sempurna. d) Proses pembersihan.Proses pembersihan dilakukan setelah grouitng selesai dan dipastikan celah atau rongga terisi penuh kemudian beri waktu jeda kurang lebih 3 5 menit agar adononan sedikit mengering.Untuk melakukan pembersihan permukaan tegel keramik dengan urutan sebagai berikut : Gosok permukaan keramik secara memutar atau diagonal dengan kain lap setengah basah. Bersihkan kain lap, kemudian gosok kembali permukaan keramik hingga kotoran kasar bersih, lakukan 2 3 kali penggosokan. Kemudian gosok kembali permukaan keramik dengan kain kering secara berulang-ulang hingga permukaan tegel keramik bersih dan mengkilat.Gbr. Proses finishing permukaan tegel keramikSumber: http://www.vedcmalang.com/pppptkboemlg/index.php/departemen-bangunan-30/886-thin-be-method

II. BETON EKPOSEIstilah beton ekspose mungkin kurang tepat, karena sebetulnya yang diekspose adalah material semen yang menjadi bahan utama untuk plesteran dan acian dinding. Setelah selesai dinding dibiarkan apa adanya tanpa finishing sedikitpun. Warna abu-abu mentah yang dihasilkan oleh semen yang telah mengering justru bisa menghasilkan nuansa yang eksotis. Karena identik dengan warna beton, maka sistem semen ekspose seperti ini biasa dikenal dengan istilah beton ekspose.Hampir pada tiap elemen bangunan, baik interior maupun eksterior. Efek beton ekspose ini bisa diaplikasikan pada bidang dinding, lantai, plafond, dan lain-lain. Dengan material yang sama, dengan warna yang sama, bisa diperoleh beberapa jenis tekstur dengan teknik yang berbeda : Plesteran biasa. Setelah selesai diplester seperti biasa, dinding bata tidak diaci, melainkan dibiarkan begitu saja. Efek yang dihasilkan adalah permukaan dinding yang setengah kasar, tetapi tetap rata, karena sebelumnya plesteran sudah digosok hingga rata Plesteran kamprot. Dengan teknik ini akan diperoleh bidang permukaan yang kasar dan bertekstur. Teknik ini bisa diterapkan di bidang-bidang tertentu yang dipilih menjadi aksen. Teknis pengerjaannya tentu lebih sulit daripada plesteran biasa. Acian halus. Caranya sama persis dengan teknik yang biasa dilakukan pada dinding konvensional. Setelah diplester, permukaan dinding lalu diaci dengan menggunakan semen yang dicampur dengan air. Dengan cara ini akan dihasilkan permukaan yang halus,doft(tidak mengkilat), dengan warna abu-abu tua, dan tekstur yang dihasilkan oleh bekas gosokan. Tali air. Untuk bidang semen ekspose yang luas, biasanya tali air diperlukan untuk memberikan aksen sehingga menghasilkan bidang-bidang yang lebih kecil. Adanya tali air ini memberikan efek seolah-olah bidang dinding tersebut terbuat dari lempengan-lempengan beton pra cetak.

Kelebihan beton ekspose:1. Hasil akhir yang dihasilkan akan mempunyai aksen dan tekstur yang sangat menarik dan alami, apalagi bila dikombinasikan dengan permainan pencahayaan.2. Terhindar kemungkinan terjadinya pemilihan warna yang kurang serasi. Warna beton ekspose yang monokrom justru akan lebih menonjolkan bentuk bangunan.3. Mengurangi perawatan bangunan. Untuk finishing berupa cat, maka bangunan harus dicat ulang paling tidak setiap 5 tahun sekali. Untuk finishing beton ekspose cukup dibersihkan secara berkala.4. Mengurangi biaya pembangunan, karena menghilangkan alokasi biaya untuk finishing.

Kelemahan beton ekspose:1. Harus mempergunakan tukang yang berpengalaman dan mempunyai skill tinggi.2. Kemungkinan timbulnya lumut, terutama pada material yang bertekstur kasar. Hal tersebut bisa diatasi dengan penggunaan coating berwarna clear dan doft.

Hasil akhir yang diperoleh dalam membuat material beton ekspose ini tergantung pada :1. Kualitas material. Material utama yang diperlukan adalah semen, pasir, dan air. Pemilihan jenis semen yang baik diperlukan untuk mendapatkan hasil yang baik pula. Pasir juga demikian, sebaiknya dipilih jenis pasir muntilan yang bersih dari tanah dan lumpur, bertekstur sedang (tidak terlalu halus dan tidak terlalu kasar). Dapat juga dipertimbangkan untuk mempergunakan semen instan yang lebih praktis, karena tinggal menuangkan campuran yang sudah tersedia dalam zak dan menambahkan air.2. Kemampuan tukang. Mutlak diperlukan tukang yang berpengalaman dan memiliki skill yang baik. Karena teknik beton ekspose ini identik dengan style modern minimalis-modern yang mengutamakan kerapihan, kesikuan, dan kelurusan sudut-sudut permukaan bidang.3. Alat yang benar. Alat-alat yang diperlukan adalah : Roskam kayu. Dipergunakan untuk mengaplikasikan plester. Aplikasi plester ini setebal 8-15mm. Material kayu yang dipergunakan akan menarik pasir ke permukaan, sehingga menghasilkan tekstur yang cukup kasar. Tekstur yang agak kasar ini diperlukan untuk menempelnya acian. Jangan mempergunakan roskam besi untuk plester, hasilnya akan bergelombang, menghasilkan tekstur yang terlalu halus, menarik air semen ke permukaan, dan menyulitkan pengerjaan acian. Jidar. Jidar diperlukan untuk meratakan permukaan plesteran. Jidar yang baik terbuat dari aluminium ukuran 2x5cm dengan panjang 2m. Sebaiknya, jangan mempergunakan jidar dari kayu, karena tidak bisa dijamin tingkat kelurusannya. Sendok semen. Diperlukan untuk mencampur adukan semen, pasir, dan air, atau semen instan dan air. Ember/Bucket. Untuk tempat pencampuran. Jangan mencampur semen di atas permukaan tanah, karena akan memungkinkan tercampurnya material-material dari luar. Mencampur di atas keramik ataupun dak beton sebaiknya juga dihindari, karena akan meninggalkan bekas yang sangat sulit dihilangkan. Roskam besi. Dipergunakan untuk aplikasi acian /skimcoat. Lapisan ini biasanya setebal 1-3mm. Jangan mempergunakan roskam kayu untuk acian, karena akan menimbulkan bekas kekuningan. Alat yang sama bisa dibuat sendiri oleh tukang dengan menggunakan pipa paralon PVC yang dipotong dan diratakan. Balok styrofoam atau karet. Dipergunakan untuk menggosok acian yang setengah kering, guna menghasilkan permukaan yang keras, halus, dan rata. Kawat ayam dengan bingkai kayu. Kawat ayam ini diperlukan untuk membuat plesteran kasar yang disebut plester kamprot. Sebaiknya dinding yang akan dikamprot diplester rata dulu terlebih dahulu, untuk menghasilkan hasil kamprotan yang lebih baik. Lempar adukan semen ke arah dinding yang akan dikamprot dari jarak 30cm menerobos kawat ayam. Untuk menghasilkan plester kamprotan bisa diperoleh dengan teknik lain. Tempelkan dulu plesteran dengan roskam ke bidang dinding seperti biasa, tunggu setengah kering, lalu gosok dengan roskam kayu yang dilapisi kain dengan gerakan melingkar

Selain hal-hal di atas, ada hal lain yang perlu diperhatikan pada saat pembuatan permukaan beton ekspose, yaitu : Material pasir harus dicuci dan diayak Campuran antara pasir dengan semen untuk plester adalah 1 : 3, atau 1 : 5 Dinding yang akan diplester harus diberi kepalan/kelabangan setiap jarak 1 meter, untuk acuan kelurusan dan kesikuan. Sebelum dinding diplester dan diaci, pastikan seluruh instalasi listrik dan air sudah tertanam dalam bidang dinding untuk menghindari pekerjaan pembobokan ulang. Pembobokan akan menyebabkan perbedaan warna dan tekstur (belang) antara plester/acian lama dan baru. Setelah dinding selesai diplester, minimal 24 jam setelahnya baru boleh dilakukan pekerjaan acian.

Sumber: https://septanabp.wordpress.com/2012/05/27/rumah-beton-ekspose/

III. GRANITGranitadalah jenis batuanintrusif,felsik,igneusyang umum dan banyak ditemukan. Granit kebanyakan besar, keras dan kuat, dan oleh karena itu banyak digunakan sebagai batuan untuk konstruksi.Kepadatanrata-rata granit adalah 2,75 gr/cm dengan jangkauan antara 1,74 dan 2,80. Kata granit berasal daribahasa Latingranum. Struktur pemasangan granit pada lantai :1. Mulailah membongkar keramik yang lama. Dimulai dari bagian pintu balkon atau kamar mandi, karena pada bagian tersebut biasanya terdapat perbedaan ketinggian sehingga lebih mudah untuk melepaskan keramiknya.2. Lanjutkan membongkar ke arah pinggiran tembok, dilanjutkan ke area di sekelilingnya. 3. Buang semua adukan lama hingga yang tersisa tinggal lapisan beton saja. 4. Berikan campuran pasir dan batu kerikil sebagai lapisan dasar. Selain supaya tidak boros semen, lapisan pasir ini juga berfungsi untuk meredam pergerakan struktur bangunan agar keramik tidak gampang pecah atau retak sehingga nantinya dapat mengurangi risiko terjadinya popping (Banyak kasus popping atau keramik yang meledak di lantai 2 terjadi karena kondisi beton yang kering atau adanya udara yang terjebak di bawah keramik). Lapisan pasir ini juga berfungsi mengatur kelembaban di bawah keramik agar keramik tidak meledak.5. Timbang lagi semua sudut ruangan dengan menggunakan selang timbang, terutama di bagian pintu. Karena ada kemungkinan pemasangan keramik yang lama tidak terlalu bagus sehingga ada perbedaan ketinggian di tiap ruangan atau pintu.

6. Setelah menimbang dan mengukur semua bagian pintu, ambil bagian terendah dari ukuran pintu sebagai acuan. Hal ini bertujuan agar tidak perlu merubah posisi ketinggian pintu lainnya.

Memastikan ketinggian benang agar sesuai dengan ketinggian keramik sebelumnya.

IV. 7. Tentukan titik acuan/as-nya. Karena proyek kali ini lantai atas dan bawahnya akan menggunakan jenis granit yang sama termasuk untuk tangganya, maka kami mengambil as/titik acuannya dari posisi tangga seperti pada gambar. Cara ini lebih sulit dan akan menghabiskan lebih banyak granit karena akan ada banyak potongan di bagian sisi ruangan. Usahakan untuk melebihkan jumlah granit/keramiknya sebanyak 20% dari hitungan awal.

Ukur dengan seksama jarak yang diperlukan untuk pemasangan granit pertama.

V.

Mengukur dan menetapkan titik acuan dari tangga.

VI. 8. Setelah benang dipasang dan dicek ketinggiannya, jangan lupa perhatikan juga bagian sikunya. Karena banyak rumah yang temboknya miring sehingga bila salah mengambil acuan maka hasil pemasangan akan terlihat jelek atau berantakan.

Mengecek apakah titik pertemuan benang sudah siku.

VII.

9. Sekarang masuk ke tahap pemasangan granitnya. Beri adukan semen dan ratakan, lalu taburkan semen kering diatasnya. Karena tingkat penyerapan air pada granit lebih sedikit dibandingkan keramik yang ber-body merah, maka granit tidak perlu direndam air sebelumnya.

Menuang adukan semen.

VIII.

IX. 10. Letakkan granit/keramik pada posisinya lalu ketuk-ketuk dengan palu sehingga adukan di bawahnya padat dan tingginya sesuai dengan ketinggian benang yang telah diukur sebelumnya. Bila masih ada ruang kosong di bawah granit/keramik, ketika diketuk-ketuk akan terasa seperti ada getaran balik. Jika demikian, angkat kembali granit/keramiknya dan berikan tambahan adukan di tempat yang kurang padat lalu taburkan kembali semen keringnya.

X. 11. Setelah granit/keramik pertama sebagai patokan terpasang, lanjutkan dengan granit/keramik kedua di sebelahnya dengan cara pasang yang sama. Bila adukan sudah cukup padat maka akan terlihat sedikit air semen atau adukan yang keluar di nat antar granit/keramik tersebut. Berikan sedikit jarak untuk nat, sekitar 1 mm antar granit/keramik. Selain agar nat dapat menempel dengan baik, hal ini juga mencegah agar granit/keramik tidak mudah gumpil bila diketuk dari samping. Nat tersebut juga dapat menyamarkan ukuran granit/keramik yang kadang tidak sama.

Usahakan agar granit/keramik kedua lebih tinggi 0,5mm dari granit/keramik pertama karena pada saat adukan semen di bawahnya mengering, akan terjadi penyusutan yang mengakibatkan granit/keramik kedua sedikit turun.Untuk permukaan granit/keramik yang sedikit cembung atau cekung, sebaiknya perbedaan ketinggiannya disiasati dan diseimbangkan pada saat pemasangan supaya hasil akhirnya tetap bagus.

Pemasangan granit kedua.

XI.

Air semen yang keluar dari celah nat.

XII.

12. Setelah memasang 3-4 granit/keramik, cek kembali posisi benang agar tetap lurus dan siku. Jangan sampai tertekuk oleh granit/keramik. Setelah selesai memasang satu baris, tarik benang untuk baris disampingnya dan pasang granit/keramik kembali seperti langkah sebelumnya.

13. Untuk bagian sisi atau pinggir ruangan, pemasangan dilakukan setelah semua granit/keramik yang utuh terpasang. Ukur dulu dengan seksama, jika ada tembok yang miring maka granit/keramik tersebut harus menyesuaikan dengan temboknya dan ditanam sebagian di bawah tembok.

Sumber : http://jumpinjack-design.blogspot.com/2011/10/mengganti-keramik-di-lantai-2.html // Kelebihan dari granit adalah : Granit lebi tahan lama dan anti gores tidak mudah pecah Memiliki ukuran yang bervariasi, kusus lantai biasanyaberukuran diatas 60 cm x 60 cm Lebih presisi dan sambungan nat dapat sangat kecil sehingga terkesan lebi mewah dan rata, bahkan nyaris seperti tidak ada sambungan. Presentasi melentur atau melenting sangat kecil dan ukuran relative sama. Dalam pemasangan tidak perlu direndam terlebih dahulu . Kekurangan dari granit adalah : Memiliki varian corak dan warna yang terbatas Biaya pemasangan lebi mahal dari keramik. Dalam pengerjaannya harusb menggunakan mata pisau khusus yang harganya cukup mahal untuk memotong granitSumber : http://jumpinjack-design.blogspot.com/2011/10/mengganti-keramik-di-lantai-2.html

IV. VINYLLantai Vinyl adalah salah satu jenis lantai yang berbahan dasar PVC (bahan untuk plastik). Lantai vinyl sekarang banyak diminati. Hal ini dikarenakan lantai vinyl mempunyai sifat dan karakter : Ringan Elastis (lentur) Mudah menyerap suara Tahan guncangan dan gerakan Tahan terhadap Cuaca Mudah untuk perawatannya Tahan rayap dan jamur Dan Mudah untuk direnovasi ulang Lantai vinyl mempunyai kualitas yang tidak kalah dengan lantai marmer dan mempunyai bermacam-macam corak, warna dan model tergantung selera kita. Lantai vinyl memiliki berbagai macam jenis dan spesifikasi kegunaan antara lain Anti microbakterial, yaitu mempunyai ketahanan dan tidak mudah terkontaminasi oleh bakteri maupun jamur sehingga selalu higienis dan biasanya digunakan di rumah sakit Anti static, yaitu tahan terhadap goncangan dan pergeseran ringan dan tidak mudah rusak oleh hal tersebut Anti chemical, yaitu mempunyai ketahanan pada berbagai macam chemical dan tidak mudah rusak apabila ketumpahan chemical. Jenis ini biasa digunakan dilaboratorium dan pabrik chemical Moving load resistant, yaitu mempunyai ketahanan pada beban berat yang bergerak seperti lintasan forklift trolley dan juga mempunyai heavy resistance dan biasa digunakan di pabrik dan gudang Anti slip, lantai Yaitu mempunyai daya resistance yang tinggi dan mempunyai permukaan yang tidak licin sehingga tidak menimbulkan slip atau terpeleset biasa digunakan pada jalan yang miring atau tangga datar (untuk kaum difable)Dengan berbagai macam variasi corak dan jenis, lantai ini sangat digemari, apalagi mempumyai motif yang terkesan alami (motif kayu ) apalagi tahan terhadap jamur, rayap dan air sehingga memberi nilai lebih untuk lantai jenis vinyl. Proses untuk pemasangan lantai vinyl ini mudah, dengan ketebalan antara 0,4 mm 0,6 mm dan cara pemasangannya hanya ditempelkan pada bidang lantai (dengan menggunakan lem khusus). Keuntungan menggunakan lantai vinyl : Lantai vinyl pemasangannya sangat mudah, apalagi bila ruangan anda tidak memiliku bentuk yang berliku-liku, maka anda pun bahkan bisa memasangnya sendiri. Tidak mahal, disbanding lantai parket, lantai vinyl memang mempunyai harga yang relative lebih murah. Karena dengan tampilan seperti kayu, tapi tidak menggunakan kayu sama sekali. Karena mudah pemasangannya, maka ketika rusak anda dapat mudah untuk menggantinya kembali Karakterisitiknya lebih lentur sehingga nyaman untuk diinjak, bila penyok sedikit akan bangkit kembali Tidak bisa dimakan rayap Kerugian lantai vinyl : jahitannya dapat mudah dimasuki debu dan air (walaupun vinyl sendiri tahan air) serta kurang kuat untuk ruangan yang terlalu sering dilalu-lalang orangsumber : http://www.tipsrawatrumah.com/2013/05/lantai-vinyl.html http://meforze.com/2014/07/keuntungan-kerugian-lantai-vinyl-dan-parket/ Struktur pemasangan:1. Langkah pertama, persiapkan bahan dan alat.2. Bahan: Vinyl dengan motif sesuai keinginan. Banyaknya disesuaikan dengan luas ruangan. Lem kuning / Doubel Tape. Jumlah di sesuaikan dengan kebutuhan.

3. Langkah kedua, pengerjaan. Pengerjaan dimulai dengan mengukur ruang. Pengukuran dimaksud untuk mempermudah proses pemasangan. Pastikan lantai bersih. Selain disapu, pembersihan bisa dilakukan dengan pel atauvacum cleanerSetelah lantai bersih, pemasangan dapat dimulai. Dengan menggunakan lem kuning : Tuang lem kuning pada lantai dan Vinyl. Pastikan lem tersebar rata guna memaksimalkan perekatan.Tidak hanya pada lantai, sisi dalam Vinyl juga diberi lem. Jangan lupa ratakan. Setelah merata diamkan beberapa saat, hingga setengah kering. Trik ini dilakukan agar antara lantai dan Vinyl merekat sempurna atau dengan menggunakan doubel tape. Setelah vinyl merekat kuat pada lantai, pastikan permukaan Vinyl rata. Jika ada yang menggelembung, segera ratakan. Gelembung pada Vinyl disebabkan ada udara antara bahan dan lantai. Segera buka kembali hasil rekatan Vinyl. Pasang kembali perlahan. Pastikan perekatan merata di tiap sisi.

3. Langkah ketiga sekaligus terakhir:finishing. Tahap akhir tidaklah rumit. Hanya pembersihan bagian permukaan Vinyl dengan lap bersih. Jangan lupa, antar bagian lembaran Vinyl diberi lem warna yang senada dengan Vinyl. Lem warna diberikan pada posisi, antar sambungan Vinyl dan sisi terluarnya. Lem warna dimaksudkan untuk membiaskan warna. Sumber : http://seijindeco.blogspot.com/p/bitmap-bitmap-bitmap-cara-instalasi.html

V. TERRAZZOLantai terrazzo terbuat dari bahan dasar semen putih ( portland cement ) di campur dengan serpihan / bubuk marmer ( marble chips ), di cetak dalam bentuk matrix, kemudian di haluskan dengan mesin pemotong ( grinding )Terrazzo ada dua jenis permukaan, yang mengkilap dan kasar (dop). Yang kasar ini disebut Pebble Wash.

Sifat - sifat: Keras tetapi relatif mudah patah Permukaanya berpori pori Bervariasi dalam bentuk / motif ( marble, kerang, kaca, batu batuan Penampilanya sangat menarik ( di lihat dari segi estetis )

Kelebihan terrazzo: adanya berbagai variasi corak pada permukaannya Kekurangan terrazzo: terrazzo mudah berlumut jika sering terkena air

Struktur pemasangan terrazzo:1. membersihkan tempat atau lahan lantai yang akan ditutup dengan terrazzo, sehingga permukaan menjadi rata dan datar.2. Menyiapkan bahan yang di perlukan. Untuk terrazzo yang akan dipasang pada ekterior, biasanya menggunakan jenis yang permukaannya lebih kasar/pebble wash. Namun untuk keperluan interior lebih banyak menggunakan terrazzo dengan permukaan halus.3. Mengoleskan bahan perekat adhesive pada terrazzo. Tujuannya agar ubin terrazzo dapat melekat dengan sempurna dan tidak mudah terlepas bila sudah kering.4. Melakukan pengecoran. Sebelum memasang ubin terrazzo, harus digosok dalam jangka waktu yang lebih lama sehingga bisa menjadi lebih padat, menghindari adanya lubang pada bagian yang masih kosong. jika tida, maka lubang tersebut dapat membuat permukaan terrazzo menjadi retak serta mudah pecah.5. Setelah itu terrazzo dipasang satu persatu seperti memasang ubin lantai dari bahan keramik.Sumber : http://www.imagebali.net/detail-artikel/893-teknik-memasang-dan-merawat-teraso.php VI. GYPSUMPapan gypsum terbuat dari kapur ditambah bahan aditif lain. Bentuknya berupa lembaran berukuran 1,2 x 2,4m selain ukuran customized, tebal 9 -15mm dan warna putih atau abu abu. Merk yang beredar adalah jayaboard, elephant, grc, pro, kalsiboard, dll Jenis perfoma: Standar : varian umum dari papan gypsum, tebal 12 mm dan 15mm Tahan api : durasi tahan api tergantung dari sistem dinding partisi yang digunakan, tebal 12mm dan 15mm Tahan kelembaban : cocok digunakan untuk daerah lembab dalam bangunan seperti toilet yang disarankan dilapisi dengan keramik dinding tebal 9mm, 12mm, 15mm Ukuran : ukuran standarnya, tebal : 20mm, lebar 1200mm, panjang 2400mm, berat 84kg Warna : putih dan abu-abu Sifat penerapan : partisi, plafon dan lantai Sistem pemeliharaan: jangan biarkan terbuka dan harus diberi bahan finishing Contoh penerapan : lantai pada gedung bioskop, gedung olahraga, gedung otomotif, dll

Struktur pemasangan:Menyekrupkan papan kalsi ke rangka baja kemudian diberikan finishing seperti karpet, vinyl, parket maupun keramik. Penggunaan ini disarankan hanya untuk penggunaan beban minimal, sedangkan untuk ruangan yang memiliki beban besar disarankan untuk memakai mortar dan keramik, pemakaian ini mengurangi efek getaran

Kelebihan : Bila ada yang rusak, tidak perlu mengganti seluruh lembaran tapi cukup bagian yang rusak Perawatan dan perbaikan lebih mudah Memiliki berat yang jauh lebih ringan Tahan api Kekurangan : Harga mahal Memerlukan cara pemasangan yang teliti dan tepat karena akan berakibat fatal apabila terjadi kesalahan Tidak dapat menahan beban yang terlalu besar tanpa diberi finishingSumber: http://www.slideshare.net/mobile/vivi93/bahan-lantai-materi-bahan-bangunan

VII. PARQUETTE Parquet berarti menyusun potongan potongan kayu untuk dijadikan bahan penutup lantai. Ukuran :90 cm x 10,2cm x 10mm92,5cm x 10,2cm x 10mm

Tipe : Solid wood : dibuat dengan potongan potongan kecil kayu dan berasal dari satu kayu yaitu jati, snorkeling, merbau, oak dll Engineering parquet : bagian atas hanya lapisan tipis sedangkan bagian bawahnya berupa jenis kayu yang lebih rendah kualitasnya untuk menghasilkan parquet dengan harga yang lebih murah Laminate parquet : bubur kayu atau paper yang dicetak bersama lem kemudian dilaminating dengan kertas

Cara perawatan : Biasakan menyapu lantai rutin agar tidak berdebu dengan sapu yang lembut atau vacuum cleaner lalu gunakan lap kering untuk membersihkan sisanya Hindari penggunaan air karena bisa terkelupas apabila menyerap ke pori-pori kayu Jika terkena noda makanan atau minuman gunakan tisu atau lap kering lalu gunakan cairan khusus pembersih kayu parquet untuk permukaannya Untuk tipe solid, lakukan waxing ulang setiap bulan dengan bahan pengkilap kayu dan coating ulang setiap dua tahun sekali Untuk membersihkan noda membandel dan kelihatan berkilau gunakan air perasan lemon atau belimbing wuluh

Struktur pemasangan Tongue and groove : sistem sambung dengan 100% harus lem. Mudah renggang setelah beberapa bulan. Harga rp 70000 rp 90000/m2 snap looking : sistem sambung dengan 100% harus lem. Rawan kenaikan permukaan lantai apabila terjadi pemuaian pada lantai hdf. Harga rp 90000 rp 130000/m2 Single lock : sistem sambung dengan sedikit lem (pada sambungan pendeknya) karena masih rentan terhadap renggang pada sambungan pendek Double dock : sistem sambung tanpa lem. Produk sempurna tanpa renggang karena sambungan panjang dan pendek mengunci

Kelebihan : Lantai parquet lebih lunak sehingga aman untuk balita Lebih bersih, kotoran tidak dapat melekat baik untuk penderita alergi debu Tidak menyerap dingin, baik untuk penderita reumatik Tidak dapat pecah/ retak Tidak dapat bernoda Kedap suara

Kekurangan :- tidak tahan terhadap air, daya serap tinggiSumberc: http://www.slideshare.net/mobile/vivi93/bahan-lantai-materi-bahan-bangunan

VIII. KERAMIKKeramikpada awalnya berasal dari bahasaYunanikeramikosyang artinya suatu bentuk dari tanah liat yang telah mengalami proses pembakaran.Kamus dan ensiklopedia tahun 1950-an mendefinisikan keramik sebagai suatu hasil seni dan teknologi untuk menghasilkan barang dari tanah liat yang dibakar, sepertigerabah,genteng,porselin, dan sebagainya. Tetapi saat ini tidak semua keramik berasal dari tanah liat. Definisi pengertian keramik terbaru mencakup semua bahan bukan logam dan anorganik yang berbentuk padat. (Yusuf, 1998:2).Umumnya senyawa keramik lebih stabil dalam lingkungan termal dan kimia dibandingkan elemennya. Bahan baku keramik yang umum dipakai adalah felspard, ball clay, kwarsa, kaolin, dan air. Sifat keramik sangat ditentukan oleh struktur kristal, komposisi kimia dan mineral bawaannya. Oleh karena itu sifat keramik juga tergantung pada lingkungan geologi dimana bahan diperoleh. Kurangnya beberapa elektron bebas keramik membuat sebagian besar bahan keramik secara kelistrikan bukan merupakan konduktor dan juga menjadi konduktor panas yang jelek. Di samping itu keramik mempunyai sifat rapuh, keras, dan kaku. Keramik secara umum mempunyai kekuatan tekan lebih baik dibanding kekuatan tariknya. Struktur pemasangan keramik pada lantaiHampir seluruh aktivitas yang kita lakukan di rumah selalu bersentuhan dengan lantai. Kontak antara kaki dan lantai menjadi cukup dominan. Begitu penting fungsi dan keberadaannya, menjadikan lantai salah satu elemen penting dalam pembangunan rumah dan mendapatkan prioritas khusus. Saat ini banyak kita jumpai berbagai material pelapis lantai, seperti keramik, marmet, marmer dan sebagainya. Namun seringkali kita mengabaikan keberadaan bahan pengisi nat lantai. Nat adalah bidang yang merupakan celah sambungan antarkeramikSebagai salah satu bagian dari komponen lantai, nat tidak bisa kita abaikan begitu saja. Selain memberi nilai tambah secara estetika, nat-pun bisa membantu mencegah terjadinya rembesan terutama pada area basah, seperti kamar mandi, bak mandi maupun dapur. Berdasar jarak nat-nya, pemasangan keramik dapat dibedakan menjadi 3 jenis : Open jointOpent joint adalah teknik pemasangan keramik dengan nat lebih besar dari 3mm, biasanya dilakukan untuk pemasangan di lantai 2 yang bertujuan untuk mentolerir terjadinya pemuaian dan penyusutan keramik. Pemasangan keramik dengan sistem open joint memiliki beberapa keuntungan diantaranya : Dapat mentolerir adanya perbedaan ukuran keramik (terutama untuk keramik KW 2) serta untuk keramik berglazur yang memiliki porositas rendah. Meminimalkan penggunaan flexible joint, terutama bila memakai bahan pengisi nat yang agak elastis. Memudahkan dalam proses pengisian nat.

Closed jointClosed joint adalah teknik pemasangan keramik dengan ukuran nat lebih kecil dari 3mm. Sistem ini biasanya dipakai untuk memasang keramik lantai atau dinding yang memiliki tingkat porositas rendah. Expansion jointExpansion joint adalah sambungan yang sifatnya membantu mengantisipasi saat terjadi pergeseran struktur. Pergeseran ini kadang mengakibatkan timbulnya peristiwa lantai meledak . Sambungan atau nat tidak seluruhnya diisi semen, tetapi juga bahan karet, Styrofoam atau bahan lain yang sifatnya elastis. Expansion joint biasanya dipergunakan untuk ruangan yang luas.

Contoh expansion joint pada pemasangan keramik (www.profilpas.com)

Potongan expansion joint pada keramik (www.profilpas.com)Proses pengisian nat atau lazim disebut grouting tidak bisa dianggap sepele sebab mempunyai peran penting dalam menjaga kerbersihan, estetika maupun ketahanan lantai atau dinding yang dilapisi keramik. Faktor utama kesuksesan dalam proses pemasangan nat keramik adalah keyakinan dan ketepatan waktu. Mengingat pengisiannya memerlukan ketepatan dan ketelitian agar memperoleh hasil yang maksimal. Ada beberapa tahapan yang perlu diperhatikan, yaitu : Proses pengisian nat pada keramik lantai dan dinding tidak jauh berbeda. Dengan catatan proses pemasangan keramik yang dilakukan benar dan sesuai standart. Ada beberapa hal yang perlu dicermati sebelum melakukan proses pengisian nat , diantaranya :Perhatikan celah antar keramik yang ada, sebab celah yang tidak cukup lebar akan membuat Anda sulit mengisi nat hingga ke dasar lantai. Hal ini berakibat pada daya tahan dan kekuatan nat serta mudah dimasuki air.Isilah celah dengan ketebalan nat 3 mm untuk keramik lantai dan 5mm untuk keramik pada dinding. Pengisian nat yang terlalu tebal akan menyulitkan Anda untuk mengikis dan membersihkannya pada saat proses penyelesaian pemasangan keramik lantai maupun dinding.

Aplikasi nat pada keramik1. Proses pengadukan bahan pengisi nat keramikProses pengadukan pengisi nat keramik atau bahan grout yang akan digunakan harus tercampur dengan sempurna. Proses pengadukan yang benar dan sempurna akan menghasilkan adukan yang kekentalannya merata dan tidak menggumpal karena adukan yang menggumpal menyebabkan ketidaksempurnaan proses pengisian nat.2. Proses pengisian nat keramikDalam proses pengisian nat keramik, perhitungan waktu yang tepat sangat dibutuhkan karena berpengaruh pada kesempurnaan hasil. Setelah proses pengisian nat selesai dan mulai mengering, lap permukaan keramik dengan spons basah untuk membersihkan kelebihan nat. Kelebihan nat di permukaan keramik harus dilap 2-3 kali lagi sebelum menjadi bersih dan biarkan hingga benar-benar kering. Jika masih tampak sisa debu nat pada permukaan keramik, bersihkan dengan lap kering.

3. Perawatan nat keramikSetelah proses pengisian nat selesai dilakukan, langkah selanjutnya adalah proses perawatan. Seringkali kita jumpai nat yang sudah dipasang mudah rusak dan lepas dari sambungan antar keramiknya. Salah satu penyebab utamanya adalah beban berlebih yang tidak dapat diterima oleh nat hingga menyebabkan keretakan. Jika dibiarkan berlarut-larut, kondisi ini dapat memicu terjadinya retak pada keramik. Andai hal ini terjadi, Anda tidak hanya harus mengisi nat kembali, melainkan mengulang proses pemasangan keramik yang lepas tersebut.

Permasalahan NatProses pengisian nat seringkali tidak bisa berjalan dengan sempurna sehingga menimbukan masalah dan perlu diwaspadai. Beberapa masalah yang sering kita temui antara lain :a. Timbulnya keretakan pada natKeretakan pada nat sering timbul secara tiba-tiba dan tidak terduga. Ada beberapa faktor yang menyebabkan terjadinya keretakan tersebutSalah satu penyebab timbulnya keretakan adalah nat yang tidak cukup dalam. Oleh karena itu perhatikan kedalaman pengisian nat, 3 mm untuk keramik lantai dan 5 mm untuk keramik dinding.Komposisi adukan yang tidak tepatpun bisa menjadi penyebab timbulnya keretakan. Oleh karena itu perhatikan kandungan air dalam campuran bahan pengisi nat. Kandungan air yang terlalu banyak menjadi penyebab timbulnya retakan, karena pada akhirnya kandungan air tersebut harus menguap dari adukan. Pada saat penguapan terjadi, akan muncul lubang udara yang akan melemahkan struktur nat.b.Pengelupasan natPengelupasan nat sering kita lihat di area basah seperti kamar mandi, dapur, bak mandi serta ruang-ruang yang mempunyai intensitas kegiatan cukup tinggi. Proses pengelupasan nat biasanya terjadi karena adanya kesalahan pada awal pengerjaan. Ada beberapa faktor penyebab, salah satunya pengisian nat menggunakan semen konvensional. Seringkali adukan yang dibuat tidak merata sehingga timbul butiran-butiran semen keras. Pada saat keramik lantai atau dinding diberi bahan pengisi nat berupa semen konvensional, semen sulit masuk dan melekat dengan baik. Selain itu penggunaan semen konvensional juga kurang baik bila dipakai pada nat berukuran kecil, sebab butiran semen yang dihasilkan lebih kasar dan daya rekatnya menjadi berkurang. Faktor lain adalah area nat lantai dan dinding tidak dibersihkan dahulu dari debu dan pasir. Bahan Khusus Pengisi NatUntuk memperoleh hasil maksimal, kita bisa menggunakan bahan khusus untuk mengisi nat yang banyak dijual di pasaran. Pengisi nat memilik banyak keunggulan diantaranya tahan terhadap zat lain yang merusak serta cocok dipakai pada ruangan yang memiliki aktivitas tinggi. Bahan pengisi nat khusus inipun cenderung lebih lunak dan lentur sehingga jika tidak terjadi pergeseran tanah, lantai atau dinding yang dilapisi keramik tidak akan mengalami pop up atau terangkat.Kelebihan lain adalah daya rekat yang tinggi serta tidak memiliki pori-pori. Kondisi ini cocok untuk pemakaian pada area basah seperti bak kamar mandi, sehingga meminimalisir terjadinya kebocoran dan rembesan. Bahan dasar yang dipergunakan adalah semen putih, kalsit, pasir silika, polimer dan pewarna. 1 kg bahan pengisi nat dapat diaplikasikan untuk 4-5 meter persegi keramik dengan ukuran 3030 cm maupun 4040 cm.

Adapun kelebihan dari keramik adalah : Memiliki bobot yang cukup ringan perkepingnya Corak, warna dan tekstur relative seragam perdusnya Corak dan tekstur yang dapat disesuaikan dengan ruangan yang akan dipasang keramik. perawatan keramik sangat mudah Adapun kekurangan dari keramik adalah : Muda pecah jika terkena benturan ketika membawanya. Kadangkala terdapt cacat pada bagian ujung keramik terutama keramik dengan harga yang murah Mudah tergores jika terkena benda tajam

Proses pemasangan keramik dengan bahan khususKeberadaan nat tidak bisa disepelekan begitu saja. Selain memberi nilai tambah pada keramik yang terpasang, kemampuannya untuk menahan rembesan air merupakan sebuah keuntungan tersendiriSumber : https://19design.wordpress.com/2012/11/21/mengenal-lebih-dekat-nat-keramik/36