Material Abrasif Dan Poles (Bahan Kuliah)

25
Material Abrasif dan Poles Drg. Martha Mozartha, M.Si

description

itmkg blok 7

Transcript of Material Abrasif Dan Poles (Bahan Kuliah)

Page 1: Material Abrasif Dan Poles (Bahan Kuliah)

Material Abrasif dan Poles

Drg. Martha Mozartha, M.Si

Page 2: Material Abrasif Dan Poles (Bahan Kuliah)

• Surface finish & appearance -> aspek penting pada restorasi gigi

• Penyelesaian permukaan restorasi dapat dicapai melalui beberapa tahapan ->finishing & polishing

Page 3: Material Abrasif Dan Poles (Bahan Kuliah)

Finishing

FINISHING : tahapan pembentukan restorasi dgn menghilangkan sisa material -> restorasi halus

Tujuan: pertimbangan estetik & oral health- Mendapatkan hasil akhir restorasi dgn kontur, oklusi, bentuk embrasure, dan kehalusan yg baik.- Tidak ada overhanging, tepi restorasi sulit dibedakan dgn jaringan gigi asli. - Permukaan restorasi yg kasar -> retensi plak, iritasi ggv, makin cepat aus, staining, rentan karies sekunder.

Page 4: Material Abrasif Dan Poles (Bahan Kuliah)

Finishing Pada Resin Komposit

Finishing -polishing

-Menghilangkan lapisan superfisial RK yg tidak terpolimerisasi bila berkontak dgn Oksigen-Aspek estetika dan ketahanan restorasi jangka panjang ↑

Page 5: Material Abrasif Dan Poles (Bahan Kuliah)

Finishing

Tahapan prosedur finishing :

-Gross reduction -> membuang kelebihan material restorasi agar tidak terjadi overhanging

- Contouring -> mereproduksi bentuk, ukuran, dan detail lainnya dari gigi asli, serta membentuk kembali titik kontak dgn gigi tetangga.

- Finishing & polishing -> menghilangkan guratan, mendapatkan permukaan restorasi halus & mengkilap

Umumnya menggunakan: 18-30 flute carbide bur, diamond bur fine/superfine

Page 6: Material Abrasif Dan Poles (Bahan Kuliah)

Polishing

Dilakukan setelah finishing selesai dilakukan

Tujuan: mendapatkan hasil restorasi yang sangat halus, mengkilap, tanpa goresan di permukaan

Polishing = proses abrasi menggunakan material abrasif , idealnya ukuran partikel abrasif <20µ

Page 7: Material Abrasif Dan Poles (Bahan Kuliah)

Abrasi

ABRASI: Proses pengausan permukaan suatu material oleh material lainnya, dengan menggesek, mengasah atau proses mekanis lainnya

Pengasahan umumnya menggunakan material abrasif berpartikel besar

Material yang baru diasah akan terasa kasar saat diraba dan sinar yang jatuh ke permukaannya akan mengalami refleksi difuse

Page 8: Material Abrasif Dan Poles (Bahan Kuliah)

Material Abrasif Dalam bidang KG,

material abrasif yg digunakan: partikel yang terikat ke mandrel/disk, utk dipakai pada rotary handpiece.

Faktor yang mempengaruhi kecepatan abrasi:

1. Perbedaan kekerasan antara abrasif dan substrat (permukaan yg mengalami abrasi)Makin besar perbedaan, makin efisien pengasahan yang terjadi.

Page 9: Material Abrasif Dan Poles (Bahan Kuliah)

Material Abrasif

Faktor yang mempengaruhi kecepatan abrasi:2. Ukuran partikel material abrasif (mikrometer)

Partikel halus : 0-10 umPartikel medium : 10-100 um Partikel kasar : 100-500 um

3. Bentuk partikel abrasif. Partikel yg tajam & ireguler mengabrasi lebih cepat & lebih

banyak drpd partikel yg lebih bulat dan tumpul

Ukuran partikel >> , kecepatan abrasi >> namun meninggalkan guratan pada substrat yg diabrasi

Page 10: Material Abrasif Dan Poles (Bahan Kuliah)

Faktor yang mempengaruhi kecepatan abrasi: 4. Kecepatan gerakan gesekan bahan abrasif.

Kecepatan >>, abrasi >>. Namun kecepatan tinggi membuat friksi >> sehingga suhu permukaan substrat >>

5. Tekanan.Tekanan >>, abrasi >>, guratan makin dalam & lebar. Namun tekanan berlebihan dapat menyebabkan suhu >> sehingga pasien tidak nyaman.

6. Lubrikan.Yang paling umum digunakan adl. Semprotan air, yg bertujuan mengurangi panas yg terjadi akibat gesekan, dan membersihkan debris yg dihasilkan dari proses abrasi.

Page 11: Material Abrasif Dan Poles (Bahan Kuliah)

Factors affecting abrasion. (a) Large particle produces similar scratches with lower applied force (F1) than smaller particle with greater applied force (F2). (b)Sharp particle produces deeper abrasion than rounder particle under equal applied force. (c) Deeper and wider scratches are produced by increasing the applied forcefrom F1 to F2.

Page 12: Material Abrasif Dan Poles (Bahan Kuliah)

Macam bahan abrasif & poles

Contoh bahan abrasif alami

1. Batu arkansas -> untuk mengasah email gigi, logam alloyBatu endapan silika, warna abu2 muda. Mengandung kristal kuarsa, dgn corak padat dan keras. Serpihan batu dilekatkan pada batang logam dgn berbagai bentuk.

2. Chalk/kapur -> sbg pasta abrasif ringan utk polishing.Bentuk mineral dari calcite, terdiri dari kalsium karbonat

3. Corundum -> mengasah logam alloy, paling umum digunakan pada instrumen yg disebut white stone.

Page 13: Material Abrasif Dan Poles (Bahan Kuliah)

Macam bahan abrasif & poles

Lanjutan bahan abrasif alami…4. Emery -> utk finishing logam alloy, resin akrilik

Corundum warna abu kehitaman, terutama dilekatkan pada abrasive disk

5. Pumice -> utk poles resin akrilik, amalgam Dihasilkan dari aktivitas gunung berapi, merupakan bahan

silika yg dpt digunakan dlm bentuk pasir atau rubber-bonded abrasive

6. Cuttle -> prosedur abrasi halus sprti poles tepi logam dan amalgam. Terbuat dari kerang laut Mediterania

7. Zirkonium silikat -> utk melapisi abrasive disk & amplas. Merupakan bahan mineral yg digiling mjd partikel berbagai ukuran

Page 14: Material Abrasif Dan Poles (Bahan Kuliah)

Macam bahan abrasif & poles

Contoh bahan abrasif sintetik

1. Silicon carbide -> abrasif yg sgt keras. Memotong substrat dgn efisien sprti logam alloy, keramik, dan akrilik.

2. Aluminum oxide -> jauh lebih keras dr corundum (alumina

alami). Digunakan dlm bidang KG secara luas, misal utk membuat white stone utk finishing metal alloy, komposit

3. Oksida timah -> abrasif yg sangat halus, digunakan utk poles gigi dan restorasi logam. Biasa digunakan dlm bentuk pasta

Page 15: Material Abrasif Dan Poles (Bahan Kuliah)

Macam bahan abrasif & poles

Bahan finishing – polishing secara umum dibagi atas 4 grup :

Page 16: Material Abrasif Dan Poles (Bahan Kuliah)

Macam instrumen finishing & polishing

Umumnya instrumen di bawah ini digunakan dengan cara dipasang ke high/low speed handpiece

- Diamond burs (serpihan diamond dilekatkan ke aluminium/steel dgn proses electroplating)

- Carbide burs- Dental stone- Rubber wheels/cup- Discs- Strips - Pasta

Contoh bagian2 bur. Terdiri dari head, neck, dan shank

Page 17: Material Abrasif Dan Poles (Bahan Kuliah)

Diamond burs - Guna: contouring, adjusting,

smoothing komposit/porselen- Abrasif yg paling keras, mahal- Berbagai bentuk & ukuran, dgn grit yg

berkisar mulai dari 8μ hingga 50μ- Partikel diamond terikat pada

bur/wheel logam- Pd sebagian besar kasus -> digunakan dlm bbrp

tahapan, mulai dari bur dgn grit yg kasar berlanjut hingga grit halus (Coarse, medium, fine and superfine)

- Harus selalu menggunakan semprotan air, kecepatan handpiece < 50,000 rpm

Page 18: Material Abrasif Dan Poles (Bahan Kuliah)

Carbide burs - Guna: contouring, adjusting,

smoothing (tergantung bentuknya)- Logam dilapisi oleh tungsten-carbide- Berbagai bentuk & ukuran, dgn grit yg

berkisar mulai dari 8μ hingga 50μ- Paling umum digunakan: 8 to 30

fluted blades-

Page 19: Material Abrasif Dan Poles (Bahan Kuliah)

Dental stone Guna: contouring finishing restorasi

Harus dilanjutkan ke instrumen berikutnya utk mendapatkan permukaan halus & mengkilap

Page 20: Material Abrasif Dan Poles (Bahan Kuliah)

Rubber wheel/cup/point Guna: Polishing, menghaluskan restorasi

kompositHarus dilanjutkan ke instrumen

berikutnya utk mendapatkan permukaan halus & mengkilap

Hindari penekanan berlebihan krn dpt menyebabkan panas -> merusak restorasi

- Bahan abrasif yg biasa digunakan : silicon carbide, aluminum oxide, or diamond.

Page 21: Material Abrasif Dan Poles (Bahan Kuliah)

Abrasive disk

Guna: mengurangi restorasi dlm

jmlh banyak, contouring, finishing

Umumnya disk dilapisi dgn bahan abrasif aluminium oksida

Digunakan secara berurutan, dimulai dr grit kasar – grit halus

Sangat baik untuk restorasi anterior (incisal edge, embrasure)

Page 22: Material Abrasif Dan Poles (Bahan Kuliah)

Abrasive strips

Guna: menghaluskan & memoles

permukaan proksimal restorasi direct/indirect

- Metal strips -> kontak proksimal yg rapat. Restorasi keramik, komposit, amalgam. Dapat disterilkan dgn autoclaveBerpotensi melukai jaringan gingiva-> harus berhati-hati

- Plastic strips -> komposit, kompomer, hybrid ionomer, semen resin. Hanya sekali pakai.

Page 23: Material Abrasif Dan Poles (Bahan Kuliah)

Abrasive pasta

Guna: menghaluskan & memoles

permukaan proksimal restorasi direct/indirect

- Paling umum digunakan: aluminium oxide, diletakkan scr lgs pada gigi, dan pemolesan dilakukan dgn instrumen poles yg sudah dibasahi dgn air

- Jenis instrumen yg dapat digunakan: prophy cup, brush -> pd umumnya instrumen tsb sulit mencapai bagian2 seperti tepi gingiva dan embrasure

Page 24: Material Abrasif Dan Poles (Bahan Kuliah)

Pemilihan Material Abrasif pada Restorasi

Green stone -> menghaluskan permukaan amalgam

Amalgam

Dilanjutkan dgn rubber polishing bur/ cup -> memoles dan mengkilapkan permukaan amalgam

Page 25: Material Abrasif Dan Poles (Bahan Kuliah)

Pemilihan Material Abrasif pada Restorasi

White stone -> menghaluskan permukaan komposit

Abrasive strip -> finishing bagian interproksimal

Resin Komposit

White rubber cup -> polishing

Carbide bur -> contouring utk mendapatkan bentuk yg diinginkan

•Perbedaan jenis&presentase filler & matriks resin -> pengaruhi kualitas finishing –polishing• Nanofilled composite -> hasil akhir lebih baik. Seiring wktu -> kurang mengkilap, ketahanan thdp aus (wear resistance) ↓•Microfilled composite -> hasil akhir pemolesan paling baik•Microhybrid composite -> hasil akhir pemolesan paling buruk