PEMBUATAN MESIN POLES UNTUK PENGRAJIN PERAK DI KOTA ...
-
Upload
nguyenthien -
Category
Documents
-
view
239 -
download
5
Transcript of PEMBUATAN MESIN POLES UNTUK PENGRAJIN PERAK DI KOTA ...
Pembuulun Mcsin Poles untuk Pengrajin di Kola Gede. Yogyakarta
PEMBUA TAN MESIN POLES UNTUK PENGRAJIN PERAK DI KOT AGEDE, YOGY AKART A GUNA MENINGKA TKAN KAPASIT AS EKSPORT
Oleh:
Widarto.)
ABSTRACT
The general purpose of this program is to produce Polishing Machines forsilver planning and refining work as art craftsmanship commodities. The specialpurpose or' the program are (1) to increase the producing capacity of silvercraftsmanship workers' group; and (2) to improve the quality and quantity ofproduction to meet exporters' demand and requirements.Methods constructed to accomplish the mentioned above purpose are (I) to plan
Polishing Machines model, (2) to design working drawing, (3) to makeworking schedule, (4) to plan cost, (5) to implement modeling, (6) to test and verifythe n1achines, (7) correcting insufficiencies, (8) to conduct training for industrialoperators, (9) to prepare final report.
The output of Vucer Program is a Polishing Machines with followingtechnical specifications: (1) Machine dimension = L x W x H : 2200 x 800 x 10QOmm; (2) Chassis = Profile iron L 32 mm; (3) Generating power = Electric motor Iphase. 220V, Y2HP, 1400 rpm; (4) Transmission sysJem = Using pulley withoutcoupling; (5) Polishing disk revolution =800 rpm; ,(6) Working hour per day = 6hours; (7) Production capacity per day = 88 piece~; and (8) Empirical age predictionof machine = :i: 8 years. The comparison before and after using the PolishingMachine: (1) Production capacity per day. post-vucer 50 pieces, post-vucer 88 pieces;(2) Gross profit per day. pre-vucer Rp 50,000, Rp 88,000; (3) Operating cost per day.pre-vucer Rp 15.000. post-vucer Rp 21,000; (4) Net profit per day. pre-vucer Rp35.000. post-vucer Rp 67,000; (5) Net profit per month, pre-vucer Rp 875,000. post-vucer Rp 1.675.000; (6) Profit difference per month = Rp800,000; (7) Machine price= Rp. 5.000,000; and (8) BEP = 6.25 month. The conclusion of Vucer Program is that: (I) The silver polishing machine is able to improve quality and quantity of product.(2) All machine compone,nts function as planned, and even allow for furtherdevelopment, (3) Machine operation is simple, (4) the performance is good fromtechnical point of view, (5) from economic point of view, it is very feasible for thesilver craftsmanship workers. The vacuum cleaner installation is recommended foroptimal use of this machine. It can be installed by the partner. Furthermore. themachine technology can be distributed to similar industries.
Key words: polishing machine, for silver,
') Dosenjurusan Pendidikan Teknik Mt:sin. FT UNY
13
JumallnOleks. Vol. S. No. I Juni 2003
PENDAHULUAN.
1. Analisis Situasi
Oi Kotagede, Yogyakarta bahyak
sekali pengrajin perak. Pengrajin perak
adalah seseorang atau sekelompok
orang yang memiliki profesi sebagaipembuat barang-barang kerajinan dari
bahan perak. Bentuk barang kerajinan
dapat berupa cincin, kalung, anting-anting, asesoris pakaian(manik-manik),hiasan dinding , miniatur suatu benda,
dsb. Sebagian besar rumah tangga diwilayah ini mempunyai kegiatan pokok
membliat barang kerajinan dari perakitu. Oleh karenanya kawasan sering
mendapat sebutan "Kota Perak".
Kawasan ini tepatnya sekitar 4 km
tenggara pusat kota Yogyakarta salahsatu kelompok pengrajin' perak di
Kotagede ini adalah SALIM SILVER.
Pengrajin ini beralamatkan diKampung Kebohan, KelurahanPurbayan K,G 11I/547,Kee. Kota gede
Kota Yogyakarta. Produk Unggulandari pengrajin ini adalah perhiasan
busana. souvenir, hiasan dinding,ornamen, miniatur budaya daerah, dan
sebagainya yang semuanya terbuat daribahan perak.
Untuk membuat barang-barang itu
semua masih digunakan eara-eara yangsangat sederhana, yakni mengandalkan
kerajinan tangan. Memang~ eiri khasdan nilai lebih kerajinan ini justru
terletak pada hasil olahan tangan.Dengan cara manual langkah inimemerlllkan waktu yang eukup lama.
Sebenarnya ada hal-hal yang akansangat efisien bila dikerjakan seeara
machininK. Salah satu contohnya
adalah proses pengerjaan pada langkah
14
pemolesan/penghalusan permukaansebagai langkah finishing produk.
Dengan langkah ini tidak akan
mengurangi nilai seni produk it.usendiri.
Hampir semua produk dari SALIMSILVER untuk dieksport. Produk yang
dieksport.ke luar negeri dapat melalui
pesanan langsung maupun melaluipihak lain (buyers). lJntuk keperluaneksport ketepatan waktu prodllksi
sangat menentukan kesinambungan'hubungan selanjutnya. Dalam konteks
eksport masalah kepereayaan adalahkunci segalanya. Bilamana eksportir
sudah tidak pereaya kepada pihak
pengrajin, maka akan meninggalkanpengrajin dan haneurlah nasib
pengrajin itu. Akan sangat disayangkan
apabila hilangnya kepereayaan inihanya disebabkan karena tidak dapatmenepati batas waktu yang telah
disepakati. Jika ditelusuri lagi. Icbihdisayangkan lagi ternyata hilangnya
kepereayaan eksportir karena prosesproduksi padalangkah pemolesan
(finishing) yang sangat lamban.Pekerjaan menghaillskan seeara
manual ini sangat tergantung pada
kpndisi fisik pekerjanya, sangat tidakefisien karena memerlukan banyak
tenaga dan waktu. Akibatnya kuantitasdan kualitas produksinya tidak bisa
dipastikan, sulit berkcmbang (.\'laX-nan). dengan kata lain dari waktu ke
waktu tidak mengalami pertumbllhan
produksi.Kelompok pengrajin 1m
sebenarnya sangat potensial untuk
dikembangkan. Selain dukungansumber daya manusia, yakni banyak-
Jumallnoteks. Vol. S, No. I .Iuni 2003
nya tenaga terampil di Kotagede
Yogyakarta, di kelurahan itu jugabanyak eksportir yang siap menam-
pung hasil pengrajin. Apalagididukung dengan Yogyakarta sebagaidaerah tujuan wisata kedua diIndonesia setelah Bali. Bahkan
bcberapa ekportir sanggup menampungproduknya jika memang kualitas
produksinya terjamin. Artinya peluanguntuk eksport sebenarnya sangat
terbuka luas. Mengingat beberapa ke-unggulan yang dimiliki barangkerajinan perak. yakni warnanya yang
mengkilap dan awet karena peraktergolong logam mulia.Seperti halnya industri kecil lain pada
umumnya, kelompok pengrajin ini
memiliki permasalahan yang perlu
segera dicarikan solusinya. yaituketerbatasan modal untuk menambah
investasi peralatan khususnya mesinpoles. Mesin Poles adalah suatu niesin
yang digunakan untuk mempoles atau
menghaluskan suatu benda sehinggabenda tersebut menjadi halus danmengkilat. Prinsip kerja mesin iniadalah putaran yang dihasilkan olehsebuah motor listrik dapakai untuk
memutar bahan poles. Bahan polesyang banyak digunakan seperti batu,
amplas ataupun kain. Hasil putaranbahan poles ini dimanfaatkan untuk
menggosok benda kerja sehinggamenjadi ha/us. Karena begitu halusnya.
benda kerja logam akan tampakberkilau.
Secara tinansial dan teknologi saat inipengrajin belum mampu. Oleh karenaitu. untuk mengatasi persoalan tersebut
perlu adanya uluran tangan dari pihaklain guna memberikan bantuan modal
atauplin teknologi tepat guna yangdapat diberikan/dipinjamkan agar
digunakan untuk mengatasi penna-
salahan yang dihadapi kelompokpengrajin perak di Kotagede.Y ogyakarta.
2. Identifikasi dan Rumusan
Masalah
Untuk memecahkan permasalahan
yang dihadapi oleh kelompok
pcngrajin perak di dusun Kebohan,Kelurahan Purbayan, Kec. Kotagede,
Kota Yogyakarta maka perma-salahannya perlu dirumuskan sebagaiberikut: .'
a. Bagaimanakah rekayasa Mesin
Poles agar dipakai untuk mengha-luskan perak sebagai langkah
finishing?
b. Apakah rekayasa Mesin Poles ini
bisa diterima, layak pakai dan lebihefisien dibanding dengan caramanual?
c. Bagaimanakah kuantitas dan
kualitas produksi setelah meng-gunakan alat itu ?
d. Bagaimanakah kelayakan Mesin
Poles ~asil rancang bangun ini ?
3. Tujuan dan Manfaat
Tujuan program Vucer ini adalah
menciptakan Mesin Poles untuk
pekerjaan meratakan sekaligus meng-
haluskan (mempoles) perak sebagaibarang kerajinan seni. Sedangkanmanfaat dari program ini adalah:
a. Meningkatnya kemampuan berpro-
duksi pada kelompok pengrajinperak.
b. Meningkatnya kuantitas dan
kualitas produksi, sehingga pada
]5
- - -
Pembuatan Mesin Poles untuk Pengrajin Perak di Kota Gede. Yogyakarta
gilirannya nanti mampu memenuhipennintaan eksportir.
KAJIAN PUST AKA
1. Era GlobalisasidaDEkoDomi
KerakyatanTantangan terbesar yang menghadangbangsa" Indonesia adalah eraperdagangan bebas tahun 2003 ditingkat ASEAN (AFTA) dan tahun2020 untuk skala Intemasional
(Tempo, Edisi No. 49/XXIX/5 - IIFebruari 2001). Pihak yang paling"merasakan dampak dari era per-dagangan bebas tersebut adalah parapengusahakecil dan menengah.Untukitu maka usaha-usaha mesti segeradilakukan.Pemerintahmenyadari bah-wa ,pembangunan ekonomi yangterlampau menekankan pertumbuhandengantulang punggungkonglomerasitelah membawa Indonesia ke dalam
krisis ekonomi sangat parah. Karena
itu, perlu mendukung upaya s~pertimenyempurnakan struktur ekonomidan jaringan produksi serta mengubahpola konsumsi yang mengarah padakemandiriannasional.Mengatasikrisisdengan menekan penganggurandankemiskinan, antara lain denganmeningkatkanagrobisnis,agroindustri,kerajinan rakyat, dan pariwisata sertaupaya lain yang berbasis sumberdayaalam dan pertanian (Kedaulatan
Rakya~ Edisi II Mei 1999). "
Pengembangan dan pembinaanindustri kecil yang berbasis ekonomi
kerakyatan, oleh banyak kala~gan
dinilai sebagai langkah yang paling
mendesak untuk memper~pat pem-bangunan ekonomi di negara kita(Viviani dan Budi Nugroho, 1994).
16
Terbukti, pada waktu lampau dengan
hanya memprioritaskan industri besaryang terkosentrasi di sekitar perkotaan
perekonomian kita tidak mampumengatasi datangnya krisis yang
menimpa hampir semua negara sedangberkembang. Maka dari itulah saat inimerupakan saat paling tepat untukmerubah orientasi perekonomiannasional yang semula terfokus akan
b~samya kue yang diperoleh tetapilupa bagaimana membagi kue yang
telah diperoleh tersebut.
2. Logam PerakLogam perak (Fisher, )975) tergolonglogammulia nomor dua setelah emas..Logam ini berwama putih ke abua-
. abuan dan sangat tahan terha4ap per-ubahan lingkungan. Dia tidak mudah
teroksidasi pada suhu kamar.Logam dengan simbul Ag (Argentum),bemomor atom 47 ini memiliki sifat-
sifat sebagai berikut:
a: Sifat Kimia :
Larut dalam HN03 pekat danpanas
Bila larutan ditambah HCI akan
terbentuk endapan putih.
AgN03 + HCI ~ AgCI + HN03.b. SifatFisika:
BeratJenis (BJ)TitikLeburWama
: )0,49 gr/cm3: 961°C: Putih
mengkilatc. SifatMekanik
Modulus' Elastisitas : 10,3 x 106Ib/inch2
: 18.200Psi: 29Brinell
(25 HVN)
Kekuatan Tarik
Kekerasan
~ --------
JlIrnallnoteks. Vol. 5. No. I JlIni 2003
Elongation : 54 %Bahan dari perak banyak dipakai untuk
perhiasan busana dan sebagian keciluntuk pemakaian dunia kesehatan danperalatan teknik. Indonesia nierii"pakan
negara penghasil logam perak yangsangat potensial. Harga perak paduan
saat ini sekitar Rp. 1.500,-/gram.Mengolah logam perak sangat
tergantung dari kebutuhan yangdiinginkan. Namun. mengolah secara
manual memiliki kendala. sehingga
untuk menjamin mutu yang stabildiperlukan cara pengerjaan yang
berteknologi. agar kualitasnya dengan
mudah .dapat dikontrol.
METODE DAN BAHAN
Metode yang digunakan pada kegiatan
vucer ini meliputi perancangan,pembuatan dan pelatihan. Pada
kegiatan pelatihan operasional alat
digunakan prinsip learning by doing(Mills. 1977). yakni khalayak sasarandiberi petunjuk praktis dilanjutkan
dengan langsung praktek. Porsi untukpraktek sekitar 90 %.
Lokasi proses perancangan dilakukandi bengkel Jurusan Mesin FT-UNY,
pembuatan kerangka mesin juga
dilakukan di bengkel yang sama,sementara pembuatan komponen polesdan amplas dilaksanakan di lokasiindustri mitra.
Pembuatan mesin poles untukmemecahkan permasalahan yang telah
dirumuskan di atas diperlukan suatu
prosedur kerja yang harus diikuti.Prosedur kerjanya adalah sebagaiberikut:
I. Membuat perencanaan modelMesin Poles.
2. Membuat gambar kerja mesin yangdimaksud.
3. Membuat jadwal kerja.
4. Mereriacakan biaya yang diperlu-kan.
5. Melaksanakan pembuatan model.
6. Mengadakan uji coba mesin.7. Uji coba di laboratorium.
8. Uji coba di lapangan.
9. Menyempurnakan kekurangan.
10. Kegiatan pelatihan bagi tenagaoperator di industri.
II. Menyusun laporan akhir.
Spesifikasi bahan utama yang dipakaiuntuk membuat Mesin Poles
I. Sesi siku 50 X50 mm x 18 meter
2. Lageripilow block 3/4",8 pasang
3. Motor listrik phasa tunggal. 220Volt, ~ PK, 1400 RPM
4. Baja perkakas untuk bahan porosdia. y..", panjang 4 m
5. Baut pengikat
6. Papan kayu untuk meja7. Pulley dia. 4", 6 buah, dan dia. 3" .
4 buah.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil akhir dari Program Vucer ini adalah sebuah Mesin Polesdengan gambar danspesifikasi mesin seperti berikut:
17
-- --
.Iurnallnotek.~. Vol. 5. No. I Juni 2003
I~AN(;I\/\ MI~SJN l'OLrSfI""-'1,4
1'10 : 18 IKTI2DIII
Gambar Mesin Poles
Tabel I. Spesifikasi Teknis Mesin
Uji fungsional mesin dilakukan di Bengkel Jurusan Pendidikan Teknik Mesin FT-
UNY. Hasilnya disajikan pada Tabel2 berikut ini.Tabel 2. Hasil Uii Coba Fum!sional M
18
No. Spesifikasi Teknis Nilai
I. Ukuran mesin PxLxT= 220 em x 80 em x 100 em2. Kerangka Besi prolil L ukuran 32 mm3. Tenaga penggerak Motor listrik I phase, 220 V, Y. HP. 1400 rpm.4. . Sistem transmisi Menggunakan pulley tanpa kopling5. Putaran piringan amplas/poles 800 rpm6. Kapasitas produksi untuk poles 1 biji / 5 menit (12 biji / jam)7. Kapasitas produksi unluk amplas I biji / 3 menit (20 biji / jam)8. Jam kcia per hari untuk poles 4jam9. .lam keja per hari untuk amplas 2jam10. Total jam kerja mesin 6 jam/hari11. Total Kapasitas produksi per hari 12x 4 jam = 48 biji (produk poles)
20 x 2jum = 40 biji (produk amplus)12. Prcdiksi umur empiris mesin 2: 8 tahun
Bagian Baik Tidak Buik
I. Konstruk.i ker,mgka .;2. Sistcm transmisi .;
Tcnaga penggerakJ. .;4. Baginn poles .;5. Bagian amplas .;6. Keselamatan keja alat .;
Pembuatan Mesin Poles untuk Pengrajin Perak di Kota Gede, Yogyakarta
M'
Tabel 4. Perhitungan Biaya Operasional Per Hari (6 Jam Kerja)
Nama Komoonen Ppduksi1.2.3.4.
Total
Program Vucer merupakan salah satuprogram terobosan yang tepat untukmenyongsong datangnya era globa-lisasi di atas. Karena terbukti, programini mempunyai peran memacuLembaga Pendidikan Tinggi lintukmeningkatkan kiprahnya dalammengatasi persoalan yang dihadapidunia usaha khususnya industri keciJ.Dengan menerapkan kemampuan dibidang rekayasa dan manajemen yangdimilikinya, melalui program Vucersebagai wahana transformasi IPTEKS,peran Perguruan Tinggi tampak lebihje'las. Jika selama ini dunia pendidikandikenal paling menguasai berbagaiteorl berbagai disiplin keilmuan,namun' kenyataannya aplikasi ilmutersebut terhadap permasalahan rHl dilapangan dirasa masih sangat kurang.Maka melalui program Vucer beberapatahun terakhir ini dunia pendidikan,khususnya Perguruan Tinggi, perantersebut semakin mendapatkan tempatyang strategis.
Salah satu usaha nyata yangdapat dilakukan Perguruan Tinggiadalah penyebarluasan teknologi tepatguna. Sudah sejak lama diyakini bahwateknologi tepat guna adalah salah satukunci keberhasilan bagi pengembanganiridustri. Namun selama ini greget-nyadirasa semakin mengendor kecil(Kedau/atan Rakyat, Edisi 11 Mei1999).
Pada periode usulan programkali ini, Tim Vucer dari Universitas
Negeri Yogyakarta ingin membuatprogram untuk mengangkat kelompokpengrajin perak di Kotagede yangterhambat produksinya akibatterbatasnya teknologi yang dimiliki.Melalui teknologi tepat guna berupaMesin Poles yang handal diharapkanpengrajin akan mendapatkan berbagaikemudahan dalam proses produksinya,(khususnya pada pekerjaan meratakandan menghaluskan) sehingga mampumeningkatkan produktivitas baiksecara kuantitas maupun kuafitas.
19
- -- -- - - -----
Aktivitas IBagian Mudah Sulit
1. Membukalmenutup tutup pelindung2. Menghidupkan motor3. Mempoles perak3. .Mengganti piringan poJesiamplas4. Mengamplas perak5. Merubah kecepatan putar6. Mengganti benda kelja7. Perawatan mesin
JlIrnallnotcks. Vol. 5. No. I JlIni 2003
penggerak sebuah motor listrik. Secaragaris besar desain mesin ini terdiridariseperangkat kerangka yang memuatempat buah piringari poles yangdiletakkan memanjang di atas mejadatal'. Sumbel' tenaga dari sebuahmotor listrik didistribusikan menujuempat piringan poles. Untukmemudahkan kerja. setiap dua piringanpoles itu dilengkapi dengan sebuahkopling dan stopper tersendiri. Putaranpiringan inilah yang digunakan untukmeratakan sekaligus menghaluskanperak.
Dari hasil uji fungsional danpelayanan mesin, telah diketahuibahwa semua bagian-bagian dari mesintelah berfungsi baik sebagaimanadirencanakan. Bahkan terdapatbeberapa komponen mesin yang masih
Tabel 5. Perbandinean K
memungkinkan dikembangkan sendirioleh industri mitra, yakni putaranmesin, sistem penyedot debu. dansistem penerangan mesin.
Dari hasil uji pelayanan.diperoleh hasil yang cukup memuaskankarena khalayak sasaran telah dapatmengoperasikan alat dengan mudah.Hanya pada beberapa pelayanan masihperlu latihan agar terbiasa. Misalnyamengganti putaran mesin.Berdasar hasil unjuk kerja alat. apabiladibandingkan dengan sebelum adanyamesin ini diperoleh kuantitas hasilyang lebih banyak. Artinya kapasitas(kuantitas) produk, dengan mesin polesini semakin meningkat. Hasilperhitungan dengan mengambil satu.sampel produk perhiasan manik-manikdapat dilihat pada Tabel 5 berikut ini.Pra Vucer denean Pasca V
Dengan hadirnya mesin poles ini,keuntungan tambahan yang diperolehindustri yang bersangkutan dalam satubulan Rp. 800.000,-. Harga sebuahmesin poles itu sendiri sekitar Rp.5.000.000.-, Dengan demikian,perkiraan secara kasar break eventpoint (BEP) akan tercapai pada 6,25bulan kerja dengan operasional normal.Pada hal diperkirakan umur empirisdari mesin sekitar 10 tahun. Maka
dengan demikian keberadaan mesinpoles tersebut sangat layak (feasible)
20
Mesin Poles hasil rekayasa sendiri iniharganya relatif murah, karenateknologinya sederhana, menggunakanbahan lokal namun tetap mempunyaifleksibilitas tinggi. Secara umummesin ini sangat menguntungkan,karena harganya yang murah tetapimempunyai kinerja yang unggul.Teknologi semacam ini sangat cocokditerapkan di ihdustri kecil yang padaumumnya bermodalkan sangatterbatas. ,Keberadaan mesin ini akandapat menaikkan produktivitas dankualitas produk industri yang
----
No. Data Teknis dan Ekonomis Pra Vueer Pasea Vueer
I. Kapasitas produksi per hari 50biji 88 biji2. Laba per biji Ro 1.000,- Ro 1.000.-3. Laba kotor per hari Ro 50.000.- Rp 88.000.-4. Biaya ooerasional oer hari Rp 15.000.- Rp 21.000.-5. Laba bersih eel' hari Ro 35.000,- Rn 67.000.-6. Jumlah hari kerja ocr bulan 25 hari 2S hari7. Laba bersih per bulan Rp 35.000.- x 25 = Rp 67.000.-x 2S =
Ro 875.0()O,- Ro 1.675.000.-8. Selisih laba per bula" .' Ro 800.000.-9. Harga alat - I Rp S.ooo.oon.-10. BEP 6,25 bulan
Jurnallnoleks. Vol. 5. No. ] Juni 2003
bersangkutan. Pada gilirannyakehadiran mesin ini akan dapatmenambah keuntungan industri itusendiri (dari sudut pandang industri)dan secara nasional akan memberikan
sumbangan ekonomi yang sangatberarti.
Lebih kontekstual, dengan dibuatnyamesin .ini diharapkan dapat memberibeberapa keuntungan langsung bagiindustri dan Jingkungan tempat industriberada. Barang keraj inan perakmenjadi meningkat nilai ekonominya
karena dapat ditampilkan d~lam bentuklain yang lebih menarik, halus danmengkilap. Biaya produksi bisa lebihefisien, karena dengan tenaga, waktudan bahan yang lebih sedikit dibandingsebelumnya akan diperoleh hasil yanglebih banyak dan berkesinambungantanpa tergantung kondisi fisik pekerja.Produk berbahan perak yang tadinyakurang menarik karena kurangcemerlang sehingga kurang indahdipandang, setelah dilakukan pemo-lesan dengan mesin dapat berkilaumencapai mutu yang tinggi untukkonsumsi kalangan menengah ke atas.Penerapan teknologi tepat guna padaindustri kecil semacam ini akan sangatbermanfaat, terutama dapat mening-katkan efisiensi kerja, perbaikankualitas produk, kenaikan volumeproduk, efisiensi waktu pengerjaan.Tentu saja pada gilirannya akanmenaikkan pendapatan industri kecilsehingga mampu berkembang menjadibesar. Yang paling penting adalahdengan hadirnya Mesin Poles jenis iniakan dapat menggugah masyarakatakan arti penting peranan teknoJogibagi industri kecil.
Keunggulan teknis dari alat yangditawarkan pada program vlIcer iniadalah dari segi fungsinya. Secaraotomatis alat ini akan bekerja untukmeratakan sekaligus menghaluskan
barang kerajinan perak. Kualitas hasilyang diperoleh bisa lebih ber-kilau/cemerlang. Kesalahan produkakibat buruknya kondisi fisik pekerjayang terJadi saat mempoles dapatdihindari.Dalam skala nasional Mesin Poleshasil rekayasa sendiri ini akan sangatmenguntungkan. Karena dengan makinberkembangnya industri keeil tersebutdapat meningkatkan pendapatan parapekerja itu sendiri serta terbukanyalapangan kerja baru bagi tenaga kerjalain (Depdikbud, 1978; WastySoemanto, 1984). Dengan demikianakan makin mengurangi jumlahpengangguran di negeri tereinta ini.Model mesin hasil rekayasa sendiri inisangat terbuka untuk ditiru olehindustri sejenis. Seeara tidak langsunglangkah ,demikian adalah mendidikmasyarakat agar mampu membang-kitkan kreativitasnya untuk berbuatlebih baik. Industri yang bergerak dibidang logam perak sejenis akansangat mudah untuk meniru membuatmesin semacam ini. Dengan makintersebarnya mesin-mesin serupa padaindustri keeil di pedesaan. industrimakin berkembang, pendapatanpekerja meningkat, tentu saja seearanasional sangat menguntungkan secarasosial maupun ekonomis. Singkatnya,alat yang akan disumbangkan ini dapatmenjadi stimulan bagi industri lainuntuk ikut menggunakannya.
Dengan diciptakannya mesinpoles ini bukan berarti segalasesuatunya lantas beres. Masih perluupaya pengembangan yang berke-lanjutan untuk menyempurnakanproduk. Salah satu upaya misalnyadengan memberi peralatan tambahanberupa alat penyedot debu limbahpolesan. Aqanya peralatan inikesehatan kerja karyawan lebihterjamin. Upaya penambahan dapatdilakukan sendiri oleh l11itra karenapada dasarnya alat tambahan ini dapatdibuat terpisah dengan mesin poles.
21
I'cmbuatan Mesin Poles untuk Pcngrajin Pcrak di Kota Gcdc. Yogyakarta
Selain itu, teknologi mesin dapatdisebarluaskan kepada industri sejenisI.!ntukmemperbesar daya saing industt:ik~cildalammenghadapiera global.,
PENUTUPBerdasarkan uraian di atas dapatdisimpulkan beberapa hal, yakni :I. Hasil rekayasa Mesin Poles dapat
dipakai untuk menghaluskan peraksebagai langkahfinishing.
2. Hasil rekayasa Mesin Poles dapatditerima, layak pakai dan lebihefisien dibanding dengan caramanual.
3. Kuantitas produksi setelah meng-gunak~n mesin poles meningkatsebesar 76 %, sedangkan secarakualitas produk menjadi lebihhalus, lebih rata ,dan lebih berkilau/cemerlang.
4. Mesin Poles hasH rekayasa inisangatlayakuntukindustriperak.
DAFTAR PUSTAKADepdikbud. 1978. Kewiraswastaan.
Direktorat Jenderal Pendidikandasar dan Menengah.
Fisher, Robert B. 1975. Science, Manand Society. Philadelphia: WB.Saunders Company.
22
Mills, H.R. 1977. Teaching andTraining a Hand Book forInstruc/or. London: theMacMilan,Press.
1;empo. Edisi No. 49/XXIX/5 - J IFehruari200J
Viviani dan Budi Nugroho. 1994.Be/ajar Berwiraswas/a.Surakarta: Pembina Wiraswasta
Wasty Soemanto. 1984. PendidikanWiraswasta. PT. Bina Aksara
, Th. ProspekPerekonomian Indonesia Baru.
Kedaulatan Rakyat, Edisi II Mei1999.
Tt. U.vahaBerwiraswa.vta.Yayasan Pendidikan Dinamika.
'"