Materi Tinjauan Pustaka

51
SCR Pengertian SCR (Silicon Controlled Rectifier) Tuesday, November 20th 2012. | Teori Elektronika SCR dalam banyak literatur disebut Thyristor saja. Pada prinsipnya untuk membuat thyristor jenis SCR (Silicon Controlled Rectifier) menjadi ON adalah dengan memberi arus trigger lapisan P yang dekat dengan katoda. Yaitu dengan membuat kaki gate pada thyristor PNPN seperti pada gambar a dibawah. Karena gate SCR letaknya dekat dengan katoda, bisa juga pin gate ini disebut pin gate katoda (cathode gate). Beginilah SCR dibuat dan simbol SCR digambarkan seperti gambar b dibawah. Struktur Dan Simbol SCR (Silicon Controlled Rectifier) Melalui kaki (pin) gate tersebut memungkinkan komponen ini di trigger menjadi ON, yaitu dengan memberi arus gate. Ternyata dengan memberi arus gate Ig yang semakin besar dapat menurunkan tegangan breakover (Vbo) sebuah SCR. Dimana tegangan ini adalah tegangan

description

kumpulan materi-materi untuk tinjauan pustaka laporan kontrol beban tiruan (ELC) PLTMH

Transcript of Materi Tinjauan Pustaka

Page 1: Materi Tinjauan Pustaka

SCR

Pengertian SCR (Silicon Controlled Rectifier) Tuesday, November 20th 2012. | Teori Elektronika SCR dalam banyak literatur disebut Thyristor saja. Pada prinsipnya untuk membuat thyristor jenis SCR (Silicon Controlled Rectifier) menjadi ON adalah dengan memberi arus trigger lapisan P yang dekat dengan katoda. Yaitu dengan membuat kaki gate pada thyristor PNPN seperti pada gambar a dibawah. Karena gate SCR letaknya dekat dengan katoda, bisa juga pin gate ini disebut pin gate katoda (cathode gate). Beginilah SCR dibuat dan simbol SCR digambarkan seperti gambar b dibawah.

Struktur Dan Simbol SCR (Silicon Controlled Rectifier)

Melalui kaki (pin) gate tersebut memungkinkan komponen ini di trigger menjadi ON, yaitu dengan memberi arus gate. Ternyata dengan memberi arus gate Ig yang semakin besar dapat menurunkan tegangan breakover (Vbo) sebuah SCR. Dimana tegangan ini adalah tegangan minimum yang diperlukan SCR untuk menjadi ON. Sampai pada suatu besar arus gate tertentu, ternyata akan sangat mudah membuat SCR menjadi ON. Bahkan dengan tegangan forward yang kecil sekalipun. Misalnya 1 volt saja atau lebih kecil lagi. Kurva tegangan dan arus dari sebuah SCR adalah seperti yang ada pada gambar berikut ini.

Page 2: Materi Tinjauan Pustaka

Kurva Karakteristik SCR (Silicon Controlled Rectifier)

Pada gambar tertera tegangan breakover Vbo, yang jika tegangan forward SCR mencapai titik ini, maka SCR akan ON. Lebih penting lagi adalah arus Ig yang dapat menyebabkan tegangan Vbo turun menjadi lebih kecil. Pada gambar ditunjukkan beberapa arus Ig dan korelasinya terhadap tegangan breakover. Pada datasheet SCR, arus trigger gate ini sering ditulis dengan notasi IGT (gate trigger current). Pada gambar ada ditunjukkan juga arus Ih yaitu arus holding yang mempertahankan SCR tetap ON. Jadi agar SCR tetap ON maka arus forward dari anoda menuju katoda harus berada di atas parameter ini. Sejauh ini yang dikemukakan adalah bagaimana membuat SCR menjadi ON. Pada kenyataannya, sekali SCR mencapai keadaan ON maka selamanya akan ON, walaupun tegangan gate dilepas atau di short ke katoda. Satu-satunya cara untuk membuat SCR menjadi OFF adalah dengan membuat arus anoda-katoda turun dibawah arus Ih (holding current). Pada gambar kurva karakteristik SCR, jika arus forward berada dibawah titik Ih, maka SCR kembali pada keadaan OFF. Berapa besar arus holding ini, umumnya ada di dalam datasheet SCR. Cara membuat SCR menjadi OFF tersebut adalah sama saja dengan menurunkan tegangan anoda-katoda ke titik nol. Karena inilah SCR atau thyristor pada umumnya tidak cocok digunakan untuk aplikasi DC. Komponen ini lebih banyak digunakan untuk aplikasi-aplikasi tegangan AC, dimana SCR bisa OFF pada saat gelombang tegangan AC berada di titik nol.

http://elektronika-dasar.web.id/teori-elektronika/pengertian-scr-silicon-controlled-rectifier/

Pengertian dan Fungsi SCR ( Sillicon Controlled Rectifier )Written By Gunawan Putra Petir on Saturday, May 4, 2013 | 8:00 PM

Silicon Controlled Rectifier ( SCR ) adalah salah satu komponen yang mirip

dengan transistor karena memiliki tiga buah kaki. Tapi kaki pada SCR

tidak sama dengan kaki yang terdapat pada transistor. Kaki yang terdapat

pada SCR terdiri dari ; A = Anoda, G = Gate, K = Katoda. Jadi jelaslah

bahwa fungsi SCR ini beda dengan transistor.

Page 3: Materi Tinjauan Pustaka

SCR ini memiliki berbagai macam daya dan kekuatan, misalnya saja SCR

yang memiliki daya dan kekuatan sebesar 100 V / 2A. Ini berartii SCR

tersebut hanya bisa dipakai tidak lebih dari 2 Ampere atau sama dengan

tak lebih dari 200 Watt. Fungsi SCR adalah sebagai pengatur daya dan

juga sebagai saklar arus yang otomatis.

Dengan karakteristik yang serupa tabung thiratron, maka SCR atau

Tyristor (Therystor) masih termasuk keluarga semikonduktor. Kaki gate

(G) adalah sebagai pengendalinya. Sebetulnya SCR terbuat dari bahan

campuran P dan N. SCR berisi bahan-bahan yang terdiri dari PNPN (Positif

Negatif Positif Negatif) dan biasanya disebut sebagai PNPN Trioda.

Gambar Fungsi SCR

Dengan memberi arus trigger pada lapisan P yang dekat dengan Katoda

membuat thyristor menjadi ON, yakni dengan membuat kaki gate pada

thyristor PNPN. Disebut pin gate katoda (cathode gate) karena letaknya

yang dekat dengan katoda.

Dengan memberi arus gate melalui kaki (pin) gate tersebut

memungkinkan komponen ini dipicu menjadi ON. Ternyata dengan

memberi arus gate yang semakin besar dapat menurunkan tegangan

breakover sebuah SCR. Dimana tegangan ini adalah tegangan minimum

yang diperlukan SCR untuk menjadi ON.

Sifat SCR

            Dalam kondisi normal antara Anoda dan Katoda tidak menghantar

seperti dioda biasa. Anoda dan Katoda akan terhubung setelah pada Gate

diberi trigger minimal sebesar 0,6 Volt lebih positif dari Katoda. SCR akan

tetap menghantar walaupun trigger pada Gate telah dilepas. SCR akan

Page 4: Materi Tinjauan Pustaka

kembali ke kondisi tidak menghantar setelah masukan tegangan pada

Anoda dilepas.

Cara menentukan Kaki SCR

      Apabila probe merah dihubungkan dengan kaki katoda dan probe

hitam dihubungkan dengan kaki anoda dan gate, maka jarum penunjuk

pada multimeter akan bergerak. Apabila telah menemukan kaki katoda,

kaki anoda dan gate dapat dicari dengan cara melepaskan probe hitam

disalah satu kaki. Apabila probe hitam berada dikaki anoda, jarum tetap

(tidak bergerak) dan jika jarum bergerak ke angka 0, maka probe hitam

berada dikaki gate.

Cara mengecek kondisi SCR

         Pertama posisikan multimeter ke skala x1ohm, selanjutnya

hubungkan probe merah dengan katoda dan probe hitam pada anoda,

kemudian perhatikan jarum pada multimeter, selanjutnya kaki anoda dan

gate dishort, apabila jarum pada multimeter menunjukan angka yang

sama berarti kondisi SCR dalam keadaan baik. Sebaliknya jika kaki anoda

dan gate dishort dan jarum pada multimeter tidak menyimpang maka

dapat di artikan kondisi SCR rusak.

Berikut ini adalah Fungsi SCR yang lainnya, diantaranya :

Sebagai rangkaian saklar (switch control)

Sebagai rangkaian pengendali (remote control)

Demikian sedikit penjelasan mengenai pengertian dan fungsi SCR.

Semoga setelah membaca artikel ini Anda mengerti dan bisa

membedakan bentuk antara SCR dan transistor karena memiliki fungsi

yang berbeda.

TRAFO

Pengertian transformator atau yang biasa kita kenal dengan trafo adalah komponen

elektronika yang berfungsi untuk menaikkan atau menurunkan tegangan listrik.

Dengan demikian fungsi transformator ini sangat diperlukan sekali dalam

sebuah sistem/rangkaian elektronika. Di sini transformator berperan dalam 

menyalurkan tenaga atau daya listrik dari tegangan tinggi ke tegangan yang rendah

atau sebaliknya, namun dengan frekuensi yang sama. Oleh karena itu pula

Page 5: Materi Tinjauan Pustaka

transformator merupakan piranti listrik yang termasuk ke dalam golongan mesin

listrik statis.

Gambar Ilustrasi Pengertian & Fungsi Transformator

Transformator ini berbentuk empat persegi panjang dimana di dalamnya terdapat

susunan pelat baja berbentuk huruf E. Transformator terbuat dari bahan kawat

tembaga (email) berukuran kecil yang melilit pelat tersebut yang membentuk lilitan

primer dan lilitan sekunder.

Transformator bekerja berdasarkan prinsip kerja induksi elektromagnetik. Dimana

apabila terjadi suatu perubahan fluks magnet pada kumparan primer, maka akan

diteruskan ke kumparan sekunder dan menghasilkan suatu gaya gerak listrik (ggl)

induksi dan arus induksi. Nah,agar selalu terjadi perubahan fluks magnet, maka arus

yang masuk (input) ini harus berupa arus bolak balik (AC).

Di dalam perkembangannya terdapat bermacam-macam jenis transformator atau

trafo dan mempunyai berbagai fungsi, diantaranya :

Trafo ( Transformator ) Adaptor

Trafo ( Transformator ) IF ( Frekuensi Menengah )

Trafo Step Up / Step Down

Trafo OT ( Out Put )

di dalam pemasangan jenis trafo di atas berbeda antara satu dengan lainnya. Untuk lebih jelasnya berikut ini saya share pengertian dari masing - masing trafo diatas,

1. Trafo ( Transformator ) Adaptor

Trafo ini sangat berguna untuk mengubah arus AC menjadi DC melalui lilitan gulungan primer dan sekunder. Biasanya digunakan untuk rangkaian catu daya. trafo jenis ini memiliki gulungan yang dapat mengubah tegangan listrik 110 volt sampai 220 volt. Gulungan tersebut ( lilitan ) dinamakan lilitan primer. sebelum di ubah menjadi arus DC, tegangan

Page 6: Materi Tinjauan Pustaka

listrik dialirkan melalui ribuan penghantar ( lilitan ) yang berakhir pada lilitan sekunder.komponen ini banyak dijual di pasar dengan ukuran dan keperluan tertentu. sedangkan sifat-sifatnya adalah sebagi berikut :

bentuk fisiknya empat persegi panjang dengan dilapisi pelat tipis dan gulungan ditutup kertas. terdapat beberapa kaki, pada gulungan primer terdapaat tiga kaki sedangkan sekunder tidak kurang dari sembilan kaki

gulungan primer menerima arus AC PLN antara 110 - 240 Volt Gulungan sekunder menhasilkan arus DC setelah arus AC di proses pada kedua

lilitan ini. tegangan yang di keluarkan mulai dari 4 sampai 12 volt

 2. Trafo IF ( Frekuensi menengah )

Trafo ini digunakan untuk penguat frekunsi menengah, biasanya terdapat pada radio penerima jaman dulu. saat ini sudah jarang alat elektronika memakai trafo jenis ini. cara keja trafo ini adalah menangkap gelombang suara yang dipancarkan oleh radio pemancar kemudian di olah melalui komponen lainnya. selanjutnya dikeluarkan dalam bentuk suara ( bunyi ).Trafo IF ini memiliki bentuk fisik bujur sangkar, pada permukaanya tepat ditengah terdapat celah untuk memutar ketika membetulkan pancaran bunyi dari radio pemancar.kelebihan dari trafo IF ini adalah :

Dapat diubah-ubah ketika mencari sasaran pancaransecara tepat menggunakan obeng

bentuknya kecil sehingga memudahkan pemulaketika memasangnya tetap memiliki lilitan primer dan sekunder

Page 7: Materi Tinjauan Pustaka

 

3. Trafo Step UP / Down 

Sesuai namanya, trafo ini mampu menaikkan dan menurunkan tegangan sesuai dengan alat alektronika yang digunakan. artinya benda yang memiliki voltase 110 volt perlu trafo ini karena pada umunya PLN bertegangan 220 volt.sifat dari trafo ini adalah sebagai berikut :

Menghasilkan tegangan lebih besar apabila gulungan sekunder lebih banyak dari lilitan primer

mengubah tegangan dari 220 volt menjadi 100, 110 dan 220 volt menaikkan tegangan dari 110 menjadi 200, 220 dan 240 volt

4. Trafo Out Put ( OT )

Komponen ini juga bisa di sebut trafo OT. komponen ini banyak digunakan pada rangkaian amplifier, radio penerima, tape recorder dan seperangkat elektronika yang menghasilkan bunyi lainnya. Bentuk fisiknya hampir sama dengan trafo lainnya dhanya ukuran yang berbeda. didalamnya berisi llitan coil dari nikelin. besar kecilnya arus masuk tergantung dari lilitan tersebut.

Bagian melintang pelat yang memperkuat bungkusan kertas. dan kertas ini digunakan sebagai alat pemisah arus dari lilitan sekunder dan primer. pada bagian bawah menyembul kaki, ada lima kaki dua pada bagian output dan tiga bagian in ( arus masuk ).

Page 8: Materi Tinjauan Pustaka

http://dasarelektronika.com/pengertian-dan-fungsi-transformator/

http://ilmuelektronic.blogspot.com/2012/10/pengertian-transformator-dan-jenisnya.html

TRANSISTOR

Pengertian Transistor Transistor adalah alat semikonduktor yang dipakai sebagai penguat, sebagai sirkuit pemutus dan penyambung (switching), stabilisasi tegangan, modulasi sinyal atau sebagai fungsi lainnya. Transistor dapat berfungsi semacam kran listrik, dimana berdasarkan arus inputnya (BJT) atau tegangan inputnya (FET), memungkinkan pengaliran listrik yang sangat akurat dari sirkuit sumber listriknya.

Pada umumnya, transistor memiliki 3 terminal. Tegangan atau arus yang dipasang di satu terminalnya mengatur arus yang lebih besar yang melalui 2 terminal lainnya. Transistor adalah komponen yang sangat penting dalam dunia elektronik modern. Dalam rangkaian analog, transistor digunakan dalam amplifier (penguat). Rangkaian analog melingkupi pengeras suara, sumber listrik stabil, dan penguat sinyal radio. Dalam rangkaian2 digital, transistor digunakan sebagai saklarberkecepatan tinggi. Beberapa transistor juga dapat dirangkai sedemikian rupa sehingga berfungsi sebagai logic gate, memori, dan komponen-komponen lainnya.

MENGENAL TRANSISTOR

PENGERTIAN DAN FUNGSI TRANSISTOR

Transistor (TR) termasuk komponen semi konduktor (bersifat menghantar dan menahan arus listrik).Semua Transistor mempunyai tiga kaki,yaitu Colector (C) Basis (B) Emitor (E) dan masing2 mempunyai fungsi sendiri2 dengan berbagai type.Berikut fungsi Transistor :

1. Sebagai perata arus.2. Menahan sebagian arus.3. Menguatkan arus.4. Membangkitkan frequency rendah maupun tinggi.

Page 9: Materi Tinjauan Pustaka

JENIS TRANSISTOR

1. TRANSISTOR NPNAdalah transistor positive,dimana transistor dapat bekerja mengalirkan arus listrik apabila basis dialiri tegangan arus positive.

2. TRANSISTOR PNPAdalah transistor negative,dapat bekerja mengalirkan arus apabila basis dialiri tegangan negative.

JENIS TRANSISTOR MENURUT BAHANNYA

1. TRANSISTOR GERMANIUM

Adalah transistor yang terbuat dari bahan germanium (berbadan besi keras berwarna putih) terdiri dari jenis NPN dan PNP.

2. TRANSISTOR SILICON

Adalah transistor yang terbuat dari silikon (berbadan seperti plastik mengkilap kebanyakan berwarna hitam) juga terdiri dari jenis NPN dan PNP.

Pengertian Dan Fungsi TransistorPengertian dan fungsi transistor merupakan topik pembahasan kita kali

ini. Pengertian transistor adalah komponen elektronika yang terbuat dari

bahan semikonduktor dan mempunyai tiga elektroda (triode) yaitu dasar

(basis), pengumpul (kolektor) dan pemancar (emitor). Dengan ketiga

elektroda (terminal) tersebut, tegangan atau arus yang dipasang di satu

terminalnya mengatur arus yang lebih besar yang melalui 2 terminal

lainnya.

Pengertian transistor berasal dari perpaduan dua kata, yakni “transfer”

yang artinya pemindahan dan “resistor” yang berarti penghambat.

Dengan demikian transistor dapat diartikan sebagai suatu pemindahan

atau peralihan bahan setengah penghantar menjadi penghantar pada

suhu atau keadaan tertentu.

Page 10: Materi Tinjauan Pustaka

Jenis-jenis Transistor dari Fungsi Transistor

Transistor ditemukan pertama kali oleh William Shockley, John Barden,

dan W. H Brattain pada tahun 1948. Mulai dipakai secara nyata dalam

praktik mereka pada tahun 1958. Transistor termasuk komponen semi

konduktor yang bersifat menghantar dan menahan arus listrik.Ada 2 jenis

transistor yaitu transistor tipe P – N – P dan transistor jenis N – P – N.

Transistor NPN adalah transistor positif dimana transistor dapat bekerja

mengalirkan arus listrik apabila basis dialiri tegangan arus positif.

Sedangkan transistor PNP adalah transistor negatif,dapat bekerja

mengalirkan arus apabila basis dialiri tegangan negatif.

Macam-macam Transistor dari Fungsi Transistor

Fungsi transistor sangatlah besar dan mempunyai peranan penting

untuk memperoleh kinerja yang baik bagi sebuah rangkaian elektronika.

Dalam dunia elektronika, fungsi transistor ini adalah sebagai berikut:

Sebagai sebuah penguat (amplifier).

Sirkuit pemutus dan penyambung (switching).

Stabilisasi tegangan (stabilisator).

Sebagai perata arus.

Page 11: Materi Tinjauan Pustaka

Menahan sebagian arus.

Menguatkan arus.

Membangkitkan frekuensi rendah maupun tinggi.

Modulasi sinyal dan berbagai fungsi lainnya.

Dalam rangkaian analog, transistor digunakan dalam amplifier (penguat).

Rangkaian analog ini meliputi pengeras suara, sumber listrik stabil, dan

penguat sinyal radio. Dalam rangkaian-rangkaian digital, transistor

digunakan sebagai saklar berkecepatan tinggi. Beberapa diantara

transistor dapat juga dirangkai sedemikian rupa sehingga fungsi

transistor menjadi sebagai logic gate, memori, dan komponen-

komponen lainnya.

DIODA

Dioda berasal dari kata DI (dua) dan ODA (elektroda atau dua elektroda), dimana

elektroda - elektrodanya tersebut adalah ANODA yang berpolaritas positip

danKATHODA yang berpolaritas negatip. 

Struktur Dioda

Gambar struktur di atas menunjukkan sambungan semikonduktor PN, pada bagian

sambungan terdapat sebagian area yang ternetralkan yang disebut lapisan

deplesi (depletion layer), dimana terdapat keseimbangan hole dan elektron artinya elektron

pada sisi N melompat sebagian ke sisi P sehingga area tersebut menjadi area ternetralkan.

Seperti yang sudah diketahui, pada sisi P banyak terbentuk hole-hole yang siap menerima

elektron sedangkan di sisi N banyak terdapat elektron-elektron yang siap untuk bebas.

Page 12: Materi Tinjauan Pustaka

Dioda dengan bias positif

Jika dioda diberi bias positif (forward bias), dengan kata lain memberi tegangan

potensial sisi P lebih besar dari sisi N, maka elektron dari sisi N akan tergerak untuk mengisi

hole di sisi P. Setelah elektron bergerak meninggalkan tempatnya mengisi hole disisi P,

maka akan terbentuk hole pada sisi N. Terbentuknya hole hasil dari perpindahan elektron ini

disebut aliran hole dari P menuju N, Kalau mengunakan terminologi arus listrik, maka

dikatakan terjadi aliran listrik dari sisi P ke sisi N. Dioda pada umumnya terbuat dari bahan

silikon yang mempunyai tegangan pemicu sebesar 0.7V, tegangan ini dalam teori di atas

adalah tegangan minimum yang diperlukan agar elektron bisa melompat mengisi hole

melalui area penetralan (depletion layer).

Apakah yang terjadi jika dioda diberikan bias mundur (reverse bias)dengan cara

polaritas tegangan dibalik. Dalam hal ini, sisi N mendapat polaritas tegangan lebih besar dari

sisi P.

Dioda dengan bias negatif

Di dalam dioda tidak akan terjadi atau sulit sekali terjadi perpindahan elektron atau

aliran hole dari P ke N maupun sebaliknya. Karena baik hole dan elektron masing-masing

tertarik ke arah kutup berlawanan. Bahkan lapisan deplesi (depletion layer) semakin besar

dan menghalangi terjadinya arus.

Page 13: Materi Tinjauan Pustaka

Grafik arus dioda

Tegangan dan arus dapat digambarkan dalam grafik berikut. Untuk tegangan positif,

arus akan mengalir pada tegangan pemicu berapapun nilai arus yang dihantarkan.

Sebaliknya untuk tegangan negatif dioda tidak dapat mengalirkan arus namun ada

batasnya. Sampai beberapa puluh bahkan ratusan volt baru terjadi breakdown, dimana

dioda tidak lagi dapat menahan aliran elektron yang terbentuk di lapisan deplesi.

http://duniaelektonika.blogspot.com/2013/01/pengertian-dioda.html

Pengertian Dan Fungsi DiodaJan. 17 Serba Serbi Elektronika no comments

Pengertian dioda adalah komponen elektronika dengan 2 terminal (anoda dan

katoda) dan terbentuk dari dua jenis semikonduktor (silikon jenis N dan silikon jenis

P) yang tersambung. Bahan ini mampu dialiri arus secara relatif mudah dalam satu

arah. Dioda dibuat dalam berbagai bentuk dan ukuran serta amat berguna. Dari

pengertian dioda, maka pada simbol dioda terdapat tanda menyerupai anak panah

yang menunjukkan arah aliran arus listrik.

Page 14: Materi Tinjauan Pustaka

Pada mulanya dioda dibuat dari bahan germanium karena bahan ini lebih mudah

dipakai untuk memurnikan bahan dasar apabila dibandingkan dengan silikon, namun

semua peralatan germanium mempunyai kelemahan yaitu akan rusak bila suhu naik.

Setelah pemurnian silikon mencapai tingkat yang dibutuhkan, peralatan silikon mulai

muncul. Sekarang pasaran semikonduktor benar -benar dikuasai oleh silikon.

Dioda ini mempunyai banyak fungsi dalam dunia elektronika. Dari sekian 

banyak fungsi dioda, berikut ini adalah fungsi dioda yang perlu Anda ketahui,

antara lain :

Untuk penyearah arus

Untuk penyetabil tegangan

Untuk indikator

Sebagai saklar

Berdasarkan fungsi dioda tersebut, dioda terdiri dari :

Dioda Kontak Titik (Point Contact Diode)

Dioda dipergunakan untuk mengubah frekuensi tinggi menjadi frekuensi rendah.

Dioda ini tidak mengalirkan arus yang besar dan banyak dipergunakan pada

rangkaian radio dan televisi. Dioda kontak titik ini dibuat dari kawat wolfram dengan

ujung yang runcing ditempelkan secara kuat pada lempengan germanium atau

silikon serta ditutup dengan kotak dari kaca. Dioda ini hanya dapat mengalirkan arus

listrik pada arah sebaliknya.

Dioda Hubungan

Dioda hubungan dapat mengalirkan arus listrik yang besar hanya satu arah dan

tidak dapat mengalirkan arus sebaliknya. Dioda ini biasanya dipergunakan untuk

perata arus Power Supply ( catu daya atau sumber tegangan ). Dioda ini

berkapasitas besar yang dinyatakan dengan Amper dan mempunyai daya tahan

terhadap tegangan yang dinyatakan dengan Volt. Jadi setiap silikon yang dibeli di

toko elektronika, mempunyai kapasitas daya tahan terhadap arus dan tegangan

yang berbeda. Sebagai contoh adalah silikon 1 N 4002, ada dua macam yakni

berkapasitas 1A/50Vdan berkapasitas 1A/100V.

Dioda Zener

Page 15: Materi Tinjauan Pustaka

Dioda zener disebut juga dioda tegangan konstan karena alat ini dapat mengalirkan

arus dengan tegangan yang tetap sesuai dengan kapasitas dari dioda zener

tersebut. Dioda zener biasa disingkat ZD (zener diode), dioda ini kebanyakan

mempunyai daya tahan ½ Watt. Dioda zener dapat dipergunakan untuk

menstabilkan tegangan yang ada pada catu daya (Power Supply) atau sumber

tegangan (DC Volt). Type dari dioda zener dibedakan oleh tegangan pembatasnya.

Dioda banyak digunakan sebagai pembatas tegangan.

Dioda Pemancar Cahaya (LED)

Dioda ini akan mengeluarkan cahaya bila diberi tegangan sebesar 1,8V dengan

arus1,5 mA. LED digunakan sebagai alat peraga (display), digunakan sebagai

indikator aktif atau tidaknya suatu rangkaian elektronik, sebagai lampu isyarat dan

lampu hias.

Demikianlah ulasan mengenai pengertian dan fungsi dioda pada sajian postingan

ini.  Semoga dengan membaca artikel ini Anda mendapatkan sesuatu yang

bermanfaat.

http://elektronikadasar.org/pengertian-dan-fungsi-dioda/

RESISTOR

Pengertian Resistor dan Jenis - Jenis Resistor

Diposkan oleh Electro Bee

9:16 PM

Resisitor merupakan salah satu komponen elektronika yang bersifat pasif dimana komponen

ini tidak membutuhan arus listrik untuk berkerja. Resisitor memiliki sifat menghambat arus

listrik dan resistor sendiri memiliki nilai besaran hambatan yaitu ohm dan dituliskan dengan

simbol Ω.

Resistor banyak sekali kegunaanya dalam rangkaian elektronika, misalnya :

Page 16: Materi Tinjauan Pustaka

Sebagai penghambat arus listrik

Sebagai pembagi tegangan

Sebagai pengaman arus berlebih

Sebagai pembagi arus

dan lain sebagainya.

Berdasarkan nilai hambatannya resistor dapat dibagi menjadi 3 jenis :

1.Fixed Resistor         : merupakan resistor yang memiliki nilai hambatan tetap.

2.Varibel Resistor      : merupakan resistor yang memiliki nilai hambatan yang

dapat berubah-ubah.

3. Resistor Non Linier : merupakan resistor yang memiliki nilai hambatan yang

tidak liner hal ini dikarenakan nilai resistor tersebut dipengarui oleh keadaan

suhu, cahaya dan sebagainya.

Berikut ini penjelasan yang lebih mendetail tentang ketiga resistor diatas :

1.Fixed Resistor

Page 17: Materi Tinjauan Pustaka

Fixed resistor merupakan yang nilai hambatanya bernilai tetap, dimana nilai-nilai

ketetapan resistor fixed ini di atur oleh EIA ( Electronic Industries

Association ). 

Berikut ini simbol dari resistor tetap:

Berikut ini nilai standartrisasi yang berada di pasaran:

Page 18: Materi Tinjauan Pustaka

Untuk mengetahui besaran hambatanya kita dapat melihat nilainya berdasarkan nilai

cincinya (bisanya resistor karbon yang memiliki cincin sedangkan bentuk SMD (Surface

Mouth Device) berbeda). 

Berikut ini tabel nilai cincin resistor :

Page 19: Materi Tinjauan Pustaka

Berikut ini cara membaca nilai resistor SMD :

Berikut bentuk-bentuk resitor fixed :

Page 20: Materi Tinjauan Pustaka

2. Variabel Resistor

Merupakan resistor yang nilai hambatanya dapat diubah-ubah. Bentuk atau jenis dari

resistor variable ini juga sangat banyak misanya potensiometer dan trimpot. Biasanya tujuan

dari pengunaan variabel resistor ini sebagai pembagi tegangan yang dapat kita atur

misalnya, pengaturan volume amplifier analog dan sebagainya.

Potensiometer merupakan variabel resistor yang memiliki poros untuk melakukan

pengaturan nilai resistansinya sedangkan trimpot tidak memiliki poros sehingga untuk

melakukan perubahan kita mengunakan obeng. 

Berikut ini gambar potensiometer dan trimpot:

Page 21: Materi Tinjauan Pustaka

Simbol dan pembacaan kaki potensiometer :

 3. Resistor Non Liner

Merupakan resistor yang nilai resistansi bergantung pada keadaan sekitarnya, misalnya

LDR ( Light Dependent Resistor ), PTC ( Positive Temperatur Coeficient ), NTC ( Negative

Temperature Coeficient ), dan lain sebagainya.

Page 22: Materi Tinjauan Pustaka

>> LDR ( Light Dependent Resistor )

Merupakan resistor yang nilai resistansi di pengaruhi besaran cahaya yang berada

disekitarnya. LDR banyak sekali kegunaanya semisal digunakan lampu taman otomatis,

robot line tracer dan lain-lain.

>> PTC ( Positive Temperature Coefisient )

PTC biasanya digunakan untuk sensor temperature. PTC berfungsi sebagai tahanan atau

resistansi (resistor) dimana nilai/ besar tahanannya berubah sesuai perubahan suhu.

Disebut positif, karena nilai tahanannya akan naik jika temperatur naik, dan turun jika

temperatur turun. 

Prinsip Kerja PTC :

• The PTC-elemen pemanas sensitif mengatur kekuatan sesuai dengan temperatur yang

diperlukan. Para input daya tergantung pada output yang diminta panas.

• Karena Perlawanan khusus suhu-karakteristik, ada suhu ada tambahan peraturan atau

perangkat keselamatan diperlukan sementara mencapai tinggi tingkat daya panas ketika

menggunakan area resistansi rendah

>> NTC ( Negative Temperature Coefisient )

NTC memiliki karakteristik kebalikan PTC, tahanan NTC akan turun jika temperature naik

dan sebaliknya.Bagaimana NTC/PTC bisa berfungsi sebagai sensor? Dari nilai tahanannya.

Biasanya aplikasinya dengan mengidentifikasikan arus yang mengalir melalui PTC. Jika

Page 23: Materi Tinjauan Pustaka

PTC diberi tegangan, maka akan mengalir arus. Jadi, besarnya arus ini akan berubah2

sesuai perubahan tahanan PTC. Arus ini kemudian diukur sebagai identifikasi perubahan

temperatur. Satuan dari PTC dan NTC sendiri  adalah Kelvin (K).

Prinsip Kerja NTC

• Resistansi NTC thermis - diterima oleh seluruh partisipan berkurang secara proporsional

dengan peningkatan suhu.

• Resistansi-temperatur thermistorhubungan dapat diperkirakan oleh,

karakteristik

Berikut ini bentuk dari NTC :

 http://electro-bee.blogspot.com/2013/02/pengertian-resistor-dan-jenis-jenis.html#projectbee2WWmtBsik

Page 24: Materi Tinjauan Pustaka

Pengertian resistor adalah salah satu komponen elekronika yang

berfungsi sebagai penahan arus yang mengalir dalam suatu rangkaian

dan berupa terminal dua komponen elektronik yang menghasilkan

tegangan pada terminal yang sebanding dengan arus listrik yang

melewatinya sesuai dengan hukum Ohm (V = IR). Sebuah resistor tidak

memiliki kutub positif dan negatif, tapi memiliki karakteristik utama yaitu

resistensi, toleransi, tegangan kerja maksimum dan power rating.

Karakteristik lainnya meliputi koefisien temperatur, kebisingan, dan

induktansi. Ohm yang dilambangkan dengan simbol Ω(Omega)

merupakan satuan resistansi dari sebuah resistor yang bersifat resistif.

Resistor adalah komponen dasar elektronika yang selalu digunakan dan

paling banyak dalam setiap rangkaian elektronika. Dengan demikian Anda

harus mempelajari dan memahami sebaik mungkin tentang resistor. Anda

harus mampu mengetahui nilai dari sebuah resistor beserta fungsinya bila

ingin membuat sebuah rangkaian elektronika.

Fungsi resistor adalah sebagai pengatur dalam membatasi jumlah arus

yang mengalir dalam suatu rangkaian. Dengan adanya resistor

menyebabkan arus listrik dapat disalurkan sesuai dengan kebutuhan.

Adapun fungsi resistor secara lengkap adalah sebagai berikut :

1. Berfungsi untuk menahan sebagian arus listrik agar sesuai dengan kebutuhan

suatu  rangkaian    elektronika.

2. Berfungsi untuk menurunkan tegangan sesuai dengan yang dibutuhkan oleh

rangkaian    elektronika.

3. Berfungsi untuk membagi tegangan.

4. Berfungsi untuk    membangkitkan frekuensi tinggi dan frekuensi rendah

dengan bantuan transistor daan kondensator (kapasitor).

http://rangkaianelektronika.info/pengertian-dan-fungsi-resistor/

Page 25: Materi Tinjauan Pustaka

KAPASITOR

Kapasitor adalah komponen elektronika yang mempunyai kemampuan menyimpan electron-elektron selama waktu yang tidak tertentu. Kapasitor berbeda dengan akumulator dalam menyimpan muatan listrik terutama tidak terjadi perubahan kimia pada bahan kapasitor, besarnya kapasitansi dari sebuah kapasitor dinyatakan dalam farad. Pengertian lain Kapasitor adalah komponen elektronika yang dapat menyimpan dan melepaskan muatan listrik. Struktur sebuah kapasitor terbuat dari 2 buah plat metal yang dipisahkan oleh suatu bahan dielektrik. Bahan-bahan dielektrik yang umum dikenal misalnya udara vakum, keramik, gelas, elektrolit dan lain-lain. Jika kedua ujung plat metal diberi tegangan listrik, maka muatan-muatan positif akan mengumpul pada salah satu kaki (elektroda) metalnya dan pada saat yang sama muatan-muatan negatif terkumpul pada ujung metal yang satu lagi. Muatan positif tidak dapat mengalir menuju ujung kutup negatif dan sebaliknya muatan negatif tidak bisa menuju ke ujung kutup positif, karena terpisah oleh bahan dielektrik yang non-konduktif. Muatan elektrik ini “tersimpan” selama tidak ada konduksi pada ujung-ujung kakinya. Kemampuan untuk menyimpan muatan listrik pada kapasitor disebuat dengan kapasitansi atau kapasitas.

Kapasitansi didefenisikan sebagai kemampuan dari suatu kapasitor untuk dapat menampung muatan elektron. Coulombs pada abad 18 menghitung bahwa 1 coulomb = 6.25 x 1018 elektron. Kemudian Michael Faraday membuat postulat bahwa sebuah kapasitor akan memiliki kapasitansi sebesar 1 farad jika dengan tegangan 1 volt dapat memuat muatan elektron sebanyak 1 coulombs. Dengan rumus dapat ditulis : Q = CV Dimana : Q = muatan elektron dalam C (coulombs) C = nilai kapasitansi dalam F (farads) V = besar tegangan dalam V (volt) Dalam praktek pembuatan kapasitor, kapasitansi dihitung dengan mengetahui luas area plat metal (A), jarak (t) antara kedua plat metal (tebal dielektrik) dan konstanta (k) bahan dielektrik.

Dengan rumusan dapat ditulis sebagai berikut :

C = (8.85 x 10-12) (k A/t)

Berikut adalah tabel contoh konstanta (k) dari beberapa bahan dielektrik yang disederhanakan

Udara vakum k = 1Aluminium oksida k = 8Keramik k = 100 – 1000Gelas k = 8Polyethylene k = 3

Page 26: Materi Tinjauan Pustaka

Prinsip Pembentukan Kapasitor

Jika dua buah plat atau lebih yang berhadapan dan dibatasi oleh isolasi, kemudian plat tersebut dialiri listrik maka akan terbentuk kondensator (isolasi yang menjadi batas kedua plat tersebut dinamakan dielektrikum).

Bahan dielektrikum yang digunakan berbeda-beda sehingga penamaan kapasitor berdasarkan bahan dielektrikum. Luas plat yang berhadapan bahan dielektrikum dan jarak kedua plat mempengaruhi nilai kapasitansinya.

Pada suatu rangkaian yang tidak terjadi kapasitor liar. Sifat yang demikian itu disebutkan kapasitansi parasitic. Penyebabnya adalah adanya komponen-komponen yang berdekatan pada jalur penghantar listrik yang berdekatan dan gulungan-gulungan kawat yang berdekatan.

Gambar diatas menunjukan bahwa ada dua buah plat yang dibatasi udara. Jarak kedua plat dinyatakan sebagai d dan tegangan listrik yang masuk. Besaran Kapasitansi Kapasitas dari sebuah kapasitor adalah perbandingan antara banyaknya muatan listrik dengan tegangan kapasitor.

C = Q / V

Jika dihitung dengan rumus C= 0,0885 D/d. Maka kapasitasnya dalam satuan piko farad D = luas bidang plat yang saling berhadapan dan saling mempengaruhi dalam satuan cm2. d = jarak antara plat dalam satuan cm. Bila tegangan antara plat 1 volt dan besarnya muatan listrik pada plat 1 coulomb, maka kemampuan menyimpan listriknya disebut 1 farad. Dalam kenyataannya kapasitor dibuat dengan satuan dibawah 1 farad. Kebanyakan kapasitor elektrolit dibuat mulai dari 1 mikrofarad sampai beberapa milifarad. Jenis-jenis kapasitor sesuai bahan dan konstruksinya. Kapasitor seperti juga resistor nilai kapasitansinya ada yang dibuat tetap dan ada yang variabel. Kapasitor dielektrikum udara, kapasitansinya berubah dari nilai maksimum ke minimum. Kapasitor variabel sering kita jumpai pada rangkaian pesawat penerima radio dibagian penala dan osilator. Agar perubahan kapasitansi di dua bagian tersebut serempak maka digunakan kapasitor variabel ganda. Kapasitor variabel ganda adalah dua buah kapasitor variabel dengan satu pemutar. Berdasarkan dielektrikumnya kapasitor dibagi menjadi beberapa jenis, antara lain: kapasitor keramik kapasitor film kapasitor elektrolit kapasitor tantalum kapasitor kertas Perdasarkan polaritas kutup pada elektroda kapsitor dapat dibedakan dalam 2 jenis yaitu : Kapasitor Non-Polar, kapasitor yang tidak memiliki polaritas pada kedua elektroda dan tidak perlu dibedakan kaki elektrodanya dalam

Page 27: Materi Tinjauan Pustaka

pesangannya pada rangkaian elektronika. Kapasitor Bi-Polar, yaitu kapasitor yang memiliki polaritas positif dan negatif pada elektrodanya, sehingga perlu diperhatikan pesangannya pada rangkaian elektronika dan tidak boleh terbalik. Kapasitor elektrolit dan kapasitor tantalum adalah kapasitor yang mempunyai kutub atau polar, sering disebut juga dengan nama kapasitor polar. Kapasitor film terdiri dari beberapa jenis yaitu polyester film, poly propylene film atau polysterene film.

Read more at: http://elektronika-dasar.web.id/teori-elektronika/definisi-kapasitor/Copyright © Elektronika Dasar

Pengertian Dan Fungsi KapasitorJan. 26 Serba Serbi Elektronika no comments

Pengertian kapasitor umumnya ditujukan pada

komponen elektronika yang digunakan untuk menyimpan muatan arus listrik yang

terdiri dari dua elektroda yang di pisahkan oleh bahan dielektrik. Setiap konduktor di

sebut keping. Dengan kata lain pengertian kapasitor atau dalam Bahasa Italia

disebut kondensator (condensatore) ini adalah komponen elektronika yang dibuat

sedemikian rupa hingga dapat menyimpan muatan arus listrik dalam waktu tertentu.

Seperti halnya resistor, prinsip kerja kapasitor umumnya sama dan termasuk ke

dalam kelompok komponen pasif, yaitu jenis komponen yang bekerja tanpa

membutuhkan arus panjar. Untuk membedakan jenis atau tipe kapasitor bisa

dibedakan dari bahan dielektrik yang dipakai sebagai bahan isolatornya berupa

kertas, mika, keramik, plastik cairan dan lain sebagainya.

Kapasitor sangat dibutuhkan dalam sebuah rangkaian elektronika karena

bermanfaat untuk menghindari dari loncatan bunga api listrik pada rangkaian yang

mengandung kumparan, menyimpan muatan listrik dalam rangkaian, menentukan

frekuensi pada receiver dan sebagai penyaring di dalam rangkaian power supply.

Ada beberapa fungsi kapasitor, diantaranya adalah :

Page 28: Materi Tinjauan Pustaka

sebagai penyimpan arus atau tegangan listrik.

sebagai isolator atau penahan arus listrik pada arus DC.

sebagai konduktor atau melewatkan arus listrik pada arus AC.

Fungsi kapasitor yang lainnya di dalam rangkaian elektronika adalah :

sebagai kopling.

sebagai penggeser fasa.

sebagai filter pada satu rangkaian power supply.

sebagai generator frekuensi pada rangkaian oscilator.

untuk menghindari percikan bunga api pada sebuah saklar.

Demikianlah ulasan singkat mengenai pengertian dan fungsi kapasitor yang kami

sarikan dari beberapa sumber referensi. Semoga bermanfaat buat semua pecinta

elektronika.

http://elektronikadasar.org/pengertian-dan-fungsi-kapasitor/

XTAL

OSILATOR X’TAL

Page 29: Materi Tinjauan Pustaka

OSILATOR X'TAL

Aliyatul Hikmah Al Huda/0931130050/2B

a.      Pengertian

            Osilator kristal adalah osilator yang menggunakan kristal sebagai kalang penentu frekuensi osilator frekuensi tetap jika dibutuhkan stabilitas yang tinggi. Bahan dari kristal tertentu memperlihatkan efek piezoelektrik apabila dikenai tegangan listrik. Jika osilator kristal ditahan pada suhu terkendali, maka stabilitas sebesar 1 ppm dapat dicapai.

 

b.      Frekuensi resonansi

                                    Rangkaian ekivalen kristal menunjukkan ada dua kemungkinan keadaan resonansi, yaitu:

1.    Resonansi deret

2.    Resonansi jajar

 

c.       Keterangan lain

Menggunakan kristal sebagai elemen resonansi. Faktor kualitas resonansi sangat tinggi > 104 Kestabilan frekuensi terhadap temperatur sangat baik hingga 10ppm

per derajat celcius respons frekuensi dan rangkaian ekivalen kristal:

            Ada dua frekuensi resonansi, seri (short) dan paralel (open)

Page 30: Materi Tinjauan Pustaka

Osilator RF ( pembangkit listrik frekuensi radio ) merupakan bagian utama dari sebuah pemancar. Bagian inilah yang menentukan frekuensi kerja sebuah pemancar, oleh karena itu diperlukan suatu osilator yang mantap. Supaya kemantapan suatu osilator terjamin maka dipergunakan kristal yang berfungsi sebagai pengemudi yang mengemudikan osilator. Batas terhadap perubahan frekuensi tidak boleh bergeser lebih dari 0,002% dari frekuensi kristal.

Penyebab utama pergeseran frekuensi adalah perubahan suhu pada kapasitor dan induktor. Besarnya perubahan suhu bisa mencapai 10 satuan per juta tiap perubahan suhu satu derajat. Untuk membuat osilator yang hanya berubah beberapa hertz tiap mega hertz suhu dari komponen harus konstan. Ada beberapa kristal hablur yang bersifat "piezo electric". Kristal-kristal ini (misalnya : garamrochelle, kuarts dan turmaline) bila salah satu sisinya mendapat tekanan mekanis maka pada sepasang permukaannya akan timbul muatan listrik. Bila tekanan ini berubah menjadi regangan (tarikan 0) maka muatan tersebut akan berubah tanda. Sifat ini dapat balik, yaitu jika sepasang permukaan diberi muatan maka sepasang yang lain akan terjadi perubahan dimensi.

Kristal yang sering dipakai untuk pengendalian frekuensi adalah kuarts. Kristal ini mempunyai penampang berbentuk segi enam. Dengan cara memotong kuarts menurut cara potong dan sumbu tertentu. Hasilnya adalah kristal X dan kristal Y. tebal dari suatu kristal menentukan frekuensimenentukan frekuensi pada masa kristal tersebut akan bergeser.

Karakteristik kristal memiliki sifat seperti induktor ( L ), kapasitor ( C ) dan resistore ( R ). Sifat induktifnya biasanya memungkinkan kristal memiliki faktor kualitas ( Q ) yang sangat tinggi. Elektroda ( kaki ) kristal memberikan kapasitas antar elektroda ( Co ).

Kristal lazimnya digunakan untuk rangkaian osilator yang menuntut stabilitas frekuensi yang tinggi dalam jangka waktu yang panjang. Alasan utamanya adalah karena perubahan nilai frekuensi kristal seiring dengan waktu, atau disebut juga dengan istilah faktor penuaan frekuensi (frequency aging), jauh lebih kecil dari pada osilator-osilator lain. Faktor penuaan frekuensi untuk kristal berkisar pada angka ±5ppm/tahun, jauh lebih baik dari pada faktor penuaan frekuensi osilator RC ataupun osilator LC yang biasanya berada diatas ±1%/tahun.

Kristal juga mempunyai stabilitas suhu yang sangat bagus. Lazimnya, nilai koefisien suhu kristal berada dikisaran ±50ppm direntangan suhu operasi normal dari -20°C sampai dengan +70°C. Bandingkan dengan koefisien suhu kapasitor yang bisa mencapai beberapa persen. Untuk aplikasi yang menuntut stabilitas suhu yang lebih tinggi, kristal dapat dioperasikan didalam sebuah oven kecil yang dijaga agar suhunya selalu konstan.

Page 31: Materi Tinjauan Pustaka

Kristal oscilator berfungsi untuk menghasilkan sinyal dengan tingkat kestabilan frekuensi yang sangat tinggi. Kristal pada oscilator ini terbuat dari quartz atau Rochelle salt dengan kualitas yang baik. Material ini memiliki kemampuan mengubah energi listrik menjadi energi mekanik berupa getaran atau sebaliknya. Kemampuan ini lebih dikenal dengan piezoelectric effect.

Rangkaian Internal Kristal

Gambar diatas memperlihatkan rangkaian setara kristal. Rangkaian setara resonansi seri akan berubah jika kristal ditempatkan pada suatu wadah atau “pemegang”. Kapasitansi akibat adanya keping logam akan terhubung paralel dengan rangkaian setara kristal. Dalam hal ini kristal memiliki kemampuan untuk memberikan resonansi paralel dan resonansi seri.

Pada oscilator, kristal yang berfungsi sebagai rangkaian resonansi seri, kristal seolah-olah memiliki induktansi (L), kapasitansi (C) dan resistansi (R). Nilai L ditentukan oleh massa kristal, harga C ditentukan oleh kemampuannya berubah secara mekanik dan R berhubungan dengan gesekan mekanik. Berikut adalah contoh oscilator menggunakan tank cirkuit kristal sebagai resonansi seri.

Page 32: Materi Tinjauan Pustaka

Rangkaian Oscilator Hartley Dengan Kristal

Rangkaian Oscilator Colpitts Dengan Kristal

Kristal ini dapat dioperasikan pada rangkaian tangki dengan fungsi sebagai penghasil frekuensi resonansi paralel. Kristal sendiri dapat dioperasikan sebagai rangkaian tangki. Jika kristal diletakkan sebagai jaringan umpan balik, kristal akan merespon sebagai piranti penghasil resonansi seri. Kristal sebenarnya merespon sebagai tapis yang tajam. Kristal dapat difungsikan sebagai umpan balik pada suatu frekuensi tertentu saja. Oscilator Hartley dan Colpitts dapat dimodifikasi dengan memasang kristal ini. Stabilitas oscilator akan meningkat dengan pemasangan kristal.

Read more at: http://elektronika-dasar.web.id/rangkaian/oscilator-dengan-kristal/Copyright © Elektronika Dasar

Page 33: Materi Tinjauan Pustaka

LED

Pengertian LED

Sebuah pemancar cahaya-dioda (LED) adalah diodasemikonduktor yang memancarkan cahaya ketika arus listrik diterapkan pada arah ke depan dari perangkat, seperti padarangkaian LED sederhana. Efeknya adalah bentuk electroluminescence mana cahaya inkoheren dan sempit-spektrum yang dipancarkan dari persimpangan pn dalam bahan keadaan padat.

LED banyak digunakan sebagai lampu indikator pada perangkatelektronik dan semakin dalam aplikasi daya tinggi seperti senter dan pencahayaan daerah. Sebuah LED biasanya daerah kecil(kurang dari 1 mm2) sumber cahaya, sering dengan optikditambahkan langsung di atas chip untuk membentuk pola radiasi dan membantu dalam warna reflection.The cahaya yang dipancarkan tergantung pada komposisi dan kondisi bahanmelakukan semi digunakan, dan dapat inframerah, terlihat, atau ultraviolet. Selain itu pencahayaan, aplikasi menarik termasuk menggunakan UV-LED untuk sterilisasi air dan disinfeksiperangkat, dan sebagai tumbuh cahaya untuk meningkatkanfotosintesis pada tumbuhan. Sirkuit elektronik analog adalah mereka di mana sinyal dapat bervariasi terus menerus dengan waktu untuk sesuai dengan informasi yang diwakili. Peralatan elektronik seperti penguattegangan, power amplifier, sirkuit tuning, radio, dan televisisebagian besar analog (dengan pengecualian bagian kontrol mereka, yang mungkin menjadi digital, terutama di unit modern). Dalam sirkuit elektronik digital, sinyal-sinyal listrik mengambil nilai-nilai diskrit, yang tidak tergantung pada waktu, untuk mewakili nilai-nilai logis dan numerik. Nilai-nilai ini mewakili informasi yang sedang diproses. Transistor adalah salah satu komponen utama yang digunakan di sirkuit diskrit, dan kombinasi ini dapat digunakan untuk membuat gerbang logika.Gerbang logika ini kemudian dapat digunakan dalam kombinasiuntuk menciptakan output yang diinginkan dari sebuah input.

http://sulistina.weebly.com/pengertian-led.html

Pengertian Lampu LED Lampu LED atau kepanjangannya Light Emitting Diode adalah suatu lampu indikator dalam perangkat elektronika yang biasanya memiliki fungsi untuk menunjukkan status dari perangkat elektronika tersebut.

Page 34: Materi Tinjauan Pustaka

Misalnya pada sebuah komputer, terdapat lampu LED power dan LED indikator untuk processor, atau dalam monitor terdapat juga lampu LED power dan power saving.Lampu LED terbuat dari plastik dan dioda semikonduktor yang dapat menyala apabila dialiri tegangan listrik rendah (sekitar 1.5 volt DC). Bermacam-macam warna dan bentuk dari lampu LED, disesuaikan dengan kebutuhan dan fungsinya.

Fungsi Lampu LED LED (Light Emitting Diode) merupakan sejenis lampu yang akhir-akhir ini muncul dalam kehidupan kita. LED dulu umumnya digunakan pada gadget seperti ponsel atau PDA serta komputer. Sebagai pesaing lampu bohlam dan neon, saat ini aplikasinya mulai meluas dan bahkan bisa kita temukan pada korek api yang kita gunakan, lampu emergency dan sebagainya. Led sebagai model lampu masa depan dianggap dapatmenekan pemanasan global karena efisiensinya.Lampu LED sekarang sudah digunakan untuk:

- penerangan untuk rumah

- penerangan untuk jalan

- lalu lintas

- a dvertising

- interior/eksterior gedung

Cahaya Led

Kualitas cahayanya memang berbeda dibandingkan dengan lampu TL atau lampu lainnya. Tingkat pencahayaan LED dalam ruangan memang tak lebih terang dibandingkan lampu neon, inilah mengapa LED dianggap belum layak dipakai secara luas. Untungnya para ilmuwan di University of Glasgow menemukan cara untuk membuat LED bersinar lebih terang. Solusinya adalah dengan membuat lubang mikroskopis pada permukaan LED sehingga lampu bisa menyala lebih terang tanpa menggunakan tambahan energi apapun. Pelubangan tersebut menerapkan sistem nano-imprint litography yang sampai saat ini proyeknya masih dikembangkan bersama-sama dengan Institute of Photonics.

Page 35: Materi Tinjauan Pustaka

Sementara ini beberapa jenis lampu LED sudah dipasarkan oleh Philips. Anda bisa menemui beberapa model lampu LED bergaya bohlam yang hadir dalam warna putih susu dan juga warna-warni. Daya yang diperlukan lampu jenis ini hanya sekitar 4-10 watt saja dibandingkan lampu neon sejenis yang mencapai 12-20 watt. Jika dihitung secara seksama memang bisa diakui bahwa lampu LED menggunakan daya yang lebih hemat daripada lampu TL.

LED sebagai Sumber Cahaya Masa Depan

Sumber cahaya dari waktu ke waktu semakin berkembang, mulai dari penemuan lampu pijar oleh Edison dan dalam waktu yang hampir bersamaan ditemukan juga lampu fluorescence (TL) dan merkuri. Saat ini ada beberapa jenis lampu yang digunakan manusia untuk berbagai keperluan, yaitu lampu pijar, TL, LED, Merkuri, Halogen, Sodium dan sebagainya. Namun masih ada kekurangan pada lampu generasi pertama sehingga lampu terus dikembangkan agar bisa menghasilkan cahaya yang terang, memberikan warna yang bagus, hemat energi, portable (mudah dibawa) dan lain sebagainya. Yang paling menarik dari beberapa jenis lampu adalah LED.

LED Sebagai Dioda SemikonduktorLight Emitting Diode (LED) merupakan jenis dioda semikonduktor yang dapat mengeluarkan energi cahaya ketika diberikan tegangan.

Struktur Dasar LED (diambil dari marktechopto.com)

Semikonduktor merupakan material yang dapat menghantarkan arus listrik, meskipun tidak sebaik konduktor listrik. Semikonduktor umumnya dibuat dari konduktor lemah yang diberi ‘pengotor’ berupa material lain. Dalam LED digunakan konduktor dengan gabungan unsur logam aluminium-gallium-arsenit (AlGaAs). Konduktor AlGaAs murni tidak memiliki pasangan elektron bebas sehingga tidak dapat mengalirkan arus listrik. Oleh karena itu dilakukan proses doping dengan menambahkan elektron bebas untuk mengganggu keseimbangan konduktor tersebut, sehingga material yang ada menjadi semakin konduktif.

Proses Pembangkitan Cahaya pada LEDCahaya pada dasarnya terbentuk dari paket-paket partikel yang memiliki energi dan momentum, tetapi tidak memiliki massa. Partikel ini disebut foton. Foton dilepaskan sebagai hasil pergerakan elektron. Pada sebuah atom, elektron bergerak pada suatu orbit yang mengelilingi sebuah inti atom. Elektron pada orbital yang berbeda memiliki jumlah energi yang

Page 36: Materi Tinjauan Pustaka

berbeda. Elektron yang berpindah dari orbital dengan tingkat energi lebih tinggi ke orbital dengan tingkat energi lebih rendah perlu melepas energi yang dimilikinya. Energi yang dilepaskan ini merupakan bentuk dari foton. Semakin besar energi yang dilepaskan, semakin besar energi yang terkandung dalam foton.

Pembangkitan cahaya pada lampu pijar adalah dengan mengalirkan arus pada filamen (kawat) yang letaknya ada ditengah-tengah bola lampu dan menyebabkan filamen tersebut panas, setelah panas pada suhu tertentu (tergantung pada jenis bahan filamen), filamen tersebut akan memancarkan cahaya. Namun karena pada lampu pijar yang memancarkan cahaya adalah filamen yang terbakar, tapi jika suhu pada filamen melewati batas kemampuan filamen untuk menahan panas, akan mengakibatkan filamen lampu pijar sedikit demi sedikit meleleh dan selanjutnya putus sehingga lampu pijar tidak akan bisa memancarkan cahaya lagi. Umur dari lampu pijar kurang lebih sekitar 2000 jam. Sedangkan pada lampu flurescence atau lampu TL, proses pembangkitan cahaya hanya memanfaatkan ionisasi gas dalam tabung lampu lalu diberikan beda potensial diantara kedua ujung tabung lampu TL sehingga mengakibatkan loncatan-loncatan elektron dari ujung yang satu ke ujung yang lain dan saat terjadi loncatan elektron bersamaan dengan dipancarkannya cahaya dari loncatan tersebut. Kekurangan dari lampu TL adalah jika gas yang ada dalam tabung habis, maka cahayanya tidak bisa dipancarkan lagi. Umur dari lampu TL relatif lebih lama daripada lampu pijar.

Ketika sebuah dioda sedang mengalirkan elektron, terjadi pelepasan energi yang umumnya berbentuk emisi panas dan cahaya. Material semikonduktor pada dioda sendiri menyerap cukup banyak energi cahaya, sehingga tidak seluruhnya dilepaskan. LED merupakan dioda yang dirancang untuk melepaskan sejumlah banyak foton, sehingga dapat mengeluarkan cahaya yang tampak oleh mata. Umumnya LED dibungkus oleh bohlam plastik yang dirancang sedemikian sehingga cahaya yang dikeluarkan terfokus pada suatu arah tertentu.

Setiap material hanya dapat mengemisikan foton dalam rentang frekuensi sangat sempit. LED yang menghasilkan warna berbeda terbuat dari material semikonduktor yang berbeda pula, serta membutuhkan tingkat energi berbeda untuk menghasilkan cahaya. Misalnya AlGaAs - merah dan inframerah, AlGaP – hijau, GaP - merah, kuning dan hijau.

LED sebagai sumber cahayaLampu pijar lebih murah tapi juga kurang efisien dibanding LED. Lampu TL lebih efisien daripada lampu pijar, tapi butuh tempat besar, mudah pecah dan membutuhkan starteratau rangkaian ballast yang terkadang terdengar suara dengungnya.

LED mempunyai beberapa keunggulan dibandingkan dengan lampu pijar konvensional. LED tidak memiliki filamen yang terbakar, sehingga usia pakai LED jauh lebih panjang daripada lampu pijar, LED tidak memerlukan gas untuk menghasilkan cahaya. Selain itu bentuk dari LED yang sederhana, kecil dan kompak memudahkan penempatannya. Dalam hal efisiensi, LED juga memiliki keunggulan. Pada lampu pijar konvensional, proses produksi cahaya menghasilkan panas yang tinggi karena filamen lampu harus dipanaskan. LED hanya sedikit menghasilkan panas, sehingga porsi terbesar dari energi listrik yang ada digunakan untuk menghasilkan cahaya dan membuatnya jauh lebih efisien.

Page 37: Materi Tinjauan Pustaka

RGB (Red Green Blue) LED atau LED yang bisa mengeluarkan warna yang dipancarkan lebih dari satu warna sehingga memungkinkan aplikasi LED yang semakin luas, khususnya menambah keindahan dalam dunia desain interior dan eksterior.

Dalam terminologi teknik pencahayaan, LED dapat dikatakan memiliki tingkat efisiensi luminus (cahaya) atau efikasi yang tinggi, karena perbandingan banyaknya energi cahaya yang dikeluarkan LED dengan besarnya daya listrik yang dikonsumsinya cukup tinggi jika dibandingkan dengan lampu pijar konvensional.

Salah satu contoh produk dari LED adalah LedVision yang dikeluarkan oleh Philips sebagai traffic light (lampu lalu lintas) yang tersusun dari ribuan LED yang dipasangkan pada lampu lalu lintas dengan umur (life time) mencapai 100.000 jam atau sekitar 10 tahun lebih sehingga efektif dalam mengurangi biaya perawatan.LedVision beroperasi pada tegangan rendah dan arus yang lebih kecil sehingga bisa menghemat sampai 90% energi listrik yang dikonsumsi oleh lampu pijar (yang sekarang banyak digunakan) dan umurnya 10 kali lebih panjang.

LED dengan cahaya monokromatiknya memiliki keunggulan kekuatan yang besar lebih dari cahaya putih ketika warna yang spesifik diperlukan. tidak seperti cahaya putih tradisional, LED tidak membutuhkan lapisan atau diffuser yang banyak mengabsorpsi cahaya yang dikeluarkan. cahaya LED mempunyai sifat warna tertentu, dan tersedia pada range warna yang lebar. salah satunya yang baru-baru ini warnanya diperkenalkan adalah emerald green (bluish green, panjang gelombangnya kira-kira 500nm) yang cocok dengan persyaratan sebagai sinyal lalu lintas dan cahaya navigasi. Cahaya LED kuning adalah pilihan bagus karena mata manusia sensitif pada cahaya kuning (kira-kira yang dipancarkan 500lm/watt).

Kelebihan LED dari lampu yang ada sekarang (lampu pijar, TL,dll) yaitu dalam hal efisiensi energi dan umur yang panjang menjadikan LED sangat berpotensi untuk dijadikan sumber pencahayaan pengganti lampu di masa depan. Kemajuan teknologi mungkin akan mengurangi biaya sehingga LED bisa menjadi idola sebagai lampu dimasa depan.

http://nie-lampuled.blogspot.com/

Page 38: Materi Tinjauan Pustaka

IC

Definisi IC

Integrated Circuit (IC) adalah suatu rangkaian elektronik yang dikemas menjadi

satu kemasan yang kecil. Beberapa rangkaian yang besar dapat diintegrasikan menjadi satu

dan dikemas dalam kemasan yang kecil. Suatu IC yang kecil dapat memuat ratusan bahkan

ribuan komponen.

Gambar 1. Bentuk seperti Transistor

Bentuk IC bisa bermacam-macam, ada yang berkaki 3 misalnya LM7805, ada yang

seperti transistor dengan kaki banyak misalnya LM741.

Gambar 2. IC Single in Line

Bentuk IC ada juga yang menyerupai sisir (single in line), bentuk lain adalah segi

empat dengan kaki-kaki berada pada ke-empat sisinya, akan tetapi kebanyakan IC

berbentuk dual in line (DIL).

Page 39: Materi Tinjauan Pustaka

Gambar 3. Dual in Line

IC yang berbentuk bulat dan dual in line, kaki-kakinya diberi bernomor urut dengan

urutan sesuai arah jarum jam, kaki nomor SATU diberikan bertanda titik atau takikan. Setiap

IC ditandai dengan nomor type, nomor ini biasanya menunjukkan jenis IC, jadi bila

nomornya sama maka IC tersebut sama fungsinya. Kode lain menunjukkan pabrik

pembuatnya, misalnya operational amplifier type 741 dapat muncul dengan tanda uA-741,

LM-741, MC-741, RM-741 SN72-741 dan sebagainya.

Suatu kelompok IC disebut IC linear, antara lain IC regulator, Operational Amplfier,

audio amplifier dan sebagainya. Sedangkan kelompok IC lain disebut IC digital misalnya

NAND, NOR, OR, AND EXOR, BCD to seven segment decoder dan sebagainya.

Jenis IC yang sekarang berkembang dan banyak digunakan adalah Transistor-

Transistor Logic (TTL) dan Complimentary Metal Oxide Semiconductor (CMOS). Jenis

CMOS banyak terdapat di pasaran ialah keluarga 4000, misalnya 4049, 4050 dan

sebagainya. Jenis TTL ditandai dengan nomor awal 54 atau 74. Prefix 54 menandakan

persyaratan militer ialah mampu bekerja dari suhu -54 sampai 125o C. Sedangkan prefix 74

menandakan persyaratan komersial ialah mampu bekerja pada suhu 0 sampai 70o C. 

Penomoran TTL dilakukan dengan 2, 3 atau 4 digit angka mengikuti prefix-nya,

misalnya 7400, 74192 dan sebagainya. Huruf yang berada diantara prefix dan suffix

menandakan subfamily-nya. Misalnya AS (Advance Schottkey), ALS (Advance Low Power

Page 40: Materi Tinjauan Pustaka

Schottkey), H (High Speed), L (Low Speed), LS (Low Power Schottkey) dan S (Schottkey). 

Apabila dibandingkan rangkaian dengan menggunakan transistor dengan rangkaian

menggunakan IC, cenderung penggunaan IC lebih praktis dan biayanya relatif ebih ringan.

Pada saat ini sudah berkembang banyak sekali jenis IC, jenisnya sampai ratusan

sehingga tidak mungkin dibicarakan secara umum. Untuk menggunakan IC kita harus

mempunyai vademicum IC yang diterbitkan oleh pabrik-pabrik pembuatnya. Setiap jenis IC

mempunyai penjelasan sendiri-sendiri mengenai sifatnya dan cara penggunaannya.

Apabila kita membuka lembaran vademicum IC, kita akan melihat berbagai symbol

seperti terlihat pada gambar 16. Arti symbol-symbol ini akan kita pelajari bila sudah mulai

eksperimen dengan IC digital.

Dalam IC digital, suatu titik elektronis yang berupa seutas kabel atau kaki IC, akan

mewujudkan salah satu dari dua keadaan logika, yaitu logika '0' (nol, rendah) atau logika '1'

(satu, tinggi). Suatu titik elektronis mewakili satu 'binary digit' atau biasa disingkat dengan

sebutan 'bit'. Binary berarti sistem bilangan 'dua-an', yakni bilangan yang hanya mengenal

dua angka, 0 dan 1. IC digital dibedakan menjadi dua.

http://duniaelektonika.blogspot.com/2013/01/sejarah-dan-definisi-ic-intergrated.html

IC (Intregated Circuit)

IC Adalah rangkaian elektronik lengkap yang dimasukan dalam satu chip silicon. Di dalam satu buah IC bisa berisi puluhan, ratusan, bahkan ribuan komponen elektronika (transistor, resistor, dioda, kapasitor, dll) yang bersama-sama sebagai pengantar listrik yang bekerjanya disesuaikan dengan fungsi dari IC itu sendiri.

Teknik pembuatan IC sama dengan pembuatan transistor, karena IC memang perkembangan dari transistor. IC dapat diklasifikasikan menurut apliksasinya, yaitu IC digital

Page 41: Materi Tinjauan Pustaka

dan IC analog. Di dalam IC digital terdapat rangkaian jenis saklar (on/off), sedangkan IC analog berisi rangkaian jenis penguatan.

a. jenis IC

berikut jenis IC dari segi bentuk dan fungsinya dalam peralatan elektronika.

1. IC op-amp

Disebut juga amplifier oprasional. IC ini merupakan IC analog, penguatan pada op-amp merupakan penguatan sangat tinggi, sehingga perubahan kecil pada input akan mengakibatkan perubahan yang besar pada output.perubahan ini disebabkan adanya kepekaan terhaadap inputan, sehingga diperlukan umpan balik untuk mengurangi level kepekaan. Ada dua jenis umpan balik, yaitu umpan balik positif dan umpan balik negatif. Umpan balik negatif berfungsi untuk mengurangi penguatan, sedangkan umpan balik positif digunakan untuk meningkatkan penguatan.

2. IC power adaptor (regulator)

IC ini digunakan sebagai komponen utama rangkaian power adaptor pada sub rangkaian regulator. Fungsi dari IC jenis ini adalah untuk menstabilka tegangan/voltase.

3. IC silinder

Bentuk IC jenis ini adalah silinder dan banyak digunakan pada rangkaian penguat pesawat CB(Citizen Band) atau HT(Held Tranceived). IC jenis ini mempunyai tingkat ketahanan dan keawetan lebih lama dari pada jenis IC penguat yang lain.

4. IC timer 555

adalah jenis IC yang digunakan untuk penunda waktu dan oscilator. Penerapan IC sebagai oscilator adalah dengan membangkitkan sinyal yang diperlukan untuk mengoprasikan rangkaian digital. Pada rangkaian IC timer 555 yang difungsikan sebagai pewaktu, yaitu penentuan waktu oleh besarnya nilai tahanan dan kondensator, dihitung dengan rumus s = 1,1 x R x C .Pada rangkaian IC555 sebagai oscilator, rangkaian tersebut akan menghasilkan pulsa yang terus menerus dan dalam beroprasinya tidak diperlukan sinyal input. Adapun bentuk sinyal yang dihasilkan berbentuk pulsa segi empat yang frekuensinya berkisar antara 1Hz – 100Hz. 

5. IC Digital 

IC digital merupakan IC yang mulai banyak digunakan dalam elektronika. IC jenis ini memiliki suatu titik elektronis yang berupa kaki IC. IC jenis ini mempunyai 2 keadaan logika, yaitu logika '0' (rendah) atau logika '1' (tinggi). Suatu titik elektronis mewakili

Page 42: Materi Tinjauan Pustaka

satu 'binary digit' atau biasa disingkat dengan sebutan 'bit'. Binary berarti sitem bilangan yang hanya mengenal dua angka, 0 dan 1.

b. simbol IC

Simbol IC op-amp

Simbol IC Timer 555

  c. Bentuk Fisik IC

Page 44: Materi Tinjauan Pustaka