Materi Tambahan

9
E. Kehidupan Dalam Mengelola Amal Usaha 1. Amal Usaha Muhammadiyah adalah salah satu usaha dari usaha- usaha dan media da’wah Persyarikatan untuk mencapai maksud dan tujuan Persyarikatan, yakni menegakkan dan menjunjung tinggi Agama Islam sehingga terwujud Masyarakat Islam yang sebenar- benarnya. Oleh karenanya semua bentuk kegiatan amal usaha Muhammadiyah harus mengarah kepada terlaksananya maksud dan tujuan Persyarikatan dan seluruh pimpinan serta pengelola amal usaha berkewajiban untuk melaksanakan misi utama Muhammadiyah itu dengan sebaik-baiknya sebagai misi da’wah. 2. Amal usaha Muhammadiyah adalah milik Persyarikatan dan persyarikatan bertindak sebagai Badan Hukum/Yayasan dari seluruh amal usaha itu, sehingga semua bentuk kepemilikan Persyarikatan hendaknya dapat diinventarisasi dengan baik serta dilindungi dengan bukti kepemilikan yang sah menurut hukum yang berlaku. Karena itu, setiap pimpinan dan pengelola amal usaha Muhammadiyah di berbagai bidang dan tingkatan berkewajiban menjadikan amal usaha dengan pengelolaannya secara keseluruhan sebagai amanat umat yang harus ditunaikan dan dipertang-gungjawabkan dengan sebaik-baiknya. 3. Pimpinan amal usaha Muhammadiyah diangkat dan diberhentikan oleh pimpinan persyarikatan dalam kurun waktu tertentu. Dengan demikian pimpinan amal usaha dalam mengelola amal usahanya harus tunduk kepada kebijaksanaan Persyarikatan dan tidak menjadikan amal usaha itu terkesan sebagai milik pribadi atau keluarga, yang akan menjadi fitnah dalam kehidupan dan bertentangan dengan amanat. 4. Pimpinan amal usaha Muhammadiyah adalah anggota Muhammadiyah yang mempunyai keahlian tertentu di bidang amal usaha tersebut, karena itu status keanggotaan dan komitmen pada misi Muhammadiyah menjadi sangat penting bagi pimpinan tersebut agar yang bersangkutan memahami secara tepat tentang fungsi amal usaha tersebut bagi Persyarikatan dan bukan semata-mata sebagai pencari nafkah yang tidak peduli dengan tugas-tugas dan kepentingan- kepentingan Persyarikatan.

description

Penting

Transcript of Materi Tambahan

Page 1: Materi Tambahan

E. Kehidupan Dalam Mengelola Amal Usaha

1. Amal Usaha Muhammadiyah adalah salah satu usaha dari usaha-usaha dan media da’wah Persyarikatan untuk mencapai maksud dan tujuan Persyarikatan, yakni menegakkan dan menjunjung tinggi Agama Islam sehingga terwujud Masyarakat Islam yang sebenar-benarnya. Oleh karenanya semua bentuk kegiatan amal usaha Muhammadiyah harus mengarah kepada terlaksananya maksud dan tujuan Persyarikatan dan seluruh pimpinan serta pengelola amal usaha berkewajiban untuk melaksanakan misi utama Muhammadiyah itu dengan sebaik-baiknya sebagai misi da’wah.

2. Amal usaha Muhammadiyah adalah milik Persyarikatan dan persyarikatan bertindak sebagai Badan Hukum/Yayasan dari seluruh amal usaha itu, sehingga semua bentuk kepemilikan Persyarikatan hendaknya dapat diinventarisasi dengan baik serta dilindungi dengan bukti kepemilikan yang sah menurut hukum yang berlaku. Karena itu, setiap pimpinan dan pengelola amal usaha Muhammadiyah di berbagai bidang dan tingkatan berkewajiban menjadikan amal usaha dengan pengelolaannya secara keseluruhan sebagai amanat umat yang harus ditunaikan dan dipertang-gungjawabkan dengan sebaik-baiknya.

3. Pimpinan amal usaha Muhammadiyah diangkat dan diberhentikan oleh pimpinan persyarikatan dalam kurun waktu tertentu. Dengan demikian pimpinan amal usaha dalam mengelola amal usahanya harus tunduk kepada kebijaksanaan Persyarikatan dan tidak menjadikan amal usaha itu terkesan sebagai milik pribadi atau keluarga, yang akan menjadi fitnah dalam kehidupan dan bertentangan dengan amanat.

4. Pimpinan amal usaha Muhammadiyah adalah anggota Muhammadiyah yang mempunyai keahlian tertentu di bidang amal usaha tersebut, karena itu status keanggotaan dan komitmen pada misi Muhammadiyah menjadi sangat penting bagi pimpinan tersebut agar yang bersangkutan memahami secara tepat tentang fungsi amal usaha tersebut bagi Persyarikatan dan bukan semata-mata sebagai pencari nafkah yang tidak peduli dengan tugas-tugas dan kepentingan-kepentingan Persyarikatan.

5. Pimpinan amal usaha Muhammadiyah harus dapat memahami peran dan tugas dirinya dalam mengemban amanah Persyarikatan. Dengan semangat amanah tersebut, maka pimpinan akan selalu menjaga kepercayaan yang telah diberikan oleh Persyarikatan dengan melaksanakan fungsi manajemen perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan yang sebaik-baiknya dan sejujur jujurnya.

6. Pimpinan amal usaha Muhammadiyah senantiasa berusaha meningkatkan dan mengembangkan amal usaha yang menjadi tanggung jawabnya dengan penuh kesungguhan. Pengembangan ini menjadi sangat penting agar amal usaha senantiasa dapat berlomba-lomba dalam kebaikan (fastabiq al khairat) guna memenuhi tuntutan masyarakat dan tuntutan zaman.

7. Sebagai amal usaha yang bisa menghasilkan keuntungan, maka pimpinan amal usaha Muhammadiyah berhak mendapatkan nafkah dalam ukuran kewajaran (sesuai ketentuan yang berlaku) yang disertai dengan sikap amanah dan tanggungjawab akan kewajibannya. Untuk itu

Page 2: Materi Tambahan

setiap pimpinan persyarikatan hendaknya membuat tata aturan yang jelas dan tegas mengenai gaji tersebut dengan dasar kemampuan dan keadilan.

8. Pimpinan amal usaha Muhammadiyah berkewajiban melaporkan pengelolaan amal usaha yang menjadi tanggung jawabnya, khususnya dalam hal keuangan/kekayaan kepada pimpinan Persyarikatan secara bertanggung jawab dan bersedia untuk diaudit serta mendapatkan pengawasan sesuai dengan peraturan yang berlaku.

9. Pimpinan amal usaha Muhammadiyah harus bisa menciptakan suasana kehidupan Islami dalam amal usaha yang menjadi tanggung jawabnya dan menjadikan amal usaha yang dipimpinnya sebagai salah satu alat da’wah maka tentu saja usaha ini menjadi sangat perlu agar juga menjadi contoh dalam kehidupan bermasyarakat.

10. Karyawan amal usaha Muhammadiyah adalah warga (anggota) Muhammadiyah yang dipekerjakan sesuai dengan keahlian atau kemampuannya. Sebagai warga Muhammadiyah diharapkan karyawan mempunyai rasa memiliki dan kesetiaan untuk memelihara serta mengembangkan amal usaha tersebut sebagai bentuk pengabdian kepada Allah dan berbuat kebajikan kepada sesama. Sebagai karyawan dari amal usaha Muhammadiyah tentu tidak boleh terlantar dan bahkan berhak memperoleh kesejahteraan dan memperoleh hak-hak lain yang layak tanpa terjebak pada rasa ketidakpuasan, kehilangan rasa syukur, melalaikan kewajiban dan bersikap berlebihan.

11. Seluruh pimpinan dan karyawan atau pengelola amal usaha Muhammadiyah berkewajiban dan menjadi tuntutan untuk menunjukkan keteladanan diri, melayani sesama, menghormati hak-hak sesama, dan memiliki kepedulian sosial yang tinggi sebagai cerminan dari sikap ihsan, ikhlas, dan ibadah.

12. Seluruh pimpinan, karyawan, dan pengelola amal usaha Muhammadiyah hendaknya memperbanyak silaturahim dan membangun hubungan-hubungan sosial yang harmonis (persaudaraan dan kasih sayang) tanpa mengurangi ketegasan dan tegaknya sistem dalam penyelenggaraan amal usaha masingmasing.

13. Seluruh pimpinan, karyawan, dan pengelola amal usaha Muhammadiyah selain melakukan aktivitas pekerjaan yang rutin dan menjadi kewajibannya juga dibiasakan melakukan kegiatan-kegiatan yang memperteguh dan meningkatkan taqarrub kepada Allah dan memperkaya ruhani serta kemuliaan akhlaq melalui pengajian, tadarrus serta kajian Al-Quran dan As-Sunnah , dan bentuk-bentuk ibadah dan mu’amalah lainnya yang tertanam kuat dan menyatu dalam seluruh kegiatan amal usaha Muhammadiyah.

Page 3: Materi Tambahan

1. DARUL ARQAM1.1. UMUMa. PengertianDarul Arqam adalah bagian utama sistem perkaderan IMM yang diselenggarakan dalam kesatuan waktu tertentu dan berjenjang.Nama Darul Arqam asalnya berarti rumah Arqam, dinisbatkan kepada pemilik Arqam Ibn Abil Arqam yang digunakan oleh Rasulullah SAW. Sebagai tempat perkaderan Islam di masa-masa pertama. Dari Darul Arqam itulah lahir tokoh-tokoh Islam generasi pertama seperti Abu Bakar, Ali Ibnu Thalib, Aisyah, dan lain¬-lain.b. JenjangDarul Arqam memiliki tiga jenjang, yaitu :1. Darul Arqam Dasar (DAD)2. Darul Arqam Madya (DAM)3. Darul Arqam Paripurna (DAP)c. TujuanPerkaderan Darul Arqam ditujukan dalam rangka membentuk karakter dan meningkatkan mutu kader sehingga tercapai kualifikasi Profil Kader Ikatan dengan wawasan tertentu sesuai dengan jenjang stratifikasinya.

1.2. Darul Arqam Dasara. PengertianYaitu perkaderan utama tingkat pertama dari tiga tingkat perkaderan, dan merupakan prasyarat bagi calon pimpinan IMM tingkat Komisariat.b. PesertaPrasyarat peserta1. Memenuhi ketentuan yang telah ditetapkan oleh penyelengara.2. Karakteristik Umum Pesertaa. Sudah mengenal IMMb. Berada dalam tahap usia dewasa awal.c. Jenjang pendidikan tinggi relatif masih rendah.d. Sifat, persepsi, motivasi masih beragam.Jumlah peserta Darul Arqam Dasar hendaknya dibatasi sedemikian rupa agar tidak terlalu banyak. Rasio peserta dengan instruktur diharapkan 1 : 5.c. Penanggung jawabDarul Arqam Dasar dilaksanakan di bawah tanggung jawab Pimpinan Komisariat IMM.d. PelaksanaPanitia pelaksana Darul Arqam Dasar adalah panitia yang dibentuk oleh Pimpinan Komisariat IMM.e. InstrukturInstruktur DAD adalah tim instruktur yang ditetapkan oleh PC IMM dan terdiri dari sekurang-kurangnya :1. 1 (satu) orang Master Of Training2. 1 (satu) orang Imam Training3. 5 (lima) orang anggota Instruktur

Page 4: Materi Tambahan

f. TujuanMembentuk karakter dan kepribadian serta mutu anggota hingga mencapai kualifikasi kader IMM yang mempunyai wawasan tingkat komisariat dan cabang serta internalisasi dasar-dasar Islam dan meletakkan dasar pemahaman intelektualitas.g. Target1. Intemalisasi nilai-nilai ideologis2. Menumbuhkan wacana intelektual3. Terbentuknya kader yang siap menjadi pimpinan di tingkat Komisariat dan Cabang.h. KurikulumLihat pada tabel kurikulum dan silabi.i. SifatDarul Arqam Dasar dilaksanakan dengan pendekatan persuasif edukatif.j. Metode1. Ceramah2. Diskusi3. Praktek4. Penugasan5. Terapi Psikologisk. WaktuDarul Arqam Dasar diselenggarakan dalam satuan waktu 4 (empat) hari 4 (empat) malam atau 96 jam.Alokasi waktu 96 jam dibagi dalam :1.a. Materi wajib 1 : 15 x 1,5 jam = 22,5 jam1.b. Materi suplemen dan muatan lokal : 8 x 1,5 jam = 12 jam1.c. Paket =20,5 jam1.d. Istirahat = 61 jaml. EvaluasiAspek yang dinilai1) Pengamatan saat berlangsungnya kegiatan, menyangkut :1.a. Tertib Ibadah1.b. Patisipasi kehadiran1.c. Sikap (akhlaq al karimah)2) Penilaian aktifitas, menyangkut2.1. Tingkat keseriusan2.2. Daya tangkap dan daya tanggap.2.3. Ketrampilan.1. Penentuan kelulusan ditentukan oleh Tim Instruktur bersama PK IMM sebagai penanggung jawab perkaderan2. Evaluasi PelaksanaanYaitu evaluasi yang dilakukan oleh Pimpinan penyelenggara yang menyangkut pelaksanaan keseluruhan kegiatan perkaderan yang dilakukan. Penilaian diarahkan pada aspek esensi dan teknis operasional.

1.3. Darul Arqam Madya (DAM)

Page 5: Materi Tambahan

a. PengertianYaitu perkaderan utama tingkat kedua dari tiga tingkat perkaderan, dan merupakan prasyarat bagi calon pimpinan IMM tingkat Cabang.b. PesertaPrasyarat Peserta1. Telah lulus Darul Arqam Dasar (DAD)2. Mendapat mandat dari pimpinannya.3. Memenuhi ketentuan yang telah ditetapkan oleh penyelenggara.Karakteristik umum peserta :1. Sudah mengenal IMM dan Muhammadiyah lebih jauh.2. Jenjang Pendidikan tinggi relatif telah cukup.3. Telah memiliki persepsi dan motivasi sendiri.Jumlah peserta Darul Arqam Madya hendaknya dibatasi sedemikian rupa agar tidak terlalu banyak tetapi dapat mengakomodir potensi Pimpinan Komisariat yang ada di wilayah PC penyelenggara. Rasio peserta dengan instruktur diharapkan 1 : 7c. Penanggung jawabDarul Arqam Madya dilaksanakan dibawah tanggung jawab Pimpinan Cabang IMM.d. PelaksanaPanitia pelaksana Darul Arqam Madya adalah panitia yang dibentuk oleh Pimpinan Cabang IMM.e. InstrukturInstruktur DAM adalah Tim Instruktur yang dibentuk oleh DPD IMM dan terdiri dari sekurang-kurangnya :1. 1 (satu) orang Master Of Training2. 1 (satu) orang Imam Training3. 5 orang anggota instruktur

f. TujuanMembentuk karakter dan kepribadian serta mutu anggota hingga mencapai kualifikasi kader IMM yang mempunyai wawasan tingkat daerah.g. Target1. Terbentuknya visi intelektual kader.2. Terbentuknya kader yang siap menjadi Pimpinan tingkat Cabang & daerah.h. KurikulumLihat pada tabel kurikulum dan silabii. SifatDarul Arqam Madya dilaksanakan dengan pendekatan edukatif andragogik.j. Metode1. Ceramah2. Diskusi3. Praktek4. Penugasan5. Tes

Page 6: Materi Tambahan

k. WaktuDarul Arqam Madya diselenggarakan dalam satuan waktu 5 (lima) hari 5 (lima) malam atau 120 jam.Alokasi waktu 120 jam dibagi dalam :1. Materi Wajib 15 x 1,5 jam : 52,5 jam2. Materi suplemen dan muatan lokal 8 x 1,5 jam : 16,5 jam3. Paket : 24,5 jam4. Istirahat : 58 jaml. Evaluasi1. Penentuan kelulusan ditentukan oleh Tim Instruktur bersama PC IMM sebagai penanggung jawab perkaderan.2. Evaluasi PelaksanaanYaitu evaluasi yang dilakukan oleh Pimpinan penyelenggara yang menyangkut pelaksanaan keseluruhan kegiatan perkaderan yang dilakukan. Penilaian diarahkan pada aspek esensi dan teknis operasional.

1.4. Darul Arqam Paripurna (DAP)a. PengertianYaitu perkaderan utama tingkat ketiga dari tiga tingkatan perkaderan, dan merupakan prasy arat bagi calon pimpinan IMM tingkat pusat.b. PesertaPrasyarat peserta :1. Telah lulus Darul Arqam Madya (DAM)2. Mendapat mandat dari pimpinannya3. Memenuhi ketentuan yang telah ditetapkan oleh penyelenggara.Karakteristik umum peserta :1. Memiliki motivasi dan bakat kepemimpinan yang kuat.2. Memiliki wawasan ke-Islaman dan ke¬Muhammadiyahan yang luas.3. Peka dan tanggap terhadap perkembangan politik dan kemasyarakatan.Peserta Darul Arqam Paripurna (DAP) diharapkan dapat mengakomodir potensi seluruh DPD, baik skala nasional maupun regional. Rasio peserta dengan instruktur diharapkan 1 : 10.c. Penanggung jawabDarul Arqam Paripurna berada dalam tanggung iawab Dewan Pimpinan Daerah IMM. DPD IMIM dapat melaksanakan Darul Arqam Paripurna tingkat nasional maupun regional.d. PelaksanaPanitia pelaksana Darul Arqam Paripurna adalah panitia yang dibentuk oleh Dewan Pimpinan Daerah IMM.e. InstrukturInstruktur Darul Arqam Paripurna adalah tim instruktur yang ditetapkan oleh DPP IMM dan terdiri dari sekurang-kurangnya :1. 1 (satu) orang Master Of Training2. 1 (satu) orang Imam Training3. 5 (lima) orang anggota instruktur.Persyaratan untuk dapat menjadi instruktur DAP adalah minimal telah lulus latihan Instruktur III dan

Page 7: Materi Tambahan

atau pernah menjadi Pimpinan DPP IMM.f. TujuanMeningkatkan mute anggota IMM hingga mencapai kualifikasi kader IMM yang mempunyai wawasan tingkat nasional. Spesifikasi orientasi DAP adalah pada penguatan wawasan kepemimpinan.g. Target1. Terbentuknya kemampuan peran sosial kemasyarakatan.2. Terbentuknya kader yang siap menjadi Pimpinan tingkat Nasional.h. KurikulumLihat pada tabel dan silabi.i. SifatDarul Arqam Paripurna dilaksanakan dengan pendekatan liberatif emansipatoris.j. Metode1. Ceramah2. Diskusi /seminar3. Praktek4. Problem solving5. Studi Kasus6. Observasi7. Penugasan8. Dialektika Forum9. Tesk. WaktuDarul Arqam Paripurna diselenggarakan dalam satuan waktu 7 (tujuh) hari 7 malam atau 168 jam.Alokasi waktu 120 jam dibagi dalam :1. Materi wajib 15 x 1,5 jam : 39 jam2. Materi suplemen dan muatan lokal 8 x 1,5 jam : 36 jam3. Paket : 25,5 jam4. Istirahat : 87 jaml. Evaluasi1. Penentuan kelulusan ditentukan oleh Tim Instruktur bersama DPD IMM sebagai penanggung jawab perkaderan.2. Evaluasi PelaksanaanYaitu evaluasi yang dilakukan oleh pimpinan penyelenggara yang menyangkut pelaksanaan keseluruhan kegiatan perkaderan yang dilakukan. Penilaian diarahkan kepada aspek esensi dan teknis operasional.