Materi Siroh

20
SSQ 1 25 Nabi dan Rasul Indikator Keberhasilan : Santri hafal 25 Nabi dan Rasul Santri mengetahui kisah (secara umum) dari setiap nabi dan rasul Nabi Adam Nabi Adam diyakini sebagai manusi a pertama yang menginjakkan kaki di bumi. Sebagai pasangan Nabi Adam adalah Hawa yang diciptakan dari tulang rusuk kiri Nabi Adam. Mereka diturunkan ke bumi karena telah berbuat kesalahan akibat godaan iblis/syetan, Adam dan Hawa dikaruniai dua pasangan putra-putri yang bernama Qabil dan Iklima, kemudian Habil dan

description

Sejarah

Transcript of Materi Siroh

Page 1: Materi Siroh

SSQ 1

25 Nabi dan Rasul

Indikator Keberhasilan :

Santri hafal 25 Nabi dan Rasul

Santri mengetahui kisah (secara umum) dari setiap nabi dan rasul

Nabi Adam

Nabi Adam diyakini sebagai manusia pertama yang menginjakkan kaki di bumi.

Sebagai pasangan Nabi Adam adalah Hawa yang diciptakan dari tulang rusuk kiri Nabi

Adam. Mereka diturunkan ke bumi karena telah berbuat kesalahan akibat godaan iblis/syetan,

Adam dan Hawa dikaruniai dua pasangan putra-putri yang bernama Qabil dan Iklima,

kemudian Habil dan Labuda. Qabil bersifat kasar, sedangkan Labuda bersifat lembut, Kedua

sifat inilah yang akhirnya menjadi cikal bakal dalam sifat-sifat dasar manusia.

Nabi Ayub

Nabi Ayub dikenal seorang yang kaya raya dan sangat dermawan. Namun

kesejahteraan ini tidak membuatnya sombong, ini yang mendorong iblis untuk menggodanya.

Page 2: Materi Siroh

Ujian pun tiba, seluruh harta kekayaan yang dimiliki Nabi Ayub habis terbakar, setelah itu

Nabi Ayub terserang penyakit kulit hingga 80 tahun lamanya. Namun dia dan istrinya yang

setia, Rahmah, tetap bertawakal kapada Allah SWT. Sampai akhirnya Allah berfirman agar

Nabi Ayub menapakkan kakinya ditanah. kemudian dari tanah tersebut keluar air yang dapat

menyembuhkan penyakit yang dideritanya selama 80 tahun.

Nabi Daud

Figur Nabi Daud memuncak saat dia berhasil membunuh jalut, pemimpin kaum

pemberontak palestina. Nabi Daud kemudian menjadi seorang raja dan berlaku sangat adil.

Di masa kerajaan Nabi Daud tumbuh kuat dan masyarakat menjadi makmur. Suatu saat Nabi

Daud melarang para nelayan untuk tidak melaut di hari sabtu, namun peringatan tersebut

dilanggar, sehingga terjadi bencana gempa yang menewaskan seluruh penduduk.

Nabi Dzulkifli

Sejarah menyebutkan bahwa Nabi Dzulkifli adalah putra Nabi Ayub. Dikisahkan pula

bahwa dia mewarisi sifat sabar ayahnya. Suatu saat beliau ditunjuk menjadi seorang raja

setelah dapat memenuhi persyaratan yang diminta.

Yaitu calon pengganti haruslah seorang yang sanggup berpuasa di siang hari, beribadah di

malam hari, dan bukan seorang yang pemarah.

Nabi Harun

Nabi Harun disebut sebagai partner Nabi Musa. Dia adalah sosok yang cakap

berdakwah, pandai berdiplomasi, dan penuh perhatian. Nabi Harun selalu mendampingi Nabi

Musa dalam berdakwah,. Nabi Harun juga sempat berjuang untuk memberantas

penyembahan berhala yang dipimpin oleh Samiri, salah seorang tukang sihir kerajaan Fir'aun.

Nabi Hud

Nabi Hud tergolong dalam kaum Ad yang terhormat. kehidupan mereka serba maju

dan berkecukupan, namun sayangnya mereka selalu berfoya-foya dan tenggelam dalam

kehidupan fana. Nabi Hud mengingatkan mereka untuk bersyukur dan selalu memohon

kepada Allah SWT, namu mereka menolak. Akhirnya murka Allah datang dengan

menurunkan azab berupa badai gurun selama 7 hari 7 malam. Kaum yang mendengarkan

himbauan Nabi Hud selamat dengan berpindah ke kota Hadramaut.

Page 3: Materi Siroh

Nabi Ibrahim

Nabi Ibrahim dikenal sebagai bapak para Nabi. Dia dihormati oleh pemeluk 3 agama,

yaitu Islam, Kristen dan Yahudi. Nabi Ibrahim lah yang membangun Ka'bah di kota Mekkah.

Keyakinannya yang kuat terhadap Islam dimulai dari pencariannya akan Tuhan, dia sangat

tidak menerima orang-orang disekitarnya yang menyembah berhala, sampai akhirnya dia

dibakar hidup-hidup, namun Allah SWT menurunkan mukjizatnya dengan menyelamatkan

Nabi Ibrahim dari kobaran api.

Nabi Ilyas

Nabi Ilyas tinggal di lembah sungai Yordan dimana penduduknya menyembah

berhala, Nabi Ilyas menyuruh kepada mereka semua untuk meninggalkan berhala, namun

mereka tidak mengindahkannya. Bahkan menantang agar Tuhan yang disembah Nabi Ilyas

menurunkan bencana, dan akhirnya kekeringan melanda daerah tersebut. Setelah beberapa

tahun, Nabi Ilyas dapat meyakinkan kaum tersebut untuk menyembah Allah SWT.

Nabi Ilyasa

Nabi Ilyasa merupakan kerabat dekat Nabi Ilyas. Setelah Nabi Ilyas meninggal, beliau

melanjutkan perjuangan Nabi Ilyas untuk menghalau penyembahan berhala yang kembali

merebak di lembah sungai Yordan. Namun kaum tersebut tidak mau mendengarkan sehingga

terjadi bencana kekeringan kembali melanda mereka.

Nabi Isa

Nabi Isa adalah putra dari Bunda Maryam yang dilahirkan tanpa memiliki suami, Hal

ini menimbulkan kontroversi dan hujatan bertubi-tubi kepada Maryam.

Secara ajaib Nabi Isa yang saat itu masih bayi tiba-tiba berbicara dan menjelaskan apa yang

sebenarnya terjadi. Bahwa penciptaan dirinya diawalai dari kedatangan malaikat jibril kepada

ibunya. Nabi Isa juga memperlihatkan banyak mukjizat lainnya ketika ia tumbuh dewasa,

diantaranya membentuk seekor burung hidup dari sebuah tanah liat, menghidupkan orang

mati, menyembuhkan kebutaan dan mendatangkan makanan yang semula tidak ada dan

menjadi ada. Penyelamatan Nabi Isa dari penyaliban juga merupakan salah satu bentuk

mukjizat yang diberikan oleh Allah SWT.

Page 4: Materi Siroh

Nabi Ishaq

Nabi Ishaq banyak menemani bapaknya yaitu Nabi Ibrahim dalam berdakwah

menyebarkan ajaran Islam.

Nabi Ismail

Nabi Ismail dan keluarganya merupakan orang-orang yang terdahulu melaksanakan

Haji. Suatu saat Nabi Ismail haus dan ibunya bolak-balik dari bukit Safa-Marwah untuk

mencari air, hingga akhirnya keluar sebuah mata air zamzam.

Dalam perjalanan menuju tempat penyembelihan, Nabi Ismail digoda oleh Syaitan agar

membatalakan niatnya. Namun Nabi Ismail tidak goyah dan melempar syaitan tersebut

dengan batu. yang saat ini menjadi ritual ibadah haji, yaitu lempar jumrah.

Seperti yang kita ketahui, saat akan disembelih jasad Nabi Ismail digantikan oleh seekor

kambing, yang akhirnya menjadi cikal bakal ibadah Idul Adha.

Nabi Luth

Perjuangan Nabi Luth adalah menyeru kaum sodom untuk kembali ke jalan yang

benar, yaitu meninggalkan homoseksual, kemudian menyembah Allah. Pada akhirnya Allah

SWT berfirman agar Nabi Luth segera meninggalkan pemukimannya dan kemudian ia

menurunkan azab yang pedih kepada kaum tersebut.

Nabi Musa

Kisah pertarungan Nabi Musa dengan Fir'aun merupakan salah satu kisah yang

tersohor. Dikisahkan bahwa Fir'aun merasa terancam dengan keberadaan Nabi Musa yang

menyebarkan ajaran untuk mengesahkan Allah.

Mereka bertarung dan Nabi Musa memenangkannya dengan bantuan tongkatnya, kemudian

ia dan kaumnya dikejar oleh pengikut Fir'aun. namun mereka berhasil lolos dengan bantuan

tongkat Nabi Musa yang dapat membelah lautan.

Nabi Musa mendapat mukjizat kitab Taurat, yang dikenal dengan perjanjian lama yang berisi

ajaran pokok 10 perintah Allah SWT.

Nabi Nuh

Nabi Nuh menyebarkan ajaran untuk menyembah Allah SWT. namun masyarakat

menolak dan menganggapnya gila, Nabi Nuh kemudian diberikan peringatan oleh Allah

bahwa akan terjadi banjir besar yang akan melanda daerahnya. Oleh karena itu Nabi Nuh

Page 5: Materi Siroh

diperintahkan untuk membuat sebuah kapal, masyarakat sekitar tetap tidak mengindahkan

peringatan yang disampaikan oleh Nabi Nuh. sehingga mereka akhirnya hanyut dalam banjir

tersebut.

Nabi Shalih

Yang paling dikenal adalah unta betina yang keluar dari batu setelah ia memukulkan

telapak tangannya. Nabi Shalih meminta kepada penduduk setempat untuk tidak mengganggu

unta tersebut dan susunya boleh diperah untuk memenuhi kebutuhan penduduk miskin.

Namun kaum yang tidak menyukainya berusaha membunuh unta itu dan pada akhirnya

mereka dijatuhi azab petir dan gempa.

Nabi Sulaiman

Salah satu keahlian Nabi Sulaiman yang paling menonjol adalah kemampuannya

berkomunikasi dengan binatang. Dia juga merupakan raja yang sangat bijaksana,

kekuasaannya bahkan mencakup bangsa jin.

Nabi Syuaib

Nabi Syuaib menyebarkan ajaran Islam di daerah Madyan, namun masyarakat

Madyan menolak ajaran tersebut hingga akhirnya Allah menurunkan azab berupa petir dan

kilat yang menghanguskan mereka.

Nabi Yahya

Nabi Yahya mengajarkan bahwa kebenaran harus ditegakkan dengan resiko apapun.

Pada riwayatnya dicontohkan saat ia bersikeras melarang pernikahan antara seorang paman

dengan keponakannya sendiri.

Nabi Ya'qub

Nabi Ya'qub adalah kakek moyang para rasul sebelum masa Nabi Muhammad. Sikap

dan cara berpikirnya tentu berpengaruh kepada para rasul keturunannya, serta kaum Yahudi

dan kemudian Nasrani penegak panji keesaan Allah sebelum era Nabi Muhammad SAW.

Nabi Yunus

Nabi yunus berusaha menyebarkan ajaran Allah, namun ia tidak mendapat sambutan

baik dari masyarakat. Dalam perjalanannya menjauhi daerah tersebut karena khawatir akan

Page 6: Materi Siroh

dibunuh, kapal yang ia tumpangi diguncang topan dan diputuskan bahwa Nabi Yunus akan

dikorbankan untuk ditenggelamkan ke laut demi keselamatan penumpang lainnya.

Namun mukjizat Allah tiba, Nabi Yunus dimakan oleh seekor ikan yang kemungkinan adalah

ikan paus, dan ditemukan masih hidup didalam perut ikan paus tersebut.

Nabi Yusuf

Nabi Yusuf dikisahkan dalam riwayatnya sebagai seorang pria yang sangat tampan

dan sangat piawai dalam memimpin negaranya. Sejak kecia dia mendapat mimpi yang tidak

biasa dan ketika besar dia dapat mentakwilkan mimpinya tersebut, sehingga dia sangat

dihormati oleh masyarakat sekitarnya.

Nabi Zakaria

Nabi Zakaria dan istrinya, Isya, membaktikan diri untuk menjaga Baitul Maqdis -

Rumah Ibadah peninggalan Nabi Sulaiman di Yerusalem. Nabi Zakaria dikaruniai keturunan

oleh Allah SWT di saat usianya sudah cukup uzur, yaitu sekitar 100 tahun, anak tersebut

adalah Nabi Yahya.

Nabi Muhammad SAW

Nabi Muhammad SAW adalah Rasul terakhir, sekaligus sebagai penutup para Rasul-

Rasul sebelumnya. Dia lah yang menyempurnakan ajaran-ajaran Islam.

Mukjizat yang diturunkan Allah kepadanya sangatlah banyak, salah satunya yang paling

besar adalah Al-Qur'an, yang menjadi pedoman utama kehidupan manusia. Selain itu ada

pula peristiwa Isra Mi'raj yang membawanya bertemu dengan Allah SWT.

Page 7: Materi Siroh

SSQ 2

Ulul Azmi

Pengertian Ulul Azmi

Ulu al-Azmi (Arab أولوالعذم) adalah gelar yang diberikan kepada para rasul yang memiliki

kedudukan tinggi/ istimewa karena ketabahan dan kesabaran yang luar biasa, dalam

menyebarkan agama.

Hanya lima rasul yang mendapatkan julukan ini, dari beberapa rasul yang telah diutus oleh

Allah. Gelar ini adalah gelar tertinggi/istimewa ditingkat para nabi dan rasul. Tentang gelar

ini telah dijelaskan padaAl-Qur'an Surah Al-Ahqaf ayat 35 dan Surah Asy-Syura ayat 13.

Kriteria Ulul Azmi

Ada beberapa kriteria yang menjadi acuan untuk mendapatkan gelar ini, di antara lain adalah:

Memiliki kesabaran yang tinggi ketika berdakwah

Senantiasa memohon kepada Allah agar tidak menurunkan azab kepada kaumnya

Senantiasa berdoa agar Allah memberi hidayah kepada kaum mereka

Sebab diberi gelaran Ulul Azmi

1. Mendapat pengiktirafan Allah s.w.t.

2. Memiliki kesabaran yang tinggi semasa berdakwah

3. Sentiasa memohon kepada Allah s.w.t. supaya kaum mereka tidak diturunkan azab

4. Sentiasa berdoa kepada Allah s.w.t. supaya memberi hidayah kepada kaum mereka

5. Memiliki keazaman yang tinggi semasa berdakwah

Dalil al-Quran tentang Ulul Azmi

Firman Allah S.W.T: Maksudnya:

“ "(Jika demikian akibat orang-orang kafir yang menentangmu wahai Muhammad)

maka bersabarlah engkau sebagaimana sabarnya Rasul-rasul "Ulul Azmi" (yang

mempunyai keazaman dan ketabahan hati) dari kalangan Rasul-rasul (yang terdahulu

daripadamu); dan janganlah engkau meminta disegerakan azab untuk mereka (yang

menentangmu itu). Sesungguhnya keadaan mereka semasa melihat azab yang

dijanjikan kepada mereka, merasai seolah-olah mereka tidak tinggal (di dunia)

melainkan sekadar satu saat sahaja dari siang hari. (Penerangan yang demikian)

cukuplah menjadi pengajaran (bagi orang-orang yang mahu insaf). Maka (ingatlah)

tidak dibinasakan melainkan kaum yang fasik (derhaka)." (Surah Al-Ahqaaf : Ayat

Page 8: Materi Siroh

35)[1]

Mengenai lima orang rasul yang diutuskan oleh ALLAH setelah dipilih daripada kalangan

para nabi yang digelar sebagai rasul Ulul Azmi memang dinyatakan dalam Al-Quran

sebagaimana firman ALLAH S.W.T:

“ "Allah telah menerangkan kepada kamu di antara perkara-perkara agama yang Ia

tetapkan hukumnya apa yang telah diperintahkanNya kepada Nabi Nuh a.s. dan yang

telah Kami (Allah) wahyukan kepadamu (wahai Nabi Muhammad s.a.w.) dan juga yang

telah Kami perintahkan kepada Nabi Ibrahim a.s. dan Nabi Musa a.s. serta Nabi Isa a.s.,

iaitu: Tegakkanlah pendirian agama dan janganlah kamu berpecah belah atau berselisihan

pada dasarnya. Berat bagi orang-orang musyrik (untuk menerima agama tauhid) yang

engkau seru mereka kepadanya. Allah memilih serta melorongkan sesiapa yang

dikehendakiNya untuk menerima agama tauhid itu dan memberi hidayat petunjuk kepada

agamaNya itu sesiapa yang rujuk kembali kepadaNya (dengan taat)." (Surah Asy-Syuraa:

Ayat 13)[2]

Kisah Ulul al-Azmi

Nuh

Kualifikasi Nuh sebagai ulul azmi di antaranya karena kesabarannya dalam berdakwah dan

mendapat hinaan dari kaumnya. Nuh tanpa menyerah terus menerus mendakwahi keluarga,

kerabat dan masyarakat umum, untuk kembali kejalan yang lurus. Hampir 1000 tahun

usianya jumlah umat yang mengikutinya tidak lebih dari 200 orang. Bahkan istri dan anaknya

yang bernama Kan’an termasuk penentangnya. Atas kehendak Allah umat Nuh yang

membangkang ditenggelamkan dengan gelombang air bah dan semuanya hancur, kecuali

Nuh dan pengikutnya yang beriman.

Ibrahim

Sejak masih bayi Ibrahim harus diasingkan ke dalam gua, yang disebabkan oleh

perintah Raja Namrudz  untuk membunuh setiap bayi laki-laki yang baru lahir. Setelah

dewasa, ia harus berhadapan dengan raja dan masyarakat penyembah berhala termasuk kedua

orang tuanya yang pembuat berhala. Bahkan ia harus menerima siksaan yang pedih, yaitu

dibakar hidup-hidup dan diusir dari kampung halamannya. Sudah hampir seratus tahun usia

dan pernikahannya dengan Sarah, ia belum dikaruniai anak hingga istrinya meminta ia

menikahi seorang budak berkulit hitam bernama Hajar untuk dijadikan istri. Akhirnya Hajar

Page 9: Materi Siroh

dapat melahirkan seorang anak yang diberi nama Ismail. Allah memerintahkan Ibrahim untuk

“mengasingkan” istri dan anak yang baru lahir dan sangat dicintainya itu ke tanah gersang

di Makkah. Karena kesabaran dan kepatuhannya, perintah itu dilaksanakan. Namun, perintah

lebih berat diterima Ibrahim, yaitu harus mengorbankan Ismail yang baru beranjak remaja.

Hal ini pun ia laksanakan, meskipun akhirnya yang disembelih adalah seekor domba. selain

itu ujian Ibrahim yang lain adalah membangun Ka'bah, membersihkan ka'bah dari

kemusyrikan, menghadapi Raja Namrudz yang zalim.

Musa

Musa termasuk orang sabar dalam menghadapi dan mendakwahi Firaun, selain itu, dia juga

mampu untuk bersabar dalam memimpin kaumnya yang sangat pembangkang. Ketika Musa

akan menerima wahyu di Bukit Sinai, pengikutnya yang dipimpin Samirimenyeleweng

dengan menyembah berhala Anak lembu emas. Harun yang ditugasi mengganti peran Musa,

tidak sanggup untuk menghalangi niat mereka, bahkan ia diancam hendak dibunuh. Tetapi,

Musa pernah tidak dapat bersabar ketika berguru kepada Khidir.

Isa

Banyak hal yang menunjukkan bahwa Isa memiliki kesabaran dan keteguhan dalam

menyampaikan ajaran Allah. Terutama, ketika Isa sabar menerima cobaan sebagai seorang

yang miskin, pengkhianatan seorang muridnya, Yudas Iskariot, menghadapi fitnah,

penolakan, hendak diusir dan dibunuh oleh kaum Bani Israil. Kehidupan Isa menggambarkan

kezuhudan dan ketaatan dalam beribadah.

“Isa menemui kaumnya dengan memakai pakaian dari wol. Ia keluar dalam keadaan tidak

beralas kaki sambil menangis serta wajahnyatampak pucat karena kelaparan

dan bibirnya tampak kering karena kehausan. Isa berkata, “Salam kepada kalian wahai Bani

Israil. Aku adalah seseorang yang meletakkan dunia di tempatnya sesuai dengan izin Allah,

tanpa bermaksud membanggakan diri. Apakah kalian mengetahui di mana rumahku?”

Mereka menjawab: "Di mana rumahmu wahai Ruhullah?" Isa menjawab: “Rumahku adalah

tempat ibadah, wewangianku adalah air, makananku adalah rasa lapar, pelitaku

adalah bulan di waktu malam dan salat ku di waktu musim dingin di saat matahari terletak

di Timur, bungaku adalah tanaman-tanaman bumi, pakaianku terbuat dari wol, syiarku adalah

takut kepada Tuhan Yang Maha Mulia, teman-temanku adalah orang-orang yang fakir,

orang-orang yang sakit, dan orang-orang yang miskin. Aku memasuki waktu pagi dan aku

tidak mendapati sesuatu pun di rumahku begitu juga aku memasuki waktu sore dan aku tidak

Page 10: Materi Siroh

menemukan sesuatu pun di rumahku. Aku adalah seseorang yang jiwanya bersih dan tidak

tercemar. Maka siapakah yang lebih kaya daripada aku?”

Muhammad

Sejak kecil sampai dewasa, Muhammad selalu mengalami masa-masa sulit. Pada usia 6 tahun

dia sudah menjadi yatim piatu. Setelah dewasa ia harus membantu meringankan beban

paman Abu Thalib yang merawatnya sejak kecil.

Tantangan terberat yang dihadapi adalah setelah diangkatnya menjadi seorang rasul.

Penentangan bukan saja dari orang lain, tetapi juga dari Abu Lahab, pamannya sendiri.

Muhammad juga harus ikut menderita tatkala Bani Hasyim diboikot (diasingkan) di

sebuahlembah dikarenakan dakwahnya.

Tokoh-tokoh Quraisy mempelopori pemboikotan tersebut yang isinya antara lain melarang

berhubungan jual beli, pernikahan, dan hubungan sosial lainya kepada Bani Hasyim.

Pemboikotan yang berjalan sekitar 3 tahun itu dan telah menghabiskan hartanya dan istrinya,

Siti Khadijah.

Page 11: Materi Siroh

SSQ 3

Khulafaur Rasyidin

Khulafaur Rasyidin (bahasa Arab: الراشدون atau (الخلفاء Khalifah Ar-Rasyidin adalah

empat orang khalifah (pemimpin) pertama agama Islam, yang dipercaya oleh umat Islam

sebagai penerus kepemimpinan setelah Nabi Muhammad wafat. Empat orang tersebut adalah

para sahabat dekat Muhammad yang tercatat paling dekat dan paling dikenal dalam membela

ajaran yang dibawanya di saat masa kerasulan Muhammad. Keempat khalifah tersebut dipilih

bukan berdasarkan keturunannya, melainkan berdasarkan konsensus bersama umat Islam.[1]

Sistem pemilihan terhadap masing-masing khalifah tersebut berbeda-beda, hal tersebut terjadi

karena para sahabat menganggap tidak ada rujukan yang jelas yang ditinggalkan oleh Nabi

Muhammad tentang bagaimana suksesi kepemimpinan Islam akan berlangsung. Namun

penganut paham Syi'ah meyakini bahwa Muhammad dengan jelas menunjuk Ali bin Abi

Thalib, khalifah ke-4 bahwa Muhammad menginginkan keturunannyalah yang akan

meneruskan kepemimpinannya atas umat Islam, mereka merujuk kepada salah satu hadits

Ghadir Khum.

Secara resmi istilah Khulafaur Rasyidin merujuk pada empat orang khalifah pertama Islam,

namun sebagian ulama menganggap bahwa Khulafaur Rasyidin atau khalifah yang

memperoleh petunjuk tidak terbatas pada keempat orang tersebut di atas, tetapi dapat

mencakup pula para khalifah setelahnya yang kehidupannya benar-benar sesuai dengan

petunjuk al-Quran dan sunnah. Salah seorang yang oleh kesepakatan banyak ulama dapat

diberi gelar khulafaur rasyidin adalah Umar bin Abdul-Aziz, khalifah Bani Umayyah ke-8.

Abu Bakar ash-Shiddiq RA

Pasca meninggalnya Rasulullah SAW, kaum Anshar (penduduk asli Madinah), berkumpul di

Saqifah bani Saa’idah. Bukan sekadar berkumpul, tapi mereka sedang mendulang dukungan

kepada Sa’ad bin Ubaidah RA sebagai pimpinan, menggantikan Nabi. Peristiwa tersebut

didengar oleh Umar bin Khaththab. Umar lalu memberitahukan kepada Abu Bakar ash-

Shiddiq. Lalu, Umar dan Abu Bakar mengajak Abu Ubaidah RA menuju ke Saqifah bani

Saa’idah.

Sesampainya di sana, jumlah umat semakin banyak, dan di depan umat itulah Abu Bakar

berpidato agar umat memilih Umar atau Abu Ubaidah. Tapi keduanya menolaknya. Bahkan

Umar dan Abu Ubaidah bersepakat untuk membaiat Abu Bakar. Belum juga mereka

menjabat tangan Abu Bakar, Basyir bin Sa’ad yang berasal dari kaum Anshar, menjabat

Page 12: Materi Siroh

tangan Abu Bakar dan langsung membaiatnya. Dari sini lalu khalayak membaiat Abu Bakar,

baik dari kalangan Anshar, Muhajirin, dan tokoh Islam lainnya. Abu Bakar tidak lagi sanggup

menolak amanah yang diberikan umat kepadanya.

Umar bin Khaththab RA

Tatkala Abu Bakar ash-Shiddiq merasakan ajalnya sudah dekat, ia mengundang para sahabat

untuk membahas siapa penggantinya. Abu Bakar juga menulis surat yang ditujukan kepada

khalayak, yang menjelaskan atas apa pilihannya itu. Abu Bakar menjatuhkan pilihannya

kepada Umar bin Khaththab. “Tapi, kepada para sahabat, Abu Bakar berkata, ‘Saya

menjatuhkan pilihan kepada Umar, tapi Umar bebas menentukan sikap’.”

Rupanya, umat juga bersetuju dengan Abu Bakar. Lalu, kepada Umar, Abu Bakar berpesan,

“Sepeninggalku nanti, aku mengangkatmu sebagai penggantiku…” ucap Abu Bakar pada

Umar bin Khaththab.

“Aku sama sekali tak memerlukan jabatan khalifah itu,” Umar menolak.

Tapi, atas desakan Abu Bakar dan dengan argumentasi yang membawa misi Ilahi, Umar

luluh dan menerimanya. Sepeninggal Abu Bakar, ketika Umar dilantik jadi khalifah, ia justru

menangis. Orang-orang pun bertanya, “Wahai Amirul Mukminin, mengapa engkau menangis

menerima jabatan ini?”

“Aku ini keras, banyak orang yang takut padaku. Kalau aku nanti salah, lalu siapa yang

berani mengingatkan?”

Tiba-tiba, muncullah seorang Arab Badui dengan menghunus pedangnya, seraya berkata,

“Aku, akulah yang mengingatkanmu dengan pedang ini.”

“Alhamdulillah,” puji Umar pada Ilahi, karena masih ada orang yang mau dan berani

mengingatkannya bila ia melakukan kesalahan.

Utsman bin Affan RA

Sebagaimana tersebut dalam hadits yang diriwayatkan oleh Imam Muslim, Umar tidak mau

menunjuk penggantinya. Kepada para sahabat, dia berpesan, “Hendaklah kalian meminta

pertimbangan pada sekelompok orang yang oleh Rasulullah SAW pernah disebut sebagai

calon penghuni surga. Mereka adalah Ali bin Abi Thalib RA, Utsman bin Affan RA,

Abdurrahman bin Auf RA, Zubair bin al-Awwam RA, Sa’ad bin Abi Waqqash RA dan

Thalhah bin Sa’ad Ubaidillah RA.

Hendaklah engkau memilih salah satu dari mereka untuk menjadi pemimpin. Dan bila sudah

terpilih, maka dukunglah dan bantulah pemimpin itu dengan baik.”

Ketika Umar meninggal dunia, para sahabat berkumpul di rumah Aisyah RA, kecuali

Thalhah yang sedang berada di luar kota. Mereka pun bermusyawarah, siapa sebaiknya yang

Page 13: Materi Siroh

patut menggantikan Umar. Di tengah membicarakan mekanismenya, Abdurrahman angkat

bicara, “Siapa di antara kalian yang mengundurkan diri dari pencalonan ini, maka dia berhak

menentukan siapa pengganti Khalifah Umar.” Tak seorang pun yang berkomentar. Maka,

Abdurrahman berinisiatif mengundurkan diri. Yang lain berjanji akan tetap bersama

Abdurrahman, dan menerima apa yang akan diputuskannya.

Meski sudah mendapat mandat dari para calon ahli surga, Abdurrahman tak mau gegabah

untuk memutuskan siapa yang mesti dipilih sebagai khalifah. Selama tiga hari tiga malam

Abdurrahman mendatangi berbagai komponen masyarakat untuk didengar aspirasinya.

Pada hari ketiga, barulah Abdurrahman memutuskan Utsman sebagai pengganti Umar.

Abdurrahman membaiat Utsman, diikuti oleh para sahabat lainnya, termasuk mereka yang

disebut-sebut oleh Rasulullah SAW sebagai ahli surga.

Ali bin Abi Thalib RA

Akhir hayat Utsman juga sama dengan yang dialami oleh Umar bin Khaththab, dibunuh oleh

seseorang yang tak menyukai Islam terus berjaya. Sepeninggal Utsman, Ali didatangi oleh

kaum Anshar dan Muhajirin. Mereka bersepakat untuk membaiat Ali. Tapi Ali menolaknya,

karena ia memang tidak berambisi untuk menduduki jabatan duniawi. Tak ada pilihan, tak

ada tokoh sekaliber dia. Umat pun terus mendesak. Akhirnya Ali luluh, dan berucap,

“Baiklah, kalau begitu kita lakukan di masjid saja.” Dan Ali, dibaiat di dalam masjid.

Wallahu a’lam.

Sumber: http://www.dakwatuna.com/2014/02/02/45685/sejarah-singkat-pengangkatan-

khulafaur-rasyidin/#ixzz4B42PLw8u

Follow us: @dakwatuna on Twitter | dakwatunacom on Facebook