MATERI PRAKTIKUM HELMINTOLOGI

download MATERI PRAKTIKUM HELMINTOLOGI

of 77

Transcript of MATERI PRAKTIKUM HELMINTOLOGI

  • 8/18/2019 MATERI PRAKTIKUM HELMINTOLOGI

    1/77

    PENDAHULUAN

    A. KLASIFIKASI

    Helminth terdiri atas tiga phyla, yaitu:1. Nemathelminthes

    a. Badan bulat, panjang dan langsing seperti benang (nema artinya benang)

     b. Memiliki rongga badanc. idak memiliki sirkulasi darah

    d. !enis kelamin terpisah

    e. "ulit tidak bersegmen, kutikula licin kadang#kadang bergaris$. %arasit bagi manusia termasuk klas Nematoda

    &. %latyhelminthes, beberapa hal penting pada phylum ini, antara lain:

    a. Badan pipih, kadang#kadang memperlihatkan segmentasi b. idak memiliki rongga badan

    c. idak memiliki sirkulasi darahd. Biasanya herma$rodit

    e. %arasit bagi manusia ada & klas yaitu: "las rematoda

    "las 'estoidea

    $. nnelida, tidak penting, tidak dibicarakan

    B. SIKLUS HIDUP

    # alam perkembangannya, parasit cacing ini menjalani suatu siklus hidup

    tertentu

    # %ada tiap tingkatan siklus hidupnya akan terjadi perubahan bentuk tubuh

    (stadium). Misalnya pada nematoda usus dan cestoidea, terjadi stadium telur,

    lar*a, dan de+asa.

    # mumnya parasit cacing dalam menjalani siklus hidupnya, terdapat stadium

    di luar tubuh manusia, misalnya di alam bebas (tanah), pada binatang piaraan,

     binatang liar ataupun pada artropoda dan sebagainya.# pabila di dalam tubuh manusia terdapat stadium de+asa, maka manusia

     bertindak sebagai tuan rumah de$initi$, sedangkan bila tidak terdapat stadium

    de+asa maka manusia sebagai tuan rumah perantara

    # Habitat yaitu tempat hidup cacing de+asa, misalnya habitat  Ascaris

    lumbricoides dalam usus halus

    # rtropoda yang menularkan cacing dari seseorang ke orang lain disebut

    *ektor.

    C. MORFOLOGI DAN ALAT-ALAT TUBUH

  • 8/18/2019 MATERI PRAKTIKUM HELMINTOLOGI

    2/77

    # alam memperlajari mor$ologi cacing, terlebih dulu harus diketahui tanda#

    tanda khas dari cacing tersebut

    # ntuk dapat menjalankan siklus hidupnya, cacing perlu melengkapi dirinya

    dengan alat#alat tubuh yang sesuai dengan lingkungannya. Misalnya cacingyang hidup di dalam saluran pencernaan makanan, harus memiliki kulit yang

    tahan terhadap asam lambung maupun terhadap en-ym pencernaan cacing

    yang hidup di aliran darah, mulutnya cukup suatu celah yang sederhana, tidak 

     perlu dilengkapi alat isap yang kuat karena makanan berada disekelilingnya

    (darah) untuk melekatnya cacing serta merusak mukosa usus, maka cacing

    tambang dilengkapi dengan lempeng gigi pada trematoda dilengkapi dengan

    mulut pengisap (acetabulum) yang berguna untuk melekatkan diri, menghisap

    dan bergerak (alat lokomotor) untuk menembus kulit, cacing dilengkapi

    dengan mulut yang mengeluarkan en-ym perusak kulit dan sebagainya.

    # lat gerak, alat pencernaan serta alat kelamin akan mengalami perubahan

    sesuai dengan lingkungannya. lat gerak akan mengalami kemunduran

    karena parasit tersebut tidak membutuhkannya, misalnya karena parasit

     berada dalam aliran darah, parasit bergerak karena terba+a aliran darah. lat

     pencernaan juga akan mengalami kemunduran karena makanan telah

    sempurna dicerna oleh tuan rumah. kan tetapi, pada alat kelamin akan

    mengalami perkembangan yang makin sempurna dibandingkan dengan

    cacing yang hidup bebas, hal ini mungkin disebabkan perkembangan

    keturunan menjadi lebih sulit dan menjadi lebih mudah punah oleh cara

    hidupnya yang selalu tergantung pada adanya tuan rumah.

    D. DIAGNOSA

    ntuk mendiagnosa penyakit oleh parasit, dikenal dua cara:

    a. iagnosa klinik, yaitu diagnosa yang didasarkan terhadap gejala klinik yang

    spesi$i. mumnya gejala klinik penyakit yang disebabkan oleh parasit tidak 

    spesi$ik, sehingga sulit untuk dilakukan diagnosa klinik ini.

     b. iagnosa laboratorium, yaitu diagnosa dengan cara pemeriksaan di

    laboratorium, dengan menemukan salah satu stadium dalam bahan

     pemeriksaan yang kita periksa. ntuk memilih bahan pemeriksaan, harus

  • 8/18/2019 MATERI PRAKTIKUM HELMINTOLOGI

    3/77

    diketahui siklus hidup cacing tersebut. Misalnya untuk cacing yang sebagian

    siklusnya di dalam usus, maka sebagai bahan pemeriksaannya tinja bila

    sebagian siklusnya di dalam aliran darah maka bahan pemeriksaannya darah

    dan sebagainya.

    KLAS NEMATODA

    A. KLASIFIKASI

    "las Nematoda berdasarkan ada atau tidaknya phasmid (kemoreseptor kaudal),

    dibagi dalam dua subklas yaitu:

    1. /ubklas denophorea (phasmidia)

    &. /ubklas /ecernentea (%hasmidia)

    B. MORFOLOGI UMUM

    # kurannya berbeda#beda mulai dari 0 & mm (Strongyloides stercoralis)

    sampai lebih dari 1 meter ( Dranculus medinensis)

    # Memiliki kepala, ekor, dinding, dan rongga badan disebut pseudocele karena

    tidak dilapisi oleh mesotelium, saluran pencernaan makanan, sistem syara$,

  • 8/18/2019 MATERI PRAKTIKUM HELMINTOLOGI

    4/77

    sistem ekskresi dan sistem reproduksi (terpisah sehingga ada cacing jantan

    dan betina). idak memiliki sistem peredaran darah.

    # kuran cacing jantan lebih kecil daripada cacing betina, biasanya ujung

     posterior melengkung kedepan, beberapa spesies memiliki spikulum kopulasiserta bursa kopulasi, kadang#kadang dilengkapi papila.

    # jung anterior mungkin dilengkapi kaitan, lempeng gigi, setae dan papila

    yang berguna untuk mengikis, menempel dan sebagai organ sensoris.

    # apisan kulit terdiri atas:

    a. apisan luar (kutikula), merupakan lapisan hialin yang seluler, licin atau

     bergelang#gelang

     b. /ubkutikula, merupakan kumpulan sel#sel yang tidak jelas batasnya

    c. apisan otot longitudinal# %ada kedua sisi terdapat alat ekskresi berbentuk saluran yang bersatu pada

     bagian *entral tubuh, kemudian bermuara pada sebuah porus *entralis.

    # /istem syara$ terdiri atas cincin esophagus dimana keluar cabang syara$ ke

    muka dan belakang tubuh

    # /istem pencernaan makanan, merupakan suatu tabung sederhana, dimulai

    dari mulut dan berakhir pada anus yang terletak *entral dekat ujung posterior 

    tubuh. Mulut biasanya dikelilingi bibir atau papila, pada beberapa spesies

    dilengkapi gigi atau plate (lempeng) yang terletak di dalam rongga mulut

    (bucal ca*ity), pada beberapa spesies rongga mulut melebar, ber$ungsi untuk 

    menghisap. ari rongga mulut dilanjutkan ke esophagus yang panjang dan

     besarnya dapat dipakai membedakan beberapa spesies. "adang#kadang pada

     bagian belakang esophagus menggelembung, disebut bulbus esophagus yang

     banyak mengandung otot, ber$ungsi sebagai alat pengisap. Bulbus esophagus

    terdapat pada 2habdiasoidea dan 34yuridea. %ada cacing betina intestinum

     bermuara pada rectum yang pendek, sedangkan pada yang jantan, intestinum

     bersatu dengan duktus genitalis dan bermuara pada kloaka yang ke luar 

    melalui anus.# /istem reproduksi, biasanya terpisah:

    a. lat kelamin jantan, biasanya tidak berpasangan, dimulai pada sebuah

    testis yang panjang melingkar#lingkar, kemudian pada *as de$$erens yang

    halus, menggelembung menjadi *esicula seminalis yang akan berubah

    menjadi duktus ejakulatorius yang banyak mengandung otot. khirnya

  • 8/18/2019 MATERI PRAKTIKUM HELMINTOLOGI

    5/77

     bermuara ke dalam kloaka. /pikulum dapat ditarik atau didorong keluar 

    dan ber$ungsi pada +aktu kopulasi (semacam penis). Mungkin ada

    spikulum ketiga, disebut gubernakulum. %ada bagian belakang tubuh

    cacing jantan terdapat dua buah umbai kutikula yang berbentuk sayap,

     pada Strongyloides  kedua sayap ini bersatu disebut bursa kopulatriks

    yang ber$ungsi sebagai alat memegang cacing betina pada +aktu

    kopulasi.

     b. lat kelamin betina, biasanya berpasangan, masing#masing terdiri atas

    o*arium, o*iduct dan uterus (tempat telur mendapat kulit telur). "edua

    uterus bersatu membentuk *agina yang pendek dan banyak mengandung

    otot dan akhirnya *agina bermuara ke dalam *ul*a. etak *ul*a dapat

    dipakai menentukan spesies cacing.

    C. PEMBAGIAN NEMATODA MENURUT HABITAT

    1. Nematoda sus, terdiri atas:

    a. 5ang ditularkan melalui tanah (6/oil transmitted helminths7), kelompok 

    yang paling penting, terdiri atas :  Ascaris lumbricoides (cacing gelang)

    Trichuris trichiura (cacing cambuk)

    'acing tambang:

    #  Necator americanus

    #  Ancylostoma duodenale

    Strongyloides stercoralis b. 5ang tidak ditularkan melalui tanah:

     Enterobius vermicularis (Oxyuris vermicularis#cacing kremi)

    Trichinella spiralis

    &. Nematoda darah dan jaringan, yang dibacarakan hanya spesies yang

    terpenting dan ada di 8ndonesia:

    a. Wuchereria bancrofti b.  Brugia malayi

    c.  Brugia timori

  • 8/18/2019 MATERI PRAKTIKUM HELMINTOLOGI

    6/77

  • 8/18/2019 MATERI PRAKTIKUM HELMINTOLOGI

    7/77

  • 8/18/2019 MATERI PRAKTIKUM HELMINTOLOGI

    8/77

    PRAKTIKUM HELMINTH – 1 (KODE : PH-1)

    A. MATERI PRAKTIKUM

    1.  Ascaris lumbricoides (cacing gelang):a.  A lumbricoides gross

     b.  A lumbricoides telur 

    &. Trichuris trichiura (cacing cambuk):a. T trichiura de+asa

     b. T trichiura telur 

    B. HABITAT DAN HOSPES

    1.  A lumbricoides:

    a. Habitat, usus halus b. Hospes de$initi$, manusia, tidak membutuhkan hospes perantara

    &. Habitat, terutama caecum, dapat pula pada colon dan appendiks9. Hospes de$initi$, manusia, tidak membutuhkan hospes perantara

    C. SIKLUS HIDUP

    ! Ascaris lumbricoides

    # elur keluar bersama tinja belum matang. iperlukan pematangan di

    tanah selama &#&; hari, suhu optimum 9 hari. /edangkan mulai berada di

    dalam usus yang kedua sampai menjadi de+asa dapat menghasilkan

    telur, ?#1 minggu.

    " Trichuris trichiura

    # elur keluar bersama tinja perlu pematangan di tanah dalam 9#> minggu

    sampai terbentuk telur in$ekti$.

    # Manusia mendapat in$eksi apabila telur yang in$ekti$ tertelan

    # i bagian proksimal usus halus telur menetas, keluar lar*a, menetap 9#

    1 hari, setelah de+asa, cacing turun ke usus besar dan menetap.

  • 8/18/2019 MATERI PRAKTIKUM HELMINTOLOGI

    9/77

    # ari saat telur in$ekti$ tertelan sampai cacing betina bertelur, 9#@ hari.# /eperti  A lumbricoides, siklus T trichiura merupakan siklus langsung

    karena tidak membutuhkan tuan rumah perantara.

  • 8/18/2019 MATERI PRAKTIKUM HELMINTOLOGI

    10/77

  • 8/18/2019 MATERI PRAKTIKUM HELMINTOLOGI

    11/77

  • 8/18/2019 MATERI PRAKTIKUM HELMINTOLOGI

    12/77

    D. MORFOLOGI

     Ascaris lumbricoides (Cacin G!"an)

    1. CACING DE#ASA# Merupakan dasar mor$ologi nematoda pada umumnya

    # Nematoda usus terbesar, putih, kekuning kemerahan, cacing mati putih# Badan panjang silindris, kedua ujung lancip, kutikula bergaris melintang

    # Mulut dengan tiga bibir (1 dorsal dan & latro*entral), bibir dorsal

    memiliki sepasang papil peraba, di bagian dalam memiliki gigi kitin

    yang kecil.

    a. Cacin $an%an

    kuran 1>#9 cm 4 9#> mm, bagian posterior melengkung ke depan,

    terdapat kloaka dengan & spikula yang dapat ditarik.&. Cacin B!%ina

    kuran &> cm 4 9#? mm, *ul*a membuka ke depan pada &A9 bagian

     posterior tubuh terdapat penyempitan lubang *ul*a disebut cincin

    kopulasi. Menghasilkan telur &. butir sehari selama hidupnya (?#

    1& bulan).

    '. TELUR 

    # kuran telur tergantung kesuburan (makanan) dalam usus hospes.# elur keluar bersama tinja dalam keadaan belum membelah

    # da 9 bentuk telur yang mungkin ditemukan, yaitu:

    a. T!" *an +i&a,iBerukuran ? 4 ;> m, bulat atau o*al, dinding telur kuat, terdiri dari 9

    lapis, yaitu:

    # apisan luar : apisan albuminoid dengan permukaan tidak rata,

     bergerigi, ber+arna kecoklat#coklatan karena pigmen empedu

    # apisan tengah: apisan 'hitin terdiri atas polisakarida

    # apisan dalam: Membran *itellin yang terdiri atas sterol yang liat

    sehingga telur dapat tahan sampai satu tahun

    &. T!" *an +!%ia/i

    # dalah telur yang dibuahi tetapi kehilangan lapisan albuminoidnya

    # 5ang kortikasi maupun yang dekortikasi, terapung dalam larutan

    garam jenuh.

    c. T!" *an %i+a +i&a,i

    # ihasilkan betina yang tidak subur atau terlalu cepat dikeluarkan

    oleh betina yang subur 

  • 8/18/2019 MATERI PRAKTIKUM HELMINTOLOGI

    13/77

    # Berukuran @ 4 ; m, dinding tipis, tenggelam dalam larutan

    garam jenuh.

  • 8/18/2019 MATERI PRAKTIKUM HELMINTOLOGI

    14/77

    Trichuris trichiura (Cacin Ca0&)

    1. CACING DE#ASA

  • 8/18/2019 MATERI PRAKTIKUM HELMINTOLOGI

    15/77

    - 'acing de+asa menyerupai cambuk, 9A> anterior tubuh, halus seperti benang,

     pada ujungnya terdapat kepala. Bagian ini akan menancapkan dirinya pada

    mukosa usus, &A> bagian posterior lebih tebal, berisi usus dan perangkat alat

    kelamin.- Csophagus sempit, dinding tipis terdiri dari satu lapis sel, panjangnya hampir 

    sama dengan bagian tubuh yang halus, tidak memiliki bulbus esophagus.

    - nus terletak di belakang sekali.

    a. Cacin $an%an

    # %anjangnya 9#;> mm# Bagian posterior melengkung kedepan sehingga membentuk satu

    lingkaran penuh

    # erdapat satu spikulum berbentuk lansetApedang menonjol keluar melalui

    selaput retraksi&. Cacin B!%ina

    # %anjangnya 9#> mm# jung posterior membulat tumpul, organ kelamin tidak berpasangan

    (simpleks), terdiri dari o*arium yang berbelit, sebuah uterus dan sebuah

    *agina yang pedek dan berakhir di *ul*a yang terletak pada tempat tubuh

    mulai menebal

    # /ehari tiap ekor cacing betina menghasilkan 9.#;. telur hingga

    1. telur 

    '. TELUR 

    # Berukuran > 4 &> m# Berbentuk seperti tempayan, pada kedua kutubnya terdapat operkulum yang

     jernih dan menonjol# indingnya terdiri atas dua lapis, bagian dalam jernih, bagian luar ber+arna

    kecoklat#coklatan.

    # elur ini terapung dalam larutan garam jernih

  • 8/18/2019 MATERI PRAKTIKUM HELMINTOLOGI

    16/77

    E. TUGAS

  • 8/18/2019 MATERI PRAKTIKUM HELMINTOLOGI

    17/77

     Ascaris lumbricoides

    1. KLASIFIKASI

    "/ : DDDDDDDDD EM88 : DDDDDDDDD

    323 : DDDDDDDDD FCN/ : DDDDDDDDD

    '. TANDA KHAS

    DDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDD

    DDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDD

    DDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDD

    . GAMBAR 

    . ''8NF !NNB. ''8NF BC8N

    '. C2 

    KETERANGAN GAMBAR 

    DDDDDDDDDD. DDDDDDDDDD. DDDDDDDDDD

    .

    DDDDDDDDDD. DDDDDDDDDD. DDDDDDDDDD

    .DDDDDDDDDD. DDDDDDDDDD. DDDDDDDDDD

    .

    DDDDDDDDDD. DDDDDDDDDD. DDDDDDDDDD

    .DDDDDDDDDD. DDDDDDDDDD. DDDDDDDDDD

    .

  • 8/18/2019 MATERI PRAKTIKUM HELMINTOLOGI

    18/77

    Trichuris trichiura

    1. KLASIFIKASI

    "/ : DDDDDDDDD EM88 : DDDDDDDDDD323 : DDDDDDDDD FCN/ : DDDDDDDDDD

    '. TANDA KHAS

    DDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDD

    DDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDD

    DDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDD

    . GAMBAR 

    A. ''8NF !NNB. ''8NF BC8N

    C. C2 

    KETERANGAN GAMBAR 

    DDDDDDDDDD. DDDDDDDDDD. DDDDDDDDDD.

    DDDDDDDDDD. DDDDDDDDDD. DDDDDDDDDD

    .

    DDDDDDDDDD. DDDDDDDDDD. DDDDDDDDDD

    .

    DDDDDDDDDD. DDDDDDDDDD. DDDDDDDDDD

  • 8/18/2019 MATERI PRAKTIKUM HELMINTOLOGI

    19/77

    .DDDDDDDDDD. DDDDDDDDDD. DDDDDDDDDD

    .

    PRAKTIKUM HELMINTH - ' (KODE : PH-')

    A. MATERI PRAKTIKUM

    1. 'acing tambang ( Necator americanus dan Ancylostoma duodenale):

    a. e+asa b. elur cacing tambang (mor$ologi sama).

    &. Strongyloides stercoralis G lar*a.

    B. HABITAT DAN HOSPES

    1. 'acing tambang

    a. Habitat: jejunum dan ileum, pada in$eksi berat dapat sampai colon dan

    duodenum.

     b. Hospes de$initi*e manusia, tidak membutuhkan hospes perantara.

    " Strongyloides stercoralisa. Habitat cacing betina di dalam mukosa duodenum dan proksimal

     jejunum. !arang ditemukan pada bagian distal pylorus, ductus biliaris

    communis, kandung empedu dan paru#paru.

     b. Manusia merupakan tuan rumah de$initi$, begitu juga anjing dan

    kucing.

    C. SIKLUS HIDUP

    1. 'acing tambang# elur keluar bersama tinja, suhu optimal &9#99

  • 8/18/2019 MATERI PRAKTIKUM HELMINTOLOGI

    20/77

    " Strongyloides stercoralis# %embuahan cacing betina oleh cacing jantan terjadi di dalam bronchus

    atau trachea, ada juga yang mengatakan S stercoralis berina bersi$at

  • 8/18/2019 MATERI PRAKTIKUM HELMINTOLOGI

    21/77

     parthenogenesis yaitu reproduksi dengan cara perkembangan telur yang

    tidak dibuahi.

    # 'acing betina yang telah dibuahi menembus mukosa usus, menempati

    kelenjar ieberkuhn. i dalam kelenjar, bertelur, menetas, keluar lar*arhabditi$orm, mengadakan penetrasi dan masuk ke dalam lumen usus,

    keluar bersama tinja.# /elanjutnya, ditemukan tiga macam siklus hidup, yaitu:

    1. Si"/ "an/n. /ama seperti cacing tambang, sesudah hari

    lar*a berada di dalam tanah, berubah menjadi lar*a $ilari$orm.

    ar*a menyentuh kulit, masuk ke dalam kapiler darah dan terba+a

    aliran darah.

    '. Si"/ %i+a "an/n2/i"/ &!&a/. ar*a yang keluar bersama

    tinja, di tanah berubah menjadi cacing de+asa jantan dan betina.

    /etelah terjadi pembuahan cacing betina bertelur, telur menetas,

    mengeluarkan lar*a rhabditi$orm, selanjutnya terjadi salah satu

     perkembangan di ba+ah ini:

    # /ebagian mengulang siklus bebas cacing jantan dan betina

    seperti di atas# /ebagian lagi, lar*a rhabditi$orm berubah menjadi $ilari$orm,

    menembus kulit, masuk ke dalam siklus seperti pada butir 1 di

    atas.

    . Hi3!in4!/i +an a%in4!/i. ar*a rhabditi$orm yang berada di

    dalam lumen usus, menuju anus, berubah menjadi lar*a $ilari$orm.

    Hiperin$eksi atau autoin$eksi internal terjadi bila lar*a $ilari$orm

    menembus mukosa colon sebelum sampai di anus. utoin$eksi atau

    autoin$eksi eksternal terjadi bila lar*a $ilari$orm mele+ati anus dan

    menembus kulit perianal. Baik hiperin$eksi maupun autoin$eksi,

    keduanya sampai kapiler darah, kemudian masuk siklus 1 di atas,

    sehingga in$eksi cacing ini dapat berlangsung terus menerus seumur 

    hidupnya hospes.

  • 8/18/2019 MATERI PRAKTIKUM HELMINTOLOGI

    22/77

    D. MORFOLOGI

    Cacin %a0&an ( Necator americanus +an Ancylostoma duodenale)

  • 8/18/2019 MATERI PRAKTIKUM HELMINTOLOGI

    23/77

    1. CACING DE#ASA

    # 'acing de+asa putih abu#abu sampai kemerah#merahan, kedua spesies

    mirip satu sama lain, perbedaannya terutama pada cacing betina, yaitu

     N americanus menyerupai huru$ / sedangkan A duodenale menyerupaihuru$ '.

    # 'acing jantannya memiliki bursa kopulasi yaitu pelebaran membranus

    dari ujung posterior tubuh, berguna untuk memegang cacing betina pada

    +aktu kopulasi, berbentuk tubuler dengan 6rays7 di bagian dalamnya.

    Bagian anterior terdapat 6buccal capsule7 (rongga mulut).

    # %ada kloaka terdapat dua buah spikula.

    a. Necator americanus

    # Buccal capsule sempit, pada dinding *entral terdapat sepasang gigi

     pemotong berbentuk bulan sabit (6semilunar cutting plate7),

    sedangkan sepasang lagi kurang nyata terdapat pada dinding dorsal.  Cacin $an%an

    # Berukuran I#@ mm 4 ,9 mm

    # Bursa kopulasi relati*e lebar dan panjang, berbentuk agak 

     bulat, dorsal ray bercabang dua.

    # idapat dua spikula yang letaknya berdempetan serta ujungnya

     berkait.  Cacin B!%ina

    # 'acing betina berukuran @#11 mm 4 ,; mm# jung posterior tidak didapatkan spina kaudal, *ul*a terletak 

     pada bagian anterior pertengahan tubuh.

    b. Ancylostoma duodenale

    # Buccal capsule dengan & pasang gigi *entral runcing berbentuk 

    triangular dan 1 pasang gigi dorsal rudimenter.  Cacin $an%an

    # Berukuran #11 mm 4 ,> mm# Bursa kopulasi melebar seperti payung, dorsal ray tunggal,

     bercabang pada ujungnya saja. i dalam bursa kopulasi

    terdapat dua spikula (1 mm) yang letaknya berjauhan serta

    ujungnya runcing, serta kloaka.

  • 8/18/2019 MATERI PRAKTIKUM HELMINTOLOGI

    24/77

  • 8/18/2019 MATERI PRAKTIKUM HELMINTOLOGI

    25/77

    # 'acing betina, berukuran &,& mm 4 > m, esophagus silindris pada

    1A9 panjang tubuh, *ul*a pada batas 1A9 posterior dan 1A9 bagian

    tengah tubuh.

    # 'acing jantan tidak pernah ditemukan, karena setelah perka+inan,tetap tertahan di trachea.

    '. LAR6A7 a+a +a &!n%:

    # La8a R,a&+i%i40, ukuran (&#9) 4 (1;#1?) m, memiliki

    esophagus dan bulbus esophagus mengisi 1A; anterior tubuh

    # La8a Fi"ai40, stadium in$ekti$, lebih panjang dan lebih langsing

    dari lar*a rhabditi$orm, berukuran (9>#;>) 4 (9#9>) m, dengan

    esophagus panjangnya mencapai K bagian anterior tubuh tetapi tidak 

    memiliki bulbus esophagus.

    . TELUR # Hanya didapatkakn di daam tinja dengan diare berat atau setelah

     pemberian pencahar.

    # Mirip telur cacing tambang, bentuk lonjong, ukuran (>#?) 4 (9#9>)

    m, dinding tipis, di dalamnya mengandung embrio.

    E. TUGAS

     Necator americanus

    1. KLASIFIKASI

    "/ : DDDDDDDDD EM88 : DDDDDDDDD

    323 : DDDDDDDDD FCN/ : DDDDDDDDD

    '. TANDA KHAS

    DDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDD

    DDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDD

    DDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDD

    . GAMBAR A. ''8NF !NN

    B. ''8NF BC8N

  • 8/18/2019 MATERI PRAKTIKUM HELMINTOLOGI

    26/77

    KETERANGAN GAMBAR 

    DDDDDDDDDD. DDDDDDDDDD. DDDDDDDDDD.

    DDDDDDDDDD. DDDDDDDDDD. DDDDDDDDDD.

    DDDDDDDDDD. DDDDDDDDDD. DDDDDDDDDD.DDDDDDDDDD. DDDDDDDDDD. DDDDDDDDDD.

    DDDDDDDDDD. DDDDDDDDDD. DDDDDDDDDD.

     Ancylostoma duodenale

    1. KLASIFIKASI

    "/ : DDDDDDDDD EM88 : DDDDDDDDD

    323 : DDDDDDDDD FCN/ : DDDDDDDDD

    '. TANDA KHAS

    DDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDD

    DDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDD

    DDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDD

    . GAMBAR 

    A. ''8NF !NN

    B. ''8NF BC8N

    C. C2 ''8NF MBNF (/M N" "C /%C'8C/)

  • 8/18/2019 MATERI PRAKTIKUM HELMINTOLOGI

    27/77

    KETERANGAN GAMBAR 

    DDDDDDDDDD. DDDDDDDDDD. DDDDDDDDDD.

    DDDDDDDDDD. DDDDDDDDDD. DDDDDDDDDD.

    DDDDDDDDDD. DDDDDDDDDD. DDDDDDDDDD.DDDDDDDDDD. DDDDDDDDDD. DDDDDDDDDD.

    DDDDDDDDDD. DDDDDDDDDD. DDDDDDDDDD.

     Strongyloides stercoralis

    1. KLASIFIKASI

    "/ : DDDDDDDDD EM88 : DDDDDDDDD

    323 : DDDDDDDDD FCN/ : DDDDDDDDD

    '. TANDA KHAS

    DDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDD

    DDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDD

    DDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDD

    . GAMBAR 

    2J

  • 8/18/2019 MATERI PRAKTIKUM HELMINTOLOGI

    28/77

    KETERANGAN GAMBAR 

    DDDDDDDDDD. DDDDDDDDDD. DDDDDDDDDD

    .

    DDDDDDDDDD. DDDDDDDDDD. DDDDDDDDDD

    .

    DDDDDDDDDD. DDDDDDDDDD. DDDDDDDDDD

    .

    DDDDDDDDDD. DDDDDDDDDD. DDDDDDDDDD

    .

    DDDDDDDDDD. DDDDDDDDDD. DDDDDDDDDD

    .

    PRAKTIKUM HELMINTH – (KODE : PH-)

    A. MATERI PRAKTIKUM

    1.  Enterobius vermicularis (Oxyuris vermicularis, 'acing "remi)

    a. e+asa

    &. elur " Trichinella spiralis

    a. ar*a bebas, diisolasi dalam otot he+an percobaan (tikus putih).

     b. 8risan melintang lar*a di dalam otot seran lintang (kista)

    B. HABITAT DAN HOSPES

    1.  Enterobius vermicularisa. Habitat caecum dan sekitarnya yaitu appendi4, colon ascendens dan

    ileum.

     b. Hospes de$initi$ manusia, tidak membutuhkan hospes perantara" Trichinella spiralis

    a. Habitat di dalam mukosa usus, mulai dari duodenum sampai caecum.

    ar*a hidup di dalam otot seran lintang terutama otot yang bayak gerak 

    dan kaya oksigen. Misalnya otot diaphragm, masseter, intercostal, laryn4,

    lidah, otot pectoral, ekstraoculer, kuduk, deltoid, gluteus, biceps dan

    gastrocnemius

     b. uan rumah de$initi*e manusia, babi, tikus, kucing, beruang, anjing serta

     babi hutan, yang dapat bertindak sebagai tuan rumah perantara.

  • 8/18/2019 MATERI PRAKTIKUM HELMINTOLOGI

    29/77

    C. SIKLUS HIDUP

    1.  Enterobius vermicularis

    # 'acing jantan mati setelah kopulasi, cacing betina hamil, malam hari

     bermigrasi ke anus. "arena suhu di luar lebih rendah, uterus dan *agina

     berkontraksi dan telur keluar berkelompok di daerah perianal dn

     perineum. 'acing betina mati setelah bertelur. elur#telur tersembunyi

    dalam lipatan perianal sehingga jarang didapatkan di dalam tinja.

    # Beberapa jam kemudian telur telah matang dan in$ekti$, selanjutnya

    terjadi hal di ba+ah ini: utoin$eksi, daerah perianal gatal, digaruk, telur menempel pada

    tangan atau di ba+ah kuku, kemudian telur ini termakan oleh hospes

    yang sama.

    elur tersebar pada kain tempat tidur, pakaian bahkan pada debu

    dalam kamar, mengkontaminasi makanan atau minuman sehingga

    dapat mengin$eksi orang lain. /eseorang dapat pula terin$eksi dengan

    menghirup udara yang tercemar (in$eksi aerogenAper inhalasi). 2etrograd in$eksi atau retro$eksi, telah ada lar*a yang menetas setelah

    cacing betina meletakkan telur di perianal, lar*a masuk kembali ke

    usus melalui anus sehingga akan terjadi in$eksi baru.

    # elur yang tertelan menetas di duodenum, keluar lar*a untuk menjadi

    de+asa di caecum dan sekitarnya.# =aktu yang dibutuhkan sejak menelan telur in$ekti$ sampai cacing betina

    menghasilkan telur, minggu. 'acing berumur pendek, maksimum &,>

     bulan.

  • 8/18/2019 MATERI PRAKTIKUM HELMINTOLOGI

    30/77

  • 8/18/2019 MATERI PRAKTIKUM HELMINTOLOGI

    31/77

  • 8/18/2019 MATERI PRAKTIKUM HELMINTOLOGI

    32/77

    " Trichinella spiralis# 'acing jantan setelah kopulasi, mati, cacing betina menjadi besar dan

     panjang, masuk ke dalam mukosa *illi intestinal sampai sinus limpatikus.

    Hari ke lima (cacing bersi$at *i*ipar) lar*a dikeluarkan dari induknya satu persatu masuk ke dalam sinus limpatikus, terba+a aliran lim$e melalui

    duktus thoracicus masuk ke dalam aliran darah ke jantung kanan, paru#

     paru, jantung kiri kemudian tersebar ke seluruh tubuh.

    # %ada otot seran lintang, lar*a meninggalkan pembuluh darah, secara akti$ 

     bergerak di dalam serabut otot. !aringan hospes membatasi gerak lar*a

    dan dibentuk simpai hialin, lar*a melingkar, terbentuk kista yang

     berukuran ,; 4 ,&> mm, berbentuk elips. Mungkin diikuti perkapuran,

    dimulai dari simpainya.# pabila daging yang mengandung kista dimakan hospes lain, di dalam

    usus halus proksimal, otot dan dinding kista hancur, keluarlah lar*a,

    segera menembus mukosa usus untuk menjadi de+asa.# Manusia tertular cacing ini karena memakan daging babi yang

    mengandung kista dimasak kurang sempurna.

    # 'acing betina menghasilkan lar*a 1.9>#&., dapat hidup I# minggu.# 'acing ini dapat mele+ati plasenta atau melalui air susu ibu +alaupun

    sangat jarang terjadi.

  • 8/18/2019 MATERI PRAKTIKUM HELMINTOLOGI

    33/77

  • 8/18/2019 MATERI PRAKTIKUM HELMINTOLOGI

    34/77

    D. MORFOLOGI

     Enterobius vermicularis

    (Oxyuris vermicularis7 Cacin K!0i)

    1. CACING DE#ASA- 'acing de+asa, keputih#putihan. jung anterior terdapat pelebaran

    disebut ala cephalic lateral. Mulut dikelilingi tiga bibir (1 bibir dorsal

    dan & latero*entral). Bulbus esophagus terlihat jelas.

    # 'acing betina, berukuran (#19) mm 4 (,9#,>) mm, bagian posterior 0

    1A> panjang tubuh, runcing seperti duri terdiri atas jaringan hialin. Jul*a

    terletak *entral pada 1A9 bagian anterior tubuh. %ada cacing hamil,

    uterus penuh berisi telur hampir mengisi seluruh tubuh kecuali bagian

    ekor, *agina panjang menuju ke belakang. Fenitalia berpasangan(duple4) anus pada 1A9 posterior tuuh

    # 'acing jantan, berukuran (>) mm 4 (,1#,9) mm, bagian ekor tumpul,

    menggulung memiliki sebuah spikulum yang jarang terlihat.

    '. LAR6A

    # ar*a rhabditi$orm berukuran (1;#1>) 4 1 m, memiliki bulbus

    esophagus

    # /ebelum menjadi de+asa mengalami dua kali penyilihan kulit.

    . TELUR 

    # kuran (>#?) 4 (&#9) m, lonjong asimetris, satu sisi rata, sisi

    lainnya cembung.# inding telur bening, lebih tebal dari telur cacing tambang, di dalamnya

     berisi embrio yang terlipat.# /eekor cacing betina sehari dapat menghasilkan 11. telur.

    Trichinella spiralis

    1. CACING DE#ASA

  • 8/18/2019 MATERI PRAKTIKUM HELMINTOLOGI

    35/77

    Merupakan cacing kecil, bagian kepala mempunyai stylet mulut untuk 

    menembus jaringan usus atau otot. Bagian anterior langsing, mulut kecil,

    usus panjang dan sempit.

    a. Cacin 5an%an, 1,> 4 ,; mm, ujung posterior melengkung ke depandengan dua umbai berbentuk lobus. idak memiliki spikulum, diganti

    *as de$erens yang dapat dikeluarkan sebagai alat kopulasi.

    &. Cacin &!%ina, (9#;) 4 ,? mm, ujungnya posterior bulat tumpul, *ul*a

     pada 1A> anterior tubuh hanya memiliki sebuah o*arium, o*iduct dan

    uterus. Bersi$at o*o*i*i*ar seekor cacing betina menghasilkan 1.9>#

    &. lar*a.

    '. LAR6A

    # %ada +aktu lahir (#1&) 4 >,? m, bagian anterior meruncing, ujung

    tajam seperti tombak.

    # ar*a di dalam serat otot berukuran (@#1.99) 4 (9>#;) m, ususnya

    seperti usus cacing de+asa, alat reproduksi belum tumbuh lengkap, jenis

    kelaminnya sering sudah dapat dibedakan.

    . TELUR 

    # kuran &#; m, kulit telur berupa selaput tipis dimana setelah dibuahi

    akan segera menetas di dalam uterus.# ar*a keluar satu persatu melalui uterus dan *ul*a yang sempit.

    'atatan untuk mendapatkan lar*a bebas dari otot:

    # 3tot yang berlar*a diiris halus, masukkan ke dalam larutan pepsin H'l.

    # Biarkan dalam lemari pengeram (9I

  • 8/18/2019 MATERI PRAKTIKUM HELMINTOLOGI

    36/77

    DDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDD

    DDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDD

    DDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDD

    . GAMBAR 

    A. ''8NF !NN

    B. ''8NF BC8N

    C. C2 

    KETERANGAN GAMBAR 

    DDDDDDDDDD. DDDDDDDDDD. DDDDDDDDDD.

    DDDDDDDDDD. DDDDDDDDDD. DDDDDDDDDD.DDDDDDDDDD. DDDDDDDDDD. DDDDDDDDDD.DDDDDDDDDD. DDDDDDDDDD. DDDDDDDDDD.

    DDDDDDDDDD. DDDDDDDDDD. DDDDDDDDDD.

    Trichinella spiralis

    1. KLASIFIKASI

    "/ : DDDDDDDDD EM88 : DDDDDDDDD

    323 : DDDDDDDDD FCN/ : DDDDDDDDD

    '. TANDA KHAS

    DDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDD

    DDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDD

    DDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDD

  • 8/18/2019 MATERI PRAKTIKUM HELMINTOLOGI

    37/77

    . GAMBAR 

    A. 2J BCB/

    B. 2J M 33 ("8/)

    KETERANGAN GAMBAR 

    DDDDDDDDDD. DDDDDDDDDD. DDDDDDDDDD.DDDDDDDDDD. DDDDDDDDDD. DDDDDDDDDD.

    DDDDDDDDDD. DDDDDDDDDD. DDDDDDDDDD.

    DDDDDDDDDD. DDDDDDDDDD. DDDDDDDDDD.

    DDDDDDDDDD. DDDDDDDDDD. DDDDDDDDDD.

    KLAS TREMATODA

    A. KLASIFIKASI

  • 8/18/2019 MATERI PRAKTIKUM HELMINTOLOGI

    38/77

    B. MORFOLOGI UMUM

    # Badan pipih, dorsolateral bilateral simetris, seperti daun dengan ukuran

     berbeda#beda, trematoda ukuran besar dari genus  #asciola dan #aciolopsis,

    ukuran kecil genus $eterophyes dan %etagonimus.

  • 8/18/2019 MATERI PRAKTIKUM HELMINTOLOGI

    39/77

    # Badannya diliputi integumen mesenkimatus, aseluler halus sering ditumbuhi

    sisik atau duri yang tampak jelas pada bagian anterior tubuh.

    # Mempunyai & batil isap, merupakan alat melekat cacing pada tubuh hospes,

    yaitu:a. 3ral sucker (batil isap kepala), mengelilingi mulut untuk melanjutkan diri

     pada saluran pencernaan makanan b. Jentral sucker (batil isap perut, asetabulum), biasanya lebih besar dari

    oral sucker. i dekat batil isap ini ditemukan porus genitalis

    # Bagian terdalam terdapat otot dengan 9 arah serabut yaitu longitudinal, oblik 

    dan sirkuler, berguna untuk bergeraknya parasit dengan merubah bentuk 

     badan cacing# idak memiliki rongga badan dan sistem sirkulasi darah.

    # lat pencernaan dimulai dari mulut yang dikelilingi batil isap kepala,selanjutnya rongga mulut, pharyn4 yang berotot, oesophagus kemudian

     bercabang dua caeca (seperti huru$ 5 terbalik) yang berakhir buntu). 'aecum

    ada yang berupa tabung misalnya &hlonorchis sinensis, yang bercabang#

    cabang ke lateral misalnya #asciola hepatica.

    # Bersi$at herma$rodit, kecuali Schistosoma spp. lat kelamin jantan dimulai

    dari testis yang biasanya berjumlah dua buah (Shicstosoma spp., lebih dari

    dua), letaknya berdampingan atau berurutan, berbentuk bulat atau o*al

    dengan permukaan rata, berlobus atau bercabang. /ebuah o*arium, berbentuk 

     bulatAo*al permukaan rata, berlobus atau bercabang. mumnya o*arium

    sebelah anterior testis kecuali Watsonius 'atsoni( Dicrocoelium dendriticum(

    )astrodisxoides hominis, testis berada di anterior dari o*arium. "edua alat

    kelamin bermuara pada antrum genitale, ke luar melalui suatu lobang disebut

     porus genitalis yang letaknya berdekatan dengan batil isap perut. Eertilasasi

    terjadi di dalam ootype.

  • 8/18/2019 MATERI PRAKTIKUM HELMINTOLOGI

    40/77

  • 8/18/2019 MATERI PRAKTIKUM HELMINTOLOGI

    41/77

    C. SIKLUS HIDUP

    # %ada umumnya membutuhkan dua tuan rumah perantara, kecuali

    Schistosoma spp

    # elur menetas di air, keluar lar*a stadium 8 (miracidium), permukaan

    tubuhnya bersilia, berenang mencari hospes perantara 8 (keong air ta+ar)

    # %ada tuan rumah perantara 8, terjadi perubahan miracidium, sporokista, radia

    dan akhirnya cercaria. 'ercaria berenang mencari tuan rumah perantara 88.

    Banyak *ariasi perubahan yang terjadi pada tuan rumah perantara 8 ini.

    # %ada tuan rumah perantara 88 (jenis keong air ta+ar lain, ikan, udang,

    kepiting atau tumbuhan air), cercaria berubah menjadi metacercaria, berupa

    kista berdinding kuat.# Manusia terin$eksi apabila memakan hospes perantara 88 yang mengandung

    metacercaria.# Schistosoma spp., cercaria tidak menjadi metacercaria, tetapi cercaria

    menembus kulit jospes de$initi$.

    D. PEMBAGIAN TREMATODA MENURUT HABITAT

    Menurut habitatnya, trematoda dibagi dalam:1. rematoda hati:

    a.  #asciola hepatica

     b.  #asciola giganticac.  Eurythrema pancreaticum

    &. rematoda usus:

    a.  #asciolopsis bus*i

     b.  Echinostoma ilocanum9. rematoda paru#paru:

     +aragonimus 'estermani

    ;. rematoda darah:a. Schistosoma ,aponicum

     b. Schistosoma mansoni

    c. Schistosoma haematobium

    PRAKTIKUM HELMINTH – 9 (KODE : PH-9)

    A. MATERI PRAKTIKUM

    ! #asciolopsis bus*i" Echinostoma ilocanum

    B. HABITAT DAN HOSPES

  • 8/18/2019 MATERI PRAKTIKUM HELMINTOLOGI

    42/77

    1.  #asciolopsis bus*i

    a. Habitat, pada dinding duodenum dan jejunum, pada in$eksi berat sampai

     pylorus atau usus besar.

    &. Hospes de$initi$ : manusia, babi dan anjing.

    c. Hospes perantara 8 : keong air ta+ar genus $ippeutis( )yraulus(

    Segmentina

    +. Hospes perantara 88 : tumbuhan air misal Eichornia (eceng gondok) dan

     -i.ania (bambu air)

    '.  Echinostoma ilocanum

    a. Habitat, usus halus

    &. Hospes de$initi$ : manusia, tikus, burung, anjing.

    c. Hospes perantara 8 : keong air ta+ar genus $ippeutis umbilicalis(

    )yraulus convexiusculus (%hilipina dan %. !a+a), ) prashadi

    +. Hospes perantara 88 : keong air ta+ar +ila conica (%hilipina)/iviparus ,avanicus (8ndonesia)

    C. SIKLUS HIDUP

    %erbedaan pada siklus hidup terutama terjadi pada tuan rumah perantara 8.

    ! #asciolopsis bus*i%ada tuan rumah perantara 8 terjadi perubahan sebagai berikut:

    Miracidium (M), /porokista (/), 2edia 1 (21), 2edia & (2&), 'ercaria (')

    " Echinostoma ilocanum

    %ada tuan rumah perantara 8 terjadi perubahan sebagai berikut:Miracidium (M), 2edia 1 (21), 2edia & (2&), 'ercaria (')

    D. MORFOLOGI

    Fasciolopsis buski 

    1. CACING DE#ASA

    - kuran (&#I>) 4 (#&) mm, tebal (,>#9) mm, badan kecil ke arah

    kepala.

    - "has integument berduri kecil, tidak memiliki cephalic cone.- 3ral dan *entral sucker berdekatan, oral sucker ,> mm, *entral sucker 

    mm (0 ; 4 oral sucker), porus genitalis terletak sebelah depan dari

    acetabulum.

    - sus bercabang dua, langsung di belakang pharyn4

    - 'aecum tidak bercabang, panjangnya hampir pada seluruh tubuh.

  • 8/18/2019 MATERI PRAKTIKUM HELMINTOLOGI

    43/77

    - estis dua buah, bercabang letaknya berurutan di bagian belakang tubuh.

    - 3*arium di bagian depan tubuh, uterus berkelok hampir mengisi seluruh

    tubuh

    - "elenjar *itellin mengisi kedua sisi dari acetabulum ke belakang tubuh.

    '. TELUR elur menyerupai telur # hepatica, beroperkulum, ukuran (19#1;) 4 (#

    >) m, belum matang (belum mengandung embryo di dalamnya).

  • 8/18/2019 MATERI PRAKTIKUM HELMINTOLOGI

    44/77

  • 8/18/2019 MATERI PRAKTIKUM HELMINTOLOGI

    45/77

     Echinostoma ilocanum

    1. CACING DE#ASA

    - Merah abu#abu, ukuran (&,>#?,>) 4 (1#1,9>) mm, tebal (,>#,?) mm.- Bagian anterior sebagian ditutup semacam sisik.

    - jung anterior terdapat discus sirkumoral ditumbuhi & baris duri kecil,

    oral sucker letaknya terminal, diameter ,1#,1? mm, *entral sucker,

    diameter ,;#,;? mm (0 ;4 oral sucker), terletak sebelah anterior 0

     pada 1A> panjang tubuh.

    - estis berlobus dalam, letaknya berurutan pada 0 L badan, di belakang

    o*arium

    - terus berkelok terletak antara o*arium dan acetabulum.

    - "elenjar *itellin di daerah lateral, memenuhi L tubuh posterior '. TELUR 

    elur beroperkulum, ukuran (9#11?) 4 (>#?@) m, dinding tipis, belum

    matang (belum mengandung embryo di dalamnya).

  • 8/18/2019 MATERI PRAKTIKUM HELMINTOLOGI

    46/77

  • 8/18/2019 MATERI PRAKTIKUM HELMINTOLOGI

    47/77

    E. TUGAS

    Fasciolopsis buski 

    1. KLASIFIKASI

    "/ : DDDDDDDDD EM88 : DDDDDDDD

    323 : DDDDDDDDD FCN/ : DDDDDDDD

    '. TANDA KHAS

    DDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDD

    DDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDD

    DDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDD

    . GAMBAR ''8NF C=/

    KETERANGAN GAMBAR 

    DDDDDDDDDD. DDDDDDDDDD. DDDDDDDDDD.

    DDDDDDDDDD. DDDDDDDDDD. DDDDDDDDDD.DDDDDDDDDD. DDDDDDDDDD. DDDDDDDDDD.

    DDDDDDDDDD. DDDDDDDDDD. DDDDDDDDDD.

    DDDDDDDDDD. DDDDDDDDDD. DDDDDDDDDD.

     Echinostoma ilocanum

  • 8/18/2019 MATERI PRAKTIKUM HELMINTOLOGI

    48/77

    1. KLASIFIKASI

    "/ : DDDDDDDDD EM88 : DDDDDDDD.

    323 : DDDDDDDDD FCN/ : DDDDDDDD.

    '. TANDA KHASDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDD

    DDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDD

    DDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDD

    . GAMBAR 

    ''8NF C=/

    KETERANGAN GAMBAR 

    DDDDDDDDDD. DDDDDDDDDD. DDDDDDDDDD.DDDDDDDDDD. DDDDDDDDDD. DDDDDDDDDD.

    DDDDDDDDDD. DDDDDDDDDD. DDDDDDDDDD.

    DDDDDDDDDD. DDDDDDDDDD. DDDDDDDDDD.

    DDDDDDDDDD. DDDDDDDDDD. DDDDDDDDDD.KLAS CESTOIDEA

    (SUBKLAS CESTODA)

    A. KLASIFIKASI

    "las 'estoidea, yang terpenting ada dua ordo, yaitu:

  • 8/18/2019 MATERI PRAKTIKUM HELMINTOLOGI

    49/77

    1. 3rdo %seudophyllidea, untuk praktikum akan diberikan spesies: Diphyllobothrium latum

    &. 3rdo 'yclophyllidea, untuk praktikum akan diberikan spesies:

    a. Taenia saginata

     b. Taenia soliumc.  $ymenolepis nana

    d.  $ymenolepis diminuta

    e.  Echinococcus granulosus

    B. MORFOLOGI UMUM

    # Bentuk pipih memanjang seperti pipa, ber+arna putih, ditutupi kutikula

    halus di ba+ah kutikula terdapat lapisan otot sirkuler, longitudinal dan

    trans*ersal.# idak memiliki rongga tubuh, sistem sirkulasi dan sistem pencernaan

    makanan, sari makanan masuk ke dalam rongga tubuh parasit secara osmose.# T&,7 terdiri atas 9 bagian yaitu:

    a. Bagian kepala (scole4) berbentuk bulat atau lonjong, dilengkapi alat isap

    (sucker) disertai dengantanpa rostellum denganAtanpa kaitan, ber$ungsi

    melekatkan diri pada hospes.

     b. Bagian leher, merupakan bagian sempit yang terus tumbuh (-one

     proli$erasi) membentuk proglottid baru.c. Bagian badan disebut strobilla dibentuk oleh segmen#segmen disebut

     proglottid. %roglottid dari proksimal ke distal memiliki kematangan

     berlainan, makin ke distal makin matang, ada tiga macam proglottid: 8mmatur, belum matang, belum nampak alat kelamin

    Mature, matang, sudah ditemukan alat kelamin jantan dan betina

    lengkap. Fra*id (hamil), proglottid dipenuhi telur yaitu proglottid di bagian

    distal# K!"a0in7 herma$rodit, alat kelamin akan jelas pada proglottid yang matang

    # K!"a0in 5an%an  dimulai dari testis dengan jumlah berbeda untuk tiap

    spesies, ke *as de$$erens, *as de$$erens berkelok#kelok sampai ke cirrus yaitu

    alat yang terdiri dari otot terbungkus dalam kantung cirrus, digunakan untuk 

    memasukkan ke dalam *agina, akhirnya bersama#sama *agina bermuara pada

    atrium genitalia

    # K!"a0in &!%ina  dimulai dari o*arium, biasanya terdiri atas lobi terletak 

     posterior dari o*iduct, ke ootype (tempat telur dibuahi), ke uterus. %ada

  • 8/18/2019 MATERI PRAKTIKUM HELMINTOLOGI

    50/77

     beberapa spesies (ordo %seudophyllidea) berakhir pada porus uterinus yang

    merupakan tempat keluar telur, sedangkan pada ordo 'yclophyllidea tidak 

    memiliki lobang ini sehingga keluarnya telur dengan pecahnya proglottid.

    ari ootype ini pula terdapat cabang menuju *agina, berkahir pada atrium

    genitalis bersama#sama dengan kelamin jantan. erdapat kelenjar tambahan

     berupa kelenjar Jitellina dan kelenjar Mehlis yang bermuara pada ootype.

    # Si/%!0 !/!%i/, terdiri atas kanalis ekskretorius yang berjalan

    memanjang pada bagian lateral segmen mulai dari scole4 sampai dengan

     proglottid terakhir. !uga terdapat kanalis ekskretorius yang berjalan melintang

     pada bagian posterior dari tiap proglottid.# Si/%!0 /*aa4 , terdiri dari ganglion pada scole4, syara$ longitudinal berjalan

    dari scole4 ke tiap#tiap proglottid pada sisi lateral (lateral ner*e) dihubungkan

    dengan syara$ trans*ersal.

    C. SIKLUS HIDUP

    # /ebagian besar klas 'estoidea dalam siklus hidupnya membutuhkan tuan

    rumah perantara, kecuali $ymenolepis nana.

    # "las 'estoidea ini pada dasarnya memiliki tiga stadium yaitu telur, lar*a,

    dan de+asa. ar*a pada ordo 'yclophyllidea berbentuk kista yaitu

    cysticercus, cysticercoid, coenurus dan kista hydatid sedangkan pada

    %seudophyllidea berbentuk solid yaitu lar*a procercoid yang akan berubah

    menjadi lar*a plerocercoiddd (sparganum).

    D. PERBEDAAN ORDO PSEUDOPHLLIDEA DAN CCLOPHLLIDEA

    abel 1. %erbedaan ordo %seudophyllidea dan 'yclophyllidea

    O+ P/!+3,*""i+!a O+ C*c"3,*""i+!a

    /cole4 onjong, & alat isap

    memanjang berupa lekukan

    disebut bothrium

    Bulat, dengan ; alat isap

     bulat seperti mangkok 

    terus Melingkar#lingkar     • /eperti kantong atau

  • 8/18/2019 MATERI PRAKTIKUM HELMINTOLOGI

    51/77

    • Bercabang#cabang%orus uterinus da, di *entral proglottid idak memiliki

    %orus genitalis da, dekat porus uterinus da, di lateral proglottid

    "elenjar Jitellin ersebar pada proglottid erkumpul

    elur   •

    Memiliki operculum• Banyak kuning telur,

     perlu pematangan di luar

    hospes

    idak memilikioperculum

    • /edikit kuning telur,

    sudah berkembang dalam

    uterus

    Cmbryo Berambut getar (untuk

     berenang) disebut

    coracidium

    idak berambut getar 

    ar*a /olid, disebut lar*a

     procercoid, berubah menjadi

     plerocercoid

    "istik, berupa gelembung,

     bagian dalam berisi cairan.

    da ; macam lar*a:1) 'ysticercus

    &) 'ystocercoid

    9) 'oenurus

    ;) "ista hydatid

    E. PEMBAGIAN CESTOIDEA

    # Habitat 'estoidea umumnya pada saluran pencernaan makanan, sehinggatelur keluar bersama tinja hospes de$initi$.

    # %embagian 'estoidea secara klinis, ada yang didasarkan atas terjadinya

    kelainan akibat oleh cacing de+asa ataupun lar*a, sehingga dibagi atas:1. 'estoda intestinal, gangguan atau kelainan akibat cacing de+asa

    &. 'estoda ekstraintestinal, gangguan atau kelainan akibat lar*a cestoda

  • 8/18/2019 MATERI PRAKTIKUM HELMINTOLOGI

    52/77

  • 8/18/2019 MATERI PRAKTIKUM HELMINTOLOGI

    53/77

  • 8/18/2019 MATERI PRAKTIKUM HELMINTOLOGI

    54/77

  • 8/18/2019 MATERI PRAKTIKUM HELMINTOLOGI

    55/77

  • 8/18/2019 MATERI PRAKTIKUM HELMINTOLOGI

    56/77

    PRAKTIKUM HELMINTH -; (KODE : PH-;)

    A. MATERI PRAKTIKUM

    1.  Diphyllobothrium latuma. %roglottid

    &. /parganum

    '.  $ymenolepis nana proglottid

    .  $ymenolepis diminuta proglottid

  • 8/18/2019 MATERI PRAKTIKUM HELMINTOLOGI

    57/77

    # Hospes perantara dimakan ikan air ta+ar, lar*a masuk ke dalam rongga

     badan, ke otot dalam +aktu I#9 hari, dibentuk lar*a stadium 888 disebut

    lar*a plerocercoid atau sparganum

    # Manusia terin$eksi apabila ikan yang mengandung lar*a dimakan mentahatau kurang matang, lar*a melekatkan kepalanya pada mukosa usus dan

    akan tumbuh 9 proglottid perhari sampai menjadi de+asa, dibutuhkan

    +aktu 9#> minggu. alam >#? minggu cacing muda dapat menghasilkan

    telur, dapat hidup di dalam tubuh hospes 0 & tahun." $ymenolepis nana

    # Manusia tertular apabila memakan telur cacing, onchosper keluar di usus

    halus, menembus *illi usus, kaitnya hilang dalam ; hari menjadi lar*a

    cysticercoid di tunica propria usus halus.# "emudian kembali ke lumen usus, menjadi de+asa dalam +aktu &

    minggu. alam 9 hari setelah in$eksi, dapat ditemukan telur dalam tinja

    hospes.

    # "adang#kadang telur menetas di dalam lumen usus, onchosper menembus

    *illi dan lingkaran hidupnya akan berulang. 'ara in$eksi yang demikian

    disebut autoin$eksi interna yang dapat memperberat in$eksi.1 $ymenolepis diminuta

    # i dalam tubuh hospes perantara, embrio keluar dari telurnya

     berkembang menjadi cysticercoid.- Manusia terin$eksi apabila secara kebetulan menelan hospes perantara.

    ar*a keluar dan menempel pada mukosa usus untuk menjadi de+asa

    dalam 1#& hari.

    D. MORFOLOGI

     iphyllobothrium latum

    1. CACING DE#ASA

    # Ber+arna kuning gading atau kuning abu#abu

    # %anjang cacing de+asa 9#1 meter, terdiri 9.#;. proglottid.

    # /cole4 lonjong seperti sendok, berukuran &,> 4 1 mm dengan dua buah

     bothria yang dalam pada bagian *entral dan dorsal.

    # %roglottid matang, ukuran lebar melebihi ukuran panjangnya, prakti

    dipenuhi organ reproduksi, testis berjumlah banyak, kecil terletak dikedua

  • 8/18/2019 MATERI PRAKTIKUM HELMINTOLOGI

    58/77

    sisi lateral pada bagian dorsal proglottid 3*arium pada 1A9 posterior 

     proglottid, terletak di *entral,khas berlobus dua simeteris, uterus terletak 

    di bagian tengah, seperti bunga (rosettelike), terbuka melalui porus

    uterinus yang terletak pada garis mid*entral.# %roglottid gra*id, uterus melingkar ditengah proglottid, dipenuhi telur,

    terlihat seperti kembang

    '. TELUR 

    # Ber+arna kuning coklat, berbentuk o*al, ukuran (>#I?) 4 (;#>1) m

    atau sekitar ?? 4 ;; m, mempunyai selapis kulit telur tipis dengan

    operkulum pada satu kutub yang kurang jelas, penebalan kulit telur pada

    kutub lainnya berbentuk tonjolan, di dalamnya berisi sel telur, embrio

     bersilia disebut corasidium# /etiap hari dikeluarkan oleh satu proglottid sebanyak 1.. telur.

    . LAR6A

    # alam lambung tuan rumah perantara 8, akan kehilangan silia, terbentuk 

    lar*a procercoid. alam 1 hospes perantara biasanya hanya tumbuh 1#&

    lar*a

    La8a 3c!ci+7 ukuran >>#>> m, terdapat lekukan pada bagian

    kepala menyerupai mangkuk, sedangkan pada bagian belakang terdapat

     benjolan (cercomer) dengan tiga pasang kaitan# alam otot tuan rumah perantara 88, terbentuk lar*a plerocercoid

    (sparganum), dalam tubuh ikan dapat tumbuh beberapa lar*a.

    La8a 3"!c!ci+ (/3aan0)7 berupa lar*a yang panjang berukuran

    (1#&) 4 () mm, pada ujung anterior terjadi e*aginasi sedangkan

     badannya berkontraksi sehingga memberi gambaran pseudosegmentasi.

    ar*a ini terletak bebas dalam otot atau organ lain dari ikan.

  • 8/18/2019 MATERI PRAKTIKUM HELMINTOLOGI

    59/77

  • 8/18/2019 MATERI PRAKTIKUM HELMINTOLOGI

    60/77

  • 8/18/2019 MATERI PRAKTIKUM HELMINTOLOGI

    61/77

     !ymenolepis nana

    1. CACING DE#ASA

    # 'acing pita pendek dengan ukuran (&>#;) 4 (,1#,>) mm dengan & buah proglottid.

    # /koleks bulat kecil dengan ; batil isap seperti mangkok memiliki

    rostelum pendek dan re$raktil, berkait kecil dalam satu baris. Bagian

    lehernya panjang, kurus.

    # %roglotid matang lebarnya kira#kira ;4 panjangnya dengan porus genital

    unilateral

    # %roglottid gra*id, uterusnya berbentuk kantong, berisi #1 butir telur.

    '. TELUR 

    # Berbentuk o*al atau bulat dengan ukuran ;I 4 9I m, memiliki duamembran yang melindungi embrio heksakan di dalamnya.

    # %ada membran sebelah dalam di kedua kutubnya terdapat dua buah

     penebalan dimana keluar ;# $ilamen halus.

     !ymenolepis diminuta

    1. CACING DE#ASA

    # ebih besar daripada $nana, ukuran (1#?) 4 ( 9#>) mm, memiliki #

    1 proglotid

    # /cole4 bulat dengan ; batil isap kecil seperti ca+an, memiliki rostelum

    tanpa kait. %anjang proglotid , mm lebar &,> mm, memiliki 9 testis

     berbentuk bulat. %roglottid gra*id berbentuk kantong berisi telur yang

     berkelompok.

    '. TELUR 

    # gak bulat, kuning atau kuning coklat, berukuran: > 4 ? m,

    mengandung onchosphere yang berukuran & 4 9> m yang memiliki 9

     pasang kaitan

    # %ada membran sebelah dalam di kedua kutub tidak ditemukan $ilament

    # alam air tahan ? bulan, tahan kekeringan, kebusukan, bahan kimia, akan

    tetapi mati diatas ?

  • 8/18/2019 MATERI PRAKTIKUM HELMINTOLOGI

    62/77

    E. TUGAS

     iphyllobothrium latum

    1. KLASIFIKASI

  • 8/18/2019 MATERI PRAKTIKUM HELMINTOLOGI

    63/77

    "/ : DDDDDDDDD EM88 : DDDDDDDD323 : DDDDDDDDD FCN/ : DDDDDDDD

    '. TANDA KHAS

    DDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDD

    DDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDD

    . GAMBAR 

    . %23F38B. /%2FNM

    KETERANGAN GAMBAR 

    DDDDDDDDDD. DDDDDDDDDD. DDDDDDDDDD.

    DDDDDDDDDD. DDDDDDDDDD. DDDDDDDDDD.DDDDDDDDDD. DDDDDDDDDD. DDDDDDDDDD.

    DDDDDDDDDD. DDDDDDDDDD. DDDDDDDDDD.

    DDDDDDDDDD. DDDDDDDDDD. DDDDDDDDDD.

     !ymenolepis nana

    1. KLASIFIKASI

    "/ : DDDDDDDDD EM88 : DDDDDDDD

    323 : DDDDDDDDD FCN/ : DDDDDDDD

    '. TANDA KHAS

  • 8/18/2019 MATERI PRAKTIKUM HELMINTOLOGI

    64/77

    DDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDD

    DDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDD

    DDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDD

    . GAMBAR 

    . %23F38

    B. C2 

    KETERANGAN GAMBAR 

    DDDDDDDDDD. DDDDDDDDDD. DDDDDDDDDD.DDDDDDDDDD. DDDDDDDDDD. DDDDDDDDDD.

    DDDDDDDDDD. DDDDDDDDDD. DDDDDDDDDD.

    DDDDDDDDDD. DDDDDDDDDD. DDDDDDDDDD.

    DDDDDDDDDD. DDDDDDDDDD. DDDDDDDDDD.

     !ymenolepis diminuta

    1. KLASIFIKASI

    "/ : DDDDDDDDD EM88 : DDDDDDDD

    323 : DDDDDDDDD FCN/ : DDDDDDDD

    '. TANDA KHAS

    DDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDD

    DDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDD

    DDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDD

  • 8/18/2019 MATERI PRAKTIKUM HELMINTOLOGI

    65/77

    . GAMBAR 

    . %23F38

    B. C2 

    KETERANGAN GAMBAR 

    DDDDDDDDDD. DDDDDDDDDD. DDDDDDDDDD.DDDDDDDDDD. DDDDDDDDDD. DDDDDDDDDD.

    DDDDDDDDDD. DDDDDDDDDD. DDDDDDDDDD.

    DDDDDDDDDD. DDDDDDDDDD. DDDDDDDDDD.DDDDDDDDDD. DDDDDDDDDD. DDDDDDDDDD.

    PRAKTIKUM HELMINTH – = (KODE : PH-=)

    A. MATERI PRAKTIKUM

    1. Taenia saginata proglottid

    &. Taenia solium proglottid9. Taenia spp. elur 

    ;. 'ysticercus

    >.  Echinococcus granulosus scole4

    B. HABITAT DAN HOSPES

    1. Taenia saginata

    a. Habitat, jejunum bagian atas, dapat hidup sampai &> tahun, biasanya

    hanya ditemukan 1 ekor cacing de+asa.

     b. Hospes de$initi$ tunggal manusia

  • 8/18/2019 MATERI PRAKTIKUM HELMINTOLOGI

    66/77

    c. Hospes perantara sapi serta binatang herbi*ore lain, ditemukan lar*a

    disebut cycitercus bo*is pada otot masseter, paha belakang, kelosa serta

    otot lainnya.

    " Taenia soliuma. Habitat : jejunum bagian atas, dapat hidup sampai &> tahun, biasanya

    ditemukan hanya satu ekor cacing de+asa, tidak pernah dilaporkan

     jumlah lebih &> ekor.

     b. Hospes de$initi$ tunggal manusia

    c. Hospes perantara babi, babi hutan dan beruang, jarang ditemukan pada

    kambing, rusa, anjing dan kucing, ditemukan lar*a disebut cysticercus

    cellulosae yang jernih, berukuran 1 4 > mm. ar*a terdapat pada otot

    lidah, masseter, diaphragm dan jantung. apat pula menyerang hati,

    ginjal, paru#paru, otak dan mata.

    1 Echinococcus granulosus

    a. Habitat : usus halus b. Hospes de$initi$ anjing, anjing hutan, jarang pada kucing, dapat hidup >

     bulan sampai 1 tahun

    c. Hospes perantara kambing, lembu serta binatang piaraan lainnya.d. Manusia bertindak sebagai hospes paratenik, lar*anya (kista hydatid)

    ditemukan pada berbagai organ tubuh.

    C. SIKLUS HIDUP

    ! Taenia saginata

    # elur in$ekti$ bila termakan hospes perantara bersama rumput atau tanah

    yang terkontamisai tinja manusia yang mengandung telur, karena

     pengaruh cairan lambung serta cairan usus, dalam 1#; menit telur 

    menetas, keluar heksakan embrio, menembus dinding usus masuk ke

    kapiler darah atau saluran limph, sampai ke otot masseter, pterygoid,

    otot pundak dan kaki belakang akan tumbuh lar*a cysticercus bo*is

    dalam 1> minggu.

  • 8/18/2019 MATERI PRAKTIKUM HELMINTOLOGI

    67/77

    # pabila otot tadi dimakan manusia, cysticercus bo*is mengadakan

    e*aginasi, protoscoleks melekat pada mukosa usus, membutuhkan #1

    minggu untuk menjadi cacing de+asa. Biasanya seseorang diin$eksi

    oleh 1 cacing de+asa." Taenia solium

    # elur in$ekti$ bila termakan hospes perantara, keluar onchosper,

    menembus dinding usus karena ? kaitan serta -at lisis yang dihasilkan

    lar*a ini, menuju *enul mesentrik, terba+a aliran darah ke seluruh

    tubuh, sampai di otot, dalam ?#I hari membentuk cysticercus

    cellulosae.

    # Manusia terin$eksi bila memakan daging babi mengandung lar*a yang

    dimasak kurang sempurna. ar*a akan dilepaskan di dalam usus halus,melekatkan bagian scole4nya pada mukosa usus kemudian menjadi

    de+asa, membutuhkan +aktu >#1& minggu.

    # Taenia solium  dan Taenia saginata biasa terdapat bersama#sama pada

    seorang penderita.

    1 Echinococcus granulosus

    # apat hidup > bulan, kadang#kadang dapat sampai 1 tahun. %ada anjing,

    tidak menimbulkan gangguan, lar*anya (kista hydatid) dapat

    menimbulkan gangguan bagi hospes perantara termasuk manusia, terjadi

    karena memakan telur yang berada di dalam tinja anjing

    mengkontaminasi makanan. Cmbrio keluar menembus usus, masuk 

    salura lim$e dan aliran darah, sampai organ#organ tubuh seperti hati,

     paru#paru, otot, ginjal, limpa, otak, tulang dan sebagainya, tumbuh

    menjadi kista hydatid, berukuran 1 mm dalam 1 bulan, 1#> mm dalam

    > bulan. "ista hydatid dalam tubuh manusia dapat mencapai diameter &

    cm biasanya berbentuk bulat dengan dinding & lapis, terdiri atas: "utikulum, lapisan luar yang tebalnya 1 mm

    Membran germinati*um, lapisan tipis yang terus tumbuh.

    D. MORFOLOGI

    Taenia saginata

  • 8/18/2019 MATERI PRAKTIKUM HELMINTOLOGI

    68/77

    1. CACING DE#ASA

    # %anjangnya > meter (;#1) meter, dapat sampai &> meter atau lebih,

    lebih panjang dari . solium karena lebih banyak memiliki proglottid

    dengan ukuran lebih panjang. Memiliki 1.#&. proglottid pada satusaat.

    # /cole4 berdiameter 1,>#& mm dengan ; batil isap yang meyerupai

    mangkuk (,I#, mm), tidak memiliki rostelum tanpa kait

    # kuran proglottid matang lebarnya 1& mm, sedangkan gra*id (1?#&) 4

    (>#I) mm, testis & kali lebih banyaj dari T solium yaitu 9#; buah# terus bercabang 1>#9 pasang, tidak memiliki porus uterinus,

    sedangkan porus genitalis di pinggir proglottid.# iap hari dilepaskan @ progolttid, tiap proglottid berisi .#1.

    telur matang (mengandung oncosphere).. %roglottid dilepaskan satu

     persatu, bergerak sendiri keluar anus. i luar, proglottid berkontraksi

    memeras cairan, isi proglottid serta telur. %roglotid matang lebarnya

    sedikit lebih pendek daripada panjangnya

    '. TELUR 

    # elur T saginata tidak dapat dibedakan dengan telur T solium.

    # Cmbriopor bergaris radier, ukuran (9#;) 4 (&#9) m, mengelilingi

    embrio heksakan.

    . LAR6A (CSTICERCUS BO6IS)

    # Berukuran > 4 @ mm, berbentuk o*al, merah muda# Memiliki scole4 dengan ; buah batil isap yang melipat ke dalam

    (in*aginasi).

    # alam 1 tahun dapat mengalami degenerasi dan kalsi$ikasi

    Taenia solium

    1. CACING DE#ASA

    # %anjangnya meter, dapat mencapai I meter, memakan isi usus,

     proglottid #1. buah.

    # /cole4 berbentuk globuler berdiameter 1 mm, empat batil isap (diameter 

    ,> mm) berbentuk ca+an memiliki rostelum dengan dua deretan kait

     berjumlah &>#9 buah.

  • 8/18/2019 MATERI PRAKTIKUM HELMINTOLOGI

    69/77

    # %roglottid immatur lebar lebih panjang dari panjangnya, matur hampir 

    sama, sedangkan yang hamil panjangnya lebih panjang dari lebar, 0

     panjang & 4 lebarnya.

    # %ada proglottid matang, porus genitalis di sebelah lateral proglottid# %ada proglottid gra*id uterus bercabang I#19 pada tiap sisi, o*arium

     pada 1A9 posterior proglottid, berlobus 9 masing#masing & lobus simetris

    kiri#kanan, 1 lobus yang menghubungkan keduanya. estis mempunyai

    1>#& $olikel tersebar pada bagian posterior. %roglottid gra*id

    dilepaskan berkelompok >#? segemen, tidak akti$ keluar dari anus.

    /etiap proglottid dapat menghasilkan 9.#>. telur.

    '. TELUR 

    # elur tidak dapat dibedakan dengan telur T saginata(  berbentuk sperik 

    atau subsperik, berdiameter (91#;9) m, dinding tebal.

    # Menetasnya telur hanya terjadi pada saat telur tersebut kontak dengan

    cairan lambung.

    . LAR6A (CSTICERCUS CELLULOSAE)

    # Berukuran > 4 (#1) mm, terdapat banyak sampai beribu#ribu di dalam

     jaringan manusia

    # 5ang paling sering diserang otak dan otot seran lintang antara lain otot

    lidah, masseter, dia$ragma, otot jantung, kadang#kadang hati, ginjal,

     paru#paru dan mata

    # ar*a ini akan diliputi jaringan ikat hospes membentuk semacam kista,

    dapat bertahan > tahun, untuk kemudian terjadi degenerasi diikuti

     pengapuran# Bila lokasi kista pada mata atau otak, dapat menimbulkan gejala yang

    serius

     Echinococcus granulosus

    1. CACING DE#ASA

    # %anjang 9# mm, merupakan cacing pita ukuran kecil# /cole4 bulat dengan empat buah batil isap, menonjol, dilengkapi

    rostelum berkait dalam dua baris, berjumlah 9#9? buah.

  • 8/18/2019 MATERI PRAKTIKUM HELMINTOLOGI

    70/77

    # %roglottid hanya 9 buah, yang proksimal merupakan proglottid immatur,

    yang kedua proglottid matang, ujung distal proglottid gra*id yang diisi

    lebih kurang > butir telur di dalam uterus yang berada di tengah tubuh

    dan memiliki 1> buah cabang.'. TELUR 

    # elur menyerupai telur Taenia lainnya dengan ukuran 9#9I m.

    . LAR6A (KISTA HDATID)

    # %aling sering terjadi pada hati tetapi dapat pula pada paru#paru, otot,

    ginjal, limpa, mata, otak, jantung, tulang.# da dua type kista hydatid:

    "ista unilokuler 

    "ista osseous

    a. "ista unilokuler:

    •umbuh perlahan bertahun#tahun, bila tidak tertahan, tumbuh

    sempurna berbentuk speris, diameter 1#1 cm, terdiri atas bagian#

     bagian:

    1. "utikula, lapiran luar untuk melindungi bagian dalam, terdiri

    dari membran hyalin yang berlapis#lapis (laminated

    membrane), tidak bernukleus, tebalnya 1 mm. Bersi$at elastis,

     berguna untuk masuknya bahan makanan.&. apisan germinal, lapisan dalam, bernukleus, tebalnya &&>

    m, lapisan yang terus tumbuh. Bagian dalam membentuk  penonjolan berupa brood capsule, di dalamnya terjadi

     penonjolan menjadi scolices.

    9. 'airan hydatid, ber+arna coklat kekuning#kuningan,

    menyebabkan peregangan kedua lapisan di atas.

    ;. Brood capsule, bagian kista yang hanya memiliki lapisan

    germinal, berisi scolices.>. nak kista (daughter cyst), bagian kista yang bagian#bagiannya

    sama dengan kista induk.

    • Bila kapsul pecah scolices lepas, masuk ke dalam cairan hydatid

    membentuk hydatid sand.

    • "ista hydatid yang tidak mengandung brood capsule dan scolices,

    disebut kista steril atau acephalocyst.

  • 8/18/2019 MATERI PRAKTIKUM HELMINTOLOGI

    71/77

    • iperkirakan 1 kista $ertile berisi &.. scolices, bila termakan

    anjing, dalam I minggu menghasilkan cacing de+asa yang sangat

     banyak.

     b. "ista osseous :• %aling sering terjadi pada ujung atas tulang panjang, tulang ileum,

    *ertebrae dan tulang iga.

    • "ista hydatid tumbuh mengikuti kanal#kanal dalam tulang,

    menimbulkan erosi jaringan tulang, erosi ke dalam ca*um

    medularis, jaringan tulang perlahan#lahan diganti oleh kista kecil

    dengan sedikit atau tanpa cairan, tanpa scolices di dalamnya.

  • 8/18/2019 MATERI PRAKTIKUM HELMINTOLOGI

    72/77

  • 8/18/2019 MATERI PRAKTIKUM HELMINTOLOGI

    73/77

  • 8/18/2019 MATERI PRAKTIKUM HELMINTOLOGI

    74/77

  • 8/18/2019 MATERI PRAKTIKUM HELMINTOLOGI

    75/77

    E. TUGAS

    Taenia saginata

    1. KLASIFIKASI

    "/ : DDDDDDDDD EM88 : DDDDDDDD

    323 : DDDDDDDDD FCN/ : DDDDDDDD

    '. TANDA KHAS

    DDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDD

    DDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDD

    DDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDD

    . GAMBAR . ''8NF C=/ (%23F38)

    B. C2 Taenia spp

    KETERANGAN GAMBAR 

    DDDDDDDDDD. DDDDDDDDDD. DDDDDDDDDD.

    DDDDDDDDDD. DDDDDDDDDD. DDDDDDDDDD.

    DDDDDDDDDD. DDDDDDDDDD. DDDDDDDDDD.DDDDDDDDDD. DDDDDDDDDD. DDDDDDDDDD.

    DDDDDDDDDD. DDDDDDDDDD. DDDDDDDDDD.

    Taenia solium

    1. KLASIFIKASI

  • 8/18/2019 MATERI PRAKTIKUM HELMINTOLOGI

    76/77

    "/ : DDDDDDDDD EM88 : DDDDDDDD323 : DDDDDDDDD FCN/ : DDDDDDDD

    '. TANDA KHAS

    DDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDD

    DDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDD

    . GAMBAR 

    . ''8NF C=/ %23F38B. 2J ('5/8'C2'/ 'C3/C)

    KETERANGAN GAMBAR 

    DDDDDDDDDD. DDDDDDDDDD. DDDDDDDDDD.DDDDDDDDDD. DDDDDDDDDD. DDDDDDDDDD.

    DDDDDDDDDD. DDDDDDDDDD. DDDDDDDDDD.

    DDDDDDDDDD. DDDDDDDDDD. DDDDDDDDDD.DDDDDDDDDD. DDDDDDDDDD. DDDDDDDDDD.

     Echinococcus granulosus

    1. KLASIFIKASI

    "/ : DDDDDDDDD EM88 : DDDDDDDD323 : DDDDDDDDD FCN/ : DDDDDDDD

    '. TANDA KHAS

  • 8/18/2019 MATERI PRAKTIKUM HELMINTOLOGI

    77/77

    DDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDD

    DDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDD

    DDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDD

    . GAMBAR 

    /'3C

    KETERANGAN GAMBAR 

    DDDDDDDDDD. DDDDDDDDDD. DDDDDDDDDD.DDDDDDDDDD. DDDDDDDDDD. DDDDDDDDDD.

    DDDDDDDDDD. DDDDDDDDDD. DDDDDDDDDD.

    DDDDDDDDDD. DDDDDDDDDD. DDDDDDDDDD.DDDDDDDDDD. DDDDDDDDDD. DDDDDDDDDD.