Materi Pleno

6
Materi Pleno SKENARIO 3 Bagian-bagian pada gaster 1. Pars superior duodenum. Terletak pada bidang transpilorik dan hamper selalu ditutupi oleh peritoneum. Pars superior duodenum dimulai dari pylorus menuju ke belakang dan berahkir pada flexura duodenalis superior. Pada bagian posterior inferiornya lapisan peritoneum nya menutupi caput pancreas. 2. Pars descendes duodenum. Bermula pada flexura duodenalis superior. Pada bagian superiornya terletak setinggi vertebra Lumbal1 dan terbentang ke vertebra lumbalis ketiga sebelum bersatu dengan bagian ketiga duodenum. Pada dinding medial, terdapat ductus choleoduchus dan ductus pancreaticus utama masuk melalui papilla vater. 3. Pars inferior duodenum. Terletak setinggi vertebra L3 4. Pars ascendens duodenum terletak di anterior kiri aorta. Ia berjalan superior terhadap tingkat vertebra lumbalis kedua dan kemudian membelok ke anterior dan kaudal. Pada tempat ini dia terfiksasi oleh ligamentum treitz (perluasan crus dextrum diaphragm) dan berlanjut sebagai jejunum. Skenario 2 Makro Hepar: 1. Pada klasifikasi anatomis , lobus kanan terdiri dari lobus kaudatus dan kuadratus. Akan tetapi, secara fungsional lobus kaudatus dan sebagian besar lobus kuadratus merupakan bagian dari lobus kiri karena mendapat darah dari a. hepatika sinistra dan aliran empedunya menuju ke duktus hepatika sinistra. 2. Oleh karenanya, klasifikasi fungsional hepar menyatakan bahwa batas antara lobus kanan dan kiri terletak pada bidang vertical yang berjalan ke posterior dari kandung empedu menuju v. cava inferior. 2 3. Hepar dibagi menjadi lobus kanan yang lebih besar dan kiri yang lebih kecil yang dipidahkan oleh lig.falciforme di sebelah ventral. Lig.falciforme berlanjut sebagai lig.coronarium yang kemudian menjadi lig.triangulare dextrum dan sinistrum yang menghubungkan diaphragma. Lig.triangulare sinistrum berlanjut menjadi appendix fibrosa hepatis. Tepi bebas lig.falciforme mengandung lig.teres hepatis. Kedua ligamentum ini berhubungan dengan dinding abdomen ventral. 1 Mikro Hepar: 1. Pada hati tersusun dari sel-sel hati yang disebut hepatosit. Hepatosit-hepatosit hati berkumpul membentuk lobulus hati kecil yang heksagonal. Setiap lobulus memiliki suatu venula yang disebut vena

description

stape

Transcript of Materi Pleno

Page 1: Materi Pleno

Materi Pleno

SKENARIO 3

Bagian-bagian pada gaster1. Pars superior duodenum. Terletak pada bidang transpilorik dan hamper selalu ditutupi oleh peritoneum. Pars

superior duodenum dimulai dari pylorus menuju ke belakang dan berahkir pada flexura duodenalis superior. Pada bagian posterior inferiornya lapisan peritoneum nya menutupi caput pancreas.

2. Pars descendes duodenum. Bermula pada flexura duodenalis superior. Pada bagian superiornya terletak setinggi vertebra Lumbal1 dan terbentang ke vertebra lumbalis ketiga sebelum bersatu dengan bagian ketiga duodenum. Pada dinding medial, terdapat ductus choleoduchus dan ductus pancreaticus utama masuk melalui papilla vater.

3. Pars inferior duodenum. Terletak setinggi vertebra L34. Pars ascendens duodenum terletak di anterior kiri aorta. Ia berjalan superior terhadap tingkat vertebra lumbalis

kedua dan kemudian membelok ke anterior dan kaudal. Pada tempat ini dia terfiksasi oleh ligamentum treitz

(perluasan crus dextrum diaphragm) dan berlanjut sebagai jejunum.

Skenario 2

Makro Hepar:

1. Pada klasifikasi anatomis , lobus kanan terdiri dari lobus kaudatus dan kuadratus. Akan tetapi, secara

fungsional lobus kaudatus dan sebagian besar lobus kuadratus merupakan bagian dari lobus kiri karena

mendapat darah dari a. hepatika sinistra dan aliran empedunya menuju ke duktus hepatika sinistra.

2. Oleh karenanya, klasifikasi fungsional hepar menyatakan bahwa batas antara lobus kanan dan kiri

terletak pada bidang vertical yang berjalan ke posterior dari kandung empedu menuju v. cava inferior.2

3. Hepar dibagi menjadi lobus kanan yang lebih besar dan kiri yang lebih kecil yang dipidahkan oleh

lig.falciforme di sebelah ventral. Lig.falciforme berlanjut sebagai lig.coronarium yang kemudian

menjadi lig.triangulare dextrum dan sinistrum yang menghubungkan diaphragma. Lig.triangulare

sinistrum berlanjut menjadi appendix fibrosa hepatis. Tepi bebas lig.falciforme mengandung lig.teres

hepatis. Kedua ligamentum ini berhubungan dengan dinding abdomen ventral.1

Mikro Hepar:

1. Pada hati tersusun dari sel-sel hati yang disebut hepatosit. Hepatosit-hepatosit hati berkumpul

membentuk lobulus hati kecil yang heksagonal. Setiap lobulus memiliki suatu venula yang disebut vena

sentral di bagian pusatnya (cabang v. porta), arteriol (cabang a. hepatica), dan duktus epitel kuboid

(cabang sistem duktus biliaris).8

Perdarahan Hepar:

1. Pembuluh-pembuluh darah yang mengalirkan darah ke hepar adalah arteria hepatica propria (30%) dan vena

portae hepatis (70%). Arteria hepatica propria membawa darah yang kaya oksigen ke hepar, dan vena porta

membawa darah yang kaya akan hasil metabolisme pencernaan yang diabsorbsi dari tractus gastrointestinalis.

Darah arteria dan vena dialirkan ke vena centralis masing-masing lobuli hepatis melalui sinusoid hepar. Venae

centrales mengalirkan darah ke vena hepatica dextra dan sinistra, dan vena- vena ini meninggalkan pars

posterior hepar dan bermuara langsung ke dalam vena cava inferior.

Makro Pancreas

1. Pancreas merupakan kelenjar eksokrin dan endokrin. Bagian eksokrin kelenjar menghasilkan sekret yang

mengandung enzim-enzim yang dapat menghidrolisis protein, lemak, dan karbohidrat.

2. Caput pancreatis berbentuk seperti cakram dan terletak di dalam bagian cekung duodenum. Sebagian caput

meluas ke kiri di belakang arteria dan vena mesenterica superior serta dinamakan processus uncinatus.

3. Collum pancreatis merupakan bagian pancreas yang mengecil dan menghubungkan caput dan corpus pancreatis.

Collum pancreatis terletak di depan pangkal vena portae hepatis dan tempat dipercabangkannya arteria

mesenterica superior dari aorta.

Page 2: Materi Pleno

4. Corpus pancreatis berjalan ke atas dan kiri, menyilang garis tengah. Pada potongan melintang sedikit berbentuk

segitiga. Cauda pancreatis berjalan ke depan menuju ligamentum lienorenale dan mengadakan hubungan dengan

hilum lienale

Persarafan Pancreas

1. Simpatis: N. Splanikus dan parasimpatis N. vagus

Mikro Pancreas

1. tdd jaringan ikat yang mengandung pembuluh darah, limfatik, saraf, dan saluran ekskretoris

2. Unit fungsional histologis pankreas eksokrin adalah acinus . Lumen acinus adalah inisiasi dari sekresi

ekskretoris sistem saluran dan mengandung sel-sel centroacinar yang unik untuk pankreas. Sel centroacinar

kontinu dengan lapisan epitel kuboid rendah dari saluran diselingi. Eksokrin pankreas tidak memiliki saluran

lurik dan sel-sel mioepitel. Saluran diselingi berkumpul untuk membentuk saluran interlobular dilapisi oleh

epitel kolumnar dengan sel goblet sedikit dan sel enteroendocrine

Makro Lien

1. Limpa adalah kemerahan dan merupakan massa tunggal terbesar dari jaringan limfoid dalam tubuh. Berbentuk

oval dan memiliki perbatasan anterior berlekuk. Letaknya tepat di bawah kiri setengah dari diafragma dekat

dengan tulang rusuk 9, 10, dan 11. Limpa dikelilingi oleh peritoneum, yang beralih pada hilus sebagai omentum

gastrolienale (ligamen) ke kurvatura mayor lambung

Mikro Lien

1. Pulpa putih adalah komponen kekebalan limpa. Komponen sel pulpa putih mirip dengan kelenjar getah bening,

kecuali bahwa antigen masuk limpa dari darah dan bukan dari getah bening.

2.Pulpa merah adalah filter yang menghilangkan sel-sel darah merah tua dan rusak dan mikroorganisme dari sirkulasi

darah. Juga merupakan situs penyimpanan untuk sel darah merah.

*

SKNARIO 8

MAKRO Mulut:

1. Mulut terbagi atas 2 daerah yaitu vestibulum oris dan cavum oris proprium.

2. Vestibulum oris merupakan daerah di antara gusi serta gigi dengan bibir dan pipi. Sedangkan cavum oris

proprium adalah daerah yang berada di belakang vestibulum oris yang berhadapan dengan palatum durum dan

palatum molle di bagian atasnya.

Mikro Mulut:

1. Labium oris merupakan area yang secara garis besar dapat terbagi menjadi 3 bagian, yaiu

2. area cutanea dengan epitel berlapis gepeng dengan zat tanduk;

Page 3: Materi Pleno

3. area merah bibir (intermedia) dengan epitel berlapis gepeng tanpa zat tanduk, epitel disini transparan karena

mengadung butir-butir eleidin dan papilanya mengandung banyak kapiler sehingga pada area ini terlihat

berwarna merah.

4. Area oral mukosa yang memiliki struktur mirip seperti pipi dengan epitel berlapis gepeng tanpa zat tanduk,

terdapat glandula labialis yang bersifat seromukosa dan dibawah lapisan submukosa didapati m. orbikularis oris

5. papila filiformis yang memiliki epitel berlapis gepeng bertanduk, berbentuk runcing, serta tidak punya taste

bud; Papila fungiformis yang tersebar diantara papila filiformis, memiliki taste bud dan punya bentuk modifikasi

yang disebut papila lentiformis.

6. papila circumvalata : tersusun dalam sulcus terminalis yang dikelilingi epitel lidah.

Mikro Gaster

1. Permukaan lumen mukosa ditutupi epitel selapis torak tanpa sel goblet

2. lamina propria, yang mengisi celah-celah di antara kelenjar gastrika

* Mikro Usus halus

1. Duodenum: Tunika mukosa: Diliputi epitel selapis torak yang mempunya mikrovili (brush borders).

2. Tunika mukosa jejunum gambarannya mirip duodenum tetapi vilus intestinalisnya lebih langsing dan sel gobletnya lebih

banyak. Sel paneth lebih mudah dikenali pada sajian jejunum.

• 3. IleumDi dalam lamina propria terdapat kelompokan nodulus limfatikus yang membentuk bangunan khusus

disebut Plaque Peyeri.

• Plika sirkularis Kerckringi tampak lebih pendek dibanding yang terdapat pada duodenum maupun jejunum.

• Tunika muskularis dan tunika serosanya memiliki gambaran yang sama dengan duodenum dan jejunum.

Proses pencernaan

1. .Mulut

• Pada mulut terjadi proses motilitas dan sekresi

• Makanan akan dikunyah supaya makan tergiling dan pecah menjadi lebih kecil umtuk membantu proses menelan.

• Makanan akan tercampur dengan sekresi saliva.

2. Faring dan esophagus

Pada faring dan esofagus berlakunya proses menelan yaitu proses pemindahan makanan dari mulut melalui faring dan

esofagus ke lambung.

3. Gaster

Page 4: Materi Pleno

Lambung terdiri dari fundus/ korpus dan antrum yang mempunyai fungsi tersendri. Pada lambung berlakunya

pencernaan protein oleh enzim pepsinogen

4. Usus halus

• Di sini berlaku segmentasi yaitu gerakan mencampur dan mendorong kimus secara perlahan.

• pencampuran penting supaya:

a. Mencampur kimus dan getah pencernaan

b. Memaparkan seluruh kimus ke permukaan

5. Usus besar

Penyerapan air dan juga elektrolit.

Selain itu kolon berfungsi untuk menyimpan feses sebelum defekasi.

Di kolon tidak terjadi pencernaan karena tidak terdapat enzim pencernaan.

Proses Penyerapan Glukosa

1. Glukosa dan galaktosa diserap oleh transpor aktif sekunder, di mana pembawa kotranspor di membran luminal

memindahkan monosakarida dan Na+ dari lumen ke dalam interior sel usus. Bekerjanya pembawa kotranspor

ini, yang tidak secara langsung menggunakan energi, bergantung pada gradien konsentrasi Na+ yang tercipta

oleh pompa Na+-K+ basolateral yang menggunakan energi. Glukosa setelah dipekatkan di sel oleh pembawa

kotranspor, meninggalkan sel menuruni gradien konsentrasi melalui pembawa pasif di membran basolateral

untuk masuk ke darah di dalam vilus.

Penyerapan Protein

1. Asam amino diserap menembus sel usus oleh transpor aktif sekunder, serupa dengan penyerapan glukosa dan galaktosaPeptida kecil memperoleh jalan masuk melalui pembawa yang berbeda dan diuraikan menjadi asam-asam amino konstituennya oleh aminopeptidase di membran brush border atau oleh peptidase intrasel. Seperti monosakarida, asam amino masuk ke anyaman kapiler di dalam vilus.

Penyerapan Lemak1. Garam-garam empedu secara terus-menerus mengulangi fungsi melarutkan lemak di sepanjang usus halus sampai

semua lemak terserap. Kemudian garam-garam empedu itu sendiri direabsorpsi di ileum terminal oleh transpor aktif

khusus

Page 5: Materi Pleno