Materi PLC_Imam Halimi

41
PLC Programming Imam Halimi@PNJ 2008 Page 1 of 41 BAB I PENDAHULUAN Sejarah PLC Tahun 1968, beberapa ahli di divisi General Motor Corporation's Hydramatic, membayangkan suatu keajaiban di masa modern. Karena merasa jemu dengan sistem-sistem kontrol besar yang tidak fleksibel, para ahli mulai membuat serangkaian persyaratan untuk perlengkapan kontrol jenis baru. Persyaratan ini menjadi cetak biru bagi semua Programable Logic controller (PLC) masa kini. Para ahli pada saat itu menginginkan : ! Sistem modern yang bersifat solid state ! Fleksibilitas komputer ! Kemampuan menangani kondisi-kondisi industri yang sulit ! Pemrograman yang mudah ! Maintenance yang mudah oleh para engineer dan teknisi di pabrik ! Dapat didaur ulang, kemampuan untuk dapat digunakan kembali dalam aplikasi dimasa mendatang. Alasannya, karena mereka ingin mengurangi waktu turun mesin (machine down time) dan mendapatkan beberapa pilihan dan kemampuan untuk memperluas suatu sistem bagi kegunaan dimasa mendatang. Sejak awal pengembangannya pada 1968, banyak perusahaan yang sudah memproduksi PLC. Setelah melakukan penelitian bertahun-tahun, Mitsubishi's Himeji menghasilkan PLC yang telah dikembangkan, diperbaiki dan dimodifikasi. Akhirnya dalam tahun 1977, merasa puas dengan PLC yang dikembangkan, produksi secara massalpun dimulai.

description

Overview, Installation & Programming of PLC.

Transcript of Materi PLC_Imam Halimi

  • PLC Programming Imam Halimi@PNJ 2008

    Page 1 of 41

    BAB I PENDAHULUAN

    Sejarah PLC

    Tahun 1968, beberapa ahli di divisi General Motor Corporation's

    Hydramatic, membayangkan suatu keajaiban di masa modern. Karena

    merasa jemu dengan sistem-sistem kontrol besar yang tidak fleksibel,

    para ahli mulai membuat serangkaian persyaratan untuk perlengkapan

    kontrol jenis baru. Persyaratan ini menjadi cetak biru bagi semua

    Programable Logic controller (PLC) masa kini.

    Para ahli pada saat itu menginginkan :

    ! Sistem modern yang bersifat solid state

    ! Fleksibilitas komputer

    ! Kemampuan menangani kondisi-kondisi industri yang sulit

    ! Pemrograman yang mudah

    ! Maintenance yang mudah oleh para engineer dan teknisi di pabrik

    ! Dapat didaur ulang, kemampuan untuk dapat digunakan kembali

    dalam aplikasi dimasa mendatang.

    Alasannya, karena mereka ingin mengurangi waktu turun mesin (machine

    down time) dan mendapatkan beberapa pilihan dan kemampuan untuk

    memperluas suatu sistem bagi kegunaan dimasa mendatang.

    Sejak awal pengembangannya pada 1968, banyak perusahaan yang

    sudah memproduksi PLC. Setelah melakukan penelitian bertahun-tahun,

    Mitsubishi's Himeji menghasilkan PLC yang telah dikembangkan,

    diperbaiki dan dimodifikasi. Akhirnya dalam tahun 1977, merasa puas

    dengan PLC yang dikembangkan, produksi secara massalpun dimulai.

  • PLC Programming Imam Halimi@PNJ 2008

    Page 2 of 41

    Mengapa memilih PLC ?

    Dengan kemajuan teknologi komputer, para engineer masih

    menggunakan PLC untuk mengontrol mesin. Hal ini karena teknologi

    dalam PLC modern sama majunya dengan teknologi dalam komputer.

    Bahkan diakui umum, walaupun tidak tercermin dari namanya, PLC

    adalah komputernya industri. Alasan-alasan berikut digunakan oleh para

    ahli mesin diseluruh dunia untuk menggunakan teknologi PLC :

    ! PLC yang sederhana dapat mengendalikan berbagai situasi

    industri, dari hanya satu gerakan, pekerjaan kompleksitas tinggi

    hingga aplikasi-aplikasi yang melibatkan manipulasi kompleks.

    ! Program-program dapat dimodifikasi dengan cepat untuk menerima

    kondisi yang baru. Artinya tidak ada lagi pemasangan ulang kabel

    dan biaya dapat ditekan.

    ! Setelah program selesai ditulis dan diuji, maka dapat disalin (down

    load) dengan mudah kesejumlah PLC lainnya. Ini berarti bahwa

    kerja pengembangan hanya dilakukan satu kali sementara

    pemasangan kabel dari kotak kontrol dapat disederhanakan.

    ! Waktu respons yang cepat bukan merupakan suatu tambahan, hal

    tersebut sudah merupakan standar PLC. Waktu respons cepat

    diperlukan karena obyek-obyek yang kecil dan sempit yang lewat

    didepan sensor hanya akan berada dalam jangkauan sensor untuk

    waktu yang singkat.

    ! Counter dan timer sudah siap tersedia, penyesuian dikendalikan

    dapat secara cepat dan akurat dilakukan hanya dengga mengedit

    program.

    ! Bila menggunakan PLC, beberapa antarmuka (interface) khusus

    dapat diakses seperti display 7 segmen, input/output analog dan

    fasilitas penghitungan berkecepatan tinggi.

    ! Memungkinkan pemantauan grafis suatu sistem pengendalian

    dengan media komputer .

  • PLC Programming Imam Halimi@PNJ 2008

    Page 3 of 41

    Beberapa aplikasi PLC di industri

    Aplikasi PLC di industri sudah sangat banyak digunakan antara lain :

    ! Pumping station control Dalam kebanyakan permasalahan pipa saluran (pipeline), PLC

    mengontrol pos pemompaan menengah (intermediate pumping

    station). PLC digunukan untuk memonitor tekanan fluida, kecepatan

    alir volume, tinggi air waduk, dll. Dalam aplikasi ini, setiap PLC pada

    setiap pos pemompaan (pumping station) biasanya dihubungkan

    dalam suatu jaringan SCADA (Supervisory Control And Data

    Acquisition). Disini, PLC digunakan pada daerah dengan kondisi

    dimana bila mempekerjakan orang pada suatu pos pemompaan tidak

    praktis.

    ! Rolling mills Pada saat besi dan alloy (logam campuran) telah dituang dalam ke

    bentuk besi batangan, maka besi dan alloy tersebut harus

    digiling/dibentuk ke bentuk-bentuk yang dapat digunakan dalam

    industri. Untuk itu, rolling mill yang besar digunakan untuk membentuk

    batangan tersebut. Tekanan, tegangan, tinggi dan kecepatan dari mill

    ini dikontrol oleh PLC, untuk menjamin kualitas yang baik, dalam

    ukutan dan bentuk akhir dari baja/alloy.

    ! Injection molding Sering sekali PLC digunakan untuk mengontrol injection molding

    machines. Sekali lagi tekanan dipantau, disamping juga molding plastic

    dan temperatur udara disekitarnya diperiksa. Pada saat mencetak

    plastik, temperatur die yang terlalu tinggi dapat membakar plastik, atau

    bila temperatur plastik terlalu rendah, maka plastik tidak akan mengalir

    ke lubang die dengan baik. Oleh karena itu, PLC digunakan untuk

    mencegah terjadinya cacat dan memperpendek waktu siklus.

  • PLC Programming Imam Halimi@PNJ 2008

    Page 4 of 41

    ! Otomasi gudang

    PLC telah digunakan secara luas dalam mengontrol pergerakan dari

    komponen-komponen dalam tote bins. Hal ini mencakup sistem

    penyimpanan dan pengambilan otomatis, pencarian komponen dalam

    gudang, pencetakan perubahan-perubahan inventaris dan mengontrol

    inventaris secara aktual.

    Contoh aplikasi PLC tersebut diatas hanyalah beberapa, masih banyak

    aplikasi PLC yang digunakan di industri. Yang jelas, hampir semua teknik

    pengontrolan pada industri tidak lepas dari PLC yang berfungsi sebagai

    otak pengontrolan.

  • PLC Programming Imam Halimi@PNJ 2008

    Page 5 of 41

    BAB II

    STRUKTUR PLC

    Struktur PLC dapat dibagi kedalam empat komponen utama :

    ! Antarmuka (interface) input

    ! Antarmuka (interface) output

    ! Unit Pemrosesan Pusat (Central processing Unit /CPU)

    ! Unit memori

    Antarmuka input Antarmuka input adalah bagian struktur dari PLC yang berfungsi sebagai

    media penghubung/terminal antara peralatan input luar dengan PLC.

    Sinyal-sinyal input biasanya mempunyai tegangan 24 V/dc atau 110/220

    V/ac. Unit PLC yang sesuai harus dipilih untuk dapat bekerja sesuai

    dengan tegangan input yang diinginkan. Antarmuka input mengakses CPU

    secara langsung. Untuk melindungi CPU dari tegangan dan arus tinggi

    yang berbahaya, maka terminal-terminal input harus diisolasi. Metode ini

    disebut 'opto-isolation' , dengan tujuan tidak ada tegangan yang

    ditransmisi dari terminal-terminal input menuju CPU, kecuali hanya pulsa-

    pulsa optis (cahaya). Metode ini diterapkan dalam sebagian besar PLC.

  • PLC Programming Imam Halimi@PNJ 2008

    Page 6 of 41

    Rangkaian dasar dari antarmuka input dapat dilihat pada gambar berikut :

    Antarmuka output Antarmuka output adalah bagian struktur dari PLC yang berfungsi sebagai

    media penghubung/terminal antara peralatan output luar dengan PLC.

    Antarmuka output dihubungkan secara langsung dengan CPU. Untuk

    mencegah tegangan balik yang berbahaya bagi CPU, diperlukan isolasi

    antara CPU dengan antarmuka output. Unit antarmuka output dalam PLC

    ada 3 (tiga) macam antara lain dengan relay, opto transistor dan opto

    triac. Masing-masing unit tersebut berbeda penggunaan tegangannya.

    Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut :

    Tipe Alat Switch Rentang Tegangan

    Pengoperasian Taksiran Waktu Switching

    Relay 250 V AC / 30 V DC 10 ms Opto-Transistor 5 V 30 V DC 0,2 ms Opto-Triac 85 V 242 V AC ON :1 ms / OFF : 10 ms

    Jadi, unit PLC yang tepat harus dipilih untuk dapat menyesuaikan dengan

    tegangan output yang akan digunakan.

  • PLC Programming Imam Halimi@PNJ 2008

    Page 7 of 41

    Rangkaian unit antarmuka output PLC dapat dilihat pada gambar berikut :

  • PLC Programming Imam Halimi@PNJ 2008

    Page 8 of 41

    Central Processing Unit (CPU)

    CPU dapat dianggap sebagai otak dari PLC. Program dipanggil dari unit

    memori dan diproses oleh CPU. Pemrosesan dapat disebut sebagai

    menjalankan program. Apa yang sebenarnya terjadi adalah bahwa

    program tersebut di-scan, ini berarti bahwa program diperiksa dari awal

    hingga akhir dan informasi baru juga dimasukkan. Ini sering disebut

    sebagai waktu scan PLC, Walaupun sebenarnya lebih berkaitan dengan

    waktu pengoperasian program.

    Scan dari program umumnya memakan waktu 70 ms, tetapi hal ini

    tergantung pada panjang program yang dibuat dan tingkat kesulitan

    program.

    Unit memori Pada sebagian besar PLC, terdapat 2 (dua) jenis memori yaitu RAM

    (Random Acces Memory) dan ROM (Read Only Memory). Hanya satu

    jenis memori yang biasanya dapat diakses pada satu waktu. RAM

    biasanya dipasang built-in pada PLC, sementara ROM tersedia sebagai

    option/tambahan.

    RAM adalah tempat penyimpanan memori yang tidak peermanen. Agar

    penyimpanan data untuk jangka panjang dapat dilakukan, maka RAM

    harus mendapatkan catu daya/ tegangan secara kontinyu. Hal ini biasanya

    dilakukan dengan menggunakan sebuah baterai yang kecil. Sehingga,

    durasi penyimpanan data oleh RAM berbanding lurus dengan umur

    barerai yang dipasang.

    Sedangkan ROM merupakan fasilitas penyimpanan memori yang

    permanen. Sehingga ROM tidak memerlukan catu daya/ tegangan

    eksternal, Barerai misalnya, untuk mempertahankan data yang disimpan.

    Tipe memori ini terbagi atas EPROM (Erasable Programmable Read Only

    Memory) dan EEPROM (Electronicaly Erasable Programmable Read Only

    Memory).

  • PLC Programming Imam Halimi@PNJ 2008

    Page 9 of 41

    BAB III

    TEKNIK PEMASANGAN PLC

    Pemasangan PLC umumnya adalah dual mounting (pemasangan ganda),

    maksudnya adalah ada dua sistem alternatif untum pemasangan PLC

    yaitu :

    ! DIN rail mounting (pemasangan pada DIN rail)

    ! Direct mounting (pemasangan langsung)

    DIN rail mounting DIN rail mounting pada PLC adalah metode yang paling umum digunakan.

    Ini meliputi pemasangan PLC pada DIN mounting rail (jeruji pemasangan

    DIN). Bentuk jeruji DIN yang digunakan dinamakan top hat. PLC dapat

    dilepaskan dengan mudah dari jeruji DIN pada setiap saat dengan

    membuka spring loaded catches (kaitan pegas).

    Direct mounting Metode pemassangan ini bila PLC dibaut langsung pada pelat belakang

    panel.

    Permasalahan dan solusinya ! Bila menggunakan metode DIN rail mounting, PLC harus dipasang

    jauh dari tempat yang potensial menghasilkan getaran tinggi. PLC

    dalam situasi yang ekstrim, dapat lepas dari DIN rail akibat getaran.

    ! Bila memasang PLC, pasanglah selalu dalam dinding, jangan di

    lantai atau langit-langit. Ini akan meminimalkan pengarus

    perubahan temperatur. ! Jangan memasang PLC diidekat pemanas ruangan (heater),

    terkena cahaya matahari langsung atau diluar dimana kerangkeng

    (panel) terkena pengaruh cuaca. ! Pilihlah lokasi yang bebas dari debu tanah/kotoran, debu konduktif

    atau gas yang bersifat korosif. Ini akan merusak PLC dan

    perlengkapan terkait yang terletak didalam penutup.

  • PLC Programming Imam Halimi@PNJ 2008

    Page 10 of 41

    ! Jangan memasang PLC didekat alat bertegangan tinggi. Ini akan

    mengakibatkan PLC terinterferensi listrik dan electrical noise

    (kebisingan listrik) yang mengakibatkan kesalahan pada CPU dan

    I/O. ! Bila memasang PLC dalam kotak panel, jangan memasang PLC

    pada permukaan bawah atau atas dari penutup. Ini akan membantu

    mencegah terjadinya panas berlebihan. ! Bila memasang PLC dan unit ekstensi scara parallel dalam kotak

    panel, sisakan celah sekurangnya 50 mm antara unit dasar dan unit

    ekstensi. Ini akan memberikan ventilasi yang baik disekitar unit-unit

    tersebut. ! Bila memasang PLC, berhati-hatilah agar tidak ada serpihan logam

    yang masuk ke dalam PLC. Hal ini akan merusak sirkit internal dari

    PLC. ! Setelah PLC dan kotak panel dipasang, lepaskan lembar pelindung

    debu. Karena hal ini akan mengakibatkan PLC mengalami panas

    yang berlebihan.

  • PLC Programming Imam Halimi@PNJ 2008

    Page 11 of 41

    BAB IV

    PERANGKAT INPUT/OUTPUT

    Perangkat input/output yang dimaksudkan adalah perangkat eksternal

    yang umum digunakan bersama dengan PLC. Tanpa perangkat eksternal,

    PLC tidak dapat dioperasikan. PLC hanya merupakan piranti proses yang

    dalam pengoperasiannya memerlukan perangkat input dan output yang

    berasal dari luar PLC itu sendiri.

    Perangkat Input Perangkat input adalah piranti luar PLC yang berfungsi memberikan sinyal

    masukan/input ke PLC melalui antarmuka (interface) input PLC. Dengan

    adanya sinyal input yang diterima, maka PLC melalui CPU dan unit

    memorinya akan memproses dan kemudian hasilnya diberikan ke output

    melalui antarmuka (interface) output PLC.

    Beberapa perangkat input yang sering digunakan antara lain :

    ! Saklar-saklar mekanis

    Saklar mekanis menghasilkan sinyal hidup/mati (on/off), sebagai

    akibat dari tertutup atau terbukanya kontak saklar oleh suatu input

    mekanis. Beberapa yang termasuk saklar mekanis antara lain :

    tombol tekan (push button), saklar batas (limit switch), DIP switch,

    togel switch, dll.

    ! Saklar-saklar jarak

    Saklar-saklar jarak (proximity switch) digunakan untukmengetahui

    keberadaan sebuah benda tanpa bersentuhan dengan benda

    tersebut. Terdapat sejumlah bentuk untuk saklar jenis ini, antara

    lain : saklar jarak arus eddy (eddy current proximity switch), saklar

    jarak induktif (inductive proximity switch), saklar jarak kapasitif

    (capacitive proximity switch) dan saklar reed (reed switch).

  • PLC Programming Imam Halimi@PNJ 2008

    Page 12 of 41

    ! Saklar-saklar fotoelektris

    Saklar fotoelektris bekerja atas dasar cahaya. Cahaya yang

    dimaksud dapat berasal dari sinar matahari, dioda pemancar

    cahaya (LED) dan cahaya dari lampu. Beberapa jenis saklar

    fotoelektris antar lain : fototransistor, fotodiode, sel fotokonduktif

    (fotosel) dan beberapa yang terbentuk dalam rangkaian terpadu

    (IC) seperti IC TSL220 produksi Texas Instrument.

    ! Sensor-sensor suhu

    Sensor suhu mempunyai prinsip kerja berdasarkan suhu yang

    mengenainya baik secara langsung maupun tidak langsung.

    Beberapa jenis yang termasuk dalam sensor suhu antara lain :

    elemen bimetal, detektor suhu resistif (resistive temprature detector

    RTD), termodioda, termotransistor, pengkopling-termik

    (thermocoupler) dan beberapa dalam bentuk rangkaian terpadu

    seperti IC LM3911N dan LM35.

    ! Sensor perpindahan atau posisi

    Sensor perpindahan atau posisi adalah sensor yang menghasilkan

    sebuah sinyal tegangan yang mempresentasikan posisi kontak

    geser pada jalur tahanan/resistan, dan jenis lain mempresentasikan

    posisi sebuah batang besi. Beberapa sensor perpindahan antara

    lain : potensiometer linier dan transformator diferensial variabel

    linier (LVDT).

    ! Sensor-sensor tekanan

    Sensor tekanan adalah sensor yang menghasilkan respon-respon

    yang berkaitan dengan tekanan yang diterimanya. Akibat tekanan

    yang diterima berimplikasi timbulnya beda potensial yang berarti

    timbul nilai tegangan. Beberapa sensor tekanan antara lain : sensor

    tekanan piezoelektris dan sensor tekanan type rangkaian terpadu

    seperti MPX100AP produksi motorola.

  • PLC Programming Imam Halimi@PNJ 2008

    Page 13 of 41

    ! Detektor ketinggian cairan

    Detektor ketiggian cairan merupakan perangkat input dengan

    prinsip kerja mendeteksi ketinggian air dalam suatu wadah

    (container). Dipasaran terdapat dua jenis, yaitu : saklar apung (float

    switch) yang kontruksi didalamnya mekanis murni, dan Water Level

    Controller (WLC) yang kontruksi didalamnya penggabungan antara

    mekanis dan elektronik.

    ! Detektor aliran cairan

    Detektor aliran cairan berfungsi untuk mendeteksi ada/tidaknya

    aliran cairan dalam suatu media. Beberapa jenis detektor aliran

    cairan antara lain : Saklar aliran (flow switch) dan pengukur aliran

    berlubang (orifice flow meter).

    ! Enkoder

    Istilah enkoder digunakan untuk menamakan sebuah perangkat

    yang menghasilkan output digital sebagai tanggapan atas

    perpindahan sudut (angular) atau linier. Enkoder pertambahan

    bertahap (incremental encoder) dapat mengetahui perpindahan

    sudut atau linier dari suatu posisiyang telah diketahui sebelumnya,

    sedangkan enkoder mutlak (absolute encoder) menginformasikan

    posisi sudut atau linier yang sebenarnya.

    ! Keypad

    Banyak mesin yang menggunakan keypad sebagai sarana untuk

    memberikan instruksi-instruksi input guna menetapkan berbagai

    kondisi yang diperlukan untuk menghasilkan output, seperti

    misalnya suhu atau kecepatan. Perangkat keypad umumnya

    memiliki tombol-tombol (kunci-kunci), jika ditekan akan

    mengoperasikan kontak-kontak berupa balok-balok karet silikon

    yang konduktif.

  • PLC Programming Imam Halimi@PNJ 2008

    Page 14 of 41

    Perangkat Output

    Dalam bab sebelumnya telah dijelaskan bahwa port-port output sebuah

    PLC dapat berupa tipe relay atau isolator-optik dengan transistor atau

    tipe triac, bergantung pada perangkat yang tersambung padanya, yang

    akan dikontrol. Perangkat yang akan dikontrol inilah yang disebut

    perangkat output. Secara umum, sinyal digital dari salahsatu kanal

    output sebuah PLC digunakan untuk mengontrol sebuah aktuator yang

    pada gilirannya mengontrol suatu proses.

    Beberapa piranti yang termasuk perangkat output antara lain :

    ! Kontaktor

    Solenoida merupakan basis bagi sejumlah aktuator kontrol output.

    Ketika arus mengalir melalui sebuah solenoida, maka medan

    magnet dibangkitkan dan medan ini menarik komponen-komponen

    yang terbuat dari bahan besi (ferrous) yang ada didekatnya.

    Salahsatu contoh aktuator semacam ini adalah kontaktor.

    Struktur dalam kontaktor terdiri dari kumparan pembangkit medan

    magnet dan kontak-kontak yang terbagi dua jenis yaitu kontak

    kondisi normal membuka (normally open NO) dan kontak kondisi

    normal menutup (normally close NC). Kontaktor sering dipakai

    sebagai switching untuk mengoperasikan motor-motor listrik dan

    perangkat listrik lainnya.

    ! Katup-katup kontrol direksional

    Katup kontrol direksional mempunyai prinsip kerja hampir sama

    dengan kontaktor, perbedaannya kumparan pembangkit medan

    magnet pada kontaktor berfungsi untuk menarik kontak-kontaknya,

    sedangkan padaa katup kontrol direksional kumparannya berfungsi

    untuk menarik sebuah tuas katup.

    Katup kontrol direksional digunakan untuk mengontrol pergerakan

    piston. Pergerakan piston ini dimanfaatkan untuk mengontrol

    sebuah peralatan mekanis, limit switch misalnya.

  • PLC Programming Imam Halimi@PNJ 2008

    Page 15 of 41

    ! Motor-motor listrik

    Motor listrik adalah perangkat yang mengubah sinyal listrik menjadi

    gerakan-gerakan mekanis. Gerakan mekanis ini dapat terlihat

    dengan berputarnya rotor dari motor listrik tersebut. Perputaran

    rotor ini dimanfaatkan untuk menjalankan/menggerakkan berbagai

    macam peralatan mekanis, misalnya van belt, pompa-pompa,

    kipas, dan mesin-mesin mekanis lainnya. Motor listrik terbagi dalam

    dua kategori berdasarkan tegangan kerjanya yaitu motor listrik AC

    dan motor listrik DC.

    ! Buzzer

    Buzzer adalah perangkat listrik yang mengubah sinyal listrik

    menjadi sinyal suara/bunyi. Buzzer digunakan sebagai sebuah

    indikator. Dalam suatu proses produksi, buzzer digunakan untuk

    mengindikasikan adanya gangguan ataupun kondisi-kondisi

    tertentu yang bila terjadi, rang disekitar (operator misalnya) dapat

    mengetahuinya lewat suara yang dikeluarkan oleh buzzer tersebut.

    ! Lampu

    Lampu merupakan perangkat listrik yang mengubah sinyal listrik

    menjadi cahaya/sinar. Dalam suatu kontrol, lampu digunakan

    sebagai indikator yang ditempatkan pada panel listrik ataupun pada

    tempat-tempat tertentu lainnya.

    ! Motor driver

    Motor driver atau penggerak motor merupakan perangkat listrik

    yang berfungsi untuk mengendalikan putaran motor listrik.

    Perangkat listrik yang termasuk motor driver antara lain : inverter

    dan servo driver.

  • PLC Programming Imam Halimi@PNJ 2008

    Page 16 of 41

    BAB V

    HUBUNGAN PERANGKAT I/O DENGAN PLC

    PLC adalah perangkat proses utama dalam sebuah sistem kontrol.

    Tanpa adanya perangkat input dan perangkat output, maka tujuan

    pengontrolan tidak akan tercapai. Hal lain yang tak kalah menentukan

    dalam pengontrolan adalah bagaimana teknik penyambungan antara

    perangkat input dan perangkat output dengan PLC.

    Gambar berikut menunjukkan teknik penyambungan yang benar

    dilengkapi dengan penggambaran sebuah PLC yang diilustrasikan

    dengan relay, agar pemahaman tentang PLC lebih mudah dimengerti.

  • PLC Programming Imam Halimi@PNJ 2008

    Page 17 of 41

    Koneksi terminal output metode sinking :

  • PLC Programming Imam Halimi@PNJ 2008

    Page 18 of 41

    Koneksi terminal output metode sourcing :

  • PLC Programming Imam Halimi@PNJ 2008

    Page 19 of 41

    Contoh koneksi antara input-PLC-output :

  • PLC Programming Imam Halimi@PNJ 2008

    Page 20 of 41

    BAB VI

    PEMROGRAMAN

    Pengertian Pemrograman adalah penulisan serangkaian perintah yang

    memberikan instruksi kepada PLC untuk melaksanakan tugas yang

    telah ditentukan. Pemrograman memiliki banyak format. Yang paling

    banyak digunakan adalah dalam bentuk instruksi atau daftar. Sistem

    pemrograman ini bersifat tekstual. Singkatan-singkatan khusus yang

    disebut mnemonics digunakan untuk mengidentifikasikan perintah-

    perintah berbeda yang sedang dijalankan. Tipe pemrograman ini

    berhubungan dengan unit-unit pemrograman genggam (hand held).

    Tipe ini dapat juga disebut sebagai programmer on line. Untuk menulis

    program, unit pemrograman harus dihubungkan pada PLC.

    Alternatif lain dari pemrograman instruksi adalah sistem grafis yang

    disebut pemrograman diagram tangga (ladder diagram). Sistem ini

    menggunakan gambar grafis atau ikon-ikon untuk mewakili perintah-

    perintah. Pemrograman ladder umumnya digunakan pada

    perlengkapan portabel yang digunakan untuk pemrograman. Dalam hal

    ini dipakai komputer. Pemrograman dengan komputer dirasakan

    memiliki banyak keuntungan dibanding pemrograman dengan hand

    held. Keuntungan tersebut antara lain : waktu pemrograman lebih

    cepat, prosentase kesalahan pemrograman lebih kecil dan efisiensi

    tenaga lebih banyak bagi programernya, yang pada akhirnya target

    pekerjaan lebih banyak peluang tercapainya.

    Dengan kemajuan teknologi sekarang, banyak produsen PLC yang

    melengkapi software program PLCnya dengan fasilitas simulasi

    program (program simulation).

  • PLC Programming Imam Halimi@PNJ 2008

    Page 21 of 41

    Dengan adanya fasilitas simulasi program ini, kita dapat

    mensimulasikan program yang telah dibuat untuk

    mengetahui/mengecek kebenaran program apakah telah sesuai

    dengan deskripsi rancangan atau belum, tanpa harus menghubungkan

    ke PLC langsung. Hal ini dapat dilakukan hanya dengan menggunakan

    komputer sebagai media pemrograman.

    Instruksi Pemrograman PLC Instruksi pemrograman PLC adalah notasi-notasi standar untuk

    mengidentifikasikan sinyal-sinyal yang diproses dalam PLC. Tiap PLC

    untuk merk yang berbeda memiliki notasi yang berbeda pula, walaupun

    ada beberapa merk yang notasinya sama. Notasi ini penting untuk

    memasukkan program yang dibuat kedalam PLC. Kesalahan

    memasukkan notasi akan berakibat PLC tidak mau menerima, yang

    pada akhirnya PLC tidak dapat mengeksekusi/menjalankan program

    yang dibuat.

    Notasi-notasi standar PLC dapat diketahui dari fasilitas help yang ada

    pada software program PLC yang dibuat oleh produsen masing-

    masing PLC. Tabel berikut menunjukkan notasi-notasi standar yang dipakai oleh beberapa

    merk PLC :

    Merk

    PLC

    Input

    Output

    Aux.

    Coil

    Internal

    Timer

    Internal

    Counter

    Penentuan

    Konstanta

    Mitsubishi X Y M T C K

    LG Master-K P P M T C -

    LG Glofa I Q M T C #

    Omron

    0, 1, ...n

    100 (K)

    500 (P)

    1000,

    1001,

    .......n

    TIM

    CNT

    #

    Siemens I Q F T C -

    Telemecanique I O B T C -

    Zelio-Soft I Q M T C -

    Panasonic X Y R T C K

  • PLC Programming Imam Halimi@PNJ 2008

    Page 22 of 41

    Kontak NO Kontak NC Instruksi Khusus Perangkat Output Perangkat Output

    Parameter LED eksternal pada PLC Konstanta untuk operasi

    Input ada tidak diperlukan

    Output ada tidak diperlukan

    Aux. coil tidak tidak diperlukan

    Internal Timer tidak diperlukan

    Internal Counter tidak diperlukan

    Konstanta tidak tidak diperlukan

    Instruksi-instruksi Dasar

    Dalam bab ini akan diuraikan mengenai instruksi-instruksi dasar yang

    dipakai dalam pembuatan suatu program PLC dengan metode ladder

    diagram dan mnemonics.

    Dalam metode ladder diagram digunakan simbol-simbol dasar. Simbol-

    simbol tersebut memiliki arti yang berbeda-beda. Berikut gambar

    simbol-simbol dasar dalam membuat program dengan metode ladder

    diagram :

    Dalam penjelasan selanjutnya, contoh-contoh pemrograman dengan

    metode ladder diagram dan mnemonics akan diilustrasikan.

  • PLC Programming Imam Halimi@PNJ 2008

    Page 23 of 41

    ! Instruksi Load (LD)

    Instruksi load (LD) merupakan instruksi yang selalu muncul sebagai

    kontak pertama pada baris program. Kontak instruksi ini dapat

    berupa kontak normally open (NO) maupun normally close (NC). Contoh 1 :

    |------|X0|-------------------------------(Y0)----|

    Dari gambar diatas, bila X000 aktif (kontak menutup) maka output Y000

    akan aktif juga. Jika output Y000 dihubungkan ke sebuah lampu, maka

    lampu akan menyala. Saat X000 tidak aktif (kontak membuka) maka

    Y000 tidak mendapat supply tegangan, sehingga Y000 tidak aktif, dan

    lampu tidak menyala.

    Contoh 2 : |------|X0|---------------------------(Y0)----| | |------|Y0|--------------------------(M10)---| | |------|M10|-------------------------(Y1)----|

    Dari contoh 2 diatas, bila X000 diaktifkan, maka Y000 akan mendapat

    supply sehingga Y000 aktif. Dengan aktifnya Y000, maka kontak Y000

    menutup yang mengakibatkan auxiliary relay M10 aktif. Aktifnya M10

    akan mengakibatkan kontak M10 menutup, sehingga relay Y001 kerja.

  • PLC Programming Imam Halimi@PNJ 2008

    Page 24 of 41

    ! Instruksi LDI (LoaD Inverse)

    Instruksi LDI merupakan kebalikan (inverse) dari instruksi LD.

    Pada instruksi LDI, Kontak instruksinya adalah kontak normally

    close (NC).

    Contoh program :

    |------|/|------------------------------(Y0)----|

    | X0 | |------|/|-----------------------------(M10)---| | Y0 | |------|/|------------------------------(Y1)----|

    M10

    Dari contoh program diatas, sebelum X000 diaktifkan, output Y000 akan

    mendapat supply tegangan, sehingga kontak Y000 membuka, dan

    mematikan output M10. Akibatnya kontak M10 kondisi NC, sehingga

    dapat menghidupkan relay Y001.

    ! Instruksi OUT Instruksi OUT merupakan driven coil. Pada diagram ladder,

    simbol OUT merupakan peralatan pertama dari bus line sisi

    kanan. Instruksi OUT diaktifkan sebagai akibat dari sekumpulan

    sinyal kondisi ON (aktif). Contoh program :

    |------|X0|---------------------------(Y0)----| | |------|X0|--------------------------(M10)---| | |------|M10|-------------------------(Y2)----|

  • PLC Programming Imam Halimi@PNJ 2008

    Page 25 of 41

    Dari contoh program, bila X000 diaktifkan (kontak menutup), maka

    output Y000 dan M10 akan mendapat supply tegangan, yang berakibat

    kontak M10 akan menutup (ON). Aktifnya kontak M10 menyebabkan

    output Y002 mendapat supply tegangan, sehingga relaynya akan aktif

    (ON).

    ! Instruksi AND Instruksi AND adalah instruksi yang letaknya setelah instruksi LD

    atau LDI, yang dipasang secara derat (seri) pada sebuah program

    ladder diagram. Kontak Instruksi AND disimbolkan dengan kontak

    normally open (NO).

    Contoh program :

    |------|X0|-----|X1|----------------------(M1)---| | |------|X2|-----|M1|----------------------(Y0)---| | |------|M1|-----|Y0|----------------------(Y1)---|

    Dalam contoh program diatas, bila X000 dan X001 diaktifkan (ON),

    maka output relay M1 akan aktif. Relay output Y000 akan aktif bila X002

    diaktifkan. Output Y1 aktif jika kedua output M1 dan Y0 aktif.

    Contoh program diatas menunjukkan bahwa intruksi AND dapat

    digunakan dalam kebanyakan tipe peralatan yang berbeda.

  • PLC Programming Imam Halimi@PNJ 2008

    Page 26 of 41

    ! Instruksi OR

    Instruksi OR merupakan kontak normally open (NO). Instruksi OR

    selalu muncul dibawah kontak pertama pada suatu baris program.

    Dengan kata lain, instruksi OR merupakan suatu kontak NO

    tunggal yang parallel dengan kontak pertama dari program ladder

    digram. Adanya instruksi OR memungkinkan banyaknya masukan

    dari sinyal-sinyal kondisi.

    Contah program :

    |------|X0|--|-------------------------(Y0)----| | | |------|X1|--|

    Dari contoh program diatas, untuk mengaktifkan output relay Y0, dapat

    dilakukan melalui dua kondisi yaitu dengan mengaktifkan input X0 atau

    mengaktifkan input X1.

  • PLC Programming Imam Halimi@PNJ 2008

    Page 27 of 41

    ! Instruksi SET/RESET

    Instruksi SET merupakan output latched on khusus. Instruksi

    SET selalu muncul sebagai kontak terakhir pada suatu baris

    program. Pada diagram ladder, simbol SET adalah output

    pertama (dikotakkan) dari bus line sisi kanan. Instruksi diaktifkan

    sebagai akibat dari sekumpulan sinyal yang berkondisi ON.

    Contoh program :

    |------|X0|------------------------[SET Y1]----| | |------|X1|-------------------------[RST Y1]---|

    Dari contoh program, bila kontak input X000 diaktifkan sesaat, maka

    output Y1 akan ON. Walaupun kontak input X000 kemudian dibuka

    (OFF), output Y1 akan tetap ON.

    Untuk mematikan Y1 dapat dilakukan dengan menekan input X1.

    Gambar diatas sama dengan kontrol interlock yang dapat digambarkan

    sebagai berikut :

    |------|X0|--|---------|X1|----------------(Y1)----| | | |------|Y1|--|

    ! Instruksi Timer (T)

    Instruksi Timer merupakan suatu output khusus. Pada ladder

    diagram, simbol timer merupakan alat pertama dari baris

    bumbung kanan. Instruksi Timer memerlukan konstanta waktu (K)

    yang bertujuan untuk mensetting nilai waktu yang diperlukan timer

    untuk aktif.

  • PLC Programming Imam Halimi@PNJ 2008

    Page 28 of 41

    Setelan waktu pada Timer mempunyai range satuan yang

    bervariasi, dimulai dari satuan milidetik (ms) sampai satuan jam

    (hours) bahkan ada yang menyediakan fasilitas setelan waktu

    sampai mingguan bahkan bulan. Contoh program :

    |------|X0|------------------------(T1 K50)----| | |------|T1|-------------------------------(Y1)---|

    Dari contoh program 1, bila input X0 diaktifkan (kontak menutup) maka

    coil Timer T1 akan mendapat supply tegangan. Timer disetel dengan

    waktu 5 detik. Setelah coil Timer kerja, selang 5 detik kemudian kontak

    Timer T1 akan menutup sehingga output Y1 akan aktif (ON).

    Setelah Y1 kerja, bila input kontak X0 dimatikan (kontak membuka),

    maka Timer T1 akan mati, sehingga Output Y1 juga akan mati.

    ! Instruksi COUNTER (C)

    Instruksi Counter adalah suatu output khusus. Pada ladder

    diagram, simbol Counter merupakan alat pertama dari garis

    bumbung kanan. Instruksi Counter memerlukan konstanta

    bilangan hitungan (K) yang bertujuan untuk menentukan nilai

    penghitungan bagi Counter tersebut. Konstanta tersebut adalah

    bilangan desimal.

  • PLC Programming Imam Halimi@PNJ 2008

    Page 29 of 41

    Contoh program :

    |------|X1|----------------------------(C1 K5)---| | |------|X2|--------------------------[RST C1]---| | |------|C1|--------------------------------(Y1)---|

    Dari contoh program, bila input X1 ditekan selama 5 kali maka C1 mulai

    menghitung. Pada hitungan (masukan) ke-5, Kontak Counter C1 akan

    menutup sehingga output Y1 akan aktif.

    Untuk mematikan output Y1 dapat dilakukan dengan mengaktifkan

    (menutup kontak) input X2 yang berfungsi sebagai tombol RESET bagi

    Counter C1.

    ! Instruksi END

    Meskipun tidak selalu penting, instruksi END memungkinkan

    program untuk di-SCAN atau dioperasikan dengan lebih cepat.

    Scanning (penelusuran) suatu program merupakan suatu istilah

    yang digunakan untuk menjelaskan pemrosesan program dalam

    CPU mulai dari awal hingga akhir. Instruksi END ditempatkan pada bagian akhir dari program ladder

    diagram.

  • PLC Programming Imam Halimi@PNJ 2008

    Page 30 of 41

    BAB VII

    PLC Allen Bradley

    Programmable Logic Controler (PLC) Allen Bradley merupakan salah

    satu jenis PLC yang banyak digunakan untuk keperluan otomasi di

    industri. Ada 2 macam bentuk PLC Allen Bradley yaitu bentuk compact

    dan bentuk modular.

    Untuk bentuk compact, PLCnya menggunakan sistem rak (CPU dan

    I/O jadi satu kesatuan) dengan kapasitas memori yang terbatas.

    Gambar. Bentuk PLC Compact

    Sedangkan untuk PLC bentuk modular terdiri dari modul CPU dan

    modul I/O (merupakan bagian yang terpisah-pisah).

    Gambar. Bentuk PLC Modular

  • PLC Programming Imam Halimi@PNJ 2008

    Page 31 of 41

    Modul PLC Allen Bradley Bentuk Modular

    Didalam 1 backplane ada yang bisa untuk 4, 7, 10, dan 13

    modul. Pemilihan backplane disesuaikan dengan kebutuhan, semakin

    komplek sistem yang dibuat maka semakin banyak backplane yang

    digunakan. Apabila modul yang dibutuhkan lebih dari 13, maka harus

    menggunakan tambahan backplane karena tiap backplane maksimal

    untuk 13 modul saja.

    Processor SLC 5/05 Kecerdasan PLC ditentukan oleh tipe prosesor

    (mikroprosesor) yang digunakan. Prosesor bertugas untuk

    memerintah dan mengontrol kegiatan-kegiatan di seluruh sistem.

    Prosesor tipe SLC 5/05(1747-L552C 5/05 CPU -32K) mempunyai

    kapasitas maksimum 28.672 instruction words.

    Analog Input (1746-N14) Modul analog input ini terdiri dari 4 channel, input tiap channel

    dapat berupa tegangan dc maupun arus dc. Untuk merubah input

    tegangan atau arus digunakan dip-switch yang letaknya berada

    pada sisi modul. Pada modul tipe ini range tegangannya +/- 10 VDC

    sedangkan range arus +/- 20 mA.

    Analog Output (1746-NO41) Seperti modul analog input, modul ini juga terdiri dari 4

    channel namun output tiap channelnya hanya berupa arus dc

    dengan range 4mA 21mA.

    Digital Input (746-IB16) Modul digital input mempunyai 16 terminal. Inputnya berupa

    tegangan dc dengan range 10-30 VDC.

  • PLC Programming Imam Halimi@PNJ 2008

    Page 32 of 41

    Digital Output (1746-OW16)

    Modul digital output mempunyai 2 channel dengan 8 terminal

    output tiap channelnya. Outputnya dapat berupa tegangan dc

    dengan range 5-125 VDC atau berupa tegangan ac dengan range

    5-265 VAC.

    Instruksi-Instruksi Pemrograman

    Instruksi-instruksi pemrograman PLC tipe ini yakni :

    Tabel. Tipe-tipe Relay Logic (Bit)

    Type Nama Mneumonic Relay Normally Close XIC

    Logic (Bit) Normally Open XIO Output Energize OTE Output Latch OTL Output Unlatch OTU One Shot Rising OSR

    Penjelasan Instruksi

    1. Examine If Close (XIC)

    Gambar. Instruksi XIC

    Fungsi : Menentukan status bit B sebagai kondisi eksekusi untuk

    operasi selanjutnya di dalam suatu baris instruksi.

    Contoh:

    Gambar Contoh Penggunaan Instruksi XIC

  • PLC Programming Imam Halimi@PNJ 2008

    Page 33 of 41

    2. Examine If Open (XIO)

    Gambar. Instruksi XIO

    Fungsi: Menentukan status dari invers bit B sebagai kondisi eksekusi

    untuk operasi selanjutnya di dalam suatu baris instruksi.

    Contoh:

    Gambar. Contoh Penggunaan Instruksi XIO

    3. Output Energize (OTE)

    Gambar. Instruksi OTE

    Fungsi: Status bit B ON untuk suatu kondisi eksekusi ON dan status bit B

    akan OFF untuk suatu kondisi eksekusi OFF. Contoh:

    Gambar. Contoh Penggunaan OTE

    4. Pewaktu (Timer)

    Timer pada jenis ini terdiri dari Timer On Delay (TON) dan Timer

    Off Delay (TOD). Alamat pada timer dimulai dari T4:00 sampai 39. Timer

    ini dilengkapi dengan bits yang terdiri dari EN (Timer Enable Bit), TT

    (Timer Timing Bit) dan DN (Timer Done Bit).

  • PLC Programming Imam Halimi@PNJ 2008

    Page 34 of 41

    Simbol dari TON :

    Gambar. Simbol TON

    Time Base = satuan waktu yang digunakan Preset = waktu yang dibutuhkan untuk mengaktifkan DN setelah EN aktif Accum = nilai timer, ketika Accum sama dengan Preset, DN akan aktif

    Contoh :

    Gambar 2.12 Contoh Penggunaan TON

    5. Pencacah (Counter) Counter terdiri dari 2 bagian yakni CTU (Counter UP) dan CTD (Counter Down). Simbol dari CTU:

    Gambar. Simbol CTU

    Preset = hitungan dimana DN akan aktif Accum = nilai counter, ketika Accum sama dengan Preset, DN akan aktif

    Contoh :

    Gambar. Contoh Penggunaan CTU

  • PLC Programming Imam Halimi@PNJ 2008

    Page 35 of 41

    6. Reset (RES)

    Digunakan untuk mereset nilai accum dari suatu counter hingga nilai

    menjadi nol (untuk CTU).

    Contoh :

    Gambar. Contoh Penggunaan RES

    7. Add (ADD)

    Nilai pada source A ditambahkan dengan nilai pada source B dan

    disimpan pada Destination.

    Gambar. Simbol ADD

    Contoh :

    Gambar. Contoh Penggunaan ADD

    8. Move ( MOV )

    Proccessor meng-copy nilai pada source ke alamat tujuan destination

    Gambar. Simbol MOV

  • PLC Programming Imam Halimi@PNJ 2008

    Page 36 of 41

    Contoh :

    Gambar. Contoh Penggunaan MOV

    9. Jump to Subroutine (JSR)

    Jika kondisi pada rung untuk instruksi JSR adalah true, maka processor

    akan jump ke subroutine dengan nomor yang bersesuaian.

    Gambar. Simbol JSR Contoh :

    Gambar. Contoh Penggunaan JSR

    10. Subroutine (SBR)

    Target dari subroutine diidentifikasi oleh nomor file yang dimasukkan

    dalam instruksi JSR. Contoh :

    Gambar. Simbol SBR

  • PLC Programming Imam Halimi@PNJ 2008

    Page 37 of 41

    11. Return from Subroutine (RET)

    Instruksi output ini menandakan akhir dari subroutine atau akhir dari

    eksekusi subroutine sehingga scanning dilanjutkan ke rung setelah rung yang

    memanggil subroutine ini. Contoh :

    Gambar. Simbol RET

    RS-Linx RSLinx merupakan software yang digunakan untuk setting

    komunikasi antara PLC dengan PC. Secara singkat setting

    komunikasinya adalah sebagai berikut:

    1. Menjalankan RSLinx kemudian klik menu communication, lalu

    masuk ke menu RSWho seperti terlihat pada gambar di bawah

    ini. Disitu akan ditemukan driver yang sudah aktif. Pada percobaan

    ini dipakai AB_DFI-1, DH-485.

    Gambar. Menu Window RSWho

  • PLC Programming Imam Halimi@PNJ 2008

    Page 38 of 41

    2. Bila AB_DFI-1, DH-485 tersebut belum ada maka untuk

    membuatnya dengan cara berikut (pada contoh ini menggunakan

    AB_DFI-2, DH-485). Pada menu communication, klik configure

    driver kemudian pilih driver RS-232 DFI Devices lalu klik Add New.

    Setelah di klik kemudian akan muncul menu Add New RSLinx

    Driver lalu ketik nama driver yang baru. Hasilnya seperti gambar di

    bawah ini.

    Gambar. Window Pengisian New RSLinx Driver

    2. Setelah itu akan muncul menu configure RS-232 DFI Device.

    Kemudian setting semua menu, atau untuk lebih mudah pilih

    Auto-configure setelah itu klik OK.

    Gambar. Window Configure RS-232 DF1 Device

  • PLC Programming Imam Halimi@PNJ 2008

    Page 39 of 41

    RS-View32

    RS-View32 adalah salah satu software HMI yang

    memungkinkan monitoring data-data proses kontrol yang sedang

    terjadi antara lain data dari sensor dan tranducer.

    PLC dikomunikasikan dengan RS-View32 dan RSView32 akan

    menampilkan data-data tersebut dalam tampilan yang

    memudahkan operator untuk mengamati jalannya proses yang

    sedang berlangsung. Kelebihan lain dari penggunaan software ini

    adalah efektivitas dan keamanan dari proses kontrol dan monitoring.

    Berikut adalah setting agar RS-View bisa dihubungkan dengan PLC :

    1. Mengatur konfigurasi komunikasi antara PC (Personal Computer)

    dengan PLC (Programmable Logic Controller) menggunakan

    software RSLinx.

    2. Menjalankan software RSLogix lalu membuka ladder yang telah

    dibuat atau membuat ladder baru.

    3. Men-download ladder yang aktif ke PLC.

    4. Menjalankan software RSView lalu membuka project yang telah

    dibuat atau membuat project baru.

    5. Me-run project tersebut untuk monitoring data dari PLC. Agar

    project yang dibuat dapat online dengan PLC, terlebih dahulu

    kita menentukan channel yang sedang aktif.

    Gambar. Tampilan Window Dari Sub Sistem Channel

  • PLC Programming Imam Halimi@PNJ 2008

    Page 40 of 41

    Setelah itu dibuat node untuk system yang telah dibuat :

    Gambar. Tampilan Window Node

    Maka project yang telah dibuat telah online dengan PLC, dengan

    mengisi tag database. Pada data source dipilih type device, pada

    node

    name ketikkan node yang telah dibuat dan pada address ketikkan

    input atau output yang diperlukan atau yang telah digunakan dalam

    RSLogix. Untuk type tag-nya pilih digital. Pada object yang akan

    dimonitoring di animasi dengan tag yang telah dibuat.

    Jadi dapat dikatakan, software RS Logix berfungsi sebagai

    pemrogram / pengendali PLC, sedangkan RS View berfungsi sebagai

    visualisasi / monitoring data-data dari plant (PLC).

  • PLC Programming Imam Halimi@PNJ 2008

    Page 41 of 41

    RSLogic 500

    RSLogic merupakan software yang digunakan untuk membuat

    program didalam PLC. Adapun cara-cara yang harus dilakukan untuk

    membuat suatu program ladder diagram dengan menggunakan software

    ini adalah sebagai berikut :

    1. Dari Start Menu Program pilih Program Files Rockwell Software RS Logix 500 English RS Logix 500 English.

    2. Pada layar monitor akan muncul logo RS Logix 500 English

    untuk beberapa saat saja.

    3. Apabila kita ingin membuat suatu program ladder diagram yang

    baru maka pilihlah icon New sedangkan apabila kita ingin

    membuka sebuah file program ladder diagram yang telah kita

    buat sebelumnya maka pilihlah icon Open a File dan pilih nama

    file-nya.

    4. Setelah itu akan muncul sebuah layar gambar yang digunakan

    untuk menggambar ataupun mengedit program ladder diagram

    yang telah kita buat sebelumnya.

    5. Untuk meng-on-line-kan program ladder yang telah kita buat

    kedalam PLC Allen Bradley maka pilih icon disamping kata

    OFFLINE yang terletak di pojok sebelah kiri atas bidang gambar

    dan pilihlah Download. Apabila seluruh penulisan program ladder diagram yang telah kita buat adalah benar maka tidak

    akan muncul pesan kesalahan apapun pada layar monitor dan

    proses download akan selesai 100%. Kemudian apabila muncul

    perintah Do you want to go Online ? pada layar monitor maka

    pilihlah OK untuk meng-on-line-kan program ladder diagram tersebut kedalam PLC Allen Bradley dan apabila kita tidak ingin

    meng-on-line-kan program tersebut maka klik Cancel.

    # end #