MATERI Perkembangan hewan

8
Dasar Teori Whole mounth merupakan metode pembuatan preparat yang nantinya akan diamati dengan mikroskop tanpa didahului adanya proses pemotongan. Jadi pada metode ini, preparat yang diamati adalah preparat yang utuh baik itu berupa sel, jaringan, organ maupun individu. Gambar yang dihasilkan oleh preparat whole mounth ini terlihat dalam wujud utuhnya seperti ketika organisme tersebut masih hidup sehingga pengamatan yang dapat dilakukan hanya terbatas terhadap morfologi secara umum saja ( Brotowidjoyo ,1994) . Ayam merupakan hewan ovipar. Pembuahan terjadi di dalam tubuh induk dan telur dikeluarkan dari tubuh sudah terbungkus oleh cangkang yang sangat kuat untuk melindungi embrio di dalamnya. Setelah telur ibuahi sehingga menjelang menetas ternyata menunjukkan perubahan-perubahan berat embrio dan bentuk tubuhnya. Aves juga memiliki kemampuan untuk dapat berkembang menjadi individu baru, telur ayam perlu dierami. Perkembangan embrio pada saat masa pengeraman adalah yang paling mudah diamati (Nurhayati,2004). Ayam pada waktu perkembangan embrionya dimulai dari zigot sampai menetas terjadi sekitar 19 sampai 21 hari. Pada waktu telur menetas, hanya dapat dilihat anak ayam baru menetas dan pecahan cangkang telur, sedangkan kuning telur dan albumin sudah habis terserap, bahkan beberapa hari sebelum menetas kantong

description

dasar teori

Transcript of MATERI Perkembangan hewan

Dasar TeoriWhole mounth merupakan metode pembuatan preparat yang nantinya akan diamati dengan mikroskop tanpa didahului adanya proses pemotongan. Jadi pada metode ini, preparat yang diamati adalah preparat yang utuh baik itu berupa sel, jaringan, organ maupun individu. Gambar yang dihasilkan oleh preparat whole mounth ini terlihat dalam wujud utuhnya seperti ketika organisme tersebut masih hidup sehingga pengamatan yang dapat dilakukan hanya terbatas terhadap morfologi secara umum saja ( Brotowidjoyo ,1994) .Ayam merupakan hewan ovipar. Pembuahan terjadi di dalam tubuh induk dan telur dikeluarkan dari tubuh sudah terbungkus oleh cangkang yang sangat kuat untuk melindungi embrio di dalamnya. Setelah telur ibuahi sehingga menjelang menetas ternyata menunjukkan perubahan-perubahan berat embrio dan bentuk tubuhnya. Aves juga memiliki kemampuan untuk dapat berkembang menjadi individu baru, telur ayam perlu dierami. Perkembangan embrio pada saat masa pengeraman adalah yang paling mudah diamati (Nurhayati,2004).Ayam pada waktu perkembangan embrionya dimulai dari zigot sampai menetas terjadi sekitar 19 sampai 21 hari. Pada waktu telur menetas, hanya dapat dilihat anak ayam baru menetas dan pecahan cangkang telur, sedangkan kuning telur dan albumin sudah habis terserap, bahkan beberapa hari sebelum menetas kantong kuning telur tempat menyimpan kuning telur telah ditarik kedalam tubuh. Untuk 1-3 hari pasca menetas, kantong kuning telur berfungsi sebagai bagian dari system pencernaan (Nurhayati,2004).Masa pengeraman 19 sampai dengan 21 jam, pada stadium ini pola bagian anterior dari nealis hansen telah berkembang sistem saraf yang berbentuk lekuk netral dan juga sudah terbentuk lipat kepala. Anterior dari lipatan kepala terlihat daerah bening, karena pada daerah ini tidak ada penyebaran sel bakal mesoderm. Pada janin 21 sampai 23 jam, mesoderm pada kedua belah dari notokhor berdiferensiasi menjadi somit-somit mesoderm. Somit-somit mesoderm ada tanda yang seksama dari tingkat pertumbuhan dari janin-janin dengan jumlah somit yang sama. Pada janin 24 jam, lipatan neural pertama-tama terjadi di muka mosit-somit pertama, mesoderm telah terbentuk 4 sampai 5 pasang somit mesoderm yang keduanya dikiri kanan notokhor di bagian tengah janin. Mesoderm merupakan lapis benih yang akan berkembang menjadi berbagai organ dan menjadi proporsi (bagian) yang tersebar dibandingkan dengan ectoderm dan mesoderm. Somit adalah segmen atau ruas mesoderm tampak berpasangan di bagian dorsal embrio. Pada embrio ayam jumlah pasangan somit selaras dengan umur yaitu 19 ditambah jumlah pasangan somit (Yatim,1994).Pembelahan dimulai sewaktu sel telur oviduk, disini telur mendapatkan albumen dan selaput-selaputnya. Albumen kental yang berputar karena telur waktu melalui oviduk jalannya berputar-putar sehingga albumennya turut berputar, disebut kalaza yang fungsinya untuk menjaga agar sel telur tetap terletak central di dalam albumen dna keping lembaganya selalu menghadap ke atas. Karena detoplasmanya banyak sekali, pembelahan berlangsung lebih sukar dan terbatas pada suatu keping pada kutub animal, di sini berlangsung pembelahan partital atau pembelahan meroblastis (Campbell 2004 : 94).Pada pembelahan, contohnya Gallus gallus terjadi sebelum telur dikeluarkan oleh induk, karena dapat diketahui bahwa fertilisasinya terjadi secara internal dan perkembangan yang mudah diamati pada masa saat pengeraman di mana pada masa pengeraman yang 16 jam terjadi pertumbuhan yang sangat cepat dan akan dilihat suatu daerah lekukan yang bagian tanggulnya pada pinggir di daerah median blastidiscus. Daerah ini disebut daerah primitif embrio nantinya akan berkembang anterior di garis ini. Pada pengeraman 19 sampai 20 jam, pada stadium ini anterior dari nodus hensen telah berkembang sistem syarafnya yang masih berupa lekukan neural (neural groove) dan juga di sini sudah terbentuk lipat kepala (Yatim,1994).Pada masa pengeraman 24 sampai 26 jam, pada jam inkubasi telah terbentuk satu pasang somit lateral notokhor. Somit-somit berikutnya akan terbentuk posterior yang pertama dalam setiap jam, sedangkan lipatan kepala akan diikuti oleh pembentukkan usus depan. Pembentukan selaput embrio pada ayam, yaitu mulai dari proamnion di depan lipat kepala embrio umur 33 jam. Proamnion melipat ke dorsal mengurungi calon kepala. Lipatan diikuti bagian lateral, akhirnya mengurungi bagian anterior embrio. Pada jam 35 inkubasi, akan terbentuk jantung, yaitu dari mesoderm spalnchich pada kaki-kaki porta usus depan. Sedangkan pada mesoderm spalnchnich lainnya akan terbentuk pulau-pulau darah. Masa pengeraman 33 jam, pada masa ini jantung sudah mulai mebelok ke kanan dan sudah terbentuk satu pasang aorta dan vena vitellina. Sistem syaraf juga sudah mulai berdiferensiasi dan lateral prosen sevalon terlihat penebalan yang disebut vesikula optik. Sedangkan bagian posterior pada bumbung naural masih berupa keping yang disebut sinus rhombardalis. Porta usus depan sudah lebih ke posterior. Embrio pada 48 sampai 50 jam, amnion mengurung sampai bagian lengkung leher, diikuti lipatan dari caudal. Sebelum menutup, lipatan dari segala arah masih meninggalkan lubang sebagai amnion khorion, akhirnya lubang tertutup sehingga lipatan dalam membentuk dinding amnion dan lapis luar terpisah dengan dinding amnion, sebagai lapisan khorio-amniota. Bersamaan dengan pembentukan amnion dan khorion di bagian caudal membentuk kantung sebagai allantois (Yatim,1994).Embrio berkembang dalam perlindungan agar terhindar dari pengaruh luar yang negatif. Embrio yang berkembang dalam tubuh dilengkapi dengan alat komunikasi dengan induk, yaitu plasenta. Embrio yang berkembang di luar tubuh dilengkapi pelindung yang kuat dan keras, yaitu kulit kapur atau kapsul. Pada permulaan terjadinya gastrulasi di daerah blastoderm terlihat adanya perbedaan darah atau daerah yang gelap dan yang bneing. Daerah yang gelap adanya yang pinggir, disebut area opaka, sedangkan yang bening adanya ditengah disebut area pellusida ((Kimball,1983).Pada ayam, pembelahan terjadi sebelum telur dikeluarkan oelh induk, dna hal ini disebabkan karena fertilisasi yang bersifat internal. Perkembangan yang mudah diamati adalah pada masa pengeraman. Masa pengeraman pada 16 jam terjadi pertumbuhan yang cepat akan terlihat suatu daerah lekukan yang pada pinggirnya bertanggul pada daerah median plastodiscus. Daerah ini disebut dengan daerah primitif. Pada masa ini embrio nantinya akan berkembang pada daerah anterior dari garis ini. Pada masa pengeraman 72 jam, daerah embrio sampai ke caudal. Arteri dan vena vitellina sudah berdekatan. Tunas anggota depan dan belakang sudah terlihat juga tunas ekor. Pada stadium ini, organ yang sudah terbentuk dapat diamati. Bersamaan jumlah dan penyebaran yolk, pada telur ayam termasuk dalam tipe telur megalecithal atau melolecithal ekstrim, karena pada telur ayam terdapat banyak sekali yolk dan tersebar merata sehingga nukleus dengan sedikit neoplasma tersedak ke permukaan pada sel telurnya, yang disebut dengan keping lembaga (Kimball,1983).Pada tahap ini terlebih dahulu ditentukan umur embrio ayam yang diinginkan yang sebaiknya berumur 24 jam, 33 jam, dan 48 jam. Objek yang digunakan untuk sediaan, dalam hal ini embrio ayam terlebih dahulu diinkubasi di dalam dalam inkubator pada suhu 39 o C atau 103 o F. Umur embrio ditentukan mulai jam ke-0 setelah telur dikeluarkan oleh induk. Pada tahap ini juga dilakukan pembuatan larutan yang dibutuhkan untuk pembuatan preparat. Adapun larutan yang dibutuhkan yaitu:1. Larutan fisiologis (salin) dengan suhu 39 o C.2. Larutan alkohol 70%-asam (HCl 0,1 % dalam alkohol 70%). Misalnya untuk membuat 100 ml larutan diferensiasi maka dibutuhkan 0,1 ml HCl diencerkan dalam alkohol 70% sebanyak 99,9 ml.3. Larutan fiksatif formol-nitrate. Larutan ini dibuat dengan perbandingan formalin 10% dan asam nitrate 10% sebesar 3: 1. Misalnya kita akan membuat 20 ml larutan formol-nitrate, maka dibutuhkan 15 ml larutan formalin 10% dan 5 ml asam nitrate 10%.4. Larutan fiksatif Bouin (pikro-sulfat). Larutan ini dibuat dengan komposisi asam pikrat jenuh sebanyak 75 ml, formalin 25 ml dan asam cuka glasial 5 ml. Larutan ini dapat digunakan untuk jaringan hewan maupun tumbuhan. Objek dapat disimpan lama didalam larutan fiksatif ini dan tidak rusak selama mengeras.Larutan fiksatif yang digunakan berfungsi untuk mematikan sel-sel dalam jaringan tanpa merusak bentuk dan struktur jaringan tersebut, melindungi jaringan dari larutan yang diberikan selanjutnya, menunjukkan perubahan yang disebabkan oleh diferensiasi optik karena pergantian indeks bias dan membuat sel-sel dalam jaringan keras.Untuk pewarnaan embrio ayam digunakan hematoxylin Delafield. Larutan ini merupakan larutan yang kuat dan harus diencerkan dengan aquadest dengan perbandingan 1:1 atau 1:2. Pewarnaan ini menghasilkan warna biru setelah dicuci dengan air kran yang mengandung lithium karbonat. Adapun komposisi dari pewarna ini adalah aquadest 100 ml, amonium alum 20 gram, alkohol absolut 10 ml, gliserin 25 ml, metanol 25 ml, dan hematoxylin 1 gram.

Daftar PustakaBrotowidjoyo, M.O., 1994.Zoologi Dasar.Jakarta : Penerbit ErlanggaCampbell, N.A. 2004.BiologiJilid 3. Jakarta : Erlangga PressNurhayati, A. 2004.Diktat Perkembangan Hewan. Surabaya : ITS PressKimball, J.W. 1983. Biologi Jilid 2. Jakarta : Erlangga Press Yatim, Wildan. 1994. Reproduksi dan Embriologi. Bandung : Tarsito PressDaftar Pustaka