MATERI PEMBEKALAN PPL - lppmp.uny.ac.idlppmp.uny.ac.id/sites/lppmp.uny.ac.id/files/MATERI PEMBEKALAN...

26
1 MATERI PEMBEKALAN PPL Disusun oleh: Tim Pembekalan PPL PUSAT PENGEMBANGAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN DAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN (PP PPL dan PKL) LPPMP UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

Transcript of MATERI PEMBEKALAN PPL - lppmp.uny.ac.idlppmp.uny.ac.id/sites/lppmp.uny.ac.id/files/MATERI PEMBEKALAN...

Page 1: MATERI PEMBEKALAN PPL - lppmp.uny.ac.idlppmp.uny.ac.id/sites/lppmp.uny.ac.id/files/MATERI PEMBEKALAN PP… · F. Daftar Pustaka ... Mengingat orientasi makalah ini untuk calon guru,

1

MATERI PEMBEKALAN

PPL

Disusun oleh:

Tim Pembekalan PPL

PUSAT PENGEMBANGAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN DAN

PRAKTIK KERJA LAPANGAN (PP PPL dan PKL) LPPMP

UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

Page 2: MATERI PEMBEKALAN PPL - lppmp.uny.ac.idlppmp.uny.ac.id/sites/lppmp.uny.ac.id/files/MATERI PEMBEKALAN PP… · F. Daftar Pustaka ... Mengingat orientasi makalah ini untuk calon guru,

2

KONTRIBUTOR MATERI

BUKU PEMBEKALAN PPL TAHUN 2013

Rochmat Wahab (Rektor UNY)

Ngatman Soewito (Kepala PP PPL & PKL UNY)

Prihadi (Divisi PPL PP PPL UNY)

PENYUNTING: Tim Pembekalan PPL UNY

SEKRETARIAT: Rifqi Nur Setyawan

Page 3: MATERI PEMBEKALAN PPL - lppmp.uny.ac.idlppmp.uny.ac.id/sites/lppmp.uny.ac.id/files/MATERI PEMBEKALAN PP… · F. Daftar Pustaka ... Mengingat orientasi makalah ini untuk calon guru,

3

KATA PENGANTAR

Pembekalan PPL merupakan strategi pemberian pemahaman kepada mahasiswa tentang

PPL sebelum mereka diterjunkan di lapangan (sekolah, lembaga, atau klub). Dengan pemahaman

yang baik, diharapkan mahasiswa dapat mengimplementasikan ilmunya (yang diperoleh selama

kuliah dan pembekalan) ke sasaran PPL. Selain itu, mahasiswa dapat memahami betul mekanisme

pelaksanaan PPL. Selanjutnya mahasiswa dapat melaksanakan PPL dengan benar dari

perencanaan, pelaksanaan, refleksi, dan evaluasi program kegiatan PPL.

Mengingat sangat pentingnya pembekalan, maka disusunlah buku MATERI PEMBEKALAN

PPL. Pada bagian awal buku ini berisi hakikat pembekalan dan kompetensi tenaga kependidikan.

Pada bagian tengah berisi program mekanisme PPL. Pada bagian akhir berisi problema-problema

konkret yang kemungkinan dihadapi oleh mahasiswa PPL. Dengan pemahaman PPL dan

mekanismenya, mahasiswa menjadi siap menghadapi berbagai permasalahan PPL di sekolah,

lembaga atau klub.

Kami berharap buku ini bermanfaat (khususnya) bagi mahasiswa, dosen pembimbing

lapangan (DPL), dan umumnya semua yang terlibat dalam Program PPL. Oleh karena itu,

mahasiswa dan DPL harus benar-benar memahami materi pembekalan dalam buku ini. Izinkan

kami mengucapkan terima kasih kepada semua kontributor materi, tim penyusun, dan semua

pihak yang telah membantu penerbitan buku ini. Dengan mengucap syukur kepada Tuhan Yang

Maha Esa, harapan semoga buku ini bermanfaat. Kritik dan saran kami terima, demi perbaikan

buku ini selanjutnya.

Yogyakarta, 15 Juni 2013 Universitas Negeri Yogyakarta Kepala PP PPL & PKL UNY,

Drs. Ngatman Soewito, M.Pd.

NIP 19670605 199403 1 001

Page 4: MATERI PEMBEKALAN PPL - lppmp.uny.ac.idlppmp.uny.ac.id/sites/lppmp.uny.ac.id/files/MATERI PEMBEKALAN PP… · F. Daftar Pustaka ... Mengingat orientasi makalah ini untuk calon guru,

4

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .......................................................................................................................... 1

KONTRIBUTOR MATERI PEMBEKALAN ............................................................................................ 2

KATA PENGANTAR .......................................................................................................................... 3

DAFTAR ISI ...................................................................................................................................... 4

BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................................................... 6

A. Latar Belakang ............................................................................................................ 6

B. Tujuan Pembekalan .................................................................................................... 6

C. Lingkup Materi Pembekalan ....................................................................................... 7

D. Pola Pembekalan ........................................................................................................ 7

E. Waktu dan Tempat Pembekalan ................................................................................ 7

BAB II PENGEMBANGAN KOMPETENSI PENDIDIK DAN

TENAGA KEPENDIDIKAN ................................................................................................. 8

A. Pengantar ................................................................................................................... 8

B.Hakikat Kompetensi ...................................................................................................... 8

C.Tuntutan Kompetensi Pendidik & Tenaga Kependidikan ............................................ 9

D.Upaya Pengembangan Kompetensi ........................................................................... 11

E.Penutup ....................................................................................................................... 11

F. Daftar Pustaka ............................................................................................................ 11

BAB III MEKANISME PELAKSANAAN PPL

A. Persiapan PPL dalam Program KKN-PPL Terpadu ...................................................... 12

B. Waktu PPL .................................................................................................................. 14

C. Lokasi PPL ................................................................................................................... 14

D. Pembiayaan ............................................................................................................... 14

E. Pelaksanaan PPL ........................................................................................................ 14

F. Sanksi bagi Mahasiswa Peserta PPL ........................................................................... 18

G. Evaluasi PPL ................................................................................................................ 18

BAB IV PERMASALAHAN-PERMASALAHAN DALAM PELAKSANAAN PPL

A. Permasalahan-permasalahan yang Bersifat

Akademik .............................................................................................................. 21

B. Permasalahan-permasalahan yang Bersifat

Administratif .......................................................................................................... 23

C. Permasalahan-permasalahan yang Bersifat

Tekhnis ................................................................................................................... 23

BAB V PENUTUP ......................................................................................................................... 26

Page 5: MATERI PEMBEKALAN PPL - lppmp.uny.ac.idlppmp.uny.ac.id/sites/lppmp.uny.ac.id/files/MATERI PEMBEKALAN PP… · F. Daftar Pustaka ... Mengingat orientasi makalah ini untuk calon guru,

5

PUSAT PENGEMBANGAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN DAN

PRAKTIK KERJA LAPANGAN (PP PPL dan PKL ) LPPMP

UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

VISI

Menjadi institusi terkemuka dalam pelayanan PPL dan PKL untuk mencetak tenaga kependidikan

dan non kependidikan yang profesional berwawasan global.

MISI

1. Memberdayakan daya dukung sehingga mahasiswa siap melaksanakan PPL dan PKL yang

profesional berwawasan global.

2. Mengembangkan jejaring kerjasama PPL dan PKL dengan lembaga pendidikan dan non

kependidikan.

3. Memberikan layanan profesional dalam pelaksanaan PPL dan PKL.

4. Mengembangkan, mengkaji dan mengendalikan pelaksanaan PPL dan PKL dalam

mendukung mutu tenaga pendidik dan non kependidikan.

Page 6: MATERI PEMBEKALAN PPL - lppmp.uny.ac.idlppmp.uny.ac.id/sites/lppmp.uny.ac.id/files/MATERI PEMBEKALAN PP… · F. Daftar Pustaka ... Mengingat orientasi makalah ini untuk calon guru,

6

BAB I

A. Latar Belakang

Usaha peningkatan efisiensi dan kualitas penyelenggaraan proses pembelajaran terus

dilakukan, termasuk dalam hal ini mata kuliah lapangan seperti Praktik Pengalaman Lapangan

(PPL) menjadi konsentrasi untuk ditingkatkan kualitasnya. Untuk meningkatkan efisiensi dan

kualitas, penyelenggaraan PPL dilaksanakan secara terpadu dengan program KKN yang

selanjutnya disebut KKN-PPL.

Program kegiatan PPL dalam program KKN-PPL terintegrasi dan saling mendukung satu dengan

lainnya untuk mengembangkan kompetensi mahasiswa sebagai calon guru atau tenaga

kependidikan. Program-program yang dikembangkan dalam pelaksanaan PPL difokuskan pada

komunitas sekolah, klub, atau lembaga. Komunitas sekolah mencakup civitas internal sekolah

(guru, karyawan, siswa, dan Komite Sekolah) serta masyarakat lingkungan sekolah.

Program PPL mempunyai sasaran pembelajaran di sekolah, klub, atau lembaga, baik dalam

kegiatan yang terkait dengan pembelajaran maupun kegiatan yang mendukung berlangsungnya

pembelajaran. Program PPL diharapkan dapat memberikan pengalaman belajar bagi mahasiswa,

terutama dalam hal pengalaman mengajar, memperluas wawasan, melatih dan mengembangkan

kompetensi mengajar yang diperlukan dalam bidangnya, meningkatkan keterampilan,

kemandirian, tanggung jawab dan kemampuan dalam memecahkan masalah pembelajaran.

Pelaksanaan PPL melibatkan unsur-unsur Dosen Pembimbing PPL, Guru pembimbing/

Instruktur, Kepala Sekolah/Lembaga, Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota, para Mahasiswa

Praktikan, Siswa di sekolah/klub/lembaga, serta Pengelola PPL. Mahasiswa akan dapat

melaksanakan kegiatan PPL secara optimal apabila memiliki bekal kemampuan yang memadai,

baik yang terkait dengan proses pembelajaran maupun proses manajerial.

B. Tujuan Pembekalan

Tujuan pembekalan adalah agar mahasiswa menguasai kompetensi sebagai berikut.

1. Memahami dan mengahayati konsep dasar, arti, tujuan, pendekatan, program, pelaksanaan, monitoring, dan evaluasi PPL.

2. Mendapatkan informasi tentang situasi, kondisi, potensi, dan permasalahan sekolah/lembaga/klub yang akan dijadikan lokasi program PPL. pelaksanaan, monitoring, dan evaluasi PPL.

3. Memiliki bekal pengetahuan tata krama kehidupan di sekolah/ lembaga/klub. 4. Memiliki wawasan tentang pengelolaan dan pengembangan lembaga pendidikan. 5. Memiliki bekal pengetahuan dan keterampilan praktis agar dapat melaksanakan program

dan tugas-tugasnya di sekolah/lembaga/klub. 6. Memiliki pengetahuan untuk dapat bersikap dan bekerja dalam kelompok secara

interdisipliner dan lintas sektoral dalam rangka penyelesaian tugas di sekolah/ lembaga/ klub.

7. Memiliki kemampuan menggunakan waktu secara efisien pada saat melaksanakan program PPL.

PENDAHULUAN

Page 7: MATERI PEMBEKALAN PPL - lppmp.uny.ac.idlppmp.uny.ac.id/sites/lppmp.uny.ac.id/files/MATERI PEMBEKALAN PP… · F. Daftar Pustaka ... Mengingat orientasi makalah ini untuk calon guru,

7

C. Lingkup Materi Pembekalan

Materi pembekalan meliputi pengembangan wawasan mahasiswa, pelaksanaan pendidikan

yang relevan dengan kebijakan-kebijakan baru bidang pendidikan, dan materi yang terkait dengan

teknis PPL.

D. Pola Pembekalan

Pembekalan dilaksanakan dalam kelompok -kelompokl berdasarkan program studi mahasiswa

praktikan oleh DPL PPL prodi masing-masing.

Peserta PPL yang dinyatakan lulus dalam mengikuti pembekalan adalah peserta yang:

1. Mengikuti seluruh rangkaian pembekalan dengan tertib dan disiplin,

2. Mengikuti pendalaman dengan DPL PPL masing-masing.

E. Waktu dan Tempat Pembekalan

Pembekalan PPL dilaksanakan sesuai kesepakatan masing-masing antara yang mahasiswa

praktikan yang dibimbing dengan DPL PPL prodi masing-masing.

Page 8: MATERI PEMBEKALAN PPL - lppmp.uny.ac.idlppmp.uny.ac.id/sites/lppmp.uny.ac.id/files/MATERI PEMBEKALAN PP… · F. Daftar Pustaka ... Mengingat orientasi makalah ini untuk calon guru,

8

BAB II

A. Pengantar

Salah satu kunci penting dalam membangun kualitas pendidikan adalah pendidik dan tenaga

kependidikan (terutama guru dan kepala sekolah). Dengan demikian sangatlah wajar bila akhir-

akhir ini pengakuan dan penghargaan terhadap profesi pendidik dan tenaga kependidikan

semakin meningkat, yang diawali dengan dilahirkannya Undang-undang No.14 tahun 2005

tentang Guru dan Dosen yang segera akan diikuti dengan peraturan perundang-undangan yang

terkait.

Secara legal telah dinyatakan bahwa pendidik dan tenaga kependidikan dituntut untuk memiliki

sejumlah kompetensi. Demikian juga secara akademik mereka juga dituntut mampu

menampilkan kompetensi tertentu sebagai konsekuensi logis dari perubahan yang sangat dinamis

terjadi di tengah-tengah masyarakat dewasa ini. Terlebih-lebih yang terjadi dewasa ini di

Indonesia, disentralisasi pendidikan yang menjadi kebijakan utamanya. Dalam desentralisasi

pendidikan, guru menjadi tumupan yang sangat penting (Kelly, 1995).

Untuk menjamin efektivitas kehadiran pendidik dan tenaga kependidikan, kiranya upaya

pengembangan kompetensi pendidik dan tenaga kependidikan perlu terus diupayakan.

B. Hakikat Kompetensi

Orstein dan Levine (1984) menegaskan bahwa pada dasarnya pekerjaan mengajar dapat

dikatagorikan ke dalam tiga, yaitu mengajar merupakan semiprofession, emerging profession, dan

full profession. Pertama, mengajar dikatakan semi-professional, ketika mengajar ituhanya dapat

dilakukan melalui pelatihan dalam jangka pendek, bahkan mengajar dapat terjadi oleh siapapun

yang mengaku pernah diajar, karena itu mengajar cukup meniru saja tanpa latihan yang

memadai. Kedua, mengajar dikatakan emerging profession, ketika mengajar di satu sisi dikatakan

suatu suatu profesi, di sisi lain dikatakan bukan suatu profesi, bahkan bisa masuk katagori

ambivalen. Di samping itu perlu diperjelas bahwa mengajar merupakan suatu pekerjaan yang

menuntut penyesuaian yang terus menerus, sering dengan perubahan tuntutan masyarakat yang

terus berkembang. Akhirnya, mengajar dikatakan sebagai fullprofession, karena mengajar

menuntut sejumlah karakteristik, di antaranya sebagai berikut.

1. Rasa melayani masyarakat: suatu komitmen sepanjang waktu terhadap karir.

2. Pengetahuan dan keterampilannya berada di atas kemampuan orang pada umumnya.

3. Aplikasi riset dan teori terhadap praktek (berkenaan dengan problem kemanusiaan).

4. Membutuhkan waktu yang panjang untuk latihan spesialisasi.

5. Adanya kontrol terhadap strandar lisensi dan persyaratan masuk.

6. Otonomi dalam membuat keputusan tentang bidang kerja pilihan.

7. Suatu penerimaan tanggung jawab terhadap penilaian yang dibuat dan tindakan yang

dipertunjukkan berkaitan dengan layanan yang diberikan berupa seperangkat standar

penampilan.

PENGEMBANGAN KOMPETENSI PENDIDIK

DAN TENAGA KEPENDIDIKAN

Page 9: MATERI PEMBEKALAN PPL - lppmp.uny.ac.idlppmp.uny.ac.id/sites/lppmp.uny.ac.id/files/MATERI PEMBEKALAN PP… · F. Daftar Pustaka ... Mengingat orientasi makalah ini untuk calon guru,

9

8. Komitmen terhadap kerja dan klien yang diindikasikan dengan penekanan pada layanan yang

diberikan.

9. Penggunaan administrator untuk menfasilitasi kerja profesional, sehingga ada kebebasan

yang relatif dari perlakuan supervisi.

10. Organisasi bersifat otonom dan terdiri atas anggota-anggota profesi.

11. Adanya Asosiasi Profesi dan kelompok elit yang memberikan penghargaan terhadap prestasi

individual.

12. Adanya kode etik yang membantu untuk mengklarifikasi masalah-masalah atau hal-hal yang

meragukan berkaitan dengan layanan yang diberikan.

13. Tingkat kepercayaan publik yang tinggi terhadap para praktisi secara individual.

14. Prestise dan penghargaan ekonomik yang tinggi.

Di antara karakteristik-karakteristik di atas yang dipandang sangat penting adalah, (1)

Pengetahuan dan keterampilannya di atas kemampuan orang pada umumnya, (2) Adanya kontrol

terhadap standar lisensi dan persyaratan masuk menjadi guru, (3) Otonomi dalam membuat

keputusan tentang bidang kerja pilihan, dan (4) Prestise dan penghargaan ekonomik yang tinggi.

Jika memperhatikan beberapa karakteristik profesional dari suatu profesi guru, maka dapat

dimaklumi bahwa guru sebagai profesi harus didukung oleh beberapa kompetensi. Broudy

(Hager, 1993) menyatakan, the CBTE approach mendefiniskan bahwa:

competence in terms of prespecified performances stated as segments of overt behaviour; it

argues that practicing the performance directly is more efficient than achieving it indirectly

through the conventional courses…competence training…contrasts an overt performance

with the conventional program's promise of performance.

Definisi tersebut memperkuat keyakinan bahwa kompetensi pada hakekatnya dapat diraih

lebih baik melalui kegiatan praktis (pelatihan kompetensi) daripada melalui kegiatan perkuliahan

yang bersifat konvensional.Kompetensi juga dapat dipahami sebagamana yang dinyatakan pada

UU No.14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen bahwa Kompetensi adalah seperangkat

pengetahuan, keterampilan, dan perilaku yang harus dimiliki, dihayati, dan dikuasai oleh guru

dalam melaksanakan tugas keprofesionalan. Dengan demikian kompetensi pada hakekatnya

terdiri atas aspek kognitif, psikomotorik, dan afektif.

C. Tuntutan Kompetensi Pendidik dan Tenaga Kependidikan

Lebih khususnya berkenaan dengan kompetensi guru, pada RPP Guru, pasal 4 ayat (2)

dinyatakan bahwa kompetensi guru terdiri atas empat komponen, yaitu kompetensi profesional,

kompetensi pedagogik, kompetensi sosial, dan kompetensi personal.

Selanjutnya pada RPP Guru pada pasal 4 ada lima ayat (ayat (3) sd (7) yang terkait dengan

kompetensi guru. Secara rinci dapat uraikan sebagai berikut. Pada pasal 4 ayat (3) dinyatakan

bahwa kompetensi guru sebagaimana dimaksud pada ayat (2) bersifat holistik. Sedangkan ayat (4)

menjelaskan bahwa Kompetensi pedagogik sebagaimana dimaksud padaayat (2) merupakan

kemampuan guru dalam pengelolaan pembelajaran peserta didik yang sekurang-kurangnya

meliputi:

a. pemahaman wawasan atau landasan kependidikan;

b. pemahaman terhadap peserta didik;

c. pengembangan kurikulum/silabus;

d. perancangan pembelajaran;

e. pelaksanaan pembelajaran yang mendidik dan dialogis;

Page 10: MATERI PEMBEKALAN PPL - lppmp.uny.ac.idlppmp.uny.ac.id/sites/lppmp.uny.ac.id/files/MATERI PEMBEKALAN PP… · F. Daftar Pustaka ... Mengingat orientasi makalah ini untuk calon guru,

10

f. pemanfaatan teknologi pembelajaran;

g. evaluasi hasil belajar; dan

h. pengembangan peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimilikinya.

Ayat (5) menegaskan bahwa Kompetensi kepribadian sebagaimana dimaksud pada ayat (2)

sekurang-kurangnya mencakup kepribadian yang:

a. mantap;

b. stabil;

c. dewasa;

d. arif dan bijaksana;

e. berwibawa;

f. berakhlak mulia;

g. menjadi teladan bagi peserta didik dan masyarakat;

h. secara obyektif mengevaluasi kinerja sendiri; dan

i. mengembangkan diri secara mandiri dan berkelanjutan.

Ayat (6) menegaskan pula bahwa kompetensi sosial sebagaimana dimaksud pada ayat (2)

merupakan kemampuan guru sebagai bagian dari masyarakat yang sekurang-kurangnya meliputi

kompetensi untuk:

a. berkomunikasi lisan, tulisan, dan/atau isyarat;

b. menggunakan teknologi komunikasi dan informasi secara fungsional; dan

c. bergaul secara efektif dengan peserta didik, sesama pendidik, tenaga kependidikan,

orangtua/wali peserta didik; dan

d. bergaul secara santun dengan masyarakat sekitar.

Mengingat orientasi makalah ini untuk calon guru, maka kompetensi yang dirumuskan baru

untuk profesi guru. Demikian juga, pembahasan ini belum diorientasikan untuk profesi tenaga

kependidikan, karena hingga kini belum ada peraturan perundang-undanganyang menjadi dasar

pijakan kompetensi tenaga kependidikan, sebagaimana yang kompetensi pendidik, khususnya

guru dan dosen.

Untuk melengkapi rumusan kompetensi-kompetensi tersebut di atas, kiranya setiap guru

yang ingin tampil terbaik sebagaimana yang dikemukakan oleh Tammy Belavek, maka seorang

guru seharusnya:

a. have a mission.

b. possess a positive belief in their ability to work successfully with students.

c. recognize that the choices they make have a profound impact on their success.

d. develop problem-solving skills that allow them to overcome any challenges they might

encounter.

e. build positive relationships with students-even the most challenging ones. They realize the

more a student trusts and respects them, the more the student is willing to give of him-or

herself and learn.

f. build positive relationships with parents/guardians.maintain a positive attitude.

g. develop communication skills that help them motivate students and increase classroom

effectiveness.

h. take necessary steps to avoid teacher burnout.

i. know where to put their time and effort to get the best results and the greatest satisfaction

out of teaching.

j. become part of the total school team.

Page 11: MATERI PEMBEKALAN PPL - lppmp.uny.ac.idlppmp.uny.ac.id/sites/lppmp.uny.ac.id/files/MATERI PEMBEKALAN PP… · F. Daftar Pustaka ... Mengingat orientasi makalah ini untuk calon guru,

11

k. teach students these same high-performing strategies so students can reach their highest

potential and achieve success.

D. Upaya pengembangan kompetensi

Ada beberapa tahap pengembangan profesional pendidik, terutama guru yang di antaranya

sebagai berikut:

1. Fase persiapan awal. Pada fase ini pelatihan yang diterima sebagai seorang calon guru

adalah sejumlah pengalaman, baik terkait dengan aktivitas di dalam atau di luar kelas.

2. Fase induksi. Pada fase ini, merupakan tahun pertama mengajar yang dimulai dengan proses

mensintesakan berbagai kewajiban yang dikehendaki oleh program pendidikan terkait.

3. Fase pengembangan berkelanjutan. Pada fase ini pembimbing berpartisipasi dalam

kesempatan-kesempatan pertumbuhan profesional di awal-awal tahunnya yang mampu

mempertajam keterampilannya dan memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk

menemui kelompok setingkatnya serta mengembangkan rencana untuk tahun-tahun

berikutnya.

4. Fase pembaharuan. Selama setiap fase, pembimbing mampu berpartisipasi dalam kegiatan-

kegiatan yang dapat berperan untuk memperbaharui kegiatannya baik secara personal

maupun profesional. Pembaharun dapat mengarahkan kepada seorang profesional yang

bermotivasi tinggi dan terlatih, sehingga dapat memenuhi tuntutan pekerjaannya.

5. Fase rekrutmen dan seleksi. Instruktur dan pembimbing bekerja dengan berbagai pihak yang

terkait dengan pekerjaan guru dalam mengembangkan program rekrutmen, sehingga secara

tidak langsung dapat membantu calon guru untuk menyiapkan diri dalam proses rekrutmen.

Mahasiswa didorong untuk mengejar pilihan karirnya, sehingga pada akhirnya mereka bisa

menampilkan diri secara optimal.

E. Penutup

Berdasarkan kajian sebelumnya, maka kompetensi pendidik menduduki posisi strategis

dalam menentukan kualitas pendidikan, sehingga pemenuhan kompetensi pendidik menjadi

sesuatu yang harus terus diupayakan, seiring dengan dinamika tuntutan masyarakat sebagai

fitrah human being yang memiliki kebutuhan untuk berubah. Sadar akan kondisi tersebut

dan tuntutan profesional yang terus berkembang, maka pengembangan kompetensi

pendidik perlu terusdiupayakan dengan melalui berbagai tahapan secara berjenjang.

F. Daftar Pustaka

Departemen Pendidikan Nasional, (2005), Undang-undang No.14 tahun 2005 tentang Guru dan

Dosen, Jakarta:

Hager, Paul J. (1993), Conceptions of Competence, www.ed.uiuc.edu/ EPS/PES-

Yearbook/93_docs/HAGER.htm,

McNergney, R.F and Herbert, J.M. (2001), Foundations of Education: The Challenge of

Professional Practice, Boston: Allyn and Bacon

Ornestein and Levine, (1992), An Introduction to the Foundations of Education, Third, Boston:

Houghton Mifflin Company

Page 12: MATERI PEMBEKALAN PPL - lppmp.uny.ac.idlppmp.uny.ac.id/sites/lppmp.uny.ac.id/files/MATERI PEMBEKALAN PP… · F. Daftar Pustaka ... Mengingat orientasi makalah ini untuk calon guru,

12

BAB III

MEKANISME PELAKSANAAN PPL

A. Persiapan PPL dalam Program KKN-PPLTerpadu

Pada tahap persiapan PPL dalam Program KKN-PPL Terpadu terdapat beberapa hal yang perlu diketahui, diinformasikan dan dipersiapkan, baik oleh mahasiswa calon peserta maupun oleh lembaga/unit pelaksana PPL ( di sekolah). Hal-hal tersebut meliputi sebagai berikut.

1. Persyaratan Peserta

Setiap mahasiswa peserta Program PPL dalam KKN-PPL terpadu harus memenuhi syarat-syarat sebagai berikut. a. Terdaftar sebagai mahasiswa UNY S1 program kependidikan pada semester

diselenggarakannya Mata Kuliah PPL. b. Telah menempuh minimal 90 sks dengan IPK minimal 2,00. c. Telah lulus mata kuliah Pengajaran Mikro atau PPL I atau yang ekuivalen dengan nilai

minimal B. d. Melakukan pembayaran KKN-PPL di BPD cabang UNY e. Melakukan entri pendaftaran melalui website: http:/sikap.uny.ac.id/ di PP PPL dan PKL

UNY atau tempat lainnya. f. Mahasiswi yang hamil, pada saat pemberangkatan KKN-PPL, usia kehamilannya tidak

lebih dari 5 bulan atau 20 minggu. Selanjutnya mahasiswi yang bersangkutan diwajibkan untuk menyerahkan: 1) surat keterangan dari dokter spesialis kandungan, yang menerangkan usia dan

kondisi kehamilan, 2) surat keterangan dari suami yang menyatakan mengizinkan untuk melaksanakan

KKN-PPL, serta bertanggung jawab terhadap resiko yang mungkin terjadi.

2. Pendaftaran dan Pengelompokkan Peserta

Mahasiswa yang akan mengikuti Program PPL dalamProgram KKN-PPL Terpadu wajib mendaftarkan diri terlebih dahulu sebagai calon peserta PPL dalam KKN-PPL. terpadu Pendaftaran dilakukan melalui internet dengan alamat: http://sikap.uny.ac.id/ Selanjutnya mahasiswa menyerahkan bukti pendaftaran ke PP PPL dan PKL dan memvalidasi hasil entri sesuai dengan waktu yang ditentukan oleh Tim PPL pada PP PPL dan PKL . Pada saat entri data, mahasiswa sekaligus memilih lokasi PPL yang diinginkan. Waktu pendaftaran, validasi, pengelompokkan, pembekalan PPL, penerjunan PPL diatur sesuai dengan kalender akademik.

Bagan Alur pendaftaran PPL Terpadu dapat dilihat pada gambar berikut.

Pembayaran KKN-PPL

Pendaftaran PPL melalui http://sikap.uny.ac.id/

Validasi dan

Penetapan kelompok lokasi

Page 13: MATERI PEMBEKALAN PPL - lppmp.uny.ac.idlppmp.uny.ac.id/sites/lppmp.uny.ac.id/files/MATERI PEMBEKALAN PP… · F. Daftar Pustaka ... Mengingat orientasi makalah ini untuk calon guru,

13

Gambar 2

Bagan Alur Pendaftaran KKN-PPL

Pemilihan tempat oleh mahasiswa yang dipandang belum sesuai, Tim KKN-PPL berhak menempatkan mahasiswa berkoordinasi dengan koordinator program studi. Penempatan lokasi KKN-PPL berdasarkan beberapa pertimbangan sebagai berikut. 1. Tingkat (sekolah) 2. Tipe (sekolah) 3. Jenis (sekolah/lembaga/klub) 4. Kebutuhan/permintaan sekolah/lembaga/klub 5. Variasi jurusan/program studi. 6. Agama 7. Jarak 8. Jenis kelamin 9. Memakai jilbab atau tidak 10. Memiliki penyakit bawaan atau tidak 11. Proporsi (jumlah mahasiswa) 12. Bekerja atau tidak

3. Pembekalan PPL

Sebelum pelaksanaan PPL, mahasiswa memperoleh pembekalan yang dilaksanakan di kampus UNY.

a. Tujuan pembekalan PPL Tujuan pembekalan adalah agar mahasiswa menguasai kompetensi sebagai berikut. 1) Memahami dan mengahayati konsep dasar, arti, tujuan, pendekatan, program,

pelaksanaan, monitoring, dan evaluasi PPL. 2) Memiliki bekal pengetahuan tata krama kehidupan di sekolah/ lembaga/klub. 3) Memiliki wawasan tentang pengelolaan dan pengembangan lembaga pendidikan. 4) Memiliki bekal pengetahuan dan keterampilan praktis agar dapat melaksanakan

program dan tugas-tugasnya di sekolah/lembaga/ klub. 5) Memiliki pengetahuan untuk dapat bersikap dan bekerja dalam kelompok secara

interdisipliner dan lintas sektoral dalam rangka penyelesaian tugas di sekolah/lembaga/klub.

6) Memiliki kemampuan menggunakan waktu secara efektif dan efisien pada saat melaksanakan program PPL.

b. Materi Pembekalan Materi pembekalan meliputi pengembangan wawasan mahasiswa, pelaksanaan pendidikan yang relevan dengan kebijakan-kebijakan baru bidang pendidikan, dan materi yang terkait dengan teknis PPL.

c. Model Pembekalan Pembekalan dilaksanakan dalam kelompok kecil sesuai dengan daftar bimbingan mahasiswa PPL yang didistribusikan oleh Koordinator PPL Prodi. Pembekalan diberikan oleh DPL PPL masing-masing.

d. Syarat Kelulusan Pembekalan Peserta PPL dalam Program KKN-PPL Terpadu yang dinyatakan lulus dalam mengikuti pembekalan adalah peserta yang:

Page 14: MATERI PEMBEKALAN PPL - lppmp.uny.ac.idlppmp.uny.ac.id/sites/lppmp.uny.ac.id/files/MATERI PEMBEKALAN PP… · F. Daftar Pustaka ... Mengingat orientasi makalah ini untuk calon guru,

14

1) mengikuti seluruh rangkaian pembekalan dengan tertib dan disiplin, 2) mengikuti pendalaman dengan DPL PPL masing-masing.

e. Penyelenggara Pembekalan Pembekalan PPL dilaksanakan oleh DPL PPL sesuai dengan Prodi masing-masing dan jadwal yang telah ditentukan.

f. Jadwal Pembekalan Jadwal pembekalan PPL akan diumumkan oleh PP PL dan PKL UNY.

B. Waktu PPL

1. PPL dilaksanakan sekali dalam setahun, yaitu pada semester khusus (Juli - September). Waktu tersebut dipilih dengan pertimbangan sebagai berikut. a. Pada semester khusus tersebut mahasiswa dapat berkonsentrasi penuh pada

kegiatan PPL karena tidak terganggu oleh kegiatan mata kuliah yang lain. b. Pada saat tersebut sekolah sedang memasuki awal tahun pelajaran, sehingga

kehadiran mahasiswa PPL di sekolah bertepatan dengan berlangsungnya tahun ajaran baru.

2. PPL dilaksanakan dengan sistem blok waktu. Waktu efektif dalam 1 minggu adalah 6 hari kerja dan dalam satu hari kerja

memanfatkan waktu 5 - 7 jam (pukul 07.00 – 12.45 atau 13.30 WIB) untuk kegiatan

PPL dengan jumlah jam kerja minimal 200-250 jam.

C. Lokasi PPL

Lokasi PPL adalah sekolah/lembaga/klub yang ada di wilayah Propinsi DIY dan Jawa Tengah. Sekolah meliputi PAUD, SD, SLB, SMP, MTs, SMA, SMK, dan MAN. Lembaga mencakup lembaga pengelola pendidikan seperti Dinas Pendidikan, Lembaga Pendidikan Nonformal, Sanggar Kegiatan Belajar (SKB) milik kedinasan, Klub cabang olah raga, Balai Diklat di masyarakat atau instansi swasta.

Sekolah/lembaga/klub yang digunakan sebagai lokasi KKN-PPL dipilih dengan mempertimbangkan kesesuaian antara mata pelajaran atau materi kegiatan yang dipraktikkan di sekolah/lembaga/klub dengan program studi mahasiswa.

D. Pembiayaan

Program PPL dalam Program KKN-PPL Terpadu harus mengacu dan terpadu dengan program sekolah atau lembaga. Oleh karena itu, pembiayaan atau penganggaran kegiatan ditanggung bersama antara UNY, Mahasiswa, sekolah/lembaga/klub, dan Pemda serta sumber lain yang memungkinkan.

E. Pelaksanaan PPL

Pelaksanaan PPL memiliki beberapa tahapan dan setiap tahapan mempunyai serangkaian kegiatan yang harus diikuti oleh setiap peserta. Adapun tahapan PPL adalah sebagai berikut.

1. Pra-PPL

Mulai semester ke-6 (pada saat pelaksanaan Pengajaran Mikro), mahasiswa harus

sudah masuk ke sekolah/lembaga/klub untuk melaksanakan beberapa kegiatan antara

lain sebagai berikut.

a. Sosialisasi dan koordinasi. b. Observasi proses pembelajaran dan kegiatan manajerial, perangkat

pembelajaran, prota, prosem, media pembelajaran, laboraturium, dan lain-lain.

Page 15: MATERI PEMBEKALAN PPL - lppmp.uny.ac.idlppmp.uny.ac.id/sites/lppmp.uny.ac.id/files/MATERI PEMBEKALAN PP… · F. Daftar Pustaka ... Mengingat orientasi makalah ini untuk calon guru,

15

c. entifikasi dan inventarisasi permasalahan. d. Penentuan program kerja dan penyusunan proposal kegiatan PPL. e. Diskusi dengan guru pamong dan dosen pembimbing terkait dengan program

PPL.

2. Penyusunan Rancangan Program

Hasil kegiatan pra-PPL (observasi dan orientasi) di atas kemudian digunakan

untuk menyusun Rancangan Program PPL. Program dipilih berdasarkan pertimbangan

sebagai berikut.

a. Permasalahan sekolah/lembaga/klub dan potensi yang dimiliki. b. Mengacu program sekolah/lembaga/klub. c. Kemampuan mahasiswa dari segi pendanaan dan pemikiran. d. Faktor pendukung yang diperlukan (sarana dan prasarana). e. Ketersediaan dana yang diperlukan. f. Ketersediaan waktu. g. Kesinambungan program.

Program kerja harus sudah selesai disusun dalam bentuk matriks program kerja

PPL sebelum diberangkatkan ke lokasi. Adapun program kerja yang dapat

dikembangkan di sekolah/lembaga/klub antara lain sebagai berikut.

Tabel 9. Contoh Program PPL di Sekolah

Program Pendidikan Sekolah Program PPL di Sekolah

Pembenahan media pembelajaran

Lomba dan Pameran

Pelatihan dan penyuluhan

Pelatihana penulisan karya ilmiah.

Seminar

Kegiatan lain yang mendukung pengembangan sekolah

Penyusunan perangkat persiapan pembelajaran

Praktik mengajar terbimbing dan mandiri

Menyusun dan mengembangkan alat evaluasi

Menerapkan inovasi pembelajaran

Mempelajari administrasi guru

Kegiatan lain yang menunjang kompetensi mengajar

Pengembangan media.

Tabel 10. Contoh Program PPL di Lembaga/Klub

Program KKN di

Lembaga/Klub

Program PPL di Lembaga/Klub

Media pembelajaran

Pelatihan/penyuluhan

Proses manajerial

Kegiatan lain yang mendukung pengembangan lembaga

Penyusunan program

Pembelajaran masyarakat

Manajemen pendidikan

Praktik melatih/kerja

Kegiatan lain yang menunjang kompetensi pendidikan

Page 16: MATERI PEMBEKALAN PPL - lppmp.uny.ac.idlppmp.uny.ac.id/sites/lppmp.uny.ac.id/files/MATERI PEMBEKALAN PP… · F. Daftar Pustaka ... Mengingat orientasi makalah ini untuk calon guru,

16

Macam program PPL dalam Program KKN-PPL terpadu hanya berupa program individu. Program yang sudah dipilih dituangkan ke dalam bentuk matriks program kerja PPL(lampiran F01). Penyusunan program ke dalam matriks harus sudah selesai sebelum mahasiswa mulai mengajar.

3. Pelaksanaan Program

Dalam melaksanakan program mahasiswa harus berusaha untuk: a. menyelesaikan program tepat pada waktunya; b. menjalin kerjasama dengan teman sejawat. menggali dan mengembangkan potensi

khalayak sasaran untuk mengatasi permasalahan; c. mencatat semua kegiatan ke dalam catatan harian; d. melaksanakan praktik mengajar minimal 10 kali; e. berkonsultasi dengan pembimbing; f. mempertimbangkan secara bijak apabila dalam proses pelaksanaan program ada

permintaan dari guru pembimbing atau Dosen pembimbing. g. mengganti kegiatan yang sudah diprogramkan jika ada kegiatan lain yang

datangnya tidak terduga (bersifat insidental) yang waktunya bersamaan dengan kegiatan yang telah terprogram. Apabila terjadi hal demikian maka mahasiswa perlu melaporkan secara tertulis;

h. melakukan refleksi terhadap unjuk kerja yang telah dilakukan; i. dalam pelaksanaan PPL, setiap mahasiswa harus membuat dan mengisi semua

format yang telah ditentukan dengan cermat, tepat, dan objektif.

4. Pembimbing PPL

Komponen-komponen yang termasuk pembimbing PPL meliputi sebagai berikut.

1. DPL PPL yang sudah mendapatkan pelatihan. 2. Guru pembimbing/instruktur yang sudah mendapatkan pelatihan. 3. Kepala Sekolah/Ketua Lembaga/Ketua Klub. 4. Koordinator PPL di sekolah/lembaga/klub. 5. Tim KKN-PPL Terpadu UNY

5. Mekanisme Pembimbingan dan Monitoring

a. DPL PPL membimbing mahasiswa sesuai dengan program studinya masing-masing.

b. Pembimbingan PPL dilakukan oleh DPL PPL 4 kali selama satu periode KKN-PPL. c. Guru pembimbing atau instruktur membimbing peserta PPL sesuai dengan bidang

studinya masing-masing. d. Kepala Sekolah/Ketua Lembaga/Ketua Klub dan Koordinator PPL

sekolah/lembaga/klub membimbing dan mengkoordinasikan kegiatan PPL yang ada di sekolah/ lembaga/klub tersebut.

e. Diskusi antara dosen pembimbing, guru atau instruktur, koordinator PPL dan mahasiswa dilakukan minimal tiga minggu sekali.

f. Pelaksanaan bimbingan yang dilakukan DPL PPL terhadap mahasiswa dilakukan mulai observasi sampai dengan ujian PPL.

g. Teknik bimbingan: 1). mahasiswa menyiapkan:

a). matrik program PPL, b). lapotan mingguan yakni kegiatan 1 minggu yang lalu dan rencana kegiatan

yang akan datang, c). bukti kegiatan seperti foto-foto kegiatan, d). buku agenda

Page 17: MATERI PEMBEKALAN PPL - lppmp.uny.ac.idlppmp.uny.ac.id/sites/lppmp.uny.ac.id/files/MATERI PEMBEKALAN PP… · F. Daftar Pustaka ... Mengingat orientasi makalah ini untuk calon guru,

17

e). kartu bimbingan f). kartu kendali g). data dan rencana kegiatan lainnya

2). DPL PPL melakukan pengecekan, evaluasi, dan refleksi terhadap kegiatan mahasiswa.

6. Deskripsi Tugas

a. DPL PPL

1) Membimbing dalam menyusun rencana pembelajaran dan perangkat pembelajaran.

2) Bersama dengan guru atau instruktur membimbing, memantau dan mengevaluasi pelaksanaan proses pembelajaran.

3) Datang ke sekolah/lembaga/klub minimal 4 kali dalam satu periode. 4) Menguji PPL. 5) Menilai laporan PPL. 6) Menerima nilai PPL dari Guru Pembimbing atau Instruktur dan membuat

rekapitulasi nilai akhir PPL. 7) Menyerahkan nilai akhir PPL ke PP PPL dan PKL.

b. Guru Pembimbing atau Instruktur 1) Membimbing peserta PPL, terkait dengan proses pembelajaran yang

mencakup persiapan, praktik mengajar terbimbing dan mandiri, administrasi guru dan pembuatan alat evaluasi.

2) Memberikan model mengajar atau model kerja pada saat mahasiswa melaksanakan observasi.

3) Memberikan tugas atau bahan praktik pembelajaran. 4) Menilai pelaksanaan PPL di sekolah atau lembaga.

c. Kepala Sekolah /Ketua Lembaga/Ketua Klub. 1) Bersama dengan koordinator PPL mengkoordinasikan pelaksanaan PPL. 2) Memberikan bimbingan kepada peserta PPL terkait dengan pengembangan

kompetensi.

d. Mahasiswa Praktikan 1) Mempelajari dan mentaati tata tertib sekolah/lembaga/klub. 2) Menyusun program kerja. 3) Melaksanakan program kerja dengan disiplin dan bertanggung jawab baik

program KKN maupun program PPL. 4) Melakukan diskusi dengan para pembimbing secara intensif. 5) Membina kerja sama dengan teman sejawat, pembimbing, maupun dengan

semua komponen yang ada di sekolah / lembaga/klub. 6) Menyusun laporan KKN-PPL tepat waktu dan diserahkan 3 hari sebelum ujian. 7) Berpartisipasi aktif dengan kegiatan sekolah/lembaga/klub. 8) Berada di sekolah/lembaga/klub untuk melaksanakan KKN-PPL sesuai waktu

yang telah ditentukan. 9) Melaksanakan praktik mengajar terbimbing dan mandiri minimal 10 kali. 10) Membuat berita terpilih untuk dimuat di web dan blog UPPL dengan mengirim

ke email: [email protected]

7. Penyusunan Laporan PPL

Setiap peserta PPL wajib menyusun laporan akhir.

a. Jenis laporan Laporan PPL tergolong laporan individu. .

Page 18: MATERI PEMBEKALAN PPL - lppmp.uny.ac.idlppmp.uny.ac.id/sites/lppmp.uny.ac.id/files/MATERI PEMBEKALAN PP… · F. Daftar Pustaka ... Mengingat orientasi makalah ini untuk calon guru,

18

b. Penentuan batas akhir penyusunan laporan PPL. Pada minggu terakhir sebelum mahasiswa ditarik dari lokasi, laporan PPL harus

sudah selesai, untuk itu penyusunan laporan harus dilaksanakan seawal mungkin.

Ketentuan dan format penyusunan laporan terlampir.

Semua laporan tersebut direkam dalam softcopy (CD) dan diserahkan ke PP PPL

dan PKL.

F. Sanksi bagi Mahasiswa Peserta PPL

Mahasiswa yang tidak mematuhi ketentuan, tidak melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya dengan baik, terlibat penggunaan narkoba dan tindak perbuatan asusila dapat dikenakan sanksi sebagai berikut. 1. Peringatan secara lisan. 2. Peringatan secara tertulis. 3. Perpanjangan waktu KKN-PPL. 4. Pengurangan nilai. 5. Penarikan dari tempat praktik sebelum waktunya berakhir, dan mahasiswa yang

bersangkutan dinyatakan gugur dan harus mengulang pada tahun berikutnya. Jika kasus yang dilakukan oleh mahasiswa tersebut baru diketahui setelah

mahasiswa ditarik dari lokasi KKN-PPL, maka nilai PPLnya ditangguhkan sampai kasusnya selesai. Penetapan sanksi dilakukan oleh Tim KKN-PPL setelah melalui pengkajian, pembahasan, dan musyawarah.

G. Evaluasi PPL

Evaluasi program PPL memiliki dua kepentingan, yakni untuk kepentingan penilaian prestasi mahasiswa dan masukan perbaikan kebijakan program KKN-PPL. Untuk kepentingan yang pertama, penilaian prestasi akademik mahasiswa perlu dipisahkan antara bidang KKN dengan PPL, sedangkan untuk menentukan kebijakan pelaksanaan program PPL perlu dilakukan evaluasi secara menyeluruh oleh tim yang independen.

1. Komponen Prestasi Program PPL

Komponen yang dinilai menyangkut 5 (lima) aspek, yang meliputi sebagai berikut. a. Perencanaan Pembelajaran b. Proses Pembelajaran (komprtansi paedagogik dan profesional). c. Kompetensi Kepribadian d. Kompetensi Sosial e. Laporan PPL

2. Penilai dan Kewenangan Penilai

a. Guru Pembimbing atau Instruktur 1) Untuk PPL di sekolah, guru pembimbing bersama DPL PPL memberi nilai PPL

yang meliputi nilai perencanaan pembelajaran (F.06) dan proses pembelajaran (F.07), kompetensi kepribadian (F.10), kompetensi sosial (F.11)

2) Untuk KKN-PPL di lembaga, instruktur bersama DPL PPL memberi nilai PPL yang mencakup perencanaan program (F.08) dan pelaksanaan program di lembaga (F.09).

b. DPL PPL 1) Menilai perencanaan atau persiapan (F.06 atau F.08), kompetensi kepribadian

(F.10), kompetensi sosial (F.11) dan pelaksanaan pembelajaran atau PPL (F.07 atau F.09) bersama guru pembimbing atau instruktur.

2) Menilai laporan PPL (F.12).

3. Waktu Penilaian

Page 19: MATERI PEMBEKALAN PPL - lppmp.uny.ac.idlppmp.uny.ac.id/sites/lppmp.uny.ac.id/files/MATERI PEMBEKALAN PP… · F. Daftar Pustaka ... Mengingat orientasi makalah ini untuk calon guru,

19

Penilaian kegiatan PPL dilakukan sejak penyusunan rencana pembelajaran serta selama proses praktik mengajar terbimbing dan mandiri.

4. Kriteria Penilaian

Pedoman transfer nilai KKN-PPL sebagai berikut.

Standar Nilai Nilai Kualifikasi

10 100 Huruf Angka

8,6 –10,0 86 –100 A 4,00 istimewa

8,1 – 8,5 81 – 85 A- 3,75 baik sekali

7,6 – 8,0 76 – 80 B+ 3,25 lebih dari baik

7,1 – 7,5 71 – 75 B 3,00 baik

6,6 – 7,0 66 – 70 B- 2,75 agak baik

6,1 – 6,5 61 – 65 C+ 2,25 lebih dari cukup

5,6 – 6,0 56 – 60 C 2,00 cukup

4,0 – 5,5 4,00,5,5 D 1,00 kurang

0,00 – 4,0 4,00-5,5 E Kurang sekali

Sumber: Buku Pedoman Akademik UNY

5. Alur Penyerahan Nilai

(1) Guru pembimbing/instruktur mengumpulkan buku nilai PPL yang sudah diisi nilai PPL ke Kepala Tata Usaha sekolah/lembaga/klub.

(2) Buku nilai PPL dari guru pembimbing/instruktur diterima oleh Koordinator DPL PPL dari Kepala Tata Usaha sekolah/ embaga/klub.sekolah/lembaga/klub.

(3) DPL KKN PPL m (4) Koordinator DPL PPL di satu sekolah/lembaga/klub menyerahkan ke PP PPL dan

PKL. (5) Selanjutnya PP PPL dan PKL mengundang DPL PPL untuk menyelesaikan nilai PPL

dalam workshop penilaian. diproses ke SIAKAD. (6) Mahasiswa dapat melihat nilai PPL di masing-masing.

Secara skematis alur penyerahan nilai program KKN-PPL dapat dilihat pada Gambar 3 berikut ini.

Guru Pembimbing/Instruktur

Kepala Admin Sekolah/lembaga

(Nilai KKN)

PP PPL dan PKLUPPL TIM KKN-PPL

Page 20: MATERI PEMBEKALAN PPL - lppmp.uny.ac.idlppmp.uny.ac.id/sites/lppmp.uny.ac.id/files/MATERI PEMBEKALAN PP… · F. Daftar Pustaka ... Mengingat orientasi makalah ini untuk calon guru,

20

DPL KKN DPL PPL

MAHASISWA

Gambar 3

Bagan Alur Penyerahan Nilai PPL

SIAKAD

Workshop Penilaian PPLUPPL

Tim KKN PPL

Page 21: MATERI PEMBEKALAN PPL - lppmp.uny.ac.idlppmp.uny.ac.id/sites/lppmp.uny.ac.id/files/MATERI PEMBEKALAN PP… · F. Daftar Pustaka ... Mengingat orientasi makalah ini untuk calon guru,

21

BAB IV

Dalam rangkaian pelaksanaan KKN-PPL semejak persiapan, pelaksanaan, sampai dengan

evaluasi terdapat sejumlah permasalahan yang mungkin muncul, Permasalahan-permasalahan

tersebut mungkin bersifat akademik, administratif, maupun teknis. Permasalahan akademik

berkenaan dengan permasalahan subtansi mata kuliah KKN dan PPL, baik yang muncul saat

perencanaan maupun pada saat pelaksanaannya, sednagkan permasalahan administratif

merupakan permasalahan yang terkait dengan kelengkapan, persyaratan atau prosedur agar

program dapat dilakukan. Di sisi lain, ada juga permasalahan teknis yang terkait dengan strategi

atau cara yang sebaiknya ditempuh agar dapat mencapai satu tujuan.

A. Permasalahan-permasalahan yang Bersifat Akademik

1. Pemilihan Program Prioritas/Unggulan untuk Kegiatan KKN-PPL

a. Pada umumnya mahasiswa kurang mencermati dan mendalami terhadap program-

program kerja sekolah atau lembaga yang dapat diintegrasikan dengan kegiatan KKN-PPL.

Untuk itu perlu pembimbingan yang intensif oleh DPL KKN-PPL semenjak mereka

mengadakan kegiatan observasi dan penyusunan matriks program kerja.

b. Program KKN di sekolah tentu mempunyai jenis dan karakter yang berbeda dengan

program KKN di masyarakat umum. Kendalanya berupa kesulitan mengenali dan

menemukan jenis atau macam program KKN di sekolah. Kegiatan KKN di sekolah berupa

kegiatan di luar mengajar, baik berupa persiapan sampai dengan pelaksanaan dan

evaluasi. Kegiatan KKN di sekolah bisa berupa kegiatan fisik lingkungan, kegiatan

pengadaan berbagai alat atau media pembelajaran, kegiatan pengembangan prestasi

(pelatihan-pelatihan), dan kegiatan pengembangan sosial (pameran dan berbagai even

pertandingan).

2. Menyusun Rencana Program PPL

a. Contoh kesulitan yang biasa terjadi terkait dengan penyusunan program PPL adalah

terlalu sempitnya waktu yang disediakan oleh guru kepada mahasiswa untuk praktik

mengajar (frekuensi praktik) pada mata-mata pelajaran tertentu, misalnya IPS di SMP,

akuntasi di SMA, sejarah ekonomi, sosiologi di SMA, dan sebagainya. Terlebih lagi bila

jumlah praktikan yang diplot di satu sekolah untuk mata pelajaran tersebut banyak

jumlahnya, misalnya 5 orang dari akuntansi. Mahasiswa hanya memperoleh jadwal

mengajar dua atau tiga kali saja. Jalan keluar yang disarankan tentu mengarah pada

adanya diskusi antara DPL PPL, guru pembimbing,dan praktikan untuk dapat

menemukan kesempatan yang dapat menambah frekuensi praktik mengajar mahasiswa,

semisal mengajar melalui pelatihan ekstrakulikuler.

b. Contoh kesulitan yang pernah muncul di lapangan misal sekolah meminta praktikan dari

prodi pendidikan seni musik atau tari, tetapi sekolah tidak mempunyai guru bidang studi

tersebut. Guru yang diserahi mendampingi praktikan adalah guru bidang studi lain yang

merangkap mengajar bidang studi musik dan tari. Akhirnya praktikan memperoleh

PEMASALAHAN-PERMASLAHAN

DALAM PELAKSANAAN

KKN-PPL

Page 22: MATERI PEMBEKALAN PPL - lppmp.uny.ac.idlppmp.uny.ac.id/sites/lppmp.uny.ac.id/files/MATERI PEMBEKALAN PP… · F. Daftar Pustaka ... Mengingat orientasi makalah ini untuk calon guru,

22

pengalaman mengajar (akademik) yang minim dari guru tersebut. Sebaliknya justru guru

menginginkan dapat masukan dari si praktikan. Jalan keluar yang bisa ditempuh yaitu

DPL PPL harus intensif mendampingi mahasiswa. Melalui kehadiran DPL PPL yang cukup

dan komunikasi dengan praktikan yang inten mungkin dapat mengurangi kelemahan

kondisi itu.

c. Hal lain yang pernah terjadi dan masuk kendala akademik, misalnya di satu sekolah tidak

menyelenggarakan bidag studi Seni Rupa (pilihan sekolah musik), tetapi ada mahasiswa

prodi Seni Rupa di plot di sekolah tersebut dan sekolah tetap menerima mahasiswa

tersebut. Mahasiswa tersebut akhirnya mengajar di sekolah itu tanpa pendamping guru

bidang studi. Guru yang mendampingi adalah guru bidang studi lain yang merangkap

mengajar Seni Rupa. Pengalaman yang diperoleh oleh mahasiswa terkait dengan bidang

studinya tentu minim dan kadang ada kekurangan penguasaan konsep. Terlebih apabila

guru mempunyai perbedaan persepsi tentang satu konsep dengan mahasiswa pada satu

subtansi, maka mahasiswa dan guru tersebut perlu melakukan diskusi atau sharing

pendapat.

d. Kendala yang lain bisa juga berupa keterlambatan pembagian tugas atau penyususnan

jadwal tugas mengajar guru oleh pihak sekolah. Karena mahasiswa mulai praktik pada

saat tahun ajaran baru, tentu pembagian jam praktik mengajar oleh guru pembimbing

kepada mahasiswa praktikan menunggu munculnya jadwal mengajar guru tersebut.

3. Beban Program PPL

Beban program kegiatan PPL meliputi: menyusun RPP, praktik mengajar di kelas, praktik

administrasi guru (buku induk, buku leger, silabus, prota, prosem, dan lain-lain), dan guru jaga.

Kebijakan tentang beban tersebut tidak sama antara guru satu dengan yang lain sehingga

mahasiswa akan memperoleh beban PPL yang tidak sama. Ada guru yang meminta semua

kegiatan itu dilakukan mahasiswa, sebaliknya ada guru yang meminta beberapa kegiatan saja.

Mahasiswa yang kebetulan memperoleh tugas semua kegiatan, sampai diakhir kegiatan PPL

(ditarik dari lokasi) belum menyelesaikan semua kegiatan tersebut sehingga masih harus

menuntaskan beban itu. Pada hal mahasiswa tersebut harus langsung kembali ke kampus untuk

menempuh kuliah. Jalan keluarnya memfungsikan DPL PPL untuk bisa berdiskusi dengan guru

pembimbing, mencari jalan keluar yang baik pada saat mahasiswa dan guru merancang kegiatan

PPL.

4. Beban Program KKN, Pendanaan, Kesalahan Penghitungan Program KKN Individu

a. Beban program KKN beban program KKN kelompok dan beban individu. Beban program

KKN kelompok dihitung berdasarkan jumlah jam untuk masing-masing kegiatan KKN

kelompok yang terealisasi dan jumlah totalnya. Jumlah jam tersebut boleh dimiliki/diakui

oleh masing-masing anggota dengan bagian yang sama. Dari sisi beban jam kerja

kegiatan KKN tidak ada masalah, tetapi dari sisi pendanaan yang biasanya bermasalah.

b. Menghitung beban kerja program KKN individu biasanya keliru. Sebagai contoh program

KKN individu dengan jumlah jam kerja 10 jam dan kegiatan itu ditangani oleh empat

orang, ternyata masing- masing mengakui 10 jam dalam matriks pelaksanaan. Jadi, jumlah

jam kerja untuk kegiatan itu 40 jam. Penghitungan yang benar tentu jam kerja (10 jam)

dibagi empat orang, dengan pembagian yang proposional.

c. Di beberap sekolah atau lembaga temapat KKN-PPL masih ada yang memiliki persepsi

bahwa mahasiswa KKn-PPL adalah sumber tenaga dan biaya yang dapat dimafaatkan.

Page 23: MATERI PEMBEKALAN PPL - lppmp.uny.ac.idlppmp.uny.ac.id/sites/lppmp.uny.ac.id/files/MATERI PEMBEKALAN PP… · F. Daftar Pustaka ... Mengingat orientasi makalah ini untuk calon guru,

23

Persepsi ini adalah salah, dan akan berdampak pada tuntutan sekolah atau lembaga

yang tidak proposional. Untuk mengatasi hal tersebut disarankan para mahasiswa sering

berkoordinasi dengan DPL, guru pembimbing, koordinator KKN-PPL sekolah atau

lembaga,bahkan dengan kepala sekolah atau ketua lembaga. Dengan upaya ini

harapannya akan terjadi transparansi di antara pihak-pihak terkait dan memahami

bahwa mahasiswa KKN-PPL ke sekolah atau lembaga untuk belajar dan memantapkan

kompetensi, di samping membantu sebagian kegiatan sekolah atau lembaga yang

memang secara proposional dapat dilaksanakan para mahasiswa. Pada gilirannya antara

sekolah, mahasiswa, dan DPL akan terjadi sharing untuk peningkatan mutu pembelajaran

maupun manajemen sekolah.

B. Permasalahan-permasalahan yang Bersifat Administratif

1. Pengurusan Bantua ATK

Bantuan ATK sudah disiapkan oleh tim KKN-PPL sehingga mahasiswa perlu mengurusnya

agar bantuan ATK sesuai dengan kebutuhan kelompoknya. Prosedurnya mahasiswa

mengisi daftar isian yang disediakan oleh secretariat, kemudian daftar isian diisi ATK apa saja

yang dibutuhkan dan berapa jumlahnya yang di butuhkan oelh kelompoknya sesuai denga

plafon jatah dana ATK kelompok (dihitung jumlah anggota/per orang). Bila bantuan ATK belum

memenuhi semua kebutuhan, baru kelompok KKN-PPL membeli atau mengadakan sendiri.

2. Prosedur Mempersiapkan Nara Sumber Pertemuan Ilmiah/Pelatihan

Dalam rangka pelaksanaan kegiatan KKN-PPL, khususnya yang terkait dengan kegiatan

seminar, lokakarya, pelatihan atau semiloka, mahasiswa perlu mencari nara sumber atau

pemakalah. Secara teknis administratif biasanya mahasiswa menemui kesulitan, terutama

prosedur pengurusan surat-surat dalam menyiapkan pembicara atau nara sumber dan

pendanaannya. Jalan keluarnya berkonsultasi ke sekretariat KKN-PPL/Tim KKN-PPL, bagaimana

prosedur mengurus ijinnya dan pendanaannya. Tim KKN-PPL menyediakan bantuan transport

untuk pembicara dari dalam UNY, sedangkan dari luar UNY ditanggung oleh peserta KKN-PPL.

Surat ditujukan kepada dekan fakultas, sesuai dengan fakultas penyaji materi. Tembusan

ditujukan untuk PL PPL & PKL LPPMP UNY.

3. Pengurusan Nilai

Banyak mahasiswa mempunyai kendala dalam hal pengurusan nilai KKN-PPL. Alur

kepengurusan nilai perlu dipahami oleh mahasiswa peserta KKN-PPL. Nilai KKN mengikuti alur

dari koordinator KKN-PPL sekolah/lembaga diserahkan ke DPL KKN-PPL, kemudian diolah dan

dijadikan nilai akhir. Nilai akhir diserahkan ke Tim KKN-PPL dan dilanjutkan ke SIAKAD.

Alur pengurusan nilai PPL dimulai dari nilai dari guru pembimbing diserahkan ke

koordinator KKN-PPL sekolah/lembaga, terus dilanjutkan ke DPL KKN-PPL. DPL

PPL mengolah menjadi nilai akhir, kemudian diserahkan ke Tim KKN-PPL dan diteruskan ke

SIAKAD.

C. Permasalahan-permasalahan yang Bersifat Teknis

1. Kemampuan Mahasiswa di Sekolah atau Lembaga Tempat KKN-PPL dan Kemampuan

Beradaptasi

Ada pemahaman yang kurang pas berkenaan dengan parktik mengajar di sekolah, antara

lain mahasiswa beranggapan bahwa berada di lokasi KKN-PPL hanya pada saat ada jadwal

mengajar di kelas. Jelas, pemahaman ini tidak tepat, karena KKN-PPL dilaksanakan denga

Page 24: MATERI PEMBEKALAN PPL - lppmp.uny.ac.idlppmp.uny.ac.id/sites/lppmp.uny.ac.id/files/MATERI PEMBEKALAN PP… · F. Daftar Pustaka ... Mengingat orientasi makalah ini untuk calon guru,

24

sistem blok waktu, sehingga para mahasiswa harus berada disekolah atau lembaga sesuai jam

kerja yang ada dan dipergunakan untuk mengerjakan kegiatan KKN maupun PPL. Di samping

itu, para mahasiswa akan lebih cepat dapat beradaptasi dengan lingkungan sekolah baik

secara internal maupun eksternal. Hal yang demikian diharapkan dapat memperlancar

pelaksanaan kegiatan KKN-PPL sesuai dengan yang direncanakan.

2. Pembuatan Proposal Kegiatan KKN-PPL

Setaip kelompok mahasiswa KKN-PPL diwajibkan membuat proposal kegiatan yang akan

dilaksanakan di lokasi tempat KKN-PPL. Proposal tersebut akan diajukan ke Pemerintah

Daerah (Pemda) tempat dilaksanakan KKN-PPL, yang dikoordinasikan oleh Tim KKN-PPL UNY,

sehingga semua proposal itu harus lewat PL PPL & PKL untuk direkap dan dikirim ke Pemda

yang bersangkutan. Kasus yangs sering terjadi kesimpangsiuran data yang masuk ke Pemda.

Ini harus dihindari. Oleh karena itu, proposal ke Pemda dari masing-masing kelompok hanya

lewat satu pintu, yaitu Tim KKN-PPl di PL PPL & PKL.

3. Ketidakkompakan antar Mahasiswa dan Isu-isu yang Rawan Konflik

Kasus 'tidak kompak' antar-mahasiswa anggota kelompok KKN- PPL dapat dikatakan hal

yang biasa terjadi. Permasalahannya, bagaimana agar ketidakkompakan tersebut dapat

diidentifikasi sejak dini baik oleh mahasiswa maupun DPL KKN-PPL. Hal ini perlu diilakukan

agar seawal mungkin dapat diselesaikan dan dikoordinasikan dengan pembimbing dan para

mahasiswa, jika perlu dibantu oleh Tim KKN-PPL. Dengan dapat diidentifikasi sejak dini

permasalahan-permasalahan dalam kelompok tersebut diharapakan dapat segera

diselesaikan dan akan memperlancar proses pelaksanaan KKN-PPL di sekolah atau lembaga.

4. Penanganan Mahasiswa Sakit atau Yang Mengalami musibah

Kasus mahasiswa peserta KKN-PPL mengalami musibah saat melaksanakan kegiatan KKN-

PPL memang tidak dapat dipungkiri. Namun demikian, perlu kiranya upaya untuk mengurangi

bahkan menghindari terjadinya musibah atau kecelakaan yang menimpa mahasiswa. Hal

tersebut dapat diatasi dengan cara, antara lain sebagai berikut :

a. Para mahasiswa yang berkendaraan bermotor hendaknya melengkapi kendaraan

maupun pengendaranya sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

b. Dalam perjalanan menuju lokasi tidak perlu melakukan semacam 'konvoi' berjalanlah

sewajarnya dan taati rambu-rambu lalu liintas yang ada.

c. Atur waktu dan jadwal secara jelas sehingga tidak menimbulkan perasaan 'khawatir' dan

tidak merasa di kejar-kejar waktu.

d. Selalu berkomunikasi dan berkoordinasi dengan teman sekelompok, dosen pembimbing,

dan guru pembimbing.

e. Bagi mahasiswa yang mengalami musibah/kecelakaan akan mendapat bantuan dan

kesehatan. Syaratnya:

1. Foto copi kuitansi pengeluaran untuk obat atau dokter

2. Membuat surat pengajuan dana kesehatan dan diketahui oleh

DPL KKN-PPL.

3. Surat diserahkan ke PL PPL & PKL.

Page 25: MATERI PEMBEKALAN PPL - lppmp.uny.ac.idlppmp.uny.ac.id/sites/lppmp.uny.ac.id/files/MATERI PEMBEKALAN PP… · F. Daftar Pustaka ... Mengingat orientasi makalah ini untuk calon guru,

25

5. Penusunan dan Penyerahan Laporan

Sesuai Buku Panduan, laporan KKN-PPL harus diserahkan kepada DPL pada saat penarikan

dari lokasi KKN-PPL. Pada kenyataannya, tidak sedikit mahasiswa yang laporan tidak tepat

waktu, bahkan tertunda sampai berbulan-bulan. Hal ini disebabkan penyususnan laporan

dibuat setelah ditarik, bukan dimulai di saat masih di lokasi. Pada giliran selanjutnya,

menyebabkan terlambatnya nilai masuk ke Tim KKN-PPL dan SIAKAD. Untuk mengatasi hal

tersebut, perlu diilakukan pemantauan secara intensif oleh para DPL agar mahasiswa memulai

menyusun laporan sejak dini, disamping diberikan penjelasan mengenai isi dan sistematika

penulisan laporan.

Page 26: MATERI PEMBEKALAN PPL - lppmp.uny.ac.idlppmp.uny.ac.id/sites/lppmp.uny.ac.id/files/MATERI PEMBEKALAN PP… · F. Daftar Pustaka ... Mengingat orientasi makalah ini untuk calon guru,

26

BAB V

Pembekalan PPL bagi mahasiswa program kependidikan peserta program KKN-PPL terpadu

UNY yang dilaksanakan menjelang diterjunkannya ke sekolah/lembaga diharapkan dapat

dimanfaatkan sepenuhnya untuk memantapkan pemahaman, kemampuan, keterampilan, serta

kecakapan mahasiswa dalam menerapkan ilmu dan komptensinya untuk praktik mengajar

maupun memberdayakan masyarakat sekolah.

Pembekalan ini sangat penting dalam rangka mempersiapkan mahasiswa dalam

melaksanakan praktik mengajar atau PPL di sekolah/lembaga, sebagai upaya untuk menciptakan

calon guru/pendidik atau tenaga kepdidikan yang memiliki kompetensi pedagogik, kepribadian,

profesional, dan sosial secara mantap dan berkualitas. Di samping itu, pembekalan ini diharapkan

dapat dimanfaatkan mahasiswa untuk menanggapi perkembangan teknologi pendidikan maupun

pembelajaran yang makin pesat. Keberhasilan pembekalan PPL dalam KKN-PPL terpadu ini akan

berdampak pada peningkatan kualitas proses dan hasil belajar mahasiswa dalam melaksanakan

program-program PPL di sekolah/lembaga/klub.

PENUTUP