Pembekalan un

63
Pembekalan UN – IPA 2011/2012 FISIKA

Transcript of Pembekalan un

Page 1: Pembekalan un

Pembekalan UN – IPA 2011/2012

FISIKA

Page 2: Pembekalan un

Besaran, satuan dan alat ukur

No Besaran Pokok Satuan Alat Ukur

1 Panjang M -Mistar-Jangka Sorong-Mikrometer

2 Massa Kg •Neraca•Neraca satu lengan•Neraca tiga lengan•Neraca Pegas

3 Waktu S Stop Wacth

4 Suhu K Termometer

5 Kuat Arus A Ampere meter

6 Intensitas Cahaya Cd -

7 Jumlah molekul mol -

Page 3: Pembekalan un

Alat Ukur Panjang

Page 4: Pembekalan un

Alat Ukur Massa

Page 5: Pembekalan un

Alat Ukur Volume

1 Cm3 = 1 ml

Page 6: Pembekalan un

MASSA JENIS ZAT

Sesuatu yang memiliki massa dan menempati ruang disebut zat. Massa jenis zat didefinisikan sebagai massa benda per satuan volum.

p = massa jenis (kg/m3)m = massa benda (kg)V = volum benda (m3)

Satuan Masa Jenis

Dalam SI (Satuan Internasional) adalah kg/m3Satuan yang lebih kecil adalah gr/cm31 kg/m3 = 0,001 gr/cm3 = 10-3 gr/cm31 gr/cm = 1000 kg/m = 103 kg/m

Page 7: Pembekalan un

1. Pemuaian PanjangKeterangan:L = Panjang akhir (m)L0 = Panjang mula-mula (m)ΔL = Pertambahan panjang (m)α = Koefisien muai panjang (/ºC)Δt = kenaikan suhu (ºC)

2. Pemuaian LuasKeterangan:A = Luas akhir (m2)Δ0 = Pertambahan luas (m2)A0 = Luas mula-mula (m2)β = Koefisien muai luas zat (/º C)Δt = Kenaikan suhu (ºC)

Page 8: Pembekalan un

3. Pemuaian Volume

Keterangan:V = Volume akhir (m^3)V0 = Volume mula-mula (m^3)ΔV = Pertambahan volume (m^3)γ = Koefisien muai volume (/ºC)Δt = Kenaikan suhu (ºC)

Page 9: Pembekalan un

Penerapan Konsep Pemuaian Zat dalam Kehidupan Sehari-Hari

Pemasangan kaca jendela memperhatikan juga ruang muai bagi kaca sebab koefisien muai kaca lebih besar daripada koefisien muai kayu tempat kaca tersebut dipasang. Hal ini penting sekali untuk menghindari terjadinya pembengkokan pada bingkai.

1. Pemasangan Kaca Jendela

2. Pemasangan Sambungan Rel Kereta ApiPenyambungan rel kereta api harus menyediakan celah antara satu batang rel dengan batang rel lain. Jika suhu meningkat, maka batang rel akan memuai hingga akan bertambah panjang. Dengan diberikannya ruang muai antar rel maka tidak akan terjadi desakan antar rel yang akan mengakibatkan rel menjadi bengkok.

Page 10: Pembekalan un

3. Pemasangan Bingkai Besi pada Roda Pedati

Bingkai roda pedati pada keadaan normal dibuat sedikit lebih kecil daripada tempatnya sehingga tidak dimungkinkan untuk dipasang secara langsung pada tempatnya. Untuk memasang bingkai tersebut, terlebih dahulu besi harus dipanaskan hingga memuai dan ukurannya pun akan menjadi lebih besar daripada tempatnya sehingga memudahkan untuk dilakukan pemasangan bingkai tersebut. Ketika suhu mendingin, ukuran bingkai kembali mengecil dan terpasang kuat pada tempatnya.

4. Pemasangan Jaringan Listrik dan Telepon

Kabel jaringan listrik atau telepon dipasang kendur dari tiang satu ke tiang lainnya sehingga saat udara dingin panjang kabel akan sedikit berkurang dan mengencang. Jika kabel tidak dipasang kendur, maka saat terjadi penyusutan kabel akan terputus.

Page 11: Pembekalan un

5. Keping Bimetal

Keping bimetal adalah dua buah keping logam yang memiliki koefisien muai panjang berbeda yang dikeling menjadi satu. Keping bimetal sangat peka terhadap perubahan suhu. Pada suhu normal panjang keping bimetal akan sama dan kedua keping pada posisi lurus. Jika suhu naik kedua keping akan mengalami pemuaian dengan pertambahan panjang yang berbeda. Akibatnya keping bimetal akan membengkok ke arah logam yang mempunyai koefisien muai panjang yang kecil.

Keping bimetal dapat dimanfaatkan dalam berbagai keperluan misalnya pada termometer bimetal, termostat bimetal pada seterika listrik, saklar alarm bimetal, sekring listrik bimetal. Pemanfaatan pemuaian zat yang tidak sama koefisien muainya dapat berguna bagi industri otomotif, misalnya pada bimetal yang dipasang sebagai saklar otomatis atau pada lampu reting kendaraan.

Page 12: Pembekalan un

Kalor bukan zat tetapi kalor adalah suatu bentuk energi dan merupakan suatu besaran yang dilambangkan Q dengan satuan joule (J), sedang satuan lainnya adalah kalori (kal). Hubungan satuan joule dan kalori adalah:

1 kalori = 4,2 joule1 joule = 0,24 kalori

Kalor

Suhu zat akan berubah ketika zat tersebut melepas atau menerima kalor

Kalor jenis suatu zat adalah banyaknya kalor yang yang diperlukan oleh suatu zat bermassa 1 kg untuk menaikkan suhu 1 °C.

Page 13: Pembekalan un

hubungan banyaknya kalor, massa zat, kalor jenis zat, dan perubahan suhu zat dapat dinyatakan dalam persamaan.

Keterangan:Q = Banyaknya kalor yang diserap atau dilepaskan (joule)m = Massa zat (kg)c = Kalor jenis zat (joule/kg °C)Δt = Perubahan suhu (°C)

Kalor yang diperlukan untuk merubah fasa dari bahan bermassa m adalah

Q = m L

dimana L adalah kalor laten.

Page 14: Pembekalan un

Ticker TimerGLLB diperlambat pita

GLLB dipercepat pita

GLLB diperlambat tetesan oli

GLLB dipercepat tetesan oli

Page 15: Pembekalan un

Gaya dan UsahaHukum I Newton berbunyi: “Benda yang dalam keadaan diam akan mempertahankan keadaannya untuk tetap diam dan benda yang sedang bergerak lurus beraturan akan cenderung mempertahankan keadaannya untuk bergerak lurus beraturan dalam arah yang sama selama tidak ada gaya yang bekerja padanya."

Contoh :1. Kita terdorong ke depan ketika bus tiba- tiba direm atau

terdorong ke belakang ketika bus bergerak maju secara mendadak.

2. ketika kita menarik selembar kertas yang ditindih oleh tumpukan buku tebal atau gelas. Jika lembar kertas tadi ditarik dengan sangat cepat, maka tumpukan buku atau gelas tersebut tidak bergerak.

Page 16: Pembekalan un

Gaya dan UsahaHukum II Newton berbunyi “Percepatan sebuah benda yang diberi gaya adalah sebanding dengan besar gaya dan berbanding terbalik dengan massa benda.” Dalam bentuk rumus hukum II Newton dapat dituliskan: F=m.a.

Hukum III Newton berbunyi “Setiap ada gaya aksi, maka akan selalu ada gaya reaksi yang besarnya sama tetapi arahnya berlawanan.”

Contoh: 1. penyelam dapat berenang di dalam laut karena kaki dan

tangan penyelam mendorong air ke belakang (gaya aksi) sehingga badan penyelam terdorong ke depan sebagai gaya reaksi.

2. Tangan terasa sakit ketika menekan meja3. Tarik tambang

Page 17: Pembekalan un
Page 18: Pembekalan un

Energi kinetik adalah energi yang dimiliki oleh setiap benda yang bergerak. Energi kinetik suatu benda besarnya berbanding lurus dengan massa benda dan kuadrat kecepatannya.

Energi potensial grafitasi adalah energi yang dimiliki oleh suatu benda karena pengaruh tempatnya (kedudukannya). Energi potensial ini juga disebut energi diam, karena benda yang diam-pun dapat memiliki tenaga potensial.

Energi mekanik (Em) adalah jumlah antara energi kinetik dan energi potensial suatu benda.

Ep = m . g . h Ep = ½ . k. x2 Pada pegas

Ek = ½ m v2

Em = Ep + Ek

Page 19: Pembekalan un

PESAWAT SEDERHANA

1. Tuas a. Tuas golongan pertama

Pada tuas golongan pertama, kedudukan titik tumpu terletak di antara beban dan kuasa. Contoh tuas golongan pertama ini di antaranya adalah gunting, linggis, jungkat-jungkit, dan alat pencabut paku.

b. Tuas golongan kedua Pada tuas golongan kedua, kedudukan beban terletak di antara titk tumpu dan kuasa. Contoh tuas golongan kedua ini di antaranya adalah gerobak beroda satu, alat pemotong kertas, dan alat pemecah kemiri, pembuka tutup botol.

Page 20: Pembekalan un

c. Tuas golongan ketiga Pada tuas golongan ketiga, kedudukan kuasa terletak di antara titk tumpu dan beban. Contoh tuas golongan ketiga ini adalah sekop yang biasa digunakan untuk memindahkan pasir.

Dengan menggunakan tuas semakin jauh jarak kuasa terhadap titik tumpu, maka semakin kecil gaya yang diperlukan untuk mengangkat beban, atau dapat dirumuskan:

B X Lb = F X LkKeterangan :B : Beban yang akan diangkat (satuannya Newton )Lb : Jarak antara Beban dengan titik tumpu (satuannya meter )F : Kuasa (gaya yang akan mengangkat beban)(satuannya Newton )Lk : Jarak antara Kuasa dengan titik tumpu (satuannya meter )

Page 21: Pembekalan un

2. Bidang Miring Bidang miring memiliki keuntungan, yaitu kita dapat memindahkan benda ke tempat yang lebih tinggi dengan gaya yang lebih kecil. Namun demikian, bidang miring juga memiliki kelemahan, yaitu jarak yang di tempuh untuk memindahkan benda menjadi lebih jauh. Contohnya kampak, pisau, pahat, obeng, dan sekrup.

Keuntungan mekanis bidang miring adalah perbandingan panjang (s) dan tinggi bidang miring (h).

Km = w/F = s/h

Page 22: Pembekalan un

3. Katrol

A. Katrol Tunggal Tetap == Keuntungan mekanisnya 1 B. Katrol tunggal Bergerak == Keuntungan mekanisnya 2 C. Katrol Takal == Keuntungan mekanisnya Keuntungan

mekanis dari katrol majemuk bergantung pada banyaknya tali yang dipergunakan untuk mengangkat beban.

Katrol berfungsi untuk membelokkan gaya sehingga berat beban tetap sama dengan gaya kuasanya tetapi dapat dilakukan dengan mudah.

Page 24: Pembekalan un

Tekanan Hidrostatis

Tekanan hidrostatis adalah tekanan yang diberikan oleh gaya berat zat cair itu sendiri pada suatu luas bidang tekan. Dengan asumsi bahwa zat cair dalam bentuk lapisan-lapisan sesuai dengan tingkat kedalaman yang terukur dari permukaan zat cair. Maka tekanan hidrostatis zat cair adalah sama besar untuk setiap bagian zat cair yang memiliki kedalaman yang sama.

Page 25: Pembekalan un

Hukum Archimedes

Hukum Archimedes yang berbunyi “jika benda dimasukkan ke dalam cairan, baik sebagian atau seluruhnya, akan mendapatkan gaya ke atas sebesar berat cairan yang dipindahkan benda itu”. Misalnya air mempunyai volume tertentu, jika sebuah benda dimasukkan ke dalam air tersebut, maka permukaan air akan terdesak atau naik. Dengan kata lain, berat benda seolah-olah menjadi lebih ringan. Hal ini karena adanya gaya ke atas yang sering disebut gaya Archimedes.

F apung/F ke atas = berat di udara – berat dalam zat cair

Fa = W di udara – W dalam zat cair

Page 26: Pembekalan un

mengapung = massa jenis benda < massa jenis zat cairmelayang = massa jenis benda = massa jenis zat cairtenggelam = massa jenis benda > massa jenis zat cair

Page 27: Pembekalan un

Getaran dan Gelombang

Getaran : Gerak bolak balik di sekitar titik setimbang yang periodikGelombang : Getaran yang merambat

Gelombang

Mekanik Elektromagnetik

Tipe Gelombang

Transversal Longitudinal

Page 28: Pembekalan un

Karakter Fisik yang menjadi ciri gelombang :

Panjang Gelombang (l) Frekwensi (f ) Cepatrambat Gelombang (v)

Panjang Gelombang : Jarak minimum antara dua titik pada gelombang yang berperilaku identik.Frekwensi Gelombang : Jumlah pengulangan usikan persatuan waktu.

Cepatrambat Gelombang : Jarak penjalaran usikan yang ditempuh dalam satu satuan waktu. V = . l f

Page 29: Pembekalan un

Beberapa istilah pada getaran :Amplitudo getaran = A-B atau B-C 1 getaran = A-B-C-B-A atau B-C-B-A-B 1/2 getaran = A-B-C 1/4 getaran = A-B atau B-C

Page 30: Pembekalan un

Bagian-bagian gelombang transversal :amplitudo = B-B’, D-D’, F-F’, H-H’bukit gelombang = A-C atau E-Glembah gelombang = C-E atau G-I1 gelombang = A-B-C-D-E atau E-F-G-H-Ipanjang gelombang (l) =1bukit +1lembah = A-E atau E-I

Satu gelombang longitudinal = 1 rapatan + 1 renggangan

Page 31: Pembekalan un

BUNYI

Bunyi merupakan gelombang mekanik yang dalam perambatannya arahnya sejajar dengan arah getarnya (gelombang longitudinal).

Syarat terdengarnya bunyi ada 3 macam:Ada sumber bunyiAda medium (udara)Ada pendengar

Sifat-sifat bunyi meliputi :Merambat membutuhkan mediumMerupakan gelombang longitudinalDapat dipantulkan

Page 32: Pembekalan un

Karakteristik Bunyi ada beberapa macam antara lain :1. Nada adalah bunyi yang frekuensinya teratur.2. Desah adalah bunyi yang frekuensinya tidak teratur.3. Warna bunyi adalah bunyi yang frekuensinya sama tetapi

terdengar berbeda.4. Dentum adalah bunyi yang amplitudonya sangat besar dan

terdengar mendadak.

Cepat rambat bunyicepat rambat yang dipengaruhi oleh 2 faktor yaitu :5. Kerapatan partikel medium yang dilalui bunyi. Semakin rapat

susunan partikel medium maka semakin cepat bunyi merambat, sehingga bunyi merambat paling cepat pada zat padat.

6. Suhu medium, semakin panas suhu medium yang dilalui maka semakin cepat bunyi merambat.

Page 33: Pembekalan un

Bunyi bedasarkan frekuensinya dibedakan menjadi 3 macam yaitu

1. Infrasonik adalah bunyi yang frekuensinya kurang dari 20 Hz. Makhluk yang bisa mendengan bunyii infrasonik adalah jangkrik.

2. Audiosonik adalah bunyi yang frekuensinya antara 20 Hz sampai dengan 20 kHz. atau bunyi yang dapat didengar manusia.

3. Ultrasonik adalah bunyi yang frekuensinya lebihdari 20 kHz. makhluk yang dapat mendengar ultrasonik adalah lumba-lumba.

Page 34: Pembekalan un

BUNYI PANTULBunyi pantul dibedakan menjadi 3 macam yaitu :Bunyi pantul memperkuat bunyi asli yaitu bunyi pantul yang dapat memperkuat bunyi asli. Gaung adalah bunyi pantul yang terdengar hampir bersamaan dengan bunyi asli. Gema adalah bunyi pantul yang terdengar setelah bunyi asli.

Beberapa manfaat gelombang bunyi dalam hal ini adalah dapat digunakan untuk mengukur kedalaman lautmendeteksi janin dalam rahimmendeteksi keretakan suatu logam dan lain-lain.

Persamaan yang digunakan dalam bunyi sama dengan dalam gelombang yaitu v = s/t. Untuk bunyi pantul digunakan persamaan v = 2.s/t

Page 35: Pembekalan un

Sinar – sinar istimewa pada cermin cekung1. Sinar datang sejajar dengan sumbu utama di pantulkan melalui fokus.

2. Sinar datang melalui fokus dipantulkan sejajar sumbu utama.

Yang dimaksud dengan sumbu utama adalah garis yang melalui titik pusat kelengkungan cermin dengan titik fokus.

Page 36: Pembekalan un

Sinar – sinar istimewa pada cermin cekung3. Sinar datang melalui titik pusat kelengkungan akan dipantulkan melalui titik

pusat cermin

Page 37: Pembekalan un

Sinar – sinar istimewa pada cermin cembung

1. Sinar datang sejajar sumbu utama akan dipantulkan seolah-olah berasal dari titik fokus

2. Sinar datang menuju titik fokus akan dipantulkan sejajar sumbu utama

Page 38: Pembekalan un

Sinar – sinar istimewa pada cermin cembung

3. Sinar datang menuju titik pusat kelengkungan akan dipantulkan seolah-olah datang dari titik pusat cermin

Page 39: Pembekalan un

Tiga Sinar Utama pada Lensa Cembung

+

f 2 R2R1 f1

+

f 2 R2R1 f1

+

f 2 R2R1 f1

Page 40: Pembekalan un

Tiga Sinar Utama pada Lensa Cekung

_

f 1 R1R2 f2

_

f 1 R1R2 f2

_

f 1 R1R2 f2

Page 41: Pembekalan un

Muatan Listrik 

Ada dua jenis muatan listrik yaitu muatan positif dan negatif. Suatu benda dikatakan bermuatan positif jika kelebihan proton atau kekurangan elektron, dan sebaliknya benda akan bermuatan negatif jika kelebihan elektron atau kekurangan proton.

Page 42: Pembekalan un

Benda netral dapat dibuat menjadi bermuatan listrik dengan cara menggosok, contoh :

1. Plastik maupun ebonit jika digosok-gosokkan dengan kain wol akan menjadi bermuatan  negatif  karena elektron dari wol berpindah ke plastik atau ebonit. Maka, plastik atau ebonit akan kelebihan elektron. Sebaliknya wol kekurangan elektron, maka wol bermuatan positif.

2. Kaca yang digosok-gosokkan dengan kain sutera akan menjadi positif karena elektron dari kaca berpindah ke sutera. Maka, kaca akan kekurangan elektron. Sebaliknya kain sutera menjadi kelebihan elektron, maka kain sutera menjadi bermuatan negatif.

Page 43: Pembekalan un

Interaksi Muatan Listrika. muatan yang tidak sejenis akan tarik-menarikb. muatan yang sejenis akan tolak menolak

Interaksi Muatan Listrik

1. muatan yang tidak sejenis akan tarik-menarik2. muatan yang sejenis akan tolak menolak

Page 44: Pembekalan un

1. Jika benda bermuatan positif didekatkan pada sebuah elektroskop netral maka di bagian kepala elektroskop itu berkumpul muatan negatif dan di bagian daunnya berkumpul muatan positif. Ini menyebabkan daun elektroskop akan mengembang.

2. Jika benda bermuatan positif didekatkan pada sebuah negatif maka di bagian kepala elektroskop berkumpul muatan negatif dan di bagian daunnya itu tidak ada muatan. Ini menyebabkan daun elektroskop akan menguncup.

3. Jika.benda bermuatan positif didekatkan pada sebuah elektroskop positif maka di bagian kepala elektroskop tidak ada muatan dan di bagian daunnya berkumpul muatan positif. Ini menyebabkan daun elektroskop akan mengembang.

Page 45: Pembekalan un

Listrik DinamisHukum Ohm yang berbunyi :

Besar kuat arus listrik dalam suatu penghantar berbanding langsung dengan beda potensial (V) antara ujung-ujung penghantar asalkan suhu penghantar tetap.

Arah arus listrik mengalir dari potensial tinggi (+) menuju ke potensial rendah (–). Arah arus elektron dari potensial rendah menuju ke potensial tinggi.

Page 46: Pembekalan un

hukum I Kirchhoff yang berbunyi:Jumlah kuat arus listrik yang masuk ke suatu titik simpul sama dengan jumlah kuat arus listrik yang keluar dari titik simpul tersebut.

Hukum II Kirchhoff :Di dalam sebuah rangkaian tertutup, jumlah aljabar gaya gerak listrik (ε) dengan penurunan tegangan (IR) sama dengan nol.

Besar energi W yang terjadi pada hambatan R yang dialiri arus I selama t adalah:

Besar daya listrik

Page 47: Pembekalan un

BateraiABG

ARUS LISTRIK TETAP

AB

CDEVAB = VCD + VDE

RTotal = R1 +R2

Page 48: Pembekalan un

BateraiABG AB

CD

VAB = VCD

ITotal = IR1 + IR2 + IR3

321

1111

RRRRTotal

Page 49: Pembekalan un

hukum I Kirchhoff yang berbunyi:

Jumlah kuat arus listrik yang masuk ke suatu titik simpul sama dengan jumlah kuat arus listrik yang keluar dari titik simpul tersebut.

Hukum II Kirchhoff :

Di dalam sebuah rangkaian tertutup, jumlah aljabar gaya gerak listrik (ε) dengan penurunan tegangan (IR) sama dengan nol.Besar energi W yang terjadi pada hambatan R yang dialiri arus I selama t adalah:

Besar daya listrik

Page 50: Pembekalan un

Cara Membuat MagnetAda tiga cara membuat magnet :

Pertama : digosok dengan magnet

Ujung terakhir yang kena gosokan menjadi kutub magnet yang berlawanan dengan kutub magnet yang meninggalkannya.

Page 51: Pembekalan un

Kedua : diinduksi dengan magnet

Ujung besi yang berdekatan dengan kutub magnet batang, akan terbentuk kutub yang selalu berlawanan dengan kutub magnet penginduksi. Apabila kutub utara magnet batang berdekatan dengan ujung A besi, maka ujung A besi menjadi kutub selatan dan ujung B besi menjadi kutub utara atau sebaliknya.

Page 52: Pembekalan un

Ketiga : dengan menggunakan arus listrik DC

Besi yang berujung A dan B dililiti kawat berarus listrik. Kutub magnet yang terbentuk bergantung pada arah arus ujung kumparan. Jika arah arus berlawanan jarum jam maka ujung besi tersebut menjadi kutub utara. Sebaliknya, jika arah arus searah putaran jarum jam maka ujung besi tersebut terbentuk kutub selatan.

Dengan demikian, ujung A kutub utara dan B kutub selatan atau sebaliknya.

Page 53: Pembekalan un

Transformator (trafo) adalah alat yang digunakan untuk menaikkan atau menurunkan tegangan bolak-balik (AC).

Transformator terdiri dari 3 komponen pokok yaitu: kumparan pertama (primer) yang bertindak sebagai input, kumparan kedua (skunder) yang bertindak sebagai output, dan inti besi yang berfungsi untuk memperkuat medan magnet yang dihasilkan.

Transformator

Page 54: Pembekalan un

Transformator Ideal Pada transformator ideal, tidak ada energi yang diubah menjadi bentuk energi lain di dalam transformator sehingga daya listrik pada kumparan skunder sama dengan daya listrik pada kumparan primer. Atau dapat dikatakan efisiensi pada transformator ideal adalah 100 persen. untuk transformator ideal berlaku persamaan sebagai berikut:

Transformator Ideal

Pada transformator ideal, tidak ada energi yang diubah menjadi bentuk energi lain di dalam transformator sehingga daya listrik pada kumparan skunder sama dengan daya listrik pada kumparan primer. Atau dapat dikatakan efisiensi pada transformator ideal adalah 100 persen. untuk transformator ideal berlaku persamaan sebagai berikut:

Page 55: Pembekalan un

Ada beberapa faktor yang mempengaruhi besar GGL induksi yaitu:

1. Kecepatan perubahan medan magnet.Semakin cepat perubahan medan magnet, maka GGL induksi yang timbul semakin besar.

2. Banyaknya lilitanSemakin banyak lilitannya, maka GGL induksi yang timbul juga semakin besar.

3. Kekuatan magnetSemakin kuat gejala kemagnetannya, maka GGL induksi yang timbul juga semakin besar.

Untuk memperkuat gejala kemagnetan pada kumparan dapat dengan jalan memasukkan inti besi lunak.

Page 56: Pembekalan un

Efisiensi Transformator

Efisiensi transformator didefinisikan sebagai perbandingan antara daya listrik keluaran dengan daya listrik yang masuk pada transformator. Pada transformator ideal efisiensinya 100 %, tetapi pada kenyataannya efisiensi tranformator selalu kurang dari 100%, hal ini karena sebagian energi terbuang menjadi panas atau energi bunyi.

Efisiensi transformator dapat dihitung dengan :

Page 57: Pembekalan un

Rotasi bumi menyebabkan hal-hal berikut:

1. Gerak semu harian matahari2. Terjadinya siang dan malam 3. Pembelokan arah angin 4. Pembelokan arah arus laut5. Bentuk bumi tidak bulat sempurna, tetapi agak

lonjong (elips).6. Perbedaan waktu antara belahan bumi satu dengan

yang lain7. Penggembungan bumi pada khatulistiwa

dan pemepatan bumi pada kutub-kutubnya

Page 58: Pembekalan un

Revolusi bumi menyebabkan hal-hal berikut :

1. Terjadi gerak semu tahunan matahari2. Terjadi perbedaan lamanya siang dan malam3. Terlihat rasi bintang yang berbeda dari bulan ke bulan4. Pergantian musim

Dampak negatif penipisan lapisan ozon :

1. Bagi kesehatan : kekebalan tubuh menurun, penyakit katarak, kanker kulit, mengubah struktur genetika makhluk hidup.

2. Bagi lingkungan : peningkatan efek rumah kaca, merusak karang laut, menurunnya populasi plankton, merusak struktur bangunan, produktifitas tumbuhan menurun.

Page 59: Pembekalan un

Pembekalan UN – IPA 2011/2012

FISIKA

Page 60: Pembekalan un

Penerapan Hukum Fisika dalam kehidupan sehari – hari :

1. Hukum ArchimedesContoh : Kapal Selam, Galangan Kapal dll

2. Hukum PascalDongkrak Hidrolik, pompa Sepeda

3. Massa Jenis ZatBalon Udara, Kapal Phinisi, Pesawat terbang dan Geologi

Page 61: Pembekalan un

Unsur, molekul dan senyawaUnsur : Sesuatu yang tidak dapat dibagi – bagi lagi menjadi bagian yang lebih kecil. Contoh : Emas (Au), Perak (Ag), Platina (Pt), Air Raksa (Hg), Carbon (C) dll

Molekul : gabungan dari dua atom atau lebih. Contoh : Oksigen (O2), Hidrogen (H2), Nitrogen (N2)

Senyawa : Zat tunggal yang terdiri atas beberapa unsur yang saling kait mengait.

Contoh : air (H2O), Alkohol (C2H5OH), Garam dapur (NaCl), Glukosa (C6H12O6), Air Kapur (CaCO3), Soda Kue (NaHCO3), Asam Karbonat (H2CO3)Campuran : Zat yang tersusun dari beberapa zat lain jenis dan

yang tidak tetap susunannya dari unsur dan senyawa. Contoh : Udara, Tanah

Page 62: Pembekalan un

Sifat Fisik dan sifat kimia suatu zatSifat Fisik adalah sifat yang dapat diukur dan diteliti tanpa mengubah kompisisi atau susunan dari zat tersebut. Contoh : wujud zat, warna zat, kelarutan, daya hantar, daya magnet titik didih dan titik leleh, dsb.

Sifat Kimia adalah sifat yang untuk mengukurnya diperlukan perubahan kimia. Contoh : mudah terbakar, mudah berkarat, mudah membusuk, mudah meledak, beracun, berbau, dsb.

Page 63: Pembekalan un

Perubahan Fisik dan perubahan kimia Perubahan Fisik adalah perubahan yang tidak menghasilkan zat baru hanya berubah bentuk, wujud dan ukuran.Contoh : es mencair, raksa menguap, kapur menyublim, gandum digiling menjadi tepung dsb.

Perubahan Kimia adalah perubahan yang menghasilkan zat baru .Contoh : kertas terbakar, besi berkarat.

Ciri – ciri perubahan kimia :-Terjadi endapan-Perubahan suhu-Perubahan warna-Terbentuk gelembung gas