Materi MKL_Manajemen Modal Kerja

32
1. Konsep dasar manajemen modal kerja 2. Siklus konversi kas 3. Manajemen kas 4. Manajemen persediaan 5. Manajemen piutang MANAJEMEN MODAL KERJA 1

description

manajemen aset

Transcript of Materi MKL_Manajemen Modal Kerja

Page 1: Materi MKL_Manajemen Modal Kerja

1. Konsep dasar manajemen modal kerja

2. Siklus konversi kas

3. Manajemen kas

4. Manajemen persediaan

5. Manajemen piutang

MANAJEMEN MODAL KERJA

1

Page 2: Materi MKL_Manajemen Modal Kerja

Konsep dan Definisi Dasar Modal Kerja

Modal kerja (working capital) adalah investasi perusahaan pada aktiva jangka pendek berupa kas, marketable securities, persediaan dan piutang usaha yang digunakan dalam operasi perusahaan → gross working capital

Modal kerja bersih (net working capital) adalah aktiva lancar-kewajiban lancar.

Kebijakan modal kerja (working capital policy)mencakup keputusan [1] jumlah yang ditargetkan untuk setiap kategori aktiva lancar; [2] bagaimana aktiva lancar dibiayai

Page 3: Materi MKL_Manajemen Modal Kerja

Konsep dan Definisi Dasar Modal Kerja

Tujuan manajemen modal kerja

Mengelola aktiva lancar dan hutang lancar agar

terjamin jumlah net working capital yang layak

diterima (acceptable) yang menjamin tingkat

likuiditas badan usaha

• Kebijakan modal kerja secara umum akan tercermin

dalam current ratio, quick ratio, cash turnover,

inventory turnover dan DSO.

3

Page 4: Materi MKL_Manajemen Modal Kerja

Alternatif Kebijakan Investasi Aktiva Lancar

1. Relaxed current asset investment policy

Kebijakan dimana perusahaan memiliki kas, persediaan dan marketable securities dalam jumlahbesar

Penjualan distimulasi lewat penjualan kredit yang longgar sehingga perusahaan memiliki tingkat piutangtinggi.

2. Restricted current asset investment policy

Kebijakan dimana perusahaan meminimalkan jumlahkas, marketable securuties dan persediaan

3. Moderate current asset investment policy

Kebijakan dimana perusahaan mempunyai kas, marketable securities dan persediaan dalam jumlahcukup

Page 5: Materi MKL_Manajemen Modal Kerja

Siklus Konversi Kas

(Cash Conversion Cycle)

Model untuk menentukan lamanya waktu antara saat perusahaanmelakukan pembayaran dan menerima arus masuk kas (cash inflows).

Istilah yang digunakan dalam model:

1) Periode konversi persediaan (inventory conversion period) yaiturata-rata waktu yang diperlukan untuk mengubah bahan bakumenjadi barang jadi dan menjualnya.

Inventory conversion period = inventory/ sales per day

2) Periode penagihan piutang (receivables collection period) yaiturata-rata waktu yang diperlukan untuk mengkonversi piutangusaha menjadi kas. Disebut juga dengan jangka waktupenagihan/ days sales outstanding (DSO).

Receivables collection period = receivables / sales per day

3) Periode penangguhan utang (payables deferral period) yaitu rata-rata waktu antara pembelian bahan baku dan penggunaantenaga kerja sampai diberikannya pembayaran untuk keduanya.

Payables deferral period = payables/ purchases per day

Page 6: Materi MKL_Manajemen Modal Kerja

Cash Conversion Cycle

Persamaan untuk menghitungnya:

Cash Inventory Receivables Payables

conversion = conversion + collection - deferral

cycle period period period

Perusahaan seharusnya memperpendek siklus konversi tanpa mengganggu operasi.

Siklus konversi dapat diperpendek dengan:1) Mempersingkat periode konversi persediaan dengan

mempercepat proses produksi dan penjualan barang.2) Mempersingkat periode pengumpulan piutang dengan

mempercepat penagihan.3) Memperpanjang periode penangguhan utang dengan

memperlambat pembayaran.4) Syarat: Semua harus dilakukan tanpa menaikkan biaya atau

menekan penjualan.

Page 7: Materi MKL_Manajemen Modal Kerja

SOAL LATIHAN

1. PT Coreng-Moreng tahun ini menghasilkan laba bersih sesudah pajak

Rp 10,4 juta. Asset turnover 2,75x dan Return on Assets 20%.

Inventory turnover 5x sedangkan jumlah piutang Rp 37,18 juta.

Pembayaran bahan baku dilakukan setelah 70 hari. Hitung siklus

konversi kas (1 tahun=360 hari)

2. PT Kenanga memiliki total penjualan kredit tahun 2009 sebesar

Rp.3.000.000,00 dan laba bersih sebesar 6% dari penjualan.

Perputaran persediaan 6x setahun dan jangka waktu penagihan

piutang 26 hari. Aktiva tetap berjumlah Rp.300.000,00. Perusahaan

tidak memegang kas dan sekuritas. Periode penangguhan utang 35

hari (1 tahun=360 hari)

a) Hitunglah siklus konversi kas PT Kenanga .

b) Hitunglah perputaran total aktiva dan ROA.

c) Seandainya manajer PT Kenanga percaya bila perputaran

persediaan dapat ditingkatkan menjadi 8x, apa yang terjadi pada

siklus konversi kas, perputaran total aktiva dan ROA?

Page 8: Materi MKL_Manajemen Modal Kerja

MANAJEMEN KAS

Alasan perusahaan perlu memiliki kas:

1) Transaksi, untuk membayar transaksi bisnis.

2) Berjaga-jaga, untuk memenuhi permintaan kas yang sifatnya tidak terduga.

3) Saldo kompensasi (compensating balance), untuk mengkompensasi pinjaman dari bank.

4) Spekulasi, untuk mendapat keuntungan dari investasi/ kepemilikan kas.

Tujuan manajemen kas:

Meminimumkan jumlah kas yang harus ditahan untuk melaksanakan aktivitas bisnis dalam kondisi normal namun tetap memiliki kas memadai untuk (1) mengambil potongan dagang (trade discount); (2) mempertahankan credit rating; dan (3) memenuhi kebutuhan kas tak terduga.

Page 9: Materi MKL_Manajemen Modal Kerja

Teknik Manajemen Kas

1. Sinkronisasi arus kas: menyesuaikan timing arus kas

masuk dengan arus kas keluar sehingga anggaran kas

dapat diperkecil.

2. Mempercepat pengumpulan kas. Dilakukan dengan

bantuan lock-boxes dan pre-authorized debits.

3. Memanfaatkan float (perbedaan antara saldo yang ada

pada buku cek perusahaan dengan saldo catatan

bank).

Contoh: perusahaan ABC rata-rata menulis cek

sejumlah Rp5 juta per hari dan diperlukan waktu 6 hari

untuk mencairkan cek tersebut. Hal ini menyebabkan

saldo buku cek perusahaan lebih rendah Rp30 juta

dibanding saldo catatan bank. Perbedaan ini disebut

disbursement float.9

Page 10: Materi MKL_Manajemen Modal Kerja

Teknik Manajemen Kas (Lanjutan)

Sebaliknya, jika perusahaan menerima cek rata-rata

Rp5 juta per hari dan dibutuhkan waktu 4 hari untuk

mencairkannya menyebabkan perbedaan sebesar

Rp20 juta disebut collection float.

Total net float perusahaan adalah Rp30 juta-Rp20

juta= Rp10 juta.

Jika proses pengumpulan dan pencairan cek

perusahaan lebih efisien daripada perusahaan lain

penerima cek perusahaan tersebut, maka net float

adalah positif

10

Page 11: Materi MKL_Manajemen Modal Kerja

MODEL BAUMOL

Merupakan model ekonomi untuk menentukan jumlah saldo kas optimal.

Kebutuhan kas perusahaan mirip dengan pemakaian persediaan. Bila memiliki saldo kas tinggi perusahaan mengalami kerugian karena hilangnya kesempatan untuk investasi yang menguntungkan. Sebaliknya bila saldo kas terlalu rendah perusahaan kemungkinan dihadapkan pada kesulitan likuiditas.

Mengasumsikan bila perusahaan menggunakan kas dengan pola tetap (jumlahnya) dan dapat diperkirakan.

Page 12: Materi MKL_Manajemen Modal Kerja

BIAYA KAS

Total Biaya = biaya simpan + biaya transaksi= (saldo kas rata2)(biaya kesempatan) +

(jumlah transaksi)(biaya per transaksi) = C/2(r) + T/C(F).

C = kas yang dihasilkan perusahaan dari penjualan sekuritas atau meminjam

F = biaya tetap untuk menjual sekuritas/ mendapat pinjamanT = total tambahan kas yang diperlukan untuk transaksir = biaya kesempatan

C* = jumlah kas optimal

Optimal C = C* =r

2(F)(T)

Page 13: Materi MKL_Manajemen Modal Kerja

Model Miller-Orr

Memperhitungkan unsur ketidakpastian arus kas masuk dan

keluar.

Perusahaan perlu menetapkan batas atas dan bawah saldo kas.

Bila mencapai batas atas, perusahaan membeli surat berharga

untuk menurunkan kas dan sebaliknya. Selama kas berada di

antara batas atas dan bawah tidak perlu ada transaksi.

Dirumuskan:

• z = saldo kas sasaran

• h = batas atas

• l = batas bawah

• F = biaya transaksi

• k = biaya kesempatan

memegang kas (harian)3 / h)(z

3 / l)(4z saldokasrata-Rata

2l3zh

l4k

3Fσz

1/32

Page 14: Materi MKL_Manajemen Modal Kerja

Beberapa Catatan Model Miller-Orr

Saldo kas sasaran tidak selalu berada tepat di tengah

antara batas atas dan batas bawah. Umumnya salo

kas akan lebih sering menyentuh batas bawah

daripada batas atas. Menempatkan saldo kas

sasaran di tengah-tengah akan meminimumkan biaya

transaksi. Menempatkan saldo kas sasaran lebih

rendah dari titik tengah antara H dan L akan

menurunkan opportunity cost.

Saldo kas sasaran turun jika opportunity cost (k) naik

sebab semakin tinggi k, maka semakin mahal biaya

memegang uang tunai.

Jika manajemen ingin mengurangi risiko, batas

bawah biasanya ditetapkan lebih besar dari nol.

Page 15: Materi MKL_Manajemen Modal Kerja

SOAL LATIHAN

1. Manajer PT Kotak Bulat memperkirakan kebutuhan kas adalah

Rp 300 juta per minggu. Arus kas masuk dari operasi

perusahaan Rp 270 juta per minggu. Biaya tetap untuk menjual

sekuritas atau meminjam uang Rp 1,5 juta tiap transaksi.

Tingkat keuntungan apabila membeli sekuritas adalah 22,5%

per tahun. Hitunglah saldo kas optimal dan rata-rata saldo kas

menurut Baumol.

2. Biaya transaksi PT Red Apple Rp 100.000,00. Deviasi standar

arus kas bersih harian Rp4,6 juta. Tingkat kepemilikan sekuritas

12% per tahun (1 tahun=365 hari). Batas bawah ditentukan nol

rupiah.

a) Hitung saldo kas sasaran

b) Hitung batas atas kas

Page 16: Materi MKL_Manajemen Modal Kerja

SOAL LATIHAN

3. Manajer keuangan PT Sinar mengamati bahwa pengeluaran

kas setiap hari dari perusahaan bersifat acak. Deviasi standar

arus kas harian ditaksir Rp2,5 juta. Kas yang menganggur bisa

diinvestasikan pada obligasi yang diharapkan dapat

memberikan tingkat keuntungan 0,55% per bulan. Biaya

menjual obligasi ditaksir Rp 50.000,00 per transaksi. Batas

bawah ditetapkan Rp 2,5 juta.

a) Berapa batas atas saldo kas perusahaan?

b) Berapa jumlah obligasi yang harus dijual saat saldo kas

mencapai Rp 5 juta

c) Berapa rata-rata saldo kas perusahaan?

Page 17: Materi MKL_Manajemen Modal Kerja

MANAJEMEN PERSEDIAAN

Tiga kategori biaya persediaan

1. Biaya pemesanan (ordering cost), adalah semua biaya yang timbul akibat pemesanan. Meliputi biaya sejak dilakukan pemesanan hingga pesanan sampai di gudang seperti biaya persiapan, penerimaan, pengecekan dan penimbangan. Biaya ini berubah-ubah sesuai dengan frekuensi pemesanan, semakin besar jumlah setiap kali pemesanan, semakin rendah frekuensi pemesanan.

2. Biaya penyimpanan (carrying cost) mencakup semua biaya yang dikeluarkan untuk menyimpan persediaan selama periode tertentu. Semakin besar jumlah bahan mentah setiap pemesanan maka biaya penyimpanan semakin besar.

3. Biaya kehabisan bahan (stockout cost/ cost of running short).Timbul pada saat perusahaan tidak dapat memenuhi permintaan karena persediaan tidak cukup. Meliputi biaya pesan secara cepat/ khusus, biaya produksi karena adanya operasi ekstra, biaya kehilangan keuntungan karena langganan memutuskan berpindah kepada pesaing.

Page 18: Materi MKL_Manajemen Modal Kerja

Total TotalTIC = biaya + biaya = CP(Q/2) + F(S/Q).

simpan pesan

C = Biaya penyimpanan (% dari persediaan)P = Harga pembelian per unit bahan bakuQ = Jumlah unit setiap pemesananF = Biaya tetap setiap pemesananS = Kebutuhan setiap periode

Total Biaya Persediaan (Total Investory Cost)

Page 19: Materi MKL_Manajemen Modal Kerja

MODEL

ECONOMIC ORDER QUANTITY (EOQ)

Adalah suatu model optimisasi untuk menentukan kuantitas pemesanan yang meminimalkan biaya total.

Asumsi yang digunakan:

1. Biaya penyimpanan berubah secara proporsional sesuai perubahan level persediaan.

2. Kebutuhan persediaan bersifat tetap.

3. Permintaan akan bahan di masa datang dapat diketahui dengan relatif pasti dan konstan dari waktu ke waktu.

4. Mengabaikan biaya kehabisan bahan.

5. Waktu tunggu saat perusahaan melakukan pesanan hingga pesanan tiba (lead time) dapat diketahui dengan pasti.

Page 20: Materi MKL_Manajemen Modal Kerja

Inventory Model Graph

TICCarrying Cost

Ordering Cost

0 EOQ Units

$

Average inventory = EOQ/2

Page 21: Materi MKL_Manajemen Modal Kerja

Persamaan EOQ

Jumlah pembelian yang paling ekonomis dapat dihitung dengan

cara:

atau

Dimana:

S = jumlah bahan mentah yang akan dibeli

F = biaya pemesanan

P = harga per unit bahan baku

C = biaya penyimpanan yang dinyatakan dalam persentase dari

harga persediaan rata-rata

C/ unit = biaya penyimpanan setiap unit bahan mentah

CP

FSQEOQ

2*

unitC

FSQEOQ

/

2*

Page 22: Materi MKL_Manajemen Modal Kerja

Contoh Soal

PT. Corak memperkirakan kebutuhan bahan mentah selama

tahun 2009 adalah 10.000 unit. Setiap kali dipesan, akan

dikeluarkan biaya sebesar $2.000 sebagai biaya perangko.

Harga unit bahan mentah adalah $400. Biaya penyimpanan

akan sebesar 40% dari harga persediaan rata-rata.

a. Hitung jumlah pembelian yang paling ekonomis!

b. Berapa total biaya persediaan pada saat EOQ

diberlakukan?

Page 23: Materi MKL_Manajemen Modal Kerja

TIC = CP( )+ F( )

= (0,4)($400)(500/2) + $2.000(10.000/500)

= $160(250) + $2.000(20)

= $40.000 + $40.000

= $80.000.

S

Q

Q

2

unit500x4000,4

x10.0002.000x2

CP

2FSEOQ

Page 24: Materi MKL_Manajemen Modal Kerja

Kebutuhan setiap minggu = 10.000/52

= 192 unit.

Reorder point = 2(192)

= 384 unit.

Pengiriman membutuhkan waktu 2 minggu. Dengan mengasumsikan adanya kepastian pengiriman berapa reorder point-nya?

Misalnya perusahaan menginginkan safety stock sebanyak

200 unit. Apa pengaruhnya pada total biaya persediaan?

Tanpa safety stocks, total biaya persediaan = $80.000.Biaya pemesanan tambahan 200 unit:

= CP(Safety stock)= 0,4($400)(200) = $32.000.

Total biaya persediaan = $80.000 + $32.000= $112.000.

Page 25: Materi MKL_Manajemen Modal Kerja

SOAL LATIHAN

1. PT XYZ dalam setahun membutuhkan persediaan

208.000 unit. Biaya simpan 40% dari harga persediaan

rata-rata. Harga bahan baku Rp4.000,00/ unit. Biaya tetap

setiap pemesanan Rp200.000,00. Lead time 1 minggu.

a)Hitunglah EOQ

b)Total inventory cost pada EOQ

c) Hitunglah reorder point

d)Apabila perusahaan memutuskan menggunakan safety

stock sebesar 2.000 unit hitunglah rata-rata persediaan

sekarang, reorder point, dan total biaya persediaan.

Page 26: Materi MKL_Manajemen Modal Kerja

SOAL LATIHAN

2. PT Kempes Jaya adalah distributor ban mobil yang memiliki

kebutuhan persediaan setahun 312.000 unit. Biaya

penyimpanan 20% dari harga persediaan. Harga persediaan

Rp 16.640,00/ unit. Biaya pemesanan Rp 300.000,00. Waktu

antara pemesanan dan penerimaan barang 1 minggu.

Hitunglah:

a) EOQ

b) Total inventory cost pada EOQ

c) Reorder point

d) Apabila perusahaan memutuskan menggunakan safety

stock sebesar 3.000 unit hitunglah rata-rata persediaan

sekarang dan total biaya persediaan

e) Pemasok menawarkan diskon untuk pembelian 10.000

unit atau lebih sebesar 5%. Apakah sebaiknya perusahaan

memesan pada 10.000 unit ataukah tetap pada EOQ?

Page 27: Materi MKL_Manajemen Modal Kerja

MANAJEMEN PIUTANG

Elemen kebijakan penjualan kredit:1. Credit period, yaitu jangka waktu yang diberikan

kepada pembeli untuk membayar pembelianmereka.

2. Cash discount yaitu potongan tunai yang diberikankepada pelanggan yang membayar dalam periodewaktu tertentu.

3. Credit standard yaitu standar kemampuan keuanganyang diperlihatkan pemohon agar dapatmemperoleh kredit.

4. Collection policy yaitu kebijakan perusahaan dalampenagihan piutang.

Piutang merupakan fungsi dari rata-rata penjualan kreditper hari (ADS) dan jangka waktu penagihan (DSO).

Beberapa faktor yang mempengaruhi tingkat piutangperusahaan: kondisi ekonomi, kompetisi dalam industridan kebijakan kredit perusahaan.

Page 28: Materi MKL_Manajemen Modal Kerja

Estimasi penjualan perusahaan 6 bulan pertama

tahun 2008 adalah sebagai berikut:

Januari $100 April $300

Februari 200 Mei 200

Maret 300 Juni 100

Syarat penjualan: net 30.

Pembayaran yang diharapkan:

30% membayar pada hari ke-10

50% membayar pada hari ke-40

20% membayar pada hari ke-70

Penjualan tahunan = 18.000 unit @ $100

1 tahun = 365 hari

Contoh Soal

Page 29: Materi MKL_Manajemen Modal Kerja

1) Berapakah jangka waktu penagihan, penjualan kredit per hari

dan besarnya tingkat piutang usaha?

DSO = 0,30(10) + 0,50(40) + 0,20(70)

= 37 hari.

A/R = (DSO)(ADS) = 37($4.931,51)

= $182,466.

2) Apabila profit margin sebesar 25% berapa banyak piutang yang

harus dibiayai?

Piutang yang dibiayai = 0,75($182,466)

= $136,849

ADS =

= $4.931,51 per hari.

18.000($100)

365

Page 30: Materi MKL_Manajemen Modal Kerja

Perusahaan ABC selama ini melakukan kebijakan penjualan

tunai dan rata-rata penjualan sebesar Rp 800 juta. Untuk

meningkatkan penjualan maka perusahaan menawarkan

syarat penjualan n/60 dan diestimasikan penjualan meningkat

menjadi Rp 1.050 juta. Profit margin yang diperoleh 15% dan

biaya dana 16%. Apakah perusahaan perlu menerapkan

kebijakan kredit?

Contoh Soal

Page 31: Materi MKL_Manajemen Modal Kerja

Manfaat :

Tambahan keuntungan

= (1.050-800) x 15% Rp 37,50 juta

Kerugian:

Perputaran piutang = 360 hari/60 hari

= 6x

Rata-rata piutang = Rp 1.050 juta /6

= Rp 175 juta

Piutang yang harus dibiayai

= 85% x Rp 175 juta

= Rp 148,75 juta

Biaya dana akibat tambahan piutang

= Rp 148,75 juta x 0,16 Rp 23,80 juta

Tambahan manfaat bersih Rp 13,70 juta

Analisis Penjualan Tunai vs Kredit

Page 32: Materi MKL_Manajemen Modal Kerja

SOAL LATIHAN

1. UD Wangi Sari semula memberlakukan kebijakan penjualan

tunai dan memperoleh rata-rata penjualan setiap tahun

Rp2.400 juta. Perusahaan kemudian merencanakan

menawarkan syarat penjualan net 60. Dengan syarat baru

ini diharapkan penjualan meningkat sampai dengan

Rp3.150 juta. Profit margin yang diperoleh 15% dan biaya

dana 16%. Piutang tidak terbayar diestimasi 1% dari

tambahan penjualan. Apakah perusahaan sebaiknya

menjual kredit atau tunai?

2. Chocolate Chestnut Ltd mempertimbangkan untuk

mengubah persyaratan kreditnya dari net 40 menjadi net 60.

Dengan kebijakan itu penjualan kredit diharapkan meningkat

20% dari penjualan saat ini yang sebesar Rp. 10.800.000,00

Sementara piutang tidak tertagih adalah 1% dari tambahan

penjualan. Profit margin sebesar 25% sedangkan biaya

dana 20%. Analisislah apakah perubahan kebijakan kredit

dapat dibenarkan!