Materi Manajemen Keuangan 1 (b)

29
Modal kerja adalah selisih antara aktiva lancar dengan hutang lancar. Dengan demikian modal kerja merupakan investasi dalam kas, surat-surat berharga, piutang dan persediaan dikurangi hutang lancar yang digunakan untuk melindungi aktiva lancar Manajemen Modal Kerja (Working Capital Management) merupakan manajemen dari elemen-elemen aktiva lancar dan elemen-elemen hutang lancar. Kebijakan modal kerja (working capital policy) menunjukan keputusan-keputusan mendasar mengenai target masing-masing elemen (unsur) aktiva lancar dan bagaimana aktiva lancar tersebut dibelanjai. MANAJEMEN MODAL KERJA

description

a

Transcript of Materi Manajemen Keuangan 1 (b)

Page 1: Materi Manajemen Keuangan 1 (b)

• Modal kerja adalah selisih antara aktiva lancar dengan hutang lancar. Dengan demikian modal kerja merupakan investasi dalam kas, surat-surat berharga, piutang dan persediaan dikurangi hutang lancar yang digunakan untuk melindungi aktiva lancar

• Manajemen Modal Kerja (Working Capital Management) merupakan manajemen dari elemen-elemen aktiva lancar dan elemen-elemen hutang lancar.

• Kebijakan modal kerja (working capital policy) menunjukan keputusan-keputusan mendasar mengenai target masing-masing elemen (unsur) aktiva lancar dan bagaimana aktiva lancar tersebut dibelanjai.

MANAJEMEN MODAL KERJA

Page 2: Materi Manajemen Keuangan 1 (b)

Konsep Modal Kerja1. Konsep Kuantitatif

modal kerja menurut konsep kuantitatif adalah jumlah keseluruhan aktiva lancar yang disebut juga modal kerja bruto (gross working capital).

Umumnya elemen-elemen dari modal kerja kuantitatif meliputi kas, surat-surat berharga (sekuritas), piutang dan persediaan.

2. Konsep KualitatifPada konsep ini modal kerja dihubungkan dengan besarnya hutang lancar atau hutang yang segera harus dilunasi.

Konsep kualitatif merupakan kelebihan aktiva lancar diatas hutang lancar disebut modal kerja netto (net working capital)

Page 3: Materi Manajemen Keuangan 1 (b)

3. Konsep FungsionalKonsep fungsional mendasarkan pada fungsi dana yang

digunakan untuk memperoleh pendapatan. Setiap dana yang dialokasikan pada berbagai aktiva dimaksudkan untuk memperoleh pendapatan (income), baik pendapatan saat ini (current income) maupun pendaatan masa yang akan datang (future income).

Konsep modal kerja fungsional merupakan konsep mengenai modal yang digunakan untuk menghasilkan current income.

Page 4: Materi Manajemen Keuangan 1 (b)

Contoh soal ( cari modal kerja kuantitatif, kualitatif dan fungsional)

PT “LANCAR”Neraca per 31 Desember 2011

(Dalam Rupiah) 

Kas dan Efek 20.000.000 Hutang Dagang 40.000.000

Piutang Dagang 60.000.000 Hutang Wesel 25.000.000

Persediaan 80.000.000 Hutang Lainnya 35.000.000

Total Aktiva Lancar 160.000.000 Total Hutang 100.000.000

Mesin 70.000.0000 Modal Sendiri (MS) :  

Penyusutan Mesin (14.000.000) Modal Saham 200.000.000

Gedung 120.000.000 Laba Ditahan 12.000.000

Penyusutan Gedung (24.000.000)    

Total Aktiva 312.000.000 Total Hutang dan MS 312.000.000

Page 5: Materi Manajemen Keuangan 1 (b)

Pentingnya Manajemen Modal Kerja1.Aktiva lancar dari perusahaan baik perusahaan

manufaktur maupun jasa memiliki jumlah yang cukup besar dibandingkan dengan jumlah aktiva secara keseluruhan.

2.Untuk perusahaan kecil, hutang jangka pendek merupakan sumber utama bagi pendanaan eksternal. Perusahaan ini tidak memiliki akses pada pasar modal untuk pendanaan jangka panjangnya

3.Manajer keuangan dan anggotanya perlu memberikan porsi waktu yang sesuai untuk pengelolaan tentang hal-hal yang berkaitan dengan modal kerja.

4.Keputusan modal kerja berdampak langsung terhadap tingkat resiko, laba dan harga saham perusahaan.

5.Adanya hubungan langsung antara pertumbuhan penjualan dengan kebutuhaaan dana untuk membelanjai aktiva lancar.

Page 6: Materi Manajemen Keuangan 1 (b)

• JENIS MODAL KERJAMenurut W.B Taylor Modal kerja dibagi menjadi 2 jenis yaitu :1.Modal Kerja permanen (Permanent working capital) yaitu modal

kerja yang tetap harus aada dalam perusahaan untuk menjalankan kegiatan usaha. Modal kerja permanen terbagi 2

a.Modal Kaerja Primer, yaitu modal kerja minimum yang harus ada untuk menjamin kontuinitas kegiatan usaha

b.Modal kerja normal, yaitu modaaaaaaaaaal kerj ayang dibutuhkan untuk melakukan luas produksi yang normal.

2. Modal kerja Variabel (Variabel Working Capital), yaitu modal kerja yang jumlahnya berubah-ubah sesuai dengan perubahan keadaan. Modal kerja variabel terbagi atas 3, yaitu:

a.Modal kerja musiman, yaitu modal kerja yang jumlahnya berubah-ubah karena fluktuasi musim

b.Modal kerja siklis yaitu modal kerja yang jumlahnya berubah-ubah karena fluktuasi konjungtur

c. Modal kerja darurat, yaitu modal kerja yang jumlahnya berubah-ubah karena adanyaa keadaan darurat yang tidak diketahui sebelumnya.

Page 7: Materi Manajemen Keuangan 1 (b)

• KEBIJAKAN MODAL KERJA

1. KEBIJAKAN KONSERVATIFMerupakan manajemen modal kerja yang dilakukan secara hati-hati.

Pada kebijakan konservatif ini modal kerja permanen dan sebagian modal kerja variabel dibelanjai dengan sumber dana jangka panjang, sedangkan sebagian modal kerja variabel dibelanjai dengan sumber dana jangka pendek.

2. KEBIJAKAN AGRESIFPada kebijakan ini sebagian modal kerja permanen dibelanjai dengan

jangka panjang, sedangkan sebagian modal kerja permanen dan modal kerja variabel dibelanjai dengan sumber dana jangka pendek.

3. KEBIJAKAN MODERATPada kebijakan ini aktiva yang bersifat tetap yaitu aktiva tetap dan

modal kerja permanen dibelanjai dengan sumber dana jangka panjang, sedangkan modal kerja variabel dibelanjai dengan sumber dana jangka pendek.

Page 8: Materi Manajemen Keuangan 1 (b)

METODE MENENTUKAN KEBUTUHAN MODAL KERJA1. Metode Keterkaitan DanaUntuk menentukan kebutuhan modal kerja dengan metode ini, maka perlu

diketahui bahwa ada 2 faktor yang mempengaruhinya, yaitu : (1) periode terikatnya modal kerja (2) pengeluaran kas setiap hari.

Contoh soal :

Suatu perusahaan perdagangan “LARIS” memiliki data tentang modal kerja sebagai berikut :- Lama Barang simpan- Lama Pengumpulan PiutangJumlah

7 Hari13 Hari20 Hari

- Rata-rata Pengeluaran kas setiap hari :- Pembelian barang dagangan- Biaya Administrasi dan Umum- Biaya Penjualan- Biaya lainnyaJumlah 

Rp. 1.000.000Rp. 100.000Rp. 10.000Rp. 35.000Rp. 5.000Rp. 1. 150.000

Apabila ditetapkan jumlah kas minimal Rp.150.000 maka jumlah modal kerja yang dibutuhkan adalah :

Periode terikatnya modal kerja X Pengeluaran kas setiap hari + Kas Minimal =20 X 1.150.000 + 150.000 = Rp. 23.500.000

Page 9: Materi Manajemen Keuangan 1 (b)

2. Metode Perputaran Modal KerjaBerdasarkan metode ini maka besarnya kebutuhan

modal kerja ditentukan oleh perputaran dari komponen(elemen) modal kerja yaitu perputaran kas, perputaran piutang dan perputaran persediaan.

Contoh soal : Berikut adalah Laporan Neraca dan Laporan

Laba Rugi perusahaan “ABADI” , tahun 2011, dari data-data ini hitunglah perputaran elemen modal kerja prusahaan tersebut?

Page 10: Materi Manajemen Keuangan 1 (b)

PT “ABADI”Neraca per 31 Desember 2011

 

Kas 462.500 Hutang Dagang 1.375.000

Piutang Dagang 1.925.000 Hutang Bank 437.500

Persediaan 2.300.000 Hutang Wesel 875.000

Aktiva Tetap 10.437.500 Hutang Jangka Panjang 4.500.000

    Total Aktiva

    15.125.000

   

Modal Saham 4.750.000

Laba Ditahan 3.187.500

   

Total Hutang dan MS 15.125.000

Perusahaan ‘ABADI”Laporan Laba- Rugi Tahun 2011

(Dalam Juta Rupiah)

Penjualan 60.000.000

Harga Pokok Penjualan 42.500.000

Laba Bruto 17.500.000

Biaya Operasi 6.250.000

EBIT 11.250.000

Bunga 3.750.000Laba Sebelum Pajak 7.500.000

Pajak 30% 2.250.000

EAT 5.250.000

Page 11: Materi Manajemen Keuangan 1 (b)

Soal Modal Kerja :Pada tahun depan PT. AMALIA Merencanakan untuk memproduksi barang jadi sebanyak 7.500 unit sebulan. Untuk memproduksi satu unit barang jadi tersebut diperlukan 3,5kg bahan baku dengan harga Rp.1.750 per kg. bahan baku tersebut sebelum di proses rata-rata disimpan digudang selama 14 hari, lama proses produksi 7 hari. Setelah menjadi barang jadibiasanya barang disimpanselama 20 hari, rata-rata piutang dapat ditagih selama 45 hari. Upajhlangsung perunit barang jadi sebesar Rp.2.250, biaya pemasaran tunai sebulan sebesar Rp. 15.000.000,- biaya administrasi dan umum sebulansebesar Rp. 12.000.000,-dan kas minimal ditentukan sebesar Rp.3.250.000,- dari informasi diatas, hitunglah berapa kebutuhan modal kerja PT. Amalia tersebut?

Page 12: Materi Manajemen Keuangan 1 (b)

I. Pengertian Piutang dagang (Account receivable) merupakan tagihan

perusahaan kepada pelanggan/pembeli atau pihak lain yang membeli produk perusahaan. Piutang muncul karena adanya penjualan kredit.

II. Penentuan Besarnya PiutangBesarnya investasi pada piutang yang muncul di perusahaan

ditentukan oleh dua faktor. Pertama adalah besarnya presentase penjualan kredit terhadap penjualan total. Kedua, adalah kebijakan penjualan kredit dan jangka waktu pengumpulan piutang (jangka waktu penangihan piutang). Kebijakan ini dipengaruhi oleh jangka waktu penjualan kredit, kualitas pelanggan dan pengumpulan piutang.

MANAJEMEN PIUTANG

Page 13: Materi Manajemen Keuangan 1 (b)

III. Pengelolaan Pengumpulan Piutang a.Pengumpulan piutang untuk penjualan yang tidak berdiskonContoh :

Page 14: Materi Manajemen Keuangan 1 (b)

b. Pengumpulan piutang untuk penjualan yang berdiskonContoh :

Page 15: Materi Manajemen Keuangan 1 (b)
Page 16: Materi Manajemen Keuangan 1 (b)
Page 17: Materi Manajemen Keuangan 1 (b)

4. RESIKO PENJUALAN KREDITKebijakan penjualan secara kredit akan meningkatkan penjualan perusahaan, tetapi juga menimbulkan resiko. Namun beberapa resiko yang mungkin timbul dengan kebijakan kredit ini adalah periode pengumpulan piutang yang tidak tepat, piutang yang tidak tertagih(kredit macet) dan besarnya investasi yang tertanam dalam piutang tidak seimbang dengan manfaat yang diperoleh dari kebijakan kredit tersebut.Contoh : 7.3

5. KEBIJAKAN PENAMBAHAN JANGKA WAKTU KREDITKebijakan perusahaan untuk menambah penjualan kredit dapat dilakukan dengan memperpanjangjangka waktu pengembalian kredit. Kebijakan ini akan meningkatkan penjualan yang berasal dari pelanggan lama dan masuknya pelanggan baru. Namun demikian perpanjangan waktu kredit akan meningkatkan biaya yang harus ditanggung oleh perusahaan, misalnya tambahan dana untuk investasi modal kerja, investasi pada aktiva tetap dan investasi pada piutang itu sendiri.Perpanjangan waktu kredit dibenarkan apabila hasil yang diharapkan dari perpanjangan waktu itu jauh lebih besar daripada biaya yang harus dikeluarkan.

Contoh : 7.4

Page 18: Materi Manajemen Keuangan 1 (b)

Contoh 7.3 Resiko Penjualan Kredit

Apabila resiko piutang tidak tertagih sudah dapat diperkirakan, maka informasi tersebut dapat digunakan untuk memperkirakan arus kas masuk dari piutang, yaitu dengan mengurangkan piutang yang ada dengan perkiraan resiko yang tidak tertagih.

Page 19: Materi Manajemen Keuangan 1 (b)

Contoh 7.4 Penambahan Jangka Waktu Kredit

Page 20: Materi Manajemen Keuangan 1 (b)

PENGERTIAN KASKas merupakan salah satu bagian aktiva yang memiliki sifat paling lancar (paling likuid) dapah pekerjan paling mudah berpindah tangan dalam suatu transaksi. Transaksi tersebut misalnya untuk pembayaran gaji atau upah pekerja, membeli aktiva tetap, mebayar hutang, membayar deviden dan transaksi lain yang diperlukan perusahaan.

Kas merupakan aktiva yang tidak dapat menghasilkan laba, dalam arti tidak bisa untuk mendapatkan laba secara langsung dalam operasi perusahaan. Oleh karena itu perlu dilakukan usaha pengelolaan (manajemen) kas yang efektif dan efisien sehingga pemanfaatan kas tersebut dapat optimal.

PERSEDIAN KAS MINIMALKetersediaan kas dalam perusahaan merupakan hal yang mutlak. Setiap saat, perusahaan harus memiliki persediaan kas minimal yang harus ada atau sering disebut persediaan besi (safety cash). Persediaan kas minimal pada dasarnya tidak jauh berbeda dengan persediaan minimal pada persediaan barang. Persediaan kas minimal ini bertujuan untuk menjaga agar kelangsungan operasi perusahaan tetap terjamin dan dapat memenuhi kewajiban finansial perusahaan apabila sewaktu-waktu harus dibayar. Kewajiban finansial ini dapat berupa hutang lancar maupun biaya biaya baik biaya tetapmaupun biaya variabel yang harus segera dibayar untuk kelangsungan operasi perusahaan.

MANAJEMEN KAS

Page 21: Materi Manajemen Keuangan 1 (b)

MODEL MANAJEMEN KASA. Model BaumolModel manajemen kas yang terkenal adalahmodel yang dikemukakan oleh Willian Baumol (Weston dan Brigham, 1998).Dalam model ini saldo kas dalam perusahaan diperlakukan seperti persediaan barang. Model EOQ yang dipergunakan dalam menghitung pesanan barang juga berlaku dalam perhitungan persediaan kas yang paling ekonomis atau saldo kas yang di targetkan.Baumol memberikan formula untuk menentukan jumlah kas yang optimal dengan konsep EOQ yaitu :C = 2(f) (T) kDimana : C = Jumlah kas yang optimalF = Biaya tetap untuk memperoleh pinjaman atau menjual sekuritasT = Jumlah kas untuk transaksi selama periode tertentuk = biaya kesempatan dari kas yang dimiliki. Biaya kesempatan merupakan penghasilan yang seharusnya dapat diperoleh dari kas yang menganggur.

Contoh :Suatu perusahaan mengeluarkan biaya tetap berupa bunga pertahun sebesar Rp.150.000 jumlah kebutuhan kas untuk kegiatan perusahaan per minggu sebesar Rp. 1.000.000 sehingga setahun = 52 x 1.000.000 = Rp. 52.000.000,-besarnya penghasilan investasi yang diharapkan sebesar 15% pertahun, dari data diatas berapakah jumlah kas optimal yang diperlukan perusahaan??Jawab :C = 2 (150.000) (52.000.000) 0,15= Rp.10.198.039

Page 22: Materi Manajemen Keuangan 1 (b)

B. Model Miller dan Orr (Husnan dan Pudjiastuti, 1994)Merupakan model penentuan persediaan apabila aliran kas masuk dan keluar tidak konstan. Konsep ini mengatakan bahwa perusahaan harus menetapkan jumlah saldo kas yang paling tinggi sebagai batas atas dan saldo kas terendah sebagai batas bawah.Apabila saldo kas telah mencapai batas atas, maka perusahaan hendaknya merubah sebagian kas tersebut dalam bentuk surat berharga agar saldo kas kembali pada jumlah yang ideal, sebaliknya apabila jumlah saldo kas telah mencapai batas minimal maka perusahaan dapat merubah sekuritas yang ada menjadi kas, sehingga mencapai saldo kas yang ideal.Rumus Model Miller dan OrrZ = 3 T σ2 1/3

4iDimana : T = Biaya tetap untuk melakukan transaksiσ2 = Varian dari aliran kas masuk bersih sebagai penyebaran arus kasi= tingkat bunga harian untuk investasi pada surat berharga atau sekuritas

Nilai maksimal sebagai batas atas (diberi notasi h) adalah sebesar 3Z, sedangkan rata-rata saldo kas kurang lebih sebesar (z=h)/3. aadapaun zumlah saldo kas batas minimal sebesar nol

Contoh :Suatu perusahaan mengeluarkan biaya transaksi Rp. 5000 setiap kali transaksi dengan deviasi standar (σ) aliran kas masuk sebesar Rp. 100.000, tingkat bunga pertahun sebesar 12%. Batasminimal kas yang tersedia sebagai batas bawah sebesar nol rupiah, satu tahun dihitung 360 hari, maka jumlah persediaan kas yang diinginkan adalah sebesar??Jawab :Z = 3 (5.000) (100.000)2 1/3

4 (0,12/360) = Rp. 482.745

Keterangan Jadi nilai batas atas adalah = 3 x Z = 3 x 482.745 = Rp. 1.448.235, Ketika kas perusahaan tersebut mencapai batas atas tersebut, maka perusahaan harus merubah sebagian kas menjadi surat berharga = (1.448.235 – 482.754) yaitu : Rp. 965.490, agar saldo menjadi optimal, dan begitu juga jika saldo bawah sejumlah nol, perusahaan harus menjual surat berharga sejumlah Rp. 482.745 agar kas menjadi optimalkembali.

Page 23: Materi Manajemen Keuangan 1 (b)

ANGGARAN KASMerupakan skedul yang menyajikan perkiraan aliran kas masuk dan kas keluar suatu

perusahaan selama periode tertentu pada waktu yang akan akan datang. Periode penyusunan anggaran kas ini dapat disusun untuk waktu tahunan , triwulan dan bulanan mingguan bahkan harian.

Fokus anggaran kas meliputi dua bagian yaitu penerimaan kas yang direncanakan dan pengeluaran kas yang direncanakan.

Merencanakan aliran uang kas masuk dan kas keluar memberikan saldo posisi awal dan saldo akhir kas yang direncanakan untuk suatu jangka waktu tertentu.

Perencanaan aliran kas masuk dan kas keluar akan menunjukan :1. Kebutuhan untuk membiayai kekuarangan kas yang mungkin terjadi2. Kebutuhan terhadap perencanaan investasi atas kelebihan uang pada penggunaan

yang mendatangkan keuntungan.

Tujuan Anggaran kas :1. Membuat taksiran posisi kas pada setiap akhir periode dari kegiatan operasi

perusahaan baik periode bulanan maupun tahunan2. Mengetahui adanya kelebihan atau kekurangan kas yang terjadi pada periode tertentu3. Merencanakan besarnya kas untuk menutup kekurangan (defisit) yang terjadi4. Menentukan besarnya kas untuk pembayaran dan kelebihan kas yang dapat

digunakan untuk melakukan investasi.5. Mengetahui kapan suatu pinjaman atau kewajiban lainnya harus dibayar.

Page 24: Materi Manajemen Keuangan 1 (b)

Menyusun Anggaran kasPenyusunan anggaran kas memberikan gambaran kepada kita tentang

sumber-sumber penerimaan kas, pos-pos pengeluaran kas, saat terjadinya kelebihan atau kekurangan kas dan saat pembayaran pinjaman atau bungan pinjamannnya.

Tahap-tahap dalam menyusun anggaran:1. Menyusun rencana penerimaan dan pengeluaran dari operasi

perusahaan (transaksi operasi). Rencana penerimaan dapat berasal dari penjualan tunai, penerimaan piutang, pendapatan bunga, pedapatan sewa, dan pedapatan lainnya, sedangkan rencana pengeluaran meliputi : pembayaran hutang, pembayaran gaji, pembelian tunai, pembayaran bunga, dan pembayaran biaya lain.

2. Menyusun rencana transaksi finansial, yaitu transaksi yang berhubungan dengan rencana kebutuhan dana yang diperoleh dari pinjaman untuk menutup defisit yang terjadi beserta rencana pembayaran pinjaman tersebut.

3. Menyusun anggaran kas final, yaitu meliputi transaksi operasi dan transaksi finansial, disini terlihat anggaran secara keseluruhan dari rencana penerimaan dan pengeluaran kas.

Contoh Penyusunan anggaran : PT. AFL

Page 25: Materi Manajemen Keuangan 1 (b)
Page 26: Materi Manajemen Keuangan 1 (b)
Page 27: Materi Manajemen Keuangan 1 (b)
Page 28: Materi Manajemen Keuangan 1 (b)
Page 29: Materi Manajemen Keuangan 1 (b)