materi leflet

5
Perawatan Pasien saat dipasang selang NGT a. Nilai kembali pempatan selang sebelum memberikan bolus makanan, cairan, atau obat-obatan dan pada setiap pergantian untuk pemberian makanan secara kontinu. b. Bilas selang dengan 30 mL air setelah makan dan setelah pemberian obat-obatan c. Nilai adanya iritasi atau pecahnya kulit. Rekatkan ulang setiap hari dan pada lokasi yang berlainan untuk menghindari penekanan konstan pada satu area hidung. Cuci dengan lembut area sekitar hidung dengan sabun dan air. Berikan perawatan kebersihan nasal setiap hari dan jika diperlukan. d. Berikan perawatan mulut setiap 2 jam dan jika dibutuhkan (cuci mulut, air, sikat gigi, bersihkan lidah, gigi, gusi, pipi, dan membran mukosa). Jika pasien sedang membersihkan mulut, ingatkan ia untuk tidak menelan air. Perawatan Kateter 1. Mencuci tangan sebelum dan sesudah melakukan tindakan 2. Jangan membuka sambungan kateter dengan selang urine bag/kantung urin. 3. Apabila sambungan selang kateter dan urine bag terputus, jangan menyentuh bagian ujung kateter atau selang, bersihkan ujung selang dan keteter dengan larutan anti mikroba sebelum menyambung kembali 4. Cegah pengumpulan urine didalam selang dan refluk urine ke dalam kandung kemih 5. Hindari meninggikan kantung drainase melebihi ketinggian kandung kemih klien 6. Apabila perlu meninggikan kantung selama memindahkan klien ketempat tidur atau ke sebuah kursi roda, mula- mula kosongkan isi selang ke dalam kantung urin

description

referensi

Transcript of materi leflet

Page 1: materi leflet

  Perawatan Pasien saat dipasang selang NGT

a. Nilai kembali pempatan selang sebelum memberikan bolus makanan, cairan, atau obat-obatan dan pada setiap pergantian untuk pemberian makanan secara kontinu.

b. Bilas selang dengan 30 mL air setelah makan dan setelah pemberian obat-obatanc. Nilai adanya iritasi atau pecahnya kulit. Rekatkan ulang setiap hari dan pada lokasi

yang berlainan untuk menghindari penekanan konstan pada satu area hidung. Cuci dengan lembut area sekitar hidung dengan sabun dan air. Berikan perawatan kebersihan nasal setiap hari dan jika diperlukan.

d. Berikan perawatan mulut setiap 2 jam dan jika dibutuhkan (cuci mulut, air, sikat gigi, bersihkan lidah, gigi, gusi, pipi, dan membran mukosa). Jika pasien sedang membersihkan mulut, ingatkan ia untuk tidak menelan air.

Perawatan Kateter

1. Mencuci tangan sebelum dan sesudah melakukan tindakan 2. Jangan membuka sambungan kateter dengan selang urine bag/kantung urin.3. Apabila sambungan selang kateter dan urine bag terputus, jangan menyentuh

bagian u jung ka t e t e r a t au s e l ang , be r s i hkan u jung s e l ang dan ke t e t e r dengan larutan anti mikroba sebelum menyambung kembali

4. Cegah pengumpulan urine didalam selang dan refluk urine ke dalam kandung kemih

5. Hindari meninggikan kantung drainase melebihi ketinggian kandung kemih klien6. Apabila perlu meninggikan kantung selama memindahkan klien ketempat

tidur atau ke sebuah kursi roda, mula-mula kosongkan isi selang ke dalam kantung urin

7. Alirkan urine dari selang ke kantung keluarkan semua urine dari selang ke dalam kantung urin

8. Hindari menekuk selang dalarn jangka waktu lama9. Kosongkan kantung urine sekurang-kurangnya setiap 8 jam. Apabila tercatat

bahwa keluaran urine banyak, kosongkan kantung dengan lebih sering.10. Ganti kateter secara periodik paling tidak 2 minggu sekali/ s e sua i pe r a tu r an

i n s t i t u s i11. P l a s t e r a t au f i k sa s i ka t e t e r dengan bena r 12. Lakukan praktik higiene rutin:

a. Setelah mencuci tangan, atur posisi klienWanita: posisi telentang dengan lutut ditekukPria: posisi telentang

b. Letakkan perlak dibawah bokong klienc. Selimuti klien dan hanya memaparkan alat genital yang terpasang kateterd. Pakai sarung tangan bersih

Page 2: materi leflet

e. Lepaskan plester penahan agar selang kateter dapat bergerak bebas.f. Paparkan meatus uretra/lubang kencing (dengan tangan yang tidak dominan)g. Periksa meatus uretra/lubang kencing dan kulit sekitarnya untuk melihat apakah ada

kemerahan, pembengkakan, dan adanya cairan yang keluar seperti nanah. Tanyakan klien apakah terasa panas atau nyeri

h. Wanita: bersihkan alat kelamin dengan menggunakan sabun dan air. Pertama cuci lipatan-lipatan kulit kelamin salah satu sisinya dan lap dari arah atas ke bawah. Kemudian lakukan hal yang sama untuk sisi yang lain dengan menggunakan sisi waslap yang lain. kemudian bersihkan area kelamin yang terpasang kateter dan juga sekitarnya dengan menggunakan sisi waslap yang berbeda.Pria: genggam batang penis secara lembut, jika klien belum disunat tarik kulit penis. Jika klien mengalami ereksi, tunda perawatan kateter.Cuci ujung penis pada bagian lubang yang terpasang kateter terlebih dahulu, dengan menggunakan gerakan memutar, bersihkan dari bagian meatus uretra/lubang kencing kemudian kearah luar dan kebawah batang penis. Ganti waslap, dan ulangi dengan menggunakan waslap yang bersih, sampai penis benar-benar bersih. Kembalikan penis ke posisi awalnya. Cuci batang penis dengan mengikut sertakan permukaan bawah penis.

i. Lepas sarung tangan dan cuci tangan. Pakai sarung tangan bersih yang baru.j. Bersihkan kateter dari meatus/lubang kencing kea rah luar sepanjang 3-5 cm dengan

menggunakan kassa/kapas usap yang dicelupkan dalam air steril/NaCl 0,9%. k. Oleskan salep antibiotic (bila diresepkan) pada matus/lubang kencing dan sepanjang

2,5 cm pada kateter dan pada bagian kateter yang direkatkan.l. Atur posisi klien pada posisi yang nyaman.

Klien yang mengalami keterbatasan gerak perlu diposisikan dengan benar di tempat tidur karena hal ini dapat membantu mencegah komplikasi seperti pembentukan bekuan darah, dekubitus, pneumonia, kontraktor sendi/ kekakuan sendi, dan nyeri bahu. Pada banyak kasus, klien yang mengalami keterbatasan gerak dirawat secara penuh di fasilitas perawatan, namun jika Anda merawatnya di rumah, Anda dianjurkan mengikuti prosedur berikut :

Pastikan bahwa klien memiliki kasur yang sesuai – bertanyalah kepada dokter atau ahli terapi okupasional jika perlu.

Balikkan pasien dari satu sisi ke sisi lain setiap 2 – 3 jam sepanjang siang dan malam. Untuk membalik pasien di tempat tidur, orang yang merawat harus menyelipkan lengan mereka di bawah tubuh pasien dan menarik pasien ke arah mereka. Atau gunakan seprei pengangkut untuk menarik klien. Ketika berdiri di tepi ranjang yang paling dekat dengan klien, posisikan lengan terdekat klien di atas dada. Posisikan lengan yang lain tarik menjauhi badan klien dan tekuk sikunya. Tekuk lutut yang berada didekat anda dan

Page 3: materi leflet

letakkan pergelangan kaki klien yang paling dekat menyilang di atas pergelangan kaki yang jauh dari anda. Pindah posisi anda pada tepi ranjang dimana pasien akan dimiringkan. Codongkan badan anda dan tarik/gulingkan klien ke posisi miring. Jika pasien sudah terputar, kencangkan seprai di bawahnya. Punggung pasien juga harus juga diperiksa untuk melihat tanda-tanda dekubitus. Untuk mencegah timbulnya dekubitus, bersihkan kulit dengan air hangat, spons, dan sedikit antiseptik atau sabun paling tidak sekali sehari. Semua seprai yang basah harus langsung diganti

Ubahlah posisi lengan dan tungkai setiap 1 – 2 jam sepanjang siang dan malam hari

Pijatlah tungkai yang lemah/lumpuh sekali atau 2 kali sehari

Gerakkan semua sendi di tungkai yang lumpuh secara lembut dan perlahan-lahan (yaitu, lurus dan menekuk) 5 – 7 kali. Tahanlah sendi di setiap posisi selama sekitar 30 detik. Gerakan sebaiknya tidak menimbulkan nyeri. Ulangi proses ini setiap empat jam. Jika mungkin, cobalah memberi semangat pasien untuk bekerja sama dengan gerakan dan meningkatkan mobilitas mereka karena ini akan membantu mempercepat pemulihan.

Topanglah kaki/tangan yang mengalami kelumpuhan dengan buah bantal. Jangan membaringkan pasien telentang dalam waktu yang lama atau menarik lengan yang lumpuh