Materi Las Listrik Dan Asetilin

13
a. Mesin las DC digerakan oleh generator atau perubahan dari arus AC ke DC. Terdapat dua tipe polaritas pada mesin las DC, yaitu: 1) Direct Current Straight Polarity (DCSP), yakni ketika base metal dihubungkan dengan kutub positif mesin dan holder elektroda dihubungkan dengan sisi negatif mesin. 2/3 panas disalurkan ke base metal dan 1/3 panas ke elektroda. Digunakan untuk pengelasan dengan penetrasi dalam. 2) Direct current Reverse Polarity (DCRP), yakni ketika base metal dihubungkan dengan kutub negative mesin dan holder elektroda dihubungkan dengan kutub positif mesin. 2/3 panas disalurkan ke elektroda dan 1/3 panas ke benda kerja. Digunakan untuk pengelasan dengan penetrasi dangkal. b. Mesin las AC memperoleh busur nyala dari transformator, dimana dalam pesawat ini jaring-jaring listrik dirobah menjadi arus bolak-balik oleh transformator yang sesuai dengan arus yang digunakan dalam pengelasan. Pada mesin ini kabel las dapat dipertukarkan pemasangannya dan tidak DCSP DCRP 0 0 DC Machine 0 0 DC Machine

description

pengelasan

Transcript of Materi Las Listrik Dan Asetilin

a. Mesin las DC digerakan oleh generator atau perubahan dari arus AC ke DC. Terdapat dua tipe polaritas pada mesin las DC, yaitu:1) Direct Current Straight Polarity (DCSP), yakni ketika base metal dihubungkan dengan kutub positif mesin dan holder elektroda dihubungkan dengan sisi negatif mesin. 2/3 panas disalurkan ke base metal dan 1/3 panas ke elektroda. Digunakan untuk pengelasan dengan penetrasi dalam.

DCMachine

0 0

DCSP

2) Direct current Reverse Polarity (DCRP), yakni ketika base metal dihubungkan dengan kutub negative mesin dan holder elektroda dihubungkan dengan kutub positif mesin. 2/3 panas disalurkan ke elektroda dan 1/3 panas ke benda kerja. Digunakan untuk pengelasan dengan penetrasi dangkal.

DCMachine

0 0

DCRP

b. Mesin las AC memperoleh busur nyala dari transformator, dimana dalam pesawat ini jaring-jaring listrik dirobah menjadi arus bolak-balik oleh transformator yang sesuai dengan arus yang digunakan dalam pengelasan. Pada mesin ini kabel las dapat dipertukarkan pemasangannya dan tidak mempengaruhi perobahan temperatur pada busur nyala. 50% panas disalurkan ke elektroda dan 50% disalurkan ke base metal. Digunakan untuk pengelasan dengan penetrasi sedang.

0 0 ACMachine

Perlengkapan yang digunakan dalam jaringan las busur listrik manual adalah:a) Mesin las busur ( AC / DC )b) Holder elektrodac) Ground Klampd) Meja lase) Elektroda lasf) Kabel

Langkah-langkah dalam melakukan penyetingan adalah:a) Siapkan semua komponen yang diperlukan.b) Siapkan semua peralatan bantu yang diperlukanc) Pasang ground klem pada kabel dan sambungkan kabel ground pada dudukan ground mesin. (gunakan peralatan yang sesuai).d) Pasang holder elektroda pada kabel dan sambungkan kabel holder elektroda pada dudukan elektroda mesin.e) Jepitkan ground klem pada meja las dan gantungkan holder elektroda. (pastikan holder tergantung dan tidak ada hubungan dengan meja las / ground mesin las).f) Atur penggunaan arus yang sesuai dengan jenis pengelasan yang akan dilakukan sesuai standar operasional.g) Tentukan jenis elektroda yang akan digunakan sesuai standar.h) AC/DCMACHINEKabelElektroda Ground klemHolder elektrodaSiap untuk melakukan pengelasan.

Terdapat dua cara dalam memulai penyalaan dalam melaksanakan pengelasan dengan menggunakan elektroda terbungkus, yaitu:

a. Scratching method for starting the arc, yaitu rnemulai penyalaan dengar cara menggo-reskan elektroda ke benda kerja. Adapun langkah-1angkah penyalaannya adalah sebagai berikut :1. Pegang elektroda sehingga membentuk sudut terhadap pelat kerja sebesar 60.2. Gerakan elektroda ke arah pinggir pelat kerja sehingga menyinggungnya (lihat gambar di samping.3. Tarik elektroda sejarak garis tengah elektroda, segera setelah timbul busur nyala listrik untuk mencegah agar elektroda tidak lengket ke pelat kerja. b. Tapping method for starting the arc, yaitu cara memulai penya1aan busur listrik dengan cara mengetukkan elektroda ke benda kerja (menggerakkan elektroda tegak lurus terhadap benda kerja. Adapun langkah-langkah penyalaannva adalah sebagai berikut.1. ElektrodaPegang elektroda tegak lurus terhadap benda kerja.2. Ketukan beberapa kali ke permukaan benda kerja3. Tarik elektroda segera elektroda sejauh garis tengah elektroda, setelah timbul busur nyala listrik untuk mencegah agar elektroda tidak lengket ke benda kerja.

b)a) Simbol pengelasan

10245

15

60

SimbolSimbol

Hasil Lasana).

Keterangan: Panjang lasan 3 mm Jarak sumbu lasan dalam sisi yang sama 10 mm Jarak sumbu lasan sisi sebaliknya 5 mm

604521510b).

456021015

Simbol lasanHasil lasan

Keterangan:Dalam alur sisi panah 15 mmSudut alur sisi panah 60Dalam alur dibalik panah 10 mmSudut alur dibalik panah 45Celah akar 2 mm

KODE ELEKTRODA: Arti kode E XXXX dan E XXXXX menurut kalsifikasi AWS :

E XXXX X: satu angka terakhir menunjukkan jenis arus, bahan fluks, polaritas dan penetrasi yang dihasilkan.

X : angka ketiga dari depan menunjukkan posisi pengelasan dengan ketentuan:Angka 1 : berarti elektrode digunakan untuk semua posisi.Angka 2 : digunakan untuk posisi dibawah tangan dan horisontal.Angka 3 : digunakan untuk posisi dibawah tangan.

XX: Dua angka setelah E menunjukkan kekuatan tarik deposit las dalam ribuan lb/in2

E : Huruf E di depan menyatakan elektrode digunakan untuk las busur listrik.

E XXXXX

XXX: Tiga angka setelah E menunjukkan kekuatan tarik deposit las dalam ribuan Ib/in2 dan untuk arti angka keempat sama dengan arti angka ketiga dan arti angka kelima sama dengan arti angka keempat dari kode EXXXX tersebut di atas.

Untuk pengelasan konstruksi dengan kekuatan tarik deposit las yang diinginkan sebesar 60.000 psi., pengelasan dilakukan pada segala posisi dengan tingkat penetrasi sedang jenis elektroda yang cocok adalah E 6013, artinya: 60 artinya kekuatan tarik deposit las adalah 60.000 psi atau 42 kg/mm2 1 artinya dapat dipakai untuk pengelasan segala posisi 3 artinya jenis selaput elektroda kalium titania tinggi dan pengelasan dengan arus AC atau DC

Las AsetilinKomponen/perlengkapan yang digunakan dalam las asetilin/otogen/karbit

Perlengkapan yang dibutuhkan las asetilin, yaitu:a. Tabung gas asetilinb. Tabung gas oksigenc. Slang gas asetilind. Slang gas oksigene. Regulator asetilinf. Regulator oksigeng. Brander las h. Korek api/pemantik api

Langkah-langkah dalam merakit peralatan las asetilin adalah:a. Siapkan semua komponen/peralatan utama yang diperlukan.b. Siapkan semua peralatan bantu yang diperlukanc. Pasang regulator asetilin pada tabung asetilind. Pasang slang asetilin pada regulator asetiline. Pasang regulator oksigen pada tabung oksigenf. Pasang slang oksigen pada regulator oksigen g. Pasang brander las (pembakar) pada ujung slang asetilin dan oksigenh. Chek semua sambungan dengan air sabun dan kuas untuk meyakinkan bahwa sambungan tidak ada yang bocor sebelum dioperasikan.

Urutan langkah-langkah dalam memulai latihan penyalaan pada las asetilin. Untuk melaksanakan latihan pengelasan dengan las asetilin langkah-langkahnya adalah sebagai berikut:a. Bukalah katup silinder perlahan-lahan, untuk silinder oksigen bukalah sepenuhnya, sedangkan untuk silinder asetilin bukalah katupnya s/d 1 putaran paling banyak. Untuk melihat gas dalam tabung sudah habis atau belum, lihatlah tekanan isi pada manometer tekanan isi. b. Atur manometer tekanan kerja pada regulator gas oksigen dan gas asetilin sesuai dengan ukuran mulut brander (pembakar) yang digunakan dengan memutar baut pengatur regulator searah jarum jam sampai jarum pada manometer tekanan kerja menunjuk angka yang dikehendaki.c. Bukalah katup oksigen dan katup asetilin pada pembakar untuk mengontrol apakah penunjukan jarum tekanan kerja pada monometer tetap atau berubah. d. Bila berubah, aturlah kembali dengan memutar baut pengatur searah atau berlawanan arah jarum jam sesuai dengan perubahannya sampai jarum pada manometer tekanan kerja menunjuk angka yang benar-benar tepat, dan tutp kembali katup-katup pembakar.e. Untuk memulai melaksanakan penyalaan, bukalah katup asetilin pembakar (brander las) dan goreskan korek api las di muka mulut pembakar untuk menghasilkan nyala api.f. Buka katup oksigen perlahan-lahan untuk mengatur nyala api dan perhatikan nyala api untuk membedakan nyala api yang timbul, yakni nyala api karburasi, nyala api oksidasi dan nyala api netral.

Jenis-jenis nyala api asetilin:1. Nyala api karburasi adalah nyala api yang kelebihan gas karbid. Batas nyala ketiga kerucut yang terjadi tidak jelas. 2. Nyala api oksidasi adalah nyala api yang kelebihan oksigen. Pada nyala api oksidasi terlihat dua kerucut, dan kerucut bagian dalam pendek berwarna biru pucat sampai ungu. Pada nyala api oksidasiini biasanya terdengar suara berdesis. 3. Nyala api netral terbentuk karena campuran gas karbid dan oksigen yang seimbang. Nyala api netral terdapat dua kerucut dengan batas yang cukup jelas. Kerucut dalam berwarna putih bersinar dan kerucut luar berwarna biru bening.

REGULATOR

4785 9ABC610213

11

Keterangan:A : Gas dari tabungB : Bagian tekan tinggi (tekanan isi tabung)C : Bagian tekanan rendah (tekanan kerja) : Sekrup penegang: Pegas pengatur: Membran: Katup arus (gas) masukan: Manometer tekanan isi tabung : Pegas penutup katup masukan: Katup pengaman: Manometer tekanan kerja: Katup arus perintang: Pengaman api balik : Gas menuju pembakar (brander las)

Cara kerja regulator:Pada las karbit regulator berfungsi untuk mengukur tekanan gas pada tabung dan membatasi tekanan gas yang keluar dari tabung, baik oksigen maupun karbit (asetilin). Adapun cara kerjanya adalah setelah katup pada tabung gas (oksigen/asetilin) dibuka, gas mengalir menuju regulator masuk di ruang B, besarnya tekan sisi pada tabung ditunjukkan oleh manometer tekanan isi (no. 5). Selanjutnya atur tekanan kerja di ruang C dengan memutar skrup penegang (no. 1) searah jarum jam hingga menekan pegas (no. 2). Pegas akan mendorong membran dan membran akan mendorong katup (no. 4) hingga katup membuka dan gas mengalir masuk dari ruang B menuju ruang C. Atur tekanan kerja di ruang C dengan memutar skrup penegang searah jarum jam jika tekanan kurang besar dan putar balik berlawanan arah jarum jam jika tekanan kerja terlalu besar sampai jarum pada monometer tekanan kerja menunjukkan angka sesuai tekanan kerja yang diinginkan. Untuk memulai pengelasan, buka katup perintang (no.6) hingga gas mengalir menuju pembakar.

Untuk melaksanakan latihan pengelasan membuat rigi las dengan las asetilin langkah-langkah yang benar adalah sebagai berikut:a. Siswa membuka katup silinder perlahan-lahan, untuk silinder oksigen dibuka sepenuhnya, sedangkan untuk silinder asetilin dibuka katupnya s/d 1 putaran paling banyak. Untuk melihat gas dalam tabung sudah habis atau belum, siswa akan melihat tekanan isi pada manometer tekanan isi. b. Siswa mengatur manometer tekanan kerja pada regulator gas oksigen dan gas asetilin sesuai dengan ukuran mulut brander (pembakar) yang digunakan dengan memutar baut pengatur regulator searah jarum jam sampai jarum pada manometer tekanan kerja menunjuk angka yang ada pada jobsheet.c. Siswa membuka katup oksigen dan katup asetilin pada pembakar untuk mengontrol apakah penunjukan jarum tekanan kerja pada monometer tetap atau berubah. d. Bila berubah, siswa akan mengatur kembali dengan memutar baut pengatur searah atau berlawanan arah jarum jam sesuai dengan perubahannya sampai jarum pada manometer tekanan kerja menunjuk angka yang benar-benar tepat, dan menutup kembali katup-katup pembakar.e. Untuk memulai melaksanakan penyalaan, siswa membuka katup asetilin pada pembakar (brander las) dan menggoreskan korek api las di muka mulut pembakar untuk menghasilkan nyala api.f. Siswa membuka katup oksigen perlahan-lahan untuk mengatur nyala api yang timbul hingga nyala api netralg. Siswa memegang pembakar dan mengarahkan pembakar pada posisi 60 - 70 terhadap permukaan benda kerja.h. Siswa melakukan pemansan permukaan benda kerja dari tepi kanan, dan mengarahkan nyala api pada satu tempat (alur las) hingga timbul kawah las. Jarak inti nyala 1,5 - 3 mm di atas bahan.i. Siswa akan menunggu hingga kawah las yang terjadi cukup besar kemudian siswa memasukkan ujung kawat las pada tepi kawah hingga mencair dan terpadu dengan cairan bahan dasar.j. Siswa mengangkat kawat las dan mengatur kawah dengan nyala api sambil bergerak maju.k. Siswa memasukkan dan mengangkat lagi, begitu seterusnya siswa melakukan gerakan naik turun secara teratur seseaui dengan kecepatan mencairnya bahan dasar. l. Siswa akan melakukan proses ini berulang-ulang sampai siswa yakin sudah mampu menghasilkan rigi las yang benar-benar baik.

Gambar peralatan las oksi asetilin yang telah dirakit Fungsi dari peralatan las oksi asetilin adalah sbb.:1. Brander las sebagai tempat bercampurnya gas karbit dengan oksigen (O2) untuk kemudian dinyalakan menjadi busur api yang nantinya digunakan untuk mengelas.2. Katup gas asetilin untuk mengatur besar kecilnya aliran gas asetilin ke brander las3. Katup gas oksigen untuk mengatur besar kecilnya aliran gas oksigen ke brander las4. Slang aselitin untuk mengalirkan gas asetilin dari tabung menuju brander las5. Slang oksigen untuk mengalirkan gas oksigen dari tabung menuju brander las6. Regulator asetilin untuk mengetahui tekanan isi (gas asetilin) di dalam tabung dan untuk mengatur besarnya tekanan kerja asetilin7. Regulator oksigen untuk mengetahui tekanan isi (gas oksigen) di dalam tabung dan untuk mengatur besarnya tekanan kerja oksigen8. Tabung asetilin tempat menyimpan gas asetilin yang akan digunakan untuk mengelas.9. Tabung oksigen tempat menyimpan gas oksigen yang akan digunakan untuk mengelas.

Regulator AsetilinRegulator OksigenSlang Gas OksigenSlang gas asetilinManometer Tek. IsiManometer Tek. KerjaManometer Tek. IsiMonometer Tek. KerjaBrander LasTabung AsetilinTabung OksigenKatup gas asetilin Katup gas oksigen

Gambar perlatan las oksi asetilin yang telah dirakit