Materi Kode Etik Kedokteran

3
MATERI KODE ETIK KEDOKTERAN 1. Profesi Dokter di Indonesia memiliki sebuah organisasi profesi yang bernama Ikatan Dokter Indonesia (IDI). Peranan Ikatan Dokter Indonesia sangat penting karena IDI merupakan satu- satunya organisasi profesi dokter yang bertanggungjawab terhadap mutu pelayanan yang dilakukan oleh anggotanya, dalam hal ini para dokter di Indonesia. Maksud dari mutu pelayanan disini adalah kualitas pelayanan yang diberikan oleh dokter. Salah satu unsur dalam standar profesi yang cukup penting peranannya dalam melaksanakan tugas profesi adalah standar etik atau yang lebih dikenal dengan kode etik kedokteran. Kode etik inilah yang mencirikan keluhuran dari profesi dokter. Penyimpangan dari standar profesi khususnya kode etik tentunya akan berpengaruh buruk bagi citra dokter itu sendiri, dan merugikan pasien sebagai penerima layanan. 2. Setelah lulus dan mendapatkan gelar Dokter, maka untuk alumni Fakultas kedokteran di Indonesia wajib mengucapkan sumpah atau janji dokter seperti yang telah diatur dalam Pasal 1 Kode etik Kedokteran Indonesia. Untuk selanjutnya , dalam menjalankan tugasnya, Dokter harus menjunjung tinggi, menghayati dan mengamalkan sumpah yang diucapkannya tersebut. Maksud dari pernyataan tersebut adalah bahwa dalam mengucapkan sumpah tersebut, seorang dokter tidak hanya sekedar melafalkan saja tapi juga memiliki komitmen untuk menjunjung tinggi sumpah tersebut , karena sumpah dokter tersebut tidak hanya sekedar tanggung jawab di hadapan pimpinan Fakltas kedokteran dan masyarakat, tapi juga janji pada Tuhan Yang Maha Esa. Setiap butir sumpah yang dilafalkan juga harus benar-benar dimengerti serta dihayati maknanya, dan selanjutnya Sumpah Dokter tersebut diamalkan atau dijadikan pedoman setiap kali seorang Dokter memberikan pelayanan medis

description

medical profesionalism

Transcript of Materi Kode Etik Kedokteran

MATERI KODE ETIK KEDOKTERAN

1. Profesi Dokter di Indonesia memiliki sebuah organisasi profesi yang bernama Ikatan Dokter Indonesia (IDI). Peranan Ikatan Dokter Indonesia sangat penting karena IDI merupakan satu-satunya organisasi profesi dokter yang bertanggungjawab terhadap mutu pelayanan yang dilakukan oleh anggotanya, dalam hal ini para dokter di Indonesia. Maksud dari mutu pelayanan disini adalah kualitas pelayanan yang diberikan oleh dokter. Salah satu unsur dalam standar profesi yang cukup penting peranannya dalam melaksanakan tugas profesi adalah standar etik atau yang lebih dikenal dengan kode etik kedokteran. Kode etik inilah yang mencirikan keluhuran dari profesi dokter. Penyimpangan dari standar profesi khususnya kode etik tentunya akan berpengaruh buruk bagi citra dokter itu sendiri, dan merugikan pasien sebagai penerima layanan.

2. Setelah lulus dan mendapatkan gelar Dokter, maka untuk alumni Fakultas kedokteran di Indonesia wajib mengucapkan sumpah atau janji dokter seperti yang telah diatur dalam Pasal 1 Kode etik Kedokteran Indonesia. Untuk selanjutnya , dalam menjalankan tugasnya, Dokter harus menjunjung tinggi, menghayati dan mengamalkan sumpah yang diucapkannya tersebut. Maksud dari pernyataan tersebut adalah bahwa dalam mengucapkan sumpah tersebut, seorang dokter tidak hanya sekedar melafalkan saja tapi juga memiliki komitmen untuk menjunjung tinggi sumpah tersebut , karena sumpah dokter tersebut tidak hanya sekedar tanggung jawab di hadapan pimpinan Fakltas kedokteran dan masyarakat, tapi juga janji pada Tuhan Yang Maha Esa. Setiap butir sumpah yang dilafalkan juga harus benar-benar dimengerti serta dihayati maknanya, dan selanjutnya Sumpah Dokter tersebut diamalkan atau dijadikan pedoman setiap kali seorang Dokter memberikan pelayanan medis ke pasiennya, karena dalam memberikan pelayanan medis tentunya mutu pelayanan tidak akan optimal jika tidak sesuai dengan Kode Etik Kedokteran yang merupakan salah satu bagian yang terkandung dalam sumpah dokter itu sendiri.

3. Setiap dokter memiliki moral dan tanggung jawab untuk mencegah keinginan pasien atau pihak manapun yang sengaja atau tidak sengaja bermaksud menyimpangi atau melanggar hukum dan/atau etika melalui praktek/pekerjaan kedokteran. Walaupun hubungan antara dokter dengan industri farmasi atau alat kesehatan dan pelbagai jasa ikutannya sudah dirasakan tak dapat dipisahkan, namun hubungan yang menyimpangi kode etik kedua pihak harus diakhiri, karena ibarat lereng yang licin (the slippery slope), dokter tergelincir menjadi pedagang yang menganggap sah komisi, diskon dll, padahal itu semua pasti memberatkan pasien/keluarganya yang tengah menderita atau pihak ketiga yang menanggungnya. Dokter memiliki kekuasaan besar untuk menentukan pilihan produk/barang/jasa tersebut, sehingga sepantasnya etika kedokteranlah yang menjadi rem kekuasaan ini. Pada diri dokter terlebih dahulu muncul tanggungjawab daripada kebebasannya. Uraian tersebut menggambarkan bahwa pasal ini merupakan salah satu ciri profesi luhur. 4. Seorang dokter wajib memberikan pelayanan secara berkompeten kepada pasiennya. Yang dimaksud pelayanan secara kompeten disini adalah pelayanan yang diberikan harus berdasarkan standar kompetensi yang telah didapatkan baik dari hasil pendidikan maupun pengalaman serta sesuai dengan wewenang yang diberikan oleh negara berdasarkan peraturan yang telah ditetapkan dalam Standar Kompetensi Dokter Indonesia. Pelayanan yang kompeten ini merupakan salah satu bentuk tanggungjawab dokter baik terhadap dirinya sendiri, rekan kerja maupun sejawat, dan tentu saja pasien sebagai penerima pelayanan.

5.