MATERI KEPROTOKOLAN oleh bu sri.doc

7/24/2019 MATERI KEPROTOKOLAN oleh bu sri.doc

1/30

MATERI KEPROTOKOLAN

DISAMPAIKAN OLEH:

Sri Haryanti, S.Sos

CAKUPAN MATERI

1. KEPROTOKOLAN DI INDONESIA PENGERTIAN DAN ISTILAH

2. SUSTANSI UNDANG!UNDANG PROTOKOL: TATA TEMPAT, TATA

UPACARA DAN TATA PENGHORMATAN

". PELANTIKAN KDH DAN #KDH

$. PROTOKOL PRO%ESIONAL

AGIAN I:

KEPROTOKOLAN DI INDONESIA PENGERTIAN DAN ISTILAH

KEPROTOKOLAN DI INDONESIA

KEPROTOKOLAN ADALAH NORMA!NORMA ATAU ATURAN!ATURAN ATAU

KEIASAAN!KEIASAAN &ANG DIANUT ATAU DI&AKINI DALAM

KEHIDUPAN ERNEGARA, ERANGSA, ERPEMERINTAHAN DAN

ERMAS&ARAKAT.

METODE KEPROTOKOLAN DI INDONESIA ADALAH UNDANG!UNDANGPROTOKOL &AITU PERATURAN PERUNDANG!UNDANGAN DIIDANG

'DOMAIN( KEPROTOKOLAN DAN &ANG ERKAITAN 'RELATED( DENGAN

KEPROTOKOLAN.

DE%INISI PROTOKOL

En)y)*o+-ia ritanni)a 1/2:

Protocol is a body of ceremonial rules to be observed in all written or

personal ocial intercourse between the heads of dierent states or their

ministers, it lays down the styles and titles of states or their ministers and

indicates the forms and customary courtesies to be observed in all

international acts

0Protoo* a-a*a sran3aian at4ran!at4ran 4+a)araan -a*a5 s3a*a

3iatan rs5i yan3 -iat4r s)ara trt4*is 5a4+4n -i+ratan, yan3

5*i+4ti 6nt4!6nt4 +n3or5atan tra-a+ n3ara, 7a6atan +a*a


2/30

n3ara ata4 7a6atan 5ntri yan3 *a8i5 -i745+ai -a*a5 s*4r4 3iatan

antar 6an3sa(

44:

Protoo*: The complete handbook of diplomatic and social usage

0Pan-4an *n3a+ +n334naan -a*a5 -4nia -i+*o5ati -an

sosia*9

Protocol is the set of rules prescribing good manners in ocial life

and ceremonies involving government and nations and their

representatives

0s+ran3at at4ran tntan3 +ri*a4 -a*a5 tata i-4+an rs5i

-a*a5 4+a)ara yan3 5*i6atan +5rinta -an n3ara srta ai*!

ai*nya9

Protokole est le code de la politiesse internationale

0Protoo* a-a*a s4at4 +-o5an tata )ara intrnasiona*9

MENURUT Pasa* 1 ayat 019 UU No5or ; Ta4n 1;< :

'SERANGKAIAN ATURAN DALAM ACARA KENEGARAANATAU ACARA

RESMI&ANG MELIPUTI ATURAN MENGENAI TATA TEMPAT, TATA UPACARA

DAN TATA PENGHORMATAN, SEHUUNGAN DENGAN PENGHORMATAN

KEPADA SESEORANGSESUAI DENGAN =AATAN DAN>ATAU KEDUDUKANN&ADALAM NEGARA, PEMERINTAHAN ATAU MAS&ARAKAT(

DOMAIN KEPROTOKOLAN

UU NO. ; TH 1;< TENTANG PROTOKOL

PP NO. /2 TH 1? TENTANG KETENTUAN KEPROTOKOLAN

MENGENAI TATA TEMPAT, TATA UPACARA DAN TATA

PENGHORMATAN.

RELATED KEPROTOKOLAN

UU NO. $" TAHUN 1 0Tntan3 Poo!+oo K+3aaian9

UU NO. 22 TAHUN 2??" 0Tntan3 P5rinta Dara9

UU NO. "2 TAHUN 2??$ 0Tntan3 P5rintaan Dara9


3/30

PP NO. $? 0Tntan3 n-ra K6an3saan RI9

$" 0Tntan3 Pn334naan La56an3 N3ara RI9,

$$ 0Tntan3 La34 K6an3saan In-onsia Raya9 TAHUN 1@;

PP NO. 21 TAHUN 1 =an7i P3aai N3ri

Si+i*9

PP NO. 2$ TAHUN 2??$ 0Tntan3 K-4-4an Protoo*r -an

K4an3an Pi5+inan -an An33ota DPRD9

PP NO. / TAHUN 2??@ 0Tntan3 P5i*ian, Pn3saan,

Pn3an3atan -an P56rntian K+a*a Dara -an #ai*

K+a*a Dara9

PERPRES NO. 11 TAHUN 1@ 0Tntan3 P*antian =a6atanN3ri9

KEPPRES NO. 1; TAHUN 1LEMAGA RESMI

RUANG LINGKUP PROTOKOL

PENGHORMATAN KEDUDUKAN, KEANGSAAN DAN

PENGHORMATAN TERHADAP =ENAAH.

PERLAKUAN TERHADAP LAMANG KEHORMATAN NKRI, PE=AAT

NEGARA, PE=AAT PEMERINTAH DAN TOKOH MAS&ARAKAT

TERTENTU

PENGATURAN KUN=UNGAN DAN UPACARA DALAM ACARA

KENEGARAAN DAN ACARA RESMI.

PROTOKOLER

SUATU =ULUKAN &ANG ERSI%AT %ILOSO%I TERHADAP SESEORANG

&ANG MENERIMA HAK PROTOKOLER SERTA MELAKSANAKANKETENTUAN KEPROTOKOLAN SEAGAIMANA MESTIN&A DAN

=ULUKAN TERHADAP SESUATU KEGIATAN &ANG MENGAPLIKASIKAN

KETENTUAN!KETENTUAN KEPROTOKOLAN &ANG MELIPUTI ATURAN

MENGENAI TATA TEMPAT, TATA UPACARA DAN TATA PENGHORMATAN

KEDUDUKAN PROTOKOLER


4/30

MENURUT Ps* 1 0/9 PP No. 2$ T 2??$9:

'KEDUDUKAN &ANG DIERIKAN KEPADA SESEORANG UNTUK MENDAPATKAN

PENGHORMATAN, PERLAKUAN DAN TATA TEMPAT DALAM ACARA RESMI DANPERTEMUAN RESMI(.

HAK PROTOKOLER

Mn4r4t Un-an3!Un-an3 No5or 22 Ta4n 2??":

HAK SESEORANG UNTUK MEMPEROLEH PENGHORMATAN ERKENAAN

DENGAN =AATANN&A DALAM ACARA KENEGARAAN ATAU ACARA RESMI

MAUPUN DALAM MELAKSANAKAN TUGASN&A(.

KEPROTOKOLAN SARAT DENGAN PENGATURAN

APA>SIAPA &ANG DIATUR

LAMANG KEHORMATAN NKRI

PE=AAT NEGARA, PE=AAT PEMERINTAH, DAN TOKOH

MAS&ARAKAT TERTENTU.

KENAPA HARUS DIATUR.

TERHADAP PN, PP, TOMASTU UNTUK MENCIPTAKAN KETERTIAN

B MEMELIHARA KEHORMATAN DIRI DAN KEDUDUKAN BBB

E%EKTI% E%ISIEN, DAN

TERHADAP LK NKRI AGAR SELARAS DENGAN KEDUDUKANN&A

SEAGAI LAMANG KEDAULATAN, TANDA KEHORMATAN DAN

SIMOL!SIMOL NEGARA

SIAPA &ANG MENGATUR

PEMIMPIN DENGAN OTORITASN&A

PE=AAT PROTOKOL &ANG KOMPETEN 0PROTOKOL PRO%ESI DAN

%UNGSI9

AGAIMANA CARA MENGATURN&A


5/30

TATA CARA 0TERTI, KHIDMAT, NUANSA KEAGUNGAN, TINDAKAN

SESUAI ATURAN.

TATA KRAMA 0ETIKET DALAM PENGATURAN, PELA&ANAN, DAN

UNGKAPAN9.

APLIKASI REGULASI 0DOMAIN DAN RELATED DENGAN

KEPROTOKOLAN9.

DIMANA HARUS DIATUR

ACARA KENEGARAAN

ACARA RESMI

PERTEMUAN RESMI

KUN=UNGAN 0STATE ISIT, O%%ICIAL ISIT DAN KUN=UNGAN KER=A9.

AUDIENSI DAN PENERIMAAN TAMU

ACARA PER=AMUAN

AGIAN II

SUSTANSI UNDANG!UNDANG PROTOKOL: TATA TEMPAT, TATA

UPACARA DAN TATA PENGHORMATAN

TATA TEMPATPR!"#$ % &R'R of PR$'#$

TATA URUTAN

ATURAN MENGENAI URUTAN TEMPAT AGI PE=AAT NEGARA, PE=AAT

PEMERINTAH, DAN TOKOH MAS&ARAKAT TERTENTU DALAM ACARA

KENEGARAAN>ACARA RESMI

0Ps* 1 ayat 0PALING

TINGGI ADALAH MEREKA &ANG MEMPUN&AI URUTAN PALING

DEPAN>MENDAHULUI.


6/30

=IKA ER=A=AR, &ANG ERADA DI SEELAH KANAN DARI ORANG &ANG

MENDAPAT URUTAN TATA TEMPAT PALING UTAMA, DIANGGAP LEIH

TINGGI>MENDAHULUI ORANG &ANG DUDUK DI SEELAH KIRIN&A.

=IKA MENGHADAP ME=A, TEMPAT UTAMA &ANG MENGHADAP KE PINTU

KELUAR DAN TEMPAT TERAKHIR ADALAH TEMPAT &ANG PALING DEKATDENGAN PINTU KELUAR.

PADA POSISI ER=A=AR PADA GARIS &ANG SAMA, TEMPAT &ANG

TERHORMAT ADALAH DI TEMPAT PALING TENGAH, DAN DI TEMPAT

SEELAH KANAN LUAR, ATAU

DENGAN RUMUS POSISI SEELAH KANAN LEIH TERHORMAT DARI

POSISI SEELAH KIRI.

KLASI%IKASI PR!"#$

PR!"#$PE=AAT NEGARA, PE=AAT PEMERINTAH DAN TOKOH

MAS&ARAKAT TERTENTU DIAGI EMPAT KLASI%IKASI

1. PR!"#$NEGARA>NASIONAL

2. PR!"#$PROINSI

". PR!"#$ KAUPATEN>KOTA

$. PR!"#$ PERORANGAN 0ISTERI>SUAMI, MANTAN PE=AAT,

#AKIL, PE=AAT &ANG ME#AKILI, TUAN RUMAH, MENTERI

NEGARA, PE=AAT ASING9.

PRESEANCE NEGARA

(Psl 4 (2) UU No.8 Th 1987 da Psl 7!8 PP No. "2 Th 199#

da $%&%'asa d%a P%'a*+'a P%'+da!Udaa $ada

,asa&a)

1. PRESI-EN REPU/IK IN-ONESIA0


7/30

2. AKI/ PRESI-EN REPU/IK IN-ONESIA0

. MANTAN PRESI-EN 3 MANTAN K PRESI-EN R.I0

4. KETUA /EMAGA!/EMAGA NEGARA0

. PERINTIS PERGERAKAN KEANGSAAN 5 KEMER-EKAAN0

". -UTA ESAR ASING UNTUK REPU/IK IN-ONESIA0

7. MENTERI NEGARA5PE6AAT G -IERI KE-U-UKAN SETINGKAT

MENTERI NEGARA (PANG/IMA TNI GUERNUR I 6AKSA

AGUNG) AKI/ KETUA /EMAGA NEGARA -UTA ESAR /P

KAS ANGKATAN KAPO/RI)0

8. KETUA UMUM -PP PARPO/ ANG MEMI/IKI AKI/ AKI/ -I

/EMAGA /EGIS/ATI PUSAT5-AERAH0

9. GUERNUR0

1#. KETUA MU-A MA ANGGOTA /EMAGA NEGARA HAKIM

AGUNG PA-A MAHKAMAH AGUNG AKI/ GUERNUR0

11. PEMI/IK TAN-A KEHORMATAN RI ERENTUK INTANG

(A-IPURA A-IPRA-ANA UTAMA PRATAMA NARARA)0

12. PIMPINAN /PN- -AN PE6AAT ESE/ON I.a -IRUT UMN

KETUA -PR- PRO:INSI0

1. KETUA UMUM MUI KETUA PRESI-IUM KONPERENSI GI

KETUA PERSEKUTUAN GGI KETUA PARISA-A HIN-U -HARMA

KETUA A/UI.

14. STA AH/I MENTERI SEK-A PRO:INSI -AN PE6AAT

SETNGKAT ESE/ON I.;0

1. UPATI5A/IKOTA KETUA -PR- KAUPATEN5KOTA.

PEN=ELASAN Ps* < PP No. /2 T 1?

Tata t5+at -is4s4n 5n4r4t t5+at 4+a)ara.

Ur4tan Mntri N3ara ss4ai 4r4tan KEPPRES tntan3 P56nt4an

Ka6int.


8/30

Tata T5+at antar P3aai N3ri -iat4r 5n4r4t snioritas -n3an

556rian tata 4r4tan ss4ai 7a6atan.

Mantan P7a6at N3ara>P5rinta 5n-a+at t5+at stin3at > *6i

rn-a -ari+a-a yan3 5asi 6r-inas atiF, tta+i 5n-a+at t5+at

+rta5a -a*a5 3o*on3an yan3 stin3at *6i rn-a it4.

Istri P7a6at N3ara, P7a6at P5rinta -an P7a6at Asin3 5n-a+at

t5+at stin3at s4a5inya.

D4ta sar RI stin3at Mntri N3ara, tta+i -iat4r st*a Mntri

-an #ai* Kt4a L56a3a N3ara.

PR!"#$ PROINSI

1. GUERNUR K-H KETUA -PR- PRO:0

2. PANG!-AM5-AN REM -ANTI KESATUAN ANGKATAN -AN PO/RI

KPT KA6ATI0

. K GUERNUR K KET -PR- PRO:0

4. SEK-A PRO:INSI PE6AAT ESE/ON I.;5SETINGKAT

UPATI5A/IKOTA KETUA -PR- KAUPATEN5KOTA0

. AKI/ UPATI5AKI/ A/IKOTA AKI/ KETUA -PR-

KAUPATEN5KOTA0

". ANGGOTA -PR- PRO: ASISTEN SEK-A PRO:INSI

KA-IS5KAAN PRO:INSI PE6AAT ESE/ON II.a5SETINGKAT

TOMASTU TINGKAT -AERAH0

7. KEPA/A IRO SET-A PRO:5PE6AAT ESE/ON II.;5SETINGKAT.

8. KEPA/A AGIAN SET-A PRO:5PE6AAT ESE/ON III.a

0Ps* 1$ ayat 029 PP No. /2 Ta4n 1?, Ps* /1 ayat 019 UU No. 22 Ta4n

1, Ps* " 4r4+ ) PP No. 2$ Ta4n 2??$9

PR!"#$ KA>KOTA

1. UPATI5A/IKOTA KETUA -PR- KA5KOTA0


9/30

2. -AN -IM -ANTI KES ANGK -AN PO/RI KETUA PENGA-I/AN

NEGERI KA6ARI0

. K UPATI5K A/IKOTA K KETUA -PR- KAUPATEN5KOTA0

4. SEKRETARIS KA5KOTA5SETINGKAT0

. ANGGOTA -PR- ASISTEN SEK-A KA-IS KEP. A-AN

KAUPATEN5KOTA PE6AAT ESE/ON II.;5SETINGKAT TOMASTU

TINGKAT -AERAH0

". PE6AAT ESE/ON III.a5SETINGKAT.

(Psl 14 (2) da Psl 8 PP No. "2 Th 199# Psl 121 -AN 122 UU

No. 2 Th 2##4 da Psl h+'+$ < PP No. 24 Tah+ 2##4).

PRESEANCE K-H 3 K K-H

1. PRESEANCE K-H -I -AERAHNA UTAMA.

2. ACARA INTERNA/ PEM-A -AN -PR- AKI/ K-H

MEN-AMPINGI K-H (Psl 4 da Psl 7 PP No. 24 Th 2##4).

. AKI/ K-H ERHAK MENERIMA PENGHORMATAN

PRESEANCE KEPA/A -AERAH 6IKA KEPA/A -AERAH TI-AK

HA-IR. (Psl 2" (1) UU No. 2 Tah+ 2##4).

4. PA-A ACARA RESMI (EKSTERNA/ PEM-A) ANG-ISE/ENGGARAKAN -I IUKOTA PRO:INSI5

KAUPATEN5KOTA PRESEANCE AKI/ KEPA/A -AERAH

ERSAMA AKI/ KETUA -PR- SETE/AH PE6AAT

:ERTIKA/5MUSPI-A. (Pasal P%'a*+'a P%,%'*ah

No,o' 24 Tah+ 2##4).

PR!"#$ PERORANGAN

ISTERI>SUAMI &ANG MENDAMPINGI SUAMI>ISTERI SEAGAI PE=AAT

NEGARA ATAU PE=AAT PEMERINTAH ATAU TOMASTU DALAM ACARA

KENEGARAAN ATAU ACARA RESMI MENDAPAT TEMPAT SESUAI DENGAN

URUTAN TATA TEMPAT SUAMI>ISTERI.


10/30


11/30

THE PROTOCOL WARNING

-A/AM SUATU ACARA KENEGARAAN ATAU ACARA RESMI

PE6AAT NEGARA PE6AAT PEMERINTAH -AN TOMASTU TI-AK

MEMPERO/EH PENGHORMATAN -AN PER/AKUAN PROTOKO/ SESUAI

KE-U-UKANNA A-A/AH MERUPAKAN PE/ANGGARAN -ENGAN

TU-UHAN =PE/ECEHAN 6AATAN>.

TATA UPACARA

=A*+'a +*+? ,%la?saa?a +$aATAU #AKIL PRESIDEN SERTA PE=AAT NEGARA DAN

UNDANGAN LAINN&A(.

ACARA RESMI

'ACARA &ANG ERSI%AT RESMI &ANG DIATUR DAN DILAKSANAKAN

OLEH PEMERINTAH ATAU LEMAGA NEGARA DIHADIRI OLEH PE=AAT NEGARA

DAN>ATAU PE=AAT PEMERINTAH SERTA UNDANGAN LAINN&A(.

KARAKTERISTIK ACARA

AUDIENCE

ACARA KENEGARAAN PRESIDEN>#AKIL PRESIDEN

UNDANGAN

ACARA RESMI PE=AAT NEGARA>PEMERINTAH

KEHADIRAN UNDANGAN

ACARA KENEGARAAN TIDAK DI#AKILI

ACARA RESMI OLEH DI#AKILI


12/30

PEN&ELENGGARAAN

ACARA KENEGARAAN TERPUSAT

ACARA RESMI TIDAK TERPUSAT

PEN&ELENGGARA

ACARA KENEGARAAN NEGARA>PANITIA NEGARA

ACARA RESMI LEMAGA NEGARA>INST PEMERINTAH

PAKAIAN UPACARA

ACARA KENEGARAAN PAKAIAN 'KEESARAN(

ACARA RESMI LENGKAP>RESMI>HARIAN>ATIK

KETENTUAN KEPROTOKOLAN

ACARA KENEGARAAN SECARA PENUH

ACARA RESMI SESUAI SITUASI DAN KONDISI

=ENIS!=ENIS UPACARA

PENERIMAAN TAMU PRESIDEN DAN #AKIL PRESIDEN REPULIK

INDONESIA.

PER=ALANAN PRESIDEN DAN #AKIL PRESIDEN KE DAERAH>KE LUARNEGERI

PENGATURAN RAPAT>SIDANG>KONPERENSI

PEN&ELENGGARAAN RESEPSI =AMUAN

PEN&ELENGGARAAN UPACARA 0HARI ESAR NASIONAL, $R'#T(")!

)TTR, TKRI, PIDATO KENEGARAAN, PERESMIAN PRO&EK, HUT

INSTANSI>ORGANISASI, PELANTIKAN, PEMUKAAN>PENUTUPAN

SEMINAR, LOKAKAR&A, KONPERENSI INTERNASIONAL, DAN TEMU

#ICARA9.

PERSIAPAN UPACARA

KELENGKAPAN UPACARA 0PE=AAT, PELAKU, PETUGAS UPACARA9

PERLENGKAPAN UPACARA 0LAT LOG9


13/30

LAMANG KEHORMATAN NKRI

URUTAN ACARA

=UKLAK UPACARA

LA& OUT UPACARA

SEATING ARRANGEMENT

MENENTUKAN PAKAIAN UPACARA

PELAKSANAAN GLADI ACARA 0GLADI ROUTE DAN GLADI ACARA9.

MAKSU- TU6UAN

HARI!HARI ESAR NASIONA/ -IPERINGATI O/EH SE/URUH

/APISAN MASARAKAT SEAGAI UPAA MENANAMKAN KESA-ARANTERHA-AP NI/AI!NI/AI SE6ARAH PER6UANGAN ANGSA AGAR -APAT

MEMPERKUAT KEPRIA-IAN MEMPERTEA/ RASA HARGA -IRI

ANGSA -AN KEANGGAAN NASIONA/ SERTA MEMPERKOKOH 6IA

PERSATUAN -AN KESATUAN ANGSA IN-ONESIA -A/AM RANGKA

MEU6U-KAN -AN MEMUPUK SEMANGAT -AN 6IA KEANGSAAN

MENU6U KETAHANAN NASIONA/ ANG AMPUH.

PEN&ELENGGARAAN DI DAERAH

UPACARA PERINGATAN HARI!HARI ESAR NASIONAL DI DAERAHDILAKSANAKAN DENGAN UPACARA ENDERA SECARA SENTRAL

TINGKAT PROINSI>KA>KOTA, DIPIMPIN OLEH KEPALA DAERAH SELAKU

INSPEKTUR UPACARA.

UPACARA ENDERA TINGKAT INSTANSI DIPIMPIN OLEH KEPALA

INSTANSIN&A.

TATA PAKAIAN UPACARA

@ PEGAAI NEGERI5PE6AAT NEGARA A6I MENGGUNAKAN

PAKAIAN SIPI/ SESUAI -GN KETENTUAN KEPRES NO. 18 TAHUN1972.

(Psl KEPPRES No.18 Th 1972)

@ PEMAKAIAN PAKAIAN UPACARA -ISESUAIKAN 6ENIS ACARA. (Psl

22 a&a* (1) PP No."2 Th 199#).


14/30

@ -A/AM ACARA KENEGARAAN -IGUNAKAN PS/ P-U

KEESARAN ATAU PAKAIAN NASIONA/ ANG SESUAI -GN

KE-U-UKANNA. (Psl 22 (2) PP No. "2 Th 199#).

@ -A/AM ACARA RESMI -IGUNAKAN PSH ATAU SERAGAM KORPRI

ATAU SERAGAM /AINNA ANG TE/AH -ITENTUKAN. (Psl 22 a&a* ()PP No,o' "2 Tah+ 199#).

6ENIS PAKAIAN SIPI/

(KEPPRES NO. 18 TAHUN 1972)

PSH UNTUK EKER6A SEHARI!HARI -AN UNTUK KEPER/UAN

ANG ERSIAT UMUM.

PSR UTK MENGHA-IRI UPACARA G UKAN UPACARA

KENEGARAAN MENERIMA TAMU!TAMU /UAR NEGERI -AN -IPAKAI

-IMA/AM HARI.

PS/ UNTUK UPACARA RESMI KENEGARAAN ATAU EPERGIAN KE

/UAR NEGERI.

PS-H UTK 6AMUAN RESEPSI 5 MAKAN RESMI ATAU

KENEGARAAN -/M MEN6AMU TAMU!TAMU NEGARA.

PSN UTK ACARA RESMI5KENEGARAAN -I

PECI NASIONA/ -ISAMPING HRS -IPAKAI PA-A PSN -PT

-IPAKAI SECARA SUKARE/A PA-A SETIAP 6ENIS PAKAIAN SIPI/ -AN

HARUS -IPAKAI 6IKA A-A KETENTUAN KHUSUS UTK MEMAKAI PECI

NASIONA/.

TATA PENGHORMATAN

(Psl 1 a&a* (8) PP No."2 Th 199#).

ATURAN UNTUK MELAKSANAKAN PEMERIAN HORMAT AGI PE=AAT

NEGARA, PE=AAT PEMERINTAH, DAN TOKOH MAS&ARAKAT TERTENTU DALAM

ACARA KENEGARAAN ATAU ACARA RESMI.

TATA PENGHORMATAN

-ASAR.


15/30

PERATURAN PEMERINTAH

1. NOMOR "2 TAHUN 199# TENTANG KETENTUAN

KEPROTOKO/AN.

2. NOMOR 4# TAHUN 198 TENTANG PENGGUNAAN EN-ERAKEANGSAAN R.I.

. NOMOR 4 TAHUN 198 TENTANG PENGGUNAAN

/AMANG NEGARA R.I.

4. NOMOR 44 TAHUN 198 TENTANG PENGGUNAAN /AGU

KEANGSAAN R.I.

. PERATURAN PERUN-ANG UN-ANGAN /AIN ANG

TERKAIT.

RUANG LINGKUP

TATA PENGHORMATAN

PENGHORMATAN TERHA-AP SESEORANG SESUAI

KE-U-UKAN56AATANNA.

PENGHORMATAN PR!"#$0URUTAN9, R&T"T(

0SUSUNAN9 , DAN TR"T*#T0PERLAKUAN9

PENGHORMATAN DENGAN MENGGUNAKAN ENDERA

KEANGSAAN SANG MERAH PUTIH

PENGHORMATAN TANDA KEDUDUKAN =AATAN.

PENGHORMATAN PENGIARAN ENDERA

KEANGSAAN

PENGHORMATAN =ENAAH 0ERKAUNG9.

PENGHORMATAN DENGAN LAGU KEANGSAAN RI.

PENGHORMATAN TERHA-AP /AMANG!/AMANG KEHORMATANNKRI.

LAMANG NEGARA 'GARUDA PANCASILA(

ENDERA KEANGSAAN REPULIK INDONESIA

GAMAR RESMI PRESIDEN DAN #AKIL PRESIDEN R.I.


16/30

LAGU KEANGSAAN REPULIK INDONESIA.

DASAR PENGHORMATAN

0Ps* " UU No. ; T 1;


17/30

PENGHORMATAN MENGGUNAKAN ENDERA KEANGSAAN

P%ho',a*a *ada ?%d+d+?a a;a*a $ada ,o;l d$asa

d *%ah ;aa d%$a. (Pasal 11 PP No. 4# Tah+ 198).

P'%sd% da a?l P'%sd% " 4 DIN&AN&IKAN LAGU

KEANGSAAN INDONESIA RA&A PADA SAAT KEDATANGAN DAN

KEPULANGAN. 0Ps* $ ayat 019 4r4+ a PP No. $$ T 1@;9

PENGHORMATAN =ENAAH

PE=AAT NEGARA, PE=AAT PEMERINTAH DAN TOKOH MAS&ARAKAT

TERTENTU MENINGGAL DUNIA, PENGHORMATAN DIERIKAN DALAM

ENTUK PENGIARAN SETENGAH TIANG ENDERA KEANGSAAN SANG

MERAH PUTIH SEAGAI TANDA ERKAUNG SELAMA #AKTU TERTENTU.

0Ps* 2@ ayat 029 PP No5or /2 Ta4n 1?9.

AKTU ERKAUNG

1. TU6UH HARI AGI PRESI-EN K PRESI-EN MANTAN PRESI-EN-AN K PRESI-EN0

2. /IMA HARI AGI KETUA /EMAGA NEGARA0

. TIGA HARI AGI MENTERI NEGARA PE6AAT ANG -IERI

KE-U-UKAN SETINGKAT MENTERI NEGARA AKI/ KETUA


18/30

/EMAGA NEGARA PANG/IMA TNI KAS ANGKATAN -AN

KAPO/RI. (Psl 2 () PP No. "2 Th 199#).

PA-A AKTU TERSEUT -INATAKAN SEAGAI TAN-A

ERKAUNG NASIONA/ -AN EN-ERA KEANGSAAN -IKIARKAN

SETENGAH TIANG -ISE/URUH PE/OSOK TANAH AIR. AN6URAN-IKE/UARKAN O/EH PUSAT.

4. -UA HARI AGI PE6AAT NEGARA PE6AAT PEMERINTAH -AN

TOMASTU /AINNA PENGIARAN SETENGAH TIANG EN-ERA

KEANGSAAN SE/AMA -UA HARI HANA -I /INGKUNGAN

INSTANSI MASING MASING.

(Psl 2" PP No. "2 Tah+ 199#).

PENGHORMATAN TERHA-AP

/AMANG KEHORMATAN NKRI

PENGGUNAAN /AMANGD/AMANG KEHORMATAN NKRI HARUS

SE/ARAS -ENGAN KE-U-UKANNA SEAGAI TAN-AKEHORMATAN

5KE-AU/ATAN NKRI

LAMANG KEHORMATAN NEGARA ADALAH LAMANG KEDAULATAN

NEGARA KESATUAN R.I.

LAMANG NEGARA 'GARUDA PANCASILA(

ENDERA KEANGSAAN SANG MERAH PUTIH, ENDERA KEANGSAAN,

SANG MERAH PUTIH

GAMAR RESMI PRESIDEN DAN #AKIL PRESIDEN REPULIK INDONESIA

LAGU KEANGSAAN INDONESIA RA&A.

LAMANG NEGARA

0PP No. $" T 1@; T3* 2/ =4ni 1@;9

CIRI /AMANG NEGARA

LAMANG NEGARA REPULIK INDONESIA ADALAH URUNG GARUDA

DENGAN KEPALA MENGHADAP KE KANAN, MEMILIKI ULU PADA TIAP!TIAP

SA&APN&A ER=UMLAH 1


19/30

ERTULISKAN 'HINEKA TUNGGAL IKA( &ANG MELAMANGKAN PERSATUAN

INDONESIA.

TATA TERTI PENGGUNAAN LAMANG NEGARA R.I.

PEMASANGAN DI DALAM RUANGAN ERSAMA!SAMA DENGAN GAMARRESMI PRESIDEN DAN #AKIL PRESIDEN HARUS MENDAPAT TEMPAT

&ANG PALING SEDIKIT SAMA UTAMAN&A.

HARUS DIPASANG SESUAI DENGAN ESAR KECILN&A RUANGAN DAN

DIUAT DARI AHAN &ANG TAHAN LAMA.

PE#ARNAAN LAMANG NEGARA HARUS SESUAI PERATURAN, =IKA

MEMAKAI SATU #ARNA, GUNAKAN #ARNA KUNING EMAS, PERUNGGU,

ATAU SA#O MATANG.

TATA CARA PENGGUNAAN LAMANG NEGARA R.I.

P5asan3an La56an3 N3ara -i 3-4n3 5i*i P5rinta

Di+asan3 -i -a*a5 3-4n3 +a-a t5+at yan3 +antas -an

5nari +ratian.

Di+asan3 -i s6*a *4ar anya +a-a R457a6 Prsi-n, #ai*

Prsi-n, Mntri, KDH. G-4n3 Ka6int Prsi-n>PM,

K5ntrian, DPR, Konstit4ant, Dan Nasiona*, MA, K7asaan

A34n3 -an Dan Pn3aas K4an3an.

0Ps* 1 -an 2 PP No. $" T 1@;9.

PEMASANGAN LAMANG NEGARA DI DALAM GEDUNG

-IHARUSKAN PA-A KANTOR K-H RS -PR- RS PENGA-I/AN

MARKAS ANGKATAN PERANG KANTOR KEPO/ISIAN NEGARA

KANTOR IMIGRASI EA CUKAI -AN KANTOR SAHAN-AR

SERTA -IO/EHKAN PU/A PA-A KANTOR KANTOR NEGERI

/AINNA. (Psl PP No. 4 Tah+ 198).

-APAT -IGUNAKAN -I TEMPAT -IA-AKAN PERISTIA RESMI

PA-A GAPURA -AN ANGUNAN /AIN ANG PANTAS. (Psl 1# PP

No,o' 4 Tah+ 198).

PAKAIAN RESMI (SERAGAM KEESARAN) -AN MEREKA ANG

ME/AAT KE/UAR NEGERI). -I PASANG PA-A -A-A 6AS5A6U -I


20/30

SEE/AH KIRI ATAS -AN5ATAU PA-A TUTUP KEPA/A -I TENGAH

! TENGAH. (Psl 8. %. PP No. 4 Th 198).

IKHA/ EN-ERA KEANGSAAN

PENEUTAN

EN-ERA KEANGSAAN SANG MERAH PUTIH ATAU SANG

MERAH PUTIH ATAU EN-ERA KEANGSAAN.

Tda? ;ol%h d+a?a +*+? ,%,;%' ho',a*

d%a


21/30

Ga,;a' '%s,&a s%;aa Tada K%ho',a*a da

K%da+la*a N%a'a.

M%,$%'ol%h $%ho',a*a d $%;a'a K RI

dala, a


22/30

PELANTIKAN KDH DAN #KDH

-ISKRIPSI PE/ANTIKAN

K-H -AN AKI/ K-H

SIAPA K-H -AN AKI/ K-H

-ASAR PENE/ENGGARAAN

TERMINOLOGI LINGKUP PELANTIKAN

PE=AAT &ANG MELANTIK

LA& OUT

SI%AT ACARA,

TEMPAT ACARA

HAL!HAL KHUSUS

KEPA/A -AERAH

(UU No. 2 Tah+ 2##4)

S%*a$ da%'ah d$$ ?%$ala $%,%'*aha da%'ah &a ds%;+*

K%$ala -a%'ah K-H P'oFs ds%;+* G+;%'+' K-H

Ka;+$a*% ds%;+* +$a* da K-H Ko*a ds%;+* al?o*a. (Psl

24 (1) (2).

K-H d;a*+ sa*+ a?l K-H (Psl 24 ()

K%d+d+?a K%$ala -a%'ah s%;aa P%a;a* N%a'a (Psl 11 (1)UU 4 Th 1999) da s%la?+ K%$ala P%,%'*aha -a%'ah. (Psl

24 (1) UU 2)

G+;%'+' ;%'?%d+d+?a $+la s%la?+ a?l P%,%'*ah d

la&ah P'oFs &;s &a ;%'*a+ aBa; ?%$ada

P'%sd%. (Psl 7 a&a* (1) da (2) UU No. 2 Th 2##4)


23/30

AKI/ KEPA/A -AERAH

(UU No. 2 Tah+ 2##4)

a?l K%$ala -a%'ah P'oFs ds%;+* a?l G+;%'+' +*+?

Ka;+$a*% ds%;+* a?l +$a* da +*+? Ko*a ds%;+* ?

al?o*a. (Psl 24 (2).

M%,;a*+ K-H dala, ,%&%l%a'a?a $%,%'*aha

da%'ah ,%la?saa?a *+as da ?%Ba;a $%,%'*aha

la&a &a d;%'?a K%$ala -a%'ah. (Psl 2" a&a* (1) h+'+$ a

da ).

M%la?saa?a *+as da B%B%a K-H ?a K-H

;%'halaa. (Psl 2" a&a* (1) h+'+$ ).

-ala, ,%la?saa?a *+as&a ;%'*a+ aBa; ?%$ada

K-H. (Psl 2" a&a* (2)

K%d+d+?a ? G+;%'+' ? +$a* a?l al?o*a s%;aa

P%a;a* N%a'a. (Psl 11 a&a* (1) UU No. 4 Th 1999).

DASAR PEN&ELENGGARAAN

RU=UKAN

UU NO. 2 TH 2##4 TENTANG PEMERINTAHAN -AERAH

SEAGAIMANA TE/AH -IUAH -ENGAN PERATURAN

PENGGANTI UU NO. TAHUN 2##.

UU NO. 24 TH 2##4 TENTANG KE-U-UKAN PROTOKO/ER

-AN KEUANGAN PIMPINAN -AN ANGGOTA -PR-.

PP NO. " TH 2## TENTANG PEMI/IHAN PENGESAHAN

PENGANGKATAN -AN PEMERHENTIAN K-H -AN AKI/

K-H SEAGAIMANA TE/AH -IUAH -ENGAN PP NO. 17

TH 2##.

PEDOMAN PEN&ELENGGARAAN

SE MENTERI -A/AM NEGERI TANGGA/ 1 AGUSTUS 2##

NOMOR 12#52#"15S6 PERIHA/ PE-OMAN TATA CARA

PENGUCAPAN SUMPAH56AN6I 6AATAN -AN PE/ANTIKAN

KEPA/A -AERAH -AN AKI/ KEPA/A -AERAH SEAGAI


24/30

PENGGANTI KEPUTUSAN MEN-AGRI NOMOR TAHUN

2###.

TERMINOLOGI LINGKUP

ACARA PELANTIKAN

1.SUMPAH IALAH PERN&ATAAN &ANG DIUCAPKAN RESMI DGN ERSAKSI

KEPADA TUHAN &ME AH#A APA &ANG DIUCAPKANN&A ITU ENAR.

2.=AN=I IALAH PERKATAAN &ANG MEN&ATAKAN KESUDIAN HENDAK ERUAT

SESUATU ATAU S&ARAT KETENTUAN &ANG HARUS DIPENUHI DENGAN PENUH

TANGGUNG =A#A.

PE/ANTIKAN 3 SERTI6A

PE/ANTIKAN IA/AH UPACARA RESMI PENGANGKATAN

SESEORANG UTK MEMANGKU 6AATAN MENURUT CARA!CARAANG -ITENTUKAN0

PENGUCAPAN SUMPAH56AN6I

PENGAMI/AN SUMPAH56AN6I -AN PERNATAAN

PE/ANTIKAN

SERTI6A IA/AH PENERAHAN -AN PENAMUTAN

TUGAS5PEKER6AAN -A/AM PEMERINTAHAN MENURUT CARA!

CARA ANG TE/AH -ITENTUKAN = O/EH INSTANSI ANG

ERENANG =.

PE6AAT ANG ME/ANTIK

GUERNUR DAN #AKIL GUERNUR SEELUM MEMANGKU =AATANN&A

DILANTIK OLEH MENTERI DALAM NEGERI ATAS NAMA PRESIDEN.

UPATI DAN #AKIL UPATI ATAU #ALIKOTA DAN #AKIL #ALIKOTA

SEELUM MEMANGKU =AATANN&A DILANTIK OLEH GUERNUR ATAS

NAMA PRESIDEN.

0Ps* 111 019 UU No. "2 T 2??$ -an Ps* 1?2 PP No. / T 2??@9

TATA TEMPAT RPI DPRD

LATAR ELAKANG ME=A PIMPINAN DPRD DAN DEKORASI HURUP ACK

DROP.

SEATING ARRANGEMENT


25/30

DI ELAKANG ME=A PIMPINAN DPRD, DUDUK ERSAMA MULAI

DARI U=UNG KANAN IALAH CALON #K KDH>MANTAN #K KDH,

CALON KDH>MANTAN KDH, #K KDH, KDH, MENDAGRI ATAU

GUERNUR, KETUA DPRD, DAN #AKIL!#AKIL KETUA DPRD. DI

ELAKANG PIMPINAN DPRD DUDUK SEKR DPRD.

ANGGOTA DPRD MENEMPATI KURSI ANGGOTA

UNDANGAN DIATUR SESUAI SIKON RUANGAN.

SI%AT ACARA DAN TEMPAT ACARA

0Ps* 111 ayat 0"9 UU No. "2 T 2??$ -an Ps* 1?2 ayat 019, 029 -an 0"9 PP

No. / Ta4n 2??@9

PELANTIKAN KDH DAN #K KDH DILAKSANAKAN DALAM RAPAT DPRD

ERSI%AT ISTIME#A.

TEMPAT DI GD DPRD>GEDUNG LAIN.

PADA ACARA PELANTIKAN DILAKSANAKAN =UGA SERTI=A, =IKA SIKON

TIDAK MEMUNGKINKAN, SERTI=A DAPAT DITUNDA SATU MINGGU SE=AK

TANGGAL PELANTIKAN.

PADA SERTI=A, #AKIL KDH &ANG LAMA DAN ARU DILANTIK

MENDAMPINGI.

PEN&ELENGGARA ACARA ADALAH DPRD, DAN PENGUNDANG KETUA

DPRD.

PEMASANGAN LAMANG KEHORMATAN NKRI ACK DROP

/AMANG KEHORMATAN NKRI A-A/AH SIMU/!SIMU/ -AN

/AMANG KE-AU/ATAN NEGARA TER-IRI -ARI0 /AMANG NEGARA

EN-ERA KEANGSAAN PRESI-EN -AN AKI/ PRESI-EN -AN

/AGU KEANGSAAN IN-ONESIA RAA.

a./AMANG NEGARA -IPASANG PA-A -IN-ING (-IATAS)

ANTARA GAMAR RESMI RI 1 -AN RI 2 -I E/AKANG ME6A

PIMPINAN -PR-.

;. EN-ERA KEANGSAAN -IPASANG PA-A TIANG

EN-ERA -I/ETAKKAN -ISEE/AH KANAN MIMAR


26/30

TINGGI TIANG EN-ERA PA/ING SE-IKIT SAMA UTAMANA

-ENGAN GAMAR RESMI RI 1 -AN RI 2 (Psl 2# (2) PP No. "2 Th

199#).

LAMANG DAERAH

n-ra Dara -a+at -i+asan3 +a-a tian3 6n-ra, -it5+atan

-is6*a iri 57a +i5+inan, 44ran tin33i -an 6sarnya ti-a 6o*

5*6ii tin33i -an 6sarnya n-ra K6an3saan San3 Mra P4ti.

La56an3 Dara -a+at -i+asan3 n5+* +a-a 6a3ian 54a 5i56ar

ata4 -i t5+at *ain yan3 *aya, 44ran -an *tanya ti-a 6o*5*6ii n-ra K6an3saan

LA& OUT

PEMASANGAN LK NKRI DAN

DEKORASI ACK DROP

RAPAT PARIPURNA ISTIMEA

-EAN PERAKI/AN RAKAT -AERAH

KAUPATEN ..

PE/ANTIKAN UPATI -AN AKI/ UPATI

PERIO-E TAHUN 2## ! 2#1#

. NO:EMER 2##

LA& OUT PELANTIKAN KDH DAN #AKIL KDH

DALAM %ORUM RAPAT PARIPURNA ISTIME#A DPRD

0SE MENDAGRI TGL 1@!;!2??@ NO. 12?>2?/1>S=9

LA& OUT PELANTIKAN KDH DAN #AKIL KDH

DALAM %ORUM RAPAT PARIPURNA ISTIME#A DPRD

0SE MDN TGL 1@!;!2??@ NO. 12?>2?/1>S=

NAME OARD SEATING CARDS


27/30

1. NAME OAR- -I ME6A PIMPINAN0 GUERNUR KETUA -PR-

UPATI AKI/ UPATI AKI/ KETUA -PR- AKI/ KETUA -PR-

NAMA -ARI CA/ON K-H CA/ON K K-H MANTAN K-H -AN

MANTAN AKI/ K-H.

2. NAME OAR- NAMA!NAMA -ARI ANGGOTA -PR-.

. PEMASANGAN SEATING CAR-S -I ATAS KURSI PE6AAT -AN

ISTERI PE6AAT -AN UN-ANGAN TERTENTU.

SUSUNAN ACARA PELANTIKAN KEPALA DAERAH DAN #AKIL KDH

PEMAA ACARA0 MEMUKA ACARA

KATA PENGANTAR -AN PEMUKAAN RAPAT PARIPURNA

ISTIMEA -PR- O/EH PIMPINAN RAPAT SE/AN6UTNA

MENERAHKAN ACARA KP- PA.

PEMAA ACARA0 MENERIMA PENERAHAN ACARA.

PEMACAAN KEPUTUSAN SAHKAT O/EH SEKRETARIS -PR-.

PENGAMI/AN SUMPAH56AN6I 6AATAN K-H -AN AKI/ K-H.

PENAN-A TANGANAN A SUMPAH56AN6I.

KATA!KATA PE/ANTIKAN.

PEMASANGAN TAN-A PANGKAT 6AATAN PENEMATAN TAN-A

6AATAN SERTA PENERAHAN KEPUTUSAN SAHKAT K-H -ANK K-H.

PENAN-A TANGANAN A SERTI6A -I/AN6UTKAN PENERAHAN

MEMORI PE/AKSANAAN TUGAS 6AATAN.

SAMUTAN PE6AAT ANG ME/ANTIK. (MEN-AGRI ATAU

GUERNUR)


28/30

PEMACAAN -OA.

PEMAA ACARA MENERAHKAN ACARA KEPA-A

PIMPINAN RAPAT

PENUTUPAN RPI -PR- O/EH PIMPINAN RAPAT.

PEMAA ACARA 0 MENGUMUMKAN PENAMPAIAN

UCAPAN SE/AMAT

TATA PAKAIAN PELANTIKAN KDH DAN #AKIL KDH

PSL DENGAN PECI NASIONAL AGI PE=AAT &ANG MELANTIK, KDH DAN

#K KDH LAMA, SERTA PIMPINAN DPRD

PAKAIAN SIPIL LENGKAP AGI ANGGOTA DPRD, DAN UNDANGAN SIPIL

PAKAIAN DINAS UPACARA 0PDU9 AGI CALON KDH DAN CALON #AKIL

KDH

PDU!I AGI TNI DAN POLRI

PAKAIAN NASIONAL AGI PEREMPUAN.

TATA NASKAH SUMPAH>=AN=I KEPALA DAERAH DAN #K KDH

ISLAM DIDAHULUI DENGAN KATA!KATA 'DEMI ALLAH(

KRISTEN PROTESTAN DAN KATHOLIK DIAKHIRI DENGAN KATA!KATA'SEMOGA TUHAN MENOLONG SA&A(

UDDHA DIDAHULUI 'DEMI SANG H&ANG ADI UDDHA(

HINDU DIDAHULUI DENGAN 'OM ATAH PARAMA#ISESA(

SA&A ERSUMPAH>ER=AN=I>AKAN MEMENUHI KE#A=IAN SA&A >

SEAGAI GUERNUR>#AKIL GUERNUR, UPATI>#AKIL UPATI,

#ALIKOTA>#AKIL #ALIKOTA > DENGAN SEAIK!AIKN&A > DAN SEADIL!

ADILN&A > MEMEGANG TEGUH UNDANG!UNDANG DASAR NEGARA REPULIK

INDONESIA TAHUN 1$@ > DAN MEN=ALANKAN SEGALA UNDANG!UNDANG

DAN PERATURANN&A > DENGAN SELURUS!LURUSN&A> SERTA ERAKTI

KEPADA MAS&ARAKAT > NUSA DAN ANGSA.

MEKANISME PE/ANTIKAN K-H -AN AKI/ K-H (UU NO.2 TH

2##4)


29/30

PASCA PI/KA-A -IUSU/KAN -PR- ( H) ER-ASARKAN A TAP

PASCA PI/KA-A -ARI KPU- KP- PRES :IA M-N AGI GU -AN

AGU -AN KP- M-N :IA GU AGI UP 3 AUP 5 A/ 3

K A/IKOTA UNTUK -APAT PENGESAHAN KAT5# H. (Psl 1#9)

K-H 3 K K-H SEE/UM MEMANGKU 6AATAN -I/ANTIK -GNMENGUCAPKAN SUMPAH5 6AN6I G -IPAN-U PE6 G ME/ANTIK.

(Psl 11# a&a* (1).

GU -AN K GU -I/ANTIK M-N AN PRES UP -AN K UP

A/IKOTA -AN AKI/ A/IKOTA -I/ANTIK GU AN PRES ANG

-I/AKSANAKAN -A/AM RAPAT PARIPURNA -PR-. TATA

CARANA -IATUR -ENGAN PP. (Psl 111)

/AIN!/AIN 5KHUSUS

RAPAT PARIPURNA ISTIME#A 0RPI9 DPRD DIPIMPIN OLEH KETUA DPRD,

APAILA KETUA DPRD TIDAK DAPAT MELAKSANAKAN TUGASN&A RPI

DIPIMPIN OLEH SALAH SATU #AKIL KETUA DPRD, DAN APAILA

SELURUH PIMPINAN DPRD TIDAK DAPAT MELAKSANAKAN TUGASN&A,

MAKA RPI DIPIMPIN OLEH SALAH SATU ANGGOTA DPRD &ANG TERTUA.

APAILA DPRD TIDAK DAPAT MELAKSANAKAN RAPAT PARIPURNA DPRD

&ANG ERSI%AT ISTIME#A, PELANTIKAN KEPALA DAERAH DAN #AKIL

KEPALA DAERAH DILAKSANAKAN OLEH MENTERI DALAM NEGERI ATAU

GUERNUR SELAKU #AKIL PEMERINTAH, SEAGAI PE=AAT &ANG

MELANTIK.

AGIAN I

PROTOKOL PRO%ESIONAL

PROTOKOL PRO%ESIONAL

MENGUASAI PENGETAHUAN, KETERAMPILAN, DAN KODE ETIK

KOMITMEN DAN KONSISTEN

INTEGRITAS 0SIKAP MORAL &ANG ME#U=UDKAN TEKAD

UNTUK MEMERIKAN &ANG TERAIK9

EELLENCE SERICE B SATIS%ACTION

PEDULI 0PEKA, TANGGAP, ERTINDAK9


30/30

PERAN, TUGAS, %UNGSI PROTOKOL

KIAT MENU=U PROTOKOL &ANG PRO%ESIONAL

KNO#LEDGE B SEL% CON%IDENCE

KOMUNIKASI 0S R C M9 B E%EKTI%

EMOTIONAL MATURIT&

SOUL 0MIND>PIKIRAN MOOD>SUASANA HATI9

SPIRIT DI#U=UDKAN MELALUI KEMAUAN, KEMAMPUAN 0OLAH

PIKIR9 DAN KESEMPATAN.

GOOD APPEARANCE

CARA ERDANDAN>ERHIAS

CARA ERPAKAIAN 0COCOK, SERASI, TEPAT9

ESTETIKA MENCIPTAKAN KERAPIAN 'TIDINESS( DAN CEMERLANG

'CLEANLINESS(.

SOURCES O :A/UE

UN-ANG!UN-ANG PROTOKO/ A-A/AH METO-E KEPROTOKO/AN -I

IN-ONESIA ANG -ISEUT

=PROTOKO/ IN-ONESIA>

SUATU EKSPRESI MEN6UN6UNG HARKAT -AN MARTAAT (HAM)

SESEORANG -AN /AMANG KEHORMATAN NKRI -EMI MEME/IHARA

KEHORMATAN KEIAAAN -AN 6AATAN ATAU KE-U-UKANNA

MATERI KEPROTOKOLAN oleh bu sri.doc

Documents

Transcript of MATERI KEPROTOKOLAN oleh bu sri.doc