materi ilmu tanah

13
I. PENDAHULUAN A. Pengertian Tanah Tanah terdapat dimana-mana, tetapi kepentingan orang terhadap tanah berbeda-beda. Dan kepentingan yang berbeda tersebut yang menyebabkan Prespsi orang tentang tanah berbeda-beda tergantung pada pengalaman hubungan kesehariannya atau latar belakang pendidikan mereka. Seorang ahli pertambangan menganggap tanah sebagai sesuatu yang tidak berguna karena menutupi barang-barang tambang yang dicarinya. Demikian pula seorang ahli jalan menganggap tanah adalah bagian dari permukaan bumi yang lembek sehingga perlu di pasang batu-batu di permukaanya sehingga menjadi kuat. Dalam kehidupan sehari-hari tanah diartikan sebagai wilayah daratan di mana di atasnya dapat digunakan berbagai usaha misalnya pertanian, peternakan, mendirikan bangunan, dan lain-lain. Bagi Pengembang (developer) memandang tanah adalah tempat mendirikan bangunan dan infrastruktur. Bagi Teknik Sipil tanah sebagai media untuk mendukung/menopang suatu bangunan. Bagi pekebun

description

materi ilmu tanah

Transcript of materi ilmu tanah

Page 1: materi ilmu tanah

I. PENDAHULUAN

A. Pengertian Tanah

Tanah terdapat dimana-mana, tetapi kepentingan orang terhadap tanah

berbeda-beda. Dan kepentingan yang berbeda tersebut yang menyebabkan

Prespsi orang tentang tanah berbeda-beda tergantung pada pengalaman

hubungan kesehariannya atau latar belakang pendidikan mereka.

Seorang ahli pertambangan menganggap tanah sebagai sesuatu yang

tidak berguna karena menutupi barang-barang tambang yang dicarinya.

Demikian pula seorang ahli jalan menganggap tanah adalah bagian dari

permukaan bumi yang lembek sehingga perlu di pasang batu-batu di

permukaanya sehingga menjadi kuat. Dalam kehidupan sehari-hari tanah

diartikan sebagai wilayah daratan di mana di atasnya dapat digunakan

berbagai usaha misalnya pertanian, peternakan, mendirikan bangunan, dan

lain-lain.

Bagi Pengembang (developer) memandang tanah adalah tempat

mendirikan bangunan dan infrastruktur. Bagi Teknik Sipil tanah sebagai

media untuk mendukung/menopang suatu bangunan. Bagi pekebun tanah

adalah tempat untuk digunakan menanam pohon musiman. Bagi peternak dan

perikanan tanah adalah tempat untuk hidup ternak dan ikan-ikan.

Dalam pertanian, tanah diartikan lebih khusus yaitu sebagai media

tumbuhnya tanaman darat. Tanah berasal dari hasil pelapukan batuan

bercampur dengan sisa-sisa bahan organik dan organisme (vegetasi dan

hewan) yang hidup di atasnya atau didalamnya. Di samping pencampuran

bahan mineral dan bahan organik, maka dalam proses pembentukan tanah

terbentuk pula lapisan- lapisan tanah atau horison-horiason.

Page 2: materi ilmu tanah

Banyak ahli yang mendefinisikan tanah, definisi ini berdasarkan hasil

temuan pada penelitian yang telah dilakukan. Berikut ini adalahberbagai

pendapat menurut para ahli:

1. Menurut ahli Kimiawan J. J. Berzeli us (Swedia, 1803), tanah adalah

sebagai laboratorium tempat proses dekomposisi dan reaksi kimia

yang berlangsung secara tersembunyi.

2. Schroeder, 1984 menyatakan bahwa Tanah adalah hasil

pengalihragaman bahan mineral dan organik yang berlang-sung di

permukaan bumi, di bawah pengaruh faktor lingkungan yang bekerja

dalam waktu yang panjang dan wujudnya sebagai suatu tubuh dengan

organisa-si dan morfologi yang terdifinisikan.

3. Soil Survey Staff (1998-2010), tanah merupakan benda alam yang

tersusun dari padatan, cairan dan gas(an) yang menempati permukaan

bumi (ruangan) dan dicirikan oleh salah satu berikut ini.

a. Berhorison, atau berlapisan yang dapat dibedakan dari bahan

asalnya, sebagai hasil penambahan, penghilangan, pemindahan,

dan pengalih-ragaman bahan dan energi atau

b. Berkemampuan mendukung tanaman berakar di lingkungan

alami.

4. Pakar geologi Fiedrich Fallon (1855), tanah adalah lapisan bumi

teratas yang terbentuk dari batu-batuan yang telah lapuk.

Definisi tanah secara ilmiah adalah kumpulan dari benda alam di

permukaan bumi yang tersusun dalam horison-horison, terdiri dari campuran

bahan mineral, bahan organik, air dan udara, dan merupakn media untuk

tumbuhnya tanaman. Tanah didefiniskan sebagai lapisan permukaan bumi

yang berasal dari bebatuan yang telah mengalami serangkaian pelapukan oleh

gaya-gaya alam, sehingga membentuk regolit (lapisan partikel halus).

Ilmu yang mempelajari proses pembentukan tanah beserta faktor-

faktor pembentuknya, klasifikasi tanah, survei tanah dan cara-cara

pengamatan tanah dilapangan disebut pedologi. Dalam hal ini tanah

Page 3: materi ilmu tanah

dipandang sebagai suatu benda alam yang dinamis dan tidak secara khusus

dihubungkan dengan pertumbuhan tanaman. Walaupun demikian penemuan-

penemuan dalam bidang pedologi akan sangat bermanfaat pula dalam bidang

pertanian maupun nonpertanian seperti pembuatan bangunan.

Apabila tanah dipelajari dalanm hubunganya dengan pertumbuhan

tanaman disebut edhaphologi. Dalam hal ini dipelajari sifat-sifat tanah dan

pengaruhnya terhadap pertumbuhan tanaman serta usaha-usaha yang

diperlukan untuk memperbaiki sifat-sifat tanah bagi pertumbuhan tanaman

seperti pemupukan, pengapuran dan lain-lain.

B. Beberapa bidang khusus dalam Ilmu Tanah atau cabang Ilmu Tanah

1. Fisika Tanah yaitu yang mempelajari sifat-sifat tanah seperti tekstur

tanah, setruktur,konsistensi, kandungan dan gerakan-gerakan air

dalam tanah, suhu, suhu tanah dan lain-lain.

2. Kimia Tanah yaitu yang menpelajari sifat-sifat kimia tanah seperti

kesamaan tanah, kejenuhan basa, unsur-unsur hara dalam tanah dan

lain-lain.

3. Kesuburan tanah yaitu yang mempelajari hubungan unsur-unsur hara

dalam tanah dengan pertumbuhan tanaman, pemupukan dan usaha-

usaha lain dalam memperbaiki sifat-sifat tanah untuk pertumbuhan

tanaman.

4. Konserfasi (Pengawetan) Tanah dan Air yaitu yang mempelajari jenis

dan proses-proses erosi atau usaha-usaha pengawetan tanah dan air.

5. Mikrobiologi Tanah yaitu yang mempelajari kehidupan

mikroorganisme dalam tanah terutama yang berpengaruh terhadap

sifat-sifat tanah dan pertumbuhan tanah.

Page 4: materi ilmu tanah

6. Mineralogi tanah yaitu yang mempelajari jenis dan sifat-sifat mineral

yang terdapat dalam tanah, pengaruhnya terhadap sifat-sifat tanah lain

serta pengaruhnya terhadap pertumbuhan tanaman.

7. Genesis dan klasifikasi Tanah yaitu yang mempelajari proses-proses

pembentukan tanah dan faktor-fakror pembentuknya, klasifikasi tanah,

serta penggunaan klasifikasi tanah dalam survai tanah.

8. Geografi tanah yaitu yang mempelajari penyebab jenis-jenis tanah

secara geografis, dan dikaitkan pula denagn faktor-faktor pembentuk

tanahnya.

9. Survai tanah dan evaluasi tanah yaitu yang mempelajari sifat-sifat

tanah dilapang, mengklasifikasikan tanah ke dalam sistem

klasifikasitanah tertentu, mengelompokkan tanah-tanah yang sama

serta menggambarkan penyebarannya disuatu daerah dalam suatu peta

tanah, mengevaluasi kemampuan dan kesesuaiannya untuk berbagai

penggunaan, membuat rekomendasi penggunaan dan pengelolaan

tanah.

Page 5: materi ilmu tanah

II. BAHAN PENYUSUN TANAH

Tanah tersusun dari empat bahan utama, yaitu: bahan mineral, bahan

organik, air, dan udara. Bahan-bahan penyusun tanah tersebut jumlahnya

masing-masing berbeda untuk setiap jenis tanah ataupun setiap lapisan tanah.

Pada tanah lapisan atas yang baik untuk pertumbuhan tanaman lahan kering

(bukan sawah) umumnya mengandung 45% (volume) bahan mineral, 5%

bahan organik, 20-30% air, dan 20-30# udara.

A. Bahan Mineral

Bahan mineral dalam tanah berasal dari pelapukan batuan. Batuan

dapat dibedakan menjadi batuan beku atau batuan vulkanik (dari gunung

berapi), batuan endapati (sedimen) dan batuan metamorfosa/ metamorfik

(malihan). Batuan vulkanik di Indonesia umumnya terdiri dari mineral-

mineral yang banyak mengandung unsur hara tanaman sedang batuan

endapan terutama endapan tua dan metamorfosa umumnya mengandung

mineral-mineral yang rendah kadar unsur haranya.

Bahan mineral dalam tanah dapat dibedakan menjadi dua yaitu:

1. Fraksi tanah halus (fine earth fraction) yang berukuran < 2 mm, dan

2. Fragmen batuan (rock fragment) yang berukuran 2 mm sampai ukuran

horisontalnya lebih kecil dari sebuah pohon.

Page 6: materi ilmu tanah

Bahan mineral di dalam tanah yang termasuk fraksi tanah halus

terdapat dalam berbagai ukuran yaitu pasir (2 mm - 50 µ), debu (50 – 2 µ),

dan liat (< 2 µ). Bahan mineral yang lebih besar dari 2 mm (fragmen batuan)

terdiri dari krikil, krakal atau batu, dan bongkah.

Selain itu mineral tanah dapat dibedakan menjadi mineral primer dan

sekunder.

1. Mineral primer adalah mineral yang berasal langsung dari batuan yang

dilapuk. Mineral primer umumnya terdapat pada fraksi pasir dan debu.

Beberapa mineral primer yang sering terdapat di dalam tanah dan

terkandung unsur haranya adalah sebagai berikut.

Mineral Unsur HaraKwarsa (SiO2) -

CaCa, MgKNa, CaKK, Mg, FeCa, Mg, Fe, NaCa, Mg, Fe

KlasitDolomitFeldspar : - Ortoklas

- PlagioklasMika : - Muskovit

- BiotitAmfibole (hornblende)Piroksit (hiperstin, augit)Olivin Mg, FeLeusit KApatit P

Mineral yang banyak mengandung Mg dan Fe umumnya berwarna

kelam sehingga disebut mineral kelam.

2. Mineral sekunder dalah mineral bentukan batu yang terbentuk selama

proses pembentukan tanah berlangsung. Mineral sekunder umumnya

terdapat pada fraksi liat. Beberapa mineral sekunder (mineral liat)

yang sering ditemukan dalam tanah antara lain kaolinit, haloisit,

montmorilonit, gibsit (Al oksida), Fe oksida dan lain-lain. Mineral liat

besar pengaruhnya terhadap sifat-sifat kimia maupun sifat-sifat fisik

tanah seperti kapasitas tukar kation, daya mengembang dan mengerut

tanah dan lain-lain.

Page 7: materi ilmu tanah

B. Bahan Organik

Bahan organik umumnya ditemukan di permukaan tanah. Jumlahnya

tidak besar, hanya sekitar 3-5%, tetapi pengaruhnya terhadap sifat-sifat tanah

besar sekali. Adapun pengaruh bahan organik terhadap sifat-sifat tanah dan

akibatnya juga terhadap pertumbuhan tanaman adalah:

1. Sebagai granulator yaitu memperbaiki struktur tanah.

2. Sumber hara N, P, S, unsur mikro, dan lain-lain.

3. Menambah kemampuan tanah menahan air.

4. Menambah kemampuan tanah untuk menahan unsur hara.

5. Sumber energi bagi mikroorganisme.

Bahan organik dalam tanah terdiri dari bahan organik kasar dan

bahan organik halus atau humus. Humus merupakan senyawa yang resisten

(tidak mudah hancur) berwarna hitam atau coklat dan mempunyai daya

menahan air dan unsur hara yang tinggi. Tingginya daya menahan unsur hara

adalah akibat tingginya kapasitas tukar kation dari humus, karena humus

mempunyai beberapa gugus aktif terutama gugus karboksil. (-R-COH).

Humus terdiri dari bahan organik halus berasal dari hancuran bahan organik

kasar serta senyawa-senyawa baru yang dibentuk dari hancuran bahan

organik tersebut melalui kegiatan mikroorganisme didalam tanah.

Tanah yang banyak mengandung humus atau bahan organik adalah

tanah-tanah lapisan atas atau top soil. Semakin ke lapisan bawah tanah maka

kandungan bahan organik semakin kurus. Di daerah rawa-rawa, seperti rawa-

rawa pasang surut dijumpai tanah-tanah dengan kandungan bahan organik

yang sangat tinggi dan tebal. Apabila tanah tersebut mengandung bahan

organik dari 20% (untuk daerah pasir) atau lebih dari 30% (untuk tanah liat)

dan tebalnya lebih dari 40 cm maka tanah tersebut di sebut tanah gambut.

Page 8: materi ilmu tanah

DAFTAR PUSTAKA

Hardjowigeno, Sarwono. 2010. Ilmu Tanah. Akademika Pressindo. Jakarta.

Wirjodihardjo, M. H. dan K. H. Tan. 1964. Ilmu Tanah. Jilid II.

Pradnyaparamita. Jakarta.