Materi Filsafat Pendidikan Sutarno

6
Filsafat Pendidikan Dr. Sutarno, M.Pd. Filsafat = philos (cinta) dan sophia (kebajikan) Kebenaran yang diperoleh melalui nalar manusia sehinggga kebenarannya terbatas. Ilmu termasuk hasil penaran. 1. Fisalfat sebagai induk ilmu, yang berusaha untuk memahami semua hal. 2. Filsafat sebagai proses berpikir kritis. Filsafat dapat diartikan sebagai: a. Ilmu yang berupaya memahami semua hal yang muncul di dalam *** b. Proses berpikir kritis atau pemikiran terhadap kepercayaan dan sikap yang sangat dijunjung tinggi c. Analisis logis dari bahasan dari penjelasannya tentang arti konsep d. Pandangna yang menyeluruh dan sistematis: 1. Menyeluruh, artinya bukan hanya pengetahuan, malainkan suatu pandangan yang dapat menembus sampai di balik pengetahuan itu sendiri. 2. Sistematis, artinya menggunakan berpikir secara sadar, teliti, dan teratur sesuai dengan hukum-hukum yang ada. e. Berpikir menurut tata tertib (logika), bebas (tidak terikat pada tradisi, dogma, agama) dan dengan sedalam- dalamnya sehingga sampai ke dasar-dasar persoalan Logika = premis mayor, premis minor, konklusi

Transcript of Materi Filsafat Pendidikan Sutarno

Page 1: Materi Filsafat Pendidikan Sutarno

Filsafat Pendidikan

Dr. Sutarno, M.Pd.

Filsafat = philos (cinta) dan sophia (kebajikan)

Kebenaran yang diperoleh melalui nalar manusia sehinggga kebenarannya

terbatas.

Ilmu termasuk hasil penaran.

1. Fisalfat sebagai induk ilmu, yang berusaha untuk memahami semua hal.

2. Filsafat sebagai proses berpikir kritis.

Filsafat dapat diartikan sebagai:

a. Ilmu yang berupaya memahami semua hal yang muncul di dalam ***

b. Proses berpikir kritis atau pemikiran terhadap kepercayaan dan sikap yang

sangat dijunjung tinggi

c. Analisis logis dari bahasan dari penjelasannya tentang arti konsep

d. Pandangna yang menyeluruh dan sistematis:

1. Menyeluruh, artinya bukan hanya pengetahuan, malainkan suatu

pandangan yang dapat menembus sampai di balik pengetahuan itu

sendiri.

2. Sistematis, artinya menggunakan berpikir secara sadar, teliti, dan teratur

sesuai dengan hukum-hukum yang ada.

e. Berpikir menurut tata tertib (logika), bebas (tidak terikat pada tradisi, dogma,

agama) dan dengan sedalam-dalamnya sehingga sampai ke dasar-dasar

persoalan

Logika = premis mayor, premis minor, konklusi

f. Berfungsi sebagai sarana bagi manusia untuk dapat memecahkan berbagia

problematika kehidupan yang dihadapi, termasuk problematika dalam

pendidikan.

Sarana = harus ada

Prasarana = bisa ditiadakan

Filsuf

a. Orang yang mencintai kebajikan, kebaikan, kebenaran, hikmah,

kebijaksanaan dan berusaha mendapatkannya, memusatkan perhatian

padanya, dan menciptakna sikap positif terhadapnya.

Page 2: Materi Filsafat Pendidikan Sutarno

b. Orang yagn mencari hakikat sesuatu, berusaha menautkan sebab akibat,

dan berupaya melakukna penafsiran-penafsiran atas pengalaman-

pengalaman manusia.

Ilmu filsafat merupakan suatu ilmu yang mempealjari sesuatu secara mendetail,

sehingga dapat emnghasilkan pengetahuan tentang bagaimana hakekat yang

dapat dicapai akal manusia dan bagaimana sikap manusia ketika telah

memperoleh pengetahuan – mencapai kebenaran.

Berpikir filsafati: menyeluruh, mendasar, dan spekulatif dengan

daya/kemampuan nalar tentang segala masalah yang mungkin dapat dipikirkan

manusia.

Masalah= seharusnya ada tapi tidak ada, dan sebaliknya

Landasar berpikir filsafati:

a. Landasan ontologi – objeknya apa? Yaitu objek apa yang ditelaah?

Bagaimana wujud hakiki objek tersbeut? Bagaimana hubungan antara objek

tersebut dengan daya tangkap manusia (berpikir, merasa, mengindera) yang

membuahkan pengetahuan.

b. Landasan epistemologi –

c. Landasan axiologis – Untuk apa/Apa manfaatnya, yaitu: untuk apa

pengetahuan yang berupa ilmu itu dipergunakan? Bagaimana kaitan antara

cara penggunaan tersebut dan kaidah-kaidah moral? Bagaimana penentuan

objek yang ditelaah berdasarkan pilihan-pilihan moral? Bagaimana hubungan

antara teknik prosedural yang merupakan operasionalisasi metode ilmiah dan

norma-norma moral/profesional.

Sehingga krireria membedakan tiap-tiap bentuk anggota kelompok ketahuan

(knowledge) adalah:

a. Landasan ontologis, yaitu objek telaahnya

b. Landasan epistemologis, yaitu cara yang dipergunakan untuk menelaah

c. Landasan axiologis, yaitu kegunaan knowledge hasil telaah

Ciri penalaran: logis (deduktif menghasilkan kebenaran tautologis, atau induktif,

menghasilkan kebenaran empiris) dan analitis.

Kriteria kebenaran:

a. Koheren, yaitu KONSISTEN dengan pernyataan-pernyataan sebelumnya

yang dianggap benar

Page 3: Materi Filsafat Pendidikan Sutarno

b. Koresponden, yaitu materi yang terkandung didalam pernyataan

berhubungan dengan objek yang dituju pengetahuan itu (FOKUS)

c. Pragmatis, yaitu pernyataan bersifat fungsional dalam kehidupan praktis (ada

kegunaannya) ex: kehidupan psikologis ibu saat hamil dengan

perkembangan anaknya

Asumsi sebagai pendapat yang tidak perlu dibuktikan kebenarannya, harus:

a. Relevan dengan bidang dan tujuan pengkajian disiplin keilmuan. Harus

operasional dan merupakan dasar pengkajian teoretis.

b. Disimpulkan dari “keadaan sebagaimana adanya”, bukan bagaimana

keadaan yang seharusnya.

Cabang-cabang filsafat, yaitu Filsafat Umum (Murni) dan Filsafat Khusus

(Terapan).

a. Filsafat Umum atau Murni, memiliki objek:

1. Metafisika, tentang kenyataan segala sesuatu, meliputi: obtologi,

kahekat kenyataan alam semesta; teologi, hakikat tentang tuhan;

Kosmologi, hakekat alam; Humanologi, hakekat manusia.

2. Epistemologi, hakekat mengetahui dan pengetahuan; logika, hakekat

menyimpulkan untuk memperoleh pengetahuan.

3. Aksiologi, hakekat nilai-nilai etika, hakekat baik – buruk; estetika, hakekat

indah – jelek.

b. Filsafat khusus atau terapan, memiliki objek: agama, pendidikan, hukum,

politik, ekonomi, sejarah, seni, matematika, ilmu, dan sebagainya.

Filsafat pendidikan meliputi cabang-cabang:

a. Filsafat ilmu pendidikan: ontologi ilmu pendidikan, epistemologi ilmu

pendidikan, metodologi ilmu pendidikan, dan aksiologi ilmu pendidikan.

b. Filsafat praktek pendidikan: filsafat proses pendidikan, dan filsafat sosial

pendidikan.

Filsafat pendidikan:

a. Aktivitas pemikiran yang teratur; yang menjadikan filsafat sebagai jalan untuk

mengatur, menyelaraskan, dan mengadukan proses pendidikan

b. Kaidah filosofis dalam bidang pendidikan, yaitu aspek-aspek pelaksanaan

filsafat umum dan menitikberatkan pada pelaksanaan prinsip-prinsip dan

Page 4: Materi Filsafat Pendidikan Sutarno

kepercayaan yang menjadi dasar dari filsafat umum dalam upaya

memecahkan persoalan-persoalan pendidikan secara praktis

c. Ilmu yang pada hakekatnya meruapkan jawaban dari pertanyaan-pertanyaan

dalam bidang pendidikan. Merupakan aplikasi analisis filosofis terhadap

bidang pendidikan.

Ruang lingkup bahasan filsafat pendidikan

Semua aspek yang berhubungan dengan upaya manusia untuk mengerti dan

memahami hakekat pendidikan, yang berhuubngan dengan bagaimana

pelaksanaan pendidikan yang baik dan bagaimana tujua pendidikan itu dapat

dicapai sesuatu yang dicita-citakan.

a. Merumuskan sifat hakekat manusia sebagai subjek dan objek pendidikan (the

nature of man)

b. Merumuskan sifat hakekat pendidikan (the nature of education)

c. Merumuskan hubungan antara filsafat, filsafat pendidikan, agama dan

kebudayaan

d. Merumuskan hubungan antara filsafat, filsafat pendidikan, dan teori

pendidikan

e. Merumuskan hubungan antara filsafat neggara (ideologi), filsafat pendidiakn

dan politik pendidikan (sistem pendidikan)

Topik bahasan untuk diskusi/presentasi, penyusunan dan penyajian:

Topik bahasan:

1. Hakekat pendidikan dan ilmu pendidikan

2. Aliran filsafat progresivisme dan pendidikan

3. Aliran filsafat rekonstruktivisme dan pendidikan

4. Aliran filsafat esensialisme dan pendidikan

5. Aliran filsafat perenialisme dan pendidikan

6. Filsafat pancasila dan pendidikan

7. Pendidikan nilai, moral dan karakter

Topik disusun makalah dengan ketentuan:

Jumlah halaman minimal 6 – 8 halaman termasuk halaman daftar rujukan

Diketik dengan A4 margin 4433, times new roman, 12 pt.

Saat penyajian hendaknya disiapkan powerpoint kurang lebih 20 menit, diskusi

40 menit.

Page 5: Materi Filsafat Pendidikan Sutarno

23 November 2012

Literatur: Jalaludin, Umar, Rejo Mudiarjo

30 November 2012

Ilmu Pendidikan bersifat teoretis

Pendidikan bersifat praktis