Materi Choking

15
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP) Bidang studi : Keperawatan Kritis II Pokok bahasan : Choking (sumbatan benda asing) Hari, tanggal : Selasa, 19 Mei 2015 Waktu Pertemuan : 1 x 25 menit Tempat : Balai RW .... Sasaran : Klien dan Keluarga I. Tujuan Instruksional Umum (TIU) Pada akhir proses penyuluhan, warga dapat mengetahui tentang choking dan mampu mendemonstransikan secara mandiri. II. Tujuan Instruksional Khusus (TIK) Setelah mendapatkan penyuluhan, klien mampu: 1. Memahami konsep sumbatan benda asing pada dewasa. 2. Memahami penyebab sumbatan benda asing pada dewasa. 3. Memahami teknik pada pasien dewasa sadar. 4. Memahami teknik pada pasien dewasa tidak sadar 5. Memahami konsep sumbatan benda asing pada bayi 6. Memahami penyebab sumbatan benda asing pada bayi 7. Memahami manifestasi klinis sumbatan benda asing pada bayi 8. Memahami teknik pada pasien bayi sadar

description

materi tentang chocking

Transcript of Materi Choking

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

Bidang studi : Keperawatan Kritis II Pokok bahasan:Choking (sumbatan benda asing)Hari, tanggal:Selasa, 19 Mei 2015Waktu Pertemuan:1 x 25 menitTempat : Balai RW .... Sasaran :Klien dan Keluarga

I. Tujuan Instruksional Umum (TIU)Pada akhir proses penyuluhan, warga dapat mengetahui tentang choking dan mampu mendemonstransikan secara mandiri.

II. Tujuan Instruksional Khusus (TIK)Setelah mendapatkan penyuluhan, klien mampu:1. Memahami konsep sumbatan benda asing pada dewasa. 2. Memahami penyebab sumbatan benda asing pada dewasa.3. Memahami teknik pada pasien dewasa sadar.4. Memahami teknik pada pasien dewasa tidak sadar 5. Memahami konsep sumbatan benda asing pada bayi6. Memahami penyebab sumbatan benda asing pada bayi7. Memahami manifestasi klinis sumbatan benda asing pada bayi8. Memahami teknik pada pasien bayi sadar9. Memahami teknik pada pasien bayi tidak sadar

III. Materi PembelajaranPokok Bahasan: Choking (sumbatan benda asing)Sub Pokok Bahasan: konsep sumbatan benda asing pada dewasa. penyebab sumbatan benda asing pada dewasa. teknik pada pasien dewasa sadar. teknik pada pasien dewasa tidak sadar konsep sumbatan benda asing pada bayi penyebab sumbatan benda asing pada bayi manifestasi klinis sumbatan benda asing pada bayi teknik pada pasien bayi sadar teknik pada pasien bayi tidak sadar

IV. Metode PembelajaranCeramahDemonstrasi

V. MediaPhantom PowerPointT

VI. Kegiatan PenyuluhanTahapWaktuKegiatan PenyuluhKegiatan Peserta

Pendahuluan5 menit Memperkenalkan diri Mendengarkan

Menyamakan persepsi Bertanya mengenai perkenalan dan tujuan jika ada yang kurang jelas

Menjelaskan tentang tujuan pokok penyuluhan Mendengarkan

Pelaksanaan15 menitPenyampaian materi oleh pemateri : konsep sumbatan benda asing pada dewasa. penyebab sumbatan benda asing pada dewasa. teknik pada pasien dewasa sadar. teknik pada pasien dewasa tidak sadar konsep sumbatan benda asing pada bayi penyebab sumbatan benda asing pada bayi manifestasi klinis sumbatan benda asing pada bayi teknik pada pasien bayi sadar teknik pada pasien bayi tidak sadar Melakukan demonstrasi teknik penanganan choking pada pasien dewasa dan bayi

Mendengarkan dan memberikan umpan balik terhadap materi yang disampaikan.

Penutup5 menitMelakukan tanya jawabMelakukan evaluasi dengan pertanyaan sederhanaMenyampaikan ringkasan materiMenyampaikan hasil evaluasi Salam penutupBertanya mengenai materi yang belum dimengerti

Sasaran dapat menjelaskan kembali point-point materiMendengarkan

VII. Evaluasi a. Evaluasi Struktur Warga hadir dalam pemberian penyuluhan. Penyelenggaraan penyuluhan dilakukan oleh mahasiswa di balai RW Pengorganisasian dilakukan sehari sebelum pelaksanaan penyuluhan.b. Evaluasi Proses Warga antusias terhadap materi yang disampaikan pemateri. Warga tidak meninggalkan tempat selama penyuluhan berlangsung. Warga terlibat aktif dalam kegiatan penyuluhan.c. Evaluasi Hasil Warga memahami materi yang telah disampaikan Warga mampu mendemontrasikan penanganan terhadap korban choking dengan benar Ada umpan balik positif dari warga seperti dapat menjawab pertanyaan yang diaju

MATERI PENYULUHAN

Sumbatan Benda Asing pada DewasaObstruksi jalan napas total merupakan suatu kondisi darurat yang dapat menimbulkan kematian dalam hitungan menit bila tidak ditangani dengan baik. Obstruksi jalan napas total menunjukkan jalan napas tertutup total. Korban tidak dapat berbicara, bernapas atau batuk. Sebagian besar kasus tersedak berhubungan dengan makanan, dan kejadiannya diketahui orang lain, data mengatakan bahwa penderita tersedak kesempatan hidup akan meningkat bila penolong dapat segera mengintervensi saat korban masih sadar. Teknik yang digunakan untuk mengeluarkan sumbatan benda asing adalah manuver Heimlich (abdominal thrust) dan chest thrust (untuk korban hamil dan gemuk) Manuver Heimlich juga dikenal dengan abdominal thrust subdiafragma atau abdominal thrust, direkomendasikan untuk mengeluarkan sumbatan benda asing pada dewasa dan anak-anak umur 1-8 tahun yang masih sadar. Manuver Heimlich menimbulkan elevasi diafragma dan meningkatkan tekanan jalan nafas, sehingga memaksa udara keluar dari paru. Hal ini menimbulkan batuk dan mendorong benda asing keluar dari jalan napas.

Penyebab :1. Dalam tubuh : a. Lidah yang jatuh ke belakang dan menutup faring pada korban tidak sadar yang terlentangb. Darah yang berasal dari cedera kepala dan wajahc. Regurgitasi isi lambung2. Luar tubuh :a. Benda asing seperti makanan, benda-benda berukuran kecil dan sebagainya Korban dengan obstruksi jalan napas sebagian akan terbatuk dalam usaha mengeluarkan benda asing. Tanda-tanda obstruksi jalan napas sebagian adalah wheezing atau batuk. Biarkan korban batuk untuk mengeluarkan benda asing secara mandiri. Pada obstruksi jalan napas total korban tidak dapat berbicara, bernapas atau batuk dan mungkin sianosis. Korban akan memegang lehernya dengan jari telunjuk dan ibu jari, ini merupakan tanda tersedak universal dan membutuhkan tindakan segera.

Teknik pada pasien dewasa sadara. Teknik Manuver Heimlich (Abdominal Thrust)Langkah 1 : Memastikan korban tersedak, tanyakan apakah anda tersedak? Bila korban dapat batuk, mintalah dia batuk sekeras mungkin agar benda asing dapat keluar dari jalan napas Bila jalan napas korban tersumbat, dia tidak dapat bicara, bernapas, maupun batuk. Wajah korban kebiruan. Penolong harus segera melakukan langkah berikutnyaLangkah 2 : Bila korban berdiri, penolong berdiri di belakang korban. Mintalah agar korban membuka kakinya. Bila korban duduk, penolong berlutut dan berada di belakang korban Letakkan satu kaki diantara kedua tungkai korbanLangkah 3 : Lingkarkan lengan anda pada perut korban, dan cari pusar Letakkan dua jari di atas pusar Kepalkan tangan yang lain Tempatkan sisi ibu jari kepalan tangan pada dinding abdomen di atas dua jari di atas pusar Minta korban membungkuk dan genggam kepalan anda dengan tangan yang lain Lakukan hentakan ke arah dalam dan atas (sebanyak 5 kali) Periksa bilamana benda asing keluar setiap 5 kali hentakan Ulangi abdominal thrust sampai benda asing keluar atau korban tidak sadar

b. Teknik Chest ThrustTeknik chest thrust dilakukan sebagi alternatif manuver Heimlich pada korban sadar yang berbadan gemuk atau hamil.Langkah 1 Memastikan korban tersedak, tanyakan Apakah anda tersedak?. Korban yang tersedak tidak mampu berbicara, bernapas maupun batukLangkah 2 Bila korban berdiri, penolong berdiri di belakang korban. Mintalah agar korban membuka kakinya. Bila korban duduk, penolong berlutut dan berada di belakang korban Letakkan satu kaki diantara kedua tungkai korbanLangkah 3 Lingkarkan lengan anda pada dada korban dan cari pertengahan dada Letakkan dua jari diatas Procesus Xiphoideus Kepalkan tangan yang lain Tempatkan ibu jari kepalan tangan pada sternum di atas dua jari tadi Minta korban membungkuk dan genggam kepalan anda dengan tangan yang lain Lakukan hentakan ke arah dalam (sebanyak 5 kali) Periksa bilamana benda asing keluar setiap 5 kali hentakan Ulangi Chest Thrust sampai benda asing keluar atau korban tidak sadar Teknik pada pasien dewasa tidak sadarPenderita ditemukan sejak awal sudah tidak sadar , maka dapat dilakukan prosedur berikut : Langkah 1 Posisikan korban terlentang di alas yang datar dan keras dan segera aktifkan Emergency Medical Service dengan menghubungi ambulan 118 Cari atau pasang AED bila adaLangkah 2 Periksa nadi, bila dalam 10 detik tidak teraba, lakukan RJP 30:2 ventilasi Bila dada tidak mengembang pada ventilasi 1, reposisi kepala dan lakukan ventilasi II. Bila ventilasi II masih gagal, berarti terdapat sumbatan jalan nafas Kompresi dada kembali. Setelah 30 kompresi dada, sebelum di ventilasi, evaluasi ke mulut korban dengan cara Tongue Jaw Lift Bila tidak nampak benda asing, berikan 2 ventilasi, lalu kompresi dada kembali. Begitu seterusnya 30 kompresi dada evaluasi ventilasi sampai benda asing berhasil dikeluarkanLangkah 3 Bila nampak benda asing bersihkan dengan sapuan jari (finger sweep)Langkah 4 Evaluasi breathing (3M) bila tidak bernafas berikan bantuan nafas, bila dada mengembang berarti jalan nafas sudah bebasLangkah 5 Evaluasi nadi, tanda-tanda sirkulasi ketika jalan nafas sudah bebas. Jika nadi tidak teraba (bila nadi sulit ditemukan dan tidak didapat tanda-tanda sirkulasi, perlakukan sebagai henti jantung), lanjutkan RJP 30:2 Jika nadi teraba, periksa breathing Jika tidak ada nafas, lakukan napas buatan 8-10x/menit (satu tiupan tiap 6-7 detik) Ulangi sampai 8-10x/menit, jika nadi dan nafas ada, letakkan korban pada posisi recovery Evaluasi nadi, tanda-tanda sirkulasi dan pernapasan tiap beberapa menit.

Sumbatan benda asing pada bayiObstruksi jalan napas (tersedak) merupakan penyebab kematian dan kecacatan yang sering terjadi pada bayi. Sumbatan jalan napas total berarti seluruh jalan napas tertutup atau buntu. Bayi tidak mampu bicara (bersuara), bernapas maupun batuk. Bayi sering tersedak saat makan atau bermain dengan benda-benda kecil.Kemungkinan hidup pada bayi tersedak meningkat bilamana penolong dapat melakukan intervensi saat bayi masih sadar. Sumbatan benda asing dapat dikeluarkan dengan menggunakan kombinasi back blow dan chest thrust.

Penyebab : 1. Dalam tubuh : a. Lidah yang jatuh ke belakang dan menutup faring pada korban tidak sadar yang terlentangb. Darah yang berasal dari cedera kepala dan wajahc. Regurgitasi isi lambung2. Luar tubuh :Benda asing seperti makanan, benda-benda berukuran kecil atau mainan dan sebagainya

Manifestasi klinisPada obstruksi jalan napas total, bayi dapat menunjukkan tanda-tanda berikut:a. Distress napas mendadak tanpa tanda-tanda demamb. Sianosis (bibir, kuku, atau kulit)c. Tidak mampu berbicara atau bersuarad. Tidak bisa bernapase. Tidak bisa batuk

Teknik pada pasien bayi sadarLangkah 1 Merespon dan mencari tanda henti nafas Evaluasi tanda tanda obstruksi jalan napas total seperti tidak mampu berbicara, bersuara, bernapas, atau batuk Respon kesadaran positif bila bayi bergerak, mengerang, merintih Amati apakah terdapat tanda-tanda kesulitan dalam bernafas seperti terbatuk-batuk, stridor, wheezing, gelisah, sianosisLangkah 2 Bila terdapat tanda-tanda kesulitan bernafas beri bantuan ventilasi, bila ventilasi 1 tidak membuat dada mengembang atau tiupan yang kita berikan terasa berat, lakukan sandwich manuverLangkah 3 Tahan kepala dan badan bayi di antara kedua lengan anda dengan manuver sandwich Tundukkan kepala bayi dan istirahatkan lengan anda pada paha Jaga agar kepala bayi lebih rendah dari badannyaLangkah 4 Lakukan back blow dengan kuat menggunakan tumit telapak tangan di antara dua tulang belikat Tahan kepala dan badan bayi di antara kedua lengan anda dengan manuver sandwich setelah melakukan 5 back blow Putar bayi sampai terlentang, istirahatkan di atas paha anda Jaga agar kepala bayi lenih rendah dari badannya Berikan 5 chest thrust pada separuh bawah sternum (tulang dada) sambil menghitung dengan kerasLangkah 5 Periksa bilamana benda asing keluar setiap selesai satu rangkaian 5 back blow dan 5 chest thrust. Keluarkan dengan jari kelingking anda bila benda asing terlihat dalam mulut Bila benda asing dapat dikeluarkan , evaluasi nadi, sirkulasi dan pernapasan Bila jalan napas tetap tersumbat dan bayi masih sadar, ulangi rangkaian sampai benda asing keluar atau bayi tidak sadar

Teknik pada pasien bayi tidak sadarLangkah 1 Evaluasi nadi brachialis selama 10 detik Bila nadi tidak teraba, segera RJP dengan kompresi 30 , lalu buka airway Beri tiupan 2 kali. Tiupan 1 dada tidak mengembang atau tiupan terasa berat, reposisi kepala berikan tiupan ke 2, masih gagal berarti terdapat sumbatan jalan nafasLangkah 2 Bila jalan nafas tersumbat, lakukan 30 kompresi dadaLangkah 3 Ulangi langkah kompresi dada, buka jalan napas sampai berhasil melakukan 2 kali ventilasi (ventilasi berhasil bila dada mengembang setiap tiupan) Bila sudah nampak benda asing di mulut, ambil dengan sapuan jari (finger sweep)Langkah 4 Evaluasi nadi, sirkulasi setelah jalan napas bebas Bila nadi tidak teraba (denyut nadi yang sulit di evaluasi dan tidak ada tanda sirkulasi dianggap henti jantung Bila nadi teraba periksa pernafasan bayi, bila tidak ada nafas, lakukan rescue breathing 20x/menit (satu tiupan nafas tiap 3 detik). Ulangi sampai 20 kali tiupan nafas Bila nadi dan nafas ada, letakkan bayi pada posisi recovery. Monitor nadi, sirkulasi dan pernafasan tiap beberapa menit

Sumber : Tim trauma service RSUD RSSA. 2013. Basic Life Support Programe. Life Support Training Center