Materi Apk - 9. Mtm & Most

36
ANALISIS PERANCANGAN SISTEM KERJA M9 Ariya Purnamasari D., ST FT UMJ

description

Materi Apk - 9. Mtm & Most

Transcript of Materi Apk - 9. Mtm & Most

  • ANALISIS PERANCANGAN

    SISTEM KERJA M9

    Ariya Purnamasari D., ST FT UMJ

  • Pengukuran waktu metode yang dalam istilah asingnya dikenal

    sebagai methods time measurement (MTM) adalah suatu sistem

    penetapan awal waktu baku (Predetermined Time Standard) yang

    dikembangkan berdasarkan studi gambar gerakan gerakan

    kerja dari suatu operasi kerja industri yang direkam dalam film

    (Barnes, R.M, Motion and Study, hal 376).

    Sistem ini didefinisikan sebagai suatu prosedur untuk menganalisis

    setiap operasi atau metode kerja (manual operation) dalam

    gerakan-gerakan dasar untuk melaksanakan kerja tersebut, dan

    kemudian menetapkan standar waktu dari masing-masing

    gerakan tersebut berdasarkan macam gerakan dan kondisi kerja

    yang ada

    MTM (METHODS TIME MEASUREMENT)

  • ELEMEN KERJA

    Pengukuran waktu metode membagi gerakan gerakan kerja

    atas elemen elemen gerakan kerja menjangkau (reach),

    memindah (move), memutar (turn), memegang (grasp),

    mengarahkan (position), melepas (release), lepas rakit

    (disengage), gerakan mata (eyes times), dan gerakan badan

    lainnya

  • MENJANGKAU (R)

    Menjangkau adalah gerakan dasar yang digunakan bila maksud

    utama gerakan adalah untuk memindahkan tangan atau jari ke suatu

    tempat tujuan.

    Ada lima kelas menjangkau, yaitu :

    Kelas A : gerakan menjangkau ke arah suatu obyek di tangan lain

    Kelas B : gerakan menjangkau ke arah suatu sasaran yang tempatnya

    berada pada jarak kira-kira tapi tertentu dan diketahui.

    Kelas C : gerakan menjangkau ke arah obyek yang tercampur aduk

    dengan obyek lain

    Kelas D : gerakan menjangkau ke arah suatu obyek yang sanagt kecil

    sehingga diperlukan suatu pegangan yang teliti.

    Kelas E : gerakan menjangkau ke arah suatu sasaran yang tempatnya

    tidak pasti (indefinite location)

  • MENGANGKUT (M)

    Mengangkut adalah gerakan dasar yang dikerjakan bila maksud

    utamanya adalah untuk membawa suatu objek ke suatu sasaran.

    Ada tiga kelas mengangkut, yaitu :

    Kelas A : bila mengangkut merupakan pemindahan obyek dari satu

    tangan ke tangan lain, atau berhenti karena suatu penahan.

    Kelas B : bila mengangkut merupakan pemindahan obyek ke suatu

    sasaran yang letaknya tidak pasti.

    Kelas C : bila mengangkut merupakan pemindahan obyek ke suatu

    sasaran yang letaknya pasti.

    Waktu yang dibutuhkan oleh gerak angkut dipengaruhi oleh keadaan

    sasaran, jarak yang ditempuh, jenis angkut dan berat obyek yang

    dipindahkan. Pengaruh berat terjadi ketika beratnya lebih dari 2

    lbs.

  • ELEMEN KERJA (2)

    Memutar (T)

    Memutar adalah gerakan yang dilakukan untuk memutar

    tangan baik dalam keadaan kosong maupun berbeban

    Memegang (G)

    Memegang adalah elemen dasar yang digerakkan dengan

    maksud utama untuk menguasai sebuah atau beberapa objek.

    Baik dengan jari maupun dengan tangan untuk melakukan

    gerakan dasar lainnya.

    Melepas (RL)

    Melepas adalah gerakan dasar melepas penguasaan atas

    suatu objek dari objek lainnya.

  • ELEMEN KERJA (3)

    Lepas Rakit (D)

    Lepas rakit adalah gerakan dasar untuk memisahkan suatu

    objek dari objek lainnya.

    Gerakan Mata (ET)

    Umumnya gerakan mata tidak mempengaruhi waktu gerakan,

    kecuali bila gerakan diarahkan oleh mata.

    Fokus Mata (EF)

    Memposisikan (P)

    Menempatkan pada posisi tertentu yang fix.

  • NOTASI GERAKAN

    Notasi umum untuk setiap gerak adalah :

    a b c

    dimana:

    a : elemen gerak yang bekerja

    b : jarak yang ditempuh

    c : kelas dari gerak yang bersangkutan

    Satuan yang digunakan adalah TMU (Time Measurement Unit)

    1 TMU = 0,0006 Menit

    Contoh :

    Memegang sebuah benda yang sangat kecil G1B : 3,5 TMU

    Menjangkau sebuah benda yang terletak di tempat yang pasti

    R5A : 6,5 TMU

  • TABEL MTM (1)

  • TABEL MTM (2)

  • TABEL MTM (3)

  • MOST adalah suatu teknik pengukuran kerja yang disusun

    berdasarkan urutan subsub aktivitas (Madyana A.M., Analisis

    Perancangan Kerja Dan Ergonomic, hal 41).

    Sub sub aktivitas ini diperoleh karena pada dasarnya

    gerakangerakan itu memiliki pola yang berulang, seperti

    menjangkau, memegang, bergerak dan memposisiskan objek,

    serta pola pola tersebut diidentifikasikan dan diatur sebagai

    urutan kejadian yang diikuiti dengan perpindahan objek.

    MOST (MAYNARD OPERATION

    SEQUENCE TECHNIQUE)

  • Konsep MOST berdasarkan pada perpindahan objek dalam

    urutan kejadian tertentu, bisa secara manual atau dengan

    menggunakan alat, maka MOST memiliki dua model yaitu :

    Model model Urutan Dasar (The Basic Sequence Models)

    Model Urutan Penanganan Peralatan (The Equipment Handling

    Sequence Models).

    MOST (MAYNARD OPERATION

    SEQUENCE TECHNIQUE)

  • MODEL URUTAN DASAR

    Model model urutan dasar ini dapat dibagi menjadi 3 model,

    yaitu :

    Urutan gerakan umum

    Urutan gerakan terkendali

    Urutan pemakaian peralatan

  • URUTAN GERAKAN UMUM

    Model ini dipakai jika terjadi perpindahan objek dengan bebas.

    Maksudnya, dibawah kendali manual, objek berpindah tanpa

    hambatan.

    Contoh sebuah kotak diangkat (dipindahkan) dari bawah meja

    ke atas meja.

    Karakteristik dari model ini dapat dilihat pada urutan urutan

    sub aktivitas berikut :

    1. Menjangkau objek dengan satu atau dua tangan pada jarak

    tertentu, dengan atau tanpa gerakan badan.

    2. Mengendalikan objek dengan tangan (tanpa tangan).

  • URUTAN GERAKAN UMUM (2)

    3. Memindahkan objek dalam jarak tertentu ke tempat yang

    dituju, dengan atau tanpa gerkan badan.

    4. Menempatkan objek.

    5. Kembali ke tempat semula.

    Urutan model tersebut dinyatakan dalam huruf huruf yang

    menyatakan sub sub aktivitas (juga dinamakan parameter),

    dengan tambahan parameter untuk gerakan badan, sehingga

    untuk model gerakan umum adalah :

    A B G A B P A

  • URUTAN GERAKAN UMUM (3)

    Dimana :

    A Jarak yang ditempuh untuk melakukan gerakan

    Parameter ini meliputi semua gerakan jari, tangan dan atau kaki

    baik dalam membawa keadaan beban atau tidak.

    B Gerakan badan

    Parameter ini berhubungan dengan gerakan vertikal yang

    diperlukan untuk mengatasi gangguan terhadap gerakan badan.

    G Pengendalian

    Parameter ini mencakup semua gerakan manual (terutama jari,

    tangan, dan kaki) yang dipakai untuk mengendalikan objek.

    P Menempatkan

    Parameter ini merupakan tahap akhir dari kegiatan memindahkan,

    yaitu dengan mengatur sebelum melepaskan kendali terhadap objek

    tersebut.

  • URUTAN GERAKAN UMUM (4)

    Pemindahan objek pada model ini dapat kita bagi menjadi tiga

    bagian, yaitu :

    Memperoleh Meletakkan Kembali

    A B G A B P A

    Bagian pertama, yaitu memperoleh, menggambarkan tindakan

    menjangkau objek dengan gerakan badan (jika diperlukan), dan

    pengendalian terhadap objek.

    Parameter A menunjukkan jarak dari tangan atau badan untuk

    menjangkau objek, sedangkan B menyatakan kebutuhan dari gerakan

    badan pada saat bertindak. Derajat kesulitan ditentukan oleh

    parameter G, yaitu tingkat pengendalian yang diperlukan terhadap

    objek

  • TABEL URUTAN GERAKAN UMUM

    M C ABGABPA General Move

    indeks

    A B G P

    Indeks Action

    distance Body motion Gain control Place

    0 2 in 5 in

    Hold Toss 0

    1 Within

    reach

    Light objek

    Light objek simo

    Lay aside

    loose fit 1

    3 1-2 steps Bend and

    arise

    Non simo

    Heavy or bulky

    Blind or

    obstructed

    disengage

    interlocked

    collect

    Adjustment

    light

    pressure

    double

    3

    6 3-4 steps Bend and

    arise

    Care or

    precisions

    heavy

    pressure

    blin or

    obstructed

    intermediate

    moves

    6

    10 5-7 Sit or stand 10

    16 8-10

    Trough door

    climb on or

    of

    16

  • URUTAN GERAKAN UMUM (5)

    Contoh :

    Seorang operator mesin perkakas menambil benda kerja dan

    meletakkannya pada sebuah palet. Dengan asumsi operator berdiri

    dekat dengan benda kerja, dimana benda kerja tersebut ringan, palet

    berada pada 10 langkah dari operator dan terletak di lantai. Maka

    urutan model adalah :

    A1 B0 G1 A16 B6 P1 A16

  • URUTAN GERAKAN UMUM (6)

    Karena operator berdiri dekat benda (dipinggir meja), maka

    parameter A yang pertama mempunyai indeks A1 karena benda kerja

    berada dalam jangkauan tangan (lihat pada kolom Action Distance

    dari data card tabel) untuk jangkauan tangan (within reach) dimana

    nilai indeks berada sebelah kiri.

    Tanpa gerakan badan yang diperlukan untuk menjangkau benda

    kerja, sehingga indeks 0, kita nyatakan parameter tersebut dengan B0,.

    Sedangakan objek tidak sukar untuk dikendalikan G1 (objek ringan

    pada kolom Gain Control).

    Kemudian benda kerja dipindahkan sejauh 10 langkah (A16) dan

    ditempatkan di lantai B6 (bungkuk dan berdiri).

    Tidak ada kesulitan untuk menempatkan benda kerja pada palet, Lay

    Aside, P1.

  • URUTAN GERAKAN UMUM (7)

    Operator kemudian berjalan untuk kembali ke tempat kerja dengan

    10 langkah (A16). Waktu yang diperlukan untuk melakukan aktivitas

    diatas dapat dihitung dengan menjumlahkan semua nilai indeks,

    kemudian dikalikan 10 untuk konversi ke TMU.

    (1 + 0 + 1 + 16 + 6 + 1 + 16 ) x 10 = 410 TMU

    Sehingga aktivitas di atas jika dinyatakan dalam detik lamanya

    14.76 detik

  • URUTAN GERAKAN TERKENDALI

    Model ini menggambarkan perpindahan objek secara manual

    dikendalikan oleh suatu jalur. Gerakan objek dibatasi

    sedikitnya satu arah karena kontak atau menempel pada objek

    lainnya.

    Contoh Kotak yang cukup berat didorong di atas meja kerja.

    Karakteristik dari model ini dapat dilihat pada urutan urutan

    sub aktivitas berikut :

    1. Menjangkau objek dengansatu atau dua tangan pada jarak

    tertentu, dengan atau tanpa gerakan badan.

    2. Mengendalikan objek tanpa alat.

    3. Mengendalikan objek dalam keadaaan terkendali

  • URUTAN GERAKAN TERKENDALI (2)

    4. Waktu untuk memproses objek jika ada.

    5. Mengatur objek yang diikuti dengan gerakan terkendali atau

    akhir dari proses.

    6. Kembali ke tempat kerja.

    Jika dinyatakan dalam rangkaian huruf dari sub aktivitas di atas,

    maka urutan tersebut adalah

    A B G M X I A

  • URUTAN GERAKAN TERKENDALI (3)

    Dimana parameter A, B, dan G sama dengan model urutan gerakan

    umum. Sedangkan parameter lainnya adalah :

    M Gerakan Terkendali

    Parameter ini mencakup semua gerakan manual yang diarahkan

    atau gerakan dari objek jalur yang terkendali.

    X Waktu Proses

    Parameter ini termasuk bagian dari kerja yang terkendali karena

    diproses atau dimesin dan bukan aktivitas manual .

    I Penyesuaian

    Parameter ini berhubungan dengan aktivitas manual yang termasuk

    juga gerakan terkendali atau akhir dari waktu proses untuk

    mengatur objek yang sesuai dengan keinginan

  • URUTAN GERAKAN TERKENDALI (4)

    Model ini dipakai jika terdapat salah satu dari dua kondisi

    berikut ini :

    objek atau peralatan dibatasi oleh karena objek atau

    peralatan tersebut menempel dengan objek lain, seperti

    tombol, tuas atau engkol, atau karena objek atau peralatan

    tersebut dikendalikan selama bergerak dengan bersentuhan

    terhadap permukaan dari objek yang lain, misalnya

    mendorong peti di atas lantai.

    Untuk kasus yang lain, objek tidak berpindah secara bebas

    dari satu lokasi ke lokasi lainnya

  • URUTAN GERAKAN TERKENDALI (5)

    Seperti halnya pada model urutan gerakan umum, maka model ini pun

    kita bagi menjadi tiga bagian, yaitu :

    Memperoleh Memindahkan atau Menjalankan Kembali

    A B G M X I A

    Bagian memperoleh dan kembali sama dengan urutan gerakan umum.

    Perbedaan yang mendasar adalah aktivitas sesudah parameter G.

    Bagian ini menggambarkan tindakan untuk memindahkan objek melalui

    jalur terkendali atau menjalankan panel-panel kendali. Pada umumnya

    perpindahan objek terdiri dari model dengan urutan parameter M dan

    I, dengan menjalankan mesin dari parameter M dan X.

  • TABEL URUTAN GERAKAN

    TERKENDALI A B G M X I A

    SEQUENCE

    CONTROLLED MOVE

    I

    N

    D

    E

    X

    M X I

    I

    N

    D

    E

    X

    MOVE CONTROLLED PROCESSIVE ALIGH

    PUSH/FULL/MVOT CRANG

    (REVS)

    SECO

    NDS

    MINU

    TES HOURS OBJEK

    1

    12 inches (30 cm)

    Button / switch /

    knob

    - .5 .01 .0001 To one

    point 1

    3

    12 inches (30 cm)

    resistence, seat or

    unseat , high control

    2 stages < 12 inches

    (30 cm)

    1 1.5 .02 .0004

    To two

    point 4

    inches (10

    cm)

    3

    6 2 stages 12 inches

    (30 cm) 3 2.5 .04 .0007

    To two

    point 4

    inches (10

    cm)

    6

    10 3 4 stages 6 4.3 .01 .0017

    precision

    10

    16 11 7 .01 .0019 16

  • URUTAN GERAKAN TERKENDALI (6)

    Contoh :

    seorang operator meraih sebuah karton yang berat dengan

    tangannya kemudian mendorong sejauh 45 cm di atas konveyor.

    A1 B0 G3 M3 X0 I0 A0

    Maka waktunya adalah (1 + 3 + 3) x 10 = 70 TMU

  • URUTAN PEMAKAIAN PERALATAN

    Model ini dikembangkan dari model urutan umum, dengan

    tambahan parameter tertentu yang menunjukan kegiatan yang

    memakai peralatan tangan atau untuk kasus-kasus tertentu,

    dengan mental proses.

    Ada lima aktivitas dalam model berikut ini yaitu :

    1. Menjangkau objek.

    2. Menempatkan objek atau peralatan.

    3. Memakai alat.

    4. Melepaskan alat atau objek.

    5. Kembali ke tempat kerja

  • URUTAN PEMAKAIAN PERALATAN(2)

    Model ini terdiri dari rangkaian huruf yang mewakili sub sub

    aktivitas di atas, yaitu :

    Memperoleh Objek atau

    Alat

    Menempatkan Objek atau

    Alat

    Memakai Alat

    Melepaskan Objek atau

    Alat

    Kembali

    A B G A B P A B G A

  • URUTAN PEMAKAIAN PERALATAN(3)

    Ruang kososng pada model di atas merupakan tempat untuk mengisi

    parameter parameter berikut ini :

    F Mengencangkan

    Parameter ini berhubungan dengan perakitan suatu objek dengan

    objek lainnya secara mekanik, dengan memakai jari, tangan dan

    peralatan tangan.

    L Melonggarkan

    Parameter ini berhubungan dengan melepas rakit suatu objek

    dengan objek lainnya secara mekanik, dengan memakai jari, tangan

    dan peralatan tangan.

    C Memotong

    Parameter ini menggambarkan aktivitas manual untuk memisahkan,

    membagi atau membuang bagian dari objek dengan menggunakan

    bagian yang tajam dari perkakas tangan.

  • URUTAN PEMAKAIAN PERALATAN(4)

    M Mengukur

    Parameter ini berhubungan dengan kegiatan untuk menentukan

    karakteristik fisik tertentu dari objek dengan membandingkan

    dengan alat ukur standar.

    R Mencatat

    Parameter ini mencakup manual dari pensil, pena, kapur, atau

    alat tulis lainnya dengan maksud mencatat informasi lainnya.

    T Berpikir

    Parameter ini berhubungan dengan kegiatan mata dan

    aktivitas mental untuk mendapatkan informasi (membaca)

    untuk atau memeriksa suatu objek

  • TABEL PEMAKAIAN PERALATAN

    A B G A B P A B P A TOOL USE SEQUENCE

    I

    N

    D

    E

    X

    FASTEN or LOOSEN

    I

    N

    D

    E

    X

    Finger

    action Wrist Action Arm Action

    Tool

    Action

    Spins Turns Stores

    (repotition) Cranks Taps Turns

    Stores

    (repotition) Cranks Striker

    Scale

    diameter

    Finger

    scale

    driver

    Hand screen

    driver

    ratcher

    teranch

    Wrench

    allen key

    Wrench

    allen key

    ratchet

    Hand

    hammer

    Ratchet

    teranch

    Wrench

    allen key

    Wren

    allen key

    ratchet

    Hand

    hammer wrench

    1 1 - - - 1 - - - - 1 1

    3 - 1 1 1 1 - 1 - 1

    5 mm 3

    6 1 1 1 2 3 5 2 - 1 1

    25 mm 6

    10 1 5 3 5 18 4 2 2 5 10

    16 16 9 5 8 16 5 3 3 8 16

    24 25 13 8 11 22 9 4 8 12 24

    32 15 17 18 15 18 12 5 6 16 32

    42 47 23 13 28 23 15 9 8 21 42

    54 51 29 17 25 58 29 10 11 27 54

  • URUTAN PEMAKAIAN PERALATAN(5)

    Contoh :

    Misalkan suatu operasi perakitan dengan memakai baut untuk

    mengencangkan objek dengan objek lainnya. Pertama-tama, operator

    mengambil baut dari tempatnya dalam jangkauan tangan dan

    menempatkannya pada lokasi tertentu. Kemudian diputar sebanyak 3

    kali dengan jari, maka urutan modelnya adalah :

    A1 B0 G1 A1 B0 P3 F6 A0 B0 P0 A0

    Waktunya adalah ( 1 + 1 + 1 + 3 + 6 ) x 10 = 120 TMU

  • URUTAN PEMAKAIAN PERALATAN(6)

    Pada contoh, meraih alat dan menempatkan alat dipakai untuk

    meraih dan menempatkan baut. Karena aktivitas diatas adalah

    pengencangan, maka parameter F yang dipilih dan dipakai dalam

    model.

    Indeks ditentukan dengan mempertimbangkan anggota badan yang

    dipakai untuk aktivitas mengencangkan (yaitu dengan jari) dan jumlah

    kegiatan memutar baut.

    Dengan melihat tabel Fasten/Loosen, kita melihat sampai tiga kali

    kegiatan jari memutar sehingga nilai indeks adalah 6. Parameter

    sisanya yaitu (A, B, P dan A) memiliki indeks 0, karena tidak ada

    aktivitas